You are on page 1of 14

MODUL 4

ANALISIS KORELASI DAN REGRESI


Para mahasiswa tingkat awal yang mempelajari Statistika seringkali bingung dengan dua
istilah ini, analisis korelasi dan analisis reegresi. Kebingungannya berkisar kepada
fungsi kedua alat analisis, apakah fungsinya sama atau beda ? kalau beda, kapan kita
menggunakan analisis korelasi dan kapan dan pada situasi bagaimana kita menggunakan
analisis regresi. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan kedua alat analisis tersebut.
ujuan analsisi korelasi adalah ingin mengetahui APAKAH ADA HUBUNGAN antara
dua !ariabel atau lebih ? Sedangkan tujuan analisis regresi adalah untuk
MEMPREDIKSI SEBERAPA JAUH pengaruh yang ada tersebut "yang telah dianalisis
melalui analisis korelasi#.
$isalnya, dengan analisis korelasi ingin diketahui apakah ada hubungan antara terjadinya
perang antarnegara dengan kegiatan perlombaan senjata "ar ra!es# ? Bila melalui
analisis korelasi terbukti bahwa ada hubungan diantara kedua !ariabel tersebut, maka
analisis regresi akan memperkirakan jika jumlah senjata dinaikan sekian ribu jumlahnya
maka kondisi konflik antarnegara akan seperti apa terjadinya.
$ungkin ada juga yang bertanya dan kebetulan sudah pernah mengenal alat analisis
statistika lainnya, yaitu "#i$t dan "#i$% "ANO&A#. %pa bedanya antara uji&t dan %'()%
dengan analisis korelasi*regresi ? Perbedaannya adalah, bila uji&t dan %'()% menguji
%+%&,+%K'-% P./B.+%%' +0% S%$P.1 atau lebih, maka analisis regresi
menguji %+%&,+%K'-% 20B0'3%' +0% )%/,%B.1 atau lebih.
ANALISIS KORELASI
Sekali lagi, bahwa tujuan dari analsisi korelasi adalah untuk mengetahui apakah diantara
dua !ariabel terdapat hubungan atau tidak, dan jika ada hubungan bagaimanakah arah
hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. +ata pada analisis korelasi dapat berupa
data kualitatif maupun kuantitatif, yang masing&masing mempunyai ukuran korelasi
sendiri&sendiri.
'onto( Analisis Korelasi )engan SPSS4
'onto(*+
$enghitung korelasi antara pengetahuan tentang kewarganegaraan dengan partisipasi
politik seseorang. Sebelum kita memulai analisis kita perhatikan dahulu apakah data yang
akan kita peroleh berskala nominal, ordinal, inter!al atau rasio ? Sebab perlakuan
terhadap data&data tersebut akan berbeda ketika kita akan melakukan analisis korelasi.
0ntuk data yang berskala inter!al dan atau rasio "bersifat kuantitatif*parametrik# tipe
analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson 'orrelation atau istilah lainnya adalah
5
Pro)"!t Moent 'orrelation. Sedangkan untuk yang berskala ordinal kita gunakan
Spearman 6orrelation "Statistik 'on&Parametrik#.
Kembali ke 7ontoh kasus kita, kedua !ariabel yang ada yaitu pengetahuan
kewarganegaraan dan tingkat partisipasi politik umumnya belum memiliki standar yang
baku dalam skala nilainya. Biasanya untuk mendapatkan nilai&nilai bagi !ariabel&!ariabel
tersebut kita terlebih dahulu melakukan pengukuran kepada sejumlah responden
mengenai tingkat pengetahuannya tentang kewarganegaraan dan tingkat partisipasi
politiknya, biasanya kita akan menyebarkan angket yang berisi sejumlah daftar
pertanyaan atau pernyataan yang akan mengukur sejauh mana le!el pengetahuan
kewarganegaraannya dan tingkat partisipasi politiknya, baik le!el pengetahuan
kewarganegaraan dan tingkat partisipasi politik keduanya merupakan konsep yang
berkaitan dengan perilaku seorang manusia. Seperti telah diulas dalam modul
sebelumnya, para peneliti ilmu sosial umumnya menggunakan Skala 1ikert guna
mengukur persepsi atau perilaku sosial. $aka biasanya data yang akan kita dapatkan dari
hasil sur!ey*penyebaran angket yang mengukur tingkat pengetahuan kewarganegaraan
seseorang dan tingkat partisipasi politiknya akan berskala ordinal. $isalkan untuk
mengukur pengetahuan seseorang dibuatkan instrumen yang terdiri atas 8 butir
pertanyaan guna mengukur pengetahuannya tentang kewarganegaraan yang diberikan
kepada 9 orang responden "%,B,6,+ dan .#. +ari lima orang responden akan memiliki
jawaban atas angket yang diberikan sebagai berikut.
