a. Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.
b. Fe adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Zat besi diperlukan untuk pembentukan darah dan untuk mencegah anemia. Dalam bentuk tablet atau pil yang berisi 60mg zat besi dan 500mikro gram asam folat dan berwarna merah.
2. Kebutuhan asam folat dan Fe pada ibu hamil
a. Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil berlipat dua. Pada tiga bulan sebelum hamil sebaiknya wanita mengkonsumsi asam folat sebanyak 0,6 mg/ hari, sedangkan kebutuhan asam folat ibu hamil dan usia subur sebanyak 0,4 mg/ hari atau sama dengan 2 gelas susu.
b. Fe
Pada setiap kehamilan, kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900 mg Fe yaitu meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300 mg Fe dan untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Kebutuhan zat besi selama triwulan pertama relatif kecil yaitu 0,8 mg/hari, namun meningkat dengan pesat selama triwulan kedua dan ketiga hingga 6,3 mg/hari. Tablet besi atau tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Penanggulan anemia pada balita diberikan preparat besi dalam bentuk sirup.
3. Fungsi Asam Folat dan Fe bagi ibu hamil a. Asam folat Asam Folat penting dalam untuk pertumbuhan dan pembelah sel dan jaringan pada janin dalam kandungan, yang membuat dan memperbaiki DNA, membantu mencegah cacat tabung saraf (neural tube defects/NTDs), seperti cacat pada sumsum tulang belakang (misal spina bifida) dan otak (anencephaly) dan membantu membuat sel-sel darah merah normal, sehingga dapat mencegah anemia.
b. Fe Asupan Fe uang cukup mampu mencegah penurunan Hb akibat hemodilusi pada ibu hamil. Zat besi juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh, menecegah bayi lahir dengan berat badannya di bawah normal ( BBLR) dan mencegah bayi lahir premature.Selain itu, juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim.
4. Defisiensi asam folat dan Fe pada ibu hamil a. Asam folat Kekurangan asam folat mengakibatkan peningkatan kepekaan, lebih berat, dan gangguan tidur. Jika kekurangan asam folat bertambah parah, akan terjadi anemai yang ditandai dengan kelelahan dan depresi. Kekurangan asam folat yang parah mengakibatkan anemia megaloblastik atau meglositik. Gejala anemi jenis ini adalah diare, depresi, lelah berat, ngantuk berat, pucat, dan perlambatan frekuensi nadi.Selain itu juga bisa menyebabkan keguguran Bagi janin, kekurangan asam folat pada ibu hamil, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, Downs Syndrome, bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya. Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi.
b. Fe Kurangnya zat besi dapat menyebabkan anemia. Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi, bila tidak dipenuhi masukan zat besi lama kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan kadar Hb. Ciri-ciri gejala anemia tidak khas dan sulit ditemukan tetapi dapat terlihat dari kulit dan konjungtiva yang pucat, tubuh lemah, nafas pendek dan nafsu makan hilang. Penentuan anemia klinis dipengaruhi oleh banyak variabel seperti ketebalan kulit dan pigmantasi yang tidak dapat diandalkan kecuali pada anemia berat. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sebaiknya digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan beratnya anemia (Daemeyer, 1993). Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, dan keguguran. Selain itu, jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi di awal kelahirannya.
5. Cara dan waktu yang tepat pengkonsumsian asam folat dan Fe a. Asam folat Waktu yang baik untuk pemberian asam folat: Preparat suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harus dilaksanakan sebelum konsepsi terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan 470 mikro g/hari, masing-masing pada trimester I,II,dan III. Cara mengkonsumsi asam folat yang benar: Dianjurkan untuk tidak memasak sayuran hijau terlalu lama atau menyeduhnya dengan air yang sangat panas. Mengonsumsi asam folat sebaiknya disertai dengan asupan vitamin C, B6, atau B12 untuk mengoptimalkan penyerapannya dalam tubuh.
b. Fe Waktu yang tepat untuk mengkonsumsi zat besi: Setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi zat besi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan. Oleh karena itu, suplemen sebesar 30-60 mg, dimulai pada minggu ke-12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pascapartum, perlu diberikan setiap hari. Cara mengkonsumsi zat besi yang benar: Sebaiknya makanan yang mengikat Fe seperti kopi, teh, garam kalsium, magnesium, dan fitat, dihindari atau tidak dimakan dalam waktu bersamaan, karena ada tanin sebagai zat penghambat penyerapan zat besi. Jika memang sudah terbiasa minum kopi atau teh ketika makan maka ada cara agar zat besi yang dikonsumsi tetap dapat diserap tanpa dihambat oleh Tanin yaitu dapat minum teh atau kopi 2 jam setelah makan karena makanan yang telah selesai dimakan, dicerna dan diserap oleh tubuh kurang lebih selama 2 jam. Cara lainnya adalah dengan mengkonsumsi sumber vitamin C seperti jeruk setelah makan (segera setelah selesai makan) karena vitamin C dapat mempercepat penyerapan zat besi.
