You are on page 1of 372

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA



LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN






Nomor : 34A/LHP/XVIII.SMG/05/2012
Tanggal : 23 Mei 2012

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
i

DAFTAR ISI


Halaman
DAFTAR ISI i
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ii
LAPORAN KEUANGAN. iii
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN iv
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH vi
3. NERACA vii
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS.. ix
5. LAPORAN OPERASIONAL x
6. LAPORAN ARUS KAS xi
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN.. 1
BAB I PENDAHULUAN... 1
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJ AKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJ A APBD..

14
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJ A KEUANGAN... 112
BAB IV KEBIJ AKAN AKUNTANSI........................................................... 117
BAB V PENJ ELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 131
BAB VI PENUTUP........................................................................................ 223
LAMPIRAN.
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN................................................................ xii


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
ii




BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA


LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa
Neraca Pemerintah Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah
tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang. Tanggung jawab BPK terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.
Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK melaksanakan
pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Standar
tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu pemeriksaan meliputi eksaminasi, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan
juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh Pemerintah Kota Semarang, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar
memadai untuk menyatakan pendapat.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5.1.A.1.d atas Laporan Keuangan, Pemerintah
Kota Semarang menyajikan Pendapatan Asli Daerah Lainnya dalam Laporan Operasional
periode Tahun Anggaran 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp70,65milyar dan
Rp55,12 milyar dan saldo Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) masing-masing sebesar
Rp9,00 milyar dan Rp7,17 milyar. Utang PFK tersebut diantaranya merupakan Uang
J aminan Bongkar Reklame yang disimpan dalam Rekening Non Anggaran dengan saldo

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
iii


per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp6,10 milyar
dan Rp5,49 milyar. Utang PFK tersebut diantaranya termasuk Uang J aminan Bongkar
(UJ B) Reklame yang menurut Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31 Maret
2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun
2006 tentang Penyelenggaraan Reklame seharusnya telah diakui sebagai pendapatan asli
daerah karena penyelenggara reklame tidak memperpanjang atau tidak membongkar
konstruksi reklame dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Kelemahan pengendalian atas pengelolaan UJ B Reklame tidak memungkinkan BPK
melaksanakan prosedur pemeriksaan yang yang memadai untuk meyakini kewajaran
penyajian Utang PFK dan Pendapatan Asli Daerah Lainnya dari Uang J aminan Bongkar
Reklame.
Menurut pendapat BPK, kecuali untuk dampak penyesuaian, jika ada, yang mungkin
perlu dilakukan jika BPK dapat memeriksa bukti-bukti UJ B Reklame, Neraca Pemerintah
Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Pemerintah Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, realisasi anggaran, hasil operasi, arus kas dan Catatan atas Laporan Keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5.1.A.1.b atas Laporan Keuangan, Pemerintah
Kota Semarang menyajikan Pendapatan Retribusi Daerah dalam Laporan Operasional
periode tahun anggaran 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp84,23milyar dan
Rp83,77milyar. Dalam Pendapatan Retribusi Daerah tahun anggaran 2011 tersebut,
diantaranya sebesar Rp10,26milyar merupakan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB). Dalam Retribusi IMB tahun anggaran 2011 tersebut, diantaranya sebesar
Rp3,03juta merupakan Retribusi IMB atas konstruksi reklame. Pemerintah Kota
Semarang tidak mematuhi Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Reklame dan Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31Maret
2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun
2006 tentang Penyelenggaraan Reklame yang mengatur bahwa persetujuan titik reklame
diberikan apabila penyelenggara reklame telah mengajukan dan memperoleh IMB bagi
reklame jenis tertentu. Ketidakpatuhan tersebut berdampak pada hilangnya hak
Pemerintah Kota Semarang atas pendapatan retribusi daerah berupa retribusi IMB dari
penyelenggara reklame yang memperoleh persetujuan titik reklame meskipun tidak
mengajukan dan tidak memperoleh IMB.
Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan
keuangan tersebut, BPK melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
iv


disajikan dalam Laporan Nomor 34B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 dan Nomor
34C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 tanggal 23 April 2012, yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari laporan ini.

Semarang, 23 Mei 2012
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Penanggung Jawab Pemeriksaan,



Hadiyati Munawaroh, SE, M.Ak, Ak
Akuntan, Register Negara No. D.24-072


No Uraian CALK Anggaran2011 Realisasi 2011 (%) Realisasi 2010
1 2 3 4 5 6 7
01 PENDAPATAN
02 PENDAPATANASLI DAERAH
03 Pendapatan Pajak Daerah 5 .1.A.1.a 286.576.562.000,00 360.084.128.238,00 125,65% 177.680.372.947,00
04 Pendapatan Retribusi Daerah 5 .1.A.1.b 87.178.314.000,00 84.487.321.935,00 96,91% 80.559.886.995,00
05 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5 .1.A.1.c 6.005.800.000,00 5.981.529.358,00 99,60% 6.210.426.962,00
06 Lain-lain PADyang Sah 5 .1.A.1.d 67.272.275.000,00 70.985.078.946,00 105,52% 63.541.571.846,00
07 JumlahPendapatanAsli Daerah(3s/d6) 5 .1.A.1 447.032.951.000,00 521.538.058.477,00 116,67% 327.992.258.750,00
08
09 PENDAPATANTRASNFER
10 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak 5 .1.A.2.a.1) 232.621.304.000,00 204.199.594.973,00 87,78% 295.955.494.744,00
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5 .1.A.2.a.2) 557.500.000,00 1.072.671.816,00 192,41% 719.040.047,00
13 Dana Alokasi Umum 5 .1.A.2.a.3) 715.700.805.000,00 715.700.805.000,00 100,00% 640.186.272.000,00
14 Dana Alokasi Khusus 5 .1.A.2.a.4) 48.401.500.000,00 48.401.500.000,00 100,00% 30.292.200.000,00
15 JumlahPendapatanTransfer DanaPerimbangan(11s/d14) 5 .1.A.2.a 997.281.109.000,00 969.374.571.789,00 97,20% 967.153.006.791,00
16
17 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT - LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus 5 .1.A.2.b 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% -
19 Dana Penyesuaian - - 0,00% -
20 JumlahPendapatanTransfer PemerintahPusat- Lainnya(18s/d19) 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% -
21
22 TRANSFER PEMERINTAHPROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5 .1.A.2.b.1) 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 151.869.469.927,00
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 5 .1.A.2.b.2) - - 0,00% 567.211.930,00
25 JumlahTransfer PemerintahProvinsi (23s/d24) 5 .1.A.2.b 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 152.436.681.857,00
26 Total PendapatanTransfer (15+20+25) 5 .1.A.2 1.457.102.267.000,00 1.444.057.828.565,00 99,10% 1.119.589.688.648,00
27
28 LAIN-LAINPENDAPATANYANG SAH
29 Pendapatan Hibah 5 .1.A.3.a - - 0,00% -
30 Pendapatan Dana Darurat 5 .1.A.3.b - - 0,00% -
31 Pendapatan Lainnya 5 .1.A.3.c 88.558.675.000,00 88.323.675.000,00 99,73% 175.985.307.400,00
32 JumlahLain-lainPendapatanyangSah(29s/d31) 5 .1.A.3 88.558.675.000,00 88.323.675.000,00 99,73% 175.985.307.400,00
33 JUMLAHPENDAPATAN(7+26+32) 5 .1.A 1.992.693.893.000,00 2.053.919.562.042,00 103,07% 1.623.567.254.798,00
34
35 BELANJA
36 BELANJA OPERASI
37 Belanja Pegawai 5 .1.B.1.a 1.165.510.681.493,00 1.112.309.887.428,00 95,44% 977.070.395.943,00
38 Belanja Barang 5 .1.B.1.b 511.950.960.112,00 461.754.142.715,00 90,19% 399.034.924.073,00
39 Bunga 5 .1.B.1.c 1.080.000.000,00 764.141.700,00 70,75% 1.080.000.000,00
40 Subsidi 5 .1.B.1.d - - 0,00% -
41 Hibah 5 .1.B.1.e 52.120.625.000,00 50.113.503.179,00 96,15% 32.681.440.321,00
42 Bantuan Sosial 5 .1.B.1.f 114.781.495.000,00 104.553.067.830,00 91,09% 105.517.732.817,00
42a Bantuan Keuangan 5 .1.B.1.g 788.568.000,00 788.567.125,00 100,00% 788.567.125,00
43 JumlahBelanjaOperasi (37s/d42) 5 .1.B.1 1.846.232.329.605,00 1.730.283.309.977,00 93,72% 1.516.173.060.279,00
44
45 BELANJA MODAL
46 Belanja Tanah 5 .1.B.2.a 9.164.968.000,00 7.986.226.350,00 87,14% 5.334.753.000,00
47 Belanja Peralatan dan Mesin 5 .1.B.2.b 78.353.779.741,00 63.055.307.396,00 80,48% 78.198.194.258,00
48 Belanja Gedung dan Bangunan 5 .1.B.2.c 198.143.950.284,00 126.849.648.095,00 64,02% 51.257.034.780,00
49 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 .1.B.2.d 106.327.044.000,00 90.455.410.723,00 85,07% 74.630.986.642,00
50 Belanja Aset Tetap Lainnya 5 .1.B.2.e 20.375.593.370,00 17.361.980.409,00 85,21% 6.675.339.060,00
51 Belanja Aset Lainnya 5 .1.B.2.f - - 0,00% 392.783.357,00
52 JumlahBelanjaModal (46s/d51) 5 .1.B.2 412.365.335.395,00 305.708.572.973,00 74,14% 216.489.091.097,00
53
54 BELANJA TAK TERDUGA
55 Belanja Tak Terduga 5 .1.B.3 1.500.000.000,00 590.755.800,00 39,38% -
56 JumlahBelanjaTakTerduga(55) 5 .1.B.3 1.500.000.000,00 590.755.800,00 39,38% -
57 JUMLAHBELANJA (43+52+56) 2.260.097.665.000,00 2.036.582.638.750,00 90,11% 1.732.662.151.376,00
58
59 TRANSFER
60 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANREALISASI ANGGARANPENDAPATANDANBELANJA
No Uraian CALK Anggaran2011 Realisasi 2011 (%) Realisasi 2010
1 2 3 4 5 6 7
61 Bgai Hasil Pajak - - 0,00% -
62 Bagi Hasil Retribusi - - 0,00% -
63 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - 0,00% -
64 JUMLAHTRANSFER/BAGI HASIL KE DESA (61s/d63) - - 0,00% -
65 JUMLAHBELANJA DANTRANSFER (57+64) 5 .1.B 2.260.097.665.000,00 2.036.582.638.750,00 90,11% 1.732.662.151.376,00
66
67 SURPLUS/DEFISIT (33- 65) (267.403.772.000,00) 17.336.923.292,00 -6,48% (109.094.896.578,00)
68
69 PEMBIAYAAN
70
71 PENERIMAANPEMBIAYAAN
72 Pengunaan SILPA 5 .1.C.1 195.198.552.000,00 195.198.550.840,00 100,00% 313.114.935.618,00
73 Pencairan Dana Cadangan - - 0,00% -
74 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - 0,00% -
75 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat - - 0,00% -
76 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
77 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank - - 0,00% -
78 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 0,00% -
79 Pinjaman DalamNegeri - Obligasi - - 0,00% -
80 Pinjaman DalamNegeri - Lainnya - - 0,00% -
81 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 0,00% -
82 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 0,00% -
83 Penerimaan kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 77.105.220.000,00 - 0,00% -
84 JumlahPenerimaan(72s/d83) 5 .1.C.1 272.303.772.000,00 195.198.550.840,00 71,68% 313.114.935.618,00
85
86 PENGELUARANPEMBIAYAAN
87 Pembentukan Dana Cadangan - - 0,00% -
88 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5 .1.C.2.a 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00% 7.000.000.000,00
89 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat - - 0,00% -
90 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
91 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank 5 .1.C.2.b 1.900.000.000,00 1.816.665.400,00 95,61% 1.821.488.200,00
92 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 0,00% -
93 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Obligasi - - 0,00% -
94 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lainnya - - 0,00% -
95 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - 0,00% -
96 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 0,00% -
97 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
98 JumlahPengeluaran(87s/d91) 5 .1.C.2 4.900.000.000,00 4.816.665.400,00 98,30% 8.821.488.200,00
99 PEMBIAYAANNETTO(84- 98) 5 .1.C 267.403.772.000,00 190.381.885.440,00 71,20% 304.293.447.418,00
100
101 SisaLebihPembiayaanAnggaran(67+99) 5.1.D - 207.718.808.732,00 0,00% 195.198.550.840,00
WALIKOTA SEMARANG
Drs. H. SOEMARMO HS, MSi
Semarang, Mei 2012
NO 2011 2010
1. Saldo Anggaran Lebih Awal 195.198.550.840,00 323.862.796.618,00
2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 195.198.550.840,00 313.114.935.618,00
3. Sub Total (1 - 2) - 10.747.861.000,00
4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
5. Sub Total (3 + 4) 207.718.808.732,00 205.946.411.840,00
6. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya - -
7. Dana Pasca Bencana pada Dinas Kebakaran - (10.747.861.000,00)
8. Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 + 6 + 7) 207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
Drs. H. SOEMARMO HS, MSi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Audited)
URAIAN
WALIKOTA SEMARANG
Semarang, Mei 2012
(DalamRupiah)
No Uraian CALK 2011 2010 Kenaikan / Penurunan
1 2 3 4 5 6
01 ASET
02
03 ASET LANCAR
04 Kas di Kas Daerah 5.3.a.1 216.871.345.921,00 200.645.259.750,00 16.226.086.171,00
05 Kas di Bendahara Pengeluaran 5.3.a.2 415.805.439,00 1.712.758.624,00 (1.296.953.185,00)
06 Kas di Bendahara Penerimaan 5.3.a.3 91.631.750,00 18.008.250,00 73.623.500,00
07 Investasi Jangka Pendek - - -
08 Piutang Pajak 5.3.b.1 16.703.298.277,00 20.836.763.284,00 (4.133.465.007,00)
09 Piutang Retribusi 5.3.b.2 7.432.234.929,00 6.434.511.350,00 997.723.579,00
10 Penyisihan Piutang 5.3.b.3 (23.064.150.815,00) (27.773.997.905,00) 4.709.847.090,00
10a Penyisihan Piutang Dana Bergulir 5.3.b.4 (42.198.981,00) (36.414.708,00) (5.784.273,00)
11 Belanja Dibayar Dimuka 5.3.b.5 1.520.856.155,00 1.117.133.344,00 403.722.811,00
12 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - -
13 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - -
14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat - - -
15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - -
16 Bgaian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - - -
17 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - - -
18 Piutang Lainnya 5.3.b.6 9.792.807.631,00 9.208.545.818,00 584.261.813,00
19 Persediaan 5.3.c 30.858.821.894,00 25.066.668.560,68 5.792.153.333,32
19a RK Dinas - - -
20 Jumlah Aset Lancar (4s/d 19a) 260.580.452.200,00 237.229.236.367,68 23.351.215.832,32
21
22 INVESTASI JANGKA PANJANG
23 Investasi Non Permanen
24 Pinjaman Jangka Panjang - - -
25 Investasi dalamSurat Utang Negara - - -
26 Investasi dalamProyek Pembangunan - - -
27 Investasi Non Permanen Lainnya 5.3.d.1 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 -
27a Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen 5.3.d.2 (916.525.594,00) (717.548.874,00) (198.976.720,00)
28 Jumlah Investasi Non Permanen (24s/d 27) 3.783.474.406,00 3.982.451.126,00 (198.976.720,00)
29 Investasi Permanen
30 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.3.d.3 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (19.276.800.210,00)
31 Investasi Permanen Lainnya - - -
32 Jumlah Investasi Permenen (30s/d 31) 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (19.276.800.210,00)
33 Jumlah Investasi Jangka Panjang (28+32) 5.3.d 48.243.012.904,00 67.718.789.834,00 (19.475.776.930,00)
34
35 ASET TETAP
36 Tanah 5.3.e.1 3.311.833.580.864,00 3.231.376.300.352,00 80.457.280.512,00
37 Peralatan dan Mesin 5.3.e.2 789.457.993.437,00 714.479.588.727,00 74.978.404.710,00
38 Gedung dan Bangunan 5.3.e.3 1.251.241.565.551,00 1.123.254.850.565,00 127.986.714.986,00
39 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.3.e.4 864.444.178.005,00 741.991.302.991,00 122.452.875.014,00
40 Aset Tetap Lainnya 5.3.e.5 60.997.179.236,00 36.836.608.031,00 24.160.571.205,00
41 Konstruksi dalamPengerjaan 5.3.e.6 27.274.591.111,00 24.673.007.041,00 2.601.584.070,00
42 Akumulasi Penyusutan 5.3.e.7 (1.037.412.731.680,00) (869.727.494.531,15) (167.685.237.148,85)
42a RK Dinas Aset 5.3.e - - -
43 Jumlah Aset Tetap (36s/d 42a) 5.267.836.356.524,00 5.002.884.163.175,85 264.952.193.348,15
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
NERACA
PER31 DESEMBER 2011 DAN 2010(Audited)
No Uraian CALK 2011 2010 Kenaikan / Penurunan
1 2 3 4 5 6
44
45 DANA CADANGAN
46 Dana Cadangan - - -
47 Jumlah Dana Cadangan (46) - - -
48
49 ASET LAINNYA
50 Tagihan Penjualan Angsuran - - -
51 Tuntutan Ganti Rugi - - -
52 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 5.3.f.1 64.227.131.000,00 64.227.131.000,00 -
53 Aset Tak Berwujud - - -
54 Aset Lain-lain 5.3.f.2 83.860.531.317,00 49.015.896.499,00 34.844.634.818,00
55 Jumlah Aset Lainnya (50s/d 54) 5.3.f 148.087.662.317,00 113.243.027.499,00 34.844.634.818,00
56
57 JUMLAHASET (20+33+43+47+55) 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 303.672.267.068,47
58
59 KEWAJIBAN
60
61 KEWAJIBANJANGKA PENDEK
62 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 5.3.g.1.a) 8.998.310.538,00 7.173.557.534,00 1.824.753.004,00
63 Utang Bunga 5.3.g.1.b) 133.460.904,00 - 133.460.904,00
64 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 5.3.g.1.c) 1.816.665.352,94 2.627.806.521,00 (811.141.168,06)
65 Pendapatan Diterima Dimuka 5.3.g.1.d) 4.574.987.585,00 3.564.007.940,00 1.010.979.645,00
66 Utang Belanja 5.3.g.1.e) - - -
67 Utang Jangka Pendek Lainnya 5.3.g.1.f) 16.453.740.570,00 14.066.207.657,00 2.387.532.913,00
68 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (62s/d 67) 5.3.g.1 31.977.164.949,94 27.431.579.652,00 4.545.585.297,94
69
70 KEWAJIBANJANGKA PANJANG
71 Utang DalamNegeri - Sektor Perbankan - - -
72 Utang DalamNegeri - Obligasi - - -
73 Premium(Diskonto) Obligasi - - -
74 Utang Jangka Panjang Lainnya 5.3.g.2 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (2.903.415.582,12)
75 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (71s/d 74) 5.3.g 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (2.903.415.582,12)
76 JUMLAHKEWAJIBAN(68+75) 35.610.495.655,82 33.968.325.940,00 1.642.169.715,82
77
78 EKUITAS DANA
79 Ekuitas Dana 5.3.h 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 302.030.097.352,65
79a JUMLAHEKUITAS DANA (79a) 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 302.030.097.352,65
80 JUMLAHKEWAJIBANDANEKUITAS DANA (76+79a) 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 303.672.267.068,47
WALIKOTA SEMARANG
Drs. H. SOEMARMO HS, MSi
Semarang, Mei 2012
No Uraian 2011 2010 Lebih/Kurang
1 2 3 4 5
1 EKUITAS AWAL 5.387.106.890.937,00 5.108.547.808.932,00 278.559.082.005,00
2 Surplus / Defisit - LO 149.105.088.122,00 (30.644.154.593,47) 179.749.242.715,47
3 RK Kasda 0,00 0,00 -
4 RK Aset 0,00 0,00 -
5 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar : 0,00 -
Hibah 0,00 5.032.100,00 (5.032.100,00)
Perhitungan mutasi masuk dan keluar (79.258.533.822,00) (167.201.446.985,00) 87.942.913.163,00
Koreksi Nilai Aset Tetap 164.457.456.456,00 22.481.510.609,00 141.975.945.847,00
Penilaian Aset Tetap Tahun 2011 92.369.188.370,00 299.867.041.728,00 (207.497.853.358,00)
Koreksi Nilai Persediaan 38.615.814,00 66.482.075,00 (27.866.261,00)
SP2D Tahun 2009 0,00 7.295.455,00 (7.295.455,00)
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar 0,00 (219.303.893.165,00) 219.303.893.165,00
Koreksi Klaim Jamkesmas 3.406.103.314,00 2.345.991.765,00 1.060.111.549,00
Pembayaran Pihak Ketiga 0,00 16.236.895,00 (16.236.895,00)
Kas Dibendahara Pengeluaran 0,00 (2.404.560,00) 2.404.560,00
Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Aset tetap 280.667.665,00 10.820.689.720,00 (10.540.022.055,00)
Penyesuaia Eliminasi RK Dinas Aset dan RK Aset (30.590.405,00) 360.100.700.961,00 (360.131.291.366,00)
Penyesuaian Utang Jangka Pendek 214.644.430,00 0,00 214.644.430,00
Penyesuaian utang jangka panjang 1.684.679.726,18 0,00 1.684.679.726,18
Penyesuaian utang PFK 9.105.754,00 0,00 9.105.754,00
Koreksi Piutang (243.074.022,00)
Koreksi Penyisihan Piutang (145.750.000,00)
Koreksi Nilai Investasi (29.857.504.050,00)
0,00
6 EKUITAS AKHIR 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 340.332.732.389,47
WALIKOTA SEMARANG
Drs. H. SOEMARMO HS, MSi
Semarang, Mei 2012
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Audited)
No Uraian CALK Saldo 2011 Saldo 2010 Kenaikan/ Penurunan (%)
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATANOPERASIONAL
01 PENDAPATAN
02 PENDAPATANASLI DAERAH
03 Pendapatan Pajak Daerah 5.5.A.1.a) 369.939.277.875,00 188.421.983.072,00 181.517.294.803,00 96,34%
04 Pendapatan Retribusi Daerah 5.5.A.1.b) 84.234.832.713,00 83.774.252.094,00 460.580.619,00 0,55%
05 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.5.A.1.c) 13.562.233.198,00 6.210.426.962,00 7.351.806.236,00 118,38%
06 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 5.5.A.1.d) 70.647.301.132,00 55.124.864.385,00 15.522.436.747,00 28,16%
07 JumlahPendapatanAsli Daerah(3s/d6) 5.5.A.1 538.383.644.918,00 333.531.526.513,00 204.852.118.405,00 61,42%
08
09 PENDAPATANTRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak 5.5.A.2.a) 1) 204.199.594.973,00 295.287.756.010,00 (91.088.161.037,00) -30,85%
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.5.A.2.a) 2) 1.072.671.816,00 708.891.397,00 363.780.419,00 51,32%
13 Dana Alokasi Umum 5.5.A.2.a) 3) 715.700.805.000,00 640.186.272.000,00 75.514.533.000,00 11,80%
14 Dana Alokasi Khusus 5.5.A.2.a) 4) 48.401.500.000,00 30.292.200.000,00 18.109.300.000,00 59,78%
15 JumlahPendapatanTransfer DanaPerimbangan(11s/d14) 5.5.A.2.a) 969.374.571.789,00 966.475.119.407,00 2.899.452.382,00 0,30%
16
17 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus 5.5.A.2.b) 1) 239.992.018.350,00 - 239.992.018.350,00 0,00%
19 Dana Penyesuaian 5.5.A.2.b) 2) - - - 0,00%
20 JumlahPendapatanTransfer Lainnya(18s/d19) 5.5.A.2.b) 239.992.018.350,00 - 239.992.018.350,00 0,00%
21
22 TRANSFER PEMERINTAHPROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.5.A.2.c) 1) 234.691.238.426,00 149.939.648.449,00 84.751.589.977,00 56,52%
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 5.5.A.2.c) 2) - 567.211.930,00 (567.211.930,00) -100,00%
25 JumlahPendapatanTransfer PemerintahProvinsi (23s/d24) 5.5.A.2.c) 234.691.238.426,00 150.506.860.379,00 84.184.378.047,00 55,93%
26 JumlahPendapatanTransfer (15+20+25) 1.444.057.828.565,00 1.116.981.979.786,00 327.075.848.779,00 29,28%
27
28 LAIN-LAINPENDAPATANYANG SAH
29 Pendapatan Hibah 5.5.A.3.a) 1.037.177.520,00 2.119.378.038,63 (1.082.200.518,63) -51,06%
29a Pendapatan Hibah Aset 5.5.A.3.b) 30.252.361.413,00 31.535.919.418,00 (1.283.558.005,00) -4,07%
30 Pendapatan Dana Darurat 5.5.A.3.c) - - - 0,00%
31 Pendapatan Lainnya 5.5.A.3.d) 88.323.675.000,00 175.985.307.400,00 (87.661.632.400,00) -49,81%
32 JumlahLain-lainPendapatanyangSah(29s/d31) 5.5.A.3 119.613.213.933,00 209.640.604.856,63 (90.027.390.923,63) -42,94%
33 JUMLAHPENDAPATAN(7+26+32) 5.5.A 2.102.054.687.416,00 1.660.154.111.155,63 441.900.576.260,37 26,62%
34
35 BEBAN
36 Beban Pegawai 5.5.B.1 1.117.053.211.973,00 974.655.663.740,00 142.397.548.233,00 14,61%
37 Beban Persediaan 5.5.B.2 168.611.283.786,00 150.073.289.809,95 18.537.993.976,05 12,35%
38 Beban Jasa 5.5.B.3 220.989.961.104,00 172.307.238.692,00 48.682.722.412,00 28,25%
39 Beban Pemeliharaan 5.5.B.4 20.560.612.084,00 28.548.057.373,00 (7.987.445.289,00) -27,98%
40 Beban Perjalanan Dinas 5.5.B.5 39.340.104.082,00 40.904.252.375,00 (1.564.148.293,00) -3,82%
41 Beban Bunga 5.5.B.6 899.035.410,00 1.080.000.000,00 (180.964.590,00) -16,76%
42 Beban Subsidi 5.5.B.7 - - - 0,00%
43 Beban Hibah 5.5.B.8 50.161.903.179,00 32.681.440.321,00 17.480.462.858,00 53,49%
44 Beban Bantuan Sosial 5.5.B.9 105.341.634.955,00 106.306.299.942,00 (964.664.987,00) -0,91%
45 Beban Penyusutan 5.5.B.10 168.221.899.537,00 136.578.092.000,15 31.643.807.536,85 23,17%
45a Beban Penyisihan Piutang 5.5.B.11 10.461.485.483,00 27.810.412.613,00 (17.348.927.130,00) -62,38%
45b Beban Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen 5.5.B.12 198.976.720,00 717.548.874,00 (518.572.154,00) -72,27%
46 Beban Transfer 5.5.B.13 711.014,00 - 711.014,00 0,00%
46a Beban Penghapusan Aset 5.5.B.14 29.382.838.544,00 2.757.252.183,00 26.625.586.361,00 965,66%
46b Beban Hibah Aset 5.5.B.15 19.896.033.161,00 14.891.067.585,00 5.004.965.576,00 33,61%
46c Beban Dibayar di Muka 5.5.B.16 - - - 0,00%
47 Beban Lain-lain 5.5.B.17 1.829.706.560,00 1.487.936.741,00 341.769.819,00 22,97%
48 JUMLAHBEBAN(36s/d47) 1.952.949.397.592,00 1.690.798.552.249,10 262.150.845.342,90 15,50%
49
50 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (33- 48) 5.5.C 149.105.289.824,00 (30.644.441.093,47) 179.749.730.917,47 -586,57%
51
52 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATANNONOPERASIONAL
53 Surplus Penjualan Aset Nonlancar - - - 0,00%
54 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - - 0,00%
55 Defisit Penjualan Aset Nonlancar - - - 0,00%
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANOPERASIONAL
UNTUK TAHUNBERAKHIR SAMPAI DENGAN31DESEMBER 2011DAN2010(Audited)
No Uraian CALK Saldo 2011 Saldo 2010 Kenaikan/ Penurunan (%)
1 2 3 4 5 6 7
56 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - - 0,00%
57 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 5.5.D - 286.500,00 (286.500,00) -100,00%
58 JUMLAHSURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATANNONOPEASIONAL (53s/d57) - 286.500,00 (286.500,00) -100,00%
59 SURPLUS/DEFISIT SEBELUMPOS LUAR BIASA (50+58) 149.105.289.824,00 (30.644.154.593,47) 179.749.444.417,47 -586,57%
60
61 POS LUAR BIASA
62 Pendapatan Luar Biasa - - - 0,00%
63 Beban Luar Biasa 5.5.E 201.702,00 - 201.702,00 0,00%
64 POS LUAR BIASA (62- 63) (201.702,00) - (201.702,00) 0,00%
65 SURPLUS/DEFISIT-LO(59+64) 5.5.F 149.105.088.122,00 (30.644.154.593,47) 179.749.242.715,47 -586,57%
WALIKOTA SEMARANG
Drs. H. SOEMARMOHS, MSi
Semarang, Mei 2012
CALK 2011 2010
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Kas Masuk
3 Penerimaan Pajak Daerah 5.6.A.1.1) 360.084.128.238,00 177.680.372.947,00
4 Penerimaan Retribusi Daerah 5.6.A.1.2) 84.487.321.935,00 80.559.886.995,00
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.6.A.1.3) 5.981.529.358,00 6.210.426.962,00
6 Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah 5.6.A.1.4) 70.925.778.946,00 63.486.281.846,00
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 5.6.A.1.5) 204.199.594.973,00 295.955.494.744,00
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.6.A.1.6) 1.072.671.816,00 719.040.047,00
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 5.6.A.1.7) 715.700.805.000,00 640.186.272.000,00
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 5.6.A.1.8) 48.401.500.000,00 30.292.200.000,00
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 5.6.A.1.9) 239.992.018.350,00 -
12 Penerimaan Dana Penyesuaian - -
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.6.A.1.10) 234.691.238.426,00 151.869.469.927,00
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya - 567.211.930,00
15 Penerimaan Hibah - -
16 Penerimaan Dana Darurat - -
17 Penerimaan Lainnya - -
18 Penerimaan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 5.6.A.1.11) 88.323.675.000,00 175.985.307.400,00
19 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa - -
20 Jumlah Arus Masuk Kas (3s/d 19) 2.053.860.262.042,00 1.623.511.964.798,00
21 Arus Kas Keluar
22 Pembayaran Pegawai 5.6.A.2.a) 1.112.314.066.828,00 977.070.395.943,00
23 Pembayaran Barang 5.6.A.2.b) 461.754.142.715,00 399.034.924.073,00
24 Pembayaran Bunga 5.6.A.2.c) 764.141.700,00 1.080.000.000,00
25 Pembayaran Subsidi 5.6.A.2.d) - -
26 Pembayaran Hibah 5.6.A.2.e) 50.113.503.179,00 32.681.440.321,00
27 Pembayaran Bantuan Sosial 5.6.A.2.f) 105.341.634.955,00 106.306.299.942,00
28 Pembayaran Tak Terduga 5.6.A.2.h) 590.755.800,00 -
29 Pembayaran Bagi Hasil Pajak
30 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi
31 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa
33 Jumlah Arus Keluar Kas (22s/d 32) 1.730.878.245.177,00 1.516.173.060.279,00
34 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (20- 33) 322.982.016.865,00 107.338.904.519,00
35 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
36 Arus Masuk Kas
37 Pencairan Dana Cadangan - -
38 Penjualan Atas Tanah - -
39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 5.6.B.1 59.300.000,00 55.290.000,00
40 Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -
41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
42 Penjualan Aset Tetap - -
43 Penjualan Aset Lainnya - -
44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -
45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen - -
46 Jumlah Arus masuk Kas (37s/d 45) 59.300.000,00 55.290.000,00
47 Arus Keluar Kas
48 Pembentukan Dana Cadangan -
49 Perolehan Tanah 5.6.B.2.a) 7.986.226.350,00 5.334.753.000,00
50 Perolehan Peralatan dan Mesin 5.6.B.2.b) 63.055.307.396,00 78.198.194.258,00
51 Perolehan Gedung dan Bangunan 5.6.B.2.c) 126.845.468.695,00 51.257.034.780,00
52 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.6.B.2.d) 90.455.410.723,00 74.630.986.642,00
53 Perolehan Aset Tetap Lainnya 5.6.B.2.e) 17.361.980.409,00 6.675.339.060,00
54 Perolehan Aset lainnya 5.6.B.2.f) - 392.783.357,00
55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.6.B.2.g) 3.000.000.000,00 7.000.000.000,00
56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen - -
57 Jumlah Arus Keluar Kas (48s/d 56) 308.704.393.573,00 223.489.091.097,00
58 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (46- 57) (308.645.093.573,00) (223.433.801.097,00)
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2011 dan 2010 (Audited)
Metode Langsung
Uraian
CALK 2011 2010 Uraian
59 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
60 Arus Masuk Kas
61 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat -
62 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnnya -
63 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank -
64 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank -
65 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi -
66 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya -
67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara -
68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah -
69 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya -
70 Jumlah Arus Masuk Kas (61s/d 69) -
71 Arus Keluar Kas
72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat -
73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya -
74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 5.6.C.2.3) 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00
75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank -
76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi -
77 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya -
78 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara -
79 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah -
80 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya -
81 Jumlah Arus Keluar Kas (72s/d 80) 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00
82 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (70- 81) (1.816.665.400,00) (1.821.488.200,00)
83 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
84 Arus Masuk Kas
85 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 5.6.D.1.a) 119.597.099.794,00 76.833.861.472,00
86 Kiriman uang masuk 5.6.D.1.b) 21.481.996,00 3.918.250,00
87 Jumlah Arus Masuk Kas (85+86) 119.618.581.790,00 76.837.779.722,00
88 Arus Keluar Kas
89 Pengeluaran Perhtungan Fihak Ketiga (PFK) 5.6.D.2.a) 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00
90 Kiriman uang keluar -
91 Jumlah Arus Keluar Kas (89+90) 5.6.D.2 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00
92 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (87- 91) 5.6.D 2.465.506.844,00 (7.954.137.342,00)
93 Kenaikan/Penurunan Kas (34+58+82+92) 14.985.764.736,00 (125.870.522.120,00)
94 Saldo Awal Kas di BUD&Kas di Bendahara Pengeluaran 202.358.018.374,00 328.246.548.744,00
95 Saldo akhir Kas di BUD&Kas di Bendahara Pengeluaran 217.287.151.360,00 202.358.018.374,00
96 Kas di Bendahara Penerimaan 91.631.750,00 18.008.250,00
97 Saldo Akhir Kas (95+96) 5.6.E 217.378.783.110,00 202.376.026.624,00
WALIKOTA SEMARANG
Drs. H. SOEMARMO HS, MSi
Semarang, Mei 2012
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
1

BAB I
PENDAHULUAN

Undang undang No.17 Tahun 2003 mewajibkan Presiden dan Gubernur/Bupati/
Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD berupa
laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi
APBN/APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan, yang dilampiri
dengan Laporan keuangan Perusahaan Negara/Daerah dan Badan lainnya. Disebutkan pula
bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), maka pemerintah pusat maupun daerah telah memiliki suatu
pedoman dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan berbasis akrual yang sesuai
dengan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional. Hal ini menandai bahwa dalam
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka memenuhi prinsip transparansi dan
akuntabilitas.
Demikian pula Pemerintah Kota Semarang berupaya mengimplementasikan Standar
Akuntansi Pemerintahan sehingga laporan keuangan pemerintah dapat memberikan informasi
yang lengkap dan andal kepada berbagai pihak. Pemerintah Kota Semarang dengan Peraturan
Pemerintah No.71 Tahun 2010 ini telah menghasilkan 7 (tujuh) laporan keuangan yaitu Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus kas (LAK), Laporan
Perubahan Modal, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK),
yang merupakan laporan keuangan pokok pemerintah dilampiri dengan Laporan keuangan
BUMD dan Dana diluar APBD Kota Semarang (Dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi).

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.1.1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan keuangan mempunyai kandungan maksud antara lain :
1. Menyajikan informasi yang relevan berkaitan dengan posisi keuangan dan semua transaksi
suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
2. Menyajikan perbandingan antara realisasi dengan target atau anggaran yang telah
ditetapkan dalam mengungkapkan secara wajar dan menyeluruh mengenai kondisi
pengelolaan keuangan daerah serta kegiatan Pemerintah Daerah.
3. Menyajikan pencapaian target kinerja dan pemanfaatan sumber daya ekonomi
Pemerintah Kota sebagai entitas pelaporan telah berupaya untuk melaporkan
kewajibannya secara sistematis dan terstruktur guna kepentingan laporan yang berkaitan
dengan:
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
b. Manajemen
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan
sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh
aset, kewajiban, dan ekuitas dana untuk kepentingan masyarakat.
c. Transparansi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
2

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada Pemerintah.
d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Mengetahui kecukupan penerimaan Pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai
seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan beban pengeluaran tersebut yang ditanggung
tahun berikutnya.

1.1.2. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Semarang dalam menyusun laporan keuangan mempunyai beberapa
tujuan antara lain :
a. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran ;
b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan
alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil yang telah dicapai ;
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya ;
e. Menyediakan informasi evaluasi keputusan/kebijakan yang telah diambil dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi, akuntability dan ketaatan entitas terhadap
anggaran.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai keuangan pemerintah, antara lain :
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya bagian yang
mengatur Keuangan Negara ;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar
dalam lingkungan Propinsi J awa Timur, J awa Tengah, J awa Barat dan Daerah Istimewa
Yogyakarta ;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985
tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569) ;
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286) ;
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355) ;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
3

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
J awab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;
10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5165) ;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4574);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575) ;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4577) ;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584) ;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
4

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah ;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
APBD Tahun 2011;
22. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E) ;
23. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2011 Nomor 1) ;
24. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2011;
25. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang No. 8) ;
26. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang.
27. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan Perkotaan.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Guna mempermudah pemahaman Catatan atas Laporan Keuangan ini maka disusun
Sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III. Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan

BAB IV. Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.4. Kebijakan Keuangan

BAB V. Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan
5.1. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja
5.2. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
5

5.3. Penjelasan Atas Pos-pos Neraca
5.4. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas
5.5. Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Operasional
5.6. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Arus Kas
5.7. Penjelasan Atas Dana dana Non APBD Kota Semarang
a. Dana Dekonsentrasi
b. Dana Tugas Pembantuan
c. Dana J amkesmas dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

BAB VI. Penutup
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
6

BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro
Dalam penyusunan APBD Kota Semarang Tahun 2011 dengan memperhitungkan
kondisi makro Kota Semarang pada paruh waktu tahun 2010 dan prakiraan kondisi ekonomi
makro tahun 2011. Gambaran kondisi perekonomian secara makro Kota Semarang dapat
ditunjukkan dari beberapa indikator ekonomi makro daerah antara lain perkembangan laju
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, perkembangan PDRB.
Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan akan mengalami peningkatan
dibandingkan 2009 yaitu 5,34% menjadi 5,87%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota
Semarang pada tahun 2011 ditargetkan mengalami pertumbuhan positif sekitar 6% dengan
pendapatan perkapita meningkat sebesar 11,74% dan laju inflasi dibawah 2 digit.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang berdasarkan atas harga
berlaku tahun 2010 tercatat sebesar Rp43.398.190,77 atau mengalami peningkatan dibanding
tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp38.465.017,28.
Inflasi di Kota Semarang pada tahun 2011 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar
6,02% dibanding tahun 2010 sebesar 5,87%.
Asumsi makro lain yang mempengaruhi perekonomian kota Semarang adalah
pencanangan Waktunya Semarang SETARA pada tahun 2011, selanjutnya diejawantahkan
melalui visi kota Semarang Mewujudkan Semarang Kota Perdagangan dan J asa, yang
Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera yang difokuskan pada pelaksanaan Sapta Program
yang meliputi.
1. Penanggulangan kemiskinan dan Pengangguran
2. Penanganan rob dan banjir
3. Peningkatan pelayanan publik
4. Peningkatan Infrasruktur
5. Pengarustamaan Gender
6. Peningkatan Pelayanan Pendidikan
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Dalam perjalanan pelaksanaan pembangunan terdapat kebijakan kebijakan yang
dipengaruhi oleh terjadinya perubahan asumsi makro, yang membawa dampak terhadap
peningkatan atau penurunan asumsi yang ditetapkan.
1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD
Berbagai kebijakan baik dari Pemerintah Pusat melalui berbagai program program yang
membutuhkan pendampingan dari Pemerintah Daerah. Selain itu pada tahun 2010 lalu
terdapat Pemilihan Kepala Daerah Kota Semarang periode tahun 2010 2015 sehingga
kebijakan selanjutnya berdampak pada penyelenggaraan pembangunan di Kota Semarang.
Di sisi lain perkembangan di masyarakat di Kota Semarang pada periode semester pertama
tahun 2010 berjalan sangat dinamis, sehingga tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang harus
secara sigap dalam menangani/mensikapi berbagai kebijakan Pemerintah Pusat/Provinsi
serta berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat. Perkembangan inilah yang
berpengaruh terhadap asumsi-asumsi tingkat pencapaian program dan kegiatan dalam
kebijakan umum APBD Kota Semarang Tahun 2011 sebagaimana telah ditetapkan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
7

2. Kebijakan Pendapatan Daerah
Dalam merencanakan pendapatan daerah memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah, yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam satu
tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
2. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto yang mempunyai
makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak dikurangi dengan belanja
yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut.
3. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat
dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

3. Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan anggaran belanja daerah (APBD) disusun melalui suatu pendekatan anggaran
berbasis kinerja yang berorientasi pada capaian kinerja yang telah ditetapkan dengan input
yang direncanakan. Belanja daerah tahun 2011 digunakan untuk mendanai pelaksanaan
urusan pemerintah kota Semarang yang menjadi kewenangannya yaitu urusan wajib dan
urusan pilihan.

4. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Pembiayaan netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan
pengeluaran pembiayaan.
Dari anggaran pendapatan daerah pada tahun 2011 sebesar Rp1.992.693.893.000,00, dan
belanja daerah sebesar Rp2.260.097.665.000,00 maka terjadi selisih kurang sebesar
Rp267.403.772.000,00 atau terjadi defisit anggaran. Dalam hal APBD terjadi defisit maka
untuk menutup defisit tersebut direncanakan bersumber bersumber dari pinjaman dan sisa
lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA).

2.2 Kebijakan Keuangan
Dalam upaya memenuhi kebutuhan belanja daerah sumber yang terbatas maka
Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan menetapkan kebijakan
keuangan.
Kebijakan keuangan daerah kota yang ditetapkan baik berkaitan dengan Pendapatan,
Belanja maupun Pembiayaan Daerah. Kebijakan tersebut secara umum dapat disampaikan
sebagai berikut.

2.2.1 Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah
Kebijakan dalam peningkatan pendapatan, Pemerintah Kota Semarang menempuh
Kebijakan sebagai berikut.
1. Dalam merencanakan target PAD telah mempertimbangkan kondisi perekonomian yang
terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 dan
realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya serta ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait;
2. Memberikan insentif dan kemudahan berusaha bagi pelaku ekonomi dan tidak
memberatkan masyarakat dan dunia usaha;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
8

3. Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan modal dan
investasi daerah lainnya, memperhitungkan baik dalam bentuk uang maupun barang
sebagai penyertaan modal (investasi daerah);
4. Penerapan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD);
5. Dana Perimbangan
Penganggaran Pendapatan Perimbangan dalam APBD Tahun 2011 Pemerintah Kota
Semarang memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dalam menyusun APBD Tahun
Anggaran 2011 didasarkan pada alokasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
dengan tetap memperhatikan realisasi penerimaan Tahun Anggaran 2009, serta
perhitungan fiskal APBN.
b. Perolehan DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk
kualitas bahan baku, pembinaan industri, sosial dan pembatasan cukai ilegal.
6. Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah
a. Pendapatan Bagi Hasil dari Propinsi Tahun 2011 dianggarkan berdasarkan Pagu 2010.
b. Optimalisasi Dana Bagi Hasil Otonomi Khusus dan Dana Bantuan Operasional Sekolah.

2.2.2 Kebijakan Anggaran Belanja Daerah
Kebijakan anggaran belanja daerah (APBD) disusun melalui suatu pendekatan
anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada capaian kinerja yang telah ditetapkan dengan
input yang direncanakan. Belanja daerah tahun 2011 digunakan untuk mendanai pelaksanaan
urusan pemerintah kota Semarang yang menjadi kewenangannya yaitu urusan wajib, urusan
pilihan, dan urusan yang penanganannya pada bidang tertentu dilaksanakan bersama antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota.
Belanja daerah disusun sesuai dengan prioritas pembangunan yang tertuang dalam
rencana tahunan pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan visi terwujudnya Semarang
untuk mencapai masyarakat sejahtera yang tertib dan berbudaya untuk mencapai masyarakat
sejahtera
Kebijakan Belanja Daerah meliputi.
a. Kebijakan Belanja Tidak langsung
1. Belanja gaji disesuaikan rasionalisasi jumlah pegawai dengan DAU tahun 2011 dan
memperhitungkan rencana kenaikan gaji, tunjangan dan gaji ke -13 dan pengungkapan
calon PNSD.
2. Penyediaan dana penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi PNS dan penerima pensiun.
3. Pemberian bantuan hibah, bantuan sosial dan bantuan keuangan.
b. Kebijakan belanja Langsung
1. Pembatasan honorarium hanya kepada PNSD dan non PNSD yang keberadaannya benar
benar memiliki peran dan konstribusi secara langsung.
2. Belanja barang dan jasa memperhitungkan persediaan tahun lalu, mengutamakan
produksi dalam negeri dengan melibatkan usaha mikro kecil dan koperasi.
3. Pembatasan perjalanan dinas dan selektif dalam mengikuti Bintek/sejenisnya baik dalam
maupun luar negeri.

Kebijakan Belanja langsung diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan SAPTA
PROGRAM yang meliputi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
9

1) Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran.
a) Rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin;
b) Pembangunan Pusat Rehabilitasi sosial;
c) Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat;
d) Fasilitasi Job Mathcing bagi pencari kerja;
e) PAMSIMAS bagi masyarakat miskin;
2) Penanganan Rob dan Banjir;
a) Pemeliharaan dan normalisasi kali sungai/drainase/gorong gorong;
b) Operasionalisasi Pompa Banjir;
c) Pembebasan tanah K. Bringin Tahap I;
d) Pembebasan Tanah Waduk J ati Barang (Program J BIC);
e) Peningkatan pembangunan pusat pusat pengendali banjir;
f) Pembangunan saluran drainase/gorong gorong;
3) Peningkatan Pelayanan Publik;
a) Penyediaan informasi, pemberitaan dan analisa media;
b) Pembuatan Sanitasi Komunal Permukiman;
c) Perbaikan Lingkungan Permukiman;
d) Pembangunan gedung kantor (Kec. Genuk, Kec. Gunungpati, Satpol PP, Arsip dan
Perpustakaan, DPRD);
e) Penerangan jalan umum;
f) Pengelolaan Bus Rapid Transit;
g) Pengelolaan RTH;
h) Pengelolaan sampah;
i) Pembangunan dan Revitalisasi Pasar;
j) E- procurement dan Unit Pengadaan Lelang;
k) Pengadaan tanah untuk pemakaman dan pertanian;
l) Pergeseran Belanja Langsung pada SKPD;
m) Persiapan pelaksanan pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
4) Peningkatan Infrastruktur dan Estetika Kota;
a) Pengadaan tanah untuk jalan wilayah strategis dan cepat tumbuh;
b) Pemeliharaan jalan dan jembatan;
c) Pembangunan J embatan Tinjomoyo;
d) Penataan kawasan Simpang Lima dan kawasan Tugu Muda;
e) Pembuatan pedestrian Pemuda, Simpang Lima, Pandanaran, Taman Menteri
Supeno
f) Relokasi sementara pasar bulu;
5) Pengarustamaan Gender;
a) Pemberdayaan lembaga/organisasi perempuan;
b) Fasilitasi kegiatan organisasi perempuan dalam pembangunan;
c) Pembinaan Organisasi perempuan dan perlindungan anak;
d) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan dan perlindungan anak;
6) Peningkatan Pelayanan Pendidikan;
a) Rehabilitasi sedang/berat bangunan Pendidikan Dasar dan Menengah;
b) Pendampingan BOS di Kota Semarang;
c) Pengadaan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
10

d) Beasiswa anak miskin
7) Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a) Peningkatan kualitas layanan puskesmas dan rumah sakit umum daerah;
b) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan;
c) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;

2.2.3 Kebijakan Anggaran Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluraan pembiayaan
yang harus dibayar atau diterima kembali.
Pembiayaan berfungsi untuk menutup defisit anggaran atau memanfaatkan surplus
anggaran.
Kebijakan di bidang Penerimaan Pembiayaan diarahkan pada.
a. Kebijakan penganggaran SILPA dihitung berdasarkan prakiraan yang rasional dengan
mempertimbangkan realisasi yang tercantum dalam APBD Tahun 2011.
b. Karena SILPA belum dapat menutup defisit maka dilakukan pinjaman daerah.
Kebijakan di bidang pengeluaran pembiayaan diarahkan pada :
a. Pengeluaran untuk penyertaan modal (investasi) daerah pada investasi permanen yaitu pada
PDAM dan Perusda Percetakan.
b. Pembayaran pokok utang
Kebijakan-kebijakan keuangan tersebut telah ditetapkan Pemerintah Kota Semarang sampai
dengan akhir tahun anggaran dan berimplikasi terhadap perubahan posisi neraca dan laporan
arus kas, sebagaimana dengan adanya gambaran waktu berjalan dan perubahan asumsi makro
yang mempengaruhi pada saat penyusunan sampai dengan pelaksanaan anggaran berakhir dapat
dilihat pada tabel laporan neraca dan laporan arus kas.
2.2.4. Faktor-faktor yang melatar belakangi ditempuhnya kebijakan keuangan oleh
Pemerintah Daerah
Dalam menentukan kebijakan keuangan Pemerintah Kota Semarang dilandasi dan
mempertimbangkan beberapa faktor. Adapun faktor faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
2.2.4.1. Faktor Pendapatan Daerah
Faktor pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan melalui upaya
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan daerah dan
pengembangan BUMD, dengan menganut prinsip : potensial, tidak memberatkan masyarakat,
tidak merusak lingkungan, mudah diterapkan dan dilaksanakan penyesuaian pendapatan baik
tarif maupun materi.
Penerimaan Pendapatan Daerah pada RPJ M Kota Semarang tahun 2010 diproyeksikan
naik sebesar 11,25% terdiri dari.
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
PAD sesuai RPJ M Kota Semarang diproyeksikan sebesar 11,25% per tahun dengan
mempertimbangkan hal hal sebagai berikut.
a. Realisasi Penerimaan PAD kurun waktu lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan
sebesar 12,79%.
b. Kebijakan Pemerintah Propinsi dan Pusat tentang BPHTB yang diserahkan Pemerintah
Daerah tahun 2011.
c. Penggalian potensi sumber sumber PAD seperti.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
11

1. Pajak Daerah, PPJ U, BPHTB dan pajak daerah lainnya.
2. Retribusi Daerah
3. Penerimaan lain lain PAD yang sah
2. Dana Perimbangan
Proyeksi Penerimaan dari Dana Perimbangan pada RPJ MD Kota Semarang sebesar
11,25% dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Realisasi Penerimaan dari Dana Perimbangan selama purun waktu lima tahun terakhir
mengalami kenaikan sebesar 16,47%.
b. Beralihnya Penerimaan Dana Perimbangan yang berasal BPHTB menjadi pajak daerah.
c. DAU merupakan pos terbesar dari Dana Perimbangan mencapai 75,12%. Hal ini seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk rata rata sebesar 1,43% per tahun, luas
wilayah darat meningkat (reklamasi pantai), penduduk miskin relatif besar 21,11% dan
pemenuhan gaji PNS daerah.
3. Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah
Penerimaan pada pendapatan ini diproyeksikan meningkat sebesar 11,25% per tahun.
Kontribusi terbesar pada pos dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah
lainnya sebesar 59,18%, dana penguatan, desentralisasi fiskal dan percepatan sebesar
27,91% dan bantuan propinsi dan pemerintah daerah lainnya sebesar 12,91%. Selain itu
intensifitas koordinasi dengan pemerintah pusat, propinsi dan daerah lainnya untuk
peningkatan pendapatan ini.
2.2.4.2. Faktor Belanja Daerah
Pengelolaan Belanja Daerah mendasarkan pada anggaran berbasis kinerja yaitu
belanja berorientasi pada capaian hasil atau kinerja, yang mencerminkan efisiensi dan efektifitas
pelaporan publik. Terutama untuk masyarakat miskin dan kurang beruntung, pertumbuhan
ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Belanja Daerah terdiri atas belanja langsung dan tidak
langsung. Belanja tersebut dipisahkan menjadi 3 prioritas berdasarkan program dan kegiatannya
yaitu prioritas I, II dan III. Prioritas I memperoleh alokasi anggaran pertama daripada prioritas
II, demikian pula prioritas III akan mendapat alokasi anggaran setelah prioritas II terpenuhi
kebutuhannya.
c. Prioritas I
1. Program pembangunan daerah dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan
yang tertuang dalam RPJ MD Tahun 2010 2015.
2. Berhubungan langsung dengan kepentingan publik.
d. Prioritas II
Merupakan program wajib SKPD guna mendukung tugas SKPD dalam meningkatkan
pelayanan publik.
Merupakan prioritas alokasi belanja tidak langsung seperti TPP, belanja hibah, belanja
bantuan sosial organisasi kemasyarakatan dan belanja tidak langsung.
2.2.4.3. Faktor Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah dipengaruhi faktor perolehan sumber pembiayaan antara lain sisa
lebih perhitungan anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman, transfer dari dana cadangan
maupun hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan.
a. Penerimaan Pembiayaan.
Hasil analisa neraca pada RPJ M tahun 2010 2015 Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
tahun 2010 sebesar 14,38%. Sehingga tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang melakukan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
12

kebijakan penganggaran pinjaman daerah sebesar Rp77.105.220.000,00 Realisasi Belanja
Daerah masih di bawah realisasi pendapatan berarti tidak terjadi defisit anggaran sehingga
tidak diperlukan anggaran menutup defisit sehingga SILPA tahun sebelumnya tahun 2010
tidak dialokasikan guna menutup defisit melainkan dialokasikan sepenuhnya sebagai
penerimaan pembiayaan tahun 2011.
b. Pengeluaran Pembiayaan.
Pengeluaran pembiayaan dimanfaatkan untuk anggaran hutang Pemerintah Kota Semarang
yang berupa hutang jangka panjang serta surplus anggaran digunakan untuk penyertaan
modal pada Perusda dan program program recovery antara lain pembangunan pasar,
peningkatan jalan serta infrastruktur lainnya.

2.3. Pencapaian Target Kinerja APBD
2.3.1 Indikator indikator dalam Pencapaian target kinerja APBD Kota Semarang dibagi
menjadi 2 (dua) urusan yaitu urusan wajib dan urusan pilihan. Adapun data ini diambil dari
Laporan Keterangan Pertanggung J awaban APBD Tahun 2011 pada waktu belum dilakukan
pembahasan antara eksekutif dengan legislatif.
2.3.1.1 Urusan Wajib
1. Urusan Wajib Pendidikan
Selama tahun 2011 capaian target kinerja yang telah dicapai dalam pelaksanaan
urusan wajib pendidikan adalah.
a. Jenjang PAUD/TK dan SD
Pada tahun 2010 APK PAUD sebesar 26,24% dan pada tahun 2011
APK PAUD sebesar 42,20% mengalami peningkatan sebesar 15,96%.
Sedangkan APK TK pada tahun 2010 sebesar 52,29% pada tahun 2011
sebesar 56,39% meningkat sebesar 4,10%.
J umlah SD/MI pada tahun 2011 sebanyak 709 sekolah sedangkan
jumlah SD saja sebanyak 620 sekolah, APK berkisar diatas 100 % yaitu
105,9%, dan APM sebesar 90,55%.
b. Jenjang SMP (SMP dan MTs)
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2011, jumlah SMP dan MTs
206 sekolah. Dengan capaian APK sebesar 110,31% serta APM sebesar
79,24%. Ruang kelas yang tersedia sebanyak 2.212 ruang. Untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP dan MTs rasio murid
dibanding guru adalah 13/1. APK SMP Tahun 2011 sebesar 110,31%
seperti tersebut menunjukkan bahwa akses dan pemerataan pendidikan
SMP di Kota Semarang tidak mengalami kendala.
c. Pendidikan Menengah
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2011 jumlah SMA, SMK,
dan MA sebanyak 183. Dengan APK sebesar 111,39% dan besaran APM
79,29%, rasio guru terhadap murid sebesar 11/1. Dengan capaian APK
seperti tersebut diatas menunjukkan keberhasilan dalam aspek layanan
dan pemerataan pendidikan menengah. Pada tahun 2011 jumlah siswa
SMK meningkat jauh sehingga lebih besar dari jumlah siswa SMA yaitu
sebesar 36.004 : 35.518. Hal ini sejalan dengan program Provinsi J awa
Tengah sebagai Provinsi Vokasi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
13

d. Pendidikan Non Formal dan Informal
Pendidikan non formal atau pendidikan Luar Sekolah bertujuan
untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat yang tidak, atau belum
sempat memperoleh pendidikan formal untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan, potensi pribadi, dan dapat
mengembangkan usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
Penuntasan buta aksara tahun 2009 ditandai dengan pendeklarasian
tuntas buta aksara tahap pelestarian 95% dan pada tahun 2011 angka
melek huruf telah mencapai 99,8%.
Dalam rangka mendukung sapta program untuk penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran. Pada jalur pendidikan non formal telah
melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan pendidikan
kecakapan hidup dengan pembinaan masyarakat melalui kegiatan
kelurahan Vokasi.
Pada tahun 2011 telah terlaksana pembinaan 5 kelompok per
kelurahan di 5 kelurahan, dengan masing-masing kelompok terdiri 20
orang. Hal ini dilaksanakan untuk mendukung program desa vokasi.

2. Urusan Wajib Kesehatan
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan urusan
kesehatan pada tahun 2011 dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
a. Derajat Kesehatan
Mortalitas. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran bayi di kota
Semarang tahun 2011 berdasar laporan Puskesmas dan rumah sakit yang
ada di Kota Semarang tercatat 12,10/1000 KH hal ini dapat diartikan
lebih baik dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 16,82 per 1.000
kelahiran bayi. Sedangkan kematian Balita menunjukan perbaikan yaitu
dari 20,31 di tahun 2010 menjadi 14,80 ditahun 2011. Dalam penurunan
Angka Kematian Bayi telah di buat Surat Edaran Walikota No :
441.8/5235. Sedangkan Angka kematian Ibu (AKI) mengalami
kenaikan,di tahun 2010 jumlah kematian ibu 19 kasus (73,9/100.000
Kelahiran Hidup) dan di tahun 2011 jumlah kematian ibu 31 kasus
(119,91/100.000 Kelahiran Hidup). Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
- Preeklamsi / Eklamsi : 35,5%
- Perdarahan : 16,1%
- Penyakit / infeksi : 38,7%
- Lain lain : 9,7%
Morbiditas. Penyakit menular masih menjadi perhatian kesehatan
di Kota Semarang hal ini disebabkan masih ditemukannya beberapa kasus
penyakit menular, adapun beberapa penyakit menular tersebut
diantaranya :
- J umlah penderita DBD pada tahun 2010 sebanyak 5.556 kasus (IR
368,70 /100.000 penduduk) dengan angka kematian 47 orang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
14

(CFR 0,85%). Pada tahun 2011 terjadi penurunan yang sangat
tajam sebesar 80% dengan jumlah penderita sebanyaki 1.330 kasus
(IR 73,87/100.000 penduduk) dengan angka kematian 10 orang
(CFR 0,01%).
- J umlah penderita TB Paru BTA (+) yang ditemukan mengalami
peningkatan dari 793 (54%) penderita di tahun 2010 menjadi
987(61%) penderita di tahun 2011.
- J umlah HIV positif mengalami kenaikan, pada tahun 2010 terdapat
285 penderita dan menjadi 427 penderita di tahun 2011. Hal ini
menunjukkan kinerja program HIV lebih baik di tahun 2011.
- J umlah penderita AIDS mengalami peningkatan dari 46 orang di
tahun 2010 menjadi 59 orang di tahun 2011. Hal ini menunjukkan
kinerja program AIDS lebih baik di tahun 2011.
Status Gizi. Pada tahun 2010 jumlah presentase prevalensi balita
gizi buruk 1,01% dan tahun 2011 menjadi 1,05% Balita Gizi Buruk
yang dilakukan intervensi secara Komprehensif yang mengalami
perbaikan 75,56%, sedangkan sisanya dikarenakan adanya penyakit
penyerta (misal: J antung bawaan,hipotiroid,down syndrome). Prevalensi
gizi kurang pada balita tahun 2010 adalah 5,69% turun menjadi 4,89%
pada tahun 2011 sedangkan Prevalensi anak di bawah berat badan normal
(BGM) tahun 2010 sebesar 0.92% dan tahun 2011 sebesar 0.84%.
b. Perilaku sehat, peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
Bentuk peran serta masyarakat yang lain dalam pembangunan
kesehatan adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM). UKBM yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat
kota Semarang salah satunya adalah dalam bentuk posyandu. Posyandu
yang ada terbagi dalam empat katagori yaitu pratama, madya, purnama
dan mandiri. Dari keempat strata posyandu tersebut, dapat dikatakan
posyandu purnama dan mandiri yang memiliki mutu pelayanan yang baik
karena didukung oleh kader posyandu yang aktif maupun jenis kegiatan
yang memadai secara kuantitas maupun kualitasnya. Cakupan posyandu
purnama tahun 2010 sebesar 41,66% dan tahun 2011 menurun sebesar
39,13%. Sedangakan posyandu mandiri mengalami kenaikan di tahun
2010 dan 2011yaitu berturut turut 27,4 % menjadi 29,68%.
Selain posyandu, kelompok usia lanjut merupakan salah satu
bentuk peran serta dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia. Kelompok usia lanjut aktif
menunjukkan peningkatan selama 2010-2011, yakni berturut turut dari
96,83% menjadi 97,99% dan pelayanan kesehatan usia lanjut meningkat
dari 63 ,97% menjadi 63,99%.
Peran serta masyarakat yang berkaitan langsung dengan uapaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah terlihat dalam
Angka Bebas J entik (ABJ ). Pada tahun 2010 rumah bebas jentik nyamuk
sebesar 84,77% di tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 91,35%
namun angka ini belum memenuhi angka target nasional (95%).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
15

c. Lingkungan Sehat
Hasil survey tahun 2011 diperoleh kesimpulan 88,19 % masuk
dalam rumah sehat ,hal ini sudah mengalami peningkatan dibanding
tahun 2010 yang hanya mencapai 85,52% dengan cakupan penggunaan
air bersih 96%, kualitas air minum yang memenuhi syarat 96% dan
kualitas air bersih yang memenuhi syarat 72% serta rumah yang
mempunyai SPAL 83% dengan tempat pembuangan sampah yang
memenuhi syarat 88%. Tempat tempat umum yang merupakan tempat
berinteraksi masyarakat juga perlu mendapat pengawasan,tempat
tempat umum yang sudah memenuhi higiene sanitasi sehat tahun 2010
sebesar 75% mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi 81%
sedangkan institusi yang dibina tidak mengalami perubahan yaitu 79%
pada tahun 2010 dan tahun 2011.
Tahun 2011 Industri Rumah tangga makanan dan minuman yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 82% meningkat dari tahun 2010 yang
hanya sebesar 75%. Sedangkan Tempat pengelolaan makanan sehat
meningkat menjadi 97% dari tahun 2010 yang hannya 95%.
d. Pelayanan Kesehatan
Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan
perorangan yaitu melalui cakupan penduduk yang menjadi peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar (Total Coverage). Tahun 2011
J umlah penduduk yang tercakup dalam asuransi meliputi :
Nama Asuransi Jumlah Peserta
Jamkesmas 303.019 jiwa
Jamkesmas kota 128.243 jiwa
Askes 109.338 jiwa
Jamsostek 378.793 jiwa
Hatimas setia 2541 jiwa
Sedangkan jumlah penduduk yang belum memiliki jaminan
asuransi sebesar 803.137 jiwa.
J umlah warga miskin yang dilayani oleh dinas kesehatan kota
Semarang di tahun 2011 melalui jamkesmaskot 18.666 kunjungan.
Sedangkan yang menggunakan J amkesmas sebesar 515.461 kunjungan.
Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu
hamil (K-1) memperlihatkan kenaikan dari 98,86% di tahun 2010
menjadi 99,72% di tahun 2011. Sedangkan untuk kunjungan ibu bamil
(K-4) tahun 2010 2011 yaitu dari 90,52% menjadi 93,69%. Pelayanan
Persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2010 mencapai 93,19% dan
meningkat di tahun 2011 menjadi 96,90%.
Pelayanan kesehatan bayi dalam cakupan Bayi Berat Badan Lahir
Rendah tahun 2010 2011 meningkat dari 0,56% menjadi 0,68% dan
100% tertangani.
Penemuan balita yang menderita pnemonia, pada tahun 2010
sebanyak 34% dan pada tahun 2011 sebanyak 20% Semua balita yang
menderita pnemonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat
pelayanan kesehatan, baik ditangani langsung oleh petugas puskesmas
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
16

maupun dilakukan rujukan bagi pnemonia berat. Hal ini program ISPA di
Kota Semaranglebih baik di tahun 2011, karena persentase kasus semakin
turun berarti semakin meningkat derajat kesehatan di Masyarakat, dan
semakin baik pula pelayanan kesehatan.
Pelayanan pemberantasan demam berdarah dapat dilihat dari
fogging pada kasus yang dilakukan sesuai standar 5 hari pada tahun
2010 sebesar 65% dan meningkat menjadi 94,8% di tahun 2011.
Persentase Kecepatan Penyelidikan Epidemiologi untuk target SPM 24
jam pada kasus DBD pada tahun 2010 sebesar 52,8% (2.576 kasus yang
di PE dari jumlah total 5.556 kasus) meningkat menjadi 79,1 % (1.030
kasus yang di PE dari jumlah total 1.303 kasus)pada tahun 2011.
Sedangkan persentase Kecepatan Penyelidikan Epidemiologi untuk target
Renstra DKK tahun 2010 2015 48 jam pada kasus DBD tahun 2010
sebesar 57,8% (2.818 kasus yang di PE dari jumlah total 5.556 kasus)
meningkat menjadi 85% (1.107 kasus yang di PE dari jumlah total 1.303
kasus) di tahun 2011. Persentase kasus DBD yang ditangani pada tahun
2010 dan 2011 sebesar 100%.
Pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2010
tercatat 88,71% dan pada tahun 2011 pemberian 90 tablet Fe pada ibu
hamil naik menjadi 89,68%. Pemberian vitamin A pada bayi selama
2010-2011 sudah mencapai 100%, demikian halnya pemberian vitamin A
pada balita juga telah mencapai 100%. Sedangkan pemberian vitamin A
pada ibu nifas mencapai sebesar 94,45% pada tahun 2010, dan di tahun
2011 sebesar 99,96%.
Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota
Semarang berdasarkan balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada
tahun 2011 sebesar 77,21% hal ini naik dibandingkantahun 2010, sebesar
74,81% sedangkan balita yang naik berat badannya (N/D) 75,13% di
tahun 2010, menjadi 78,99% ditahun 2011.
e. Sumber Daya Kesehatan
Rasio Dokter umum tahun 2010 sebesar 76 per 100.000 penduduk
dan meningkat di tahun 2011 yaitu menjadi 85 per 100.000 penduduk.
Rasio Dokter Spesialis tahun 2010 sebesar 40.6 per 100.000 penduduk
menjadi 43 per 100.000 penduduk di tahun 2011. Sedangkan Bidan
meningkat dari 14 menjadi 15 per 100.000 penduduk dari tahun 2010 ke
2011. Untuk jumlah Perwat mengalami lonjakan di tahun 2010 sebesar 82
per 100.000 penduduk menjadi 199 per 100.000 penduduk di tahun 2011.
Di sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan
seperti kader posyandu, petugas pemantau jentik, pengawas minum obat
bagi penderita TB, hanya jumlahnya masih terbatas dan perlu upaya
peningkatan.
f. Sistem Informasi Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Semarang mengembangkan sistem
informasi kesehatan yang bertujuan dimanfaatkannya data dan informasi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
17

kesehatan yang akurat, tepat dan cepat dengan mendayagunakan
teknologi informasi. Mengembangkan SIMPUS, Sistem Informasi
beberapa program, Local area Network, Website Dinkes. Sub sistem
LAN, website dan software program telah dapat dioperasionalkan. Semua
puskesmas telah diperkenalkan dengan SIMPUS, yang dirancang guna
menggantikan SP3 yang dioperasikan secara manual.
g. Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang
J umlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2010 sebesar 97.701
pasien dan di tahun 2011 turun menjadi 94.374 pasien. sedangkan jumlah
kunjungan rawat inap tahun 2010 sebesar 14.383 pasien juga mengalami
penurunan di tahun 2011 menjadi sebesar 12.563 pasien.
Terdapat Peningkatan Pasien Rehabilitasi Medik Tahun 2010
14.955 dan Tahun 2011 16.877. J umlah pasien yang dirujuk dari Rumah
Sakit lain ke RSUD Kota Semarang di tahun 2010 sebanyak 1.205 pasien
menjadi 2.181 pasien di tahun 2011. J umlah Pasien miskin yang
mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Semarang tahun 2010 sebesar 40.323 orang menjadi 39.789 orang di
tahun 2011.
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Indikator pencapaian target kinerja yang telah dicapai dalam pelaksanaan
urusan pekerjaan umum di Kota Semarang antara lain :
Program pembangunan/pemeliharaan jalan dan jembatan yang
dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang selama tahun 2011 di antaranya
Peningkatan Pedestrian dan J alan Pemuda, Peningkatan Pedestrian dan jalan sisi
luar lingkar Tugumuda, Peningkatan Pedestrian dan J alan Bundaran
Simpanglima, Peningkatan Pedestrian dan J alan Pahlawan serta Peningkatan
Pedestrian J alan Pandanaran.
Program Penerangan J alan Umum dilaksanakan Pemasangan Penerangan
J alan Umum Baru di 16 Kecamatan dan beberapa wilayah pinggiran, upaya
mendukung program penataan wajah kota yaitu Pemasangan Lampu Higmast di
Kawasan Tugu Muda, J l. Pahlawan , Koridor Barat, pertigaan Majapahit-J l.
Soekarno Hatta, Taman Bubakan, Taman Tugu PKK, Kawasan Simpang Lima.
Program Pembangunan/ Pemeliharaan Drainase diantaranya
Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong di 17 Ruas Saluran dalam Upaya
mengurangi Genangan Banjir dan pengerukan Sedimen Saluran A2 Progo dan
Pemeliharaan Saluran Drainase yang tersebar dan secara Periodik dilaksanakan.
Disamping itu pula dilakukan Penambahan Titik Pompa Baru di Pompa J l.
Majapahit Kap 600 Lt/ dt, Pompa Psr Waru Kap. 600 Lt/ dt, Peningkatan
Kapasitas Pompa J emb Mberok Sebesar 600 Lt/ dt, Upaya Optimalisasi dan
Operasionalisasi Pompa Banjir yang tersebar di 32 titik Pompa Banjir.
Untuk mengatasi rob dan banjir, berbagai upaya telah dilakukan
diantaranya melalui pembangunan Waduk J atibarang yang meliputi 3 paket
proyek pembangunan, yaitu (1) normalisasi Kaligarang dan Banjirkanal Barat,
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
18

(2) pembangunan Waduk J atibarang serta (3) pengelolaan drainase perkotaan
yang meliputi Kali Semarang, Kali Asin dan Kali Baru.
Program Penyediaan Air Baku dilakukan pembangunan 16 titik Sumur
Dalam dan 7 Lokasi Sistem Instalisasi Pengelolaan Air Sederhana.
4. Urusan Wajib Perumahan
Target dalam upaya penanganan perumahan dan permukiman oleh
Pemerintah Kota Semarang adalah sebagai berikut.
a. Pembangunan Sarpras Rusunawa Kaligawe.
Pembangunan ini guna menciptakan suasana lingkungan yang tertata rapi,
bersih dan sehat serta pembangunan fisik berupa pekerjaan urugan
(47,75 m), paving (191 m), saluran (128 m), tempat kontainer sampah
(180 m), sehingga peningkatan pembangunan sarpras mencapai 80 %.
b. Pembebasan Tanah di Kelurahan Kaligawe.
Kegiatan ini menyediakan tanah untuk jalan dan saluran di kawasan
Kaligawe dan penafsiran harga tanah, meningkatkan kualitas lingkungan
kawasan dan pembebasan tanah seluas 1.797 m.
c. Perbaikan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu.
Kegiatan ini memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat MBR
sebanyak 204 unit rumah di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan
Semarang Timur.
d. Study Inventarisasi Pengembang Perumahan Kota Semarang.
Sebagai acuan kesesuaian pemanfatan lahan di sektor perumahan dan
permukiman serta kesesuaian dengan perencanaan yang tertuang dalam
RTRW. Dari hasil inventarisasi didapatkan jumlah pengembang sebanyak
118 pengembang.
e. Urugan Penyiapan Lahan Rusunawa di Kelurahan Karangroto.
Kegiatan ini merupakan pekerjaan urugan untuk lahan Rusunawa di
Kelurahan Karangroto (11.500 m).
f. Pembuatan Sanitasi Komunal Permukiman.
Kebutuhan MCK Komunal untuk meningkatkan kesehatan dan
kebersihan lingkungan, 1 (satu) unit MCK Komunal di Kel. Kemijen
serta perencanaan pembangunan MCK Komunal di Kel. Kemijen dan
MCK Komunal di Rusun Karangroto.
g. Perbaikan Lingkungan Permukiman.
Terwujudnya penataan pembangunan sarana prasarana lingkungan
permukiman yang aman, tertib, asri dan sehat. Volume kegiatan ini
adalah pembangunan jalan paving 33.621,1 m, jalan aspal 23.410 m,
saluran 1.055 m, talud 1.156 m, supaya dapat memperlancar arus lalu
lintas dan saluran lingkungan permukiman serta meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman yang sehat (melayani kawasan yang tertangani
15 Ha). Pada tahun 2011 telah dilakukan perbaikan lingkungan
permukiman di 83 lokasi di Kota Semarang.
h. Penanganan J alan dan Saluran di Kawasan Pasar Waru Kel. Kaligawe.
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan pembangunan rumah pompa 1
unit dan pembangunan tanggul 220 m sehingga terwujudnya jalan dan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
19

saluran di kawasan Pasar Waru. Kegiatan ini untuk mendukung
pembangunan Rusunawa.
i. Penanganan dan Penataan Permukiman Kumuh dan Permukiman
Nelayan.
Kegiatan ini merupakan penataan pembangunan lingkungan permukiman
nelayan yang bersih dan sehat, terwujudnya jalan paving 472,5 m,
saluran 1.062 m dan pasangan batu kali 226,86 m.
j. Pemeliharaan Sarana Prasarana Lingkungan Permukiman.
Kegiatan ini bertujuan untuk pemeliharaan sarana prasarana lingkungan
permukiman yang dapat mewujudkan lingkungan menjadi tertib, asri dan
sehat. Kegiatan ini meliputi pengadaan material bahan bangunan untuk
pemeliharaan sarana prasarana lingkungan permukiman seluas 1 Ha,
sehingga dapat memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.
k. Pembuatan MCK Permukiman.
Kegiatan ini dibagi 7 paket Kelurahan yang terdiri dari Kel. Kec.
Gunungpati ( Kel. Cepoko dan Kel Patemon ) Kec. Ngaliyan ( Kel.
Wonosari ) Kec. Tugu ( Kel. Mangkang Wetan, Kel. Mangkang Kulon,
Kel. Mangunharjo dan Kel. Karanganyar ) serta merencanakan dan
mengawasi yang dilakukan oleh pihak ke tiga yaitu Konsultansi ( MCK 7
unit ).
l. Infrastruktur Perumahan dan Permukiman.
Kegiatan ini adalah pembuatan air bersih, air limbah, PJ U dan jaringan
listrik sebanyak 500 unit sehingga tercapainya infrastruktur sarana
prasarana perumahan dan permukiman MBR di 2 lokasi, yaitu
Perumahan Palir Sejahtera dan Perumahan Mutiara J aya Metro.
m. Perbaikan Sarpras Lingkungan Permukiman Kecamatan Gayamsari,
Pedurungan, Genuk, Gunungpati, Tembalang dan Mijen.
Kegiatan ini untuk pembangunan jalan paving 12.339,4 m, jalan aspal
1.794 m, talud 535 m, saluran 293 m supaya dapat memperlancar arus
lalu lintas dan saluran lingkungan permukiman serta meningkatkan
kualitas lingkungan permukiman yang sehat.
n. Pendampingan Fasilitasi Prog. Urban Sanitasi And Rural Infrastruktur
(USRI) Suport to PNPM.
Pada tahun 2011 kegiatan ini dilaksanakan di 10 Kelurahan yaitu
Kelurahan Wates, Sukorejo, Mangunharjo, Mangkang Kulon, Dadapsari,
Muktiharjo Lor, Sarirejo, Tanjung Mas, Sawah Besar, dan Rowosari.
o. Pendampingan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman
Kegiatan ini merupakan pendampingan kegiatan Infrastruktur Perumahan
dan Permukiman yaitu meningkatnya Infrastruktur sarana prasarana
perumahan dan permukiman untuk kebutuhan MBR.
p. Infrastruktur Sanitasi.
Kegiatan ini meningkatkan sanitasi komunal di lingkungan permukiman
sebanyak 4 unit di Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Utara,
Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Candisari.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
20

Di bidang pemakaman, makam/Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang
dikelola dan dalam pengawasan serta pembinaan Pemerintah Kota Semarang
ada 11 lokasi Makam yaitu :
a. TPU Bergota terletak di kelurahan Randusari Kecamatan Semarang
Selatan.
b. TPU Kedungmundu Kristen terletak di Kelurahan Tandang Kecamatan
Tembalang.
c. TPU Tawangaglik terletak di Kelurahan Tawang Mas Kecamatan
Semarang Barat.
d. TPU Banyumanik terletak di J l. Trunojoyo Kelurahan Padangsari
Kecamatan Banyumanik.
e. TPU Kesambi/Sompok, kondisinya sudah penuh, terletak di Kelurahan
Peterongan Kecamatan Semarang Selatan.
f. TPU Kembangarum terletak di Kelurahan Kalipancur Kecamatan
Ngaliyan.
g. TPU Pedurungan Lor terletak di Kelurahan Pedurungan Lor Kecamatan
Pedurungan.
h. TPU Kedungmundu Veteran terletak di Kelurahan Tandang Kecamatan
Tembalang.
i. TPU Kedungmundu Cina/Sendang Guwo terletak di Kelurahan Sendang
Guwo Kecamatan Tembalang berbatasan dengan wilayah Kelurahan
Kedungmundu.
j. TPU Sendangmulyo terletak di Kelurahan Meteseh Kecamatan
Tembalang.
k. TPU Banjardowo Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk.
Peningkatan ketersediaan TPU per satuan penduduk hingga 2015
ditargetkan 60%, dan di tahun 2011 sudah mencapai 40%. Realisasi ini
ditunjukkan oleh rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
(daya tampung pemakaman) di tahun 2011 adalah 408,40% dengan daya
tampung TPU 142.789 nisan, dilain pihak jumlah nisan yang terawat
adalah 7.515 nisan. Walaupun daya tampung TPU yang dikelola Pemkot
dan tersebar di 16 Kecamatan Kota Semarang masih memadai, ternyata
75%-nya sudah terisi, karena itu perlu adanya kerja sama dengan pihak
kelurahan dalam memanfaatkan tanah bengkok untuk dijadikan TPU
baru, dan juga dibutuhkan kerja sama dengan pengembang perumahan
agar menyediakan 2% dari lahannya untuk kebutuhan makam sesuai
aturan yang berlaku. Untuk pengembangan perumahan kurang dari 250
Hektar pengadaan lahan makam bisa dilakukan di luar kawasan
permukiman tersebut, sedangkan untuk pengembangan perumahan
dengan luas lahan lebih dari 250 Hektar pengadaannya harus di dalam
lingkungan perumahan tersebut.
Urusan perumahan juga mengampu program pencegahan bahaya
kebakaran, Dinas Kebakaran menyatakan tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
(WMK) pada tahun 2011 mencapai 81,46.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
21

5. Urusan Wajib Penataan Ruang
Kebijakan penataan ruang Kota Semarang ditetapkan dalam Perda No. 14
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang
Tahun 2011 2031, dimana pembahasannya telah dilaksanakan dari tahun 2010
dan di telah disahkan pada tahun 2011 ini. Perumusan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011 2031 didasarkan pada
terjadinya perubahan kondisi wilayah yang akan berpengaruh terhadap pola dan
struktur ruang.
Pada tahun 2011 ini dalam rangka melaksanakan penataan ruang di
bidang pengelolaan reklame, telah dilakukan kegiatan-kegiatan penataan elemen
dekorasi kota. Reklame sebagai salah satu elemen dekorasi kota yang
merupakan kosmetik wajah kota diharapkan dapat mendukung keindahan kota
melalui penataan dan pengendalian penempatan titik-titik reklame di dalam
kota.
Selain itu, dalam hal kegiatan pengawasan dan pengendalian reklame
cukup efektif, terlihat dari hasil penertiban reklame illegal yang mengalami
kenaikan dari 4.732 buah pada tahun 2010 menjadi 5091 buah pada tahun 2011
hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat masih kurang sehingga perlu adanya
sosialisasi baik ke biro reklame maupun ke masyarakat dan monitoring serta
pengawasan yang lebih intensif.
6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Selama tahun 2011 untuk hasil kinerja urusan Perencanaan Pembangunan
sebagai berikut.
a. Penetapan Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah (RJ PMD)
Kota Semarang tahun 2010-2015 dengan Peraturan Daerah Nomor 12
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah
(RJ PMD) Kota Semarang tahun 2010-2015.
b. Tersusunnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang
Tahun 2012.
c. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
(Musrenbang).
d. Terbentuknya kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dengan Perguruan Tinggi yang mana menghasilkan 9 dokumen kajian
penelitian sebagai acuan pemecahan masalah faktual dan pemberdayaan
masyarakat.
e. Guna tercapainya efektivitas dan keterpaduan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah, baik pembangunan Kota Semarang
maupun dengan pembangunan Provinsi J awa Tengah dan nasional, maka
pada tahun 2011, telah disusun dokumen pembangunan sebagai berikut.
1) Dokumen FS Urban renewal dan Study Polder Tambak Lorok
2) Dokumen FS Pembangunan Sport Center
3) Draft Raperda Master-plan Drainase Kota Semarang
4) Dokumen Prioritas Pembangunan Kota Semarang tahun 2011
5) Dokumen usulan program/kegiatan pembangunan Kota Semarang
ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
22

6) 30 dokumen perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
(FEDEP)
7) Dokumen grand design Agro Wisata
8) 30 Dokumen Pemetaan Daerah rawan Pangan Kota Semarang
9) Laporan fasilitasi pengembangan sektor Pertanian
10) Dokumen proposal koordinasi kegiatan kegiatan dampak
perubahan iklim
11) Dokumen FS inner ring-road Kota Semarang
12) 20 buku laporan Koordinasi perencanaan pembangunan sosial
budaya.
13) 120 buku laporan koordinasi perencanaan bidang
14) Dokumen kajian pengelolaan kesehatan bagi masyarakat
f. Pembuatan aplikasi program monitoring kegiatan serta penyusunan
program dan kegiatan berbasis WEB dalam Simperda sebagai upaya
optimalisasi pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pemberdayaan SKPD
dalam penyusunan rencana kegiatan.sehingga segala kondisi dan potensi
yang ada di SKPD dapat terpantau.
g. Tersusunnya Data base profil daerah yang menggambarkan seluruh
potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh Kota Semarang melalui
pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD).

h. Pelaksanaan Identifikasi dan verifikasi data warga miskin.
Penetapan Daftar Warga Miskin dengan Surat Keputusan Walikota
Semarang nomor 400/451 Tahun 2011 pada tanggal 27 Desember 2011.
7. Urusan Wajib Perhubungan
Capaian kinerja Pemerintah Kota Semarang pada urusan perhubungan
dapat dilihat dari beberapa indikator berikut.
a. Dalam manajemen transportasi, pada tahun 2011 telah diambil langkah
langkah antara lain.
1) Peningkatan pengamanan dan pengendalian lalu lintas dengan
updating waktu siklus traffic light di persimpangan yang
disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas yang ada serta
dilengkapi dengan down counter timer;
2) Pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) koridor I Mangkang-
Penggaron oleh Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Terminal
Mangkang, sebagai upaya peningkatan pelayanan angkutan umum,
maupun untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.
3) Pemberlakuan jalur satu arah pada ruas jalan tertentu dapat
mengurai kemacetan lalu lintas. Kemacetan pada ruas jalan
Bundaran Adipura tahun 2010 sepanjang +150 meter, pada tahun
2011 kemacetan di ruas jalan tersebut dapat dihilangkan. Begitu
juga kemacetan pada ruas jalan Agus salim - J ohar tahun 2010
sepanjang +100 meter, pada tahun 2011 kemacetan di ruas jalan
tersebut dapat dihilangkan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
23

4) Persiapan pengoperasian BRT koridor II Terboyo-Sisemut dengan
tersusunnya DED shelter BRT koridor II dan terbangunnya 10
shelter koridor II.
b. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.
1) Tersusunnya naskah akademis dan pra raperda retribusi pajak
kendaraan bermotor, trayek, terminal, parkir tepi jalan dan parkir
tempat khusus sebagai upaya optimalisasi penerimaan pendapatan
asli daerah.
2) Tersusunnya DED pembangunan ATCS (area traffic control
system).
3) Tersusunnya DED revitalisasi Terminal Terboyo.
c. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ .
1) Terpeliharanya sarana Alat Pengujian Kendaraan sebanyak 20 unit.
2) Terpeliharanya terminal Mangkang, Terboyo dan Penggaron,
dengan capaian pelayanan sebagai berikut :
Pelayanan angkutan di terminal Terboyo mengalami
penurunan rit sebesar 3.700 rit (1,6 %) yang mana pada tahun
2010 sebesar 224.760 rit menjadi 221.060 rit pada tahun 2011.
Namun jumlah penumpang mengalami peningkatan sebesar
54.700 orang (8,3 %) dari 653.081 orang pada tahun 2010
menjadi 707.781 orang pada tahun 2011.
Pelayanan angkutan di terminal Mangkang mengalami
peningkatan sebesar 73.346 rit (34,4%) yang mana pada
tahun 2010 sebesar 212.803 rit menjadi 286.149 rit pada tahun
2011. Sedangkan jumlah penumpang juga mengalami
peningkatan sebesar 1.796.119 orang (43 %) dimana pada
tahun 2010 sebesar 4.094.654 orang menjadi 5.890.773 orang
pada tahun 2011.
Pelayanan angkutan di terminal Penggaron mengalami
penurunan rit sebesar 14.330 rit (6,8 %) dimana pada tahun
2010 sebesar 208.901 rit menjadi 194.571 rit pada tahun 2011.
Namun jumlah penumpang mengalami peningkatan sebesar
740.447 orang (55%) dimana pada tahun 2010 sebanyak
1.325.061 orang menjadi 2.065.508 orang pada tahun 2011.
d. Peningkatan pelayanan angkutan.
1) Terlaksanakannya peningkatan pelayanan BRT koridor I.
Kinerja pengelolaan BRT koridor I mengalami peningkatan cukup
tajam dari tahun sebelumnya. J umlah penumpang pada tahun 2011
sebanyak 1.678.542 orang dibandingkan dengan tahun 2010
sebanyak 369.326 orang. Terjadi peningkatan sebesar 1.309.216
orang atau sekitar 355%. Untuk jumlah pendapatan pada tahun
2011 sebesar Rp. 5.150.238.000,- dibandingkan dengan tahun 2010
sebesar Rp. 1.129.276.000,-. Terjadi peningkatan sebesar Rp.
4.020.962.000,-atau sekitar 355%. Faktor utama penyebab
peningkatan tersebut adalah masa pengoperasian BRT. Pada tahun
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
24

2010, BRT baru beroperasi pada 3 bulan terakhir, yaitu Oktober,
Nopember dan Desember, sedangkan pada tahun 2011, BRT sudah
beroperasi selama setahun penuh. Oleh karena itu, dari hasil
kinerja pendapatan BRT koridor I tahun 2011, maka pada tahun
2012, direncanakan BRT koridor I beroperasi dengan pendapatan
sendiri.
2) Terlaksananya operasi penertiban angkutan umum. Sehingga
adanya peningkatan jumlah angkutan umum yang melakukan uji
berkala dan kelaikan jalan. Pada tahun 2011 sejumlah 6.833
angkutan umum melakukan uji berkala, dibandingkan tahun 2010
sejumlah 5.192. Terjadi peningkatan sebanyak 31% angkutan
umum yang memenuhi standar kelaikan jalan.
e. Terlaksanakannya pengendalian perparkiran tepi jalan umum
Pada tahun 2011 pengelolaan parkir tepi jalan umum (on street)
pada tahun 2011 sebanyak 1.301 titik, dibandingkan tahun 2010 terdapat
1.385 titik, terjadi penurunan 84 titik atau sekitar 6%.
Untuk parkir di tempat parkir (off street) tahun 2011 sebanyak 158
titik dibandingkan tahun 2010 sebanyak 120 titik, terjadi peningkatan
sebanyak 38 titik atau sekitar 32 %.
Hal ini sudah sesuai dengan yang apa diharapkan dimana parkir on
street semakin berkurang sedangkan parkir off street semakin bertambah.
Kebijakan ini ditempuh guna mengurangi kemacetan sehingga
meningkatkan kelancaran arus lalu lintas di ruas jalan.
f. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan
1) Terlaksanakannya pengerasan peron shelter BRT koridor I
Mangkang-Penggaron
2) Tersusunnya DED shelter BRT koridor II Terboyo-Sisemut.
3) Terbangunnya shelter BRT koridor II sebanyak 10 unit dari 54 unit
yang dibutuhkan.
g. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, berupa pemasangan rambu
rambu, marka serta fasilitas lainnya sebagai berikut.
1) Terpasangnya rambu lalu lintas sebanyak 2.456 buah pada tahun
2011 dibandingkan tahun 2010 sebanyak 2.248 buah, terjadi
peningkatan sekitar 208 buah atau sekitar 9 %.
2) Terpasangnya marka jalan sejauh 26.017 m2 pada tahun 2011
dibandingkan tahun 2010 sejauh 23.241 m2, terjadi peningkatan
sejauh 2.776 m2 atau sekitar 12 %.
3) Terpasangnya lampu LED traffic light sebanyak 1.322 buah pada
tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sebanyak 1.211 buah, terjadi
peningkatan sebanyak 111 buah atau sekitar sebesar 9%.
4) Tersedianya gasson sebanyak 571 buah pada tahun 2011
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 521 buah terjadi peningkatan
sebanyak 50 buah atau sekitar 9,5%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
25

5) Terpasangnya down counter pada traffic light pada tahun 2011
sebanyak 77 buah dibandingkan tahun 2010 sebanyak 45 buah
terjadi peningkatan sebanyak 32 buah atau sekitar 71%.
6) Terpasangnya Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) pada tahun
2011 sebanyak 76 buah dibandingkan tahun 2010 sebanyak 75
buah terjadi peningkatan sebanyak 1 buah atau sekitar 1,3%.
7) Tersedianya Traffic Cone tahun 2011 sebanyak 536 buah
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 416 buah terjadi peningkatan
sebanyak 120 buah atau sekitar 28,8 %.
8) Terpasangnya lampu flashing tahun 2011 sebanyak 30 unit
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 25 unit terjadi peningkatan
sebanyak 5 unit atau sekitar 20%.
9) Terpasangnya marka jalur sepeda tahun 2011 sejauh 1.500 m.
h. Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor.
Dengan tersedianya sistem informasi pelayanan pengujian kendaraan
bermotor. Maka terjadi peningkatan pelayanan pengujian kendaraan
bermotor, pada tahun 2011 sebanyak 80.209 kendaraan dibandingkan
dengan tahun 2010 sebanyak 72.159 kendaraan. Terjadi kenaikan jumlah
kendaraan yang diuji sebesar 8.050 kendaraan atau sekitar 11%.
8. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Capaian kinerja urusan lingkungan hidup selama tahun 2011 dapat dilihat
dari beberapa indikator, antara lain :
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
Dilihat dari pelayanan pengangkutan sampah, sampai dengan akhir
tahun 2011 baru menjangkau 135 kelurahan dari 177 kelurahan yang ada
di Kota Semarang, namun jika dilihat dari volume pengangkutan
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 4.250 m3 atau
sebanyak 77 % pada tahun 2010 menjadi 4.679 m3 atau sebesar 79 %
pada tahun 2011 dari total produksi sampah yang mencapai rata rata
4.679 m3 per hari.
Kota Semarang hanya memiliki satu unit area TPA yaitu di
Kelurahan J atibarang, dengan luasan 46,1830 Ha, yang terbagi
menjadi lahan buang seluas 27,7098 Ha, dan sebagai infrastruktur
kolam lindi (leachate), green belt, lahan cover seluas 18,4732 Ha.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Kinerja pelaksanaan program ini dapat dilihat dari indikator
penanganan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi, serta upaya
Pemerintah Kota dalam rangka pencegahan terjadinya pencemaran
lingkungan.
- Dalam hal penanganan kasus, selama tahun 2011 terjadi sebanyak
55 (lima puluh lima) pengaduan oleh masyarakat terkait dengan
pencemaran maupun dugaan pencemaran lingkungan. Dari ke-55
kasus tersebut telah ditindak lanjuti dan diselesaikan sebanyak 34
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
26

kasus atau sebesar 62%. Sedangkan sebanyak 21 kasus diteruskan
penanganannya pada tahun 2012.
- Melestarikan program Langit Biru. Kegiatan ini dilaksanakan
sekaligus dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan
mewujudkan Semarang sebagai kota bersih, nyaman dan sehat.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan melaksanakan pemantauan
kualitas udara Ambien di 16 kecamatan, 4 kawasan industri, 4 road
side. Pengujian kualitas udara emisi sumber bergerak terhadap 500
unit kendaraan bermotor, serta pengujian emisi sumber tidak
bergerak terhadap 3 cerobong industri. Pada tahun 2011 prosentase
kelulusan jumlah kendaraan yang diuji emisinya mencapai sebesar
86,1 %. Sedangkan untuk pengujian kualitas udara emisi sumber
tidak bergerak di 3 cerobong industri menunjukkan bahwa kualitas
udara emisi di 3 cerobong industri tersebut masih di bawah nilai
ambang batas yang dipersyaratkan dalam Keputusan Gubernur
J awa Tengah Nomor 10 Tahun 2010.
- Dari hasil pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota terhadap industri/kegiatan usaha yang berpotensi
menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dapat
ditekan dari 295 unit usaha pada tahun 2010 menjadi 220 unit
usaha pada tahun 2011. Hal ini dilakukan diantaranya dengan
pengawasan terhadap dokumen kajian lingkungan dan teknis
pelaksanaan pencegahan pencemaran. Selama tahun 2011 telah
terjadi peningkatan yang cukup menggembirakan, diantaranya
jumlah industri/kegiatan usaha yang telah menyusun dokumen
kajian lingkungan dari 41 unit usaha pada tahun 2010 menjadi 100
unit usaha pada tahun 2011, atau meningkat sebesar 143 %,
sedangkan jumlah industri/kegiatan usaha yang mentaati
persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air
meningkat dari 62 unit usaha pada tahun 2010 menjadi 75 unit
usaha pada tahun 2011, atau meningkat sebesar 20,96 % serta
jumlah industri/kegiatan usaha/sumber tidak bergerak yang
mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan
pencemaran udara meningkat dari 10 unit usaha pada tahun 2010
menjadi 15 unit usaha pada tahun 2011, atau meningkat sebesar 50
%.
Selain itu, dalam rangka menunjang program Adipura, telah
dilakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder), khususnya dalam pemantauan
kebersihan dan keindahan pada 148 titik pantau, yang juga disertai
dengan pembinaan pengelolaan sampah (pemilahan dan
pengolahan sampah) di lokasi titik pantau, yang meliputi pasar,
sekolah, permukiman, perkantoran, rumah sakit, puskesmas,
pertokoan, hutan kota, pantai wisata, jalan, perairan terbuka, TPA,
pelabuhan terminal bus, stasiun KA dan Bandar Udara sebagai
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
27

fasilitas publik. Selain itu juga dilaksanakan pengujian kualitas
udara road side monitoring di 3 (tiga) titik uji, yaitu di jalan
J endral Sudirman, jalan Majapahit dan jalan Setiabudi.
- Dalam rangka mendeteksi tingkat pencemaran di kawasan perairan,
khususnya daerah pantai, telah dilakukan pengujian sampel
kualitas air laut di 24 (dua puluh empat) titik sampel, serta
pengujian logam berat biota air di 20 (dua puluh) titik sampel, di
kawasan pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dari hasil pengujian
diketahui bahwa kualitas air di perairan kolam pelabuhan Tanjung
Emas Semarang masih dapat dikatakan layak untuk kehidupan
biota laut. Namun demikian harus diakui bahwa konsentrasi logam
berat dan pestisida yang terdapat dalam biota cukup tinggi. Hingga
saat ini belum ada standar dan kriteria resmi yang dapat dijadikan
acuan untuk menentukan batas atau standar konsumsi biota
tersebut.
- Upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan juga
dilakukan dengan pemantauan terhadap sektor industri dan
properti, mengingat sektor ini merupakan penyumbang yang cukup
besar terhadap terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Pengawasan dilakukan terhadap 96 industri/kegiatan usaha dari
220 industri/kegiatan usaha atau sebesar 43,6 % yang meliputi
rumah sakit, rumah bersalin, hotel, restaurant, mall/swalayan dan
penilaian terhadap 10 industri yang ikut dalam proper Kota
Semarang serta penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan
limbah cair, B3 dan udara kepada 50 (lima puluh) orang
penanggung jawab industri / rumah sakit / hotel.
Pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan yang
dilakukan mencakup : (1) tingkat ketaatan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara dan
pengendalian pencemaran limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun); (2) perijinan; dan (3) kesiapsiagaan tanggap darurat
Dari hasil pengawasan terhadap 96 industri/kegiatan usaha tersebut
tercatat sebesar 58 % industri/kegiatan usaha yang mentaati
persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran. J ika
dibandingkan tahun 2010, tercatat sebesar 40% industri atau
kegiatan usaha yang mentaati persyaratan administratif dan teknis
pencegahan pencemaran. Hal ini berarti mengalami peningkatan
sebesar 18 % dibandingkan dengan tahun 2010.
- Upaya yang juga dilakukan serta merupakan aspek penting dalam
program ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan hidup. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan,
diantaranya adalah dengan pemberdayaan masyarakat dan dunia
usaha di Daerah Aliran Sungai Kali Babon. Upaya pemberdayaan
difokuskan pada pemanfaatan sungai Babon serta pengelolaan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
28

limbah cair untuk menurunkan beban cemaran yang masuk sungai
Babon, sehingga dapat terwujud Program Kali Bersih (Prokasih).
- Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan terhadap masyarakat
perkotaan, yaitu dengan program Kelurahan Ramah Lingkungan.
Hal ini dilakukan dengan sosialisasi dan juga lomba Kelurahan
Ramah Lingkungan di 16 Kelurahan percontohan serta pemberian
bantuan tempat sampah, alat perajang sampah, alat komposting
limbah domestik di Kelurahan percontohan.
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam.
- Capaian kinerja pelaksanaan program ini dapat dilihat dari
indikator antara lain cakupan konservasi lahan kritis dan daerah
tangkapan air serta pengendalian dan pengawasan pemanfaatan
sumber daya alam. Luas lahan kritis di kota Semarang sampai
dengan tahun 2010 tercatat seluas 816,73 Ha dan mengalami
penurunan menjadi seluas 729,23 Ha pada tahun 2011 atau
mengalami penurunan sebesar 87,5 Ha atau 10,71 %.
Pada tahun 2011 telah dilakukan penanganan dengan konservasi
lahan dalam bentuk kegiatan penghijauan tanaman buah seluas 6,5
Ha di Catchment Area di sekitar waduk J atibarang Kelurahan
J atirejo dan Kandri Kecamatan Gunungpati, di samping juga
dengan pembuatan lubang biopori sebanyak 4.361 buah di
beberapa wilayah kecamatan.
- Sedangkan dalam rangka pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan sumber daya alam, telah dilakukan beberapa kegiatan,
diantaranya pengendalian dampak perubahan iklim, yang
dilakukan dengan pembangunan Rain Harvesting (fasilitas
pemanenan air hujan), sebagai upaya meminimalkan
dampak/bahaya kekeringan di 10 lokasi kelurahan percontohan.
Kegiatan ini secara nyata telah mampu mengurangi surface run off
banjir, menambah cadangan air bersih dan mengurangi eksploitasi
air bawah tanah. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan
ketahanan menghadapi perubahan iklim dan mengurangi resiko
banjir.
- Selain itu juga dengan melakukan sosialisasi penanggulangan
perusakan ozon kepada 175 pengusaha/industri yang berpotensi
menggunakan bahan perusak ozon.
- Pengendalian dan pengawasan juga dilakukan terhadap kegiatan
penambangan Minerba di 12 lokasi, serta pengawasan
pengendalian terhadap pemanfaatan Air Bawah Tanah (ABT)
terhadap 50 industri yang memanfaatkan ABT.
- Dari hasil pemantauan tersebut, 2 (dua) diantara 12 (dua belas)
kegiatan yang dipantau, atau sebesar 16,67 % sudah berijin dan
masa perijinan sampai dengan tahun 2013. Sedangkan 80 % yang
lain dalam proses perpanjangan, namun sampai sekarang belum
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
29

dapat diterbitkan perijinannya karena belum ada dasar hukum yang
pasti, yaitu berupa Perda tentang Penambangan Minerba.
d. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam.
Dalam tahun 2011, program ini dilaksanakan dengan kegiatan
penyusunan Rencana Program Pengembangan Pengendalian Sumber
Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup, yang berupa Dokumen
Rencana dan Program Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang
dan dokumen Rancangan Pencapaian SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Bidang Lingkungan Hidup.
Dokumen ini disusun dengan pertimbangan agar pelaksanaan
program dan kegiatan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan di
Kota Semarang sesuai dengan pencapaian SPM bidang Lingkungan
Hidup dan dalam rangka meningkatkan pengelolaan dan pengendalian
SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
e. Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
- Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas informasi kepada
masyarakat tentang perkembangan kondisi serta kebijakan di
bidang lingkungan hidup, Pemerintah Kota Semarang telah
melakukan berbagai kegiatan dengan melibatkan stakeholders,
diantaranya dengan peningkatan edukasi melalui penyelenggaraan
pameran Eco Creative, yang melibatkan lembaga perguruan tinggi,
SMA, SMP, SD dan yang sederajat, KSM Pengelola sampah serta
kelompok pecinta lingkungan.
- Peningkatan kualitas lingkungan ini juga dilakukan dengan
pelaksanaan koordinasi penilaian Adiwiyata dan Kalpataru, yang
implementasinya berupa sosialisasi kegiatan Adiwiyata,
Pembinaan sekolah calon Adiwiyata di 42 (empat puluh dua)
sekolah yang tersebar di 16 UPTD Pendidikan, pelaksanaan lomba
sekolah calon Adiwiyata di Kota Semarang untuk sekolah SD,
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat serta pemberian bantuan alat
pilah sampah dan komposter bagi sekolah calon Adiwiyata
sebanyak 100 unit.
- Sementara itu dalam rangka peningkatan akses informasi
Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Semarang telah
melaksanakan beberapa kegiatan, yang mencakup Pengembangan
Data dan Sistem Informasi Lingkungan (SIL) yang berupa basis
data dan pemetaan kegiatan RS/RSB di 16 Kecamatan;
penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah, Penguatan jejaring
informasi Pusat dan Daerah, yang berupa penyediaan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Lingkungan Hidup, penayangan Public
Service Advertisment Lingkungan Hidup di media elektronik
sebanyak 20 spot selama kurun waktu 30 (tiga puluh) hari, maupun
di website Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang, serta
penerbitan buletin Lingkungan Hidup Green sebanyak 4 edisi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
30

f. Program Pengendalian Polusi.
- Program pengendalian Polusi di Kota Semarang tahun 2011
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, diantaranya dengan
pengendalian perijinan limbah cair dan limbah padat dan polusi
udara terhadap kegiatan industri dan/atau kegiatan usaha.
- Dari sejumlah 220 (dua ratus dua puluh) industri telah melakukan
perijinan/dokumen lingkungan sebanyak 76 industri/kegiatan usaha
atau mengalami peningkatan 11 % dibanding tahun 2010.
- Peningkatan kualitas lingkungan dan industri hasil tembakau
(DBHCHT), yang dilakukan dengan pembinaan terhadap 10
industri hasil tembakau Serta dengan pengujian kualitas limbah
cair dan udara ambien di lingkungan industri hasil tembakau. Dari
10 industri tersebut, 4 (empat) diantaranya atau 40 % telah
melaksanakan pengelolaan limbah.
- Dalam rangka pengendalian polusi, juga telah dilakukan
penyuluhan, pembinaan dan pengawasan terhadap 50 (lima puluh)
industri skala kecil tahu tempe, sablon/percetakan, bandeng presto
dan pengasapan ikan, yang ada di Kota Semarang. Hasil
pemantauan lapangan menunjukkan bahwa dari 50 industri skala
kecil tersebut, 9 (sembilan) diantaranya atau 17 % telah mengalami
perkembangan yang cukup baik dalam pengelolaan limbah.
- Pengendalian polusi juga dilakukan dengan peningkatan kesadaran
masyarakat melalui kegiatan Car Free Day, yang dilaksanakan
setiap minggu, atau sebanyak 50 kali dalam setahun. Kegiatan ini
secara nyata telah menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam
menjaga dan mencegah polusi udara dari sumber bergerak.
g. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
- Program ini dilaksanakan untuk penanganan pesisir dan laut
melalui Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
dan Laut dengan pembangunan sabuk pantai sepanjang 30 m di
Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu. Sedangkan kebutuhan
sabuk pantai di Kelurahan Mangunharjo adalah sepanjang 1.100 m
sehingga dengan demikian pembangunan sabuk pantai baru
mencapai 2,72 %.
- Disamping itu, program ini ditunjang dengan kegiatan penanaman
bibit mangrove sebanyak 25.300 batang di Kelurahan
Mangunharjo, Kecamatan Tugu dan Kelurahan Trimulyo
Kecamatan Genuk. Hal ini setidaknya dapat mengurangi daan
sekaligus mencegah tingkat kerusakan lingkungan pantai dan
pesisir.

h. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pemeliharaan sarana
prasarana taman kota, pemeliharaan dekorasi Kota, pemeliharaan dan
peningkatan Ruang Terbuka Hijau serta rehab taman di Kota Semarang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
31

antara lain : Taman Menteri Supeno, rehabilitasi Lapangan Simpang
Lima, rehab Taman Madukoro, rehab Taman 0 Km, rehab Taman
Diponegoro dan peningkatan Taman Tugu Muda.
9. Urusan Wajib Pertanahan
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan
urusan pertanahan tahun 2011 adalah sebagai berikut.
a. Tersedianya Sistem Informasi Geografi bidang tanah/persil/kapling di
Kantor Kelurahan dan tersedianya Staf Kelurahan yang mampu
mengoperasionalkan Program Program Sistem Informasi Geografi (SIG)
tersebut. Pada tahun 2010 hanya 2 Kelurahan yang melaksanakan
kegiatan P5T dan pada tahun 2011 sebanyak 16 Kelurahan sehingga
sampai dengan tahun 2011 sudah sebanyak 18 kelurahan.
b. Pada tahun 2011, jumlah kasus pertanahan yang diselesaikan oleh
Pemerintah Kota Semarang adalah sejumlah 20 kasus.
c. Kegiatan pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang
adalah :
Pembangunan Waduk J atibarang
J alan angkut material batu (quorry) / Houling Road
Pembangunan / Normalisasi Kali Tenggang
Pembangunan Kolam Retensi (Retarding Pond)
Pembangunan J alan Tol Semarang Solo Wilayah Kota Semarang
Pembangunan J alan Tol Batang-Semarang
10. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
Berdasarkan pengukuran kinerja program penunjang dan program
pelaksanaan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil di atas, diketahui bahwa
secara umum hasil kegiatan dapat terealisasi seperti yang diharapkan dengan
perincian sebagai berikut.
a. J umlah Database Kependudukan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang sejak tahun
2009 sampai dengan tahun 2011 telah memiliki 3 buah database yang
dikelola, yakni :
1) Database SIAK
Sejak 1 Oktober 2010 telah menerapkan program aplikasi ke SIAK
Online yang lebih akuntabel sehingga meminimalisir kesalah
proses cetak, karena tidak perlu konsolidasi data antara server
TPDK Kecamatan dengan Dinas, yang mana dahulu proses
konsolidasi data sering mengalami kegagalan dan menimbulkan
kerusakan pada data penduduk. Hal demikianlah yang
memunculkan adanya data kemungkinan ganda dalam database
kependudukan, selain daripada itu kegagalan konsolidasi data juga
menyebabkan tidak sinkronnya antara server di TPDK Kecamatan
dengan Dinas, dampak dari itu proses cetak KK banyak mengalami
kesalahan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
32

2) Database Penduduk Sementara
Pada tahun 2011, permohonan KTP Sementara WNI sebesar 544
(limaratus empatpuluh empat) lembar.
3) Database Penduduk Asing
Pada tahun 2011, permohonan KTP WNA sebesar 603 (enam ratus
tiga) lembar.
b. Tingkat Validasi Database Kependudukan.
Database penduduk pada tahun 2011, tingkat validasi mencapai 92
% (sembilanpuluh dua persen), dengan perincian 8 % (delapan persen)
merupakan data kemungkinan ganda dan data rusak, sedangkan data yang
8 % (delapan persen) adalah data yang sedang dalam proses transaksi
LAMPID (lahir, mati, pindah dan datang).
c. J umlah Warga Kota Semarang.
Potensi penduduk di Kota Semarang pada tahun 2011 mencapai
1.701.330 jiwa, sedangkan tahun 2010 sebesar 1.744.119 jiwa sehingga
terdapat penurunan jumlah penduduk sebesar 42.789 jiwa atau sebesar
2,5 % karena terselenggaranya kegiatan pemutakhiran data yang dapat
menghasilkan pelaporan administrasi kependudukan yang lebih akurat.
d. J umlah Warga Kota Semarang yang Telah Memiliki KTP.
Berdasarkan data permohonan penduduk wajib KTP per tahun
mencapai 0,5 % atau sebesar 27.682 jiwa, maka target tahun 2011 adalah
1.109.630 sedangkan capaian permohonan KTP baru adalah 1.110.209
untuk yang 8.322 karena adanya kedatangan dan proses lainnya
(perkawinan dibawah umur, dll).
e. J umlah Kepala Keluarga Kota Semarang.
Target jumlah kepala keluarga yang ditetapkan sebesar 486.257
KK dari kondisi awal tahun 2010, sebesar 498.725 KK sedangkan
capaian pada kondisi akhir tahun 2011 mencapai 494.305 KK. J umlah
kepala keluarga turun seiring adanya kegiatan pemutakhiran data
kependudukan yang memvalidasikan database sehingga akurasi data
penduduk semakin mutakhir.
f. J umlah Kepala Keluarga Kota Semarang yang telah memiliki Kartu
Keluarga yang telah memiliki Kartu Keluarga.
Dari sejumlah kepala keluarga sebesar 494.305 KK, yang telah
memiliki Kartu Keluarga adalah sebanyak 484.419 KK atau 98 %,
sebesar 2 % masih dalam proses transaksi LAMPID (lahir, Mati, Pindah
dan Datang).
g. J umlah Ruang Pelayanan Kependudukan yang Representatif di Wilayah
Kecamatan dan Pelayanan Mobil Keliling.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
33

Dalam rangka memperluas dan mendekatkan cakupan
penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan di
daerah/wilayah yang jauh dari TPDK Kecamatan, maka pada tahun 2011,
pemerintah kota mengadakan Mobil Pelayanan Keliling Administrasi
Kependudukan yang telah beroperasi di 4 (empat) kelurahan dengan hasil
460 (empat ratus enam puluh) lembar KTP dan 255 (duaratus lima puluh
lima) lembar KK.
h. J enis Pelayanan Administrasi Kependudukan.
Dalam tabel jumlah penerimaan jenis pelayanan administrasi
kependudukan, capaian pelayanan tahun 2011 disebabkan pula pada
beberapa beberapa pengaturan dan penetapan keringanan tarif retribusi
bidang administrasi kependudukan yang lebih memihak kepada
masyarakat dan pengembangan teknologi yang diterapkan pada
penyelenggaraan pelayanan sebagai berikut.
1) Sesuai Peraturan Walikota Semarang Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Dispensasi Pelayanan Pencatatan Pelaporan Kelahiran, bagi
penduduk yang lahir sebelum tanggal 29 Desember 2006,
diberikan dispensasi pelayanan pencatatan pelaporan kelahiran
dengan tidak memerlukan penetapan Pengadilan Negeri. Hal ini
memberikan keringanan biaya bagi penduduk yang mengurus akta
kelahiran terlambat.
2) Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor 474/489 tentang
Pembebasan Denda Administratif Terhadap keterlambatan
Pelaporan Perubahan Kartu Keluarga (KK), Perpanjangan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan Pelaporan Kelahiran di Kota
Semarang.
3) Sesuai Keputusan walikota Semarang Nomor 474.4/490 tentang
Pembebasan Biaya retribusi Penerbitan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) di Kota Semarang, per tanggal 1 J anuari 2011 pengurusan
kartu Tanda Penduduk (KTP) tidak dikenakan biaya retribusi bagi
yang tidak terlambat.
i. J umlah Warga Miskin yang Mendapat Pembebasan Retribusi.
Peningkatan jumlah permohonan KK, KTP dan Akta Kelahiran
bagi warga miskin karena tersosialisasikannya pemahaman dan
pengertian penduduk bahwa kartu jamkesmaskot dapat dijadikan syarat
untuk mendapat pembebasan retribusi dalam pengurusan dokumen
kependudukan.
11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan
urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama tahun 2011
dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan
Anak melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas dan jaringan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
34

Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan Anak diharapkan
adanya peningkatan kapasitas kelembagaan organisasi perempuan
dan anak di Kota Semarang melalui kegiatan-kegiatan seperti
Sosialisasi KKG (Kesetaraan Keadilan Gender), Penyusunan
Dokumen Profil Anak Kota Semarang serta Koordinasi
Pelaksanaan dalam rangka mewujudkan Kota Layak Anak.
b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Melalui kegiatan Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan
Terhadap Tindak Kekerasan diharapkan menurunkan angka KDRT
& Anak di Kota Semarang dari 171 kasus menjadi 64 kasus. Upaya
yang telah dilakukan antara lain pencegahan, pendampingan dan
penanganan kasus kekerasan.
c. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan.
Melalui Kegiatan Pemberdayaan Lembaga yang berbasis Gender
diharapkan adanya peningkatan peran gender dilembaga
pemerintah maupun swasta.
12. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan
urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2011 dapat
dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut.
a. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB tahun 2010
sebesar 195.564 orang sedangkan pada tahun 2011 sebesar 197.197 orang
atau mengalami peningkatan sebesar 0,63 %, adapun pasangan usia subur
(PUS) juga mengalami peningkatan dari 256.000 pada tahun 2010
menjadi, 259.407 atau mengalami peningkatan 1,33 %.
b. Pada tahun 2011 sebesar 37.958 peserta dari perkiraan permintaan
masyarakat sebesar 44.097 peserta sehingga angka capaiannya sebesar
(86,08 %).
c. Kegiatan pelayanan KB dengan dukungan klinik keluarga Berencana
(KKB) dari Rumah Sakit yang ada diperoleh hasil peserta KB baru
sebanyak 37.956.
d. Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap / Metode
Kontrasepsi J angka Panjang (MKJ P) sebanyak 8.677 peserta, yang
mendapatkan Informed Consent sebesar 5.102 (58,8%).
e. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-
kelompok sebagai berikut.
1) Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan
sebanyak 505 kelompok, yang aktif sebanyak 505 kelompok
dengan jumlah anggota 7.295 anggota;
2) Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). Ada 256 Kelompok BKL
aktif di 16 Kecamatan dengan jumlah anggota yang aktif 8.687
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
35

anggota dari 24.981 seluruh anggota dengan pendampingan yang
dilaksanakan antara lain Pembinaan dan Usaha Ekonomi Produktif;
3) Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Ada 298 Kelompok di 16
Kecamatan, yang aktif 298 Kelompok dengan 9.728 kader (44,5%)
yang aktif dan terlatih dari jumlah anggota secara keseluruhan
yaitu 21.861 anggota;
4) Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR);
J umlah BKR di 16 Kecamatan ada 157 Kelompok, anggota yang
aktif sebesar 4.665 anggota (16,89%) dari 27.616 anggota
keseluruhan.
13. Urusan Wajib Sosial
Capaian Kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan
urusan sosial pada tahun 2011 dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai
berikut.
a. J umlah penyandang masalah sosial mengalami penurunan menjadi
90.629 orang di tahun 2011 atau mengalami Penurunan jumlah PMKS ini
disebabkan antara lain :
1) Dilaksanakannya penertiban frekuensi 5 kali per bulan dan 3 kali
penyuluhan sosial terhadap orang PGOT/Anak J alanan/WTS. Dari
pelaksanaan penertiban tersebut terjadi penurunan jumlah
Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar dan Tuna Susila pada
tahun 2010 sebanyak 1.030 orang sedangkan pada tahun 2011
sebanyak 922 orang atau terdapat penurunan sekitar 10,49 %.
2) Bencana alam dan bencana sosial yang terjadi di tahun 2011 tidak
separah kejadian bencana alam dan bencana sosial yang terjadi di
tahun 2010, sehingga korban di tahun 2011 mengalami penurunan.
3) Ditemukannya peningkatan jumlah kasus Penyandang HIV pada
tahun 2010 terdapat 285 orang menjadi 427 orang pada tahun
2011, dan jumlah Penyandang AIDS positif mengalami
peningkatan pada tahun 2010 terdapat 46 orang menjadi 59 orang
di tahun 2011, karena semakin banyak kasus HIV dan AID yang
ditemukan dalam masyarakat akan memutus rantai penularan di
masyarakat.
4) J umlah sarana sosial yang ada seperti panti asuhan, panti jompo,
panti rehabilitasi, rumah singgah dll mengalami peningkatan dari
112 unit pada tahun 2010 menjadi 119 unit pada tahun 2011 atau
sekitar 5,82%.
5) J umlah sarana sosial yang ada seperti panti asuhan, panti jompo,
panti rehabilitasi, rumah singgah dll yang mendapat bantuan
mengalami peningkatan dari 62 unit pada tahun 2010 menjadi 74
unit pada tahun 2011 atau sekitar 16,22 %.
b. Persentase jumlah PMKS yang mendapat bantuan pada tahun 2011
adalah sebesar 3,18 % mengalami peningkatan dibanding pada tahun
2010 sebesar 2,25%, hal ini lebih disebabkan penanganan penyandang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
36

masalah sosial dilakukan secara terpadu dan bersinergi dengan lokasi
sasaran yang lebih terarah.
14. Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Berdasarkan data yang ada untuk penyelenggaraan Urusan
Ketenagakerjaan pada tahun 2011 menunjukkan adanya hasil perkembangan
sebagai berikut.
a. Hasil pembangunan di bidang Ketenagakerjaan tahun 2011 menunjukkan
adanya perkembangan yang cukup baik, antara lain :
1) J umlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun
2011 sebesar 54,79 %. Hal ini dikarenakan pada tahun 2011 jumlah
penduduk usia kerja (15-64 tahun) mengalami kenaikan cukup
tajam sebanyak 198.786 orang.
2) J umlah pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2011 sebanyak
9.003 orang dari 9.349 orang pencari kerja mengalami kenaikan
cukup tajam sekitar 56,14 %.
b. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja:
1) Tersedianya tenaga kepelatihan dan instruktur BLK sebanyak 140
orang profesional dalam Kompetensi Menjahit Dasar, Kompetensi
Perhotelan, Pelatihan Kasir, Pelatihan Audio Video dan Pengelola
LPK profesional sebanyak 2 (dua) angkatan.
2) Terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari
Kerja untuk 380 orang terdiri dari pelatihan menjahit, tata rias,
teknisi HP, otomotif, komputer, membatik.
3) Meningkatnya produktivitas Tenaga Kerja untuk 60 orang dengan
kegiatan achievment motivation training, peningkatan
produktivitas dan kewiraswastaan mandiri.
4) Pemagangan untuk 75 orang pada bidang otomotif, perhotelan dan
bimbingan pra magang ke J epang.
Sehingga untuk tahun 2011, pelatihan yang dilaksanakan
Disnakertrans bagi pencari kerja sebanyak 380 orang,
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 280 orang. Sedangkan
pelatihan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
binaan Disnakertrans sebanyak 11.570 orang, dibandingkan tahun
2010 sebanyak 11.564 orang.
c. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, kegiatannya meliputi :
1) Terlaksananya bursa kerja Pemerintah Kota Semarang sebanyak 2
(dua) kali. Dimana pencari kerja pada bursa kerja sebanyak 9.003
orang dari target 8900 orang yang memasukkan lowongan untuk
ditempatkan. Sekitar 102% dari target.
2) J umlah pencari kerja di bidang pelayanan (permohonan kartu
kuning) pada tahun 2011 sebanyak 9.349 orang dibandingkan
tahun 2010 sebanyak 21.314 orang, menurun sekitar 220 %.
Penurunan ini di sebabkan tahun 2011 tidak adanya penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil. Dengan jumlah lowongan kerja tahun
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
37

2011 sebesar 14.133 formasi dibandingkan tahun 2010 sebesar
12.384 formasi, meningkat sekitar 14%.
3) Tersedianya tenaga kerja siap pakai sebanyak 100 orang di bidang
garmen dengan pelatihan menjahit cepat.
4) Terbentuknya wira usaha baru pada tahun 2011 sebanyak 22
kelompok/ 220 orang dibandingkan tahun 2010 sebanyak 15
kelompok/ 150 orang. Bertambah 7 kelompok atau sekitar 46 %.
Tersedianya tenaga kerja mandiri tahun 2011 sebanyak 40 orang
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 15 orang, naik sekitar 266 %.
5) Terbentuknya wira usaha baru dari Dana bagi hasil cukai dan
tembakau pada tahun 2011 sebanyak 23 kelompok/ 230 orang dan
125 orang tenaga kerja mandiri, dibandingkan tahun 2010
sebanyak 24 kelompok/ 240 orang. Selisih 1 kelompok atau sekitar
5 %. Wira usaha baru dari dana bagi hasil cukai.
6) Penempatan Transmigrasi.
J umlah penempatan transmigrasi pada tahun 2011 sebanyak 15
KK, dibandingkan Tahun 2010 sebanyak 10 KK, meningkat sekitar
50%.
7) Padat Karya Produktif untuk 330 orang.

d. Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
1) Terselesaikannya perselisihan hubungan industrial. Untuk jumlah
perselisihan hubungan industrial tahun 2011 sebanyak 193 kasus,
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 231 kasus, menurun 38 kasus
atau sekitar 16%.
2) Terselesaikannya prosedur pemberian perlindungan penegakan
hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan. J umlah serikat
buruh/tenaga kerja di Kota Semarang yang dibina sebanyak 291
PUK / 62.311 orang, dibandingkan tahun 2010 sebanyak 253 PUK
/ 51.560 orang, meningkat 38 PUK atau sekitar 15%.
Meningkatnya pengawasan perlindungan dan penegakan hukum
terhadap keselamatan dan kesehatan. Angka kecelakaan kerja
belum turun secara maksimal walaupun pengawasan
ketenagakerjaan telah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat jumlah
kecelakaan kerja pada tahun 2011 sebanyak 411 kecelakaan dengan
rincian meninggal 5 orang, luka berat 1 orang, luka ringan 405
orang dengan kejadian kecelakaan sebagai berikut kecelakaan di
tempat kerja sebanyak 279 orang, kecelakaan lalulintas / menuju
tempat kerja sebanyak 132 orang.
15. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Perkembangan pembangunan Koperasi dan UMKM pada tahun 2011
dapat diketahui melalui gambaran perkembangan kondisi urusan sebagai
berikut.
a. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
38

Hasil pembangunan di bidang KUMKM tahun 2011 menunjukkan
adanya perkembangan atau mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya prosentase koperasi aktif di Kota
Semarang, pada tahun 2011 jumlah koperasi yang tercatat sebanyak 1.035
unit, prosentase koperasi aktif sebesar 77,19% atau sebanyak 799 unit.
Selain itu, dilihat dari prosentase UMKM binaan mengalami peningkatan
menjadi 4,04% UMKM meningkat menjadi 450 unit jumlah UMKM
yang dibina dari 11.142 unit seluruh UMKM. Hal ini akan berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah.
b. Fasilitas Akses Permodalan KUMKM.
Upaya fasilitasi permodalan KUMKM dari Pemerintah dan BUMN pada
tahun 2011 yaitu sebesar Rp4.150.500.000,00 diberikan kepada 260
KUMKM, yang terdiri dari 11 unit koperasi dan 249 unit UMKM.
c. Pengembangan Manajemen Pengelolaan KUMKM.
Keberhasilan manajemen pengelolaan KUMKM dapat dilihat dari
beberapa faktor, yaitu pada jumlah omzet koperasi tahun 2010 sebesar
Rp1.002.397.000.000,00 menjadi Rp1.799.328.309.000,00 pada tahun
2011 atau meningkat 79,50%. Sedangkan jumlah asset pada tahun 2010
sebesar Rp603.685.000.000,00 meningkat menjadi
Rp1.843.603.182.000,00 pada tahun 2011 atau sebesar 205,39%. Dan
untuk SHU pada tahun 2010 sebesar Rp28.252.000.000,00 pada tahun
2011 meningkat menjadi Rp99.952.402.000,00 atau sebesar 253,79%.
Di samping itu, jumlah omzet UMKM tahun 2010 yang sebesar
Rp206.462.000.000,00 meningkat menjadi Rp212.573.000.000,00 pada
tahun 2011 atau meningkat sebesar 2,96 %.
16. Urusan Wajib Penanaman Modal
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan
urusan Penanaman Modal selama tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut.
a. Penyelenggaraan urusan penanaman modal di Kota Semarang cukup
memberikan kinerja yang meningkat. Hal ini dapat ditunjukan pada
perkembangan Penanaman Modal tahun 2011 meningkat sebanyak 3.546
proyek dengan nilai investasi sebesar Rp2.878.287.946.724,00.
b. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penyelenggaraan urusan
penanaman modal terjadi kenaikan kinerja yaitu dengan rata-rata sebesar
53 %. Dilihat dari prosentase kenaikan Indikator yang paling menonjol
adalah nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yaitu
66% dengan realisasi investasi sebesar Rp150.630.000.000,00 di tahun
2010 menjadi Rp437.357.408.779,00 di tahun 2011. Pada indikator Nilai
investasi penanaman modal asing (PMA) juga mengalami peningkatan,
yaitu 63 % dengan realisasi investasi sebesar Rp207.186.620.095,00 di
tahun 2010 menjadi Rp 559.699.889.236,00 di tahun 2011.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
39

c. Kinerja yang telah dicapai tersebut kemudian diikuti dengan penurunan
jumlah keluhan keluhan/protes/dst masyarakat terhadap perusahaan yang
berinvestasi di Kota Semarang yaitu sebesar 71%, dengan jumlah keluhan
sebesar 12 keluhan di tahun 2010 menjadi 7 keluhan di tahun 2011.
17. Urusan Wajib Kebudayaan
a. Dari Program Pengembangan Nilai Budaya, keluaran yang dihasilkan adalah
penyelenggaraan kegiatan kebudayaan untuk memperingati hari-hari penting /
besar/ bersejarah yang dilaksanakan di Kota Semarang sejumlah 4 ( empat )
kegiatan yaitu :
- Upacara Tradisi Dugderan
- Sesaji Rewanda
- Atraksi Budaya
- Pameran Tosan Aji
b. Dalam rangka pengelolaan kekayaan budaya, Pemerintah Kota Semarang
telah melakukan pelestarian Benda Cagar Budaya yang ada di Kota Semarang
sejumlah 315 tempat dan dari jumlah tersebut, yang telah diinventarisir oleh
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sejumlah 171 tempat. Sedangkan Benda
Cagar Budaya yang juga merupakan obyek wisata adalah 8 tempat yaitu :
- Lawang sewu
- Tugu Muda
- Kawasan Kota Lama
- Museum Mandala Bhakti
- Sam Poo Kong
- Masjid Kauman
- Gereja Blenduk
- Kawasan Pecinan
c. Melalui Program Pengelolaan Keragaman Budaya, maka guna memberikan
dukungan terhadap pengembangan dan pelestarian kesenian dan budaya
daerah, Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2010 dan 2011 telah
memfasilitasi dengan menyelenggarakan pagelaran/ festival/ pentas seni an
budaya.
d. Adapun kegiatan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan dilakukan
dengan pembinaan terhadap potensi budaya yang ada di Kota Semarang
Gedung Kesenian yang berfungsi sebagai Ruang Pertunjukan Kesenian di
Kota Semarang terdata sebagai berikut :
1) Gedung Ki Narto Sabdo TBRS
2) Gedung Serba Guna TBRS
3) Open Theatre TBRS
4) Open Theatre Taman KB
5) Ruang Cinema Gedung Thomas Aquinas Unika Spegijapranata
6) Auditorium IAIN Walisongo
7) Gedung Marabunta
8) Auditorium RRI
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
40

9) Ruang Teater FIB UNDIP
10) Gedung B6 FBS UNNES
11) Gedung Pertunjukan PKJ T
12) Gedung Kesenian Sobokarto
13) Sanggar Greget
18. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
Pada tahun 2011, capaian kinerja urusan Pemuda dan Olahraga dapat dari
beberapa indikator, yaitu antara lain :
a. J umlah klub olahraga berprestasi yang mendapat bantuan sebanyak 10 klub
berprestasi di tahun 2011 atau 40%.
b. J umlah organisasi kepemudaan 48 organisasi dengan jumlah anggota
sebanyak 39.204 orang di tahun 2011.
c. Meningkatnya peran serta kepemudaan diwujudkan melalui berbagai kegiatan
antara lain Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan, Pembinaan
Pertukaran Pelajar Antar Provinsi (PPAP), Pertukaran Pelajar Antar Negara
(PPAN) dan lain-lain.
d. Meningkatnya jumlah klub olahraga meningkat menjadi 582 klub di tahun
2011 .
e. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana olahraga 1.318 buah di tahun 2011
atau sekitar 15,63 % %.
f. Meningkatnya jumlah kegiatan olah raga massal dalam satu bulan per tahun
menjadi 48 kegiatan di tahun 2011.
g. Meningkatnya pestasi nomor cabang olahraga yang meraih medali dalam
kompetisi tingkat nasional menjadi 187 nomor cabang olahraga di tahun 2011.
19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Pada tahun 2011, Kota Semarang dikenal sebagai Kota besar yang paling
kondusif di Indonesia dalam hal kondisi stabilitas idiologi, politik, ekonomi, dan
sosia budaya, hal ini dapat dilihat berdasarkan data sebagai berikut.
a. Tumbuhnya partisipasi aktif masyarakat dalam rangka sistem Pertahanan
rakyat semesta dalam wadah bela Negara, salah satunya adalah Linmas
(Perlindungan Masyarakat) tahun 2011 sebesar 6.647 anggota dan tahun 2011
meninggal sebanyak 23 orang.
b. Unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat mengalami
penurunan, tahun 2011 sebanyak 72 kali, yang terdiri dari 24 kali unjuk rasa
bidang politik dan 48 kali unjuk rasa bidang ekonomi, sosial dan budaya dan
dengan jumlah pengunjuk rasa pada tahun 2011 sebanyak 14.891 orang
pengunjuk rasa. Namun demikian, situasi dan kondisi sosial politik di Kota
Semarang masih tetap aman dan terkendali karena unjuk rasa dilakukan
dengan tertib dan tidak memunculkan tindakan anarkis di masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman demokrasi masyarakat Kota
Semarang telah berlandaskan etika dan moral Pancasila.
c. Dalam rangka mengantisipasi timbulnya gangguan tramtibmas hingga saat ini
terdapat 4.673 poskamling aktif yang tersebar di 16 Kecamatan yang setiap
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
41

tahunnya poskamling aktif tersebut akan ditingkatkan dan dilengkapi sarana
dan prasarananya.
d. Sedangkan dalam rangka menjamin ketentraman dan kenyamanan masyarakat,
Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini satpol PP Kota Semarang bersama
instansi terkait pada tahun 2011 telah melaksanakan kegiatan sebanyak 786
kegiatan, operasi yustisi sebanyak 439 kegiatan dan operasi rutin sebanyak
347 kegiatan.
e. Pemerintah Kota Semarang dalam hal penegakan Peraturan Daerah melakukan
Strategi Pembinaan (Preventif) dan Penegakan (Represif). Upaya Pemkot
Semarang dalam menjalankan Strategi Pembinaan/Preventif pemerintah Kota
Semarang dapat dilihat melalui data sebagai berikut.
1) Terlaksananya Pembinaan/Sosialisasi sebanyak : 316 kegiatan
2) Terlaksananya Patroli sebanyak : 300 kegiatan
3) Terlaksananya Pengamanan Unjuk Rasa sebanyak : 48 kegiatan
4) Terlaksananya Pengamanan Ojek Vital sebanyak : 2920 kegiatan
5) Terlaksananya Pengawasan sebanyak : 365 kegiatan
6) Terlaksananya Patroli Pengawalan sebanyak : 365 kegiatan
f. Ancaman serius yang harus selalu diwaspadai oleh Pemerintah Kota
Semarang adalah bencana alam, maka dalam lingkup wilayah kerja
Pemerintah Kota Semarang telah dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) baru yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
pembentukan Susunan dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Semarang, dan telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota
Semarang Nomor 39 Tahun 2010 yang mengatur tentang penjabaran tugas
pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang.
Dengan dibentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang,
diharapkan masalah dampak dari Bencana Alam dapat diantisipasi secara dini
dan bila terjadi bencana alam akan segera tertangani dan dapat diminimalisir
jumlah korban dan kerugian dari masyarakat Kota Semarang.

