Makalah ini membahas mengenai suksesi yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang produksi rokok. PT HM Sampoerna telah mengalami dua kali suksesi yang melibatkan tiga generasi pemimpin perusahaan, yaitu dari Nieim Seeng Tee, Oga Sampoerna, hingga Putera Sampoerna."
Original Description:
Berikut ini adalah penjelasan akan proses suksesi dari PT HM Sampoerna. Yang akan dijelaskan dari Founder hingga generasi saat ini.
Makalah ini membahas mengenai suksesi yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang produksi rokok. PT HM Sampoerna telah mengalami dua kali suksesi yang melibatkan tiga generasi pemimpin perusahaan, yaitu dari Nieim Seeng Tee, Oga Sampoerna, hingga Putera Sampoerna."
Makalah ini membahas mengenai suksesi yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang produksi rokok. PT HM Sampoerna telah mengalami dua kali suksesi yang melibatkan tiga generasi pemimpin perusahaan, yaitu dari Nieim Seeng Tee, Oga Sampoerna, hingga Putera Sampoerna."
(PT HM SAMPOERNA Tbk.) Disusun ole! R"#n Soe$#n%" &'('')*+ P,o$,#- M#n#.e-en /isnis 0#kul1#s Ekono-i Uni2e,si1#s K,is1en Pe1,# SURA/AYA 2 A/STRAK ANALISA PROSES SUKSESI DALAM PERUSAHAAN KELUARGA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. (PT HM SAMPOERNA Tbk.) SURA/AYA Makalah ini membahas mengenai suksesi yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT HM Sampoerna Tbk.), sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang produksi rokok. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan literatur, didukung oleh delapan jurnal terkait perusahaan keluarga (family business). PT HM Sampoerna Tbk. telah berdiri selama kurang lebih 11 tahun, dimana !! tahun di antaranya perusahaan ini berdiri sebagai perusahaan keluarga dan 1" tahun berikutnya sebagai perusahaan terbuka, dan status terakhirnya adalah tetap sebagai perusahaan terbuka namun dengan diakuisisi oleh Philip Morris #nternational. $alam PT HM Sampoerna Tbk. terjadi dua kali suksesi, yang melibatkan tiga generasi, yaitu %iem Seeng Tee, &ga Sampoerna, dan Putera Sampoerna. Suksesi pertama terjadi dalam pola unplanned succession, sedangkan suksesi kedua terjadi dalam pola planned succession. 'ata kun(i) sampoerna, perusahaan keluarga, suksesi, family business, bisnis 3 /A/ I PENDAHULUAN A. L#1#, /el#k#n$ 'egiatan perekonomian merupakan salah satu akti*itas manusia yang berlangsung sejak manusia hidup sebagai makhluk sosial. 'egiatan ekonomi mengalami perubahan dan perkembangan, seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Pada masa sekarang, terutama, bisnis + sebagai bagian dari dunia ekonomi + menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial yang terus berkembang. $inamika kelahiran, keberlangsungan, dan kematian sebuah sektor bisnis atau perusahaan merupakan peristi,a fluktuatif yang seringkali tidak terprediksi. Salah satu akti*itas perusahaan yang penting bagi eksistensi perusahaan dan keberlanjutan operasional perusahaan adalah sukses Perusahaan rokok PT HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan keluarga di Surabaya yang telah berdiri selama 1 tahun, dimana dalam !! tahun pertama PT HM Sampoerna berbentuk perusahaan keluarga, sebelum akhirnya go public dan kemudian diakuisisi. Perintis PT Hanjaya Mandala Sampoerna adalah pasangan suami istri %iem Seeng Tee dan Siem Tjiang -io yang merintis bisnis rokok kretek sejak tahun 1.1/. Saat ini, PT HM Sampoerna telah memasuki tahun kedelapan akuisisi oleh Philip Morris #nternational. Meskipun tidak lagi mengemban status sebagai perusahaan keluarga, namun !! tahun peristi,a pe,arisan PT HM Sampoerna, yang dia,ali oleh pergeseran kepemimpinan dari generasi pertama + %iem Seeng Tee + hingga generasi keempat + Mi(hael Sampoerna, merupakan hal yang luar biasa, mengingat bah,a rata0rata perusahaan keluarga hanya bertahan selama 12 tahun. Suksesi dalam perusahaan keluarga atau family business bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Perusahaan keluarga memiliki karakteristik0karakteristtik khusus yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Pembahasan terkait suksesi perusahaan keluarga menjadi hal yang menarik untuk diperbin(angkan. Selain itu, minimnya referensi terkait suksesi perusahaan keluarga menimbulkan tantangan tersendiri bagi peneliti perusahaan keluarga. 