You are on page 1of 9

Hukum dan Perundangan Geospasial

1. Pola Keterkaitan antara sains, teknologi, masyarakat, hukum dan undang-undang


a. Definisi
Undang-undang (KBBI) 1 ketentuan dan peraturan negara yg dibuat oleh pemerintah
(menteri, badan eksekutif, dsb), disahkan oleh parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat, badan
legislatif, dsb), ditandatangani oleh kepala negara (presiden, kepala pemerintah, raja), dan
mempunyai kekuatan yg mengikat; 2 aturan yg dibuat oleh orang atau badan yg berkuasa:
taat pd ~ partai; 3 hukum (dl arti patokan yg bersifat alamiah atau sesuai dng sifat-sifat alam):
Beda UU dg Perundang-undangan -> UU dibuat oleh pemerintah, Perundang-undangan
segala sesuatu yang berkaitan dengan undang-undang.

b. Ruang (spasial)
Fenomena suatu kejadian atau peristiwa atau fenomena yang dapat dilihat dan dirasakan
wujudnya dengan pancaindra
Fenomena memiliki unsur-unsur yang restruktur

Ruang Menurut UU RI on 26 2007 ttg penataan ruang wadah yang meliputi ruang darat,
ruang laut, ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi. Sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan & memelihara kelangsungan
hidupnya.

Unsur-unsur pembentuk ruang: wadah (laut,darat,udara), satu kesatuan (wawasan
nusantara), kegiatan manusia dan M.H. lain, survival (kelangsungan hidup).

Korelasi antara unsur-unsur pembentuk ruang: ruang darat, laut, dan udara merupakan
satu kesatuan wilayah.
Ruang Bumi
Destruktif
Konstruktif
Berhubungan dengan Bencana, Suatu fenomena alam dikatakan bencana
jika fenomena tersebut menyebabkan kerugian bagi manusia
Dinamika bumi berdampak positif bagi kelangsungan hidup manusia,
contoh letusan gunung api menyuburkan tanah disekitarnya

Ruang bumi Indonesia sangat rentan terjadi bencana karena (Kondisi Geografis, Geologis,
Hidrologis, dan Demografis) Berpotensi Memungkinkan Terjadinya Bencana. Kondisi Tersebut
Berkaitan dengan RUANG KEBUMIAN

Penanggulangan Bencana UU RI no 24 tahun 2007
Mitigasi Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Tanggap Darurat Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Rehabilitasi Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
Rekonstruksi Pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayah pascasarjana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran
utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascasarjana.

Pelaksanaan kegiatan mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi melibatkan
berbagai institusi pemerintah. Supaya dapat diwujudkan ketertiban dalam penanganan
kebencanaan yang bersifat lintas institusi diperlukan aspek hukum. Artinya dibuat sistem
peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun rapi. Atau dengan kata lain terkait dengan
hukum. Informasi kebumian mempunyai tiga unsur, yaitu sains, teknologi, hukum.

Ruang Kebumian=Geospasial
Spasial aspek keruangan suatu obyek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan
posisinya. Apa beda lokasi, letak, dan posisi? Lokasi
bersifat umum, Letak bersifat spesifik, dan posisi
lebih spesifik dan memiliki acuan. Contoh: Di mana restoran
panghegar, Di Bandung (Lokasi), di jalan Dago
Bandung (Letak), Di sebelah hotel Dago didepan
FO Grande Jalan Dago Bandung (Posisi).

Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan
yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu obyek atau kejadian yang berada di bawah,
pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

c. Hukum
Definisi Hukum Menurut Ahli
Plato, hukum ialah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat
masyarakat. (Mengikat)
Austin, hukum ialah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada
makhluk yang berakal oleh mahkluk yang berakal yang berkuasa atasnya. (Pencegahan)
Belfroid, hukum yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu
didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat. (Penguasa)
Mayers, hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa-
penguasa negara dalam melakukan tugasnya. (Moral)
Duguit, hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari
kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan itu. (Pemaksaan)
Van Kant, hukum ialah serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan
untuk mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat. (Memaksa)

Hukum (KBBI) 1 peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah; 2 undang-undang, peraturan, dsb untuk mengatur pergaulan
hidup masyarakat; 3 patokan (kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dsb) yg tertentu;
4 keputusan (pertimbangan) yg ditetapkan oleh hakim (dl pengadilan); vonis;

Tujuan Hukum mengatur tata tertib masyarakat. Agar tujuan hukum tersebut dapat
terwujud, maka hukum menentukan norma-norma yang berisi perintah dan larangan, yang
harus dipatuhi oleh setiap orang.

