You are on page 1of 15

1

Mangga Kweni (Mangifera odorata Griffith)



1. Pendahuluan
1.1. Asal-usul dan penyebaran
Kweni tidak pernah ditemukan hidup liar. Oleh sebab itu para pakar meyakini bahwa
tumbuhan ini merupakan hasil silangan alami antara mangga dan bacang. Hasil penelitian
Kiew dkk. mendukung kesimpulan ini. Pohon buah ini umum dibudidayakan di Sumatra,
Jawa, Kalimantan, Semenanjung Malaya dan Filipina bagian selatan. Selain itu diketahui pula
ditanam di Vietnam, Guam, dan Kepulauan Christmas. Meski demikian, budidaya kweni
secara intensif belum dilakukan.
Kweni tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Wilayah
yang disukainya adalah daerah dengan curah hujan yang agak tinggi namun merata sepanjang
tahun, sehingga tanaman ini cocok untuk menggantikan mangga yang umumnya tumbuh
lebih baik di daerah kering. Kweni biasanya diperbanyak dengan biji.

1.2. Morfologi Tanaman
Buah mangga jenis kweni (Mangifera Odorata) adalah buah yang popular kerena
memiliki manfaat ekonomi local untuk lahan yang tidak dapat ditumbuhi Mangifera indica/
mangga harum manis dengan baik karena iklimya terlalu basah. Buah mangga kweni
terutama yang kurang berserat dan yang tidak menyengat baunya disenangi orang sebagai
buah meja. Buah mangga kweni dapat digunakan untuk pembuatan asinan inti bijinya
ditumbuk dijadikan tepung dan digunakan untuk pembuatan makanan seperti dodol
(Verheij&Coronel,1997).
Pohon mangga kweni dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-30 m. Kulit
batangnya pecah-pecah dan berwarna abu-abu. Daunnya berbentuk bundar telur, bunganya
2

terdapat dalam malai yang tumbuh pada ujung ranting, berbau harum, yang menusuk.
Buahnya berbentuk bulat lonjong atau bulat panjang. Buah yang telah masak berwarna hijau
kekuning-kuningan atau jingga. Daging buahnya tebal, warnanya kuning jingga dan berserat.
Rasanya asam manis dan aromanya seperti bau terpentin. Tanaman berkembang biak dengan
biji. Cangkok atau okulasi, bisa menjadi alternatif perbanyakan yang cepat. Tanaman
berbunga pada bulan Juni sampai September, dan buah masak pada bulan Agustus sampai
Desember.
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi antara 10-15 (jarang hingga 20) m. Berbatang
lurus dengan tajuk bundar atau bundar telur melebar. Seluruh bagian tanaman, apabila
dilukai, akan mengeluarkan getah berbau terpentin, yang mula-mula bening namun lama
kelamaan akan menjadi coklat kehitaman. Getah ini bersifat menggatalkan bila terkena kulit.
Daun tunggal tersebar, bentuk lonjong sampai lanset, 12-35 x 4-10 cm, dengan ujung
daun meluncip pendek, bertangkai 3-7 cm yang pangkalnya menggembung. Helai daun
menjangat, dengan urat-urat daun yang tampak jelas terutama di sisi bawah.
Karangan bunga dalam malai serupa piramida di ujung ranting, 15-50 cm panjangnya,
dengan banyak kuntum bunga kecil-kecil. Bunga berbilangan 5 (-6), dengan diameter sekitar
6 mm, berbau harum. Kelopak bundar telur, merah coklat atau kehijauan, 3-4 mm
panjangnya; daun mahkota bentuk lanset, 5-6 x 1,2-2 mm, dengan pangkal kekuningan dan
ujung merah jambu pucat. Tangkai sari panjangnya sekitar 5 mm dan tangkai putik 3-5 mm.
Buah berbentuk lonjong-jorong miring, lk. 10-13 x 6-9 cm, kulitnya berwarna hijau
sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecoklatan yang jarang-jarang.
Kulit buah agak tebal, 3-4 mm, dengan daging berwarna kuning sampai agak jingga, manis-
asam, berserat, mengandung banyak sari buah. Bau harum agak seperti terpentin, mirip bau
buah bacang. Meski hampir serupa, buah kuweni agak mudah dibedakan dari bacang yang
lebih bulat dan berkulit lebih keras dan tebal, dengan banyak bintik lentisel berjarak agak
rapat.
1.3. Pengobatan
Dalam pengobatan tradisional, kulit buah ini dapat digunakan dalam bentuk senyawa
seperti campuran kosmetik.