No Resp Ja,a-an atas pertan.aan noor ke$
* / 0 4 1 2
% : ; : 5 ; :
B < < < ; : <
6 9 9 9 : < 9
+ 9 9 9 9 9 =
. = = = = = =
$aka nilai&nilai jawaban tersebut terlebih dahulu harus di transformasikan ke dalam data
inter!al. $isalkan hasilnya "Su77esi!e ,nter!al&nya# diperoleh sebagai berikut4
No Resp Ja,a-an atas pertan.aan noor ke$
* / 0 4 1 2
% 3 2 3 1 2 3
B 1 1 1 1 1 1
6 2.271106 2.271106 2.271106 1.946443 1.946443 1.946443
+ 2.271106 2.271106 2.271106 2.595769 2.595769 3.068991
. 3.542213 3.542213 3.542213 3.542213 3.542213 3.068991
1alu untuk mendapatkan skor tiap&tiap responden untuk menentukkan tingkat
pengetahuan kewarganegaraan yang dimilikinya digunakan rumus tertentu "7aranya
dibahas pada topik berikutnya#. Skor tingkat pengetahuan kewarganegaraan dari kelima
responden tersebut akhirnya, misalnya diperoleh sebagai berikut.
;
abel Skor /eponden untuk
ingkat Pengetahuan Kewarganegaraan
'o /esponden Skor
% "5# 9.
B ";# =
6 ":# 5>
+ "<# 5>
. "9# 5;
Selanjutnya hal yang sama dilakukan pula untuk mendapatkan skor mengenai tingkat
partisipasi politiknya, sehingga misalnya akhirnya diperoleh data sebagai berikut.

3a-el Data Lengkap
'o
/esponden
Skor ingkat
Pengetahuan Kewarganegaraan
Skor ingkat
Partisipasi Politik
1 5 1
2 7 3
3 10 5
4 10 7
5 12 9
Selanjutnya kita olah dengan SPSS, dengan langkah&langkah sebagai berikut4
5. Buat file dengan nama korelasi*4sa5 dalam folder pribadi %nda, berkenaan dengan
data lengkap di atas. $isalkan !ariabel Skor ingkat Pengetahuan Kewarganegaraan
kita namai 6iti?enship dan Skor ingkat Partisipasi Politik kita namai Parti7ipation,
hasilnya seperti berikut.
;. @ika sudah nampak, dari menu utama SPSS, pilih menu %naly?e. Kemudian pilih
submenu 6orrelate, dan pilih bi!ariate. $aka akan tampak di layar tampilan seperti
gambar berikut4
:
:. Selanjutnya adalah mengisi menu&menu yang ada sebagai berikut4
a. )ariable yang akan dikorelasikan, pilih 6iti?enship dan Parti7ipation
b. 6orrelation 6oeffitients atau alat hitung koefisien korelasi. Pilih Pearson.
7. est of Signifi7an7e yang akan digunakan, pilih wo&tailed untuk uji dua sisi.
d. Alag signifi7ant 7orrelations pilih untuk diaktifkan, dengan 7ara mengkliknya.
e. Kemudian tekan tombol (ptions, hingga tampak di layar tampilan seperti ini.
f. 1alu pada pilihan statisti7s abaikan saja.
g. Pada menu missing !alues, pilih .B7lude 7ase pairwise untuk aktif.
