You are on page 1of 41

Analisis Rumah Sehat Berlantai Satu Di Jalan

Durian Utara Ii No.12-14 Banyumanik


Semarang 50268
Oleh :
(Semarang Atas)
 Diana Maryani R 6450407010
 Mei Sugi Rahmawati 6450407011
 Prilia Nor Afini 6450407035
 Firtia Nurmaida 6450407049
 Windi Wulandari 6450407079
 Uswatun Aeni 6450407089
 Itsna Fajar Zuliana 6450407092
 Nurlaily Af’idah 6450407094
 Neli Zulfa 64504070
 Fitri Rusydiana Tsani 6450407113
 Gina Septiani 6450407129
Latar Belakang
 Rumah pada dasarnya merupakan tempat
hunian yang sangat penting bagi kehidupan
setiap orang.

 Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk


melepas lelah setelah bekerja seharian, namun
didalamnya terkandung arti yang penting
sebagai tempat untuk membangun kehidupan
keluarga sehat dan sejahtera.

 Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus


berwujud rumah mewah dan besar namun
rumah yang sederhana dapat juga menjadi
rumah yang sehat dan layak dihuni.
Tujuan Pengamatan
Dalam pengamatan ini memiliki beberapa
tujuan sebagai berikut :
 Mengetahui kondisi (ventilasi,

pencahayaan, dll) rumah sesuai dengan


syarat-syarat rumah sehat.

 Mengetahui konstruksi bangunan sesuai


kriteria sebagai rumah sehat.
Rumusan Masalah
 Bagaimana kondisi rumah yang diamati
apakah sesuai dengan syarat-syarat
sebagai rumah yang sehat?
 Bagaimana konstruksi bangunan pada
rumah yang diamati? Sesuaikah dengan
ukuran standar sebagai rumah sehat?
Manfaat Pengamatan
Dalam pengamatan ini memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut :
 Memberikan pengetahuan mengenai
syarat-syarat rumah sehat.
 Dapat dijadikan referensi untuk rumah
sehat.
 Memberikan pengetahuan mengenai
kriteria rumah sehat kepada peneliti
maupun kepada pemilik rumah.
Ruang Lingkup Pengamatan
 Ruang lingkup tempat
Pengamatan ini dilakukan di Jalan Durian
Utara II No.12-14 Banyumanik Semarang
50268
 Ruang lingkup waktu
Pengamatan ini dilaksanakan hari Minggu 25
Oktober 2009
 Ruang lingkup materi
Materi yang dibahas dalam pengamatan ini
mengenai rumah sehat.
Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah suatu tempat untuk
berlindung terhadap gangguan dari luar
antara lain untuk melindungi dari panas,
hujan, angin dan gangguan lainnya
sehingga dapat tinggal dari rasa aman
dan tentarm serta rumah tersebut
memenuhi syarat kesehatan.
Syarat Rumah Sehat
(Residential Environment dari WHO
1974)
 Harus dapat melindungi dari hujan panas,
dingin dan berfungsi sbg tempat istirahat
 Mpy tempat untuk tidur, masak, mandi,
mencuci, kakus, & kamar mandi
 Dpt melindungi dari bahaya kebisingan & bebas
dari pencemaran
 Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya
 Terbuat dari bhn bangunan yg kokoh & dpt
melindungi penghuninya dari gempa,
keruntuhan, & penyakit menular
 Memberi rasa aman & lingkungan tetangga yg
serasi
Syarat Rumah Sehat (Lanjutan)
 Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
 Dapat memenuhi kebutuhan psikologis
 Dapat menghindarkan dari terjadinya
kecelakaan
 Dapat menghindarkan dari terjadinya
penularan penyakit
Kriteria Rumah Sehat sederhana
(RSS) di Indonesia:
 Luas tanah antara 60-90 meter persegi
 Luas bangunan antara 21-36 meter persegi
 Memiliki kamar tidur, mandi/WC, & dapur
 Berdinding batubata & diplester
 Memilki lantai dari keramik & langit-langit dari
triplek
 Memilki sumur atau air PAM
 Memilki fasilitas listrik minimal 450 watt
 Memilki bak sampah & saluran air kotor
Kebutuhan fisiologis rumah:
 Suhu ruangan: 18-20 derajat Celcius
 Penerangan: cukup terang (listrik/sinar
matahari)
 Ventilasi Udara: cukup segar (15 % luas)
 Jml ruangan dalam rumah: disesuaikan
dg jml penghuninya. (tinggal bersama
dlm satu rumah sekitar 5 meter persegi
per orang )
Kebutuhan psiklogis rumah :
 Keadaan rumah & sekitarnya, cara
pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan
shg rumah mjd pusat kesenangan rumah
tangga yg sehat
 Adanya jaminan kebebasan yg cukup bagi
setiap anggota keluarga yg tinggal
 Untuk setiap anggota keluarga terutama yg
mendekati yg dewasa harus memiliki ruangan
sendiri shg privasinya tdk terganggu
 Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat
(mis. Ruang tamu)
Kriteria yg harus dipenuhi untuk
menghindari
bahaya kecelakaan &kebakaran
 Konstruksi rumah bahan-bahan bangunan
harus kuat shg tidak mudah runtuh
 Memilki sarana pencegahan kasus kecelakaan
di sumur, kolam, & tempat- kecelakaan di
sumur, kolam, & tempat-tempat lain terutama
untuk anak-anak
 Bangunan diupayakan terbuat dari material yg
tdk mudah terbakar
 Memiliki alat pemadam kebakaran terutama yg
menggunakan gas
 Lantai tdk boleh licin& tergenang air
Lingkungan rumah yg sehat
 Memiliki sumbser air bersih & sehat serta
tersedia sepanjang tahun
 Memiliki tempat pembuangan kotoran , sampah
& air limbah,yg baik & air limbah,yg baik
 Dapat mencegah terjadinya perkembangbiakan
vektor penyakit ( nyamuk, lalat, tikus, dsb)
 Letak rumah jauh dari sumber pencemaran
(kawasan industri) dg jarak minimal sekitar 5
km & memiliki daerah penyangga atau daerah
hijau
 (green belt) & bebas banjir
Rumah & kesehatan
Rumah atau tempat tinggal yg buruk atau
kumuh dpt mendukung terjadinya penyakit spt:
– Infeksi saluran nafas
– Infeksi pada kulit
– Infeksi akibat infestasi tikus
– Arthropoda
– Kecelakaan
– Gangguan mental
Kebutuhan Fisiologis
PENCAHAYAAN :
 Kondisi fisik rumah seperti pencahayaan
kurang baik terlihat dari beberapa
ruangan seperti ruang tamu, kamar
tidur, dapur, kamar mandi, dimana
sumber pencahayaannya hanya berasal
dari lampu.