20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
a. Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
Untuk mendukung kelancaran kerja dan peningkatan kinerja anggota
dewan, Pemerintah Kota Semarang telah memfasilitasi berbagai kegiatan
DPRD Kota Semarang. Pada tahun 2011, total anggaran untuk DPRD Kota
Semarang dalam Perubahan APBD Kota Semarang adalah
Rp66.403.401.000,00 dengan perincian Rp13.426.849.000,00 untuk gaji
DPRD Kota Semarang, Rp35.815.692.500,00 untuk pelaksanaan kegiatan
DPRD dan Rp17.160.859.500,00 untuk kegiatan penunjang yang dikelola
Sekretariat DPRD.
Berdasarkan sumber data dari Sekretariat DPRD, Raperda yang
masuk Prolegda tahun 2011 sebanyak 39 Raperda, dan yang dibahas sebanyak
28 Raperda yang meliputi 24 Raperda usulan eksekutif dan 4 Raperda inisiatif
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
42

DPRD. Dari 28 Raperda yang dibahas tersebut, 23 Raperda telah berhasil
ditetapkan menjadi Perda dan telah dicatat dalam lembaran daerah, yang
meliputi 22 Perda yang berasal dari Raperda usulan eksekutif dan 1 Perda
yang berasal dari Raperda inisitaif DPRD. Adapun jumlah keputusan DPRD
yang di buat sebanyak 43 keputusan. Pencapaian kinerja ini mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya berhasil
menetapkan 15 Perda dari 24 raperda yang dibahas.
Produk DPRD yang berupa Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD
ditetapkan melalui suatu proses persidangan baik yang dilakukan secara
internal DPRD maupun yang dilakukan dengan melibatkan jajaran eksekutif.
Pada tahun 2011, terdapat pergantian keanggotaan DPRD Kota
Semarang dengan mekanisme pergantian antar waktu. Pergantian tersebut
berdasarkan Keputusan Gubernur J awa Tengah Nomor 170/51/2011 tanggal
21 Oktober 2011 yang berisi Peresmian Pemberhentian Antar Waktu Anggota
DPRD Kota Semarang An. Edy Purwanto, A.Md. yang kemudian digantikan
oleh Suhardi, ST.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan optimalisasi Kinerja
DPRD, pada tahun 2011 telah dilakukan rehabilitasi gedung DPRD, yang
meliputi konstruksi fisik dan interior.
Selain produk-produk hukum yang dihasilkan oleh legislatif sebagaimana
tersebut diatas, terdapat juga produk produk hukum yang dihasilkan oleh
eksuktif yang berupa Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, dan Surat
Perjanjian. Keberadaan produk produk hukum ini dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum dan untuk memberikan dasar hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara rinci produk-produk hukum
yang berupa Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota selama tahun 2011
tersaji dalam tabel berikut.

Jumlah Produk Hukum Yang dihasilkan eksekutif
Tahun 2011

No Jenis Produk Hukum Jumlah
1 Peraturan Walikota 68
2 Keputusan Walikota 595
3 Surat Perjanjian 12
Sumber : Bagian HukumSetda Kota Semarang, 2011

Dalam rangka pembinaan dan pengelolaan J aringan Dokumentasi
dan Informasi Hukum (J DIH) telah dilakukan sosialisasi J aringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum (J DIH) kepada semua SKPD di
Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, pembinaan di 19 Unit Penunjang
J aringan (UPJ ) di Kecamatan/ Kelurahan. Selain itu juga dilakukan sosialisasi
Peraturan Perundang undangan Bidang Cukai yang diikuti oleh 100 peserta.
Terhadap masalah masalah hukum yang melibatkan aparatur,
Pemerintah Kota Semarang juga memberikan bantuan bagi semua aparatur
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
43

yang sedang menghadapi perkara hukum dalam melaksanakan tugas baik di
dalam maupun di luar pengadilan. Bantuan hukum ini diberikan tidak hanya
pada saat aparatur berhadapan dengan Kejaksaan dan Kepolisian, akan tetapi
juga pada saat berperkara di pengadilan. Selama tahun 2011 penanganan
perkara di lembaga pengadilan sebanyak 12 perkara, baik di tingkat pertama,
tingkat banding, tingkat kasasi, maupun peninjauan kembali. Sedangkan
pendampingan penghadapan kepada aparatur yang berurusan masalah hukum
di Kejaksaan, Kepolisian, maupun pengadilan untuk dimintai keterangan
maupun sebagai saksi atas permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas
telah dilakukan terhadap 61 orang. Selain itu masih ada kegiatan pembinaan
keluarga sadar hukum yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang kepada
masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang hukum. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pembinaan
Kadarkum di 16 Kecamatan (masing masing kecamatan 5 kelompok, 1
kelompok terdiri dari 5 orang). Lomba Kadarkum tingkat Kota, Lomba
Kadarkum tingkat Karisidenan, dan lomba Kadarkum Tingkat Provinsi.
Pada tahun 2011, Inspektorat Kota Semarang telah melakukan
pemeriksaan internal secara berkala (reguler) di 159 obyek pemeriksaan dan14
kali pemeriksaan kasus/khusus. Selain itu, guna mendorong peningkatan
kualitas pelayanan publik pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
melaksanakan pelayanan publik, Inspektorat Kota Semarang telah melakukan
pemeriksaan khusus pelayanan publik pada 82 obyek pemeriksaan. Selain oleh
Inspektorat Kota Semarang, pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah juga dilakukan oleh Inspektorat Provinsi, BPKP dan BPK. Tekait
dengan pelaksanaan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) tahun 2010, BPK telah memberikan Opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP).
Di bidang pelayanan publik, pemerintah Kota Semarang terus
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diantaranya melalui
peningkatan kualitas sarana dan parasarana pelayanan. Pada Tahun 2011 telah
dibangun 3 gedung tempat perekam data kependudukan (TPDK) di 3
kecamatan yaitu di Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Ngaliyan, dan
Kecamatan Tembalang. Selain itu, upaya lain yang dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik ditingkat kecamatan dan kelurahan
adalah dilakukannya rehab dan / atau pembangunan kantor Kecamatan, kantor
Kelurahan, rumah dinas Camat, rumah dinas Lurah, dan balai kelurahan.
Disamping sarana dan prasarana yang berupa gedung tersebut,
sarana dan prasarana lainya yang terus ditingkatkan adalah berupa kendaraan
dinas. Pada tahun 2011 melalui bagian perlengkapan telah berhasil diadakan
11 kendaraan dinas roda empat dan 18 kendaraan dinas roda 2.
Berkaitan dengan pelayanan publik dengan pola one stop service
yang dilakukan oleh Badan pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota
Semarang, pada tahun 2011 jumlah masyarakat yang mengajukan perijinan
sebanyak 16.092 permohonan, dan ijin yang berhasil diterbitkan sebanyak
16.003 perijinan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
44

Adapun untuk kinerja pelaksanaan pelayanan publik, dapat dilihat
dari jumlah pengaduan masyarakat, baik yang melalui Pusat Penanganan
Pengaduan Pelayanan Publik (P5) maupun melalui media massa. Berdasarkan
data yang tercatat di Pusat Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik (P5),
jumlah pengaduan pelayanan publik pada tahun 2011 sebanyak 717
pengaduan, dan semuanya telah diteruskan oleh P5 ke SKPD guna
mendapatkan penyelesaian tindaklanjut. Dari 717 pengaduan yang diteruskan
ke SKPD tersebut, 668 pengaduan atau sekitar 93,2 % telah selesai di
tindaklanjuti, dan sisanya yang sebanyak 49 pengaduan masih dalam proses
penyelesaian tindaklanjut.
Dalam hal menjalin komunikasi antara Walikota dengan masyarakat,
telah dilakukan dialog secara langsung antara Walikota dengan masyarakat di
43 kelurahan yang pelaksanaan bersamaan dengan jalan sehat bersama
Walikota di 43 kelurahan tersebut. Sedangkan dalam hal menjalin
kebersamaan aparatur dan masyarakat dalam menjaga kebersihan di Kota
Semarang, telah dilakukan kerja bakti massal di 16 Kecamatan.
Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Umum dan Protokol
selalu berusaha melakukan pelayanan dengan baik. Selama tahun 2011 jumlah
tamu yang berkunjung ke Pemerintah kota Semarang sebanyak 49
tamu/rombongan termasuk rombongan tamu dari luar negeri yang merupakan
delegasi ASEAN (SOCA dan ASCC) dan Guang Dhong China.
Berkaitan dengan peningkatan keindahan lingkungan Balai Kota,
pada tahun 2011 Pemerintah kota Semarang telah melakukan pavingisasi
halaman Balai Kota serta pembangunan pagar dan Gapura Balai Kota. Khusus
untuk pembangunan Gapura Balai Kota, sampai dengan berakhirnya Tahun
Anggaran 2011, pembangunan tersebut belum berhasil di selesaikan, hal ini
karena rekanan yang melaksanakan pekerjaan tersebut melakukan wanprestasi
sehingga Pemerintah Kota Semarang mengambil langkah tegas dengan
melakukan pemutusan kontrak pembangunan Gapura Balai Kota.
b. Administrasi Keuangan Daerah
Dalam rangka meningkatkan transparansi dalam pengadaan barang
dan jasa pemerintah, pada tahun 2011 Pemerintah Kota telah melakukan
pelelangan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sistem E-
Procurement yang diikuti oleh 13 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dengan jumlah paket yang dilelangkan sebanyak 74 paket. Selain itu,
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui Unit Layanan Pengadaan
(ULP) barang dan jasa juga sudah mulai dilakukan. Adapun jumlah paket
pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan
(ULP) barang dan jasa sebanyak 17 paket.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan produktifitas BUMD,
Pemerintah Kota Semarang melalui Bagian Perekonomian telah melakukan
pembinaan dan peningkatan kompetensi pengelolaan BUMD. Pada tahun
2011, jumlah direksi dan karyawan setingkat eselon IV yang mengikuti
pelatihan manajemen yang diselenggarakan oleh Bagian Perekonomian
sebanyak 50 orang. Selain melalui pelatihan manajemen, pembinaan dan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
45

peningkatan kompetensi BUMD juga dilakukan melalui penyertaan modal
bagi BUMD. Pada tahun 2011, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan
penyertaan modal bagi BUMD sebanyak Rp3.000.000.000,00, yang terdiri
dari Rp2.000.000.000,00 untuk PDAM dan Rp1.000.000.000,00 untuk
Perusda Percetakan.
Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, pada tahun 2011
penerimaan keuangan daerah Kota Semarang di targetkan sebesar
Rp1.992.693.899.951,00 dan realisasinya sebesar Rp2.054.821.782.658,00
yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp22.440.279.093,00
dana perimbangan sebesar Rp969.374.571.789,00 dan lain-lain pendapatan
yang sah sebesar Rp563.006.931.776,00. Pada tahun yang sama, realisasi
belanja daerah Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp2.038.547.706.400,00
dari yang ditargetkan sebesar Rp2.260.097.665.000,00.
Sumber pendapatan terbesar pendapatan asli daerah (PAD) tahun
2011 adalah berasal dari pajak daerah yang telah menyumbang pendapatan
asli daerah (PAD) sebesar Rp361.471.100.496,00 atau sekitar 69,19 % dari
PAD.
Keberhasilan Penerimaan pajak daerah Kota Semarang tak lepas dari
adanya peningkatan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak.
Peningkatan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak dapat dilihat dari
jumlah wajib yang membayar pajak sesuai dengan ketentuan yakni sebanyak
15.586 wajib pajak. J umlah ini mengalami kenaikan sebesar 11,2 % jika
dibandingkan dengan tahun 2010 yang berjumlah 14.019 wajib pajak. Adanya
peningkatan kesadaran wajib pajak ini tak lepas dari berbagai upaya yang
dilakukan aparat pemerintah Kota Semarang dalam meningkatkan kesadaran
para wajib pajak, baik melalui sosialisasi maupun melalui pendekatan
komunikasi dengan wajib pajak. Selain itu, adanya peningkatan kesadaran
para wajib pajak juga tak lepas dari upaya pemerintah Kota Semarang dalam
memberikan penghargaan (reward) kepada wajib pajak, serta pelaksanaan
operasi yustisi perpajakan. Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang telah
melakukan operasi yustisi perpajakan sebanyak 60 operasi. Pada tahun yang
sama, jumlah wajib pajak yang mendapatkan penghargaan (reward) sebanyak
24 wajib pajak.
Selain penerimaan dan pendapatan daerah, hal lain yang cukup
penting dalam administrasi keuangan daerah adalah keberadaan aset daerah.
Dalam rangka memberikan kepastian hukum atas kepemilikan aset
aset yang berupa tanah, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan
pensertifikan atas aset aset tanah milik Pemerintah Kota Semarang. Sampai
akhir tahun 2011, jumlah aset tanah Pemerintah Kota Semarang yang terdata
sebanyak 2.977 bidang. Dari 2.997 bidang tersebut, yang telah bersertifikat
sebanyak 2007 bidang, 86 bidang diantaranya merupakan hasil pensertifikatan
tahun 2011. Adapun aset tanah yang belum bersertikat sebanyak 970 bidang.
Dari 970 bidang yang belum bersertifikat tersebut, 379 bidang masih dalam
proses pensertifikatan di BPN. Terhadap aset aset tanah yang belum
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
46

bersertifikat, secara bertahap akan terus diupayakan pensertifikatannya dengan
menyesuaikan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Semarang.
Kemudian untuk mendukung pengelolaan keuangan daerah, pada
tahun 2011 pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan beberapa pedoman
pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Peraturan Walikota, seperti
Peraturan Walikota tentang pedoman analisis harga satuan barang dan upah,
Peraturan Walikota tentang pedoman pelaksanaan APBD, dan Peraturan
Walikota tentang Standar Satuan harga (SSH) di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang.
c. Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota
Semarang disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 yang menghasilkan
Penataan kelembagaan perangkat daerah dengan penetapan 5 Peraturan
Daerah tentang perangkat daerah Pemerintah Kota Semarang. Pada
perkembangannya 1 diantara Peraturan daerah telah mengalami perubahan
yaitu Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kota Semarang yang dirubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2010, guna membentuk lembaga baru yaitu Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, sehingga perangkat daerah
Pemerintah Kota Semarang secara keseluruhan terdiri dari :
1) Sekretariat Daerah yang terdiri dari 4 Asisten, 13 Bagian dan 39 Sub
Bagian;
2) Sekretariat DPRD yang terdiri dari 3 Bagian dan 9 Sub Bagian;
3) Staf Ahli Walikota yang terdiri dari 5 Bidang;
4) Dinas Daerah yang terdiri dari 19 Dinas;
5) Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari 7 Badan, 3 Kantor, RSUD dan
Inspektorat, Satpol PP;
6) Kecamatan dan Kelurahan yang terdiri dari 16 Kecamatan dan 177
Kelurahan;
Sampai dengan akhir tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang masih
membahas perubahan struktur Satpol PP Kota Semarang terkait dengan
penambahan fungsi Linmas.
Di bidang kepegawaian, hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota
Semarang pada tahun 2011 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai
berikut.
Formasi PNS Pemerintah Kota Semarang, berdasarkan Rekapitulasi
usulan Kebutuhan PNS Daerah dari 51 Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun
Anggaran 2011 adalah sebagai berikut.
No Indikator Kinerja Tahun 2010 Tahun 2011
1 Jumlah PNS 16.564 16.212
2 Jumlah Usulan Formasi 3.755 4.097
3 Jumlah formasi persetujuan Menpan 330 0
4 Persentase formasi yang disetujuai Menpan 8,79% 0%

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
47

J umlah TPHL Pemerintah Kota Semarang per 01 J anuari 2011 adalah
223, sampai dengan 01 J anuari 2012 jumlahnya tinggal 187, dan 36
diantaranya diberhentikan karena telah mencapai usia 55 Tahun, diangkat
CPNS, meninggal dunia, mengundurkan diri, dan indisipliner.
Tenaga Pekerja Harian Lepas (TPHL) sejumlah 187 tersebut yang
memenuhi syarat SE Menpan-RB nomor 05 Tahun 2010 Kategori I sejumlah
3, dan 184 tidak memenuhi syarat kategori I dan kategori II karena usia telah
lanjut, dan masa kerja kurang dari ketentuan.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan
Keputusan Kenaikan Pangkat secara kolektif dan diberikan kepada yang
bersangkutan sebelum masa berlaku Keputusan Kenaikan Pangkat tersebut.
Adapun realisasi kenaikan pangkat PNS Pemerintah Kota Semarang tahun
2011 periode April 1.688 PNS dan periode Oktober 829 PNS. Sehingga total
kenaikan pangkat PNS Tahun 2011 sejumlah 2.517 PNS.
Tahun 2011 Pemertintah Kota Semarang melaksanakan ujian
penyesuaian ijazah dengan peserta 101 PNS, PNS yang dinyatakan lulus 85
dan tidak lulus sejumlah 16 PNS.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang melaksanakan dan
mengirimkan peserta Diklat sebagai berikut.
1). Pengiriman Diklat Teknis/Fungsional sebanyak 296 orang dengan
realisasi sebanyak 296 orang (100%);
2). Penyelenggaraan Diklat teknis/Fungsional sebanyak 5 jenis diklat dengan
peserta 210 orang dengan realisasi 209 orang (99,52%);
3). Diklat Kepemimpinan sebanyak 43 orang terdiri atas Diklat
Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV dengan realisasi pelaksanaan dan
pengiriman Diklat Kepemimpinan sebanyak 43 (realisasi mencapai
100%). Diklat Kepemimpinan Tingkat IV diselenggarakan melalui pola
kemitraan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Diklat
Provinsi J awa Tengah sejumlah 30 orang, sedangkan Diklat Pim II dan
III dilaksanakan dengan cara pengiriman ke Badan Diklat Provinsi J awa
Tengah sejumlah 13 orang pejabat;
4). Diklat Prajabatan sebanyak 872 orang Calon Pegawai Negeri Sipil,
dengan realisasi CPNS yang dapat mengikuti Diklat Prajabatan dan
dinyatakan lulus untuk Golongan I,II dan III tahun sebanyak 865 orang
CPNS, sehingga realisasinya mencapai 99,20%. CPNS yang tidak
mengikuti diklat prajabatan sebanyak 7 orang dengan rincian 4 orang
meninggal dunia, 1 orang sakit, 2 orang tidak lulus prajabatan karena
tidak memenuhi syarat kelulusan.
Analis Kebutuhan Diklat, tahun 2011 dengan sasaran Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan
dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang, hasilnya menunjukkan
Prioritas kebutuhan diklat teknis untuk tahun 2012 sebanyak 5 jenis diklat
yaitu : Diklat Penyusunan Renstra, Renja dan LAKIP dengan nilai 83, Diklat
Pengawasan Internal Keuangan Daerah nilai 77, Diklat Manajemen
Pengadaan Barang / J asa nilai 72, Diklat Penatausahaan Keuangan Daerah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
48

nilai 64 dan Diklat Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah nilai 56. Diklat
spesfik SKPD pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sejumlah
16, Dinas Pertanian sejumlah 24, Dinas Kelautan dan Perikanan sejumlah 29,
Satuan Polisi Pamong Praja sejumlah 6.
Satya Lancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang dianugerahkan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10 Tahun, 20
Tahun, 30 Tahun atau lebih dengan penuh kesetiaan pada Pancasila dan UUD.
1945, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya terhadap negara, yang
penyerahannya dilaksanakan pada saat Hari J adi Kota Semarang dan HUT.
Korpri. Adapun jumlah Satya Lancana Karya Satya yang telah disampaikan
kepada PNS Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 sejumlah 167.
Pemberian penghargaan sebagai PNS Teladan/Berprestasi Kerja
diberikan kepada PNS jabatan staf yang menurut penilaian pimpinan yang
bersangkutan memenuhi syarat secara umum yaitu disiplin, jujur dan
berdedikasi tinggi, serta syarat khusus yaitu berprestasi kerja sangat baik dan
bermanfaat bagi SKPD, sehingga yang bersangkutan dapat menjadi
contoh/teladan yang setiap tahunnya ditetapkan sebanyak 3 PNS yang
memperoleh penghargaan sebagai PNS Teladan/Berprestasi Kerja.
Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor : 861/67 tanggal 3 J uni
2008 Pemerintah Kota Semarang memberikan Penghargaan dan Kenang-
kenangan untuk PNS yang akan pensiun berupa tali asih uang sebesar
Rp5.000.000,00 (Lima juta rupiah). Tahun 2011 penyerahan penghargaan
dilaksanakan dalam lima tahap yaitu bulan Mei, J uli, September, November
dan bulan Desember 2011 dengan total 537 orang PNS yang akan purna tugas.
Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor : 846/356 tanggal 2
Desember 2002, bagi PNS Pemerintah Kota Semarang yang meninggal dunia
aktif memperoleh bantuan tali asih pemakaman bagi ahli warisnya. Pemberian
uang santuan (bantuan tali asih pemakaman) kepada ahli waris sebesar
Rp750.000,00 (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) yang diserahkan sebelum
pemakaman. Tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan
tali asih pemakaman bagi 80 orang ahli waris PNS yang meninggal dunia
aktif.
Penegakkan disiplin sebagai antisipasi terhadap pelanggaran yang
kemungkinan terjadi dilapangan. Selama tahun 2011 Pemerintah Kota
Semarang melaksanakan kegiatan rutin antara lain berupa.
1) Kegiatan upacara bendera setiap hari Senin dan hari-hari besar nasional
dan apel pagi setiap hari selasa s/d jumat di halaman Balaikota Semarang
dan diperuntukkan bagi instansi yang ada di lingkungan Balaikota dan
Gedung Pandanaran, juga dilaksanakan disetiap Kecamatan bagi staf
Kecamatan dan Kelurahan.
2) Inspeksi mendadak di bawah koordinasi dari Inspektorat Wilayah
dilaksanakan secara insidentil dengan menitik beratkan pada moment-
moment tertentu antara lain saat menjelang long week end, sebelum dan
sesudah liburan panjang Hari Raya dan lain-lain yang dipertimbangkan
rawan pelanggaran disiplin.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
49

3) Operasi yustisi gabungan di fasilitas-fasilitas umum pada jam-jam kerja
seperti di pasar-pasar, mall dan tempat lainnya.
4) Melaksanakan sosialisasi PP No. 53 Tahun 2010 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai sebagai perubahan atas PP No. 30 Tahun 1980.
Pada tahun 2011 terdapat 29 rekomendasi laporan hasil pemeriksaan
kasus dari Inspektorat yang seluruhnya telah ditindak lanjuti dengan
menerbitkan SK penjatuhan hukuman disiplin yang meliputi 9 hukuman
kategori ringan, 3 hukuman kategori sedang, 17 hukuman kategori berat.
Adapun PNS Pemerintah Kota Semarang yang pensiun tahun 2011
sebagai berikut.

No Jenis pensiun Jumlah Keterangan
1 Mencapai BUP 517 Dari 615 PNS tersebut yang mendapatkan
Kenaikan pangkat pengabdian
2 Permintaan Sendiri 23 Mencapai 564, (termasuk PNS yang meninggal
dunia)
3 Keuzuran Jasmani 1
4 Meninggal Dunia 74
Jumlah 615
Sumber data : BKD Kota Semarang, Tahun 2011
21. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Perkembangan pembangunan Ketahanan Pangan pada tahun 2011 dapat
diketahui melalui gambaran perkembangan kondisi urusan sebagai berikut.
a. Pemberdayaan keluarga miskin melalui fasilitasi warung desa/lumbung
pangan mengalami peningkatan sebesar 75% dari yang semula hanya untuk
100 KK pada tahun 2010 meningkat menjadi untuk 175 KK pada tahun 2011.
Sedangkan pemberdayaan keluarga miskin melalui fasilitasi untuk
pengembangan pekarangan terpadu juga mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 33,33% dari yang semula hanya 270 KK pada tahun 2010 menjadi
360 KK pada tahun 2011.
b. Pemberian bantuan bagi keluarga rawan pangan pada tahun 2010 yang hanya
370 KK meningkat menjadi 570 KK pada tahun 2011. Selain itu, dilihat dari
jumlah lokasi yang dipantau keamanan pangannya juga mengalami
peningkatan yang semula pada tahun 2010 hanya berjumlah 20 lokasi, pada
tahun 2011 meningkat menjadi 28 lokasi.
c. Dilihat dari jumlah konsumsi umbi-umbian pada tahun 2011 juga mengalami
peningkatan, dari yang semula hanya sebanyak 51,9 gr/kapita/hr pada tahun
2010 menjadi 70,6 gr/kapita/hr pada tahun 2011. Sedangkan skor pola pangan
harapan yang semula 79,5 pada tahun 2010 meningkat menjadi 84 pada tahun
2011.
d. Pelatihan pengolahan pangan bagi pengolah pangan yang semula pada tahun
2010 berjumlah 210 orang mengalami peningkatan menjadi 290 orang pada
tahun 2011.
22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemberdayaan masyarakat
dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
50

a. Musyawarah Perencanaan Pembangunan.
Melalui forum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah)
di tingkat kelurahan dan kecamatan akan dilakukan pengembangan
manajemen pembangunan partisipatif yakni masyarakat terlibat langsung
secara berjenjang dari bawah ke atas sehingga masyarakat akan mampu
menyusun rencana pembangunan secara tepat dan fleksibel sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Kepesertaan Musrenbang dari LPMK,
PKK , tokoh masyarakat, tokoh agama dan RW.
b. Bantuan stimulan pembangunan.
Mengingat bahwa anggaran yang tersedia tidak bisa memenuhi seluruh
kebutuhan masyarakat, maka Pemerintah Kota Semarang berusaha
meningkatkan swadaya masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan
dan penyediaan sarana dan prasarana umum serta sarana tempat ibadah di
lingkungan masing-masing. Berikut ini bantuan stimulan pembangunan yang
diberikan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2010 dan 2011.

BANTUAN STIMULAN PEMBANGUNAN DARI
PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 dan 2011
No Jenis Bantuan
Jumlah Bantuan
Tahun 2010 Tahun 2011
Proposal
Nilai Bantuan
(Rp)
Proposal
Nilai Bantuan
(Rp)
1. Pembangunan sarana
dan prasarana umum
2.144 10.440.000.000 5.085 27.832.000.000
2. Pembangunan tempat
ibadah
631 2.320.000.000 548 2.498.500.000
Sumber : data diolah dari Laporan Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang
c. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan.
1) Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan
Dalam rangka mendukung kelancaran administrasi dan kegiatan lembaga
kemasyarakatan, seperti RT/RW, LPMK, Kelompok PKK RT/RW dan
Posyandu, Pemerintah Kota Semarang setiap tahun memberikan bantuan
kepada lembaga-lembaga tersebut. Pemberdayaan Lembaga dan
Organisasi Masyarakat Pedesaan(RT/RW dan LPMK), sampai dengan
tahun 2011 yaitu : data RT/RW sejumlah 10.900 yang tediri dari 9.487
RT dan 1.413 RW, Pemerintah Kota Semarang telah memberikan
bantuan operasional RT/RW untuk setiap RT/RW sebesar Rp. 240.000,00
dan LPMK sebesar Rp 1.200.000,00.
2) Fasilitasi kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Dengan mendasarkan pada :
- Perda Kota Semarang Nomor : 4 Tahun 2008 tentang Penanggulangan
Kemiskinan di Kota Semarang;
- Keputusan Walikota Semarang Nomor : 465/0320/2010 tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) Kota Semarang dan Kelompok Program Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Kota Semarang;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
51

Program bantuan yang telah diterima dan dimanfaatkan dalam
rangka penanggulangan kemiskinan di Kota Semarang dapat
dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik baiknya.
Telah disusun dan dibangun website Data Warga Miskin dengan alamat
website www.pemsosbudbappedakotasmg@gmail.com sebagai media
informasi publik. (by name by address)
3) Evaluasi pemberdayaan masyarakat
Evaluasi pemberdayaan masyarakat diwujudkan dalam kegiatan Lomba
kelurahan, baik pada tingkat Kota s/d Nasional sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 tahun 2005. Adapun indikator dari penilaian
Lomba Kelurahan dimaksud yaitu melalui 8 indikator utama :
Pendidikan, Kesehatan Masyarakat, Ekonomi Masyarakat, Ketentraman
dan Ketertiban Masyarakat, Partisipasi Masyarakat, Pemerintahan,
Lembaga Kemasyarakatan, Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga)
serta 4 Indikator tambahan (Inisiatif dan Kreatifitas Kelurahan dalam
Percepatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan;
Tingkat Kepatuhan dan ketaatan Pemerintahan Kelurahan terhadap
peraturan perundang-undangan,Kinerja Lurah dan perangkatnya dalam
percepatan keberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas
Pemerintahan Kelurahan; Sarana dan Prasarana pemerintahan kelurahan,
fasilitas umum dan sosial). Kota Semarang yang diwakili Kelurahan
Palebon Kecamatan Pedurungan berhasil menjuarai Lomba Kelurahan
Tingkat Nasional pada tahun 2011.
4) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dilaksanakan d
d. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
alam
rangka keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perkotaan perlu
selalu ditumbuh kembangkan, agar masyarakat ikut memiliki dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan;
1) Fasilitasi permodalan bagi UMKM, dalam rangka pemberdayaan usaha
ekonomi masyarakat kelurahan melalui Lembaga Ekonomi Mikro yang
berbentuk Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) dengan
memberikan bantuan modal kepada UED-SP terbaik di tingkat
Kecamatan;
2) Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Dilakukan pemasyarakatan dan pendayagunaan TTG yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Diantaranya kegiatan melalui partisipasi agenda
reguler tahunan Depdagri dibidang Teknologi Tepat Guna yaitu melalui
Gelar Teknologi Tepat Guna (Gelar TTG) Nasional ke XIII di Kendari,
fasilitasi penguatan kelembagaan Posyantek di 16 Kecamatan, pemberian
stimulan TTG kepada 5 kelompok, kerjasama pembuatan alat TTG yang
diwujudkan dalam bentuk 3 alat TTG yang inovative yaitu almari UV,
generator ramah lingkungan dan mesin penggiling tahu dan penyusunan
data kelompok TTG
e. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Kelurahan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
52

Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa untuk Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) di wilayah Kota Semarang, berupa pemberian
bantuan guna peningkatan gizi balita berupa Pemberian Makanan Tambahan
dan pegelolaan administrasi pokjanal posyandu serta pelatihan kader
Posyandu di 16 Kecamatan, Pada tahun 2011 diberikan bantuan sebesar Rp.
1.860.000.000,00 yang didistribusikan kepada 1.550 posyandu.
f. Pelaksanaan dan Penunjangan TMMD Tahun 2011
Tahap I yaitu pelaksanaan TMMD Reguler 86 di Kelurahan Kudu dan
Kelurahan Karangroto dengan kegiatan Fisik : pavingisasi jalan,
pembangunan talud, pengerukan saluran air, rehab tempat ibadah, rehab
poskamling, rehab rumah penduduk, pembuatan dan pemasangan mesin
pompa, tower dan bak penampungan serta betonisasi jalan sedangkan kegiatan
non fisik yaitu pasar murah, pengobatan massal gratis dan konsultasi KB,
penyuluhan dan pembinaan berupa : PPBN dan wawasan kebangsaan, bahaya
narkoba, kesehatan reproduksi remaja dan bahaya AIDS, pelatihan
ketrampilan remaja, penganeka ragaman konsumsi pangan, PAUD bagi
masyarakat, pengendalian hama tanaman, dan sistem administrasi
kependudukan menyerap dana APBD I Rp120.000.000,00 ; APBD II
Rp70.000.000,00; Swadaya Masyarakat Rp50.000.000,00 ; Sedangkan
Sengkuyung II dilaksanakan di Kelurahan Mangkang Wetan dan Kelurahan
Randugarut di Kecamatan Tugu dengan kegiatan fisik berupa pavingisasi jalan
dan talud, rehab poskamling, rehab rumah penduduk, rehab tempat ibadah,
pembuatan dan pemasangan: mesin pompa, tower dan bak penampungan air.
Adapun alokasi dananya berasal APBD I Rp145.000.000,00 ; APBD II
Rp85.086.000,00 ; Swadaya Masyarakat Rp50.000.000,00.
g. Penunjangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kegiatan Pembekalan,
Pengarahan terhadap mahasiswa KKN, pemberian penunjangan,/Stimulan
Wilayah Kecamatan di 6 kecamatan dan 40 Wilayah Kelurahan. Indikator
kinerja dari kegiatan KKN yaitu jumlah swadaya masyarakat dalam
mendukung program pengabdian masyarakat oleh Perguruan Tinggi pada
tahun 2011 sebesar Rp2.4045.000.000,00. Adapun dari jumlah ijin lokasi
KKN mengalami kenaikan yaitu dari 28 ijin lokasi pada tahun 2011
sedangkan tahun 2010 sejumlah 11 ijin lokasi.
h. Hasil Kegiatan
1) Mengkoordinasikan Program-program Penanggulangan Kemiskinan dari
SKPD-SKPD yang Tergabung Dalam TKPKD di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang.
Gerdu Kempling
2) Mengikutsertakan Dukungan dan Peran Serta Pelaku Usaha, Perbankan,
Perguruan Tinggi, LSM dan Masyarakat.
3) Inovasi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam
Penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui
Program Gardu Kempling, ternyata mendapat penghargaan dari Menteri
Dalam Negeri berupa IGA AWARD Tahun 2011 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat pada tanggal 22 Desember 2011 di J akarta bersama 3 (tiga)
kepala Daerah lainnya di bidang yang berbeda (dari 527 kota/kabupaten
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
53

se Indonesia, disaring menjadi 88 tahap I, 30 pada tahap II terakhir
menjadi 12 nominator yang diundang dalam acara Talk Show disiarkan
secara langsung oleh TVRI Pusat sekaligus Penganugerahan IGA Award
Tahun 2011).
23. Urusan Wajib Statistik
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997
tentang Statistik, dinyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Data Statistik
Daerah penyelenggaraannya dapat dilakukan koordinasi dan kerjasama antara
Badan Pusat Statistik dengan instansi pemerintah. Dengan bekerja sama
dengan BPS Kota Semarang, pada tahun 2011 telah disusun data-data statistik
yang disajikan dalam 12 jenis buku, yaitu :
a. Buku Kota Semarang Dalam Angka tahun 2010
b. Buku Kecamatan Dalam Angka tahun 2010
c. Buku Domestik Regional Bruto Kota Semarang tahun 2010
d. Buku Profil Kependudukan Kota Semarang tahun 2010
e. Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang tahun 2010
f. Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang tahun 2010
g. Buku Indikator Ekonomi Kota Semarang tahun 2010
h. Buku Saku Kota Semarang tahun 2010
i. Buku Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Semarang tahun
2009 2010.
j. Buku Statistik Industri Sedang/Besar Kota Semarang tahun 2010
k. Buku PDRB menurut penggunaan Kota Semarang tahun 2010
l. Buku Perhitungan Incremental Capital Output Ratio ( ICOR ) Kota
Semarang tahun 2010.
24. Urusan Wajib Kearsipan
Berdasarkan data dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun
2011, urusan kearsipan menunjukkan adanya hasil perkembangan yang baik,
yaitu sebagai berikut.
Peningkatan jumlah arsip yang berada di Depo penyimpanan arsip Kota
Semarang dari 62.575 berkas arsip pada tahun 2010 menjadi 63.975 berkas
arsip pada tahun 2011 dan selama ini belum ada penghapusan arsip.
a. J umlah Arsip yang telah diklasifikasikan di seluruh Kota Semarang
mengalami perkembangan, dimana pada tahun 2010 jumlah arsip yang
diklasifikasikan sebanyak 6.600 berkas dan pada tahun 2010 menjadi
6.700 berkas dengan melibatkan SKPD terkait sebanyak 13 SKPD pada
tahun 2010 dan 19 SKPD pada tahun 2011 yaitu Badan Kepegawaian
Daerah; Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu; Bagian Umum; Dinas Penerangan J alan dan
Pengelolaan Reklame; Kantor Perpustakaan dan Arsip; Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; Badan Lingkungan Hidup;
Dinas PSDA dan ESDM; Dinas Koperasi & UMKM; Dinas Kebersihan
dan Pertamanan; Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; Dinas
Pertanian; Dinas Tata Kota & Perumahan; Bagian Hukum; Bagian
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
54

Organisasi; Satpol Pamong Praja; Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga
serta Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi.
25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Hasil pendataan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kota Semarang, peralatan komunikasi milik swasta di Kota
Semarang pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.

NO JENIS PERALATAN TELEKOMUNIKASI TAHUN 2010 TAHUN 2011
1 Jumlah menara telekomunikasi
- Pemancar televisi 10 10
- Pemancar radio 34 34
- BTS 493 504
2 Jumlah stasiun televisi lokal di Kota Semarang 4 4
3 Jumlah stasiun radio lokal di Kota Semarang 34 36
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Tahun 2011
Bagian Humas Setda Kota Semarang secara umum bertugas untuk
menyampaikan informasi yang bersifat transparan dan akuntabel kepada
masyarakat. Transparansi atas segala informasi publik membuat masyarakat
dapat lebih berpartisipasi secara aktif dalam mengontrol setiap langkah dan
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Semarang.
Bahkan Bagian Humas Setda Kota Semarang saat ini sudah
melaksanakan tugasnya sebagai Sekretaris Pejabat Pengelola Informasi
Daerah (PPID) di Kota Semarang.
Siaran keliling tentang program pemerintah selama tahun 2011 telah
dilakukan sebanyak 24 kali. Kegiatan dialog interaktif melalui media TV
Lokal dalam tahun anggaran 2011 adalah sebanyak 15 kali, sedangkan dialog
melalui TV Nasional tentang Semarang adalah sebanyak 2 kali. Sosialisasi di
media radio adalah sebanyak 69 kali dan sosialisasi di media cetak adalah
sebanyak 147 kali. J umlah pameran, promosi dan propaganda (baliho,
billboard) pada tahun 2011 adalah 50 kali. Untuk sosialisasi tentang cukai
(DBHCHT) terdapat dialog di TV maupun di radio tentang cukai sebanyak 5
kali pada rahun 2011. Selain itu juga terdapat pemasangan baliho tentang
DBHCHT yaitu sebanyak 2 kali.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian PDE Setda Kota Semarang
memberikan pelayanan data/informasi secara elektronik dengan pembangunan
dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) pada
beberapa SKPD. Dimana setelah dilaksanakan proses pengolahan data akan
dihasilkan informasi yang dapat diakses secara langsung oleh publik. Pada
pelaksanaan tahun 2011 telah dibangun 3 SIM yaitu SIM Aplikasi Dana
bergulir KUKM, SIM Aplikasi Monitoring Pembangunan, SIM Aplikasi
Diklat dan pengembangan SIM Kartu Gaji. Selain itu, di tahun 2011 juga
dibuat 4(empat) website , serta perawatan jaringan LAN (Local Area
Network) SKPD.
Bagian PDE juga telah membantu secara rutin pelaksanaan tugas SKPD
terkait, khususnya dalam pelaksanaan Entry Data perubahan Gaji dan
pencetakan daftar gaji/Kartu Gaji Bulanan, Entry Data Siswa/Beasiswa, Entry
Data Gakin, Entry Tunjangan Guru non sertifikasi serta pencetakan Kartu
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
55

Tanda Pengenal (ID Card) bagi seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, juga termasuk pemeliharaan dan perawatan komputer yang ada di
lingkungan Kota Semarang.
26. Urusan Wajib Perpustakaan
Hasil pembangunan urusan perpustakaan di Kota Semarang pada tahun 2011
menunjukkan adanya hasil perkembangan yang baik, yaitu sebagai berikut.
a. J umlah pengunjung perpustakaan pada tahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 12,58 % dari 1.349.110 orang pada tahun 2010 menjadi 1.518.766
orang pada tahun 2011.
b. J umlah perpustakaan (rumah pintar) bertambah pada masing-masing
kecamatan dimana pada tahun 2010 sebanyak 108 rumah pintar menjadi 118
rumah pintar pada tahun 2011.
c. J umlah koleksi buku di Perpustakaan Kota Semarang mengalami peningkatan
sebesar 15,9 % dari 45.913 buku pada tahun 2010 bertambah menjadi 55.529
buku pada tahun 2011. Selain itu di tahun 2011 jumlah perpustakaan keliling
sebanyak 3 unit bertambah 1 unit dari tahun sebelumnya.
d. Pada tahun 2011 telah diselenggarakan Lomba Perpustakaan Sekolah Se-Kota
Semarang pada tanggal 2 3 Nopember 2011 yang diikuti 33 sekolah.
e. Pada tahun 2011 Kota Semarang menyelenggarakan pameran buku sebanyak
2 kali yaitu Festival Buku Murah pada tanggal 25 Maret 2 April 2011 dan
Pesta Semarang Sejuta Buku pada tanggal 1 7 Desember 2011. Pameran dan
pesta buku juga merupakan sarana promosi Gerakan Membaca.

2.3.1.2 Urusan Pilihan
1. Urusan Pilihan Pertanian
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pertanian pada tahun 2011 dapat
dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut.
a. Produksi tanaman pangan (padi) mengalami peningkatan sebesar 2.285,72
Ton (6,19 %) dan luas panen meningkat sebesar 269 Ha (3,80 %). Sedangkan
untuk jagung, mengalami penurunan produksi.
Peningkatan produksi padi antara lain disebabkan :
1) Sarana dan prasarana berupa alat dan mesin pertanian, seperti pompa air,
hand tractor, hand sprayer dan obat pengendali hama yang memadai.
2) Peningkatan ketrampilan dan keahlian petani secara intensif, melalui
penyelenggaraan Sekolah Lapang (SL) yaitu :
- SL PHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu).
- SL GAP/SOP (Sekolah Lapang Good Agricultural Practice /
Standard Operating Procedure).
- SL PTT (Sekolah Lapang Pengendalian Tanaman Terpadu).
Penurunan produksi jagung disebabkan oleh penurunan luas panen dan
mengingat tahun 2011 curah hujan yang cukup tinggi, maka lahan yang
biasa ditanami jagung, ditanami padi.
b. Beberapa komoditas hortikultura mengalami peningkatan yaitu durian, dan
rambutan, sedangkan mangga mengalami penurunan. Komoditas buah-buahan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
56

yang mengalami peningkatan dan penurunan produksi pada tahun 2011 dapat
dijelaskan sebagai berikut.
- Durian : 4.650,00 Kw pada tahun 2010
meningkat menjadi : 12.033,05 Kw pada tahun 2011
- Rambutan : 4.765,00 Kw pada tahun 2010
meningkat menjadi : 16.460,72 Kw pada tahun 2011
- Mangga : 32.276,00 Kw pada tahun 2010
menurun menjadi : 11.454,30 Kw pada tahun 2011
Peningkatan komoditas buah dipengaruhi oleh faktor cuaca tahun 2011 yang
relatif lebih mendukung dibandingkan tahun 2010. Khususnya untuk
komoditas durian, peningkatan produksi didukung peningkatan teknis
budidaya (pemupukan dan pengendalian hama/penyakit), sehingga tidak
banyak buah yang rontok sebelum masak. Penurunan produksi mangga terjadi
karena pada saat pembungaan pada akhir tahun 2010 dan pada awal tahun
2011, Curah hujan cukup tinggi, sehingga banyak bunga tidak mengalami
penyerbukan dan rontok.
c. Komoditas biofarmaka mengalami penurunan dan peningkatan produksi
sebagai berikut.
- Temulawak : 2.582.826 kg pada tahun 2010
meningkat menjadi : 2.711.967 kg pada tahun 2011
- Kunyit : 1.169.485 kg pada tahun 2010
menurun menjadi : 905.060 kg pada tahun 2011
Produksi temulawak tahun 2011 meningkat di antaranya disebabkan oleh
adanya SL GAP/SOP temulawak di Kecamatan Gunungpati seluas 11 Ha.
Penurunan produksi kunyit terjadi karena penurunan luas tanam, sedangkan
penurunan luas tanam tersebut karena lahan tidak selalu ditanami tanaman
kunyit melainkan harus mengikuti pola tanam biofarmaka (diselingi dengan
tanaman lain seperti kacang hijau/kacang tanah).
d. Komoditas tanaman hias juga mengalami peningkatan produksi sebagai
berikut.
- Anggrek : 742.690 tangkai pada tahun 2010
meningkat menjadi : 779.825 tangkai pada tahun 2011
Peningkatan produksi anggrek disebabkan adanya :
1) SL GAP/SOP Anggrek.
2) Bantuan/fasilitasi modal/peralatan.
e. Komoditas peternakan mengalami peningkatan produksi pada tahun 2011
sebagai berikut.
- Daging unggas : 7.331.471,10 kg pada tahun 2010
meningkat menjadi : 7.406.034,40 kg pada tahun 2011
- Daging nonunggas : 5.813.622,40 kg pada tahun 2010
meningkat menjadi : 6.351.351,20 kg pada tahun 2011
- Susu : 3.111.990,00 Liter pada tahun 2010
meningkat menjadi : 3.151.358,00 Liter pada tahun 2011
- Telur : 6.583.830,00 kg pada tahun 2010
meningkat menjadi : 6.611.823,00 kg pada tahun 2011
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
57

Peningkatan produksi ini didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1) Peningkatan kesehatan dan pemotongan ternak yang ditunjang
pengawasan kesmavet yang lebih intensif.
2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ternak, khususnya
Avian influensa (flu burung) yang tetap menjadi prioritas.
3) Pengobatan hewan peliharaan oleh klinik hewan keliling yang
dilaksanakan secara intensif.
f. Komoditas perkebunan Kota Semarang tahun 2011 beberapa mengalami
kenaikan antara lain :
- Kopi Robusta : 13,49 Ton pada tahun 2010
meningkat menjadi : 22,42 Ton pada tahun 2011
- Cengkeh : 29,66 Ton pada tahun 2010
meningkat menjadi : 34,15 Ton pada tahun 2011
sedangkan yang mengalami penurunan produksi antara lain :
- Kelapa : 989,17 Ton pada tahun 2010
menurun menjadi : 789,65 Ton pada tahun 2011
- J ambu Mete : 33,02 Ton pada tahun 2010
menurun menjadi : 23,06 Ton pada tahun 2011
- Kapuk : 27,49 Ton pada tahun 2010
menurun menjadi : 24,15 Ton pada tahun 2011
- Siwalan : 12,70 Ton pada tahun 2010
menurun menjadi : 8,39 Ton pada tahun 2011
Produksi komoditas kopi dan cengkeh mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan karena komoditas tersebut masih dianggap masyarakat
mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.Sedangkan komoditas perkebunan
lainnya (kapas, jambu mete, kapuk, dan siwalan) mengalami penurunan. Hal
ini disebabkan karena komoditas tersebut dipandang masyarakat sebagai
komoditas yang mempunyai nilai ekonomis rendah.
2. Urusan Pilihan Kehutanan
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan pada tahun 2011 dapat dilihat
antara lain sebagai berikut.
a. Pembuatan hutan mangrove seluas 40 Ha, dengan memanfaatkan bibit bakau
sebanyak 126.000 batang, ajir 120.000 batang, nyamplong 2.000 batang dan
cemara laut sebanyak 1.700 batang.
b. Penghijauan di tingkat Kota Semarang melalui pencanangan penghijauan
tingkat kota pada tahun 2011 dengan memanfaatkan bibit jabon 2.000 batang,
mahoni 1.000 batang, jati 1.500 batang, dan mangga sebanyak 1.000 batang
serta pemanfaatan pupuk kandang sebanyak 22.500 kg.
c. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap penghijauan melalui Lomba
Lurah peduli lingkungan hidup yang melibatkan seluruh kelurahan di Kota
Semarang.
3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
Pelaksanaan kegiatan /program urusan Energi dan Sumberdaya Mineral pada
tahun 2011, diarahkan pada penguatan data dan dalam hal penyediaan air baku
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
58

bagi masyarakat yang dirasa masih rendah (menjangkau 55% layanan terhadap
seluruh wilayah) yang belum dapat dipenuhi oleh PDAM. Pemerintah Kota
Semarang selama 5 tahun terus berupaya memberikan layanan jangkauan air
bersih, namun masih dalam konteks pengendalian, seperti pembangunan
sumur/pemberian ijin rekomendasi dilakukan di luar zona merah pengambilan
ABT.
Dalam hal pelaksanaan pengendalian ABT dan galian C/mineral batuan yang
dulunya merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, pemerintah Kota
Semarang telah menyiapkan draft Raperda ABT dan galian C beserta naskah
akademisnya. Saat ini, Raperda tersebut telah diusulkan dalam Program Legislasi
Daerah Tahun 2012, untuk dapat dibahas Perdanya.
4. Urusan Pilihan Pariwisata
Keberhasilan pembangunan bidang Pariwisata di Kota Semarang sebagaimana
terlihat dari hasil capaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada
tahun 2011, menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.
Bidang Pariwisata di Kota Semarang dari tahun ke tahun, dimana dapat dilihat
dari jumlah wisatawan berkunjung pada tahun 2010 sebanyak 1.915.892 orang,
sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 2.100.926 orang, berarti mengalami
peningkatan sebesar 9,7 %. Sedangkan jumlah wisatawan yang berkunjung dan
menginap di hotel pada tahun 2011 sebesar 53 %, sedangkan target sebesar 50 %
. Tingkat hunian hotel dan lama tinggal wisatawan pada tahun 2011 rata-rata
sebesar 1,67 hari, hal ini mengingat Kota Semarang masih menjadi kota transit,
belum sepenuhnya menjadi kota tujuan wisata.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp79.544.560.903,00 (20%), sedangkan target adalah Rp64.715.065.000,00, atau
lebih Rp14.829.495.903,00 ( 22,9%).
Perkembangan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di Kota Semarang
pada tahun 2011 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah hotel
bertambah 5 buah, restoran/ rumah makan bertambah 10 buah dan tempat hiburan
bertambah 60 buah.
Kegiatan promosi / pemasaran pariwisata yang diselenggarakan atau diikuti oleh
Pemerintah Kota Semarang meliputi :
1) Mengikuti Acara APEKSI di Banda Aceh
2) Mengikuti Chingay di Singapura
3) Mengikuti Pawai Budaya di TMII , J akarta
4) Festival Seni dan Budaya Daerah Tingkat Provinsi J ateng di Semarang
5) Penyelenggaraan Dugderan di Semarang
6) Mengikuti Pameran di Yogyakarta
7) Mengikuti Borobudur Travel Mart di Surakarta
8) Menyelenggarakan Road Show Festival Pandanaran di Magelang, Salatiga,
Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Sragen,
Boyolali, Demak, Kudus, Blora, Pati, Kabupaten Semarang, dan Grobogan.
9) Pengenalan Destinasi Pariwisata J awa Tengah di Kab. Magelang
10) Mengikuti PameranGebyar Wisata dan Budaya Nusantara di J akarta
11) Mengikuti Pembukaan Pameran MTQ
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
59

12) Mengikuti kegiatan J TX di Bandung
13) Mengikuti Festival Putri Bunga tahun 2011 di Pagar Alam Palembang
14) Promosi Pentas Seni di TMII, J akarta
15) Pelaksanaan Pameran Menyambut Kapal Pesiar
16) Penyelenggaraan Pemilihan Dhenok Kenang Kota Semarang
17) Penyelenggaraan Semarang Great Festival
18) Mengikuti Pemilihan Duta Wisata Tk. J awa Tengah
Sedangkan nama dan jumlah penunjang event - event pariwisata pada tahun
2011 ada 4 (empat) kegiatan yaitu :
a. Pemilihan Denok Kenang Kota Semarang
b. Semarang Night Carnival
c. Festival Pandanaran
d. Promosi Pentas Seni TMII
Kerjasama kemitraan dalam rangka pemasaran pariwisata pada tahun 2011
telah dirintis dengan sejumlah 17 pihak yang tercatat sebagai berikut.
a. Promosi Pariwisata Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara (Wahyu
Promocitra)
b. Promosi Pentas Seni TMII J akarta (Kalma)
c. Festival Pandanaran (Feraco)
d. Pameran OW Nusantara Expo (Starindo)
e. Pameran Semarang Great Festival ( Sanggita )
f. Pentas Seni Apeksi, J TX,even promosi luar daerah (Nusantara Tour and
Travel)
g. Pemilihan Denok Kenang (Baka)
h. City Tour ke Daerah J awa Tengah (Kismara)
i. Siaran Media Elektronik (Fajar Cipta Mandiri)
j. Baliho OW (Mita Abadi Sejahtera)
k. Pembuatan Peta wisata (Kalpindo Sejahtera)
l. Tempat Brosur (Gendingan Kroma Media)
m. Pembuatan VCD dan CD (Pitoe Mandiri J aya)
n. Pengelolaan TI (Cahaya Mulia)
o. Peningkatan Pemanfaatan TI (Cahaya Indah)
p. Brosur (Bunga Delima)
q. Souvenir (Mitra Global Mandiri)
5. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
Adapun capaian kinerja pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dapat
dilihat antara lain :
a. Peningkatan jumlah ikan hasil tangkapan dari laut dari 342,68 ton pada tahun
2010 menjadi 658,15 ton pada tahun 2011. Sedangkan nilai ikan hasil
tangkapan dari laut tersebut juga mengalami peningkatan dari
Rp3.983.332.500,00 pada tahun 2010 menjadi Rp5.505.169.800,00 pada tahun
2011. J adi ada peningkatan sebesar 38,2 %.
b. Selain hasil perikanan laut, Kota Semarang juga memiliki potensi perikanan
darat yang lebih besar daripada perikanan laut yang terlihat dari jumlah ikan
hasil perikanan darat sebesar 583,62 ton pada tahun 2010 meningkat menjadi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
60

1.672,98 ton pada tahun 2011. Sedangkan nilai ikan hasil perikanan darat
tersebut juga mengalami peningkatan dari Rp7.504.738.000,00 pada tahun
2010 menjadi Rp8.220.090.000,00 pada tahun 2011. J adi ada peningkatan
sebesar 9,53 %.
c. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya perikanan di Kota Semarang
adalah 1.621 Ha yang terdiri dari kolam dan tambak. Luas kolam untuk
budidaya perikanan pada tahun 2010 adalah 24,31 Ha dan meningkat menjadi
50,98 Ha pada tahun 2011. Sedangkan luas tambak pada tahun 2010 adalah
460,56 Ha meningkat menjadi 1.570 Ha pada tahun 2011.
d. J umlah nelayan di Kota Semarang pada tahun 2010 sebanyak 1.100 orang dan
pada tahun 2011 meningkat 11,5 % menjadi sebanyak 1.315 orang.
e. Adapun rata-rata pendapatan nelayan mengalami peningkatan sebesar 89 %
pada tahun 2010 sebesar Rp450.000,00/kapita/th pada tahun 2011 menjadi
Rp. 851.000/kapita/th.
f. J umlah pengolah hasil laut pada tahun 2010 sebanyak 326 dan pada tahun
2011 jumlahnya meningkat sebanyak 411 mencakup 14 jenis usaha. Adapun
jenis usahanya antara lain : terasi, bandeng duri lunak, bandeng cabut duri,
ikan segar, panggang, kerupuk ikan/udang, ikan asin, pepes ikan, otak-otak
bandeng, rempeyek ikan/udang, pindang, blenyik ikan, dan kupas udang, dll.
g. Penurunan jumlah perusahaan perikanan pada tahun 2010 sebanyak 11
perusahaan menjadi 8 perusahaan pada tahun 2011 menyebabkab nilai ekspor
hasil laut mengalami penurunan sebesar 30,85 % dimana pada tahun 2010
nilai ekspor hasil laut sebesar Rp34.985.040,25 menjadi
Rp24.193.025.80 pada tahun 2011.
h. Adapun nilai rata-rata transaksi pada Tempat Pelelangan Ikan dan pemasaran
hasil laut mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar Rp600.000,00/hari
menjadi Rp4.290.000,00/hari di tahun 2011.
i. J umlah konsumsi ikan mengalami peningkatan sebesar 3 % dimana pada
tahun 2010 sebesar 22,68 kg/kapita menjadi 23,37 kg/kapita pada tahun 2011.
j. J umlah penyuluhan perikanan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Semarang pada tahun 2011 sebanyak 215 kali dan pada tahun 2010 hanya ada
2 orang penyuluh perikanan namun di tahun 2011 meningkat menjadi 6 orang
yang terdir dari 2 orang PNS dan 4 orang tenaga kontrak (PPTK) dari Pusat.
k. J umlah illegal fishing di Kota Semarang tidak ada, hal ini dilihat dari nihilnya
jumlah kasus pencurian ikan di tempat budidaya ikan (kolam/tambak/dsb)
maupun jumlah kasus penangkapan ikan oleh nelayan asing (bukan warga
Semarang) di wilayah perairan Kota Semarang yang bermasalah.
l. Dengan bertambahnya panjang garis pantai yang rawan abrasi di Kota
Semarang dimana pada tahun 2010 adalah 36,63 km sedangkan pada tahun
2011 sepanjang 36,63 km. Untuk mengatasi abrasi, salah satu upayanya
adalah dengan rehabilitasi hutan mangrove. Luas hutan mangrove di Kota
Semarang pada tahun 2010 adalah 84,47 Ha dan pada tahun 2011 adalah 114
Ha. Sedangkan luas hutan mangrove yang berhasil direhabilitasi sampai
dengan tahun 2010 adalah 17,4 Ha dan tahun 2011 adalah seluas 59 Ha.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
61

m. J umlah Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) bidang kelautan dan
perikanan di Kota Semarang hanya ada 1 kelompok.
n. J umlah produksi olahan mengalami peningkatan sebesar 8,15 %, pada tahun
2011 adalah 10.665,3 ton sedangkan pada tahun 2010 adalah 9.862 ton.
6. Urusan Pilihan Perdagangan
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan pada tahun 2011
dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
J umlah pasar modern bertambah 4,89% dan untuk sentra perdagangan di
Kota Semarang jumlahnya meningkat 9,82%. Nilai ekspor non-migas mengalami
peningkatan 5,22% di tahun 2011 yang diikuti juga kenaikan nilai impor non-
migas 1,20%. Tingkat efisiensi dan efektivitas pelayanan ekspor - impor
dipertahankan untuk selalu 100%. Terkait dengan pasar dan PKL, pada tahun
2011 terdapat peningkatan retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha sebesar
11,80%.
Kegiatan tahunan Semarang Great Sale yang disingkat dengan
SMARGRES yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang bekerjasama
dengan KADIN Provinsi J awa Tengah maupun KADIN Kota Semarang dan
Harian Suara Merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan nilai
perdagangan di Kota Semarang serta membangkitkan semua potensi yang ada di
Kota Semarang. Program tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2011
dengan melibatkan berbagai pihak, seperti (1) asosiasi: APPBI, APRINDO,
PHRI, ASITA, ASPERAPI, IKAPESTA, HIPMI, IMA,dll; (2) lembaga promosi
pariwisata; (3) stakeholder yang berkompeten (operator/service provider: kantor
pos, telekomunikasi, transportasi, perbankan, perumahan, dll); hingga (4) para
Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Semarang.
Pemerintah Kota Semarang berpartisipasi dengan memberikan keringanan
pajak reklame sebesar 40% dan keringanan pajak hotel, pajak restoran serta pajak
hiburan setinggi-tingginya 25% kepada partisipan. Selain hal tersebut
dilaksanakan beberapa kegiatan yang mendukung Semarang Great Sale antara
lain sebagai berikut.
- Pameran industri kreatif selama 6 (enam) hari di Plasa Simpanglima yang
diikuti oleh 42 IKM/UKM dengan omset penjualan sebesar
Rp237.169.750,00.
- Pameran Gelar Produk Unggulan IKM di Duta Pertiwi Mall pada tanggal
24-26 Desember 2011 yang diikuti oleh 45 IKM unggulan dengan total
transaksi Rp197.847.000,00
- Pembukaan Counter/Stand Batik di Hotel Gumaya selama 15 hari yang
diikuti oleh 5 IKM Batik dengan total transaksi mencapai hampir Rp
50.000.000,00.
Terkait dengan penataan PKL, Pemerintah Kota Semarang membangun
3 (tiga) shelter, yaitu (1) Shelter Taman KB, merupakan relokasi PKL kuliner
malam di J alan Pahlawan dan J alan Menteri Supeno; (2) Shelter Simpang Lima,
yang merupakan PKL kuliner malam yang dulu berjualan di sisi luar Lapangan
Simpang Lima dengan konsep pujasera; (3) Shelter Pandanaran II, merupakan
tempat untuk para PKL kuliner dan non kuliner di sekitar J alan Pandanaran II.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
62

Adapun kegiatan penataan pasar tradisional telah berhasil dilakukan
beberapa hal berikut: (1) pembangunan Pasar Sampangan yang mengacu konsep
Pasar Tradisional Modern higienis; (2) pemindahan pedagang ayam Pasar
Rejomulyo ke RPU Penggaron; dan (3) penanganan darurat (sementara)
pedagang Pasar Waru di lokasi bekas kebakaran.
7. Urusan Pilihan Perindustrian
Untuk hasil kinerja Pemerintah Kota Semarang pada urusan pilihan
perindustrian tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut.
Indikator kinerja sektor industri mengalami peningkatan, di antaranya
adalah: a) jumlah usaha industri meningkat 0,43% menjadi 3.511 unit; b) jumlah
industri sedang meningkat 1,95% menjadi 679 unit dan industri besar meningkat
1,22% menjadi 166 unit; c) total omset IKM formal meningkat 161,94% menjadi
18,291 milyar rupiah dan IKM non-formal meningkat 5% menjadi 1,229 milyar
rupiah; dan d) tingkat penyerapan tenaga kerja sektor industri meningkat 34,31%
menjadi 2.239 orang.
8. Urusan Pilihan Transmigrasi
Anggaran Program dan Kegiatan pelaksanaan Urusan Pilihan Transmigrasi
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan untuk anggarannya
masuk dalam Urusan Wajib Tenaga Kerja.

2.3.2 Realisasi Pencapaian Target Kinerja APBD
Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Pemerintah Kota Semarang dibagi
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
A. Pencapaian Target Kinerja Pendapatan
Dibagi berdasarkan jenis pendapatan menurut jenis obyek dan rincian obyek
B. Pencapaian Target Kinerja Belanja
Dibagi berdasarkan urusan. (Sumber data dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ ) Tahun 2011).

A. Pencapaian Target Kinerja Pendapatan
Target 1.992.693.893.000,00 Rp
Realisasi 2.053.919.562.042,00 Rp
Selisih Lebih 61.225.669.042,00 Rp

Adapun rincian pendapatan adalah sebagai berikut.
A. Pendapatan Asli Daerah
Target
447.032.951.000,00 Rp.
Realisasi
521.538.058.477,00 Rp.
Selisih Lebih 74.505.107.477,00 Rp.

Atau lebih 16,67%.
Kelebihan (over target) pendapatan tersebut antara lain berasal dari.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
63


1. Pajak Daerah.
Target
286.576.562.000,00 Rp.
Realisasi
360.084.128.238,00 Rp.
Selisih Lebih 73.507.566.238,00 Rp.

Atau lebih 25,65%
Selisih kurang ini yang dalam pelaksanannya kurang dari target sebagai berikut.
Pajak Reklame Rp 477.575.851,00
Pajak mineral bukan logam Rp 71.234.560,00
Pajak Sarang Burung Walet Rp 340.000.000,00
Sedangkan retribusi yang mempunyai selisih lebih sebagai berikut.
Pajak Hotel sebesar Rp 6.040.038.542,00
Pajak Restoran sebesar Rp 5.052.975.112,00
Pajak Hiburan sebesar Rp 2.838.252.654,00
Pajak Penerangan J alan Rp 3.866.876.365,00
Pajak Parkir Rp 731.794.241,00
Pajak Air tanah Rp 1.591.382.908,00
Pajak BPHTB Rp54.275.056.827,00

2. Retribusi Daerah :
Target
87.178.314.000,00 Rp.
Realisasi
84.487.321.935,00 Rp.
Selisih Kurang (2.690.992.065,00) Rp

Selisih lebih ini yang dalam pelaksanannya lebih dari target sebagai berikut.

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 1.866.764.337,00
2 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 6.875,00
3 Retribusi Reklame. 1.248.609.830,00
4 Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 1.518.422.000,00
5 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 185.267.250,00
6 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 925.787.575,00
7 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 473.591.250,00
8 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 29.531.400,00
9 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 64.079.875,00
10 Retribusi Izin Persewaan Alat Berat 16.864.687,00

Sedangkan retribusi yang mempunyai selisih kurang sebagai berikut.
1 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 3.574.305.500,00
2 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor. 310.475.650,00
3 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 394.582.488,00
4 Retribusi Pelayanan Pasar 79.969.037,00
5 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 123.941.544,00
6 Retribusi Terminal. 217.312.050,00
7 Retribusi Tempat Khusus Parkir 153.501.000,00
8 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 2.230.000,00
9 Retribusi Izin Trayek 62.804.375,00
10 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 3.576.985.800,00
11 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian. 523.809.700,00

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
64

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan :

Target
6.005.800.000,00 Rp.
Realisasi
5.981.529.358,00 Rp.
Selisih kurang (24.270.642,00) Rp

Atau kurang 0,40%
4. Lain-lain PAD yang Sah :
Target
67.272.275.000,00 Rp.
Realisasi
70.985.078.946,00 Rp.
Selisih Lebih 3.712.803.946,00 Rp.

Atau lebih 5,52%

B. Pendapatan Transfer
Target
1.457.102.267.000,00 Rp.
Realisasi
1.444.057.828.565,00 Rp.
Selisih kurang (13.044.438.435,00) Rp

a. Transfer Pemerintah Pusat Dana - Perimbangan
Target
997.281.109.000,00 Rp.
Realisasi
969.374.571.789,00 Rp.
Selisih kurang (27.906.537.211,00) Rp

Kurang Target pendapatan tersebut antara lain berasal dari.
1. Bagi Hasil Pajak.
Target
232.621.304.000,00 Rp.
Realisasi
204.199.594.973,00 Rp.
Selisih kurang (28.421.709.027,00) Rp

Selisih kurang sebagai berikut.
a. Pajak Bumi dan Bangunan Rp10.056.528.158,00
b. PPH OPDN & Pasal 21 Rp20.682.538.880,00
Sedangkan yang melebihi sebagai berikut.
a. PPH Pasal 25/26 Rp 1.837.647.892,00
b. Pajak Cukai Tembakau Rp 479.710.119,00

2. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam.
Target
557.500.000,00 Rp.
Realisasi
1.072.671.816,00 Rp.
Selisih Lebih 515.171.816,00 Rp.

Selisih kurang sebagai berikut.
- Eksplorasi dan Eksploitasi Rp57.500.000,00
Realisasi yang melebihi sebagai berikut.
- Eksplorasi dan Eksploitasi Rp572.671.816,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
65

3. Dana Alokasi Umum
Target
715.700.805.000,00 Rp.
Realisasi
715.700.805.000,00 Rp.
Selisih - Rp

4. Dana Alokasi Khusus
Target
48.401.500.000,00 Rp.
Realisasi
48.401.500.000,00 Rp.
Selisih - Rp

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Target
238.671.449.000,00 Rp.
Realisasi
239.992.018.350,00 Rp.
Selisih Lebih
1.320.569.350,00 Rp.

c. Transfer Pemerintah Propinsi
Target
221.149.709.000,00 Rp.
Realisasi
234.691.238.426,00 Rp.
Selisih Lebih 13.541.529.426,00 Rp.

d. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Target 88.558.675.000,00 Rp.
Realisasi 88.323.675.000,00 Rp.
Selisih Kurang (235.000.000,00) Rp

B. Pencapaian Target Kinerja Belanja
Data berasal dari pelaksanaan realisasi Program dan Kegiatan SKPD sesuai dengan
urusan yang dikerjakan sebagaiman tercantum dalam Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2011 (un-audited)
Urusan Wajib.
1. Urusan Wajib Pendidikan
Urusan wajib pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dengan realisasi
anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 189.740.189.000,00
Realisasi : Rp 146.241.997.867,00
Selisih : Rp 43.498.191.133,00 (77,07%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Pendidikan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 58 kegiatan dengan
capaian program sebesar 96,52%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
66

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 9 kegiatan
dengan capaian program sebesar 90,86%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 1 kegiatan
dengan capaian program sebesar 60,04%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 2 kegiatan dengan capaian program sebesar 88,96%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Pendidikan.
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini ada 2 kegiatan dengan capaian
program sebesar 99,61%.
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun ada 209
kegiatan dengan capaian program sebesar 74,34%.
3) Program Pendidikan Menengah ada 112 kegiatan dengan capaian
program 94,61%.
4) Program Pendidikan Non Formal ada 8 kegiatan dengan capaia program
sebesar 92,42%.
5) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ada 7
kegiatan dengan capaian program sebesar 88,14%.
6) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan ada 15 kegiatan dengan
capaian program sebesar 88,13%.
2. Urusan Wajib Kesehatan
Urusan wajib kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD dengan
realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 102.700.230.000,00
Realisasi : Rp 86.725.402.418,00
Selisih : Rp 15.974.827.582,00 (84,45%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Kesehatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 11 kegiatan dengan
capaian program 92,22%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 8 kegiatan
dengan capaian program 96,61%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 79,10%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 4 kegiatan dengan capaian program 99,06%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan ada 11 kegiatan dengan capaian
program 85,35%.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat ada 43 kegiatan dengan capaian
program 96,47%.
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat ada 5
kegiatan dengan capaian program 89,80%.
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat ada 5 kegiatan dengan capaian
program 95,00%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
67

5) Program Pengembangan Lingkungan Sehat ada 5 kegiatan dengan
capaian program 94,54%.
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ada 11
kegiatan dengan capaian program 79,16%.
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan ada 5 kegiatan dengan
capaian program 92,35%.
8) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu ada 3 kegiatan dengan capaian program
85,41%.
9) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit ada 2 kegiatan dengan capaian
program 80,61%.
10) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita ada 6 kegiatan
dengan capaian program 98,00%.
11) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia ada 3 kegiatan dengan
capaian program 96,49%.
12) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan ada 1
kegiatan dengan capaian program 99,87%.
13) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak ada 3
kegiatan dengan capaian program 89,12%.
14) Program Informasi Kesehatan ada 1 kegiatan dengan capaian program
96,46%.
15) Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLU ada 2 kegiatan
dengan capaian program 77,02%.
3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Urusan wajib pekerjaan umum dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Bina
Marga, Dinas PSDA dan ESDM dan Dinas Penerangan J alan dan Pengelolaan
Reklame dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 232.044.556.000,00
Realisasi : Rp 182.593.293.418,00
Selisih : Rp 49.451.262.582,00 (78,69%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Pekerjaan Umum
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 19 kegiatan dengan
capaian program 87,88%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 14 kegiatan
dengan capaian program 94,45%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 88,76%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 11 kegiatan dengan capaian program 98,29%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum
1) Program Pembangunan J alan dan J embatan ada 61 kegiatan dengan
capaian program 77,90%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
68

2) Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong ada 1 kegiatan
dengan capaian program 94,69%.
3) Program rehabilitasi/pemeliharaan J alan dan J embatan ada 46 kegiatan
dengan capaian program 90,63%.
4) Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
ada 3 kegiatan dengan capaian program 96,15%.
5) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan ada 3 kegiatan
dengan capaian program 97,34%.
6) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya ada 12 kegiatan dengan capaian program
96,43%.
7) Program penyediaan dan pengolahan air baku ada 4 kegiatan dengan
capaian program 95,75%.
8) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
ada 5 kegiatan dengan capaian program 93,61%.
9) Program pengendalian banjir ada 31 kegiatan dengan capaian program
56,96%.
10) Program Penerangan J alan Umum ada 32 kegiatan dengan capaian
program 90,47%.
11) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh ada 2
kegiatan dengan capaian program 61,61%.
12) Program Peningkatan Sarana & Prasarana Drainase ada 3 kegiatan
dengan capaian program 89,62%.
13) Program Rehabilitasi / pemeliharaan Infrastuktur kewilayahan ada 4
kegiatan dengan capaian program 99,84%.
4. Urusan Wajib Perumahan
Urusan wajib perumahan dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Tata Kota dan
Perumahan serta Dinas Kebakaran dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 51.035.290.900,00
Realisasi : Rp 47.113.885.014,00
Selisih : Rp 3.921.405.886,00 (92,32%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Perumahan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 9 kegiatan dengan
capaian program 90,51%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 7 kegiatan
dengan capaian program 94,78%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 96,34%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 6 kegiatan dengan capaian program 99,93%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Perumahan
1) Program Pengembangan Perumahan ada 10 kegiatan dengan capaian
program 85,91%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
69

2) Program Lingkungan Sehat Perumahan ada 25 kegiatan dengan capaian
program 97,14%.
3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan ada 4 kegiatan dengan
capaian program 79,59%.
4) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran ada
10 kegiatan dengan capaian program 94,96%.
5) Program pengelolaan areal pemakaman ada 10 kegiatan dengan capaian
program 94,65%.
6) Program Pengembangan Teknologi dan Konstruksi ada 15 kegiatan
dengan capaian program 87,48%.
5. Urusan Wajib Penataan Ruang
Urusan wajib penataan ruang dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Tata Kota
dan Perumahan, Dinas Penerangan J alan dan Pengelolaan Reklame serta Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dengan realisasi anggaran sebagai berikut :
Pagu Anggaran : Rp 10.554.487.100,00
Realisasi : Rp 8.758.963.404,00
Selisih : Rp 1.795.523.696,00 (82,99%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Penataan Ruang
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 22 kegiatan dengan
capaian program 91,49%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 16 kegiatan
dengan capaian program 80,96%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 95,56%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 2 kegiatan
dengan capaian program 75,06%.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 23 kegiatan dengan capaian program 86,37%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang
1) Program Perencanaan Tata Ruang ada 9 kegiatan dengan capaian
program 90,08%.
2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang ada 9 kegiatan dengan
capaian program 79,87%.
3) Program Pengelolaan Reklame ada 7 kegiatan dengan capaian program
67,17%.
6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Urusan wajib perencanaan pembangunan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 9.679.084.000,00
Realisasi : Rp 8.837.663.071,00
Selisih : Rp 841.420.929,00 (91,31%)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
70

Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 12 kegiatan dengan
capaian program 94,65%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 90,11%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 1 kegiatan
dengan capaian program 7,50%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 10 kegiatan dengan capaian program 89,42%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
1) Program Pengembangan data / informasi ada 13 kegiatan dengan capaian
program 91,87%.
2) Program Kerjasama Pembangunan ada 1 kegiatan dengan capaian
program 99,97%.
3) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar ada
7 kegiatan dengan capaian program 87,79%.
4) Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah ada 1 kegiatan dengan capaian program 76,24%.
5) Program perencanaan pembangunan daerah ada 7 kegiatan dengan
capaian program 94,07%.
6) Program perencanaan pembangunan ekonomi ada 3 kegiatan dengan
capaian program 91,71%.
7) Program perencanaan sosial budaya ada 5 kegiatan dengan capaian
program 91,68%.
8) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam ada 2
kegiatan dengan capaian program 89,02%.
7. Urusan Wajib Perhubungan
Urusan wajib perhubungan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 20.197.757.000,00
Realisasi : Rp 18.286.557.784,00
Selisih : Rp 1.911.199.216,00 (90,54%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Perhubungan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 15 kegiatan dengan
capaian program 82,43%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 9 kegiatan dengan
capaian program 91,85%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 98,18%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 1 kegiatan
dengan capaian program 76,36%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
71

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 10 kegiatan dengan capaian program 100,00%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Perhubungan
1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan ada 11
kegiatan dengan capaian program 97,12%.
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ ada
5 kegiatan dengan capaian program 89,44%.
3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan ada 12 kegiatan dengan
capaian program 91,33%.
4) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perhubungan ada 3
kegiatan dengan capaian program 93,96%.
5) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas ada 19 kegiatan
dengan capaian program 96,11%.
6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor ada 1
kegiatan dengan capaian program 91,75%.
8. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Urusan wajib lingkungan hidup dilaksanakan oleh 18 SKPD yaitu Dinas
Kebersihan, Badan Lingkungan Hidup serta 16 Kecamatan dengan realisasi
anggaran sebagai berikut :
Pagu Anggaran : Rp 49.773.763.000,00
Realisasi : Rp 48.724.890.269,00
Selisih : Rp 1.048.872.731,00 (97,89%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Lingkungan Hidup
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 25 kegiatan dengan
capaian program 96,48%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 12 kegiatan
dengan capaian program 97,82%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 7 kegiatan dengan capaian program 96,35%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan ada 42
kegiatan dengan capaian program 98,55%.
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
ada 27 kegiatan dengan capaian program 94,87%.
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam ada 5 kegiatan
dengan capaian program 96,19%.
4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam ada 1
kegiatan dengan capaian program 99,70%.
5) Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup ada 5 kegiatan dengan capaian program 99,37%.
6) Program Pengendalian Polusi ada 5 kegiatan dengan capaian program
96,55%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
72

7) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut ada 1
kegiatan dengan capaian program 98,66%.
8) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ada 10 kegiatan dengan
capaian program 99,04%.

9. Urusan Wajib Pertanahan
Urusan wajib pertanahan dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah (Bagian Tata
Pemerintah) dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 500.000.000,00
Realisasi : Rp 494.510.400,00
Selisih : Rp 5.489.600,00 (98,90%)
Dengan perincian sebagai berikut.
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
ada 1 kegiatan dengan capaian program 98,90%.
10. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan wajib kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil dan Sekretariat Daerah dengan realisasi
anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 7.922.588.000,00
Realisasi : Rp 7.359.218.806,00
Selisih : Rp 563.369.194,00 (92,89%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 12 kegiatan dengan
capaian program 93,65%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 10 kegiatan dengan
capaian program 89,67%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 1 kegiatan
dengan capaian program 97,04%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 2 kegiatan dengan capaian program 95,27%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan ada 15 kegiatan dengan
capaian program 97,16%.
11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Urusan wajib pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dilaksanakan
oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 2.737.866.800,00
Realisasi : Rp 2.600.597.900,00
Selisih : Rp 137.268.900,00 94,99%
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
73

Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 12 kegiatan dengan
capaian program 98,45%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 4 kegiatan
dengan capaian program 97,82%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 12 kegiatan dengan capaian program 100%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
1) Program Penguatan kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak ada
1 kegiatan dengan capaian program 99,77%.
2) Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan ada 1
kegiatan dengan capaian program 81,11%.
3) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam
pembangunan ada 12 kegiatan dengan capaian program 99,83%.
12. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Urusan wajib keluarga berencana dan keluarga sejahtera dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dengan realisasi
anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 1.602.852.250,00
Realisasi : Rp 1.586.462.500,00
Selisih : Rp 16.389.750,00 98,98%
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera.
1) Program Keluarga Berencana ada 7 kegiatan dengan capaian program
98,41%.
2) Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri ada 1 kegiatan dengan capaian program 99,85%.
3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja ada 1 kegiatan dengan capaian program
100,00%.
4) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV
AIDS ada 1 kegiatan dengan capaian program 100,00%.
5) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga ada 1
kegiatan dengan capaian program 100,00%.
13. Urusan Wajib Sosial
Urusan wajib sosial dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Sosial, Pemuda dan
Olahraga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Sekretariat Daerah
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
74

Pagu Anggaran : Rp 17.930.478.600,00
Realisasi : Rp 15.857.870.474,00
Selisih : Rp 2.072.608.126,00 (88,44%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Sosial
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 22 kegiatan dengan
capaian program 77,66%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 13 kegiatan dengan
capaian program 90,44%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 2 kegiatan dengan capaian
program 99,06%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 2 kegiatan dengan capaian program 82,53%.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 10 kegiatan dengan capaian program 94,76%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Sosial
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
PMKS ada 1 kegiatan dengan capaian program 97,82%.
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ada 2 kegiatan
dengan capaian program 70,81%.
3) Program Pembinaan Anak Terlantar ada 1 kegiatan dengan capaian
program 83,30%.
4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma ada 1 kegiatan
dengan capaian program 99,24%.
5) Program Pembinaan Panti asuhan/Panti J ompo ada 1 kegiatan dengan
capaian program 70,71%.
6) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial ada 21
kegiatan dengan capaian program 93,85%.
14. Urusan Wajib Ketenagakerjaan
Urusan wajib ketenagakerjaan dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dan Sekretariat Daerah dengan realisasi anggaran sebagai
berikut.
Pagu Anggaran : Rp 7.319.296.000,00
Realisasi : Rp 6.914.995.009,00
Selisih : Rp 404.300.991,00 (94,48%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Ketenagakerjaan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 10 kegiatan dengan
capaian program 95,76%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 8 kegiatan
dengan capaian program 84,12%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 11 kegiatan dengan capaian program 99,53%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
75

b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja ada 7
kegiatan dengan capaian program 97,75%.
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja ada 21 kegiatan dengan capaian
program 93,85%.
3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan ada 4
kegiatan dengan capaian program 98,90%.
15. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
Urusan wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dengan realisasi anggaran
sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 5.103.601.000,00
Realisasi : Rp 4.867.000.651,00
Selisih : Rp 236.600.349,00 (95,36%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Ketenagakerjaan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 6 kegiatan dengan
capaian program 94,21%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 92,78%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 4 kegiatan dengan capaian program 99,36%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan
1) Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
ada 5 kegiatan dengan capaian program 96,94%.
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM ada 5 kegiatan dengan capaian program 94,44%.
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM ada 5
kegiatan dengan capaian program 96,46%.
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi ada 4 kegiatan
dengan capaian program 94,74%.
16. Urusan Wajib Penanaman Modal
Urusan wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu dan Sekretariat Daerah dengan realisasi anggaran
sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 16.494.992.000,00
Realisasi : Rp 15.165.892.999,00
Selisih : Rp 1.329.099.001,00 91,94%
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Penanaman Modal
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 8 kegiatan dengan
capaian program 97,65%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
76

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 5 kegiatan
dengan capaian program 93,12%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 99,38%.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 3 kegiatan dengan capaian program 98,08%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi ada 13 kegiatan
dengan capaian program 90,87%.
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ada 10
kegiatan dengan capaian program 96,24%.
3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
ada 1 kegiatan dengan capaian program 91,20%.
17. Urusan Wajib Kebudayaan
Urusan wajib kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 4.771.899.000,00
Realisasi : Rp 4.604.981.215,00
Selisih : Rp 166.917.785,00 (96,50%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Kebudayaan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 13 kegiatan dengan
capaian program 97,27%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 5 kegiatan dengan
capaian program 97,89%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 2 kegiatan dengan capaian
program 100,00%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 2 kegiatan
dengan capaian program 98,94%.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 2 kegiatan dengan capaian program 98,58%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan
1) Program Pengembangan Nilai Budaya ada 4 kegiatan dengan capaian
program 99,72%.
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya ada 4 kegiatan dengan capaian
program 93,42%.
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya ada 8 kegiatan dengan capaian
program 98,46%.
4) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya ada 5
kegiatan dengan capaian program 77,21%.



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
77

18. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
Urusan wajib pemoda dan olahraga dilaksanakan oleh 17 SKPD yaitu Dinas
Sosial, Pemuda dan Olahraga, dan 16 Kecamatan dengan realisasi anggaran
sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 5.216.039.000,00
Realisasi : Rp 4.978.074.150,00
Selisih : Rp 237.964.850,00 (95,44%)
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda ada 3
kegiatan dengan capaian program 91,54%,
2) Program peningkatan peran serta kepemudaan ada 8 kegiatan dengan
capaian program 98,92%,
3) Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda ada 1 kegiatan dengan capaian program
99,27%,
4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga ada 1
kegiatan dengan capaian program 99,13%.
5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga ada 7 kegiatan
dengan capaian program 98,41%.
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga ada 19 kegiatan
dengan capaian program 93,80%.
19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan oleh 5
SKPD yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Linmas, Satuan Polisi Pamong Praja,
Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
dan Sekretariat Daerah dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 11.412.094.400,00
Realisasi : Rp 10.907.844.009,00
Selisih : Rp 504.250.391,00 (95,58%)
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 18 kegiatan dengan
capaian program 96,41%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 9 kegiatan
dengan capaian program 97,70%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 88,75%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 4 kegiatan
dengan capaian program 99,86 %.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 18 kegiatan dengan capaian program 98,19%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
78

b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ada 11
kegiatan dengan capaian program 97,81%.
2) Program pengembangan wawasan kebangsaan ada 7 kegiatan dengan
capaian program 95,53%.
3) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan ada 5 kegiatan dengan capaian program 95,70%.
4) Program pendidikan politik masyarakat ada 5 kegiatan dengan capaian
program 85,26%.
5) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam ada
4 kegiatan dengan capaian program 89,66%.
6) Program Pengkajian, Verifikasi, Evaluasi dan Rekonstruksi ada 1
kegiatan dengan capaian program 100,00%.
7) Program Hari Anti Narkoba Internasional ada 1 kegiatan dengan capaian
program 96,10%.
20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
Urusan wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh 23
SKPD yaitu 16 Kecamatan, Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Inspektorat,
Badan Kepegawaian Daerah, Kantor Pendidikan dan Pelatihan, Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 252.568.824.500,00
Realisasi : Rp 207.218.750.032,00
Selisih : Rp 45.350.074.468,00 (82,04%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 197 kegiatan dengan
capaian program 94,55%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 172 kegiatan
dengan capaian program 81,28%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 3 kegiatan dengan capaian
program 31,88%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 6 kegiatan
dengan capaian program 78,39%.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 47 kegiatan dengan capaian program 89,56%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
79

1) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS ada 3 kegiatan dengan
capaian program 95,85%.
2) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat ada 9
kegiatan dengan capaian program 61,21%.
3) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Daerah
ada 10 kegiatan dengan capaian program 76,63%.
4) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengolahan Keuangan Daerah
ada 89 kegiatan dengan capaian program 81,23%.
5) Program Pembinaan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota ada
2 kegiatan dengan capaian program 86,50%.
6) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH ada 28 kegiatan dengan capaian program
84,57%.
7) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan ada 1 kegiatan dengan capaian program 86,33%.
8) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi ada 6 kegiatan
dengan capaian program 90,71%.
9) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat ada 1
kegiatan dengan capaian program 98,01%.
10) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah ada 2
kegiatan dengan capaian program 87,82%.
11) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan ada 10 kegiatan
dengan capaian program 74,12%.
12) Program Pembinaan dan Peningkatan Organisasi Perangkat Daerah ada
27 kegiatan dengan capaian program 90,07%.
13) Program Pengelolaan Aset Daerah ada 14 kegiatan dengan capaian
program 59,89%.
14) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur ada 8 kegiatan
dengan capaian program 95,47%.
15) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur ada 34 kegiatan
dengan capaian program 84,95%.

21. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Urusan wajib ketahanan pangan dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 1.240.755.000,00
Realisasi : Rp 1.231.064.026,00
Selisih : Rp 9.690.974,00 99,22%
Dengan perincian sebagai berikut.
a. Program Penunjang Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 11 kegiatan dengan
capaian program 98,27%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 99,05%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
80

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 5 kegiatan dengan capaian program 100,00%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1) Program Ketahanan Pangan ada 7 kegiatan dengan capaian program
99,74%.
2) Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat ada 1 kegiatan dengan
capaian program 98,86%.
22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilaksanakan oleh 17 SKPD
yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana dan
16 Kecamatan dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 7.781.651.900,00
Realisasi : Rp 7.642.439.353,00
Selisih : Rp 139.212.547,00 98,21%
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan ada 22 kegiatan
dengan capaian program 95,88%.
2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan ada 2 kegiatan
dengan capaian program 100,00%.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun
Kelurahan ada 42 kegiatan dengan capaian program 98,73%.
23. Urusan Wajib Statistik
Urusan wajib Statistik dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 450.000.000,00
Realisasi : Rp 440.698.540,00
Selisih : Rp 9.301.460,00 97,93%
Dengan perincian sebagai berikut.
Program Penunjang Urusan Wajib Statistik
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah ada 1 kegiatan
dengan capaian program 97,93%.
24. Urusan Wajib Kearsipan
Urusan wajib Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 331.850.650,00
Realisasi : Rp 287.012.060,00
Selisih : Rp 44.838.590,00 (86,49%)
Dengan perincian sebagai berikut.
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Perpustakaan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
81

1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan ada 2 kegiatan dengan
capaian program 97,94%.
2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah ada 3
kegiatan dengan capaian program 86,64%.
3) Program Pemeliharaan Rutin Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
ada 1 kegiatan dengan capaian program 81,30%.
4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Arsip ada 1 kegiatan
dengan capaian program 80,88%.
25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Urusan wajib Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta Sekretariat Daerah
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 6.338.570.500,00
Realisasi : Rp 5.643.369.750,00
Selisih : Rp 695.200.750,00 89,03%
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Pelaksanaan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa ada 8
kegiatan dengan capaian program 88,75%.
2) Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media ada 2 kegiatan dengan
capaian program 89,27%.
26. Urusan Wajib Perpustakaan
Urusan wajib Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 4.856.166.350,00
Realisasi : Rp 4.454.590.145,00
Selisih : Rp 401.576.205,00 91,73%
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Wajib Perpustakaan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 14 kegiatan dengan
capaian program 93,49%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 7 kegiatan
dengan capaian program 85,38%.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur ada 1 kegiatan dengan capaian
program 98,38%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ada 1 kegiatan
dengan capaian program 63,05%.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 5 kegiatan dengan capaian program 100%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Perpustakaan
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan ada
kegiatan dengan capaian program 93,43%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
82

2) Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Perpustakaan ada 4
kegiatan dengan capaian program 9,82%.
3) Program Penyelamatan Dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan ada 2
kegiatan dengan capaian program 98,89%.

Urusan Pilihan
1. Urusan Pilihan Pertanian
Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pertanian dan
Sekretariat Daerah dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 7.501.629.100,00
Realisasi : Rp 6.716.910.606,00
Selisih : Rp 784.718.494,00 (89,54%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 11 kegiatan dengan
capaian program 94,96%.
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ada 2 kegiatan dengan
capaian program 98,89%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 5 kegiatan dengan capaian program 96,81%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani ada 1 kegiatan dengan
capaian program 99,35%.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan ada 1
kegiatan dengan capaian program 95,12%.
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan ada
2 kegiatan dengan capaian program 76,60%.
4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan ada 2 kegiatan
dengan capaian program 86,22%.
5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak ada 1 kegiatan
dengan capaian program 99,76%.
6) Program peningkatan produksi hasil peternakan ada 1 kegiatan dengan
capaian program 89,10%.
2. Urusan Pilihan Kehutanan
Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dengan realisasi
anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 507.350.900,00
Realisasi : Rp 461.367.900,00
Selisih : Rp 45.983.000,00 90,94%
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Penunjang Urusan Pilihan Kehutanan
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan peternakan ada 1 kegiatan dengan
capaian program 90,94%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
83

3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh Dinas PSDA
dan ESDM dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 700.000.000,00
Realisasi : Rp 107.941.775,00
Selisih : Rp 592.058.225,00 (15,42%)
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Pelaksanaan Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
1) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan peternakan
ada 2 kegiatan dengan capaian program 12,43%.
2) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan peternakan ada 2 kegiatan dengan capaian program
33,38%.
4. Urusan Pilihan Pariwisata
Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 3.358.801.000
Realisasi : Rp 2.962.469.000
Selisih : Rp 396.332.000 (88,20%)
Dengan perincian sebagai berikut :
Program Penunjang Urusan Pilihan Pariwisata
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata peternakan ada 9 kegiatan
dengan capaian program 99,11%.
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata peternakan ada 2 kegiatan
dengan capaian program 82,06%.
3) Program Pengembangan Kemitraan peternakan ada 4 kegiatan dengan
capaian program 99,72%.
5. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 3.528.930.000,00
Realisasi : Rp 3.417.982.292,00
Selisih : Rp 110.947.708,00 (96,86%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran peternakan ada 10 kegiatan
dengan capaian program 96,61%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur peternakan ada 4
kegiatan dengan capaian program 99,01%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan peternakan ada 2 kegiatan dengan capaian program 100%.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
84

b. Program Penunjang Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
1) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir peternakan ada 3
kegiatan dengan capaian program 99,27%.
2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan peternakan ada 3 kegiatan
dengan capaian program 93,46%.
3) Program Pengembangan Perikanan Tangkap peternakan ada 1 kegiatan
dengan capaian program 98,72%.
4) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan peternakan ada 1
kegiatan dengan capaian program 97,68%.
5) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
peternakan ada 2 kegiatan dengan capaian program 98,24%.
6. Urusan Pilihan Perdagangan
Urusan Pilihan Perdagangan dilaksanakan oleh 3 SKPD yaitu Dinas Pasar, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan serta Sekretariat Daerah dengan realisasi
anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 28.216.927.000,00
Realisasi : Rp 23.383.242.363,00
Selisih : Rp 4.833.684.637,00 (82,87%)
Dengan perincian sebagai berikut :
a. Program Penunjang Urusan Pilihan Perdagangan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 8 kegiatan dengan
capaian program 87,64%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 4 kegiatan
dengan capaian program 93,27%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 1 kegiatan dengan capaian program 85,97%.
b. Program Penunjang Urusan Pilihan Perdagangan
1) Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan ada 5
kegiatan dengan capaian program 96,70%.
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor ada 2 kegiatan dengan
capaian program 98,09%.
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri ada 19
kegiatan dengan capaian program 79,94%.
4) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan ada 7 kegiatan
dengan capaian program 87,73%.
7. Urusan Pilihan Perindustrian
Urusan Pilihan Perindustrian dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dengan realisasi anggaran sebagai berikut.
Pagu Anggaran : Rp 2.098.328.000,00
Realisasi : Rp 2.018.923.401,00
Selisih : Rp 79.404.599,00 (96,22%)
Dengan perincian sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
85

a. Program Penunjang Urusan Pilihan Perindustrian
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ada 8 kegiatan dengan
capaian program 97,68%.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ada 3 kegiatan
dengan capaian program 87,73%.
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan ada 10 kegiatan dengan capaian program 99,87%.
b. Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Perindustrian
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah ada 2 kegiatan
dengan capaian program 96,80%.
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri ada 1 kegiatan
dengan capaian program 98,76%.
3) Program Penataan Struktur Industri ada 1 kegiatan dengan capaian
program 94,12%.
4) Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial ada 1 kegiatan
dengan capaian program 100,00%.
8. Urusan Pilihan Transmigrasi
Anggaran Program dan Kegiatan pelaksanaan Urusan Pilihan Transmigrasi
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan untuk anggarannya
masuk dalam Urusan Wajib Tenaga Kerja.

2.3.3. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah
ditetapkan
2.3.3.1. Urusan Wajib
1. Urusan Wajib Pendidikan
a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan urusan pendidikan di Pemerintah
Kota Semarang pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.
1) Adanya regulasi (juknis-juklak) DAK tahun 2011 yang turun pada Akhir
tahun 2011;
2) Adanya kegiatan yang gagal lelang walaupun mekanisme sudah
dijalankan sesuai dengan prosedur;
3) Adanya kesulitan Bantuan Pemerintah Pusat (BOS) tambah kurang
anggaran untuk alokasi sekolah yang terjadi pada Akhir Tahun sehingga
tidak masuk APBD Perubahan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan
tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1) DAK dan Kegiatan bersumber dari bantuan keuangan provinsi yang tidak
dapat dilaksakan pada tahun anggaran 2011 akan diluncurkan pada tahun
2012.
2) Tambah Kurang BOS tahun anggaran 2011 akan dimasukkan dalam
APBD Perubahan 2012.
2. Urusan Wajib Kesehatan
a. Faktor-faktor penghambat penyelenggaraan urusan kesehatan di Pemerintah
Kota Semarang pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
86

1) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
- Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) .
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Meskipun sudah menggunakan Data Base masyarakat miskin
namun Dinas Kesehatan masih melayani dengan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM) bagi penduduk miskin.
3) Perlunya pembangunan gedung rehabilitasi medik yang memadai sebagai
antisipasi peningkatan kunjungan.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan:
1) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pembentukan Tim AMP (Audit Maternal Perinatal)
- Kerjasama Lintas sector melalui Surat edaran Walikota nomor : 441.8
/ 5235 tentang Penurunan Angka Kematian ibu kepada Camat se Kota
Semarang.
- Peningkatan Pelayanan Puskesmas terutama di Puskesmas PONED.
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Koordinasi dengan Tim Penaggulangan Kemiskinan Kota Semarang
3) Diusulkan pembangunan gedung rehabilitasi medik 2 lantai.