Selanjutnya tekan 6ontinue.
h. ekan (K untuk mengakhiri pengisisian prosedur analisis. Selanjutnya SPSS
melakukan pekerjaan analisis yang hasilnya dapat terlihat pada bagian output
berikut ini.
Correlations
1 .969**
.007
5 5
.969** 1
.007
5 5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Citiens!i"
Parti#i"ation
Citiens!i" Parti#i"ation
Correlation is signi$i#ant at t!e 0.01 le%el (2-tailed).
**.
<
Analisis O"tp"t
*4 Arti Angka Korelasi 6Li(at Pearson 'orrelation7
%da dua hal dalam penafsiran korelasi, yaitu tanda CD atau C& yang berhubungan
dengan arah korelasi, serta kuat tidaknya korelasi.
Korelasi antara 6iti?enship dengan Parti7ipation, didapat angka D>,E8E "tanda D
disertakan karena tidak ada tanda & pada output, jadi otomatis positif#. 2al ini
berarti 4
%rah korelasi positif, artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan
kewarganegaraan seseorang maka partisipasi politiknya 7enderung semakin
besar. +emikian pula sebaliknya.
Besaran korelasi ">,E8E# yang F >,9, berarti tingkat pengetahuan
kewarganegaraan seseorang berkorelasi K0% dengan partisipasi politiknya.
/4 Signi8ikansi Hasil Korelasi 6li(at Sig4 6/$taile)77
Bila kita hendak merumuskan hipotesis bahwa antara dua !ariabel, yaitu tingkat
pengetahuan kewarganegaraan seseorang dengan partisipasi politiknya memiliki
hubungan "korelasi#, maka se7ara statistik dapat dinyatakan seperti berikut4
2>4idak ada hubungan "korelasi# antara dua !ariabel
2i4 %da hubungan "korelasi# antara dua !ariabel
$aka bila kita ingin menguji hipotesis ini, kita misalnya dapat menguji dengan
melakukan uji dua sisi. +asar pengambilan keputusannya adalah dengan dasar
probabilitas sebagai berikut4
@ika probabilitas F >,>9 "atau >,>5# maka 2o diterima
@ika probabilitas G >,>9 "atau >,>5# maka 2o ditolak
6atatan4 >,>9 atau >,>5 adalah tergantung pilihan kita.
Keputusan pada 7ontoh kasus yang kita miliki pada keterangan Sig. ";&tailed#
diperoleh angka probailitasnya >,>>= maka kedua !ariabel tersebut memang
S.6%/% '-%% berkorelasi. 2al ini bisa dilihat juga dari adanya tanda HH pada
angka korelasi.
04 J"la( Data .ang Berkorelasi
+apat dilihat dari dari nilai ', karena tidak ada data yang hilang, maka data yang
diproses adalah 9.
9
KORELASI PARSIAL
Kadang&kadang dalam suatu penelitian kita perlu menambahkan lagi satu !ariabel yang
berfungsi sebagai pengontrol dari dua !ariabel yang telah berkorelasi terlebih dahulu.
$isalnya seperti pada 7ontoh di atas, bila kita ingin menghitung korelasi parsial antara
tingkat pengetahuan kewarganegaraan seseorang dengan perilaku demokratisnya dimana
partisipasi politik menjadi !ariabel kontrol. Karena ketiga !ariabel bersifat kuantitatif,
maka tipe analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson.
1angkah&langkah yang ditempuh4
5. Buka lagi file korelasi*4sa5, lalu kita tambahkan 5 lagi !ariabel dengan nama
Deo!ra!. yang mewakili !ariabel tingkat perilalu demokrasi seseorang. Sehingga
diperoleh tampilan sebagai berikut4
;. @ika sudah nampak, dari menu utama SPSS, pilih menu Anal.9e. Kemudian pilih
submenu 'orrelate, dan pilih Partial. $aka akan tampak di layar tampilan seperti
gambar berikut4
:. Pengisian4
a. &aria-le yang akan dikorelasikan, pilih 6iti?enship dan +emo7ra7y
b. 'ontrolling 8or "!ariabel pengontrol#, pilih parti7ipation
7. est of Signifi7an7e yang akan digunakan, pilih wo&tailed untuk uji dua sisi.
d. Displa. a!t"al signi8an!e le!el pilih untuk )iakti8kan, dengan 7ara
mengkliknya.