3

2. Kandungan Zat dari mangga Mangifera odorata
Antosianin adalah salah satu pigmen fenolik yang terekspresi sebagai karakter warna
merah, biru, dan ungu. Pigmen ini terdapat pada vakuola sel. Secara medis antosianin
berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan antosianin pada tanaman mangga dapat
ditemukan pada batang, buah, dan daun. Antosianin pada kulit buah mangga dijumpai
sebagai paenoidin-3-galactoside . Antosianin banyak terdapat pada sel-sel palisade dan
atau sel gabus mesofil. Sintesis antosianin terjadi pada saat pertumbuhan daun, selama
periode senesens, dan pada saat tanaman merespons cekaman abiotik.

Biosintesis antosianin pertama kali dipelajari dan diinformasikan oleh Holton dan
Cornis 1990, kemudian diperbaharui oleh Brenda 2001. Tahap pertama, biosintesis
antosianin dimulai dari produksi asam cinnamic dari phenil alanine pada siklus asam
shikimic oleh enzim phenilalanine amoniliase (PAL) yang kemudian dikonversi menjadi
asam coumaric dan mengalami modifikasi menjadi malonyl CoA. Tiga molekul malonyl
CoA dan -coumaroyl-CoA membentuk naringenin chalcone yang selanjutnya dikonversi
menjadi flavanone dan naringenin. Tahap kedua, reduksi formasi dihydroflavonol
menjadi flaven-3,4 diol (leucoanthocyanin) yang kemudian dikonversi menjadi antosianin
setelah ditambahkan molekul glukosa oleh enzim UDP glucose, yaitu flavonoid
glucosyltransferase.

Biosintesis antosianin dikendalikan oleh aktivitas beberapa enzim yang pada
kondisi tertentu dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ekstrim. Oleh karena itu
sampel tanaman mangga yang digunakan sebaiknya berasal dari satu tempat yang sama
dan optimal pertumbuhannya. Aktivitas pembentukan antosianin pada bagian-bagian
tanaman (termasuk pada buah) dapat terjadi secara bersama-sama dengan pembentukan
klorofil. Secara kuantitas apabila suatu bagian tanaman berwarna hijau, maka diketahui
pada bagian tersebut mengandung antosianin lebih sedikit daripada klorofil atau terjadi
penghambatan aktivitas pembentukan antosianin oleh pembentukan klorofil.
Menurut Wong dan Ong (1993) dalam Iriani et al. (2005), komponen flavor pada
buah kweni terdiri dari 45% monoterpen teroksigenasi dan 33% ester dengan -terpineol
sebagai komponen utamanya. Buah kweni tergolong berukuran sedang, dengan bobot
buah sekitar 162-388 g, panjang buah 8,65-11,32 cm, dan lebar 6,50-7,97 cm. Bentuk
buah lonjong dengan nisbah P/L sebesar 1,27-1,52. Kulit buah kweni termasuk tebal (1,90
mm) sehingga bagian buah yang dapat dimakan rendah, yaitu 55,53%. Buah kweni
mempunyai kadar air (79%), pati (10,8%), gula (11,3%), dan serat kasar (2,3%) tergolong
4

tinggi. Kadar serat kasar yang tinggi terasa pada daging buahnya pada saat dimakan, lebih
tinggi daripada jenis mangga yang lain (kasturi dan hampalam). Menurut penelitian
Yulianingsih dan Laksmi (1988), buah kweni mengandung 84% air, 0,8% total asam,
15,7oBrix Total Padatan Terlarut (TPT), nisbah gula/asam 41,7, dan 2,9 mg/100 g
vitamin C.

