You are on page 1of 43

Profilaksis Pasca

Pajanan
di Rumah Sakit
Situasi HIV/AIDS
di Indonesia Kumulatif s/d
Desember 2009
Jumlah Tercatat
Di Departemen Kesehatan Republik Indonesia

AIDS Perawatan HIV (Kumulatif) per Tahun di Indonesia s/d 30 November 2009
Kumulatif

Masuk
perawatan

Memenuhi
syarat ART
Pernah
menerima
ART
Masih
menerima
ART

Meninggal
Lost
Follow
Up
Rujuk
Keluar

Stop
19973 50510 33175 25384 15442 5009 2729 1272 932
ESTIMASI POPULASI RAWAN TERTULAR HIV TAHUN 2006 :
193.000
Sumber : Departemen Kesehatan RI
Situasi HIV/AIDS di Jawa Barat
1989 s/d Desember 2009
Jumlah Tercatat
Di Dinas Kesehatan Provinsi Jabar
AIDS : 3.175 Kasus
HIV : 2.016 Kasus
Total : 5.191 Kasus
ESTIMASI POPULASI RAWAN TERTULAR HIV TAHUN 2006 :
20.980
Data Kumulatif Kasus AIDS Tiap Kab/Kota di
Propinsi Jawa Barat sd. 31 Desember 2009
NO KAB/KOTA AIDS NO KAB/KOTA AIDS
1 KOTA BANDUNG 1319 14 KAB SUKABUMI 23
2 KOTA BEKASI 499 15 KOTA TASIKMALAYA 22
3 KOTA BOGOR 216 16 KAB INDRAMAYU 19
4 KOTA SUKABUMI 187 17 KAB CIANJUR 14
5 KAB BANDUNG 150 18 KAB KARAWANG 14
6 KAB SUBANG 134 19 KAB PURWAKARTA 11
7 KAB BOGOR 105 20 KAB KUNINGAN 8
8 KOTA CIMAHI 60 21 KAB MAJALENGKA 7
9 KOTA CIREBON 57 22 KAB BANDUNG BARAT 8
10 KAB BEKASI 40 23 KAB CIREBON 7
11 KAB GARUT 32 24 KAB TASIKMALAYA 6
12 KAB SUMEDANG 26 25 KOTA BANJAR 5
13 KOTA DEPOK 25 26 KAB CIAMIS 3
JUMLAH 2997
Grafik Kunjungan Pasien
Klinik Teratai - RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2005 Februari 2010
0
2000
4000
6000
8000
10000
Jumlah 1796 3070 3934 6920 9958 1651
2005 2006 2007 2008 2009 .Feb 2010
Grafik Kumulatif VCT
Klinik Teratai - RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Desember 2004 Januari 2010
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah kumulatif kunjungan ke Klinik VCT : 3475 91
Jumlah kumulatif yang diberi pre-konseling :
3385
91
Jumlah yang dilakukan test : 3469 91
Jumlah kumulatif yang mengambil hasil tes :
3469
91
Jumlah kumulatif yang dilakukan pasca tes : 3444 91
Jumlah kumulatif yang HIV positif : 832 13
Jumlah kumulatif yang HIV negatif : 2582 78
Jan '10
Jumlah Kumulatif Kunjungan VCT : 3475
Grafik Kumulatif HIV/AIDS
Klinik Teratai - Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung
Desember 1996 Januari 2010
1298
19
1317
762
3
765
0
1000
AIDS 1298 19 1317
HIV(+) 762 3 765
Cum 1996 - 2009 Jan '10 Cum
Total Cases HIV/AIDS : 2082
Grafik Kumulatif HIV/AIDS Berdasarkan Umur
Klinik Teratai - RSUP Dr. Hasan SadikinBandung
Desember 1996 Januari 2010
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Total 12 49 27 436 1489 69 0
0 - 1 1 - 4 5 - 14 15 - 24 25 - 44 45 - 64 >65
Total Cases HIV/AIDS : 2082

