You are on page 1of 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedudukan shalat dalam agama islam sangat tinggi dibanding
dengan ibadah yang lainya. Dan shalat merupakan pondasi utama
bagi tegaknya agama islam atau keislaman seseorang. Dengan
demikian tidaklah dapat di katakan seseorang beragama islam jika
yang bersangkutan tidak melakukan shalat, sebelum melakukan
shalat kita harus mengetahui pengertian, hukum-hukum dan
syarat-syarat shalat yang akan kita kerjakan. Berjamaah sangat di
anjurkan, karena dengan berjamaah, apabila shalat kita ada yang
kurang sempurna, maka akan tertutupi dengan berjamaah itu.
Shalat berjamaah termasuk salah satu keistimewaan yang di
berikan dan di syariatkan secara khusus bagi umat islam. Ia
mengandung nilai-nilai pembiasaan diri untuk patuh, bersabar,
berani, dan tertib aturan, di samping nilai sosial untuk menyatukan
hati dan menguatkan ikatan.

Selain shalat jamaah shalat jumat menjadi kewajiban setiap
muslim. yang juga sebagai forum silaturahim bagi umat muslim dan
juga menunjukkan syiar islam dikalanngan wilayah masing-masing,
Pada hari jumat, Allah memperlihahkan dengan jelas kepada
hamba-hamba-Nya berbagaaai amal yang utama, nikmat-nikmat
yang melimpah, dan berkah-berkah yang tak terhitung jumlahnya.
Oleh karena itulah Allah mensyariatkan kaum muslimin untuk
berkumpul di hari raya sepekan sekali untuk berdzikir kepada
Allah, mensyukuri-Nya, dan menunaikan shalat jumat. Allah
memberikan perhatian yang lebih besar kepada shalat jumat dari
pada shalat-shalat yang lain. Pada kesempatan itu seluruh kaum
2

muslimin berkumpul di masjid agung untuk mendengarkan
khutbah seorang khatib yang akan memberi nasehat kepada
mereka, dan mengajak mereka untuk ingat serta taat kepada Allah,
dan mengikuti sunah Nabi-Nya Sallallahu Alaihi wa Sallam.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang di maksud dengan shalat jumat?
b. Apa hukum shalat jumat?
c. Apa syarat-syarat shalat jumat?

















3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Jumat

Shalat jumat ialah shalat dua rokaat yang di lakukan dengan
berjamaah, setelah dilakukan dua khutbah pada waktu Zuhur di
hari jumat. Khutbah jumat dan shalat jumat mempunyai
hubungan yang tak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi. Oleh
karena itu, Sebelum khotib naik mimbar sering di bacakan
peraturan, bahwa pada saat khatib naik mimbar (mulai khutbah)
jamaah dilarang berbicara, berisyarat dan sejenisnya. Barang siapa
melakukanya maka sia-sialah jumatanya. Shalat jumat dapat
dilakukan di dalam kota maupun diluar kota, seperti di masjid, di
kantor, atau di lapangan yang sekelilingnya ada penduduknya.

Hal ini Rasullalah SAW, bersabda:


Artinya:
Jumat yang pertama kali di lakukan nabi SAW. yaitu ketika beliau
hampir sampai di madinah seraya bertempat dan mendirikan
jumatan di Quba, lalu beliau masuk madinah dan salat jumat di
rumah Bani Salim bin Auf. ( HR. Bukhari dan Abu Daud )

B. Ketentuan Shalat Jumat

1. Hukum Shalat Jumat
Shalah Jum'at memiliki hukum fardlu 'ain bagi laki-laki dewasa
beragama islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau
4

tempat tertentu. Jadi bagi para perempuan, anak-anak, orang
sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya.

Dalil Al-Qur'an Surah Al Jum'ah ayat 9:



Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.")QS. Al jumuah: 9)

2. Syarat-syarat Shalat Jumat

Persyaratan shalat jumat adalah:
1) Diadakan pada suatu tempat di mana para jamaah shalat
jumat,
2) Dilakukan secara berjamaah. Para ulama berbeda pendapat
tentang batasan jumlah minimal jamaah. Abu Hanifah
berpendapat sekurang- kurangnya 4 orang termasuk imam.
Imam Syafii dan Ahmad bin Hambal mempersyaratkan 40
orang laki-laki dewasa. Sedangkan Imam Malik hanya
memberi kriteria, jamaah jumat harus mencapai jumlah yang
layak untuk membentuk perkampungan,
3) Dilakukan sepenuhnya pada waktu Dzuhur, yaitu ketika
matahari tergelincir,
4) Harus di dahului dua khutbah sebelum shalat dengan
memenuhi syarat dan rukunnya,
Adapun syarat-sysrat khutbah adalah:
1) Dilakukan pada waktu dzuhur,
2) Dilakukan sebelum shalat jumat,
5

3) Berdiri bagi khotib, jika mampu,
4) Duduk di antara dua khutbah,
5) Suci dari hadas dan najis,
6) Menutup aurat.