8
e. %baikan yang lainnya, kemudian tekan tombol OK untuk prosessing data.
(utputnya sebagai berikut4
Correlations
Correlations
1 .969** .968**
.007 .007
5 5 5
.969** 1 .977**
.007 .004
5 5 5
.968** .977** 1
.007 .004
5 5 5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Citiens!i"
Parti#i"ation
&e'o#ra#(
Citiens!i" Parti#i"ation &e'o#ra#(
Correlation is signi$i#ant at t!e 0.01 le%el (2-tailed).
**.
Partial Corr
Correlations
1.000 .397
. .603
0 2
.397 1.000
.603 .
2 0
Correlation
Signi$i#an#e (2-tailed)
d$
Correlation
Signi$i#an#e (2-tailed)
d$
Citiens!i"
&e'o#ra#(
Control )aria*les
Parti#i"ation
Citiens!i" &e'o#ra#(
Analisis Hasil Pengola(an ole( SPSS+
Analisis O"tp"t
*4 Arti Angka Korelasi 6Li(at 'orrelation7
Pada hasil output ada dua bagian, yang pertama adalah %nalsis Korelasi Pearson
"Bi!ariat# antara : !ariabel, yaitu 6iti?enship, Parti7ipation dan +emo7ra7y.
Sedangkan bagian yang kedua analisis korelasi antara 6iti?enship dengan +emo7ra7y
dimana Parti7ipation menjadi !ariabel pengontrolnya.
Bila dibandingkan terlihat bahwa angka korelasi antara 6iti?enship dengan
+emo7ra7y dengan menggunakan !ariabel pengontrol nilainya menjadi turun, yaitu
dari >,E8I menjadi >,:E=. Sedangkan tandanya masih positifJ. 2al ini berarti bahwa
=
dengan memperhitungkan besarnya tingkat partisipasi politik seseorang, masih ada
korelasi positif antara tingkat pengetahuan kewarganegaraan dengan perilaku
demokratisnya. Sehingga, semakin tinggi tingkat partisipasi politik seseorang, dan
jika perilaku demokrasinya pun meningkat, maka ada ke7enderungan partisipasi
politik orang tersebut akan semakin meningkat. +emikian pula sebaliknya.
KORELASI UN3UK DA3A ORDINAL
Bila kita memiliki data yang memiliki tipe ordinal, apakah analisis korelasinya harus
sama ? $enggunakan Pearson ? @awabannya tentu tidak. 0ntuk data yang bersifat
ordinal, seperti hasil dari penyebaran kuesioner yang berisi !ariabel berjenjang seperti4
Sangat baik, Baik, idak Baik dan seterusnya, maka harus menggunakan korelasi
Spearman dan Kendall. @adi datanya bisa kualitatif maupun kuantitatif.
$ari kita lihat 7ontoh kasus analisis untuk data ordinal dengan membuka file
nilaiKkaryawan.
Pada 7ontoh tersebut berisi nilai kapasitas karyawan dari suatu perusahaan dilihat dari
aspek prestasi kerja, ,L dan loyalitasnya. +imana ada =9 orang karyawan.
Selanjutnya kita akan menghitung korelasi antara Prestasi Kerja, ,L yang dimiliki dan
1oyalitas karyawan. Karena ketiga !ariabel tersebut kualitatif maka korelasi yang
digunakan adalah korelasi Spearman dan Kendall.