3. Urusan Wajib Pekerjaan Umum
a. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi sebagai berikut.
1) Program Pembangunan J alan dan J embatan
Kegiatan AMDAL J l. MijenMangkang dibatalkan karena anggaran
keuangan daerah terbatas dalam hal kebutuhan pembebasan lahan.
2) Program Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan J embatan
Dari 46 kegiatan yang dianggarkan, ada 8 kegiatan yang tidak terlaksana
dikarenakan kegiatan tersebut merupakan bantuan Sarpras dari
Pemerintah Provinsi J awa Tengah yang sudah dikerjakan oleh Dinas Tata
Kota dan Permukiman.
3) Program Pengendalian Banjir
Ada 2 kegiatan yang belum terlaksana dengan baik yaitu :
- Kegiatan Pembebasan Tanah K. Bringin Tahap I & Pembebasan
Tanah Embung Hulu Kali Bringin.
- Kegiatan Penyediaan Lahan Kolam Retensi Kali Semarang
dikarenakan belum adanya kesepakatan Penerima Ganti PT.
PELINDO selaku Pengelola Lahan dengan PT. TMB selaku
pemegang Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan Lahan.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1) Akan dilakukan evaluasi ulang untuk kegiatan Pembebasan Lahan J alan
Mijen- Mangkang dan diupayakan melalui pola investasi.
2) Untuk kegiatan yang bersumber dana dari Bantuan Sarpras Propinsi akan
dilakukan upaya koordinasi yang lebih intensif.
3) Diusulkan dianggarkan lagi pada TA 2012 untuk dilanjutkan kembali.
dan Melakukan upaya hukum dengan persiapan data- data dukung
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
87

melalui konsinyasi di Pengadilan dalam Penyediaan Lahan Kolam
Retensi K. Semarang.
4. Urusan Wajib Perumahan
a. Beberapa faktor penghambat yang dihadapi terkait Urusan Wajib Perumahan
pada tahun 2011 yaitu :
1) Dalam Program Lingkungan Sehat Permukiman, rasio permukiman layak
huni di Kota Semarang di tahun berjalan terhitung masih kecil. Karena
masih banyaknya permukiman kumuh yang tersebar di seluruh Kota
Semarang, yaitu 643 m
2
2) Dalam Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Susun Kota Semarang, diantaranya terkait dengan pemeliharaan
fisik bangunan dan lingkungan Rumah Susun masih ada kendala karena
kepemilikan aset belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang
sehingga belum bisa dianggarkan dalam APBD untuk pemeliharaannya.
atau 1,72% dari seluruh luas wilah Kota
Semarang.
3) Masih banyaknya Prasarana Sarana Utilitas (PSU)dari pengembang
perumahan yang belum diserahkan, hal ini mengakibatkan terbatasnya
perlindungan kebutuhan PSU masyarakat oleh Pemkot Semarang.
Terbatasnya kesempatan masyarakat untuk mengakses PSU serta
terbatasnya kesempatan merawat PSU tersebut.
4) Masih kurangnya sarana dan prasarana untuk pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran.
5) Peningkatan kuantitas dan kualitas lahan pemakaman masih sangat
kurang dari kebutuhannya.
b. Rencana tindak lanjut :
1) Meningkatkan rasio permukiman layak huni di tahun mendatang melalui
upaya inventarisasi kawasan permukiman kumuh di Kota Semarang dan
dengan menambah jumlah anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang
bersifat peningkatan fasilitas dan kualitas kawasan permukiman kumuh.
2) Untuk Kegiatan Peningkatan & Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rusun
Kota Semarang, melakukan komunikasi dengan Pemerintah Pusat dalam
rangka percepatan proses penyerahan kepemilikan aset Rusunawa, dan
menginvetarisasi kerusakan yang dituangkan dalam usulan perbaikan
rusun dari penghuni Rusun dan masyarakat sekitar serta menganggarkan
biaya yang diupayakan dari APBD Kota untuk memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang ada.
3) Melaksanakan pendataan Prasarana Sarana Utilitas juga melakukan
verifikasi sampai dengan penyerahan Prasarana Sarana Utilitas pada para
pengembang perumahan yang sudah siap untuk diserahkan pada Pemkot
Semarang.
4) Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan
mengupayakan pengajuan bantuan sumber dana dari APBN, APBD
Provinsi dan partisipasi pihak swasta mengadakan baik sarana maupun
prasarana untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dan
penanggulangan bencana untuk di lokasi usahanya dan lingkungannya.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
88

5) Program Pengelolaan Areal Pemakaman mengupayakan permintaan
tambahan bantuan sumber dana dari APBN, APBD Provinsi untuk
pembuatan master plan pemakaman dan peningkatan kuantitas dan
kualitas lahan pemakaman masih sangat kurang dari kebutuhannya.
5. Urusan Wajib Penataan Ruang
a. Beberapa faktor penghambat yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan
Ruang pada tahun 2011 yaitu :
1) Penetapan Perda Nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) tahun 2011-2031 baru dapat terealisir 30 J uni 2011
sehingga semua pelayanan perijinan yang terkait Tata Ruang menunggu
Perda tersebut ditetapkan.
2) Dalam pengendalian pemanfaatan ruang, Untuk Tahun 2011 pencapaian
target rumah yang memiliki IMB,HO dan KRK sebesar 38 % (4.365 ijin),
hal ini disebabkan pemberlakuan Perda RTRW tahun 2011-2031 baru
dilaksanakan pertengahan tahun 2011.
3) Penyelenggaraan penataan reklame tahun 2011 belum dapat dilaksanakan
sesuai sasaran dikarenakan keterbatasan waktu dalam penyelesaian Draft
Perubahan Perda No. 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Reklame.
4) Masih kurang optimalnya penataan dan penertiban reklame terutama di
jalan-jalan protokol mengakibatkan program penataan wajah kota
menjadi kurang optimal, hal ini disebabkan belum terpetakan secara baik
titik-titik reklame di kota Semarang yang menyebabkan sulitnya untuk
melakukan pengawasan dan penertiban.
b. Rencana Tindak Lanjut yang akan dilaksanakan :
1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 20112031 yang telah
ditetapkan sebagai Perda No. 14 tahun 2011 untuk dapat segera
ditindaklanjuti.
2) Dengan telah ditetapkan Perda No. 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011-2031 pelayanan
atas permohonan IMB, HO dan KRK untuk tahun 2012 diharapkan dapat
berjalan secara optimal.
3) Penyusunan dan perumusan Draft Perubahan Perda No. 8 Tahun 2006
tentang Penyelenggaraan Reklame akan dilanjutkan pembahasannya pada
tahun 2012.
4) Dengan disusunnya Masterplan Reklame di tahun 2011 ini diharapkan
dapat meningkatkan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
terkait dalam hal perencanaan, pengawasan dan penertiban reklame di
kota Semarang.
6. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
a. Faktor penghambat yang dihadapi pada urusan perencanaan pembangunan
selama tahun 2011 adalah :
1) Belum tersosialisasikannya dokumen perencanaan pembangunan daerah
baik RPJ PD, RPJ MD ataupun dokumen pembangunan lainnya secara
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
89

menyeluruh kepada stake holder dokumen perencana pembangunan
daerah.
2) Bahwa warga masyarakat khususnya penduduk miskin Kota Semarang
masih kurang responsif dan proaktif dalam menerima informasi dari
Pemerintah Kota Semarang yang berkaitan dengan kegiatan Identifikasi
dan Verifikasi Warga Miskin Kota Semarang Tahun 2011, sehingga
menyebabkan Data Base Warga Miskin Kota Semarang masih kurang
sempurna.
b. Rencana tindak lanjut :
1) Optimalisasi sosialisasi dokumen perencanaan pembangunan daerah
melalui.
Pengembangan Pusat Informasi Pembangunan (PIP)
Tatap muka
Media massa ataupun media elektronika
2) Menindaklanjuti Penetapan Warga Miskin Kota Semarang tahun 2011
dengan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait selaku penguna data
tersebut agar terwujud kesamaan persepsi dalam menetapkan sasaran
kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan.
3) Perlunya revisi Peratura Daerah Kota Semarang nomor 4 tahun 2008
tentang Penanggulangan Keiskinan di Kota Semarang sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan identifikasi dan verifikasi warga miskin Kota
Semarang tiap 2 tahun sekali karena sudah ada peraturan yang lebih tinggi
yaitu UU nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin dimana
di dalamnya mengatur secara jelas bagaimana mendata, mengolah data
sampai dengan pemberian kartu identitas bagi warga miskin yang sudah
terdata.
7. Urusan Wajib Perhubungan
a. Faktor penghambat dalam pelaksanaan urusan perhubungan oleh Pemerintah
Kota Semarang pada tahun 2011 antara lain sebagai berikut :
1) Belum optimalnya pengoperasian Terminal Mangkang, hal ini
dikarenakan :
- Trayek bus AKAP / AKDP dari arah barat dan selatan belum dirubah
bahwa Terminal Mangkang sebagai titik akhir perjalanan.
- Agen-agen bus belum menempati area yang telah disediakan di
Terminal Mangkang.
2) Pengelolaan parkir tepi jalan umum belum optimal sehingga capaian
target pendapatan masih rendah. Untuk kegiatan Lelang Parkir belum
dilaksanakan dikarenakan masih dalam tahap proses pemutakhiran data.
3) Kegiatan studi kelayakan ATCS (area traffic control system) tidak
dilaksanakan karena sudah diakomodir dalam kegiatan DED
Pembangunan ATCS.
b. Beberapa langkah yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Semarang untuk
mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut :
1) Untuk mengoptimalkan pengoperasian Terminal Mangkang akan
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
90

- Koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Dinhubkominfo
Provinsi J awa Tengah agar Terminal Mangkang menjadi titik akhir
perjalanan Trayek bus AKAP / AKDP dari arah barat dan selatan.
- Penindakan bersama instansi terkait akan dilakukan awal tahun 2012
untuk menertibkan bus AKAP / AKDP yang melanggar trayek dan
tidak masuk Terminal Mangkang.
- Memindahkan agen-agen bus yang berada diluar terminal ke lokasi
yang sudah disediakan di Terminal Mangkang.
- Melengkapi fasilitas umum dan fasilitas lain di dalam dan di kawasan
Terminal Mangkang.
2) Untuk mengoptimalkan pengelolaan parkir tepi jalan umum dengan
melalui pihak ketiga melalui proses lelang serta meningkatkan operasi
penertiban parkir.
8. Urusan Wajib Lingkungan Hidup
a. Faktor Penghambat dalam pelaksanaan urusan wajib lingkungan hidup :
1) Pencemaran air, udara dan limbah B3 yang bersumber dari kegiatan
industri dan jasa, rumah tangga (limbah domestik) dan sektor
transportasi.
2) Kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan dan/atau
pengambilan bahan minerba dan pemanfaatan air tanah yang melampaui
batas.
3) Peningkatan terjadinya fenomena perubahan iklim.
4) Penurunan muka tanah (land subsidience).
5) Abrasi daerah pesisir pantai dan intrusi air laut.
b. Rencana tindak lanjut :
1) Fasilitasi penyelenggaraan sosialisasi, pelatihan dan bimbingan teknis
pengendalian dampak lingkungan yang diakibatkan dari kegiatan industri
dan jasa serta kegiatan rumah tangga (limbah domestik).
2) Peningkatan fungsi pembinaan dan pengawasan Badan Lingkungan
Hidup Kota Semarang terhadap kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan dan peningkatan koordinasi antar SKPD terkait.
3) Penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 26 % pada tahun 2020 melalui
rehabilitasi lahan kritis, pengendalian pencemaran udara dan
pengendalian penggunaan bahan perusak ozon (BPO).
4) Peningkatan kegiatan konservasi sumber daya alam dan penghijauan di
kawasan DAS yang merupakan daerah recharge area (cadangan sumber
air tanah).
5) Pengelolaan dan rehabilitasi kawasan pesisir pantai Kota Semarang serta
peningkatan pengawasan perijinan pemanfaatan air tanah.
9. Urusan Wajib Pertanahan
a. Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan Urusan Pertanahan antara
lain sebagai berikut :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
91

1) Kegiatan P5T ini belum optimal dikarenakan tidak semua pemilik bidang
tanah mengembalikan formulir yang telah dibagikan oleh petugas
Kelurahan.
2) Kompleksitas permasalahan di bidang pertanahan yang terkadang
memerlukan waktu yang cukup panjang serta melibatkan banyak pihak
dalam upaya penyelesaiannya.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasinya, antara lain sebagai berikut :
1) Pelaksanaan up-dating dan inventarisasi pertanahan melalui pelaksanaan
Sistem Informasi Pertanahan dan mengoptimalkan peran aktif petugas
Kelurahan dalam pengambilan data bidang tanah kepada warga
Kelurahan dan menumbuhkan kesadaran warga untuk mendukung
kegiatan P5T ini serta perlu adanya staf Kelurahan yang mampu
mengelola data yang ada maupun data yang akan didapat dalam
menyempurnakan kegiatan P5T ini di tahun berikutnya. Pada tahun 2012
kegiatan P5T direncanakan dilaksanakan di 16 kelurahan.
2) Pengalokasian anggaran untuk kegiatan fasilitasi penyelesaian
permasalahan pertanahan tetap dilakukan sebagai antisipasi apabila
muncul permasalahan terkait dengan pertanahan.
10. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Dalam upaya optimalisasi kinerja sesuai program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan, dapat disampaikan beberapa faktor penghambat :
1) Representatif 13 (tigabelas) gedung TPDK Kecamatan belum sesuai
standar pelayanan administrasi kependudukan untuk mendukung
pelaksanaan KTP berbasis NIK Nasional/KTP Elektronik (e KTP).
2) Perlunya untuk memperluas bangunan gedung arsip karena sudah tidak
dapat untuk menampung arsip dokumen kependudukan.
3) Belum dilaksanakan pembangunan elektronik arsip dokumen akta catatan
sipil yang bersifat arsip aktif untuk lebih memudahkan dalam pencarian
dokumen.
4) Tersedianya data penduduk yang akurat dan mutakhir yang dapat
digunakan untuk verifikasi pelayanan publik dan sebagai sarana
penunjang perumusan kebijakan pembangunan.
b. Guna mengatasi permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas,
dapat disampaikan beberapa rencana tindak lanjut sebagai berikut.
1) Pembangunan gedung TPDK Kecamatan yang representatif sesuai
standar pelayanan administrasi kependudukan telah dilaksanakan secara
bertahap mulai tahun 2010 di 3 (tiga) TPDK kecamatan dan pada tahun
anggaran 2012 telah dialokasikan anggaran untuk pembangunan 5 (lima)
buah gedung TPDK Kecamatan.
2) Melakukan perencanaan kebutuhan perluasan gedung arsip dan
mengusulkan anggaran dan perencanaan teknis pembangunan Gedung
Arsip sesuai dengan standar menurut Undang-Undang Kearsipan pada
tahun yang akan datang.
3) Melaksanakan pembangunan database elektronik arsip dokumen akta
catatan sipil secara bertahap mulai tahun 2012.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
92

4) Mengintensifkan sosialisasi mengenai kebijakan dan peraturan
perundang-undangan tentang administrasi kependudukan.
11. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan program pada urusan wajib
pemberdayaan anak dan perlindungan anak :
1) Masih adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis
gender.
2) Belum efektifnya Forum Anak sebagai wadah fasilitasi partisipasai anak
dalam penentuan kebijakan publik.
3) Pemahaman terhadap perencanaan anggaran responsif gender belum
maksimal.
4) Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan Kota Layak
Anak di Kota Semarang.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Peningkatan perlindungan terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan
dan anak berbasis gender melalui sarana kegiatan advokasi,
pendampingan sosial, KIE dan Monev.
2) Meningkatkan peran aktif Forum Anak dalam setiap tahapan
perencanaan, pembangunan, melalui keterlibatan Forum Anak pada
Musrenbang.
3) Meningkatkan kualitas SDM dalam perencanaan anggaran responsif
gender.
4) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui Sosialisasi Kebijakan Kota
Layak Anak yang lebih intensif.
12. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Faktor penghambat dalam pelaksanaan urusan :
1) Masih cukup tingginyaTingginya angka TFR , yaitu 2,04.
2) Belum optimalnya kelompok Bina Keluarga lansia, Remaja dan balita
dan masih terbatasnya tenaga pendamping kelompok bina keluarga.
3) Semakin berkurangnya pembinaan dan peran serta masyarakat dalam
program KB.
4) Masih kurang terintegrasinya program KB terhadap kebijakan
kependudukan.

b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana untuk masyarakat
dan mendorong masyarakat untuk mengendalikan kelahiran.
2) Penguatan Kelompok Bina Keluarga, Bina Balita, Bina Remaja dan Bina
Lansia.
3) Peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan informasi
program KB-KS serta meningkatnya peserta KB mandiri.
4) Pengintegrasian Program KB melalui Sosialisasi, advokasi dan
koordinasi yang sesuai dengan kebutuhan, aspirasi dan kemampuan
masyarakat setempat.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
93

13. Urusan Wajib Sosial
a. Faktor penghambat yang dihadapi :
1) Kurangnya tingkat kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi kejadian
bencana karena kondisi alam dan cuaca yang tidak menentu.
2) Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha dalam
merekrut tenaga kerja dari anak jalanan purna bina.
3) Merebaknya Anak J alanan dan PGOT yang justru berasal dari luar Kota
Semarang menyebabkan keterbatasan tempat penampungan pasca
penertiban.
4) Masih banyaknya keluarga miskin yang perlu dibina melalui kelompok
usaha bersama, baik melalui KUBE (Kelompok Usaha Bersama) maupun
UEP (Usaha Ekonomi Produktif) bagi masyarakat/ warga miskin dalam
rangka meningkatkan taraf hidup mereka..
b. Rencana tindak lanjut :
1) Perlu sinergitas, peningkatan intensitas koordinasi dan evaluasi berkaitan
perubahan data sehingga program-progran dan kegiatan-kegiatan terkait
dapat tercapai dengan lebih akurat dan tepat sasaran.
2) Meningkatkan intensitas kegiatan Posko Penanganan 24 jam per hari,
dengan berbagai elemen masyarakat dalam penanganan bencana.
3) Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program
pemagangan bagi anak jalanan purna bina.
4) Mendorong Pemerintah Provinsi J awa Tengah untuk fasilitasi
penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah.
5) Upaya dan program pembinaan dan pengembangan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) yang mampu memberikan kesejahteraan bagi warga
miskin yang menjadi anggotanya.
14. Urusan Wajib Ketenagakerjaan
a. Faktor penghambat dalam pelaksanaan urusan :
1) Kondisi gedung (UPTD) Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Semarang rusak berat, sehingga tidak memungkinkan
untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja.
2) Masih banyak sekali para penganggur/pencari kerja yang ingin merintis
suatu usaha/mengembangkan usaha yang sudah ada tetapi mereka tidak
mempunyai keterampilan maupun kesulitan modal, sehingga perlu
mendapatkan kegiatan pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan
maupun pemberian sarana dan prasarana usaha.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Dilaksanakan rehabilitasi sedang/berat gedung (UPTD) Balai Latihan
Kerja serta menambah sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
keterampilan.
2) Untuk mengatasi pengangguran / pencari kerja dengan melakukan
perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kapasitas kualitas tenaga
kerja (melaksanakan pelatihan wira usaha.
3) Melaksanakan pemagangan ke beberapa perusahaan bagi pencari kerja /
anak SLTA yang tidak melanjutkan kuliah.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
94

15. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
a. Permasalahan dalam Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah
yaitu:
1) Penerima pinjaman modal bergulir baik Koperasi, UKM maupun LKM
masih ada yang belum memenuhi kewajiban untuk mengangsur sesuai
perjanjian yang telah disepakati.
2) Beberapa koperasi belum mampu membuat atau menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi koperasi yang berlaku.
3) Dalam bidang manajemen kelembagaan koperasi, belum semua koperasi
memiliki kelengkapan ijin operasional.
4) Dalam bidang manajemen usaha koperasi, masih terdapat koperasi yang
kurang produktif.
5) Di Kota Semarang belum ada sentra (pusat) penjualan produk-produk
unggulan UMKM.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan Urusan Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil Menengah yaitu:
1) Inventarisasi tunggakan, penagihan melalui surat serta pembinaan kepada
Koperasi, UKM dan LKM yang macet.
2) Melakukan pembinaan lebih intensif dan penyelenggaraan pelatihan
tentang akuntansi koperasi kepada pengelola koperasi.
3) Sosialisasi mengenai kelengkapan ijin usaha koperasi untuk
pengembangan usaha koperasi.
4) Melaksanakan fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui
peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
berupa forum komunikasi koperasi.
5) Diharapkan di Kota Semarang dibangun pusat penjualan produk
unggulan UMKM yang representatif.
16. Urusan Wajib Penanaman Modal
a. Faktor penghambat yang dihadapi :
1) Masih perlunya pembinaan terhadap BUMD
2) Belum adanya Perda yang mengatur tentang Penanaman Modal.
3) Masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan
perijinan dan penanaman modal.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Pembinaan yang berkesinambungan / berkelanjutan dalam rangka
peningkatan kinerja BUMD baik dari segi kualitas SDM dan kontribusi
pendapatan asli daerah ke Pemerintah Kota Semarang
2) Pada Tahun Anggaran 2012 di agendakan Perda Penanaman Modal
dibahas oleh Badan Legislasi Daerah.
3) Pada Tahun Anggaran 2012 diadakan Kegiatan Penataan Sarana dan
Prasarana Penunjang Kinerja Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal.
17. Urusan Wajib Kebudayaan
a. Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan urusan :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
95

1) Kurangnya minat generasi muda terhadap seni dan budaya tradisional,
sehingga sulit untuk meneruskan generasi penerus, khususnya terhadap
seni tradisi.
2) Minimnya kepedulian masyarakat terhadap seni dan budaya
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Berupaya menumbuhkan minat generasi muda melalui pengembangan
seni tradisi
2) Meningkatkan atraksi seni dan budaya tradisi secara kreatif .
18. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga
a. Faktor penghambat yang dihadapi :
1) Kurangnya sarana dan prasarana olahraga prestasi yang representatif dan
memadai bagi pembinaan atlet.
2) Belum terwujudnya program pembinaan atlet secara terpadu dan
berkesinambungan yang berdampak belum optimalnya prestasi olahraga
di tingkat nasional maupun internasional.
3) Rendahnya dukungan anggaran untuk rehabilitasi dan pemeliharaan serta
pembangunan bagi sarana dan prasarana olahraga untuk masyarakat.
4) Perlu dilakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah kota, berkaitan dengan
pelaksanaan waktu kegiatan dan jumlah quota peserta kepemudaan di
tingkat provinsi, sehingga pelaksanaan kegiatan kepemudaan kurang
berjalan lancar, mengingat bahwa pelaksanaan urusan kepemudaan di
daerah merupakan dengan program nasional maupun tingkat provinsi.
b. Guna mengurangi permasalahan yang terjadi, maka rencana yang akan
ditempuh antara lain sebagai berikut.
1) Perlu melakukan peningkatan sarana prasarana olahraga prestasi yang ada
sedemikian rupa melalui rehabilitasi atau pembangunan tempat olahraga
yang memadai guna mendukung pencapaian prestasi olahraga secara
optimal.
2) Perlu diwujudkannya program pembinaan atlit secara terpadu dan
berkesinambungan, dengan meningkatkan intensitas koordinasi dan
pembinaan olahraga dengan pihak pemangku kepentingan di bidang
olahraga prestasi.
3) Mengoptimalkan anggaran berkaitan dengan program / kegiatan
rehabilitasi dan pembangunan sarana dan prasarana yang ada dengan
memperhatikan skala prioritas.
4) Meningkatkan intensitas koordinasi dan sinergitas serta mendorong
pemerintah provinsi untuk lebih memantapkan program-program dan
kegiatan kepemudaan secara terpadu dan terintegritas dengan baik.
19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a. Faktor penghambat dalam pelaksanaan urusan :
1) Dampak semakin tingginya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan
penduduk di Kota Semarang, mengakibatkan semakin terbukanya
peluang kriminalitas, semakin kompleksnya permasalahan sosial yang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
96

timbul, dan terjadi perbedaan pandangan / interprestasi dari berbagai
kalangan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang mengatur
tentang masalah sosial, politik dan ekonomi yang dapat menimbulkan
kerawanan / potensi konflik.
2) Dengan usia rata-rata anggota Linmas antara 50 tahun hingga 60 tahun,
merupakan usia yang sudah tidak produktif lagi, untuk itu diperlukan
regenerasi dan kaderisasi anggota Linmas yang terfokus pada generasi
muda guna mendukung Sistem Keamanan Rakyat Semesta.
3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan dan ketaatan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Masih kurangnya frekwensi latihan bagi aparat penanggulangan bencana
dalam mengantisipasi potensi bencana di Kota Semarang.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Optimalisasi koordinasi dan harmonisasi komunikasi yang sinergis
diantara jajaran Pimpinan Daerah melalui Forkompimda dengan tokoh
agama dan tokoh masyarakat dalam mensikapi permasalahan-
permasalahan yang timbul dan berpotensi mengganggu kestabilan sosial,
politik dan ekonomi Kota Semarang.
2) Perlunya Strategi Promotif yang menarik para generasi muda agar
termotivasi untuk ikut serta dalam rekruitmen Linmas.
3) Peningkatan intensitas sosialisasi Peraturan Daerah bagi seluruh warga
masyarakat Kota Semarang melalui berbagai media massa.
4) Melaksanakan latihan teknis penanggulangan bencana secara rutin dan
mengirimkan personil untuk mengikuti diklat / bintek penanggulangan
bencana baik yang dilakukan oleh Provinsi, pusat maupun daerah lain .
20. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian
a. Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan
urusan wajib Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah Dan Persandian pada tahun 2011 adalah
sebagai berikut.
1) Adanya perubahan peraturan Perundang Undangan pada saat
berlangsungnya proses pembahasan raperda yang sedang dibahas,
menjadikan tidak tepatnya waktu pembahasan Raperda menjadi Perda;
2) Terbatasnya masukan / informasi terkait materi Raperda yang sedang
dibahas, sehingga anggota Panitia Khusus harus lebih banyak menggali
sumber informasi yang dibutuhkan;
3) Raperda inisiatif DPRD dan Reperda inisiatif Pemerintah Kota Semarang
yang tertuang dalam Prolegda terlalu banyak, sehingga waktu yang
tersedia tidak mencukupi;
4) Adanya tumpang tindih / tidak konsisten antara peraturan perundang
undangan pusat yang satu dengan yang lain, sehingga menghambat dalam
implementasi produk hukum daerah;
5) Belum adanya petugas khusus di UPJ (Unit Penunjang J aringan) SKPD/
Kecamatan/ Kelurahan yang menangani pengelolaan JDI Hukum;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
97

6) Belum mampu menjangkaunya kegiatan sosialisasi produk hukum kepada
seluruh masyarakat Kota Semarang;
7) Masih adanya beberapa garis batas antar daerah yang belum dirapati;
8) Menurunya kualitas gedung dan sarana prasarananya sehingga
memerlukan perawatan yang lebih dan peningkatan fungsi melalui
perbaikan dan pergantian sarana yang baru;
9) Belum selesainya sistem jaringan telekomunikasi yang menghambat
lancarnya komunikasi antar instansi di lingkungan Pemerimtah Kota
Semarang;
10) Belum selesainya pembangunan Gapura Balikota sebagai akibat dari
adanya wanprestasi yang dilakukan oleh pihak rekanan, menjadikan
menurunya keindahan Balaikota Semarang;
11) Masih adanya Pengguna Anggaran (PA)/ Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) yang bertindak selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Panitia/Pejabat Pengadaan yang belum
mempunyai sertifikasi pengadaan barang dan jasa;
12) Masih adanya kegiatan yang pelaksanaan dan/ atau penyelesaianya tidak
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan;
13) Masih adanya SKPD yang belum menggunakan Unit Layanan Pengadaan
dan metode E- Procurement dalam pelelangan pengadaan barang dan
jasa;
14) Kurang optimalnya koordinasi antara SKPD yang mempunyai
program/kegiatan di wilayah kecamatan dengan pihak kecamatan yang
bersangkutan;
15) Masih adanya hambatan dalam pengisian SIMBADA SKPD Kecamatan
sebagai akibat dari adanya barang hibah dari Pemerintah Kota yang tidak
dilengkapi dengan nilai perolehannya;
16) Masih adanya PNS yang kurang disiplin dalam mentaati jam kerja.
17) Masih adanya temuan BPK dalam audit BPK tahun 2011, baik audit atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pemerintah Kota
Semarang tahun 2010, maupun audit atas kepatuhan perpajakan dan
belanja daerah;
18) Belum adanya transparansi dari pemerintah yang lebih tinggi dalam
pembagian hasil pajak pusat dan pajak provinsi secara proposial sesuai
beban dan potensi masing- masing daerah;
19) Belum dilaksanakannya konsolidasi data PBB secara on- line sistem
penuh;
20) Masih rendahnya penegakan hukum bagi wajib pajak yang tidak
memenuhi kewajibanya;
21) Terbatasnya sarana komputer yang mampu menerima inovasi baru
tentang sistem akutansi, SIMPAD, dan komputerisasi pelayanan PBB;
22) Keterbatasan aplikasi SIMPADA untuk meningkatkan tertib administrasi
pengelolaan barang daerah;
23) Masih adanya pengurus barang yang yang kurang memahami aturan
aturan pengelolaan barang daerah;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
98

24) Pelaksanaan pengadaan CPNS berpedoman pada PP No. 11 Tahun 2002
tentang Perubahan atas PP No. 98 tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil, semua kegiatan mengacu pada Pemerintah pusat
sehingga perencanaan yang sudah dipersiapkan untuk kegiatan
Pengadaan CPNS tidak semuanya dapat dilaksanakan karena kewenangan
dan kebijakan Pengadaan PNS ditentukan oleh Pemerintah Pusat;
25) Pemerintah Kota Semarang masih kekurangan Pegawai, namun di
beberapa SKPD terdapat kelebihan pegawai. Kekurangan untuk jabatan
teknis tertentu, lapangan, tenaga kesehatan/non kesehatan, guru kelas SD
dan guru mata pelajaran tertentu. Kelebihan untuk jabatan fungsional
umum, teknis tertentu dan Guru mata pelajaran tertentu;
26) Peningkatan kualitas SDM dari sektor Pendidikan dan Pelatihan masih
terkendala dengan ketersediaan Kampus dan Asrama untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan diklat.
b. Dalam rangka mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan urusan Wajib
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, dan Administrasi Keuangan Daerah
sebagaimana tersebut di atas, rencana tindak lanjut yang perlu diambil sebagai
alternatif pemecahan permasalahan adalah sebagai berikut.
1) Melakukan konsultasi ke Pemerintah Pusat atas perubahan peraturan
Perundang Undangan yang terkait dengan Perda yang sedang dibahas;
2) Melakukan pendalaman pemahaman atas peraturan Perundang Undangan
terkait Raperda yang sedang dibahas melalui Bimbingan Teknis,
konsultasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi,serta kunjungan
kerja ke daerah lain;
3) Perlunya mempertimbangkan waktu dan prioritas pembahasan atas
Raperda yang diagendakan akan dibahas, sehinga dalam pembahasan bisa
selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan;
4) Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan kerjasama ke Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi, maupun pakar hukum dalam rangka penyusunan:
5) Dibutuhkan SK penunjukan tentang petugas khusus yang menangani J DI
Hukum di tingkat SKPD/Kecamatan/Kelurahan;
6) Melaksanakan kegiatan sosialisasi produk hukum secara terus menerus
dan berkesinambungan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas
sosialisasi dan publikasi produk hukum agar dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat;
7) Diperlukan adanya perapatan antara Kota Semarang dengan kabupaten
lain, khususnya dengan Kabupaten Semarang;
8) Meningkatkan kualitas gedung , peralatan dan perlengkapanya melalui
serangkaian pemeliharaan, perawatan, perbaikan dengan memperhatikan
aspek kebersihan, kelengkapan, keamanan, kenyamanan, keasrian, dan
keindahan
9) Meningkatkan sistem pelayanan bidang telekomunikasi di lingkungan
Pemerintah Kota Semarang;
10) Melanjutkan pekerjaan Gapura Balai Kota yang belum selesai dalam
Tahun Anggaran 2012.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
99

11) Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang pedoman
pengadaan barang dan jasa, serta melaksanakan ujian sertifikasi
pengadaan barang dan jasa, terutama bagi PA/KPA, Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Pengadaan dan personil Unit Layanan Pengadaan.
12) Perlunya setiap SKPD membuat RKO (Rencana Kerja Operasional)
setelah penyerahan DPA ke masing- masing SKPD, agar memudahkan
monitoring ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan;
13) Dalam rangka meningkatkan transparansi pengadaan barang dan jasa,
pelaksanaan pelelangan pengadaan barang dan jasa akan menggunakan
Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan meningkatkan penggunaan metode E
Procurement;
14) Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi antara SKPD yang mempunyai
program/kegiatan diwilayah kecamatan dengan kecamatan yang
bersangkutan;
15) Meningkatkan pengelolaan administrasi pemberian barang hibah dari
pemerintah Kota Semarang kepada masyarakat dengan melengkapi nilai
perolehan barang yang dihibahkan tersebut, guna memperlancar
pengisian SIMBADA SKPD Kecamatan;
16) Meningkatkan pelaksanaan sidak penegakan disiplin PNS, baik di tempat
tempat umum seperti mall, pasar- pasar maupun di perkantoran SKPD.
17) Meningkatkan penyelesaian tindaklanjut atas temuan temuan hasil
pemeriksaan BPK dan mengupayakan agar temuan temuan tersebut
tidak terulang dalam audit BPK yang akan dilakukan pada tahun 2012
dan tahun tahun berikutnya.
18) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi kepada pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi terkait denga pembagian hasil pajak pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi agar pembagian pajak tersebut dapat
diberikan secara lebih proporsional sesuai beban dan potensi masing-
masing daerah;
19) Membangun jaringan on-line sistem secara penuh terkait dengan
konsolidasi data PBB;
20) Meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum terkait dengan
penanganan wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibanya;
21) Perlunya penyediaan hardware yang mampu menerima inovasi baru
dalam mengoperasionalkan sistem akutansi SIMPAD dan pelayanan
pembayaran PBB;
22) Menyediakan aplikasi SIMPADA untuk meiningkatkan tertib
administrasi pengelolaan barang daerah;
23) Melaksanakan sosialisasi dan bintek pengelolaan barang daerah guna
meningkatkan pemahaman para pengurus barang daerah dalam
melakukan pengelolaan barang daerah;
24) Melaksanakan perencanaan pengadaan CPNS dengan mempelajari dan
bertumpu pada kegiatan pengadaan CPNS tahun sebelumnya dan
pelaksanaan Analisis Beban Kerja pada setiap SKPD di lingkungan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
100

Pemerintah Kota Semarang, serta koordinasi dan konsultasi ke
Pemerintrah Provinsi dan Pemerintah Pusat tentang kebijakan Pengadaan
PNS dan pelaksanaanya;
25) Melaksanakan penataan pegawai untuk jabatan fungsional umum dan
teknis tertentu dilingkungan Pemerintah Kota Semarang dan usul formasi
CPNS untuk jabatan teknis tertentu, jabatan lapangan, tenaga kesehatan
dan tenaga guru yang dibutuhkan;
26) Menyusun perencanaan kebutuhan Gedung Diklat bersama SKPD yang
membidangi pembangunan Kantor pemerintah yang akan dilaksanakan
secara bertahap.
21. Urusan Wajib Ketahanan Pangan
a. Permasalahan dalam Urusan Ketahanan Pangan yaitu :
1) Kota Semarang merupakan kota konsumen sehingga kondisi kebutuhan
pangan tergantung dari pasokan daerah lain, dimana produksi pangan
Kota Semarang tidak mencukupi karena kebutuhan pangan Kota
Semarang tergantung pasokan dari daerah lain;
2) Penduduk Kota Semarang 26,54 % masih berstatus warga miskin,
sehingga membutuhkan kemudahan akses pangan;
3) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA);
4) Masih banyak terdapat jenis pangan yang mengandung bahan berbahaya
bagi kesehatan di Kota Semarang.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan Urusan Ketahanan
Pangan yaitu:
1) Menggali potensi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan
terhadap salah satu bahan pangan dan menambah keragaman pangan
(Diversifikasi Pangan);
2) Optimalisasi sumber daya setempat guna menegakkan produk dan
produktivitas untuk mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari luar
daerah melalui kegiatan :
- Menumbuhkembangkan lumbung pangan masyarakat dan pemerintah.
- Optimalisasi pemanfaatan pekarangan di tingkat rumah tangga/
keluarga untuk mewujudkan rumah pangan lestari.
3) Pemberdayaan masyarakat melalui usaha-usaha ekonomi rumah tangga
dengan memanfaatkan sumber daya setempat, melalui program/ kegiatan
aksi kelurahan/ desa mandiri pangan;
4) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pangan aman dan sehat
serta sidak di tempat-tempat umum untuk mengetahui kondisi keamanan
pangan.
22. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan urusan wajib
pemberdayaan masyarakat adalah :
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
101

a) Masih rendahnya organisasi masyarakat yang terlibat dalam program
penanggulangan kemiskinan.
b) Pengintegrasian Program Penanggulangan Kemiskinan belum bisa
terwujud karena belum adanya keterpaduan antar lembaga/organisasi
masyarakat yang ada di tingkat kelurahan.
c) Masih lemahnya pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi
masyarakat di tingkat RT, RW dan Kelurahan.
d) Program pemberian dana usaha lebih penting dibandingkan dengan
pemberian dana bergulir dalam upaya meningkatkan pendapatan
sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaaan
a) Kepengurusan Lembaga UMKM/UED-SP belum semuanya sesuai
dengan ketentuan yang diharapkan.
b) Pinjaman Modal yang diberikan kepada anggota banyak angsuran
yang macet, tersendat sehingga menghambat perputaran modal
selanjutnya.
c) Pinjaman modal yang diberikan pada sasaran yang kurang tepat
d) Belum semua Lembaga UMKM/UED-SP yang ada memahami dan
membuat administrasi sesuai yang ditentukan.
e) Permodalan kelompok masih sangat tergantung dari bantuan
Pemerintah.
f) Masih terbatasnya kemampuan dan akses permodalan masyarakat
miskin dalam mengembangkan kemandirian berusaha.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Kelurahan.
a) Program PNPM masih menitikberatkan pada kegiatan fisik, karena
blum ada aturan yang jelas yang membolehkan untuk dipindahkan
pada kegiatan sosial ekonomi.
b) Pengintegrasian PJ M Pronangkis dalam Musrenbang belum optimal
c) Adanya kecenderungan BKM untuk bersifat pragmatis dengan
mengejar kembalinya dana perguliran dan mengesampingkan data
penduduk yang dipetakan.
b. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka rencana
tindak lanjut yang akan ditempuh adalah sebagai berikut.
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
a) Meningkatnya peran serta organissai masyarakat yang terlibat dalam
program penanggulangan kemiskinan.
b) Meningkatkan keterpaduan antar lembaga/organisasi masyarakat yang
ada di tingkat kelurahan dalam program penanggulangan kemiskinan
c) Meningkatkan kemampuan permodalan masyarakat miskin dalam
mengembangkan kemandirian usaha melalui peningkatan akses dan
peningkatan pemberian bantuan permodalan.
d) Peningkatan kualitas sumber daya manusia organisasi kemasyarakatan
melalui pelatihan manajemen pengelolaan sumber daya manusia
termasuk manajemen pengelolaan administrasi organisasi.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
102

2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaaan
a) Perlunya pembinaan langsung pada pengelola Lembaga
UMKM/UED-SP yang ada di kelurahan.
b) Menyelenggarakan pelatihan manajemen dan ketrampilan bagi
Lembaga Keungan Mikro yang ada di kelurahan.
c) Fasilitasi Kemitraan kelompok dengan swasta dan perbankan.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Kelurahan.
a) Sosialisasai Pemanfaatan BLM dengan pendekatan open menu.
b) Mendorong sinergitas Program PNPM-MP dengan fokus
pembangunan di Kota Semarang (Sapta Program) di Pemerintah
Kelurahan.
c) Monitoring dan evaluasi serta peningkatan Kapasitas kelembagaan.
d) Mempertajam program-program penanggulangan kemiskinan dan
memprioritaskan pada program kegiatan yang berdampak langsung
bagi masyarakat miskin melalui Program Gerdu Kempling dan
Penguatan TKPKD.
23. Urusan Wajib Statistik
a. Faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan adalah:
1) Terbatasnya kualitas SDM baik pengumpul dan pengelola data statistik
sehingga keakuratan data belum maksimal.
2) Pengumpulan dan pengolahan data mengalami keterlambatan,
menyebabkan penyajian kurang lengkap.
b. Untuk mengatasi faktor penghambat pada urusan statistik, rencana tindak
lanjut yang akan ditempuh adalah :
1) Meningkatkan sumber daya manusia baik melalui pendidikan formal
maupun non formal.
2) Meningkatkan koordinasi secara berkesinambungan dengan lembaga
lembaga sumberdaya manusia serta menjalin sikronisasi sistem informasi
manajemen yang dilaksanakan seluruh SKPD.
24. Urusan Wajib Kearsipan
a. Faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan adalah:
1) Masih terbatasnya tenaga fungsional arsiparis sehingga hasilnya belum
maksimal.
2) Masih kurangnya pemahaman dan kepedulian SKPD untuk menyimpan
arsip/dokumen di Kantor Arsip Daerah.
3) Keterbatasan sarana dan prasarana kearsipan di tingkat kecamatan dan
kelurahan.
b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Melaksanakan bintek-bintek kearsipan.
2) Sosialisasi kepada SKPD untuk mengirimkan arsip/dokumen/produk
hukum ke Kantor Arsip Daerah.
3) Memberikan bantuan peralatan kearsipan ke Kecamatan dan Kelurahan.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
103

25. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
a. Faktor penghambat dalam Urusan Komunikasi dan Informatika yaitu:
1) Personil SDM di Bagian Humas, khususnya yang memiliki keahlian
dalam bidang multimedia, public relations, dan komunikasi massa masih
terbatas.
2) Untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
diperlukan komunikasi publik melalui media massa, namun dikarenakan
dukungan data yang lengkap, akurat, mutakhir dan cepat tersedia dari
beberapa SKPD masih terbatas, menyebabkan opini yang terbentuk
kurang menguntungkan pemerintah.
3) Minimnya jumlah tenaga ahli di bidang Programer Komputer dan
teknologi informasi di SKPD.
4) Masih ada SKPD yang melaksanakan kegiatan berkaitan dengan
teknologi informasi belum melibatkan Bagian PDE, sehingga
dikhawatirkan operasional pasca pekerjaan selesai akan mengalami
kesulitan karena ketergantungan dengan pihak ketiga.
5) Sarana dan prasarana yang tersedia, terutama perangkat keras yang ada
pada Bagian PDE sudah tidak sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi saat ini.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi faktor prnghambat Urusan Komunikasi
dan Informatika yaitu:
1) Untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
diperlukan komunikasi publik melalui media massa, namun dikarenakan
dukungan data yang lengkap, akurat, mutakhir dan cepat tersedia dari
beberapa SKPD masih terbatas, menyebabkan opini yang terbentuk
kurang menguntungkan pemerintah.
2) Penghimpunan database dari masing-masing SKPD untuk mendukung
penyediaan informasi dan komunikasi publik melalui media massa.
3) Perlu adanya penambahan tenaga ahli di bidang Programer Komputer dan
teknologi informasi di Bagian PDE setda Kota Semarang dalam rangka
mensupport pengoptimalan pemanfaatan database serta teknologi jaringan
komputer.
4) Melaksanakan fasilitasi dan asistensi dalam rangka membangun sistem
informasi terpadu dan pengelolaan data pada SKPD terkait.
5) Pengusulan perangkat keras yang baru sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan teknologi informasi.
26. Urusan Wajib Perpustakaan
a. Faktor penghambat dalam Urusan Perpustakaan yaitu:
1) Tidak/belum adanya jabatan fungsional pustakawan menjadikan hasilnya
belum optimal.
2) Belum tersedianya Gedung Perpustakaan yang representative (berdiri
sendiri/tidak menjadi satu dengan SKPD lainnya) untuk menarik
pengunjung dan menampung koleksi buku yang semakin banyak.
b. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi faktor penghambat yaitu:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
104

1) Melaksanakan bintek-bintek tentang perpustakaan untuk menambah
pengetahuan/ketrampilan pegawai dan meminta bantuan tenaga
pustakawan dari Badan Perpustakaan Provinsi J awa Tengah yang
diperbantukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang.
2) Menempatkan buku-buku ke berbagai Rumah Pintar di Kota Semarang
dan penerapan Continuous Improvement Policy dengan melaksanakan
Gugus Kendali Mutu (GGM). Untuk ke depan Gedung Perpustakaan
Kota Semaranag diharapkan bisa menjadi Science and Technology
Center (Pusat Sains dan Teknologi) yang menjadi referensi baik di
Provinsi J awa Tengah maupun Nasional.

2.3.3.2 Urusan Pilihan
1. Urusan Pilihan Pertanian
a. Beberapa faktor penghambat yan dihadapi :
1) Keterbatasan lahan pertanian (tanaman pangan, hortikultura, peternakan,
dan perkebunan) sehingga menuntut masyarakat untuk berbudidaya
pertanian secara modern. Akibatnya, memerlukan biaya yang tinggi.
2) Musim yang sulit diprediksi, sehingga petani dituntut harus menggunakan
teknologi modern, seperti green house, yang memerlukan pembiayaan
tinggi.

b. Tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan terhadap petani untuk lebih
serius menjadi petani perkebunan, diantaranya melalui pemberian
stimulan bibit tanaman maupun pupuk.
2) Selanjutnya untuk terus meningkatkan produksi pertanian dilakukan
upaya antara lain :
a) Meningkatkan sarana dan prasarana produksi tanaman (saprodi),
perbaikan konstruksi jaringan irigasi desa, jaringan irigasi setengah
teknis dan jaringan irigasi teknis.
b) Meningkatkan pembinaan terhadap petani melalaui SL GAP/SOP
diantaranya adalah melalui pemupukan yang berimbang untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas buah, bunga dan kandungan
curcuma pada tanaman buah, tanaman hias dan tanaman obat-obatan
(biofarmaka).
c) Upaya peningkatan kemampuan petani dalam memanfaatkan sarana
produksi pertanian salah satunya dilaksanakan dengan cara sosialisasi
sarana produksi pertanian/perkebunan, yang secara kontinyu
dilaksanakan di kelurahan-kelurahan potensial pertanian di Kota
Semarang.
2. Urusan Pilihan Kehutanan
a. Faktor penghambat yang dihadapi :
1) Masih terjadinya abrasi pantai akibat perubahan iklim global sehingga
kondisi garis sempadan pantai menjadi terganggu.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
105

2) Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan kelestarian lingkungan
hidup.
b. Rencana tindak lanjut yang dilaksanakan :
1) Meningkatkan frekuensi penanaman bibit bakau, ajir, nyamplong dan
cemara laut untuk memperluas hutan mengrove yang ada saat ini guna
mengurangi dampak kerusakan sempadan pantai akibat abrasi.
2) Meningkatkan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian gerakan
rehabilitasi hutan dan lahan dalam rangka pemeliharaan kelestarian
lingkungan hidup.
3) Terus menggalakkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap
kelestarian lingkungan hidup.
3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Pada Pelaksanaan Kegiatan tahun 2011 diidentifikasi kendala Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Energi dan Mineral belum sepenuhnya dapat
dilaksanakan pemerintah Kota Semarang disebabkan oleh adanya :
1) Pemahaman berbagai pihak terkait akan peran masing-masing, masih
berpola tugas yang lama contoh : Pertamina sebagai operator penyedia
jasa Energi Gas & Minyak tapi saat ini masih mengatur kebijakan
pemerintah dalam hal distribusi & standarisasi di daerah.
2) Keterbatasan SDM di Lingkugan Pemerintah Kota untuk tenaga
Fungsional Penilik Ketenagalistrikan, Inspektur Tambang, dan Ahli
Geologi.
3) Tidak terakomodirnya Wilayah Galian C dalam Perda RTRW Kota
Semarang, sehingga menghambat dalam penyelesaian Perda Galian C
4) Belum selesainya dalam penyusunan Perda Tentang Pengaturan ABT dan
galian C berakibat pada belum terkelolanya tentang Ijin dan Pengendalian
Air bawah tanah dan Galian C di Tingkat Pemerintah Kota dengan Baik.
5) Lemahnya kepemilikan dan pengelolaan data ESDM, serta belum adanya
pelimpahan data dari Pemerintah Provinsi J awa Tengah terkait dengan
pemberian ijin.
b. Rencana Tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah
1) Koordinasi dengan Pihak terkait (Pertamina, PLN & Perusahaan GAS
Negara) secara komprehensif akan peran, tugas dan fungsi masing-
masing.
2) Mengusulkan Perekrutan SDM Fungsional Penilik Ketenagalistrikan,
Inspektur Tambang, dan Ahli Geologi, serta meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan SDM yang ada melalui Diklat di bidang ESDM.
3) Melanjutkan Upaya Penyusunan Perda ABT dan Galian C (Minerba)
dalam program Prolegda tahun 2012.
4) Untuk Kegiatan Galian C (Minerba ) diupayakan pola pengaturan lain
dalam Pengendalian Galian C.
5) Melakukan upaya pendataan yang berkelanjutan agar dalam pengelolaan
kegiatan lebih spesifik.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
106

4. Urusan Pilihan Pariwisata
a. Ada beberapa faktor penghambat yang muncul dalam pelaksanaan urusan
pilihan pariwisata di Kota Semarang yaitu :
1) Kurang lengkapnya fasilitas dan kualitas sarana prasarana di obyek
wisata yang ada dan pembinaan kepada para pengelola obyek wisata
2) Kurang maksimalnya promosi pariwisata
3) Kurang efektifnya koordinasi antar asosiasi pelaku pariwisata
4) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepariwisataan .
b. Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut, rencana akan ditindaklanjuti
dengan langkah langkah sebagai berikut.
1) Meningkatkan dan melengkapi fasilitas dan kualitas sarana prasarana di
Obyek Wisata dan pembinaan kepada para pengelola obyek wisata.
2) Meningkatkan promosi pariwisata dengan para pelaku pariwisata dan
meningkatkan promosi di berbagai sarana promosi serta membentuk
badan promosi pariwisata kota Semarang.
3) Meningkatkan pertemuan secara intensif dengan pelaku pariwisata.
4) Meningkatkan sosialisasi kepariwisataan kepada masyarakat dan
meningkatkan pembinaan terhadap Pokdarwis
5. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
b. Faktor penghambat pada pelaksanaan urusan kelautan dan perikanan yang
dihadapi oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2011 :
1) Belum optimalnya fungsi UPTD Pasar Ikan Higienis;
2) Berubahnya kondisi fisik pantai dan laut akibat adanya reklamasi, erosi
dan sedementasi pantai;
3) Terbatasnya infrastruktur di wilayah pesisir dan belum lengkapnya
dokumen pengelolaan wilayah pesisir;
4) Terbatasnya kapasitas usaha perikanan, mencakup permodalan, sarana
prasarana produksi dan teknologi, serta produktivitas;
5) Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha perikanan;
6) Menurunnya lahan budidaya perikanan dan masih adanya pengoperasian
alat tangkap yang tidak ramah lingkungan;
7) Peraturan Daerah Perikanan masih dalam proses pembahasan.
c. Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah :
1) Mempublikasikan Pasar Ikan Higienis melalui kegiatan promosi,
pameran dan lomba. Sedangkan untuk Tempat Pelelangan Ikan
ditingkatkan untuk sarana dan prasarananya;
2) Guna mengatasi kerusakan pantai dilaksanakanan kegiatan penanaman
mangrove, pembuatan APO (Alat peredam ombak), pengadaan lahan
konservasi dan penyusunan grand design pengelolaan mangrove;
3) Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir;
4) Teralokasinya dana APBD Kota Semarang dan APBN melalui kegiatan
Pengembangan Usaha Mina Pedesaan dan Tugas Pembantuan melalui
kegiatan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan;
5) Menambah frekuensi dan kualitas pembinaan dan pelatihan ketrampilan
bagi pelaku usaha perikanan;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
107

6) Perlu adanya sosialisasi, pemantauan, dan penertiban terhadap pengguna
alat tangkap yang tidak ramah lingkungan;
7) Kegiatan pembahasan lebih lanjut mengenai Raperda Perikanan yang
diharapkan pada tahun 2012 bisa sampai pada tahap pengesahan.

6. Urusan Pilihan Perdagangan
a. Faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pada urusan perdagangan tahun 2011 adalah sebagai berikut.
1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
- masih banyak pelaku usaha yang belum memahami Keputusan
Menteri Perdagangan RI Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang
ketentuan dan tata cara pengawasan barang/jasa yang di dalamnya
mengatur antara lain: (a) kesesuaian barang yang diproduksi dalam
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), pencantuman label,
klausul baku, cara menjual, periklanan, pelayanan purna jual dan
kebenaran peruntukan distribusinya; (b) kewenangan pemerintah
untuk menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran; (c) sanksi-sanksi
yang dikenakan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan,
sehingga masih banyak ditemukan pelaku usaha yang menjual barang-
barang yang tidak sesuai standar yang ditentukan.
- terbatasnya fasilitas standardisasi dan ketelusuran dalam
penyelenggaraan tera dan tera ulang UTTP di Kota Semarang serta
belum adanya Perda tera dan tera ulang di Kota Semarang sehingga
dalam pelaksanaan tera dan tera ulang bergantung pada Balai
Metrologi Wilayah Semarang.
- banyaknya peredaran garam yang tidak mengandung yodium sesuai
Standar Kesehatan Nasional, pemalsuan merek garam dan
ketidaksesuaian kadar yodium sebagaimana tertera dalam kemasan
serta masih lemahnya pengawasan peredaran garam beryodium dan
daging glonggongan atau daging yang tidak layak konsumsi.
- kurangnya pemahaman sebagian kecil masyarakat perihal penggunaan
LPG karena keterbatasan informasi yang diterimanya.
2) Kesadaran pelaku usaha dan masyarakat terhadap perlindungan
konsumen relatif kurang sehingga saat ada permasalahan baru menyadari
arti penting perlindungan konsumen dan pelaku usaha sulit hadir saat
diminta konfirmasi permasalahan pengaduan konsumen sehingga
sengketa tidak selesai.
- adanya pelaku usaha yang tidak patuh pada peraturan yang berlaku
dan tidak memperhatikan petunjuk serta binaan dari petugas
pengawas, menjual barang yang tidak sesuai standar yang ditentukan
sehingga merugikan konsumen.
- harga beras dan kebutuhan pokok lainnya naik cukup tajam mendekati
bulan puasa dan hari raya.
- pupuk bersubsidi belum banyak terserap karena kemarau panjang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
108

- kurangnya partisipasi dari pengusaha dan distributor pada kegiatan
pasar murah yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang
3) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.
- masih banyak IKM yang kurang memahami teknologi internet,
sehingga belum banyak yang memanfaatkan teknologi internet
sebagai sarana promosi, mengakses informasi terkait dengan regulasi
maupun desain marketing dan lain sebagainya.
- biaya pameran di luar daerah relatif mahal dan IKM pada umumnya
belum mampu menyelenggarakan pameran secara mandiri
4) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
- masih banyaknya kegiatan promo/expo yang tidak bisa diikuti oleh
IKM Kota Semarang.
- banyaknya IKM/UKM yang belum memahami cara menentukan harga
jual produk dengan keungtungan yang diinginkan agar dapat bersaing
di pasar.
- produk batik semarang dan kerajinan yang dihasilkan IKM belum
begitu dikenal.
- banyaknya IKM yang belum mampu melaksanakan promosi karena
keterbatasan dana dan sedikit yang memanfaatkan teknologi informasi
untuk pemasaran produknya.
- lemahnya daya saing produk IKM karena desain produk yang kurang
diminati konsumen.
- kurangnya peran aktif dan partisipasi para pelaku usaha dalam
koordinasi ekonomi keuangan industri dan perdagangan.
- masih banyaknya para pedagang yang menempati halaman pasar
sebagai tempat berdagang dengan tujuan agar lebih dekat dengan
pembeli/pengunjung, yang seharusnya halaman tersebut digunakan
sebagai tempat/areal parkir bagi pengunjung pasar, di sisi lain tempat
berjualan/dasaran di dalam pasar tidak ditempati/ditelantarkan, hal ini
sebetulnya sangat merugikan pengunjung maupun pedagang itu
sendiri.
- Bilamana terjadi kelambatan dalam pengambilan sampah maka
sampah menjadi menumpuk, sehingga pasar menjadi kumuh, bau yang
tidak sedap yang berakibat mengganggu kenyamanan pengunjung.
- penyusunan DED dan Kegiatan Appraisal Pasar J ohar Kawasan Non
Konservasi tidak dapat dilaksanakan karena adanya masalah hukum
yang sampai saat ini belum selesai sehingga dikhawatirkan bila tetap
dilaksanakan justru akan menimbulkan permasalahan baru.
- drainase di dalam pasar pada kondisi normal (musim kemarau) daya
tampungnya saja tidak mencukupi dengan debit air.
- jaringan instalasi listrik di pasar-pasar banyak yang sudah tidak layak
bahkan cenderung rapuh, dikhawatirkan akan menggaggu keamanan
dan keselamatan pengunjung, pedagang maupun bangunan itu sendiri.
5) Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
109

- menurunnya daya beli masyarakat karena kenaikan harga kebutuhan
pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.
- setiap tahunnya jumlah PKL semakin bertambah dan menempati ruas-
ruas jalan yang sangat strategis dan tempat berdagang PKL sebagian
besar menggunakan trotoar, jalan hingga di bantaran sungai dan
praktis akan mengganggu estetika kota.
b. Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan perdagangan adalah sebagai berikut.
1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
- meningkatkan pemantauan dan pembinaan kepada para pedagang,
distributor, perusahaan dan pedagang serta pemasok daging dan garam
agar memenuhi standar kesehatan dan layak dikonsumsi serta
koordinasi dengan seluruh instansi.
- meningkatkan kesadaran konsumen dan pelaku usaha agar mengerti
hak dan kewajibannya agar tidak terjadi sengketa.
- meningkatkan pengawasan dan memberikan himbauan kepada pelaku
usaha untuk menjual barang-barang yang sesuai standar dan menyortir
barang-barang yang dijual sesering mungkin sehingga tidak
merugikan konsumen.
- memberikan himbauan kepada konsumen agar kritis dan meneliti
barang yang akan dibeli.
- perlu koordinasi dengan Bulog agar memperhatikan stok beras
- perlu mencermati kuota dan alokasi pupuk bersubsidi pada masing-
masing kecamatan.
- perlu penambahan angggaran untuk subsidi pelaksanaan pasar murah
oleh Pemerintah Kota Semarang.
2) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
- mengalokasikan anggaran untuk pelatihan cyber marketing dan desain
bagi IKM.
- mengalokasikan anggaran untuk pameran produk IKM di luar daerah
sebagai ajang promosi.
3) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
- perlunya peningkatan anggaran promosi/untuk partisipasi pameran;
- perlu diadakan pertemuan/pelatihan tentang cara menghitung harga
pokok penjualan;
- perlunya peran pemerintah untuk membantu mempromosikan produk
IKM;
- perlunya mengadakan pelatihan cyber marketing dan cyber desain
- meningkatkan koordinasi yang berkesinambungan dengan para pelaku
usaha;
- menyusun pola perpasaran berdasar Master Plan penataan ruang
kawasan perdagangan dan jasa;
- menyiapkan pondasi dasar pasar dalam rangka penataan ulang antara
lain, Sertifikat, KRK, FS, DED, Ijin Lingkungan (UKL-
UPL/AMDAL), IMB;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
110

- menyusun system informasi pasar dengan menyiapkan profil pasar,
bank data dinamis dan event-event penyelenggaraan promosi pasar;
- menyiapkan regulasi kebijakan tentang komitmen dalam pengelolaan,
pengaturan, perijinan dan zonasi;
- menyiapkan SDM melalui bintek manajemen modern;
- menyiapkan prioritas pembangunan jangka pendek, menengah dan
panjang;
- pelaksanaan revitalisasi/pengembangan pasar sebaiknya dilakukan
sekaligus yang diharapkan pedagang yang berada ditempat
penampungan sementara waktunya tidak terlalu lama;
- penambahan anggaran untuk pameran.
4) Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
- memfasilitasi pelaksanaan bazaar dan pasar murah menjelang Hari
Raya Idul Fitri;
- menyiapkan lahan sekaligus sarana prasarana untuk relokasi PKL,
termasuk di dalamnya shelter (percontohan di Simpang Lima, Taman
KB, dan Pandanaran II) ;
- pengendalian dan pengawasan melalui pembinaan PKL dan petugas
- menetapkan titik lokasi PKL dan waktu pelaksanaan kegiatannya;
- menyusun pola penataan sentra-sentra PKL berdasar Master Plan
penataan ruang kawasan perdagangan dan jasa;
- perubahan status PKL menjadi pasar khusus tradisional yang
fasilitasnya menyerupai kegiatan perpasaran.
7. Urusan Pilihan Perindustrian
a. Faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pada urusan pilihan perindustrian tahun 2011 adalah sebagai berikut.
1) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a) Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya.
b) Masih terbatasnya pemahaman IKM tentang Gugus Kendali Mutu
(GKM) dan terbatasnya fasilitator GKM tersebut.
c) Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat J aringan
Kluster Industri.
d) Masih sedikitnya unit usaha perajin terutama hasil kerajinan
souvenir/cinderamata.
2) Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
- Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
Permintaan bantuan alat warga miskin sangat banyak sedangkan
anggaran bantuan alat tersebut masih terbatas
3) Penataan Struktur Industri
- Pembinaan dan Pengawasan Cukai
Banyaknya rokok yang beredar di pasaran tanpa cukai, dilekati cukai
palsu. Hal ini disebabkan harga tebus cukai sangat mahal, sehingga
para produsen rokok kecil tidak mampu membeli. Berikutnya, masih
banyak ditemukannya peredaran rokok yang tidak bercukai di tingkat
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
111

pengecer, pengecer/penjual rokok tersebut didistribusi oleh pelaku
dari luar Kota Semarang, antara lain Demak, Kudus, J epara, Ungaran,
dll. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran pelaku industri
rokok skala kecil untuk mematuhi UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Cukai. Selanjutnya, daya beli masyarakat kalangan bawah yang
rendah menyebabkan mereka membeli rokok tanpa cukai maupun
yang dilekati cukai palsu.
b. Rencana tindak lanjut terkait dengan permasalahan pelaksanaan program dan
kegiatan urusan pilihan perindustrian adalah sebagai berikut.
1) Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
- Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya.
- Perlu terus diadakan pelatihan dan sosialisasi materi Gugus Kendali
Mutu (GKM) dan perlu adanya pelatihan tenaga fasilitator baik dari
kalangan pegawai, perusahaan besar, dan IKM.
- Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat J aringan
Kluster Industri.
- Mengadakan berbagai macam pelatihan terkait.
2) Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
- Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri
Kriteria pengajuan bantuan alat untuk warga miskin harus diperjelas.
3) Penataan Struktur Industri
- Pembinaan dan Pengawasan Cukai
8. Urusan Pilihan Transmigrasi
Anggaran Program dan Kegiatan pelaksanaan Urusan Pilihan Transmigrasi
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan untuk anggarannya
masuk dalam Urusan Wajib Tenaga Kerja.













PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
112

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Pemerintah kota Semarang pada dasarnya memuat
ikhtisar realisasi pencapaian target Kinerja APBD menurut urusan Pemerintah Kota Semarang.
Target kinerja APBD tersebut merupakan gambaran realisasi pencapaian efektif dan efisien
pelaksanaan Program dan Kegiatan ( sebagaimana dijelaskan dalam BAB II angka 2.3 ).
Untuk memberikan gambaran secara jelas ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat
dilihat pada tabel dan diagram batang bawah ini.

DIAGRAM BATANG
PERBANDINGAN ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN PER URUSAN
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
TAHUN 2011




PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
113

DIAGRAM BATANG
PERBANDINGAN ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA PER URUSAN
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
TAHUN 2011

1,00
1.000,00
1.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000.000,00
ANGGARAN
REALISASI
1
100
10.000
1.000.000
100.000.000
10.000.000.000
1.000.000.000.000
URUSAN
PILIHAN
Pertanian Kehutanan Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Pariwisata Kelautan dan
Perikanan
Perdagangan Perindustrian Transmigrasi
ANGGARAN
REALISASI











PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
114

ANGGARAN REALISASI
1 URUSAN WAJIB
1 01 Pendidikan - -
1 02 Kesehatan 45.151.608.375 45.692.178.577
1 03 Pekerjaan Umum 131.665.312 148.530.000
1 04 Perumahan 45.608.625 46.490.500
1 05 Penataan Ruang 38.323.879.175 36.687.539.330
1 06 Perencanaan Pembangunan - -
1 07 Perhubungan 20.431.341.000 14.845.312.834
1 08 Lingkungan Hidup 7.088.498.163 6.732.177.300
1 09 Pertanahan - -
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil 2.692.000.000 4.210.422.000
1 11 Pemberdayaan Perempuan - -
1 12 Keluarga Sejahtera/Keluarga Berencana - -
1 13 Sosial 2.633.118.750 2.677.511.073
1 14 Tenaga Kerja dan Transmigrasi - -
1 15 Koperasi Usaha Kecil Menengah - -
1 16 Penanaman Modal - -
1 17 Kebudayaan 2.715.065.000 3.607.725.050
1 18 Pemuda dan Olah Raga - -
1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri - -
1 20 Pemerintahan Umum 1.857.675.611.500 1.925.625.711.397
1 21 Kepegawaian - -
1 22 Pemberdayaan Masyarakat Desa - -
1 23 Statistik - -
1 24 Kearsipan - -
1 25 Komunikasi dan informasi - -
1 26 Perpustakaan - -
ANGGARAN REALISASI
2 URUSAN PILIHAN
2 01 Pertanian 559.743.750 580.111.421
2 02 Kehutanan - -
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral - -
2 04 Pariwisata - -
2 05 Kelautan dan Perikanan 66.280.000 120.394.625
2 06 Perdagangan 15.179.473.350 14.332.430.193
2 07 Perindustrian - -
2 08 Transmigrasi - -
PENDAPATAN DAERAH MENURUT URUSAN TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
115

ANGGARAN REALISASI
URUSAN WAJIB
Pendidikan 189.801.912.000 146.219.868.582
Kesehatan 102.700.230.000 46.276.549.525
Pekerjaan Umum 232.044.556.000 183.566.359.618
Perumahan 51.035.290.900 47.182.691.393
Penataan Ruang 10.554.487.100 8.757.190.155
Perencanaan Pembangunan 9.679.084.000 8.813.038.071
Perhubungan 20.197.757.000 18.286.557.784
Lingkungan Hidup 49.879.763.000 48.829.040.869
Pertanahan 500.000.000 494.510.400
Kependudukan dan Catatan Sipil 7.922.588.000 7.354.146.896
Pemberdayaan Perempuan 2.737.866.800 2.602.880.660
Keluarga Sejahtera/Keluarga Berencana 1.603.122.250 1.586.732.450
Sosial 17.930.478.600 15.865.677.174
Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7.319.296.000 6.908.323.009
Koperasi Usaha Kecil Menengah 5.103.601.000 4.867.000.651
Penanaman Modal 16.458.992.000 15.163.097.299
Kebudayaan 4.771.899.000 4.604.300.215
Pemuda dan Olah Raga 5.121.039.000 4.968.669.150
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 11.412.095.400 10.988.233.959
Pemerintahan Umum 248.724.265.000 206.400.854.900
Kepegawaian 1.240.755.000 1.232.787.126
Pemberdayaan Masyarakat Desa 8.084.511.450 8.018.966.403
Statistik 450.000.000 440.698.590
Kearsipan 331.850.650 287.012.060
Komunikasi dan informasi 6.338.570.500 5.835.369.750
Perpustakaan 4.856.166.350 4.441.175.170
ANGGARAN REALISASI
URUSAN PILIHAN
Pertanian 7.501.629.100 6.716.923.356
Kehutanan 507.305.900 461.367.900
Energi dan Sumberdaya Mineral 700.000.000 101.916.650
Pariwisata 3.358.801.000 2.962.469.000
Kelautan dan Perikanan 3.528.930.000 3.417.982.292
Perdagangan 28.216.927.000 23.395.116.863
Perindustrian 2.098.328.000 2.019.013.601
Transmigrasi - -
BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN TAHUN 2011


Ihktisar pencapaian kinerja keuangan menurut urusan Pemerintah Kota Semarang yang berupa
realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi Program dan Kegiatan yang telah diuraikan
sebagaimana pada Bab II angka 2.3 dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Anggaran Pendapatan merupakan target pendapatan pada setiap urusan pemerintah baik
urusan wajib ataupun urusan pilihan.
2. Anggaran Pendapatan dan realisasi pendapatan menurut urusan wajib bila dibandingkan
terdapat selisih lebih (melebihi target) sebesar Rp.80.076.643.301,00 selisih lebih tersebut
yang tertinggi berasal dari urusan wajib kesehatan, perumahan, penataan ruang,
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
116

kependudukan dan catatan sipil, sedangkan urusan pilihan berasal dari urusan pilihan
pertanian dan terendah atau kurang dari target berasal dari urusan wajib perhubungan dan
urusan pilihan kelautan perikanan dan perdagangan.
3. Anggaran Belanja merupakan anggaran belanja langsung pada setiap urusan pemerintah
baik urusan wajib ataupun urusan pilihan.
4. Anggaran Belanja dengan realisasi belanja setiap urusan bila dibandingkan terdapat selisih
kurang dari anggaran belanja yaitu pada urusan wajib sebesar 79,66 % dan urusan pilihan
85,11 %.
5. Capaian kinerja per urusan rata rata mencapai 80 % keatas. Capaian kinerja efektif bila
dari anggaran tertentu dapat mencapai target kinerja diatas 80 %. Dengan demikian
Anggaran Belanja setiap urusan baik wajib maupun pilihan melalui program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan secara efektif.
6. Dari tabel dan diagram diatas data menunjukkan pelaksanaan Belanja pada setiap urusan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan kata lain pencapaian kinerja keuangan
pemerintah Kota Semarang tahun 2011 dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
( Data berasal dari Buku LKPJ Walikota 2011) .
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
117

BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Informasi Keuangan disajikan dalam laporan keuangan satuan organisasi di lingkungan
pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya. J ika menurut peraturan perundang-undangan,
satu organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggung
jawaban. Satuan organisasi jika di pemerintah daerah disebut juga SKPD dan mempunyai
kewajiban menyusun laporan keuangan dapat disebut dengan entitas. Entitas terdiri dari 2 (dua)
jenis yaitu Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan.
Entitas Akuntansi adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seluruh Kota
Semarang yang mempunyai kewajiban menyusun laporan keuangan pada masing masing
SKPD sesuai dengan tanggung jawabnya, yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca,
laporan operasional, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan, yang untuk
selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah ( PPKD ) untuk digabung
menjadi laporan keuangan Pemerintah Daerah.
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, laporan perubahan saldo anggaran
lebih dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Mendasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 maka pemerintah daerah
dapat menyusun laporan keuangan dengan Basis Akrual.
Basis Akrual adalah transaksi di akrual atau diakui pada saat ada transaksi tanpa memandang
apakah kas itu diterima atau dikeluarkan.
Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang
dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar akuntansi, oleh
penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta oleh
pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan.
Berikut ini adalah delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah:
a. Basis akuntansi;
b. Prinsip nilai historis;
c. Prinsip realisasi;
d. Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
e. Prinsip periodisitas;
f. Prinsip konsistensi;
g. Prinsip pengungkapan lengkap; dan
h. Prinsip penyajian wajar.

a. Basis Akuntansi
Basis akrual tercermin pada pendapatan-LO dan beban dalam Laporan Operasional,
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
118

Basis akrual mengandung arti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk
memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum
Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan
penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka Pemerintah
Daerah diwajibkan menyusun LRA disusun berdasarkan basis kas. Artinya bahwa pendapatan
dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau
oleh entitas pelaporan; demikian pula belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada
saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat
pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh
pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Periode akuntansi yang digunakan adalah jangka waktu satu tahun anggaran dimulai 1
J anuari sampai dengan 31 Desember 2011. Periode berkenaan adalah periode akuntansi selama
tahun anggaran yang sedang berlangsung.

b. Nilai Historis (historical cost)
Aset Pemerintah Kota Semarang dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut
pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah.
Pemerintah Kota Semarang menerapkan nilai historis karena lebih obyektif dan dapat
diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai wajar aset atau
kewajiban terkait.

c. Realisasi (realization)
Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membayar utang dan belanja
dalam periode tersebut. Mengingat Pemerintah Kota Semarang masih diwajibkan menyusun
LRA, maka pendapatan atau belanja kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah
menambah kas atau mengurangi. Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching - cost against
revenue principle) dalam akuntansi Pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana
dipraktekkan dalam akuntansi komersial.

d. Substansi Mengungguli Bentuk Formal (substance over form)
Pemerintah Kota Semarang telah berupaya menyajikan dengan wajar transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek
formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda dengan
aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
119

e. Periodisitas (periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan di Pemerintah Kota
Semarang perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukur
dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama yang digunakan
adalah tahunan, triwulanan, dan semesteran. Bulanan untuk laporan pendapatan, triwulan untuk
Laporan LRA dan penjabarannya, semester untuk LRA, Laporan Operasional, Neraca, Arus Kas
(PPKD), tahunan untuk LRA, Laporan Operasional, Neraca, Perubahan Ekuitas, Perubahan
Saldo Anggaran lebih dan Arus Kas (PPKD) dan CALK.
f. Konsistensi (consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke
periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal) di kota Semarang. Hal ini
tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode
akuntansi yang lain, selama dapat memberikan informasi yang lebih baik dibanding metode
lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. Namun Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2010 tidak ada perubahan metode
akuntansi.

g. Pengungkapan Lengkap (full disclosure)
Laporan keuangan yang disajikan diupayakan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan Atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Seamarang.

h. Penyajian Wajar
Laporan keuangan yang disajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas, Perubahan Ekuitas, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih dan Catatan Atas Laporan Keuangan dalam rangka penyajian wajar. Faktor
pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi
ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan
mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak
dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian,
penggunaan pertimbangan sehat, Pemerintah Kota Semarang tidak menerapkan kebijakan
pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau
rendah, atau sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan
keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis pengukuran dalam laporan keuangan yang disajikan pada setiap kegiatan
diasumsikan dengan satuan uang.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang.
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang adalah sebagai
berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
120

a. Kas dicatat sebesar nilai nominalnya.
b. Investasi J angka Pendek dicatat sebesar nilai perolehan atau nilai wajar investasi pada
tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
Penilaian investasi dilakukan dengan metode biaya.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
c. Piutang dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum
dilunasi.
Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
Piutang disajikan dengan nilai cadangan piutang tidak tertagih.
d. Persediaan dicatat sebesar :
(1). Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian
(2). Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
(3). Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat dan lain-lain yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Sedangkan metode penilainnya berdasarkan Metode First In First Out (FIFO) yaitu
persediaan dibeli pertama dan dikeluarkan pertama, kecuali penilaian persediaan obat baik
pada obat manusia, hewan maupun tanaman dengan mempertimbangkan batas yang sudah
melebihi jangka waktu/kadaluarsa obat.
e. Investasi J angka Panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya
yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.
f. Aset Tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada
nilai wajar pada saat perolehan.
g. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada aset antara lain sebagai berikut :
1. Biaya Persiapan tempat
2. Biaya Import
3. Biaya Pengiriman awal dan biaya simpan,bongkar muat
4. Biaya Pemasangan
5. Biaya Profesional seperti Arsitek dan Insinyur
6. Biaya Konstruksi
7. Biaya Kepanitiaan
8. Biaya Bunga Pinjaman
9. Biaya Pajak
10. Biaya dalam rangka memperoleh hak
11. Biaya Penimbunan
12. Nilai Bangunan tua pada tanah dengan maksud untuk dimusnahkan
13. Biaya Instalasi
14. Biaya IMB
15. Biaya Notaris
16. Dan lain sebagainya
h. Konstruksi dalam pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola antara lain :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
121

a. Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi.
b. Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan
ke konstruksi tersebut.
c. Biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, maka seluruh aset tetap dapat disusutkan
sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
i. Biaya perolehan aset tetap yang dibangun sesuai dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya
lain yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tersebut.
Kapitalisasi pada aset di kota Semarang selain biaya-biaya yang dapat diatribusikan dalam
memperoleh aset sampai dengan aset tersebut siap untuk dimanfaatkan. Kapitalisasi pada
biaya-biaya pemeliharaan atau rehab yang dapat menambah umur ekonomis, meningkatkan
efisiensi, menambah volume dan kapasitas produksi, ditambahkan pada aset yang
dipelihara atau direhab sehingga akan menambah nilai aset bersangkutan.
j. Kewajiban dicatat sebesar nominal atau jumlah yang diterima sebagai penukar dari
kewajiban atau nilai sekarang dari jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
Nilai nominal atas kewajiban mencerninkan nilai kewajiban pemerintah kota Semarang
pada saat pertama kali transaksi berlangsung dan/atau aliran ekonomi setelahnya dan
perubahan lain diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban jika diharapkan dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan dibayar lebih dari 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
k. Ekuitas Dana adalah selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas dana di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada laporan perubahan
ekuitas.

Pengukuran Pos-pos lainnya
Pendapatan LRA dan pendapatan LO diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto dan tidak
mencatat jumlah nettonya.
Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan pengukuran belanja non modal
menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau
akan dikeluarkan.
Belanja modal menggunakan dasar yang digunakan dalam pengukuran aset tetap.
Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata uang rupiah
berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan.
Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
122

Dana bergulir dicatat sebesar dana yang benar-benar dapat direalisasikan atau dapat ditarik
kembali.

4.4. Kebijakan Pengakuan
Pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang sebagai akibat peristiwa atau
kejadian yang dapat diandalkan pengukurannya.
Meskipun demikia pengakuan dapat didasarkan pada hasil estimasi yang layak. Apabila
pengukuran berdasarkan biaya dan estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, maka
pengakuan transaksi demikian cukup diungkapkan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
Penundaan pengakuan suatu pos atau peristiwa dapat terjadi apabila kriteria pengakuan
baru terpenuhi setelah terjadi atau tidak terjadi peristiwa atau keadaan lain di masa mendatang.

4.4.1. Kebijakan Laporan LRA
4.4.1.1.Kebijakan Pengakuan Pendapatan LRA
Pendapatan LRA diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas Umum Daerah
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan LRA pada
periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang
pendapatan LRA.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan LRA
yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan LRA dibukukan sebagai pengurang
pendapatan LRA pada periode yang sama
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan LRA
yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih
pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

4.4.1.2.Kebijakan Pengakuan Belanja
Belanja diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya pengeluaran kas dan terjadinya
penurunan masa manfaat ekonomis atau potensi jasa.
Belanja kecuali penyusutan, amortasi dan penyisihan diakui pada saat terjadinya
pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah atau entitas pelaporan sebesar kas yang
akan dikeluarkan atau sebesar harga barang dan atau jasa yang dikonsumsi.
Belanja diakui dalam periode berjalan dan pada akhir periode akuntansi. Belanja modal
diakui dalam periode berjalan pada saat aktiva yang dibeli telah diterima dan hak
kepemilikannya telah berpindah.
Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode
berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya
dicatat dalam lain-lain PAD yang sah.

4.4.1.3. Kebijakan Pengakuan Pembiayaan
Pembiayaan merupakan suatu transaksi keuangan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun anggaran berikutnya, dengan maksud yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus (selisih antara pendapatan dan belanja) dalam suatu periode akuntansi.
Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi, sedangkan
pengeluaran pembiayaan diakui pada saat timbulnya kewajiban.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
123

Pembiayaan daerah, terdiri dari :
a. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan pada rekening kas umum daerah yang
antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah kota Semarang,
hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada
entitas lain, penjualan investasi permanen lainnya dan pencairan dana cadangan.
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening kas umum daerah.
b. Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran - pengeluaran rekening kas umum
daerah antara lain pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal Pemerintah
kota Semarang, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran
tertentu dan pembentukan dana cadangan.
Dana bergulir diakui sebagai investasi setelah dana tersebut keluar dari kas umum daerah.

4.4.2. Kebijakan Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode laporan.
4.4.2.1. Pengakuan Pendapatan LO
Pendapatan LO diakui pada saat pemerintah kota Semarang memiliki hak atas pendapatan.
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan LO pada
periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang
pendapatan
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan pendapatan LO
yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang
pendapatan pada periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas pendapatan LO yang terjadi
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya
koreksi dan pengembalian tersebut.
4.4.2.2. Pengakuan Beban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset dan terjadinya
penurunan masa manfaat ekonomis atau potensi jasa.
Koreksi atas beban termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban
dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada
periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain.
4.4.2.3. Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan dicatat
dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.
4.4.2.4. Surplus/Defisit dari kegiatan Non Operasional
Selisih lebih/kurang antara Surplus/Defisit dari kegiatan operasional dan Surplus/Defisit
dari kegiatan non operasional merupakan Surplus/Defisit sebelum pos luar biasa.
4.4.2.5. Pos Luar Biasa
Pos luar biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional dan
disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.
4.4.2.6. Surplus/Defisit LO
Surplus/Defisit LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, kegiatan non operasional dan kejadian luar biasa.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
124

4.4.3. Kebijakan Pengakuan Aset
Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan / atau dimiliki oleh
Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan / atau
sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya.
Aset diakui :
1. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah kota Semarang
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
2. Pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset lancar dan Non lancar :
1. Aset Lancar, meliputi Kas dan setara Kas, Investasi J angka Pendek, Piutang dan
Persediaan.
a. Kas dan setara kas adalah alat pembayaran yang sah setiap saat dapat digunakan dan
dinilai dalam mata uang Rupiah.
Kas dalam neraca dibagi menjadi :
- Kas di bendahara penerimaan.
- Kas di bendahara pengeluaran adalah sisa kas yang masih berada di bendahara
pengeluaran per 31 Desember.
- Kas di Kas Daerah adalah saldo kas Pemerintah daerah yang berada dalam
penguasaan BUD secara tunai.
- Bank adalah kas di bank yang pencairannya sewaktu-waktu tidak dibatasi waktu
tertentu.
- Deposito adalah kas di bank yang pencairannya dibatasi pada jangka waktu
tertentu.
b. Piutang / Tagihan ke pihak ketiga
Piutang merupakan hak atau klaim entitas Pemerintah kepada pihak ketiga yang
diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
Piutang diakui pada saat terjadi penerbitan surat ketetapan tentang piutang atau yang
sejenis.
Piutang yang melebihi jatuh tempo dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih atau
penyisihan/cadangan kerugian piutang dengan besaran prosentase sesuai dengan umur
piutang tertentu sesuai dengan prosentase cadangan penyisihan piutang sebagai berikut.

Umur Piutang Melebihi Jatuh Tempo Penyisihan Kerugian Piutang
1 bulan 1 hari 3 bulan 20%
3 bulan 1 hari 6 bulan 40%
6 bulan 1 hari 9 bulan 60%
9 bulan 1 1 tahun 80%
1 tahun ke atas 100%
c. Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota Semarang, dan barang-barang
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
125

yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh Pemerintah
Kota Semarang dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik
(stock opname).
Pencatatan persediaan menggunakan metode fisik (MPKP), kecuali penilaian persediaan
obat termasuk obat untuk tanaman, hewan atau lainnya menggunakan metode FIFO
dengan mempertimbangkan batas yang sudah melebihi jangka waktu/kadaluarsa dan
dengan tetap mendasarkan hasil inventarisasi (stock opname).
Persediaan disajikan sebesar :
1) biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
2) biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
3) nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir
diperoleh atau menggunakan metode FIFO (First In First Out) atau persediaan yang
dibeli pertama yang digunakan, sehingga persediaan yang ada tinggal persediaan hasil
akhir atau sisa pembelian akhir.
Persediaan yang berasal dari belanja kegiatan diasumsikan habis dipakai pada saat
pelaksanaan kegiatan sehingga persediaan yang ada hanya berasal dari kegiatan yang
sifatnya rutin.
2. Aset Non Lancar, meliputi aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tak berwujud yang
digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan Pemerintah yang
digunakan masyarakat umum.
Aset Non Lancar diklasifikasikan menjadi Investasi J angka Panjang, Aset Tetap, Dana
Cadangan dan Aset Lainnya.
a. Investasi adalah aset yang dimiliki dengan maksud untuk memperoleh manfaat ekonomi
sehingga dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Investasi dapat dibagi menjadi dibagi 2, yaitu :
- Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah bentuk investasi yang dapat dicairkan sewaktu-waktu
seperti deposito, surat berharga lainnya.
Investasi jangka pendek pengeluaran kas atau aset dengan kriteria diperolehnya
manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang
atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah kota Semarang.
Hasil Investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek antara lain berupa bunga
deposito, bunga obligasi dan deviden tunai dicatat sebagai pendapatan.
Deposito adalah kas yang disimpan di Bank yang pencairannya dibatasi pada jangka
waktu tertentu.
- Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih
dari 12 ( dua belas ) bulan.
Investasi jangka panjang terdiri atas :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
126

Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan
Investasi non permanen yaitu adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen
b. Aset Tetap adalah aset berwujud dan memenuhi kriteria :
1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.
2. Biaya perolehan asset dapat diukur secara andal.
3. Tidak dimaksud untuk dijual dalam operasi normal entitas.
4. Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan.
5. Aset tersebut membutuhkan belanja pemeliharaan.
Aset tetap terdiri dari :
- Tanah
- Peralatan dan Mesin
- Gedung dan Bangunan
- J alan, Irigasi dan J aringan
- Aset Tetap Lainnya
- Konstruksi dalam pengerjaan
Aset Daerah diakui apabila terdapat bukti, telah terjadi perpindahan hak kepemilikan
dan/atau penguasaan secara hukum atau tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Aset tetap yang tidak diketahui nilai perolehannya menggunakan pengukuran dan
penilaian nilai wajar saat perolehan.
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi dalam pengerjaan jika :
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan asset tersebut akan diperoleh.
b. Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal.
c. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
Aset tetap akan dihapuskan apabila rusak berat, usang, hilang dan sebagainya
berdasarkan Berita Acara (BA) penghapusan aset yang ditanda tangani oleh Walikota.
Dalam pencatatan Aset Tetap dibuat ketentuan yang membedakan antara penambahan,
penghapusan dan penggantian utama :
1. Penambahan adalah peningkatan nilai aset tetap karena diperluas atau diperbesarnya
gedung dan bangunan. Biaya Penambahan akan kapitalisasi dan ditambahkan pada
harga gedung dan bangunan yang bersangkutan.
2. Penghapusan adalah penurunan aset tetap karena berkurangnya kuantitas.
Penghapusan dicatat sebagai pengurangan harga perolehan aktiva tetap yang
bersangkutan.
3. Penggantian utama adalah memperbaharui bagian aset tetap. Biaya penggantian
utama dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti dari harga
aset tetap dimaksudkan dan menambah biaya penggantian.
Aset tetap swakelola biayanya meliputi semua biaya langsung dan semua biaya lain
yang terjadi berkenaan dengan pembayaran aset tetap tersebut.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan sesuai
dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
127

Dalam aset tetap dilakukan perhitungan depresiasi terhadap aset-aset pembelian sampai
dengan perolehan aset tahun 2010 .
Metode depresiasi yang digunakan dalam memperhitungkan depresiasi/penyusutan aset
tetap dengan menggunakan metode garis lurus. Perhitungan depresiasi disesuaikan
dengan karakteristik umur ekonomis dari setiap aset, rata rataSKPD dalam pengadaan
Belanja Aset penyerahannya dilakukan pada akhir tahun periode pelaporan maka aset
perolehan pada tahun berjalan tidak dilakukan penyusutan.
Pada saat umur ekonomis aset tetap habis maka dinilai nol.
Klasifikasi umur ekonomis terhadap jenis aset mengacu pada peraturan Walikota
Semarang.
Kapitalisasi Belanja menjadi Aset Tetap
Kapitalisasi adalah :
Penentuan nilai buku terhadap semua pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga
siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut.
Belanja modal adalah : pengeluaran-pengeluaran yang harus dikapitalisasi.
Pengeluaran-pengeluaran dalam rangka perolehan asset merupakan belanja modal
apabila memenuhi semua kriteria berikut.
a. Pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang yang manfaat ekonominya lebih
dari satu periode akuntansi (lebih dari 12 bulan);
b. Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan;
c. Barang tersebut dibeli dengan tujuan tidak untuk dijual;
d. Barang yang dibeli tersebut pada waktu penggunaannya akan membutuhkan belanja
pemeliharaan.
Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan merupakan belanja modal apabila memenuhi
semua kriteria berikut:
a. pengeluaran-pengeluaran yang akan menambah efisiensi;
b. Pengeluaran-pengeluaran yang memperpanjang umur aset;
c. Pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau mutu produksi;
d. J umlah pengeluaran melebihi batasan minimal jumlah biaya yang dikapitalisasi
sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah kota Semarang.
Apabila dalam DPA, penganggaran kegiatan dalam rangka hanya untuk memperoleh
aset berwujud maka seluruh rincian/komponen belanja pegawai/kepanitiaan dan belanja
barang dan jasa diatribusikan keseluruhan pada belanja modal sehingga perolehan aset
tetap meliputi belanja pegawai, barang dan jasa dan belanja modal itu sendiri.
Apabila belanja modal dalam satu kegiatan lebih dari satu belanja modal maka biaya
yang dapat diatribusikan di bagi sesuai dengan jumlah belanja modal dengan cara joint
cost secara proporsional.
Penambahan pemeliharaan barang modal/aset, yang dapat menambah manfaat, efisiensi,
produktivitas dan telah dikapitalisasi, tidak menambah umur ekonomi aset yang
dipelihara dengan pertimbangan aset tersebut secara desain, teknologi, sudah
ketinggalan jaman (tidak up to date).
Batasan minimal jumlah biaya yang harus dikapitalisasi.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
128

No. Uraian
Persentase Terhadap
Harga Perolehan Aset
1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin, terdiri atas : Lebih dari 15%
2.1 Alat-alat berat
2.2 Alat-alat angkutan
2.3 Alat-alat bengkel dan alat ukur
2.4 Alat-alat pertanian / peternakan
2.5 Alat-alat kantor kantor dan rumah tangga
2.6 Alat studio dan alat komunikasi
2.7 Alat-alat kedokteran
2.8 Alat-alat laboratorium
2.9 Alat keamanan
3. Gedung dan Bangunan, terdiri atas : Lebih dari 5%
3.1 Bangunan gedung
3.2 Bangunan monument
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan, terdiri atas : Lebih dari 6%
4.1 Jalan dan Jembatan
4.2 Bangunan Air / Irigasi
4.3 Instalasi
4.4 Jaringan

5. Aset Tetap Lainnya, terdiri atas : Lebih dari 20%
5.1 Buku Perpustakaan
5.2 Barang bercorak kesenian/kebudayaan/olah
raga

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Pengakuan Nilai Minimal Aset Tetap meliputi :
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, yang sama dengan atau lebih dari
Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)
b. Pengeluaran untuk selain peralatan dan mesin dan asset tetap lainnya yang sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode
akuntansi atau satu periode anggaran. Pemerintah Kota tidak membentuk dana
cadangan.
Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset lancar, investasi
jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan.
Termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan aset kerja sama (kemitraan).

4.4.4. Kebijakan pengakuan kewajiban
Kewajiban diakui bilamana pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau
telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
129

Kewajiban adalah utang yang timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu yang
penyelesainnya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban
dikelompokkan menjadi :
a. Utang / kewajiban lancar ( jangka pendek ) yaitu kelompok utang / kewajiban yang harus
diselesaikan / dibayar dalam waktu kurang dari 12 ( dua belas ) bulan setelah tanggal
pelaporan atau dalam satu periode akuntansi.
b. Utang / kewajiban jangka panjang yaitu kelompok utang / kewajiban yang harus
diselesaikan / dibayar setelah 12 ( dua belas ) atau satu periode akuntansi sejak tanggal
pelaporan.
c. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
d. Utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Kewajiban diakui berkaitan dengan kejadian yang diakui pemerintah, namun dengan memenuhi
kriteria berikut.
1) Pihak legislatif telah menyetujui atau mengotorisasi sumber daya yang akan digunakan.
2) Transaksi dengan pertukaran timbul atau jumlah transaksi tanpa pertukaran, namun belum
dibayar pada tanggal pelaporan.

4.4.3. Kebijakan pengakuan ekuitas
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang dimiliki oleh lembaga, unit kerja. Ekuitas
merupakan selisih antara total aset dan total utang / kewajiban.
Komponen dalam ekuitas adalah perhitungan pencapaian kinerja keuangan yang dapat
digambarkan dalam Laporan Operasional.
Ekuitas dijabarkan ke dalam akun investasi jangka pendek, investasi jangka panjang, asset tetap,
asset lainnya, dana cadangan, penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan, pendapatan,
biaya dan pengakuan kewajiban.





















PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
130

BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

No Uraian Anggaran2011 Realisasi 2011 (%) Realisasi 2010
1 2 3 4 5 6
01 PENDAPATAN
02 PENDAPATANASLI DAERAH
03 Pendapatan Pajak Daerah 286.576.562.000 360.084.128.238 125,65% 177.680.372.947
04 Pendapatan Retribusi Daerah 87.178.314.000 84.487.321.935 96,91% 80.559.886.995
05 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 6.005.800.000 5.981.529.358 99,60% 6.210.426.962
06 Lain-lain PADyang Sah 67.272.275.000 70.985.078.946 105,52% 63.541.571.846
07 JumlahPendapatanAsli Daerah(3s/d6) 447.032.951.000 521.538.058.477 116,67% 327.992.258.750
08
09 PENDAPATANTRASNFER
10 TRANSFERPEMERINTAHPUSAT- DANAPERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak 232.621.304.000 204.199.594.973 87,78% 295.955.494.744
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 557.500.000 1.072.671.816 192,41% 719.040.047
13 Dana Alokasi Umum 715.700.805.000 715.700.805.000 100,00% 640.186.272.000
14 Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000 48.401.500.000 100,00% 30.292.200.000
15 JumlahPendapatanTransferDanaPerimbangan(11s/d14) 997.281.109.000 969.374.571.789 97,20% 967.153.006.791
16
17 TRANSFERPEMERINTAHPUSAT- LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus 238.671.449.000 239.992.018.350 100,55% -
19 Dana Penyesuaian - - 0,00% -
20 JumlahPendapatanTransferPemerintahPusat- Lainnya(18s/d19) 238.671.449.000 239.992.018.350 100,55% -
21
22 TRANSFERPEMERINTAHPROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 221.149.709.000 234.691.238.426 106,12% 151.869.469.927
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - 0,00% 567.211.930
25 JumlahTransferPemerintahProvinsi (23s/d24) 221.149.709.000 234.691.238.426 106,12% 152.436.681.857
26 Total PendapatanTransfer(15+20+25) 1.457.102.267.000 1.444.057.828.565 99,10% 1.119.589.688.648
27
28 LAIN-LAINPENDAPATANYANGSAH
29 Pendapatan Hibah - - 0,00% -
30 Pendapatan Dana Darurat - - 0,00% -
31 Pendapatan Lainnya 88.558.675.000 88.323.675.000 99,73% 175.985.307.400
32 JumlahLain-lainPendapatanyangSah(29s/d31) 88.558.675.000 88.323.675.000 99,73% 175.985.307.400
33 JUMLAHPENDAPATAN(7+26+32) 1.992.693.893.000 2.053.919.562.042 103,07% 1.623.567.254.798
34
35 BELANJA
36 BELANJAOPERASI
37 Belanja Pegawai 1.165.510.681.493 1.112.309.887.428 95,44% 977.070.395.943
38 Belanja Barang 511.950.960.112 461.754.142.715 90,19% 399.034.924.073
39 Bunga 1.080.000.000 764.141.700 70,75% 1.080.000.000
40 Subsidi - - 0,00% -
41 Hibah 52.120.625.000 50.113.503.179 96,15% 32.681.440.321
42 Bantuan Sosial 114.781.495.000 104.553.067.830 91,09% 105.517.732.817
42a Bantuan Keuangan 788.568.000 788.567.125 100,00% 788.567.125
43 JumlahBelanjaOperasi (37s/d42) 1.846.232.329.605 1.730.283.309.977 93,72% 1.516.173.060.279
44
45 BELANJAMODAL
46 Belanja Tanah 9.164.968.000 7.986.226.350 87,14% 5.334.753.000
47 Belanja Peralatan dan Mesin 78.353.779.741 63.055.307.396 80,48% 78.198.194.258
48 Belanja Gedung dan Bangunan 198.143.950.284 126.849.648.095 64,02% 51.257.034.780
49 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 106.327.044.000 90.455.410.723 85,07% 74.630.986.642
50 Belanja Aset Tetap Lainnya 20.375.593.370 17.361.980.409 85,21% 6.675.339.060
51 Belanja Aset Lainnya - - 0,00% 392.783.357
52 JumlahBelanjaModal (46s/d51) 412.365.335.395 305.708.572.973 74,14% 216.489.091.097
53
54 BELANJATAKTERDUGA
55 Belanja Tak Terduga 1.500.000.000 590.755.800 39,38% -
56 JumlahBelanjaTakTerduga(55) 1.500.000.000 590.755.800 39,38% -
57 JUMLAHBELANJA(43+52+56) 2.260.097.665.000 2.036.582.638.750 90,11% 1.732.662.151.376
58
59 TRANSFER
60 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA
61 Bgai Hasil Pajak - - 0,00% -
62 Bagi Hasil Retribusi - - 0,00% -
63 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - 0,00% -
64 JUMLAHTRANSFER/BAGI HASIL KE DESA(61s/d63) - - 0,00% -
65 JUMLAHBELANJADANTRANSFER(57+64) 2.260.097.665.000 2.036.582.638.750 90,11% 1.732.662.151.376
66
67 SURPLUS/DEFISIT(33- 65) (267.403.772.000) 17.336.923.292 -6,48% (109.094.896.578)
68
69 PEMBIAYAAN
70
71 PENERIMAANPEMBIAYAAN
72 Pengunaan SILPA 195.198.552.000 195.198.550.840 100,00% 313.114.935.618
73 Pencairan Dana Cadangan - - 0,00% -
74 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - 0,00% -
75 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat - - 0,00% -
76 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
77 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank - - 0,00% -
78 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 0,00% -
79 Pinjaman DalamNegeri - Obligasi - - 0,00% -
80 Pinjaman DalamNegeri - Lainnya - - 0,00% -
81 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 0,00% -
82 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 0,00% -
83 Penerimaan kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 77.105.220.000 - 0,00% -
84 JumlahPenerimaan(72s/d83) 272.303.772.000 195.198.550.840 71,68% 313.114.935.618
85
86 PENGELUARANPEMBIAYAAN
87 Pembentukan Dana Cadangan - - 0,00% -
88 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3.000.000.000 3.000.000.000 100,00% 7.000.000.000
89 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat - - 0,00% -
90 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
91 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank 1.900.000.000 1.816.665.400 95,61% 1.821.488.200
92 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 0,00% -
93 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Obligasi - - 0,00% -
94 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lainnya - - 0,00% -
95 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - 0,00% -
96 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 0,00% -
97 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - 0,00% -
98 JumlahPengeluaran(87s/d91) 4.900.000.000 4.816.665.400 98,30% 8.821.488.200
99 PEMBIAYAANNETTO(84- 98) 267.403.772.000 190.381.885.440 71,20% 304.293.447.418
100
101 SisaLebihPembiayaanAnggaran(67+99) - 207.718.808.732 0,00% 195.198.550.840
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANREALISASI ANGGARANPENDAPATANDANBELANJA
UNTUKTAHUNYANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN31DESEMBER 2011DAN2010

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
131

5.1. PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA

A. PENDAPATAN
Pendapatan Kota Semarang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan
Transfer (Dana Perimbangan), dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan anggaran dan
realisasi dalam TA 2011 serta realisasi TA 2010 sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1. Pendapatan Asli Daerah. 447.032.951.000,00 521.538.058.477,00 116,67% 74.505.107.477,00 327.992.258.750,00
2. Pendapatan Transfer 1.457.102.267.000,00 1.444.057.828.565,00 99,10% (13.044.438.435,00) 1.119.589.688.648,00
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 88.558.675.000,00 88.323.675.000,00 99,73% (235.000.000,00) 175.985.307.400,00
Pendapatan Daerah :
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Realisasi masing-masing akun pendapatan daerah dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pendapatan Asli Daerah
Rekening ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk periode TA
2011 dan 2010 dengan rincian sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
a.
Pendapatan Pajak Daerah 286.576.562.000,00 360.084.128.238,00 125,65% 73.507.566.238,00 177.680.372.947,00
b.
Pendapatan Retribusi Daerah 87.178.314.000,00 84.487.321.935,00 96,91% (2.690.992.065,00) 80.559.886.995,00
c.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
6.005.800.000,00 5.981.529.358,00 99,60% (24.270.642,00) 6.210.426.962,00
d.
Lain-lain PAD yang Sah 67.272.275.000,00 70.985.078.946,00 105,52% 3.712.803.946,00 63.541.571.846,00
Jumlah 447.032.951.000,00 521.538.058.477,00 116,67% 74.505.107.477,00 327.992.258.750,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010
Pendapatan Asli Daerah (PAD) :

Dari anggaran Pendapatan Asli Daerah TA 2011 sebesar Rp447.032.951.000,00 terealisasi
sebesar Rp521.538.058.477,00 atau 116,67% yang berarti mengalami kenaikan sebesar
Rp193.545.799.727,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp327.992.258.750,00. Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2011 yang melampaui
anggaran adalah Pendapatan Pajak Daerah dan Lain lain PAD yang Sah.
Realisasi masing-masing jenis PAD TA 2011 dan 2010 dapat dirinci dan dijelaskan sebagai
berikut.
a. Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah
(Perda) Kota Semarang. Pemungutan penerimaan dan pengelolaan pendapatan Pajak
Daerah dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
Kota Semarang.
Anggaran dan realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2011 serta realisasi TA 2010,
sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
132

Pendapatan Pajak Daerah : Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1 Pajak Hotel 28.000.000.000,00 34.040.038.542,00 121,57% 6.040.038.542,00 28.374.010.396,00
2 Pajak Restoran 28.000.000.000,00 33.052.975.112,00 118,05% 5.052.975.112,00 28.247.021.411,00
3 Pajak Hiburan 6.000.000.000,00 8.838.252.654,00 147,30% 2.838.252.654,00 6.589.282.253,00
4 Pajak Reklame. 18.000.000.000,00 17.522.424.149,00 97,35% (477.575.851,00) 16.429.600.795,00
5 Pajak Penerangan Jalan 100.500.000.000,00 104.366.876.365,00 103,85% 3.866.876.365,00 94.639.332.867,00
6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 112.500.000,00 41.265.440,00 36,68% (71.234.560,00) 52.327.400,00
7 Pajak Parkir 3.764.062.000,00 4.495.856.241,00 119,44% 731.794.241,00 3.348.797.825,00
8 Pajak Air Bawah Tanah 1.860.000.000,00 3.451.382.908,00 185,56% 1.591.382.908,00 0,00
9 Pajak Sarang Burung Walet 340.000.000,00 0,00 0,00% (340.000.000,00) 0,00
10 Pajak BPHTB 100.000.000.000,00 154.275.056.827,00 154,28% 54.275.056.827,00 0,00
Jumlah 286.576.562.000,00 360.084.128.238,00
125,65% 73.507.566.238,00
177.680.372.947,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Pemungutan Pajak Daerah Kota Semarang tahun 2011 didasarkan atas UndangUndang
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Dari anggaran Pendapatan Pajak Daerah TA 2011 sebesar Rp286.576.562.000,00
terealisasi sebesar Rp360.084.128.238,00 atau 125,65%. Dibandingkan dengan realisasi
TA 2010 sebesar Rp.177.680.372.947,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp182.403.755.291,00.
b. Pendapatan Retribusi Daerah
Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Perda dan terkait
langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Pemungutan dan pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilakukan oleh masing-
masing SKPD sebagai unit penghasil.
Pemungutan Retribusi Daerah Kota Semarang tahun 2011 didasarkan atas Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Anggaran dan realisasi Pendapatan Retribusi TA 2011 serta realisasi 2010 sebagai
berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1) Jasa Umum. 55.394.076.787,00 56.779.601.979,00 102,50% 1.385.525.192,00 49.595.518.677,00
2) Jasa Usaha. 14.032.832.900,00 14.103.050.831,00 100,50% 70.217.931,00 15.273.345.268,00
3) Perijinan Tertentu. 17.751.404.313,00 13.604.669.125,00 76,64% (4.146.735.188,00) 15.691.023.050,00
Jumlah Retribusi Daerah
87.178.314.000,00 84.487.321.935,00
96,91% (2.690.992.065,00)
80.559.886.995,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari Anggaran Pendapatan Retribusi Daerah TA 2011 sebesar Rp87.178.314.000,00
terealisasi sebesar Rp84.487.321.935,00 atau 96,91%. Dibandingkan dengan realisasi
TA 2010 sebesar Rp80.559.886.995,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp3.927.434.940,00.
Masing-masing realisasi pendapatan retribusi pendapatan daerah TA 2011 dan 2010
dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Retribusi J asa Umum
Retribusi J asa Umum merupakan PAD yang berhubungan langsung dengan
pelayanan umum pemerintahan, Retribusi J asa Umum dapat dirinci sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
133

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
a)
Retribusi Pelayanan Kesehatan 5.214.108.375,00 7.080.872.712,00 135,80% 1.866.764.337,00 4.746.111.561,00
b)
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 27.108.625,00 27.115.500,00 100,03% 6.875,00 26.510.000,00
c)
Retribusi Reklame. 16.090.295.800,00 17.338.905.630,00 107,76% 1.248.609.830,00 14.834.164.685,00
d)
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 4.888.000.000,00 1.313.694.500,00 26,88% (3.574.305.500,00) 1.350.071.375,00
e)
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor. 5.511.604.000,00 5.201.128.350,00 94,37% (310.475.650,00) 3.994.227.030,00
f)
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 6.721.686.288,00 6.327.103.800,00 94,13% (394.582.488,00) 6.145.140.950,00
g) Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil 2.692.000.000,00 4.210.422.000,00 156,40% 1.518.422.000,00 5.587.668.500,00
h)
Retribusi Pelayanan Pasar 9.750.089.324,00 9.670.120.287,00 99,18% (79.969.037,00) 8.659.721.676,00
i) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 145.293.750,00 330.561.000,00 227,51% 185.267.250,00 248.955.000,00
j)
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 4.353.890.625,00 5.279.678.200,00 121,26% 925.787.575,00 4.002.947.900,00
Jumlah Retribusi Jasa Umum 55.394.076.787,00 56.779.601.979,00 102,50% 1.385.525.192,00 49.595.518.677,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran penerimaan jasa umum TA 2011 sebesar Rp55.394.076.787,00
terealisasi sebesar Rp56.779.601.979,00 atau 102,50%. Dibandingkan dengan
realisasi TA 2010 sebesar Rp49.595.518.677,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp7.184.083.302,00. Penerimaan retribusi jasa umum TA 2011 yang tidak mencapai
target anggaran antara lain jasa pelayanan parkir di tepi jalan umum, jasa pengujian
kendaraan bermotor dan jasa pelayanan persampahan/kebersihan.
2) Retribusi J asa Usaha
Retribusi J asa Usaha merupakan sumber PAD yang berhubungan dengan pemakaian
aset daerah dan/atau penjualan produksi usaha daerah, Retribusi J asa Usaha dapat
dirinci sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
a)
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 9.034.966.150,00 8.911.024.606,00 98,63% (123.941.544,00) 8.646.790.168,00
b)
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah. 0,00 0,00 0,00% 0,00 2.209.074.000,00
c)
Retribusi Terminal. 613.218.000,00 395.905.950,00 64,56% (217.312.050,00) 375.732.850,00
d)
Retribusi Tempat Khusus Parkir 746.670.000,00 593.169.000,00 79,44% (153.501.000,00) 575.447.000,00
e)
Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 105.300.000,00 103.070.000,00 97,88% (2.230.000,00) 94.060.000,00
f)
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 2.709.378.750,00 3.182.970.000 117,48% 473.591.250,00 2.604.007.250,00
g)
Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 807.300.000,00 836.831.400 103,66% 29.531.400,00 768.234.000,00
h)
Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 16.000.000,00 80.079.875,00 500,50% 64.079.875,00 0,00
Jumlah Retribusi Jasa Usaha 14.032.832.900,00 14.103.050.831,00 100,50% 70.217.931,00 15.273.345.268,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran penerimaan jasa usaha sebesar Rp14.032.832.900,00 terealisasi
sebesar Rp14.103.050.831,00 atau 100,50%. Dibandingkan dengan realisasi TA
2010 sebesar Rp15.273.345.268,00 mengalami penurunan sebesar
Rp1.170.294.437,00. Penerimaan retribusi jasa usaha TA 2011 yang tidak mencapai
target anggaran antara lain jasa usaha terminal, jasa usaha tempat khusus parkir dan
jasa usaha penyediaan dan/ penyedotan kakus.
3) Retribusi Perijinan Tertentu
Retribusi perijinan tertentu berhubungan dengan fungsi Pemerintah Daerah sebagai
regulator dan otorisasi untuk memberikan ijin terhadap kegiatan yang dilaksanakan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
134

masyarakat. Retribusi Perijinan Tertentu merupakan sumber PAD dan dapat dirinci
sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
a)
Retribusi Izin Penyambungan Jalan Masuk 0,00 0,00 0,00% 0,00 543.711.400,00
b)
Retribusi Izin Persewaan Alat Berat 131.665.313,00 148.530.000 112,81% 16.864.687,00 118.335.000,00
c)
Retribusi Izin Trayek 107.280.000,00 44.475.625,00 41,46% (62.804.375,00) 45.328.750,00
d)
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 13.834.959.000,00 10.257.973.200,00 74,15% (3.576.985.800,00) 10.073.715.700,00
e)
Retribusi Izin Gangguan/Keramaian. 3.677.500.000,00 3.153.690.300 85,76% (523.809.700,00) 4.744.832.200
f)
Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional/IUJKN. 0,00 0,00 0,00% 0,00 165.100.000,00
Jumlah Retribusi Perijinan Tertentu 17.751.404.313,00 13.604.669.125,00 76,64% (4.146.735.188,00) 15.691.023.050,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Anggaran Penerimaan retribusi perijinan tertentu TA 2011 sebesar
Rp17.751.404.313,00 terealisasi sebesar Rp13.604.669.125,00 atau 76,64%.
Dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar Rp15.691.023.050,00 mengalami
penurunan sebesar Rp2.086.353.925,00. Penerimaan retribusi jasa tertentu TA 2011
yang tidak mencapai target anggaran antara lain jasa retribusi izin trayek, jasa
retribusi IMB dan jasa retribusi izin gangguan/keramaian.
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD dari pembagian
laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Semarang pada Perusahaan
Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah. Pendapatan ini diterima dan dikelola melalui
Sekretariat Daerah Kota Semarang dengan realisasi TA 2011 dan 2010 sebagai berikut.

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1)
Perusda RPH dan BPH 31.158.328,00 33.744.600,00 108,30% 2.586.272,00 29.877.700,00
2)
Perusda Percetakan 146.806.000,00 0,00 0,00% (146.806.000,00) 0,00
3)
Perusda Bank Pasar 198.000.000,00 175.866.325,00 88,82% (22.133.675,00) 167.492.521,00
4)
Bank Jateng Cabang Semarang 5.629.835.672,00 5.771.918.433,00 102,52% 142.082.761,00 6.013.056.741,00
Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
6.005.800.000,00 5.981.529.358,00 99,60% (24.270.642,00) 6.210.426.962,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Target anggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan TA 2011 sebesar
Rp6.005.800.000,00 terealisasi sebesar Rp5.981.529.358,00 atau 99,60% .
Dibandingkan realisasi TA 2010 sebesar Rp6.210.426.962,00 mengalami penurunan
sebesar Rp228.897.604,00. BUMD yang tidak mencapai target antara lain Perusda
Percetakan dan Perusda Bank Pasar.
d. Lain-lain PAD yang Sah
Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah merupakan penerimaan dari 10 Satuan Perangkat
Kerja (SKPD) Kota Semarang. Penerimaan Lain lain PAD Yang Sah untuk periode
TA 2011 dan tahun 2010 dirinci sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
135

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
%
Rp Rp
1 Retribusi PelayananKesehatanBLU 39.937.500.000 38.611.305.865,00 96,68% (1.326.194.135,00) 39.434.775.113,00
2 FasilitasUmum 7.049.055.000,00 5.712.577.609,00 81,04% (1.336.477.391,00) 1.775.941.190,00
3 PelepasanHak atasTanah 3.309.800.000,00 6.959.822.360,00 210,28% 3.650.022.360,00 5.758.740,00
4
Penj Peralatan/PerlengkapanKantor yangtidak terpakai
44.000.000,00 59.300.000,00 134,77% 15.300.000,00 55.290.000,00
5 J asaGiro 5.701.568.500,00 5.890.437.349,00 103,31% 188.868.849,00 8.542.053.443,00
6 BungaDeposito 3.519.753.214,00 5.826.630.988,00 165,54% 2.306.877.774,00 6.397.555.175,00
7 Pengembaliandari MAJ T 0,00 0,00 0,00% 0,00 1.295.959.552,00
8 PengembalianPembayaranPerjalananDinas 280.446.900,00 0,00 0,00% (280.446.900,00) 0,00
9 PengembalianKelebihanBiayaPungut PBB 351.633.636,00 0,00 0,00% (351.633.636,00) 0,00
10 Pengembaliandari Kejaksanaan 985.000.000,00 0,00 0,00% (985.000.000,00) 0,00
8 KarcisParkir 5.000.000,00 0,00 0,00% (5.000.000,00) 0,00
9 Plat IjinReklame 50.000.000,00 50.576.000,00 101,15% 576.000,00 42.769.500,00
10 SewaAset Tanah 319.000.000,00 397.692.550,00 124,67% 78.692.550,00 409.566.099,00
11 Retribusi KelebihanMuatan 432.500.000,00 38.919.393,00 9,00% (393.580.607,00) 0,00
12 Retribusi TeraUlangdantera 124.500.000,00 198.746.849,00 159,64% 74.246.849,00 0,00
13 SPBU Pandanaran 2.850.375.000,00 1.430.000.000,00 50,17% (1.420.375.000,00) 880.000.000,00
14 SewaLahanJ embatanCiputra-Anggrek 11.000.000,00 0,00 0,00% (11.000.000,00) 12.967.900,00
15 SewaLahanJ embatanCiputra-AhmadDahlan 90.000.000,00 112.500.000,00 125,00% 22.500.000,00 90.313.552,00
16 KerjasamaLantai dasar PertokoanSimpang5 133.100.000,00 161.051.000,00 121,00% 27.951.000,00 146.410.000,00
17 KerjasamaBengkok PujaseraNgaliyan 11.649.000,00 13.892.100,00 119,26% 2.243.100,00 11.649.000,00
18 KerjasamaPT. NARPATI 580.000.000,00 580.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
19 BungaBank DanaBergulir 0,00 118.983.592,00 0,00% 118.983.592,00 152.865.012,00
20 Lain-lainDPKAD 0,00 3.279.240.341,00 0,00% 3.279.240.341,00 3.466.250.926,00
21 PenjualanHasil Pertanian 11.993.750,00 30.694.000,00 255,92% 18.700.250,00 6.720.000,00
22 PenjualanHasil Perkebunan 0,00 0,00 0,00% 0,00 4.918.000,00
23 PenjualanHasil Peternakan 547.750.000,00 549.417.421,00 100,30% 1.667.421,00 381.750.260,00
24 PenjualanHasil Perikanan 9.780.000,00 10.530.000,00 107,67% 750.000,00 0,00
25 KarcisParkir (Lain2PAD) 0,00 0,00 0,00% 0,00 8.606.000,00
26 KarcisParkir KendaraanGoaKreo 0,00 0,00 0,00% 0,00 10.568.000,00
27 KarcisParkir KendaraanKB.Wonosari 0,00 0,00 0,00% 0,00 11.410.000,00
28 PenerimaanLain-lain 95.725.000,00 75.825.000,00 79,21% (19.900.000,00) 33.854.000,00
29 PenerimaanLain-lain(GGS) 821.145.000,00 826.072.473,00 100,60% 4.927.473,00 0,00
30 BiayaAdministrasi WajibDaftar Perusahaan 0,00 0,00 0,00% 0,00 213.358.000,00
31 Bagi Hasil TPI 0,00 0,00 0,00% 0,00 148.245.000,00
32 TPI Tambak Lorok 0,00 0,00 0,00% 0,00 2.017.384,00
33 SumbanganPihak III 0,00 50.864.056,00 0,00% 50.864.056,00 0,00
Jumlah Lain-lain PAD yang Sah 67.272.275.000,00 70.985.078.946,00 105,52% 3.712.803.946,00 63.541.571.846,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Target anggaran lain lain PAD yang sah sebesar Rp67.272.275.000,00 terealisasi
sebesar Rp70.985.078.946,00 atau 105,52%. Dibandingkan dengan realisasi TA 2010
sebesar Rp63.541.571.846,00 mengalami kenaikan sebesar Rp7.443.507.100,00. Dinas
dinas yang pendapatannya tidak mencapai target diantaranya adalah :
1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, tidak tercapai target karena :
Karena sejak tanggal 13 Maret 2011 penjualan air di kampung wisata Taman Lele
ditutup karena belum mempunyai ijin pemanfaatan air bersih dari Dirjen
Pemanfaatan Sumber Daya Air sehingga tidak ada pendapatan dari penjualan air.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
136

2. Sekretariat Daerah
SPBU Pandanaran
Karena PT.Rabas belum memenuhi kewajiban membayar denda atas pokok
sewa yang masih menjadi piutang karena yang bersangkutan mengajukan
gugatan kepada PTUN Semarang dan saat ini masih proses banding.
2. Pendapatan Transfer
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
a.
Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 997.281.109.000,00 969.374.571.789,00 97,20% (27.906.537.211,00) 967.153.006.791,00
b.
Transfer Pemerintah Pusat lainnya 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% 1.320.569.350,00 0,00
c.
Transfer Pemerintah Provinsi 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 13.541.529.426,00 152.436.681.857,00
Jumlah Pendapatan Transfer 1.457.102.267.000,00 1.444.057.828.565,00 99,10% (13.044.438.435,00) 1.119.589.688.648,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

J umlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Transfer untuk periode Tahun Anggaran
2011, dengan rincian sebagai berikut.
a. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Pemerintah Kota
Semarang untuk periode TA 2011 dengan rincian sebagai berikut.

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp Rp
1) Dana Bagi Hasil Pajak 232.621.304.000,00 204.199.594.973,00 87,78% (28.421.709.027,00) 295.955.494.744,00
2) Dana Bagi Hasil SDA 557.500.000,00 1.072.671.816,00 192,41% 515.171.816,00 719.040.047,00
3) Dana Alokasi Umum. 715.700.805.000,00 715.700.805.000,00 100,00% 0,00 640.186.272.000,00
4) Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000,00 48.401.500.000,00 100,00% 0,00 30.292.200.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
997.281.109.000,00 969.374.571.789,00 97,20% (27.906.537.211,00) 967.153.006.791,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

1) Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan 2010. Dana Bagi Hasil
Pajak dengan rincian sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
%
Rp Rp
a) Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan 141.500.000.000,00 131.443.471.842,00 92,89% (10.056.528.158,00) 123.653.447.826,00
b)
Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
0,00 0,00 0,00% 0,00 102.153.033.923,00
c)
Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) OPDN dan
Pasal 21
80.500.000.000,00 59.817.461.120,00 74,31% (20.682.538.880,00) 60.109.293.676,00
d) Bagi Hasil dari PPH Pasal 25/29 5.000.000.000,00 6.837.647.892,00 136,75% 1.837.647.892,00 4.728.429.776,00
e) Bagi Hasil Cukai Tembakau 5.621.304.000,00
6.101.014.119,00 108,53% 479.710.119,00 5.311.289.543,00
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak 232.621.304.000,00 204.199.594.973,00
87,78% (28.421.709.027,00)
295.955.494.744,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
137

2) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan atas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam untuk periode Tahun
Anggaran 2011 dan 2010, dengan rincian sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
%
Rp Rp
a) Bagi Hasil dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan 57.500.000,00 0,00 0,00% (57.500.000,00) 43.862.327,00
b)
Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi
(Royalti)
500.000.000,00 1.072.671.816,00 214,53% 572.671.816,00 675.177.720,00
Jumlah Bagi Hasil Sumber Daya alam 557.500.000,00 1.072.671.816,00 192,41% 515.171.816,00 719.040.047,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

3) Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum ini menggambarkan transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan atas Dana Alokasi Umum untuk periode TA 2011, dengan rincian
sebagai berikut.
Sesuai Perpres Nomor 6 Tahun 2011 tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota Tahun 2011 yang kemudian dikoreksi dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.07/2011 bahwa penerimaan DAU dari
Pemerintah Pusat ditransfer dan ditampung dalam rekening giro BPD J ateng a.n Kas
Daerah Kota Semarang. DAU Tahun 2011 dianggarkan sebesar
Rp715.700.805.000,00 realisasi Rp715.700.805.000,00 dibandingkan dengan tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar Rp75.514.533.000,00.
4) Dana Alokasi Khusus
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
%
Rp Rp
Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000,00 48.401.500.000,00 100,00% 0,00 30.292.200.000,00
Jumlah
48.401.500.000,00 48.401.500.000,00 100,00% 0,00 30.292.200.000,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran Dana Alokasi Khusus tahun 2011 sebesar Rp48.401.500.000,00
terealisasi sebesar Rp48.401.500.000,00 atau 100,00% dari anggarannya.
Dibandingkan realisasi TA 2010 sebesar Rp30.292.200.000,00 mengalami kenaikan
sebesar Rp18.109.300.000,00.

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Pemerintah Kota Semarang untuk
periode TA 2011 dengan rincian sebagai berikut:
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1)
Dana Otonomi Khusus 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% 1.320.569.350,00 0,00
2)
Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% 1.320.569.350,00 0,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
138

Dari anggaran penerimaan transfer pemerintah pusat lainnya Tahun 2011 sebesar
Rp238.671.449.000,00 terealisasi sebesar Rp239.992.018.350,00 atau 100,55%.
Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dapat dirinci dan dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1
Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID)
10.922.982.000,00 10.922.982.000,00 100,00% 0,00 0,00
2 Dana Bantuan Operasional Sekolah 93.000.125.000,00 94.320.693.750,00
101,42% 1.320.568.750,00
0,00
3 Tambahan Penghasilan Guru PNSD dan Tunj.Prof. 134.748.342.000,00 134.748.342.600,00 100,00% 600,00 0,00
Jumlah 238.671.449.000,00 239.992.018.350,00 100,55% 1.320.569.350,00 0,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

c. Transfer Pemerintah Provinsi
Penerimaan Transfer - Pemerintah Provinsi yang dialokasikan pada Pemerintah Kota
Semarang meliputi dana bantuan/instruksi untuk pembangunan dan bantuan keuangan
dari Gubernur J awa Tengah, yang didasarkan pada SKO Gubernur J awa Tengah.
Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi Tahun 2011 dan 2010 dalam Laporan Realisasi
Anggaran Pemerintah Kota Semarang dilaporkan sebagai berikut.

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp
Rp
1)
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 13.541.529.426,00 151.869.469.927,00
2)
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00% 0,00 567.211.930,00
Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 13.541.529.426,00 152.436.681.857,00
Rasio Realisasi 2010 Realisasi 2011 Anggaran 2011

Target anggaran penerimaan transfer pemerintah provinsi TA 2011 sebesar
Rp221.149.709.000,00 terealisasi sebesar Rp234.691.238.426,00 atau 106,12%.
Dibanding realisasi TA.2010 sebesar Rp152.436.681.857,00 mengalami kenaikan
sebesar Rp82.254.556.569,00.
Penerimaan Transfer ini dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut.
Anggaran Penerimaan Bagi Hasil Pajak - Pemerintah Provinsi tahun 2011 dengan
anggaran sebesar Rp221.149.709.000,00, realisasi sebesar Rp234.691.238.426,00
dengan rincian sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp %
Rp Rp
a) Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor 79.131.207.856,00 79.572.591.677,00 100,56% 441.383.821,00 59.548.450.565,00
b) Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 53.803.559.067,00 88.871.611.393,00 165,18% 35.068.052.326,00 43.111.953.573,00
c) Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
87.314.942.077,00 65.605.379.006,00 75,14%
(21.709.563.071,00)
47.613.154.931,00
d)
Bagi Hasil dari Pajak Pengembalian dan
Pemanfaatan air Bawah Tanah
0,00 0,00 0,00%
0,00
850.623.544,00
e)
Bagi Hasil dari Pajak Pengembalian dan
Pemanfaatan air permukaan
900.000.000,00 641.656.350,00 71,30%
(258.343.650,00)
745.287.314,00
Jumlah Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 221.149.709.000,00 234.691.238.426,00 106,12% 13.541.529.426,00 151.869.469.927,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
139

Penerimaan Bagi Hasil Pajak Pemerintah Propinsi yang tidak mencapai target berasal
dari Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Bagi Hasil dari Pajak
Pengembalian dan Pemanfaatan Air Permukaan.
3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp
% Rp Rp
a. Pendapatan Hibah.. 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00
b. Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00
c Pendapatan Lainnya 88.558.675.000,00 88.323.675.000,00 99,73% (235.000.000,00) 175.985.307.400,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 88.558.675.000,00 88.323.675.000,00 99,73% (235.000.000,00) 175.985.307.400,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran penerimaan lain lain yang sah TA 2011 sebesar Rp88.558.675.000,00
terealisasi sebesar Rp88.323.675.000,00 atau 99,73%. Dibanding realisasi TA.2010
sebesar Rp175.985.307.400,00 mengalami penurunan sebesar Rp87.661.632.400,00.

B. BELANJA
Belanja Daerah Kota Semarang pada periode Tahun Anggaran 2011 dibagi ke dalam sesuai
dengan jenis pengelompokannya. Belanja Daerah meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal,
Belanja Tak Terduga dan Transfer. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Kota
Semarang TA 2011 serta Realisasi TA 2010 dapat diuraikan sebagai berikut.