 Pencahayaan yang hanya berasal dari


lampu dapat menyebabkan ruangan
menjadi panas yang berpengaruh pada
kesehatan penghuni rumah.
Kebutuhan Fisiologis (Lanjutan)
VENTILASI :
 Kondisi ventilasi pada rumah ini kurang baik
karena kurangnya jendela di beberapa ruangan,
dan kalaupun ada jendela tidak pernah dibuka
sehingga tidak ada pertukaran udara yang
menjadikan ruangan terlihat lembab dan pengap.

 Ruangan yang lembab dan pengap dimana kadar


oksigen meningkat sedangkan kadar
carbondioksida meningkat dapat menyebabkan
terjadinya berbagai penyakit karena pada ruangan
yang lembab dan pengap mikroba pathogen mudah
berkembang biak
Kebutuhan Fisiologis (Lanjutan)
LANTAI :
 Lantai rumah sebagian besar sudah
memenuhi criteria karena sebagian
besar lantai rumah sudah menggunakan
keramik yang kondisinya bersih dan
tidak licin.
Kebutuhan Fisiologis (Lanjutan)
KEPADATAN PENGHUNI :
 Merupakan luas lantai rumah dibagi dengan
jumlah anggota keluarga penghuni rumah.
Idealnya adalah 2 orang per 8 meter persegi
(Dir. Higiene dan Sanitasi Depkes RI 1993).