Sekitar 70% dari buah dapat dikonsumsi, dimana per 100 g buah ini mengandung:
a. Air 80 g, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat termasuk serat 18,5 g, abu 0,6 g dan
energi 290 kJ/100g
b. Beta-karoten setara 0,36 mg
Beta-karoten adalah karotenoid, salah satu dari kelompok pigmen tanaman yang dikenal
memiliki antioksidan dan efek lainnya. Ini merupakan zat pada tanaman yang cepat
dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Beta-karoten sering memiliki tingkat normal
vitamin A.
Manfaat utama beta karoten berasal dari vitamin A yang lazim terkandung di dalamnya,
yakni membantu kesehatan kulit agar mampu bernapas dan terbebas dari kotoran. Beta
karoten juga memperbaiki sel batang dan sel kerucut pada retina serta membantu
penglihatan secara umum. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa beta karoten
mencegah penurunan kemampuan kognitif akibat usia.
Fungsi :
Untuk kesehatan mata
Untuk kekebalan tubuh
Untuk menjaga kerusakan sel tubuh
Menurunkan resiko penyakit kanker dan jantung
Efek samping :
Jika mengkonsumsi beta karoten berlebihan, dapat mengubah kulit menjadi
kekuningan atau oranye. Tetapi, efek samping ini bersifat sementara dan tidak
berbahaya.

c. Vitamin B kompleks (Tiamin (B1) 0,04 mg, Riboflavin (B2) 0,06 mg, Niacin (B3) 0,7 mg)
5

Semua vitamin B kompleks dapat membantu tubuh mengkonversi karbohidrat menjadi
glukosa yang mana dapat digunakan untuk memproduksi energi. Semua vitamin B ini
sering disebut sebagai vitamin B kompleks, dan membantu menggunakan lemak dan
protein di dalam tubuh.

d. Vitamin C 13 mg
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, merupakan vitamin yang larut dalam air.
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang sangat efektif, bahkan dalam jumlah kecil
vitamin C dapat melindungi molekul yang sangat diperlukan dalam tubuh, seperti protein,
lipid (lemak), karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA), dari kerusakan oleh radikal
bebas dan spesies oksigen reaktif yang dapat dihasilkan selama metabolisme normal serta
melalui paparan racun dan polutan (misalnya asap rokok). Vitamin C juga mungkin dapat
beregenerasi antioksidan lainnya seperti vitamin E.

e. AHA ( Alpha hydroxyl Acids ).
Asam hidroksi alfa adalah sekelompok asam alami yang ditemukan dalam makanan. Asam
hidroksi alfa termasuk asam sitrat (ditemukan dalam buah jeruk), asam glikolat
(ditemukan dalam tebu), asam laktat (ditemukan dalam susu asam), asam malat
(ditemukan dalam apel), dan asam tartarat (ditemukan dalam anggur).
Asam hidroksi alfa diterapkan pada kulit (digunakan secara topikal) untuk :
melembabkan dan menghilangkan sel-sel kulit mati
untuk mengobati jerawat dan memperbaiki penampilan bekas jerawat
untuk meningkatkan penampilan foto penuaan kulit
mengencangkan dan menghaluskan kulit.
Asam hidroksi alfa juga digunakan secara topikal untuk mengobati kulit sangat kering
(xerosis), penyakit bawaan yang ditandai dengan kulit kering dan bersisik (ichthyosis), dan
kondisi yang menyebabkan penggelapan kulit (melasma).
2.1. Kandungan gizi buah mangga/100 gram
a. Buah : Kalori 62.1-63.7; Kelembaban 78.9-82.8 g; Protein 0.36-0.40 g ; Lemak 0.30-
0.53 g ; Karbohidrat 16.20-17.18 g ; Serat 0.85-1.06 g; Abu0.34-0.52 g; Kalsium 6.1-
12.8 mg ; Fosfor 5.5-17.9 mg; Besi 0.20-0.63 mg; Vitamin A (carotene) 0.135-1.872
mg; Thiamine 0.020-0.073 mg ; Riboflavin 0.025-0.068 mg;Niacin 0.025-0.707 mg ;
Asam asorbat 7.8-172.0 mg; Tryptophan 3-6 mg; Methionine 4 mg; Lysine 32-37 mg.
6

b. Seed Kernel : Moisture 10.55-11.35%; Protein 4.76-8.5%; Fat 6-15%; Starch 40-
72%; Sugar 1.07%; Fiber 1.17-2.6%; Ash 1.72-3.66%; Silica 0.41%; Iron 0.03%;
Calcium 0.11-0.23%; Magnesium 0.34%; Phosphorus 0.21-0.66%; Sodium 0.28%;
Potassium 1.31%; Sulfur 0.23%; Carbonate 0.09%.

