You are on page 1of 40

Dengan memberikan suatu nomor yang

berbeda terhadap setiap anggota populasi


kemudian memilih sampel dengan
menggunakan angka-angka random.

Dalam metode ini semua elemen dari
kerangka sampel diperlakukan sejajar dan
tidak dilakukan pembagian atau sub-sub
lagi.

Keuntungan menggunakan teknik ini
peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya, bebas dari
kesalahan klasifikasi yang memungkinkan
dapat terjadi; dan dengan mudah data di
analisis serta kesalahan-kesalahan dapat
dihitung.
Kelemahan dalam teknik ini peneliti
tidak dapat memanfaatkan pengetahuan
yang dipunyainya tentang populasi dan
tingkat kesalahan dalam menentukan
ukuran sampel lebih besar.

Penarikan Sampel Secara Random sistematis
(Systematic Random Sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik
sebelumnya hanya bedanya teknik ini
menggunakan urutan-urutan yang alami.

Caranya ialah pilih secara random dimulai
dari antara ngka 1 dan integer yang terdekat
terhadap ratio sampling (N/n); kemudian
pilih item-item dengan interval dari integer
yang terdekat terhadap ratio sampling.

Keuntungan menggunakan sampel ini ialah
peneliti menyederhanakan proses penarikan
sampel dan mudah dicek; dan menekan
keanekaragaman sampel.

Kerugian ialah apabila interval berhubungan
dengan pengurutan periodik suatu populasi,
maka akan terjadi keaneka-ragaman sampel.

Salah satu cara penarikan sampel dalam metode
ini ialah misalnya mengambil setiap nama ke 10
dari directori nomor telepon sehingga penarikan
responden akan mempunyai interval 10. Dalam
kasus seperti ini, cara pemilihan akan menjadi
nonprobabilitas kecuali direktori telepon itu
sudah dalam bentuk random.

Penarikan Sampel Secara Random Bertahap
(Random Multistage)

Cara penarikan sampel dengan teknik ini
ialah dengan memberikan suatu nomor yang
bebeda kepada setiap anggota populasi,
kemudian memilih sampel dengan dengan
menggunakan angka-angka random.

Dalam metode ini semua elemen dari
kerangka sampel diperlakukan secara sejajar
dan tidak dilakukan pembagian atau sub-sub
lagi.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah
peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya; bebas dari
kesalahan-kesalahan klasifikasi yang
kemungkinan dapat terjadi; dan dengan
mudah data dianalisis serta kesalahan-
kesalahan dapat dihitung.

Kelemahan dalam teknik ini ialah : peneliti
tidak dapat memanfaatkan pengetahuan
yang dimiliki tentang populasi dan tingkat
kesalahan dalam penentuan ukuran sampel
lebih besar.

Penarikan Sampel Probabilitas Proporsional
terhadap Ukuran (probability-proportional-to-
size sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik
sebelumnya hanya bedanya teknik ini
menggunakan urut-urutan alami.
Caranya ialah dipilih secara random dimulai
dari antara 1 dan integer yang terdekat
terhadap ratio sampling (N/n); kemudian
pilih item-item dengan interval dari integer
yang terdekat terhadap ratio sampling.
Keuntungan menggunakan sampel ini ialah
peneliti menyederhanakan proses penarikan
sampel dan mudah dicek; dan menekan
keanekaragaman sampel.

Kerugian ialah apabila interval berhubungan
dengan pengurutan periodik suatu populasi,
maka akan terjadi keanekaragaman sampel.

Penarikan Sampel random kesesuaian

Metode penarikan ini akan memilih
responden dan memasukan ke dalam
beberapa kelompok dimana pasangan
responden dipasangkan didasarkan
berdasarkan beberapa karakteristik
kemudian secara individual dipilih secara
random yang selanjutnya dimasukan ke
dalam kelompok-kelompok.
Prosedur menggunakan teknik ini melalui
langkah-langkah sebagai berikut:

Kedua sample yang mempunyai kesamaan
atribut atau variable kemudian diukur dua
kali untuk masing-masing subyek dalam
lingkungan yang berbeda.

Teknik ini disebut juga pengukuran yang
berulang, misalnya seseorang disebut berat
badannya sebelum dan sesudah melakukan
diet.

Teknik Penarikan Sampel Secara Random
Bertingkat (Stratified Random Sampling)
Jika kondisi populasi mengandung sejumlah
katagori yang berbeda, maka kerangka sampel
dapat diorganisasikan dengan menggunakan
katagori ini ke dalam strata yang terpisah.

Sampel kemudian dipilih masing-masing stratum
secara terpisah untuk membuat stratum
berstrata.

Ada dua alasan dalam meggunakan metode ini
ialah:
untuk meyakinkan bahwa kelompok-kelompok
khusus dalam suatu populasi secara memadai
diwakili dalam sampel dan

untuk memperbaiki efisiensi dengan
memperoleh kontrol yang lebih besar dalam
komposisi sampel.