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1. Belanja Operasi 1.846.232.329.605,00 1.730.283.309.977,00 93,72% (115.949.019.628,00) 1.516.173.060.279,00
2. Belanja Modal 412.365.335.395,00 305.708.572.973,00 74,14% (106.656.762.422,00) 216.489.091.097,00
3. Belanja Tak Terduga 1.500.000.000,00 590.755.800,00 39,38% (909.244.200,00) 0
Jumlah Belanja
2.260.097.665.000,00 2.036.582.638.750,00 90,11% (223.515.026.250,00) 1.732.662.151.376,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Realisasi 2010 Rasio

Dari anggaran belanja daerah TA 2011 sebesar Rp2.260.097.665.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.036.582.638.750,00 atau 90,11%, dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2010 sebesar
Rp1.732.662.151.376,00 yang berarti mengalami kenaikan sebesar Rp303.920.487.374,00 lebih
lanjut dirinci sebagai berikut :

1. Belanja Operasi
Belanja Operasi Pemerintah Kota Semarang dibagi ke dalam Belanja Pegawai, Belanja
Barang dan J asa, Belanja Bunga, Belanja Hibah, Subsidi dan Belanja Bantuan Sosial dengan
target anggaran dan realisasi TA 2011 dan tahun 2010 sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
140

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
a. Belanja Pegawai
1.165.510.681.493,00 1.112.309.887.428,00 95,44% 53.200.794.065,00 977.070.395.943,00
b. Belanja Barang
511.950.960.112,00 461.754.142.715,00 90,19% 50.196.817.397,00 399.034.924.073,00
c. Bunga
1.080.000.000,00 764.141.700,00 70,75% 315.858.300,00 1.080.000.000,00
d. Subsidi
0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00
e. Hibah
52.120.625.000,00 50.113.503.179,00 96,15% 2.007.121.821,00 32.681.440.321,00
f. Bantuan Sosial
114.781.495.000,00 104.553.067.830,00 91,09% 10.228.427.170,00 105.517.732.817,00
g. Bantuan Keuangan
788.568.000,00 788.567.125,00 100,00% 875,00 788.567.125,00
1.846.232.329.605,00 1.730.283.309.977,00 93,72% 115.949.019.628,00 1.516.173.060.279,00 Jumlah Belanja Operasi
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Realisasi 2010 Rasio

Dari anggaran belanja operasi TA 2011 sebesar Rp1.846.232.329.605,00 teralisasi sebesar
Rp1.730.283.309.977,00 atau 93,72%, yang berarti mengalami peningkatan sebesar
Rp214.110.249.698,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp1.516.173.060.279,00. Pada tahun 2011 maupun tahun 2010 jenis belanja subsidi tidak
dianggarkan.
Rincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai Belanja Operasi, disajikan sebagai berikut.
a. Belanja Pegawai
Akun ini menggambarkan Belanja Pegawai yang meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan
PNS Daerah, Tambahan Penghasilan, Tunjangan Operasional KDH/WKDH dan
Penerimaan pimpinan & anggota DPRD, Biaya Pemungutan Pajak Daerah, Honorarium
PNS/Non PNS dan uang lembur dengan anggaran dan realisasi TA 2011 serta realisasi
TA 2010 untuk masing-masing SKPD sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
141

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1
Dinas Pendidikan
634.726.423.250,00 622.951.074.882,00 98,14% 11.775.348.368,00
537.120.085.682,00
2
Dinas Kesehatan Kota
52.073.228.950,00 50.616.371.846,00 97,20% 1.456.857.104,00
47.309.714.116,00
3
Rumah Sakit Umum Daerah
34.073.797.548,00 30.995.002.289,00 90,96% 3.078.795.259,00
26.800.795.828,00
4
Dinas Bina Marga
10.086.226.200,00 9.636.564.097,00 95,54% 449.662.103,00
6.895.814.553,00
5
Dinas PSDA dan ESDM
11.931.751.500,00 10.308.544.466,00 86,40% 1.623.207.034,00
7.703.246.628,00
6
Dinas Kebakaran
7.887.339.000,00 7.673.823.931,00 97,29% 213.515.069,00
7.221.631.940,00
7
Dinas Tata Kota dan Perumahan
12.423.880.400,00 11.732.049.449,00 94,43% 691.830.951,00
9.794.107.571,00
8
Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
6.480.715.000,00 6.157.631.212,00 95,01% 323.083.788,00
5.083.258.610,00
9
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
6.838.254.000,00 6.419.015.807,00 93,87% 419.238.193,00 5.340.580.952,00
10
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
15.467.155.000,00 16.838.949.408,00 108,87% (1.371.794.408,00)
13.930.627.849,00
11
Badan Lingkungan Hidup (BLH)
4.663.878.000,00 4.488.678.117,00 96,24% 175.199.883,00
3.191.904.458,00
12
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
12.736.677.400,00 11.947.187.918,00 93,80% 789.489.482,00
11.064.512.882,00
13
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
6.889.551.000,00 6.738.421.673,00 97,81% 151.129.327,00
6.578.464.712,00
14
Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana
9.775.855.000,00 9.499.991.592,00 97,18% 275.863.408,00
8.731.494.107,00
15
Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga
8.603.179.000,00 8.191.784.883,00 95,22% 411.394.117,00
7.487.144.343,00
16
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
2.465.694.000,00 1.974.279.262,00 80,07% 491.414.738,00
17
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6.921.786.000,00 6.759.157.527,00 97,65% 162.628.473,00
5.578.585.434,00
18
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4.788.976.000,00 4.617.499.956,00 96,42% 171.476.044,00
3.854.561.043,00
19
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT)
4.715.246.000,00 4.610.260.110,00 97,77% 104.985.890,00
4.415.760.554,00
20
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
8.277.118.000,00 7.984.728.700,00 96,47% 292.389.300,00
7.382.974.845,00
21
Badan Kesbang, Politik dan Linmas
4.070.769.500,00 3.915.213.010,00 96,18% 155.556.490,00
4.792.544.755,00
22
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP)
14.541.041.000,00 13.948.590.421,00 95,93% 592.450.579,00
14.539.289.652,00
23
Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK)
0,00 0,00 0,00% 0,00
1.641.014.358,00
24
DPRD
13.426.849.000,00 11.875.983.590,00 88,45% 1.550.865.410,00
11.557.575.375,00
25
Walikota dan Wakil Walikota
829.998.000,00 829.760.213,00 99,97% 237.787,00
754.194.279,00
26
Sekretariat Daerah
32.851.215.000,00 29.210.020.477,00 88,92% 3.641.194.523,00
27.113.962.875,00
27
Sekretariat DPRD
9.946.028.000,00 7.247.028.359,00 72,86% 2.698.999.641,00
5.499.041.317,00
28
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
68.244.500.300,00 54.890.065.975,00 80,43% 13.354.434.325,00 47.010.724.433,00
29
Inspektorat
6.000.241.100,00 5.478.654.529,00 91,31% 521.586.571,00
3.545.791.766,00
30
Kec. Semarang Selatan
6.921.631.000,00 6.595.401.645,00 95,29% 326.229.355,00
6.160.944.637,00
31
Kec. Semarang Utara
5.978.332.000,00 5.481.563.446,00 91,69% 496.768.554,00
5.092.593.113,00
32
Kec. Semarang Barat
8.536.321.000,00 8.019.735.698,00 93,95% 516.585.302,00
7.700.890.731,00
33
Kec. Semarang Timur
6.552.695.000,00 6.310.459.978,00 96,30% 242.235.022,00
6.095.088.090,00
34
Kec. Semarang Tengah
9.142.587.000,00 8.681.457.214,00 94,96% 461.129.786,00
8.231.774.642,00
35
Kec. Gunungpati
7.494.491.000,00 6.654.803.533,00 88,80% 839.687.467,00
6.222.985.374,00
36
Kec.Tugu
4.293.749.000,00 4.006.145.821,00 93,30% 287.603.179,00
3.742.495.340,00
37
Kec. Mijen
5.312.288.000,00 5.203.196.875,00 97,95% 109.091.125,00
4.799.694.161,00
38
Kec. Genuk
6.674.744.500,00 6.386.880.897,00 95,69% 287.863.603,00
5.862.478.262,00
39
Kec. Gajahmungkur
5.499.991.000,00 5.313.795.364,00 96,61% 186.195.636,00
4.825.223.655,00
40
Kec. Tembalang
6.696.428.500,00 6.481.995.924,00 96,80% 214.432.576,00
5.966.927.039,00
41
Kec. Candisari
5.092.289.000,00 4.925.936.751,00 96,73% 166.352.249,00
4.646.951.981,00
42
Kec. Banyumanik
8.466.386.200,00 7.860.807.000,00 92,85% 605.579.200,00
7.307.836.424,00
43
Kec.Ngaliyan
6.007.940.800,00 5.678.427.589,00 94,52% 329.513.211,00
5.221.697.402,00
44
Kec. Gayamsari
4.920.033.000,00 4.625.812.201,00 94,02% 294.220.799,00
4.557.701.864,00
45
Kec. Pedurungan
9.246.563.000,00 8.591.963.147,00 92,92% 654.599.853,00
8.045.285.451,00
46
Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
5.944.833.100,00 5.030.213.832,00 84,61% 914.619.268,00
5.616.964.645,00
47
Kantor Pendidikan dan Latihan (Diklat)
4.428.544.000,00 4.315.514.734,00 97,45% 113.029.266,00
3.379.948.402,00
48
Kantor Ketahanan Pangan
1.393.617.000,00 1.345.330.198,00 96,54% 48.286.802,00
1.256.708.640,00
49
Kantor Perpustakaan dan Arsip
1.919.347.245,00 1.675.832.137,00 87,31% 243.515.108,00
1.447.319.218,00
50
Dinas Pertanian
6.570.611.000,00 6.299.618.494,00 95,88% 270.992.506,00
5.048.388.651,00
51
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.513.487.000,00 3.410.880.340,00 97,08% 102.606.660,00
3.205.868.733,00
52
Dinas Pasar
18.529.627.000,00 17.490.800.077,00 94,39% 1.038.826.923,00
16.369.763.192,00
53
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
4.636.772.000,00 4.386.980.834,00 94,61%
249.791.166,00
4.325.461.379,00
Jumlah Belanja Pegawai 1.165.510.681.493,00 1.112.309.887.428,00
95,44%
53.200.794.065,00 977.070.395.943,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp1.165.510.681.493,00 terealisasi sebesar
Rp1.112.309.887.428,00 atau 95,44%, yang berarti mengalami kenaikan sebesar
Rp135.239.491.485,00 (13,84%) dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp977.070.395.943,00. Pada SKPD Dishubkominfo, Belanja Pegawai terdapat kelebihan dari
target belanja sebesar (8,87%), hal ini dikarenakan belanja pegawai BLU Unit Mangkang yang
belum terakomodasi pada DPA maupun DPPA Dishubkominfo tahun 2011.
b. Belanja Barang dan J asa
Belanja Barang dan J asa meliputi belanja bahan dan material, jasa pihak ketiga, cetak dan
penggandaan, sewa-sewa, makanan dan minuman, pakaian dinas, perjalanan dinas, serta
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
142

iuran dan sumbangan, dengan anggaran / realisasi TA 2011 serta realisasi 2010, sebagai
berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1 Dinas Pendidikan 91.798.599.680,00 88.992.793.591,00
96,94%
2.805.806.089,00 49.291.565.335,00
2 Dinas Kesehatan Kota 34.282.139.144,00 32.829.930.063,00
95,76%
1.452.209.081,00 38.363.852.507,00
3 Rumah Sakit Umum Daerah 28.292.356.052,00 21.513.619.519,00
76,04%
6.778.736.533,00 21.929.306.218,00
4 Dinas Bina Marga 16.174.798.800,00 14.418.336.366,00
89,14%
1.756.462.434,00 8.434.574.211,00
5 Dinas PSDA dan ESDM 12.963.645.000,00 11.556.045.562,00
89,14%
1.407.599.438,00 7.938.795.389,00
6 Dinas Kebakaran 2.835.175.500,00 2.656.400.676,00
93,69%
178.774.824,00 2.858.416.576,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 4.902.487.500,00 4.553.023.862,00
92,87%
349.463.638,00 3.097.723.913,00
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 4.240.053.000,00 3.539.147.385,00
83,47%
700.905.615,00 2.601.528.371,00
9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 9.491.471.000,00 8.447.865.856,00 89,00% 1.043.605.144,00 6.970.799.732,00
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 14.070.044.000,00 15.465.858.112,00
109,92%
(1.395.814.112,00) 10.315.941.474,00
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 3.793.088.000,00 3.706.996.000,00
97,73%
86.092.000,00 2.473.591.400,00
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 28.474.053.100,00 27.979.557.969,00
98,26%
494.495.131,00 31.553.669.920,00
13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 4.775.258.000,00 4.531.785.096,00
94,90%
243.472.904,00 6.070.769.939,00
14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 4.077.798.000,00 3.995.269.900,00
97,98%
82.528.100,00 4.597.490.972,00
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 6.316.486.000,00 5.710.200.334,00
90,40%
606.285.666,00 5.862.391.741,00
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 2.158.114.000,00 1.405.533.965,00
65,13%
752.580.035,00
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4.344.408.000,00 4.153.421.909,00
95,60%
190.986.091,00 3.820.353.933,00
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 3.269.653.000,00 3.079.137.851,00
94,17%
190.515.149,00 2.461.834.585,00
19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 2.833.123.600,00 2.733.809.799,00
96,49%
99.313.801,00 2.978.570.736,00
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4.191.179.000,00 4.062.087.965,00
96,92%
129.091.035,00 3.102.194.080,00
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 2.584.377.500,00 2.383.136.850,00
92,21%
201.240.650,00 2.398.527.659,00
22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 3.093.839.000,00 3.034.411.809,00
98,08%
59.427.191,00 2.820.426.594,00
23 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) 0,00 0,00 0,00% 0,00 861.428.839,00
24 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 0,00 0,00
0,00%
0,00 0,00
25 Walikota dan Wakil Walikota 0,00 0,00
0,00%
0,00 0,00
26 Sekretariat Daerah 79.578.777.100,00 69.829.579.198,00
87,75%
9.749.197.902,00 68.814.035.265,00
27 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 35.582.323.966,00 23.201.572.042,00
65,21%
12.380.751.924,00 20.982.342.466,00
28 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 64.479.188.450,00 58.861.969.884,00
91,29%
5.617.218.566,00 46.233.472.182,00
29 Inspektorat 1.143.965.900,00 1.100.489.947,00
96,20%
43.475.953,00 2.854.116.055,00
30 Kecamatan Semarang Selatan 459.996.000,00 429.915.146,00
93,46%
30.080.854,00 907.027.860,00
31 Kecamatan Semarang Utara 573.526.000,00 565.341.797,00
98,57%
8.184.203,00 874.567.931,00
32 Kecamatan Semarang Barat 788.669.000,00 713.766.119,00
90,50%
74.902.881,00 1.280.604.123,00
33 Kecamatan Semarang Timur 665.565.000,00 645.424.090,00
96,97%
20.140.910,00 1.013.387.500,00
34 Kecamatan Semarang Tengah 716.721.500,00 656.305.994,00
91,57%
60.415.506,00 1.213.932.340,00
35 Kecamatan Gunungpati 690.499.000,00 652.768.367,00
94,54%
37.730.633,00 1.293.372.882,00
36 Kecamatan Tugu 637.796.000,00 635.552.723,00
99,65%
2.243.277,00 743.926.443,00
37 Kecamatan Mijen 686.626.000,00 662.443.027,00
96,48%
24.182.973,00 1.116.848.718,00
38 Kecamatan Genuk 737.974.500,00 677.054.918,00
91,75%
60.919.582,00 1.054.407.857,00
39 Kecamatan Gajahmungkur 841.009.500,00 807.735.438,00
96,04%
33.274.062,00 903.628.384,00
40 Kecamatan Tembalang 692.932.500,00 648.547.450,00
93,59%
44.385.050,00 1.016.256.550,00
41 Kecamatan Candisari 738.949.000,00 670.420.790,00
90,73%
68.528.210,00 758.531.144,00
42 Kecamatan Banyumanik 756.323.800,00 708.785.036,00
93,71%
47.538.764,00 1.047.217.983,00
43 Kecamatan Ngaliyan 722.464.200,00 678.404.675,00
93,90%
44.059.525,00 977.526.844,00
44 Kecamatan Gayamsari 525.307.000,00 489.576.277,00
93,20%
35.730.723,00 753.723.815,00
45 Kecamatan Pedurungan 1.246.968.000,00 1.223.146.973,00
98,09%
23.821.027,00 1.282.915.985,00
46 Badan Kepegawaian Daerah 5.394.633.900,00 4.879.237.562,00
90,45%
515.396.338,00 5.562.472.293,00
47 Kantor Pendidikan dan Latihan 4.270.229.000,00 3.822.157.490,00
89,51%
448.071.510,00 2.946.536.852,00
48 Kantor Ketahanan Pangan 854.219.000,00 847.151.126,00
99,17%
7.067.874,00 750.654.267,00
49 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1.886.104.270,00 1.677.098.555,00
88,92%
209.005.715,00 1.602.023.444,00
50 Dinas Pertanian 3.578.442.150,00 3.038.361.106,00
84,91%
540.081.044,00 2.093.797.796,00
51 Dinas Kelautan dan Perikanan 2.273.826.500,00 2.233.893.307,00
98,24%
39.933.193,00 1.586.819.548,00
52 Dinas Pasar 9.432.554.000,00 7.765.962.518,00
82,33%
1.666.591.482,00 6.161.711.298,00
53 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 3.033.222.000,00 2.883.110.721,00
95,05%
150.111.279,00 2.405.312.124,00
Jumlah Belanja Barang 511.950.960.112,00 461.754.142.715,00
90,19%
50.196.817.397,00 399.034.924.073,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Realisasi Belanja Barang dan J asa TA 2011 sebesar Rp461.754.142.715,00 atau 90,19%
dari anggarannya sebesar Rp511.950.960.112,00, naik sebesar Rp62.719.218.642,00
(16,66%) dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar Rp399.034.924.073,00.
Realisasi Belanja Barang dan J asa pada SKPD Dishubkominfo tahun 2011 melebihi
target anggaran sebesar (9,92%), hal ini dikarenakan Belanja Barang dan J asa BLU Unit
Mangkang yang belum terakomodasi pada DPA maupun DPPA Dishubkominfo tahun
2011. Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah terdapat pelampauan realisasi
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
143

anggaran belanja jasa konsultasi dalam kegiatan supervisi, pembinaan dan stimulasi
sebesar Rp3.780.000 (Tiga juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah), hal tersebut
dikarenakan kurangnya koordinasi dari bendahara pengeluaran untuk pengajuan dana
kegiatan tesebut. Yang mana pengambilan sebelum perubahan anggaran sebanyak
Rp43.780.000,- (Empat puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah) adapun
setelah perubahan anggaran ada pengurangan sehingga menjadi Rp40.000.000,- (Empat
puluh juta rupiah), maka ada selisih Rp3.780.000,- (Tiga juta tujuh ratus delapan puluh
ribu rupiah). Adanya kelebihan tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebagaimana bukti
terlampir.
c. Belanja Bunga
Belanja Bunga adalah belanja yang terkait dengan biaya bunga pinjaman kepada
Pemerintah Pusat (Departemen Keuangan) berupa Sub Loan Agreement (SLA), dengan
anggaran dan realisasi tahun 2011 serta realisasi tahun 2010 sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
Belanja Bunga 1.080.000.000,00 764.141.700,00 70,75% 315.858.300,00 1.080.000.000,00
Jumlah Belanja Bunga 1.080.000.000,00 764.141.700,00 70,75% 315.858.300,00 1.080.000.000,00
Realisasi 2010 Realisasi 2011 Anggaran 2011 Rasio

Dari anggaran Belanja Bunga sebesar Rp1.080.000.000 terealisasi sebesar
Rp764.141.700,00 atau 70,75 %, yang berarti mengalami penurunan sebesar
Rp315.858.300,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar Rp1.080.000.000,00.
d. Belanja Hibah
Belanja Hibah TA 2011 merupakan hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta.
Anggaran dan realisasi 2011 serta realisasi TA 2010 sebagai berikut.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
144

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1) KONI Kota Semarang 11.000.000.000,00 9.882.186.725,00 89,84% 1.117.813.275,00 7.000.000.000,00
2) KORPRI Kota Semarang 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00% 0,00 500.000.000,00
3) Dharma Wanita 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00% 0,00 350.000.000,00
4) PKK 1.300.000.000,00 1.300.000.000,00 100,00% 0,00 950.000.000,00
5) GOW 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00% 0,00 300.000.000,00
6) GOP TKI 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00% 0,00 150.000.000,00
7) Pramuka 600.000.000,00 497.548.954,00 82,92% 102.451.046,00 800.000.000,00
8) PMI Kota Semarang 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00% 0,00 100.000.000,00
9) Badan Amil Zakat 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00% 0,00 150.000.000,00
10) Majelis Ulama Indoensia 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00% 0,00 150.000.000,00
11) TMMD 350.000.000,00 350.000.000,00 100,00% 0,00 390.000.000,00
12) Dewan Pendidikan Kota Semarang 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00% 0,00 250.000.000,00
13) KPU (Pilwakot) 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00% 0,00 15.050.646.627,00
14) PANWASLU / Pemilihan Walikota Semarang 0,00 0,00 0,00% 0,00 1.390.793.694,00
16) Masjid Syeh Jumadil Qubro 0,00 0,00 0,00% 0,00 250000000,00
18) Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 75.000.000,00
19) Dana Peduli Umat Darrut Tauhid (DPU-DT) 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 75.000.000,00
20) Rumah Zakat Indonesia 0,00 0,00 0,00% 0,00 75.000.000,00
21) LAZIS - Jateng 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 75.000.000,00
22) Lembaga Pengembangan Dana Umat (LPDU) UNISSULA
75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 50.000.000,00
23) KNPI 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00% 0,00 400.000.000,00
24) Hibah Kepada Kawasan Industri Terboyo 0,00 0,00 0,00% 0,00 4.000.000.000,00
25) DP2K (Dewan Perimbangan Pembanguan Kota) 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00% 0,00 100.000.000,00
26) PHRI 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 50.000.000,00
27) SIMA 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
28) FORWAKOT 100.000.000,00 0,00 0,00% 100.000.000,00 0,00
29) BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
30) Dewan Kesehatan Kota 50.000.000,00 40.930.000,00 81,86% 9.070.000,00 0,00
31) Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRM) 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
32) Yatim Center 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
33) Bina Masyarakat 75.000.000,00 0,00 0,00% 75.000.000,00 0,00
34) Sekolah Juara 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
35) FORMI 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
36) Fasilitasi Penyediaan Hukum dan Jamsostek (Tripartit) 98.750.000,00 98.750.000,00 100,00% 0,00 0,00
37) BOS Pusat SD Swasta 14.540.800.000,00 14.540.800.000,00 100,00% 0,00 0,00
38) BOS Pusat SMP Swasta 19.056.075.000,00 18.653.287.500,00 97,89% 402.787.500,00 0,00
39) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
40) Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
41) Forum Komunikasi Semarang Bersatu (FKSB) 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
42) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat 50.000.000,00 0,00 0,00% 50.000.000,00 0,00
43) Sekolah Penghafal Al Qur'an 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
44) Paguyuban Ibu dan Istri Dewan Kota Semarang 150.000.000,00 0,00 0,00% 150.000.000,00 0,00
52.120.625.000,00 50.113.503.179,00 96,15% 2.007.121.821,00 32.681.440.321,00
Belanja Hibah Realisasi 2010
Jumlah
Rasio Anggaran 2011 Realisasi 2011

Dari anggaran belanja hibah TA 2011 sebesar Rp52.120.625.000,00 terealisasi sebesar
Rp50.113.503.179,00 atau 96,15%, yang mengalami kenaikan sebesar
Rp17.432.062.858,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp32.681.440.321,00.

e. Belanja Bantuan Sosial
Akun ini menggambarkan Belanja Bantuan Sosial untuk periode TA 2011 yang
direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan keuangan kepada masyarakat dan
bantuan bidang pendidikan, dengan rincian sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
145

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1)
Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan 1.250.000.000,00 805.750.000,00 64,46% 444.250.000,00 765.000.000,00
2)
Santunan Kematian Warga
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
100,00% 0,00
5.000.000.000,00
3)
Bantuan PTT Swasta dan Depag
2.775.600.000,00 2.775.600.000,00
100,00% 0,00
2.775.600.000,00
4)
Bantuan PTT Non Dinas Pendidikan
118.800.000,00 112.800.000,00
94,95% 6.000.000,00
105.600.000,00
5)
Belanja Bantuan PTT Negeri
1.783.200.000,00 1.783.200.000,00
100,00% 0,00
1.783.200.000,00
6)
Bantuan Kepada Modin
528.000.000,00 528.000.000,00
100,00% 0,00
524.800.000,00
7)
Bantuan GTT Sekolah Swasta
4.500.000.000,00 4.488.030.000,00
99,73% 11.970.000,00
4.500.000.000,00
8)
Bantuan GTT Sekolah Negeri
1.120.800.000,00 1.120.800.000,00
100,00% 0,00
1.120.800.000,00
9)
Santunan Kebakaran
190.000.000,00 64.030.000,00
33,70% 125.970.000,00
80.300.000,00
10)
Bantuan Rehab Sedang Berat Sekolah SMP / MTS
540.000.000,00 540.000.000,00
100,00% 0,00
300.000.000,00
11)
Bantuan Pembangunan Tempat Ibadah
2.500.000.000,00 2.468.500.000,00
98,74% 31.500.000,00
2.320.000.000,00
12)
Bantuan Sarana dan Prasarana Umum di Kelurahan
27.700.000.000,00 27.633.500.000,00
99,76% 66.500.000,00
10.440.000.000,00
13)
Bantuan Kepada Penyandang Cacat
127.000.000,00 127.000.000,00
100,00% 0,00
123.000.000,00
14)
Bantuan Pemulangan Orang Terlantar
150.000.000,00 25.335.000,00
16,89% 124.665.000,00
34.675.000,00
15)
Bantuan Kepada Korban Bencana
250.000.000,00 200.925.000,00
80,37% 49.075.000,00
171.600.000,00
16)
Bantuan Operasional Panti Sosial dan Panti Asuhan 2.781.118.000,00 2.780.580.950,00 99,98% 537.050,00 2.781.117.500,00
25)
Bantuan Operasional LPMK 212.400.000,00 212.400.000,00 100,00% 0,00 212.400.000,00
26)
Bantuan Operasional RT/RW 2.616.000.000,00 2.602.560.000,00 99,49% 13.440.000,00 7.752.000.000,00
27)
Penjaminan SMP RSBI 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00% 0,00 400.000.000,00
28)
Bantuan Pengembangan Profesi Guru Dikdas 0,00 0,00 0,00% 0,00 70.000.000,00
32)
Subsidi Satuan Pendidikan (SSP SD/MI) 0,00 0,00 0,00% 0,00 1.455.150.000,00
33)
Subsidi Satuan Pendidikan (SSP SMP/MTS) 0,00 0,00 0,00% 0,00 1.988.840.000,00
34)
Bantuan Prasarana Pendidikan TK/RA 0,00 0,00 0,00% 0,00
81.000.000,00
35)
Bantuan Prasarana Pendidikan RKBTK/RB 0,00 0,00 0,00% 0,00
150.000.000,00
36)
Fasilitasi POS PAUD 0,00 0,00 0,00% 0,00 70.000.000,00
37)
Bantuan APE PAUD Non Formal 350.000.000,00 350.000.000,00 100,00% 0,00 77.000.000,00
38)
Bantuan Penyediaan alat bantu pendidikan SDLB/SLB 0,00 0,00 0,00% 0,00 90.000.000,00
39)
Pengembangan RSBI SMA / SMK 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00% 0,00 200.000.000,00
40)
Bantuan Fasilitasi Penelitian IPA dan IPS siswa SMA RSBI 160.000.000,00 160.000.000,00 100,00% 0,00 160.000.000,00
41)
Bantuan Multimedia SMA/SMK RSBI 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 50.000.000,00
42)
Bantuan Pengadaan Alat Praktik IPA SMA SBI 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 50.000.000,00
43)
Bantuan Buku Pelajaran SMA/SMK RSBI 0,00 0,00 0,00% 0,00 50.000.000,00
0,00 0,00
0,00 0,00
45)
Bantuan Penyelenggaraan Pddk Paket A,B,C 580.500.000,00 580.500.000,00 100,00% 0,00
502.000.000,00
47)
Bantuan Rehab Gedung Sekolah SMA/SMK (swasta) 740.000.000,00 740.000.000,00 100,00% 0,00 250.000.000,00
49)
Bantuan Rehab / Pembangunan SD/MI (swasta) 0,00 0,00 0,00% 0,00 335.000.000,00
51)
Bantuan Kepada Posyandu
1.860.000.000,00 1.839.600.000,00
98,90% 20.400.000,00
1.816.800.000,00
52)
Bantuan Fasilitasi Penelitian IPA/IPS SMA 80.000.000,00 80.000.000,00 100,00% 0,00 80.000.000,00
54)
Peningkatan Bahasa Inggris bagi Guru SMA SBI 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00% 0,00 50.000.000,00
55)
Bantuan Fasilitas Teknis Taman Bacaan
50.000.000,00 50.000.000,00
100,00% 0,00
84.000.000,00
56)
Bantuan Kewirausahaan Desa
300.000.000,00 300.000.000,00
100,00% 0,00
230.000.000,00
57)
Bantuan Kelompok Belajar Usaha
30.000.000,00 30.000.000,00
100,00% 0,00
80.000.000,00
59)
Bantuan Ketrampilan Desa
0,00 0,00
0,00% 0,00
40.000.000,00
60)
Bantuan Subsidi bahan Uji Praktek SMK Swasta 458.490.000,00 456.175.000,00 99,50% 2.315.000,00 453.690.000,00
61)
Bantuan Fasilitasi BKK SMK
0,00 0,00
0,00% 0,00
250.000.000,00
64)
Bantuan Transport Tutor PAUD Non Formal 0,00 0,00 0,00% 0,00 487.500.000,00
65)
Bantuan Linmas di TPS
0,00 0,00
0,00% 0,00
1.075.968.000,00
66)
Bantuan Pengadaan Alat Bengkel
650.000.000,00 650.000.000,00
100,00% 0,00
250.000.000,00
67)
Bantuan BPIH 703.800.000,00 676.247.288,00 96,09% 27.552.712,00 210.877.317,00
68)
Bantuan Pembinaan Kelompok Kesenian dan Kebudayaan
350.000.000,00 350.000.000,00 100,00% 0,00 500.000.000,00
69)
Pendampingan PAMSIMAS
852.500.000,00 852.500.000,00
100,00% 0,00
770.000.000,00
70)
DDUPB (PNPM) 3.463.000.000,00 3.463.000.000,00 100,00% 0,00 14.525.500.000,00
80.000.000,00 80.000.000,00 100,00% 0,00
0,00%
23.000.000,00 76,67% 7.000.000,00
30.000.000,00
33.000.000,00 21.000.000,00 63,64% 12.000.000,00
0,00
4.039.000.000,00 3.382.020.000,00 83,73% 656.980.000,00
3.298.800.000,00 3.297.750.000,00 99,97% 1.050.000,00
7.007.400.000,00 7.007.400.000,00 100,00% 0,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
199.750.000,00 300.000.000,00 0,00 0,00% 300.000.000,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
830.000.000,00 830.000.000,00 100,00% 0,00
400.000.000,00 0,00 0,00% 400.000.000,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
53.000.000,00 53.000.000,00 100,00% 0,00
250.000.000,00 103.000.000,00 41,20% 147.000.000,00
0,00 0,00
0,00% 0,00
212.400.000,00
1.441.050.000,00
1.889.150.000,00
312.000.000,00
33.000.000,00
820.000.000,00
250.000.000,00
4.460.620.000,00
2.535.000.000,00
12.000.000,00
190.500.000,00
5.891.781.000,00
13.400.038.000,00
53.000.000,00
30.000.000,00
49.000.000,00
17)
Bantuan Operasional Pendidikan Non Formal Keagamaan (TPQ, Madin,
Ponpes,Sek mingg)
18)
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan BPP SD/MI Swasta dan MI Negeri
Swasta
19)
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BPP SMP / MTS Swasta)
Belanja Bantuan Sosial Rasio Anggaran 2011 Realisasi 2011 Realisasi 2010
24)
20)
21)
Bantuan Sosial Kematian kepada Anggota Linmas Non PNS
22)
Bantuan Tali Asih kepada Anggota Linmas Non PNS yang mengabdi 20 tahun
keatas
Fasilitasi Usaha Produktif Bagi Anak Jalanan Purna Bina
Bantuan Stimulan kepada UKM Peserta Pameran Promosi
44)
Bantuan Subsidi Biaya Studi Lanjt S1/D4 pada satuan PNF
31)
Bea Siswa bagi Keluarga tidak Mampu SMA/SMK Swasta
29)
30)
Pelaksanaan Kerjasama secara Kelembagaan di Bidang Pendidikan
Bantuan Biaya Studi Lanjut S1/DIV Guru Satuan Pendidikan
50)
53)
Bantuan (Stimulan) kepada Forum Kesehatan Kelurahan (Jemantik)
Bantuan Subsidi Kesejahteraaan Guru Wiyata Bhakti pada Satuan Pendidikan
Menengah
48)
Bantuan Subsidi Kesejahteraan Guru Wiyata Bhakti pada Satuan Pendidikan
Dasar
62)
Bantuan Pendamping BOS dalam rangka mewujudkan sekolah murah SD/MI
63)
Bantuan Pendampingan BOS dalam rangka mewujudkan sekolah murah
SMP/MTS
58)
Bantuan Penghargaan Siswa Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional
Sekolah
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
146

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
71) Bantuan Kepada Tenaga Kependidikan Non Formal 3.000.000.000,00 2.995.000.000,00 99,83% 5.000.000,00 2.916.576.000,00
72) Bantuan Kepada Tokoh Agama 187.500.000,00 187.500.000,00 100,00% 0,00 187.500.000,00
74) Bantuan kepada Lembaga Keagamaan 1.160.000.000,00 995.500.000,00 85,82% 164.500.000,00 795.450.000,00
76) Bantuan Penghargaan kepada Pelaku Seni dan Budaya 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00% 0,00 100.000.000,00
77) SKTA Bantuan Petani 12.000.000,00 0,00 0,00% 12.000.000,00 12.000.000,00
80) Bantuan Kepada Dewan Kesenian (DEKASE) 450.000.000,00 450.000.000,00 100,00% 0,00 350.000.000,00
81) Bantuan Lembaga Kursus dan Pelatihan 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
82)
Bantuan Kesejahteraan Pendidikan PAUD Pendidikan Non
Formal
585.000.000,00 582.300.000,00 99,54% 2.700.000,00 0,00
83) Bantuan Pengembangan Profesi Didik Formal 77.000.000,00 70.000.000,00 90,91% 7.000.000,00 0,00
84) Bantuan Pengadaan Alat IPA SMA SMK 250.000.000,00 0,00 0,00% 250.000.000,00 0,00
85) Bantuan Alat Tele Conference SMA 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
86)
Bantuan Pengadaan Peralatan Satuan Pendidikan Swasta
SMP SMA MA
850.000.000,00 850.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
87)
Bantuan fasilitasi pendidikan berbasis keunggulan lokal
20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00
0,00
88)
Bantuan Operasional Forum Komunikasi LPMK Kota
Semarang
90.751.000,00 90.751.000,00 100,00 0,00
0,00
89)
Bantuan Operasional Forum paguyuban RT/ RW Kota
Semarang
90.750.000,00 90.750.000,00 100,00 0,00
0,00
90) Bantuan PKBM 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 0,00
91)
Bantuan peningkatan kualifikasi ke S1 pendidik PAUD
pendidikan non formal
12.000.000,00 12.000.000,00 100,00 0,00
0,00
92)
Pendamping BOS dlm rangka mewujudkan sekolah murah
SD/MI
1.482.870.000,00 1.477.020.000,00 99,61 5.850.000,00
0,00
93)
Pendamping BOS dlm rangka mewujudkan sekolah murah
SMP/MTS
1.966.300.000,00 1.966.273.152,00 100,00 26.848,00
0,00
94) fasilitasi lomba pelajar 450.000.000,00 0,00 0,00 450.000.000,00 0,00
95) Bantuan komputer SMA/SMK 640.000.000,00 640.000.000,00 100,00 0,00 0,00
96) Bantuan 83 gugus di UPTD 16 Kecamatan 674.568.000,00 669.384.000,00 99,23 5.184.000,00 0,00
97) Pembebasan tanah kali tenggang 955.786.000,00 643.750.000,00 67,35 312.036.000,00 0,00
98) Pembebasan tanah waduk jatibarang 2.954.696.000,00 694.195.440,00 23,49 2.260.500.560,00 0,00
99) Bantuan kegiatan belajar dan mahasiswa 250.000.000,00 112.000.000,00 44,80 138.000.000,00 0,00
100) Bantuan rehab sedang berat sekolah SD 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00 0,00 0,00
101) Pendampingan tali asih kali banger & BKT 2.918.716.000,00 68.566.000,00 2,35 2.850.150.000,00 0,00
102) Bantuan penyelenggaraan kegiatan masyarakat 200.000.000,00 0,00 0,00 200.000.000,00 0,00
103) Bantuan operasional kelompok PKK 2.616.000.000,00 2.616.000.000,00 100,00 0,00 0,00
104) PMTAS 485.100.000,00 459.900.000,00 94,81 25.200.000,00 0,00
105) Bantuan SKD/PPKDBD 318.600.000,00 318.600.000,00 100,00 0,00 0,00
106) Kelurahan vokasi (12 Kecamatan) 600.000.000,00 550.000.000,00 91,67 50.000.000,00 0,00
107) Tali asih perahu kali semarang 1.700.000.000,00 1.475.000.000,00 86,76 225.000.000,00 0,00
108) Karang Taruna 350.000.000,00 200.000.000,00 57,14 150.000.000,00 0,00
109) Bantuan ganti rugi penyelesaian perkara 111.250.000,00 111.250.000,00 100,00 0,00 0,00
110) Pengembangan sarpras PAUD formal 500.000.000,00 500.000.000,00 100,00 0,00 0,00
111) Peningkatan sarana SLB 180.000.000,00 180.000.000,00 100,00 0,00 0,00
112)
Bantuan kesejahteraan pendidik wiyata bakti pendidikan
formal
3.248.700.000,00 2.991.625.000,00 92,09 257.075.000,00 0,00
113) Bantuan fasilitasi BLL SMK 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 0,00 0,00
114) Bantuan fasilitasi tindak lanjut pasca buta aksara 184.000.000,00 184.000.000,00 100,00 0,00 0,00
115) Pengembangan PAUD unggulan non formal 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 0,00
116) Bantuan ruang perpustakaan SD 190.000.000,00 190.000.000,00 100,00 0,00 0,00
117)
Bantuan pengadaan buku perpustakaan SD bantuan
keuangan
120.000.000,00 40.000.000,00 33,33 80.000.000,00 0,00
118)
Bantuan pengadaan buku perpustakaan SMP bantuan
keuangan
30.000.000,00 0,00 0,00 30.000.000,00 0,00
119) Bantuan pengadaan TIK perpustakaan SD 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 0,00
120) Bantuan pengadaan alat Lab IPA SMP 225.000.000,00 0,00 0,00 225.000.000,00 0,00
121) Bantuan fasilitasi pendidikan inklusi SMP 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 0,00
122) Bantuan pembangunan RKB SMK 90.000.000,00 90.000.000,00 100,00 0,00 0,00
123) Bantuan buku perpustakaan SMA SMK 125.000.000,00 125.000.000,00 100,00 0,00 0,00
124) Pembangunan ruang Lab IPA SMA Ksatrian 1 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 0,00
125) Pengadaan sarpras TIK SMA/ SMA LB 360.000.000,00 360.000.000,00 100,00 0,00 0,00
126) Pengadaan alat peraga matematika SMA/ SMA LB 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 0,00
127) Pengadaan alat peraga matematika SMA 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 0,00
128) Pengadaan alat Lab Fisika SMA/SMK 140.000.000,00 140.000.000,00 100,00 0,00 0,00
129) Pengadaan alat Lab Biologi SMA/SMK 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 0,00
130) Pengadaan alat Lab Kimia SMA/SMK 90.000.000,00 90.000.000,00 100,00 0,00 0,00
131) UKS SMA/SMK 60.000.000,00 60.000.000,00 100,00 0,00 0,00
132) UKS SMP 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 0,00
133) Mubelair SMP 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 0,00
134) Pengadaan Multimedia SMP 135.000.000,00 135.000.000,00 100,00 0,00 0,00
135) Pengadaan buku mulog bahasa jawa SMA/SMK 80.000.000,00 80.000.000,00 100,00 0,00 0,00
136) Pengadaan buku mulog bahasa jawa SMP 35.000.000,00 35.000.000,00 100,00 0,00 0,00
137) Alat bermain di luar (Out Door) 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 0,00
138) Alat bermain di dalam (In Door) 112.500.000,00 112.500.000,00 100,00 0,00 0,00
139)
Bantuan peningkatan SMP alam Ar-Ridho Meteseh
Tembalang Kota Semarang
75.000.000,00 0,00 0,00 75.000.000,00 0,00
114.781.495.000,00 104.553.067.830,00 91,09% 2.629.706.773,00 105.517.732.817,00
73)
78)
Orientasi Teknis Buta Aksara dan Tindak Lanjut Pasca
Buta Aksara
79)
0,00
Bantuan Kegiatan Mahasiswa, Senat Mahasiswa, dan
Perguruan Tinggi
75)
Bantuan Pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat
Jumlah
Fasilitasi Kemudahan Formalisasi Badan Usaha Kecil
Menengah
1.153.500.000,00
261.000.000,00
176.000.000,00
113.000.000,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
0,00 0,00 0,00% 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00% 0,00
0,00% 0,00
Belanja Bantuan Sosial Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Dari anggaran belanja bantuan sosial sebesar Rp114.781.495.000,00 terealisasi sebesar
Rp104.553.067.830,00 atau 91,09%, yang berarti mengalami penurunan sebesar
Rp964.664.987,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp105.517.732.817,00.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
147

f. Belanja Bantuan Keuangan
J umlah tersebut merupakan saldo Belanja Bantuan Keuangan periode 1 J anuari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011, terdiri atas.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
Belanja Bantuan Partai Politik 788.568.000,00 788.567.125,00 100,00% 875,00 788.567.125,00
Jumlah 788.568.000,00 788.567.125,00 100,00% 875,00 788.567.125,00
Rasio Realisasi 2011 Anggaran 2011 Realisasi 2010

Dari anggaran belanja bantuan keuangan sebesar Rp788.568.000,00 terealisasi sebesar
Rp788.567.125,00 atau 100%.

2. Belanja Modal
Akun ini menggambarkan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pengadaan barang/jasa
dalam rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja Modal Pemerintah Kota Semarang
meliputi pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, J alan, Irigasi dan
J aringan, Aset Tetap Lainnya, dengan anggaran dan realisasi dalam TA 2011 dan realisasi
TA 2010 sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp %
Rp Rp
1 Belanja Tanah 9.164.968.000,00 7.986.226.350,00 87,14%
1.178.741.650,00
5.334.753.000,00
2 Belanja Peralatan dan Mesin
78.353.779.741,00 63.055.307.396,00 80,48%
15.298.472.345,00
78.198.194.258,00
3 Belanja Gedung dan Bangunan
198.143.950.284,00 126.849.648.095,00 64,02%
71.294.302.189,00
51.257.034.780,00
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
106.327.044.000,00 90.455.410.723,00 85,07%
15.871.633.277,00
74.630.986.642,00
5 Belanja Aset tetap Lainnya
20.375.593.370,00 17.361.980.409,00 85,21%
3.013.612.961,00
6.675.339.060,00
6 Belanja Aset Lainnya
0,00 0,00 0,00%
0,00
392.783.357,00
Jumlah Belanja Modal
412.365.335.395,00 305.708.572.973,00 74,14%
106.656.762.422,00
216.489.091.097,00
Realisasi 2010 Rasio Realisasi 2011 Anggaran 2011 Belanja Modal

Dari anggaran belanja modal sebesar Rp412.365.335.395,00 terelisasi sebesar
Rp305.708.572.973,00 atau 74,14% yang berarti mengalami kenaikan sebesar
Rp89.219.481.876,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp216.489.091.097,00 yang tersebar pada SKPD dengan rincian sebagai berikut.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
148

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1 Dinas Pendidikan 73.812.949.070,00 33.836.166.840,00
45,84%
39.976.782.230,00 18.462.526.635,00
2 Dinas Kesehatan Kota 10.552.290.906,00 8.723.732.767,00
82,67%
1.828.558.139,00 6.950.502.220,00
3 Rumah Sakit Umum Daerah 9.275.468.400,00 6.669.997.225,00
71,91%
2.605.471.175,00 28.883.306.998,00
4 Dinas Bina Marga 86.904.819.000,00 73.445.742.850,00
84,51%
13.459.076.150,00 42.965.293.000,00
5 Dinas PSDA dan ESDM 86.351.473.500,00 57.329.671.390,00
66,39%
29.021.802.110,00 32.771.750.612,00
6 Dinas Kebakaran 3.131.328.500,00 2.944.021.044,00
94,02%
187.307.456,00 2.330.941.890,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 40.285.388.100,00 36.848.490.076,00
91,47%
3.436.898.024,00 18.922.026.710,00
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 17.428.770.000,00 15.547.618.500,00
89,21%
1.881.151.500,00 2.004.797.020,00
9 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) 568.800.000,00 517.187.000,00 90,93% 51.613.000,00 291.780.600,00
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3.853.462.000,00 3.890.594.546,00
100,96%
(37.132.546,00) 1.693.016.500,00
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1.632.802.000,00 1.543.887.000,00
94,55%
88.915.000,00 1.689.286.000,00
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 9.861.387.500,00 9.616.505.600,00
97,52%
244.881.900,00 3.098.060.000,00
13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2.100.838.000,00 1.845.220.500,00
87,83%
243.472.904,00 1.677.754.800,00
14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 1.163.600.000,00 1.143.103.000,00
98,24%
82.528.100,00 941.558.000,00
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 2.364.640.000,00 2.010.807.000,00
85,04%
606.285.666,00 2.406.294.500,00
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.104.790.000,00 1.043.809.125,00
94,48%
0,00 0,00
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 432.600.000,00 395.350.750,00
91,39%
37.249.250,00 540.891.000,00
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 278.574.000,00 269.705.000,00
96,82%
8.869.000,00 230.618.000,00
19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 119.356.400,00 117.580.700,00
98,51%
1.775.700,00 146.287.000,00
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2.174.874.000,00 1.786.631.000,00
82,15%
388.243.000,00 3.154.666.000,00
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 258.950.000,00 257.495.000,00
99,44%
1.455.000,00 283.264.000,00
22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 152.240.000,00 147.163.000,00
96,67%
5.077.000,00 195.036.000,00
23 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) 0,00 0,00 0,00% 0,00 25.765.000,00
24 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 0,00 0,00
0,00%
0,00 0,00
25 Walikota dan Wakil Walikota 0,00 0,00
0,00%
0,00 0,00
26 Sekretariat Daerah 15.429.436.900,00 10.614.463.009,00
68,79%
4.814.973.891,00 24.215.532.674,00
27 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 10.363.951.034,00 6.822.340.800,00
65,83%
3.541.610.234,00 1.016.536.850,00
28 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 4.220.530.250,00 3.288.620.300,00
77,92%
931.909.950,00 4.273.201.500,00
29 Inspektorat 27.183.000,00 26.083.000,00
95,95%
1.100.000,00 56.725.000,00
30 Kecamatan Semarang Selatan 867.820.000,00 853.370.000,00
98,33%
14.450.000,00 203.820.300,00
31 Kecamatan Semarang Utara 300.500.000,00 296.974.000,00
98,83%
3.526.000,00 208.895.000,00
32 Kecamatan Semarang Barat 520.705.000,00 519.533.000,00
99,77%
1.172.000,00 85.920.000,00
33 Kecamatan Semarang Timur 455.865.000,00 452.543.614,00
99,27%
3.321.386,00 37.669.235,00
34 Kecamatan Semarang Tengah 821.418.500,00 751.113.000,00
91,44%
70.305.500,00 384.680.255,00
35 Kecamatan Gunungpati 527.800.000,00 523.163.635,00
99,12%
4.636.365,00 268.357.000,00
36 Kecamatan Tugu 250.846.000,00 249.875.000,00
99,61%
971.000,00 132.655.000,00
37 Kecamatan Mijen 461.880.000,00 460.268.500,00
99,65%
1.611.500,00 220.729.200,00
38 Kecamatan Genuk 446.890.000,00 443.729.250,00
99,29%
3.160.750,00 227.305.400,00
39 Kecamatan Gajahmungkur 321.218.500,00 320.615.000,00
99,81%
603.500,00 121.811.000,00
40 Kecamatan Tembalang 609.300.000,00 605.843.715,00
99,43%
3.456.285,00 98.650.000,00
41 Kecamatan Candisari 638.641.000,00 618.538.687,00
96,85%
20.102.313,00 95.258.783,00
42 Kecamatan Banyumanik 823.500.000,00 788.955.000,00
95,81%
34.545.000,00 625.773.100,00
43 Kecamatan Ngaliyan 514.150.000,00 511.227.000,00
99,43%
2.923.000,00 345.827.000,00
44 Kecamatan Gayamsari 644.883.000,00 640.760.000,00
99,36%
4.123.000,00 329.943.700,00
45 Kecamatan Pedurungan 261.646.000,00 259.752.000,00
99,28%
1.894.000,00 180.311.825,00
46 Badan Kepegawaian Daerah 294.983.000,00 240.599.800,00
81,56%
54.383.200,00 62.819.500,00
47 Kantor Pendidikan dan Latihan 153.962.000,00 151.580.000,00
98,45%
2.382.000,00 14.550.000,00
48 Kantor Ketahanan Pangan 44.318.000,00 44.118.000,00
99,55%
200.000,00 134.869.500,00
49 Kantor Perpustakaan dan Arsip 2.644.191.485,00 2.506.741.525,00
94,80%
137.449.960,00 2.453.248.000,00
50 Dinas Pertanian 2.214.664.850,00 2.053.062.000,00
92,70%
161.602.850,00 1.628.451.000,00
51 Dinas Kelautan dan Perikanan 701.969.500,00 640.235.000,00
91,21%
61.734.500,00 265.055.000,00
52 Dinas Pasar 13.966.181.000,00 11.066.723.225,00
79,24%
2.899.457.775,00 8.245.347.790,00
53 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 27.500.000,00 27.265.000,00
99,15%
235.000,00 889.725.000,00
Jumlah Belanja Modal 412.365.335.395,00 305.708.572.973,00
74,14%
106.656.762.422,00 216.489.091.097,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Realisasi Belanja Modal Dishubkominfo melebihi target anggaran sebesar 0,96%, hal ini
dikarenakan belanja modal BLU Unit Mangkang yang belum terakomodinir pada DPA
maupun DPPA Dishubkominfo tahun2011.
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya pada DPKAD termasuk kelebihan pembayaran
atas pengadaan Sistem PBB On Line sebesar Rp3.160.731.500,00.

3. Belanja Tidak Terduga
Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk periode TA 2011, dengan rincian
sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
149

Lebih/Kurang
2011
Rp Rp %
Rp Rp
BelanjaTak Terduga 1.500.000.000,00 590.755.800,00 39,38% 909.244.200,00 0,00
Jumlah 1.500.000.000,00 590.755.800,00 39,38% 909.244.200,00 0,00
Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010 Anggaran 2011

Belanja Tidak Terduga dialokasikan dalam APBD dalam rangka penanganan atau
penanggulangan akibat dari bencana alam, bencana sosial, dan pelaksanaan kewenangan
daerah. Pengguna Anggaran Belanja Tidak Terduga adalah Sekretaris Daerah Kota
Semarang , yang pelaksanaan teknisnya diserahkan kepada SKPD terkait. Belanja Tidak
Terduga dalam TA 2011 dianggarkan Rp1.500.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp590.755.800,00 atau 39,38% dari anggarannya.

C. PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksud untuk menutup selisih antara
Pendapatan dan Belanja Daerah. Pembiayaan Pemerintah Kota Semarang meliputi Penerimaan
Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah, dengan anggaran dan realisasi TA
2011 serta realisasi TA 2010 sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1 Penerimaan Pembiayaan 272.303.772.000,00 195.198.550.840,00 71,68% 77.105.221.160,00 313.114.935.618,00
2 Pengeluaran Pembiayaan 4.900.000.000,00 4.816.665.400,00 98,30% 83.334.600,00 8.821.488.200,00
267.403.772.000,00 190.381.885.440,00 71,20% 77.021.886.560,00 304.293.447.418,00
Realisasi 2011
Jumlah
Rasio Anggaran 2011 Realisasi 2010

Realisasi Pembiayaan Netto TA 2011 sebesar Rp190.381.885.440,00 atau 71,20% dari anggaran
sebesar Rp267.403.772.000,00 turun sebesar Rp113.911.561.978,00 dibandingkan realisasi TA
2010 sebesar Rp304.293.447.418,00. Realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah dapat dirinci
dan dijelaskan sebagai berikut.
1. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan daerah berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan APBD
(SiLPA) tahun lalu, pencairan dana cadangan, penerimaan pinjaman obligasi, hasil penjualan
asset daerah yang dipisahkan, dan penerimaan kembali pinjaman daerah, dengan
anggaran/realisasi TA 2011 dan realisasi 2010 sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1
SILPA Tahun Lalu 195.198.552.000,00 195.198.550.840,00 100,00% 1.160,00 313.114.935.618,00
2
Penerimaan kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah lainnya 77.105.220.000,00 0,00 0,00% 77.105.220.000,00 0,00
Jumlah
272.303.772.000,00 195.198.550.840,00
71,68%
77.105.221.160,00 313.114.935.618,00
Realisasi 2011 Realisasi 2010 Rasio Anggaran 2011

Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah TA 2011 sebesar Rp195.198.550.840,00 atau
71,68% dari anggarannya sebesar Rp272.303.772.000,00 turun sebesar
Rp117.916.384.778,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar
Rp313.114.935.618,00 dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
150

a. SILPA Tahun Lalu
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
SILPA Tahun Lalu 195.198.552.000,00 195.198.550.840,00
100,00%
1.160,00 313.114.935.618,00
Jumlah
195.198.552.000,00 195.198.550.840,00
100,00%
1.160,00 313.114.935.618,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Realisasi sisa lebih pembiayaan APBD tahun lalu sebesar Rp195.198.550.840,00 atau
100% dari anggaran sebesar Rp195.198.552.000,00 turun sebesar Rp117.916.384.778,00
dibanding realisasi TA 2010 sebesar Rp313.114.935.618,00.
b. Penerimaan kembali pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
Penerimaan kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah lainnya 77.105.220.000,00 0,00 0,00% 77.105.220.000,00 0,00
Jumlah
77.105.220.000,00 0,00
0,00%
77.105.220.000,00 0,00
Realisasi 2011 Anggaran 2011 Rasio Realisasi 2010

Berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang
persetujuan pinjaman daerah Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang telah
menganggarkan pinjaman daerah sebesar Rp77.105.220.000,00, kemudian dalam
perkembangan lebih lanjut, APBD mampu menutup belanja yang dibutuhkan, dengan
demikian tidak diperlukan penerimaan yang berasal dari pinjaman, sehingga
realisasinya Rp0,00

2. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayan Daerah merupakan pengeluaran untuk penyertaan modal daerah,
pembayaran pokok pinjaman yang telah jatuh tempo, serta pemberian pinjaman daerah.
Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Semarang tahun 2011 dan 2010 anggaran dan
realisasi sebagai berikut.
Pengeluaran Pembiayaan Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
a. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00% 0,00 7.000.000.000,00
b. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga Keuangan Bank 1.900.000.000,00 1.816.665.400,00 95,61% 83.334.600,00 1.821.488.200,00
Jumlah 4.900.000.000,00 4.816.665.400,00 98,30% 83.334.600,00 8.821.488.200,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Target anggaran sebesar Rp.4.900.000.000,00 dengan realisasi Pengeluaran Pembiayaan
Daerah TA 2011 sebesar Rp4.816.665.400,00 atau 98,30%, turun sebesar
Rp4.004.822.800,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2010 sebesar Rp8.821.488.200,00
yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penyertaan Modal
Realisasi Penyertaan Modal (Investasi) Daerah Kota Semarang untuk periode TA 2011
adalah sebagai berikut.
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1)
Penyertaan Modal (Bank Jateng) 0,00 0,00 0,00% 0,00 2.000.000.000,00
2)
Penyertaan Modal (PDAM) 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00% 0,00 5.000.000.000,00
3)
Penyertaaan Modal (Perusda Percetakan) 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00% 0,00 0,00
Jumlah 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00% 0,00 7.000.000.000,00
Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010 Anggaran 2011

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
151

c. Pembayaran Pokok Pinjaman yang J atuh Tempo
Pembayaran Pokok Pinjaman yang J atuh Tempo yang dianggarkan sebesar
Rp1.900.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.816.665.400,00 terdiri dari :
Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1) Pembayaran Pokok Utang yg Jatuh Tempo Lembaga Keuangan Bank 1.900.000.000,00 1.816.665.400,00 95,61% 83.334.600,00 1.821.488.200,00
Jumlah 1.900.000.000,00 1.816.665.400,00 95,61% 83.334.600,00 1.821.488.200,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

D. SISA LEBIH PEMBIAYAAN APBD (SiLPA)
Sisa Perhitungan Anggaran merupakan Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) atau Sisa
Kurang Pembiayaan APBD (SiKPA), yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan
pendapatan dan penerimaan dibanding belanja dan pengeluaran daerah, sebagai berikut.
Perhitungan APBD : Lebih/Kurang
2011
Rp Rp % Rp Rp
1. Pendapatan Daerah 1.992.693.893.000,00 2.053.919.562.042,00 103,07% (61.225.669.042,00) 1.623.567.254.798,00
2. Belanja Daerah
2.260.097.665.000,00 2.036.582.638.750,00 90,11%
206.178.102.958,00 1.732.662.151.376,00
3. Surplus (Defisit) : 1 2
(267.403.772.000,00) 17.336.923.292,00 12,96%
(284.740.695.292,00) (109.094.896.578,00)
4. Penerimaan Pembiayaan 272.303.772.000,00 195.198.550.840,00 71,68% 77.105.221.160,00 313.114.935.618,00
5. Pengeluaran Pembiayaan
4.900.000.000,00 4.816.665.400,00 98,30%
83.334.600,00 8.821.488.200,00
6. Pembiayaan Neto : 4 5
267.403.772.000,00 190.381.885.440,00 71,20% 77.021.886.560,00
304.293.447.418,00
SiLPA (SiKPA) : 3+6 0,00 207.718.808.732,00 0,00% (207.718.808.732,00)
195.198.550.840,00
Anggaran 2011 Realisasi 2011 Rasio Realisasi 2010

Perhitungan APBD TA 2011 dan 2010 menunjukkan SiLPA masing-masing sebesar
Rp207.718.808.732,00 dan Rp195.198.550.840,00 terdiri dari.


31-Des-2011 31-Des-2010 Tren

Rp Rp %
a) Kas di BUD (tidak termasuk utang PFK) 196.666.205.694,00 185.005.820.392,00 5,93
b) Sisa UP di Bendahara Pengeluaran 281.685.445,00 1.508.192.917,00 (435,42)
c) Kas di BLU RSUD 9.602.911.063,00 7.589.499.791,00 20,97
d) Kas di BLU Dishubkominfo/UPTD
Mangkang
1.168.006.530,00 1.095.037.740,00 6,25
Jumlah
207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
6,03

SiLPA merupakan hak Pemerintah Kota Semarang, sebagai penambah ekuitas dana daerah,
yang ditunjukkan oleh adanya sisa Kas dan Setara Kas di Kas Daerah dengani rincian sebagai
berikut.

RINCIAN SALDO KAS DAERAH: 2011 2010
1. Sisa Kas Tunai : a s.d. d 507.437.189,00 2.716.681.126,00

a. Kas di Bendahara Umum Daerah (BUD) 0,00 985.914.252,00

b. Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD 415.805.439,00 1.712.758.624,00

c. Kas di Bendahara Penerimaan BLUD
Terminal Mangkang
75.134.000,00 14.090.000,00

d. Kas di Bendahara Penerimaan Disbudpar 16.497.750,00 3.918.250,00
2. Sisa Kas di Bank : a s.d. v 214.871.345.921,00 192.659.345.498,00

a. BPD Jateng1-021-00066-8 : RKUD PAD 119.275.636.055,00 54.942.002.032,00

b. BPD Jateng : DAU 0,00 0,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
152


c. Bank Mandiri 135-00-0205417-7: RKUD 4.419.067.381,00 2.592.623.608,00

d. Bank Mandiri (DOC) 136-00-00441040-0:
RKUD
0,00 0,00

e. Bank Muamalat 5-010-011710 : RKUD 3.249.895.000,00 5.399.895.000,00

f. Bank Niaga: RKUD 4.076.995.981,00 12.196.839.364,00

g. Bank Danamon 000028504769 : RKUD 898.392.979,00 1.648.128.817,00

h. BNI Undip 33662138 : RKUD 4.686.753.048,00 3.851.847.352,00

i. BRI Patimura 00000083-01-000503-30-1 :
RKUD
3.047.867.716,00 6.405.476.276,00

j. Mandiri Syariah 500028885 : RKUD 0,00 0,00

k. BTN Cab. Semarang 00013-01-30-000419-5 :
RKUD
20.637.548.284,00 10.679.892,55

l. BTN Syariah 7141000320 : RKUD 921.436.043,00 2.086.441.661,00

m. BNI Syariah 191275908 : RKUD 0,00 1.615.827,00

n. BNI Cab. Karangayu 29045202 : RKUD 10.930.944.198,00 40.550.864.337,00

o. BTPN 3863000028 : RKUD 10.088.322.043,00 19.965.902.794,00

p. Bank Syariah Mega 1000024890 : RKUD 14.599.798.771,00 17.863.222.430,00

q. Permata Bank 3310984123 : RKUD 0,00 844.259.842,00

r. Rekening BLUD RSUD Kota Semarang 7.595.961.063,00 5.589.499.791,00

s. Rekening BLUD Terminal Mangkang 1.126.935.405,00 1.080.947.740,00

t. Bank BPD : Jaminan Biaya Reklame 6.658.299.839,00 5.676.872.572,00

u. Bank BPD : Rekening Jaminan Penduduk
Boro
1.453.669.662,00 1.283.013.501,00

v. Bank Pundi : 2061000014 : RKUD 1.203.822.453,00 0,00

3. Sisa Kas di Rekening Deposito : a s.d. b 2.000.000.000,00 7.000.000.000,00

a. Bank BTPN 0,00 5.000.000.000,00

b. Deposito RSUD Kota Semarang 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00

JUMLAH : 1 + 2 + 3 217.378.783.110,00 202.376.026.624,00

Data Tabel tersebut di atas menggambarkan bahwa saldo Kas Daerah per 31 Desember 2011
dan 2010 masing-masing sebesar Rp217.378.783.110,00 dan Rp202.376.026.624,00, berupa
uang tunai, rekening giro dan deposito bank yang dikelola oleh Bendahara Daerah. Saldo Kas
Daerah ini tersaji dalam Neraca per tanggal 31 Desember 2011.
Bila dibandingkan antara SILPA LRA dan Neraca Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011
terdapat selisih antara SiLPA TA 2011 dengan saldo Kas Daerah sebesar Rp9.659.974.378,00
(Rp217.378.783.110,00 Rp207.718.808.732,00). Hal ini dikarenakan bahwa kas yang tersaji
dalam Neraca Daerah per 31 Desember 2011, tidak seluruhnya merupakan hak Pemerintah Kota
Semarang. Dalam hal ini sisa dana dalam Kas Daerah sebesar Rp9.659.974.378,00 merupakan
hak pihak ketiga, yang tersaji dalam Neraca Daerah sebagai komponen Utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK) dengan rincian.
Uang J aminan Bongkar Reklame Rp 6.641.601.839,00
Uang J aminan Penduduk Boro Rp 1.453.669.662,00
Uang J aminan Bongkar Reklame BLU Terminal & BRT Rp 35.000.000,00
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Tahun 2011 Rp 126.232.869,00
Kas Bendahara Penerima di Diparta sebesar Rp 16.497.750,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
153

Utang Pajak Penerangan J alan Kab. Kendal
Jumlah Rp 9.659.974.378,00
Rp 1.386.972.258,00

Sisa lebih Pembiayaan APBD (SILPA) tahun 2011 sebesar Rp209.105.780.990,00 didalamnya
terdapat SILPA yang berasal dari DAK tahun 2011 pada Dinas Pendidikan untuk Bidang
Pendidikan sebesar Rp29.530.200,00 dan SILPA Bantuan Keuangan dari Propinsi tahun 2011
berupa Bantuan sarana dan prasarana pada Dinas Pendidikan sebesar Rp235.000.000,00.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
No
PER 31 DESEMBER 2011
URAIAN 2011 2010
TREND
(%)
1.
Saldo Anggaran Lebih Awal
195.198.550.840,00 323.862.796.618,00 (65,91)
2.
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan
195.198.550.840,00 313.114.935.618,00 (60,41)
3. Sub Total (1 - 2)
0,00 10.747.861.000,00
4.
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SILPA/SIKPA)

207.718.808.732,00


195.198.550.840,00

6,03
5. Sub Total (3 + 4)
207.718.808.732.00 205.946.411.840,00 0,85
6.
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun
Sebelumnya
0,00 0,00
7. Kebakaran
0,00 (10.747.861.000,00)
8. Saldo Anggaran Lebih Akhir (5+6+7)
207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
6,03

5.2. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN PERUBAHAN SALDO
ANGGARAN LEBIH

- Saldo Anggaran Lebih Awal
Adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SILPA / SIKPA tahun-tahun
anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
Saldo Anggaran Lebih Awal Tahun 2011 sebesar Rp195.198.550.840,00 atau turun
sebesar Rp128.664.245.778,00 (65,91%) dari tahun 2010.
- Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan.
Tahun 2011 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
sebesar Rp195.198.550.840,00 atau turun sebesar Rp117.916.384.778,00 (38%) dari
tahun 2010.
- Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran SILPA/ SIKPA
Adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan LRA dan belanja, serta
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu periode pelaporan.
SILPA/SIKPA tahun 2011 sebesar Rp207.718.808.732,00 atau naik sebesar
Rp12.520.257.892,00 (6,03 %) dari tahun 2010.
- Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
154

Adalah koreksi kesalahan Pembukuan yang berhubungan dengan peride sebelumnya.
Untuk tahun 2011 dan tahun 2010 tidak terdapat kesalahan koresi pembukuan pada
tahun sebelumnya.
- Pada tahun 2010 Dana untuk kegiatan Pasca Bencana di Dinas Kebakaran sudah
mengurangi SILPA tahun 2010 sebesar Rp10.747.861.000,00 sehingga pada tahun 2011
dana tersebut sudah tidak ada atau turun 100% dari tahun 2010.

Saldo Anggaran lebih Tahun 2011 sebesar Rp207.718.808.732,00 terdiri dari :


31-Des-2011 31-Des-2010
Tren

Rp Rp %
a) Kas di BUD (tidak termasuk utang PFK) 196.666.205.694,00 185.005.820.392,00 5,93
b) Sisa UP di Bendahara Pengeluaran 281.685.445,00 1.508.192.917,00 (435,42)
c) Kas di BLU RSUD 9.602.911.063,00 7.589.499.791,00 20,97
d) Kas di BLU Dishubkominfo/UPTD
Mangkang
1.168.006.530,00 1.095.037.740,00 6,25
Jumlah
207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
6,03

SAL Penerimaan Pembiayaan Tahun 2011 sebesar Rp207.718.808.732,00
Penerimaan SAL Tahun 2011
terdiri dari :


Tahun 2011 Tahun 2010 TREND
Pendapatan Asli Daerah 521.538.058.477,00 327.992.258.750,00

59,01
Pendapatan Transfer 1.444.057.828.565,00 1.119.589.688.648,00 28,98
Lain-lain Pendapatan yang sah 88.323.675.000,00 175.985.307.400,00 (49,81)
Jumlah 2.053.919.562.042,00 1.623.567.254.798,00 26,51
Belanja Operasi 1.730.283.309,977,00 1.516.173.060.279,00 14,12
Belanja Modal 305.708.572.973,00 216.489.091.097,00 41,21
Belanja Tak Terduga 590.755.800,00 0,00 100
Jumlah 2.036.582.638.750,00 1.732.662.151.376,00 17,54
Penerimaan Pembiayaan 195.198.550.840,00 313.114.935.618,00 (37,66)
Pengeluaran Pembiayaan 4.816.665.400,00 8.821.488.200,00 (45,40)
Jumlah 190.381.885.440,00 304.293.447.418,00 (37,43)
SAL sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan
207.718.808.732,00 195.198.550.840,00 6,41


Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan.

Tahun 2011 Tahun 2010
TREND
(%)
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan

195.198.550.840,00 195.198.550.840,00
0
Pendapatan 2.053.919.562.042,00 1.623.567.254.798,00 26,51
Belanja 2.036.582.638.750,00 1.732.662.151.376,00 17,54
Penerimaan Pembiayaan 195.198.550.840,00 313.114.935.618,00 (37,66)
Pengeluaran 4.816.665.400,00 8.821.488.200,00 (45,40)
Jumlah 207.718.808.732,00 195.198.550.840,00 6,41



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
155

Saldo Anggaran Lebih Akhir 2011 berasal dari.

Tahun 2011 Tahun 2010 TREND
Realisasi Pendapatan 2.053.919.562.042,00 1.623.567.254.798,00
26,51
Realisasi Belanja 2.036.582.638.750,00 1.732.662.151.376,00
17,54
Penerimaan Pembiayaan 195.198.550.840,00 313.114.935.618,00
(37,66)
Pengeluaran Pembiayaan 4.816.665.400,00 8.821.488.200,00
(45,40)
Silpa 207.718.808.732.00 195.198.550.840,00
6,41

Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2011 terdiri dari .

Tahun 2011 Tahun 2010
TREND
(%)
1. Kas di Deposit Box Bank BNI (uang dalam
penguasaan Pengadilan Negeri
Semarang
0,00 985.914.252,00 (100)
2. Bank
a) Kasda (tidak termasuk UJB &
Jaminan Penduduk Boro)
196.666.205.694,00 179.019.906.140,00 9,86
b) BLUD RSUD 9.602.911.063,00 5.589.499.791,00 71,80
c) BLUD Mangkang 1.168.006.530,00 1.080.947.740,00 8,05
3. Deposito
a) Kasda 0,00 5.000.000.000,00 (100)
b) BLUD RSUD 0,00 2.000.000.000,00 (100)
4. Kas Bendahara Pengeluaran 281.685.445,00 1.508.192.917,00 (81,32)
a) Dinas Pendidikan 53.031.829,00 2.012.352,00 2.535,32
b) Dinas Kesehatan 5.521.550,00 1.320.000,00 318,30
c) Dinas Tata Kota dan Perumahan 23.591.000,00 6.288.490,00 275,15
d) Bapermas 4.070.000,00 0,00 100
e) Sekretariat DPRD 560.000,00 46.020.000,00 (98,78)
f) Dinas Pengelolaan Keuangan & aset
Daerah
72.000.000,00 1.432.497.310,00 (94,97)
g) Kantor Perpustakaan dan Arsip 600.000,00 0,00 100
h) Sekretariat Daerah 117.540.450,00 0,00 100
i) BLUD Dishubkominfo 0,00 18.354.000,00 (100,00)
j) Kec. Smg Timur 119.765,00 1.700.765,00 (92,96)
k) Kec.Tugu 665.523,00 0,00 100
l) Kec. Banyumanik 1.550.032,00 0,00 100
m) Kec. Smg Selatan 1.435.296,00 0,00 100
n) Badan Kepegawaian Daerah 1.000.000,00 0,00 100
5. Kas Bendahara Penerimaan
a. Dishubkominfo 0,00 14.090.000,00 (100)

207.718.808.732,00 195.198.550.840,00
6,41

Saldo Anggaran Lebih pada Tahun 2011 sebesar Rp207.718.808.732,00 didalamnya masih
mengandung SILPA yang berasal dari DAK tahun 2011 pada Dinas Pendidikan untuk bidang
Pendidikan sebesar Rp29.530.200,00, sisa alokasi Dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS)
sebesar Rp1.099.212.239,00 dan sisa dana DPPID sebesar Rp785.925.034,00. SILPA
Bantuan Keuangan dari Propinsi tahun 2011 berupa Bantuan Sarana dan Prasarana pada Dinas
Pendidikan sebesar Rp235.000.000,00 dana tersebut berada pada Kas Daerah Pemerintah kota
Semarang.



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
156

Uraian 2011 2010 Kenaikan/ Penurunan
2 3 4 5
ASET
ASETLANCAR
Kas di Kas Daerah 216.871.345.921,00 200.645.259.750,00 16.226.086.171,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 415.805.439,00 1.712.758.624,00 (1.296.953.185,00)
Kas di Bendahara Penerimaan 91.631.750,00 18.008.250,00 73.623.500,00
Investasi Jangka Pendek - - -
Piutang Pajak 16.703.298.277,00 20.836.763.284,00 (4.133.465.007,00)
Piutang Retribusi 7.432.234.929,00 6.434.511.350,00 997.723.579,00
Penyisihan Piutang (23.064.150.815,00) (27.773.997.905,00) 4.709.847.090,00
Penyisihan Piutang Dana Bergulir (42.198.981,00) (36.414.708,00) (5.784.273,00)
Belanja Dibayar Dimuka 1.520.856.155,00 1.117.133.344,00 403.722.811,00
Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat - - -
Bagian Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - -
Bgaian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - - -
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - - -
Piutang Lainnya 9.792.807.631,00 9.208.545.818,00 584.261.813,00
Persediaan 30.858.821.894,00 25.066.668.560,68 5.792.153.333,32
RKDinas - - -
JumlahAsetLancar (4s/d19a) 260.580.452.200,00 237.229.236.367,68 23.351.215.832,32
INVESTASI JANGKAPANJANG
Investasi NonPermanen
Pinjaman Jangka Panjang - - -
Investasi dalamSurat Utang Negara - - -
Investasi dalamProyek Pembangunan - - -
Investasi Non Permanen Lainnya 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 -
Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen (916.525.594,00) (717.548.874,00) (198.976.720,00)
JumlahInvestasi NonPermanen(24s/d27) 3.783.474.406,00 3.982.451.126,00 (198.976.720,00)
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (19.276.800.210,00)
Investasi Permanen Lainnya - - -
JumlahInvestasi Permenen(30s/d31) 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (19.276.800.210,00)
JumlahInvestasi JangkaPanjang(28+32) 48.243.012.904,00 67.718.789.834,00 (19.475.776.930,00)
ASETTETAP
Tanah 3.311.833.580.864,00 3.231.376.300.352,00 80.457.280.512,00
Peralatan dan Mesin 789.457.993.437,00 714.479.588.727,00 74.978.404.710,00
Gedung dan Bangunan 1.251.241.565.551,00 1.123.254.850.565,00 127.986.714.986,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 864.444.178.005,00 741.991.302.991,00 122.452.875.014,00
Aset Tetap Lainnya 60.997.179.236,00 36.836.608.031,00 24.160.571.205,00
Konstruksi dalamPengerjaan 27.274.591.111,00 24.673.007.041,00 2.601.584.070,00
Akumulasi Penyusutan (1.037.412.731.680,00) (869.727.494.531,15) (167.685.237.148,85)
RKDinas Aset - - -
JumlahAsetTetap(36s/d42a) 5.267.836.356.524,00 5.002.884.163.175,85 264.952.193.348,15
DANACADANGAN
Dana Cadangan - - -
JumlahDanaCadangan(46) - - -
ASETLAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran - - -
Tuntutan Ganti Rugi - - -
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 64.227.131.000,00 64.227.131.000,00 -
Aset Tak Berwujud - - -
Aset Lain-lain 83.860.531.317,00 49.015.896.499,00 34.844.634.818,00
JumlahAsetLainnya(50s/d54) 148.087.662.317,00 113.243.027.499,00 34.844.634.818,00
JUMLAHASET(20+33+43+47+55) 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 303.672.267.068,47
KEWAJIBAN
KEWAJIBANJANGKAPENDEK
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 8.998.310.538,00 7.173.557.534,00 1.824.753.004,00
Utang Bunga 133.460.904,00 - 133.460.904,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.816.665.352,94 2.627.806.521,00 (811.141.168,06)
Pendapatan Diterima Dimuka 4.574.987.585,00 3.564.007.940,00 1.010.979.645,00
Utang Belanja - - -
Utang Jangka Pendek Lainnya 16.453.740.570,00 14.066.207.657,00 2.387.532.913,00
JumlahKewajibanJangkaPendek(62s/d67) 31.977.164.949,94 27.431.579.652,00 4.545.585.297,94
KEWAJIBANJANGKAPANJANG
Utang DalamNegeri - Sektor Perbankan - - -
Utang DalamNegeri - Obligasi - - -
Premium(Diskonto) Obligasi - - -
Utang Jangka Panjang Lainnya 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (2.903.415.582,12)
JumlahKewajibanJangkaPanjang(71s/d74) 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (2.903.415.582,12)
JUMLAHKEWAJIBAN(68+75) 35.610.495.655,82 33.968.325.940,00 1.642.169.715,82
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 302.030.097.352,65
JUMLAHEKUITAS DANA(79) 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 302.030.097.352,65
JUMLAHKEWAJIBANDANEKUITAS DANA(76+79d) 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 303.672.267.068,47
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
NERACA
PER31DESEMBER 2011DAN2010

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
157

5.3. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA
Neraca Pemerintah Kota Semarang terdiri dari pos-pos yang menggambarkan kondisi mengenai
Harta atau Aset, Kewajiban dan Ekuitas dana. Neraca menunjukkan harta atau aset diperoleh
dengan bersumber dari dana yang berasal dari kewajiban dan kekayaan sendiri atau ekuitas
dana. Pos-pos neraca pada tanggal 31 Desember 2011 dan tanggal 31 Desember 2010, dengan
rincian sebagai berikut:

ASET :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
Aset 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 5,6%
Jumlah 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 5,6%

Total Aset Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp5.724.747.483.945,00 atau meningkat sebesar 5,6% dibandingkan saldo per 31 Desember
2010 sebesar Rp5.421.075.216.876,53,00. J umlah tersebut terdiri atas Aset Lancar, Investasi
J angka Panjang, Aset Tetap dan Aset Lainnya dengan rincian sebagai berikut:

ASET :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
a. Aset Lancar 260.580.452.200,00 237.229.236.367,68 9,84
b. Investasi Jangka Panjang 48.243.012.904,00 67.718.789.834,00 (28,76)
c. Aset Tetap 5.267.836.356.524,00 5.002.884.163.175,85 5,30
d. Aset Lainnya 148.087.662.317,00 113.243.027.499,00 30,77
Jumlah Aset 5.724.747.483.945,00 5.421.075.216.876,53 5,60

a. KAS
Rekening ini menggambarkan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2011 dan 2010 yang
dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), BLU RSUD, BLUD Terminal Mangkang serta
Bendahara pada SKPD, baik berupa uang tunai, rekening giro bank, tabungan dan deposito
bank, yang seluruhnya merupakan Kas Daerah dengan rincian sebagai berikut:

Kas dan Setara Kas :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
1) Kas di Kas Daerah 216.871.345.921,00 200.645.259.750,00 8,09
2) Kas di Bendahara Pengeluaran 415.805.439,00 1.712.758.624,00 (75,72)
3) Kas di Bendahara Penerimaan 91.631.750,00 18.008.250,00 408,83
Jumlah 217.378.783.110,00 202.376.026.624,00 7,41
Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2011 sebesar Rp217.378.783.110,00 atau naik
sebesar Rp15.002.756.486,00 dibandingkan per 31 Desember 2010 sebesar
Rp202.376.026.624,00. Saldo kas dimaksud sebagian merupakan hak Pemerintah Kota
Semarang yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan sebagian
merupakan uang titipan sebagai Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) berupa Uang J aminan
Bongkar Reklame (UJ B), J aminan Penduduk Boro, bantuan bencana pada Dinsospora, TPP
2011 pada Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan dengan rincian sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
158

Uraian
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 207.718.808.732,00 195,198,550,840,00 6,41%
2) Pendapatan Retribusi yang belum disetor
oleh Bendahara Penerimaan Diparta


16.497.750,00


3.918.250,00


321,05
3) Utang Perhitungan Fihak Ketiga/PFK

a. Pajak Yang Belum Disetor 0,00 204.565.707,00 (100)
b.Uang Jaminan Bongkar Reklame 6.641.601.839,00 5.676.872.572,00
16,99
c. Uang Jaminan Penduduk Boro 1.453.669.662,00 1.283.013.501,00 13,30
d. UJB Reklame BLUD Terminal & BRT 35.000.000,00 0,00 100
e. Bantuan bencana Disospora 9.606.487,00 0,00 100
f. TPP 2011 Diparta 90.836.382,00 0,00 100
g. TPP 2011 Diknas 25.790.000,00 0,00 100
h. Kelebihan transfer Bank BTPN 0,00 9.105.754,00 (100)
I.Utang PPJ pada Kab. Kendal 1.386.972.258,00 0,00 100
Jumlah
217.378.783.110,00 202.376.026.624,00
7,40

Penjelasan secara rinci berkaitan dengan SiLPA selengkapnya dapat dilihat pada Penjelasan
Sisa Anggaran Lebih (SiLPA), dan penjelasan Utang PFK pada Catatan Utang PFK. Sedangkan
rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2011 dan 2010, dapat disajikan sebagai
berikut:
1) Kas di Kas Daerah
Kas di Kas Daerah merupakan saldo Kas Daerah Kota Semarang Per 31 Desember 2011 pada
PT. Bank J awa Tengah Cabang Semarang, Bank Mandiri Semarang, Bank BNI Semarang, Bank
BRI Semarang, Bank Muamalat Semarang, Bank Niaga Semarang, Bank Danamon Semarang,
Bank BTN Semarang, Bank BTPN Semarang, Bank Syariah Mega Semarang, Permata Bank
Semarang berupa dana di rekening giro bank dan dana di rekening deposito serta uang dalam
penguasaan Pengadilan Negeri Semarang yang disimpan dalam deposit box Bank BNI, rekening
di atas dirinci dengan saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:

Kas Di Bank :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
a) Rekening Giro 214.871.345.921,00 192.659.345.498,00 11,53
b) Rekening Deposito 2.000.000.000,00 7.000.000.000,00 (71,43)
c) Deposit Box Bank BNI (Uang dalam
penguasaan Pengadilan Negeri
Semarang 0,00 985.914.252,00 (100)
Jumlah 216.871.345.921,00 200.645.259.750,00 8,09

Saldo masing-masing rekening Kas di Bank per 31 Desember 2011 dan 2010, dapat diuraikan
sebagai berikut:
a) Rekening Giro
Rekening giro bank adalah dana milik Pemerintah Daerah yang ditempatkan di bank dengan
rincian saldo per 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
159

Rekening Giro Bank :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
1) BPD Jateng 1-021-00066-8 : RKUD PAD 119.275.636.055,00 54.942.002.032,00 117,09
2) BPD Jateng : DAU 1-021- 016670 0,00 0,00

3) Bank Mandiri 135-00-0205417-7: RKUD 4.419.067.381,00 2.592.623.608,00 70,45
4) Bank Mandiri (DOC) 136-00-00441040-0: RKUD 0,00 0,00

5) Bank Muamalat 5-010-011710 : RKUD 3.249.895.000,00 5.399.895.000,00 (39,82)
6) Bank Niaga 015-01-00775-009: RKUD 4.076.995.981,00 12.196.839.364,00 (66,57)
7) Bank Danamon 000028504769 : RKUD 898.392.979,00 1.648.128.817,00 (45,49)
8) BNI Undip 33662138 : RKUD 4.686.753.048,00 3.851.847.352,00 21,68
9) BRI Patimura 00000083-01-000503-30-1 : RKUD 3.047.867.716,00 6.405.476.276,00 (52,42)
10) Mandiri Syariah 500028885 : RKUD 0,00 0,00 0,00
11) BTN Cab. Smg 00013-01-30-000419-5 : RKUD 20.637.548.284,00 10.679.892.554,00 93.24
12) BTN Syariah 7141000320 : RKUD 921.436.043,00 2.086.441.661,00 (55,84)
13) BNI Syariah 191275908 : RKUD 0,00 1.615.827,00 (100)
14) BNI Cab. Karangayu 29045202 : RKUD 10.930.944.198,000 40.550.864.337,00 (73,04)
15) BTPN 3863000028 : RKUD 10.088.322.043,00 19.965.902.794,00 (49,47)
16) Bank Syariah Mega 1000024890 : RKUD 14.599.798.771,00 17.863.222.430,00 (18,27)
17) Permata Bank 3310984123 : RKUD 0,00 844.259.842,00 (100)
18) Rekening BLUD RSUD Kota Smg 7.595.961.063,00 5.589.499.791,00 35,90
19) Rekening BLUD Terminal Mangkang 1.126.935.405,00 1.080.947.740,00 4,25
20) Bank BPD : Jaminan Biaya Reklame 6.658.299.839,00 5.676.872.572,00
17,29
21) Bank BPD : Jaminan Penduduk Boro 1.453.669.662,00 1.283.013.501,00 13,30
22) Bank Pundi : 2061000014 : RKUD 1.203.822.453,00 0,00 100
Jumlah 214.871.345.921,00 192.659.345.498,00 11,53

Saldo rekening giro per 31 Desember 2011 sebesar Rp214.871.345.921,00 atau turun sebesar
Rp22.212.000.423,00 dibanding posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp192.659.345.498,00.
Penggunaan masing-masing rekening giro bank tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Rekening giro Nomor 1-021-00066-8 pada PT Bank J ateng (BPD) Cabang Semarang
merupakan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), yang digunakan untuk menampung
seluruh transaksi kas daerah yang meliputi pengeluaran dan penerimaan dari PAD serta
transfer dari Provinsi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember 2011 sebesar
Rp119.275.636.055,00 atau naik sebesar Rp64.333.634.023,00 (117,09%) dibandingkan
posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp54.942.002.032,00;
(2) Rekening giro Nomor 1-021-016670 pada PT Bank J ateng (BPD) Cabang Semarang,
digunakan untuk menampung penerimaan dana dari Pemerintah Pusat berupa Dana
Alokasi Umum (DAU). Saldo rekening tersebut per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar
Rp0,00. Rekening ini sudah tidak aktif/ditutup sejak tanggal 9 Oktober 2010;
(3) Rekening giro Nomor 135-00-0205417-7 pada PT Bank Mandiri Cabang Semarang
merupakan rekening Kas Daerah yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga giro/deposito dikurangi biaya administrasi dan materai untuk deposito.
Saldo rekening tersebut per 31 Desember 2011 sebesar Rp4.419.067.381,00 atau naik
sebesar Rp1.826.443.773,00 (70,45%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar
Rp2.592.623.608,00;
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
160

(4) Rekening giro Nomor 136-00-00441040-0 pada PT Bank Mandiri Cabang Semarang,
digunakan untuk penempatan, pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya
administrasi dan meterai untuk Deposito pada Bank Mandiri. Rekening tersebut telah
ditutup tanggal 29 J uni 2010;
(5) Rekening giro Nomor 5-010-011710 pada Bank Muamalat, digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut
per 31 Desember 2011 Rp3.249.895.000,00 atau turun sebesar Rp2.150.000.000,00
(39,82%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp5.399.895.000,00;
(6) Rekening giro Nomor 015-01-00775-009 pada Bank Niaga Cabang Semarang. Saldo
rekening tersebut per 31 Desember 2011 Rp4.076.995.981,00 atau turun sebesar
Rp8.119.843.383,00 (66,57%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar
Rp12.196.839.364,00;
(7) Rekening giro Nomor 28504769 pada Bank Danamon Cabang Semarang merupakan
Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember
2011 sebesar Rp898.392.979,00 atau turun sebesar Rp749.735.383,00 (45,49%)
dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp1.648.128.817,00;
(8) Rekening giro Nomor 0033662138 pada Bank BNI Undip Cabang Semarang merupakan
Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut per 31
Desember 2011 sebesar Rp4.686.753.048,00 atau turun sebesar Rp834.905.696,00
(21,68%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp3.851.847.352,00;
(9) Rekening giro Nomor 0083-01-000503-30-1 pada Bank BRI Patimura Cabang Semarang
merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut
per 31 Desember 2011 sebesar Rp3.047.867.716,00 atau turun sebesar
Rp3.357.608.560,00 (52,42%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar
Rp6.405.476.276,00;
(10) Rekening giro Nomor 500028885 pada Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang
merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Rekening tersebut telah
ditutup tanggal 20 Desember 2010;
(11) Rekening giro Nomor 00013-01-30-000419-5 pada Bank BTN Cabang Semarang
merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut
per 31 Desember 2011 sebesar Rp20.637.548.284,00 atau naik sebesar
Rp9.957.655.730,00 (93,24%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar
Rp10.679.892.554,00;
(12) Rekening giro Nomor 7141000320 pada Bank BTN Syariah Cabang Semarang
merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut
per 31 Desember 2011 sebesar Rp921.436.043,00 atau turun sebesar Rp1.165.005.618,00
(55,84%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.086.441.661,00;
(13) Rekening giro Nomor 191275908 pada Bank BNI Syariah Cabang Semarang merupakan
Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
161

penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Rekening tersebut telah ditutup tanggal 5
J anuari 2011;
(14) Rekening giro Nomor 0029-045202 pada BNI Karangayu Cabang Semarang merupakan
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan, dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember
2011 sebesar Rp10.930.944.198,00 atau turun sebesar Rp29.619.920.139,00 (73,04%)
dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp40.550.864.337,00;
(15) Rekening giro Nomor 3863000028 pada Bank BTPN Cabang Semarang merupakan
Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut per 31
Desember 2011 sebesar Rp10.088.322.043,00 atau turun sebesar Rp9.877.580.751,00
(49,47%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp19.965.902.794,00;
(16) Rekening giro Nomor 1000024890 pada Bank Syariah Mega Cabang Semarang
merupakan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan,
pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo Rekening tersebut
per 31 Desember 2011 sebesar Rp14.599.798.771,00 atau turun sebesar
Rp3.263.423.659,00 (18,27%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar
Rp17.863.222.430,00.
(17) Rekening giro Nomor 3310984123 pada Bank Permata Cabang Semarang merupakan
Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Rekening tersebut telah ditutup tanggal
21 Oktober 2011;
(18) Rekening BLUD RSUD Kota Semarang per 31 Desember 2011 sebesar
Rp7.595.961.063,00 atau naik sebesar Rp2.006.461.272,00 (35,9%) dibandingkan posisi
per 31 Desember 2010 sebesar Rp5.589.499.791,00.
(19) Rekening giro BLUD Terminal Mangkang Kota Semarang per 31 Desember 2011
sebesar Rp.1.126.935.405,00 atau naik sebesar Rp45.987.665,00 (4,5%) dibandingkan
posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp1.080.947.740,00.
(20) Rekening giro Nomor 1-021-003341 pada Bank J ateng Cabang Semarang yang berisi
Uang J aminan Bongkar Reklame untuk penempatan pencairan dan penerimaan bunga
dikurangi biaya administrasi. Saldo rekeing tersebut per 31 Desember 2011 sebesar
Rp6.658.299.839,00 atau naik sebesar Rp981.427.267,00 (17,29%) dibandingkan posisi
per 31 Desember 2010 sebesar Rp5.676.872.572,00.
(21) Rekening giro Nomor 1-021-005122 pada Bank J ateng Cabang Semarang merupakan
Rekening Uang J aminan Penduduk Boro yang digunakan untuk penempatan, pencairan
dan penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31
Desember 2011 sebesar Rp1.453.669.662,00 atau naik sebesar Rp170.656.161,00 (13,3%)
dibandingkan posisi per 31 Desember 2010 sebesar Rp1.283.013.501,00.
(22) Rekeing giro Nomor 2061000014 pada Bank Pundi Cabang Semarang merupakan
Rekeing Kas Umum Daerah (RKUD) yang digunakan untuk penempatan, pencairan dan
penerimaan bunga dikurangi biaya administrasi. Saldo rekening tersebut per 31 Desember
2011 sebesar Rp1.203.822.453,00. Rekening tersebut dibuka tanggal 12 Agustus 2011;
(23) Penurunan yang terjadi atas rekening giro bank pada keterangan di atas yang terjadi pada
Bank Muamalat, Bank Niaga, Bank Danamon, BRI Patimura, BTN Syariah, BNI
Karangayu, BTPN, Bank Mega Syariah dimana saldo per 31 Desember 2011 mengalami
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
162

penurunan dibandingkan saldo per 31 Desember 2010 bahwa penurunan tersebut adalah
tidak bersifat negatif karena pemindahbukuan ke rekening 1-021-000668 Kas Umum
Daerah Kota Semarang pada Bank J ateng Cabang Semarang digunakan untuk
pembayaran SP2D dalam rangka memenuhi kebutuhan daerah sesuai dengan anggaran
yang direncanakan.

b) Rekening Deposito
Rekening deposito merupakan dana milik Pemerintah Kota Semarang yang penempatan
rekeningnya pada deposito Bank BPD J ateng Cabang Semarang, Bank Mandiri Cabang
Semarang, BPR/BKK Semarang Tengah, Bank Danamon, Bank BTPN, Bank Permata Syariah,
dan Deposito RSUD yang ditempatkan pada Bank J ateng yang jatuh tempo kurang dari 3 (tiga)
bulan, dan dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan kas, dengan rincian saldo per 31
Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut:

Rekening Deposito:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
(1) P T Bank Jateng No. Rek 1-021-000668 0,00 0,00 0,00
(2) PT Bank Mandiri No. Rek 135000205417-7 0,00 0,00 0,00
(3) BPR/BKK Semarang Tengah 0,00 0,00 0,00
(4) Bank Danamon No. Rek 28504769 0,00 0,00 0,00
(5) Bank BTPN No. Rek 0386300-0028 0,00 5.000.000.000,00 (100)
(6) Bank Permata Syariah No. Rek 3310984123 0,00 0,00 0,00
(7) Deposito RSUD No. Rek 049310 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 0,00
Jumlah 2.000.000.000,00 7.000.000.000,00 (71,43)

Saldo Deposito per 31 Desember 2011 sebesar Rp2.000.000.000,00 atau turun sebesar
Rp5.000.000.000,00 (71,43%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2010.

2) Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di bendahara pengeluaran merupakan nilai saldo kas per 31 Desember 2011 dan 2010 yang
merupakan sisa UP yang masih berada di tangan Bendahara Pengeluaran dan belum disetor Ke
Kas Daerah, pajak yang belum disetor ke Kas Negara, serta kas di BLU Mangkang, bantuan
bencana Dinsospora, insentif pegawai yang belum dibayar dengan rincian saldo per 31
Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut:

Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Des 2011 31 Des 2010 Tren

Rp Rp %
a) Sisa UP
1) Dinas Pendidikan 53.031.829,00 2.012.352,00 2535,32
2) Dinas Kesehatan Kota 5.521.550,00 1.320.000,00 318,30
3) RSUD 6.950.000,00 0,00 100
4) Dinas Tata Kota dan Perumahan 23.591.000,00 6.288.490,00 275,15
5) Dishubkominfo 0,00 17.186.000,00 (100)
6) Bapermas, Perempuan & KB 4.070.000,00 0,00 100
7) Sekretariat Daerah 117.540.450,00 0,00 100
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
163

8) Sekretariat DPRD 560.000,00 46.020.000,00 (98,78)
9) DPKAD 72.000.000,00 1.432.497.310,00 (94,97)
10) Kecamatan Semarang Selatan 1.435.296,00 0,00 100
11) Kecamatan Semarang Timur 119.765,00 1.700.765,00 (92,96)
12) Kecamatan Tugu 665.523,00 0,00 100
13) Kecamatan Banyumanik 1.550.032,00 0,00 100
14) Kantor Perpustakaan & Arsip 600.000,00 0,00 100
15) Badan Kepegawaian Daerah 1.000.000,00 0,00 100
Jumlah a 288.635.445,00 1.507.024.917,00 (80,85)
b) Pajak belum disetor-Utang PFK :


(1) Sekretariat Daerah 0,00 0,00 0,00
(2) Dinas Pendidikan 0,00 122.347.316,00 (100)
(3) Dinas Periwisata 0,00 0,00 0,00
(4) Dinas Tata Kota & Perumahan 0,00 0,00 0,00
(5) DPKAD 0,00 82.218.391,00 (100)
Jumlah b 0,00 204.565.707,00 (100)

31 Des 2011 31 Des 2010 Tren
c) Kas di BLU Mangkang : Rp Rp %
Dishubkominfo 937.125,00 1.168.000,00 (19,77)
Jumlah c 937.125,00 1.168.000,00

31 Des 2011 31 Des 2010 Tren
d) Bantuan Bencana : Rp Rp %
Dinas Sosial Pemuda dan OlahRaga 9.606.487,00 0,00 100
Jumlah d 9.606.487,00 0,00 100

31 Des 2011 31 Des 2010 Tren
e) Insentif Pegawai yang belum dibayarkan: Rp Rp %
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
90.836.382,00
0,00 100
Dinas Pendidikan
25.790.000,00
0,00 100
Jumlah e 116.626.382,00 0,00 100

Jumlah a + b + c + d + e 415.805.439,00 1.712.758.624,00 (75,72)

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 sebesar Rp415.805.439,00 atau
turun sebesar Rp1.296.953.185,00 (75,72%), saldo per 31 Desember 2010 sebesar
Rp1.712.758.624,00.

3) Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di bendahara penerimaan merupakan nilai saldo kas per 31 Desember 2011 dan 2010 yang
merupakan pendapatan daerah yang masih berada di tangan Bendahara Penerimaan dan sampai
dengan 31 Desember 2011 belum disetor ke Kas Daerah, kas di bendahara tersebut dapat dirinci
saldo per 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut.



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
164

Kas di Bendahara Penerimaan 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
a) Dishubkominfo 75.134.000,00 14.090.000,00 433,24
b) Disbudpar 16.497.750,00 3.918.250,00 321,05

Jumlah 91.631.750,00 18.008.250,00 408,83

b. PIUTANG
Piutang menggambarkan hak Pemerintah Kota Semarang terhadap penerimaan kas, baik yang
berasal dari pendapatan yang belum diterima secara kas maupun tagihan-tagihan lain, saldo
piutang per 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut.

1) Piutang Pajak
Piutang Pajak terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) yang
dikeluarkan oleh Bidang Pajak DPKAD, sampai dengan batas tertentu tanggal Neraca belum
dibayar oleh Wajib Pajak Daerah (WP-Daerah). Saldo piutang pajak daerah per 31 Desember
2011 dan 2010 tersebut terdiri dari .


Piutang Pajak :
31 Desember 2011

31 Desember 2010
Rp.

Rp.
1) Pajak Hotel. 233.220.778,00 150.147.018,00
2) Pajak Restoran 1.145.506.096,00 913.725.798,00
3) Pajak Hiburan 1.246.397.755,00 1.115.493.098,00
4) Pajak Reklame 8.494.516.575,00 18.541.355.325,00
5) Pajak Galian Golongan C 5.783.999,00 5.783.999,00
6) Pajak Parkir 128.836.420,00 110.258.045,00
7) Pajak Air Tanah 853.902.286,00 0,00
8) BPHTB 4.595.134.370,00 0,00
Jumlah Piutang Pajak
16.703.298.277,00 20.836.763.283,00

Saldo Piutang Pajak Daerah Pemerintah Kota Semarang dari tahun 2003 s/d 2011 sebesar
Rp16.703.298.277,00 tersebut berasal dari Piutang Pajak Daerah Tahun 2003 s/d 2010 sebesar
Rp20.836.763.283,00, pembayaran piutang thn 2003 s/d 2010 sebesar Rp3.307.816.219,00,
penambahan piutang tahun 2011 sebesar Rp9.855.149.639,00, koreksi dari hasil penelusuran
terhadap piutang reklame sebesar Rp10.680.798.425,00. Dalam penelusuran ini Pemerintah
Kota Semarang bekerjasama dengan BPKP Perwakilan J awa Tengah yang menghasilkan
koreksi bahwa piutang pajak reklame tahun 2003 2010 yang akan ditelusuri sebesar
Rp16.695.205.825,00 dengan hasil kesimpulan penelusuran sebagai berikut:



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
165

1. Saldo piutang pajak reklame tahun 2003-2010
per 31/12/2010 18.541.355.325
2. Penurunan sejak 1/1/2011 s/d 31/12/2011
1. pembayaran 1.017.220.500
2. pembatalan 828.929.000
1.846.149.500
Piutang pajak reklame 2003 2010 yang akan
ditelusuri 16.695.205.825
Hasil penelusuran piutang pajak reklame tahun 2003-
2010
I. DESK EVALUATION
1) SKPD Insidentil 55.666.075
2) SKPD Tahunan Nov-Des 2010
3) Hasil monitoring bidang pajak daerah 33.986.500
4) Doubel ketetapan (hasil desk evaluation) 541.528.500
Hasil Desk Evaluation 1.131.181.075

II. KONFIRMASI LAPANGAN
A. RIIL
1) Rill 1.985.677.500
2) Riil karena tidak menjawab 1.813.067.200
Sub J umlah 3.798.744.700
B. TIDAK RIIL
1) Reklame titipan dan naskah ada 1.626.010.125
2) Reklame titpan dan naskah tidak ada 707.762.500
3) WP tidak ada, Naskah ada 641.478.400
4) WP dan naskah tidak ada 3.224.170.975
5) Domisili WP tidak diketemukan 2.210.837.750
6) WP ada Naskah tidak ada 2.829.593.300
7) Dobel ketetapan 525.427.000
Sub jumlah 11.765.280.050
Hasil konfirmasi A & B 15.564.024.750
Jumlah piutang pajak reklame yang dapat dijelaskan ( I + II ) 16.695.205.825
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
166

Jumlah piutang pajak reklame yang Riil terdiri
dari :
1. SKPD insidentil 555.666.075
2. Hasil monitoring 33.986.500
3. Konfirmasi Lapangan 3798744.700
4.388.397.275
Atas hasil penelusuran piutang pajak reklame tersebut, sebesar Rp1.626.010.125,00 yang
sebelumnya dikategorikan sebagai tidak riil dengan klasifikasi reklame titipan dan naskah ada,
dikembalikan ke akun piutang pajak reklame karena akan dilakukan inventarisasi ulang.
Menurut jenisnya piutang sebesar Rp16.703.298.277,00 tersebut berasal dari.
Piutang Hotel sebesar Rp 233.220.778,00
Piutang Pajak Restoran sebesar Rp 1.145.506.096,00
Piutang Pajak Hiburan sebesar Rp 1.246.397.755,00
Piutang Pajak Reklame sebesar Rp 8.494.516.575,00
Piutang Pajak Galian Gol.C sebesar Rp 5.783.999,00
Piutang Pajak Parkir sebesar Rp 128.836.420,00
Piutang Pajak Air Tanah Rp. 853.902.286,00
Piutang BPHTB Rp. 4.595.134.370,00

2) Piutang Retribusi
Piutang Retribusi terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau
dokumen yang dipersamakan sehingga timbul tagihan atas hak Pemerintah Daerah melalui
SKPD pengelola terkait, yang sampai dengan tanggal Neraca tertentu belum dibayar oleh Wajib
Retribusi Daerah. Saldo Piutang Retribusi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember
2010, terdiri dari:

















Piutang Retribusi :
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Rp Rp
a) Retribusi pada Dinas Tata Kota Tata Kota dan
Perumahan 648.413.056,00 709.068.951,00
b) Retribusi Penyelenggaraan Ijin Reklame (Dinas PJPR) 2.648.077.000,00 1.660.934.000,00
c) Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum (Dinas Perhubungan) 1.736.490.787,00 1.736.490.787,00
d) Retribusi sewa kios terminal terboyo (Dinas
Perhubungan) 141.842.500,00 141.842.500,00
e) Retribusi Pelayanan Kebersihan (Dinas Kebersihan dan
Pertamanan) 280.616.500,00 372.907.000,00
f) Retribusi Badan Lingkungan Hidup 8.500.000,00 0,00
g) Dinas Kebudayaan & Pariwisata 110.000.000,00 0,00
h) Retribusi Pelayanan pasar (Dinas pasar) 1.858.295.086,00 1.813.257.612
i) Retribusi Terminal Mangkang (Dinas Perhubungan) 0,00 10.500,00
Jumlah Piutang Retribusi 7.432.234.929,00 6.434.511.350,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
167

Penjelasan pada akun ini menjadi satu kesatuan dengan penjelasan akun pendapatan retribusi
daerah pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang disajikan tidak terpisah dengan laporan
ini.
Piutang Retribusi Reklame pada Dinas Penerangan J alan dan Pengelolaan Reklame sebesar
Rp2.648.077.000,00 merupakan data tagihan retribusi reklame yang sudah disetujui ijinnya
(tidak dalam bentuk SKRD, hanya surat pemberitahuan, namun merupakan dokumen yang
dipersamakan dengan SKRD). Menurut Dinas PJ PR Kota Semarang, data tagihan retribusi
reklame yang sudah dimasukkan dalam neraca sebagai piutang retribusi reklame sebagai
berikut:
No Nama Pemilik Lokasi Nilai (Rp) Masa Ijin Ket.
Lokasi
1 CV. Karisma Adv. Halte Bus 85.125.000 1-4-2010 s/d 31-3-2011 8
2 Citra Arga Mandiri Jl. Walisongo 11.250.000 1-5-2010 s/d 30-4-2011 3
3 CV. Karya Putra Cakra Jl. S. Parman No. 76 524.000 1-11-2009 s/d 31-10-2010 1
4 Hypermart Giant Jl. Brigj. Sudiarto 16.500.000 26-1-2009 s/d 25-1-2010 1
5 Lidia Yunus Jl. Dr. Cipto No. 226 250.000 15-1-2009 s/d 14-1-2010 1
6 Drg. Dyah Perwitasari S. Jl. Fatmawati 2.500.000 27-4-2009 s/d 26-4-2010 1
7 CV. Karya Putra Cakra Prof. Hamka Ngalian 9.375.000 19-5-2009 s/d 18-5-2010 4
8 CV. Kencana Digital P Jl. Jend. Sudirman 1.250.000 1-6-2009 s/d 31-5-2010 1
9 Fredy Irawan Jl. Gajah Raya No. 103 C 1.500.000 15-5-2009 s/d 14-5-2010 1
10 Ida Natalianto Jl. Dr. Wahidin No. 102 500.000 15-5-2009 s/d14-5-2010 1
11 Global Inti Bersama Sayangan 115.000.000 1-3-2008s/d28-2-2010 1
12 Global Inti Bersama Jl. Setiabudi 62.500.000 1-12-2009 s/d 30-11-2010 1
13 Global Inti Bersama Jl. Raya Kaligawe Km. 5 62.500.000 1-2-2010 s/d 31-1-2011 1
14 Zentha H Jl. Pahlawan 163.200.000 5-6-2009/d 4-6-2010 1
15 Zentha H Jl. Pahlawan 1.128.960.000 5-6-2010 s/d 4-6-2011 1
16 Nanang Amrullah Jl. Indraprasta no. 56 4.512.000 1-1-2011s/d31-12-11
17 PT. Trissi Mediatama P Jl. Pandanaran depan Eka Karya 65.000.000 23-07-2010 s/d 22-07-2011
18 Global Inti Bersama Jl. Setiabudi 62.500.000 01-12-2010s/d 30-11-2011
19 CV. Mega Bumi Kencana Jl. Setiabudi 62.500.000 01-01-2010s/d 31-01-2011
20
Sdr. Goemono Aspol Kabluk Rt. 03 Rw. 06 2.375.000 24-01-2011 s/d 23-01-2012

21
Istiarti Harmina Jl. Mustokoweni Tengah IV/463 780.000 01-04-2011 s/d 31-03-2012

22
PT. Trissi Mediatama P. Jl. Raung No. 9 65.000.000 23-07-2011 s/d 22-07-2012

23
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Raya No. 168 143.000.000 01-08-2011 s/d 31-07-2013

24
CV. Mega Bumi Kencana Jl. Lobak Raya No. 11 62.500.000 16-07-2009 s/d 15-07-2010

25
CV. Mega Bumi Kencana Jl. Lobak Raya No. 11 62.500.000 16-07-2010 s/d 15-07-2011

26
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Raya No. 168 62.500.000 01-12-2007 s/d 30-11-2008

27
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Raya No. 168 62.500.000 01-12-2008 s/d 30-11-2009

28
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Raya 168F 70.000.000 01-10-2011 s/d 30-09-2013

29
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Raya 168F 135.000.000 01-10-2011 s/d 30-09-2013

30
CV. Prima Adv. Jl. Perum BPI H No.1 62.500.000 01-12-2011 s/d 20-11-2012

31
PT. Global Inti Bersama Jl. Lamper Tengah Ry No. 168 F 12.000.000 21-07-2011 s/d 20-07-2013

32
CV. Cakram Kreatif Media Jl. Kanfer Raya Blok Q No.9 1.250.000 01-12-2011 s/d 30-11-2012

33
CV. Menara Adv. Jl. Kesatrian Blok E No. 5 2.000.000 01-11-2011 s/d 31-10-2012

34
PT. Spectra Adv. Jl. Madukoro Blok A No. 40 3.750.000 01-11-2011 s/d 31-10-2012

35
CV. Surya Media Adv. Jl. Perum Arteri Baru No. 8 18.000.000 01-12-2011 s/d 30-11-2013

36
CV. Wicaksana Jl. Soekarno Hatta No. 19-20 62.500.000 31-07-2011 s/d 30-07-2012

37
CV. Wicaksana Jl. Soekarno Hatta No. 19-20 31.250.000 31-07-2011 s/d 30-07-2012

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
168

Berkaitan dengan pajak retribusi reklame Tahun 2011 direncanakan dan disusun draf Perubahan
Perda No. 8 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Reklame yang diharapkan akan diikuti
ketentuan pelaksanaan yang lain sehingga tahun yang akan datang akan dilakukan pembenahan
data administrasi diikuti mekanisme pengawasan yang tepat sehingga dapat dicapai optimalisasi
pendapatan retribusi sesuai ketentuan.

3) Penyisihan Piutang
Penyisihan piutang dilakukan dalam rangka untuk memprediksi piutang yang bisa
direalisasikan selama satu tahun ke depan. Penyisihan piutang per 31 Desember 2011 dan per 31
Desember 2010 sebagai berikut.

Penyisihan piutang :
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Rp Rp
1) Piutang Pajak (DPKAD)
(13.362.199.063,00) (18.972.554.300,00)
2) Piutang Retribusi Penyelenggaraan reklame (Dinas PJPR) (2.247.292.100,00) (1.354.600.250,00)
3) Piutang pada Dinas Tata Kota dan Perumahan (648.413.056,00) (723.135.124,00)
4) Piutang pada Dinas Perhubungan (1.807.412.037,00) (1.807.412.037,00)
5) Piutang pada Badan Badan Lingkungan Hidup)
(300.000,00) 0,00
6) Piutang Retribusi Pelayanan Pasar (1.633.840.809,00) (1.438.002.444,00)
7) Piutang Sewa TBRS (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) 0,00 (259.350.000,00)
8) Piutang SPBU Pandanaran (3.364.693.750,00) (3.218.943.750,00)
Jumlah Penyisihan Piutang (23.064.150.815,00) (27.773.997.905,00)

Penyisihan piutang pajak DPKAD sebesar Rp13.362.199.063,00 dengan rincian sebagai berikut.

Saldo awal penyisihan piutang 18.972.554.300,00
Penyisihan piutang atas piutang 2010 1.864.208.983,00
Penyesuaian penyisihan piutang krn pembayaran (3.307.816.219,00)
Penyisihan piutang tahun 2011 6.514.050.424,00
Penyesuaian penyisihan piutang karena koreksi
penelusuran kerjasama dengan BPKP (10.680.798.425,00)
Saldo akhir penyisihan piutang pajak 13.362.199.063,00

4) Penyisihan Piutang Dana Bergulir

31 Desember 2011 31 Desember 2010
Rp Rp
1) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (42.198.981,00) (36.414.708,00)
Jumlah Penyisihan Piutang Dana Bergulir (42.198.981,00) (36.414.708,00)


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
169

5) Belanja Dibayar Dimuka
Akun Biaya Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran biaya tahun 2011 atau sebelumnya
yang belum menjadi beban pada periode TA 2011 dan masih memiliki manfaat bagi
Pemerintah Kota Semarang. Biaya dibayar dimuka tersebut terdiri dari.


31 Desember 2011 31 Desember 2010
Rp Rp
a. Premi Asuransi Aset Daerah 1.199.997.758,00 939.740.660,00
b. Premi Asuransi Jiwa Anggota DPRD 286.740.000,00 177.392.684,00
c. Premi Asuransi Kesehatan (Dinas Kebakaran) 17.787.000,00 0,00
d. Premi Asuransi Jiwa PJPR 16.331.397,00 0,00

Jumlah 1.520.856.155,00 1.117.133.344,00



Premi Asuransi Tahun 2011 terdiri dari.
Asuransi Penanggung Masa
Pertanggungan
Nilai
Pertanggungan
Beban Premi
yang dibayar
Biaya dibayar
dimuka
1 Gedung dan
Bangunan
PT.
Ramayana
3/11/2011
2/11/2012
719.901.013,00 719.901.013,00 603.533.452,00
2 Kendaraan
Roda 4
PT.Jasindo 19/10/2011
12/10/2012
750.794.231,00 750.794.231,00 596.464.306,00
3 Kesehatan

17.787.000,00
4 Premi Asuransi
Jiwa Anggota
DPRD


286.740.000,00
5 Premi Asuransi
Jiwa PJPR


16.331.397,00
Jumlah 1.520.856.155,00

6) Piutang Lainnya
Piutang lainnya merupakan piutang Pemerintah Kota terhadap pihak ketiga, selain piutang
pajak dan retribusi, dimana belum direalisasikan pembayarannya per 31 Desember 2011 dan
2010 dengan rincian sebagai berikut.

Piutang Lainnya :
31 Des 2011 31 Des 2010
Rp Rp
1) Piutang Pasien Askes (RSUD) 1.023.571.212,00 486.821.872,00
2) Piutang Pasien Umum (RSUD) 365.423.032,00 273.237.418,00
3) Piutang Pasien Jamkesmas (RSUD) 3.927.899.905,00 3.628.233.070,00
4) Piutang Pasien Astek (RSUD) 738.752.381,00 135.754.884,00
5) Piutang pada Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 14.066.173,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
170

6) Piutang denda sewa lahan parkir (Dinas Perhubungan) 0,00 256.518.900,00
7) Piutang BLU Terminal Mangkang (Dinas Perhubungan) 150.497.600,00 33.350.000,00
8) Piutang sewa TBRS (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) 0,00 382.500.000,00
9) Piutang SPBU Pandanaran 3.369.300.000,00 3.780.700.000,00
10) Piutang pendapatan bunga d.bergulir 217.363.501,00 217.363.501,00
Jumlah Piutang Lainnya 9.792.807.631,00 9.208.545.818,00

c. PERSEDIAAN
Saldo pada rekening ini merupakan saldo persediaan barang yang mempunyai kriteria habis
pakai, kurang dari 12 bulan dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional Pemerintah Daerah, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan
dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja. Saldo persediaan
tersebut per 31 Desember 2011 dirinci sebagai berikut.


No Uraian Nilai (Rp)
1 Alat Kebersihan 272.074.179,00
2 Alat listrik & Elektronik 226.750.435,00
3 Alat Peraga 60.698.180,00
4 ATK 2.437.105.564,00
5 Barang Cetakan 4.507.695.437,00
6 Bibit Ternak 199.250.000,00
7 Bibit Tanaman 126.235.000,00
8 Hewan ternak 69.350.000,00
9 Makanan tambahan 279.537.209,00
10 Meterai & Perangko 773.500,00
11 Obat-obatan 16.729.750.210,00
12 Material 92.596.000,00
13 Peralatan kerja 76.387.500,00
14 Peralatan&Peralatan Rambu 4.140.845.920,00
15 Peralatan penanggulangan bencana 538.704.490,00
16 Persediaan lainnya 321.742.970,00
17 Vaksin 779.325.300

Jumlah 30.858.821.894,00

Rincian Persediaan Per 31 Desember 2011 pada masing-masing SKPD dapat dilihat sebagai
berikut.

No SKPD
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 1.606.323.575,00 991.982.660,00 61,93
2 Dinas Kesehatan Kota 15.072.751.255,00 13.548.579.257,00 11,25
3 Rumah Sakit Umum Daerah 2.438.399.565,00 3.393.734.804,00 (28,15)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
171

No SKPD
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
4 Dinas Bina Marga 129.078.000,00 0,00 100
5 Dinas PSDA dan ESDM 7.480.000,00 6.290.300,00 18,91
6 Dinas Kebakaran 564.075.610,00 87.878.645,00 541,88
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 6.631.400,00 2.441.600,00 171,60
8
Dinas Penerangan Jalan dan
Pengelolaan Reklame
26.396.500,00 29.542.550,00 (10,65)
9 Dishubkominfo + BLU 6.165.028.145,00 1.933.429.402,00 218,86
10 Badan Lingkungan Hidup 34.747.000,00 0,00 100
11 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 0,00 85.912.570,00 (100)
12 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1.370.256.240,00 787.570.535,00 73,99
13
Bapermas, Perempuan dan Keluarga
Berencana
10.909.200,00 9.753.730,00 11,85
14 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 601.816.505,00 403.244.310,00 49,24
15 BPBD 37.767.900,00 0,00 100
16 Dinas Koperasi dan UKM 4.242.300,00 0,00 100
17 BPPT 9.944.500,00 0,00 100
18 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 11.034.590,00 13.719.735,00 (19,57)
19 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 0,00 1.250.350,00 (100,00)
20 Sekretariat Daerah 1.524.187.344,00 1.940.777.145,00 (21,47)
21 Sekretariat DPRD 3.700.000,00 3.700.000,00 0,00
22 DPKAD 387.413.600,00 754.144.880,00 (48,63)
23 Badan Kepegawaian Daerah 64.296.415,00 0,00 100
24 Kantor Pendidikan dan Latihan 0,00 1.140.500,00 (100)
25 Kantor Perpustakaan & Arsip 4.400.250,00 0,00 100
26 Dinas Pertanian 567.366.000,00 978.283.338,00 (42,00)
27 Dinas Pasar 210.576.000,00 93.292.250,00 125,72

Jumlah 30.858.821.894,00 25.066.668.561,00 23,11

Sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang Nomor 44 Tahun 2011 bahwa
metode pencatatan persediaan yang digunakan adalah metode fisik, sedangkan metode penilaian
yang digunakan adalah metode FIFO (First In First Out). Khusus persediaan obat pada Dinas
Kesehatan Kota Semarang sebesar Rp14.026.194.831,00 yang terdiri dari persediaan obat di
Instalasi Farmasi (IF) Rp9.633.289.965,00 dan di Puskesmas sebesar Rp4.392.904.866,00.
Penilaian persediaan diperhatikan terlebih dahulu masa kadaluarsanya lebih pendek akan
dikeluarkan lebih dahulu tanpa memperhatikan waktu obat tersebut masuk gudang. J ika
persediaan obat tersebut mempunyai masa kadaluarsa yang sama maka digunakan metode FIFO.
Data persediaan di neraca sebesar Rp30.858.821.894,00 belum dikurangi data persediaan yang
telah digunakan dan per tanggal 26 Maret 2012 baru diketahui bahwa persediaan telah
digunakan sebesar Rp24.710.000,00 pada SKPD Bina Marga, sedangkan laporan keuangan
secara integrasi telah sesuai, sehingga perlu disesuaikan kemudian.

d. INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi jangka panjang merupakan investasi dengan tujuan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua
belas) bulan guna mendapatkan manfaat secara ekonomik sehingga dapat meningkatkan
kemampuan Pemerintah, dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi J angka Panjang
Kota per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
172

Investasi Jangka Panjang 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
1) Investasi Non Permanen 3.783.474.406,00 3.982.451.126,00 (5,00)
2) Investasi Permanen 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (30,24)
Jumlah 48.243.012.904,00 67.718.789.834,00 (28,76)

Saldo masing-masing jenis investasi tersebut per 31 Desember 2011 dan 2010 dapat dijelaskan
sebagai berikut .
1) Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen merupakan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang
berupa dana bergulir (dana yang digulirkan/dipinjamkan) melalui Dinas Koperasi dan UKM
kepada kelompok masyarakat, UKM dan koperasi di wilayah Kota Semarang sesuai Peraturan
Walikota dan akan dikembalikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Saldo investasi non permanen per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut.



Investasi Non Permanen 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
a) Dana Bergulir melalui Bank Pasar 2.700.000.000,00 2.700.000.000,00 0,00
b) Dana Bergulir melalui Bank Muamalat 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00
c) Dana Bergulir melalui Bank Jateng 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00
Jumlah 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 0,00

Saldo Dana Bergulir per 31 Desember 2011 sebesar Rp4.700.000.000,00 terdapat pada 3 Bank
yaitu BPR Bank Pasar Semarang, Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank J ateng. Dana
Bergulir dapat dirinci sebagai berikut :
a) Dana Bergulir sebesar Rp2.700.000.000,00 melalui Bank Pasar diberikan pada Koperasi
dan UKM secara bertahap mulai tahun 2001 sebesar Rp110.000.000,00, tahun 2003
sebesar Rp470.000.000,00, tahun 2004 sebesar Rp940.000.000,00, tahun 2005 sebesar
Rp180.000.000,00, tahun 2006 sebesar Rp1.000.000.000,00. Berdasarkan laporan
perkembangan Dana Bergulir pada Dinas Koperasi dan UKM, dana bergulir mengalami
kekurang lancaran dalam pengembaliannya. Adapun perkembangannya sebagai berikut :
- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp470.377.212,00. Penyisihan pokok tak tertagih
Rp214.031.761,00.
- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan yang disalurkan pada UKM dari
tahun 2001 sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp213.863.478,00. Penyisihan sisa
pokok pinjaman sebesar Rp420.065.004,00.
- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada LKM dari tahun 2005 sampai
2011 sebesar Rp146.429.989,00. Penyisihan pinjaman pokok sebesar Rp234.612.656,00
b) Dana Bergulir sebesar Rp1.000.000.000,00 melalui Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Semarang yang disalurkan pada Koperasi dan UKM di Kota Semarang. Berdasarkan
laporan perkembangan Dana Bergulir terdapat sisa pinjaman pokok sebagai berikut :
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
173

- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada Koperasi dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp517.609.900,00. Penyisihan sisa pokok pinjaman
Rp155.205.900,00.
- Sisa pokok pinjaman dana bergulir yang disalurkan pada UMK sebesar
Rp432.849.000,00. Penyisihan sisa pokok pinjaman sebesar Rp64.627.700,00.
c) Dana Bergulir sebesar Rp1.000.000.000,00 melalui Bank J awa Tengah yang disalurkan
pada Koperasi dan UKM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 sebagai berikut :
- Sisa pinjaman pokok yang disalurkan Koperasi sebesar Rp13.333.333,00 pada UMKM
sisa pinjaman pokok sebesar Rp107.083.333,00. Pada LKM sisa pinjaman pokok
sebesar Rp443.437.500,00.
- Sisa pinjaman bunga yang kurang lancar yang akan menjadi Piutang Pendapatan Bunga
yang berada pada SKPD.
2) Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen sebesar Rp916.525.594,00
3) Investasi Permanen
Investasi Permanen merupakan investasi yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang berupa
penyertaan modal kepada Perusahaan Daerah dengan tujuan untuk lebih memberdayakan
perusahaan daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), investasi
permanen tersebut dengan rincian sebagai berikut.

