You are on page 1of 4

Data lalu lintas yang disajikan untuk memberikan gambaran rona lingkungan bersumber dari

Laporan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pasar Cicalengka Kabupaten
Bandung (2013).
1) Gambaran Kondisi Eksisting
Jalan raya Cicalengka memiliki lebar jalan sekitar 7 meter. Bahu jalan tersedia dengan lebar
0,5 meter dan trotoar dengan lebar 1 meter.
Arus lalu lintas eksisting di jalan raya Cicalengka pada jam awal buka pertokoan pada
umumnya, yaitu sekitar jam 08.00 WIB, arus lalu lintas didominasi oleh sepeda motor
sebanyak 73%. Sementara angkutan umum dan sepeda/becak memiliki komposisi merata
terhadap arus lalu lintas, yaitu masing-masing mencapai 6% dari total arus lalu lintas. Mobil
pribadi, bus dan angkutan barang merupakan arus minoritas dengan komposisi tertinggi
hanya 3% dari total arus lalu lintas.
2) Kinerja Lalu Lintas
Mengadopsi Manual Kapasitas Jalan Indonesia atau MKJI (1996), besarnya kapasitas jalan
dirumuskan sebagai berikut


dimana: C = Kapasitas (smp/jam)
C
o
= Kapasitas dasar
FC
w
= Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FC
sp
= Faktor penyesuaian pemisah arah
FC
cs
= Faktor penyesuaian ukuran kota
Berdasarkan rumus tersebut, jalan raya Cicalengka memiliki kapasitas sebesar:
C = 2.900 x 0,96 x 1 x 0,89 x 0,9
= 2.229,98 smp/jam
Dengan volume tertinggi 1.050,20 smp/jam pada jam 06.45 07.45 WIB, maka rasio
volume lalu lintas terhadap kapasitas jalan (VCR) di ruas tersebut adalah:
VCR = V : C
= 1.050,20 : 2.229,98
= 0,47
Dalam MKJI, tingkat pelayanan berdasar VCR ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.1. Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service) Jalan
Tingkat
Pelayanan Jalan
(LoS)
Karakteristik
Batas Lingkup
V/C
A Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi
dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa
hambatan.
0,00 0,20
B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh
kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki kebebasan yang
cukup untuk memilih kecepatan.
0,20 0,44
C Arus stabil, tetapi kecepatan kendaraan dikendalikan,
pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan.
0,45 0,74
D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan dikendalikan,
V/C masih dapat ditolelir
0,75 0,84
E Volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus
tidak stabil, terkadang kecepatan terhenti
0,85 1,00
F Arus dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume
di atas kapasitas, antrian panjang dan hambatan yang
besar
1,00

Dengan angka VCR 0,47, maka jalan raya Cicalengka memiliki tingkat pelayanan C, dimana
arus stabil, tetapi kecepatan kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih
kecepatan. Namun, untuk mengukur tingkat pelayanan suatu ruas jalan tidak hanya berdasar
VCR, tapi secara keseluruhan adalah dengan menggunakan parameter sebagai berikut:
a) Kecepatan;
b) Antrian;
c) Kepadatan;
d) V/C Ratio
Secara umum, kinerja lalu lintas jalan raya Cicalengka masih baik, selain VCR masih baik,
kecepatan lalu lintas di ruas jalan tersebut pun masih baik, dimana kendaraan belum
mengalami antrian dan tundaan berarti. Dengan kepadatan 81,21 smp/km, kendaraan
bermotor dapat melaju dengan kecepatan 11,92 km/jam. Walaupun angka kecepatan dari
hasil survei menunjukkan angka yang rendah, hal ini tidak menunjukkan kinerja yang buruk.
Kecepatan rendah diakibatkan sebagian besar kendaraan melakukan perlambatan untuk
menuju salah satu pintu masuk setiap bangunan di sepanjang jalan raya Cicalengka.
Simulasi hubungan antara tingkat pelayanan, volume dan kecepatan dapat daipahami dari
gambar berikut:

Gambar 2.1. Tingkat Pelayanan Jalan (Los of Service)

Gambar 2.2. Hubungan antara Kecepatan (Speed), Volume dan Kepadatan (Concentration)

Jika memperhatikan rata-rata pertumbuhan volume arus lalu-lintas, jalan raya Cicalengka
berpotensi mengalami peningkatan volume arus lalu lintas di tahun-tahun mendatang. Tanpa
adanya suatu manajemen dan rekayasa lalu lintas yang optimal, kinerja jalan raya
Cicalengka akan semakin memburuk. Namun memperhatikan grafik di atas, jalan raya
Cicalengka juga berpotensi mengalami penurunan kinerja berupa penurunan kecepatan
operasional kendraan diakibatkan oleh delay dan antrian. Delay dan antrian tersebut
kemudian akan mengakibatkan volume arus lalu lintas yang terekam oleh survey CTC
menjadi menurun. Dengan demikian, dalam upaya manajemen dan rekayasa lalu lintas di
jalan raya Cicalengka, permasalahan penanganan stabilitas kecepatan dan kemudian
aksesibilitas menjadi sangat penting.

You might also like