Dalam kasus kedua, perolehan efisiensi yang
utama baik dengan menggunakan ukuran
sampel yang lebih sedikit atau presisi yang
lebih tinggi dapat dicapai dengan cara
membuat variasi fraksi penarikan sampel
stratum ke stratum.

Ukuran sampel biasanya proporsional dengan
ukuran relatif strata.
Sekalipun demikian semua varian berbeda secara
signifikan diantara strata. Semua ukuran sampel
harus dibuat seara proporsional terhadap standar
deviasi stratum.
Stratifikasi yang tidak proporsional dapat saja
menghasilkan presisi yang lebih baik daripada
stratifikasi yang bersifat proporsional.

Biasanya, strata yang harus dipilih mempunyai
rata-rata yang berbeda subtansial satu dengan
yang lain dan meminimalkan varian dalam strata
serte memaksimalkan varian antara strata.
Dua tipe sertifikasi dengan cara proporsional
dan disproporsional seperti diterangkan di
bawah ini:

Proporsional
Cara penarikan sampel dilakukan dengan
menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai
dengan menyeleksi setiap unit sampling yang
sesuai dengan ukuran unit sampling.

Keuntungannya ialah aspek representatifnya
lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat
yang membentuk dasar-dasar unit-unit yang
mengklafisikasinya, sehingga mengurangi
keanekaragamannya.

Karakteristik-karakteristik masing-masing strata
dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat
perbandingan.

Kerugiannya ialah membutuhkan informasi yang
akurat pada proporsi populasi untuk masing-
masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka
kesalahan akan muncul.

Disproporsional
Strategi penarikan sampel sama dengan
proporsional. Pembedanya ialah terletak pada
ukuran sampel yang tidak proporsional terhadap
ukuran unit sampling karena untuk kepentingan
pertimbangan analisis dan kesesuaian.

Teknik Penarikan Sampel kluster
Metode penarikan sampel dengan kluster
dapat digunakan jika terdapat kelompok-
kelompok alamiah dalam populasi.

Populasi keseluruhan dibagi ke dalam
beberapa kelompok atau disebut sebagai
kluster dan satu sampel dalam kelompok-
kelompok tersebut kemudian dipilih.

Kemudian informasi yang diperlukan akan
dikumpulkan dari semua elemen dalam
masing-masing kelompok yang terpilih.
Hal ini dapat dilakukan untuk setiap elemen
dalam kelompok-kelompok ini atau sub-
sampel dari semua elemen dapat diseleksi
melalui masing-masing kelompok tersebut.

Semua elemen dalam suatu kluser harus
beraneka ragam seideal mungkin tetapi harus
ada kesamaan antara rata-rata kluster.

Masing-masing kluster harus merupakan versi
mini dari populasi total.
Semua kluster harus exskluisif secara mutual
dan tuntas secara kolektif .

Teknik pengambilan sampel secara random
kemudian digunakan dalam setiap kluster
yang cocok untuk dimasukan ke dalam
penelitian yang sedang dijalankan.

Dalam satu tahap penarikan sampel kluser
maka semua elemen dari masing-masing
kluster yang dipilih akan digunakan.
Sedang dalam dua tahap penarikan sampel
kluster, teknik penarikan sampel secara
random diterapkan untuk semua elemen dari
masing-masing kluster yang terpilih.

Perbedaan penting antara metode penarikan
sampel menggunakan kluster dengan
sertifikasi adalah dimana yang pertama
diperlakukan sebagai unit penarikan sampel
dengan demikian analisis dilakukan pada
populasi semua kluster; sedang pada metode
kedua analisis dilakukan pada semua elemen
dalam strata.
Selanjutnya dalam metode penarikan sampel
stratifikasi, sampel random ditarik dari
masing-masing strata, sedang dalam metode
penarikan sampel kluster hanya semua
kluster terpilih yang dipelajari.

Tujuan pokok menggunakan metode ini ialah
untuk mengurangi biaya dengan cara
meningkatkan efisiensi penarikan sampel.

Salah satu versi metode ini ialah penarikan
sampel didasarkan pada area atau disebut
juga sebagai penarikan sampel kluster
geografis.

Keuntungan dalam menggunakan metode ini
diantaranya ialah:

Paling murah biayanya dibandingkan dengan
metode-metode lainnya
Kerangka sampel hanya diperlukan untuk
kluster-kluster yang dipilih bukan untuk
semua populasi.
Sedang kelemahan menggunakan metode ini
ialah kemungkinan terdapat kesalahan yang
tinggi dan sulit untuk diukur.

Teknik Penarikan Sampel Kluster
Berstrata (Stratified Cluster)
Cara menyeleksi sampel dengan cara memilih
kluster-kluster secara random untuk setiap
unit sampling.

