You are on page 1of 2

1

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang
Bronkiektasis merupakan penyakit pada bronkus dan bronkiolus, penyakit
ini menyebabkan dilatasi yang permanen pada bronkus dan bronkiolus yang
disebabkan oleh kerusakan otot dan hilangnya daya elastisitas pada bronkus
maupun bronkiolus. Penyakit bronkiektasis diawali oleh adanya infeksi
kronik pada cabang-cabang dari bronkus.
1

Pada zaman dahulu, bronkiektasis merupakan penyakit yang cukup tingggi
insidennya sejajar dengan penyakit endemik pada pertusis, measles dan
influenza. Pada saat ini bronkiektasis sering terjadi pascainfeksi yang sering
insidennya di Negara-negara berkembang. Perkembangan antibiotik
membawa pengaruh yang berarti terhadap insiden bronkiektasis, hal ini
terbukti dengan menurunnya insiden bronkiektasi pascainfeksi di beberapa
dekade terakhir.
1

Masih belum ada data pasti yang tentang prevalesi bronkiektasis. Di
Negara-negara Barat, prevalensi bronkiektasis diperkirakan 1,3% dari
populasi yang ada. Prevalensi yang tinggi itu ternyata mengalami penurunan
yang berarti seiring dengan adanya kontrol dari kasus-kasus infeksi paru
dengan pengobatan memakai antibiotik
.2

Di Indonesia belum ada laporan tentang angka-angka yang pasti mengenai
penyakit ini. Kenyataannya penyakit ini cukup sering ditemukan di klinik-
klinik. Penyakit bronkiektasis dapat diderita mulai sejak anak-anak, bahkan
merupakan kelainan kongenital.
2







2

1.2 Batasan Masalah
Pembahasan referat ini dibatasi pada epidemiologi, etiologi, patogenesis,
diagnosis, dan tata laksana bronkiektasis.

1.3 Tujuan Penulisan
Referat ini bertujuan menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis, dan tata laksana bronkiektasis.

1.4 Metode Penulisan
Penulisan referat ini berdasarkan tinjauan kepustakaan yang merujuk
pada literatur-literatur yang berkaitan dengan epidemiologi, etiologi, patogenesis,
diagnosis, dan tatalaksana bronkiektasis.

You might also like