You are on page 1of 4

BIOTERORISME ANTHRAX DI AMERIKA

Ancaman bahaya anthrax telah menyebabkan kepanikan dan kecemasan di seluruh dunia,
khususnya di Amerika serikat. Heboh tentang anthrax mulai berkembang luas mulai hari selasa
16 oktober 2001 sejak ditemukannya bakteri ini dalam sepucuk surat yang dialamatkan kepada
kantor senator Tom Daschle yang menyebabkan 20 stafnya dinyatakan positif terkontaminasi
anthrax.
Berita terakhir menyatakan bahwa FBI sedang menyelidiki kesamaan tulisan tangan dan
bunyi ancaman yang terdapat dalam dua surat yang dibubuhi bakteri anthrax, yang keduanya
dikirimkan kepada stasiun televisi NBC New York dan anggota senat Tom Daschle di
Washington DC. Sumber FBI menyebutkan, adanya kesamaan tertentu pada kedua surat tersebut,
terutama kesamaan tulisan tangan dan isi pesan yang berisi ancaman yang mengungkapkan sikap
anti Amerika dan anti Israel, serta keduanya bercap pos Trenton New Jersey.
Departemen kehakiman AS memberitahukan bahwa surat yang di kirim ke NBC tidak
memiliki alamat sedangkan surat anthrax untuk Tom Daschle, di tulis berasal dari Kelas IV,
Greendale School, Franklin Park, New Jersey 08852. Namun para pejabat mengatakan sekolah
bernama Greendale School itu tidak ada.
FBI juga telah menemukan bahwa bakteri yang dibubuhkan pada surat-surat itu
merupakan jenis bakteri anthrax yang sangat kuat, murni, dan sangat berbahaya yang tampaknya
bakteri ini merupakan hasil rekayasa para ahli.
Pasukan antiterorisme biologi Amerika serikat yang berpakaian pelindung khusus
bersiap-siap menyisir kembali gedung-gedung kantor kongres di Washington DC. Langkah ini di
ambil setelah ditemukannya surat berisi bakteri anthrax yang dialamatkan kepada sebuah
penerbitan surat kabar di New York.
Surat itu dikirim melalui kantor pos yang yang terdapat di sebuah gedung DPR yang
biasa memproses pengiriman surat bagi para penghuni gedung capitol dan gedung-gedung
sekitarnya
Surat itu diyakini menjadi sumber yang menyebabkan Johanna Huden, asisten redaksi
surat kabar New York Post, terinfeksi bakteri anthrax. Menurut pejabat yang berwenang, surat
yang di tangani oleh Hudden sama dengan surat anthrax sebelumnya. Hudden mengaku,
sebenarnya ia sudah menyadari gejala infeksi di jari tangannya lebih dari sebulan lalu, saat
pengiriman bakteri anthrax lewat jasa pos di duga baru mulai terjadi. hampir lima pekan lalu
saya mulai terasa gatal pada benjolan mirip bekas gigitan serangga pada jari tengah tangan kanan
saya, Hudden menulis pengalamannya. Ia menambahkan, benjolan itu dengan cepat menjadi
merah dan membengkak sebelum akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.
Di kantor pos, bakteri anthrax ditemukan di mesin pembundel surat yang memproses
surat-surat yang di alamatkan ke gedung longworth lokasi kamar-kamar kerja para anggota
DPR AS. sementar itu di AMI, ratusan karyawan enggan kembali bekerja di gedung mereka,
meski para ahli telah menjamin keamanan gedung dari kontaminasi anthrax.
Spekulasi tentang wabah anthrax dan cacar ini telah menambah kepanikan seluruh warga
AS. bakteri anthrax yang di sebar melalui surat-surat dalam bentuk bubuk putih telah
memberikan efek psikilogis yang besar.
Kenyataan ini memperlihatkan betapa kaum teroris dengan begitu gampang
menggunakan senjata biologis yang mampu menciptakan efek menakutkan yang luar biasa.
Dalam beberapa hari terakhir, petugas kepolisian dan para ahli senjata biologis terpaksa
dikerahkan untuk mengatasi isu-isu anthrax ini. Banyak orang menjadi serba takut untuk
membeli bahan makanan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang dikhawatirkan sudah
terkontaminasi bakteri anthrax. Mungkin reaksi itu berlebihan , tetapi itulah efek dari sebuah aksi
terorisme.
Pada tahun 2010 Kasus Bioterorisme Anthrax ditutup. Departemen Kehakiman secara
resmi mengakhiri penyelidikan selama delapan tahun terhadap anthrax tahun 2001 dengan
merilis ratusan halaman dokumen yang menggambarkan penguraian psikis mendiang ilmuwan
Angkatan Darat yang dituduh melakukan aksi bioterorisme terburuk dalam sejarah AS.
Catatan itu menawarkan dukungan substansial bagi pendapat FBI bahwa biolog Bruce E.
Ivins menyiapkan dan mengirimkan spora anthrax mematikan yang membunuh lima orang dan
meneror sebuah bangsa yang masih pusing dari serangan 11 September di New York dan
Washington.
Ditarik dari email dan rekaman percakapan tersangka, dokumen FBI menunjukkan Ivins
berusaha mengimplikasikan adanya kolega sembari menyesatkan para penyelidik mengenai