Sifat Hukum Memaksa. pelaksanaan hukum dapat dipaksakan. Paksaan seperti itu
merupakan ciri khas hukum, jika dibandingkan dengan norma-norma lainnya. Selain itu,
hukum pun menentukan bermacam-macam petunjuk tentang hubungan antara manusia
yang satu dengan yang lain di dalam pergaulan hidupnya.

Hukum Informasi Geospasial
Undang-Undang adalah suatu peraturan hukum yang disusun dan ditetapkan oleh negara
berlaku bagi masyarakat hukum yang bersangkutan.
Pertimbangan Hukum (a) Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara dengan segala kekayaan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dikelola dengan baik dan
penuh rasa tanggung jawab untuk menjadi sumber kemakmuran bagi seluruh rakyat
Indonesia, baik di masa kini maupun di masa mendatang; (B) Dalam mengelola sumber daya
alam dan sumber daya lainnya serta penanggulangan bencana dalam wilayah Negara
Kesartuan Republik Indonesia dan wilayah yurisdiksinya diperlukan informasi geospasial;
(C) Agar informasi geospasial dapat terselenggara dengan tertib, terpadu, berhadil guna,
dan berdaya guna sehingga terjamin keakuratan, kemutakhiran, dan kepastian hukum,
maka perlu pengaturan mengenai penyelenggaraan informasi geospasial.

d. Masyarakat
Definisi Masyarakat ialah seluruh antar hubungan (Interrelation) sosial, seluruh jaringannya
dalam arti umum, tanpa menentukan suatu batas tertentu.
Masyarakat (KBBI) sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yg mereka anggap sama:
Masyarakat
Kelompok Kuasi Kelompok
Antar hubungan
Langsung: Keluarga
dan para tetangga
Antar hubungan
luas: Bangsa,
komunitas, partai
politik
Kumpulan manusia
dengan antar
hubungan sosial
nyata dan yang
memperlihatkan
struktur yang nyata
Hubungan sosial interaksi suatu perilaku dengan perilaku yang
lain. Perilaku yang satu mempengaruhi perilaku yang lain
Kuasi Kelompok
Kumpulan manusia
tanpa struktur yang
nyata, tetapi yang
mempunyai nilai-nilai
dan norma-norma
kebudayaan, serta cita-
cita dan tujuan-tujuan
yang sama.

Kelompok dengan antar-hubungan tidak langsung. (kerumunan manusia)
Antar-hubungan terbatas dan spesifik. (Serikat buruh, asosiasi pengusaha)
Hubungan antar manusia di lingkungan masyarakat, hubungan manusia dengan
pemerintah diatur oleh hukum< Undang-Undang>. Contoh: orang<Pegawai Negeri
Sipil/PNS> tidak boleh<dilarang> melakukan tindak korupsi

e. Sains
Definisi pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasai oleh metodologi ilmiah, baik yang
bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala
alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.
Sains (KBBI) 1 ilmu pengetahuan pd umumnya; 2 pengetahuan sistematis tt alam dan dunia
fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dsb; ilmu pengetahuan
alam; 3 pengetahuan sistematis yg diperoleh dr sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba yg
mengarah pd penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yg sedang diselidiki, dipelajari, dsb

f. Teknologi
Definisi cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan
pemanfaatan berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan
kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.
Teknologi (KBBI) 1 metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan;
2 keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan
dan kenyamanan hidup manusia;

g. KETERPAUTAN antara SAINS, TEKNOLOGI, MASYARAKAT, HUKUM, dan UNDANG-UNDANG
Alam semesta dan segala isinya diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk
kepentingan umat manusia yang dalam pengelolaan dan pendayagunaanya diperlukan
penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
bertanggung jawab.
Penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi alam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari pencapaian tujuan negara sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan menyerasikan tata kehidupan manusia beserta kelestarian fungsi
lingkungan hidupnya berdasarkan Pancasila.

h. Geospasial Engineering
Berbicara geospasial engineering pasti menyinggung profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. < contoh: hukum,
kedokteran, keuangan, militer>
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional
Karakteristik Profesi:
(1) Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis.
(2) Asosiasi profesional.
(3) Pendidikan yang ekstensif.
(4) Ujian kompetensi.
(5) Pelatihan institusional.
(6) Lisensi.
(7) Otonomi kerja.
(8) Kode etik.
(9) Mengatur diri.
(10) Layanan publik dan altruisme.
(11) Status dan imbalan yang tinggi.