c. Kernel Flour :Protein 5.56%;Fat 16.17%;Carbohydrates 69.2%;Ash (minerals)
0.35%.
d. Kernel Fat : Fully saturated glycerides 14.2%; Mono-oleoglycerides 24.2%; Di-
oleoglycerides 60.8%; Tri-unsaturated glycerides 0.8%
.

e. Fatty Acids : Mysristic 0.69%; Palmitic 4.4-8.83%; Stearic 33.96-47.8%; Arachidic
2.7-6.74%; Oleic 38.2-49.78%; Linoleic 4.4-5.4%; Linolenic 0.5%
7
.
f. Daun (immature) : Kelembaban78.2%; Protein 3.0%; Lemak 0.4%; Karbohidrat
16.5%; Serat 1.6%; Abu 1.9%; Kalsium 29 mg/100 g; fosfor 72 mg; Besi 6.2 mg;
Vitamin A (carotene) 1,490 I.U.; Thiamine 0.04 mg; Riboflavin 0.06 mg; Niacin 2.2
mg; Asam asorbat 53 mg/100g.

3. Penelitian invitro/invivo/uji klinik/toksisitas
3.1. Penelitian secara invitro terhadap tanaman mangga kweni (Mangifera odorata)
Indonesia merupakan kepulauan yang memiliki beragam tanaman-tanaman yang
memiliki khasiat untuk dijadikan obat-obatan tradisional. Tanaman-tanaman yang
berkhasiat tersebut sudah lama sekali digunakan oleh para leluhur untuk dijadikan suatu
alternatif pengobatan pada dahulunya. Contoh dari tanaman yang bisa dijadikan sebagai
obat tradisional tersebut adalah tanaman mangga yang dipercaya dapat digunakan untuk
mengobati penyakit.
Mangga di Indonesia sendiri memiliki berbagai macam spesies, mulai dari mangga
bacang (mangifera foetida), mangga kweni (mangifera odorata) dan masih banyak lagi
spesies-spesies tanaman mangga yang tersebar di Indonesia ini. Namun, banyaknya
spesies mangga di Indonesia sangat jarang sekali digunakan sebagai bahan untuk
dilakukan penelitian, padahal khasiat mangga sendiri dulunya bisa menyembuhkan
beberapa penyakit. Untuk spesies mangga sendiri, hanya mangga yang berspesies indica
yang banyak dilakukan penelitian secara ilmiah.
Untuk mangga kweni (mangifera odorata) belum ditemukan penelitian yang dilakukan
secara invitro, invivo atau yang lainnya untuk melihat seberapa berkhasiatnya tanaman ini
untuk dijadikan obat.

7

3.2. Penelitian In Vitro terhadap Mangifera indica
Ding Hou (1978) menyatakan bahwa kweni, Mangifera odorata, adalah campuran
antara mangga (M. indica L.) dan mangga kuda (M. foetida Lour.) Berdasarkan hasil
penelitian, didapatkan bahwa kuwini lebih dekat dengan M. foetida (76% kesamaan)
daripada untuk M. indica (66%).
Penelitian in vitro telah dilakukan untuk melihat aktivitas antibakteri pada ekstrak
daun muda Mangifera indica Linn. Komponen aktif dari daun Mangifera indica L.
diekstraksi dengan menggunakan air dingin dan pelarut organik (aseton dan metanol) dan
di uji dengan Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenase, Streptococcus
pneumoniae, Bacillus cereus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Proteus
mirabilis, Salmonella thypi dan Shigella flexnerri dengan menggunakan metode difusi.
Kedua ekstrak aseton dan metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif,
sedangkan pada ekstrak aseton saja aktivitasnya lebih besar pada semua bakteri gram
positif dengan zona inhibisi sebesar 15-16 mm, dan untuk gram negatif S.typhi zona
inhibisinya sebesar 250 mg/ml. Pada ekstrak yang menggunakan air, tidak ditemukan
adanya aktivitas penghambatan bakteri patogen pada beberapa konsentrasi ekstrak yang
digunakan. Aktivitas ekstrak tanaman dalam menghambat bakteri patogen dengan
menggunakan zona inhibisi tidak sama efektifnya dengan cakram komersial antibakteri
standar dalam gentamisin dan eritromisin. Analisis awal mengungkapkan adanya tannin,
glikosida, saponin, dan fenol pada ekstrak daun M.indica.L. Hasil penelitian didapatkan
bahwa M.indica L mempunyai aktivitas antibakteri untuk bakteri gram positif dan gram
negatif yang berhubungan dengan berbagai macam infeksi seperti pneumonia (S.Aureus),
infeksi pada luka (P.mirabilis) dan demam thypoid (S.typhi).
Penelitian ini menyediakan ilmu dasar untuk aplikasi pengobatan tradisional dengan
M. Indica sebagai tanaman medis. Tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan
gastroenteritis, uretritis, pneumonia, otitis media, shigellosis, dan tifus. Demonstrasi
aktivitas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif adalah indikasi dari aktivitas
spektrum luas dan dengan demikian dapat digunakan sebagai sumber zat antibiotik untuk
pengembangan obat yang dapat digunakan dalam pengendalian bakteri penyebab infeksi.
Penelitian lebih lanjut terhadap aktivitas ekstrak M.indica dalam melawan kelompok
bakteri dan jamur yang lebih luas, dan toksikologi dari ekstrak tanaman ini juga harus
dilakukan agar dapat tercipta obat baru yang dapat bermanfaat bagi manusia.