Total pasien Pajanan : 186
Grafik Kumulatif Data Pasien Terpajan
Berdasarkan Pekerjaan
Desember 2004 Januari 2010
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Total 69 56 18 6 16 4 4 1 1 1 1
Mhs.
Coass
Perawat Dokter Bidan
Mhs
Akper
Petugas
Lab.
Pekerja
sosial
Polisi Analis Swasta Dosen
Grafik Kategori Pajanan
Desember 2004 Januari 2010
37
5
107
2
1 1
0
20
40
60
80
100
120
Tusukan
jarum
Luka pada
kulit
Cipratan
darah
Mata Tusukan
pisau
Air Liur
Total petugas terpajan : 186
Grafik Profilaksis ARV
Desember 2004 Januari 2010
54
91
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ya Menolak
Indikasi PPP : 145
Total petugas terpajan : 186
Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP)
PPP merupakan tatalaksana yang
dilakukan setelah seseorang terpajan
dengan bahan-bahan yang berisiko
menularkan HIV & hepatitis B
Mengurangi risiko tertular
HIV: Anti retrovirus (ARV) 4 minggu :
zidovudin, lamivudin (duviral) &
efavirenz (KI: ibu hamil)
Hepatitis B: Vaksinasi & HBIG



Jenis & bahan pajanan
pada Kecelakaan Kerja
Jenis Pajanan
Perlukaan kulit/
perkutaneus
Pajanan pada
selaput mukosa
Pajanan melalui
kulit yang luka
Gigitan yang
berdarah
Bahan Pajanan
Darah
Cairan bercampur darah yang kasat
mata
Cairan yang potensial terinfeksi:
semen, cairan vagina, cairan
serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c
peritoneal, c. perickardial,
c amnion
Virus yang terkonsentrasi
Risiko penularan
HBV, HCV, HIV di Sarana
Pelayanan Kesehatan
Virus Pajanan
perkutaneus
Pajanan Pada
selaput mukosa
HBV

HCV

HIV
9 - 30%

3 10%

0.4%




0.03 - 0.05%
Kejadian pajanan darah yang terinfeksi
HIV pada petugas kesehatan.
SEROKONVERSI (+)
1245 petugas kesehatan
Perkutaneus : 4/1103 (0.36%)
Mukosa : -/67
Kulit luka : -/75

(Ann intern med 1993;118:913-19)
Kejadian pajanan darah yang terinfeksi
HIV pada petugas kesehatan.
SEROKONVERSI (+)
1448 petugas kesehatan
Perkutaneus : 1/1003 (0.10%)
Mukosa : 1/158 (0.63%)

Salah satu petugas sumber penularan
- anti HIV (-) & p24 HIV Ag (+).

(Arch Intern Med 1993;153(12): 1451-8)

Tindakan yang paling berisiko
Pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik
Memasukan dan menangani cairan IV
Operasi
Menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di
laboratorium
Membersihkan, menangani dan menghancurkan limbah
sampah dan alat-alat medis yang terkontaminasi

TERUTAMA DALAM KEADAAN
TERBURU-BURU !!!!!!!
Tatalaksana Pajananan
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
Tatalaksana PPP
1. CUCI bagian tubuh yang terpajan
2. LAPORKAN
3. TENTUKAN apakah petugas yang
terpajan berisiko ?
4. Pengobatan ARV bila ada indikasi
5. KONSELING
6. CATAT kejadian PPP
Tatalaksana Pajananan: 1

Segera
cuci
Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
Pajanan mukosa mulut ludahkan dan
kumur
Pajanan mukosa mata irigasi dg air/
garam fisiolofis
Pajanan mukosa hidung hembuskan
keluar dan bersihkan dengan air
Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit
dengan salah satu:
- Betadine (povidone iodine 2.5%) selama
5 mnt
- Alcohol 70% selama 3 mnt

Tatalaksana Pajananan: 2

Laporkan
Catat dan laporkan
Atasan langsung
Tim Penanggulan HIV/AIDS
Agar secepat mungkin diberi PPP
Pada jam kerja langsung ke Klinik
Teratai
Setelah jam kerja : hub
dr Nirmala 081321234696
dr Rasmia 0811217353