Definisi Geospasial Engineering
(a) The professional discipline concerned with the measurement, analysis, and graphic
representation of dimensional geo-spatial relationships, as well as with the design,
construction, maintenance, and the use of geo-spatial databases. It has its roots in
surveying and mapping and encompasses the specialisme of geodesy, surveying,
topometry, hydrography, geoinformatics, and navigation.
Google translator Disiplin profesional yang bersangkutan dengan pengukuran, analisis,
dan representasi grafis dari hubungan geo-spasial dimensi, serta dengan desain,
konstruksi, pemeliharaan, dan penggunaan database geo-spasial. Ini berakar pada survei
dan pemetaan dan meliputi specialisme geodesi, survei, topometry, hidrografi,
geoinformatics, dan navigasi.
(b) Geospatial engineering is the art and science of applied geospatial information, from
raw or exploited data, about geographic (contextual or spatial) and temporal phenomena
related to the earth, its subsurface, its bodies of water, its atmosphere.
Google translator Engineering Geospasial adalah seni dan ilmu informasi geospasial
diterapkan, dari data mentah atau dieksploitasi, tentang geografis (kontekstual atau
spasial) dan fenomena duniawi terkait bumi, bawah permukaan nya, badan airnya,
atmosfernya
(c) Geospatial Intelligence is actionable knowledge, a process, and a profession. It is the
ability to describe, understand, and interpret so as to anticipate the human impact of an
event or action within a spatial temporal environment. It is also the ability to identify,
collect, store, and manipulate data to create geospatial knowledge through critical
thinking, geospatial reasoning, and analytical techniques. Finally, it is the ability to
present knowledge in a way that is appropriate to the decision-making environment.

Geospasial pada Skala Internasional
Amerika Serikat Geospasial di Amerika Serikat berada di bawah The National Geospasial-
Intelligence Agency dan United States Department of Defense dengan tugas/misi:
The primary mission of collecting, analyzing, and distributing geospasial intelligence in support
of national security.
Intelijen adalah orang yang bertugas mencari<mengamat-amati> seseorang, dinas rahasia.

Republik Latvia The purpose of this Law is to specify the institusional system in the field of
geospatial information, incorporating the condition for the preparation, use, exchange and
maintenance of geospatial inforamation (including geodetic and cartographic basic data) in
order to create and infrastructure for geospatial information in the Republic of Latvia.

i. Hukum dan Undang-Undang
Studi hukum ditinjau dari segi moral atau filsafat, perhatian difokuskan pada hal-hal sebagai
berikut:
(1) Apakah hukum itu? Apa perbedaannya dan persamaannya antara hukum dengan
kaidah-kaidah hidup lainnya?

Pengantar Ilmu Hukum Suatu mata kuliah pendahuluan atau pembuka ke arah ilmu
pengetahuan hukum. Atau dengan kata lain mata kuliah dasar yang mengantarkan atau
menunjukkan jalan ke arah cabang-cabang ilmu hukum. Mencakup tentang pengertian
dasar, asas, dan penggolongan hukum.

Pengertian Ilmu Hukum
Ilmu Hukum adalah pengetahuan tentang hukum dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
Ilmu Hukum adalah pengetahuan mengenai masalah yang bersifat manusiawi,
pengetahuan tentang yang benar dan yang tidak benar menurut harkat manusia.
Pokok pembahasan ilmu hukum adalah luas sekali meliputi hal-hal yang filsafat,
sosiologis, historis maupun komponen-komponen analitis dari teori hukum.

Pengertian Hukum dan Unsur-unsur hukum
Hukum hanya terdapat dalam kehidupan manusia. Atau dengan kata lain tidak ada
hukum jika di tempat tertentu tidak ada manusia. Berkaitan dengan hal tersebut berlaku
adagium (pepatah) yang berbunyi : Ubi societas ibi justicia, artinya di mana ada
masyarakat dan kehidupan di sana ada hukum (keadilan)
Karena manusia hidup bermasyarakat, maka jika di suatu tempat hanya dihuni oleh satu
orang manusia, di suatu tempat hanya dihuni oleh satu orang manusia, sebagai
konsekuensinya tidak diperlukan hukum.
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau kebolehan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Hukum bertujuan untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat
Unsur-unsur hukum
Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat.
Peraturan yang ditetapkan oleh badan-badan resmi negara.
Peraturan yang bersifat memaksa.
Peraturan yang memiliki sanksi yang tegas.