1angkah&langkahnya sebagai berikut4
5. Buka file nilaiKkaryawan
;. +ari menu utama SPSS, pilih menu Anal.9e4 Kemudian pilih submenu
'orrelate, dan pilih Bi5ariate. $aka akan tampak di layar tampilan seperti
gambar berikut4
I
:. Pengisian4 Bila pada analsis data kuantitatif yang di7entang pada 'orrelation
'oe88i!ients adalah Pearson, maka sekarang yang harus di7entang adalah
Ken)all:s ta"$- dan Spearan "jangan lupa nonakti8kan .ang Pearson$n.a#.
<. 0ntuk !ariabel, isikan prestasi, ,L dan 1oyalitas dengan 7ara mengkliknya untuk
menyorotnya, lalu klik tanda panah.
9. 0ntuk yang lainnya sama dengan analisis sebelumnya. 2asilnya adalah sebagai
berikut4
NonParaetri! 'orrelation
Correlations
1.000 -.015 .299**
. .893 .005
75 75 75
-.015 1.000 .072
.893 . .508
75 75 75
.299** .072 1.000
.005 .508 .
75 75 75
1.000 -.016 .330**
. .893 .004
75 75 75
-.016 1.000 .077
.893 . .509
75 75 75
.330** .077 1.000
.004 .509 .
75 75 75
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coe$$i#ient
Sig. (2-tailed)
N
Prestasi +ar(a,an
-. +ar(a,an
/o(alitas +ons0'en
Prestasi +ar(a,an
-. +ar(a,an
/o(alitas +ons0'en
+endall1s ta02*
S"ear'an1s r!o
Prestasi
+ar(a,an -. +ar(a,an
/o(alitas
+ons0'en
Correlation is signi$i#ant at t!e 0.01 le%el (2-tailed). **.
%nalisis4 Penafsirannya sama dengan penafsiran pada analisis Pearson.
*4 Arti Angka Korelasi 6Li(at Pearson 'orrelation7
Korelasi antara Prestasi dan 1oyalitas adalah positif, atau semakin loyal
seorang karyawan, maka prestasinya 7enderung semakin bagus. +emikian
pula sebaliknya. %kan tetapi angka korelasi sebesar >,;EE G >,9 menunjukkan
lemahnya hubungan kedua !ariabel tersebut.
Korelasi antara ,L dengan 1oyalitas positif dan nilainya >,>=; >,9
menunjukan hubungan keduanaya lemah.
Korelasi antara Prestasi dengan ,L adalah negatif, atau semakin tinggi ,L
karyawan maka prestasinya 7enderung makin jelek, demikian pula sebaliknya.
'amun angka korelasi >,>59 G >,9 menunjukkan lemahnya hubungan ekedua
!ariabel tersebut. 6atatan4 angka korelasi yang dipakai adalah korelasi
Kendall. 'amun bila diukur dengan Spearman, hasilnya tidak jauh berbeda.
/4 Signi8ikansi Hasil Korelasi 6li(at Sig4 6/$taile)77
Korelasi antara Prestasi dengan 1oyalitas adalah signifikan "Probabilitas
>,>>9 jauh lebih ke7il daripada >,>9#, yang berarti adanya hubungan yang
benar&benar signifikan antara Prestasi dan 1oyalitas seorang karyawan.
Korelasi anatara ,L dengan 1oyalitas hampir signifikan "Probabilitas adalah
>,9>I yang hampir mendekati >,>9#. 0ntuk kasus ini bisa dilakukan dengan
E
pengujian ulang dengan data yang diperbaharui, untuk memastikan apakah
kedua !ariabel berkorelasi se7ara signifikan.
Korelasi antara Prestasi dengan ,L adalah tidak signifikan "Probabilitas >,IE:
jauh lebih besar daripada >,>9#, yang berarti antara Prestasi dan ,L seorang
karyawan tidak ada hubungan.
04 J"la( Data .ang Berkorelasi
+apat dilihat dari dari nilai ', karena tidak ada data yang hilang, maka data yang
diproses adalah =9. "Simpan hasil output dengan nama korelasi:#.