Tatalaksana Pajanan: 3
Perlakukan sebagai keadaan
darurat segera berikan obat
PPP
Berikan ARV dalam 1-2 jam
PPP setelah 72 jam tidak efektif
pajanan risiko tinggi ARV dapat satu
minggu setelah pajanan (maks)
Berikan konseling
Pantau sesuai dengan protokol
pengobatan ART
Pertimbangkan
Profilaksis
PPP

Tatalaksana Pajananan: 3
Pertimbangkan
Profilaksis
PPP

Didasarkan
Derajat pajanan dari petugas
terpajan : kode pajanan (KP):
KP 1 s/d 3
Status infeksi dari sumber
pajanan (KS): KS 1 s/d 4
Ketersediaan obat PPP
Pemeriksaan lab :
- anti HIV
- darah lengkap, fungsi hati &
ginjal
Alur PPP pada pajanan HIV:
1. Menentukan Kode Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi
menularkan infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu
bahan tersebut?
OPIM
Tak perlu
PPP
Darah atau cairan berdarah
Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa
Tidak
Macam pajanan yang terjadi
Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
Volume?
Tak perlu PPP
Seberapa berat?
Sedikit
(mis. satu tetes, dalam
waktu singkat)
Banyak
(mis. Beberapa tetes, percikan
darah darah banyak dan/atau dalam
waktu lama)
Tidak berat
(mis. Jarum solid atau
goresan superfisial)
Lebih berat
(mis. Jarum besar bersaluran,
tusukan dalam, darah terlihat,
jarum bekas pasien)
KP 1 KP 2
KP 2 KP 3
Ya
Alur PPP pada pajanan HIV:
2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan (KS-
HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?
KS HIV 1
KS HIV
tidak tahu
HIV (-) HIV (+)
Tak diketahui
sumbernya
Tak perlu PPP
Pajanan dengan titer
rendah, mis. Asimtomatik
dan CD4 tinggi
Pajanan dengan titer tinggi, mis.
AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
KS HIV 2
Tak diketahui
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
kasus per kasus
BILA TIDAK DIKETAHUI APAKAH
SUMBER MENGIDAP HIV : CARI TANDA2
YANG DICURIGAI TERINFEKSI HIV
Riwayat Penyakit Dahulu :
Infeksi Menular Seksual
Berganti-ganti pasangan seks
Pasangan seks dengan ODHA
Hubungan seks dengan PSK
Pernah/masih menggunakan NAPZA suntik
Pernah mendapat produk darah/transfusi
Suntikan, tato atau tindik dg menggunakan alat yg tidak steril
Herpes zoster, pneumonia berulang, bakteremia
Gejala :
Penurunan BB (>10 kg atau 20% BB semula)
Diare ( >1 bulan)
Nyeri menelan (suspek kandidosis esofagus)
Rasa terbakar pada telapak kaki (neuropati sensoris
perifer)


Tanda :
Jaringan parut bekas herpes zoster
Ruam papular yang gatal
Sarkoma Kaposi
Limfadenopati luas menetap
Kandidosis oral
Hairy leukoplakia oral
Ulkus genital yang nyeri menetap
Herpes zoster aberan
INFEKSI VIRUS :
VI RUS VARI SELA ZOSTER
Kandidiasis
Oral Hairy Leukoplakia
PPE
Sarkoma Kaposi
TATALAKSANA PPP : 4
PENGOBATAN ARV

Kategori
Pajanan (KP)

Kategori Sumber
pajanan (KS HIV)

Rekomendasi Pengobatan
1 1 (rendah
Pertimbangkan AZT + 3TC
1 2 (tinggi)
Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir(efavirenz)
2 1 (rendah)
Dianjurkan AZT + 3TC
2
3
2
1 atau 2
Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir
(efavirenz)
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
EFV: 1 kali sehari @ 600 mg.
Profilaksis Pasca Pajanan untuk Hepatitis B
Vaksinasi dan
respon antibodi
dari Petugas
Pengobatan untuk sumber pajanan yang menunjukan
HbsAg positif
HbsAg
negatif
Sumber yang tidak diketahui
atau Kesehatan tidak tersedia
sarana pemeriksaan
BELUM
PERNAH
divaksinasi
1 dosis HBIG dan mulai seri
vaksinasi hepatitis B
Beri seri
vaksinasi
hepatitis B
Beri seri vaksinasi hepatitis B