Investasi Permanen 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren


Rp Rp %
A Perusda Percetakan 3.102.253.340,00 2.813.282.268,00 10,27
B PD BPR Bank Pasar 3.876.612.844,00 2.707.213.000,00 43,20
C PD BPR/BKK cabang Semarang Tengah 7.349.999.133,00 7.349.999.133,00 0,00
D Perusda Rumah Pemotongan Hewan (RPH) 5.088.873.181,00 4.990.323.995,00 1,97
E PDAM Kota Semarang 0,00 20.833.720.312,00 (100)
F PT Bank Jateng 23.261.000.000,00 23.261.000.000,00 0,00
G PT PRPP 1.780.800.000,00 1.780.800.000,00 0,00

Jumlah 44.459.538.498,00 63.736.338.708,00 (30,24)

Penurunan nilai investasi permanen sebesar Rp19.276.800.210,00 (30,24%) terjadi karena
adanya perubahan metode penilaian investasi permanen yang sebelumnya menggunakan metode
biaya menjadi metode ekuitas. Dikecualikan dari Kebijakan Akuntansi, investasi permanen pada
Perusda Percetakan, PDAM Kota Semarang, PD BPR Bank Pasar dan Perusda Rumah
Permotongan Hewan (RPH) metode penilaian

e. ASET TETAP
Aset tetap menggambarkan jumlah dan nilai perolehan aset tetap yang dimiliki/dikuasai oleh
Pemerintah Daerah Kota Semarang per 31 Desember 2011 dan 2010. Perolehan aset tetap
Pemerintah Kota Semarang berasal dari kapitalisasi Belanja Modal dan/atau belanja lainnya
yang diatribusikan dalam nilai aset tetap tahun anggaran berkenaan. Saldo Aset Tetap
Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar
Rp5.267.836.356.524,00 dan Rp5.002.884.163.175,85, dengan komposisi dapat disajikan
sebagai berikut.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
174

Aset Tetap
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
1) Tanah 3.311.833.580.864,00 3.231.376.300.352,00 2,49
2) Peralatan dan Mesin 789.457.993.437,00 714.479.588.727,00 10,49
3) Gedung dan Bangunan 1.251.241.565.551,00 1.123.254.850.565,00 11,39
4) Jalan, Irigasi dan Jaringan 864.444.178.005,00 741.991.302.991,00 16,50
5) Aset Tetap Lainnya 60.997.179.236,00 36.836.608.031,00 65,59
6) Konstruksi dalam Pengerjaan 27.274.591.111,00 24.673.007.041,00 10,54
7) Akumulasi Penyusutan (1.037.412.731.680,00) (869.727.494.531,15) 19,28
Jumlah 5.267.836.356.524,00 5.002.884.163.175,85 5,30

1) Tanah
Aset tetap berupa tanah saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar
Rp3.311.833.580.864,00 dan Rp3.231.376.300.352,00 dengan rincian tahun 2011 dan 2010
sebagai berikut.

Tanah 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 1.073.171.535.132,00 985.040.291.632,00 1,00
2 Dinas Kesehatan Kota 55.144.808.386,00 55.144.808.386,00 0,00
3 Rumah Sakit Umum Daerah 61.285.300.000,00 61.285.300.000,00 0,00
4 Dinas Bina Marga 29.097.095.238,00 29.026.420.888,00 0,24
5 Dinas PSDA dan ESDM 53.649.686.706,00 53.102.384.706,00 1,03
6 Dinas Kebakaran 1.089.200.000,00 1.089.200.000,00 0,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 13.703.376.572,00 12.510.859.272,00 9,53
8 Dishubkominfo 114.463.200.000,00 114.463.200.000,00 0,00
9 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 140.675.888,00 125.650.000,00 11,96
10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 76.543.487.240,00 78.797.936.240,00 (2,86)
11 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 100.000.000,00 100.000.000,00 0,00
12 Bapermas, Perempuan dan KB 16.675.300.000,00 16.675.300.000,00 0,00
13 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 76.957.560.600,00 76.957.560.600,00 0,00
14 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4.053.016.462,00 4.053.016.462,00 0,00
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 220.066.600.000,00 217.937.600.000,00 0,98
16 Sekretariat Daerah 218.155.700.000,00 218.155.700.000,00 0,00
17 Sekretariat DPRD 5.326.900.000,00 5.326.900.000,00 0,00
18 DPKAD 59.565.279.220,00 52.494.767.120,00 8,95
19 Kecamatan Semarang Selatan 34.144.005.600,00 33.912.505.600,00 0,68
20 Kecamatan Semarang Utara 9.409.338.000,00 10.591.738.786,00 (11,16)
21 Kecamatan Semarang Barat 24.303.406.450,00 24.303.406.450,00 0,00
22 Kecamatan Semarang Timur 20.596.950.000,00 24.680.287.000,00 (16,54)
23 Kecamatan Semarang Tengah 22.932.359.012,00 23.350.275.652,00 (1,79)
24 Kecamatan Gunungpati 116.905.608.500,00 116.621.608.500,00 0,24
25 Kecamatan Tugu 57.983.065.000,00 58.108.465.000,00 (0,22)
26 Kecamatan Mijen 65.580.741.900,00 65.761.380.000,00 (0,27)
27 Kecamatan Genuk 51.682.870.000,00 99.609.683.000,00 (48,11)
28 Kecamatan Gajahmungkur 13.077.646.800,00 14.729.046.800,00 (11,21)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
175


Tanah 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
29 Kecamatan Tembalang 37.521.682.850,00 39.820.107.750,00 (5,77)
30 Kecamatan Candisari 12.132.370.750,00 12.132.370.750,00 0,00
31 Kecamatan Banyumanik 90.862.546.148,00 90.696.046.148,00 0,18
32 Kecamatan Ngaliyan 43.512.225.000,00 43.978.725.000,00 (1,06)
33 Kecamatan Gayamsari 16.395.518.750,00 20.370.298.750,00 (19,51)
34 Kecamatan Pedurungan 154.006.171.860,00 154.006.171.860,00 0,00
35 Kantor Pendidikan dan Latihan 998.704.000,00 998.704.000,00 0,00
36 Dinas Pertanian 34.328.404.800,00 33.495.340.000,00 2,49
37 Dinas Kelautan dan Perikanan 13.348.741.000,00 13.348.741.000,00 0,00
38 Dinas Pasar 412.922.503.000,00 368.574.503.000,00 12,03

Jumlah 3.311.833.580.864,00 3.231.376.300.352,00 2,49
Dari saldo tanah sebesar Rp3.311.833.580.864,00 masih terdapat aset tanah yang belum ada
nilai (peruntukan nilai nol sebagaimana terlampir). Hal tersebut terjadi berdasarkan hasil
validasi terhadap pencatatan aset tanah se-kota Semarang pada semester II tahun 2011 dan akan
dilakukan penilaian di tahun 2012.
Demikian pula dari aset tanah Kota Semarang terdapat 5 bidang yang masih diragukan
kepemilikannya karena belum adanya kepastian hukum yang tetap, namun Pemerintah Kota
masih mencatat sebagai aset dengan rincian sebagaimana terlampir.
2) Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2011 dan 2010 masing masing
sebesar Rp789.457.993.437,00 dan Rp714.479.588.727,00 dapat dirinci sebagai berikut.

Peralatan dan Mesin 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Alat -Alat Besar 85.189.420.015 75.359.496.698,00 13,04
Alat- Alat Angkutan 126.784.041.329 111.777.117.465,00 13,43
Alat Bengkel Dan Alat Ukur 178.096.633.741 175.823.649.670,00 1,29
Alat Pertanian 5.241.672.543 4.510.629.953,00 16,21
Alat Kantor Dan Rumah Tangga 272.611.879.940 238.509.942.435,00 14,30
Alat Studio Dan Alat Komunikasi 14.263.605.012 12.248.637.090,00 16,45
Alat-Alat Kedokteran 65.488.416.877 61.151.211.796,00 7,09
Alat Laboratorim 40.474.491.908 33.770.928.740,00 19,85
Alat-Alat Persenjataan/ Keamanan 1.307.832.072 1.327.974.880,00 (1,52)
Jumlah 789.457.993.437 714.479.588.727,00 10,49

Rincian Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2011 pada masing-masing SKPD dapat dilihat
sebagai berikut.

NO SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 394.351.702.949,00 371.091.781.515,00 6,93
2 Dinas Kesehatan Kota 34.299.716.193,00 31.533.872.422,00 9,07
3 Rumah Sakit Umum Daerah 69.318.879.808,00 63.563.334.983,00 9,05
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
176

NO SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
4 Dinas Bina Marga 11.599.848.211,00 6.417.848.309,00 110,59
5 Dinas PSDA dan ESDM 22.203.117.198,00 14.820.654.283,00 51,24
6 Dinas Kebakaran 21.914.899.913,00 19.223.145.169,00 14,78
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 3.746.333.817,00 3.474.148.015,00 12,14
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 7.424.810.099,00 4.499.876.134,00 69,71
9 BAPPEDA 3.735.503.623,00 3.073.923.724,00 21,52
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 23.691.605.974,00 18.994.916.196,00 24,73
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 5.501.869.481,00 4.259.653.375,00 32,67
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 39.390.352.603,00 38.495.687.335,00 2,32
13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 8.301.377.106,00 7.096.234.606,00 16,98
14 Bapermas, Perempuan dan KB 4.467.252.169,00 3.959.751.669,00 18,14
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 4.470.556.435,00 3.827.115.183,00 16,81
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 1.771.974.524,00 0,00 100
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2.686.037.157,00 2.323.343.225,00 20,51
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1.293.847.627,00 1.071.790.119,00 20,72
19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 10.637.959.654,00 10.555.566.475,00 2,20
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2.634.977.498,00 2.547.364.534,00 3,44
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 3.488.472.109,00 3.288.599.287,00 10,48
22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 4.503.351.860,00 4.448.998.923,00 2,86
23 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) 0 739.756.932,00 (100)
24 Sekretariat Daerah 39.683.899.390,00 35.320.160.272,00 19,24
25 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 13.358.824.568,00 13.000.774.568,00 2,75
26 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 12.085.143.082,00 9.086.695.823,00 33,00
27 Inspektorat 2.017.768.512,00 1.985.614.792,00 1,62
28 Kecamatan Semarang Selatan 1.494.779.691,00 1.294.386.753,00 15,48
29 Kecamatan Semarang Utara 1.527.802.570,00 1.422.339.629,00 7,41
30 Kecamatan Semarang Barat 1.725.340.354,00 1.629.702.955,00 5,87
31 Kecamatan Semarang Timur 1.276.786.615,00 1.139.344.968,00 12,06
32 Kecamatan Semarang Tengah 1.780.050.283,00 1.584.684.417,00 12,33
33 Kecamatan Gunungpati 1.483.229.881,00 1.369.130.448,00 8,33
34 Kecamatan Tugu 747.057.710,00 677.175.653,00 10,32
35 Kecamatan Mijen 1.336.761.583,00 1.186.788.763,00 12,64
36 Kecamatan Genuk 1.332.860.387,00 1.199.889.797,00 13,55
37 Kecamatan Gajahmungkur 1.578.647.526,00 1.407.985.500,00 12,12
38 Kecamatan Tembalang 1.407.148.006,00 1.223.532.739,00 15,01
39 Kecamatan Candisari 1.021.349.888,00 849.484.888,00 20,23
40 Kecamatan Banyumanik 1.487.557.869,00 1.322.580.200,00 13,81
41 Kecamatan Ngaliyan 1.510.739.728,00 1.337.043.614,00 12,99
42 Kecamatan Gayamsari 1.311.254.305,00 1.137.203.090,00 15,31
43 Kecamatan Pedurungan 1.314.965.799,00 1.179.997.048,00 11,44
44 Badan Kepegawaian Daerah 1.634.933.802,00 1.461.430.462,00 11,87
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 907.248.902,00 827.623.245,00 9,62
46 Kantor Ketahanan Pangan 819.586.113,00 757.046.418,00 31,21
47 Kantor Perpustakaan dan Arsip 5.005.069.347,00 3.901.593.168,00 28,28
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
177

NO SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
48 Dinas Pertanian 3.304.521.912,00 3.044.854.858,00 8,53
49 Dinas Kelautan dan Perikanan 1.731.281.819,00 1.607.264.803,00 7,72
50 Dinas Pasar 3.388.158.516,00 2.997.440.516,00 13,04
51 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1.750.779.271,00 1.220.456.927,00 55,71

Jumlah
789.457.993.437,00
714.479.588.727,00
10,49

Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2011 sebesar Rp789.457.993.437,00 atau
mengalami kenaikan sebesar Rp74.978.404.710,00 dari tahun 2010 sebesar
Rp714.479.588.727,00 hal ini karena adanya penambahan dari Belanja Modal Peralatan dan
Mesin.

3) Gedung dan Bangunan
Aset tetap berupa Gedung dan Bangunan saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing
sebesar Rp1.251.241.565.551,00 dan Rp1.123.254.850.565,00 dapat dirinci sebagai berikut.

Gedung dan Bangunan 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Monumen 25.284.686.077,00 22.951.610.945,00 10,17
Bangunan Gedung 1.225.956.879.474,00 1.100.303.239.620,00 11.42
Jumlah 1.251.241.565.551,00 1.123.254.850.565,00 11.39
Rincian Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 pada masing-masing SKPD dapat dilihat
sebagai berikut.

No SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 550.968.595.950,00 493.425.641.233,00 11,01
2 Dinas Kesehatan Kota 39.044.641.195,00 32.964.319.001,00 14,04
3 Rumah Sakit Umum Daerah 18.466.132.856,00 17.517.789.856,00 8,06
4 Dinas Bina Marga 3.746.972.357,00 3.605.144.957,00 (91,96)
5 Dinas PSDA dan ESDM 9.955.663.262,00 9.335.693.262,00 8,50
6 Dinas Kebakaran 2.293.808.414,00 2.044.469.114,00 14,98
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 29.096.936.900,00 11.882.538.573,00 16,76
8 Dinas Penerangan Jalan & Pengelolaan Reklame 243.670.500,00 0,00 100
9 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 72.685.753.325,00 72.091.753.325,00 141,72
10 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2.310.584.202,00 2.257.331.280,00 48,67
11 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 14.722.090.443,00 10.442.966.943,00 25,13
12 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 5.168.670.750,00 4.713.853.250,00 2,13
13 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 947.953.561,00 890.253.561,00 15,81
14 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 27.851.564.358,00 23.996.865.210,00 51,50
15 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 823.475.700,00 745.532.000,00 109,78
16 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 83.505.000,00 83.505.000,00 0,00
17 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 19.373.075.682,00 17.956.819.577,00 20,55
18 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 2.332.016.508,00 2.332.016.508,00 0,00
19 Sekretariat Daerah 122.067.690.672,00 125.158.436.834,00 (2,47)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
178

No SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
20 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 14.902.279.000,00 994.346.000,00 (86,72)
21 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 221.115.000,00 0,00 100
22 Kecamatan Semarang Selatan 5.606.385.748,00 4.891.725.310,00 3,78
23 Kecamatan Semarang Utara 5.158.805.500,00 4.934.486.500,00 39,21
24 Kecamatan Semarang Barat 10.123.901.635,00 10.569.639.635,00 0,44
25 Kecamatan Semarang Timur 6.840.641.000,00 6.556.280.000,00 1,94
26 Kecamatan Semarang Tengah 13.964.250.050,00 13.812.391.048,00 3,69
27 Kecamatan Gunungpati 7.099.074.602,00 6.628.225.102,00 3,47
28 Kecamatan Tugu 4.651.686.400,00 4.354.352.400,00 1,08
29 Kecamatan Mijen 3.669.736.350,00 3.344.390.250,00 4,03
30 Kecamatan Genuk 9.766.213.999,00 9.335.889.000,00 1,89
31 Kecamatan Gajahmungkur 3.872.655.500,00 3.537.405.000,00 0,00
32 Kecamatan Tembalang 5.894.031.120,00 5.530.013.000,00 7,03
33 Kecamatan Candisari 5.887.585.382,00 5.644.986.382,00 9,83
34 Kecamatan Banyumanik 19.567.364.898,00 18.847.769.895,00 2,74
35 Kecamatan Ngaliyan 7.270.740.581,00 6.834.486.881,00 4,23
36 Kecamatan Gayamsari 40.561.374.000,00 40.851.725.000,00 290,90
37 Kecamatan Pedurungan 5.215.617.218,00 4.692.751.535,00 (65,84)
38 Kantor Pendidikan dan Latihan 502.170.800,00 422.045.800,00 0,00
39 Kantor Ketahanan Pangan 268.177.600,00 268.177.600,00 46,78
40 Kantor Perpustakaan dan Arsip 2.486.431.692,00 2.486.431.692,00 0,00
41 Dinas Pertanian 4.201.419.700,00 3.207.417.700,00 13,38
42 Dinas Kelautan dan Perikanan 14.249.227.181,00 14.240.727.181,00 1,15
43 Dinas Pasar 136.952.478.960,00 119.824.258.170,00 (9,18)

Jumlah 1.251.241.565.551,00 1.123.254.850.565,00 11,39

Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.251.241.565.551,00
mengalami kenaikan nilai sebesar Rp.127.986.714.986,00 tahun 2010 sebesar
Rp1.123.254.850.565,00. Hal tersebut karena ada penambahan dari Belanja Modal Gedung dan
Bangunan dan hasil penilaian kembali atas bangunan yang masih bernilai 0 pada tahun 2011.
Atas nilai gedung dan bangunan senilai Rp1.251.241.565.551,00, termasuk di dalamnya
merupakan sembilan gedung dan bangunan yang masih diragukan kepemilikannya.
4) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset tetap berupa J alan, Irigasi dan J aringan saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp864.444.178.005,00 dan Rp741.991.302.991,00 dapat dirinci sebagai
berikut.

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Bangunan Air/Irigasi 133.770.489.867,00 91.700.732.775,00 45,88
Instalasi 14.763.015.330,00 4.970.175.068,00 197,03
Jaringan 30.874.356.873,00 55.920.130.091,00 (44,79)
Jalan dan Jembatan 685.036.315.935,00 589.400.265.057,00 (16,23)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
179

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Jumlah 864.444.178.005,00 741.991.302.991,00 16,50

Rincian J alan, Irigasi dan J aringan per 31 Desember 2011 pada masing-masing SKPD dapat
dilihat sebagai berikut.

No SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 7.472.596.994,00 7.104.229.600,00 5,19
2 Dinas Kesehatan Kota 148.818.650,00 116.434.150,00 27,81
3 Rumah Sakit Umum Daerah 2.152.747.340,00 2.152.747.340,00 0,00
4 Dinas Bina Marga 628.984.690.136,00 560.200.513.076,00 12,28
5 Dinas PSDA dan ESDM 129.400.364.213,00 87.591.853.813,00 47,73
6 Dinas Kebakaran 0,00 0,00 0,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 22.891.748.283,00 22.102.164.983,00 3,57
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 28.079.513.495,00 13.703.039.495,00 104,91
9 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6.561.221.000,00 12.139.862.998,00 (45,95)
10 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1.362.483.472,00 1.132.716.388,00 20,28
11 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 238.640.000,00 114.640.000,00 108,16
12 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 52.707.000,00 0,00 100
13 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 113.994.242,00 61.105.000,00 86,55
14 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 256.362.000,00 256.362.000,00 0,00
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 233.386.944,00 46.106.049,00 406,20
16 Sekretariat Daerah 30.519.820.543,00 30.519.820.543,00 0,00
17 Kecamatan Semarang Selatan 19.806.562,00 0,00 100
18 Kecamatan Tugu 58.501.000,00 58.501.000,00 0,00
19 Kecamatan Gajahmungkur 12.600.000,00 7.000.000,00 80,00
20 Kecamatan Gayamsari 8.408.700,00 8.408.700,00 0,00
21 Kecamatan Pedurungan 1.500.000,00 0,00 100
22 Kantor Ketahanan Pangan 11.500.000,00 11.500.000,00 0,00
23 Kantor Perpustakaan dan Arsip 611.215.288,00 428.154.538,00 42,76
24 Dinas Pertanian 915.009.000,00 480.916.000,00 90,26
25 Dinas Kelautan dan Perikanan 1.668.375.793,00 1.342.374.793,00 24,29
26 Dinas Pasar 2.668.167.350,00 2.412.852.525,00 10,58

Jumlah 864.444.178.005,00 741.991.302.991,00 16,50

Pada tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang mengalokasikan dana untuk perbaikan wajah Kota
Semarang, dalam hal ini peningkatan jalan dan peningkatan pedestrian pada J alan Pahlawan,
J alan Bundaran Simpang Lima, J alan Pemuda, dan J alan Bundaran Tugumuda yang merupakan
aset pemerintah Provinsi J awa Tengah namun dikerjakan oleh Pemerintah Kota Semarang
melalui Dinas Bina Marga dengan anggaran dari APBD Kota Semarang dan APBD Provinsi
J awa Tengah.

5) Aset Tetap Lainnya
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
180

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar
Rp60.997.179.236,00 dan Rp36.836.608.031,00 dapat dirinci sebagai berikut.

Aset Tetap Lainnya 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Buku Dan Perpustakaan 51.514.204.449,00 32.972.054.945,00 56,24
Barang Bercorak Kebudayaan 3.725.745.495,00 2.688.291.953,00 38,59
Hewan Dan Ternak Serta Tanaman 5.575.962.132,00 1.176.261.133,00 374,04
Aset lainnya yg tidak masuk neraca 39.482.160,00 0,00 100
Pemeliharaan aset bukan milik Pemkot 141.785.000,00 0,00 100
Jumlah 60.997.179.236,00 36.836.608.031,00 65,59

Rincian Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2011 pada masing-masing SKPD dapat dilihat
sebagai berikut.
No SKPD 31 Des 2011 31 Des 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 35.127.263.019,00 22.925.103.531,00 53,23
2 Dinas Kesehatan Kota 19.537.400,00 16.570.000,00 17,91
3 Rumah Sakit Umum Daerah 92.464.710,00 34.664.710,00 166,74
4 Dinas Bina Marga 5.292.308.554,00 3.583.496.554,00 47,69
5 Dinas PSDA dan ESDM 2.470.062.639,00 2.470.062.639,00 0,00
6 Dinas Kebakaran 108.691.000,00 105.764.000,00 2,77
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 3.740.110.273,00 2.399.105.420,00 55,90
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 2.480.000,00 - 100
9 BAPPEDA 775.143.000,00 10.169.500,00 7522,23
10 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 3.150.000,00 650.000,00 384,62
11 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 4.668.750.033 144.258.433,00 3136,38
12 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 7.776.000,00 3.346.000,00 132,40
13 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 14.700.000,00 0,00 100
14 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 5.757.200,00 4.831.400,00 19,16
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 972.120.308,00 762.878.201,00 27,43
16 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 2.500.000,00 900.000,00 177,78
17 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) 0,00 28.880.000,00 (100)
18 Sekretariat Daerah 277.224.358,00 97.252.799,00 185,06
19 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 92.408.900,00 67.551.100,00 36,80
20 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 432.195.375,00 328.505.375,00 31,56
21 Inspektorat 13.490.800,00 10.490.800,00 28,60
22 Kecamatan Semarang Utara 400.000,00 400.000,00 0,00
23 Kecamatan Semarang Barat 950.000,00 950.000,00 0,00
24 Kecamatan Gunungpati 120.000,00 1.870.000,00 (93,58)
25 Kecamatan Mijen 21.675.000,00 21.675.000,00 0,00
26 Kecamatan Gajahmungkur 4.025.000,00 4.025.000,00 0,00
27 Kecamatan Tembalang 5.315.000,00 5.315.000,00 0,00
28 Kecamatan Ngaliyan 1.780.000,00 1.765.000,00 0,85
29 Kecamatan Gayamsari 656.000,00 656.000,00 0,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
181

No SKPD 31 Des 2011 31 Des 2010 Tren

Rp Rp %
30 Badan Kepegawaian Daerah 3.618.800,00 3.220.000,00 12,39
31 Kantor Pendidikan dan Latihan 120.000,00 0,00 100
32 Kantor Ketahanan Pangan 3.350.000,00 2.850.000,00 17,54
33 Kantor Perpustakaan dan Arsip 3.727.833.568,00 2.529.235.669,00 47,39
34 Dinas Pertanian 1.002.010.899,00 599.042.900,00 67,27
35 Dinas Kelautan dan Perikanan 153.295.000,00 11.510.000,00 1231,84
36 Dinas Pasar 1.953.896.400,00 659.613.000,00 196,22

Jumlah 60.997.179.236,00 36.836.608.031,00 65,59

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2011 didalamnya sudah termasuk nilai kapitalisasi yang
dapat diatribusikan pada setiap masing-masing aset tetap pada setiap SKPD. Nilai Kapitalisasi
sebesar Rp7.656.110.282,00 terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp2.181.401.677,00, Belanja
Barang Rp1.577.731.421,00, Belanja J asa Rp3.513.014.184,00, Belanja Pemeliharaan
Rp305.806.000,00 dan Belanja Perjalanan Dinas Rp78.157.000,00. Kapitalisasi Belanja tersebut
dapat dirinci sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
182

NO SKPD BELANJAPEGAWAI BELANJABARANG BELANJAJASA
BELANJA
PEMELIHARAAN
BELANJA
PERJALANANDINAS
BELANJAMODAL
AKHIR
1 DINASPENDIDIKAN 30.789.153,00 - - - - 30.789.153,00
2 DINASKESEHATAN 18.142.617,00 15.628.981,00 86.100.000,00 - - 119.871.598,00
3 RSUD 27.016.000,00 4.924.600,00 - - - 31.940.600,00
4 DINASBINAMARGA 532.007.250,00 529.107.285,00 365.302.000,00 - 72.527.000,00 1.498.943.535,00
5 DINASPSDA&ESDM 342.480.000,00 109.548.600,00 375.798.384,00 - 827.826.984,00
6 DINASKEBAKARAN - - - - - -
7 DINASTATAKOTADANPERUMAHAN 295.989.000,00 70.441.800,00 - - - 366.430.800,00
8 DINASPJPR 101.998.000,00 232.791.500,00 1.586.529.500,00 - - 1.921.319.000,00
9 BAPPEDA 11.110.000,00 375.000,00 889.980.000,00 - - 901.465.000,00
10 DINASPERHUB,KOM.&INFOR. 480.000,00 1.920.001,00 - - - 2.400.001,00
11 BLH 50.540.000,00 61.426.000,00 8.000.000,00 - 5.630.000,00 125.596.000,00
12 DINASKEBERSIHAN&PERTAMANAN 169.143.400,00 133.815.100,00 - - - 302.958.500,00
13 DISPENDUKCAPIL 20.350.000,00 6.261.500,00 3.960.000,00 - - 30.571.500,00
14 BAPERMAS 8.000.000,00 4.691.500,00 - 57.700.000,00 - 70.391.500,00
15 DISOSPORA 27.595.000,00 - 137.277.800,00 201.126.000,00 - 365.998.800,00
16 BPBD - - - - - -
17 DISNAKER&TRANS 5.060.008,00 - - - - 5.060.008,00
18 DINASKOPERASI &UKM 7.572.000,00 - 900.000,00 - - 8.472.000,00
19 BPPT 1.890.000,00 - - - - 1.890.000,00
20 DINASKEBUD&PARIWISATA 16.050.000,00 1.277.000,00 6.523.000,00 46.980.000,00 - 70.830.000,00
21 BADANKESBANG&LINMAS 9.912.000,00 3.910.000,00 - - - 13.822.000,00
22 STPOLPP 400.000,00 - - - - 400.000,00
23 DPRD - - - - - -
24 KANTORWALIKOTA&WAKIL - - - - - -
25 SEKRETARIATDAERAH 247.599.050,00 240.000,00 - - - 247.839.050,00
26 SEKRETARIATDPRD 32.500.000,00 3.500.000,00 - - - 36.000.000,00
27 DPKAD 13.056.000,00 4.500.000,00 - - - 17.556.000,00
28 INSPEKTORAT 1.080.000,00 - - - - 1.080.000,00
29 KECAMATANSEMARANGSELATAN 15.574.000,00 4.618.000,00 712.000,00 - - 20.904.000,00
30 KECAMATANSEMARANGUTARA 8.150.000,00 - - - - 8.150.000,00
31 KECAMATANSEMARANGBARAT 9.348.000,00 5.206.000,00 - - - 14.554.000,00
32 KECAMATANSEMARANGTIMUR 18.499.000,00 6.936.000,00 - - - 25.435.000,00
33 KECAMATANSEMARANGTENGAH 19.920.002,00 737.487,00 374.500,00 - - 21.031.989,00
34 KECAMATANGUNUNGPATI 8.215.000,00 3.244.500,00 - - - 11.459.500,00
35 KECAMATANTUGU - - - - - -
36 KECAMATANMIJEN 5.220.000,00 3.310.000,00 - - - 8.530.000,00
37 KECAMATANGENUK 11.857.996,00 893.999,00 - - - 12.751.995,00
38 KECAMATANGAJAHMUNGKUR 6.767.000,00 345.000,00 1.791.500,00 - - 8.903.500,00
39 KECAMATANTEMBALANG 5.973.000,00 7.617.000,00 - - - 13.590.000,00
40 KECAMATANCANDISARI 5.891.998,00 1.765.000,00 - - - 7.656.998,00
41 KECAMATANBANYUMANIK 18.750.003,00 5.182.800,00 4.855.000,00 - - 28.787.803,00
42 KECAMATANNGALIYAN 9.870.000,00 744.000,00 745.500,00 - - 11.359.500,00
43 KECAMATANGAYAMSARI 6.552.000,00 - 5.700.000,00 - - 12.252.000,00
44 KECAMATANPEDURUNGAN 9.680.000,00 7.045.000,00 - - - 16.725.000,00
45 BKD 5.015.000,00 5.018.340,00 - - - 10.033.340,00
46 KANTORDIKLAT 1.335.000,00 2.597.000,00 - - - 3.932.000,00
47 KANTORKETAHANANPANGAN - - - - - -
48 KANTORPERPUST&ARSIP 28.169.200,00 6.954.550,00 25.469.000,00 - - 60.592.750,00
49 DINASPERTANIAN 12.960.000,00 86.452.000,00 - - - 99.412.000,00
50 DINASKELAUTAN&PERIKANAN - 800.000,00 - - - 800.000,00
51 DINASPASAR 2.895.000,00 243.905.878,00 12.996.000,00 - 259.796.878,00
52 DISPERINDAG - - - - - -
2.181.401.677 1.577.731.421 3.513.014.184 305.806.000 78.157.000 7.656.110.282 Jumlah

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
183

6) Konstruksi dalam Pengerjaan
Aset tetap berupa konstruksi Dalam Pengerjaan saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-
masing sebesar Rp27.274.591.111,00 dan Rp24.673.007.041,00 dengan rincian sebagai berikut :

No SKPD 31 Des 2011 31 Des 2010 Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 6.027.344.784,00 2.326.619.193,00 159,06
2 Dinas Bina Marga 0,00 0,00 0,00
3 Dinas PSDA dan ESDM 20.470.265.000,00 12.173.466.526,00 68,15
4 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 3.647.610.410,00 (100)
5 Sekretariat Daerah 662.342.510,00 0,00 100
6 Kecamatan Gajahmungkur 0,00 122.574.000,00 (100)
7 Kecamatan Pedurungan 114.638.817,00 0 100
8 Kantor Perpustakaan dan Arsip 0,00 0,00 0,00
9 Dinas Pasar 0,00 6.402.736.912,00 (100)

JUMLAH 27.274.591.111,00 24.673.007.041,00 10,54
Pemerintah Kota dalam menyajikan nilai konstruksi dalam pengerjaan didasarkan pada
pembayaran yang telah dilakukan.

7) Akumulasi Penyusutan
Akumulasi penyusutan merupakan kumpulan penyusutan pada aset-aset milik Pemerintah Kota
dari tahun ke tahun sampai dengan tanggal neraca, sedangkan penyusutan adalah penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas manfaat suatu aset tetap selain tanah. Penyusutan
diberlakukan oleh Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2005. Kebijakan penyusutan
dituangkan dalam SK Walikota Nomor 030/213/2006 tanggal 1 J anuari 2006 tentang
Perhitungan Depresiasi/Penyusutan Aset-Aset Tetap Milik Pemerintah Kota Semarang yang
menganut metode garis lurus dan direvisi Peraturan Walikota No.18 Tahun 2009 Tanggal 3
Agustus 2009.
Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp1.037.412.731.680,00 dan
Rp869.727.494.531,15 adapun nilai akumulasi penyusutan tahun 2011 belum termasuk belanja
modal/aset yang diperoleh pada tahun 2011 dan penyusutan akan dilakukan pada tahun 2012,
adapun penyusutan nilai aset tetap dengan rincian sebagai berikut.

No SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren


Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan (393.013.406.191) (334.947.011.534,00) 17,34
2 Dinas Kesehatan Kota (33.513.888.711) (27.901.076.600,00) 20,12
3 Rumah Sakit Umum Daerah (59.556.572.161) (42.956.626.311,00) 38,64
4 Dinas Bina Marga (247.030.116.402) (211.405.632.552,00) 16,87
5 Dinas PSDA dan ESDM (31.417.637.198) (27.712.346.982,00) 13,52
6 Dinas Kebakaran (12.981.067.441) (11.158.554.149,00) 16,60
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan (13.872.183.417) (9.747.188.835,00) 42,63
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame (7.667.461.607) (4.929.665.041,00) 56,40
9 BAPPEDA (2.075.758.708) (1.719.322.932,00) 20,73
10 Dishubkominfo (16.447.955.738) (11.910.279.835,00) 38,10
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
184

No SKPD 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren


Rp Rp %
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) (4.100.259.399) (3.557.311.423,00) 16,10
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan (30.833.874.649) (28.365.946.230,00) 8,70
13 Dinas Kependudukan dan Capil (5.498.662.293) (4.837.295.192,00) 13,67
14 Bapermas, Perempuan dan KB (1.708.805.234) (1.095.501.629,00) 59,83
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga (4.410.726.877) (3.049.563.550,00) 44,63
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) (264.559.202) 0,00 100
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (1.646.460.309) (1.352.142.251,00) 21,77
18 Dinas Koperasi dan UKM (545.606.824) (444.727.334,00) 22,68
19 BPPT (4.212.299.557) (2.861.733.420,00) 48,24
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (8.098.103.371) (7.088.771.566,00) 14,24
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas (2.216.337.385) (1.863.728.528,00) 20,47
22 Satpol-PP (2.791.727.992) (2.261.400.156,00) 23,45
23 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) - (255.994.723,00) (100)
24 DPRD - 0,00 0,00
25 Walikota dan Wakil Walikota - 0,00 0,00
26 Sekretariat Daerah (37.868.816.281) (28.881.904.510,15) 29,69
27 Sekretariat DPRD (7.266.505.514) (4.770.150.630,00) 52,33
28 DPKAD (5.983.319.850) (4.538.655.495,00) 31,83
29 Inspektorat (1.198.011.310) (1.019.534.893,00) 17,51
30 Kecamatan Semarang Selatan (3.343.071.009) (2.982.756.937,00) 12,08
31 Kecamatan Semarang Utara (2.713.938.946) (2.462.676.847,00) 10,20
32 Kecamatan Semarang Barat (5.417.710.622) (5.377.195.884,00) 0,75
33 Kecamatan Semarang Timur (2.632.590.536) (2.393.314.456,00) 10,00
34 Kecamatan Semarang Tengah (7.887.864.022) (7.696.214.476,00) 2,49
35 Kecamatan Gunungpati (3.484.362.556) (3.170.239.647,00) 9,91
36 Kecamatan Tugu (2.677.488.416) (2.419.497.736,00) 10,66
37 Kecamatan Mijen (2.032.207.395) (1.821.784.861,00) 11,55
38 Kecamatan Genuk (2.898.142.537) (2.567.171.799,00) 12,89
39 Kecamatan Gajahmungkur (2.309.362.837) (2.071.839.521,00) 11,46
40 Kecamatan Tembalang (3.420.447.223) (3.163.246.586,00) 8,13
41 Kecamatan Candisari (3.838.873.843) (3.573.740.446,00) 7,42
42 Kecamatan Banyumanik (9.564.542.700) (8.512.727.050,00) 12,36
43 Kecamatan Ngaliyan (3.742.824.754) (3.451.789.199,00) 8,43
44 Kecamatan Gayamsari (4.840.498.689) (4.406.411.277,00) 9,85
45 Kecamatan Pedurungan (1.651.392.180) (1.412.154.705,00) 16,94
46 Badan Kepegawaian Daerah (939.151.015) (740.707.105,00) 26,79
47 Kantor Pendidikan dan Latihan (424.315.950) (295.884.115,00) 43,41
48 Kantor Ketahanan Pangan (267.024.555) (143.116.599,00) 110,85
49 Kantor Perpustakaan dan Arsip (4.663.979.394) (3.221.184.698,00) 44,79
50 Dinas Pertanian (3.159.369.613) (2.593.851.962,00) 21,80
51 Dinas Kelautan dan Perikanan (4.628.111.876) (3.870.046.175,00) 19,59
52 Dinas Pasar (23.739.142.478) (20.029.845.527,00) 18,52
53 Dinas Perindustrian dan Perdagangan (916.194.913) (718.030.622,00) 31,76

JUMLAH (1.037.412.731.680,00) (869.727.494.531,15) 19,28
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
185

Akumulasi Penyusutan tahun 2011 sebesar Rp1.037.412.731.680,00 ini mengalami penambahan
sebesar Rp167.685.237.148,85 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp869.727.494.531,15 antara
lain karena adanya penambahan penyusutan nilai aset akibat revaluasi aset tetap.

f. ASET LAINNYA
Aset lainnya merupakan aset Pemerintah Kota Semarang yang tidak masuk dalam klasifikasi
aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Saldo aset lainnya per 31
Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp148.087.662.317,00 dan
Rp113.243.027.499,00 tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut.

NO ASET LAIN LAIN
31 DES 2011
(Rp)
31 DES 2010
(Rp)
1 Barang Milik Daerah yang disetujui Dihapus 1.332.565.679,00 3.472.029.099,00
2 Barang Milik Daerah yang Berupa Software 8.902.135.338,00 0,00
3 Barang Milik Daerah yang dimanfaatkan oleh pihak lain 66.172.581.000,00 64.227.131.000,00
4 Bangunan Gedung Hasil Kerjasama 0,00 26.350.225.100,00
5 Lahan Kolam Retensi 19.193.642.300,00 19.193.642.300,00
6 Tanah Kena Abrasi (Kec Genuk) 52.276.488.000,00 0,00
7 Tanah Kena Erosi Sungai (Kec Mijen) 210.250.000,00 0,00

Jumlah 148.087.662.317,00 113.243.027.499,00
Dari perincian tersebut di atas Barang Milik Daerah yang dimanfaatkan oleh Pihak Lain dengan
cara Sewa, BOT serta Pinjam Pakai dapat dijelaskan sebagai berikut.
A. SEWA dan BOT

NO NAMA ASET
TAHUN
2011 2010
1 Kntr Sekretariat Ranting I PWRI Banyumanik 166.500.000,00 0,00
2 Yayasan Al Huda Semarang 417.900.000,00 417.900.000,00
3 Yayasan Islam Al Munir 268.000.000,00 268.000.000,00
4 Tanah Bangunan Pasar Banjardowo 15.815.000.000,00 15.815.000.000,00
5 Tanah Bangunan Pasar mateseh 1.675.200.000,00 1.675.200.000,00
6 Tanah Bangunan Pasar Gedawang Kec. Banyumanik 1.057.100.000,00 1.057.100.000,00
7 Parkir Toko Roti Purimas 3 Bakery 149.800.000,00 149.800.000,00
8 Tanah Bangunan Untuk SPBU 24.814.600.000,00 24.814.600.000,00
9 Tanah bekas gedung pertemuan Wisma Pancasila 1.944.000.000,00 1.944.000.000,00
10 Tanah Bangunan Pusat Pasar Dargo Semarang 1.775.101.000,00 1.775.101.000,00
11 Tanah Bangunan Pasar Gayamsari Semarang 1.055.850.000,00 1.055.850.000,00
12 Tanah Komplek pertokoan bubakan 1.002.400.000,00 1.002.400.000,00
13 Tanah Bangunan Pusat Perbelanjaan dan Rekreasi Shopping
Centre Johar
2.289.480.000,00 2.289.480.000,00
14 Tanah Bangunan disekitar Tugu Tabanas Gombel Smg 240.000.000,00 240.000.000,00
15 Kntr Sekretariat LVRI Ranting Banyumanik & Tembalang 166.500.000,00 166.500.000,00
16 Kantor Anak Cabang Warakawuri ABRI 166.500.000,00 166.500.000,00
17 Tanah Bangunan Bekas Gedung Kanwil VII DEPPARPOSTEL Jawa
Tengah Plaza II
2.750.000.000,00 2.750.000.000,00
55.753.931.000,00 55.587.431.000,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
186

B.PINJAM PAKAI
NO NAMA ASET
TAHUN
2011 2010
1 Kantor Mapolsekta Semarang Selatan 402.000.000,00 0,00
2 Kantor Mapolsek Ngaliyan 750.000.000,00 750.000.000,00
3 Kantor Paspol Patkosat Sabara Pedurungan Ex's Mapolsek
pedurungan

1.253.700.000,00

1.253.700.000,00
4 MTs N 02 Semarang 5.636.300.000,00 5.636.300.000,00
5 Koramil 09/0733 Ngaliyan 466.500.000,00 0,00
6 Koramil 04/0733 Gayamsari 258.750.000,00 0,00
7 Koramil 10/0733 Gajah Mungkur 1.651.400.000,00 0,00
8 Kantor LKMD 231.500.000,00
9 Pendirian balai RW XI 166.500.000,00
10 PDAM Kota Semarang 601.700.000,00
10.418.650.000,00 8.639.700.000,00

g. KEWAJIBAN
1) Kewajiban J angka Pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam
waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban ini saldo tahun 2011 dan 2010, masing-masing sebesar
Rp31.977.164.949,94 dan Rp27.431.579.652,00 dapat dirinci sebagai berikut.

Kewajiban Jangka Pendek
31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren
Rp Rp %
a) Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 8.998.310.538,00 7.173.557.534,00 25,44
b) Utang Bunga 133.460.904,00 0,00 100
c) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1.816.665.352,94 2.627.806.521,00 30,87
d) Pendapatan Diterima Dimuka 4.574.987.585,00 3.564.007.940,00 28,37
e) Utang Belanja 0,00 0,00 1,00
f) Utang Jangka Pendek Lainnya 16.453.740.570,00 14.066.207.657,00 16,97

Jumlah 31.977.164.949,94 27.431.579.652,00 16,57

a) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dapat dirinci sebagai berikut.
Utang PFK 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
Utang Pajak Yang Belum Disetor 0,00 204.565.707,00 287,18
Uang Jaminan Biaya (UJB) Reklame 5.996.435.749,00 5.676.872.572,00 34,08
Uang Jaminan Penduduk Boro 1.453.669.662,00 1.283.013.501,00 13,30
Utang Pihak Ketiga 1.386.972.258,00 9.105.754,00 15131,82
UKP (Urusan Kas Penerimaan) 0,00 0,00 (100,00)
TPP Diknas yg belum dibagi 25.790.000,00 0,00 100
TPP Disparbud yg belum dibayar 90.836.382,00 0,00 100
Dana utk bencana Disospora 9.606.487,00 0,00 100
Uang jaminan Pembersihan Reklame
pada BLU Terminal mangkang dan BRT
35.000.000,00 0,00 100

8.998.310.538,00 7.173.557.534,00 25,44
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
187

- Utang pihak ketiga sebesar Rp5.996.435.749,00 merupakan uang jaminan bongkar
reklame.
- Utang pihak ketiga sebesar Rp1.453.669.662,00 merupakan uang jaminan penduduk
Boro.
- Utang pihak ketiga sebesar Rp1.386.972.258,00 merupakan Pajak Penerangan J alan
yang seharusnya milik Kabupaten Kendal.
- Utang Pihak Ketiga sebesar Rp25.790.000,00 merupakan TPP 2011 Dinas Pendidikan
yang belum dibagikan.
- Utang Pihak Ketiga sebesar Rp90.836.382,00 merupakan TPP 2011 Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata yang belum dibagikan.
- Utang Pihak Ketiga sebesar Rp9.606.487,00 merupakan dana untuk bencana
Dinsospora.
- Utang pihak Ketiga sebesar Rp35.000.000,00 merupakan uang jaminan pemebersihan
reklame pada badan bus dan terminal.
b) Per 31 Desember 2011 dan 2010, Pemerintah Kota Semarang memiliki Utang Bunga
sebesar Rp133.460.904,00.
c) Bagian Lancar Utang J angka Panjang sebesar Rp1.816.665.352,94 merupakan reklasifikasi
dari Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun anggaran.
d) Pendapatan Diterima Dimuka sebesar Rp4.574.987.585,00 merupakan pendapatan retribusi
reklame pada Dinas Penerangan J alan dan Pengelolaan Reklame yang diterima lebih dari
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp4.443.987.585,00 dan RSUD sebesar
Rp131.000.000,00 yang merupakan sewa gedung untuk Kantor Kas BPD dan ATM BNI
e) Per 31 Desember 2011, Pemerintah Kota Semarang tidak memiliki Utang Belanja.
f) Utang J angka Pendek Lainnya terdiri dari:
- Utang kepada PT. Maxima Prima-Angkasa Buana Cipta (MP-ABC) J oint Operation
sebesar Rp4.321.340.976,00 atas kewajiban membayar angsuran sesuai kontrak
Kerjasama Investasi Peningkatan Kualitas Daya Listrik Lampu Penerangan J alan
Umum sesuai Surat Perjanjian/Kontrak Nomor : 415.4/20 Tahun 2007, tanggal 30
Oktober 2007 dan addendum-adendumnya;
- Utang terhadap klaim J amkesmaskot yang belum dibayarkan sebesar
Rp6.084.571.109,00;
- Utang RSUD yang masih harus dibayar yang meliputi belanja pegawai
Rp4.783.174.022,00, belanja lain-lain Rp127.474.950,00, belanja jasa Rp24.025.000,00
dan belanja perjalanan dinas Rp1.000.000,00;
- Utang pihak ketiga sebesar Rp1.112.154.513,00 merupakan utang BLUD RSUD
dengan rincian sebagai berikut.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
188

JENIS UTANG NAMA REKANAN
Utang Farmasi Antarmitra Sembada 15.772.191
Anugerah Pharminda Lestari 68.866.729
Anugrah Argon Medica 160.045.264
Bina San Prima 5.755.345
Distriversa Buanamas 1.686.199
Dos Ni Roha 33.776.140
Enseval Putera Megtrading 79.156.329
Indofarma Global Medika 15.009.072
Kebayoran Pharma 44.971.499
Kimia Farma 2.392.449
Mega Medika Multianugerah 7.179.538
Mensa Bina Sukses 68.933.219
Merapi Utam Pharma 70.118.937
Millenium Pharmacon 9.267.792
Parit Padang 88.576.886
Penta Valent 15.261.797
Rajawali Nusindo 2.058.046
Tempo 23.131.096
Tiara Kencana 1.404.233
Brataco 875.000
Parazelzus Indonesia 4.350.005
Sawah Besar Farma 279.994
Uniter Dico Citas 491.659
Dinar Adhitama 10.695.960
Fondaco Mitratama 1.584.000
Harmony Mitra Sejahtera 11.146.500
Maharani 8.967.000
Masa Lestari Husada 58.572.250
Megah Medika Pharma 14.489.728
Prima Alkesindo Nusantara 22.221.738
Rafi Putra Mandiri 15.530.447
Renalmed Tiara Utama 9.856.000
Sanidata 15.614.264
Sinar Husada 3.900.000
Sin Sen Dental Supply 4.070.000
Tawada Healthcare 49.466.175
Tunas Perkasa Group 16.838.399
Agung Gas Utama 7.962.500
Tira Austenite 12.802.500
Surya Medika 12.740.000
Anugrah Cipta Baru 33.377.337
Saba Indonesia 38.471.126
Setia Abadi 6.358.550
Jumlah Utang Farmasi 1.074.023.893
Bahan Makanan CV Kurnia 5.528.660
PT Enseval 1.172.160
PT. AAM 2.364.052
CV. Parit Padang 2.196.183
CV. Kurnia 8.547.928
CV. Kurnia 12.502.450
CV. Kurnia 2.722.187
PT. Jauwhanes 3.097.000
Jumlah Utang Bahan Makanan 38.130.620
Total Utang 1.112.154.513


2) Kewajiban J angka Panjang
Kewajiban jangka panjang menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang jatuh tempo lebih
dari satu tahun anggaran sejak tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai
berikut.



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
189


Kewajiban Jangka Panjang 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Tren

Rp Rp %
a Utang Dalam negeri - Sektor Perbankan 0,00 0,00 0,00
b Utang Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00
c Premium (diskonto) Obligasi 0,00 0,00 0,00
d Utang Jangka Panjang 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (44,42)

Jumlah 3.633.330.705,88 6.536.746.288,00 (44,42)

Saldo Utang J angka Panjang per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar
Rp3.633.330.705,88 dan Rp6.536.746.288,00 merupakan Utang Perjanjian Penerusan Pinjaman
(Sub Loan Agreement SLA) Pemerintah Pusat kepada Bank Dunia program SSUDP P3KT
Tahun 1994 yang jatuh tempo tahun 2014.

g. EKUITAS
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban Pemerintah Kota Semarang. Total saldo pos Ekuitas per 31 Desember 2011
sebesar Rp5.689.136.988.289,18 mengalami peningkatan kekayaan bersih sebesar
Rp302.030.097.352,65 jika dibandingkan dengan ekuitas 31 Desember 2010.
Kenaikan ekuitas tahun 2011 tersebut disebabkan karena adanya surplus dari kegiatan
operasional sebesar Rp149.105.088.122,00 dan dampak komulatif karena perubahan
kebijakan/kesalahan mendasar sebesar Rp152.925.009.230,18. Secara rinci tentang kenaikan
ekuitas tahun 2011 dijelaskan pada CaLK tentang Laporan Perubahan Ekuitas.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
190

No Uraian 2011 2010 Lebih/Kurang
1 2 3 4 5
1 EKUITAS AWAL 5.387.106.890.937,00 5.108.547.808.932,00 278.559.082.005,00
2 Surplus / Defisit - LO 149.105.088.122,00 (30.644.154.593,47) 179.749.242.715,47
3 RK Kasda 0,00 0,00 -
4 RK Aset 0,00 0,00 -
5 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar : 0,00 -
Hibah 0,00 5.032.100,00 (5.032.100,00)
Perhitungan mutasi masuk dan keluar (79.258.533.822,00) (167.201.446.985,00) 87.942.913.163,00
Koreksi Nilai Aset Tetap 164.457.456.456,00 22.481.510.609,00 141.975.945.847,00
Penilaian Aset Tetap Tahun 2011 92.369.188.370,00 299.867.041.728,00 (207.497.853.358,00)
Koreksi Nilai Persediaan 38.615.814,00 66.482.075,00 (27.866.261,00)
SP2D Tahun 2009 0,00 7.295.455,00 (7.295.455,00)
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar 0,00 (219.303.893.165,00) 219.303.893.165,00
Koreksi Klaim Jamkesmas 3.406.103.314,00 2.345.991.765,00 1.060.111.549,00
Pembayaran Pihak Ketiga 0,00 16.236.895,00 (16.236.895,00)
Kas Dibendahara Pengeluaran 0,00 (2.404.560,00) 2.404.560,00
Penyesuaian Akumulasi Penyusutan Aset tetap 280.667.665,00 10.820.689.720,00 (10.540.022.055,00)
Penyesuaia Eliminasi RK Dinas Aset dan RK Aset (30.590.405,00) 360.100.700.961,00 (360.131.291.366,00)
Penyesuaian Utang Jangka Pendek 214.644.430,00 0,00 214.644.430,00
Penyesuaian utang jangka panjang 1.684.679.726,18 0,00 1.684.679.726,18
Penyesuaian utang PFK 9.105.754,00 0,00 9.105.754,00
Koreksi Piutang (243.074.022,00)
Koreksi Penyisihan Piutang (145.750.000,00)
Koreksi Nilai Investasi (29.857.504.050,00)
0,00
6 EKUITAS AKHIR 5.689.136.988.289,18 5.387.106.890.936,53 340.332.732.389,47
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010


5.4. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan Operasional
dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada
tahun pelaporan. Dari Laporan Perubahan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saldo awal ekuitas tahun 2011 sebesar Rp5.387.106.890.937,00 merupakan saldo akhir
ekuitas tahun 2010.
2. Surplus/defisit LO sebesar Rp149.105.088.122,00 merupakan surplus atas kegiatan
operasional (basis akrual) yang menambah nilai ekuitas pada Neraca Pemerintah Kota
Semarang Tahun 2011.
3. Selisihnya sebesar Rp152.925.009.230,18 dapat dijelaskan sebagai dampak akumulatif
karena perubahan kebijakan atau kesalahan mendasar dengan rincian:
a. Perhitungan mutasi masuk dan keluar aset tetap sebesar Rp79.258.533.822,00
merupakan transaksi mutasi antar SKPD atas aset tetap yang tahun perolehannya
sebelum tahun 2011.




PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
191

No. Uraian Mutasi Masuk Mutasi Keluar
Perhitungan
Mutasi Masuk &
Keluar
1 Dinas Pendidikan 2.880.000.000 (78.008.166.185) (75.128.166.185)
2 DTKP - (427.611.000) (427.611.000)
3 Dinas PJPR - (9.097.500) (9.097.500)
4 Dispenduk & Capil - (225.000.000) (225.000.000)
5 Dinsospora 22.474.863 - 22.474.863
6 BPBD 522.690.506 -
522.690.506

7 Dinas Koperasi & UKM - (24.000.000) (24.000.000)
8 BPPT - (108.210.667) (108.210.667)
9 Satpol - PP 1.627.164 - 1.627.164
10 Sekretariat Daerah - (48.954.456) (48.954.456)
11 DPKAD 12.584.552.000 (3.493.589.900) 9.090.962.100
12 Kec. Smg Selatan 231.500.000 - 231.500.000
13 Kec. Gajahmungkur 450.000 (1.651.400.000) (1.650.950.000)
14 Kec. Tembalang 2.271.525.100 (9.586.400.000) (7.314.874.900)
15 Kec. Banyumanik 166.500.000 - 166.500.000
16 Kec. Ngaliyan

(466.500.000) - (466.500.000)
17 Kec. Gayamsari 20.390.875 (3.973.280.000) (3.952.889.125)
18 Ketahanan Pangan 4.571.000 - 4.571.000
19 Kantor Perpust & Arsip - (192.046.000) (192.046.000)
20 DKP 39.949.719 - 39.949.719
21 Dinas Pasar 510.120.000 - 510.120.000
22 Disperindag 212.012.868 - 212.012.868
23 BNK

(512.642.209) (512.642.209)
Jumlah (79.258.533.822)

b. Koreksi nilai aset tetap sebesar Rp164.457.456.456,00 merupakan akumulasi
koreksi aset tetap karena adanya kesalahan atas pencatatan aset tetap tahun 2010,
kesalahan tersebut antara lain terjadi karena adanya pencatatan ganda atas aset
tetap, kurang catat aset tetap dan salah catat aset tetap pada tahun 2010 dan
disesuaikan pada tahun 2011. Berikut adalah rincian koreksi nilai aset tetap.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
192

Koreksi Salah Nilai Kurang Catat Double Catat
1 Dinas Pendidikan - 182.500.623.783 (1.294.585.181) 181.206.038.602
2 Dinas Kesehatan Kota (242.580.000) - - (242.580.000)
3 Dinas Kebersihan dan Pertamanan - - (2.254.449.000) (2.254.449.000)
4 Dinas Kependudukan & Catatan Sipil - 98.550.000 - 98.550.000
5 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) - 62.343.728 (149.585.181) (87.241.453)
6 Sekretariat Daerah (2.250.557.447) 61.126.978 (116.500.000) (2.305.930.469)
7 Kecamatan Semarang Utara (137.516.786) - (1.219.884.000) (1.357.400.786)
8 Kecamatan Semarang Timur - - (4.969.300.000) (4.969.300.000)
9 Kecamatan Semarang Tengah - - (417.916.640) (417.916.640)
10 Kecamatan Gunungpati - - (35.000.000) (35.000.000)
11 Kecamatan Tugu - 1.370.247 - 1.370.247
12 Kecamatan Genuk - - (1.076.325.000) (1.076.325.000)
13 Kecamatan Tembalang - - (1.776.853.222) (1.776.853.222)
14 Kecamatan Candisari - 6.000.000 - 6.000.000
15 Kecamatan Gayamsari - - (771.300.000) (771.300.000)
16 Dinas Pertanian - 53.960.000 - 53.960.000
17 Bapermasper dan KB - - (210.900.000) (210.900.000)
18 Dinas PSDA dan ESDM - - (212.012.868) (212.012.868)
19 Dinas PJPR - - (212.012.868) (212.012.868)
20 Dinas Bina Marga - - (212.012.868) (212.012.868)
21 Kantor Ketahanan Pangan - - (173.711.823) (173.711.823)
22 Badan Kesbangpolinmas - - (144.759.853) (144.759.853)
23 Dinas Kebakaran - - (149.585.181) (149.585.181)
24 BLH - - (149.585.181) (149.585.181)
25 DTKP - - (149.585.181) (149.585.181)
164.457.456.456 Jumlah
Jenis Koreksi Jumlah Koreksi Nilai
Aset Tetap
No. SKPD

c. Penilaian aset tetap tahun 2011 sebesar Rp92.369.188.370,00 merupakan
penilaian yang dilakukan terhadap aset-aset tetap yang belum ada nilainya.
Berikut rincian penilaian aset tetap tahun 2011 pada masing-masing SKPD.

No SKPD Penilaian Tahun 2011
1 Dinas Pendidikan 23.427.086.000
2 Dinas Kesehatan Kota 29.165.000
3 Rumah Sakit Umum Daerah 66.000.000
4 Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga 2.145.100.000
5 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 2.129.000.000
6 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 1.200.000
7 Sekretariat Daerah 5.879.300.000
8 Kecamatan Semarang Utara 190.025.000
9 Kecamatan Semarang Timur 787.532.570
10 Kecamatan Gunungpati 319.545.000
11 Kecamatan Genuk 5.427.075.000
12 Kecamatan Tembalang 6.785.435.000
13 Kecamatan Ngaliyan 15.000
14 Kecamatan Gayamsari 1.525.000
15 Kantor Pendidikan & Latihan 120.000
16 Dinas Pertanian 833.064.800
17 Dinas Pasar 44.348.000.000
Jumlah 92.369.188.370

d. Koreksi nilai persediaan merupakan koreksi dikarenakan pada tahun 2010
terdapat kurang catat sebesar Rp38.615.814,00. Kurang catat ini terdapat pada
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
193

persediaan obat RSUD sebesar Rp8.151.639,00 dan persediaan barang cetakan
pada BKD Rp30.464.175,00.
e. Koreksi klaim jamkesmas sebesar Rp3.406.103.314,00 merupakan koreksi
penambahan klaim jamkesmas yang terjadi karena adanya perbedaan tarif dari
yang semula berdasarkan tarif pada Perda No. 7 Tahun 2000 tentang retribusi
pelayanan kesehatan disesuaikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
686/Menkes/SK/VI/2010 tentang tarif jamkesmas.
f. Penyesuaian akumulasi penyusutan sebesar Rp280.667.665,00 merupakan
penyesuaian yang disebabkan karena koreksi nilai gedung DPKAD dan
Dinsospora sebesar (Rp1.831.508.610,00), penyesuaian atas aset yang di
reklasifikasi ke aset lain sebesar Rp1.077.292.001,00 dan karena koreksi
terhadap dobel catat sebesar Rp1.034.884.274,00
g. Penyesuaian eliminasi RK Dinas Aset dan RK Aset sebesar Rp30.590.405,00
merupakan penyesuaian yang disebabkan karena adanya selisih antara RK Dinas
aset dan RK Aset Rp868.400,00 dan selisih antara R/K Dinas dan R/K Kasda
sebesar Rp30.722.005,00
h. Penyesuaian hutang jangka pendek dikarenakan adanya koreksi nilai hutang
jangka pendek sebesar Rp214.644.430,00
i. Penyesuaian bagian utang jangka panjang lainnya dikarenakan adanya koreksi
nilai utang sebesar Rp1.684.679.726,18
j. Penyesuian utang PFK sebesar Rp9.105.754,- merupakan kelebihan transfer dari
bank BTPN pada tahun 2010 dan pada laporan keuangan Pemerintah Kota
Semarang dicatat sebagai utang PFK. Pada laporan keuangan tahun 2011
kelebihan transfer dari bank BTPN tersebut diakui sebagai pendapatan sehingga
terdapat koreksi utang PFK berkurang sehingga menambah ekuitas.
k. Koreksi piutang sebesar Rp243.074.022,00 merupakan pengurangan piutang
SPBU Pandanaran karena pembayaran belum diperhitungkan mengurangi
piutang.
l. Koreksi penyisihan piutang sebesar Rp145.750.000,00 merupakan koreksi
terhadap penyisihan piutang SPBU Pandanaran.
m. Koreksi nilai investasi sebesar Rp29.857.504.050,00 merupakan koreksi yang
disebabkan penyesuaian terhadap metode ekuitas sesuai dengan Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kota Semarang.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
194

No Uraian Saldo2011 Saldo2010
Kenaikan/
Penurunan
(%)
1 2 3 4 5 6
KEGIATANOPERASIONAL
01 PENDAPATAN
02 PENDAPATANASLI DAERAH
03 Pendapatan Pajak Daerah 369.939.277.875 188.421.983.072 181.517.294.803 96,34%
04 Pendapatan Retribusi Daerah 84.234.832.713 83.774.252.094 460.580.619 0,55%
05 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 13.562.233.198 6.210.426.962 7.351.806.236 118,38%
06 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 70.647.301.132 55.124.864.385 15.522.436.747 28,16%
07 JumlahPendapatanAsli Daerah(3s/d6) 538.383.644.918 333.531.526.513 204.852.118.405 61,42%
08
09 PENDAPATANTRANSFER
10 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT - DANA PERIMBANGAN
11 Dana Bagi Hasil Pajak 204.199.594.973 295.287.756.010 (91.088.161.037) -30,85%
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.072.671.816 708.891.397 363.780.419 51,32%
13 Dana Alokasi Umum 715.700.805.000 640.186.272.000 75.514.533.000 11,80%
14 Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000 30.292.200.000 18.109.300.000 59,78%
15 JumlahPendapatanTransfer DanaPerimbangan(11s/d14) 969.374.571.789 966.475.119.407 2.899.452.382 0,30%
16
17 TRANSFER PEMERINTAHPUSAT LAINNYA
18 Dana Otonomi Khusus 239.992.018.350 - 239.992.018.350 0,00%
19 Dana Penyesuaian - - - 0,00%
20 JumlahPendapatanTransfer Lainnya(18s/d19) 239.992.018.350 - 239.992.018.350 0,00%
21
22 TRANSFER PEMERINTAHPROVINSI
23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 234.691.238.426 149.939.648.449 84.751.589.977 56,52%
24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - 567.211.930 (567.211.930) -100,00%
25 JumlahPendapatanTransfer PemerintahProvinsi (23s/d24) 234.691.238.426 150.506.860.379 84.184.378.047 55,93%
26 JumlahPendapatanTransfer (15+20+25) 1.444.057.828.565 1.116.981.979.786 327.075.848.779 29,28%
27
28 LAIN-LAINPENDAPATANYANG SAH
29 Pendapatan Hibah 1.037.177.520 2.119.378.039 (1.082.200.519) -51,06%
29a Pendapatan Hibah Aset 30.252.361.413 31.535.919.418 (1.283.558.005) -4,07%
30 Pendapatan Dana Darurat - - - 0,00%
31 Pendapatan Lainnya 88.323.675.000 175.985.307.400 (87.661.632.400) -49,81%
32 JumlahLain-lainPendapatanyangSah(29s/d31) 119.613.213.933 209.640.604.857 (90.027.390.924) -42,94%
33 JUMLAHPENDAPATAN(7+26+32) 2.102.054.687.416 1.660.154.111.156 441.900.576.260 26,62%
34
35 BEBAN
36 Beban Pegawai 1.117.053.211.973 974.655.663.740 142.397.548.233 14,61%
37 Beban Persediaan 168.611.283.786 150.073.289.810 18.537.993.976 12,35%
38 Beban Jasa 220.989.961.104 172.307.238.692 48.682.722.412 28,25%
39 Beban Pemeliharaan 20.560.612.084 28.548.057.373 (7.987.445.289) -27,98%
40 Beban Perjalanan Dinas 39.340.104.082 40.904.252.375 (1.564.148.293) -3,82%
41 Beban Bunga 899.035.410 1.080.000.000 (180.964.590) -16,76%
42 Beban Subsidi - - - 0,00%
43 Beban Hibah 50.161.903.179 32.681.440.321 17.480.462.858 53,49%
44 Beban Bantuan Sosial 105.341.634.955 106.306.299.942 (964.664.987) -0,91%
45 Beban Penyusutan 168.221.899.537 136.578.092.000 31.643.807.537 23,17%
45a Beban Penyisihan Piutang 10.461.485.483 27.810.412.613 (17.348.927.130) -62,38%
45b Beban Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen 198.976.720 717.548.874 (518.572.154) -72,27%
46 Beban Transfer 711.014 - 711.014 0,00%
46a Beban Penghapusan Aset 29.382.838.544 2.757.252.183 26.625.586.361 965,66%
46b Beban Hibah Aset 19.896.033.161 14.891.067.585 5.004.965.576 33,61%
46c Beban Dibayar di Muka - - - 0,00%
47 Beban Lain-lain 1.829.706.560 1.487.936.741 341.769.819 22,97%
48 JUMLAHBEBAN(36s/d47) 1.952.949.397.592 1.690.798.552.249 262.150.845.343 15,50%
49
50 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (33- 48) 149.105.289.824 (30.644.441.093) 179.749.730.917 -586,57%
51
52 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATANNONOPERASIONAL
53 Surplus Penjualan Aset Nonlancar - - - 0,00%
54 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - - 0,00%
55 Defisit Penjualan Aset Nonlancar - - - 0,00%
56 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - - 0,00%
57 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - 286.500 (286.500) -100,00%
58 JUMLAHSURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATANNONOPEASIONAL (53s/d57) - 286.500 (286.500) -100,00%
59 SURPLUS/DEFISIT SEBELUMPOS LUAR BIASA (50+58) 149.105.289.824 (30.644.154.593) 179.749.444.417 -586,57%
60
61 POS LUAR BIASA
62 Pendapatan Luar Biasa - - - 0,00%
63 Beban Luar Biasa 201.702 - 201.702 0,00%
64 POS LUAR BIASA (62- 63) (201.702) - (201.702) 0,00%
65 SURPLUS/DEFISIT-LO(59+64) 149.105.088.122 (30.644.154.593) 179.749.242.715 -586,57%
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANOPERASIONAL
UNTUK TAHUNBERAKHIR SAMPAI DENGAN31DESEMBER 2011DAN2010


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
195

5.5 PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN OPERASIONAL
1. Pendapatan-LO
Pendapatan LO adalah pendapatan yang menjadi hak pemerintah Kota Semarang dan telah
diklasifikasikan menurut asal dan jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Pendapatan Transfer , dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2011
dan T.A 2010 sebagai berikut.

Pendapatan L O :
Realisasi 2011 Realisasi 2010

Tren
Rp Rp %
1. Pendapatan Asli Daerah.

538.383.644.918,00 333.531.526.513,00

61,42
2. Pendapatan Transfer

1.444.057.828.565,00 1.116.981.979.786,00

29,28
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah.

119.613.213.933,00 209.640.604.857,00

(42,94)

Jumlah 2.102.054.687.416,00 1.660.154.111.156,00 26,62

Adapun realisasi masing-masing akun pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pendapatan Asli Daerah
Rekening ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Laporan
Operasional untuk periode TA 2011 dan TA 2010 , dengan rincian sebagai berikut.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) :
Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

a. Pendapatan Pajak Daerah

369.939.277.875,00

188.421.983.072,00 96,34
b. Pendapatan Retribusi Daerah 84.234.832.713,00 83.774.252.094,00 0,55
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan

13.562.233.198,00

6.210.426.962,00 118,38
d. Lain-lain PAD yang Sah 70.647.301.132,00 55.124.864.385,00 28,16

Jumlah 538.383.644.918,00 333.531.526.513,00 61,42

Realisasi masing-masing jenis PAD TA 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Pendapatan Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan dikelola oleh Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan
Daerah (Perda) Kota Semarang.
Realisasi penerimaan Pendapatan Pajak Daerah pada Laporan Operasional TA 2011
dan TA 2010, sebagai berikut.

Pendapatan Pajak Daerah Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp
%
a) Pajak Hotel 34.123.112.302,00 28.901.401.574,00 18,07
b) Pajak Restoran 33.284.755.410,00 29.491.219.078,00 12,86
c) Pajak Hiburan 8.985.062.911,00 7.669.506.594,00 17,15
d) Pajak Reklame 16.348.811.997,00 23.592.810.000,00 (30,70)
e) Pajak Penerangan Jalan 104.387.112.175,00 94.639.332.867,00 10,30
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
196

f) Pajak Galian Gol C 41.265.440,00 52.327.400,00 (21,14)
g) Pajak Parkir 4.514.434.616,00 4.075.385.569,00 10,77
h) Pajak Air Tanah 4.789.397.457,00 0,00 100
i) Pajak Sarang Burung Walet 0,00 0,00 0,00
j) Pajak BPHTB 163.465.325.567,00 0,00 100

Jumlah 369.939.277.875,00 188.421.983.082,00 96,34

2) Pendapatan Retribusi Daerah
Retribusi Daerah dipungut dan dikelola oleh 18 SKPD Penghasil yang tarifnya
ditetapkan melalui Perda , Pendapatan Retribusi Daerah terkait langsung dengan
pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Pemungutan Retribusi Daerah Kota Semarang didasarkan atas Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Realisasi Penerimaan Retribusi TA 2011 dan TA 2010 dapat dirinci sebagai berikut.

Pendapatan Retribusi Daerah
Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp %
a) Dinas Kesehatan Kota Semarang 7.080.872.712,00 4.746.111.561,00 49,19
b) Dinas Bina Marga 32.230.000,00 2.830.596.400,00 (98,86)
c) Dinas PSDA dan ESDM 116.300.000,00 90.200.000,00 28,94
d) Dinas Kebakaran 46.490.500,00 43.760.000,00 6,24
e) Dinas Tata Kota Dan Perumahan 19.348.633.700,00 19.689.176.850,00 (1,73)
f) Dinas Penerangan Jalan dan Reklame 17.377.842.985,00 17.047.182.924,00 1,94
g) Dishubkominfo 8.876.713.925,00 7.669.155.005,00 15,75
h) Badan Lingkungan Hidup 238.503.500,00 206.500.000,00 15,50
i) Dinas Kebersihan dan Pertamanan 6.337.883.300,00 6.612.107.950,00 (4,15)
j) Dispenduk dan Capil 4.210.422.000,00 5.587.668.500,00 (24,65)
k) Sekretaris Daerah 622.921.400,00 705.459.000,00 (11,70)
l) Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga 1.851.438.600,00 2.346.572.950,00 (21,10)
m) Dinas Kebudayaan dan Periwisata 3.607.247.800,00 2.655.896.400,00 35,82
n) Dinas Kelautan dan Perikanan 109.864.625,00 11.490.000,00 856,18
o) Dinas Pasar 14.377.467.666,00 13.532.374.554,00 6,24

Jumlah 84.234.832.713,00 83.774.252.094,00 0,55

3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD dari
pembagian laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Semarang pada
Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah. Pendapatan ini diterima dan
dikelola melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang dengan realisasi TA 2011 dan
TA 2010 sebagai berikut.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
197

Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Yang dipisahkan
Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren
Rp Rp %
1. Sekretariat Daerah 13.562.233.198,00 6.210.426.962,00 118,38

Jumlah 13.562.233.198,00 6.210.426.962,00 118,38

4) Pendapatan Asli Daerah Lainnya
Pendapatan Asli Daerah Lainnya merupakan pendapatan diluar pendapatan pajak
retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan realisasi
penerimaan Lain-Lain PAD untuk periode TA 2011 dan TA 2010 dengan rincian
sebagai berikut.

Pendapatan Asli Daerah Lainnya Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren
Rp Rp %
a) R S U D 37.663.350.439,00 30.815.070.608,00 22,22
b) Dishubkominfo 5.829.217.109,00 1.804.698.575,00 223,00
c) Dinas Kebersihan dan Pertamanan 72.000.000,00 192.000.000,00 (62,50)
d) Dinsospora 826.072.473,00 0,00 100
e) Dinas Kebudayaan dan Periwisata 3.825.000,00 77.190.000,00 (95,04)
f) D P K A D 25.662.194.690,00 21.685.665.942,00 18,34
g) Dinas Pertanian 580.111.421,00 393.388.260,00 47,47
h) Dinas Kelautan dan Perikanan 10.530.000,00
8.606.000,00
22,36
i) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan

0,00 148.245.000,00

(100)
Jumlah 70.647.301.132,00 55.124.864.385,00
28,16

b. Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer adalah Pendapatan yang diterima dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Propinsi yang diterima dan dikelola oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah , adapun realisasi Pendapatan Transfer untuk periode TA 2011 dan TA
2010 dengan rincian sebagai berikut.

Pendapatan Transfer Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp
%
1) Tranfer Pemerintah Pusat Dana
Perimbangan
969.374.571.789,00 966.475.119.407,00 0,30
2) Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya 239.992.018.350,00 0,00 100
3) Tranfer dari Pemerintah Propinsi 234.691.238.426.00 150.506.860.379,00 55,93

Jumlah 1.444.057.828.565,00 1.116.981.979.786,00 29,28

1) Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan
Realiasi Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Pemerintah
Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan TA 2010 dengan rincian sebagai
berikut.
Tranfer Pemerintah Pusat - Dana
Perimbangan
Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren
Rp Rp
%
a) Dana Bagi Hasil Pajak 204.199.594.973,00 295.287.756.010,00 (30,85)
b) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.072.671.816,00 708.891.397,00 51,32
c) Dana Alokasi Umum 715.700.805.000,00 640.186.272.000,00 11,80
d) Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000,00 30.292.200.000,00 59,78

Jumlah 969.374.571.789,00 966.475.119.407,00 0,30
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
198

2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Realisasi penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya untuk periode TA 2011 dan
TA 2010 dengan rincian sebagai berikut.

Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp
%
a) Dana Otonomi Khusus 239.992.018.350,00 0,00 100

b) Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00

Jumlah
239.992.018.350,00 0,00 100
3. Transfer Pemerintah Provinsi
Realisasi penerimaan Transfer Pemerintah Provinsi untuk periode TA 2011 dan TA 2010
dengan rincian sebagai berikut.

Tranfer Pemerintah Provinsi Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp
%
a. Pendapatan Hasil Pajak 234.691.238.426,00 149.939.648.449,00 56,52
b. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 567.211.930,00 (100)

Jumlah

234.691.238.426,00

150.506.860.379,00 55,93

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah untuk periode TA 2011 dan TA 2010 dengan
rincian sebagai berikut.

Lain-lain Pendapatan yang Sah Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp
%
a)
Pendapatan Hibah 1.037.177.520,00 2.119.378.038,63 (51,06)
b)
Pendapatan Hibah Aset 30.252.361.413,00 31.535.919.418,00 (4,07)
c) Pendapatan Lainnya 88.323.675.000,00 175.985.307.400,00
(49,81)
Jumlah 119.613.213.933,00 209.640.604.856,63 (42,94)

2. Beban-LO
Beban LO merupakan belanja atau beban yang telah sudah benar-benar dimanfaatkan dan
terjadi pada tahun berkenaan, dengan realisasi dalam tahun 2011 dan tahun 2010, sebagai
berikut.
a. Beban Pegawai
Beban Pegawai merupakan saldo Beban Pegawai periode 1 Januari 2011 sampai dengan
31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Pegawai tahun 2010 adalah.

Beban Pegawai Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 622.920.285.729,00 536.609.873.105,00 16,08
2 Dinas Kesehatan Kota 50.598.229.229,00 47.309.714.116,00 6,95
3 Rumah Sakit Umum Daerah 35.751.160.311,00 26.737.078.528,00 33,71
4 Dinas Bina Marga 9.104.556.847,00 6.641.357.553,00 37,09
5 Dinas PSDA dan ESDM 9.966.064.466,00 5.183.453.428,00 92,27
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
199

6 Dinas Kebakaran 7,673,823,931.00 7.182.739.440,00 0,00
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 11.436.060.449,00 9.618.119.571,00 18,90
8 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame 6.055.633.212,00 5.001.974.610,00 21,06
9 BAPPEDA 6.407.905.807,00 5.336.558.702,00 20,08
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 18.964.711.608,00 13.877.864.750,00 36,65
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 4.438.138.117,00 3.163.994.458,00 40,27
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 11.778.044.518,00 11.019.732.882,00 6,88
13 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 6.718.071.673,00 6.578.464.712,00 2,12
14 Bapermas, Perempuan dan Keluarga Berencana 9.491.991.592,00 8.716.670.107,00 8,89
15 Dinas Sosial Pemuda dan Olah Raga 8.164.189.883,00 7.413.834.343,00 10,12
16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.974.279.262,00 0,00 100
17 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6.754.097.519,00 5.574.780.434,00 21,15
18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 4.609.927.956,00 3.854.561.043,00 19,60
19 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) 4.608.370.110,00 4.415.760.554,00 4,36
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 7.968.678.700,00 7.367.566.845,00 8,16
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 3.905.301.010,00 4.778.654.755,00 (18,28)
22 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) 13.948.190.421,00 14.535.526.652,00 (4,04)
23 Pelaksana Harian Badan Narkotika (Lakhar - BNK) 0,00 1.640.664.358,00 (100)
24 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 11.875.983.590,00 11.557.575.375,00 2,75
25 Walikota dan Wakil Walikota 829.760.213,00 754.194.279,00 10,02
26 Sekretariat Daerah 28.962.421.427,00 26.972.540.590,00 7,38
27 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 7.214.528.359,00 5.495.051.317,00 31,29
28 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 54.877.009.975,00 48.153.001.843,00 13,96
29 Inspektorat 5.477.574.529,00 3.545.791.766,00 54,48
30 Kecamatan Semarang Selatan 6.579.827.645,00 6.158.697.637,00 6,84
31 Kecamatan Semarang Utara 5.475.763.446,00 5.090.263.113,00 7,57
32 Kecamatan Semarang Barat 8.010.387.698,00 7.699.960.731,00 4,03
33 Kecamatan Semarang Timur 6.291.960.978,00 6.095.088.090,00 3,23
34 Kecamatan Semarang Tengah 8.661.537.212,00 8.224.096.150,00 5,32
35 Kecamatan Gunungpati 6.646.588.533,00 6.219.991.374,00 6,86
36 Kecamatan Tugu 4.006.145.821,00 3.736.994.340,00 7,20
37 Kecamatan Mijen 5.197.976.875,00 4.796.663.161,00 8,37
38 Kecamatan Genuk 6.375.022.901,00 5.857.316.262,00 8,84
39 Kecamatan Gajahmungkur 5.307.028.364,00 4.823.359.655,00 10,03
40 Kecamatan Tembalang 6.476.022.924,00 5.965.208.039,00 8,56
41 Kecamatan Candisari 4.920.044.753,00 4.646.951.981,00 5,88
42 Kecamatan Banyumanik 7.842.056.997,00 7.297.072.424,00 7,47
43 Kecamatan Ngaliyan 5.668.557.589,00 5.221.697.402,00 8,56
44 Kecamatan Gayamsari 4.619.260.201,00 4.554.683.864,00 1,42
45 Kecamatan Pedurungan 8.582.283.147,00 8.041.683.451,00 6,72
46 Badan Kepegawaian Daerah 5.025.198.832,00 5.614.099.645,00 (10,49)
47 Kantor Pendidikan dan Latihan 4.314.179.734,00 3.379.327.402,00 27,66
48 Kantor Ketahanan Pangan 1.345.330.198,00 1.241.828.640,00 8,33
49 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1.647.662.937,00 1.390.155.218,00 18,52
50 Dinas Pertanian 6.299.618.494,00 4.995.104.651,00 26,12
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
200

51 Dinas Kelautan dan Perikanan 3.410.880.340,00 3.205.868.733,00 6,39
52 Dinas Pasar 17.487.905.077,00 16.366.343.192,00 6,85
53 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4.386.980.834,00 4.308.608.579,00 1,82

Jumlah 1.117.053.211.973,00 974.655.663.740,00 14,61

b. Beban Persediaan
Beban Persediaan merupakan saldo Beban Persediaan periode 1 J anuari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Persediaan tahun 2010
adalah.
Beban Persediaan Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp
%
1 Dinas Pendidikan 37.281.965.737,00 37.148.806.758,00 0,36
2 Dinas Kesehatan Kota 11.560.443.049,00 13.278.984.522,95 (12,94)
3 Rumah Sakit Umum Daerah 18.311.597.161,00 16.434.515.758,00 11,42
4 Dinas Bina Marga 12.660.890.495,00 7.292.841.329,00 73,61
5 Dinas PSDA dan ESDM 5.015.282.965,00 3.035.584.435,00 65,22
6 Dinas Kebakaran 801.037.475,00 986.927.405,00 (18,84)
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 2.116.895.710,00 792.551.235,00 167,10
8 Dinas PJPR 343.042.250,00 2.099.749.000,00 (83,66)
9 BAPPEDA 2.192.420.245,00 2.036.589.165,00 7,65
10 Dishubkominfo 3.000.640.190,00 2.167.304.161,00 38,45
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 908.913.100,00 781.297.300,00 16,33
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 440.361.925,00 307.242.800,00 43,33
13 Dinas Kependudukan dan Capil 2.073.749.620,00 3.779.400.957,00 (45,13)
14 Bapermas, Perempuan dan KB 1.851.605.230,00 1.685.454.070,00 9,86
15 Dinsospora 3.162.469.580,00 3.986.853.090,00 (20,68)
16 BPBD 935.149.590,00 0,00 100
17 Disnakertrans 3.082.742.485,00 2.428.639.635,00 26,93
18 Dinas Koperasi dan UKM 1.894.503.350,00 1.548.210.750,00 22,37
19 BPPT 1.494.600.302,00 1.373.215.935,00 8,84
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1.446.123.412,00 1.048.011.283,00 37,99
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 1.349.933.350,00 1.734.519.550,00 (22,17)
22 Satpol - PP 1.307.214.450,00 1.184.541.075,00 10,36
23 Lakhar - BNK 0,00 611.427.950,00 (100)
24 Sekretariat Daerah 27.344.833.876,00 23.746.125.783,00 15,15
25 Sekretariat DPRD 3.391.665.010,00 3.629.670.293,00 (6,56)
26 DPKAD 6.776.024.755,00 3.387.376.886,00 100,04
27 Inspektorat 637.528.874,00 469.594.100,00 35,76
28 Kecamatan Semarang Selatan 294.366.000,00 256.302.000,00 14,85
29 Kecamatan Semarang Utara 356.830.000,00 226.910.000,00 57,26
30 Kecamatan Semarang Barat 281.869.000,00 300.983.000,00 (6,35)
31 Kecamatan Semarang Timur 241.153.750,00 298.673.000,00 (19,26)
32 Kecamatan Semarang Tengah 382.294.413,00 320.567.500,00 19,26
33 Kecamatan Gunungpati 351.502.546,00 306.429.000,00 14,71
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
201

34 Kecamatan Tugu 256.286.000,00 194.933.000,00 31,47
35 Kecamatan Mijen 272.493.200,00 259.288.500,00 5,09
36 Kecamatan Genuk 283.848.451,00 233.173.100,00 21,73
37 Kecamatan Gajahmungkur 399.523.000,00 257.132.750,00 55,38
38 Kecamatan Tembalang 267.163.900,00 255.449.000,00 4,59
39 Kecamatan Candisari 394.680.200,00 150.114.463,00 162,92
40 Kecamatan Banyumanik 367.781.061,00 287.252.000,00 28,03
41 Kecamatan Ngaliyan 481.307.200,00 819.846.000,00 (41,29)
42 Kecamatan Gayamsari 263.512.000,00 198.855.000,00 32,51
43 Kecamatan Pedurungan 280.814.000,00 273.150.900,00 2,81
44 Badan Kepegawaian Daerah 824.403.160,00 1.113.659.723,00 (25,97)
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 2.081.103.775,00 1.466.007.950,00 41,96
46 Kantor Ketahanan Pangan 474.931.900,00 550.840.060,00 (13,78)
47 Kantor Perpustakaan dan Arsip 665.586.227,00 438.813.846,00 51,68
48 Dinas Pertanian 2.651.523.464,00 2.019.844.292,00 31,27
49 Dinas Kelautan dan Perikanan 888.522.353,00 531.163.800,00 67,28
50 Dinas Pasar 3.126.931.250,00 1.790.967.500,00 74,59
51 Disperindag 1.341.222.750,00 547.498.200,00 144,97
Jumlah Beban Persediaan
168.611.283.786,00 150.073.289.809,95 12,35

Beban persediaan sebesar Rp168611.283.786,00 belum termasuk pemakaian persediaan pada
Dinas Bina Marga sebesar Rp24.710,000,00 adanya perbedaan tersebut karena
keterlambatan Dinas Bina Marga dalam memberikan informasi data, sedangkan secara
keseluruhan Laporan Keuangan telah ter-integrasi, sehingga dalam Laporan operasional pada
Beban Persediaan belum bisa disesuaikan.

c. Beban J asa
Beban J asa merupakan Beban J asa periode 1 J anuari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban J asa tahun 2010 adalah.

Beban Jasa Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp
%
1 Dinas Pendidikan 52.189.862.309.00 9.406.733.662,00 454,81
2 Dinas Kesehatan Kota 26.498.873.110,00 22.946.278.007,00 15,48
3 Rumah Sakit Umum Daerah 2.295.268.286,00 1.916.968.057,00 19,73
4 Dinas Bina Marga 525.793.396,00 670.790.487,00 (21,62)
5 Dinas PSDA dan ESDM 4.816.060.363,00 3.101.363.793,00 55,29
6 Dinas Kebakaran 1.166.409.631,00 1.620.222.826,00 (28,01)
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 1.364.970.775,00 1.028.273.268,00 32,74
8 Dinas PJPR 1.116.381.338,00 405.775.174,00 175,12
9 BAPPEDA 3.699.839.341,00 2.872.263.967,00 28,81
10 Dishubkominfo 9.232.358.283,00 6.840.341.273,00 34,97
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 1.877.618.600,00 882.680.100,00 112,72
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 26.015.651.629,00 27.383.125.295,00 (4,99)
13 Dinas Kependudukan dan Capil 1.198.888.021,00 1.274.700.807,00 (5,95)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
202

14 Bapermas, Perempuan dan KB 1.298.447.800,00 1.698.079.022,00 (23,53)
15 Dinsospora 1.356.569.789,00 832.417.391,00 62,97
16 BPBD 177.699.325,00 0,00 100,00
17 Disnakertrans 803.859.074,00 1.149.057.598,00 (30,04)
18 Dinas Koperasi dan UKM 534.882.801,00 649.974.835,00 (17,71)
19 BPPT 495.020.797,00 544.872.201,00 (9,15)
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2.188.990.020,00 1.708.861.580,00 28,10
21 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 565.302.300,00 409.988.309,00 37,88
22 Satpol - PP 1.001.610.839,00 1.021.279.324,00 (1,93)
23 Lakhar - BNK 0,00 108.658.089,00 (100)
24 Sekretariat Daerah 17.775.894.373,00 28.893.718.368,00 (38,48)
25 Sekretariat DPRD 2.944.402.882,00 2.431.349.290,00 21,10
26 DPKAD 45.330.245.067,00 38.986.007.113,00 16,27
27 Inspektorat 190.009.673,00 157.116.455,00 20,94
28 Kecamatan Semarang Selatan 123.646.146,00 91.193.860,00 35,59
29 Kecamatan Semarang Utara 181.661.797,00 137.422.931,00 32,19
30 Kecamatan Semarang Barat 241.185.119,00 149.061.123,00 61,80
31 Kecamatan Semarang Timur 260.988.340,00 166.162.500,00 57,07
32 Kecamatan Semarang Tengah 210.484.594,00 156.683.040,00 34,34
33 Kecamatan Gunungpati 177.475.321,00 144.333.882,00 22,96
34 Kecamatan Tugu 128.941.723,00 100.421.443,00 28,40
35 Kecamatan Mijen 165.912.827,00 135.622.218,00 22,33
36 Kecamatan Genuk 152.971.718,00 119.250.357,00 28,28
37 Kecamatan Gajahmungkur 263.023.138,00 175.649.634,00 49,74
38 Kecamatan Tembalang 153.951.800,00 119.318.550,00 29,03
39 Kecamatan Candisari 183.807.863,00 144.140.681,00 27,52
40 Kecamatan Banyumanik 197.051.236,00 160.608.983,00 22,69
41 Kecamatan Ngaliyan 183.357.975,00 157.680.844,00 16,28
42 Kecamatan Gayamsari 142.382.277,00 116.623.815,00 22,09
43 Kecamatan Pedurungan 294.676.973,00 164.937.878,00 78,66
44 Badan Kepegawaian Daerah 3.121.345.835,00 3.458.208.070,00 (9,74)
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 1.257.352.255,00 1.174.212.902,00 7,08
46 Kantor Ketahanan Pangan 245.714.226,00 138.744.207,00 77,10
47 Kantor Perpustakaan dan Arsip 688.993.775,00 685.454.822,00 0,52
48 Dinas Pertanian 275.814.976,00 341.476.816,00 (19,23)
49 Dinas Kelautan dan Perikanan 821.737.657,00 534.262.748,00 53,81
50 Dinas Pasar 3.928.911.740,00 4.093.748.773,00 (4,03)
51 Disperindag 927.661.971,00 701.122.324,00 32,31

Jumlah Beban Jasa 220.989.961.104,00 172.307.238.692,00 28,25

d. Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan merupakan Beban Pemeliharaan periode 1 J anuari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan Beban Pemeliharaan TA 2010 yang terdiri
dari.

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
203

Beban Pemeliharaan Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 1.714.649.500,00 935.041.072,00 83,38
2 Dinas Kesehatan Kota 1.550.000,00 800.000,00 93,75
3 Rumah Sakit Umum Daerah 1.423.469.972,00 1.595.055.924,00 (10,76)
4 Dinas Bina Marga 9.980.000,00 0,00 100,00
5 Dinas PSDA dan ESDM 641.075.000,00 737.152.100,00 (13,03)
6 Dinas Tata Kota dan Perumahan 293.564.600,00 824.654.810,00 (64,40)
7 Dinas PJPR 221.552.050,00 164.754.622,00 34,47
8 Dishukominfo 616.949.500,00 423.040.000,00 45,84
9 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 141.828.000,00 0,00 100
10 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 1.555.337.885,00 1.822.853.225,00 (14,68)
11 Dinas Kependudukan dan Capil 369.731.250,00 286.211.000,00 29,18
12 Bapermas, Perempuan dan KB 63.886.000,00 6.728.790,00 849,44
13 Dinsospora 122.691.000,00 84.623.700,00 44,98
14 BPBD 27.999.350,00 0,00 100
15 Disnakertrans 36.692.250,00 0,00 100
16 Dinas Koperasi dan UKM 27.800.000,00 19.771.000,00 40,61
17 BPPT 44.132.700,00 41.169.000,00 7,20
18 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 7.000.000,00 6.000.000,00 16,67
19 Badan Kesbang, Politik dan Linmas 0,00 26.200.000,00 (100)
20 Satpol-PP 109.944.000,00 159.458.895,00 (31,05)
21 Lakhar-BNK 0,00 19.640.000,00 (100)
22 Sekretariat Daerah 9.932.516.900,00 11.074.011.185,00 (10,31)
23 Sekretariat DPRD 294.324.000,00 381.658.600,00 (22,88)
24 DPKAD 9.915.000,00 22.430.000,00 (55,80)
25 Kecamatan Semarang Selatan 4.173.000,00 559.100.000,00 (99,25)
26 Kecamatan Semarang Utara 13.000.000,00 508.470.000,00 (97,44)
27 Kecamatan Semarang Barat 186.006.000,00 830.560.000,00 (77,60)
28 Kecamatan Semarang Timur 125.001.000,00 548.552.000,00 (77,21)
29 Kecamatan Semarang Tengah 114.253.000,00 736.471.300,00 (84,49)
30 Kecamatan Gunungpati 110.650.000,00 841.094.000,00 (86,84)
31 Kecamatan Tugu 147.266.000,00 447.591.000,00 (67,10)
32 Kecamatan Mijen 215.931.000,00 721.129.000,00 (70,06)
33 Kecamatan Genuk 225.180.750,00 701.521.400,00 (67,90)
34 Kecamatan Gajahmungkur 129.317.000,00 470.490.000,00 (72,51)
35 Kecamatan Tembalang 215.960.750,00 640.418.000,00 (66,28)
36 Kecamatan Candisari 239.761.127,00 464.276.000,00 (48,36)
37 Kecamatan Banyumanik 136.415.000,00 596.457.000,00 (77,13)
38 Kecamatan Ngaliyan 3.000.000,00 0,00 100
39 Kecamatan Gayamsari 137.200.000,00 436.423.000,00 (68,56)
40 Kecamatan Pedurungan 218.876.000,00 844.055.200,00 (74,07)
41 Badan Kepegawaian Daerah 8.500.000,00 6.500.000,00 30,77
42 Kantor Ketahanan Pangan 50.405.000,00 14.700.000,00 242,89
43 Kantor Perpustakaan dan Arsip 294.760.850,00 267.770.950,00 10,08
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
204

44 Dinas Pertanian 293.778.650,00 265.824.600,00 10,52
45 Dinas Kelautan dan Perikanan 12.000.000,00 15.000.000,00 (20,00)
46 Dinas Pasar 11.988.000,00 0,00 100
47 Disperindag 600.000,00 400.000,00 50,00

Jumlah
20.560.612.084,00 28.548.057.373,00 (27,98)

e. Beban Perjalanan Dinas
Beban Pejalanan Dinas merupakan Beban Perjalanan Dinas periode 1 J anuari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Perjalanan Dinas
TA 2010 yang terdiri dari.

Beban Perjalanan Dinas Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 824.817.355,00 986.546.700,00 (16,39)
2 Dinas Kesehatan Kota 352.585.700,00 788.840.500,00 (55,30)
3 Rumah Sakit Umum Daerah 357.738.700,00 252.080.200,00 41,91
4 Dinas Bina Marga 288.689.800,00 121.683.200,00 137,25
5 Dinas PSDA dan ESDM 222.621.550,00 189.612.800,00 17,41
6 Dinas Kebakaran 194.969.605,00 283.510.225,00 (31,23)
7 DTKP 406.437.375,00 301.098.600,00 34,98
8 Dinas PJPR 25.665.400,00 72.464.400,00 (64,58)
9 BAPPEDA 1.484.711.270,00 2.061.728.600,00 (27,99)
10 Dishubkominfo 321.850.000,00 398.487.550,00 (19,23)
11 Badan Lingkungan Hidup 663.955.300,00 463.624.000,00 43,21
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 118.658.000,00 159.988.000,00 (25,83)
13 Dinas Kependudukan dan Capil 227.869.000,00 402.660.000,00 (43,41)
14 Bapermas, Perempuan & KB 719.283.900,00 890.598.000,00 (19,24)
15 Dinsospora 509.407.970,00 374.229.800,00 36,12
16 BPBD 118.982.800,00 0,00 100
17 Disnakertrans 181.256.100,00 197.755.700,00 (8,34)
18 Dinas Koperasi dan UKM 616.809.400,00 243.878.000,00 152,92
19 BPPT 690.111.500,00 1.019.313.600,00 (32,30)
20 Disbudpar 428.271.645,00 243.197.000,00 76,10
21 Badan Kesbang, Polinmas 463.991.200,00 225.234800,00 106,00
22 Satpol PP 616.892.870,00 455.693.000,00 35,37
23 Lakhar BNK 0,00 121.427.800,00 (100)
24 Sekretariat Daerah 6.654.256.617,00 7.390.393.600,00 (9,96)
25 Sekretariat DPRD 16.462.082.833,00 14.299.355.600,00 15,12
26 DPKAD 2.682.842.845,00 3.244.816.600,00 (17,32)
27 Inspektorat 272.951.400,00 2.227.405.500,00 (87,75)
28 Kecamatan Semarang Selatan 2.400.000,00 0,00 100
29 Kecamatan Semarang Utara 11.500.000,00 0,00 100
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
205

30 Kecamatan Semarang Barat 2.400.000,00 0,00 100
31 Kecamatan Semarang Timur 11.345.000,00 0,00 100
32 Kecamatan Semarang Tengah 6.577.000,00 0,00 100
33 Kecamatan Gunungpati 13.446.000,00 0,00 100
34 Kecamatan Tugu 11.500.000,00 0,00 100
35 Kecamatan Mijen 11.046.000,00 0,00 100
36 Kecamatan Genuk 14.160.000,00 0,00 100
37 Kecamatan Gajahmungkur 13.735.800,00 0,00 100
38 Kecamatan Tembalang 4.554.000,00 0,00 100
39 Kecamatan Candisari 2.400.000,00 0,00 100
40 Kecamatan Banyumanik 11.500.000,00 0,00 100
41 Kecamatan Ngaliyan 11.500.000,00 0,00 100
42 Kecamatan Gayamsari 2.400.000,00 0,00 100
43 Kecamatan Pedurungan 14.900.000,00 0,00 100
44 Badan Kepegawaian Daerah 952.968.987,00 985.255.000,00 (3,28)
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 482.244.960,00 310.070.000,00 55,53
46 Kantor Ketahanan Pangan 76.100.000,00 44.750.000,00 70,06
47 Kantor Perpustakaan & Arsip 42.800.000,00 50.725.000,00 (15,62)
48 Dinas Pertanian 244.453.300,00 140.315.700,00 74,22
49 Dinas Kelautan dan Perikanan 544.075.000,00 506.393.000,00 7,44
50 Dinas Pasar 330.761.900,00 267.037.300,00 23,86
51 Disperindag 613.626.000,00 1.184.082.600,00 (48,18)

Jumlah 39.340.104.082,00 40.904.252.375,00 (3,82)

f. Beban Bunga
Beban Bunga merupakan Beban Bunga periode 1 J anuari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Bunga TA 2010 adalah.

Beban Bunga Realisasi 2011 Realiasi 2010 Tren
DPKAD 899.035.410,00 1.080.000.000,00 ( 16,76%)
Jumlah 899.035.410,00 1.080.000.000,00 (16,76%)
g. Beban Hibah
Beban Hibah merupakan Beban Hibah periode 1 J anuari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Hibah TA 2010 adalah.

Beban Hibah Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 DPKAD 50.113.503.179,00 32.681.440.321,00 53%
2 Kecamatan Pedurungan 48.400.000.00,00 0,00 100%
Jumlah 50.161.903.179,00 32.681.440.321,00 53%


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
206

h. Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial merupakan Beban Bantuan Sosial periode 1 J anuari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Bantuan Sosial TA 2010
adalah.

Beban Sosial Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
DPKAD 105.341.634.955,00 106.306.299.942,00 (0,9%)
Jumlah 105.341.634.955,00 106.306.299.942,00 (0,9%)

i. Beban Penyusutan
Beban Penyusutan adalah Beban Penyusutan yang berasal dari Belanja Modal
Perolehan di luar tahun anggaran, sedangkan belanja modal tahun 2011 belum
dilakukan penyusutan pada posisi per 31 Desember 2011, sehingga Beban Penyusutan
pada tahun 2011 belum termasuk beban penyusutan belanja modal perolehan tahun
2011 dan akan dihitung pada tahun 2012. Rincian Beban Penyusutan tahun 2011 dan
Beban Penyusutan tahun 2010 adalah.

Beban Penyusutan Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 58.624.354.114,00 47.686.410.219,00 22,94
2 Dinas Kesehatan Kota 5.659.742.325,00 5.531.072.495,00 2,33
3 Rumah Sakit Umum Daerah 16.599.945.850,00 7.814.069.624,00 112,44
4 Dinas Bina Marga 36.518.548.049,00 32.587.608.651,00 12,06
5 Dinas PSDA dan ESDM 3.747.692.790,00 3.807.043.194,00 (1,56)
6 Dinas Kebakaran 1.852.430.328,00 1.570.929.812,00 17,92
7 Dinas Tata Kota dan Perumahan 4.154.911.618,00 3.680.540.923,00 12,89
8 Dinas PJPR 2.780.199.141,00 863.460.844,00 221,98
9 BAPPEDA 356.435.776,00 348.735.057,00 2,21
10 Dishubkominfo 4.537.675.903,00 3.090.973.690,00 46,80
11 Badan Lingkungan Hidup (BLH) 572.865.012,00 409.748.197,00 39,81
12 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 2.467.928.419,00 2.265.947.008,00 8,91
13 Dinas Kependudukan dan Capil 661.367.101,00 615.760.547,00 7,41
14 Bapermas, Perempuan dan KB 655.483.605,00 488.834.286,00 34,09
15 Dinsospora 1.361.163.327,00 909.837.617,00 49,61
16 BPBD 264.559.202,00 0,00 100
17 Disnakertrans 351.192.984,00 360.303.131,00 (2,53)
18 Dinas Koperasi dan UKM 100.879.490,00 82.713.499,00 21,96
19 BPPT 1.380.483.173,00 1.340.351.780,00 2,99
20 Disbudpar 1.009.331.804,00 974.147.364,00 3,61
21 Badan Kesbang, Polinmas 381.560.828,00 394.501.848,00 (3,28)
22 Satpol - PP 566.722.000,00 563.330.189,00 0,60
23 Lakhar - BNK 0,00 231.405.129,00 (100)
24 Sekretariat Daerah 8.203.906.562,00 7.670.316.276,00 6,96
25 Sekretariat DPRD 1.604.004.884,00 1.072.903.077,00 49,50
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
207

26 DPKAD 1.444.664.355,00 1.213.440.978,00 19,06
27 Inspektorat 178.476.417,00 158.228.990,00 12,80
28 Kecamatan Semarang Selatan 360.314.072,00 225.356.068,00 59,89
29 Kecamatan Semarang Utara 251.262.099,00 163.806.730,00 53,39
30 Kecamatan Semarang Barat 40.514.738,00 355.793.197,00 (88,61)
31 Kecamatan Semarang Timur 239.276.080,00 221.536.116,00 8,01
32 Kecamatan Semarang Tengah 191.649.546,00 424.475.672,00 (54,85)
33 Kecamatan Gunungpati 314.122.909,00 258.750.169,00 21,40
34 Kecamatan Tugu 257.990.680,00 149.624.849,00 72,43
35 Kecamatan Mijen 210.422.534,00 165.719.328,00 26,98
36 Kecamatan Genuk 345.670.738,00 295.357.071,00 17,03
37 Kecamatan Gajahmungkur 237.523.316,00 195.091.373,00 21,75
38 Kecamatan Tembalang 257.200.637,00 238.033.333,00 8,05
39 Kecamatan Candisari 265.133.397,00 208.471.560,00 27,18
40 Kecamatan Banyumanik 1.060.650.900,00 956.337.972,00 10,91
41 Kecamatan Ngaliyan 291.035.555,00 250.217.504,00 16,31
42 Kecamatan Gayamsari 434.087.412,00 342.209.352,00 26,85
43 Kecamatan Pedurungan 239.237.475,00 196.009.761,00 22,05
44 Badan Kepegawaian Daerah 198.443.910,00 183.911.421,00 7,90
45 Kantor Pendidikan dan Latihan 128.431.835,00 123.271.387,00 4,19
46 Kantor Ketahanan Pangan 158.650.321,00 141.632.837,00 12,02
47 Kantor Perpustakaan dan Arsip 1.442.794.697,00 889.718.369,00 62,16
48 Dinas Pertanian 565.517.651,00 610.303.400,00 (7,34)
49 Dinas Kelautan dan Perikanan 758.065.701,00 774.868.123,00 (2,17)
50 Dinas Pasar 3.709.296.950,00 3.342.004.880,00 10,99
51 Disperindag 228.081.327,00 132.977.103,00 71,52

Jumlah 168.221.899.537,00 136.578.092.000,00 23,17

j. Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyisihan Piutang merupakan Beban Penyisihan Piutang periode 1 Januari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Penyisihan
Piutang TA 2010 adalah.
Beban Penyisihan Piutang Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Rumah Sakit Umum Daerah 921.837.588,00 0,00 100
2 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 723.135.124,00 (100,00)
3 Dinas PJPR 959.465.850,00 1.354.600.250,00 (29,17)
4 Dishukominfo 0,00 1.807.412.037,00 (100,00)
5 Badan Lingkungan Hidup 300.000,00 0,00 100
6 Disbudpar 0,00 259.350.000,00 (100,00)
7 DPKAD 8.384.043.680,00 22.227.912.758,00 (62,28)
8 Dinas Pasar 195.838.365,00 1.438.002.444,00 (86,38)

Jumlah 10.461.485.483,00 27.810.412.613,00 (62,38)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
208

k. Beban Cadangan Kerugian Investasi Permanen
Beban Cadangan Kerugian Investasi Permanen merupakan Beban Cadangan Kerugian
Investasi Permanen periode 1 J anuari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 adalah.

Beban Cadangan Kerugian
Investasi Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp %

Dinas Koperasi dan UKM 198.976.720,00 717.548.874,00 (72,27)

Jumlah 198.976.720,00 717.548.874,00 (72,27)

l. Beban Transfer
Beban Transfer merupakan Beban Transfer periode 1 J anuari 2011 sampai dengan 31
Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Tranfer TA 2010 adalah sebagai
berikut.

Beban Transfer Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren

Rp Rp %

Rumah Sakit Umum Daerah
711.014,00 0,00
100

Jumlah 711.014,00 0,00

100

m. Beban Penghapusan Aset
Beban Penghapusan Aset merupakan Beban Penghapusan Aset periode 1 J anuari 2011
sampai dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Penghapusan TA
2010 adalah.

Beban Penghapusan Aset Realisasi 2011 Realisasi 2010 Tren
Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 276.388.692,00 0,00 100
2 Dinas Kesehatan Kota 212.079.157,00 3.800.000,00 5.481,03
3 Rumah Sakit Umum Daerah 0,00 146.159.000,00 (100)
4 Dinas Kebakaran 0,00 6.225.000,00 (100)
5 Dinas Tata Kota dan Perumahan 0,00 84.985.000,00 (100)
6 Badan Lingkungan Hidup 0,00 10.500.000,00 (100)
7 Dinas Kebersihan dan Pertamanan 1.095.435.000,00 993.336.447,00 10,28
8 Dinas Koperasi dan UKM 0,00 11.100.000,00 (100)
9 Badan Kesbang, Polinmas 0,00 228.102.600,00 (100)
10 Satpol-PP 0,00 171.500.000,00 (100)
11 Sekretariat Daerah 0,00 3.295.000,00 (100)
12 Sekretariat DPRD 0,00 340.692.899,00 (100)
13 DPKAD 14.000.000,00 61.562.500,00 (77,26)
14 Inspektorat 0,00 93.610.000,00 (100)
15 Kecamatan Semarang Utara 0,00 151.562.000,00 (100)
16 Kecamatan Semarang Barat 900.300.000,00 0,00 100
17 Kecamatan Semarang Tengah 435.860.000,00 0,00 100
18 Kecamatan Tembalang 98.550.595,00 19.870.000,00 395,98
19 Kecamatan Banyumanik 0,00 1.850.000,00 (100)
20 Badan Kepegawaian Daerah 0,00 51.142.232,00 (100)
21 Dinas Pasar 26.350.225.100,00 370.184.505,00 7.018,13
22 Disperindag 0,00 7.775.000,00 (100)
Jumlah 29.382.838.544,00 2.757.252.183,00 965,66
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
209

n. Beban Hibah Aset
Beban Hibah Aset merupakan Beban Hibah Aset periode 1 J anuari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 dan dibandingkan dengan Beban Hibah Aset TA 2010
adalah.

Beban Hibah Aset Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Dinas Pendidikan 0,00 39.704.000,00 (100)
2 Dinas Kesehatan Kota 0,00 12.650.000,00 (100)
3 Dinas Tata Kota dan Perumahan 19.427.848.606,00 11.593.983.218,00 67,57
4 Bapermas, Perempuan dan KB 452.112.283,00 114.000.000,00 296,59
5 Disnakertrans 0,00 6.311.677,00 (100)
6 Sekretariat Daerah 16.072.272,00 0,00 100
7 Kecamatan Semarang Selatan 0,00 402.000.000,00 (100)
8 Kecamatan Semarang Timur 0,00 1.491.136,00 (100)
9 Kecamatan Tugu 0,00 56.501.000,00 (100)
10 Kecamatan Mijen 0,00 60.587.000,00 (100)
11 Kecamatan Genuk 0,00 1.012.087.054,00 (100)
12 Kecamatan Gajahmungkur 0,00 71.646.000,00 (100)
13 Kecamatan Pedurungan 0,00 352.836.000,00 (100)
14 Kantor Ketahanan Pangan 0,00 1.745.500,00 (100)
15 Dinas Kelautan dan Perikanan 0,00 428.325.000,00 (100)
16 Disperindag 0,00 737.200.000,00 (100)

Jumlah
19.896.033.161,00 14.891.067.585,00 33,61

o. Beban Dibayar Dimuka
Beban Dibayar Dimuka merupakan Beban Dibayar Dimuka selama periode 1 J anuari
2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 adalah nihil.

p. Beban Lain-lain
Beban Lain lain merupakan saldo Beban lain-lain periode 1 J anuari 2011 sampai
dengan 31 Desember 2011 yang terdiri dari.

Beban Lain-lain Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1 Rumah Sakit Umum Daerah 1.148.130.645,00 1.487.585.856,00 (22,82)
2 Dinas Kesehatan Kota Semarang 14.925.000,00 0,00 100
3 Dishubkominfo 75.895.115,00 350.885,00 21.529,63
4 DPKAD 590.755.800,00 0,00 100

Jumlah 1.829.706.560,00 1.487.936.741,00 22,97



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
210

C. Surplus/Defisit dari Operasi
Surplus/Defisit dari Operasi merupakan adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama
satu periode pelaporan dari kegiatan operasi. Surplus/Defisit dari Operasi selama periode 1
J anuari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut.

Surplus/Defisit dari Operasi Realisasi 2011 Realisasi 2010
Tren

Rp Rp %
1. PENDAPATAN 2.102.054.687.416,00 1.660.154.111.155,63 26.62
2. BEBAN 1.952.949.397.592,00 1.690.798.552.249,10 15,50
Surplus/Defisit dari Operasi (1-2) 149.105.289.824,00 (30.644.441.093,47) (586,57)

D. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Tidak adanya realisasi dari Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2011
karena tidak adanya kelebihan pendapatan BRT yang diterima oleh BLU Terminal Mangkang
dari PT Trans .
E. Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa sebesar Rp201.702,00 pada Laporan Operasional di Tahun Anggaran 2011 ini
terdapat di RSUD. J umlah tersebut merupakan persediaan obat pada RSUD yang hilang / rusak
akibat terjadinya kebakaran.
F. Surplus/Defisit - LO
Surplus/Defisit - LO merupakan adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu
periode pelaporan setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos
luar biasa. Surplus/Defisit pada Laporan Operasional per 31 Desember 2011 surplus sebesar
Rp149.105.088.122,00 sedangkan pada Laporan Operasional per 31 Desember 2010 defisit
sebesar (Rp30.644.154.593,47 ).

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
211

2011 2010
1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2 Arus Kas Masuk
3 Penerimaan Pajak Daerah 360.084.128.238,00 177.680.372.947,00
4 Penerimaan Retribusi Daerah 84.487.321.935,00 80.559.886.995,00
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.981.529.358,00 6.210.426.962,00
6 Penerimaan Lain-lain PADyang Sah 70.925.778.946,00 63.486.281.846,00
7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 204.199.594.973,00 295.955.494.744,00
8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.072.671.816,00 719.040.047,00
9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 715.700.805.000,00 640.186.272.000,00
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 48.401.500.000,00 30.292.200.000,00
11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus 239.992.018.350,00 -
12 Penerimaan Dana Penyesuaian - -
13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 234.691.238.426,00 151.869.469.927,00
14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya - 567.211.930,00
15 Penerimaan Hibah - -
16 Penerimaan Dana Darurat - -
17 Penerimaan Lainnya - -
18 Penerimaan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 88.323.675.000,00 175.985.307.400,00
19 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa - -
20 JumlahArus MasukKas (3s/d19) 2.053.860.262.042,00 1.623.511.964.798,00
21 Arus Kas Keluar
22 Pembayaran Pegawai 1.112.314.066.828,00 977.070.395.943,00
23 Pembayaran Barang 461.754.142.715,00 399.034.924.073,00
24 Pembayaran Bunga 764.141.700,00 1.080.000.000,00
25 Pembayaran Subsidi - -
26 Pembayaran Hibah 50.113.503.179,00 32.681.440.321,00
27 Pembayaran Bantuan Sosial 105.341.634.955,00 106.306.299.942,00
28 Pembayaran Tak Terduga 590.755.800,00 -
29 Pembayaran Bagi Hasil Pajak
30 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi
31 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
32 Pembayaran Kejadian Luar Biasa
33 JumlahArus Keluar Kas (22s/d32) 1.730.878.245.177,00 1.516.173.060.279,00
34 Arus Kas Bersihdari Aktivitas Operasi (20- 33) 322.982.016.865,00 107.338.904.519,00
35 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
36 Arus MasukKas
37 Pencairan Dana Cadangan - -
38 Penjualan Atas Tanah - -
39 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 59.300.000,00 55.290.000,00
40 Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -
41 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - -
42 Penjualan Aset Tetap - -
43 Penjualan Aset Lainnya - -
44 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - -
45 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen - -
46 JumlahArus masukKas (37s/d45) 59.300.000,00 55.290.000,00
47 Arus Keluar Kas
48 Pembentukan Dana Cadangan -
49 Perolehan Tanah 7.986.226.350,00 5.334.753.000,00
50 Perolehan Peralatan dan Mesin 63.055.307.396,00 78.198.194.258,00
51 Perolehan Gedung dan Bangunan 126.845.468.695,00 51.257.034.780,00
52 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 90.455.410.723,00 74.630.986.642,00
53 Perolehan Aset Tetap Lainnya 17.361.980.409,00 6.675.339.060,00
54 Perolehan Aset lainnya - 392.783.357,00
55 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3.000.000.000,00 7.000.000.000,00
56 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen - -
57 JumlahArus Keluar Kas (48s/d56) 308.704.393.573,00 223.489.091.097,00
58 Arus Kas Bersihdari Aktivitas Investasi (46- 57) (308.645.093.573,00) (223.433.801.097,00)
59 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
60 Arus MasukKas
61 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat -
62 Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnnya -
63 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank -
64 Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank -
65 Pinjaman DalamNegeri - Obligasi -
66 Pinjaman DalamNegeri - Lainnya -
67 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara -
68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah -
69 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya -
70 JumlahArus MasukKas (61s/d69) -
71 Arus Keluar Kas
72 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Pusat -
73 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya -
74 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bank 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00
75 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank -
76 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Obligasi -
77 Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Lainnya -
78 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara -
79 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah -
80 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya -
81 JumlahArus Keluar Kas (72s/d80) 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00
82 Arus Kas Bersihdari Aktivitas Pendanaan(70- 81) (1.816.665.400,00) (1.821.488.200,00)
83 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris
84 Arus MasukKas
85 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 119.597.099.794,00 76.833.861.472,00
86 Kiriman uang masuk 21.481.996,00 3.918.250,00
87 JumlahArus MasukKas (85+86) 119.618.581.790,00 76.837.779.722,00
88 Arus Keluar Kas
89 Pengeluaran Perhtungan Fihak Ketiga (PFK) 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00
90 Kiriman uang keluar -
91 JumlahArus Keluar Kas (89+90) 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00
92 Arus Kas Bersihdari Aktivitas Transitoris (87- 91) 2.465.506.844,00 (7.954.137.342,00)
93 Kenaikan/PenurunanKas (34+58+82+92) 14.985.764.736,00 (125.870.522.120,00)
94 Saldo Awal Kas di BUD&Kas di BendaharaPengeluaran 202.358.018.374,00 328.246.548.744,00
95 Saldo akhir Kas di BUD&Kas di BendaharaPengeluaran 217.287.151.360,00 202.358.018.374,00
96 Kas di BendaharaPenerimaan 91.631.750,00 18.008.250,00
97 Saldo Akhir Kas (95+96) 217.378.783.110,00 202.376.026.624,00
PEMERINTAHKOTA SEMARANG
LAPORANARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31Desember 2011dan 2010(Audited)
Metode Langsung
Uraian

PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
212

5.6. PENJELASAN ATAS POS - POS LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan
dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktifitas operasi,
investasi, pendanaan dan transitoris. Saldo awal kas daerah ditambah dengan arus kas bersih
selama tahun anggaran berkenaan merupakan saldo akhir kas daerah yang berada dan dikuasai
oleh BUD dan Bendahara Pengeluaran. Saldo akhir kas yang dikuasai BUD tidak termasuk sisa
dana kas yang dikuasai oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada SKPD.
Sisa kas di Bendahara SKPD baik Bendahara Penerimaan maupun pengeluaran adalah sisa dana
yang berasal dari arus kas keluar di BUD sesuai dengan SP2D dan/atau penerimaan daerah yang
belum disetorkan ke BUD. Namun terkait hal tersebut sisa dana kas di Bendahara SKPD
merupakan bagian dari Kas Daerah, dimana sampai dengan akhir tahun anggaran belum disetor
ke BUD. Arus Kas Bersih Pemerintah Kota Semarang TA 2011 dan 2010 terdiri atas:


Arus Kas Realisasi 2011 Realisasi 2010
A. Aktivitas Operasi 322.982.016.865,00 107.338.904.519,00
B. Aktivitas Investasi (308.645.093.573,00) (223.433.801.097,00)
C. Aktivitas Pendanaan (1.816.665.400,00) (1.821.488.200,00)
D. Aktivitas Transitoris 2.465.506.844,00 (7.954.137.342,00)

Arus Kas Bersih 14.985.764.736,00 (125.870.522.120,00)

Realisasi Arus Kas Bersih TA 2011 terjadi surplus sebesar Rp14.985.764.736,00 atau selisih
surplus sebesar Rp140.856.286.856,00 dibandingkan realisasi TA 2010 defisit sebesar
Rp125.870.522.120,00 realisasi kas bersih yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut.

A. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi meliputi arus masuk kas dan arus keluar kas, yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu tahun anggaran. Arus kas
bersih aktifitas operasi dapat dirinci sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1. Arus Kas Masuk
2.053.860.262.042,00 1.623.511.964.798,00
2. Arus Kas Keluar
1.730.878.245.177,00 1.516.173.060.279,00

Jumlah
322.982.016.865,00 107.338.904.519,00

Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi TA 2011 adalah sebesar
Rp322.982.016.865,00 naik sebesar Rp215.643.112.346,00 dibandingkan dengan realisasi
TA 2010 sebesar Rp107.338.904.519,00. Realisasi arus kas aktifitas operasi yang dapat
dirinci dan dijelaskan sebagai berikut.

1. Arus Kas Masuk
Realisasi Arus Kas Masuk sejumlah Rp2.053.860.262.042,00 merupakan Arus Kas
Masuk atas Aktivitas Operasi yang berasal dari.
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
213

1) Pajak Daerah
Saldo Pendapatan Pajak Daerah sejumlah Rp361.471.100.496,00 merupakan Arus Kas
Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dengan
rincian sebagai berikut.