 Berdasarkan ketetapan tersebut maka


kepadatan penghuni rumah yang diteliti sudah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan
sebagai contoh kamar tidur anak dengan
ukuran 4m x 4m atau seluas 16 meter persegi
dan dihuni oleh satu orang
Kebutuhan Psikologis
 Secara psikologis kebutuhan penghuni
rumah akan adanya privacy terpenuhi.
Rumah juga menjadi pusat kesenangan
rumah tangga dan menjadi tempat
istirahat yang nyaman bagi anggota
keluarga.
Perlindungan terhadap penularan
penyakit
 Sarana air bersih
Sumber air bersih berasal dari air sumur dan
ditampung oleh tandon untuk kemudian dialirkan
melalui kran.
 Fasilitas pembuangan air kotor
Air kotor dibuang melalui selokan
 Fasilitas penyimpanan makanan
Makanan disimpan dalam meja makan dan selalu
dalam keadaan tertutup
 Akses intervensi serangga, hama atau hewan lain
yang dapat menularkan penyakit.
A. Ruang Tamu
 Pencahayaan
pencahayaan alami kurang
baik, karena sinar matahari
tidak dapat masuk ke dalam
rumah
 Ventilasi
kurang baik, karena jendela
tidak pernah dibuka
sehingga tidak ada
pertukaran udara di dalam
ruangan tersebut
 Ukuran : 4m x 4m
B. Kamar Tidur Anak
 Luas : 4m x 4m
 Lantai : tidak lembab,
tidak licin
 Pencahayaan: kurang,
karena penerangan
hanya berasal dari
lampu
 Ventilasi : buruk, karena
tidak terdapat jendela
sebagai jalan
pertukaran udara
C. Dapur dan Ruang Makan
 Luas dapur :6mx4m
 Ukuran jendela: 4 m x 1 m
 Pencahayaan
cukup baik, karena sinar
matahari dapat menembus
masuk ruangan
 Ventilasi
baik, karena jendela selalu
dibuka sehingga udara
dapat keluar masuk ruangan
 Lantai
terbuat dari keramik
sehingga jika kotor mudah
terlihat dan dibersihkan
C. Dapur dan Ruang Makan
(Lanjutan)
D. Lantai
 Lantai
Terbuat dari
keramik, mudah
dibersihkan dan
jika kotor mudah
dibersihkan
 Bahan
Lantai terbuat dari
keramik, tidak licin
E. Kamar Mandi
 Luas : 1,5m x 3m
 Lantai : tidak licin
 Pencahayaan : berasal dari lampu
 Ventilasi : tidak ada lubang angin
sehingga pertukaran udara terjadi lewat
pintu
E. Kamar Mandi (Lanjutan)
F. Kolam Ikan
 Berpotensi
sebagai sumber
penyakit karena
dapat dijadikan
sarang nyamuk.
G. Halaman Samping
 Halaman luar rumah
menggunakan plester
sehingga jika hujan
maka air akan meresap
melalui celah-celah
plester (rumput) dan
tidak menyebabkan air
menggenang di sekitar
rumah.
H. Halaman Depan
 Halaman depan
menggunakan
plester, sehingga
jika hujan air akan
meresap melalui
celah plester
(rumput) dan
pepohonan yang ada
disekeliling pun akan
membantu peresapan
air.
I. Tampak Depan
 Lantai rumah
Lebih tinggi dari
muka tanah
 Tanaman
Banyak tanaman di
halaman rumah yang
bermanfaat untuk
penghijauan sehingga
udara kaya akan
oksigen.
J. Taman
 Taman yang ada di
halaman rumah
memberi suasana
yang asri dan
sejuk. Sehingga
rumah terasa
nyaman untuk
dihuni.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan analisis di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
 Kondisi rumah yang diamati :
Rumah yang diamati seperti adanya ventilasi, pencahayaan,
sarana air bersih, pembuangan air kotor, dan ada tidaknya
intervensi serangga. Dari hal-hal tersebut diketahui telah
memenuhi kriteria rumah sehat, akan tetapi dari syarat-
syarat tersebut ada beberapa yang belum digunakan secara
maksimal.

 Konstruksi rumah yang diamati :


Dari observasi dan analisa yang dilakukan maka konstruksi
rumah tersebut telah memenuhi criteria dari rumah sehat
seperti bangunannya kokoh, lantai yang sudah menggunakan
keramik, dsb
Saran
 Setiap hari ventilasi harus selalu dibuka supaya
terjadi pertukaran udara.
 Kriteria rumah sehat salah satunya yaitu harus
cukup pencahayaan, supaya ruangan dalam rumah
tidak gelap dan lembab.
 Tidak adanya sekat antara 2 kamar sehingga
tidak menjadi sarang nyamuk dan tikus.
 Lantai harus selalu dibersihkan supaya tidak
dijadikan tempat hidup mikroorganisme yang
dapat menimbulkan penyakit.

You might also like