Keuntungan ialah mengurangi keaneka-
ragaman sampling kluster sederhana.

Kelemahannya ialah karakteristik-
karakteristik kluster bisa berubah sehingga
keuntungannya dapat hilang karena tidak
dapat dipakai untuk penelitian berikutnya.

Desain Non Probabilitas
Teknik ini berbeda dengan teknik sebelumnya
karena dalam teknik ini tidak menggunakan
formulasi statistik tetapi menggunakan
teknik yang dianggap sesuai dengan tujuan
penelitian.

Oleh karena itu teknik penarikan sampel non-
probabilitas tidak dapat digunakan untuk
melakukan inferensi dari sampel ke populasi
umum.
Jika peneliti akan melakukan generalisasi
sebaiknya dengan mempertimbangkan
terlebih dahulu apakah yang bersangkutan
benar-benar mempunyai pemahaman
mengenai topik yang sedang dikaji atau
tidak.

Jika pemahaman tidak mendalam sebaiknya
jangan melakukan generalisasi hasil
penelitian yang menggunakan sampel yang
ditarik dengan menggunakan teknik non-
probabilitas.

Penelitian (judgment) atau
Purposive Sampling
Teknik penelitian atau dikenal juga sebagai
teknik penarikan sampel purposif ini
dilakukan dengan cara memilih sampel dari
suatu populasi didasarkan pada informasi
yang tersedia serta sesuai dengan penelitian
yang sedang berjalan, sehingga
perwakilannya terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan.

Teknik ini digunakan terutama apabila hanya
ada sedikit orang yang mempunyai keahlian
(expertise) di bidang yang sedang diteliti.
Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir
dipilih dapat dipilih sehingga mereka
mempunyai banyak kemiripan.

Kerugian ialah memunculkan
keanekaragaman dan bias estimasi terhadap
populasi dan sampel yang dipilihnya.

Penarikan sample menggunakan teknik
kesesuaian dilakukan dengancara memilih
unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh
penenliti.

Dalam pemilihan poin-poin sample dari
kerangka sampling dilakukan secara tidak
terstruktur dan arbiter.

Teknik ini sering digunakan pada situasi-
situasi praktis tertentu.
Pemilihan sampel didasarkan pada
kemudahan akses, misalnya teman, teman
sekerja, para pengunjung mall pada saat
belanja, dan sebagainya.

Keuntungan ialah dapat dilakukan dengan
cepat dan murah.

Kelemahannya ialah mengandung sejumlah
kesalahansistematik dan variabel-variabel
yang tidak diketahui.

Teknik ini paling sering dilakukan dalam
banyak situasi yang praktis.

Teknik Bola Salju (Snowball)
Teknik penarikan sampel menggunakan teknik
ini dilakukan dengan memilih unit-unit yang
mempunyai karakteristik langka dan unit-unit
tambahan yang ditunjukan oleh responden
sebelumnya, misalnya responden pertama
menunjuk temannya kemudian teman
tersebut menunjuk lagi ke teman lainnya dan
seterusnya.
Keuntungan ialah hanya digunakan dalam
siatuasi tertentu.
Kelemahannya ialah perwakilan dari
karakteristik langka dapat tidak terlihat di
sampel yang sudah dipilih.

Quota Sampling
Dalam teknik Quota sampling, populasi
pertama-tama disegmentasi ke dalam sub-
kelompok secara mutually exclusive,
kemudian penilaian digunakan untuk memilih
subjek atau unit dari masing-masing segmen
yang didasarkan pada proporsi yang spesifik.

Sebagai contoh, pengambilan sample dapat
berupa 20 wanita dan 30 pria dengan umur
antara 45 sampai 60.

Pemilihan responden tersebut didasarkan
pada non random; oleh karena itu pemilihan
sampel seperti ini dapat di bias karena tidak
semua orang mempunyai kesempatan yang
sama.
Quota sampling bermanfaat apabila waktu
terbatas, kerangka sampling tidak ada, bujet
riset terbatas dan apabila akurasi detil tidak
penting.

Accidental Sampling
Teknik ini merupakan teknik sampling non-
probabilitas yang menyeleksi sampel dari
orang-orang atau poin-poin yang sudah ada
dan cocok.

Jika peneliti mengunakan teknik ini, maka
yang bersangkutan tidak boleh melakukan
generalisasi ke dalam populasi karena tidak
akan dapat mewakili.

Jenis sampling seperti ini bermanfaat hanya
di dalam pengujian awal.

Studi Kasus
Jika peneliti menggunakan metode studi
kasus dengan mengkaji satu kelompok kecil,
maka sample kecil dapat digunakan.

Teknnik ad hoc quotas
Teknik ini menekankan pada kuota, misalnya
responden yang diteliti 65% terdiri dari
wanita dan peneliti bebas memilih responden
siapa saja kuota terpenuhi.

You might also like