4 /. Ru-us#n M#s#l# 1. 3agaimanakah proses suksesi dalam perusahaan keluarga se(ara umum4 1. 3agaimanakah perjalanan suksesi PT Hanjaya Mandala Sampoerna sejak tahun 1.1/ hingga tahun 1"4 3. Tu.u#n M#k#l# Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan suksesi perusahaan keluarga, khususnya yang terjadi dalam PT Hanjaya Mandala Sampoerna. 5 /A/ II LANDASAN TEORI A. Pe,us###n Kelu#,$# Terdapat beberapa definisi yang berbeda tentang perusahaan keluarga, bahkan hingga saat ini. Se(ara sederhana Handler menyatakan bah,a suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan5bisnis keluarga apabila keluarga terlibat di dalamnya (Sten , 1!) $onnelley memberikan definisi yang lebih spesifik bagi perusahaan keluarga, yang menyatakan bah,a suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit terdapat keterlibatan dua generasi dalam keluarga tersebut yang mempengaruhi kebijakan perusahaan (Hadinugroho 6 Mustamu, 11/). Perusahaan keluarga adalah organisasi yang dipimpin dan5atau dikelola se(ara berkesinambungan, berpotensi untuk diturunkan ke generasi berikutnya, dan dikelola se(ara formal dengan kesamaan *isi dari anggota yang berasal dari keluarga yang sama, atau dari kelompok keluarga. 3erbeda dengan jenis bisnis yang lain, ditemukan bah,a di dalam perusahaan keluarga terdapat dua elemen yang saling bertolakbelakang, yaitu keluarga (family) dan perusahaan atau bisnis (business). Family memiliki karakterisik emosional, didasarkan pada hubungan sosial, dan keanggotaannya permanen, sedangkan business memiliki karakteristik berikut) rasional dan objektif, didasarkan pada profitabilitas, dan keanggotaannya didasarkan pada pemilihan (voluntary dan dicresionary). 7hua et al menyatakan bah,a keterlibatan keluarga dalam perusahaan merupakan hal yang membedakan bisnis keluarga dari bisnis lainnya. Sebagian besar peneliti menginterpretasikan unsur keterlibatan tersebut ke dalam dua sistem, yaitu kepemilikan (ownership) dan manajemen (Sten,1!) Sebagai pelengkap ide tersebut, ditemukan tiga elemen dalam perusahaan keluarga, yang berperan sebagai sistem yang mendasari dan mempengaruhi gerak perusahaan. Tiga elemen tersebut meliputi kepemilikan (ownership) atau pengelolaan (governance), keluarga (family), dan usaha yang dikelola (business). &pabila dibandingkan dengan perusahaan non0keluarga, perusahaan non0keluarga hanya terdiri dari 1 sistem terpisah, yaitu sistem bisnis dan sistem pengelolaan. 'etiga elemen dalam perusahaan keluarga bersifat saling mempengaruhi, dimana masing0masing komponen memiliki potensi untuk memba,a perusahaan keluarga menuju kesuksesan maupun 6 kemunduran. Hubungan antara ketiga elemen tersebut digambarkan dalam Three Cycle Relationship sebagai berikut
(Tagiuri,1.81 dan Po9a,11) G#-b#, '! Three Cycle Relationship $alam gambar tersebut ditunjukkan enam kelompok area, yang tiga di antaranya merupakan area overlap antarelemen. 3erikut adalah penjelasan untuk masing0masing bagian yang tampak pada gambar. 1. 3agian ini merujuk pada semua anggota keluarga yang perannya hanyalah sebagai bagian dari keluarga. #ndi*idu yang termasuk dalam area ini tidak memiliki share dalam perusahaan dan tidak pula berpartisipasi aktif dalam bisnis keluarga. 7ontohnya adalah anak atau (u(u pada perusahaan keluarga yang masih dikelola oleh generasi pertama. 1. 3agian ini menunjukkan in*estor pasif, yang meliputi partner bisnis dan in*estor yang bukan merupakan anggota keluarga. /. 3agian ini me,akili pega,ai perusahaan yang bukan merupakan anggota keluarga dan tidak memiliki share dalam perusahaan. 2. 3agian ini menunjukkan anggota keluarga yang berperan sebagai pemilik perusahaan (memiliki bagian saham) namun tidak bekerja dalam perusahaan. ". 3agian ini menunjukkan partner bisnis atau in*estor yang bukan merupakan anggota keluarga, memiliki bagian saham perusahaan, dan juga bekerja dalam perusahaan tersebut. :. 