3. Syarat Sah Melaksanakan Shalat Jumat
1) Shalat jumat diadakan di tempat yang memang
diperuntukkan untuk shalat jumat. Tidak perlu mengadakan
pelaksanaan shalat jum'at di tempat sementara seperti tanah
kosong, ladang, kebun, dll.
2) Minimal jumlah jamaah peserta shalat jum'at adalah 40 orang
3) Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dzuhur dan
setelah dua khutbah dari khatib

4. Syarat Wajib Shalat Jumat
1) Islam
2) Laki-laki
3) Merdeka (Bukan
Hamba Sahya)
4) Baligh (Cukup Umur)
5) Aqil (Berakal)
6) Sehat (Tidak Sakit)
7) Muqim (Penduduk
Tetap) bukan seorang
musafir

5. Ketentuan shalat Jumat
Shalat jumat memiliki isi kegiatan sebagai berikut :
1) Mengucapkan hamdalah
2) Mengucapkan shalawat Rasulullah SAW
3) Mengucapkan dua kalimat syahadat
4) Memberikan nasihat kepada para jamaah
5) Membaca ayat-ayat suci Al-quran
6) Membaca doa
6. Hikmah Shalat Jum'at
1) Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul
bersama, beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat
dan rapi
6

2) Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar
sesama manusia. Semua sama antara yang miskin, kaya, tua,
muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya
3) Menurut hadits, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT
akan dikabulkan
4) Sebagai syiar Islam

7. Sunat-Sunat Shalat Jumat
1) Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan shalat jumat
2) Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias
dengan rapi seperti bersisir, mencukur kumis dan memotong
kuku
3) Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol)
4) Menyegerakan datang ke tempat shalat jumat
5) Memperbanyak doa dan shalawat Nabi
6) Membaca Al-Quran dan dzikir sebelum khutbah jumat
dimulai



7

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Shalat jumat adalah shalat dua rakaat yang di dahului oleh
dua khutbah dan dilakukan pada waktu zuhur dengan berjamaah,
shalat jumat hukumnya farduain, artinya wajub dilaksanakan bagi
setiap muslim yang sudah balig, berakal sehat, merdeka, dan orang
yang mukim, adapun syarat-syarat jumat adalah:

1) Diadakan pada suatu tempat di mana para jamaah shalat jumat,
2) Dilakukan secara berjamaah,
3) Dilakukan sepenuhnya pada waktu Dzuhur,
4) Harus didahului dua khutbah.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-
sama, paling sedikit dikerjakan oleh dua orang, satu orang di depan
menjadi imam dan yang lainnya di belakangnya menjadi makmum,
shalat berjamaah hukumnya sunah muakad, artinya sangat di
anjurkan untuk di kerjakan, karena pahalanya berlipat ganda sampai
27 derajat. Syarat-syarat berjamaah dapat dikatagorikan menjadi
dua; syarat yang berhubungan dengan imam dan syarat-syarat yang
ber hubungan dengan makmum.




8


DAFTAR PUSTAKA


- Ayyub, Syaikh Hasan. Terjemah Fiqh Ibadah.Terj. Abdul Rosyad.
Jakarta: PUSTAKA AL- KAUTSAR,2004.
- Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Ibadah. Jakarta: Azmah,
2009.
- Niam, Syamsun. Pendidikan Agama Islam. Semarang: Aneka Ilmu,
2004.
- Rifai, MOH. Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: Toha Putra,
2006.
- Ulfah, Isnatin. Fiqh ibadah. Ponorogo: STAIN Po press, 2009

9

MAKALAH AGAMA ISLAM
SHALAT JUMAT











NAMA : BUDI SETIAWAN
KELAS : X
A





SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM
LAMPUNG TENGAH
TP. 2013/2014
10



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan limpahan Nya lah penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah tentang Shalat Jumat dalam memenuhi tugas
Pendidikan Agama Islam.

Penulis manyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat tidak
hanya diri sendiri, melainkan kepada semua dan memberikan sumbangsih
yang berarti bagi kita semua.



Seputih Mataram, 10 Juni 2014
Penulis







ii
11

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat jumat ............................................................ 3
B. Ketentuan Shalat Jumat ........................................................... 4

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA

iii

You might also like