ANALISIS REGRESI
Kita telah berlatih menggunakan analisis korelasi dengan SPSS, selanjutnya kita akan
berlatih untuk menggunakan analisis regresi. ujuan dari analisis regresi adalah untuk
memprediksi besar )ariabel erikat "Dependent Variable# dengan menggunakan data
)ariabel Bebas "Independent Variable# yang sudah diketahui besarnya.
Pada dasarnya tahapan penyusunan model analisis regresi adalah sebagai berikut4
5. $enentukan yang mana !ariabel bebas dan !ariabel terikatnya
;. $enentukan metode pembuatan model regresi, dalam SPSS ada beberapa pilihan,
yaitu4 .nter, Stepwise, Aorward dan Ba7kward "perbedaanya akan dibahas pada
bagian lain#. +efault SPSS adalah metode .nter. @ika kita memilih metode
Stepwise, maka uji signifikansi justru mendahului uji asumsi seperti normalitas
dan sebagainya, oleh karena itu dalam latihan kita akan menggunakan default
SPSS yaitu metode .nter.
:. $elihat ada tidaknya data yang outlier "ekstrem#
<. $enguji asumsi&asumsi pada regresi berganda, seperti normalitas, 1inieritas,
2eteroskedastisitas dan lain&lainnya.
9. $enguji signifikansi model "uji&t, uji&A dan sebagainya#
8. ,ntepretasi model /egresi Berganda
Persamaan model regresi dinyataakan dalam rumusan sebagai berikut4
- M a D bN
5
D 7N
;
Keterangan4
- M )ariabel dependen
N5 dan N; M )ariabel&!ariabel independen
a, b, 7 M konstanta&konstanta regresi
Lati(an+
Kembali kita buka lagi file sebelumnya yang menggambarkan antara tingkat partisipasi
politik seseorang dengan tingkat pengetahuan kewarganegaraannya dan tingkat perilaku
demokrasinya. +alam analisis regresi kita ingin meprediksi, bagaimana tingkat partisipasi
politik seseorang bila tingkat pengetahuan kewarganegaraannya dan tingkat perilaku
5>
demokrasinya berubah&ubah nilainya. 0ntuk itu kita lihat lagi 7ontoh data yang kita
punya sebelumnya.
abel +ata %nalisis /egresi
Respon)en Parti!ipation 'iti9ens(ip Deo!ra!.
5 1 5 1
; 3 7 4
: 5 10 5
< 7 10 6
9 9 12 8
Langka($langka(+
5. Buat atau jika sudah ada buka lagi file SPSS yang memuat data ini.
;. +ari menu SPSS, pilih menu utama %naly?e, lalu submenu /egression, kemudian
pilih 1inear O $aka akan tampak tampilan seperti ini
:. 0ntuk pengisian, sebagai berikut4
a. 0ntuk pilihan +ependent "!ariabel terikat#. Pilih !ariabel Parti7ipation
b. 0ntuk ,ndependent"s# pilih 6iti?enship dan +emo7ra7y
7. $ethod, pilih .nter
d. %baikan bagian lain
55
e. ekan (K untuk prosessing data maka outputnya diperoleh sebagai berikut.
O"tp"t )an Analisisn.a
Model Summary
.982
a
.963 .927 .85442
3odel
1
4 4 S50are
6d70sted
4 S50are
Std. 8rror o$
t!e 8sti'ate
Predi#tors9 (Constant): &e'o#ra#(: Citiens!i"
a.
Bagian ini menggambarkan derajat keeratan hubungan antar!ariabel.
%ngka / sebesar >.EI;"a# menunjukkan bahwa korelasi*hubungan antara
Parti7ipation dengan kedua !ariabel independen&nya adalah kuat "karena besarnya F
>,9#.
%ngka / SPuare atau Koefisien +eterminasi adalah >.E8: "berasal dari >,EI; B
>,EI;#. ,ni artinya bahwa >,E8: atau E8,:Q !ariasi dari Parti7ipation dapat dijelaskan
oleh !ariasi dari kedua !ariabel independen, yaitu +emo7ra7y dan 6iti?enship.