Realisasi 2011 Realisasi 2010
1)
Pajak Hotel 34.040.038.542,00 28.374.010.396,00
2)
Pajak Restoran 33.052.975.112,00 28.247.021.411,00
3)
Pajak Hiburan 8.838.252.654,00 6.589.282.253,00
4)
Pajak Reklame 17.522.424.149,00 16.429.600.795,00
5)
Pajak Penerangan Jalan 104.366.876.365,00 94.639.332.867,00
6)
Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C 41.265.440,00 52.327.400,00
7)
Pajak Parkir 4.495.856.241,00 3.348.797.825,00
8)
Pajak Air Bawah Tanah 3.451.382.908,00 0,00
9)
Pajak Sarang Burung Walet 0,00 0,00
10)
Pajak BPHTB 154.275.056.827,00 0,00

Arus Kas Bersih 360.084.128.238,00 177.680.372.947,00

2) Retribusi Daerah
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah sejumlah Rp84.487.321.935,00 merupakan
Saldo Arus Kas Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah sampai dengan tanggal 31
Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Izin Gangguan/Keramaian 3.144.244.900,00 4.744.832.200,00
2 Izin Mendirikan Bangunan 10.261.840.750,00 10.073.715.700,00
3 Izin Penyambungan Jalan Masuk 0,00 543.711.400,00
4 Izin Persewaan Alat Berat 148.530.000,00 118.335.000,00
5 Izin Trayek 44.475.625,00 45.328.750,00
6 Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional 0,00 165.100.000,00
7 Reklame/Titik Reklame 17.338.905.630,00 14.834.164.685,00
8 Pelayanan Kesehatan 7.080.872.712,00 4.746.111.561,00
9 Pelayanan Parkir Tepi Jln Umum 1.313.694.500,00 1.350.071.375,00
10 Pelayanan Pasar 9.670.120.287,00 8.659.721.676,00
11 Pelayanan Pemakaman/Pengabuan 330.561.000,00 248.955.000,00
12 Pelayanan Sampah/Kebersihan 6.327.103.800,00 6.145.140.950,00
13 Pemakaian Kekayaan Daerah 8.911.024.606,00 8.646.790.168,00
14 Periksa Alat Pemadam Kebakaran 27.115.500,00 26.510.000,00
15 Penggantian Bi. Cetak Peta
5.285.256.050,00 4.002.947.900,00
16 Penggantian Bi. KTP & Akte Capil 4.210.422.000,00 5.587.668.500,00
17 Pengujian Kendaraan Bermotor
5.201.128.350,00 3.994.227.030,00
18 Penjualan Produksi Usaha Daerah 0,00 2.209.074.000,00
19 Penyediaan/Penyedotan Kakus 103.070.000,00 94.060.000,00
20 Tempat Khusus Parkir 593.169.000,00 575.447.000,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
214


Realisasi 2011 Realisasi 2010
21 Penginapan/Pesanggrahan/Villa 836.831.400,00 768.234.000,00
22 Tempat Rekreasi & Olahraga 3.182.970.000,00 2.604.007.250,00
23 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 80.079.875,00 0,00
24 Retribusi Terminal 395.905.950,00 375.732.850,00

Jumlah 84.487.321.935,00 80.559.886.995,00

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ( Bagian Laba BUMD)
Realisasi Penerimaan Bagian Laba BUMD tahun 2011 dan tahun 2010 sebesar
Rp5.981.529.358,00 dan Rp6.210.426.962,00 yang berasal dari.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 PT. Bank Jateng 5.771.918.433,00 6.013.056.741,00
2 PD RPH & Hewan Potong 33.744.600,00 29.877.700,00
3 PD Percetakan 0 -
4 PD Bank Pasar 175.866.325,00 167.492.521,00

Jumlah 5.981.529.358 6.210.426.962

4) Lain-lain PAD yang Sah
Lain lain PAD yang Sah adalah penerimaan diluar pajak, retribusi dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi penerimaan Lain-lain PAD
yang Sah Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai
berikut.



Realisasi 2011 Realisasi 2010
1
DPKAD 25.109.356.578,00 21.456.136.283,00
2
Dinas Pertanian 580.111.421,00 393.388.260,00
3
Dinas Kelautan & Perikanan 10.530.000,00 8.606.000,00
4
Disperindag 0,00 148.245.000,00
5
Dinas Kebersihan & Pertamanan 72.000.000,00 192.000.000,00
6
Dinas Perhubungan 5.712.577.609,00 1.775.941.190,00
7
Dinas Pariwisata & Kebudayaan 3.825.000,00 77.190.000,00
8
Rumah Sakit Umum 38.611.305.865,00 39.434.775.113,00
9
Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga 826.072.473,00 0,00

Jumlah 70.925.778.946,00 63.486.281.846,00

5) Dana Bagi Hasil Pajak
Realisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak sejumlah Rp204.199.594.973,00
merupakan Arus Kas Masuk dari penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak sampai dengan
tanggal 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut.

Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan
131.443.471.842,00 123.653.447.826,00
2 Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan
0,00 102.153.033.923,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
215

3 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh)
OPDN dan Pasal 21
59.817.461.120,00 60.109.293.676,00
4 Bagi Hasil dari PPh Pasal 25 / 29
6.837.647.892,00 4.728.429.776,00
5 Bagi Hasil Cukai Tembakau
6.101.014.119,00 5.311.289.543,00
Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak
204.199.594.973,00 295.955.494.744,00

6) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Penerimaan Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan
2010 dengan rincian sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Iuran Hak Pengusahaan Hutan 0,00 43.862.327,00
2 Iuran Eksplorasi/Eksploitasi 1.072.671.816,00 675.177.720,00
3 Retribusi Kelebihan Muatan 0,00 0,00
4 Retribusi Tera Ulang dan Tera 0,00 0,00

Jumlah 1.072.671.816,00 719.040.047,00

7) Dana Alokasi Umum
Realisasi penerimaan Dana Alokasi Umum Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan
2010 adalah sebesar Rp715.700.805.000 dan Rp640.186.272.000,00.

8) Dana Alokasi Khusus
Realisasi penerimaan Dana Alokasi Khusus Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan
2010 sejumlah Rp48.401.500.000,00 dan Rp30.292.200.000,00 dengan rincian sebagai
berikut.

Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Bidang Pendidikan 29.530.200.000,00 14.151.200.000,00
2 Bidang Kesehatan 10.936.100.000,00 6.300.200.000,00
3 Bidang Infrastruktur 2.643.000.000,00 7.852.700.000,00
4 Bidang Keselamatan Transportasi Darat 347.000.000,00 0,00
5 Bidang Lingkungan Hidup 1.013.100.000,00 1.023.700.000,00
6 Bidang Bapermasper 1.102.300.000,00 964.400.000,00
7 Bidang Perumahan dan Pemukiman 2.829.800.000,00 0,00

Jumlah 48.401.500.000,00 30.292.200.000,00

9) Dana Otonomi Khusus
J umlah tersebut merupakan realisasi penerimaan Dana Otonomi Khusus Kota
Semarang untuk periode TA 2011 dan 2010 sejumlah Rp239.992.018.350,00 dan
dan Rp175.985.307.400,00 dengan rincian.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Bantuan Keuangan dari Provinsi Tk. I 0,00 67.814.033.000,00
2 Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Daerah (DPPID)
10.922.982.000,00 0,00
3 Dana Bantuan Operasional Sekolah 94.320.693.750,00 0,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
216

4 Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana
Daerah, DPPIP dan TPP G
134.748.342.600,00 108.171.274.400,00
Jumlah Dana Otonomi Khusus 239.992.018.350,00 175.985.307.400,00

10) Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan transfer Pemerintah Provinsi. Realisasi
penerimaan bagi hasil pajak Pemerintah Kota Semarang untuk periode TA 2011 dan
2010 sejumlah Rp234.691.238.426,00 dan Rp151.869.469.927,00 dengan rincian
sebagai berikut.

Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 PKB 79.572.591.677,00 59.548.450.565,00
2 BBNKB 88.871.611.393,00 43.111.953.573,00
3 PBB Kendaraan Bermotor 65.605.379.006,00 47.613.154.931,00
4 PABT 0,00 850.623.544,00
5 P2AP 641.656.350,00 745.287.314,00

Julah 234.691.238.426,00 151.869.469.927,00

11) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Bantuan Keuangan dari Provinsi Tk. I
88.323.675.000,00


67.814.033.000,00
2 Dana Penguatan Infrastruktur dan
Prasarana Daerah, DPPIP dan TPP G

0,00

108.171.274.400,00
Jumlah Pendapatan Lainnya 88.323.675.000,00

175.985.307.400,00


Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya dianggarkan dan
direalisasikan pada Lain-lain Pendapatan yang Sah, sehingga arus kas masuk pada pos
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya TA 2011 dan tahun
2010 nilainya adalah Rp88.323.675.000,00 dan Rp175.985.307.400,00.

2. Arus Kas Keluar
Realisasi arus Kas Keluar sejumlah Rp1.730.878.245.177,00 merupakan saldo Arus
Kas Keluar untuk Aktivitas Operasi yang terdiri dari.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
a) Belanja Pegawai
1.112.314.066.828,00 977.070.395.943,00
b) Belanja Barang dan Jasa
461.754.142.715,00 399.034.924.073,00
c) Belanja Bunga
764.141.700,00 1.080.000.000,00
d) Belanja Subsidi
0,00 0,00
e) Belanja Hibah
50.113.503.179,00 32.681.440.321,00
f) Belanja Bantuan Sosial
105.341.634.955,00 106.306.299.942,00
g) Belanja Bantuan Keuangan
0,00 0,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
217

h) Belanja Tidak Terduga
590.755.800,00 0,00
i) Belanja Bagi Hasil
0,00 0,00
j) Belanja Bantuan Keuangan
0,00 0,00

Jumlah Arus Kas Keluar 1.730.878.245.177,00 1.516.173.060.279,00

B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Realisasi Kas Bersih dari Aktivitas Investasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar,
sebagai berikut.

Realisasi 2011 Realisasi 2010
1, Arus Kas Masuk
59.300.000,00 55.290.000,00
2. Arus Kas Keluar
308.704.393.573,00 223.489.091.097,00
Jumlah (308.645.093.573,00) (223.433.801.097,00)

Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi TA 2011 dan TA 2010 terjadi defiist
sebesar sebesar Rp308.645.093.573,00 dan tahun 2010 Rp223.433.801.097,00.
1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi
Pada tahun 2011 terdapat Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi pada Pemerintah
Kota Semarang sebesar Rp59.300.000,00 dari penjualan atas peralatan dan mesin.
2. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi digunakan untuk pembayaran belanja modal,
meliputi Belanja Modal Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, J alan,
Irigasi dan J aringan, Aset Tetap Lainnya, Aset Lainnya serta Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
a) Belanja Tanah
7.986.226.350,00 5.334.753.000,00
b) Belanja Peralatan & Mesin
63.055.307.396,00 78.198.194.258,00
c) Belanja Gedung & Bangunan
126.845.468.695,00 51.257.034.780,00
d) Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan
90.455.410.723,00 74.630.986.642,00
e) Belanja Aset Tetap Lainnya
17.361.980.409,00 6.675.339.060,00
f) Belanja Aset Lainnya
0,00 392.783.357,00
g) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
3.000.000.000,00 7.000.000.000,00

Jumlah
308.704.393.573,00 223.489.091.097,00

C. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar,
sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1. Arus Kas Masuk 0,00 0,00
2. Arus Kas Keluar 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00

Arus Kas bersih
(1.816.665.400,00) (1.821.488.200,00)
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
218

Realisasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan TA 2011 adalah defisit sebesar
Rp1.816.665.400,00 yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut.
1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan
Tidak ada Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan TA 2011 pada Pemerintah Kota
Semarang.
2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan
Realisasi Kas Keluar dari Aktivitas Pendanaan pada tahun 2011 dimanfaatkan untuk
pembayaran pokok pinjaman yang jatuh tempo, dengan pengikhtisarkan sebagai
berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
- Pemerintah Pusat

-

-
2 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
- Pemerintah Daerah Lainnya

-

-
3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
- Lembaga Keuangan Bank
1.816.665.400,00 1.821.488.200,00
4 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
- Lembaga Keuangan Bukan Bank

-

-
5 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
Obligasi

-

-
6 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
Lainnya

-

-
7 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan
Negara

-

-
8 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah

-

-
9 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah Lainnya

-

-
Jumlah Arus Kas Keluar 1.816.665.400,00 1.821.488.200,00

D. Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris
Realisasi Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar,
dan dapat disajikan sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1. Arus Kas Masuk 119.618.581.790,00 76.837.779.722,00
2. Arus Kas Keluar 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00

Arus Kas Bersih
2.465.506.844,00 (7.954.137.342,00)

1. Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris
Realisasi Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris meliputi arus kas masuk dan arus kas
keluar, sebagai berikut.

Realisasi 2011 Realisasi 2010
a).
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 119.597.099.794,00 76.833.861.472,00
b).
Kiriman Uang Masuk 21.481.996,00 3.918.260,00

119.618.581.790,00 76.837.779.732,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
219

a) Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) terdiri dari.
Realisasi 2011 Realisasi 2010
1) Potongan Kasda 115.736.061.239,00 74.138.942.252,00
2) Utang PFK 1.513.205.127,00 0,00
3) Penerimaan Uang Jaminan Bongkar (UJB) 1.119.877.267,00 1.158.621.600,00
4) Penerimaan Bunga dan koreksi Uang
Jaminan Bongkar (UJB)
0,00 253.284.119,00
5) Penerimaan Uang Jaminan Penduduk Boro 1.227.956.161,00 1.283.013.501,00
Jumlah 119.597.099.794,00 76.833.861.472,00

a) Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp115.736.061.239,00 merupakan
potongan THT Rp42.996.729.435,00, Askes Rp10.759.803.055,00, PPh Gaji
Rp15.080.949.012,00, Taperum Rp1.472.104.000,00, penerimaan PPN
Rp7.691.841.314,00 dan PPh Rp7.734.634.423,00.
b) Utang PFK sebesar Rp1.513.205.127,00 merupakan hutang tambahan penghasilan
pegawai bulan Desember 2011 yang belum diserahkan sebesar Rp90.836.382,00,
uang bantuan sosial dari karyawan Dinsospora yang belum disumbangkan sebesar
Rp9.606.487,00 dan Dinas Pendidikan Rp25.790.000,00 serta utang Pajak
Penerangan J alan Kabupaten Kendal yang masuk di Kota Semarang sebesar
Rp1.386.972.258,00.
c) Uang J aminan Pembongkaran Reklame tahun 2011 sebesar Rp1.119.877.267,00
merupakan uang titipan dari penyelenggaraan reklame kepada Pemerintah Kota
Semarang dalam rangka pemasangan reklame di wilayah Pemerintah Kota
Semarang.
d) Penerimaan Uang J aminan Penduduk Boro tahun 2011 sebesar Rp1.227.956.161,00
merupakan uang titipan dari penduduk boro tahun 2011.
b) Kiriman uang masuk sebesar Rp21.481.996,00 merupakan pendapatan yang masih ada
di tangan Bendahara Penerimaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar
Rp16.497.750,00 dan koreksi kurang catat pada tahun 2010 sebesar Rp4.984.246,00.

2. Arus Kas Keluar dari Aktivitas Transitoris
Realisasi kas keluar dari aktivitas transitoris yang digunakan untuk pembayaran kepada
pihak ketiga (PFK) dan pengeluaran lainnya. Adapun nilainya sebagai berikut.



Realisasi 2011 Realisasi 2010
a) Pengeluaran Pihak Ketiga (PFK) 117.153.074.946,00
84.791.917.064,00
b) Kiriman Uang Keluar 0,00 0,00

Arus Kas Keluar 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00

Pengeluaran PFK terdiri dari:

Realisasi 2011 Realisasi 2010
1) Potongan (PFK) 115.736.061.239,00 73.978.106.064,00
2) Utang PFK 204.565.707,00 0,00
3) Pengeluaran Uang Jaminan Bongkar 155.148.000,00 65.820.000,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
220

4) Pengeluaran Administrasi Bank untuk UJB 0,00 130.000,00
5) Pengeluaran Uang Jaminan Boro 1.057.300.000,00 0,00
6) Pengeluaran Dana Pasca Bencana 0,00 10.747.861.000,00

Arus Kas Keluar 117.153.074.946,00 84.791.917.064,00

1) Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga sebesar Rp115.736.061.239,00 merupakan
potongan PPh 21 Gaji, IWP, Taperum, dan Askes dan Pembayaran PPn - PPh.
2) Utang PFK sebesar Rp204.565.707,00 merupakan utang pajak tahun 2010 yang harus
disetorkan pada tahun 2011.
3) Pembayaran Uang J aminan Reklame tahun 2011 sebesar Rp155.148.000,00 merupakan
arus kas keluar yang berasal dari uang jaminan reklame tahun 2011.
4) Pengeluaran Uang J aminan Penduduk Boro sebesar Rp1.057.300.000,00 merupakan
arus kas keluar yang berasal Uang J aminan Penduduk Boro tahun 2011.

E. SALDO AKHIR KAS DAERAH
Saldo akhir Kas Daerah sebesar Rp217.342.783.110,00 merupakan jumlah keseluruhan kas
daerah per 31 Desember 2011. Saldo Kas Daerah pada akhir TA 2011 dan 2010 tersebut
berada dalam penguasaan BUD dan Bendahara SKPD baik bendahara penerimaan maupun
bendahara pengeluaran dengan rincian sebagai berikut.


Realisasi 2011 Realisasi 2010
1 Kas di BUD
216.871.345.921,00 200.645.259.750,00
2 Kas di Bendahara Pengeluaran
415.805.439,00 1.712.758.624,00
3 Kas di Bendahara Penerimaan
91.631.750,00 18.008.250,00

JUMLAH
217.378.783.110,00 202.376.026.624,00


Kas di BUD terdiri dari :

1 Kas di Kasda 0,00 985.914.252,00
2 Bank 214.871.345.921,00 192.659.345.498,00
3 Deposito 2.000.000.000,00 7.000.000.000,00

Jumlah 216.871.345.921,00 200.645.259.750,00

5.7. PENJELASAN PENJELASAN ATAS DANADANA NON APBD KOTA
SEMARANG

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 di dalamnya belum
termasuk Laporan Keuangan yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana tugas
pembantuan tahun 2011 yang dialokasikan pada Pemerintah Kota Semarang serta
Dana J amkesmas dan BOK.
A. Dana Dekonsentrasi
DIPA berada pada Pemerintah Propinsi Pusat. Pemerintah Kota Semarang hanya
sebagai pelaksana atau tim dan lokasi kegiatan sebagai target sasaran dari target
tersebut. Secara rinci Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi, realisasi anggaran
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
221

adalah sebagai berikut.

NO SKPD
ANGGARAN
2011
REALISASI
2011
SISA
REALISASI
2010
1 Dinas Koperasi dan UKM 39.883.000 39.773.000 (110.000) 8.320.000
2 Dinas Perpustakaan dan Arsip 0 0 0 400.000.000
3 Bappermas dan KB 1.674.323.000 1.655.378.000 (18.945.000) 655.578.900
4 Disnakertrans 304.135.000 300.005.000 (4.130.000) 248.900.000
5 Dinas Kesehatan Kota 42.990.000 28.490.000 (14.500.000) 0
6 Disperindag 5.856.000 5.856.000 0 5.856.000

Jumlah 2.067.187.000 2.029.502.000 (37.685.000) 1.318.654.900

Target Anggaran Dana Dekonsentrasi tahun 2011 sebesar Rp2.067.187.000,00 sedangkan
realisasi anggaran Rp2.029.502.000,00 sisa anggaran Rp37.685.000,00. Dana ini digunakan
untuk belanja kegiatan dan merupakan belanja pegawai, barang dan jasa. Dana Dekonsentrasi
tahun 2010 sebesar Rp1.318.654.900,00 yang pemanfaatannya digunakan untuk belanja
pegawai, barang dan jasa.

B. Dana Tugas Pembantuan
Laporan Keuangan Dana Tugas Pembantuan, Target Anggaran dan Realisasi Anggaran adalah sbb :

NO SKPD
ANGGARAN
2011
REALISASI
2011
SISA
REALISASI
2010
1 Dinas Koperasi dan UKM 0 0 0 845.017.000
2 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
0 0 0 1.337.102.000
3 Dinas Kelautan dan Perikanan 463.738.000 451.165.110 (12.572.890) 749.698.500
4 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
437.100.000 418.523.000 (18.577.000) 1.530.074.190
5 Dinas Pertanian 2.100.000.000 1.755.585.000 (344.415.000) 299.910.000
6 Dinas PSDA dan
ESDM/Bapermasper KB
20.892.500.000 20.892.500.000 0 6.280.000.000

Jumlah 23.893.338.000 23.517.773.110 (375.564.890) 11.041.801.690



Dana Tugas Pembantuan Tahun 2011 yang dilaksanakan dan dialokasikan pada Kota Semarang
berada pada beberapa SKPD sebagai berikut.
1. Dinas PSDA dan ESDM / Bapermasper KB Kota Semarang
Target Anggaran Rp20.892.500.000 terealisasi Rp20.892.500.000 atau mencapai 100%
digunakan untuk mendanai Program Keswadayaan Masyarakat dan Program SPAM
Pedesaan.


PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
222

2. Dinas Pertanian Kota Semarang
Target Anggaran Rp2.100.000.000 terealisasi Rp1.755.585.000 sisa Rp344.415.000 atau
mencapai 83.60% digunakan untuk membiayai Program Peningkatan Produksi, Produktifitas
dan Mutu Produk Tanaman Holtikultura, Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana
Pertanian.
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
Target Anggaran Rp437.100.000,00 terealisasi Rp418.523.000,00 sisa Rp18.576.100,00 atau
mencapai 95,75% digunakan untuk membiayai program Penempatan dan Perluasan
Kesempatan Kerja dengan dua Kegiatan yaitu Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan
Pengembangan dan Peningkatan Kesempatan Kerja.
4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang
Target Anggaran Rp463.738.000,00 terealisasi Rp451.165.110,00 sisa Rp12.572.890,00 atau
97,29%. Dana tersebut digunakan untuk membiayai program Peningkatan Daya Saing
Produk Perikanan dengan kegiatan fasilitas Pengembangan Industri Pengolahan Hasil
Perikanan, Fasilitas Pengembangan Produk Hasil Perikanan Non Konsumsi dan Peningkatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis.
5. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang
Pada tahun 2011 tidak terdapat alokasi Dana Tugas Pembantuan namun pada tahun 2010
terdapat alokasi dengan anggaran Rp1.500.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.337.102.000,00 sisa anggaran Rp162.898.000,00 atau mencapai 89,14%. Dana tersebut
digunakan untuk membiayai Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
dengan Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Sarana Distribusi berupa Pembangunan
Pasar Purwogondo Kecamatan Semarang Utara dengan realisasi fisik 100%. Sisa anggaran
dikarenakan selisih nilai kontrak dengan nilai pagu anggaran.
6. Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang
Pada tahun 2011 tidak terdapat alokasi Dana Tugas Pembantuan namun pada tahun 2010
terdapat alokasi dengan anggaran Rp1.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp845.017.000,00
sisa Rp154.983.000,00 atau mencapai 84,5%. Dana tersebut untuk membiayai Program
Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan Pembangunan dan
Pengembangan Sarana Distribusi berupa Pembangunan Pasar Purwoyoso Kecamatan
Ngaliyan Semarang dan telah mencapai 100%. Sisa anggaran merupakan selisih nilai
kontrak dengan pagu yang telah ditetapkan dan standart biaya dana APBD dan APBN.

C. Dana J amkesmas dan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
1. RSUD Kota Semarang

DANA LUNCURAN JAMKESMAS DAN PENYERAPAN TAHUN 2011
RSUD KOTA SEMARANG

NO TAHUN LUNCURAN TAHUN JASA GIRO PENYERAPAN
SETORAN
JASA GIRO
SALDO / SISA
1 2009 17.929.400 2010 116.354.498 16.394.336.171 84.009.957 7.037.445.099
2 2010 15.338.972.000 2011 152.765.756 15.417.594.227 196.447.759 6.915.140.869
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
223

Pada tahun 2011 RSUD Kota Semarang mendapatkan total dana luncuran J amkesmas
sebesar Rp15.338.972.000,00 ( Lima belas milyar tiga puluh delapan juta sembilan ratus tujuh
puluh dua ribu rupiah ), jasa giro sebesar Rp152.765.756,00 ( Seratus lima puluh dua juta tujuh
ratus enam puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh enam rupiah ). Dari Dana J amkesmas
tersebut, pada tahun 2011 RSUD Kota Semarang dapat menyerap sebesar Rp15.417.594.227,00
( Lima belas milyar empat ratus tujuh belas juta lima ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus
dua puluh tujuh rupiah ) dan setor jasa giro sebesar Rp196.447.759,00 ( Seratus sembilan puluh
enam juta empat ratus empat puluh tujuh ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah ), sehingga
saldo / sisa dana luncuran J amkesmas pada tahun 2011 sebesar Rp6.915.140.869,00 ( Enam
milyar sembilan ratus lima belas juta seratus empat puluh ribu delapan ratus enam puluh
sembilan rupiah ), sedangkan pada tahun 2010 memperoleh dana luncuran J amkesmas sebesar
Rp17.929.400.000,00 ( Tujuh belas milyar sembilan ratus dua puluh sembilan juta empat ratus
ribu rupiah ), jasa giro sebesar Rp116.354.498,00 ( Seratus enam belas juta tiga ratus lima puluh
empat ribu empat ratus sembilan puluh delapan rupiah ), realisasi anggaran sebesar
Rp16.394.336.171,00 ( Enam belas milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta tiga ratus tiga
puluh enam ribu seratus tujuh puluh satu rupiah ), setor jasa giro sebesar Rp84.009.959,00
(Delapan puluh empat juta sembilan ribu sembilan ratus lima puluh sembilan rupiah ), sisa dana
diluncurkan J amkesmas pada tahun 2010 sebesar Rp7.037.445.099,00 ( Tujuh milyar tiga
puluh tujuh juta empat ratus empat puluh lima ribu sembilan puluh sembilan rupiah ).

2. Dinas Kesehatan Kota Semarang
Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2011 memperoleh dana dana non APBD
Kota Semarang dengan rincian sebagai berikut.
- Dana Bantuan Pemerintah Propinsi J awa Tengah sebesar Rp1.500.000.000,00
- Dana WHO sebesar Rp54.430.000,00
- Dana Global Fund sebesar Rp772.990.000,00
- Dana DAK ( Obat ) sebesar Rp7.191.673.135,00
- Dana APBN sebesar Rp351.320.000,00
- Dana J amkesmas sebesar Rp2.075.754.700,00
- Dana J ampersal sebesar Rp849.220.000,00
- Dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) sebesar Rp2.700.000.000,00
Dana BOK tahun 2011 anggaran sebesar Rp2.700.000.000,00 realisasi Rp2.450.789.070,00
dengan rincian sebesar Rp2.212.589.070,00 pada 37 PUSKESMAS se Kota Semarang, dan
Rp238.200.000,00 pada Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk menunjang kegiatan
operasional.
Program J amkesmas untuk tahun 2010 tidak ada karena masih terdapat Sisa Dana pada
tahun 2009 dan dilanjutkan pada tahun 2010 sebesar Rp5.070.537.311,00 Kemudian
memperoleh Dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) pada tahun 2010 sebesar
Rp648.000.000,00 dan dana tersebut dialokasikan ke rekening masing-masing Puskesmas se
Kota Semarang sebanyak 37 Puskesmas dengan besaran yang sama.





PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
224

BAB VI
PENUTUP

Mendasarkan uraian Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota dari BAB I sampai
dengan BAB V dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pemerintah Kota Semarang dalam menyusun APBD tahun 2011 dipengaruhi oleh asumsi-
asumsi ekonomi makro yang meliputi: pertumbuhan ekonomi, PDRB, Pendapatan Daerah
dan Belanja Daerah pada paruh waktu semester I tahun 2010.
2. Guna pengefektifan dan efisiensi belanja dan optimalisasi pendapatan Pemerintah Kota
Semarang menempuh kebijakan penyusunan APBD tahun 2011:
Kebijakan keuangan Pemerintah Kota Semarang dalam 2010 antara lain:
2.1. Kebijakan Anggaran Pendapatan
- Intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
- Optimalisasi Kinerja BUMD dalam peningkatan PAD.
- Peningkatan Pendapatan dari dana Pusat, Provinsi, maupun Daerah sendiri (PAD)
2.2. Kebijakan Anggaran Belanja Daerah
1. Pemberdayaan dan Peningkatan Kwalitas kehidupan masyarakat yang layak dengan
memprioritaskan masyarakat miskin.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi secara adil dan merata dengan memacu wilayah
pengembangan.
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan.
4. Meningkatkan iklim investasi.
5. Mengembangkan iklim kondusif bagi peningkatan swadaya melalui pola / skema
kemitraan
6. Pengeluaran efisien dan efektif.
2.3. Kebijakan Anggaran Pembiayaan Daerah
- Penerimaan dari sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya.
2.4. Kebijakan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan
1. Penyertaan modal ( investasi )
2. Pembayaran pokok utang
3. Program kegiatan Pemerintah Kota tahun 2011 yang tercermin pada pencapaian target
kinerja APBD indikator keberhasilan program dan kegiatan menurut berbagai urusan
pemerintah dapat tercapai rata-rata diatas 80 % dari target yang ditetapkan
4. Laporan keuangan Pemerintah Kota Semarang sebagai bentuk pertanggungjawaban APBD
tahun 2011 melandaskan PP No.71 tahun 2010, tentang Standard Akuntansi Pemerintahan.
Laporan Keuangan yang dihasilkan meliputi Neraca, LRA, LO, LAK, Perubahan Ekuitas,
Perubahan Silpa, dan CALK tahun 2011.
5. Pendapatan Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 sebagai berikut.
Target Pendapatan APBD tahun 2011 sebesar Rp 1.992.693.893.000,00
Realisasi Pendapatan APBD tahun 2011 sebesar Rp 2.053.919.562.042,00
Selisih Lebih Pendapatan APBD tahun 2011 sebesar Rp 61.225.669.042,00

6. Belanja Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 sebagai berikut.
Target Belanja APBD tahun 2011 sebesar Rp 2.260.097.665.000,00
Realisasi Belanja APBD tahun 2011 sebesar Rp
Kurang Belanja APBD tahun 2011 sebesar Rp 223.515.026.250,00
2.036.582.638.750,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
225


7. Belanja tahun 2011 terdiri atas:
a. Belanja Pegawai tahun 2011 Rp 1.112.309.887.428,00
b. Belanja Barang dan J asa tahun 2011 Rp 461.754.142.715,00
c. Belanja Barang Modal tahun 2011 Rp 305.708.572.973,00
d. Belanja Bunga tahun 2011 Rp 764.141.000,00
e. Belanja Hibah tahun 2011 Rp 50.113.503.179,00
f. Belanja Bantuan Sosial tahun 2011 Rp 104.553.067.830,00
g. Belanja Bantuan Keuangan tahun 2011 Rp 788.567.125,00
h. Belanja Tak Terduga Rp 590.755.800,00
Surplus pada laporan realisasi sebesar Rp17.336.923.292,00 merupakan pengurang
realisasi pendapatan Rp2.053.919.562.042,00 dengan realisasi belanja
Rp2.036.582.638.750,00.
8. Pembiayaan tahun 2011 terdiri atas:
Penerimaan pembiayaan tahun 2011 Rp 195.198.550.840,00
Pengeluaran Pembiayaan tahun 2011
Pembiayaan netto Rp 190.381.885.440,00
Rp 4.816.665.400,00
9. Saldo anggaran lebih awal tahun 2011 Rp323.862.796.618,00 dan saldo anggaran lebih
akhir tahun 2011 Rp195.198.550.840,00.
10. Realisasi Pendapatan operasional ( LO ) tahun 2011 mencapai Rp2.102.054.687.416,00
11. Realiasasi Beban Operasional (LO) tahun 2011 Rp1.952.949.397.592.,00 merupakan
selisih realisasi LO dengan realisasi beban.
12. Surplus dari operasi (LO) tahun 2011 Rp149.105.289.824,00
13. Surplus dari non operasi (LO) tahun 2011 Rp0,00
14. Pos luar biasa (LO) tahun 2011 (Rp201.702,00)
15. Total Surplus (LO) tahun 2011 Rp149.105.088.122,00
16. Total Aset Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 sebesar Rp5.724.747.483.945,00 terdiri
dari.
- Aset Lancar Rp 260.580.452.200,00
- Investasi Rp 48.243.012.904,00
- Aset Tetap Rp5.267.836.356.524,00
- Aset Lainnya Rp 148.087.662.317,00
17. Beban Penyusutan tahun 2011 Rp168.221.899.537,00 sedangkan Akumulasi Penyusutan
sampai dengan tahun 2011 sebesar (Rp1.037.412.731.680,00)
18. Kewajiban Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 Rp35.610.495.655,82 terdiri atas :
- Kewajiban jangka pendek Rp 31.977.164.949,94
- Kewajiban jangka panjang Rp 3.633.330.705,88
19. Saldo Ekuitas awal tahun 2011 Rp5.387.106.890.937,00 dan
Saldo Ekuitas akhir tahun 2011 Rp5.689.136.988.289,18
20. Arus kas tahun 2011 meliputi.
a. Arus kas masuk aktivitas operasi sebesar Rp 2.053.860.262.042,00 dan arus kas keluar
aktivitas operasi Rp1.730.878.245.177,00
b. Arus masuk kas aktivitas investasi sebesar Rp59.300.000,00 dan arus keluar kas
aktivitas investasi Rp308.704.393.573,00
c. Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan Rp1.816.665.400,00
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
226

d. Arus masuk kas aktivitas transitoris sebesar Rp119.618.581.790,00 dan arus keluar kas
aktivitas transitoris sebesar Rp117.153.074.946,00
e. Saldo akhir kas tahun 2011 sebesar Rp217.378.783.110,00
21. Dana dana yang bersumber dari non APBD Kota Semarang tahun 2011 antara lain seperti
Dana Tugas Pembantuan tahun 2011 sebesar Rp23.517.774.010,00; Dana Dekonsentrasi
tahun 2011 sebesar Rp2.029.502.000,00. RSU memperoleh dana J amkesmas tahun 2010
dan diluncurkan pada tahun 2011 sebesar Rp6.915.140.869,00 dan DKK memperoleh dana
J amkesmas tahun 2011 sebesar Rp2.075.754.700,00 dan dana J ampersal tahun 2011
sebesar Rp849.220.000,00 dan tahun 2011 memperoleh Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) sebesar Rp2.450.789.070,00.


Semarang, Mei 2012






BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
xii




GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN


1. Dasar Hukum Pemeriksaan
1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung J awab Keuangan Negara;
4) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang TA 2011 adalah
untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria:
1) Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
2) Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
3) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
4) Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD Kota Semarang TA 2011 meliputi pengujian atas:
1) Efektivitas desain dan inplementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;
2) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3) Penyajian akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Laporan Operasional (LO) dan Laporan Arus Kas TA 2011 sesuai dengan SAP;
4) Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2011;
5) Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengujian atas Laporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan
manajemen (asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektivitas pengendalian
intern dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku meliputi:
1) Keberadaan dan keterjadian
Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember
2011 dan seluruh transaksi penerimaan daerah, belanja dan pembiayaan anggaran
yang disajikan dalam LRA TA 2011 dan LO TA 2011 benar-benar ada dan terjadi
selama periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
2) Kelengkapan
Bahwa semua aset, kewajiban dan ekuitas dana yang dimiliki telah dicatat dalam
Neraca dan seluruh transaksi penerimaan daerah, belanja daerah dan pembiayaan
anggaran yang terjadi selama Tahun 2011 telah dicatat dalam LRA dan LO.
3) Hak dan Kewajiban
Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam Neraca benar-benar dimiliki atau hak dari
Pemerintah Daerah dan Utang yang tercatat merupakan kewajiban Pemerintah Daerah
pada tanggal pelaporan.





BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
xiii




4) Penilaian dan Alokasi
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, serta pembiayaan telah
disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya; diklasifikasikan sesuai dengan
standar/ketentuan yang telah ditetapkan; dan merupakan alokasi biaya/anggaran TA
2011.
5) Penyajian dan Pengungkapan
Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan
dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas laporan Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang TA 2011 dilakukan
dengan berpedoman pada Peraturan BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

5. Metode Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai
berikut :
1) Perencanaan Pemeriksaan
(1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapat diperoleh dari
laporan hasil pemeriksaan sebelumnya, laporan hasil pemeriksaan pendahuluan,
catatan atas laporan keuangan yang diperiksa, pemantauan tindak lanjut, dan
database yang telah dimiliki serta peraturan atau kebijakan tertulis/formal kepala
daerah terkait.
Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar
hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber
pendapatan daerah, lingkungan yang mempengaruhi, pejabat terkait sampai
dengan dua tingkat vertikal ke bawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar
biasa yang berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlu
mengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-area kritis yang
memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantu Pemeriksa untuk (1)
mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2) mempertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3) mendesain pengujian
sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif.
(2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya
Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan
sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama terkait
dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan yang berulang dan keyakinan
pemeriksa atas saldo awal akun atau perkiraan pada neraca yang diperiksa.
(3) Penentuan Metode Uji Petik
Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesional pemeriksa
dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain :






BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
xiv




(1)) Tingkat risiko;
(2)) J ika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian intern suatu akun
lemah, maka sampel untuk pengujian substantif atas akun tersebut harus
lebih besar. J ika akun-akun tertentu mempunyai risiko bawaan (inherent
risk) yang lebih tinggi dari akun-akun lainnya, maka sampel untuk
pengujian substantif untuk akun-akun tersebut harus lebih besar;
(3)) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. J ika tingkat materialitas kecil,
maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu juga sebaliknya;
J umlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldo akun, tetapi
memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuk saldo tersebut;
(4)) Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dan
negatif yang besar;
(5)) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldo akun
harus lebih besar dari biaya pengujian tersebut.
2) Pelaksanaan Pemeriksaan
(1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukan dengan
Analisa Data dan Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik. Pengujian analitis terinci ini diharapkan dapat
membantu pemeriksa untuk menemukan hubungan logis penyajian akun pada
LKPD dan menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada
pos/akun/unsur pada laporan keuangan yang diperiksa, serta
membantumenentukan area-area signifikan dalam pengujian sistem pengendalian
intern dan pengujian substantif atas transaksi dan saldo.
(2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan pemeriksa
terhadap efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam pengujian desain sistem
pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern
telah didesain secara memadai dan dapat meminimalisasi secara relatif salah saji
dan kecurangan. Sementara, pengujian implementasi sistem pengendalian intern
dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian pada kegiatan atau transaksi
yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujian substantif
selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saat pemeriksaan
pendahuluan, maupun pemeriksaan laporan keuangan.
(3) Pengujian Substantif atas transaksi dan saldo
Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldo
akun/perkiraan serta pengungkapannya dalam laporan keuangan yang diperiksa.
Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD (unaudited)
dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD, yaitu: (1)
keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dan kewajiban, (4)
penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian dan pengungkapan.
3) Penyelesaian Penugasan
Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasan beserta form-
form pelaporan pemeriksaan (Daftar Koreksi, Form Risalah Pembahasan TP, Form




BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
xv




TP, Form Tanggapan).
4) Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.

6. Waktu Pemeriksaan
Berdasarkan surat tugas Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi J awa Tengah Nomor:
138/ST/BPK/XVIII.SMG/02/2012 tanggal 30 Maret 2012, pemeriksaan LKPD Kota
Semarang Tahun Anggaran 2011 dilaksanakan selama 35 hari dari tanggal 2 April sampai
dengan 14 Mei 2012.

7. Objek Pemeriksaan
Pemeriksaan dilakukan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang TA 2011,
meliputi Neraca per 31 Desember 2011, Laporan Realisasi APBD TA 2011, Laporan
Perubahan SAL TA 2011, Laporan Perubahan Ekuitas TA 2011, Laporan Operasional
TA 2011, Laporan Arus Kas TA 2011 dan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah
Kota Semarang TA 2011.



BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA



BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA



LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN






Nomor : 34B/LHP/XVIII.SMG/05/2012
Tanggal : 23 Mei 2012

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
i

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI... i
DAFTAR TABEL... ii
DAFTAR LAMPIRAN... iii
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERN....... iv
BAB 1 HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN..
1. Pengendalian Pengelolaan Pendapatan Pajak Penerangan Jalan Tahun
Anggaran 2011 Kurang Memadai...........................................................

1
2. Pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Pertandaan Tidak
Dipungut..................................................................................................

5
3. Pengeluaran Kas Satuan Polisi Pamong Praja Sebesar Rp131.143.000,00
Dilaksanakan Tanpa Melalui APBD Tahun Anggaran 2011....................

8
4. Pengendalian Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Atas
Beberapa Kegiatan Kurang Memadai .................................................

10
5. Pengendalian Dalam Proses Inventarisasi Piutang Pajak Reklame Kurang
Memadai ........................................
15
6. Pengendalian Pencatatan Persediaan Obat-obatan pada Apotek-Apotek
Pelayanan RSUD Kota Semarang Kurang Memadai..

18
7. Pengendalian Atas Pengelolaan dan Pencatatan Aset Gedung dan
Bangunan serta Peralatan dan Mesin Kurang Memadai

22
8. Pengendalian atas Pengelolaan dan Pencatatan Rekening Uang Jaminan
Bongkar Reklame dan Uang Jaminan Penduduk Boro Kurang Memadai
..............................................................................


32
BAB 2 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN .
40
LAMPIRAN

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
ii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Realisasi PPJU Tahun 2011........................................................................ 2
Tabel 1.2 Selisih penerimaan PPJU........................................................................... 3
Tabel 1.3 Rekapitulasi ijin penyelenggaran reklame tahun 2011............................. 6
Tabel 1.4 Rincian pengeluaran yang belum dicatat................................................... 9
Tabel 1.5 Rincian Realisasi belanja jasa pengamanan TA 2011................................ 9
Tabel 1.6 Nilai kewajiban Pemerintah Kota Semarang atas SLA-768/DP3/1994.... 13
Tabel 1.7
Hasil Desk Evaluation...............................................................................
16
Tabel 1.8 Hasil Konfirmasi Lapangan....................................................................... 16
Tabel 1.9 Rincian Persediaan..................................................................................... 18
Tabel 1.10 Rincian Persediaan Obat-Obatan.............................................................. 19
Tabel 1.11 Mutasi Aset TA 2011............................................................................... 22
Tabel 1.12 Rincian Gedung dan Bangunan................................................................ 23
Tabel 1.13 Rincian Peralatan dan Mesin...................................................................... 23
Tabel 1.14 Rincian KIB B............................................................................................ 24
Tabel 1.15 Aset peralatan dan mesin pada Dinas Bina Marga..................................... 25
Tabel 1.16 Rincian Barang Rusak pada SKPD Sampel.............................................. 26
Tabel 1.17 Rincian Pencatatan Ganda......................................................................... 27
Tabel 1.18 Saldo Utang UJB Reklame dan UJPB per 31 Desember 2011................... 31
Tabel 1.19 Mutasi Rekening UJB Reklame dan UJPB tahun 2011.......................... 32
Tabel 1.20 Saldo bunga jasa giro yang diakui sebagai hutang PFK........................... 33
Tabel 1.21
Hasil Uji Petik Permohonan masa izin reklame yang habis masa izin
tahun 2011.............................................................................................
33
Tabel 1.22 Hasil Uji Petik Nilai UJB yang seharusnya telah menjadi PAD................ 34
Tabel 1.23 Pencairan UJB Reklame yang melewati batas waktu satu bulan Tahun
2011............................................................................................................
35
Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah Kota Semarang Tahun 2004-2010...............................

40

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
iii

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1 Rincian Pinjam Pakai pada Dinas Pertanian
Lampiran 2 Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Kota Semarang Tahun 2004 2010.


BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

iv



BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa
Neraca Pemerintah Kota Semarang tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus
Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
Pemerintah Kota Semarang. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan
Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2011 yang memuat
opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dengan Nomor
34A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 tanggal 23 Mei 2012 dan Laporan Hasil
Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor
34C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 tanggal 23 Mei 2012.
Sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), dalam pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Semarang tersebut diatas, BPK mempertimbangkan sistem
pengendalian intern Pemerintah Kota Semarang untuk menentukan prosedur pemeriksaan
dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan tidak ditujukan
untuk memberikan keyakinan atas sistem pengendalian intern.
BPK menemukan kondisi yang dapat dilaporkan berkaitan dengan sistem pengendalian
intern dan operasinya. Pokok-pokok kelemahan sistem pengendalian intern atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Semarang yang ditemukan BPK adalah sebagai berikut:
1.
Pengendalian Pengelolaan Pendapatan Pajak Penerangan Jalan Tahun Anggaran 2011
Kurang Memadai;
2.
Pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Pertandaan Tidak Dipungut;
3.
Pengeluaran Kas Satuan Polisi Pamong Praja Sebesar Rp131.143.000,00 Dilaksanakan
Tanpa Melalui APBD TA 2011;
4.
Pengendalian Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Atas Beberapa Kegiatan
Kurang Memadai;
5.
Pengendalian Dalam Proses Inventarisasi Piutang Pajak Reklame Kurang Memadai;
6.
Pengendalian Pencatatan Persediaan Obat-obatan pada Apotek-Apotek Pelayanan
RSUD Kota Semarang Kurang Memadai;
7.
Pengendalian Atas Pengelolaan dan Pencatatan Aset Gedung dan Bangunan serta
Peralatan dan Mesin Kurang Memadai;
8.
Pengendalian atas Pengelolaan dan Pencatatan Rekening Uang Jaminan Bongkar
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

v

Reklame dan Uang Jaminan Penduduk Boro Kurang Memadai.
Berdasarkan temuan tersebut, BPK RI menyarankan kepada Walikota Semarang agar :
1.
Menginstruksikan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah supaya
memerintahkan Kepala Bidang Pendapatan Pajak untuk melaksanakan:
1) Koordinasi dengan PT PLN (PERSERO) Area Pelayanan Pelanggan dan Jaringan
Semarang dan PT PLN (PERSERO) Area Pelayanan Pelanggan dan Jaringan
Salatiga agar PT PLN (PERSERO) menyetorkan Pajak Penerangan Jalan Umum
tepat waktu dan menyampaikan data pendukung perhitungan Pajak Penerangan
Jalan Umum;
2) Melakukan verifikasi kesesuaian Pajak Penerangan Jalan Umum yang diterima
dengan yang seharusnya menjadi hak Pemerintah Kota;
2.
1) Melakukan evaluasi atas Peraturan Walikota tentang reklame agar jelas mengatur
dinas yang mengelola retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Pertandaan Reklame dan
koordinasi dengan dinas lain dalam mengelola penyelenggaraan ijin reklame;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan, Dinas Penerangan
Jalan dan Pengelolaan Reklame dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
meningkatkan pengawasan dan pengendalian berkaitan dengan Retribusi Ijin
Mendirikan Bangunan pertandaan;
3.
Menginstruksikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan kegiatannya
mempedomani ketentuan tentang pengelolaan belanja daerah;
4.
Menginstruksikan:
1) Tim Penyusun Anggaran Daerah lebih cermat dalam menyusun anggaran dan
perubahannnya;
2) Pelaksana anggaran lebih tertib dalam pelaksanaan anggaran.
5.
Menginstruksikan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk
memerintahkan Kepala Bidang Pajak agar melakukan verifikasi dan penagihan atas
piutang pajak dengan kategori reklame titipan dan naskah ada.
6.
Menginstruksikan Direktur RSUD Kota Semarang untuk memerintahkan Apoteker
Pengelola Apotek pelayanan melakukan pencatatan data atas mutasi persediaan obat
antar apotek pelayanan secara memadai dan melakukan koordinasi atas
pengelompokan jenis obat dengan pengelola Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit.
7.
1) Menginstruksikan Kepala Bidang Aset Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah agar melakukan verifikasi atas usulan penghapusan aset dan melaporkan
hasilnya kepada Walikota;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian, Bina Marga, Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika, Pengelola Sumber Daya Air dan Energi Sumber
Daya Mineral, Pemadam Kebakaran, Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan
memerintahkan pengurus barang untuk melakukan verifikasi terhadap pencatatan
aset sesuai ketentuan, agar tertib menyusun Kartu Inventaris Ruangan dan
mencatat aset berdasarkan data dukung serta keberadaan fisik aset dan
melaporkan hasilnya kepada Walikota;
3) Menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk meningkatkan pemahaman
pengelolaan aset melalui diklat pengelolaan aset;
4) Kepala Dinas Pertanian agar meminjamkan aset hanya kepada instansi
pemerintah, surat perjanjian pinjam pakai agar disetujui oleh Kepala Daerah dan
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

vi

menjaga aset yang dikerjasamakan dengan pihak lain.
8.
1) Menginstruksikan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merevisi
Surat Keputusan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Semarang nomor 900/424 tahun 2009 tentang Pengelolaan Kas Non Anggaran
Uang Jaminan Bongkar Reklame di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang agar
memuat ketentuan tentang dinas yang mengelola UJB Reklame dan pengelolaan
bunga jasa giro;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
memastikan bahwa surat perintah percairan Uang Jaminan Bongkar Reklame
ditebitkan setelah semua persyaratan sesuai dengan ketentuan, telah dipenuhi oleh
pemohon;
3) Mencatat Uang Jaminan Bongkar Reklame yang telah menjadi Pendapatan Asli
Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal
31 Maret 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Reklame.
Kelemahan dan saran perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.


Semarang, 23 Mei 2012

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Penanggung Jawab Pemeriksaan,




Hadiyati Munawaroh, SE, M.Ak, Ak
Akuntan, Register Negara No. D.24-072
BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

1


BAB 1
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Kota Semarang
Tahun Anggaran 2011 mengungkapkan sebanyak delapan temuan pemeriksaan dengan
rincian sebagai berikut:

1. Pengendalian Pengelolaan Pendapatan Pajak Penerangan Jalan Tahun Anggaran
2011 Kurang Memadai
Pada tahun 2011, Pemerintah Kota Semarang telah menganggarkan Pendapatan
dari Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp100.500.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp104.366.876.365,00 atau sebesar 103,85%. Pajak Penerangan Jalan merupakan
pungutan daerah atas penggunaan tenaga listrik di wilayah daerah Kota Semarang.
Pemungutan Pajak Penerangan Jalan Pemerintah Kota Semarang dilaksanakan
oleh PT PLN (PERSERO) Area Pelayanan Pelanggan dan Jaringan (APJ) Semarang
berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor 973/18/109.PJ/547/AP.SMG/2002 tentang
Pemungutan Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penerangan Jalan dan Pembayaran
Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah dan PT PLN (PERSERO) Area Pelayanan
Pelanggan dan Jaringan (APJ) Salatiga berdasarkan Perjanjian kerjasama Nomor
973/013/064.PJ/160/AP.SLG/2003 tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah. Maksud
dan tujuan dari perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang dengan PT PLN
(Persero) adalah untuk menjamin kelancaran Penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang
berasal dari Pajak Penerangan Jalan dan efisiensi pembayaran rekening listrik
Pemerintah Daerah serta pengawasan dan penertiban penerangan jalan. Perjanjian yang
digunakan tersebut diatas masih berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2001
tentang Pajak Penerangan Jalan dan belum pernah dilakukan revisi sedangkan pada
tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan sesuai amanat UU Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Penyetoran Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) oleh PLN dilakukan secara
bruto yaitu didahului dengan surat dari PLN kepada DPKAD Kota Semarang tentang
laporan penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) yang tertagih dan dan
dilampiri data penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) yang disetorkan paling
lambat tanggal 25 setelah bulan pemungutan. Selain mempunyai hak atas penerimaan
PPJ yang telah dipungut oleh PLN setiap bulannya, Pemerintah Kota Semarang
mempunyai kewajiban kepada PLN untuk melunasi rekening listrik pemerintah daerah,
termasuk rekening PJU paling lambat tanggal 25 setiap bulan.
Atas keterlambatan dan dokumen pendukung penerimaan PPJU yang tidak lengkap
pernah diungkap dalam LHP BPK atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Semarang TA 2010 Nomor 56C/LHP/XVIII.SMG/05/2011 tanggal 24 Mei 2011 dengan
2
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

rekomendasi antara lain melakukan rekonsiliasi atas Pendapatan PPJU yang sebenarnya
menjadi hak Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2010, selanjutnya setiap akhir tahun
melakukan rekonsiliasi secara rutin; meminta kepada PT PLN selalu melampirkan
dokumen pendukung seperti yang dipersyaratkan dalam MoU dan menambahkan klausul
kewajiban rekonsiliasi data dan sanksi dalam perjanjian kerjasama jika terjadi
pelanggaran atas hak dan kewajiban yang dinyatakan dalam perjanjian kerjasama.
Hasil Pemeriksaan terhadap dokumen pembayaran menunjukkan bahwa:

1) Masih terdapat keterlambatan penyetoran oleh PT PLN, yang ditunjukkan dalam
tabel berikut.
Tabel 1.1 Realisasi PPJU Tahun 2011
(dalam rupiah)

Berdasarkan konfirmasi dari Staf Bidang Pajak Daerah Kota Semarang
keterlambatan penerimaan oleh APJ Salatiga disebabkan pada bulan April APJ
Salatiga melakukan tranfer atas penerimaan Bulan Maret kepada Pemerintah Kota
Semarang sebesar Rp1.739.863.438,00 yang ternyata terdapat kelebihan transfer
hak Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar Rp1.630.005.414, atas kelebihan
tersebut telah dikembalikan seluruhnya oleh Pemerintah Kota Semarang pada bulan
Juni 2011.
2) Pemerintah Kota Semarang tidak melakukan verifikasi atas perhitungan pemungutan
PPJU oleh PLN
Hasil pemeriksaan atas dokumen pendukung penerimaan PPJU yang
disampaikan oleh PLN berupa surat pemberitahuan tentang nilai PPJU pada bulan
yang bersangkutan diketahui bahwa surat tersebut ternyata tidak dilampiri dengan
daftar rekapitulasi rekening listrik yang dicetak per kode golongan (rekening umum,
TNI/Polri, Vertikal, Pemda dan BUMN) dan daftar rekapitulasi rekening listrik yang
dicetak per jenis tarif sesuai Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang
dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan dan Jaringan Semarang dan PT
PLN (Persero) Area Pelayanan Pelanggan dan Jaringan Salatiga. Akibatnya
Pemerintah Kota Semarang tidak dapat melakukan verifikasi atas perhitungan
Bulan
Pemungutan
APJ Semarang Tgl Setor APJ Salatiga Tgl Setor Total
1 2 3 4 5 (1+3)
Desember 10 8.344.451.930,00 24 /01/2011 121.997.060,00 27/01/2011 8.466.448.990,00
Januari 11 8.159.861.415,00 28/02/2011 109.789.725,00 23/02/2011 8.269.651.140,00
Februari 11 8.052.839.340,00 29/03/2011 123.464.632,00 29/03/2011 8.176.303.972,00
Maret 11 7.527.293.705,00 25/04/2011 109.888.024,00 06/07/2011 7.637.181.729,00
April 11 8.923.154.155,00 19/05/2011 134.049.770,00 06/07/2011 9.057.178.925,00
Mei 11 8.480.043.175,00 23/06/2011 126.171.020,00 06/07/2011 8.606.214.195,00
Juni 11 8.772.614.044,00 14/07/2011 127.620.135,00 14/07/2011 8.900.234.179,00
Juli 11 8.632.812.366,00 18/08/2011 127.375.158,00 18/08/2011 8.760.187.524,00
Agustus 11 10.450.542.326,00 15/09/2011 129.021.096,00 15/09/2011 10.579.563.422,00
September 11 8.596.384.460,00 26/10/2011 128.034.556,00 19/10/2011 8.724.419.016,00
Oktober 11 8.835.816.372,00 16/11/2011 138.101.893,00 16/11/2011 8.973.918.265,00
November 11 9.412.832.031,00 14/12/2011 143.154.014,00 14/12/2011 9.555.986.045,00
104.188.645.319,00 1.518.647.083,00 105.707.287.402,00
3
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

pemungutan oleh PLN. Verifikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang
hanya berupa pencocokan antara daftar penerimaan PPJU dari PLN dengan uang
yang masuk ke Kas Daerah. Hal tersebut ditunjukan dari adanya kelebihan setor oleh
APJ Semarang yang baru diketahui pada bulan Februari 2012 berdasarkan surat dari
APJ Semarang kepada Walikota Semarang No 128/543/AREA SMG/2012 tanggal
28 Februari 2012 yang berisi antara lain bahwa telah terjadi kesalahan data transfer
yaitu pembayaran PJU Kabupaten Kendal yang dimasukkan ke pembayaran PJU
Kota Semarang sebesar Rp10.450.542.326 - Rp9.063.570.068,00 =
Rp1.386.972.258,00. Berdasarkan keterangan dari Kepala DPKAD, PLN APJ
Semarang telah memotong setoran PPJU Bulan Maret 2012 yang disetorkan pada
April 2012 untuk mengkompensasi kelebihan transfer tersebut.
Hasil Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen rekapitulasi pelunasan rekening
listrik dari APJ Semarang yang dikirimkan kepada BPK dan dokumen penerimaan
Kas Daerah menunjukkan selisih dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1.2 selisih penerimaan PPJU
(dalam rupiah)
No Bulan pemungutan Laporan PLN Penerimaan Kasda Selisih
1 Desember 8.348.938.205,00 8.344.451.930,00 (4.486.275,00)
2 Januari 8.155.496.680,00 8.159.891.415,00 4.394.735,00
3 Februari 8.049.121.480,00 8.052.869.340,00 3.747.860,00
4 Maret 7.525.999.070,00 7.527.323.705,00 1.324.635,00
Berdasarkan konfirmasi secara lisan dengan pihak PLN bahwa selisih lebih
penerimaan kasda terjadi karena laporan rekapitulasi dari PLN untuk bulan Januari
sampai dengan Maret belum memasukkan pelunasan rekening listrik dari wilayah
Kabupaten Semarang yang terletak berbatasan dengan Kota semarang, sedangkan
selisih kurang sebesar Rp4.486.275,00 tidak diperoleh penjelasan lebih lanjut karena
pergantian personil di lingkungan PLN APJ Semarang.
3) Tarif PPJ yang dikenakan terhadap Pelanggan PLN belum disesuaikan dengan Perda
terbaru
Hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa terdapat tarif PPJ yang
dikenakan terhadap Pelanggan PLN belum disesuaikan dengan Peraturan Daerah
Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan yaitu salah
satunya terhadap golongan tarif sosial Murni (S1,S2,S3). Hal tersebut diketahui dari
Surat yang dikirimkan oleh PT PLN APJ Semarang Kepada Pemerintah Kota
Semarang Nomor 144/543/AREA SEMARANG/2012 tanggal 5 Maret 2012 perihal
Tindak Lanjut Pembahasan Perda PPJ. Dalam surat tersebut PT PLN APJ Semarang
meminta Pemerintah Kota Semarang untuk mengisi tabel tarif PPJ sesuai Peraturan
Daerah yang terbaru. Atas surat tersebut Pemerintah Kota Semarang mengirim surat
kepada Manager Area PT PLN APJ Semarang Nomor 973/456 tanggal 5 April 2012
perihal Penetapan Tabel Prosentase Pajak Penerangan Jalan Pemerintah Kota
Semarang menunjukkan bahwa golongan tarif Sosial Murni (S1,S2,S3) adalah
sebesar 5% sedangkan perhitungan tarif oleh PLN APJ Semarang pada TA 2011
adalah sebesar 8%.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada Pasal 4 ayat (1) : Keuangan daerah dikelola
4
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan,
dan manfaat untuk masyarakat;
2) Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011 tanggal 13 Januari 2011
tentang Pajak Penerangan Jalan pada pasal 6 : Tarif Pajak ditetapkan sebagai berikut :
(1) Penggunaan tenaga listrik untuk Sosial Komersial sebesar 5% (lima persen)
(2) Penggunaan tenaga listrik untuk Rumah Tangga :
(1)) Rumah Tangga 1 sebesar 8 % (delapan persen)
(2)) Rumah Tangga 2 dan 3 sebesar 9 % (sembilan persen)
(3) Penggunaan tenaga listrik untuk bisnis sebesar 9 % (sembilan persen)
(4) Penggunaan tenaga listrik untuk industri,pertambangan minyak bumi dan gas alam
sebesar 3 % (tiga persen)
(5) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri sebesar 1,5 % (satu koma lima
persen)
3) Perjanjian Kerjasama Nomor 973/18/109.PJ/547/APJ-SMG/2002 tanggal 23 Oktober
2002 antara Pemerintah Kota Semarang dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan
Pelanggan dan Jaringan Semarang tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah pada
pasal 5 ayat (2) tentang kewajiban Pihak Kedua yaitu:
(1) Memungut PPJ dari Pelanggan PLN sesuai ketentuan yang berlaku;
(2) Menyetor hasil pemungutan PPJ ke Kas Daerah paling lambat tanggal 25 setiap
bulan setelah bulan pemungutan;
(3) Menyampaikan laporan setiap bulan kepada Pihak Pertama yang berupa:
(1)) Daftar rekapitulasi rekening listrik yang dicetak per kode golongan (rekening
umum, TNI/Polri, Vertikal, Pemda dan BUMN);
(2)) Daftar rekapitulasi rekening listrik yang dicetak per jenis tarif;
(3)) Laporan realisasi penerimaan PPJU.
4) Perjanjian Kerjasama Nomor 973/013/064.PJ/160/APJ-SLG/2003 tanggal 7 Juli 2002
antara Pemerintah Kota Semarang dengan PT PLN (Persero) Area Pelayanan
Pelanggan dan Jaringan Salatiga tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah pada
pasal 5 ayat (2) tentang kewajiban Pihak Kedua yaitu:
(1) Memungut PPJ dari Pelanggan PLN sesuai ketentuan yang berlaku;
(2) Menyetor hasil pemungutan PPJ ke Kas Daerah paling lambat tanggal 25 setiap
bulan setelah bulan pemungutan;
(3) Menyampaikan laporan setiap bulan kepada Pihak Pertama yang berupa:
(1)) Daftar rekapitulasi rekening listrik yang dicetak per kode golongan (rekening
umum, TNI/Polri, Vertikal, Pemda dan BUMN);
(2)) Daftar rekapitulasi rekening listrik yang dicetak per jenis tarif;
(3)) Laporan realisasi penerimaan PPJU.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:
1) Pemerintah Kota Semarang tidak dapat segera memanfaatkan penerimaan PPJ karena
terlambat disetor oleh PLN;
5
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

2) Pengenaan PPJ kepada golongan sosial murni lebih tinggi dari tarif menurut perda
terbaru.
Kondisi tersebut terjadi karena:
1) Bidang Pendapatan Pajak DPKAD belum melakukan upaya yang optimal dalam
pengendalian atas pemungutan dan penyetoran PPJ Oleh PLN;
2) Bidang Pendapatan Pajak DPKAD belum melakukan sosialisasi perda PPJU Nomor 7
tahun 2011 dengan optimal.

Atas permasalahan tersebut Kepala DPKAD Kota Semarang menyatakan
sependapat dengan temuan BPK. Keterlambatan setor PPJ pada Maret s.d. Mei 2011
disebabkan Pemerintah Kota Semarang belum mengembalikan kelebihan setor bayar
yang merupakan hak Pemerintah Kabupaten Semarang. APT PLN (Persero) APJ
Semarang telah memotong penerimaan PPJU Bulan Maret 2012 untuk mengembalikan
hak Pemerintah Kabupaten Kendal. Pemerintah Kota Semarang akan meminta PT PLN
(Persero) APJ Semarang dan APJ Salatiga untuk melaporkan penerimaan PPJ Kota
Semarang disertai dokumen pendukung. Pemerintah Kota Semarang akan berkoordinasi
dengan PT PLN (Persero) APJ Semarang dan APJ Salatiga agar mengenakan tarif sesuai
Perda terbaru.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan Kepala DPKAD
supaya memerintahkan Kepala Bidang Pendapatan Pajak untuk melaksanakan:
1) Koordinasi dengan PT PLN APJ Semarang dan PT PLN APJ Salatiga agar PT PLN
menyetorkan PPJU tepat waktu dan menyampaikan data pendukung perhitungan
PPJU;
2) Melakukan verifikasi kesesuaian PPJU yang diterima dengan yang seharusnya
menjadi Hak Pemkot.

2. Pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Pertandaan Tidak Dipungut
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang menunjukkan bahwa pada
tahun 2011 Retribusi IMB dianggarkan sebesar Rp13.834.959.000,00 dan direalisasikan
sebesar Rp10.257.973.200,00 atau sebesar 74,15%. Termasuk dalam retribusi IMB
adalah IMB Pertandaan yang dikenakan terhadap reklame jenis megatron dan jenis papan
yang menggunakan konstruksi dengan ukuran 4m
2
atau lebih.
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah ijin yang diberikan untuk mengatur,
mengawasi serta mengendalikan terhadap setiap kegiatan membangun, memperbaiki dan
merombak/merobohkan bangunan di daerah. Retribusi IMB adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa pelayanan terhadap kegiatan pembangunan yang diberikan
kepada umum di dalam Ijin Mendirikan Bangunan. Perhitungan tarif retribusi IMB
pertandaan sebesar 0,6% dari harga satuan setiap meter persegi bangunan kali luas.
IMB Pertandaan merupakan ijin bangunan konstruksi yang akan digunakan untuk
pemasangan reklame. Retribusi IMB dikelola oleh Dinas Tata Kota dan Permukiman
(DTKP) sedangkan ijin penyelenggaraan reklame dilaksanakan oleh Dinas Penerangan
Jalan dan Penyelenggaraan Reklame (PJPR), sedangkan kewenangan penandatangan
perijinan ada pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT).
6
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Prosedur untuk mendapatkan IMB diawali dengan pemohon datang ke BPPT untuk
mengambil dan mengisi formulir. Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap dan benar
kemudian dilaksanakan proses pengukuran dan cek lapangan untuk selanjutnya dilakukan
perhitungan sesuai tarif retribusi IMB. Kemudian pemohon akan diberitahu agar
melakukan pembayaran retribusi di bank/Kas Daerah. Berdasarkan bukti pembayaran,
BPPT menerbitkan IMB Pertandaan Reklame yang berlaku mengikuti masa ijin
penyelenggaraan reklame. Apabila pemohon tidak melakukan pembayaran, maka ijin
tidak dikeluarkan/diproses lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen permohonan ijin penyelenggaraan reklame
diketahui bahwa permohonan ijin penyelenggaraan reklame dengan menggunakan
konstruksi ukuran 4 m
2
sampai dengan 24 m
2
belum dilengkapi dengan dokumen IMB
pertandaan. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan petugas dari BPPT diketahui bahwa
selama tahun 2011 BPPT hanya mengeluarkan satu buah IMB Pertandaan reklame jenis
vidiotron dengan ukuran 32m
2
senilai Rp3.028.760,00 dengan masa berlaku IMB
Pertandaan sampai dengan Mei 2012. Sedangkan berdasarkan rekapitulasi ijin
penyelenggaran reklame yang telah diterbitkan selama tahun 2011 dengan ukuran mulai
dari 4 m
2
adalah sebagai berikut .
Tabel 1.3 Tabel Rekapitulasi ijin penyelenggaran reklame tahun 2011
(ukuran mulai dari 4 m
2
)
No Jenis Ukuran Jumlah ijin
1 Billboard 4m
2
-24m 62
2

2 Billboard >24 m 93
2

3 Neon boks 4m
2
-24m 148
2

4 Neon boks >24m 161
2

5 Midiboard 4m
2
-24m 102
2

6 Modiboard >24m 43
2

7 Papan nama 4m
2
-24m 6
2

8 Papan nama >24m 6
2

9 Bando >24m 5
2

10 Vidiotron >24m 1
2

627

Kondisi di atas menunjukkan bahwa, selama tahun 2011 sebanyak minimal 626
reklame yang didirikan tidak dilengkapi dengan IMB pertandaan seperti yang
dipersyaratkan dan tidak ada tindakan yang tegas baik dari dinas PJPR, DTKP maupun
BPPT.
Hasil konfirmasi dengan Kepala Sub Bagian Keuangan DTKP diketahui bahwa
selama ini DTKP hanya mengelola IMB Pertandaan dengan ukuran 24 m
2
atau lebih,
sedangkan IMB Pertandaan dengan ukuran 4m
2
Hasil penelusuran dokumen menunjukkan bahwa pada tahun 2001 walikota
mengeluarkan SK No 510/1974 tanggal 25 Juni 2001 tentang Pelimpahan wewenang
IMB Pertandaan Reklame dan Biaya Retribusinya yang berisi antara lain untuk
mengoptimalkan pelayanan prima dalam bidang perijinan reklame. Dinas Pertamanan dan
Pemakaman Kota Semarang diperintahkan untuk melaksanakan administrasi IMB
Pertandaan reklame beserta penarikan biaya retribusinya yang disetorkan ke Kas
dikelola oleh dinas PJPR.
7
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Pemerintah Kota Semarang sebagai penerimaan pendapatan Dinas Pertamanan dan
Pemakaman. Pada tahun 2003 Walikota Semarang mengeluarkan SK Nomor 060/220
tanggal 15 Januari 2003 tentang pelimpahan wewenang IMB Pertandaan Konstruksi
Reklame dan Biaya Retribusi yang menyebutkan bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertamanan dan Pemakaman Kota Semarang tidak mengeluarkan IMB pertandaan
sehingga tidak ada dasar hukumnya mengeluarkan IMB Pertandaan. Oleh karena itu IMB
pertandaan dengan ukuran di atas 24 m
2
diserahkan kembali kepada DTKP sesuai tugas
pokok dan fungsi DTKP.
Berdasarkan kedua SK Walikota tersebut pada tahun 2009 Dinas PJPR
mengirimkan surat kepada Kabag Hukum dan Setda Kota Semarang Nomor 510/122
tanggal 10 Agustus 2009 perihal pendelegasian kewenangan yang berisi bahwa dengan
adanya perubahan SOTK yang baru sesuai dengan Perda Kota Semarang Nomor 12 tahun
2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang maka SK Walikota
Nomor 510/1974 dan Nomor 060/220 menjadi tidak berlaku. Sehubungan dengan hal
tersebut maka dinas PJPR meminta adanya ketegasan dalam kewenangan pemungutan
IMB Pertandaan, disamping DTKP juga tidak melakukan pemungutan terhadap IMB
Pertandaan reklame dengan ukuran < 24m
2
1) Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
Reklame pada :
. Surat tersebut telah didisposisikan
kepadaWalikota Semarang dengan Memo Intern Nomor 510/506 tanggal 30 Juli 2010.
Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan BPK, belum ada ketetapan dari Walikota
Semarang berkaitan dengan surat tersebut.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
(1) Pasal 24 (1) Reklame jenis megatron dan Jenis papan dengan ukuran reklame
4m2 (empat meter persegi) atau lebih yang menggunakan konstruksi harus
memiliki Ijin Mendirikan Bangunan
(2) Pasal 24 (3) Masa berlakunya Ijin Mendirikan Bangunan sama dengan masa
berlakunya Ijin Penyelenggaraan Reklame
(3) Pasal 29 huruf d yang menyebutkan bahwa Ijin Penyelenggaraan Reklame
diterbitkan apabila penyelenggara reklame memiliki Ijin Mendirikan Bangunan
bagi yang dipersyaratkan.
2) Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Reklame
Pasal 6 ayat (5) huruf (f) menyebutkan bahwa permohonan persetujuan titik reklame
sebagaimana dimaksud ayat (4) dengan melampirkan fotocopy Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) bagi reklame papan jenis billboard, baliho, neon box, multivision
ataupun megatron dengan luas 4m
2

Permasalahan tersebut mengakibatkan hilangnya potensi pendapatan retribusi
ijin mendirikan bangunan untuk reklame karena pemohon yang tidak mengajukan IMB
Pertandaan Reklame tetap diberikan ijin penyelenggaraan reklame.

Kondisi tersebut terjadi karena:
atau lebih.
8
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

1) Kurang koordinasi antara DTKP, PJPR dan BPPT berkaitan dengan pengelolaan
retribusi IMB pertandaan;
2) Pengawasan dan pengendalian berkaitan dengan Retribusi IMB pertandaan oleh
Kepala DTKP lemah;
3) Pengawasan dan pengendalian oleh Kepala Dinas PJPR berkaitan dengan ijin
penyelenggaraan reklame yang belum disertai dengan IMB pertandaan sesuai
dengan yang dipersyaratkan lemah.

Atas Permasalahan tersebut Kepala DTKP menyatakan bahwa terkait dengan
IMB Pertandaan sampai saat ini tidak pernah dilakukan pengkajian kembali terhadap SK
Walikota Semarang No. 060/220 sehingga DTKP dalam melaksanakan tugasnya tetap
mendasarkan kepada SK Walikota tersebut, meskipun secara hukum landasan terbitnya
SK tersebut sudah tidak sesuai dengan regulasi yang ada.
Kepala Dinas PJPR menyatakan sependapat dengan hasil pemeriksaan BPK dan
untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap ijin titik reklame yang
disertai IMB Pertandaaan, maka permohonan ijin titik reklame harus disertai IMB
Pertandaan terlebih dahulu. Untuk itu Pemerintah Kota Semarang akan segera membuat
alur kerja yang melibatkan DTKP.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar:
1) Melakukan evaluasi atas Peraturan Walikota tentang reklame agar jelas mengatur
dinas yang mengelola retribusi IMB Pertandaan Reklame dan koordinasi dengan
dinas lain dalam mengelola penyelenggaraan ijin reklame;
2) Menginstruksikan Kepala DTKP, PJPR dan BPPT meningkatkan pengawasan dan
pengendalian berkaitan dengan Retribusi IMB pertandaan.


3. Pengeluaran Kas Satuan Polisi Pamong Praja Sebesar Rp131.143.000,00
Dilaksanakan Tanpa Melalui APBD Tahun Anggaran 2011
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran tahun anggaran 2011, Pemerintah Kota
Semarang telah menganggarkan Belanja Jasa Pengamanan Obyek Vital sebesar
Rp968.550.000,00 dengan realisasi sebesar Rp968.550.000,00 atau sebesar 100% dari
anggaran.
Hasil pemeriksaan kas di Satpol PP pada tanggal 7 Maret 2012 menunjukkan
bahwa kas pada bendahara pengeluaran sebesar Rp2.661.100,00 dan rekening koran
sebesar Rp0,00 per tanggal 7 Maret 2012, sementara saldo kas menurut pembukuan
sebesar Rp251.944.221,00. Dengan demikian terdapat selisih antara fisik kas dengan
catatan buku kas umum sebesar Rp249.283.121,00.
Selisih tersebut telah dijelaskan oleh bendahara pengeluaran dengan
menunjukkan bukti-bukti pengeluaran yang belum dicatat dalam buku kas umum.
Pencatatan dalam buku kas umum belum dilaksanakan karena menunggu pengesahan
pengajuan pertanggungjawaban Ganti Uang Persediaan (SPJ GUP) pada bulan April
2012. Rincian pengeluaran yang belum dicatat dalam buku kas umum adalah sebagai
berikut.
9
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tabel 1.4 Tabel rincian pengeluaran yang belum dicatat
dalam buku kas umum (dalam rupiah)
No Uraian Kegiatan
Nilai

1 Biaya pengamanan TA 2011 130.125.000,00
2. BBM 67.319.300,00
3. Bengkel 35.245.000,00
4. SPPD 12.613.800,00
5. Cleaning Services 1.500.000,00
6. Biaya Surat Kabar 1.010.000,00
7. Perbaikan AC 1.470.000,00
8. Kesulitan uang kecil 21,00
Jumlah 249.283.121,00

Hasil pengujian secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban yang belum
dicatat dalam buku kas umum oleh bendahara pengeluaran diketahui bahwa terdapat
realisasi belanja jasa pengamanan TA 2011 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.5 Tabel Rincian Realisasi belanja jasa pengamanan TA 2011
(dalam rupiah)
No Uraian Kegiatan
Nilai

I. Honor Kegiatan
1 Honor Piket/Pengamanan Obyek Vital Bulan Oktober 2.575.000,00
2. Honor Piket /Pengamanan Obyek Vital Bulan Nopember 53.200.000,00
3. Honor Piket/Pengamanan Obyek Vital Bulan Desember 65.433.250,00
4. Honor Pengamanan Kegiatan/Event 8.916.750,00
Jumlah I 130.125.000,00
II. Pajak
Pajak Honor Bulan November 377.500,00
Pajak Honor Desember 640.500,00
Jumlah II 1.018.000,00
Jumlah I dan II 131.143.000,00

Realisasi belanja senilai Rp131.143.000,00 telah dilaksanakan pada bulan
November dan Desember 2011. Pembayaran tersebut dilaksanakan dengan dana dari
pinjaman pihak ketiga. Peminjaman dana dari pihak ketiga tersebut dilaksanakan karena
anggaran untuk biaya tersebut sudah tidak tersedia dalam APBD TA 2011 sedangkan
kegiatan pengamanan tersebut mendesak untuk dilaksanakan.
Pada tanggal 1 Desember 2011 dengan surat Nomor 900/1043 tentang Ijin
Pergeseran Anggaran, Kepala Satpol PP telah mengajukan ijin pergeseran anggaran dari
Anggaran Tambahan Penghasilan Pegawai dengan Kegiatan Jasa Pengamanan kepada
Kepala DPKAD. Pengajuan dilakukan untuk mengembalikan dana pinjaman pihak
10
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

ketiga tersebut. Atas Surat Kepala Satpol PP tersebut, DPKAD tidak memberikan
jawaban.
Hasil konfirmasi dengan Kasubag Keuangan Satpol PP yang didukung oleh surat
pernyataan menunjukkan bahwa pembayaran pinjaman telah dilakukan pada TA 2012
dengan sumber dana dari UP TA 2012 dan bendahara pengeluaran akan
mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut sebagai beban belanja TA 2012.
Realisasi pembayaran telah dilaksanakan pada kegiatan honorarium piket
berdasarkan SP2D GUP No:0998/GU/2012/RS tanggal 17 April 2012.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Pasal 79 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan
daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaran yang
berkenaan harus dianggarkan dalam APBD;
2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Penganggaran penerimaan dan pengeluaran APBD
harus memiliki dasar hukum penganggaran.

Permasalahan tersebut mengakibatkan
1) Anggaran dan Realisasi Belanja Jasa Pengamanan Obyek Vital pada Satpol PP TA
2011 dan 2012 tidak menggambarkan nilai yang sebenarnya;
2) Risiko bahwa pertanggungjawaban belanja tidak sesuai dengan tahun pelaksanaannya
dilakukan terus menerus pada tahun anggaran berikutnya.

Kondisi tersebut terjadi karena Pengguna Anggaran belum mempedomani
ketentuan tentang pengelolaan belanja daerah.
Atas permasalahan tersebut Kepala Satpol PP Kota Semarang menyatakan
sependapat dengan hasil pemeriksaan dari BPK, dan selanjutnya akan mempedomani
Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga di tahun yang akan datang tidak akan terjadi lagi
pengeluaran yang melebihi anggaran APBD yang sudah ditetapkan.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan Kepala Satpol PP
dalam pelaksanaan kegiatannya mempedomani ketentuan tentang pengelolaan belanja
daerah.



4. Pengendalian dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran atas Beberapa
Kegiatan Kurang Memadai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD
disusun sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran dalam melaksanakan kegiatan
daerah. Sebagaimana fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, maka APBD
berfungsi sebagai otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
11
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun
dengan Peraturan Daerah. APBD Pemerintah Kota Semarang tahun anggaran 2011
ditetapkan dengan Perda No.1 tahun 2011 dan Perda No. 17 tahun 2011 untuk
perubahannya.
Perubahan APBD dilakukan terkait dengan adanya dinamika pelaksanaan tupoksi
pada masing-masing Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). Dengan demikian,
mekanisme penetapan APBD dalam satu tahun anggaran dapat terjadi dua kali yaitu
penetapan anggaran awal tahun atau yang disebut APBD murni dan penetapan anggaran
perubahan atau yang disebut APBD perubahan. Baik APBD murni maupun APBD
perubahan merupakan acuan umum dari Rencana Kerja Pembangunan dan merupakan
bagian dari perencanaan operasional anggaran dan alokasi sumberdaya, yang tujuan
kegiatannya pada pengelolaan belanja daerah secara efektif dan efisien.
Dari hasil penelahaan dan evaluasi pelaksanaan anggaran ditemukan hal-hal
sebagai berikut.
1) Kegiatan belanja yang telah terealisasi tetapi anggarannya tidak
dimunculkan lagi dalam perubahan APBD
Pada APBD murni T.A 2011 terdapat belanja modal di SKPD Sekretariat Daerah
(SETDA) dengan kode rekening 1.20.1.20.03.02.065.5.2.3.15.03 atas Pengadaan
Gorden senilai Rp71.015.450,00 dan kode rekening
1.20.1.20.03.02.065.5.2.3.15.04 atas Pengadaan Karpet senilai Rp5.445.000,00
yang telah selesai dilaksanakan dan telah dilakukan pembayarannya, akan tetapi
dalam APBD-P, anggaran atas kedua kode rekening tersebut tidak ada lagi.
Pencairan dana atau pembayaran atas kedua pekerjaan tersebut dilakukan melalui
SP2D No. 4123/LS/2011/RT tanggal 16 Agustus 2011 untuk pengadaan Gorden
senilai Rp71.015.450,00, dan melalui Surat Bukti Penerimaan Uang bulan Maret
2011 untuk pengadaan karpet senilai Rp5.445.000,00, Berdasarkan hasil
konfirmasi pekerjaan pengadaan gorden dan karpet tersebut secara fisik telah
dilaksanakan dan telah terpasang. Hilangnya alokasi anggaran untuk kedua
pekerjaan pada APBD perubahan membuat pembayaran atau pengeluaran uang
untuk kedua pekerjaan tersebut menjadi tidak berdasar atau dapat disimpulkan
terjadi pengeluaran uang daerah yang tidak berdasarkan APBD.
2) Kegiatan belanja yang telah terealisasi melebihi pagu yang ditetapkan dalam
perubahan APBD
Belanja modal pengadaan stimer dengan kode rekening
1.20.1.20.03.02.069.5.2.3.14.16 yang pada APBD Murni dianggarkan sebesar
Rp35.000.000,00 dan telah dilaksanakan dan dibayarkan dengan SP2D Nomor
4779/LS/2011/RT sebesar Rp34.000.000,00, akan tetapi pada saat APBD
perubahan anggarannya terkoreksi menjadi hanya sebesar Rp17.248.500,00
sehingga pengadaan stimer sebesar Rp16.751.500,00 yang tidak didasarkan APBD.
3) Kegiatan belanja barang untuk dihibahkan tetapi dianggarkan sebagai
anggaran belanja modal
Dinas Tata Kota dan Pertamanan menghibahkan aset hasil pengadaan pada tahun
anggaran 2011 senilai Rp19.422.545.250,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa aset tersebut merupakan output dari belanja modal Dinas Tata Kota dan
Pertamanan TA 2011. Proses penghibahan aset tersebut dilakukan pada tahun 2012
12
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

sehingga pada tahun 2011 masih tercatat dalam Neraca Pemerintah Kota
Semarang.
4) Pengeluaran SP2D untuk kegiatan yang peruntukkannya tidak sesuai
anggaran
Pengembalian sisa dana tunjangan profesi Guru PNSD (tunjangan profesi) dan
pengembalian sisa dana tambahan penghasilan Guru PNSD kepada Kementerian
Pendidikan Nasional TA 2010 senilai Rp1.876.880.500,00 yang seharusnya
dikembalikan pada 2011 tidak dianggarkan pada APBD TA 2011. Selanjutnya
untuk melakukan pembayaran pengembalian dana tersebut dilakukan melalui
penerbitan SP2D dari anggaran belanja kesejahteraan pegawai dan disetorkan
kepada Kas Negara sebagai SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) pada tanggal
28 Maret 2011. Pada APBD perubahan TA 2011 pengembalian dana sertifikasi
guru tersebut dianggarkan dan kemudian diterbitkan SP2D No. 8351/LS/2011/RS
tanggal 28 Desember 2001 sebesar Rp533.900.000,00 dan SP2D No.
8353/LS/2011/RS tanggal 28 Desember 2011 sebesar Rp1.342.980.500,00 untuk
pengembalian dana tersebut. Uang yang dicairkan oleh bendahara Pengeluaran
Dinas Pendidikan atas SP2D tersebut disetorkan kembali sebagai contra pos
belanja kesejahteraan pegawai.
5) Pekerjaan Pengadaan Komputer Server Aplikasi Pelayanan Perpustakaan
tidak sesuai dengan Keluaran atau Hasil yang ditetapkan dalam DPA SKPD
Pada tahun 2011 menurut DPA SKPD Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang, mempunyai Program Pengembangan Budaya Baca yang berupa
Kegiatan Publikasi dan Sosialisasi Perpustakaan. Keluaran dari kegiatan tersebut
adalah tersentralnya semua aplikasi di Kantor Perpustakaan dengan pengadaan
software aplikasi baru dan hasil yang diharapkan adalah terwujudnya pelayanan
prima perpustakaan. Dalam anggaran kegiatan tersebut terdapat pengadaan belanja
modal berupa pengadaan software aplikasi. Berdasarkan hasil penelaahan
dokumen pengadaan diketahui bahwa tujuan dari pengadaan software aplikasi
tersebut adalah meningkatnya kinerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota
Semarang dalam kecepatan, ketepatan, dan efisiensi kerja bendahara dalam
membantu laporan pekerjaan administrasinya dan sasaran pekerjaan ini adalah
tersentralnya data base bendahara dengan didukung aplikasi yang terintegrasi. Dari
tujuan yang tercantum pada dokumen pengadaan dapat disimpulkan bahwa
pengadaaan software aplikasi tidak sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam
DPA SKPD.

6) Pemerintah Kota Semarang Tidak Menganggarkan Pembayaran Pinjaman
Penerusan Untuk Kewajiban Yang Jatuh Tempo Pada 2012
Pemerintah Kota Semarang memiliki kewajiban atas pinjaman penerusan melalui
Kementerian Keuangan yang penarikan dan pembayarannya diatur dengan
Perjanjian Penerusan Pinjaman Nomor SLA-768/DP3/1994 tanggal 21 September
1994 antara Pemkot Semarang dengan Kementerian Keuangan.
Realisasi penarikan pinjaman oleh Pemerintah Kota Semarang sebesar
USD9,608,049.21 atau ekuivalen Rp27.181.765.895,00. Pembayaran kembali
13
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

pinjaman tersebut dijadwalkan untuk 30 kali pembayaran yang dilakukan setiap
tanggal 15 Maret dan 15 September mulai tahun 2000 sampai 2014.
Perjanjian Penerusan pinjaman tersebut juga mengatur kewajiban bunga kepada
Pemerintah Kota Semarang sebesar 11,75% pertahun yang didalamnya telah
termasuk jasa bank.
Berdasarkan kartu realisasi penarikan pinjaman, perhitungan bunga dan realisasi
pembayaran diketahui bahwa setelah tanggal 31 Desember 2011, Pemerintah Kota
Semarang masih memiliki kewajiban sebagai berikut.
Tabel 1.6 Tabel nilai kewajiban Pemerintah Kota Semarang atas SLA-768/DP3/1994
tanggal 21 September 1994
Tanggal Jatuh
Tempo
Utang Pokok (Rp) Bunga (Rp) Jasa Bank (Rp) Jumlah (Rp)

15 Maret 2012 908.332.676,47 316.856.715,31 6.888.189,46 1.232.077.581,24
15 September 2012 908.332.676,47 266.948.881,03 5.803.236,54 1.181.084.794,04
15 Maret 2013 908.332.676,47 210.077.162,90 4.566.894,85 1.122.976.734,21
15 September 2013 908.332.676,47 160.169.328,62 3.481.941,93 1.071.983.047,01
15 Maret 2014 908.332.676,47 105.038.581,45 2.283.447,42 1.015.654.705,34
15 September 2014 908.332.676,47 53.389.776,21 1.160.647,31 962.883.099,98

Tabel di atas menunjukkan bahwa atas pinjaman tersebut nilai yang jatuh tempo
pada TA 2012 terdiri dari angsuran pokok Rp1.816.665.352,94 dan bunga
termasuk jasa bank Rp596.497.022,34.atau sejumlah Rp2.413.162.375,28.
Dari Peraturan Walikota Semarang Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penjabaran
APBD Kota Semarang tahun 2012 diketahui bahwa anggaran pembayaran hutang
pokok tidak dianggarkan, sedangkan anggaran untuk pembayaran bunga
dianggarkan sebesar Rp6.978.937.000,00.
Berdasarkan konfirmasi dari Bidang Perimbangan, diketahui bahwa dalam proses
penganggaran, telah diusulkan alokasi anggaran untuk pembayaran hutang pokok
serta bunga. Anggaran tersebut mencakup pembayaran pokok dan bunga atas SLA
dan pembayaran pokok dan bunga atas pinjaman baru yang telah direncanakan.
Namun demikian, rencana pencairan pinjaman baru tersebut dibatalkan/ditunda
sehingga bagian penganggaran menghapus seluruh anggaran untuk pembayaran
pokok hutang dan justru mempertahankan seluruh anggaran untuk pembayaran
bunga.
Dengan demikian Pemerintah Kota Semarang tidak menganggarkan pembayaran
utang pokok pinjaman penerusan yang jatuh tempo pada 2012.
Berdasarkan SP2D No.0827/LS/2012/RT tanggal 3 April 2012 diketahui bahwa
Pemerintah Kota Semarang telah membayar bunga dan jasa bank sebesar
Rp322.312.100,00 atas kewajiban bunga dan jasa bank yang dijadwalkan sebesar
Rp323.744.904,77 sehingga terdapat perbedaan sebesar Rp1.432.804,77.
Perbedaan ini disebabkan Pemerintah Kota Semarang memiliki kelebihan
pembayaran angsuran pada periode sebelumnya sebesar nilai tersebut.
Terhadap kewajiban atas SLA yang jatuh tempo pada 2012, Pemerintah Kota
Semarang hanya memenuhi kewajiban bunga dan jasa bank, dan tidak memenuhi
14
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

kewajiban angsuran pokok yang seharusnya dijadwalkan pada 15 Maret 2012
sebesar Rp908.332.676,47.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Peraturan Walikota Semarang Nomor 40 tahun 2010 tanggal 30 Desember 2010
tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan APBD Kota Semarang Tahun
Anggaran 2011, mengenai Azas Umum Pelaksanaan APBD dan mengenai Prinsip
Pelaksanaan APBD pada:
(1)) Poin a menyatakan bahwa Semua penerimaan daerah dan pengeluaran
daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah daerah dikelola dalam
APBD.
(2)) Poin f menyatakan bahwa Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada
anggaran belanja jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia dalam APBD.
(3)) Poin i menyatakan bahwa setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran
atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan
dalam APBD.
(4)) poin b menyatakan bahwa penganggaran pengeluaran harus didukung
dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup
dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak
mencukupi kredit anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD.
(5)) Poin d menyatakan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah
dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD
dan dilaksanakan melalui rekening Kas umum Daerah yang ditempatkan
pada PT Bank Jateng
2) Perjanjian Penerusan Pinjaman Nomor SLA-768/DP3/1994 tanggal 21 September
1994 antara Pemerintah Kota Semarang dengan Kementerian Keuangan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:
1) Pengeluaran belanja yang tidak dianggarkan;
2) Potensi pengenaan denda oleh Kementerian Keuangan sebesar 2% per tahun.

Kondisi tersebut terjadi karena:
1) Tim Penyusun Anggaran Daerah kurang cermat dalam menyusun anggaran;
2) Pelaksana anggaran kurang tertib dalam pelaksanaan anggaran.

Atas Permasalahan tersebut Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah,
Kepala DTKP, Kepala Dinas Pendidikan, dan Kepala DPKAD Kota Semarang
menyatakan sependapat dengan hasil pemeriksaan BPK. Selanjutnya Kepala DTKP telah
menindaklanjuti untuk TA 2012 dengan melakukan perubahan posting, Kepala Bagian
Perlengkapan Setda pada tanggal 1 Februari 2012 telah menindaklanjuti dengan
melaksanakan setor kembali atas kegiatan pekerjaan pengadaan gorden, karpet dan
steamer.

15
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan:
1) Tim Penyusun Anggaran Daerah lebih cermat dalam menyusun anggaran dan
perubahannya;
2) Pelaksana anggaran lebih tertib dalam pelaksanaan anggaran.


5. Pengendalian Dalam Proses Inventarisasi Piutang Pajak Reklame Kurang Memadai
Neraca Pemerintah Kota Semarang per 31 Desember 2011 audited menyajikan
saldo Piutang Pajak Reklame sebesar Rp8.494.516.575,00 saldo tersebut berasal dari
mutasi tambah sebesar Rp2.480.109.175,00 dan mutasi kurang sebesar
Rp14.152.958.130,00 dari saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp18.541.355.325,00.
Mutasi penurunan tahun 2011 sebesar Rp14.152.958.130,00 diantaranya sebesar
Rp12.306.808.550,00 merupakan nilai koreksi yang berasal dari hasil inventarisasi
piutang pajak reklame oleh Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Sebagaimana diungkapkan dalam Hasil Pemeriksaan BPK atas LKPD Kota
Semarang TA 2010 Nomor:56B/LHP/XVIII.SMG/05/2011 disebutkan bahwa saldo
piutang pajak sebesar Rp18.541.355.325,00 yang disajikan dalam Neraca Pemerintah
Kota Semarang tidak menunjukkan nilai yang riil. Piutang pajak reklame yang tidak riil
tersebut muncul sebagai akibat dari mekanisme penerbitan SKPD secara otomatis oleh
Pemerintah Kota Semarang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota
Semarang melakukan kegiatan penelusuran dan verifikasi piutang pajak reklame tahun
2003 sampai dengan 2010 dengan membentuk satgas penelusuran dan verifikasi piutang
pajak reklame serta pendampingan dari BPKP Propinsi Jawa Tengah untuk
mengidentifikasi piutang pajak reklame yang riil dan yang tidak riil.
Dari nilai saldo piutang pajak reklame per 31 Desember 2010 sebesar
Rp18.541.355.325,00 yang tidak diyakini realitasnya, diantaranya sebesar
Rp16.924.553.325,00 ditelusuri oleh Tim Satgas dan BPKP karena sebesar
Rp794.462.000,00 telah dibayar oleh debitur dan sebesar Rp822.340.000,00 telah
dibatalkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D) nya berdasarkan hasil monitoring
Bidang Pajak Daerah Kota Semarang.
Prosedur yang dilakukan oleh tim satgas dan BPKP adalah:
1) Desk Evaluation, prosedur ini mendasarkan data dan Sistem Informasi Pendapatan
Asli Daerah (SIMPAD) yang ada pada Bidang Pajak DPKAD Kota Semarang
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi saldo piutang yang berasal dari SKP-D Insidentil yaitu SKP-D
yang masa pajaknya paling lama 30 hari sebagai Piutang rill;
(2) Mengidentifikasi SKP-D menurut data konfirmasi/penagihan yang dilakukan
oleh Bidang Pajak DPKAD sebagai piutang riil;
(3) Mengidentifikasi saldo piutang yang double ketetapan sebagai piutang tidak riil,
yaitu Piutang SKP-D yang diterbitkan dengan kategori Wajib Pajak (WP) sama,
naskah sama, lokasi sama, nilai ketetapan sama, dan tahun ketetapan juga sama.
16
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

2) Konfirmasi ke Lapangan, prosedur ini dilakukan terhadap saldo piutang pajak
reklame 2003-2010 yang masih belum terjelaskan dari Desk Evaluation. Prosedur ini
menghasilkan piutang kategori riil dan tidak riil dengan klasifikasi sebagai berikut :
A. Riil
1. WP menjawab yaitu Wajib Pajak yang dikonfirmasi memberikan jawaban
mengakui nilai piutang yang masih tercatat di neraca Pemerintah Kota
Semarang;
2. WP tidak menjawab yaitu wajib pajak yang dikonfirmasi sampai dengan batas
waktu yang ditentukan tidak memberikan jawaban maka dinyatakan sebagai
piutang riil;
B. Tidak riil
1. Reklame Titipan dan Naskah ada
2. Reklame Titipan dan naskah tidak ada
3. WP tidak ada, naskah ada
4. WP dan Naskah tidak ada
5. Domisili WP tidak ada
6. WP ada naskah tidak ada
7. Double ketetapan
Kegiatan penelusuran dan verifikasi piutang pajak reklame dilakukan sebanyak 3
(tiga) Tahap, yaitu tahap I sejak tanggal 18 Oktober 2011 sampai dengan 30 Desember
2011, Tahap II sejak tanggal 1 s.d 7 Februari 2012 dan Tahap III sejak tanggal 13 s.d 29
Februari 2012. Rincian hasil kegiatan penelusuran dan verifikasi piutang Pajak Reklame
adalah sebagai berikut.

1) Desk Evaluation
Tabel 1.7 Tabel Hasil Desk Evaluation
No Kategori Nilai (Rp)
1. SKP-D Insidentil (Riil) 555.666.075,00
2. Hasil Monitoring Bidang Pajak (riil) 33.986.500,00
3. Double Ketetapan (tidak riil) 541.528.500,00
Jumlah 1.131.181.075,00


2) Konfirmasi Lapangan

Tabel 1.8 Tabel Hasil Konfirmasi Lapangan
No Kategori Nilai (Rp)
1. A.1 1.985.677.500,00
2. A.2 1.813.067.200,00
Jumlah A 3.798.744.700,00
17
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

1. B.1 1.626.010.125,00
2. B.2 707.762.500,00
3. B.3 641.478.400,00
4. B.4 3.224.170.975,00
5. B.5 2.210.837.750,00
6. B.6 2.829.593.300,00
7. B.7 525.427.000,00
Jumlah B 11.765.280.050,00
Jumlah A+B 15.564.024.750,00

3) Pembayaran sebesar Rp222.758.500,00 dan pembatalan SKP-D sebesar
Rp6.589.000,00 yang terjadi selama proses penelusuran piutang pajak reklame.

Atas saldo piutang yang dikategorikan tidak riil atau SKP-D yang dibatalkan,
dilakukan koreksi atas Neraca Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Semarang.
Berdasarkan hasil penelusuran dan verifikasi diatas diketahui bahwa terdapat piutang
pajak reklame yang dikategorikan tidak riil dengan klasifikasi reklame titipan dan naskah
ada senilai Rp1.626.010.125,00. Klasifikasi tersebut antara lain didasarkan karena WP
dalam hal ini adalah Biro Iklan hanya membayar Pajak reklame tahun pertama (jual
putus) sedangkan pajak reklame tahun berikutnya menjadi tanggung jawab pemilik
reklame. Namun SKP-D perpanjangannya masih diterbitkan atas nama biro iklan yang
bersangkutan, sehingga Biro Iklan tersebut tidak bersedia membayar SKP-D
perpanjangan tersebut dan sampai saat pelaksanaan kegiatan inventarisasi naskah
reklame tersebut masih ada/terpasang.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap buku kendali WP yang termasuk dalam
klasifikasi reklame titipan dan naskah ada, diketahui bahwa pada Tahun 2011 terdapat
SKP-D yang diterbitkan minimal senilai Rp15.545.500,00 atas reklame dengan naskah,
wajib pajak dan lokasi yang yang sama. Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan
berdasarkan hasil konfirmasi dengan staf pada Bidang Pajak Daerah belum dilakukan
tindak lanjut baik pendataan maupun pembongkaran/yustisi terhadap reklame dengan
klasifikasi reklame titipan.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Pasal 47 ayat
(1) yang menyebutkan bahwa objek pajak reklame adalah semua penyelenggaraan
reklame.
2) Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Reklame Pasal
3 ayat (1) yang menyebutkan bahwa obyek pajak reklame adalah semua
penyelenggaraan reklame.
3) Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Kerangka Konseptual tentang Pengakuan Aset Paragraf 91 sejalan dengan
penerapan basis akrual, aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar dimuka diakui
ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya
18
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat
diukur atau diestimasi

Permasalahan tersebut mengakibatkan Pemerintah kota Semarang kehilangan
potensi penerimaan piutang pajak reklame dari piutang dengan klasifikasi reklame titipan
dan naskah ada.

Kondisi tersebut terjadi karena:
1) Kepala Bidang Pajak tidak melaksanakan tugasnya secara memadai;
2) Ketua Tim Yustisi tidak efektif melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Atas permasalahan tersebut, Kepala DPKAD Kota Semarang menyatakan bahwa:
1) Piutang pajak reklame sebesar Rp1.626.010.125,00 dikelompokkan dalam piutang
tidak riil sehingga tidak disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD), karena terdapat ketidakbenaran penetapan wajib pajaknya, Piutang Pajak
diklasifikasikan dalam piutang riil manakala memenuhi kriteria objek ada dan wajib
pajaknya benar;
2) Hasil inventarisasi piutang Pajak Reklame tidak bisa serta merta dalam kurun waktu
yang bersamaan ditindak lanjuti dengan kegiatan lainnya (pendataan atau yustisi).

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan Kepala DPKAD
untuk memerintahkan Kepala Bidang Pajak agar melakukan verifikasi dan penagihan atas
piutang pajak dengan kategori reklame titipan dan naskah ada.


6. Pengendalian Pencatatan Persediaan Obat-obatan pada Apotek-Apotek Pelayanan
RSUD Kota Semarang Kurang Memadai
RSUD menyajikan nilai persediaan per 31 Desember 2011 audited sebesar
Rp2.438.399.565,00, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar Rp955.335.239,00
atau -28,15% dari nilai persediaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp3.393.734.704,00.
Persediaan per 31 Desember 2011 tersebut terdiri atas Persediaan Obat-obatan, ATK,
Alat Kebersihan, Cetakan, Alat Listrik, Bahan Makan Gizi dan Air Minum Galon.
Rincian dari Persediaan RSUD dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.9 Tabel Rincian Persediaan
Jenis Barang Tahun 2011 (Rp) Tahun 2010 (Rp) Kenaikan/Penurunan
Obat-Obatan 2.115.304.294,00 2.956.743.657,00 (28,46%)
Gas Oksigen - 34.807.500,00 (100%)
ATK 103.934.053,00 140.215.980,00 (25,88%)
Alat Kebersihan 92.749.759,00 89.248.380,00 3,92%
Cetakan 97.374.750,00 135.757.750,00 (28,27%)
Alat Listrik 17.837.000,00 17.400.430,00 2,51%
Bahan Makan Gizi 11.104.709,00 19.076.607,00 (41,79%)
19
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Air Minum Galon 95.000,00 484.400,00 (80,39%)
Total 2.438.399.565,00 3.393.734.804,00 (28,15%)

Khusus untuk Persediaan Obat-obatan, dapat dirinci lebih lanjut berdasarkan
lokasi penyimpanan dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 1.10 Tabel Rincian Persediaan Obat-Obatan
No Lokasi Penyimpanan Jumlah (Rp)
1. Apotek Rawat Jalan 234.570.542,00
2. Apotek Rawat Inap 237.093.274,00
3. Apotek IGD 179.479.585,00
4. Apotek IBS 305.458.566,00
5. Gudang Farmasi 778.540.259,00
6. Barang Sumbangan DKK 480.000,00
7. Stok Opname Ruangan 379.682.068,00
Total 2.115.304.294,00

Lokasi penyimpanan di atas mencerminkan proses pendistribusian Persediaan
Obat-obatan di RSUD Kota Semarang. Pengelolaan dan pendistribusikan persediaan
obat-obatan dilakukan oleh Instalasi Farmasi melalui Gudang Farmasi, apotek-apotek
pelayanan dan ruangan-ruangan pelayanan. Pengelolaan dan pendistribusian obat-obatan
di RSUD Kota Semarang telah menggunakan Sistem Aplikasi Komputer yang disebut
dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS), sistem ini membantu pencatatan mutasi
barang masuk dan mutasi barang keluar. Adapun mekanisme pengelolaan dan
pendistribusian persediaan obat-obatan dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Obat-obatan dari supplier diterima oleh Gudang Farmasi dan diinput dalam SIMRS.
2) Obat-obatan dalam Gudang Farmasi didistribusikan kepada apotek-apotek pelayanan
berdasarkan permintaan dari apotek yang bersangkutan dan pengiriman disertai struk
kirim barang. Pengiriman barang akan dicatat oleh Gudang Farmasi ke dalam SIMRS
3) Obat-obatan yang dikirim oleh Gudang Farmasi diterima oleh apotek-apotek
pelayanan dan akan dicatat dalam kartu stok.
4) Apotek-apotek pelayanan mencatat mutasi keluar barang berdasarkan Resep untuk
pasien dan berdasarkan Struk Kirim Barang untuk mutasi antar apotek maupun
mutasi ruangan pelayanan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas prosedur dan mekanisme pengelolaan obat-
obatan di RSUD Kota Semarang diketahui hal-hal sebagai berikut :
1) Nilai persediaan obat-obatan di apotek-apotek pelayanan yang tercantum dalam
SIMRS pada 31 Desember 2011 tidak sama dengan nilai hasil stok opname
31 Desember 2011. Akan tetapi pada awal tahun 2012 dilakukan adjustment pada
SIMRS untuk menyamakan dengan nilai perhitungan stok opname. Untuk melakukan
penelusuran terhadap selisih tersebut pihak apoteker selaku pengelola apotek-apotek
pelayanan menyatakan kesulitan karena tidak lengkapnya bukti pendukung mutasi
20
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

masuk barang. Dengan kondisi bahwa beban transaksi mutasi masuk barang sangat
besar, apabila terjadi selisih stok maka sulit untuk melakukan verifikasi data.
2) SIMRS menyajikan pengelompokan jenis obat sebagai dasar apoteker untuk
menginput mutasi obat berdasarkan resep atau struk kirim barang. Berdasarkan
konfirmasi dengan apoteker diperoleh informasi bahwa pengelompokan obat yang
disajikan oleh SIMRS masih menimbulkan perbedaan persepsi dengan apoteker.
3) Dalam rangka pelayanan kepada pasien diperbolehkan untuk saling memakai atau
menggunakan obat antar apotek. Namun demikian, transaksi antar apotek ini tidak
didukung dengan bukti struk kirim dan mutasi penerimaan barang antar apotek
pelayanan tidak seluruhnya dicatatkan dalam SIMRS. Kondisi ini semakin
menyulitkan penelusuran atas selisih pencatatan yang terjadi.
4) Dalam tahun 2011 terjadi pencatatan mutasi penerimaan barang antar apotek
pelayanan yang bersifat dummy dengan tujuan untuk mengantisipasi posisi stok
barang yang tercatat di persediaan berjumlah nol (tidak ada) dan yang berjumlah
minus. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi agar transaksi pembayaran tetap
dapat di eksekusi oleh system, karena sistem tidak dapat mengeksekusi persediaan
yang tercatat nol atau minus.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010 Lampiran
I.06 PSAP 05 Akuntansi Persediaan :
(1) Pengakuan
(1)) Par 13 yang menyatakan bahwa persediaan diakui (a) pada saat potensi
manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal, (b) pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah;
(2)) Par 14 yang menyatakan bahwa pada akhir periode akuntansi catatan
persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi fisik.
(2) Pengukuran
(1)) Par 15 Persediaan disajikan sebesar :
((1)) biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
((2)) biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
((3)) nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
(2)) Par 17 yang menyatakan bahwa Persediaan dapat dinilai dengan
menggunakan:
((1)) Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang;
((2)) Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak
material dan bermacam-macam jenis.
(3) Beban Persediaan
(1)) Par 22 yang menyatakan bahwa beban persediaan dicatat sebesar pemakaian
persediaan (use of goods).
21
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

(2)) Par 24 yang menyatakan bahwa dalam hal persediaan dicatat secara
perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan
catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode
penilaian yang digunakan.
2) Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang, pada Kebijakan Akuntansi Nomor
10 tentang Aset
(3)) Pengakuan Persediaan pada Par 55 yang menyatakan bahwa pada akhir
periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik
(stock opname).
(4)) Pengukuran Persediaan pada Par 58 yang menyatakan bahwa nilai pembelian
yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh
atau menggunakan metode FIFO (First In First Out) atau persediaan yang
dibeli pertama yang digunakan, sehingga persediaan yang ada tinggal
persediaan hasil atau sisa pembelian akhir. Pencatatan persediaan
menggunakan metode perpetual dengan tetap mendasarkan hasil inventarisasi
(stock opname).

Permasalahan tersebut mengakibatkan nilai Persediaan Obat-obatan di apotek-
apotek pelayanan di RSUD Kota Semarang senilai Rp956.601.967,00 tidak dapat diyakini
kewajaran penyajiannya.

Kondisi tersebut terjadi karena:
Apoteker Pengelola Apotek (APA) pelayanan tidak melakukan pencatatan data atas
mutasi persediaan obat antar apotek pelayanan secara memadai dan kurang memahami
pengelompokan jenis obat dalam SIMRS.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD menyatakan bahwa yang ditemukan
dari item 1,2,3 dan 4 memang demikian adanya. Namun, nilai persediaan obat dalam
laporan keuangan dapat diyakini kewajaran penyajian datanya, mengingat data yang
disajikan bagian Farmasi selama ini berdasarkan jumlah persediaan riil akhir tahun 2011.
Nilai persediaan riil tersebut sama dengan perhitungan jumlah persediaan awal tahun
2011 ditambah jumlah pembelian tahun 2011 dikurangi jumlah pemakaian tahun 2011.
Selanjutnya mulai Januari 2012 telah dilakukan perbaikan atas kelemahan yang
ditemukan BPK.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan Direktur RSUD
Kota Semarang untuk memerintahkan Apoteker Pengelola Apotek (APA) pelayanan
melakukan pencatatan data atas mutasi persediaan obat antar apotek pelayanan secara
memadai dan melakukan koordinasi atas pengelompokan jenis obat dengan pengelola
SIMRS.


22
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

7. Pengendalian Atas Pengelolaan dan Pencatatan Aset Gedung dan Bangunan serta
Peralatan dan Mesin Kurang Memadai
Aset tetap Pemerintah Kota Semarang audited di Neraca per 31 Desember 2011
disajikan sebesar Rp5.267.836.356.524,00. Dalam aset tersebut, gedung dan bangunan
disajikan sebesar Rp1.251.241.565.551,00 dan Aset Peralatan dan Mesin Pemerintah
Kota Semarang sebesar Rp789.457.993.437,00.
Nilai Aset tetap Pemerintah Kota Semarang di Neraca per 31 Desember 2011
disusun berdasarkan pencatatan pada program Simbada (Sistem Informasi Barang
Daerah). Program ini menyediakan data Kartu Inventaris Barang (KIB) A, B, C, D dan E
seluruh SKPD yang di-input oleh masing-masing pengurus barang SKPD dan dikompilasi
oleh Bidang Aset SKPD. Mutasi atas aset unaudited dapat disajikan sebagai berikut.

Tabel 1.11 Tabel Mutasi Aset TA 2011
Akun
Saldo 31 Desember
2010 (Rp)
Mutasi (Rp)
Saldo 31 Desember
2011 (Rp)
Tanah
3.231.376.300.352,00 80.457.280.512,00 3.311.833.580.864,00
Peralatan dan Mesin
714.479.588.727,00 74.978.404.710,00 789.457.993.437,00
Gedung dan Bangunan
1.123.254.850.565,00 127.986.714.986,00 1.251.241.565.551,00
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
741.991.302.991,00 122.452.875.014,00 864.444.178.005,00
Aset Tetap Lainnya
36.836.608.031,00 24.160.571.205,00 60.997.179.236,00
Konstruksi dalam
Pengerjaan
24.673.007.041,00 2.601.584.070,00 27.274.591.111,00
Akumulasi Penyusutan
(869.727.494.531,15) (167.685.237.148,85) (1.037.412.731.680,00)
Total Aset Tetap
5.002.884.163.175,85 264.952.193.348,15 5.267.836.356.524,00

Pemeriksaan atas dokumen dan hasil wawancara diketahui hal-hal sebagai
berikut:
1) Gedung dan Bangunan
(1) Pemerintah Kota Semarang menghapus aset yang masih digunakan
Tahun 2011 Pemerintah Kota Semarang melakukan penghapusan aset
sebanyak dua kali, yakni penghapusan gedung dan bangunan, dan barang
inventaris. Penghapusan gedung dan bangunan ditetapkan dengan Keputusan
Walikota Semarang Nomor 028.1/0455 tentang Penghapusan Gedung dan
Bangunan Milik Pemerintah Kota Semarang dari Daftar Inventaris Barang Milik
Daerah Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011 tanggal 28 Desember 2011.
Penghapusan atas 17 gedung dan bangunan dilakukan pada 6 SKPD.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa hanya 8 gedung dan
bangunan yang diusulkan penghapusannya, sedangkan 9 bangunan lainnya justru
diusulkan rehabilitasi sedang atau hanya penghapusan sisa bongkaran atap.
Namun usulan ini ditindaklanjuti oleh Bagian Aset dengan melakukan proses
penghapusan 17 gedung dan bangunan tersebut sampai terbit SK Walikota.
23
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Penghapusan ini tidak mempengaruhi penyajian di Neraca, per 31
Desember 2011, namun menunjukkan kelemahan pengendalian atas pengelolaan
aset.

(2) Dalam KIB C terdapat Gedung dan bangunan yang masih diragukan
kepemilikannya.
Dinas Bina marga menyajikan Gedung dan bangunan sebesar
Rp3.746.972.357,00. Penelusuran atas dokumen KIB C (Gedung dan Bangunan)
diketahui bahwa terdapat gedung dan bangunan yang diragukan kepemilikannya.
Gedung dan bangunan tersebut adalah:
Tabel 1.12 Tabel Rincian Gedung dan Bangunan
No. Gedung dan Bangunan Keterangan Nilai pada KIB C (Rp)
1. Masjid Al- Taqwa Terletak di Kel. Ngaliyan 187.893.700,00
2. TK/SD Kurmosari Sekolah Swasata 152.395.200,00
3. TK/SD Kanisius Kota Semarang Sekolah Swasata 355.588.800,00
4. Wisma Karya Terletak di Kec. Gajah Mungkur 87.269.000,00
Jumlah 783.146.700,00

Dari hasil wawancara dengan pengurus barang diketahui bahwa gedung
dan bangunan tersebut sudah tersaji sejak adanya Simbada (Sistem Informasi
Barang Daerah) yakni sejak tahun 2009. Pengurus barang tidak pernah
melakukan validasi kepemilikan gedung dan bangunan tersebut.
Atas permasalahan ini Pemerintah Kota Semarang masih menelusuri
bukti kepemilikan atas aset di atas.

2) Peralatan dan Mesin
(1) Pengamanan atas aset Peralatan dan Mesin tidak dilakukan secara
memadai
Rincian Aset Peralatan dan Mesin pada beberapa SKPD adalah sebagai
berikut.
Tabel 1.13 Tabel Rincian Peralatan dan Mesin
No. SKPD Nilai (Rp)
1. Dinas Pertanian 3.304.521.912,00
2. Dinas Perhubkominfo 23.691.605.974,00
3. Dinas Kebakaran 21.914.899.913,00
4. Dinas Pendidikan 395.496.745.370,00
5. Dinas Bina Marga 12.451.509.836,00
6. Dinas PSDA dan ESDM 22.203.117.198,00
Jumlah
479.062.400.203,00

24
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Hasil pemeriksaan fisik peralatan dan mesin secara uji petik yang
dilakukan pada Dinas Pertanian tanggal 10 April 2012 atas laptop/ notebook dan
camera menunjukkan bahwa terhadap barang-barang tersebut tidak diberi label
nomor inventaris. Tidak adanya label nomor inventaris pada barang inventaris
mengakibatkan penelusuran antara daftar barang di KIB B dengan fisik barang
tidak dapat dilakukan sehingga tidak dapat didentifikasi apakah barang yang di
tunjukkan pada saat cek fisik adalah barang yang dimaksud dan benar-benar
barang milik Pemerintah Kota. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan atas Aset
tetap tanggal 10 April 2012, Pengurus barang hanya meyakini keberadaan
barang daerah yang diperoleh sejak tahun 2009, kecuali untuk alat angkutan.
Hal yang sama terjadi pada Dinas Perhubkominfo untuk alat pemadam
kebakaran. Pengurus barang juga tidak dapat mengidentifikasi alat pemadam
kebakaran yang terdaftar pada KIB B. Pengurus barang Dinas Perhubkominfo
tidak meyakini keberadaan aset peralatan dan mesin yang tersaji dalam KIB B.
Hal ini berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik atas Aset Tetap tanggal
11 April 2012.
Konfirmasi dari petugas pengurus barang pada Dinas tersebut juga
menunjukkan bahwa sampai dengan saat pemeriksaan, sebagian besar aset
Peralatan dan Mesin pada Dinas Pertanian, Dinas Bina Marga, Dinas
Perhubkominfo, dan PSDA dan ESDM tidak diberi label nomor inventaris.

(2) Pencatatan atas aset Peralatan dan Mesin tidak lengkap
Hasil pemeriksaan terhadap Kartu Inventaris Barang Peralatan dan Mesin
(KIB B) menunjukkan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.14 Tabel Rincian KIB B
No. Peralatan dan Mesin Nilai (Rp)
1. Alat -Alat Besar 85.189.420.015,00
2. Alat- Alat Angkutan 130.108.462.695,00
3. Alat Bengkel Dan Alat Ukur 178.096.633.741,00
4. Alat Pertanian 5.241.672.543,00
5. Alat Kantor Dan Rumah Tangga 273.694.745.939,00
6. Alat Studio Dan Alat Komunikasi 14.263.605.012,00
7. Alat-Alat Kedokteran 65.488.416.877,00
8. Alat Laboratorim 40.474.491.908,00
9. Alat-Alat Persenjataan/ Keamanan 1.307.832.072,00
Jumlah 793.865.280.802,00

Informasi yang disajikan dalam KIB B per item barang adalah kode barang,
nama barang, tahun pembelian dan nilai. Namun demikian, merk dan type barang
tidak dicantumkan sehingga menyulitkan identifikasi pada saat inventarisasi fisik atas
barang yang tercantum dalam KIB. Kesulitan identifikasi ini dibuktikan pada saat
pemeriksaan uji petik pada Dinas Pertanian, Perhubungan Komunikasi dan Informasi
25
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

dan Dinas PSDA dan ESDM, pengurus barang tidak dapat mengidentifikasi barang
yang ada dalam KIB B.

(3) Terdapat barang daerah yang masih tercatat dalam Kartu Inventaris Barang
namun tidak dapat ditunjukkan keberadaannya.
Aset peralatan dan mesin pada Dinas Bina Marga disajikan sebesar
Rp12.451.509.836,00. Penelusuran atas laporan Simbada diketahui bahwa aset
tersebut terdiri dari:
Tabel 1.15 Aset peralatan dan mesin pada Dinas Bina Marga
No. Nama Bidang Barang Nilai (Rp)
1. Alat-alat besar 4.800.056.356,00
2. Alat-alat angkutan 5.646.115.361,00
3. Alat bengkel dan alat ukur 51.841.601,00
4. Alat kantor dan rumah tangga 1.661.073.080,00
5. Alat studio dan alat komunikasi 93.199.974,00
6. Alat-alat kedokteran 1.468.500,00
7. Alat laboratorium 197.754.965,00
Jumlah 12.451.509.837,00

Pemeriksaan fisik dan hasil wawancara dengan pengurus barang Dinas Bina
Marga diketahui bahwa aset yang tertera dalam KIB B (Peralatan dan Mesin), selain
untuk alat-alat besar dan alat angkutan, tidak diketahui keberadaannya, Alat-alat
besar dan sebagian besar alat angkutan ini dikelola tersendiri oleh bidang Peralatan
dan Perbekalan Dinas Bina Marga. Bidang ini melaporkan kondisi terakhir alat besar
dan alat angkutan yang berada dibawah pengelolaannya kepada Pengurus barang
sebagai dasar pencatatan KIB B Dinas Bina Marga.
Pengurus bersama dengan Kepala Sub Bagian Umum Dinas Bina Marga
telah melakukan inventarisasi secara bertahap dan membuat Kartu Inventaris
Ruangan (KIR) per April 2011 pada tiga ruangan, yakni ruang Kepala Dinas,
Sekretaris Dinas dan ruang Sekretariat.
Pada saat pemeriksaan fisik, pengurus barang tidak dapat menunjukkan
barang yang tercatat dalam KIB B. Hasil konfirmasi dengan pengurus barang pada
tanggal 2 Mei 2012, pengurus barang tidak meyakini bahwa barang yang tercatat
dalam KIB B masih ada. Untuk barang yang tercantum dalam KIR yang berada di
tiga ruangan dan alat-alat berat dan angkutan, pengurus barang dapat menunjukkan
dengan pasti. Hal ini terjadi karena barang daerah yang tercatat pada KIB B
merupakan barang lama yang tercatat sejak adanya Simbada.
Hasil pemeriksaan fisik secara sampel pada Dinas Pertanian menunjukkan
bahwa dari 17 buah kamera senilai total Rp61.504.475,00 yang tercatat dalam KIB B,
hanya 11 buah yang dapat ditunjukkan oleh pengurus barang. Tidak diketahuinya
keberadaan 6 buah kemera tersebut menunjukkan kurangnya pengawasan dari
26
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

pengguna barang. Pada akhir pemeriksaan, pengurus barang membuat pernyataan
bahwa keenam kamera tersebut ada dan telah diberi label inventaris.
Hal serupa terjadi pada Dinas PSDA dan ESDM, dari 15 laptop/notebook
senilai Rp131.605.773,00 hanya 8 buah yang diketahui keberadaannya pada saat cek
fisik dan tidak terdapat informasi pemakainya karena berita acara peminjaman tidak
terarsip dengan baik. Selanjutnya pada hari yang berbeda, pengurus barang dapat
menunjukkan 7 laptop lainnya dan memberikan pernyataan bahwa terdapat sebuah
kamera yang hilang. Kamera yang dinyatakan hilang tersebut masih tercatat di KIB B
dengan nilai Rp2.223.109,00.