3agian ini terdiri dari anggota keluarga yang tidak memiliki bagian saham perusahaan namun bekerja bagi perusahaan. Perbedaan antara perusahaan keluarga dengan perusahaan non0keluarga dalam hal pengambilan keputusan dan (ara menjalankan perusahaan utamanya disebabkan oleh eksistensi kebutuhan untuk mempertimbangkan beberapa isu terkait keluarga, misalnya 7 nilai0nilai yang dianut oleh keluarga, permasalahan finansial keluarga, keterlibatan anggota keluarga dalam bisnis, dan sebagainya. $engan demikian perlu ada sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi isu0isu dalam keluarga, menggeneralisasi konsensus keluarga terkait isu0isu tersebut, dan mengkomunikasikan sikap keluarga atas isu tersebut kepada organisasi dengan sistem mandat. Mekanisme ini dapat di,ujudkan dalam bentuk de,an keluarga atau pertemuan keluarga (Hartman et al, 111) Pertemuan keluarga adalah pertemuan periodik dari seluruh anggota keluarga untuk mendiskusikan hal0hal yang ingin di(apai, keputusan, dan permasalahan sehari0hari dalam perusahaan. Selain itu, di dalam pertemuan keluarga, setiap anggota keluarga memiliki kesempatan untuk mengenal perusahaan keluarga mereka dengan lebih baik. Pertemuan keluarga merupakan sarana untuk melestarikan jati diri, nilai, dan tradisi keluarga /. Suksesi Pe,us###n Kelu#,$# Proses suksesi didefinisikan sebagai tindakan, kejadian, dan mekanisme organisasi dimana terjadi pergantian kepemimpinan di tingkat manajemen pun(ak, dan5atau pergantian kepemilikan perusahaan (%ubinski,111). Proses suksesi merupakan pen(iptaan dan pelatihan kepemimpinan baru. ;leh karena itu, dapat diasumsikan bah,a pengukuran kepemimpinan merupakan hal yang fundamental untuk mendapatkan refleksi keberhasilan proses suksesi Suksesi merupakan proses yang dapat dikategorikan berdasarkan tahapan mengenai fungsi dan aturan main antara generasi pendahulu dan generasi penerusnya. Sta*rou dan S,ier(9 mengusulkan three level model dalam memetakan proses suksesi perusahaan keluarga, yang meliputi (Suryadi,111) 1. %e*el 1, me,akili tahapan sebelum generasi baru masuk ke dalam perusahaan. Pada tahap ini, penerus dapat belajar dari pendahulunya tentang bagaimana mengoperasikan bisnis. 1. %e*el 1, merupakan tahapan mulai masuknya penerus perusahaan serta mulai beradaptasinya penerus ke dalam pelaksanaan bisnis. /. %e*el /, sebagai tahapan akhir. Pada tahapan ini, penerus perusahaan telah mulai dipromosikan ke dalam posisi manajerial. Masa dimana seseorang memasuki perusahaan atau terlibat dalam bisnis disebut sebagai sosialisasi anticipatory. Masa ini dimulai dari masa anak0anak, dimana seorang 8 anak berada dalam proses memilih karir atau pekerjaan dan memilih perusahaan sebagai tempat kerjanya di masa mendatang. Selama proses ini, seseorang mengumpulkan informasi dari lingkungannya, dari anggota keluarga, lembaga pendidikan, pengalaman kerja paruh ,aktu, ka,an sebaya, dan media. &nggota keluarga, khususnya orang tua, memiliki pengaruh besar dalam pilihan karir anak0anaknya. $alam keluarga yang memiliki bisnis keluarga, sosialisasi anticipatory seringkali terarah pada satu organisasi bisnis saja, yaitu perusahaan keluarga yang dikelola. ;rang tua dan anggota keluarga yang lain, (enderung se(ara aktif memperkenalkan anggota keluarga yang masih muda kepada lingkungan perusahaan keluarga yang dikelola. Hal ini menunjukkan bah,a persiapan dari proses suksesi dalam perusahaan keluarga ternyata berlangsung sejak sangat dini. Proses pembelajaran dini tersebut merupakan unsur yang krusial karena mampu mengarahkan seorang anggota keluarga pada perkembangan keyakinan kolektif. Hal ini terkait dengan pengalaman seseorang dalam perusahaan keluarga dan nilai0nilai penting dalam keluarga yang dibangun dan dikembangkan dalam jangka panjang. Suksesi bukanlah proses singkat. &pabila digambarkan, suksesi bagaikan spiral yang dibangun dari dasar persepsi indi*idu atas pengalaman0pengalaman hidupnya (%ubinski,111) Proses suksesi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Suksesi merupakan proses panjang yang membutuhkan kerja sama dari seluruh anggota tim. 