You are on page 1of 32

PERMENDIKBUD NO.

81 A TAHUN 2013
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.


KOMPONEN KTSP
Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan
Pendidikan
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Pengaturan Beban Belajar
Kalender Pendidikan
VISI, MISI DAN TUJUAN
Visi mendeskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh
satuan pendidikan
Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus
dilakukan melalui rencana tindakan dalam mewujudkan
visi satuan pendidikan.
Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu
diwujudkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.



MUATAN KTSP

Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
untuk SMK/MAK mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMK/MAK


MUATAN KTSP
Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang
bersangkutan.
Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan
dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi maupun
kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
provinsi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu
pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan
peraturan bupati/walikota

Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata
pelajaran muatan lokal serta program
kegiatan yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

MUATAN KTSP
Beban belajar dalam KTSP
Beban belajar tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja SMK
Beban Belajar Tambahan



PENGATURAN BEBAN BELAJAR
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar dalam KTSP diatur dalam bentuk sistem
paket atau sistem kredit semester
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan
dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 (satu)
sks terdiri atas 1 (satu) jam pembelajaran tatap muka, 1
(satu) jam penugasan terstruktur, dan 1 (satu) jam kegiatan
mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan Sistem Paket
yaitu 0%-40% untuk SD/MI, 0%-50% untuk SMP/MTs, dan
0%-60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: (i) 2
(dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam
tatap muka, dan (ii) 4 (empat) jam praktik di dunia usaha
dan industri setara dengan 2 (dua) jam tatap muka
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per
minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Konsekuensi penambahan beban belajar pada satuan
pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan
yang bersangkutan
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajara
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan
dimulai pada setiap awal tahun pelajaran n efektif, dan
hari libur.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan



Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah
jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional
maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus



TAHAPAN PENYUSUNAN KTSP
Merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah/madrasah.
Berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah
yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru
Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar
meliputi: (i) perumusan visi dan misi berdasarkan analisis
konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan
kebutuhan nasional dan daerah; penyiapan dan
penyusunan draf; riviu, revisi, dan finalisasi; pemantapan
dan penilaian; serta pengesahan.
PRINSIP PENYUSUNAN KTSP
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Tuntutan Dunia Kerja
Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Agama
Dinamika Perkembangan Global
Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kesetaraan Jender
Karakteristik Satuan Pendidikan












PRINSIP PENGELOLAAN KTSP
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah






KOORDINASI DAN SUPERVISI

Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh
dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk SD
dan SMP dan
dinas yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan di tingkat provinsi untuk SMA dan
SMK.

KESIMPULAN
Dengan adanya KTSP , satuan
pendidikan dapat mengatur
implementasi Kurikulum 2013 ke
dalam tataran teknis secara
fleksibel, terutama pada aspek
pembelajaran.
WORKSHOP TPK
REVISI DOKUMEN
KTSP
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
DINAS PENDIDIKAN KOTA PEKANBARU
2014
VALIDASI KTSP 2013
Workshop Tim TPK Sekolah SMK : 2 Juni
2014

Penyerahan Dokumen KTSP dari sekolah
ke Bidang Pendidikan Menengah paling
lambat 2 minggu setelah workshop : 16
Juni 2014



22
Pola Pelaksanaan Workshop :
TPK Sekolah merevisi Dokumen
KTSP dan ditargetkan revisi sekaligus
validasi file KTSP selesai melalui
kegiatan Workshop
File KTSP hasil revisi dan validasi
dicetak di sekolah dan diserahkan ke
Bidang Pendidikan Menengah di
dalam map :
SMK : Warna Merah
23
File KTSP yang diserahkan ke Bidang
Pendidikan Menengah berupa print out
yang terdiri atas :
Halaman Pengesahan : rangkap 2
Dokumen KTSP dan lampirannya : rangkap 1

24
25
SISTIMATIKA
DOKUMEN KTSP

26

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU
DINAS PENDIDIKAN




KURIKULUM
SMK NEGERI 2 PEKANBARU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video

SMK Negeri 2 Pekanbaru
JL. Pattimura No. Pekanbaru
TEL/FAX: O761- ......
E-mail : .......
2014
C O N T O
H C O V E
R
27
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan
diketahui Dinas Pendidikan Provinsi Riau, dengan ini Kurikulum SMK
Negeri 5 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2014/2015 ditetapkan/disahkan
untuk diberlakukan.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada Tanggal : Juni 2014

Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

.. ..

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau


.
NIP.


DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN JUDUL
LEMBAR PEMBERLAKUAN/LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG/RASIONAL
TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
BAB II. TUJUAN
TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
VISI SATUAN PENDIDIKAN
MISI SATUAN PENDIDIKAN
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN/PROGRAM KEAHLIAN












BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
a. Struktur dan Muatan Kurikulum Kelas X dan XI
b. Struktur dan Muatan Kurikulum Kelas XII
MUATAN LOKAL
a. Muatan Daerah/Satuan Pendidikan Kelas X dan XI
b. Muatan Lokal Kelas XII
PENGEMBANGAN DIRI/EKSTRA KURIKULER
a. Ekstra Kurikuler Kelas X dan Kelas XI
b. Pengembangan Diri Kelas XII
BEBAN BELAJAR
a. Beban Belajar Kelas X dan Kelas XI
b. Beban Belajar Kelas XII
KETUNTASAN BELAJAR
a. Ketuntasan Belajar Kelas X dan XI
b. Ketuntasan Belajar Kelas XII
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
a. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kurikulum 2013
b. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan KTSP 2006
PENJURUSAN/PEMINATAN
a. Peminatan Kurikulum 2013
b. Penjurusan KTSP 2006
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
LAMPIRAN
ANALISIS KONTEKS
PROFIL SEKOLAH
SILABUS MUATAN LOKAL DAERAH/SATUAN PENDIDIKAN
SILABUS
RPP
DOKUMEN PROSEDUR PENYUSUNAN KKM/ KETUNTASAN
MINIMAL (JIKA LEBIH DARI 2,66)

TERIMA KASIH

You might also like