(4) Terdapat barang daerah yang sudah rusak masih tercatat sebagai Aset Tetap
dalam Neraca per 31 Desember 2011
Hasil konfirmasi dengan pengurus barang pada Dinas Pemadam Kebakaran,
Dinas PSDA dan ESDM dan Dinas Bina Marga menunjukkan bahwa terdapat barang
yang kondisinya telah rusak berat dan tidak dapat digunakan namun pencatatannya
belum dikeluarkan dari dalam KIB B dan masih tercatat sebagai Aset Tetap Peralatan
dan Mesin per 31 Desember 2011.
Berdasarkan sampel pemeriksaan fisik dan reviu KIB B pada tiga SKPD,
diketahui barang senilai Rp1.169.816.450,00 telah dalam kondisi rusak berat. Rincian
sebagai berikut.
Tabel 1.16 Tabel Rincian Barang Rusak pada SKPD Sampel
No. Nama SKPD Jenis Peralatan dan Mesin Nilai (Rp)
1. Dinas Bina Marga AC, kursi, lemari, sepeda motor, dll 893.799.762,00
2. Dinas PSDA dan
ESDM
Televisi, UPS, Dump truck, dll 249.731.688,00
3. Dinas Kebakaran Kursi lipat, helm pemadam, pakaian tahan
panas
26.285.000,00
1.169.816.450,00
Hasil wawancara yang dilakukan dengan para pengurus barang menunjukkan
bahwa aset yang tercatat dalam KIB merupakan data yang tersaji sejak adanya
Simbada (TA 2009). Pengurus barang hanya melanjutkan mutasi barang daerah tanpa
melakukan pemeriksaan atas keberadaan barang yang tercatat dalam KIB.
Untuk melakukan penghapusan atas barang, pengurus barang mengajukan
usulan penghapusan kepada Bidang Aset yang akan ditindaklanjuti dengan
pengecekan fisik di lapangan. Hasil pengecekan fisik akan dilanjutkan dengan proses
penghapusan sampai diterbitkan SK penghapusan.

(5) Sebagian pengurus barang tidak membuat KIR (Kartu Inventaris Ruangan)
Sebagai pengendalian atas keberadaan fisik barang inventaris kantor dalam
setiap ruangan, pengurus barang bertugas membuat KIR (Kartu Inventaris Ruangan).
Penelusuran dokumen dan pemeriksaan fisik pada beberapa dinas diketahui bahwa
dari 51 SKPD, terdapat 25 SKPD yang tidak memiliki KIR. Dari nilai peralatan dan
mesin yang disajikan di Neraca sebesar Rp793.865.280.804,00, senilai
Rp215.297.882.710,00 merupakan alat-alat besar dan alat angkutan. Total nilai
27
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

peralatan dan mesin diluar alat besar dan angkutan yang tidak dibuat KIR adalah
sebesar Rp523.316.575.915,00.
Salah satu fungsi KIR adalah untuk mengkontrol keberadaan aset. Tanpa
adanya KIR, maka pengendalian atas keberadaan aset menjadi lemah.

(6) Terdapat pencatatan ganda atas aset Peralatan dan Mesin
Hasil pemeriksaan uji petik atas KIB B untuk jenis barang berupa kendaraan
roda empat tahun 2011 pada beberapa SKPD menunjukkan masih terjadinya
pencatatan ganda atas kendaraan bermotor roda 4. Rincian sebagai berikut.
Tabel 1.17 Tabel Rincian Pencatatan Ganda
No. Nama SKPD
Data menurut KIB B
Hasil pemeriksaan atas dokumen
kepemilikan
Koreksi
Ket.
(unit)
Nilai (Rp) Ket. (unit) Nilai (Rp) Nilai (Rp)
1. Dinas
Pendidikan
84 5.380.888.165,00 57

4.235.888.165,00
1.145.000.000,00
2. Sekda 5 338.500.000,00 3

222.000.000,00
116.500.000,00
3.
Tercatat di
Sekda dan
dinas lain
24 4.125.842.732,00 12 2.062.921.366,00 2.062.921.366,00

Jumlah 113
9.845.230.897,00
72
6.520.809.531,00 3.324.421.366,00

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada Dinas Pendidikan, tercatat dalam
KIB B sebanyak 84 unit kendaraan roda 4 senilai Rp5.380.888.165,00. Namun, dari
hasil konfirmasi kepada pengurus barang dan penelusuran lebih lanjut dokumen
diketahui bahwa 50 unit kendaraan yang dilengkapi bukti kepemilikan dan 7 unit
kendaraan digunakan untuk praktik siswa SMK. Sebanyak 25 unit kendaraan
merupakan kekeliruan pencatatan ganda sebesar Rp1.145.000.000,00 dan sebanyak
dua kendaraan merupakan kesalahan pencatatan kode atas 2 jenis barang yaitu Almari
Etalase senilai Rp985.000,00 dan Outside Micrometer senilai Rp375.000,00 yang
tercatat dalam sub unit kendaraan bermotor.
Pada Sekretaris Daerah, terdapat pencatatan ganda di KIB B sebanyak 2 unit
kendaraan mobil senilai Rp116.500.000,00. Selanjutnya masih terdapat 12 unit
kendaraan roda 4 yang tercatat dalam KIB B Sekretaris Daerah, namun juga tercatat
pada KIB B SKPD lainnya senilai Rp2.062.921.366,00. Pencatatan ganda pada Setda
dengan dinas lain terjadi karena adanya penyerahan aset kendaraan roda 4 dari Setda
kepada dinas lain namun pengurus barang Setda tidak mengeluarkan pencatatannya
dari KIB B Setda.
Atas permasalahan di atas, telah dilakukan koreksi mengurangi aset peralatan
dan mesin senilai Rp3.324.421.366,00.



28
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

(7) Terdapat aset tetap peralatan dan mesin yang telah dihapuskan namun masih
tercatat dalam Neraca
Penelusuran atas dokumen penghapusan menunjukkan bahwa terdapat
penghapusan aset peralatan dan mesin selain kendaraan bermotor pada 8 SKPD.
Penghapusan dilakukan berdasarkan SK Sekretaris Daerah Kota Semarang Selaku
Pengelola Barang Daerah Nomor 028.1/456 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011.
Atas penghapusan aset ini belum dilakukan pembebanan pada Laporan Operasional
tahun anggaran 2011.
SK penghapusan ini tidak mencantumkan nilai per jenis aset, hanya
mencantumkan nama, jumlah dan kondisi barang.
Atas permasalahan ini Bidang Aset dan Pengurus Barang telah menelusuri
barang yang dimaksud untuk dihapuskan dengan pencatatan pada KIB. Atas hal
tersebut telah dilakukan reklasifikasi aset tetap sebesar Rp1.082.866.001,00 menjadi
aset lainnya.

(8) Terdapat aset peralatan dan mesin yang dipinjampakaikan
Pemeriksaan fisik pada Dinas Pertanian diketahui bahwa terdapat aset yang
dipinjampakaikan kepada kelompok tani. Sedangkan pinjam pakai yang diijinkan
adalah pinjam pakai antar instansi pemerintah. Aset yang dipinjampakaikan tersebut
diantaranya milk can, hand sprayer, pompa air dan lain-lain. Pinjam pakai diberikan
kepada kelompok tani selama 2 tahun dan dapat diperpanjang. Pinjam pakai tersebut
dilakukan dengan surat perjanjian antara Kepala SKPD selaku pengguna barang
dengan kelompok tani. Menurut Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Daerah, Pinjam pakai barang milik daerah hanya dapat
dilaksanakan antar Pemerintah dan dilaksanakan oleh Pengelola Barang yakni Setda
dengan mendapat persetujuan Kepala Daerah. Hal ini mengakibatkan pengelola
barang kesulitan melakukan pemantauan atas aset daerah yang dipinjampakaikan.
Rincian barang yang dipinjampakaikan sebagai pada lampiran 1.

(9) Terdapat Aset Tetap Lainnya yang dikerjasamakan dan diperjualbelikan
Selama tahun 2011, pada Dinas Pertanian terdapat penambahan aset tetap
lainnya senilai Rp112.088.110,00 berupa 3.500 bibit tanaman anggrek. Aset tersebut
dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk dilakukan pembibitan kemudian hasilnya
dijual. Perjanjian kerja sama dilakukan antara Kepala UPTD Kebun Dinas Mijen
dengan kelompok tani dan diketahui oleh kepala dinas.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa bibit anggrek yang disimpan dalam
green house di Kebun Dinas Mijen hanya sejumlah 3.140 pot bibit anggrek, sisanya
sebanyak 360 pot senilai Rp11.529.062,74 telah dijual dan hasilnya digunakan
langsung oleh pihak ketiga.
Hasil penjualan anggrek tersebut akan digunakan untuk membeli anggrek
kembali sejumlah yang dijual. Berdasarkan perjanjian kerja sama, keuntungan atas
penjualan anggrek dibagi 70% untuk pengelola dan 30% untuk Dinas Pertanian yang
selanjutnya disetor sebagai Pendapatan Asli Daerah.

29
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Permasalahan-permasalahan tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian
intern atas aset tetap belum memadai.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntasi Pemerintahan pada PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap pada:
1) Paragraf 11: Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya
signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam
kondisi siap pakai.
2) Paragraf 15: Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
3) Paragraf 18 : Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Daerah pada Pasal 56 ayat (1) menyatakan bahwa Barang milik
daerah yang sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan, dihapus dari Daftar Inventaris
Barang Milik Daerah.
3. Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Daerah pada:
1) II Pejabat Pengelola Barang Daerah Nomor 6. Tugas Pengurus Barang poin a)
mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-masing SKPD yang
berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah ke dalam Kartu Inventaris
Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku
Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.
2) VII Penatausahaan Barang Daerah Nomor 3. Inventarisasi pada poin a) Peran dan
Fungsi Inventarisasi.
Inventarisasi merupakan kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan,
pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang
milik daerah dalam unit pemakaian.
Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku Inventaris yang menunjukkan semua
kekayan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak.
Buku inventaris tersebut memuat data meliputi lokasi, jenis/merk type, jumlah,
ukuran, harga, tahun pembelian, asal barang, keadaan barang dan sebagainya.
Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai
fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka:
(1)) Poin a) pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap
barang;
(2)) Poin b) usaha untuk menggunakan memanfaatkan setiap barang secara
maksimal sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing; dan
(3)) Poin c) menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah.
30
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Barang inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
yang penggunaannya lebih dari satu tahun dan dicatat serta didaftar dalam Buku
Inventaris.
3) VII Penatausahaan Nomor 4 Pelaporan huruf l: Laporan inventarisasi barang
(mutasi bertambah dan/atau berkurang) selain mencantumkan jenis, merek, type,
dan lain sebagainya juga harus mencantumkan nilai barang.
4) Bab VIII Pemanfaatan pada nomor b. Pengertian pemanfaatan 1. Pinjam pakai
pada:
(1)) Poin d) bahwa Pinjam pakai barang milik daerah hanya dapat dilaksanakan
antar Pemerintah;
(2)) Poin e) bahwa Pinjam pakai barang milik daerah ditetapkan dengan Surat
Perjanjian dan penyerahannya dituangkan dalam Berita Acara;
(3)) Poin f) bahwa Surat Perjanjian Pinjam Pakai dilaksanakan oleh pengelola
setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:
1) Tidak adanya KIR menyulitkan penelusuran lokasi aset peralatan dan mesin ;
2) Aset yang dipinjampakai kepada non instansi pemerintah menimbulkan risiko
kehilangan aset;
3) SK Penghapusan yang tidak menyebutkan nilai aset dan informasi di KIB yang tidak
jelas menyulitkan penelusuran pada aset dimaksud dalam SK dan KIB.

Kondisi tersebut disebabkan:
1) Kepala bidang aset dan Walikota kurang cermat dalam melakukan proses
penghapusan barang dan melakukan proses sosialisasi atas SK penghapusan aset;
2) Pengurus barang SKPD terkait tidak melakukan pencatatan aset sesuai ketentuan,
dan tidak berdasarkan data dukung serta keberadaan fisik aset;
3) Kepala Dinas Pertanian tidak mempedomani peraturan terkait pengelolaan aset
pemerintah daerah.

Atas permasalahan penghapusan aset yang masih digunakan Kepala DPKAD
menyatakan sependapat dengan penjelasan bahwa akan disajikan dalam CaLK dan
ditindaklanjuti dengan menerbitkan Perubahan SK dimaksud. Atas permasalahan gedung
dan bangunan yang masih diragukan kepemilikannya pada Dinas Bina Marga, Kepala
Dinas Bina Marga dan Kepala DPKAD sependapat dan akan melakukan pengecekan
ulang terhadap status kepemilikan aset tanah dan bangunan dimaksud.
Atas permasalahan pengamanan dan pencatatan aset Peralatan dan Mesin
(poin 2)(1) dan 2)(3)) Kepala DPKAD setuju, sedangkan untuk barang daerah yang masih
tercatat dalam KIB namun tidak diketahui keberadaannya, Kepala DPKAD dan Kepala
Dinas Pertanian menyatakan tidak setuju karena barang yang dimaksud (laptop dan
kamera) sedang digunakan untuk kegiatan lapangan.
Atas permasalahan barang daerah yang rusak namun masih tercatat dalam KIB
dan sebagian pengurus tidak membuat KIR (poin 2)(4) dan 2)(5)), Kepala DPKAD,
Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas PSDA dan ESDM dan Kepala Dinas Pemadam
31
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Kebakaran sependapat dan akan melakukan inventarisasi aset, membuat KIR dan
memberi label pada aset daerah.

Permasalahan pencatatan ganda pada Peralatan dan Mesin, Kepala DPKAD
sependapat. Atas kelebihan catat total sebesar Rp3.324.421.366,00, Kepala DPKAD
mengusulkan agar dilakukan koreksi.
Atas permasalahan peralatan dan mesin yang telah dihapuskan namun masih
tercatat dalam Neraca, Kepala Dinas DPKAD setuju dengan penjelasan bahwa total nilai
penghapusan tersebut adalah sebesar Rp1.082.866.001,00. Atas permasalahan ini Kepala
DPKAD mengusulkan koreksi per jenis barang dimaksud.
Kepala DPKAD dan Kepala Dinas Pertanian menyatakan setuju dengan temuan
pemeriksaan tentang pinjam pakai peralatan dan mesin, dan aset lainnya yang
dikerjasamakan dan diperjualbelikan (poin 2)(7) dan 2)(8)) dan akan memberlakukan
sesuai peraturan atas Peralatan dan Mesin yang dipinjampakai.
Atas komentar Dinas Pertanian pada poin 2)(1) dan 2)(3) di atas kurang tepat
karena tim tidak dapat meyakini barang yang ditunjukkan adalah benar barang milik
SKPD bersangkutan karena tidak dapat dilakukan penelusuran atas aset yang ada dengan
pencatatan di KIB.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar:
1) Menginstruksikan Kepala bidang Aset DPKAD agar melakukan verifikasi atas
usulan penghapusan aset dan melaporkan hasilnya kepada Walikota;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian, Bina Marga, Dishubkominfo, PSDA dan
ESDM, Pemadam Kebakaran, Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan
memerintahkan pengurus barang untuk melakukan verifikasi terhadap pencatatan
aset sesuai ketentuan, agar tertib menyusun KIR dan mencatat aset berdasarkan data
dukung serta keberadaan fisik aset dan melaporkan hasilnya kepada Walikota;
3) Menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk meningkatkan pemahaman
pengelolaan aset melalui diklat pengelolaan aset;
4) Kepala Dinas Pertanian agar meminjamkan aset hanya kepada instansi pemerintah,
surat perjanjian pinjam pakai agar disetujui oleh Kepala Daerah dan menjaga aset
yang dikerjasamakan dengan pihak lain.


8. Pengendalian atas Pengelolaan dan Pencatatan Rekening Uang Jaminan Bongkar
Reklame dan Uang Jaminan Penduduk Boro Kurang Memadai
Neraca per 31 Desember 2011 audited pada Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Semarang menyajikan utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) sebesar
Rp8.998.310.538,00 nilai utang PFK tersebut mencakup Utang UJB Reklame dan Utang
UJPB dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.18 Saldo Utang UJB Reklame dan UJPB per 31 Desember 2011
No Uraian Saldo
1 UJB Reklame Rp6.658.299.839,00
2 UJPB Rp1.453.669.662,00
32
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH


Pengelolaan rekening UJB Reklame dan UJPB dilakukan melalui rekening Kas
Non Anggaran karena UJB Reklame dan UJPB merupakan dana pihak ketiga sehingga
transfer penerimaan dan pengeluaran kasnya tidak mempengaruhi APBD.
UJB Reklame ada mulai tahun 2008 dan pengelolaan rekeningnya bergabung
dengan rekening Kasda. Pada tahun 2009 dibuka rekening untuk UJB Reklame pada
Bank Jateng dengan Nomor Rekening 1021003341. Saldo UJB Reklame yang terkumpul
pada Kasda sebelum dibukanya rekening khusus tersebut, dipindahbukukan ke rekening
UJB Reklame tersebut. Sedangkan UJPB ada mulai tahun 2010 dengan dibukanya
rekening pada Bank Jateng dengan Nomor Rekening 1021005122. Setelah dibukanya
rekening khusus UJB Reklame dan UJPB, penyelenggara reklame menyetor langsung ke
rekening UJB Reklame atau UJPB sesuai keperluan.
Pengelolaan rekening UJB Reklame dan UPJB dilakukan oleh UPTD Kasda,
Saldo rekening UJB Reklame dan rekening UJPB per 31 Desember 2011 menunjukkan
nilai sebesar Rp6.674.997.839,00 dan Rp1.453.669.662,00. Saldo rekening UJB Reklame
tersebut apabila dibandingkan dengan saldo UJB yang tercatat dalam neraca terjadi
selisih sebesar Rp16.698.000,00 yang merupakan pendapatan retribusi reklame yang
salah masuk ke rekening UJB. Mutasi kedua rekening selama tahun 2011 diresumekan
dalam tabel berikut.
Tabel 1.19 Tabel Mutasi Rekening UJB Reklame dan UJPB tahun 2011
(dalam rupiah)
No Uraian Mutasi Saldo
Debet Kredit
Rekening UJB Reklame:
1 Saldo awal tahun 5.676.872.572,00
2 Pindah buku pendapatan retribusi
reklame yang salah masuk ke Kasda
7.250.000,00

3 Pengambilan UJB 138.450.000,00
4 Bunga Jagir 267.676.220,00
5 Penerimaan UJB Reklame baru Tahun
2011
828.681.047,00
6 Pindah buku setoran UJB reklame yang
salah masuk dari Kasda
47.468.000,00 6.674.997.839,00
145.700.000,00 1.143.825.267,00
Rekening UJPB:
1 Saldo awal tahun 1.283.013.501,00
2 Pengambilan UJPB 1.057.300.000,00
3 Bunga Jagir 65.956.161,00
4 Penerimaan UJPB baru Tahun 2011 1.162.000.000,00 1.453.669.662,00
1.057.300.000,00 1,227,956,161.00

Dari hasil pemeriksaan atas pengelolaan Rekening UJB Reklame dan UJPB
diketahui permasalahan sebagai berikut.

33
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

1) Bunga jasa giro atas UJB Reklame dan UJPB tercatat sebagai Utang PFK
Saldo tersebut merupakan akumulasi debet dan kredit termasuk diantaranya adalah
transaksi pemberian bunga jasa giro dan pembebanan biaya administrasi tahun 2009.
Resume transaksi pemberian bunga jasa giro dan pembebanan biaya administrasi
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.20 Tabel Saldo bunga jasa giro yang diakui sebagai hutang PFK
No. Uraian Bunga Jasa Giro Biaya Administrasi Bunga-Biaya
1. Bunga UJB
Tahun 2011 Rp 267.676.220,00 Rp 267.676.220,00
Tahun 2010 Rp 217.537.320,00 Rp 120.000,00 Rp 217.417.320,00
Bunga 2009 Rp 94.309.452,00 Rp 90.000,00 Rp 94.219.452,00
2. Bunga UPJB
Tahun 2011 Rp 65.956.161,00
Tahun 2010 Rp 16.678.937,00 Rp 84.000,00 Rp 16.594.937,00
Jumlah Rp 662.158.090,00 Rp 294.000,00 Rp 661.864.090,00

Sejak dibukanya rekening UJB Reklame dan UJPB,pemerintah Kota tidak pernah
mengakui adanya pendapatan jasa giro atas kedua rekening tersebut dalam laporan
keuangannya, Pemerintah Kota Semarang mencatat bunga jasa giro tersebut sebagai
utang PFK. Seharusnya Pemerintah Kota Semarang hanya mengakui UJB Reklame
dan UJPB saja sebagai kewajiban. Sedangkan jasa giro tidak diakui sebagai
kewajiban karena jasa giro tidak akan dikembalikan kepada pihak ketiga.
Atas bunga jasa giro dan biaya administrasi pada rekening UJB Reklame pada tahun
2010 telah dijadikan temuan pemeriksaan BPK berdasarkan LHP BPK RI TA 2009
dan 2010 atas Pendapatan Asli Daerah. BPK merekomendasikan agar Walikota
Semarang memerintahkan Kepala DPKAD supaya meninjau kembali dan
menyempurnakan SK tentang Pengelolaan Kas Non Anggaran UJB Reklame. Namun
tindak lanjut yang dilakukan baru pada tahap perolehan ijin pembebasan dari biaya
administrasi bank mulai tahun 2011. Karena Pemerintah Kota Semarang belum
menyempurnakan SK Walikota, maka UPTD Kasda tidak melakukan
pemindahbukuan bunga jasa giro ke Kasda.

2) Pemerintah Kota Semarang tidak mengakui PAD dari UJB Reklame sesuai
ketentuan
Hasil pemeriksaan uji petik atas 129 dari 242 surat permohonan perpanjangan masa
ijin tahun 2011 disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1.21 Tabel Hasil Uji Petik Permohonan masa izin reklame
yang habis masa izin tahun 2011
No. Jumlah Penyelenggara
Reklame
Jumlah Titik
Reklame
Keterangan
1. 47 111 Belum ada permohonan perpanjangan masa ijin, atas masa ijin yang
telah habis lebih dari satu bulan per 31 Desember 2011. Dan belum
mengambil kembali UJB.
34
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

2. 20 41 Permohonan perpanjangan masa ijin dilakukan setelah lebih dari satu
bulan masa ijinnya habis.
67 152

Dari jumlah penyelenggara reklame yang belum memperpanjang masa ijin lebih dari
satu bulan per 31 Desember 2011 ataupun yang telah memperpanjang masa ijin
setelah lebih dari satu bulan masa izin habis, tidak seluruhnya pembayar UJB
ditahun 2010. Karena masa ijin sebelumnya merupakan perpanjangan masa ijin
tahun-tahun sebelumnya, Pemeriksa hanya melakukan uji petik terhadap beberapa
diantaranya, antara lain sebagai berikut.
Tabel 1.22 Tabel Hasil Uji Petik Nilai UJB yang seharusnya telah menjadi PAD
No. Penyelenggara
Reklame
Lokasi Masa Ijin Jumlah UJB Keterangan
1 PT. T

Jl. Soekarno Hatta 58 10/2/2010 s/d
9/2/2011
Rp 1.080.000

Belum memperpanjang ijin
2 PT.A IJ Jl.Dr. Sutomo - dp. STIE
Anindyaguna
1-4-2010 s/d
31-3-2011
Rp10.000.000

Belum memperpanjang ijin
3 CV. M. Jl. Indraprasta - Hotel
Siliwangi
1-4-2010 s/d
31-3-2011
Rp 1.500.000

Permohonan perpanjangan
tgl 2-5-2011
4 PT. EA Jl Tlogosari Raya No.1 10-3-2010 s/d
9-3-2011
Rp 4.800.000

Belum memperpanjang ijin
5 PT. I P

Jl. Mugas No. 683, Jl.
Tambak Dalam Raya No.
15, Jl. P. Kemerdekaan
No. 110
25-3-2010 s/d
24-3-2011

Rp 2.700.000

Belum memperpanjang ijin
6 PT.M. PP Tbk. Jl.Pemuda No.116 / di
Gd.Paragon
1-4-2010 s/d
31-3-2011
Rp 47.520.000

Belum memperpanjang ijin
7 PT. SIT Jl. Setiabudi No.91 1-4-2010 s/d
31-3-2011
Rp 2.300.000

Belum memperpanjang ijin
8 DS Jl. Pandanaran No. 98
100
1/4/2010 s/d
31/3/2011
Rp 2.520.000

Belum memperpanjang ijin
9 PT. EA Jl. Pandanaran No.80 10-3-2010 s/d
9-3-2011
Rp 10.000.000

Belum memperpanjang ijin
10 CV. KPC Jl. Jend. Sudirman 291 1/2/2009 s/d
31/1/2010
Rp 1.200.000

Permohonan perpanjangan
tgl 24-8-2011
11 PT. DC Jl. Perintis Kemerdekaan
no.8
18/1/2010 s/d
17/1/2011
Rp 4.900.000

Permohonan perpanjangan
tgl 7-4-2011

12 PT. EA Jl. HA. Salim Blok A No.26 1/2/2010 s/d
31/1/2011
Rp 2.380.000

Belum memperpanjang ijin
13 PT. O H P Jl. MT. Haryono No. 1 - F 5/1/2010 s/d
4/1/2011
Rp 1.350.000

Belum memperpanjang ijin
Rp92.250.000,00

35
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tabel di atas menunjukkan bahwa terhadap UJB Reklame dari penyelenggara
reklame yang tidak memperpanjang atau memperpanjang lebih dari batas waktu satu
bulan, Pemerintah Kota Semarang tidak mengakuinya sebagai PAD seperti yang telah
diatur dengan Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31 Maret 2009.
Mengacu kepada ketentuan tersebut, seharusnya Pemerintahan Kota Semarang
mengakui pendapatan atas UJB yang tidak diperpanjang atau diambil dalam batas
waktu 1 bulan setelah masa ijin berakhir. Apabila memperpanjang diluar batas waktu
tersebut, semestinya penyelenggara reklame menyetorkan UJB Reklame yang baru.

3) Surat Permohonan Penyelenggara Reklame untuk mengambil UJB Reklame
sebesar Rp133.200.000 disampaikan setelah masa izin habis lebih dari satu
bulan
Data pencairan UJB Reklame tahun 2011 dari Bendahara Pengeluaran Dinas
Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame (PJPR), menunjukkan UJB Reklame
yang diambil kembali oleh penyelenggara reklame adalah sebesar Rp138.450.000,00
atas 12 Pemohon dengan 18 titik reklame.
Mengacu kepada ketentuan, Penyelenggara Reklame yang berhak mengambil
kembali adalah Penyelenggara yang telah membongkar konstruksi reklamenya
sendiri, dan belum dibongkar oleh pihak Dinas PJPR.
Dari data masa izin dan tanggal permohonan pencairan diketahui bahwa pemohon
menyampaikan permohonan pencairan UJB lebih dari satu bulan setelah habis masa
izinnya. Mengacu pada Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31 Maret
2009,atas UJB reklame yang telah melewati satu bulan dari berakhirnya masa ijin,
seharusnya telah menjadi PAD sehingga tidak dapat diambil kembali oleh penyetor
(penyelenggara reklame). Rincian atas penyelenggara Reklame yang dapat
mencairkan UJB Reklamenya setelah melewati batas waktu satu bulan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 1.23 Tabel Pencairan UJB Reklame yang melewati batas waktu satu bulan Tahun 2011
(dalam rupiah)
No Penyelenggara
Reklame
Lokasi Masa Ijin Tgl Surat Permohonan Jumlah UJB
1 CV. MBK Jl. Pemuda No. 90 92 1-6-2008 s.d
31-5-2009
PJPR.018/ADM/UJB/IV/2011,
16 April 2011
28.800.000
2 MPA, Jl. Jenderal Sudirman/Jl. Mgr.
Sugiyopranoto/ Jl. Basudewo
(Banjir Kanal Barat/sisi Timur
Selatan).
29-6-2008 s.d
30-6-2009
18/MZK.P/PJPR/UJB/V/2011,
11 Mei 2011
12.800.000
Jl. Gajahmada 1-1-2008 s.d
31-12-2008
19/MZK.P/PJPR/UJB/V/2011,
9 Mei 2011
12.800.000
3 CV. N Jl. Prof. Dr. Hamka, Jl. Sukun
Raya-Jati Raya
30-7-2009 s.d
31-7-2010
118-XII/ UJB/NG-10, 21
Desember 2010
3.200.000
4 CV. PA. Jl. Pamularsih
30-7-2009 s.d
31-7-2010
002/PR/SKU/VII/11, 06 Juli
2011

1.600.000
36
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

5 MPA., Jl. Majapahit-Banjir Kanal Timur 29-6-2009 s.d
30-6-2009
25/MZK.P/PJPR/UJB/VIII/201
1, 10 Agustus 2011
14.400.000
6 D C. Jl. A. Dahlan 29-6-2010 s.d
30-6-2011
760/EP/VIII/2011, 18 Agustus
2011
9.600.000
Jl. Menteri Supeno, Jl. Ngesrep V,
Jl. Tentara Pelajar
29-6-2010 s.d
30-6-2011
826/EP/IX/2011, 14
September 2011

7 G W Jl. Majapahit-Fatmawati 30-7-2011 s.d
31-7-2011
004/GW/IX/2011, 21
September 2011
20.000.000
Jl. Tentara Pelajar-Pasar Kambing 30-7-2011 s.d
31-7-2011

8 CV. PA. Jl. Siliwangi (Bundaran
Kalibanteng)
17-4-2010 s.d
16-4-2011
005/PR/ SKU/ XI/11, 28
November 2011
20.000.000
9 W Jl. Jend. Sudirman-dekat Bundaran
Kalibanteng
31-7-2010 s.d
30-7-2011
1107/WS/PJPR/XI/11a, 17
November 2011
10.000.000
Jumlah 133.200.000

Dari tabel tersebut dapat diketahui antara lain:
(1) 9 Pemohon dengan 15 titik reklame dengan nilai sebesar Rp133.200.000,00,
tanggal permohonan pencairan/pengembalian UJB Reklame Tahun 2011
melewati batas waktu satu bulan.
(2) Diantaranya untuk W dan CV. PA baru mengajukan permohonan pada tanggal 17
November 2011 dan 28 November 2011 sedangkan masa ijin berakhir tanggal
30 Juli 2011 dan 16 April 2011, namun dari dokumen yang diperoleh W dan CV.
PA melakukan pembongkaran atas permintaan pihak Dinas PJPR tanggal 20
Oktober 2011 karena lokasi tersebut terkena pembangunan fly over Kalibanteng.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

1) UU RI No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada Pasal 25 menyatakan
bahwa:
(1) Bunga dan/atau jasa giro yang diperoleh Pemerintah merupakan Pendapatan
Negara/Daerah.
(2) Biaya sehubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh bank umum
dibebankan pada Belanja Negara/Daerah.
2) Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pernyataan No. 09 tentang Akuntansi Kewajiban pada Utang
Perhitungan Fihak Ketiga paragraf 42 dan 43, menyatakan bahwa,
(1) Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum
disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah
yang masih harus disetorkan.
(2) Jumlah pungutan/potongan PFK yang dilakukan pemerintah harus diserahkan
kepada pihak lain sejumlah yang sama dengan jumlah yang dipungut/dipotong.
Pada akhir periode pelaporan biasanya masih terdapat saldo pungutan/potongan
yang belum disetorkan kepada pihak lain. Jumlah saldo pungutan/potongan
37
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

tersebut harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus
disetorkan.
3) Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pernyataan No. 12 tentang Laporan Operasional pada Akuntansi
Pendapatan-LO paragraf 19 dan 22, menyatakan bahwa,
(1) Pendapatan-LO diakui pada saat:
- Timbulnya hak atas pendapatan.
- Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
(2) Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang telah diterima
oleh pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan.
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Pasal 183, menyatakan bahwa:
(1) Ayat (1) Pengelolaan kas non anggaran mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, dan
pembiayaan pemerintah daerah.
(2) Ayat (2) Penerimaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti:
a potongan Taspen; b potongan Askes; c potongan PPh; d potongan PPN;
e penerimaan titipan uang muka; f penerimaan uang jaminan; dan g penerimaan
lainnya yang sejenis.
(3) Ayat (3) Pengeluaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seperti:
a penyetoran Taspen; b penyetoran Askes; c penyetoran PPh; d penyetoran PPN;
e pengembalian titipan uang muka; f pengembalian uang jaminan; dan
g pengeluaran lainnya yang sejenis.
5) Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31 Maret 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Reklame, pada:
(1) Pasal 14 Persyaratan untuk memperoleh ijin penyelenggaraan reklame antara lain
adalah sebagai berikut (g) menyerahkan uang jaminan pembongkaran reklame
untuk ukuran sedang dan besar.
(2) Pasal 17 Ayat (5) Batas waktu pengajuan permohonan pengembalian Uang
Jaminan Bongkar (UJB) paling lama 1 (satu) bulan sejak jangka waktu ijin
reklame habis.
(3) Pasal 17 Ayat (6) Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
terlampaui, maka uang jaminan pembongkaran menjadi pendapatan asli daerah.
(4) Pasal 18 Dalam hal ijin reklame diperpanjang setelah jangka waktu ijinnya habis,
maka Uang Jaminan Pembongkaran (UJB) dapat digunakan sebagai uang
jaminan pembongkaran perpanjangan dengan ketentuan luas media reklame tidak
berubah.
6) Surat Keputusan Kepala DPKAD Nomor 900/424 tanggal 15 April 2009 tentang
Pengelolaan Kas Non Anggaran UJB Reklame di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang, dan Nomor 900/954 tanggal 19 Mei 2010 tentang Pengelolaan Kas Non
Anggaran UJPB di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang pada diktum ke-6 bahwa
38
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan
pada APBD Kota Semarang.
7) Persetujuan ijin titik reklame dan ijin Penyelenggaraan reklame kepada masing-
masing Penyelenggara Reklame yang dikeluarkan oleh Kepala BPPT nomor tiga
butir (h) Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah masa ijin berakhir
tidak mengajukan permohonan kembali maka Uang Jaminan Bongkar (UJB) akan
hangus dan menjadi hak Pemerintah Kota Semarang.

Permasalahan tersebut mengakibatkan:
1) PAD kurang catat sebesar UJB Reklame dari penyelenggara reklame yang telah habis
masa ijinnya tapi tidak memperpanjang sampai batas waktu yang ditentukan, atau
mengajukan permohonan pencairan melewati batas waktu yang ditentukan;
2) Hilangnya potensi pendapatan atas UJB Reklame sebesar Rp133.200.000,00 yang
diambil kembali oleh Penyelenggara Reklame yang seharusnya telah menjadi PAD.
3) Penyajian PFK sebesar Rp6.095.684.847,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Kondisi tersebut terjadi karena:
1) Surat Keputusan Kepala DPKAD Kota Semarang nomor 900/424 tahun 2009 tentang
Pengelolaan Kas Non Anggaran UJB Reklame di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang belum mengatur tentang status dan perlakuan atas jasa giro dari UJB
Reklame;
2) Kurangnya koordinasi antar dinas yang terkait dengan pengelolaan UJB Reklame dan
lemahnya pemahaman Dinas PJPR, BPPT dan DPKAD atas pengelolaan UJB
reklame.

Atas permasalahan tersebut Kepala Dinas PJPR menyatakan bahwa UJB
merupakan uang titipan penyelenggaraan reklame yang mana apabila penyelenggara
reklame telah membongkar sendiri setelah masa ijin habis dan tidak diperpanjang lagi
maka akan dikembalikan kepada penyelenggara reklame. Penyelenggara reklame masih
merasa bahwa UJB tersebut adalah haknya penuh yang sewaktu waktu dapat diambil
apabila konstruksi reklame sudah dibongkar sendiri sehingga uang tersebut akan diminta
kembali. Perpanjangan ijin yang dilakukan lebih dari satu bulan setelah masa ijin habis,
tidak dipungut UJB lagi karena penyelenggara reklame keberatan karena UJB adalah
sekali pungut untuk konstruksi yang sama. Ke depannya Dinas PJPR akan menertibkan
permohonan UJB sesuai ketentuan dan akan mengkaji kembali aturan UJB yang ada
dalam Peraturan Daerah Kota Semarang.
Kepala DPKAD Kota Semarang menyatakan sependapat dengan hasil
pemeriksaan BPK dan akan menindaklanjuti dengan merevisi SK Nomor 900/424 tahun
2009 tentang Pengelolaan Kas Non Anggaran UJB Reklame di Lingkungan Kota
Semarang dengan menambah ketetapan yaitu jasa UJB yang diterima setiap bulannya
menjadi penerimaan lain-lain PAD yang sah. Selanjutnya jasa giro akan dipindahkan ke
RKUD. Sedangkan mengenai hilangnya potensi pendapatan pada dasarnya tidak hilang
karena dengan diambilnya uang jaminan tersebut maka Pemerintah Kota Semarang tidak
39
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

mengeluarkan biaya operasional untuk melakukan pembongkaran reklame, karena
penyelenggara reklame sudah melakukan pembongkaran sendiri.

Atas tanggapan Kepala DPKAD, BPK-RI menyatakan bahwa fungsi adanya
ketentuan batas waktu pengambilan UJB Reklame oleh penyelenggara reklame di
antaranya untuk meningkatkan ketertiban penyelenggara reklame dalam membayar
retribusi atau segera melakukan pembongkaran apabila bermaksud tidak memperpanjang
lagi. Ketidaktertiban Pemerintah Kota Semarang dalam menegakkan peraturan ini dapat
berakibat tidak tercapainya manfaat tersebut. Apabila nilai uang jaminan bongkar sudah
tidak sesuai lagi dengan biaya yang harus dikeluarkan Pemerintah Kota Semarang untuk
melakukan pembongkaran konstruksi, maka dapat dilakukan kajian penyesuaian nilai
jaminan agar mendorong penyelenggara reklame melaksanakan kewajibannya secara
tertib.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar :
1) Menginstruksikan Kepala DPKAD merevisi Surat Keputusan Kepala DPKAD Kota
Semarang nomor 900/424 tahun 2009 tentang Pengelolaan Kas Non Anggaran UJB
Reklame di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang agar memuat ketentuan tentang
dinas yang mengelola UJB Reklame dan pengelolaan bunga jasa giro;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas PJPR memastikan bahwa surat perintah pencairan
UJB Reklame ditebitkan setelah semua persyaratan sesuai dengan ketentuan, telah
dipenuhi oleh pemohon;
3) Mencatat UJB Reklame yang telah menjadi PAD sebagaimana diatur dalam
Peraturan Walikota Nomor 6 tahun 2009 tanggal 31 Maret 2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Reklame.



Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia




BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
40


BAB 2
HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN
ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TAHUN 2004 2010

Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang
Tahun Anggaran 2011, BPK memantau tindak lanjut Pemerintah Kota Semarang terhadap
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kota Semarang
Tahun 2004 2010.
Sesuai dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung
jawab Pemerintah Kota Semarang dan DPRD.
Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah Kota Semarang terhadap temuan tersebut
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Kota Semarang Tahun 2004 2010
No. LHP Tahun
Jumlah
Temuan
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Sesuai
Belum
Sesuai /
Selesai
Belum
Ditindaklanjuti
1. Tahun 2010 10 4 6 0
2. Tahun 2009 4 2 2 0
3. Tahun 2008 9 3 6 0
4. Tahun 2007 10 10 0 0
5. Tahun 2006 2 2 0 0
6. Tahun 2005 3 3 0 0
7. Tahun 2004 4 3 1 0
Total 42 27 15 0
Rincian dari temuan terdapat di Lampiran 2.
Pemerintah Kota Semarang telah menindaklanjuti rekomendasi yang diajukan BPK,
antara lain mengenai (1) Memerintahkan BUD untuk melakukan monitoring serta
pemantauan atas penerimaan bunga deposito Pemerintah Kota Semarang, (2) Kepala
Dinas Kesehatan, Kepala Bagian Perlengkapan Setda, Direktur RSUD, Kepala Dinas
Pertanian dan Kepala Dispendukcapil selaku atasan Pengurus Barang untuk menyajikan
nilai persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname) dengan benar,
(3) Kepala Dinas Pasar, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala DPKAD Kota Semarang,
Camat Semarang Selatan, Camat Tembalang untuk meningkatkan monitoring dan
evaluasi atas pencatatan aset tetap gedung dan hasilnya dilaporkan kepada Walikota,
(5) Memerintahkan Sekretaris Daerah dan Kepala DPKAD untuk menegur dan
memerintahkan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah dan Bidang Aset supaya
melakukan pengawasan dan pengendalian atas aset-aset tanah milik Pemerintah Kota
Semarang, (6) Walikota Semarang agar memerintahkan kepala DPKD agar kebijakan
akuntansi atas pengakuan dan penilaian Aktiva Tetap berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
LHP SPI atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011 41



BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH


Adapun permasalahan yang masih dalam proses tindak lanjut antara lain adalah (1)
Pengendalian atas Pencatatan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Kurang Memadai
(Temuan SPI atas LKPD TA 2010), (2 ) Pengendalian Atas Pengelolaan Kas Oleh BUD
Kurang Memadai (Temuan SPI atas LKPD TA 2010), (3) Walikota Semarang agar
memerintahkan BUD untuk membuat pedoman manajemen kas untuk penempatan dan
pemanfaatan saldo kas daerah.


Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia

Lampiran 1
Rincian Pinjam pakai pada Dinas Pertanian

No. Nama Barang No. Surat Perjanjian Peminjam Jangka waktu
1
Milk Can 510.72/03628 Kel. Tani Karya Makmur 28 Sept 2011-31 Des 2011
2
Milk Can 510.72/03637 Kel. Tani Mekarsari 28 Sept 2011-31 Des 2011
3
Milk Can 510.72/03638 Kel. Tani Lestari 28 Sept 2011-31 Des 2011
4
Milk Can 510.72/03639 Kel. Tani Pangudi Mulyo 28 Sept 2011-31 Des 2011
5
Mesin pencacah sabut
kelapa
030/4151 Kel. Tani Tanaman Hias
Mawar Indah
15 Des 2010-15 Des 2011
6
Hand Sprayer 030/4154 Kel. Tani Sumber Rejeki 15 Des 2010-15 Des 2011
7
Hand Sprayer 030/4156 Kel. Tani Sido Subur 15 Des 2010-15 Des 2011
8
Emposan Tikus 030/4153 Kel. Rukun Santoso 15 Des 2010-15 Des 2011
9
Emposan Tikus 030/4155 Kel. Tani Jempono 15 Des 2010-15 Des 2011
10
Pompa Air 521.04/02474 Kel. Tani Luminto 28 Juli 2010-27 Juli 2011
11
Pompa Air 521.04/02476 Gapoktan pedurungan 28 Juli 2010- 2011
12
Mesin Pengolah Pupuk
Organik
030/4152 KSM Mukti Asih 15 Des 2010-15 Des 2011
13
Pompa Air 521.4/02596 Kel. Tani P3A Sido Rukun 2 Sept 2009-1 Sept 2010
14
Pompa Air 521.4/02592 Kel. Tani Margo Utomo 2 Sept 2009-1 Sept 2010
15
Pompa Air 521.4/02595 Kel. Tani Jempono 2 Sept 2009-1 Sept 2010
16
Pompa Air 521.4/02597 Kel. Tani Karya Usaha 2 Sept 2009-1 Sept 2010
17
Pompa Air 521.4/02594 Kel. Tani Mitra Makmur IV 2 Sept 2009-1 Sept 2010
18
Pompa Air 521.4/02593 Kel. Tani Putra Mina 2 Sept 2009-1 Sept 2010
19
Alat Pengolah Pupuk
Organik
521.32/02666 Kel. Tani Sido Mulyo 11 Juli 2011-11 Juli 2012
20
Alat Pengolah Pupuk
Organik
521.32/02665 Kel. Tani Mekar Sari 11 Juli 2011-11 Juli 2012
21
Pompa Air 521.32/02664 Kel. Tani Si Jambu 11 Juli 2011-11 Juli 2012
22
Pompa Air 521.32/02663 Gapoktan jati Asih 11 Juli 2011-11 Juli 2012
23
Handtracktor 521.32/02668 Kel. Tani Plumbon makmur 11 Juli 2011-11 Juli 2012
24
Handtracktor 521.32/02670 Kel. Tani Lumintu 11 Juli 2011-11 Juli 2012
25
Handtracktor 521.32/02667 Gapoktan Tani Luhur 11 Juli 2011-11 Juli 2012
26
Handspyrayer 521.32/02662 Kel. Tani Migunani 11 Juli 2011-11 Juli 2012
27
Handspyrayer 521.32/02660 Kel. Tani Karya Usaha 11 Juli 2011-11 Juli 2012
28
Handspyrayer 521.32/02662 Kel. Rejo Makmur 11 Juli 2011-11 Juli 2012

1
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa
2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum Sesuai/
Selesai
Belum Ditindak-
lanjuti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2010
SPI
1. Pengendalian Atas Pengelolaan Kas
Oleh BUD Kurang Memadai
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar : Surat Perintah Walikota kepada BUD no. 700 /117/ Rhs/ 2011 tgl 8
J uni 2011
a) Memerintahkan BUD untuk melakukan monitoring serta
pemantauan atas penerimaan bunga deposito Pemerintah
Kota Semarang;
Laporan Posisi Keuangan Daerah bulan J anuari s/d J uli 2011
Laporan Uang Titipan bulan J anuari s/d J uli 2011

b) Memerintahkan BUD agar melakukan evaluasi atas
pelaporan dan pencatatan
rekening kas daerah dan melaporkan hasilnya kepada
Walikota.
Laporan Posisi Keuangan Daerah bulan J anuari s/d J uli 2011
Laporan Uang Titipan bulan J anuari s/d J uli 2011;
Surat Ka. DPKAD no. 900/ 281 tgl 27 Peb. 2012 kepada Walikota
perihal Laporan Posisi Keuangan dan Uang Titipan Tahun 2011

2. Pengendalian Pencatatan Piutang Pajak


Kurang Memadai
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala DPKAD untuk
melakukan inventarisasi piutang-piutang yang tidak riil
sebagai akibat mekanisme penerbitan SKPD secara
otomatis dan selanjutnya hasil inventarisasi digunakan
untuk melakukan koreksi penyajian piutang sesuai SAP.
Surat Perintah Walikota kepada BUD no. 700 /117/ Rhs/ 2011 tgl 8
J uni 2011 Surat Ka. DPKAD no. 700/ 805 tgl 13
J uni 2011 kpd Walikota perihal Rencana kegiatan inventarisasi
piutang tidak riil SK walikota Nomor
973/0313/Tahun 2011 tentang pembentukan Satgas Penelusuran
dan Verifikasi Piutang PAjak reklame Kota semarang Tahun 2003-
2010

3. - BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar : Surat Perintah Walikota kepada Ka.PJ PR no. 700 /116/ Rhs/ 2011
tgl 8 J uni 2011
a) Memerintahkan Kepala Dinas PJ PR untuk
meningkatkan monitoring penerbitan Surat
Pemberitahuan Pembayaran;
Surat Ka. BPPT no. 510/ 439/ 2011 tgl 11 Agt. 2011 kpd Pimpinan
PT. Etsa Admark (Contoh Surat Pemberitahuan Pembayaran Sewa
Lahan/ Retribusi Reklame)

b) Memerintahkan Kepala Dinas PJ PR atas permohonan


penyelenggaraan reklame yang
sampai dengan 7 hari setelah keluarnya surat
pemberitahuan pembayaran namun belum dilakukan
pembayaran agar menghentikan proses permohonan ijin
reklame dan mengalihkan pada pihak lain;
Surat Ka. Dinas PJ PR no. 510/ 1699 tgl 18 Oktober 2011 kpd Ka.
BPPT perihal Pengalihan Titik Lokasi Reklame. Rekapitulasi Surat
pemberitahuan Pembayaran Sewa lahan/Retribusi Reklame dan
surat Peringatan bagi yang belummelakukan pembayaran.

c) Memerintahkan Kepala Dinas PJ PR agar menindak


tegas para pemasang reklame sesuai Peraturan Walikota
No 6 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kota Semarang No 8 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan Reklame yang
tidak tertib mengajukan atau memperoleh ijin
penyelenggaraan reklame dan untuk selanjutnya agar tidak
diberikan ijin menyelenggarakan reklame.
Berita Acara Pengendalian Reklame di wilayah Pmerintah Kota
Semarang Hasil Pengawasan Penyelenggaraan Reklame
Kota Semarang Realisasi Pembongkaran Reklame
Tahun 2011 Dokumentasi Kegiatan Pembongkaran

4. - BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar


memerintahkan :
Surat Perintah Walikota kepada Kepala SKPD terkait tgl 8 J uni 201
a) Kepala Dinas Kesehatan untuk menyelenggarakan
pencatatan akuntansi secara konsisten sesuai dengan
kebijakan akuntansinya;
Surat Ka. DKK no. 700/ 4685 tgl 10 J uni 2011 kpd Ka. Instalasi
farmasi, Lab. Kesehatan dan Ka. Puskesmas se-kota Semarang
perihal permohonan untuk melakukan pencatatan persediaan
menggunakan metode perpetual

b) Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bagian Perlengkapan


Setda, Direktur RSUD, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala
Dispendukcapil selaku atasan Pengurus Barang untuk
menyajikan nilai persediaan berdasarkan hasil
inventarisasi fisik (stock opname) dengan benar.
Berita Acara Penilaian Persediaan Barang Dinas Pertanian per 31
Des 2010;
- Stock opname persediaan Dinas Pertanian bulan J anuari s/d Mei
2011 Daftar stock opname pakaian OR dan kheki per
11 des 2011 Laporan Persediaan Barang RSUD Tahun 2010
Surat Ka. Dispenduk no. 700/ 584/ 2011 tgl 10 J uni 2011 kpd
Penyimpan/ Pengurus Barang
Berita Acara stok Opname nomor 020/2011

5. Pengendalian Atas Pencatatan Aset


Tetap Tanah Kurang Memadai
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
menginstruksikan:
Lampiran 2
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Pengendalian Pencatatan Piutang
Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame
Kurang Memadai dan Pengelolaan
Pendapatan Retribusi Ijin
Penyelenggaraan Reklame Tidak Tertib
Penyajian Nilai Persediaan Pemerintah
Kota Semarang BelumSepenuhnya
Sesuai Dengan Kebijakan Akuntansi
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KOTA SEMARANG
No Temuan BPK Nilai Temuan
2
a) Kepala DPKAD untuk memerintahkan Kepala Bidang
Aset melakukan evaluasi dan
pendataan atas keberadaan aset tanah dan status
hukumnya, serta melaporkan hasilnya kepada Walikota;
Surat Perintah Walikota kepada Kepala SKPD terkait tanggal 8 J uni
2011 Surat Ka. DPKAD no. 700/ 814 tgl 13 J uni 2011
kpd Kabid Aset Time Schedule Kegiatan
Evaluasi Pendataan Keberadaan Tanah dan Status Hukumnya
Surat Ka. DPKAD no 030/ 1350 tgl 17 Okt 2011 kpd Ka. Badan
Pertanahan Nasional Kota Semarang perihal Permohonan Kejelasan
Status Daftar Tanah

b) Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PSDA dan


ESDM serta Camat Genuk untuk lebih meningkatkan
pengawasan dan pengendalian dalammelakukan
pendataan/inventarisasi aset tetap tanah yang dilakukan
oleh pengurus barang.
Surat Camat Genuk no. 590/ 516 tgl 4 J uli 2011 kpd Walikota
tentang Laporan Pencatatan Ganda Aset
Daftar KIB dan Buku Persil Kec. Genuk sebanyak 11 buah

6. Pengendalian atas Pencatatan Aset


Tetap Gedung dan Bangunan Kurang
Memadai
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
menginstruksikan:
Surat Perintah Walikota tgl 8 J uni 2011 kepada: Ka.DPKAD,
Ka.Dinas Pasar,Ka.Disdik,
Camat Semarang Selatan
Camat Tembalang.
a) Kepala DPKAD untuk memerintahkan Kepala Bidang
Aset supaya berkoordinasi
dengan Kepala Bagian Hukum Setda mengenai prosedur
penghapusan atas aset gedung hasil kerjasama;
Surat perintah Kepala DPKAD Kota Semarang kepada Kepala
Bidang Aset Daerah Nomor 700/814 tanggal 13 juni 2011
Notulen hasil Rapat Koordinasi tanggal 20 juni 2011

b) Kepala DPKAD untuk memerintahkan Kepala Bidang


Aset melakukan validasi nilai
aset tetap gedung yang terindikasi tercatat ganda untuk
selanjutnya dijadikan dasar melakukan koreksi;
Time Schedule Kegiatan Validasi Motoring Evaluasi Pencatatan
Aset Gedung

c) Kepala Dinas Pasar, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala
DPKAD Kota Semarang, Camat Semarang Selatan, Camat
Tembalang untuk meningkatkan monitoring dan
evaluasi atas pencatatan aset tetap gedung dan hasilnya
dilaporkan kepada Walikota.
Surat Ka. Dinas Pasar no. 700/ 1433/ 2011 tgl 13 J uni 2011 tentang
Rencana Aksi bahwa telah melakukan pencatatan dan memutasi
keluar 8 gedung dimaksud Neraca Aset
Dinas Pasar Tahun 2010 (sebelum perubahan dan setelah
perubahan) Surat Camat Semarang Selatan no.
700/ 374/ VI/ 2011 tgl 10 J uni 2011 kpd semua Lurah dan Pengelola
Aset tentang perintah untuk meningkatkan monitoring evaluasi atas
pencatatan aset tetap gedung Kartu
Inventaris Barang di Kel. Mugasari dan Kel. Barusari Kec. Smg
Selatan Surat Tanggapan Camat Tembalang
Kartu Inventaris Barang A (Tanah) dan C (gedung &Bangunan) Kec.
Tembalang

7. Pengendalian Atas Realisasi Biaya


Pemungutan PBB Lemah
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala DPKAD:
Surat Perintah Walikota kepada Ka.DPKAD. no. 700 /117/ Rhs/ 2011
tgl 8 J uni 2011
a) Selaku Pengguna Anggaran supaya menyusun
perencanaan kegiatan pemungutan PBB dan melaporkan
hasilnya kepada walikota;
Time Schedule Kegiatan Pemungutan PBB Tahun 2011

b) Supaya meningkatkan pengawasan agar tepat waktu
dalammenyetorkan kewajiban
perpajakan.
Rekap Setoran PPh 21, Pajak Kegiatan PBB Tahun 2010 disertai
Surat Setoran Pajak

8. Pengendalian Pengadaan Belanja Cetak
Pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Lemah
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas
pengadaan, mekanisme pembayaran dan pencatatan/
administrasi barang secara tertib dan hasilnya dilaporkan
kepada Walikota.
Surat Perintah Walikota kepada Ka. DispendukCapil. (Surat
Walikota no. 700 /120/ Rhs/ 2011 tgl 8 J uni 2011)
Laporan Hasil monitoring dan evaluasi atas pengadaan barang cetak
dan mekanisme pembayaran bulan J anuari s/d Maret 2011
Rekap Penggunaan Barang Persediaan Barang Cetak bulan J anuari
s/d September 2011 Daftar Pengadaan Barang Cetak bulan
J anuari s/d Oktober 2011 (dilengkapi Bukti Terima, Bukti
Penyerahan) Surat Ka. Dispenduk no. 700/ 583/ 2011 tgl 10
J uni 2011 kpd Bend. Pengeluaran perihal peringatan agar dalam
pengajuan SPP di atas 5 juta menggunakan sistemSP2D LS
(Langsung)

3
9. Pengendalian Atas Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Hibah dan Bantuan Sosial Lemah
- BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala DPKAD untuk melakukan
pemantauan dan monitoring kepada penerima hibah dan
bantuan yang terlambat menyampaikan laporan
pertanggungjawaban atas dana hibah dan bantuan yang
pernah diterima sebelumnya serta segera melengkapi
laporan pertanggungjawabannya
dan hasilnya dilaporkan kepada Walikota.
Surat Perintah Walikota kepada Ka.DPKAD. no. 700 /117/ Rhs/ 2011
tgl 8 J uni 2011

Surat Ka.DPKAD no. 700/ 814 tgl 13 J uni 2011 kpd SKPD Pengelola
Hibah dan Bansos Surat Ka. Dinsospora no. 426/
2982 tgl 5 J uli 2011 kpd Walikota
Surat KONI Kota Semarang no. 015/ K.5/ 2011 tgl 18 Mei 2011 kpd
BPK Prop. J ateng Rekap Paja k PSSI tahun 2010
SSP pph 21 sebesar Rp 26.385.000,-
BARU
Berkas TL MM Untag Berkas TL LSM Knowles
Berkas TL LBH Berkas TL LPPSP
Berkas TL STIFAR Berkas TL KP2KKN
Berkas TL Granat

10 - BPK RI menyarankan Walikota Semarang agar


menginstruksikan:
a) Kepala DPKAD supaya memerintahkan Kepala Bidang
Perbendaharaan agar dalam
menerbitkan SP2D memperhatikan pedoman mengenai
jumlah maksimal GU yang boleh diajukan;
Surat Perintah Walikota kepada Ka.DPKAD. (Surat Walikota no. 700
/117/ Rhs/ 2011 tgl 8 J uni 2011) Surat Perintah
Ka.DPKAD no. 700/807 tgl 13 J uni 2011 kepada Kabid
Perbendaharaan

b) Kepala DPKAD meningkatkan pengawasan dan


pengendalian atas penerbitan SP2D dan melaporkan
hasilnya kepada Walikota;
Ringkasan data Rekap Belanja Non Gaji bulan Mei 2011 Surat
Sek. DPRD no. 700/814 tgl 13 J uni 2011 kpd Walikota
Surat Pengantar Penelitian Laporan Keuangan SKPD (J anuari s/d
Mei 2011)Surat Ka. BPPT no. 700/695 tgl 13 J uni 2011 kpd
Bendahara PengeluaranSurat Ka. DTKP no. 700/ 0656 tgl 10 J uni
2011 kpd Kasubag KeuanganSurat Ka. Disdik no. 900/ 2679 tgl 15
J uni 2011 kpd para Bendahara PengeluaranVerifikasi Pelaporan
Disdik dilampiri bukti nota, setoran pajak, kuitansi, STS

c) Kepala SKPD lebih meningkatkan pengendalian dan


pengawasan serta sosialisasi
kepada Bendahara Pengeluaran untuk mengirimkan SPJ
secara rutin dan tepat waktu.

2009
SPI
1. - Walikota Semarang agar memerintahkan BUD segera
memindahkan dana tersebut ke rekening kas daerah dan
menganggarkan dana pasca bencana sesuai J uknis yang
dikeluarkan oleh Ka BNPB di tahun 2010.
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3267 tanggal 29 J uli 2010
kepada Kepala DPKAD.

Surat Kepala DPKAD Nomor 700/1269 tanggal 3 Agustus 2010
kepada Kepala Dinas
Surat Kepala DPKAD Nomor 700/1275 tanggal 9 Agustus 2010
kepada Walikota
Surat Kepala Dinas Kebakaran Nomor 700/807/2010 tanggal 10
Agusus 2010
Surat Sekretaris Utama BNPB no. B.703/BNPB/VIII/2010 tgl 31
Agustus 2010 kepada Walikota
(Penjelasan tentang Pengelolaan Rekening Rehab dan Rekons,
bahwa Rekening merupakan Rekening Pusat yang dititipkan di
daerah)
Surat Gubernur J ateng no. 360/18303 tanggal 16 September 2010
kepada Walikota Semarang
(Penjelasan bahwa permintaan agar dana disetor ke Kasda tidak
dapat dipenuhi, melainkan tetap ditempatkan pada rekening khusus,
dan perintah kepada Walikota agar melakukan percepatan
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan rehab dan rekons pasca
bencana)
Rekening Khusus Dana Bantuan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana Sebesar Rp10.747.861.000,00
yang Disimpan pada Dinas Kebakaran
Belum Ditetapkan Dengan Surat
Keputusan Walikota
Pengendalian Atas Pengajuan SPP GU
Oleh Bendahara Pengeluaran dan
Penerbitan SP2D GU Oleh BUD Lemah
4
Surat Walikota no. 360/4183 tanggal 4 Oktober 2010 kepada Kepala
Dinas Kebakaran
(Perintah untuk melakukan percepatan pelaksanaan dan
pengelolaan kegiatan rehab dan rekons pasca bencana,
melaksanakan kegiatan sesuai Surat Gubernur bahwa Dana Bansos
berpola hibah/ bukan hibah adalah menjadi kewenangan pemda
yang didanai dari APBN, dana tidak disetor ke Kasda tetapi tetap
ditempatkan pada rekening khusus)
2. - Surat Walikota Semarang Nomor 700/3267 tanggal 29 J uli 2010
kepada Kepala DPKAD;

Surat Kepala DPKAD kepada Kepala UPTD Kasda Nomor 700/1276
tanggal 10 Agustus 2010.
Laporan Posisi Keuangan Daerah Pemkot Semarang tanggal 22
Desember 2010
(Terdapat 15 Rekening) Laporan Posisi Keuangan daerah Pemkot
Semarang tanggal 5 J anuari 2011
(Terdapat 13 Rekening)
Laporan Posisi Keuangan Daerah Pemkot Semarang tanggal 5
J anuari 2011 (Terdapat 13 Rekening)
3. - Surat Walikota Semarang Nomor 700/3267 tanggal 29 J uli 2010
kepada Kepala DPKAD;

Surat Kepala DPKAD kepada Kepala UPTD Kasda Nomor 700/1276
tanggal 10 Agustus 2010.
Tanda Bukti Deposito BNI atas nama Kas Umum Daerah Kota
Semarang sebesar Rp 35.000.000.000,- tanggal 21 J anuari 2011;
Pedoman Manajemen Kas bulan Desember, Nopember, Oktober
2011
4. - Surat Walikota Semarang Nomor 700/3273 tanggal 29 J uli 2010
kepada Inspektur Kota Semarang.

Surat Pemberitahuan Peemriksaan Nomor 700/40/CH/2010 tanggal
9 Agustus 2010.
LHP Khusus Inspektorat Kota Semarang no. 01/11/CH/2011 tanggal
11 J anuari 2011
(Beberapa bukti pengeluaran sebagai dokumen pendukung SPJ TA
2009 kurang dapat dipertanggungjawabkan, direkomendasikan
kepada Ka. Dinas Kesehatan untuk menyetor kembali ke Kasda
sebesar Rp 41.696.500 dan memberikan teguran tertulis kepada
Kasubag Umum Kepegawaian, Penyimpan Barang, Penerima
Barang, Pejabat Pengadaan, Panitia Pemeriksa Barang)
Surat Ka. Dinkes no. 700/2711 tgl 6 April 2011 yang menyatakan
bahwa Dinkes akan segera menyetor kembali ke Kasda sebesar Rp
619.500
Surat Ka. Dinkes no. 700/2711 tgl 6 April 2011
Dilengkapi foto-foto yang menunjukkan bahwa cat dan rangka
aluminiumtelah digunakan dan telah terpasang
Surat Ka. Dinkes no. 700/2711 tgl 6 April 2011
Dilengkapi nota pembelian dan kuitansi bermeterai dari Toko
HARMONIS dengan jumlah total sebesar Rp 6.862.000
Surat Ka. Dinkes no. 700/2711 tgl 6 April 2011
Dilengkapi nota pembelian dan kuitansi bermeterai dari Toko BUDI
LESTARI dengan jumlah total sebesar Rp 6.980.000
Surat Ka. Dinkes kepada Kasubag UmumKepegawaian, Penyimpan
Barang, Penerima Barang, Pejabat Pengadaan, Panitia Pemeriksa
Barang
Walikota Semarang agar memerintahkan BUD untuk
menempatkan dana kas milik daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Walikota Semarang agar memerintahkan Inspektur Kota
Semarang memeriksa keabsahan dokumen pendukung
SPJ belanja tersebut.
Pendapatan Bunga atas Penempatan
Dana Kas Daerah pada Produk Money
Market Account Bank BNI Lebih
Rendah dari Pendapatan Bunga
Deposito
Walikota Semarang agar memerintahkan BUD untuk
membuat pedoman manajemen kas untuk penempatan
dan pemanfaatan saldo kas daerah.
Surat Pertanggungjawaban (SPJ ) atas
Belanja Pemeliharaan Kendaraan
Bermotor, Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan serta Belanja ATK Sebesar
Rp72.370.500,00 pada Dinas Kesehatan
Tidak Didukung Dokumen
Pertanggungjawaban yang Memadai
Rekening Bank Milik Pemerintah Kota
Semarang Terlalu Banyak
5
2008
SPI
1
- Walikota Semarang agar :
a. a) Memerintahkan Kepala DPKAD untuk menegur dan
memerintahkan Kepala Sub Dinas Pembukuan DPKD
(sekarang Kabid Akuntansi) dalammelakukan pencatatan
atas Aset Tetap memperhatikan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 Tanggal 13 J uni 2004 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;

b. b) Menegur dan memerintahkan Pengelola Barang Daerah
dan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah selaku
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah sebagai
penanggung jawab penyusunan Laporan Keuangan untuk
melakukan koordinasi dalampencatatan aset Pemerintah
Kota Semarang;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14
Agustus 2009 kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;Bukti
Koordinasi

c. c) Menegur dan memerintahkan Kepala SKPD untuk lebih


cermat dalammenyajikan hasil Inventarisasi;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/59/Rhs tanggal 10
Agustus 2009; Hasil Inventarisasi

d. d) Memerintahkan Kepala DPKD (sekarang DPKAD) untuk
melakukan pemetaan (maping) dan validasi terhadap aset
yang akan disajikan sebagai aset tetap di Laporan
Keuangan khususnya neraca.
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

2
- Walikota Semarang agar :
a. Surat Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14 Agustus 2009
kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;

Surat Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
Surat Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang No. 700/66/Rhs tanggal
14 Agustus 2009 kepada Kepala Bagian UmumSetda Kota
Semarang;
Telah dilakukan proses pensertifikatan dan inventarisasi aset
b. Surat Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14 Agustus 2009
kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;

Surat Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
Surat Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang No. 700/66/Rhs tanggal
14 Agustus 2009 kepada Kepala Bagian Umum Setda Kota
Semarang;
c. c) Memerintahkan Kepala DPKAD untuk memerintahkan
Kepala Sub Dinas Pembukuan DPKD (sekarang Kabid
Akuntansi) supaya berkoordinasi dengan Kepala Bagian
Umum (pengelola aset tanah TA 2008) Kota Semarang
dalampenyajian aset tanah di laporan keuangan.
Surat Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

3
- Walikota Semarang agar :
a. a) Menegur TimSensus Barang Daerah dan TimValidasi
Aset/Barang Daerah yang belummelaksanakan tugas
sesuai surat keputusan yaitu melaksanakan konfirmasi dan
koordinasi data aset dengan SKPD sebagai bahan
penyusunan neraca daerah serta mengadakan evaluasi
data aset;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
Tidak diperlukan lagi karena penanganan aset telah dilakukan dalam
1 organisasi tersendiri dan sensus telah ditindaklanjuti dengan
inventarisasi aset

b. Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14


Agustus 2009 kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;

Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
Surat Teguran Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang No.
700/66/Rhs tanggal 14 Agustus 2009 kepada Kepala Bagian Umum
Setda Kota Semarang.
Penyajian Aset Tetap Pada Neraca per
31 Desember 2008 Sebesar
Rp5.016.007.881.878,00 Tidak Diyakini
Kewajarannya
Pengamanan atas Aset Pemerintah Kota
Semarang Tidak Memadai
a) Memerintahkan Sekretaris Daerah dan Kepala DPKAD
untuk menegur dan memerintahkan Kepala Bagian Umum
Sekretariat Daerah dan Bidang Aset supaya melakukan
pengawasan dan pengendalian atas aset-aset tanah milik
Pemerintah Kota Semarang;
b) Memerintahkan Sekretaris Daerah untuk menegur
Kepala Bagian UmumSekretariat Daerah sebagai
koordinator pengelola aset daerah TA 2008 dan
memerintahkan Kepala DPKAD untuk memerintahkan
Kepala Bidang Aset DPKAD supaya melaporkan
pencatatan Daftar Tanah dan status sertifikasinya kepada
Kepala DPKD;
Hasil Kegiatan Inventarisasi dan
Penataan Aset dan Kegiatan Sensus
Barang Milik Daerah BelumDapat
Dimanfaatkan
b) Memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk
menegur Kepala Bagian Umumserta memerintahkan dan
menegur Kepala DPKAD supaya berkoordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset.
6
4
- Walikota Semarang agar :
a. a) Pemerintah Daerah (TAPD) dan Pengguna Anggaran
yang kurang melaksanakan pengendalian atas
penganggaran tahun 2008;
Surat Perintah Walikota Semarang No.R 700/69/Rhs tanggal 14
Agustus 2009 kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang.
b. b) Menegur Kuasa Pengguna Anggaran yang tidak
mengklasifikasikan belanja sesuai ketentuan yang berlaku.

5
- Walikota Semarang agar :
a. a) Memerintahkan DPKAD selaku BUD memberikan
pemahaman kepada Kepala Seksi Verikasi dan Evaluasi
dan para Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang atas pelaksanaan tugas verifikasi;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
b. b) Memerintahkan Kepala DPKAD menegur dan
memerintahkan Kasubdin PPV (sekarang Kabid
Perbendaharaan) untuk meningkatkan pelaksanaan
verifikasi.
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

6 Penatausahaan Keuangan Atas Belanja
Bantuan Sosial Di Satuan Kerja DPKD
Kota Semarang BelumTertib
- Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD
untuk menegur Kasubdin Pembukuan (sekarang Kabid
Akuntansi) supaya menatausahakan Belanja Bantuan
Sosial sesuai ketentuan yang berlaku.
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

7
- Walikota Semarang agar :
a. a) Memerintahkan Kepala DPKAD untuk menegur dan
memerintahkan Kepala Bidang Anggaran agar tidak
menganggarkan Uang J aminan Pembongkaran;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;
b. b) Memerintahkan Kepala DPKAD untuk menegur dan
memerintahkan Kasubdin Pembukuan (sekarang Bidang
Akuntansi) DPKAD agar melakukan prosedur pencatatan
Uang J aminan Pembongkaran sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;

c. c) Memerintahkan Kepala DPKAD untuk menyusun dan
menetapkan sistemdan prosedur pencatatan Uang
J aminan Pembongkaran.
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

8 Penyajian Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah Tidak Sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan
- Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala DPKAD
untuk menegur dan memerintahkan Kasubdin Pembukuan
dan Akuntansi (sekarang Kabid Pembukuan) DPKAD
supaya lebih cermat dalammenyajikan penyertaan modal
sesuai SAP, dan konsisten dalampencatatan nilai
penyertaan modal di Neraca dengan Kebijakan Akuntansi
Investasi dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/58/Rhs tanggal 10
Agustus 2009 kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

9
- Walikota Semarang agar :
a. Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14
Agustus 2009 kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;

Surat Teguran Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang No.
700/67/Rhs tanggal 14 Agustus 2009 kepada Kepala Bagian
Perlengkapan Setda Kota Semarang;
Tanggapan Kepala Bagian Perlengkapan No. 554.18/ 000214
/PLKP/09 tanggal 18 Agustus 2009.
b. Surat Perintah Walikota Semarang No. 700/69/Rhs tanggal 14
Agustus 2009 kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang;

Surat Teguran Plt. Sekretaris Daerah Kota Semarang No.
700/67/Rhs tanggal 14 Agustus 2009 kepada Kepala Bagian
Perlengkapan Setda Kota Semarang.
2007
1. - Walikota Semarang:
a. a) Memerintahkan kepada BUD agar mengusulkan
pengaturan Pengelolaan Uang Daerah sesuai ketentuan
yang berlaku;
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

SPI
Pengelolaan uang daerah belum diatur
sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah
No.39 Tahun 2007 dan Penyimpanan
uang tunai pada brankas kas daerah
belumefektif.
Penganggaran Belanja Barang-J asa
Pada Tiga Kegiatan Tidak Sesuai
Dengan Substansinya
Seksi Verifikasi dan Evaluasi di
Pemerintah Kota Semarang Belum
Sepenuhnya Melaksanakan Tugas
Verfikasi
SistemDan Prosedur Pencatatan Atas
Uang J aminan Pembongkaran (UJ B)
BelumDiatur Oleh Pemerintah Kota
Semarang
Perangkat Lunak SistemInformasi
Manajemen Barang Daerah (Simbada)
BelumDimanfaatkan
a) Memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk
menegur Kepala Sub Bagian Perlengkapan Bagian Umum
(sekarang Kepala Bagian Perlengkapan) yang kurang
cermat dalamperencanaan pengadaan perangkat lunak
Simbada;
b) Memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk
memerintahkan Kepala Sub Bagian Perlengkapan Bagian
Umum(sekarang Kepala Bagian Perlengkapan) supaya
memanfaatkan software Simbada.
7
b. b) Memerintahkan kepada BUD agar Kepala Kas Daerah
mengoptimalkan penyimpanan uang daerah dengan
membatasi penyimpanan uang tunai pada brankas kas
daerah.
Raperwal ttg Pengelolaan Keuangan Daerah.

2. - Walikota Semarang :
a. a) Memerintahkan kepada Pengguna Anggaran dan
jajarannya untuk melaksanakan pengelolaan keuangan
yang menjadi tanggungjawabnya dengan tertib ;
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

b. b) Memerintahkan kepada BUD :
1) 1) Untuk menetapkan sistemdan prosedur pengelolaan
uang persediaan dengan melaksanakan pengendalian
keuangan melalui rekening operasional pengeluaran
bendahara.
Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008

2) 2) Memerintahkan bendahara untuk menatausahakan
dan menyajikan pertanggungjawaban keuangan sesuai
dengan kondisi riil.

3) 3) Mengantisipasi pencairan SP2D lebih awal pada akhir


tahun sehingga tidak terjadi penggunaan diluar tahun
anggaran yang telah ditetapkan.

3. - a. 1. Sekretaris Daerah:
1) Surat Walikota pada Ka. DPKD No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Sekda pada Ka. Sub Bag. Keuangan Setda No. 700/61/Rhs
tgl. 10 J uli 2008.
2) b) Menegur Kepala Sub bid Energi dan Pertambangan
BAPPEDA yang terlambat menyalurkan uang kegiatan
Setda tahun 2007
Surat Sekda pada Ka. Sub Bid. Energi dan Pertambangan
BAPPEDA No. 700/62/Rhs tgl. 10 J uli 2008.

b. 2. BUD:
1) a) Memerintahkan atasan langsung bendahara pada
masing-masing SKPD untuk menyelenggarakan
pencatatan uang titipan pada brankas dinas ;
Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008

2) b) Mengatur tatacara pengelolaan dan pembukuan uang
titipan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota
Semarang sebagaimana uang titipan Bagian Pemerintahan
Umum.

4. - Walikota Semarang memerintahkan BUD :


a. Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008
Surat Ka. DPKD No. 900/1023 tgl. 10 Oktober 2008 perihal
Penyampaian Hasil Pendataan atas Rekening SKPD di Lingkungan
Pemkot Semarang.
b. b) Memerintahkan pencatatan atas transaksi transaksi
yang semestinya dicatat pada laporan keuangan SKPD
terkait dengan transaksi pada rekening;
Sudah ada perjanjian dengan bank.

c. c) Memerintahkan penyetoran uang yang menjadi hak
Pemerintah Kota Semarang.

Buku Kas Umumdan dokumen
penatausahaan bendahara belum
mencerminkan kondisi riil keadaan
keuangan SKPD.
Penyimpanan uang tunai pada ruang
brankas Sekretariat Daerah belumtertib
dan uang titipan sebesar
Rp266.256.120,00 tidak
diselenggarakan pencatatannya.
a) Memerintahkan Kepala Sub Bagian Keuangan Setda
untuk menyelenggarakan register uang muka kerja,
catatan atas penitipan uang pada ruang brankas
Sekretariat Daerah, dan menertibkan penyimpanan uang
pada ruang brankas yang menjadi tanggungjawabnya.
Keberadaan uang tunai pada rekening-
rekening instansi Pemerintah Kota
Semarang belumseluruhnya dilaporkan
dan diperhitungkan pada Laporan
Keuangan Daerah tahun 2007.
a) Melaksanakan pendataan dan penertiban rekening milik
seluruh instansi Pemerintah Kota Semarang, dan
menyampaikan ke BPK melalui Bawasda;
belumefektif.
8
5. - Walikota Semarang :
a. Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008 (Undangan dan daftar hadir terlampir).
b. b) Menegur BUD atas tidak tersajinya laporan realisasi
anggaran (LRA) sesuai kondisi riil.
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

c. c) Menegur Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang kurang melaksanakan pengendalian atas
penganggaran Tahun 2007
Surat Walikota pada TimAnggaran No. 700/66/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

d. d) Memerintahkan BUD untuk menegur Timpeneliti RKA
SKPD yang kurang cermat dalammelaksanakan penelitian
RKA sesuai nomenklaturnya dan melakukan bimbingan
teknis kepada timpeneliti RKA.
Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008

6. - Walikota Semarang :
a. a) Menegur TimAnggaran Pemerintah Daerah tahun 2007
yang kurang melaksanakan pengendalian atas
pengeluaran pengeluaran yang tidak relevan dengan
substansi programmaupun kegiatannya ;
Surat Walikota pada TimAnggaran No. 700/66/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

b. b) Memerintahkan Sekretaris Daerah selaku Koordinator
pengelolaan keuangan daerah :
Surat Walikota No. 700/65/Rhs tgl. 14 J uli 2008.
1) 1) Melakukan pembinaan kepada Pengguna Anggaran
dan Tim Anggaran terkait dengan penamaan kegiatan
sesuai substansinya.
Surat Sekda pada Ka. Bag. Sosial No. 700/59/Rhs tgl. 1 J uli 2008.
(Surat undangan dan daftar hadir sosialisasi terlampir).

2) 2) Menegur Kuasa Pengguna Anggaran Bagian Sosial
Setda yang kurang memahami peraturan yang berlaku
tentang penganggaran kegiatan tanggap darurat.
Surat tanggapan Ka. Bag. Sosial No. 700/219/Rhs tgl. 15 J uli 2008
bahwa dalam perubahan APBD 2008 bantuan sosial
kemasyarakatan akan diwadahi dalampos bantuan sosial.

3) 3) Memerintahkan BUD untuk melaksanakan


penganggaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
keuangan daerah.
Surat Sekda kepada Ka. DPKD No. 700/057/Rhs tgl. 10 J uli 2008.

7. - Walikota Semarang :
a. a) Menegur Kepala Dinas Pendidikan atas ketidaktertiban
dalammempertanggungjawabkan dana BPP tahun 2007;
Surat Walikota No. 700/73/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

b. Surat teguran Ka. Dinas Pendidikan kepada Pelaksana Kegiatan
BPP No. 420/4105 A tgl. 15 J uli 2008.

Surat tanggapan Kasi Pengawasan dan Pengendalian Selaku PPTK
tgl. 18 J uli 2008 tentang evaluasi kendala-kendala pengelolaan dana
BPPdan tidak lanjut penyelesaiannya.
8. - Walikota Semarang memerintahkan Sekretaris Daerah
agar :
a. Surat Walikota No. 700/65/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Ka. Bag. Umum pada Ka. Sub Bag Rumah Tangga Bagian
UmumSetda No. 900/305 tgl. 14 J uli 2008.
Lampiran :
a. Usulan biaya balik nama pada perubahan anggaran 2008.
Pelaksanaan delapan kegiatan tidak
sesuai dengan substansi kegiatan yang
tercantum dalam Laporan Realisasi
Anggaran.
Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan
(BPP) Tahun 2007 sebesar Rp.
11.652.916.920,00 dipergunakan di
Tahun 2008 dan pengadaan aset daerah
dari BPP belumdilaporkan dalam
laporan keuangan Kota Semarang.
b) Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Unit
terkait lainnnya untuk melakukan evaluasi atas kendala-
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberian
dana BPP serta merumuskan solusi dari setiap kendala
yang dihadapi termasuk melakukan revisi atas juklak dana
BPP disesuaikan dengan ketentuan peraturan Keuangan
Daerah yang berlaku.
Rekening Listrik Pemerintah Kota
Semarang masih beratas nama pihak
ketiga dan pembayaran biaya listrik
belumdikendalikan dengan optimal.
a) Menegur Kepala Bagian UmumSetda yang kurang
melakukan pemantauan atas pelaksanaan tugas bagian
Rumah Tangga, khususnya dalamhal pembayaran
rekening listrik dan memerintahkan Kepala Bagian Umum
untuk menegur Kepala Sub Bagian Rumah Tangga yang
belummelaksanakan pengendalian yang memadai atas
pembayaran rekening listrik.
Pertanggungjawaban keuangan
Pemerintah Kota Semarang Tahun
Anggaran 2007 tidak sesuai dengan
nomenklatur rekening.
a) Memerintahkan BUD untuk memberikan pembinaan /
sosialisasi kepada pengguna anggaran dan jajarannya
tentang penyusunan APBD yang sesuai nomenklatur dan
substansinya.
9
b. Blanko permintaan balik nama dan persetujuan PLN.
b. b) Memerintahkan kepada masing masing Kepala Sub
Bagian Umum seluruh SKPD Pemerintah Kota Semarang
untuk melakukan penertiban rekening listrik, telpon dan air
pada masing masing SKPD, minimal meliputi penertiban
nama tagihan pada rekening dan penertiban pemakaian.
Surat Edaran Sekda No. 900/3398 tgl. 3 J uli 2008 perihal penertiban
rekening listrik, telepon dan air.

9. Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008
- Walikota Semarang memerintahkan Kepala DPKD sebagai
BUD agar :
a. Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 J uli 2008.

Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No. 700/747 tgl. 23 J uli
2008 (Surat Undangan dan daftar hadir terlampir).
b. b) Dalam menyajikan Laporan surplus defisit melakukan
proses konsolidasi secara lebih cermat dengan
mempertimbangkan kelengkapan dan keakuratan Laporan
SKPD.

2006
SPI
1. Terdapat realisasi pembagian bantuan
kepada jajaran pers berupa kain yang
tidak sesuai ketentuan
- BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Semarang
untuk menegur Kepala Dinas Infokomdan TimAnggaran
yang kurang cermat dalam menganggarkan Belanja
Kegiatan Kehumasan dalamAPBD Tahun 2006
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.

2. Terdapat Penganggaran beberapa


Kegiatan pada Dinas Pertanian yang
kurang tepat
- BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Semarang
agar memerintahkan SKPD, TimAnggaran dan Panitia
Anggaran untuk lebih teliti dalammelaksanakan tugasnya
menilai rencana anggaran masing-masing SKPD.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.

2005
SPI
2 Pengeluaran bantuan INGUB sebesar
Rp1.000.000.000,00 tidak dilaporkan
dalamLaporan Realisasi Anggaran.
- Walikota Semarang agar menegur Kepala DPKD yang
merealisasikan
pengeluaran In-Gub yang tidak tersedia kredit
anggarannya.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.

3 - Walikota Semarang agar :


a. a) Mengatur mekanisme penatausahaan dan kebijakan
akuntansi tentang dana
bergulir yang dikelola oleh unit kerja di lingkungan
Pemerintah Kota
Semarang;

b. b) Menegur dan memerintahkan Dinas Koperasi dan UKM


yang belum
menyusun sistemdan prosedur pengelolaan dana bergulir;

c. c) Menegur dan memerintahkan PD BPR Bank Pasar untuk


melaporkan
besarnya pendapatan dari bunga dan kerugian karena
kredit macet yang tidak
tertagih untuk menghitung posisi investasi dana bergulir
yang sebenarnya.

4 Kebijakan Akuntansi pengakuan dan


penilaian Aktiva Tetap belumsesuai
dengan SAP
- Walikota Semarang agar memerintahkan kepala DPKD
agar kebijakan
akuntansi atas pengakuan dan penilaian Aktiva Tetap
berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.

Walikota Semarang memerintahkan BUD untuk


menetapkan mekanisme pelaporan dana dana yang
diterima SKPD dari sumber non APBD dan pencatatan
aset yang dihasilkan dari dana dana tersebut
Investasi nonpermanen sebesar
Rp1.700.000.000,00 dari dana bergulir
tidak
mencerminkan nilai investasi yang
sebenarnya.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.
10. Penyajian Laporan Surplus Defisit SKPD
Pemerintah Kota Semarang belumtertib.
a) Melakukan pembinaan kepada Kepala Sub Bagian
Keuangan SKPD beserta jajarannya dalam penyusunan
Laporan Keuangan berbasis akrual.
Pemerintah Kota Semarang belumdapat
menyajikan Laporan dana dana APBN
dan bantuan lainnya secara lengkap
serta belum melaporkan aset yang
dihasilkan pada neraca daerah.
-
10
2004
SPI
1 Dana Bergulir Dinas Koperasi sebesar
Rp229.306.000,00 belumdisajikan
dalamLaporan Keuangan Daerah Tahun
2004
- Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.

17 Penyertaan Modal Pemerintah Kota


Semarang senilai Rp5.586.065.955,16
belumdidukung bukti
-

15 Pengelolaan Pendapatan Retribusi


Kebersihan belumsesuai ketentuan dan
dasar hukumpemungutannya telah
kedaluwarsa
-

19 69.705.909,02 BPK-RI menyarankan kepada Walikota Semarang agar : Telah ditindaklanjuti


a. memerintahkan Sekretaris DPRD untuk menegur
Pemegang Kas di unit kerjanya yang lalai tidak memungut
PPh atas uang saku kunjungan kerja dan selanjutnya
Sekretaris DPRD supaya menarik PPh yang belum
terpungut sebesar Rp56.115.000,00 dan menyetorkan
hasilnya ke Kas Negara.
a. Walikota telah memerintahkan kepada Sekretaris DPRD dengan
surat Nomor700/181/Rhs tanggal 19 September 2005 dan Sekretaris
DPRD telah menegur Pemegang Kas dengan Surat Nomor
862.1/403 tanggal 20 September 2005, namun pemungutan PPh
belumdapat direalisasikan.

b.Walikota telah memerintahkan kepada kepala DPU dengan surat


Nomor 700/181/Rhs tanggal 19 September 2005. Sesuai surat Dirjen
pajak Kantor Wilayah DJ P Bagian Tengah KPP Salatiga Nomor
484/WPJ .10.KP.0707/2004 tanggal 13 Oktober 2005 perihal
pembebasan pajak.

Realisasi pengembalian PPh Pasal 21 dan Pasal 23 atas uang saku


DPRD Kota Semarang Periode 1999 2004 baru terealisir sebesar
Rp750.000,00 (a.n Drs. Suhadi).
Daftar pemungutan uang saku kunjungan kerja yang belumdipungut
PPh Pasal 21,23 bagi anggota DPRD Kota Semarang periode 1999-
2004 telah dipenuhi dan realisasi penyetorannya telah dilaksanakan
namun bukti pendukungnya belumditunjukkan.
Surat DPU Nomor 700/05261 tanggal 23 September 2005.
- 65 19 0
BPK-RI menyarankan kepada Walikota Semarang agar
mengkaji kembali
perjanjian kerja sama pemungutan retribusi kebersihan
dengan PDAM sehingga lebih jelas antara hak dan
kewajibannya maupun sanksi terhadap pihak kedua,
selanjutnya memerintahkan Kepala Dinas Kebersihan
untuk melakukan sosialisasi kepada para lurah mengenai
pentingnya memanfaatkan karcis dalamkegiatan
pemungutan retribusi kebersihan.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21,
Pasal 23 Dan PPN Tahun 2004 belum
terpungut minimal sebesar
Rp69.705.909,02
b. Memerintahkan kepala Dinas Pekerjaan Umumuntuk
menegur Pemegang Kas di Unit Kerjanya yang telah lalai
tidak melakukan pemungutan pajak dan selanjutnya kepala
Dinas Pekerjaan Umumsupaya menarik PPh dan PPN
sebesar Rp13.590.909,02 dan menyetorkan hasilnya ke
kas negara
Jumlah
BPK-RI menyarankan kepada Walikota Semarang agar
segera menerbitkan peraturan tentang mekanisme
penatausahaan dan kebijakan akuntansi dana bergulir
yang dikelola oleh unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang
BPK-RI menyarankan kepada Walikota Semarang agar
memerintahkan
kepada Kepala DPKD untuk melakukan koordinasi dengan
Kepala Bagian
Perekonomian Sekretariat Daerah selaku Pengelola
Perusahaan Daerah, sehingga
dapat diketahui angka penyertaan modal yang benar
sesuai dengan bukti
pendukungnya.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai ditindaklanjuti sesuai dengan
rekomendasi sebelumPemantauan Tindak Lanjut dilakukan oleh
BPK RI Perwakilan J awa Tengah.



BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA



LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI
ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN






Nomor : 34C/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012
Tanggal : 23 Mei 2012

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... iii
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ....................................................................... iv
BAB 1 HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN ................................................................................... 1
1 Mekanisme Kerjasama Pengelolaan Pendapatan Bus Rapid Transit Tidak
Dilaksanakan Sesuai Dengan Ketentuan .........................................................
1
2 Pengadaan Belanja Barang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dan Sekretariat Daerah Tidak Sesuai Ketentuan ............................................. 3
3 Pengadaan Software pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
dan Dinas Tata Kota dan Perumahan tidak sesuai ketentuan .......................... 9
4 Penerima Belanja Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban Sebesar Rp1.410.900.000,00 ........................................ 17
5 Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kota Semarang
Meminjam-pakaikan Barang Habis Pakai ...................................................... 19
BAB 2 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAHUN 2004 2010 ................................................................................................. 21
LAMPIRAN 24

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
ii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar Kontrak Kerjasama Pengelolaan Media Promosi BRT ........................... 1
Tabel 1.2 Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor, Rumah Dinas dan Pagar Bangunan .... 5
Tabel 1.3 Daftar Uji Petik Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan .......................................... 5
Tabel 1.4 RAB Pekerjaan Pengadaan SIM PBB Online ..................................................... 10
Tabel 1.5 RAB Pekerjaan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi .......... 13
Tabel 1.6 Daftar Bantuan Sosial yang belum didukung pertanggungjawaban ................... 17

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
iii

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1.
Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pengadaan Sistem Aplikasi SIM PBB
Online ........................................................................................................ 24
Lampiran 2.
Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pembaruan Data Primer Citra Satelit
Resolusi Tinggi Tahun 2011 ............................................................................... 25
Lampiran 3.
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Kota Semarang Tahun 2004 2010. 26


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

iv


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
RESUME HASIL PEMERIKSAAN
ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Berdasarkan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa
Neraca Pemerintah Kota Semarang per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil
Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang tahun 2011
yang memuat opini Wajar Dengan Pengecualian dengan Nomor
34A/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 tanggal 23 Mei 2012 dan Laporan Hasil
Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern dengan Nomor
34B/LHP/BPK/XVIII.SMG/05/2012 tanggal 23 Mei 2012.
Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN), BPK melakukan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kota Semarang terhadap
peraturan perundang-undangan yang berpengaruh langsung dan material terhadap
penyajian laporan keuangan. Namun, pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Semarang tidak dirancang khusus untuk menyatakan
pendapat atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan pendapat seperti itu.
BPK menemukan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan pada Pemerintah Kota Semarang. Pokok-pokok temuan
ketidakpatuhan adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme Kerjasama Pengelolaan Pendapatan Bus Rapid Transit Tidak
Dilaksanakan Sesuai Dengan Ketentuan
2. Pengadaan Belanja Barang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan
Sekretariat Daerah Tidak Sesuai Ketentuan
3. Pengadaan Software pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas
Tata Kota dan Perumahan tidak sesuai ketentuan
4. Penerima Belanja Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban Sebesar Rp1.410.900.000,00
BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

v

5. Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kota Semarang Meminjam-
pakaikan Barang Habis Pakai

Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Walikota
Semarang antara lain agar:

1. Memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk
meyusun kebijakan berkaitan dengan tarif pemanfaatan bus sebagai ruang iklan
2. 1) Menginstruksikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk
melakukan evaluasi kontrak perikatan dengan pihak ketiga sebelum kontrak
ditandatangani sehingga jelas mengatur barang/jasa yang akan diterima oleh
Pemerintah Kota Semarang;
2) Menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk memerintahkan Pejabat pengadaan
Barang dan Jasa di masa mendatang cermat dalam memilih pelaksana kegiatan
sesuai dengan kompetensinya.
3. 1) Menginstruksikan Pejabat Pembuat Komitmen mempertanggungjawabkan
kelebihan pembayaran sebesar Rp3.160.731.500,00.
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan agar memerintahkan
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan mempertanggungjawabkan dan menunjukkan
bukti orisinalitas barang.
4. 1) Menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah dan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana agar memonitor pelaksanaan
pertanggungjawaban bantuan sosial;
2) Memberikan sanksi bagi para penerima bantuan yang tidak menyampaikan
Laporan Pertanggung Jawaban berupa tidak diberikannya lagi bantuan kepada
yang bersangkutan di masa mendatang.
5. 1) Menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika agar
tidak meminjam pakaikan barang habis pakai;
2) Menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika agar
memperbaiki pengelolaan persediaan sehingga estimasi kebutuhan dapat
tercukupi.
Temuan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini.


Semarang, 23 Mei 2012

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah
Penanggung Jawab Pemeriksaan,




Akuntan, Register Negara No. D.24-072
Hadiyati Munawaroh, SE, M.Ak, Ak
BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
1

BAB I
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Hasil pemeriksaan atas kepatuhan Pemerintah Kota Semarang tahun anggaran 2011
terhadap peraturan perundang-undangan mengungkapkan sebanyak lima temuan
pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Mekanisme Kerjasama Pengelolaan Pendapatan Bus Rapid Transit Tidak
Dilaksanakan Sesuai Dengan Ketentuan
Akun Lain-lain PAD yang Sah untuk Tahun Anggaran 2011 dianggarkan sebesar
Rp67.272.275.000,00 dan direalisasikan Rp70.985.078.946,00. Lain-lain PAD yang Sah
merupakan penerimaan dari 10 Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang,
diantaranya terdapat penerimaan atas Fasilitas Umum yang tahun anggaran 2011
dianggarkan sebesar Rp7.049.055.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp5.712.577.609,00.
Penerimaan atas Fasilitas Umum didalamnya termasuk pendapatan di BLU Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo).
Pemerintah Kota Semarang memiliki aset berupa Bus Rapid Transit (BRT) Trans
Semarang yang dikelola oleh Dishubkominfo Kota Semarang. BRT merupakan sarana
transportasi massal yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk melayani
kebutuhan mobilisasi masyarakat dalam Kota Semarang. Pelaksanaan operasional BRT
dikelola oleh Terminal Mangkang berdasarkan SK Walikota Semarang No.551.2/147
tanggal 10 Mei 2010. Terminal Mangkang sendiri telah ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum (BLU) berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang No.551.2/238
tanggal 15 Juni 2010 tentang Penetapan Terminal Mangkang Sebagai BLU.
Sehubungan dengan pengoperasian BRT, Dishubkominfo Kota Semarang
mengadakan kerjasama pengelolaan media promosi BRT dengan pihak swasta atau Bus
Advertisement (Bus Ad). Pola pengelolaan yang dilakukan berupa pemberian hak untuk
mengelola pemasangan materi promosi/reklame pada badan bus dan halte BRT yang
dikompensasi dengan kewajiban pembayaran kepada Pemerintah Kota Semarang selaku
pemilik aset bus dan halte tersebut. Kerjasama pengelolaan tersebut dituangkan dalam
perjanjian kerjasama dengan beberapa rekanan, dengan rincian ditampilkan dalam tabel
berikut 1.1
Tabel 1.1 Daftar Kontrak Kerjasama Pengelolaan Media Promosi BRT
No. Nomor dan
Tanggal Kontrak
Kerjasama
Rekanan
Pengelola
Nilai Kontrak
(Rp)
Jangka Waktu
Kontrak
Masa
Pelaksanaan
Kontrak
Keterangan
1. 027/187D/10/2011
6 September 2011

CV. S 50.000.000,00 15 bulan
(3 bulan awal
untuk persiapan
dan marketing,
12 bulan untuk
kontrak dengan
klien)
Jangka waktu
6 September
2011 sampai
6 November
2012
Hak pengelolaan
untuk 5 buah bus
BRT
2. 027/187C/10/2011
3 Oktober 2011
PT. MIA 150.000.000,00 1 Oktober
2011 sampai
30 November
2012
Hak pengelolaan
untuk 15 buah bus
BRT
2
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

3. 027/234A/12/2011
1 Desember 2011
PT. MIA 150.000.000,00
pelaksanaan
kontrak untuk
ketiga perjanjian
ini adalah
1 Desember
2011 sampai
1 Maret 2012
Hak pengelolaan
untuk halte bus BRT.
Nilai ini merupakan
nilai paket atas
seluruh (62 buah)
halte bus.
Sumber: Dokumen Kontrak Pengelolaan Media Promosi BRT Kota Semarang.
Berdasarkan keterangan dari Kepala BLU Terminal Mangkang dan Manajer
Operasional BRT, proses pemilihan rekanan pengelola media promosi BRT dilakukan
berdasarkan seleksi di tingkat internal Dishubkominfo atas beberapa penawaran yang
masuk.
Selanjutnya dilakukan uji petik atas kontrak kerjasama pengelolaan media
promosi bus BRT. Dalam proses seleksi, penilaian kewajaran harga penawaran
didasarkan atas perhitungan nilai sewa reklame berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)
Reklame No 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Reklame dan Keputusan Walikota
No. 973/288 tanggal 27 November 2007 tentang Penetapan Kawasan dan Kelas Jalan
Reklame di Kota Semarang, yaitu dihitung nilai jual untuk tiap bus adalah
Rp10.000.000,00. Tidak ada kebijakan yang mengatur mekanisme pengadaan dan tarif
pemasangan reklame di BRT.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No.17 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah, Lampiran, Angka Romawi VIII, Huruf b, Angka 2,
butir b), bahwa Penyewaan dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut. 5)
besaran sewa ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan hasil perhitungan Tim Penaksir.

Permasalahan tersebut diatas mengakibatkan Dishubkominfo tidak memiliki
pedoman dalam melakukan pengadaan pemasangan reklame di BRT.

Kondisi tersebut terjadi karena Pemerintah Kota Semarang belum menyusun
kebijakan tentang reklame di BRT.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dishubkominfo menyatakan tidak
sependapat karena:
1) Tidak terdapat aturan yang mewajibkan pemanfaatan barang milik daerah dengan
bentuk sewa dilaksanakan melalui mekanisme lelang;
2) Kerjasama pemanfaatan dilaksanakan dengan pertimbangan yaitu apabila tidak
tersedia dan/atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD untuk memenuhi biaya
operasional/pemeliharaan/perbaikan yang diperlukan barang milik daerah dimana
biaya-biaya tersebut merupakan kebutuhan pokok guna pemanfaatan barang milik
daerah dimaksud;
3) Perolehan harga akhir kerjasama pengelolaan media BRT dengan PT MIA sebesar
Rp10.000.000,00 merupakan harga penawaran tertinggi untuk daerah Kota
Semarang.
3
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BPK menyarankan Walikota Semarang agar memerintahkan Kepala
Dishubkominfo untuk menyusun kebijakan berkaitan dengan tarif pemanfaatan bus
sebagai ruang iklan.

2. Pengadaan Belanja Barang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan
Sekretariat Daerah Tidak Sesuai Ketentuan
Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Semarang TA 2011,
terdapat pos anggaran Belanja Barang sebesar Rp511.950.960.112,00 dan terealisasi
sebesar Rp461.754.142.715,00 (90,19%). Dalam rincian belanja barang tersebut, terdapat
realisasi diantaranya berupa Pengadaaan Belanja Barang Pengadaan Bahan Makanan Di
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pengadaaan Belanja Pemeliharaan
Gedung Kantor pada Sekretaris Daerah (Setda).

1) Pengadaaan Belanja Barang Pengadaan Bahan Makanan Di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Sebesar Rp228.900.000,00 Tidak Diyakini
Kewajarannya

Pada tahun 2011 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunyai
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, didalam kegiatan tersebut
dianggarkan Belanja Bahan Pangan dengan kode rekening 1.13.1.13.02.02.017.5.2.2.
02.08 sebesar Rp230.000.000,00.
Dari hasil penelahaan terhadap dokumen pengadaan dan dokumen perikatan
dengan rekanan, diketahui hal-hal berikut .

(1) BPBD memecah nilai pengadaan untuk kegiatan yang serupa
Hasil Belanja Bahan Pangan tersebut direalisasikan sebesar Rp228.900.000,00. Dari
antara realisasi sebesar tersebut terdapat pengadaan senilai Rp96.000.000,00 yang
dimenangkan oleh CV. SM dan terdapat pengadaan senilai Rp99.400.000 yang
dimenangkan oleh CV. AS.
Proses pengadaan dilakukan dengan metode penunjukkan langsung baik untuk
pekerjaan yang dimenangkan oleh CV. SM maupun yang dimenangkan oleh CV.
AS. Spesifikasi barang atas pengadaan yang dimenangkan baik oleh CV. SM
maupun CV. AS sebenarnya memiliki spesifikasi yang sama, sehingga hal ini
mengindikasikan adanya upaya pemecahan kontrak.

(2) BPBD menunjuk rekanan pelaksana yang tidak memenuhi syarat
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dimiliki oleh CV. SM bernomor 149-
169/11.01/PM/IV/2008 tanggal 10 April 2008 yang dikeluarkan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal, Pemberdayaan BUMD dan Aset Daerah
menunjukkan bahwa lingkup pekerjaan adalah jasa perdagangan atas barang cetakan,
mebelair, rambu lalu lintas, bahan bangunan, konstruksi, besi, pakaian jadi, dan
tekstil.
Sedangkan SIUP yang dimiliki oleh CV. AS bernomor 775-1241/11.01/PK/IV/2008
tanggal 10 April 2008 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal,
4
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Pemberdayaan BUMD dan Aset Daerah menunjukkan bahwa lingkup pekerjaan
adalah jasa perdagangan atas barang cetakan/elektronika, makanan ternak, oli dalam
kaleng, aspal, perlengkapan pegawai, mebelair, perabot rumah tangga, pakaian jadi
dan tekstil.
Dengan demikian, CV.SM dan CV.AS tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan
pengadaan bahan pangan karena SIUP yang dimiliki baik oleh CV. SM dan CV. AS
tidak menunjukkan bahwa rekanan tersebut mempunyai kualifikasi bahan pangan.

(3) Rekanan pelaksana kegiatan merupakan perusahaan terafiliasi
CV. SM dan CV. AS terbukti berafiliasi karena berdasarkan dokumen Akte Notaris
Pendirian Perusahaan tercantum bahwa pemilik kedua perusahaan tersebut adalah
orang yang sama yaitu Bapak Shy dan Ibu Spr Berdasarkan dokumen SIUP dan
Surat Keterangan Terdaftar Pajak juga diketahui bahwa kedua perusahaan tersebut
berdomisili di tempat yang sama. Terafiliasinya kedua perusahaan tersebut membuat
prosedur survey harga pasar yang dijadikan dasar dalam penentuan HPS tidak dapat
diyakini karena sumber data harga sebenarnya berasal dari sumber yang sama.

(4) Harga Perkiraan sendiri (HPS) tidak menunjukan volume yang terukur
Dokumen Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen tidak mencantumkan volume barang yang terukur. Dalam HPS hanya
disebutkan spesifikasi jenis barang yang hendak diadakan yaitu berupa kecap manis,
sambal, minyak goreng, susu kaleng, sarden, teh, gula pasir, mie instan, kopi dan roti
sejumlah 1 set seharga Rp90.681.818,00 ditambah PPN sebesar Rp9.068.181,00
untuk pekerjaan yang dimenangkan CV.SM dan 1 set seharga Rp90.590.909
ditambah PPN sebesar Rp9.059.090,00 untuk pekerjaan CV. KS. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa dalam dokumen HPS hanya dicantumkan jumlah
kebutuhan sebanyak 1 set dengan tidak memperinci lebih lanjut jumlah atas masing-
masing item barang.
Berdasarkan klarifikasi lebih lanjut secara tertulis yang dibuat oleh BPBD
dinyatakan bahwa harga satuan dari paket tersebut adalah senilai Rp135.000,00.
Dengan demikian, dengan total nilai SPK pekerjaan pengadaan paket bahan pangan
tahun 2011 sebesar Rp228.900.000,00 yang dilaksanakan oleh CV. AS, CV. SM dan
CV. STM yang masing masing sebesar Rp99.400.000,00, Rp99.500.000,00 dan
Rp30.000.000,00, terdapat penghitungan kekurangan jumlah paket yang tidak
dikirim sebanyak 834 paket atau senilai Rp112.590.000,00. Atas nilai tersebut telah
dilakukan penyetoran kembali ke kasda pada tanggal 24 Mei 2012.

2) Pengadaaan Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Pada Sekretaris Daerah
Senilai Rp320.045.000,00 Dilaksanakan Oleh Rekanan Yang Tidak Memenuhi
Syarat.
Pada tahun 2011 Sekretariat Daerah Kota Semarang melaksanakan beberapa
kegiatan pemeliharaan gedung kantor, rumah dinas dan pagar bangunan berupa belanja
barang dan jasa untuk rehabilitasi konstruksi bangunan dan taman. Kegiatan tersebut
dianggarkan dalam tiga kode rekening, dengan rincian disajikan dalam tabel 1.2

5
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tabel 1.2. Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor, Rumah Dinas dan Pagar Bangunan
No Kode
Rekening
Uraian Anggaran Realisasi Persentase
1 1.20 1.20.03 02
021 5 2 2 20 02
Belanja pemeliharaan gedung
kantor, rumah dinas dan pagar
bangunan
1.140.730.500 1.106.271.000 96,98%
2 1.20 1.20.03 02
022 5 2 2 20 02
Belanja pemeliharaan gedung
kantor, rumah dinas dan pagar
bangunan
868.658.000 783.624.400 90,21%
3 1.20 1.20.03 02
026 5 2 2 20 02
Belanja pemeliharaan gedung
kantor, rumah dinas dan pagar
bangunan
1.330.271.500 1.284.499.500 96,56%
Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Penjabaran Pemkot Semarang TA 2011

Selanjutnya dilakukan uji petik terhadap beberapa pekerjaan dalam ketiga mata
anggaran tersebut. Uji petik dilakukan terhadap lima kegiatan, dengan rincian
ditampilkan dalam tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3. Daftar Uji Petik Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan
No No. SPK
/Tanggal
Uraian Nilai
Pekerjaan
Penyedia
Jasa
1 602/69.9
8 Juli 2011
Pekerjaan pembuatan Taman Samping
Ruang Tamu dan Taman Depan Aula Rumdin
Walikota Semarang
37.932.000,00 CV. B
2 602/69.7
7 Juli 2011
Pekerjaan perbaikan atap Gedung PKK/
Dharma Wanita Pemkot Semarang
37.647.000,00 CV. SU
3 602/40.28
18 Maret 2011
Pekerjaan pembuatan Taman dan Kolam Air
Mancur Rumah Dinas Walikota Semarang
94.590.000,00 CV. SA
4 602/62.22
1 Juni 2011
Pekerjaan pembuatan Kolam Ikan Depan
dan Pemeliharaan/ perbaikan Kolam Ikan
Belakang Rumah Dinas Walikota Semarang
94.443.000 ,00 CV. S
5 602/89.10
20 Juni 2011
Pekerjaan penambahan tanaman taman
kolam air mancur Rumah Dinas Walikota
Semarang
55.433.000,00 CV. SU
Jumlah 320.045.000,00
Sumber: Dokumen Kontrak Pekerjaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Berdasarkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) ketiga pekerjaan tersebut,
diketahui bahwa pekerjaan tersebut berupa pekerjaan jasa konstruksi. Hasil pemeriksaan
atas dokumen Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) masing-masing rekanan pada
kelima pekerjaan tersebut, diketahui bahwa bidang usaha perdagangan yang tercantum
dalam SIUP masing-masing rekanan tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
6
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Hal di atas menunjukkan bahwa secara administratif, rekanan-rekanan tersebut
tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta pada saat proses pengadaan barang/jasa
pekerjaan tersebut. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa rekanan-rekanan tersebut
melanggar ketentuan bahwa pemilik SIUP dilarang untuk melakukan kegiatan usaha
perdagangan yang tidak sesuai dengan kelembagaannya dan/atau kegiatan usaha,
sebagaimana tercantum di dalam SIUP.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah:
(1) Pasal 1 bahwa Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan :
(7) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
(13) Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah
dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme dalam Pengadaan
Barang/Jasa.
(2) Pasal 5 bahwa Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: (a) efisien; (b) efektif; (c) transparan; (d) terbuka; (e) bersaing; (f)
adil/tidak diskriminatif; dan (g) akuntabel.
(3) Pasal 6 bahwa Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa harus mematuhi etika sebagai berikut:
(1)) Poin (c) tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung
yang berakibat terjadinya persaingan tidak sehat;
(2)) Poin (f) menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran
keuangan negara dalam Pengadaan Barang/Jasa;
(3)) Poin (g) menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau
kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; dan
(4) Pasal 11 bahwa PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
(1)) Poin (a). menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang
meliputi:
((1)) spesifikasi teknis Barang/Jasa;
((2)) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
((3)) rancangan Kontrak.
(2)) Poin (e) mengendalikan pelaksanaan Kontrak;
(5) Pasal 19 ayat (1) bahwa Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: (a). memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha;
(6) Pasal 24 ayat (3) bahwa dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:
(c) memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud
menghindari pelelangan;
(7) Pasal 51 ayat (2) bahwa Kontrak Harga Satuan merupakan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut. (a) Harga Satuan pasti dan tetap
untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu; (b)
volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
7
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

ditandatangani; (c) pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa; (d) dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan
hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
(8) Pasal 57 ayat (5) bahwa Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dengan metode Pengadaan Langsung meliputi paling kurang tahapan
sebagai berikut: (a) survei harga pasar dengan cara membandingkan minimal
dari 2 (dua) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang berbeda;
(b). membandingkan harga penawaran dengan HPS
(9) Pasal 66 ayat (1) bahwa PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Barang/Jasa, kecuali untuk Kontes/Sayembara.
(10) Pasal 66 ayat (5) bahwa HPS digunakan sebagai: (a). alat untuk menilai
kewajaran penawaran termasuk rinciannya;
(11) Pasal 66 ayat (7) bahwa Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar
setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya
Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: (i). informasi
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
(12) Pasal 75 ayat (2) bahwa Penyedia Barang/Jasa menandatangani surat pernyataan
diatas meterai yang menyatakan bahwa semua informasi yang disampaikan dalam
formulir isian kualifikasi adalah benar.
(13) Pasal 118 ayat (1) bahwa Perbuatan atau tindakan Penyedia Barang/Jasa yang
dapat dikenakan sanksi adalah: (c) membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan
Pengadaan Barang/Jasa yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan;
(14) Pasal 118 ayat (2) bahwa Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dikenakan sanksi berupa:
(1)) sanksi administratif;
(2)) sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
(3)) gugatan secara perdata; dan/atau
(4)) pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
(15) Pasal 118, ayat (3), bahwa Apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas
informasi yang disampaikan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan sanksi pembatalan
sebagai calon pemenang dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
2) Peraturan Daerah Kota Semarang No. 6 tahun 2009 tentang Surat Ijin Usaha
Perdagangan, pasal 21 bahwa Pemilik SIUP dilarang menggunakan SIUP yang
dimiliki untuk melakukan kegiatan : (a) usaha perdagangan yang tidak sesuai dengan
kelembagaannya dan/atau kegiatan usaha, sebagaimana tercantum di dalam SIUP;
pasal 24 ayat (1) bahwa Sanksi administrasi pencabutan SIUP dapat dilakukan dalam
hal sebagai berikut : (a) melakukan kegiatan usaha perdagangan yang tidak sesuai
dengan SIUP yang dimiliki.

Permasalahan tersebut mengakibatkan :
1) Pembayaran Pengadaan Bahan Pangan sebesar Rp198.900.000,00 tidak dapat
diyakini kesesuaian dengan barang yang diterima;
2) Pengadaaan Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Pada Sekretaris Daerah Senilai
Rp320.045.000,00 tidak diyakini sesuai dengan hasil yang direncanakan.
8
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Kondisi tersebut terjadi karena:
1) Pemenang Lelang tidak memenuhi kualifikasi;
2) Panitia Pengadaan Barang dan Jasa tidak cermat melakukan prosedur survey harga
pasar dan tidak cermat melakukan evaluasi kualifikasi;
3) Pejabat Pembuat Komitmen tidak cermat dalam menyusun HPS dan kontrak;
4) Panitia pengadaan tidak cermat dalam memilih pelaksana kegiatan.

Atas permasalahan tersebut,
1) Kepala BPBD menyatakan:
(1) Output dari kegiatan tersebut adalah untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dalam
rangka penanggulangan bencana. Dalam pelaksanaannya kegiatan dilaksanakan
dengan metode Penunjukkan Langsung dimana pelaksanaaanya secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan pada saat terjadinya bencana;
(2) SIUP CV. AS menunjukkan lingkup pekerjaan jasa boga sehingga menurut
pemahaman dan pengetahuan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa CV. AS telah
memenuhi spesifikasi pekerjaan;
(3) Kepala BPBD menyadari bahwa CV SM dan AS adalah perusahaan afiliasi dan hal ini
dikarenakan ketidakcermatan pejabat Pengadaan Barang dan Jasa dalam meneliti
dokumen prakualifikasi;
(4) HPS memang belum menunjukkan volume yang terukur karena kealpaan pejabat
pengadaan barang dan jasa, tetapi dalam BAST sudah menunjukkan volume
pekerjaan, dan hal ini juga sesuai dengan Survey harga pasar yang telah dilaksanakan
sebelum menentukan HPS, sehingga hal tersebut hanya merupakan kesalahan
administratif dan kealpaan Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
2) Kepala Bagian Rumah Tangga dan Santel Setda menyatakan mengakui tidak cermat
dalam dalam memilih pelaksana kegiatan. Namun dalam pelaksanaannya, pekerjaan-
pekerjaan tersebut oleh penyedia barang dan jasa telah dilaksanakan baik kuantitas
maupun kualitas sesuai dengan Surat Perintah Kerja. Dari kelima rekanan yang
menurut pemeriksaan BPK tidak mempunyai SIUP bidang jasa konstruksi, terdapat
CV. S yang mempunyai SIUP bidang jasa konstruksi.

Atas komentar instansi tersebut, BPK RI menyatakan bahwa SIUP CV. S atas
izin jasa konstruksi tertanggal 11 Juli 2011, yaitu setelah pemilihan pelaksana pekerjaan
dilakukan dan setelah SPK ditandatangani.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar :
1) Menginstruksikan Kepala BPBD untuk melakukan evaluasi kontrak perikatan dengan
pihak ketiga sebelum kontrak ditandatangani sehingga jelas mengatur barang/jasa
yang akan diterima oleh Pemerintah Kota Semarang;
2) Menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk memerintahkan Pejabat pengadaan Barang
dan Jasa di masa mendatang cermat dalam memilih pelaksana kegiatan sesuai dengan
kompetensinya.

9
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

3. Pengadaan Softwarepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas
Tata Kota dan Perumahan tidak sesuai ketentuan
Pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Semarang TA 2011,
terdapat pos anggaran Belanja Modal sebesar Rp412.365.335.395,00 dan terelisasi
sebesar Rp305.708.572.973,00 (74,14%). Dalam rincian belanja modal tersebut, terdapat
pos anggaran Belanja Aset Tetap Lainnya sebesar Rp20.375.593.370,00 dan terealisasi
sebesar Rp17.361.980.409,00 (85,21%), diantaranya berupa kegiatan pengadaan Sistem
Aplikasi PBB Online di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dan
pengadaan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi di Dinas Tata Kota
dan Perumahan (DTKP) Kota Semarang.

1) Kelebihan Pembayaran sebesar Rp3.160.731.500,00 pada Pengadaan Sistem
Aplikasi PBB online di DPKAD
Pemerintah Kota Semarang menganggarkan pengadaan jasa sistem aplikasi PBB
online, yang dianggarkan sebesar Rp4.303.705.000,00 dalam APBD Perubahan TA 2011
dan direalisasikan sebesar Rp4.171.116.400,00 (96,92%). Kegiatan ini merupakan
pengadaan prasarana pendukung pendaerahan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
sebelumnya ini dikelola oleh Pemerintah Pusat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh rekanan
PT. AIS berdasarkan Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Sistem
Aplikasi PBB Online No.027.2/1450 tanggal 2 November 2011 dengan jangka waktu
pelaksanaan selama 45 hari kalender. Kontrak ini ditindak lanjuti dengan Surat Perintah
Kerja (SPK) kepada rekanan No.027/1453 tanggal 2 November 2011 dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) No. 027/BP/23 tanggal 2 November 2011.
Pekerjaan ini dinyatakan selesai tanggal 19 Desember 2011 dan telah diperiksa
oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Pekerjaan No. 027/BP/PBJ-AplikasiPBB/03. Berdasarkan berita acara tersebut,
dinyatakan bahwa rekanan terlambat 3 hari dalam menyelesaikan pekerjaan ini, sehingga
dikenai denda sebesar 3 hari x 1 per mil dari nilai kontrak, yaitu sebesar
Rp12.513.349,00. Atas keterlambatan ini, rekanan telah menyetor ke Kas Daerah
berdasarkan bukti setor ke Kas Daerah tanggal 21 Desember 2011. Selanjutnya, pihak
rekanan dibayar lunas sesuai dengan nilai kontraknya berdasarkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) No. 7820/LS/2011/RT tanggal 22 Desember 2011. Pada 5
Januari 2012, diadakan acara Peluncuran Pendaerahan PBB oleh Walikota Semarang dan
perwakilan dari Kantor Perwakilan Ditjen Pajak Jawa Tengah di Balaikota Semarang,
yang diantaranya diisi oleh acara demo aplikasi sistem
(http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=56871).
Berdasarkan penelusuran atas dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada
dokumen lampiran kontrak tersebut, diketahui bahwa nilai kontrak tersebut tersusun atas
dua komponen biaya, yaitu Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil
(Tabel 1.4). Kedua komponen biaya ini sesuai dengan yang tercantum dalam komponen
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ada pada dokumen pengadaan. Rincian atas kedua
komponen biaya ini disajikan dalam Lampiran 1.
Nilai HPS merupakan nilai harga perkiraan yang disusun oleh PPK, yang
digunakan sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. Nilai
HPS dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggung
jawabkan. Analisa perhitungan HPS berasal dari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK)
10
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

yang berisi uraian kegiatan yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa konsultansi. KAK
merupakan acuan spesifikasi teknis atas hasil pekerjaan yang diharapkan.
Tabel 1.4. RAB Pekerjaan Pengadaan SIM PBB Online
No
Uraian Total harga
1. Biaya Langsung Personil 3.354.260.000,00
2. Biaya Langsung Non Personil 437.664.000,00
Sub Total 3.791.924.000,00
PPN 10% 379.192.400
Total 4.171.116.400
Sumber: Surat Penawaran PT. AIS pada Dokumen Administrasi (Asli) Pekerjaan
Sistem PBB On Line; Surat Perintah Kerja No.027/1453 tanggal 2 November 2011
Dokumen KAK disusun oleh PPK dan berisi latar belakang, maksud dan tujuan,
ruang lingkup, keluaran yang diinginkan serta sumber pendanaan. KAK juga memuat
besarnya total perkiraan biaya pekerjaan dan sumber pendanaan. Perkiraan biaya
pekerjaan ini berupa analisa kebutuhan tenaga ahli (hubungan antara ruang lingkup,
keluaran yang diinginkan, kualifikasi dan jumlah tenaga ahli, jenis dan jumlah laporan,
serta jangka waktu pelaksanaan pekerjaan). Analisa KAK inilah yang kemudian
dituangkan menjadi komponen penyusun HPS dan menjadi dasar teknis pekerjaan
konsultansi. Atas penyusunan KAK dan komponen biaya HPS untuk pekerjaan ini, tidak
ada dokumentasi dasar analisa dan perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Hasil pemeriksaan atas rincian komponen biaya langsung personil dan biaya langsung
non personil menunjukkan kondisi sebagai berikut.