'eberhasilan suksesi hingga saat ini masih menjadi kekha,atiran utama dalam bisnis keluarga. Tingkat kegagalan suksesi dalam perusahaan keluarga terhitung tinggi. Se(ara umum dinyatakan bah,a tingkat keberhasilan transisi suksesi generasi pertama menuju generasi kedua adalah sekitar /<, dan dari generasi kedua menuju generasi ketiga berada di antara 1< hingga 1"< (=it9gerald,1.) 'e(ilnya keberhasilan suksesi merupakan hal yang (ukup ,ajar terjadi. Penyebabnya terletak pada sulitnya mengelola proses transisi dari satu ke generasi ke generasi lain. Suksesi memang merupakan proses yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan keluarga, namun karena situasi tersebut hanya mun(ul sekali dalam berpuluh0puluh tahun, maka jarang sekali ditemukan perusahaan keluarga yang melakukan peren(anaan suksesi dari jauh0jauh hari Selain karena alasan rentang ,aktu yang relatif panjang, singkatnya peren(anaan suksesi juga disebabkan oleh minimnya frekuensi diskusi mengenai proses suksesi antara generasi senior dan junior. >esistansi dalam membi(arakan isu tersebut antara lain, 9 adanya ketakutan bah,a akan ada perbedaan perlakuan yang diterima dari generasi senior apabila generasi junior mengangkat topik tentang suksesi, ketakutan generasi junior bah,a mereka akan di(ap tamak, ketakutan generasi senior akan hilangnya identitas atau jati diri dan akti*itas, serta ketakutan keluarga akan kematian pemilik merangkap manajer. Tahapan dari proses suksesi meliputi peren(anaan, pemilihan dan persiapan dari pemimpin generasi selanjutnya, dan transisi tanggung ja,ab dalam manajemen. Selama tahapan tersebut, terjadi pengurangan tanggung ja,ab dari pemimpin lama kepada (alon pemimpin baru hingga berakhirnya ke,enangan dari pemimpin lama. Peristi,a transisi suksesi berhubungan erat dengan persiapan dan timing. Sebelum suksesi men(apai titik akhir, senior (yang akan digantikan) dan suksesor harus saling mengenali kebutuhan dan ekspektasi masing0masing. Hal ini akan membantu kelan(aran perjalanan suksesi, terutama dalam mempersiapkan anggota keluarga dan manajer0 manajer yang ada dalam perusahaan untuk menghadapi perubahan dalam tubuh perusahaan (=it9gerald,1.) Proses persiapan suksesi merupakan bagian yang tidak boleh diremehkan demi keutuhan dan kelangsungan perusahaan. Pernah terjadi beberapa kasus dimana (alon suksesor mendapatkan penolakan dari jajaran karya,an karena karakteristiknya bertolakbelakang dengan pendahulunya. $alam menghadapi situasi sema(am ini, apabila pendahulu (yang akan melakukan suksesi) tidak memperhatikan pandangan karya,annya selama masa persiapan suksesi, maka kondisi paska suksesi mungkin berujung pada kehan(uran perusahaan (Hardyanti ,11/) Susanto menyatakan bah,a terdapat tiga pola suksesi untuk manajemen le*el pun(ak yang biasanya diterapkan di perusahaan0perusahaan keluarga di #ndonesia, yaitu planned succession, informal planned succession, dan unplanned succession, dengan penjelasan sebagai berikut 1. Planned succession Planned succession merupakan suksesi teren(ana yang berfokus pada suksesor yang menduduki posisi kun(i yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan memberikan accelerated development program untuk meningkatkan pengalaman dan kebijakan berpikir serta memberikan pemaparan tentang berbagai hal penting terkait perusahaan keluarga. 2. Informal planned succession 10 Pola suksesi ini mengarah pada pemberian pengalaman pada anggota keluarga ((alon suksesor) dengan (ara memberikan posisi di ba,ah ?orang nomor satu perusahaan@ dan se(ara langsung menerima perintah dan petunjuk. . !nplanned succession Pola suksesi ini me,akili peralihan pimpinan pun(ak perusahaan kepada penerusnya berdasarkan keputusan pemilik dengan mengutamakan pertimbangan0 pertimbangan pribadi. Pendiri perusahaan keluarga perlu memiliki keahlian dalam hal *isi strategis. Aisi tersebut harus menyesuaikan diri se(ara berkesinambungan dengan perubahan lingkungan, terutama lingkungan bisnis. Proses suksesi bisa saja ter,ujud selama bertahun0tahun. Beda ,aktu yang dibutuhkan untuk