Disiplin Hukum dalam Perspektif Ilmu Kaidah
Ruang Lingkup Ilmu tentang Kaidah
Ilmu hukum sebagai kaidah merupakan ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah
(aturan yang sudah pasti). Kaidah=norma=aturan =tatanan=ketentuan yang mengikat
warga kelompok masyarakat di masyarakat.
Kaidah adalah patokan atau ukuran atau pedoman untuk berperilaku atau bersikap
tindak dalam hidup.
Kaidah Hukum Menurut Isinya:
Kaidah-kaidah hukum yang berisikan suruhan
Kaidah-kaidah hukum yang berisikan larangan
Kaidah-kaidah hukum yang berisikan kebolehan (sunah)
Sifat Kaidah Hukum:
Kaidah-kaidah hukum yang bersifat imperatif Kaidah hukum imperatif adalah kaidah-
kaidah hukum yang harus ditaati.
Kaidah-kaidah hukum yang bersifat fakultatif boleh menaati boleh tidak
Fakultatif Kebolehan (sunah)
Imperatif suruhan dan larangan
Hetenom Berasal dan dipaksakan oleh kekuasaan yang datang dari luar diri manusia

(2) Apa tujuan dan fungsi hukum itu?
Tujuan
Menyelenggarakan tata tertib dalam masyarakat dan memberi perlindungan terhadap
manusia dan miliknya
Isi hukum Mengatur tingkah laku dan perbuatan lahir manusia di dalam hukum akan
dirasakan puas kalau perbuatan manusia sudah sesuai dengan peraturan hukum
Sumber Sanksi Bersifat hetenom, artinya sanksi tersebut berasal dan dipaksakan oleh
kekuasaan yang datang dari luar diri manusia.
Ketaatan Kecuali rasa keadilan dari diri sendiri sebagai sumbernya, juga terutama
karena perintah dari luar yang bersifat memaksa.
Pelaksanaan Selain memberikan hak juga kewajiban-kewajiban kepada seseorang
(atributif dan normatif)

Fungsi
Secara garis besar ada 4:
Fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
Fungsi hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin.
Fungsi hukum sebagai sarana penggerak pembangunan.
Fungsi kritis dari hukum, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan
pengawasan pada aparatur penegak hukum termasuk di dalamnya.

Berlakunya Kaidah Hukum
Secara Yuridis Keadaan hukum mempunyai kelakuan yuridis, apabila penentuannya
didasarkan pada kaidah yang lebih tinggi.
Secara Sosiologis Efektivitas hukum dalam masyarakat, yang dasarnya adalah
kekuasaan dan pengakuan.
Secara Filosofis Kaidah hukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum nilai positif
tertinggi.

Pengertian Disiplin Hukum
Ilmu hukum termasuk ke dalam ilmu pengetahuan kemasyarakatan, yang secara khusus
mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan kaidah-kaidah hidupnya,
terutama yang berlaku pada masa kini (hukum positif).
Ilmu hukum positif memerlukan ilmu-ilmu bantu lainnya, antara lain: Sejarah hukum,
sosiologi hukum, perbandingan hukum, politik hukum.