8

4. Mekanisme kerja
Aktivitas antivirus
Efek mangiferin secara invitro dipelajari terhadap Virus herpes simplex tipe 2.
Mangiferin tidak langsung menonaktifkan HSV-2, namun menghambat replikasi akhir
HSV-2. In vitro mangiferin juga mampu menghambat replikasi HSV-1 virus dalam sel
dan untuk melawan efek sitopatik HIV.

Mekanisme molekular Mangifera indica ekstrak kulit batang dan isolasi glucosylxanthone
mangiferin pada proses nociceptive sumsum tulang.

Ekstrak ini mencegah Degradasi IB TNFa-diinduksi dan pengikatan NF-kB dengan
DNA, yang menginduksi transkripsi gen yang terlibat dalam ekspresi beberapa mediator
dan enzim yang terlibat dalam peradangan, nyeri, stres oksidatif dan plastisitas sinaptik.
Sangat signifikan adalah hati dan otak melindungi efek MSBE pada tikus dan gerbil,
masing-masing, iskemia diinduksi model. Mangiferin, yang komponen utama (sekitar 15-
20 % dari ekstrak), menunjukkan efek saraf pada glutamat diinduksi model cedera
neuronal dan glial dan aktivitas antioksidan yang terkait dengan perusahaan besi - kelat
properti di selain aktivitas scavenging radikal bebas telah dilaporkan. Selain itu dapat
membatasi aktivasi mikroglial dalam hal redaman prostaglandin E2( PGE2), radikal
bebas sintesis pembentukan dan pengurangan siklooksigenase-2 (COX-2) yang diinduksi
9

oleh lipopolisakarida. Bukti ini menunjukkan potensi senyawa ini untuk memodulasi
beberapa target molekul terlibat dalam mekanisme nyeri neuropatik perifer dan sentral,
terutama sensitisasi sentral. Oleh karena itu, perlu untuk menerapkan model nyeri
neuropatik dan menghubungkan perilaku dengan penentuan biokimia, biologi molekuler
tes dan studi immunohystochemical untuk menetapkan tindakan molekul produk ini pada
target tertentu di beberapa jalur sinyal terlibat dalam nyeri neuropatik. Sesuai dengan
hasil praklinis uji klinis di kompleks sindrom nyeri daerah (CRPS), nyeri zoster terkait
(ZAP), polineuropati diabetes, dan lainnya neuropati perifer menyakitkan dapat
dilakukan.