menggenapi proses suksesi dari a,al hingga akhirnya merupakan kesempatan bagi suksesor untuk mempelajari tentang kepemimpinan dan *isi strategis perusahaan sehingga dapat mengarahkan perusahaan di tengah kompetisi bisnis yang semakin merajalela. #dealnya, suatu perusahaan keluarga dapat mulai mempersiapkan suksesi saat usia generasi senior berkisar antara /" + "" tahun dan usia generasi junior adalah usia a,al kuliah. Suksesi dan keberlangsungan perusahaan terdiri dari tiga siklus, yaitu encouraging family participation, preparing family managers and leaders, dan developing effective ownership (7arlo(k,11) Partisipasi keluarga merupakan bentuk komitmen keluarga untuk kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Partisipasi keluarga dapat ter,ujud dalam dua hal, yaitu keaktifan dalam bisnis dan pengembangan peran dalam keluarga yang terkait dengan pengambilan keputusan. $alam meren(anakan suksesi, perlu ada komitmen keluarga, keinginan atau intensi pendahulu, dan penetapan penerus atau suksesor. Cntuk men(apai proses suksesi yang baik, perlu di(iptakan kesepakatan dan kerja sama antara pemilik perusahaan keluarga, keluarga pengelola perusahaan, dan tenaga profesional yang mengelola perusahaan (Suryadi 111) Seorang suksesor harus menjalani serangkaian proses pelatihan untuk meningkatkan kompetensi manajerial dan ,irausaha. Tingkat kompetensi tertentu yang harus di(apai oleh seorang suksesor dapat dianggap sebagai pen(erminan peluang keberhasilan sebuah proses suksesi trans0generasi (3ertoldi et al,111). Selain itu dinyatakan oleh 7omoli, Draham dan 7hristopher Bay setidaknya / < dari kepemilikan 11 dipindahkan kepada generasi muda sehingga generasi mudabersemnagat dan generasi tua juga merasa aman dan masih memiliki kuasa daalm perusahaan (Eahjono) Cntuk men(apai keberhasilan dalam proses suksesi, seorang pelaku bisnis keluarga perlu memahami tentang proses suksesi itu sendiri. Hal utama yang dapat dilakukan adalah dengan memahami perspektif sistem keluarga, sistem manajemen, dan sistem kepemilikan, serta menjaga keseimbangan dan kesetaraannya. Suksesi dan keberlangsungan hidup perusahaan keluarga tidak harus selalu murni di,ariskan kepada anggota keluarga. Merekrut tenaga profesional yang mampu memimpin dan mengelola perusahaan atas nama keluarga juga dapat dijadikan pilihan. Hal ini dapat dilakukan terutama apabila tidak ada suksesor yang dapat diajukan untuk menggantikan generasi senior. Fang dibutuhkan dari orang eksternal bukan sekedar skill saja tapi orang yang dapat dengan peka mengetahui dan menjaga isu + isu keluarga (Stuart,11) 12 /A/ III PEM/AHASAN Pendiri PT HM Sampoerna adalah pasangan suami istri %iem Seeng Tee dan Siem Tjiang -io. Perusahaan rokok raksasa ini bera,al dari ,arung ke(il yang dise,a oleh %iem Seeng Tee di Balan Tjantian, Surabaya, dimana %iem Seeng Tee berjualan rokok ra(ikannya sendiri. Csaha ini berkembang, terutama setelah dilakukan pelebaran jalan raya di depan lokasi usaha tersebut. Pukulan pertama atas usaha ini terjadi saat tempat tinggal yang merangkap tempat usaha pasangan pendiri PT HM Sampoerna ini terbakar. Tak berapa lama kemudian, %iem Seeng Tee mendapatkan pena,aran untuk membeli sebuah unit usaha dari perusahaan tembakau yang baru saja mengalami kebangkrutan. $ari sinilah, pasangan suami istri ini melayani pesanan rokok dengan aneka (itarasa menggunakan mesin pelinting sederhana. Cntuk memba,a bisnisnya menuju tingkat yang lebih tinggi, %iem Seeng Tee membentuk badan hukum bernama ?Handel Maats(happij %iem Seeng Tee@ pada tahun 1.1/. -ama tersebut kemudian diubah menjadi ?Handel Mats(happij Sampoerna@, yang pada akhirnya setelah Perang $unia ## menjadi ?PT Hanjaya Mandala Sampoerna@. Pada titik ini, PT HM Sampoerna memproduksi rokok dengan aneka ma(am merek dagang, seperti ?$ji Sam Soe@, ?11/@, ?!1@, ?:!8@, dan ?$jangan %a,an@. Merek0 merek tersebut ditujukan untuk beragam segmen pasar, dimana ?