You are on page 1of 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id










































ommit to user
12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rem merupakan suatu komponen penting pada kendaraan bermotor. Fungsi
rem yaitu untuk menghentikan atau memperlambat laju kendaraan. Pada
umumnya kendaraan menggunakan sistem rem hidrolik. Komponen rem hidrolik
diantaranya adalah master silinder dan kaliper (cylinder body). Master silinder
berguna untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke kaliper (cylinder
body) melalui selang rem. Sedangkan kaliper (cylinder body) berguna untuk
meneruskan tekanan hidrolik ke kampas rem.
Rem bekerja dengan menggunakan prinsip tekanan untuk memperlambat
putaran. Sehingga timbul gesekan antara piringan (disc brake) dengan kampas
rem (brake pad). Dengan adanya gaya gesek tersebut, maka akan timbul getaran,
panas dan bunyi. Kekasaran permukaan cakram dan faktor gesekan
mengakibatkan kampas bergetar dan kaliper ikut bergetar.
Getaran pada komponen rem saat beroperasi dapat menimbulkan suara
bising (noise). Suara tersebut berasal dari gesekan antara kampas rem (brake pad)
yang telah aus dengan piringan (disc brake). Salah satu penyebab getaran pada
saat pengereman adalah kampas rem yang telah tipis (aus). Efek dari getaran yang
berlebihan akan mengakibatkan ketidaknyamanan berkendara. Disamping itu,
getaran pada kampas rem yang telah aus juga menyebabkan performa atau kinerja
dari pengereman tidak maksimal (J aya, 2011).
Mengingat sangat pentingnya kampas rem dalam proses pengereman, maka
perlu perhatian khusus terhadap kondisi kampas rem. Oleh karena itu, perlu
diadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketebalan kampas rem terhadap
getaran pada sistem rem cakram.




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
13

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian penjelasan diatas, dapat diambil perumusan masalah, yaitu: bagaimana
pengaruh ketebalan kampas rem pada berbagai kondisi pengereman terhadap
getaran sistem rem cakram.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menetukan arah penelitian, maka diberikan batasan masalah sebagai
berikut:
a. Semua komponen perangkat pengereman diasumsikan pada kondisi yang
normal (80% untuk master, kaliper, cakram dan selang rem).
b. Kondisi beban dianggap konstan.
c. Tampilan data hanya berupa nilai amplitudo getaran.
d. Pada tekanan pengereman yang sama, gaya gesek diasumsikan sama
untuk semua variasi ketebalan kampas rem.
e. Koefisien gesek pada pengujian ini diasumsikan sama.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan kampas rem
pada berbagai kondisi pengereman terhadap getaran sistem rem cakram yang
berupa perubahan nilai amplitudo getaran.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk kegiatan perawatan prediktif
(prediktif maintenance), yaitu untuk pemantauan kondisi kampas rem pada
kendaraan bermotor, sehingga dapat dipantau kondisinya tanpa harus dilakukan
pembongkaran, dan apabila terjadi keausan pada kampas rem langsung dapat
diketahui.




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
14

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari :
a. Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
b. Bab II. Dasar Teori, berisi tinjauan pustaka berkaitan dengan rem,
getaran, ampitudo, frekuensi.
c. Bab III. Metode Penelitian, berisi benda kerja yang diteliti, mesin, dan
alat ukur yang digunakan dalam penelitian, tempat penelitian serta
pelaksanaan penelitian yang terdiri dari penyiapan sistem
pengereman,variasi kampas rem, dan pengolahan data getaran.
d. Bab IV. Berisi data dan analisa yang diperoleh dari pengujian,analisa
keausan kampas rem didasarkan pada grafik nilai percepatan getaran.
e. Bab V. Penutup berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
penelitian ini maupun kepada peneliti berikutnya.

You might also like