kemampuannya untuk membuat bubuk mematikan yang digunakan dalam serangan itu.
Dalam pengungkapan yang baru, pejabat kehakiman merilis sebuah transkrip dari
rekaman percakapan rahasia di mana Ivins menyatakan bahwa ia mungkin telah melakukan aksi
yang tidak dapat ia ingat lagi.
Transkrip itu ada di antara ratusan penemuan pembuktian yang memperbesar kasus
melawan Ivins ini, terlepas dari kurangnya pengakuan, saksi mata, atau sidik jari yang
menghubungkan sang ilmuwan dengan kejahatan itu.
Rangkuman penyelidikan setebal 96 halaman menyimpulkan bahwa Ivins merencanakan
skema mengirim anthrax lewat pos dengan harapan menciptakan ketakutan yang akan
menyelamatkan apa yang ia anggap sebagai pencapaian terbesarnya, sebuah program vaksin
anthrax yang ia bantu ciptakan namun di tahun 2001 terancam gagal. Penyelidik mengulangi
keyakinan mereka bahwa bakteri anthrax yang digunakan dalam serangan berasal dari
laboratoriumnya dan bahwa Ivins adalah salah satu dari sedikit ilmuwan dengan akses ke spora
dan keahlian yang dibutuhkan untuk menghasilkan bubuk mematikan yang dikirimkan ke media
dan kantor Senat AS pada bulan September dan Oktober 2001.
Validitas kasus FBI ini tidak akan pernah diuji di pengadilan. Ivins, seorang biolog di
laboratorium biopertahanan Angkatan Darat, Fort Detrick, melakukan bunuh diri di tahun 2008
ketika pengacara pemerintah bersiap untuk menuntutnya. Dan bahkan saat pejabat kehakiman
memasukkan berkas-berkas legal yang secara resmi mengakhiri penyelidikan mereka, kritikus
terhadap penanganan penyelidikan oleh biro mengatakan mereka masih belum puas bahwa
pembunuh sebenarnya telah ditemukan.
Surat penuh spora itu membunuh lima orang, menyebabkan 17 lainnya jatuh sakit, dan
membuat pemerintah dan pihak swasta menghabiskan dana miliaran dolar untuk
mempertahankan negara dari serangan biologis tersebut. Serangan itu juga menuntun pada
penyelidikan mahal selama delapan tahun yang mencakup enam benua dan termasuk beberapa
kesalahan yang dipublikasikan secara meluas, salah satunya adalah penyebutan kolega Ivins,
Stephen Hatfill, di hadapan publik sebagai "person of interest" (seseorang yang terlibat dalam
penyelidikan kejahatan namun belum ditahan atau dituduh secara formal melakukan suatu
kejahatan). FBI kemudian meminta maaf pada Hatfill.
Di tahun 2007, FBI menyimpulkan bahwa Ivins telah menghasilkan campuran spora yang
identik secara genetis dengan material yang digunakan dalam serangan tahun 2001. Ilmuwan itu
adalah pemilik tunggal spora tersebut, yang ia simpan dalam sebuah termos di dalam
laboratorium dengan keamanan tingkat tinggi di pusat penelitian biopertahanan Fort Detrick.
Hanya dua laboratorium luar - pusat biopertahanan Dugway milik Angkatan Darat di
Utah dan laboratorium Battelle di Columbus, Ohio - yang diketahui telah menerima sampel dari
termos Ivins. Namun agen FBI, menggunakan catatan laboratorium dan rekaman elektronik,
dapat menghitung setiap individu yang dapat memperoleh akses ke spora itu dan secara
konklusif mengesampingkan mereka sebagai tersangka.
Terlebih lagi, penyelidik FBI dan U.S. Postal Service menyimpulkan bahwa amplop yang
digunakan dalam serangan itu dibeli di kantor pos di Maryland atau Virginia oleh seseorang yang
mungkin berkendara ke kotak surat Princeton, New Jersey, tepat untuk mengirimkannya dari
sana.
Catatan laboratorium dari Fort Detrick mengungkapkan bahwa Ivins tidak biasanya
bekerja lusinan jam larut malam sebelum amplop-amplop anthrax dikirim dan bahwa ia secara
misterius absen dalam waktu lama ketika penyelidik memperkirakan ia menyetir ke New Jersey
untuk mengirimkan amplop-amplop itu. Ketika ditanya mengenai jam-jam laboratorium dan
absen yang tidak biasanya, Ivins tidak mampu memberikan penjelasan yang konsisten atau
beralasan.
Dokumen yang baru dirilis itu juga mengungkapkan upaya Ivins untuk menyesatkan
penyelidik. Setidaknya dua kali, ia mengatakan kepada agen FBI bahwa ia tidak memiliki
peralatan dan keahlian yang cukup untuk menghasilkan campuran spora murni dan
terkonsentrasi tinggi yang digunakan dalam serangan. Namun, dalam email dan tulisan
pribadinya, Ivins mengakui memiliki kemampuan dan peralatan teknis, termasuk mesin
pengering spora yang disebut lyophilizer yang ditugaskan padanya secara pribadi, dengan sebuah
buku panduan berlabel untuk "Dr. Ivins". Dan menurut rangkuman bukti penyelidikan, maka
Kehakiman menyatakan bahwa bukti yang ada menetapkan bahwa Dr. Ivins, sendirian,
mengirimkan surat-surat anthrax tersebut.

You might also like