$ji Sam Soe@ menjadi produk andalan yang membidik segmen pasar premium, dengan logo dan kemasan yang dipertahankan hingga sekarang. Menjelang pendudukan Bepang, perusahaan ini memiliki 1/ orang karya,an, dengan nilai produksi lebih dari tiga juta batang rokok per minggu. Pabrik Sampoerna berkembang semakin besar dan pasarnya semakin kokoh, terutama di daerah Ba,a Timur dan Ba,a Tengah. Pada tahun 1.21 Bepang mendarat di Surabaya, %iem Seeng Tee ditangkap untuk menjalani kerja paksa dan keluarganya lari dalam persembunyian. Setelah kemerdekaan, harta %iem Seeng Tee yang tersisa merek dagang ?$ji Sam Soe@. %iem Seeng Tee memulai kembali usahanya dengan mengusung merek ?$ji Sam Soe@. Pasar rokok berhasil dikuasai kembali, meskipun tidak untuk ,aktu lama. Perkembangan ideologi komunisme memutuskan hubungan %iem Seeng Tee dengan karya,annya, hingga bahkan beliau tidak dapat mengunjungi pabrik untuk sekedar menyapa karya,annya. 'ondisi ini bertahan hingga %iem Seeng Tee menjemput ajal pada tahun 1.":. 13 Sepeninggal %iem Seeng Tee, kepemimpinan PT HM Sampoerna di,arisi oleh Sien dan H,ee (kedua putri %iem Seeng Tee),. Pada masa itu, in*estor asing berdatangan ke #ndonesia untuk membangun industri rokok putih dengan teknologi mesin linting. Sie Hua + putra sulung Seeng Tee + lebih memilih untuk membuka usaha tembakau. &diknya, %iem S,ie %ing + membuka pabrik rokok di $enpasar dengan merek ?Panamas@, yang produksinya ikut memakan pasar PT HM Sampoerna di Ba,a Timur. Menanggapi surat yang berisi kekha,atiran kakak laki0lakinya, %iem S,ie %ing + yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai &ga Sampoerna + menghidupkan kembali PT HM Sampoerna. $ia bahkan memindahkan ?Panamas@ ke Malang agar lebih dekat dengan pabrik Sampoerna. Peristi,a ini merupakan suksesi resmi yang pertama kali terjadi dalam tubuh PT HM Sampoerna Tbk. &ga Sampoerna berjasa besar dalam mengibarkan bendera kejayaan PT HM Sampoerna. Suksesi pertama terjadi karena dorongan situasi. Pada saat itu perusahaan sedang berada di bibir tebing, siap melun(ur jatuh apabila tidak dikelola oleh tangan yang tepat. 'ehadiran &ga Sampoerna merupakan pen(erahan bagi masa depan PT HM Sampoerna. Pola suksesi yang terjadi pada kasus tersebut adalah unplanned succession dimana kedua anak perempuan dari %iem Seeng Tee + sebagai pemegang kekuasaan tertinggi perusahaan saat itu + mengalihkan kepemimpinan perusahaan dari ayah mereka kepada &ga Sampoerna. Pada a,al tahun !0an, Putera Sampoerna + putra dari &ga Sampoerna + masuk ke dalam jajaran manajemen. 'ala itu, PT HM Sampoerna mempekerjakan 11 karya,an, dengan nilai produksi 1,/ juta batang rokok per hari. Pada tahun 1.!8, pabrik rokok Philip Morris di Malang dibeli oleh Sampoerna. Saat itu, seluruh fasilitas pabrik di 3ali dipindahkan ke Ba,a Timur. Pada tahun 1.!., pabrik milik PT HM Sampoerna terbakar habis. 'ejatuhan ini hanya bertahan selama 12 hari. Pada tahun 1.8, sistem pabrik di Malang diubah menjadi fasilitas hunting, dengan kantor pusat dan fasilitas pabrik di ka,asan industri >ungkut Suksesi PT HM Sampoerna dari generasi kedua menuju generasi ketiga terjadi pada tahun 1.8:. &ga Sampoerna se(ara resmi me,ariskan jabatan sebagai 7G; (Chief "#ecutive $fficer) PT HM Sampoerna Tbk. kepada Putera Sampoerna. 'ali ini, pola suksesi yang terjadi adalah planned succession. Putera Sampoerna telah diperkenalkan kepada perusahaan keluarga dan industri rokok sejak masa kanak0kanak. 3ahkan rumah tinggal Sampoerna men(erminkan bidang usaha yang ditekuni oleh PT HM Sampoerna, yaitu industri rokok, dengan lokasi di dalam kompleks %ouse of &oerna + yang saat ini juga difungsikan sebagai objek ,isata di Surabaya. 14 $i tahun 1.8!, dilakukan peletakan batu pertama atas pembangunan fasilitas pabrik di daerah Pandaan, antara Surabaya dan Malang, di atas tanah seluas 1"/ hektar. Pada bulan &pril 1.88, dibangun fasilitas baru di Pandaan, yaitu PT Sampoerna &d*ertising -usantara, untuk melayani pemasangan iklan bagi grup perusahaan. PT Ba*a Transport diubah menjadi PT Sampoerna Transport -usantara. Selain itu, didirikan Sampoerna Stella 7orporation %td. di Tai,an, yang bergerak di bidang desain dan instalasi perlengkapan dapur. 