(1) Pembayaran komponen biaya langsung personil tidak sesuai dengan realisasi
kegiatannya.
Biaya Langsung Personil merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga
ahli untuk mengerjakan pekerjaan yang dimaksud. Biaya Langsung Personil bagi
seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultansi dihitung menurut jumlah
satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, dan jam) dikalikan dengan Biaya
Langsung Personil yang ditetapkan berdasarkan pengalaman profesional riil sejak
lulus dari pendidikan tinggi, dan akreditasi dari asosiasi profesi. Unit biaya personil
dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran.
Berdasarkan dokumen Rencana Umum Pengadaaan yang berupa dokumen KAK,
disebutkan bahwa :
10. JADWAL KEGIATAN. Kegiatan ini akan direncanakan dalam waktu maksimal
3 bulan proses pengadaan barang dan jasa konsultan, paralel dengan Pelatihan
serta pendampingan aplikasi implementasi
Hal diatas menunjukkan bahwa jangka waktu pekerjaan maksimal adalah selama tiga
bulan, sesuai ketentuan yang berlaku yaitu memperhatikan batas akhir tahun
anggaran/batas akhir efektif tahun anggaran.
Dalam dokumen KAK juga disebutkan bahwa pekerjaan ini membutuhkan 44
personil tenaga ahli dengan masa kerja 2 bulan dan12 bulan, tergantung posisi dari
masing-masing personil. Hal ini menunjukkan ketidakwajaran penyusunan dokumen
KAK, karena analisa kebutuhan tenaga ahli tidak tepat, sehubungan dengan
perhitungan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
11
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Ketika dilakukan penelusuran pada RAB atas rincian Biaya Langsung Personil
tersebut, diketahui bahwa pekerjaan ini menggunakan personil sejumlah 44 orang,
dengan jumlah masa kerja masing-masing 2 bulan atau 12 bulan. Sementara, jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan, seperti yang tertuang dalam dokumen kontrak, hanya
selama 45 hari kalender (setara 1,5 bulan kalender).
Dalam Surat Perjanjian untuk melaksanakan Paket Pekerjaan Sistim Aplikasi PBB
Online No.027.2/1450, butir 6, dinyatakan bahwa,
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak
Dalam dokumen Syarat-Syarat Umum Kontrak No.027.2/1452, butir 1.22 dan 1.23,
disebutkan bahwa,
Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa
Konsultansi ini oleh penyedia yang tercantum dalam SPMK
Dalam dokumen SPMK No. 027/BP/23, disebutkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah selama 45 hari kalender. Dalam jangka waktu tersebut, pihak
rekanan telah menyelesaikan pekerjaan, diperiksa oleh tim pemeriksa pekerjaan dan
menyerahkan hasil pekerjaan kepada pihak Pemerintah Kota Semarang. Atas
penyelesaian ini, pihak penyedia jasa telah dibayar lunas 100%.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa terdapat ketidakwajaran perhitungan komponen
biaya langsung personil. Pada RAB dalam dokumen kontrak, personil diperhitungkan
untuk bekerja selama 12 bulan dan 2 bulan. Sementara dalam realisasinya, pekerjaan
hanya dikerjakan selama 1,5 bulan, sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang
diatur dalam kontrak. Sehingga, terjadi kelebihan pembayaran atas Biaya Langsung
Personil sebanyak 0,5 bulan dan 10,5 bulan yang harus dikembalikan ke Kas Daerah.
Rincian perhitungan RAB biaya langsung personil dan kelebihan pembayarannya
ditampilkan di Lampiran 1.
Selanjutnya dari hasil pemeriksaan fisik oleh tim pemeriksa BPK-RI ke Pos Unit
Pelayanan PBB Online, diketahui bahwa personil yang dimaksud dalam kontrak tidak
berada di lokasi. Di lokasi justru ditemui beberapa orang yang mengaku sebagai staf
dari PT. AIS, namun identitas dan kualifikasinya berbeda dengan personil yang
dimaksud dalam kontrak.

(2) Pembayaran komponen biaya langsung non-personil tidak sesuai dengan
dokumen pertanggung jawaban
Komponen Biaya Langsung Non-Personil yang terkait dengan pekerjaan ini,
diantaranya adalah berupa :
(1) biaya sewa jaringan MPLS (Multi Protocol Label Switching) Bank atau Payment
Gateway (layanan koneksi host to host dengan pihak Bank) selama 12 bulan,
(2) pengadaan Map GIS sebanyak 1 paket,
(3) pengadaan foto satelit kota Semarang seluas 374 km
2
,
12
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

(4) biaya operasional kantor, meliputi sewa kendaraan, operasional kantor dan biaya
telepon dan komunikasi lainnya selama 12 bulan, dan
(5) biaya pelaporan, yang terdiri dari laporan awal, pertengahan dan akhir, sebanyak
masing-masing 5 buku.
Atas pengeluaran biaya-biaya tersebut, pihak rekanan tidak melampirkan bukti
pembayaran resmi. Biaya sewa jaringan Payment Gateway, pengadaan Map GIS dan
pengadaan foto satelit hanya bisa disediakan oleh penyedia jasa/barang resmi. Produk
Map GIS dan foto satelit merupakan produk digital yang diproduksi oleh produsen
resminya. Masing-masing produk dilengkapi dengan jaminan keaslian atau lisensi,
untuk menjamin konsumen pengguna produk atas penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) produsen. Tanpa adanya bukti pembayaran resmi untuk
penyediaan jasa dan bukti keaslian produk barang, komponen biaya non personil ini
tidak bisa dibayarkan.
Biaya operasional kantor diperhitungkan untuk operasional selama 12 bulan.
Sedangkan senyatanya, personil yang dimaksud dalam kontrak hanya bekerja selama
45 hari kalender (setara 1,5 bulan kalender), sehingga terjadi kelebihan pembayaran
untuk biaya operasional kantor selama 10,5 bulan.
Biaya pelaporan diperhitungkan dengan harga satuan sebesar Rp1.940.000,00 per
buku laporan. Setelah dilakukan cek fisik atas buku laporan yang dimaksud, diketahui
bahwa bentuk fisik laporan berupa naskah fotocopy dalam ukuran A4 setebal 80
halaman dengan jilid ring. Berdasarkan standar satuan harga Kota Semarang tahun
2011, analisa perhitungan biaya atas fisik satu buku laporan tersebut dinilai maksimal
Rp30.000,00. Sehingga terdapat kelebihan pembayaran untuk 15 buku laporan.
Rincian perhitungan atas seluruh kelebihan pembayaran Biaya Langsung Non-
Personil yang harus dikembalikan ke Kas Daerah, ditampilkan di Lampiran 1.

2) Pekerjaan Pengadaan Citra Satelit Dinas Tata Kota dan Perumahan tidak
dapat menunjukkan Bukti Keasliannya.
Untuk Tahun Anggaran 2011, anggaran belanja modal sebesar
Rp412.365.335.395,00 terealisasi sebesar Rp305.708.572.973,00 atau 74,14% yang
berarti mengalami kenaikan sebesar Rp89.219.481.876,00. Di dalam rincian belanja
modal terdapat Belanja Aset Tetap lainnya yang dianggarkan sebesar
Rp20.375.593.370,00 dan terealisir sebesar Rp17.361.980.409,00. Di dalam belanja aset
tetap lainnya terdapat pembelanjaan untuk pengadaan sistem aplikasi komputer.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP)
merencanakan kegiatan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi. Untuk
kegiatan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi, dianggarkan sebesar
Rp372.500.00,00 dan direalisasikan sebesar Rp350.812.000,00 (94,18%), melalui kontrak
kerjasama No.050/1063 tanggal 16 Agustus 2011. Proses pemilihan penyedia jasa untuk
kegiatan ini dilaksanakan melalui proses pengadaan barang dan jasa, dan dimenangkan
oleh rekanan PT. TBPG.
Nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp350.812.000,00 seperti yang tertera pada
Rencana Anggaran Biaya (RAB), terdiri dari dua komponen biaya, yaitu biaya langsung
personil dan biaya langsung non personil, dengan rincian ditampilkan pada tabel 1.5.

13
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Tabel 1.5. RAB Pekerjaan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi
No. Uraian Pekerjaan
Harga Satuan
(Rp)
1. Biaya Langsung Personil 179.500.000,00
2. Biaya Langsung Non Personil 139.812.000,00
Total 318.920.000,00
PPN 10% 31.892.000,00
Jumlah Total 350.812.000,00
Sumber: Kontrak Pekerjaan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi
No.050/1063 tanggal 16 Agustus 2011

Rincian atas kedua komponen biaya ini ditampilkan di Lampiran 2.
Selanjutnya dilakukan penelusuran atas biaya non personil atas pekerjaan ini,
yaitu berupa komponen biaya pengadaan Citra Satelit Resolusi Tinggi. Pada dokumen
RAB, komponen biaya ini dihitung sebesar Rp90.000.000,00. Citra satelit yang dimaksud
dalam pekerjaan ini merupakan citra satelit Quickbird yang diproduksi oleh Digital Globe
Inc. Berdasarkan policy information-nya Digital Globe Inc memberikan lisensi atas
penggunaan data resolusi tinggi miliknya. Atas pengadaan citra satelit ini, tidak terdapat
dokumen yang dapat membuktikan originalitas produk ini. Data yang ada hanya berupa
bukti delivery order dan invoice dari PT. BGI selaku penyedia produk. Berdasarkan data
resmi dari Digital Globe Inc, diketahui bahwa PT. BGI tidak terdaftar sebagai authorized
partner/reseller. Hal ini menunjukkan, bahwa produk citra satelit yang ada pada
pekerjaan ini tidak diyakini originalitasnya dan tanpa lisensi orisinalitas dari penyedia
barang, produk ini tidak bisa digunakan/dimanfaatkan secara legal.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
(1) Pasal 1 bahwa Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan : (14)
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
(2) Pasal 6 bahwa Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa harus mematuhi etika sebagai berikut: (f) menghindari dan
mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
Pengadaan Barang/Jasa;
(3) Pasal 49 ayat (7) butir e bahwa unit biaya langsung personil dihitung
berdasarkan satuan waktu yang telah ditetapkan
(4) Pasal 66 ayat (5) bahwa HPS digunakan sebagai: a) alat untuk menilai kewajaran
penawaran termasuk rinciannya.
(5) Pasal 66 Ayat (7) bahwa Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar
setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya
Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: (i) informasi
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
(6) Lampiran IV-A Huruf A, Angka 1, Rencana Umum Pengadaan, bahwa:
14
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

PA/KPA menyerahkan Rencana Umum Pengadaan kepada PPK dan ULP/Pejabat
Pengadaan yang terdiri dari: (c). Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang meliputi:
(3) waktu pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan, termasuk kapan jadwal
pelaporan pekerjaan tersebut harus tersedia, dengan memperhatikan batas akhir
tahun anggaran/batas akhir efektif tahun anggaran;
(5) besarnya total perkiraan biaya pekerjaan dan sumber pendanaan; dan
(6) analisa kebutuhan tenaga ahli (hubungan antara ruang lingkup, keluaran yang
diinginkan, kualifikasi dan jumlah tenaga ahli, jenis dan jumlah laporan, serta
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan).
(7) Lampiran IV-A Huruf A, Angka 3, huruf a, butir 2), poin i), bahwa Biaya
Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya
dikeluarkan penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at
cost), yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan,
biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya
komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan seminar/
workshop/lokakarya, dan lain-lain.
(8) Lampiran IV-A Huruf A, Angka 10, huruf c, angka 2), huruf k), butir 3), poin (n),
bahwa Pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kewajiban penyedia
untuk merinci setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan
perjanjian, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan
sepengetahuan penyedia atau kuasanya, PPK dapat memeriksa dan
menggandakan dokumen pengeluaran yang telah diaudit sampai 1 (satu) tahun
setelah berakhirnya kontrak.
(9) Lampiran IV-A Huruf B, Angka 1, huruf v, angka 5), huruf b), bahwa Unit biaya
personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat
kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut :
(1)) 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja;
(2)) 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.
(10) Lampiran IV-A Huruf C, Angka 2, huruf j, bahwa Pembayaran prestasi
pekerjaan:
(1)) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,
dengan ketentuan: (b) pembayaran dapat dilakukan dengan sistem bulanan
atau sistem termin yang didasarkan pada prestasi pekerjaan sesuai
ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
(2)) Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100%
(seratus perseratus) dan berita acara serah terima pekerjaan diterbitkan.
2) Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) No.027.2/1452 tanggal 2 November 2011,
Angka 10, Hak Atas Kekayaan Intelektual, bahwa Penyedia wajib membebaskan PPK
dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan HAKI
oleh penyedia.
3) Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) No.050/1063 tanggal 16 Agustus 2011, Angka
10, Hak Atas Kekayaan Intelektual, bahwa Penyedia wajib membebaskan PPK dari
segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan HAKI oleh
penyedia.


15
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

Permasalahan tersebut mengakibatkan:
1) Terjadinya kelebihan pembayaran sebesar Rp2.901.027.500,00 atas Biaya Langsung
Personil dan sebesar Rp 259.704.000,00 atas Biaya Langsung Non-Personil.
Sehingga total, terjadi kelebihan pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan ini sebesar
Rp3.160.731.500,00
2) Pembayaran atas Citra Satelit sebesar Rp90.000.000,00 tidak didukung bukti
pembayaran produk dan bukti originalitas sesuai spesifikasi dalam kontrak. Tanpa
adanya bukti pembayaran resmi dari penyedia jasa dan bukti keaslian produk barang,
komponen biaya non personil ini tidak bisa dibayarkan.

Kondisi tersebut terjadi karena :
1). Pembayaran kegiatan pengadaan SIM PBB Online tidak memperhatikan realisasi
kegiatannya;
2). Rekanan tidak dapat menunjukkan bukti keaslian atas produk yang diadakan.

Atas permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui:
1) Kepala DPKAD menyatakan tidak sependapat karena:
(1) Metodologi yang digunakan pada KAK secara dasar menggunakan metode
System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari fase Definition, fase
Construction dan fase Implementation. Fase pertama dan kedua memerlukan
waktu penyelesaian selama 45 hari kalender. Fase Implementation dilaksanakan
setelahnya dengan estimasi waktu sampai dengan bulan kedua belas tepatnya
pada tanggal 31 Oktober 2012 sesuai dengan berakhirnya masa kontrak dan
berakhirnya jaminan pelaksanan dari PT. AR Nomor HDO/BPB/13/2011/04710
tanggal 19 Desember 2011;
(2) Bukti pembayaran resmi telah dapat disajikan oleh Pemerintah Kota Semarang,
kecuali untuk pembayaran biaya personil langsung tenaga ahli serta tenaga
pendukung untuk bulan April-Oktober 2012 belum diserahkan kepada
Pemerintah Kota Semarang;
(3) Pemerintah Kota Semarang menyadari adanya kekurangwajaran dalam biaya
pelaporan sehingga PT AIS wajib mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar
Rp23.486.000,00 ke Kas Daerah;
(4) Pemerintah Kota Semarang menyatakan bahwa Berita Acara Pemeriksaan dan
Penerimaan Hasil Pekerjaan Jasa Konsultansi Pembuatan Aplikasi PBB Online
Kota Semarang Tahun 2011 (Laporan Akhir Nomor 027/BP/PBJ-Aplikasi
PBB/03 tanggal 19 Desember 2011;
(5) Dalam proses pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kota Semarang tidak
menggunakan Keppres Nomor 54 tahun 2010 melainkan menggunakan Perpres
Nomor 54 tahun 2010 yang akan membedakan pemahaman persepsi dan
menjadikan multi tafsir untuk penentuan analisa HPS. Pemerintah Kota Semarang
menggunakan acuan Standar Pedoman Minimal 2010 dari INKINDO dan tidak
menggunakan analisis perhitungan biaya langsung personil dari SE Bersama
tentang RAB BAPPENAS dan Menkeu Nomor 1203/DII/03/2000 SE-38/A/2000
perihal Petunjuk Penyusunan RAB untuk Jasa Konsultasi atau biaya langsung
personil (remuneration) dan biaya langsung non personil (direct reimbursable
16
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

cost) karena setelah terbitnya Perpres 54 tahun 2010, SE Bersama tersebut sudah
tidak dapat dijadikan acuan dalam penyusunan analisa HPS atas biaya langsung
personil dan biaya langsung non personil;
(6) Pemerintah Kota Semarang menyampaikan tambahan data berupa dokumen
jaminan pelaksanaan dari PT. AR No.HDO/BPB/13/2012/04752 tanggal 1
Februari 2012 sebesar Rp3.058.768.900,00 yang menjamin pelaksanaan
pelelangan pekerjaan Sistem Aplikasi PBB Online oleh PT. AIS berdasarkan
Kontrak Nomor 027.2/145.2 tanggal 2 November 2011, berlaku sejak 1 Februari
2012 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2012. Menurut keterangan PPK,
dokumen tersebut merupakan alat pengikat agar rekanan tetap melaksanakan
pekerjaan hingga tanggal 31 Oktober 2012.
2) Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan menyatakan bahwa sesuai dengan Lampiran
Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga pada kontrak kegiatan pembaharuan
data primer Citra Satelit Resolusi Tinggi, harga negosiasi untuk Citra Satelit
Resolusi Tinggi sebesar Rp90.000.000,00. Apabila bukti resmi dan originalitas
produk dipertanyakan, kami akan berusaha untuk memenuhi data-data pendukung
bahwa data yang disajikan adalah produk resmi.

Atas komentar Kepala DPKAD tersebut, BPK RI menyatakan bahwa:
1) Dokumen jaminan pelaksanaan pekerjaan tambahan yang disampaikan oleh
Pemerintah Kota Semarang tidak tepat, karena Surat Perjanjian PT. AIS dengan
Pemerintah Kota Semarang No.027.2/1450 tanggal 2 November 2011 untuk
melaksanakan Pekerjaan Sistim Aplikasi PBB Online menyatakan bahwa kontrak
berlaku efektif hingga tanggal penyelesaian kontrak, yaitu pada hari ke 45 atau pada
tanggal 17 Desember 2011. Hal ini dibuktikan dengan ditanda tanganinya berita acara
penyelesaian pekerjaan pada 19 Desember 2011;
2) Bukti setor atas potongan PPH 21 menunjukkan penyetoran baru dilakukan pada 24
April 2012 yang mengindikasikan penyetoran baru dilakukan setelah proses audit dan
klarifkasi data oleh BPK ;
3) Pembayaran telah dilakukan 100% pada tanggal 20 Desember 2011 berdasarkan
Berita Acara Pembayaran yang ditandatangani oleh Pihak Pemerintah Kota
Semarang dan Pihak PT AIS yang menunjukkan pekerjaan telah disepakati selesai
dalam waktu 45 hari. Hal ini sesuai dengan KAK yang menyebutkan maksimal
penyelesaian pekerjaan adalah 3 bulan. Bukti penyelesaian pekerjaan juga didukung
dengan disusunnya Laporan Akhir Nomor 027/BP/PBJ-Aplikasi PBB/03 tanggal 19
Desember 2011.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar :
1) Menginstruksikan PPK mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar
Rp3.160.731.500,00.
2) Menginstruksikan Kepala DTKP agar memerintahkan PPTK
mempertanggungjawabkan dan menunjukkan bukti orisinalitas barang.


17
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

4. Penerima Belanja Bantuan Sosial Belum Menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban Sebesar Rp1.410.900.000,00
Pada Laporan Realisasi Anggaran tahun anggaran 2011, Pemerintah Kota
Semarang telah menganggarkan Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp114.781.495.000,00
dengan realisasi sebesar Rp104.553.067.830,00 atau sebesar 91,09% dari anggaran.
Pengelolaan belanja bantuan sosial Kota Semarang dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Walikota Nomor 1 A tanggal 24 Januari 2008 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pertanggungjawaban Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan. Mekanisme
pemberian bantuan sosial dilaksanakan berdasarkan Peraturan Kepala Dinas DPKAD
Nomor 466/319 tanggal 27 Maret 2009 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan
Sosial.
Hasil pengujian secara uji petik atas dokumen laporan pertanggungjawaban
belanja bantuan sosial pada beberapa SKPD pengelola menunjukkan bahwa realisasi
belanja bantuan sosial sebesar Rp1.410.900.000,00, belum dilengkapi dengan laporan
pertanggungjawaban. Rincian dalam tabel berikut.
Tabel 1.6. Daftar Bantuan Sosial yang belum didukung pertanggungjawaban
No SKPD
Pelaksana
Kegiatan No. SP2D Nilai
(Rp)
1 2 3 4 5
1. Bagian
Kesejahteraan
Rakyat
Bantuan Kepada LPDU Unissula
Semarang
675/LS/2011/RT tanggal
13/12/2011
75.000.000,00
Bantuan Kepada Sekolah
Penghafal Al-Quran
8589/LS/2011
tanggal 30/12/2011
75.000.000,00
2. Bagian
Pembangunan
Bantuan Pembangunan Tempat
Ibadah Tahap I
3728/LS/2011
tanggal 05/08/2011
368.500.000,00
Bantuan Pembangunan Tempat
Ibadah Tahap II
5625/LS/2011
tanggal 24/10/2011
495.000.000,00
Bantuan Pembangunan Tempat
Ibadah Tahap II
8254/LS/2011
tanggal 20/10/2011
185.000.000,00
3. Bapermasper dan
KB
Bantuan Operasional LPMK 0867/LS/2011/RT
tanggal 28/03/2011
212.400.000,00
Jumlah 1.410.900.000,00
Pertanggungjawaban atas belanja bantuan sosial tersebut hanya berupa tanda
terima/kwitansi, bukti transfer, dan tanpa adanya laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana disertai bukti-bukti yang sah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
(1) Pasal 132 ayat (1) yaitu setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, dan ayat (2) yaitu Bukti
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus mendapat pengesahan oleh pejabat
18
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

yang berwenang dan bertangung jawab atas kebenaran material yang timbul dan
penggunaan bukti dimaksud.
(2) Pasal 133 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan
bahwa penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
bertanggungjawab atas penggunaan uang/barang, dan/atau jasa yang diterimanya
dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaannya kepada
kepala daerah.
2) Pasal 16 Peraturan Walikota Nomor 1 A Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian
dan Pertanggungjawaban Hibah, Bantuan Sosial, dan Bantuan Keuangan:
(1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa penerima bantuan sosial wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada Walikota kepada SKPKD
atau SKPD perencana bantuan paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan
kegiatan;
(2) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Laporan Pertanggungjawaban penggunaan
dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

Permasalahan tersebut mengakibatkan belanja bantuan sebesar
Rp1.410.900.000,00 tidak dapat diyakini kesesuaian dengan tujuan pemberian bantuan.

Kondisi tersebut terjadi karena:
1) PPTK dan Kepala Dinas SKPD teknis tidak aktif dalam melakukan monitor laporan
penggunaan dana oleh penerima bantuan sosial;
2) Tidak adanya mekanisme sangsi bagi penerima bansos yang tidak menyampaikan
pertanggungjawaban.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana (Bapermasper dan KB) menyatakan bahwa LPMK
banyak yang terlambat menyusun LPJ karena kesibukan individu. PPTK kurang
maksimal dalam memonitor laporan penggunaan dana oleh LPMK karena kurangnya
personil yang menangani.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah
menyatakan bahwa langkah-langkah yang telah ditempuh berupa monitoring di lapangan
atas kegiatan pemberian bantuan sosial pembangunan/rehab tempat ibadah dengan hasil
bahwa dana bantuan sudah direalisasikan, dan sosialisasi kewajiban penyampaian laporan
pertangungjawaban kepada penerima bantuan serta mengumpulkan LPJ langsung kepada
penerima bantuan dibantu oleh pihak kelurahan. Namun masih terkendala oleh
ketidakmampuan beberapa penerima bantuan untuk menyusun administrasi dalam
membuat LPJ.
Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah menyatakan bahwa secara langsung
ataupun tidak langsung petugas sering mengingatkan penerima bantuan agar segera
melaporkan penggunaan bantuan namun penerima bantuan tidak segera membuat
laporan, bahkan sulit diminta pertanggungjawaban.



19
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BPK menyarankan Walikota Semarang agar:
1) Menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah dan Kepala Bapermasper dan KB agar
memonitor pelaksanaan pertanggungjawaban bantuan sosial;
2) Memberikan sanksi bagi para penerima bantuan yang tidak menyampaikan LPJ
berupa tidak diberikannya lagi bantuan kepada yang bersangkutan di masa
mendatang.


5. Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Kota Semarang Meminjam-
pakaikan Barang Habis Pakai
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemerintah
Kota Semarang menjalankan tugas dan fungsi yang diantaranya adalah melaksanakan tes
uji KIR untuk kendaraan roda empat yang difungsikan sebagai alat angkut barang atau
alat angkut penumpang. Berkaitan dengan pelaksanaan tes uji KIR kendaraan,
Dishubkominfo memerlukan Stiker Tanda Samping dan Plat Uji. Stiker Tanda Samping
dan Plat Uji dalam Laporan Keuangan Dishubkominfo dikategorikan sebagai Persediaan
Barang Cetakan. Nilai Persediaan Stiker Tanda Samping dan Plat Uji pada akhir tahun
2011 masing-masing sebesar Rp152.127.360,00 dan Rp113.766.850,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa telah terjadi peminjaman dari
Dishubkominfo Kota Semarang kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal atas
Stiker Tanda Samping dan Plat Uji masing-masing sebanyak 2.300 set stiker dan 1.500
keping plat uji. Dasar dari peminjaman tersebut berupa surat permohonan dari Kepala
Dinas peminjam dan dijawab oleh surat dari Kepala Dinas pemilik Barang.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 17 Tahun 2007 tanggal 21 Maret 2007, Bab VIII tentang pemanfaatan, yang
menyatakan :
1) Pinjam Pakai
(1) Pinjam pakai merupakan penyerahan penggunaan barang milik daerah kepada
instansi pemerintah, antar pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Surat
Perjanjian untuk jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan dan setelah
jangka waktu tersebut berakhir, barang milik daerah tersebut diserahkan kembali
kepada Pemerintah Daerah.
(2) Pinjam pakai selain hal tersebut di atas, dapat diberikan kepada alat kelengkapan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
(3) Syarat-syarat pinjam pakai barang milik daerah adalah :
(1)) barang milik daerah tersebut sementara waktu belum dimanfaatkan oleh
SKPD;
(2)) barang milik daerah yang dipinjampakaikan tersebut hanya boleh
digunakan oleh peminjam sesuai dengan peruntukkannya;
(3)) pinjam pakai tersebut tidak mengganggu kelancaran tugas pokok instansi
atau SKPD;
(4)) barang milik daerah yang dipinjampakaikan harus merupakan barang
20
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011

BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

yang tidak habis pakai;
(5)) peminjam wajib memelihara dan menanggung biaya-biaya yang
diperlukan selama peminjaman;
(6)) peminjam bertanggung jawab atas keutuhan dan keselamatan barang;
(7)) jangka waktu pinjam pakai maksimal selama 2 (dua) tahun dan apabila
diperlukan dapat diperpanjang kembali;
(8)) pengembalian barang milik daerah yang dipinjam pakaikan harus dalam
keadaan baik dan lengkap.

Permasalahan tersebut mengakibatkan adanya potensi persediaan yang tidak
dapat digunakan pada saat dibutuhkan guna pelayanan dan mempengaruhi kinerja
Dishubkominfo dalam memenuhi pelayanan.

Kondisi tersebut terjadi karena Kuasa Pengguna Barang Dishubkominfo tidak
cermat dalam melaksanakan pengelolaan barang daerah sesuai ketentuan.

Atas permasalahan tersebut, Kepala Dishubkominfo menyatakan:
1) Dishubkminfo melakukan pinjam guna memenuhi kebutuhan pelayanan pengujian
apabila pengadaan barang belum bisa dilaksanakan;
2) Pengurus Barang akan mengelola barang dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab sesuai dengan Lampiran Permendagri Nomor 17 tahun 2007 tanggal
21 Maret 2007 tentang pemanfaatan.

BPK menyarankan Walikota Semarang agar menginstruksikan:
1) Kepala Dishubkominfo agar tidak meminjam pakaikan barang habis pakai;
2) Kepala Dishubkominfo agar memperbaiki pengelolaan persediaan sehingga estimasi
kebutuhan dapat tercukupi.



Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia


BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

21


BAB 2
HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAHUN 2004 2010

Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2011, BPK memantau tindak lanjut Pemerintah Daerah Kota
Semarang terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-undangan Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2004 2010. Sesuai
dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab
Pemerintah Daerah Kota Semarang dan DPRD.
Pemantauan atas tindak lanjut Pemerintah Daerah Kota Semarang terhadap temuan
tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut atas Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang-Undangan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2004 2010

No. LHP Tahun
Jumlah
Temuan
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Sesuai
Belum
Sesuai /
Selesai
Belum
Ditindaklanjuti
1. Tahun 2010
8 15 3 3
2. Tahun 2009
4 4 2 0
3. Tahun 2008
10 12 8 0
4. Tahun 2007
13 11 1 0
5. Tahun 2006
8 16 0 0
6. Tahun 2005
7 15 0 0
7. Tahun 2004
15 24 2 0
Total 54 65 97 16
Rincian dari temuan terdapat di Lampiran 3.

Pemerintah Kota Semarang telah menindaklanjuti rekomendasi yang diajukan BPK,
antara lain mengenai (1) Inspektur Kota Semarang melakukan evaluasi atas Kegiatan
Pengadaan Genset 500 KVA dan melaporkan hasilnya pada Walikota, (2) Kepala Bagian
Perlengkapan berkoordinasi dengan PT.NG dan CV.SA agar melaksanakan pekerjaannya
sesuai waktu yang telah disepakati, (3) Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah
melaksanakan tugas sesuai Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 563/KMK.03/2003
dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 210/Pmk.03/2008 tentang
Perubahan Kelima Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/Kmk.03/2001, (4)
Pejabat Penatausahaan Keuangan Sekretariat Daerah lebih cermat dalam melaksanakan
verifikasi, (5) Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Daerah melaksanakan tugas dan
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011 22



BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH





fungsinya sesuai ketentuan, (6) Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah
berkoordinasi dengan Pihak Kedua dalam membuat Faktur Pajak dan SSP sesuai dengan
transaksinya, (7) Sekretaris Daerah mengenakan denda keterlambatan kepada PT.NG
sebesar Rp27.875.600,00 dan CV.SA sebesar Rp40.968.025,56 (Rp24.541.110,00 +
Rp16.426.915,56), (8) Kepala Dinas PSDA dan ESDM berkoordinasi dengan rekanan
penyedia jasa agar melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak dan melaporkan hasilnya
kepada Walikota, (9) Kepala Dinas PSDA dan ESDM memerintahkan Pemeriksa Barang
pada kegiatan Belanja Modal pompa sedot lumpur agar melakukan tugas sesuai
tupoksinya dalam memeriksa barang hasil pekerjaan, (10) Kepala Dinas PSDA dan
ESDM memerintahkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pengadaan mobil pompa
sedot lumpur agar menjalankan tugasnya dengan baik, (11) Kepala Dinas PSDA dan
ESDM memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pengawasan kegiatan
pengadaan mobil pompa sedot lumpur agar berjalan dengan baik, (12) Kepala Dinas
PSDA dan ESDM mengenakan denda minimal sebesar Rp397.936.000,00 kepada
rekanan atas pekerjaan terlambat dan menyampaikan bukti setoran kepada BPK, (13)
Kepala Dinas PSDA & ESDM dalam melaksanakan pekerjaan yang melewati tahun
anggaran agar memperhatikan ketentuan yang berlaku, (14) Kepala DTKP
memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan agar
lebih cermat dalam merencanakan dan melaksanaan pembebasan tanah yang akan
digunakan untuk Rumah Pompa Polder Kaligawe, (15) Kepala DTKP memerintahkan
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pelaksana Teknis Kegiatan Rumah Pompa Polder
Kaligawe agar dalam memberikan perpanjangan waktu memperhatikan kepastian
kemajuan pekerjaan pada akhir tahun anggaran, (16) Walikota Semarang memerintahkan
Tim P2T, dan Kepala PSDA dan ESDM untuk untuk berkoordinasi dengan Pemerintah
Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, Kemeterian
BUMN, Pemprov Jawa Tengah, PT Pelindo III dan PT TMB untuk membahas kembali
penetapan harga dan proses pembayaran tanah tersebut, dengan memperhatikan harga
yang telah ditetapkan oleh appraisal, (17) Melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian
Pengolahan Data Elektronik (PDE) Setda Kota Semarang untuk melakukan
penyempurnaan SIMPAD, (18) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM untuk melakukan
tindakan optimalisasi penagihan investasi non permanen tersebut dan (19) kepala dinas
pendidikan, dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pasar dan kepala Badan RSUD supaya
memerintahkan PPK mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran berupa Biaya
Direksi Keet dan Biaya IMB sebesar Rp46.858.000,00 dan menyetorkannya ke kas
daerah.
Adapun permasalahan yang masih dalam proses tindak lanjut antara lain adalah (1)
Melakukan rekonsiliasi atas Pendapatan PPJU yang sebenarnya menjadi hak Pemerintah
Kota Semarang pada tahun 2010, (2) Kepala DPKAD meminta kepada PT PLN selalu
melampirkan dokumen pendukung seperti yang dipersyaratkan dalam MoU, (3) TAPD
untuk melakukan evaluasi dalam menyusun Lampiran Perda Perubahan disesuaikan
dengan Perda Perubahan APBD dan hasilnya dilaporkan kepada Walikota, (4) Kepala
DPKAD memerintahkan Kepala bidang Pajak Daerah untuk melakukan pendataan dan
verifikasi dalam penerbitan SKPD Lanjutan serta meningkatkan pengendalian SKPD, (5)
Kepala DPKAD meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas penyajian piutang, (6)
LHP Kepatuhan atas LK Pemerintah Kota Semarang TA 2011 23



BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH





Kepala Dinas Pendidikan untuk menegur dan memerintahkan Kepala subdinas
Pendidikan Dasar dan Menengah supaya melaporkan dana dekonsentrasi yang diterima
kepada DPKAD selaku BUD, (7) Direktur RSUD Kota Semarang melaporkan setiap
penerimaan bantuan kepada DPKAD selaku BUD, (8) Kepala DPKAD menegur dan
memerintahkan Kasubdin Pembukuan (sekarang Kabid Akuntansi) supaya melampirkan
penerimaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Laporan Keuangan Kota
Semarang.

Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia

24
Lampiran I
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan Pengadaan Sistem Aplikasi SIM PBB Online
Kelebihan Pembayaran
2.901.027.500,00
259.704.000,00
3.160.731.500,00
316.073.150,00
3.476.804.650,00
Biaya Langsung Personil
Kelebihan Pembayaran
Uraian Biaya Langsung Personil Jumlah Satuan Frekuensi Satuan Frekuensi Harga Jumlah Harga Frekuensi Jumlah Harga Jumlah Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10(7- 9)
A. Layanan Transaksi Pembayaran PBB Online Bank
(Payment Gateway)
TeamLeader (S-1) 8th 1 orang 12 bulan 9.700.000 116.400.000 1,5 14.550.000 101.850.000
TenagaAhli JaringandanPayment Gateway(S-1) 5th 1 orang 12 bulan 7.760.000 93.120.000 1,5 11.640.000 81.480.000
TenagaAhli Database(S-1) 5th 1 orang 12 bulan 7.760.000 93.120.000 1,5 11.640.000 81.480.000
sub total A 302.640.000 37.830.000 264.810.000
B. Pelatihan Sistem PBB Online
Trainer PBB 1 orang 2 bulan 7.760.000 15.520.000 1,5 11.640.000 3.880.000
Trainer JaringandanPayment Gateway 1 orang 2 bulan 7.760.000 15.520.000 1,5 11.640.000 3.880.000
AsistenTrainer 2 orang 2 bulan 5.820.000 23.280.000 1,5 17.460.000 5.820.000
sub total B 54.320.000 40.740.000 13.580.000
C. Pendampingan dan Implementasi PBB
AsistenDatabase 1 orang 12 bulan 5.335.000 64.020.000 1,5 8.002.500 56.017.500
AsistenAhli JaringandanPayment Gateway 1 orang 12 bulan 5.335.000 64.020.000 1,5 8.002.500 56.017.500
AsistenBisninsAnalis 1 orang 12 bulan 5.335.000 64.020.000 1,5 8.002.500 56.017.500
sub total C 192.060.000 24.007.500 168.052.500
D. Aplikasi PBB
TenagaAhli BisnisAnalis 6 orang 12 bulan 7.760.000 558.720.000 1,5 69.840.000 488.880.000
TenagaAhli SistemAnalis 6 orang 12 bulan 7.760.000 558.720.000 1,5 69.840.000 488.880.000
TenagaAhli WebDeveloper 5 orang 12 bulan 7.760.000 465.600.000 1,5 58.200.000 407.400.000
TenagaAhli Database 5 orang 12 bulan 7.760.000 465.600.000 1,5 58.200.000 407.400.000
TenagaAhli Integrasi 4 orang 12 bulan 7.760.000 372.480.000 1,5 46.560.000 325.920.000
TenagaAhli GIS 1 orang 12 bulan 7.760.000 93.120.000 1,5 11.640.000 81.480.000
TenagaAhli Pajak Daerah 1 orang 12 bulan 9.700.000 116.400.000 1,5 14.550.000 101.850.000
sub total D 2.630.640.000 328.830.000 2.301.810.000
E. Teknisi (Tenaga Pendukung) 6 orang 12 bulan 2.425.000 174.600.000 1,5 21.825.000 152.775.000
sub total E 174.600.000 21.825.000 152.775.000
3.354.260.000 453.232.500 2.901.027.500
Biaya Langsung Non-Personil
Kelebihan Pembayaran
Uraian Kegiatan Biaya Langsung Non-Personil Jumlah Satuan Frekuensi Satuan Frekuensi Harga Jumlah Harga Frekuensi Jumlah Harga Jumlah Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10(7- 9)
A. Biaya Jaringan
MPLS Bank / Payment Gateway 12 bulan 5.820.000 69.840.000 69.840.000 -
sub total A 69.840.000 69.840.000 -
B. Biaya Software dan Data
MapGIS 1 orang 20.370.000 20.370.000 - 20.370.000
FotoSatelit 374 km 291.000 108.834.000 - 108.834.000
HostingSistemAdministrasi PBB 12 bulan 7.760.000 93.120.000 93.120.000 -
sub total B 222.324.000 93.120.000 129.204.000
C. Biaya Operasional
SewaKendaraan 1 mobil/bln 12 bulan 2.425.000 29.100.000 1,5 3.637.500 25.462.500
Kantor Operasional 1 unit 12 bulan 4.850.000 58.200.000 1,5 7.275.000 50.925.000
BiayaTelepondanKomunikasi Lainnya 1 unit 12 bulan 2.425.000 29.100.000 1,5 3.637.500 25.462.500
sub total C 116.400.000 14.550.000 101.850.000
D. Biaya Pelaporan
BiayaPelaporanAwal 5 buku 1 kali 1.940.000 9.700.000 1 150.000 9.550.000
BiayaPelaporanPertengahan 5 buku 1 kali 1.940.000 9.700.000 1 150.000 9.550.000
BiayaPelaporanAkhir 5 buku 1 kali 1.940.000 9.700.000 1 150.000 9.550.000
sub total D 29.100.000 450.000 28.650.000
437.664.000 177.960.000 259.704.000
Sumber: Surat Penawaran PT. AIS pada Dokumen Administrasi (Asli) Pekerjaan Sistem PBB On Line; Surat Perintah Kerja No.027/1453 tanggal 2 November 2011
Uraian
Rencana Anggaran Biaya Realisasi sesuai Kontrak
Total Harga Realisasi sesuai Kontrak
453.232.500,00
177.960.000,00
631.192.500,00
63.119.250,00
Total
PPN 10%
Rencana Anggaran Biaya Realisasi sesuai Kontrak
BiayaLangsungNonPersonil
BiayaLangsungPersonil
Sub Total
3.354.260.000,00
437.664.000,00
3.791.924.000,00
379.192.400,00
4.171.116.400,00 694.311.750,00
Total Personil (A+B+C+D+E)
Total Biaya Non-Personil (A+B+C+D)
25
Lampiran II
Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pembaruan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi Tahun 2011
J angka Waktu Pelaksanaan = 120 hari kerja
No. Vol Sat Harga Sat Jumlah Harga
I Biaya Langsung Personil
A Tenaga Ahli
1 TeamLeader (6th) 4,00 orang/bln 8.000.000,00 32.000.000,00
2 Ahli SistemInformasi Geografis (5th) 4,00 orang/bln 7.000.000,00 28.000.000,00
3 Ahli Global Positioning System(5th) 4,00 orang/bln 7.000.000,00 28.000.000,00
4 Ahli Programmer Komputer (5th) 4,00 orang/bln 7.000.000,00 28.000.000,00
5 Ahli Geodesi (5th) 4,00 orang/bln 7.000.000,00 28.000.000,00
jumlah biaya tenaga ahli 144.000.000,00
B Tenaga Pendukung
Office Manager 4,00 orang/bln 1.400.000,00 5.600.000,00
Surveyor (6 org x 2 bln) 12,00 orang/bln 1.250.000,00 15.000.000,00
Drafter/J uru Gambar (1 org x 4 bln) 4,00 orang/bln 1.250.000,00 5.000.000,00
Administrasi 4,00 orang/bln 900.000,00 3.600.000,00
Operator Komputer 4,00 orang/bln 875.000,00 3.500.000,00
Office Boy 4,00 orang/bln 700.000,00 2.800.000,00
jumlah biaya tenaga pendukung 35.500.000,00
jumlah biaya langsung personil 179.500.000,00
II Biaya Langsung Non Personil
A Biaya Pembaruan Citra Satelit
1 Citra Satelit Resolusi Tinggi 400,00 km2 225.000,00 90.000.000,00
biaya pembaruan citra satelit 90.000.000,00
B Biaya lapangan dan operasional kantor
1 Sewa alat ukur GPS Geodetic 3 unit x 2 bulan 6 unit/bulan 750.000,00 4.500.000,00
2 Sewa kamera 3 unit x 2 bulan 6 unit/bulan 100.000,00 600.000,00
3 Sewa komputer 3 unit x 4 bulan 12 unit/bulan 300.000,00 3.600.000,00
4 Sewa Printer 3 unit x 4 bulan 12 unit/bulan 200.000,00 2.400.000,00
5 Alat Tulis Kantor (ATK) 1 set 2.000.000,00 2.000.000,00
6 Biaya Telepon Listrik 4 bulan 300.000,00 1.200.000,00
7 Sewa kendaraan roda 4 (1 unit x 4 bulan) 4 unit/bulan 2.500.000,00 10.000.000,00
8 sewa kendaraan roda 2 (3 unit x 2 bulan) 9 unit/bulan 500.000,00 4.500.000,00
biaya lapangan dan operasional kantor 28.800.000
C Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga
1 Penugasan ke lokasi study
a. Penugasan tenaga ahli (5 orang x 5 kali) 25 org/kl 100.000,00 2.500.000,00
b. Penugasan tenaga penunjang (6 orang x 25 kali) 150 org/kl 50.000,00 7.500.000,00
2 Penugasan Konsultasi (5 orang x 1 kali) 30 org/kl 100.000,00 3.000.000,00
3 Penugasan Presentasi Pembahasan Laporan
a. Draf Laporan Pendahuluan (5 orang x 1 kali) 5 org/kl 100.000,00 500.000,00
b. Draf Laporan Antara (5 orang x 1 kali) 5 org/kl 100.000,00 500.000,00
a. Draf Laporan Akhir (5 orang x 1 kali) 5 org/kl 100.000,00 500.000,00
mobilisasi dan demobilisasi tenaga 14.500.000
D Biaya Dokumen dan Pelaporan
1 Bahan pembahasan / diskusi
Draft Laporan pendahuluan 10 buku 50.000,00 500.000,00
Draft Laporan antara 10 buku 75.000,00 750.000,00
Draft Laporan akhir 10 buku 100.000,00 1.000.000,00
2 Laporan Final
Laporan pendahuluan 10 buku 80.000,00 800.000,00
Laporan antara 10 buku 100.000,00 1.000.000,00
Laporan Akhir 10 buku 200.000,00 2.000.000,00
CD softcopy laporan final 10 buah 7.000,00 70.000,00
biaya dokumen dan pelaporan 6.120.000,00
jumlah biaya langsung non personil 139.420.000,00
Jumlah biaya 318.920.000,00
PPN 10% 31.892.000,00
Jumlah Total 350.812.000,00
Sumber: Kontrak Pekerjaan Pembaharuan Data Primer Citra Satelit Resolusi Tinggi No.050/1063 tanggal 16 Agustus 2011
Uraian Pekerjaan
Lampiran 3
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
TAHUN 2010
1. - BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar memerintahkan Kepala
DPKAD untuk :
Melakukan rekonsiliasi atas Pendapatan
PPJU yang sebenarnya menjadi hak
Pemerintah Kota Semarang pada Tahun
2010, selanjutnya setiap akhir tahun
melakukan rekonsiliasi secara rutin;
Surat Perintah Walikota kepada Ka. DPKAD
no. 700 /117/ Rhs/ 2011 tgl 8 Juni 2011
Rekonsiliasi laporan realisasi PPJU tahun
2010 (APJ Semarang)
Lampiran dokumen pendukung dari PT PLN
(APJ Semarang)

Meminta kepada PT PLN selalu


melampirkan dokumen pendukung
seperti yang
dipersyaratkan dalam MoU;
Surat Plt. Ka. DPKAD no. 973/806 tgl 13 Juni
2011 kpd Manajer PT. PLN APJ Salatiga
tentang Pemberitahuan Pelaksanaan
Rekonsiliasi Pendapatan PPJU 2010 yang
dilakukan mulai 20 Juni s/d 20 Juli 2011, dan
permohonan kepada PT. PLN untuk
mempersiapkan data pendukung pelaksanaan
rekonsiliasi.
- BARU
- Surat Ka. DPKAD tgl 13 Juni 2011 kpd
Manajer PT. PLN APJ Semarang

Menambahkan klausul kewajiban


rekonsiliasi data dan sanksi dalam
perjanjian kerjasama jika terjadi
pelanggaran atas hak dan kewajiban
yang dinyatakan dalam perjanjian
kerjasama.

Realisasi Pendapatan
Pajak Penerangan Jalan
(PPJ) TA 2010 Terlambat
Diterima dan Belum
Didukung Bukti Perhitungan
yang Lengkap Dari PT PLN
(Persero)
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2. Anggaran Belanja Daerah
Dalam Ringkasan Perda
Tentang APBD Tidak
Sesuai Dengan Rincian
Anggaran Dalam Lampiran
Perda
- BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar memerintahkan TAPD
untuk melakukan evaluasi dalam
menyusun Lampiran Perda Perubahan
disesuaikan dengan
Perda Perubahan APBD dan hasilnya
dilaporkan kepada Walikota.
Surat Perintah Walikota kepada Sekda no.
700 /115/ Rhs/ 2011 tgl 8 Juni 2011

Surat Sekda no. 700/ 3079 tgl 20 Juli 2011
kepada anggota TAPD
Surat Kabid Anggaran DPKAD tgl 25 Mei
2011 kpd Ka. DPKAD tentang Penjelasan
ketidaksesuaian Ringkasan Anggaran Belanja
Daerah dengan Rincian Anggaran Dalam
Lampiran Perda I16
Surat Ka. DPKAD no. 700/808 tgl 13 Juni
2011 kpd Walikota
(disertai Penjelasan Ralat)
3. Anggaran Belanja Modal
Senilai
Rp11.133.493.000,00 dan
Belanja Barang Senilai
Rp2.052.803.000,00 Tidak
Menggambarkan Substansi
Kegiatan yang Sebenarnya
- BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar memerintahkan TAPD
dan SKPD terkait supaya mengevaluasi
anggaran sesuai dengan kualifikasi
belanja dan hasilnya dilaporkan kepada
Walikota.
Surat Perintah Walikota kepada Sekda selaku
Ketua TAPD no. 700 /115/ Rhs/ 2011 tgl 8
Juni 2011
Surat Perintah Walikota kepada SKPD terkait
(DTKP, Bag. Perlengkapan, Din. Kebersihan,
Bapermas) tgl 8 Juni 2011Surat Sekda no.
700/ 3078 tgl 20 Juli 2011 kepada Ka. DPKAD
Surat Ka. Bapermas no. 700/ 1255 tgl 10 Juni
2011 kpd Walikota Surat Ka DTKP
kepada Walikota mengenai evaluasi anggaran
Surat Kabag. Perlengkapan no. 910/ 342 tgl
10 Juni 2011 kpd Inspektur
BARU
Surat Ka. Din. Kebersihan no. 700/ 5014 tgl
14 Des 2011 kpd Walikota

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
4. Kegiatan Belanja Modal
Pekerjaan Pengadaan
Genset 500 KVA
Pemerintah Kota Semarang
Tahun Anggaran 2010
Senilai Rp1.514.708.250,00
Tidak Dapat Diyakini
Kewajarannya
- BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar memerintahkan
Inspektur Kota Semarang agar
melakukan evaluasi atas Kegiatan
Pengadaan Genset 500 KVA dan
melaporkan hasilnya kepada Walikota.
Surat Perintah Walikota kepada Inspektur tgl 8
Juni 2011

Surat Perintah Pemeriksaan khusus
Inspektorat tgl 24 Juni 2011 LHP
Khusus Inpektorat Kota Semarang no. 6/ 11/
CH/ 2011 tgl 19 Juli 2011
Surat Kabag Perlengkapan kepada Rekanan
Setoran ke Kasda sebesar Rp 47.759.030,-
5. 79.964.228,56 Surat perintah Walikota no. 700/ 115/ Rhs/
2011 kepada Sekda tgl 8 Juni 2011
supaya memerintahkan Kepala Bagian
Perlengkapan untuk berkoordinasi
dengan PT NG dan CV SA agar
melaksanakan pekerjaannya sesuai
waktu yang telah disepakati;
Surat Perintah Sekda no. 700/ 135/ Rhs/ 2011
tgl 22 Juni 2011 kepada Kabag Perlengkapan,
Surat Kabag Perlengkapan kepada Direktur
PT Nasmoco Gombel No 900/435 tanggal 5
juli 2011, Direktur CV SA nomor 900/434
tanggal 5 juli 2011,

supaya memerintahkan Bendahara


Pengeluaran Sekretariat Daerah agar
melaksanakan tugas sesuai Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor
563/KMK.03/2003 dan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor
210/Pmk.03/2008 Tentang Perubahan
Kelima Atas Keputusan Menteri
Keuangan
Nomor 254/Kmk.03/2001;
Surat Perintah Sekda no. 700/ 135/ Rhs/ 2011
tgl 22 Juni 2011 kepada Bendahara
Pengeluaran Sekda,

Penyerahan Kendaraan
Dinas/ Operasional Hasil
Pengadaan Belanja Modal
Tahun Anggaran 2010
Terlambat dan Pemungutan
PPN serta PPh Tidak
Sesuai Ketentuan
BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar menginstruksikan
Sekretaris Daerah:
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
supaya memerintahkan Pejabat
Penatausahaan Keuangan Sekretariat
Daerah agar lebih cermat dalam
melaksanakan verifikasi;
Surat Perintah Sekda no. 700/ 135/ Rhs/ 2011
tgl 22 Juni 2011 kepada Pejabat
Penatausahaan Keuangan Sekda,

supaya memerintahkan Pejabat


Pembuat Komitmen agar melaksanakan
tugas dan
fungsinya sesuai ketentuan;
Surat Perintah Sekda no. 700/ 135/ Rhs/ 2011
tgl 22 Juni 2011 kepada Pejabat Pembuat
Komitmen,

supaya memerintahkan Kepala Bagian


Perlengkapan agar berkoordinasi
dengan Pihak Kedua agar dalam
membuat Faktur Pajak dan SSP sesuai
dengan transaksinya;
Surat dari Kabag Perlengkapan kepada
Direktur CV KSC nomor 973.1/432 tanggal 5
juli 2011, Direktur CV SA nomor 973.1/431

supaya memerintahkan Bendahara


Pengeluaran untuk memungut
kekurangan PPh Pasal 22 kepada CV
SA sebesar Rp5.779.748,00 dan CV
KSC sebesar Rp5.340.855,00;
Surat No 900/482 tanggal 15 Juli 2011 kepada
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama

untuk mengenakan denda keterlambatan


kepada PT NG sebesar
Rp27.875.600,00,
CV SA sebesar Rp40.968.025,56
(Rp24.541.110,00 + Rp16.426.915,56).
STS tanggal 18 juli 2011 dari PT NG sebesar
Rp27.875.600 dan bukti setor sebesar
Rp24.541.110,00 dan Rp16.426.915,56

6. Pekerjaan Belanja Modal


Pengadaan Mobil Pompa
Sedot Lumpur Pada Dinas
PSDA dan ESDM Senilai
Rp3.553.000.000,00
Terlambat
397.936.000,00 BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar menginstruksikan
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air dan Energi Sumber Daya Mineral:
Surat perintah Walikota no. 700/ 123/ Rhs/
2011 kepada Ka.Dinas PSDA & ESDM tgl 8
Juni 2011
Supaya berkoordinasi dengan rekanan
penyedia jasa agar melaksanakan
pekerjaan
sesuai kontrak dan melaporkan hasilnya
kepada Walikota;
Surat Ka. Dinas PSDA & ESDM no.
005/06797 tgl 1 Juni 2011 kpd PPK, PPTK,
Bendahara, Panitia Pemeriksa, Direktur
Rekanan tentang Undangan Rapat Koordinasi
membahas Temuan BPK dimaksud dan
Notulen/Resume Rapat. Laporan
kepada Walikota Semarang Nomor 700/07248
tanggal 13 Juni 2011

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Supaya memerintahkan Pemeriksa
Barang pada kegiatan Belanja Modal
pompa sedot lumpur agar melakukan
tugas sesuai tupoksinya dalam
memeriksa barang hasil
pekerjaan;
Surat Perintah Ka. Dinas PSDA & ESDM no.
092/07074 tgl 8 Juni 2011

Supaya memerintahkan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan pengadaan
mobil pompa sedot lumpur agar
menjalankan tugasnya dengan baik;
Surat Perintah Ka. Dinas PSDA & ESDM no.
092/07074 tgl 8 Juni 2011

Supaya memerintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen melakukan
pengawasan kegiatan pengadaan mobil
pompa sedot lumpur agar berjalan
dengan baik;
Surat Perintah Ka. Dinas PSDA & ESDM no.
092/07074 tgl 8 Juni 2011

Supaya mengenakan denda minimal
sebesar Rp397.936.000,00 kepada
Rekanan atas pekerjaan terlambat dan
menyampaikan bukti setoran kepada
BPK RI.
Bukti setor ke kasda sebesar Rp
290.000.000,- pada tanggal 17 Juni 2011.-
Bukti setor ke kasda sebesar Rp
107.936.000,- pada tanggal 30 Juni 2011.

7. Belanja Modal Rumah


Pompa Polder Kali Banger
Tidak Sesuai Dengan
Ketentuan Pengelolaan
Keuangan Daerah
- BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar memerintahkan Kepala
Dinas PSDA & ESDM dalam
melaksanakan pekerjaan yang melewati
tahun anggaran agar memperhatikan
ketentuan yang berlaku.
Surat perintah Walikota no. 700/ 123/ Rhs/
2011 kepada Ka.Dinas PSDA & ESDM tgl 8
Juni 2011 Surat Ka. Dinas PSDA
& ESDM no. 050/ 76383 tgl 10 Des 2010 kpd
Walikota cq DPKAD perihal Laporan Kegiatan
Pembangunan Sistem Polder Kalibanger
Surat Sekda no. 900/ 2918 tgl 13 Juli 2011
kpd Ka. Dinas PSDA perihal Pengajuan DPAL
SKPD TA 2011 untuk Pekerjaan
Pembangunan Stasiun Sistem Polder Kali
Banger dan Pekerjaan Supervisinya
Surat Jawaban Ka. Dinas PSDA & ESDM no.
050/ 07205 tgl 10 Juni 2011
DPAL Kalibanger.

8. Belanja Modal Pekerjaan


Rumah Pompa Polder
Kaligawe Pada Dinas Tata
Kota dan Perumahan Tidak
Dapat Terselesaikan
- BPK RI menyarankan Walikota
Semarang agar menginstruksikan
Kepala Dinas Tata Kota dan Perumahan
:
Surat Walikota kepada Ka. DTKP tgl 8 Juni
2011
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Supaya memerintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen dan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan agar lebih
cermat dalam merencanakan dan
melaksanaan pembebasan
tanah yang akan digunakan untuk
Rumah Pompa Polder Kaligawe;
Surat Ka.DTKP no. 700/ 0655 tgl 10 Juni 2011
kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Supaya memerintahkan Pejabat


Pembuat Komitmen dan Pelaksana
Teknis Kegiatan
Rumah Pompa Polder Kaligawe agar
dalam memberikan perpanjangan waktu
memperhatikan kepastian kemajuan
pekerjaan pada akhir tahun anggaran.
Surat Ka.DTKP no. 700/ 0655 tgl 10 Juni 2011
kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

TAHUN 2009
1 Pengadaan Tanah untuk
Kolam Retensi Nilainya
Berpotensi Lebih Tinggi
Sebesar
Rp2.769.264.000,00 dari
Harga yang Ditetapkan oleh
Penilai Harga (Appraisal)
- Surat Walikota Nomor 700/3266 tanggal 29
Juli 2010 kepada Ketua Tim P2T Kota
Semarang dan Kepala Dinas PSDA dan
ESDM Kota Semarang;

Surat Kepala Dinas PSDA dan ESDM Nomor


050/9279 tanggal 9 Agustus 2010;
Surat Plt. Sekda Nomor 019.3/3377 tanggal 9
Agustus 2010.
Tindak Lanjut 12 Desember 2011 :
Surat Plt. Sekda selaku Ketua Tim P2T no.
590-65/KRT/P2T/IV/2011 tgl 8 April 2011
kepada Walikota tentang laporan
perkembangan TL (Notulen, undangan, daftar
hadir rapat-rapat, Surat-surat dari pihak
terkait), sebagai berikut:
Untuk pembayaran selanjutnya Walikota
Semarang agar memerintahkan Tim
P2T, dan Kepala PSDA dan ESDM
untuk untuk berkoordinasi dengan
Pemerintah Pusat dalam hal ini
Kementerian Pekerjaan Umum,
Kementerian Keuangan, Kemeterian
BUMN, Pemprov Jawa Tengah, PT
Pelindo III dan PT TMB untuk
membahas kembali penetapan harga
dan proses pembayaran tanah tersebut,
dengan memperhatikan harga yang
telah ditetapkan oleh appraisal.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
1. Rapat koordinasi dan evaluasi pengadaan
tanah kolam retensi di Kel. Panggung Lor Kec.
Smg Utara (tgl 2,5,26,31 Agustus, 1
Nopember 2010, 8 Pebruari 2011) 2.
Surat Ketua P2T Semarang no. 590/66-
P2T/VIII/2010 tgl 9 Agustus 2010 kepada
Ketua P2T Jateng
3. Surat Ketua P2T Semarang no. 590/72-
P2T/VIII/2010 tgl 10 Agustus 2010 kepada
Ketua P2T Jateng
4. Surat Gubernur no. 590/13513 tgl 20
Agustus 2010 kepada Walikota
5. Surat Walikota no. 592.2/04382 tgl 12
Oktober 2010 kepada Gubernur
6. Surat Walikota no. 592.2/04383 tgl 12
Oktober 2010 kepada Menteri BUMN
7. Surat Walikota no. 592.2/04385 tgl 12
Oktober 2010 kepada Dirut PT. Pelindo III
8. Surat Dirut PT. Pelindo III no. PJ.06/187/P-
III-2010 tgl 5 Nopember 2010 kepada Walikota
9. Surat Ketua Tim P2T Semarang no. 590-
108-KRT-P2T/XI/2010 tgl 5 Nopember 2010
kepada Walikota
10. Surat Dirut PT. TMB no. 15/A/2/XI-27/2010
tgl 11 Nopember 2010 kepada Ka. Dinas
PSDA
11. Surat Ka. Dinas PSDA no. 592.2/73914 tgl
15 Nopember 2010 kepada Dirut PT. TMB
12. Rapat koordinasi tentang Kolam Retensi
Kali Semarang paket C loan IP 534
13. Surat Ketua Tim P2T Semarang no. 590-
135-KRT-P2T/XII/2010 tgl 15 Desember 2010
kepada Walikota
14. Fasilitasi Penyelesaian Pembayaran Ganti
Rugi Tanah Kolam Retensi di PT. Pelindo III
15. Rapat koordinasi tentang Kolam Retensi
Kali Semarang tanggal 7 April 2011
Berita Acara Nomor
590/BA.29/P2T/KR/II/2011
Berita Acara no. BA/ 168/ P2T/ KR/ IX/ 2011
tgl 28 Sept. 2011 tentang Musyawarah antara
Dinas PSDA Semarang dengan PT. Pelindo III
Tanjung Emas
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Berita Acara no. BA/ 173/ P2T/ KR/ X/ 2011 tgl
4 Okt. 2011 tentang Musyawarah antara Dinas
PSDA Semarang dengan Biro Hukum PT.
Pelindo III
2 Penyajian Saldo Piutang
Pajak Reklame Sebesar
Rp17.267.016.175,00 Tidak
Dapat Diyakini
Kewajarannya
- Walikota Semarang menginstruksikan
agar Kepala DPKAD untuk:
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3267
tanggal 29 Juli 2010 kepada Kepala DPKAD
Kota Semarang;
Memerintahkan Kabid Pajak Daerah
untuk melakukan pendataan dan
verifikasi dalam penerbitan SKPD
Lanjutan serta meningkatkan
pengendalian SKPD;
Surat Kepala DPKAD kepada Kabid Pajak
DPKAD Nomor 700/1279 tanggal 10 Agustus
2010;

Surat Ka. DPKAD no. 700/ 805 tgl 13 Juni


2011 kpd Walikota perihal Rencana kegiatan
inventarisasi piutang tidak riil
Melakukan koordinasi dengan Kepala
Bagian Pengolahan Data Elektronik
(PDE) Setda Kota Semarang untuk
melakukan penyempurnaan SIMPAD;
Surat Kepala DPKAD kepada Kabag PDE
Nomor 700/1278 tanggal 10 Agustus 2010
surat kabid Pajak kepada Kepala DPKAD
bahwa sejak 1 januari 2011 kerjasama dengan
PDE tidak lagi dilanjutkan.. Surat
Tugas Nomor 800/915 untuk melaksanakan
tugas sebagai operator komputer.

Meningkatkan pengendalian dan


pengawasan atas penyajian piutang.

3. Pengelolaan Investasi Non
Permanen dalam Bentuk
Dana Bergulir, Sebesar
Rp768.827.559,00 Macet
- Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala Dinas Koperasi
dan UMKM untuk melakukan tindakan
optimalisasi penagihan investasi non
permanen tersebut.
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3267
tanggal 29 Juli 2010 kepada Kepala DPPKD
Kota Semarang

4. Terdapat Kegiatan
Pengadaan Tanah Pada
RSUD Tugurejo Yang Tidak
Sesuai Ketentuan
Inventarisasi Tunggakan per 31 Agustus 2010
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Inventarisasi Tunggakan s/d Oktober 2011
dokumentasi kegiatan penagihan tunggakan
5 46.858.000,00 Surat Walikota Semarang Nomor 700/3269
tanggal 29 Juli 2010 kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kota Semarang;

Surat tanggapan Kepala Dinas Pendidikan


Nomor 900/3254 tanggal 9 Juni 2010;
Daftar Rincian Biaya Direksi Keet Rehabilitasi
Gedung Sekolah TA 2009;
Bukti setoran Dinas Pendidikan sebesar
Rp18.132.000,00 (belum dilegalisir);
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3270
tanggal 29 Juli 2010 kepada Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Kota Semarang;
Surat Kepala Dinas Kelautan kepada
Inspektur Kota Semarang Nomor 800/466/10
tanggal 11 Agustus 2010;
Bukti setoran Dinas Kelautan sebesar
Rp11.226.300,00 (belum dilegalisir);
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3272
tanggal 29 Juli 2010 kepada Kepala Dinas
Pasar;
Bukti setoran Dinas Pasar sebesar
Rp3.500.000,00 tanggal 22 Juni 2010 dan
Rp1.500.000,00 tanggal 24 Juli 2010;
Surat Walikota Semarang Nomor 700/3271
tanggal 29 Juli 2010 kepada Direktur RSUD
Kota Semarang;
Surat Direktur RSUD kepada Rekanan Nomor
027.2/1225/2010 tanggal 24 Juli 2010.
Penganggaran Direksi Keet
Sebesar Rp37.358.300,00
dan Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) Sebesar
Rp9.500.000,00 sebagai
Komponen Biaya dalam
Rencana Anggaran Biaya
Walikota Semarang agar
menginstruksikan kepada masing-
masing kepala dinas/direktur di atas
supaya memerintahkan PPK
mempertanggungjawabkan kelebihan
pembayaran berupa Biaya Direksi Keet
dan Biaya IMB sebesar
Rp46.858.000,00 dan menyetorkannya
ke kas daerah
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Bukti setoran RSUD sebesar Rp 12.500.000,-
tanggal 23 dan 24 sept 2010.
tindak lanjut 12 desember 2011, STS
sejumlah Rp46.858.300,00
TAHUN 2008
1 Penyajian Laporan Surplus
Defisit (Surdef) Pemerintah
Kota Semarang belum tertib
- Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala DPKAD sebagai
BUD supaya melakukan pembinaan
kepada Kasubag Keuangan SKPD
beserta jajarannya dalam penyusunan
laporan keuangan berbasis akrual.
Surat Perintah Walikota No. 700/58/Rhs
Tanggal 10 Agustus 2009 kepada Kepala
DPKAD Kota Semarang
Bukti telah dilakukannya pembinaan.

2 Penerimaan Pendapatan
Jaminan Kesehatan
Masyarakat Miskin
(JAMKESMAS) sebesar
Rp10.406.476.730,00,
Belanja JAMKESMAS
sebesar
Rp9.205.662.307,58 dan
Sisa Dana JAMKESMAS
sebesar
Rp3.898.722.522,00 tidak
dilaporkan ke Umum
Daerah (BUD)
10.406.476.730,00 Walikota Semarang agar
memerintahkan Kepala Dinas
Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang supaya
melaporkan penerimaan dana
Jamkesmas berikut realisasi belanjanya,
termasuk adanya sisa kas dana
Jamkesmas untuk disajikan dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan
Surat Perintah Walikota Semarang No.
700/56/Rhs Tanggal 7 Agustus 2009 kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Surat Perintah Walikota Semarang No.


700/60/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009 kepada
Direktur RSUD. Sudah
dimasukkan Ke CALK Tahun berikutnya
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
3 Penerimaan Dana
Dekonsentrasi Dan Tugas
Pembantuan Sebesar
Rp20.722.997.000,00 Tidak
Dilampirkan Serta Bantuan
Peralatan Sebesar
10.493.460.000,00 Tidak
Disajikan Dalam Laporan
Keuangan TA 2008
- Walikota Semarang agar :
Memerintahkan Kepala Dinas
Pendidikan untuk menegur dan
memerintahkan Kasubdin Dikdasmen
supaya melaporkan dana dekonsentrasi
yang diterima kepada DPKAD selaku
BUD;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/64/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota
Semarang;

Memerintahkan Direktur RSUD Kota


Semarang untuk melaporkan setiap
penerimaan bantuan kepada DPKAD
selaku BUD;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/60/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Direktur RSUD Kota Semarang;

Memerintahkan Kepala DPKAD untuk


menegur dan memerintahkan Kasubdin
Pembukuan (sekarang Kabid Akuntansi)
supaya melampirkan penerimaan dana
dekonsentrasi dan tugas pembantuan di
Laporan Keuangan Kota Semarang.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/58/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

4 Pembangunan Pasar
Unggas Dan Rumah Potong
Unggas Penggaron
Melewati Tahun Anggaran
2008
662.658.000,00
Walikota Semarang agar :
a. Memerintahkan Kepala Dinas Pasar
untuk menegur konsultan perencana
yang lalai dalam pelaksanaan
penyusunan perencanaan (DED) atas
pembangunan pasar Unggas dan RPU
Penggaron dan berkewajiban
mempertanggungjawabkan kerugian
daerah yang terjadi;
Surat Perintah Walikota Semarang No. 700 /
63 / Rhs Tanggal 10 Agustus 2009 kepada
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang.

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Surat Teguran Kepala Dinas Pasar kepada
Konsultan Perencanaan No. 602.4/2554
tanggal 19 Agustus 2009;
Surat Teguran Kepala Dinas Pasar kepada
PPTK Nomor 602.4/2566 Tanggal 19 Agustus
2009.
b. Menegur Kepala Dinas Pasar dan
PPTK yang melakukan addendum atas
kontrak melewati Tahun Anggaran 2008;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/63/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Pasar Kota Semarang;

c. Memerintahkan Kepala Dinas Pasar


untuk membatalkan addendum yang
tidak memenuhi persyaratan addendum;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/63/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Pasar Kota Semarang;

d. Memerintahkan Inspektorat Kota


Semarang untuk melakukan
pemeriksaan keuangan dan fisik sebagai
dasar pembayaran sesuai mekanisme
pencairan dana APBD dengan
memperhitungkan denda sebesar
Rp662.658.000,00.
Surat Perintah Walikota Semarang No.
700/61/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009 kepada
Inspektur Kota Semarang.
Surat Ka. Dinas Pasar no. 511.2/1097 tgl 27
April 2011 kepada Direktur PT. Karisma CT
tentang Peringatan ke-2

telah dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat


sesuai dengan LHP Inspekrorat Nomor.
045.2/16/RHS Tindak Lanjut LHP
Inspektorat : Bukti setor ke
Kasda atas denda PT. Karisma CT sebesar
Rp 662.658.000,- SP2D
Dinas Pasar atas kekurangan pembayaran
kepada PT. Karisma CT sebesar Rp
1.460.932.740 Daftar Hasil
Pemeriksaan Pembangunan Pasar Ayam dan
RPU penggaron Jawaban
Dinas Pasar bahwa tidak terjadi tanda-tanda
penurunan pada kolom dan tidak terjadi retak
diagonal
5 Pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama SPBU
Pandanaran Belum
Dilaksanakan Dengan
Optimal
1.234.475.000,00
Walikota Semarang agar :

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
a. Memerintahkan Kepala BKPM PB & A
(sekarang Badan Pelayanan Perijinan
Tertentu) menjalankan ketentuan dalam
perjanjian kerjasama secara tegas
terkait dengan wanprestasi dari PT
Rabas Mitra Sejati;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/57/Rhs Tanggal 7 Agustus 2009
kepada Kepala BPPT Kota Semarang.
Memo Konsep Surat Tagihan Tunggakan
Sewa Lahan dan Denda Kepala BPPT kepada
Plt. Sekda Nomor 590/55 tanggal 26 Agustus
2009; diterima
Surat Peringatan kedua Tunggakan sewa
lahan dan Denda per hari Kepada PT Rabbas
Mitra Sejati
b. Memerintahkan Kepala BKPM PB & A
(sekarang Badan Pelayanan Perijinan
Tertentu) untuk menarik pembayaran
sewa lahan termasuk denda kepada PT
Rabbas Mitrasejati sebesar
Rp1.234.475.000,00 (Rp1.399.475.000
Rp165.000.000,00).
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/57/Rhs Tanggal 7 Agustus 2009
kepada Kepala BPPT Kota Semarang.
Terdapat setoran pada tanggal 31 Maret 2011
sebesar Rp495.000.000,00

6 Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Pasar
Jrakah Senilai
Rp2.348.179.412,00 Belum
Dapat Dimanfaatkan
- Walikota Semarang agar :
a. Menegur Kepala Dinas Pasar supaya
merencanakan dan melaksanakan
kegiatan dengan baik dan tidak
melakukan addendum proyek yang tidak
sesuai ketentuan;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/63/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Pasar Kota Semarang;

b. Segera merencanakan kelanjutan


pembangunan Pasar Jrakah untuk
menghindari kerusakan konstruksi
terpasang yang dapat merugikan
daerah.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/63/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Pasar Kota Semarang.
DED Pembangunan Pasar Jrakah Lanjutan
Tahun 2009

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
7 Penempatan Deposito
Sebesar
Rp2.300.000.000,00 di
Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Tidak Sesuai Dengan
Peraturan Pemerintah No.
39 Tahun 2007
- Walikota Semarang agar :
a. Memerintahkan Kepala DPKAD untuk
menegur Kepala Bidang Kas Daerah
yang tidak mematuhi ketentuan dalam
penempatan uang daerah;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/58/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang;

b. Memerintahkan Kepala DPKAD untuk


mempertimbangkan kembali
penempatan deposito di BPR-BKK
Semarang Tengah sesuai Peraturan
Pemerintah No. 39 Tahun 2007.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/58/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.

8 Pengelolaan Areal Parkir


dilakukan Tanpa Surat
Perjanjian - Walikota Semarang agar :

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
a. Memerintahkan Kepala Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informasi
supaya memerintahkan dan menegur
Kepala Bidang Perparkiran untuk
membuat perjanjian atas pengelolaan
lahan parkir dengan pihak pengelola
parkir Lantai V Plasa Simpang Lima dan
Shopping Centre Johar;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/62/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informasi Kota Semarang.
Tanggapan Kepala Dishubkominfo No.
551.1/13646 tanggal 30 Agustus 2009.
Teguran Kepala Dishubkominfo No.
551.1/13647 tanggal 30 Agustus 2009.
b. Menegur dan Memerintahkan Kepala
Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informasi supaya meningkatkan
pengawasan Bidang Perparkiran.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/62/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi, dan Informasi Kota Semarang.
Teguran Kepala Dishubkominfo No.
551.1/13647 tanggal 30 Agustus 2009.
9 Penerimaan Pendapatan
Tanah Bengkok Belum
Dicatat Secara Bruto - Walikota Semarang agar :

a. Memerintahkan Sekda untuk
memerintahkan Kepala Bagian
Pemerintahan Kelurahan (sekarang
Kepala Bagian Tata Pemerintahan)
Setda Kota Semarang supaya
melaporkan Pendapatan tanah bengkok
untuk tahun-tahun berikutnya secara
bruto;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/69/Rhs Tanggal 14 Agustus 2009
kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota
Semarang.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Surat Perintah Plt Sekretaris Daerah Kota
Semarang No.700/68/Rhs Tanggal 14
Agustus 2009 kepada Kepala Bagian Tata
Pemerintahan Setda Kota Semarang.
Penjelasan Kepala Bagian Tata Pemerintahan
No. 700/181 tanggal 25 Agustus 2009.
b. Memerintahkan Sekda untuk
memerintahkan Kepala Bagian
Pemerintahan Kelurahan (sekarang
Kepala Bagian Tata Pemerintahan)
Setda Kota Semarang supaya
mengalokasikan belanja yang digunakan
untuk penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan kelurahan serta
biaya operasional lelang tanah bengkok.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/69/Rhs Tanggal 14 Agustus 2009
kepada Plt. Sekretaris Daerah Kota
Semarang.
Surat Perintah Plt Sekretaris Daerah Kota
No.700/68/Rhs Tanggal 14 Agustus 2009
kepada Kepala Bagian Tata Pemerintahan
Setda Kota Semarang.
10 Terdapat Pendapatan Jasa
Giro minimal sebesar
Rp124.976.192,00 di
rekening Bendahara
Pengeluaran belum
disetorkan ke Kas Daerah
sampai dengan 31
Desember 2008
124.976.192,00 Walikota Semarang agar :
a. Memerintahkan Kepala SKPD
menegur Bendahara Pengeluaran untuk
menyetorkan pendapatan jasa giro
sesuai ketentuan;
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/59/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009.
STS dan R/C legalisir Bank persepsi.

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
b. Memerintahkan DPKAD selaku
Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk
membuat perjanjian dengan Bank
Jateng terkait pendapatan jasa giro atas
rekening seluruh bendahara
pengeluaran Pemerintah Kota Semarang
di Bank Jateng supaya dipindahbukukan
ke rekening Kas Daerah setiap bulan.
Surat Perintah Walikota Semarang
No.700/58/Rhs Tanggal 10 Agustus 2009
kepada Kepala DPKAD Kota Semarang.
Surat Perjanjian dengan Bank Jateng Nomor
580/1164 tentang pengelolaan uang daerah

TAHUN 2007
1. 264.737.264,00 BUD agar :
a. Mengatur tata cara pengelolaan uang
persediaan pada bendahara SKPD
mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 Juli
2008.

Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No.
700/747 tgl. 23 Juli 2008.

Telah disosialisasikan kepada Bendahara
pada tgl. 13 Agustus 2008.
Bendahara SKPD telah menyetorkan ke
Kasda (contoh : terlampir setoran SMA
Negeri 7 Semarang dan Bawasda Kota
Semarang).
c. Mempersiapkan beban anggaran
untuk biaya pengelolaan rekening atas
rekening-rekening milik Pemerintah Kota
Semarang (termasuk Puskesmas dan
Sekolah Negeri se-Kota Semarang).
Rekap rekening giro SKPD dan setorang jasa
giro sampai dengan 31 Agustus 2008.

2. Pelaksanaan perjanjian
kerjasama dengan berbagai
pihak dilaksanakan kurang
optimal.
2.177.490.787,00 1. Walikota Semarang agar :
Surat Walikota No. 700/72/Rhs tgl. 14 Juli
2008.

Pemerintah Kota Semarang telah melakukan
koordinasi dengan pihak III untuk
menyelesaikan tanggung jawabnya.
Jasa giro bendahara
minimal sebesar
Rp264.737.264,00 pada
akhir Tahun 2007 belum
disetor ke kas daerah dan
biaya pengelolaan rekening
bendahara serta BUD
sebesar Rp7.921.918,00
b. Melakukan inventarisasi jasa giro
pada rekening-rekening SKPD
Pemerintah Kota Semarang dan
memerintahkan kepada bendahara
untuk menyetorkan jasa giro tersebut ke
Kas Daerah serta untuk selanjutnya agar
menyetorkan jasa giro secara tepat
waktu.
a. Menjalankan ketentuan dalam
perjanjian kerjasama pengelolaan areal
parkir terkait dengan wanprestasi CV.
YSS dan PT. Argamukti Pratama;
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
-) YSS sebesar Rp1.560.000.000,00
(pokok)
-) YSS sebesar Rp168.719.827,00
(denda)
-) YSS sebesar Rp7.770.960,00 (denda
atas denda)
-) Argamukti P Lantai V sebesar
Rp1.511.000.000,00
-) Argamukti P Lantai I sd VI sebesar
Rp280.000.000,00.
-) Argamukti P sebesar
Rp161.000.000,00 (denda)
Surat Dinas Perhubungan kepada PT.
Argamukti Pratama Nomor 947/7881 tentang
peringatan Kurang Bayar Sewa.
Surat Walikota No. 700/72/Rhs tgl. 14 Juli
2008.
Surat tanggapan Ka. BKPM PB & A bahwa
telah dilakukan pertemuan dengan investor
dan pemberitahuan akan adanya review atas
kerjasama.( Surat BKPM PB&A kepada
Manager PT. Ciputra Semarang Nomor
700/810 tanggal 25 Juli 2008).
Surat tanggapan Ka. BKPM PB & A bahwa
akan dilakukan pembahasan penyempurnaan
dan kajian perjanjian.
b. Mempertimbangkan kembali
kelanjutan kerjasama dengan CV. YSS
dan PT. Argamukti Pratama;

c. Memerintahkan Kepala BKPM PB & A


agar melakukan review atas kelemahan
perjanjian yang belum mensyaratkan
sangsi berupa denda keterlambatan
pembayaran pihak ketiga dan
menerapkan klausul tersebut pada
perjanjian kerjasama berikutnya;
Surat tanggapan Ka. BKPM PB & A bahwa
telah membuat surat kepada investor No.
700/812 tgl. 25 Juli 2008 perihal tindak lanjut
LHP BPK dan akan dilakukan kajian
penyempurnaan perjanjian.

Surat pemberitahuan kepada pihak-pihak


yang menjadi mitra kerja sama Pemkot
Semarang tentang adanya addendum
perjanjian kerja sama antara Pemkot
Semarang dengan mitranya.
Surat Dinas Perhubungan kepada CV. YSS
Nomor 551.1/7880 tanggal 20 Agustus 2008
tentang peringatan kurang bayar setoran
retribusi Tahun 2007 sebesar
Rp1.716.720.413,00.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
STS sewa lahan parkir Plasa Simpang 5
Lantai I sd IV bulan Mei dan Juni 2010 masing-
masing sebesar Rp70.000.000,00 atau
sejumlah Rp140.000.000,00.
Surat Perjanjian Nomor 019.6/1550 tentang
Perubahan (Addendum) surat Perjanjian
Nomor 630/036 Tahun 2004 tentang
Kerjasama Pembangunan Pengelolaan
Jembatan Penghubung antara Gedung Parkir
dan Mall Ciputra di jalan Anggrek raya. Surat
Perjanjian Nomor 630/61 tentang Perubahan
(Addendum) Surat Perjanjian Nomor 630/035
Tahun 2004 tanggal 12 Agustus 2004 tentang
Kejasama Pembangunan Pengelolaan
Jembatan Penghubung Fungsional Terpadu
Simpang Lima dan MAll Ciputra di jalan KH
Ahmad DAhlan Semarang
d. Memerintahkan Kepala BKPM PB & A
untuk melakukan penyempurnaan atas
ketentuan pelaksanaan bagi hasil pada
keenam perjanjian pola kerjasama
kontrak bagi tempat usaha,
mengevaluasi ketidakseragaman
perjanjian sejenis, memperpendek
periode masa evaluasi 5 tahunan, dan
menetapkan dengan jelas nilai bagi hasil
yang menjadi hak Pemerintah Kota
Semarang;
Surat tanggapan Ka. BKPM PB & A bahwa
akan dilakukan pembahasan penyempurnaan
dan kajian perjanjian. Kajian
Perjanjian Kerjasama Pemerintah Kota
Semarang dengan PT Pratamagraha Niaga
Jaya tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha
dalam RAngka Pembangunan Pusat
perbelanjaan dan Rekreasi SCJ Nomor
602/21/Tahun 1992

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Surat Perjanjian Nomor 019.6/1550 tentang
Perubahan (Addendum) surat Perjanjian
Nomor 630/036 Tahun 2004 tentang
Kerjasama Pembangunan Pengelolaan
Jembatan Penghubung antara Gedung Parkir
dan Mall Ciputra di jalan Anggrek raya. Surat
Perjanjian Nomor 630/61 tentang Perubahan
(Addendum) Surat Perjanjian Nomor 630/035
Tahun 2004 tanggal 12 Agustus 2004 tentang
Kejasama Pembangunan Pengelolaan
Jembatan Penghubung Fungsional Terpadu
Simpang Lima dan MAll Ciputra di jalan KH
Ahmad DAhlan Semarang
e. Memerintahkan Kepala BKPM PB & A
untuk melakukan kajian penyempurnaan
perjanjian Tugu Tabanas, Bubaan,
Dargo, Gayamsari, Johar, Wisma
Pancasila dengan mempertimbangkan
manfaat yang diperoleh berdasarkan
penetapan komposisi saham dalam
kontrak bagi tempat usaha;

f. Meminta Pihak kedua untuk mematuhi


kerjasama dengan cara melaporkan
pengalihan HGB kepada Pihak ketiga,
dan melaporkan hasil perkembangannya
kepada Pemerintah Kota Semarang.
Surat Walikota Semarang Nomor 700/583
tanggal 9 Maret 2010 kepada Pengelola
Pertokoan Bubakan agar mematuhi kerja
sama dengan melaporkan pengalihan HGB.

2. DPRD Kota Semarang menetapkan


Perda tentang Investasi Daerah yang
mengatur ketentuan kerjasama dengan
Pihak Ketiga dengan prinsip saling
menguntungkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk investasi
daerah.

2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai


Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
3. Kerjasama Investasi
peningkatan kualitas daya
listrik lampu penerangan
jalan umum dapat dilakukan
dengan lebih efisien.
- Pemkot telah membuat surat pemberitahuan
untuk sementara menghentikan kegiatan
dengan surat No. 605.6/581 tgl. 17 Mei 2008.
Pemkot telah membuat surat kepada Dekan
FE Undip perihal mohon bantuan
penghitungan kembali investasi penghematan
biaya lampu penerangan jalan umum No.
605/711 tgl. 3 Juli 2008.
a. Pengoptimalan kehematan nilai
kerjasama
Pertimbangan biaya penawaran setelah masa
perjanjian berakhir akan dibicarakan dengan
melibatkan lembaga independen.

Tindak Lanjut 12 desemeber 2011 Addendum


Surat Perjanian No.415.4/76 tentang
penyempurnaan (Addendum) kedua surat
Perjanjian Nomor 415.4/20 Tahun 2007
tanggal 30 Oktober 2007 tentang kerjasama
investasi peningkatan kualitas daya listrik
lampu PJU Kota Semarang
b. Pertimbangan kehematan biaya
perawatan setelah masa perjanjian
berakhir.
Surat Plt. Sekda Kota Semarang Nomor
415.4/3205 tanggal 27 Juli 2010 yang
berisikan pemberitahuan bahwa telah
dilakukan appraisal tentang efisiensi biaya
PJU (Penerangan Jalan Umum) dan
pemberitahuan telah dilakukannya addendum
perjanjian dengan PT. Maxima Prima.

Belum ada tindak lanjut karena perjanjian blm


berakhir
4. Penyertaan modal pada
Bandara Ahmad Yani
sebesar
Rp8.675.783.720,00 belum
ditetapkan statusnya.
- - Surat Walikota No.553.1/902 tgl 25 Maret
2009, mengenai perkembangan tindaklanjut
Perjanjian Perkembangan Bandara A. Yani
Semarang.
Walikota Semarang melalui Kepala
Bagian Pemerintahan Umum agar
mengupayakan kejelasan status
penyertaan modal pada Bandara Ahmd
Yani sesuai dengan Surat Perjanjian
Kerjasama Nomor 26A Tahun 2004 dan
590/05 dan Kesepakatan bersama









Walikota Semarang agar meninju
kembali isi perjanjian kerjasama Nomor :
415.4/20 Tahun 2007 tentang Kerjasama
Investasi peningkatan kualitas daya
listrik lampu penerangan jalan umum
Kota Semarang dengan PT. Maxima
Prima dan PT. Angkasa Buana Cipta
(MP-ABC), dengan melaksanakan :
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
- Surat Sekda An. Gubernur Jateng No.
553/07008 tgl 15 April 2009, menanggapi
Surat Walikota tsb. Sampai saat ini belum
selesai dan masih menunggu diterbitkannya
surat ijin prinsip dari TNI AD.
- Kesepakatan bersama Nomor 553.1/80/2009
tentang Pengembangan Bandar Udara
Internasional Ahmad Yani Semarang.
5. - Walikota Semarang menegur dan
memerintahkan Sekretaris daerah untuk
:
a. Melakukan pengendalian atas bukti-
bukti kepemilikan aset daerah yang ada
dalam penguasaannya.
Surat Walikota No. 700/65/Rhs tgl. 14 Juli
2008.

Surat Sekda pada Gubernur Jateng Cq. Ka.
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset
Daerah Prov. Jateng No. 030/3842 tgl. 23 Juli
2008 perihal permintaan bukti-bukti
administrasi kepemilikan aset Pemprov
Jateng yang diserahkan ke Pemkot
Semarang.
b. Melakukan tindakan pengamanan
atas benda berharga/bukti-bukti
kepimilikan aset (sertifikat) secara
memadai.
Telah diusulkan pengadaan brankas guna
menyimpan bukti-bukti kepemilikan aset
Pemerintah Kota Semarang.

Surat Sekda pada Ka. DPKD No. 700/57/Rhs


tgl. 10 Juli 2008.

Surat Edaran Sekda pada seluruh SKPD No.
030/3005 tgl. 17 Juni 2008.
Sertifikat Rekap tanah milik Pemkot sejumlah
1.958 buah.
Surat Sekda pada Ka. DPKD No. 700/57/Rhs
tgl. 10 Juli 2008.

Surat Ka. DPKD pada Ka. Sub Din.
Pembukuan No. 700/731 tgl. 23 Juli 2008.
Surat Sekda pada Ka. Dinas Pertanian No.
700/58/Rhs tgl. 10 Juli 2008.

Surat tanggapan Ka. Dinas Pertanian No.
030/2054 tgl. 8 Juli 2008.
Surat Ka. Dinas Pertanian pada :






590/05 dan Kesepakatan bersama
antara Gubernur Jawa Tengah, Walikota
Semarang, dan Direktur Utama PT.
Angkasa Pura I, Nomor 077/11551,
553.2/II/Tahun 2006,
SP.41/LB.10.8/2006/DU. Untuk
selanjutnya agar dalam kerjasama
pendanaan dengan pihak lain, Walikota
memperjelas status pengeluaran dana
yang berasal dari Pemerintah Kota
Semarang.
e. Memerintahkan Kepala Dinas
Pertanian untuk melakukan koordinasi
dengan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah untuk memperjelas status aset
yang diperoleh dari Provinsi Jawa
Tengah dan melakukan pencatatan aset
Penyajian nilai tanah
sebesar
Rp2.480.991.267.134,00
tidak didukung data yang
memadai dan pengamanan
aset tanah Pemerintah Kota
Semarang kurang optimal
c. Memerintahkan Kepala Bagian
Umum, Kepala DPKD dan Kepala SKPD
untuk melakukan inventarisasi kembali
atas tanah-tanah yang menjadi aset
Pemerintah Kota Semarang,
mengupayakan bukti kepemilikannya
dan mensinkronkan pencatatan nilai
d. Memerintahkan Kepala DPKD agar
memerintahkan Kepala Sub Dinas
Pembukuan untuk meningkatkan
pengendalian dan melakukan
SIA t d t
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
1. Ka. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Prov. Jateng.
2. Ka. Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Prov. Jateng.
No. 030/2195 tgl. 21 Juli 2008 perihal
koordinasi tentang aset Pemprov. Jateng yang
diserahkan ke Pemkot Semarang.
6. - Walikota Semarang memerintahkan :
a. Kepala DPKD untuk melakukan
pembinaan pencatatan aset milik
Pemerintah Kota Semarang yang
dikuasai oleh SKPD;
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 Juli
2008. (undangan dan daftar hadir pembinaan
pencatatan aset terlampir)

b. Kepala SKPD sebagai pengguna


barang untuk melakukan inventarisasi
atas aset-aset dalam penguasaan SKPD
dan melakukan pencatatan pada laporan
keuangan SKPD dan melakukan
pencatatan pada laporan keuangan
SKPD sesuai ketentuan.
Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No.
700/747 tgl. 23 Juli 2008

7 - Walikota Semarang agar
memerintahkan Sekretaris Daerah untuk
:
Surat Walikota No. 700/65/Rhs tgl. 14 Juli
2008.

Telah diusulkan pengadaan brankas guna
menyimpan bukti-bukti kepemilikan aset
pemerintah dan BPKB kendaraan bermotor.
Surat Ka. Bag. Umum Setda pada Ka. Dinas
Pertanian No. 024/303 tgl. 11 Juli 2008.

Berkas permohonan penyelesaian pembuatan
STNK/BPKB mobil operasional Dinas
Kebakaran dan data mobilnya.
Beberapa jenis aset tetap
per 31 Desember 2007
belum dilaporkan dalam
neraca.
Pengamanan aset
kendaraan bermotor masih
kurang memadai
a. Melakukan pengamanan yang
memadai atas bukti kepemilikan
kendaraan bermotor berupa BPKB;
b. Memerintahkan Kepala Bagian Umum
Setda untuk menertibkan pencatatan
dan pengelolaan bukti kendaraan
bermotor pada SKPD Sekretariat
Daerah, Dinas Pertanian, dan Dinas
Kebakaran.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Surat Ka. Bag. Umum Setda pada Ka. Sub
Bag. Perlengkapan Bagian Umum No.
030/304 tgl. 14 Juli 2008.

Surat Sekda pada Ka. DPKD No. 700/57/Rhs


tgl. 10 Juli 2008
Surat Ka. DPKD pada Ka. Sub Din.
Pembukuan No. 700/731 tgl. 23 Juli 2008.
Sosialisasi
8. Belanja daerah yang
menghasilkan aset belum
seluruhnya dianggarkan
pada Belanja Modal
- Walikota Semarang agar menegur dan
memerintahkan kepada Kepala Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah untuk :
a. Segera menyusun kebijakan
akuntansi kapitalisasi aset;
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 Juli
2008.

b. Melaksanakan pembinaan kepada
pengguna anggaran untuk melakukan
penggaran belanja daerah sesuai
ketentuan;
Surat Edaran Ka. DPKD pada Ka. SKPD No.
700/747 tgl. 23 Juli 2008. (undangan dan
daftar hadir pembinaan terlampir).

c. Meminta pengelola barang untuk


melakukan inventarisasi dan
penghitungan atas aset-aset yang
diadakan/dibangun melalui belanja non
modal dan melaporkan pada laporan
keuangan SKPD.

9. - Walikota Semarang memerintahkan


Kepala DPKD untuk :
Surat Walikota No. 700/67/Rhs tgl. 14 Juli
2008

Surat Ka. DPKD pada atasan langsung
bendahara dan pembuku pada SKPD
(tersebut dalam LHP) No. 700/733 tgl. 23 Juli
2008.
b. Menegur Bendahara dan pembuku
pada SKPD Dinas Pendidikan, Dinas
Kebakaran, Kantor Kesbanglinmas,
Bawasda, Kec. Semarang Selatan,
Tugu, Gayamsari, Sekretariat Daerah,
Dinas Kebersihan dan Kec.
Gajahmungkur atas kurang cermatnya
membukukan transaksi sehingga
melebihi anggaran.
Surat Ka. DPKD pada atasan langsung
bendahara dan pembuku pada SKPD
(tersebut dalam LHP) No. 700/733 tgl. 23 Juli
2008.

c. Memerintah Kepala DPKD untuk


memerintahkan Kepala Sub Dinas
Pembukuan agar mengendalikan
penginputan data aset pada sistem
inormasi akuntansi SKPD secara
memadai
Realisasi belanja beberapa
SKPD Pemerintah Kota
Semarang melebihi
anggaran yang telah
dit t k
a. Menegur atasan langsung Bendahara
pada SKPD Sekretariat DPRD, RSUD,
Kantor Inokom, Kecamatan Semarang
Timur dan kecamatan Candisari atas
kurangnya pengendalian pengeluaran;
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
10. - Surat Sekda pada Ka. Bag. Pemerintahan
Umum No. 700/60/Rhs tgl. 10 Juli 2008.

Tanggapan Ka. Bag. Pemerintahan Umum
No. 700/370 tgl. 15 Juli 2008 bahwa untuk
selanjutnya pengelolaan anggaran dengan
pihak lain termasuk instansi vertikal akan
diformulasikan dalam kegiatan SKPD melalui
belanja kerjasama dengan pihak III.
11. - Walikota Semarang agar : Tanggapan Bendahara Setda tgl 15 Juli 2008,
bahwa :
a. Memformulasikan pengeluaran SKPD
dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA)
SKPD
1.a) akan memformulasikan kegiatan-
kegiatan penunjang pemerintahan dalam RKA
yang definitif.

b) akan berkoordinasi dengan SKPD agar


mempertajam prediksi kegiatan dalam 1
Tahun Anggaran dan memformulasikan dalam
DPA SKPD melalui rekening yang definitif.
b. Menganggarkan pengeluaran untuk
bantuan kemasyarakatan pada pos
bantuan yang sesuai.
2. akan memindahkan pengeluaran untuk
bantuan kemasyarakatan pada pos bantuan
sosial SKPD melalui perubahan APBD 2008.

12. Walikota Semarang agar : Surat Walikota pada :


- 1. Ka. DPKD No. 700/67//Rhs tgl. 14 Juli
2008.

2. Ka. BAPPEDA No. 700/68/ Rhs tgl. 14 Juli
2008.
3. Ka. DTKP No. 700/69//Rhs tgl. 14 Juli 2008.
4. Ka. DPU No. 700/70//Rhs tgl. 14 Juli 2008.
Tanggapan Ka. DTKP No. 700/1420 tgl. 22
Juli 2008 atas audit payroll masih wajar.
Penjelasan pengadaan jasa konsultasi pada
DPKD yang telah diaudit payroll.
Perhitungan Biaya
Langsung Personil untuk
Jasa Konsultansi belum
sepenuhnya dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
berlaku.
a. Memerintahkan Kepala SKPD masing-
masing kegiatan konsultansi untuk
mendapatkan dokumen daftar gaji yang
telah diperiksa (audited payroll) disertai
bukti pembayaran pajak terhadap gaji
yang diterima dan melakukan
penghitungan kembali atas kewajaran
pembayaran jasa konsultansi.
Pengelolaan dan
pertanggungjawaban
keuangan empat kegiatan
Sekretariat Daerah senilai
Rp249.884.000,-
dilaksanakan oleh Instansi
Vertikal
Sekretaris Daerah agar menegur Kepala
Bagian Pemerintahan Umum selaku
KPA Sekretariat Daerah yang kurang
cermat dalam menguasakan anggaran
kepada pihak lain. Untuk selanjutnya
agar kerjasama dengan pihak lain
termasuk instansi vertikal diformulasikan
dalam kegiatan SKPD melalui belanja
kerjasama pihak ketiga.
Belanja Komunikasi
Pemerintahan dipergunakan
untuk bantuan
kemasyarakatan dan
membiayai pengeluaran-
pengeluaran yang
dipandang mendesak dan
belum dianggarkan dalam
APBD
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Tanggapan Ka. BAPPEDA No. 700/1307 tgl.
28 Juli 2008.
b. Badan Pengawas agar melakukan
pemantauan atas kegiatan tersebut dan
melaporkannya ke BPK.
Tanggapan Ka. DPU No. 700/ 11635 tgl. 12
Agustus 2008.

Surat Inspektur Kota Semarang No.
700/04/R/2009 tgl 21 Januari 2009
13. 2.157.248.750,00 Walikota Semarang agar :
Surat Walikota No. 700/71//Rhs tgl. 14 Juli
2008.

Tanggapan Ka. Kesbang dan Linmas No.
700/1.390//Rhs tgl. 16 Juli 2008.
b. Memerintahkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan untuk :
Surat Walikota No. 700/73//Rhs tgl. 14 Juli
2008.
1) Menegur Pelaksana Kegiatan
Pengelola UAN untuk melaksanakan
pembukuan UAN sumber dana APBD
terpisah dengan sumber dana APBN;
Surat teguran Ka. Dinas Pendidikan kepada
Pelaksana Kegiatan Pengelola UAN No.
420/4106 tgl. 15 Juli 2008.

Surat tanggapan Bendahara Pengelola UAN


TA. 2006/2007 tgl. 16 Juli 2008 bahwa yang
akan datang akan memisahkan pembukuan
UAN antara dana yang bersumber dari APBD
dan APBN.
Surat teguran Ka. Dinas Pendidikan kepada
Pelaksana Kegiatan Penyaluran BKKM No.
420/4106 A tgl. 15 Juli 2008.

Surat tanggapan Pelaksana Pengelola


Kegiatan Bantuan Pendidikan tgl. 21 Juli
2008.
Pengelolaan Bantuan
Sosial Organisasi
Kemasyarakatan belum
sepenuhnya dilaksanakan
dengan tertib dan sesuai
ketentuan.
a. Memerintahkan Kepala
Kesbanglinmas untuk mengelola
bantuan ormas dengan cermat dan
selektif.
2) Menegur Pelaksana Kegiatan
Pengelola Bantuan Pendidikan dari
anggaran bantuan DPKD yang tidak
tertib dalam menatausahakan bantuan
yang menjadi tanggung jawabnya;
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
Surat teguran Ka. Dinas Pendidikan kepada
Pelaksana Kegiatan Penyaluran BKKM No.
420/4105 tgl. 15 Juli 2008.

Surat tanggapan Pelaksana Pengelola


Kegiatan Bantuan Pendidikan tgl. 21 Juli
2008.
Surat Walikota pada Ka. DPKD No.
700/67//Rhs tgl. 14 Juli 2008.

Surat Ka. DPKD pada Ka. Sub. Din
Pembiayaan DPKD No. 700/731 tgl. 23 Juli
2008
d. Memerintahkan kepada PSIS untuk
menyetorkan Pajak Penghasilah Pasal
21 sebesar Rp2.157.248.750,00 ke Kas
Negara.
Surat kepada Direktorat Jendral Pajak u.p
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Semarang tengah I tanggal 8 Januari 2010
tentang Permohonan Penghapusan Sanksi
SSP PPH sebesar Rp35.979.879,00

e. Dalam melaksanakan pemberian


tambahan penghasilan kepada pegawai
mengacu pada ketentuan pengelolaan
keuangan daerah dan mendapatkan
persetujuan DPRD.
Keputusan DPRD Kota Semarang Nomor 26
Tahun 2006, 21 Tahun 2007 dan 2 Tahun
2009 tentang Persetujuan Pemberian
Tambahan Penghasilan bagi PNS dan
Tenaga Pekerja Harian Lepas di Lingkungan
Pemkot Semarang.

f. Dalam melaksanakan penyaluran


bantuan, khususnya paket untuk
masyarakat, menerbitkan Surat
Keputusan Kepala Daerah untuk
menjamin legalitas, keadilan dan
transparansi pemberian bantuan.
Keputusan Walikota Semarang Nomor
003.2/094 tentang Penetapan Alokasi
Penerima Bantuan Paket untuk RT/RW,
Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kota
Semarang Tahun 2008.

g. Menegur Kepala DPKD atas tidak


diverifikasinya bantuan MAJT yang
berasal dari Pemerintah Kota Semarang,
memerintahkan Kepala DPKD untuk
menyampaikan penjelasan tertulis
kepada BP MAJT bahwa laporan
pertanggungjawaban bantuan wajib
disampaikan kepada Pemerintah Kota
Semarang dan mengupayakan kejelasan
status sisa dana pada Masjid Agung
Jawa Tengah serta
menginformasikannya kepada BP MAJT.
Surat Walikota Semarang kepada Gubernur
Jateng perihal Bantuan MAJT No. 900/06162
tgl. 31 Juli 2007 dan jawaban dari Gubernur
tentang kejelasan sisa dana.

3) Menegur pelaksana kegiatan


penyaluran BKKM yang lalai tidak
segera menyalurkan batuan keuangan
dan mempersiapkan permintaan
penyaluran dana beasiswa lebih dini
kepada BUD sehingga tidak terjadi
keterlambatan
c. Dalam memberikan bantuan
keuangan memperhatikan azas-azas
pengelolaan keuangan daerah dengan
mendorong verifikasi atas laporan
pertanggungjawaban bantuan dan
mendorong kemandirian entitas yang
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
h. Menegur TAPD dan Tim Peneliti DPA
yang kurang cermat dalam
mengalokasikan belanja kegiatan dan
belanja modal yang menghasilkan aset
pada rekening bantuan keuangan.

i. Memerintahkan Kepala DPKD sebagai


BUD untuk melakukan evaluasi atas
penganggaran bantuan keuangan
mengacu pada ketentuan pengelolaan
keuangan daerah.
Rincian Pelaksanaan Perubahan Anggaran
Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja
Perangkat Daerah.

TAHUN 2006
1. - Walikota Semarang agar:
a. Menegur Kepala Badan Kesbanglinmas
yang membuat pertanggungjawaban
belum sesuai ketentuan;

b. Memerintahkan Kepala Badan


Kesbanglinmas dalam melakukan
kegiatan selalu mempertimbangkan
kebutuhan senyatanya.

2. - Walikota Semarang agar:


a. Dalam menjabarkan kebijakan yang
berakibat terjadinya realisasi anggaran
memperhatikan ketentuan yang berlaku;

b. Menegur Tim Anggaran yang dalam


menyusun APBD terutama berkaitan
dengan bantuan keuangan kurang
mempedomani ketentuan yang berlaku;

c. Menegur Kepala Kesbang Linmas yang


kurang memperhatikan ketentuan
pemberian bantuan.

Beberapa
pertanggungjawaban Biaya
Pengembangan SDM di
Badan Kesatuan Bangsa
dan Perlindungan
Masyarakat senilai
Rp128.250.000,00 belum
memenuhi bukti
pertanggungjawaban sesuai
ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Pembangunan Tower Alat
Luncur di Lapangan Brimob
oleh Badan Kesbang dan
Linmas senilai
Rp144.194.000,00 belum
sesuai ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
3. - Walikota Semarang agar:
a. Menegur Kepala Dinas Pasar supaya
memperhatikan kecukupan personel
atas kebijakan mengalihtugaskan tenaga
TPHL di Kantor Satpol PP dan
menggunakan tenaga kebersihan Non
TPHL;

b. Menegur Kepala Satpol PP dan


Pemegang Kas Satpol PP yang
menunda penyetoran pengembalian
upah ganda ke Kas Daerah;

c. Memerintahkan Kepala Dinas Pasar dan


Kepala Kantor Satpol PP untuk
melakukan koordinasi tentang
penempatan tenaga TPHL dan Non
TPHL.

4. - Walikota Semarang agar:


a. Dalam memberikan bantuan
keuangan selalu memperhatikan
ketentuan yang berlaku;

b. Menegur Tim Anggaran yang dalam


penyusunan belanja bantuan pada
APBD Kota Semarang kurang
mempedomani ketentuan yang berlaku.

5. - Walikota Semarang agar:


a. Dalam menyusun Peraturan Walikota
terutama Belanja Bahan Bakar dan
Pelumas agar tidak diberikan dalam
bentuk uang tunai;

b. Mempertimbangkan kembali
pemberian bantuan BBM kepada
Instansi Vertikal;

c. Menegur Kepala Dinas Infokom yang


tidak memperhatikan disiplin anggaran.

Pengelolaan Belanja Bahan
Bakar Minyak dan Pelumas
Pemerintah Kota Semarang
minimal senilai
Rp100.116.000,00 belum
sesuai ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Realisasi Belanja Bagi Hasil
dan Bantuan Keuangan
minimal senilai
Rp1.151.882.000,00 belum
sesuai ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban
Penggunaan Tenaga
Kebersihan pada Dinas
Pasar dan Kantor Satpol PP
sebesar Rp235.320.000,00
belum sesuai ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
6. Pada Dinas Pasar terdapat
Pembentukan Tim dengan
Tugas yang sama
P Walikota Semarang agar menegur
Kepala Dinas Pasar yang kurang cermat
dalam membuat surat keputusan
dimaksud.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

7. Pemberian Asuransi
Kesehatan Untuk Guru
Bantu sebesar
Rp85.616.000,00 Tidak
Sesuai Ketentuan
- Walikota Semarang agar meninjau
kembali kebijakan pemberian asuransi
kesehatan untuk Guru Bantu.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

8. Biaya Administrasi
Pengelolaan Pengadaan
Tanah pada Dinas
Pekerjaan Umum melebihi
ketentuan sebesar
Rp347.868.560,00
- Walikota Semarang agar menegur
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
yang dalam merealisasi belanja
administrasi pengadaan tanah tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

TAHUN 2005
1 Bantuan kepada Anggota
DPRD sebesar
Rp348.200.000,00 pada
Pos
Sekretariat Daerah tidak
sesuai dengan ketentuan.
348.200.000,00 Walikota Semarang agar
memerintahkan kepada Pimpinan dan
Anggota
DPRD yang terkait dengan kejadian
tersebut agar mengembalikan kerugian
daerah sebesar Rp348.200.000,00
tersebut dan menyetorkannya ke Kas
Daerah.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

2 - Walikota Semarang agar:


a. Menegur Sekretaris Dewan dan Panitia
Pengadaan barang yang tidak
melaksanakan tugasnya sesuai
ketentuan yang berlaku;

b. Panitia pengadaan barang untuk


mempertanggungjawabkan kemahalan
harga
pengadaan mobil sebesar
Rp159.772.364,00

Pengadaan kendaraan
dinas roda empat DPRD
nilai kontraknya lebih tinggi
dari semestinya
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
3 - Walikota Semarang agar :
a. Mengkaji ulang Surat Keputusan tentang
Tunjangan Khusus Kinerja
Pengelola Keuangan Daerah dan
menghentikan pemberlakuan tunjangan
tersebut sebelum mendapat persetujuan
DPRD;

b. Menegur dan memerintahkan Kepala


DPKD Kota Semarang untuk tidak
menganggarkan dan mengeluarkan
tunjangan khusus kinerja pengelolaan
keuangan daerah untuk biaya koordinasi
dengan instansi vertikal.

4 Realisasi Belanja Bantuan


Keuangan pada Sekretariat
Daerah sebesar
Rp2.012.929.600,00 tidak
sesuai dengan
Peruntukannya
- Walikota Semarang agar menegur dan
memerintahkan kepada Sekretaris
Daerah agar dalam setiap menetapkan
kebijakan yang berdampak terhadap
anggaran, mempedomani ketentuan
yang berlaku.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

5 Terdapat Realisasi Belanja


Bantuan Keuangan di Unit
Kerja Lain Selain di
Setda Sebesar
Rp59.588.469.618,00
- Walikota Semarang agar menegur dan
memerintahkan kepada Tim
Anggaran untuk selanjutnya dalam
setiap penganggaran memperhatikan
ketentuan tentang Pedoman Umum
Penyusunan APBD antara lain mengatur
anggaran bantuan hanya diperbolehkan
pada Pos Sekretariat Daerah.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

6 Realisasi Belanja BBM dan


Pelumas melampaui
anggaran sebesar
Rp964.290.800,00
- Walikota Semarang dan DPRD agar
mengkaji ulang Perda tentang
Perbendaharaan Daerah yang
memungkinkan terjadinya pelampauan
anggaran setelah mendapat ijin DPRD
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

Biaya Tunjangan Khusus


Kinerja Pengelolaan
Keuangan Daerah Tidak
Sesuai Ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
7 134.403.304,00 Direkomendasikan kepada Walikota
Semarang agar :
a. Mengkaji ulang Surat Keputusan
tentang Bantuan Biaya Telepon dan
Tunjangan Perjalanan Dinas Tetap dan
menghentikan pemberlakuan
keputusan tersebut;

b. Menegur dan memerintahkan Tim


Anggaran Semarang untuk tidak
menganggarkan dan mengeluarkan
Bantuan Biaya Telepon dan Bantuan
BBM.

c. Menarik Bantuan Biaya Telepon dan


BBM yang telah dibayarkan sebesar
Rp134.403.304,00 dan menyetorkannya
ke Kas Daerah.

8 - Walikota Semarang agar :


a. Mengkaji ulang Surat Keputusan
tentang upah pungut/insentif, biaya
operasional dan honor khusus yang
tidak memperhatikan ketentuan yang
berlaku;

b. Menegur dan memerintahkan Kepala


DPKD untuk menganggarkan dan
mengeluarkan biaya pemungutan pajak
non PPJ sesuai ketentuan.

9 - Walikota Semarang agar :


a. Mengkaji ulang keputusan tentang
pembagian Biaya Pemungutan PBB
yang
memberikan bagian yang lebih besar
kepada DPKD tanpa aturan peruntukan
yang jelas;

b. Menegur dan memerintahkan Kepala


DPKD untuk menggunakan biaya
pemungutan PBB tidak sesuai
ketentuan.

Bantuan Biaya Telepon dan


BBM Pejabat Eselon II & III
Tidak Sesuai
Ketentuan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Pengeluaran Biaya
Pemungutan Pajak Daerah
Non PPJ Melebihi
Ketentuan
Sebesar
Rp2.563.402.321,70
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Biaya Pemungutan PBB
sebesar
Rp2.284.616.411,00 tidak
sesuai
peruntukannya
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
TAHUN 2004
1 Belanja Tak Tersangka
dipergunakan sebagai Kas
Bon sebesar
Rp1.105.154.900,00 dan
direalisasikan belum
sepenuhnya sesuai
ketentuan sebesar
Rp1.123.533.100,00
- BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar dalam mengelola
belanja tak tersangka memperhatikan
ketentuan yang berlaku.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

2 2.190.000.000,00 BPK RI Menyarankan Walikota


Semarang agar:
Surat Walikota No. 900/4798 tgl 23 Oktober
2009
a. Menegur Panitia Anggaran karena
kelalaiannya tidak memperhatikan asas-
asas
pengelolaan Keuangan Daerah;

b. Menarik kembali kerugian daerah atas


penggunaan anggaran eksekutif sebesar
Rp2.190.000.000,00 kepada para
Pimpinan dan Anggota DPRD periode
1999-2004 dan menyetorkannya ke Kas
Daerah.
Bukti setor sd Desember 2009 sebesar
Rp300.000.000,00 Bukti setor sd
Agustus 2010 sebesar Rp1.516.500.000,00
tindak lanjut tanggal 12 Desember 2011
terdapat bukti setor sebesar Rp45.000.000
dan Setoran Pajak sebesar Rp328.500.000,00
(PPh 21)

3 - BPK-RI menyarankan kepada Walikota


Semarang agar:
a. Menegur Pengguna Anggaran dan
pemegang kas pada Sekretariat Daerah
yang tidak memperhatikan ketentuan
yang berlaku;
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

b. Memerintahkan Kepala DPKD untuk


menegur Kepala Sub Dinas Penyusunan
Program dan Verifikasi dan Pemegang
Kas pada DPKD yang tidak cermat
dalam melaksanakan tugasnya.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

Pengeluaran untuk
keperluan DPRD minimal
sebesar
Rp5.475.074.500,00
dibebankan pada Setda dan
DPKD
Pengeluaran untuk
perjalanan dinas belum
didukung dengan bukti yang
memadai sebesar
Rp2.260.543.300,00
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
4 3.010.400.000,00 BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar :
a. Meninjau kebijakan tersebut sehingga
tidak akan terulang dimasa yang akan
datang;
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

b. Menegur Pengguna Anggaran karena


kelalaiannya tidak mentaati ketentuan
dalam mengelola anggaran daerah;
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

5 c. Memerintahkan Pengguna Anggaran


agar menarik kembali kerugian daerah
sebesar Rp3.010.400.000,00 kepada
Pimpinan dan Anggota DPRD periode
1999-2004 dan menyetorkannya ke Kas
Daerah.
Surat Walikota No. 900/4798 tgl 23 Oktober
2009 Tindak lanjut 12
Desember 2011 Setoran ke Kasda sebesar
Rp432.000.000,- (Pengembalian Biaya
Langganan) daftar rekap
pengembalian biaya operasional
Setoran ke Kasda sebesar Rp231.260.000,-
(pengembalian biaya operasional)
Jumlah total STS sebesar Rp663.260.000,00

5 Bantuan Keuangan
Pemerintah Daerah sebesar
Rp2.813.435.990,00 tidak
sesuai dengan peruntukan
2.813.435.990,00 Bawasda telah mengirim foto copy Daftar
penerima bantuan per bulan, Surat Bukti
Penerimaan (form A2), Dokumen pendukung
form A2 (kuitansi).

Surat pernyataan dari staf bendaharawan


Sekretariat Pemkot Semarang bahwa batuan
komunikasi telah diserahkan kepada yang
berhak dan telah dipertanggungjawab-kan
sesuai dengan SPJ
Surat Keterangan DPKAD Nomor 700/589
tanggal 5 Mei 2010.
Daftar penerima bantuan keuangan daerah
tahun 2004.
Surat Walikota Nomor 700/043/RHS tanggal
24 Mei 2010.
Berbagai pengeluaran bagi
Anggota DPRD Kota
Semarang Tahun 2004
sebesar
Rp3.242.936.000,00 tidak
sesuai ketentuan
BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar mempertanggungjawab
kan dana tersebut dengan menyerahkan
data/identitas penerima bantuan serta
untuk selanjutnya supaya meninjau
kembali kebijaksanaannya dalam
memberikan bantuan keuangan,
sehingga bantuan dimaksud dapat
terkendali sesuai sasaran.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
6 Hutang Pemerintah Kota
Semarang kepada rekanan
sebesar
Rp1.832.753.950,00
-
7 Kerjasama pendataan PBB
antara Pemerintah Kota
dengan KP-PBB dibiayai
dari Anggaran APBD
sebesar Rp324.762.500,00
tidak sesuai ketentuan
- Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

8 Biaya Operasional Pajak


Daerah Sebesar
Rp1.809.557.654,00 Tidak
Sesuai
Ketentuan
-
9 - BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar:
a. Menegur Panitia Anggaran karena
kelalaiannya menganggarkan biaya
operasional/insentif yang tidak sesuai
dengan peruntukkannya;

b. Menghentikan kebijakan pemberian


biaya operasional/insentif bagi hasil
pajak.

10 - BPK-RI menyarankan kepada Walikota


Semarang agar :
a. Menegur Kepala DPKD yang telah
memungut insentif PPJ tidak sesuai
ketentuan;

b. Memerintahkan kepada DPKD untuk


selanjutnya agar memungut insentif PPJ
maksimal 5%, yang didalamnya sudah
termasuk biaya operasional untuk PLN
sebesar 4%.

BPK-RI menyarankan kepada Walikota


Semarang agar menegur Kepala Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah dalam
melakukan ikatan dengan pihak lain
tidak sesuai dengan ketentuan,
selanjutnya agar memerintahkan untuk
tidak menganggarkan kegiatan tersebut
dalam APBD Tahun 2005.
BPK-RI menyarankan kepada Walikota
dan DPRD Kota Semarang agar
meninjau kembali Perda Nomor 5 Tahun
1991 dan Keputusan Walikota
Semarang Nomor 973/01/Th 2003 dan
materinya disesuaikan dengan
Kepmendagri Nomor
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Pengenaan biaya
operasional dari
penerimaan Pendapatan
Bagi Hasil
PKB/BBNKB dan BPHTB
sebesar
Rp4 116 493 888 00 tidak
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
Pungutan Insentif Pajak
Penerangan Jalan yang
dikelola DPKD melebihi
ketentuan sebesar
Rp2.524.536.980,00
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar menegur Panitia
Anggaran dan Kepala Dinas Kebersihan
yang telah melakukan pengeluaran
tanpa memperhatikan ketersediaan
anggaran.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
11 Penerimaan Bagi Hasil
Bukan Pajak sebesar
Rp2.224.390.129,00 tidak
dianggarkan dan belum
disediakan kode
rekeningnya
- BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar menegur Panitia
Anggaran yang telah lalai tidak
menganggarkan ayat penerimaan Bagi
Hasil
Pajak/Bukan Pajak dalam penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2004.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

12 Pembebanan biaya umum


untuk Tim Pemerintah Kota
pada Anggaran
Kegiatan sebesar
Rp1.258.576.570,00 tidak
sesuai ketentuan dan
pemotongan
PPh merugikan daerah
sebesar Rp 188.786.485,50
188.786.485,50 BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar melakukan restitusi
dan atau penghitungan kembali atas
Pajak Penghasilan yang terlanjur
disetorkan ke
Kas Negara sebesar Rp188.786.485,50
melalui Departemen Keuangan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

13 - BPK-RI menyarankan kepada Walikota


Semarang agar :
a. Menegur Kepala Dinas Kebersihan
dan Sekretaris Daerah karena
kelalaiannya telah
mengadakan kegiatan pemeliharaan
tanpa memperhatikan tersedianya dana;

b. Menegur Pemegang Kas, Kepala Sub


Bagian Keuangan DPKD, Kepala DPKD
karena kesengajaannya mengajukan
SPP tidak sesuai ketentuan;

c. Menegur Sub Dinas Penyusunan


Program dan Verifikasi karena tidak
cermat dalam
melaksanakan tugasnya.

Biaya-biaya tahun lalu


dibebankan pada Tahun
Anggaran 2004 sebesar
Rp3.157.358.025,00
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.
2009 2008 2007 2006 2005 2004 Sesuai
Belum
Sesuai/
Selesai
Belum
Ditindak-
lanjuti
Tindak Lanjut Entitas Yang Diperiksa No Temuan BPK Nilai Temuan
Temuan Berulang
Rekomendasi
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
14 - BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar :
a. Dalam mengambil kebijakan
pengelolaan keuangan daerah
senantiasa
memperhatikan ketentuan yang berlaku;

b. Menegur Kepala DPKD yang telah


menerbitkan SPMU tidak sesuai prestasi
fisik
proyek;

c. Menegur Kepala DPU dan Dinas


Perhubungan yang kurang cermat dalam
mengganggarkan BOP tidak
memperhatikan skala prioritas kegiatan.

15 Pemberian bantuan kepada


Organisasi Politik melebihi
ketentuan sebesar
Rp398.000.000,00
- BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar meninjau kembali
kebijakannya dalam memberikan
bantuan sehingga permasalahan pada
tahun
anggaran berikutnya tidak terjadi lagi.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

20 Pengembalian Pajak
Hiburan kepada Wajib
Pajak (PSIS) sebesar
Rp90.479.288,00 kurang
tepat
- BPK-RI menyarankan kepada Walikota
Semarang agar dalam
memberikan keringan/pembebasan
pajak memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

Penerbitan SPMU Tahun


2004 senilai
Rp883.666.100,00
mendahului prestasi
fisik pekerjaan
Temuan Pemeriksaan ini telah selesai
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
sebelum Pemantauan Tindak Lanjut dilakukan
oleh BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.

You might also like