PERNAH
divaksinasi
Diketahui sebagai
responder (1)
Tidak perlu pengobatan Tidak perlu
pengobatan
Tidak perlu pengobatan
Diketahui sebagai
NON responder
(2)
1 dosis HBIG dan ulangan seri
vaksinasi hepatitis B atau (3)
Tidak perlu
pengobatan
Bila diketahui bahwa sumber
pajanan berisiko tinggi, obati
seperti pada HBsAg positif
Tidak diketahui
status respon
antibodinya
Periksa Anti-HBs terpajan
1. Bila cukup tidak perlu
pengobatan
2. Bila tidak cukup, beri 1
dosis HBIG dan vaksin
boster
Tidak perlu
pengobatan
Periksa Anti-HBs terpajan
1. Bila cukup tidak perlu
pengobatan
2. Bila tidak cukup, beri 1 dosis
HBIG dan vaksin boster
Keterangan :
1. Responder yaitu anti HBsAg > 10 mU/ml
2. Non-responder yaitu kadar anti HBsAg < 10mU/ml
3. Non-responder lebih baik diberi HBIG & vaksinasi ulang secara serial, bila belum menyelesaikan dosis ke-3 Vaksinasinya.
Bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi ke dua secara lengkap dan tidak memberi respon, perlu diberi 2 dosis HBIG.
Dosis pertama diberikan saat pajanan dan dosis kedua pada 1 bulan kemudian
Tatalaksana PPP : 5
Konseling prates untuk petugas kesehatan
yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal anti HIV
Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan
suntikan yang aman sampai hasil
diketahui
Konseling pasca tes dan berikan hasil tes
awal secepat mungkin kepada terpajan
KONSELING
Tatalaksana PPP : Konseling
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3%
jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status
HIV dari sumber pasien
PPP tidak 100% efektif
Minum ARV
Efek samping ARV
Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai
konfirmasi setelah 3 bulan

Penjelasan yang jelas oleh dokter mengenai
risiko dan tindakan yang dapat digunakan untuk
melepaskan stress dan kegelisahan!

Keputusan PPP harus ditangan terpajan!

Tanda tangani formulir penolakan jika Petugas
Kesehatan menolak PPP

Tatalaksana PPP : Konseling
Follow up klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%) dalam
waktu 3 - 6 minggu
Demam akut,
Lymphadenopathy yang tersebar
Erupsi kulit
Faringitis,
Gejala-gejala flu non-specific,
ulkus mulut atau area genital.
Evaluasi perilaku dan pengelolaan
benda tajam
Bila banyak kecelakaan telaah perilaku atau alat
perlu diganti
Kurangi jahitan - ganti penggunaan plester
Sejauh mungkin hindari suntikan terbatas
yang sangat perlu saja
Hindari episiotomi yang tidak perlu
PPP
Efektivitas pengobatan ARV 81%
( N Engl J Med 1997;337:1485-1490)
Kegagalan ARV pada PPP 14%
(Infect control Hosp Epidemiol 2003;24(2):86-96
Resistensi ARV
Efek samping obat 33 %
( MMWR 2001, 50, RR-11)

PRIORITAS UTAMA MENCEGAH PAJANAN
KEWASPADAAN UNIVERSAL
Kesimpulan
Petugas kesehatan berisiko terpajan HIV
Risiko tinggi:
- Pajanan perkutaneus
- Volume darah dlm waktu lama
- sumber penularan: stadium AIDS
Upayakan pemberian ARV secepatnya
ARV : lamivudine, zidovudine & efavirenz (4 minggu)
Konseling
Pencegahan utama : kewaspadaan universal

You might also like