3ulan &pril 1.8., PT Hanjaya Mandala Sampoerna bekerjasama dengan PT Eahana Sampoerna dalam menyediakan jasa manajemen konstruksi dan asistensi pengembangan perushaaan real estate dan pembangunan pabrik untuk Perseroan. Pada tahun 1.., PT Hanjaya Mandala Sampoerna ter(atat sebagai perusahaan rokok pertama yang masuk bursa saham. #de untuk menjadikan PT HM Sampoerna sebagai perusahaan publik datang dari Putera Sampoerna sendiri. #de ini mendapatkan penolakan dari beberapa anggota keluarga. -amun, pada akhirnya, Putera Sampoerna berhasil meyakinkan keluarganya untuk memba,a PT HM Sampoerna go public, dengan alasan bah,a langkah ini akan memba,a perusahaan ke tataran global yang pada akhirnya akan berdampak pada meningkatnya nilai saham absolut keluarga, yang kemudian terbukti kebenarannya. Tahun 1..1, perusahaan ini melun(urkan rokok dengan merek &alem di pasar domestik. Tahun 1../, dibuka sembilan gerai melalui PT &lfa >etailindo (PT Sumber &lfaria Trijaya) di Semarang, Ba,a Tengah, dengan memperkenalkan rokok '()edium, rokok dengan kadar nikotin yang lebih rendah. Pabrik di Malaysia (Sampoerna Boo %an) memproduksi *+i &am &oe, '()ild, ,inner, dan -- dengan kapasitas produksi empat juta batang per hari. Aolume penjualan rokok perusahaan ini telah melampaui produsen rokok #ndonesia lainnya, seperti *+arum, .udang .aram, dan /entoel. Pada tahun 1..", perusahaan ini terpilih sebagai Top Prospect Companies 1.." oleh majalah &sia, #n(., bersama dengan enam belas perusahaan lain. Pada akhir tahun 1..", tepatnya pada tanggal 1/ ;ktober 1..", &ga Sampoerna meninggal dunia. Setahun setelahnya, PT Sampoerna Per(etakan -usantara menerima penghargaan ,orld &tar Pac0aging *esign. Penghargaan yang sama diraih pada tahun 1 saat PT Sampoerna melun(urkan produk rokok dengan merek )illenium. Mi(hael Boseph Sampoerna, anak laki0laki dari Putera Sampoerna, menjalani suksesi perusahaan, menggantikan ayahnya sebagai 7G; perusahaan pada tahun 1. Sebelum menduduki tahta tertinggi di PT HM Sampoerna, Mi(hael Sampoerna telah bekerja dalam berbagai jabatan di perusahaan. $ari peristi,a suksesi ketiga ini, tampak bah,a Putera 15 Sampoerna belajar dari generasi sebelumnya. Pola suksesi yang digunakan yaitu planned succession. Sebelum Mi(hael memegang tampuk kepemimpinan tertinggi, Putera Sampoerna mempersiapkan anaknya untuk mempelajari segala hal tentang seluk beluk perusahaan dengan (ara menempatkan Mi(hael pada berbagai jabatan di PT HM Sampoerna. Pada tahun 12, PT HM Sampoerna berhasil meraup keuntungan bersih senilai >p 1" triliun, dengan nilai produksi 21,1 miliar batang rokok atau sekitar 1.,2< dari pangsa pasar rokok di #ndonesia. Pen(apaian ini menempatkan PT HM Sampoerna sebagai produsen rokok peringkat ketiga terbesar setelah .udang .aram dan *+arum. Pada tahun 1", saat Mi(hael menjabat sebagai 7G;, Putera Sampoerna melakukan perjanjian dengan Philip Morris #nternational untuk melakukan akuisisi terhadap PT HM Sampoerna Tbk. 'eputusan ini menjadi akhir bagi PT HM Sampoerna perusahaan keluarga. Se(ara otomatis, Mi(hael Sampoerna tidak lagi berada di posisi manajemen pun(ak PT HM Sampoerna. 'eputusan Putera Sampoerna untuk menanggalkan PT HM Sampoerna dari jajaran bisnis keluarga di #ndonesia tidak mendapatkan kejelasan hingga saat ini. Peristi,a akuisisi PT HM Sampoerna Tbk. oleh Philip Morris #nternational menunjukkan bah,a dalam perusahaan keluarga, opini dari pemimpin dapat dipengaruhi dari anggota keluarga yang lain. Pada saat Mi(hael Sampoerna mulai memegang tampuk kepemimpinan PT HM Sampoerna, perusahaan raksasa ini keluar dari lingkaran perusahaan keluarga. Pasalnya, meskipun kepemilikan saham terbesar kala itu berada di tangan keluarga Sampoerna (utamanya Putera Sampoerna), PT HM Sampoerna telah go public selama kurang lebih 1" tahun. $engan kepemilikan saham yang beragam + dalam artian bukan hanya dimiliki oleh keluarga Sampoerna + PT HM Sampoerna menjadi perusahaan terbuka. &pabila proses suksesi dalam PT HM Sampoerna Tbk. dirangkum dalam sebuah timeline, maka hanya ada dua kali suksesi, yaitu Suksesi # dari %iem Seeng Tee kepada &ga Sampoerna (unplanned succession) serta Suksesi ## dari &ga Sampoerna kepada Putera Sampoerna (planned succession). PT HM Sampoerna Tbk. merupakan perusahaan keluarga yang dikelola oleh tiga generasi. 