Sedangkan sisanya "5>>&E8,: M >,=# atau =Q dijelaskan oleh sebab&sebab yang lain.
0ntuk !ariabel independen lebih dari dua sebaiknya gunakan %djusted / SPuare yang
pada latihan kita nilainya >,E;=.
Std. .rror of the .stimate yang nilainya >.I9<<; menggambarkan tingkat ketepatan
prediksi regresi, dimana semakin ke7il angkanya maka semakin baik prediksinya.
ANOVA
b
38.540 2 19.270 26.396 .037
a
1.460 2 .730
40.000 4
4egression
4esid0al
;otal
3odel
1
S0' o$
S50ares d$ 3ean S50are < Sig.
Predi#tors9 (Constant): &e'o#ra#(: Citiens!i"
a.
&e"endent )aria*le9 Parti#i"ation
*.
Bagian ini menggambarkan tingkat signifikansi. +ari uji %'()% atau A&test, didapat A&
hitung ;8.:E8 dengan tingkat signifikansi sebesar >,>:=. Karena probabilitas "tingkat
signifikansi# ini lebih ke7il daripada >,>9 maka model regresi ini bisa dipakai untuk
memprediksi tingkat partisipasi politik seseorang. +engan kata lain, tingkat pengetahuan
kewarganegaraan seseorang dan tingkat perilaku demokratisnya se7ara bersama&sama
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politiknya.
5;
Coefficients
a
-2.300 2.491 -.924 .453
.411 .610 .360 .673 .570
.768 .654 .629 1.175 .361
(Constant)
Citiens!i"
&e'o#ra#(
3odel
1
= Std. 8rror
>nstandardied
Coe$$i#ients
=eta
Standardied
Coe$$i#ients
t Sig.
&e"endent )aria*le9 Parti#i"ation
a.
Sedangkan bagian ini menggambarkan seberapa besar koefisien regresinya.
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut4
Parti7ipation M &;.:>> D >,<55 6iti?enship D >,=8I +emo7ra7y
Konstanta sebesar &;,:> menyatakan bahwa jika seseorang tidak memiliki
pengetahuan kewarganegaraan dan perilaku demokratis maka partisipasi politiknya
&;,:>. Se7ara kualitatif tentu tidak ada perilaku minus, mungkin dapat
diintepretasikan dalam konteks budaya politik gal itu adalah budaya apatis. @angan
lupa juga, bahwa se7ara nyata ketiga !ariabel itu berskala ordinal, tidak memiliki
angka nol seperti dalam batasan skala inter!al.
Koefisien regresi >,<55 menunjukkan bahwa setiap pengetahuan kewarganegaraan
seseorang bertambah D5 poin, maka partisipasi politiknya akan bertambah >,<55 poin.
Koefisien regresi >,=8I menunjukkan bahwa setiap tingkat perilaku demokratis
seseorang bertambah D5 poin, maka partisipasi politiknya akan bertambah juga
sebesar >,=8I poin
Sedangkan uji&t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap !ariabel
independen
2ipotesis yang dibangun adalah sebagai berikut4
2o M Koefisien /egresi idak Signifikan
2i M Koefisien /egresi Signifikan
Pengambilan keputusan "berdasarkan probabilitas, lihat kolom Sig.# adalah sebagai
berikut4
@ika Sig. F >,>9 maka 2o diterima
@ika Sig. G >,>9 maka 2o ditolak , 2i diterima
erlihat bahwa pada kolom Sig. untuk ketiga !ariabel tersebut, yaitu konstanta M
>,<9:, 6iti?enship M >,9= dan +emo7ra7y M >,:85 mempunyai angka signifikansi F
>,>9, dengan demikian 2o diterima atau dengan kata lain kedua !ariabel tersebut
tidak 7ukup signifikan mempengaruhi tingkat partisipasi politik seseorang.
Kejadian di atas mungkin disebabkan karena data&data yang ada memang
menunjukkan hal tersebut.
5:
B
5<

You might also like