6. Sumber asam folat dan Fe a. Asam folat Jenis makan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, susu, sayur berdaun hijau (bayam, asparagus), kacang-kacangan (kacang kering, kedelai), ikan, daging, jeruk, alpukat, gandum, strowberi, pisang, dan putih telur. Karena tidak stabil dalam pemanasan, dan mudah rusak jika dimasak, sayuran sebaiknya dimakan mentah setelah dicuci dengan air mengalir untuk melenyapkan sisa peptisida/telur cacing. Selain itu, harus diperhatikan pula penggangu penyerapan lain, seperti alkohol, kontrasepsi oral, barbiturat, aspirin, dan obat anti-kejang.
b. Fe Ada dua jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal dari hem dan bukan hem. Walaupun kandungan zat besi hem dalam makanan hanya antara 5 10% tetapi penyerapannya hanya 5%. Makanan hewani seperti hati ayam, kerang, udang, hati sapi, telur bebek, telur puyuh, telur ayam, daging sapi, daging ayam, ikan kembung merupakan sumber utama zat besi hem. Zat besi yang berasal dari hem merupakan Hb. Zat besi non hem terdapat dalam pangan nabati, seperti sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-buahan (Wirakusumah,1999). Berikut ini kandungan zat besi dalam bahan kacang-kacangan: oncom, kacang merah, Kacang hijau, Kacang tanah, tempe, Kacang mete, Tahu, Kacang polong. Berikut ini kandungan zat besi dalam bahan sayuran: bayam merah, bayam, daun katu, sawi, selada, kangkung, daun pakis, daun singkong, daun papaya, kol. Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat besi. Makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain daging, terutama hati dan jeroan, apricot, prem kering, telur, polong kering, kacang tanah dan sayuran berdaun hijau (Pusdiknakes, 2003).
7. Efek samping pengkonsumsian asam folat dan zat besi selama kehamilan Keracunan karena kelebihan asam folat jarang terjadi. Dosis folat sebanyak 5-10 mg dianggap aman, dianjurkan untuk menghindari konsumsi melebihi 2,5 kali AKG pada ibu hamil. Sedangkan, kelebihan zat besi atau Fe 2+ jarang terjadi karena makanan, tetapi data disebabkan oleh suplemen zat besi. Gejala yang timbul antara lain rasa enek, mual, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau dan pingsan.
4 Dampak Berlebihan Mengkonsumsi Suplemen Zat Besi & Pencegahannya Anemia dikarenakan oleh rendahnya kandungan zat besi didalam darah dikarenakan masalah penyerapan zat besi, keasaman rendah didalam perut, atau masalah pada mukosa usus. Didalam masalah defisiensi, suplemen harian 60 mg zat besi serta 500 mg asam folat biasanya diberikan untuk menangani situasi ini. Tubuh mesti dapat menyerap zat besi dari suplemen dikarenakan bila tak lagi menyebabkan berlebihan zat besi. Overdosis zat besi dapat menyebabkan beragam dampak samping yang dapat merugikan, salah satunya : 1. Problem Pencernaan Berlebihan mengonsumsi suplemen zat besi dapat menyebabkan beragam problem perut layaknya : * Mual * Muntah * Sembelit * Sakit perut * Diare Zat besi punya potensi menyebabkan korosi pada susunan usus yang mengakibatkan ulserasi. Sesudah mengambil suplemen, di antara keluhan umum yang nampak yaitu tinja yang berwarna gelap yang dikarenakan minimnya penyerapan zat besi. Walau tidak beresiko, bila situasi ini berlangsung berulang dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. 2. Pergantian Warna Berlebihan suplemen zat besi juga bisa mengakibatkan : Pergantian warna gigi Warna kebiruan nampak di bibir, telapak tangan, serta kuku 3. Problem Kulit Dampak berlebihan zat besi juga menyebabkan masalah kulit layaknya : * Gatal * Ruam * Pucat serta berkeringat * Pembengkakan mulut atau tenggorokan
4. Keracunan Zat Besi Keracunan zat besi biasanya dilihat pada anak-anak akibat konsumsi terlalu berlebih suplemen zat besi. Sebagian tanda-tanda keracunan meliputi : * Muntah * Diare * Sakit perut * Darah didalam tinja * Dampak samping lain Sebagian dampak lain yang teramati terhitung demam, sakit kepala, nyeri otot serta sendi, pembekuan darah, dan rambut rontok. Detak jantung tidak teratur, mengantuk serta kelemahan barangkali juga berlangsung. Dampak suplemen zat besi sepanjang kehamilan Anemia terlebih berlangsung sepanjang kehamilan hingga untuk menambah konsumsi zat besi, beberapa wanita menentukan konsumsi suplemen. Wanita hamil yang berlebihan zat besi akan tunjukkan tanda-tanda yang sama layaknya di atas. Lepas dampak samping pada ibu hamil, tanda-tanda berlebihan zat besi juga dapat dilihat pada anak sesudah lahir. Lantas, wanita hamil butuh mengambil suplemen zat besi dibawah pengawasan dokter. Tindakan pencegahan Tersebut disini tindakan pencegahan untuk menghindar berlebihan zat besi : * Jauhi mengonsumsi suplemen dengan susu atau product lain yang kaya kalsium dikarenakan dapat kurangi penyerapan zat besi. * Ambillah suplemen sesudah makan atau sarapan. lengkapi diet dengan buah jeruk atau lemon. * Untuk menghindar pergantian warna gigi, pakai sedotan untuk meminum suplemen berupa cair. * Suplemen mesti dijauhkan dari periodeuan anak-anak. * Yakinkan mematuhi dosis yang perlu di ambil. janganlah mengonsumsi suplemen zat besi terlalu berlebih. Contoh bahan makanan yang mengandung asam folat dan Fe Sayuran hijau