3eberapa definisi perusahaan keluarga memberikan batasan yang sangat luas bagi perusahaan keluarga, yaitu bah,a perusahaan keluarga adalah segala ma(am perusahaan yang kepemilikan mayoritasnya dikendalikan oleh sebuah keluarga, &pabila menggunakan definisi ini, maka dapat dimasukkan suksesi yang ketiga, yaitu dari Putera Sampoerna kepada Mi(hael Sampoerna (planned succession). 16 /A/ I4 KESIMPULAN PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1.1/, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan keluarga, yang di,ariskan selama !! tahun, empat generasi kepemimpinan. Pendiri sekaligus generasi pertama manajer pun(ak PT HM Sampoerna adalah %iem Seeng Tee. Proses suksesi menuju generasi kedua, yaitu &ga Sampoerna, terjadi setelah pendahulunya meninggal dunia, sekitar tahun !0an. Suksesi berikutnya dilakukan oleh &ga Sampoerna kepada Putera Sampoerna, tepatnya pada tahun 1.8:. Pada tahun 1, Putera Sampoerna menyerahkan jabatan 7G; kepada Mi(hael Sampoerna, yang merupakan suksesi terakhir dalam perusahaan keluarga yang dirintis oleh %iem Seeng Tee. Pola suksesi yang digunakan adalah unplanned succession pada suksesi pertama dan planned succession pada suksesi kedua dan ketiga. Tidak ada suksesi keempat karena sudah tidak ada lagi kesempatan untuk memindahkan posisi pun(ak dari generasi keempat kepada generasi kelima, mengingat bah,a PT HM Sampoerna telah diakuisisi oleh Philip Morris #nternational sejak tahun 1". &pabila PT HM Sampoerna mempertahankan posisinya sebagai perusahaan keluarga, perlu dilakukan perbaikan dalam proses suksesi, dimana hal0hal terkait pelimpahan tanggung ja,ab perlu didiskusikan bersama dengan anggota keluarga, yang dapat dilakukan dalam ,adah pertemuan keluarga. -ilai dari sebuah perusahaan keluarga bukan hanya terletak pada profit dan kemungkinan terjadinya perkembangan atau bahkan kejatuhan perusahaan, melainkan juga pada bagaimana sebuah keluarga dapat bersatu dalam sebuah organisasi, berpikri bersama0 sama, dan men(apai tujuan bersama. Proses yang dilalui dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan bersama dengan anggota keluarga yang lain merupakan hal yang perlu diperhatikan karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap ikatan emosional dalam keluarga. 17 DA0TAR PUSTAKA 3ernardo 3ertoldi, Mar(o Diorgini, dan 7hiara Dia(hino, ?G*aluation =rame,ork for the Trans0generational Su((ession Pro(ess in =amily 3usiness,@ "lectric 1ournal of Family /usiness &tudies Issue 1(22 3olume 42 2511, 7hristina %ubinski, ?Su((ession in Multi0Denerational =amily =irms. &n GHplorati*e Study into the Period of &nti(ipatory So(iali9ation,@ "lectric 1ournal of Family /usiness &tudies Issue 1(22 3olume 42 2511, G. &lan Hartman, Susan S(hierstedt, dan $onald Dudmundson, ?=amily 3usiness Do*ernan(e Stru(tures) #n(iden(e and Gffe(ts,@ "lectric 1ournal of Family /usiness &tudies Issue 1(22 3olume 42 2511, G*eline Hadinugroho dan >onny H. Mustamu, ?Studi $eskriptif Persiapan Suksesi 'epemimpinan pada Perusahaan Freight and Forwarding,@ '.$R' 3olume 1 6omor 12 251, Hardyanti, ?Peranan Daya 'epemimpinan dalam >isk Management dan #mplikasinya terhadap Suksesi) Studi 'asus di Perusahaan 'eluarga di PT. GM'% 3intang Terang,@ Calyptra7 1urnal Ilmiah )ahasiswa !niversitas &urabaya 3olume 2 6omor 12 251, Ban Sten, ?Ehat is a 3usiness =amily4@ "lectric 1ournal of Family /usiness &tudies Issue 22 3olume 12 255-, Patri(ia =it9gerald, >obert D. 3lunden, dan Bohn 7hamard, ?The #mpa(t of %ife0Stage0=it bet,een the #n(umbent and the Su((essor in Gffe(ti*e #ntergeneration Su((essions) Three 7ase Studies,@ "lectric 1ournal of Family /usiness &tudies Issue 22 3olume 2 2558, Po9a, Grnesto B. 11. Family /usiness7 Third "dition. Cnited States of &meri(a) South0 Eestern 7engage %earning. Stuart, Spen(er. 11. ?3eyond the =amily Tree) Su((ession Planning for =amily 3usinesses.@ Eahjono, Sentot #mam. ?Suksesi dalam Perusahaan 'eluarga.@ 18