Ilmu Hukum sebagai Pengertian Hukum
Ilmu pengertian adalah pengertian yang berkaitan dengan : (1) Masyarakat hukum, (2)
Subyek hukum, (3) Obyek hukum, (4) Hukum obyektif, (5) Hukum subyektif, (6) Hubungan
hukum, (7) Akibat hukum, (8) Perbuatan melawan hukum.
Masyarakat Hukum Hukum timbul dalam masyarakat yang bersifat dinamik, yang saling
bertemu berbagai macam kepentingan dengan konsekuensinya hukum menjadi
berkembang dalam masyarakat.
Subyek hukum ialah pendukung hak dan kewajiban, terdiri dari dua macam, yaitu
orang dan badan hukum. Pada zaman sekarang, dapat dikatakan bahwa setiap orang
adalah pembawa hak dan kewajiban. Badan Hukum ialah perkumpulan-perkumpulan
yang dapat menanggung hak dan kewajiban. Dapat menggugat dan digugat di muka
pengadilan.
Badan Hukum ada dua jenis badan hukum:
Badan hukum dalam lingkungan publik, yaitu badan-badan yang pendiriannya dan
tatanannya ditentukan oleh hukum publik, misalnya negara, propinsi, kabupaten, desak,
subak.
Badan hukum dalam lingkungan hukum privat, yaitu badan-badan yang pendiriannya dan
tatanannya ditentukan oleh hukum privat, misalnya:koperasi, NV, dan wakaf.
Obyek Hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum, dan yang menjadi
obyek hukum dari suatu hubungan hukum disebut hak, karena dapat dikuasai oleh
subyek hukum. Menurut hukum publik (hukum Pajak), obyeknya adalah sejumlah uang
yang dapat dipungut dari wajib pajak. Dalam hukum pidana ialah pidana (hukuman) yang
dapat dijatuhkan pada pelanggaran pidana.
Hukum Obyektif Peraturan hukum (normanya hukum) yang ditujukan terhadap setiap
orang yang berkepentingan dan yang memberikan hak jaminan perlindungan disebut
hukum obyektif.
Hukum subyektif adalah hak yang diberikan oleh hukum obyektif (norma-norma
hukum), yaitu: Hak mutlak, Hak relatif
Hubungan hukum adalah hubungan antara dua subyek hukum atau lebih mengenai hak
dan kewajiban subyek hukum yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban subyek
hukum yang lain.
Hakikat hubungan hukum:
Memberikan perlindungan atas hak-hak setiap orang secara wajar, selain itu juga
menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya hubungan dengan haknya
tersebut.
Akibat hukum adalah segala akibat yang terjadi dari segala perbuatan hukum yang
dilakukan oleh subyek hukum terhadap obyek hukum atau akibat-akibat lain yang
disebabkan karena kejadian-kejadian tertentu oleh hukum yang bersangkutan telah
ditentukan atau dianggap sebagai akibat hukum.
Peristiwa hukum
Dalam ilmu hukum, wewenang atau hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Isi hak
dan kewajiban ini ditentukan oleh aturan hukum. Aturan hukum terdiri dari peristiwa dan
akibat yang oleh aturan hukum tersebut dihubungkan. Peristiwa demikian disebut
sebagai peristiwa hukum.
Sebagai contoh, A dan B mengadakan perjanjian jual beli, A menyerahkan barang kepada
B, dan B menyerahkan uang kepada A. Perjanjian demikian merupakan peristiwa yang
akibatnya diatur oleh hukum. Pihak yang tidak memenuhi kewajibannya dapat digugat
oleh pihak yang merasa dirugikan.
Perbuatan Melawan Hukum Pasal 1365 KUH Perdata berbunyi: Tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan, orang yang
karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
Bentuknya: (1) Mengganggu hak orang lain. (2) Bertentangan dengan kewajiban hukum si
pembuat atau si pelaku. (3) Bertentangan dengan kesusilaan.



Sumber-Sumber Hukum
Sumber hukum ialah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum, yaitu
aturan-aturan yang mempunyai kekuasaan hukum yang bersifat memaksa dan
mempertahankan dengan sanksi.
Sumber hukum filosofis (akal manusia, Tuhan Yang Maha Esa), Sumber hukum Material
(faktor idiil, faktor kemasyarakatan. Faktor idiil (keadilan), Faktor kemasyarakatan (
kondisi aktual dalam masyarakat), Sumber Hukum Formal (bentuk nyata hukum: UUD,
kebiasaan, perjanjian, pendapat ahli hukum).
Undang-undang adalah suatu peraturan hukum yang disusun dan ditetapkan oleh
negara berlaku bagi masyarakat hukum yang bersangkutan.
Bentuk-bentuk Peraturan Perundangan di Indonesia
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Keputusan MPR
4. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Instruksi Presiden
Masih ada peraturan di bawahnya.

(3) Apa sebabnya orang harus menaati hukum?
(4) Apa yang menjadi sumber hukum itu? Bagaimana hubungan hukum dengan undang-
undang?
(5) Sejauh mana batasan kekuasaan penguasa dalam menciptakan hukum?

You might also like