5. Indikasi
5.1. Manfaat mangga
Mangga, buah dengan multikhasiat, sebutan itu memang tidak salah, sebab mangga
memang mengandung manfaat dan khasiat yang sangat baik untuk tubuh. Manfaat
mangga, diantaranya :
a) Mangga mengandung asam glutanin, yaitu protein yang sangat penting untuk
membantu daya konsentrasi dan memori. Selain itu, buah ini juga dapat meningkatkan
kecerdasan otak.
b) Bagi ibu yang sedang hamil, mangga merupakan rekomendasi buah paling tepat untuk
anda konsumsi, karena buah ini mengandung zat besi yang mampu mengatasi anemia.
c) Bagi anda yang susah buang air besar atau sembelit, sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi mangga, karena kandungan serat di dalamnya dapat membantu proses
pencernaan dan pengeluaran.
d) Seiring dengan perkembangan zaman, kita hidup di tengah lingkungan yang banyak
mengandung polusi dan asap pabrik. Dalam lingkungan yang berpolutan itu, banyak
sekali radikal-radikal bebas yang terhirup ke dalam tubuh kita bersama oksigen. Oleh
sebab itu, kandungan vitamin C dalam mangga dapat membantu anda menangkal
radikal bebas dalam tubuh dan menjaga kesehatan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah
jatuh sakit.
e) Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah mangga ini, karena mangga dapat
mencegah timbulnya sel kanker pada tubuh.
f) Kandungan vitamin E di dalam buah ini juga dinyatakan dapat meningkatkan
kemampuan reproduksi seseorang dan mengatur hormon seks dalam tubuh.
10

g) Mangga juga baik bagi seseorang yang mengalami masalah influenza, dan juga dapat
menurunkan demam.
h) Bagi anda yang menderita kolestrol, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah
mangga karena serat dalam buah ini mampu mengikat kolestrol jahat dalam tubuh dan
membantu mengontrol kadar kolestrol dalam tubuh.
i) Membantu pembentukkan vitamin C pada tubuh manusia sebab vitamin ini tidak bisa
diproduksi secara alami oleh tubuh
j) Dalam pengobatan tradisional, kulitnya dapat digunakan untuk aplikasi eksternal pada
penyakit hystero-epilepsi, dalam bentuk senyawa seperti campuran kosmetik.

5.2. Indikasi
Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat daun mangga ini dapat digunakan
untuk menyembuhkan penyakit sebagai berikut :
a. Mengatasi penyakit diabetes
Penyakit berbahaya yang mematikan bahkan di Indonesia ini menyerang berbagai
organ penting seperti pembuluh darah dan pankreas jika dibiarkan pastinya akan
mengganggu kinerja organ tubuh tersebut. Daun mangga mengobati penyakit ini dengan
proses retinopati diabetic. Konsumsi teh daun mangga yang dicampur dengan 2 sendok
makan daun jambu biji atau jus pepaya sangat baik untuk kesehatan pembuluh darah.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang
bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen,
sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.
b. Mengobati gejala penyakit hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan terjadinya berbagi penyakit kronis seperti gejala
penyakit jantung sehingga penanganan terhadap penyakit ini harus dilakukan secara
benar. Gunakan air mandi dengan 3 gelas air teh daun mangga kemudian mandilah
dengan air tersebut, niscaya efek menenangkan akan anda dapatkan.
c. Pengobatan gejala asam urat
Caranya sangat mudah : daun mangga muda yang telah dicuci bersih kemudian seduh
dengan satu gelas air panas. Setelah warna teh menjadi kecoklatan tambahkan sedikit gula
untuk menambahkan rasa manis. Minum ramuan ini pagi dan malam hari.
d. Pengobatan varises
Varises sangat mengganggu penampilan kaki anda, dengan manfaat daun mangga ini
pembuluh darah pada sekitar bagian tersebut akan dikuatkan. Caranya : Seduh 2 sendot
11

teh daun mangga dengan satu cangkir air panas. Minum ramuan ini setiap hari untuk
memperoleh hasilnya.

6. Laporan kasus
Berikut ini beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan tanaman Mangifera
odorata :
a. Penelitian tentang komponen volatil penyusun flavor kweni telah dilakukan
sebelumnya oleh Wong dan Ong (1993) dan Tjeu-May (1996). Sebanyak 73
komponen volatil telah berhasil diidentifikasi dari flavor kweni yang diekstrak dengan
alat ekstraksi-distilasi Likens-Nickerson. Dari komponen yang teridentifikasi tersebut
golongan yang dominan adalah monoterpen beroksigen (45%) dan ester (3,0%).
b. Aroma Extract Dilution Analysis (AEDA) terhadap ekstrak komponen volatil dari
headspace kulit dan daging kweni menunjukkan bahwa potent odorant didominasi
oleh bau bertipe manis (sweet) dan pahit (earthy) yang terdiri dari ethyl butanoate,
ethyl crotonoate dan dua komponen tidak teridentifikasi masing-masing dengan LRI
experiment < 600 da 778.
c. Aroma Extract Dilution Analysis (AEDA) juga menunjukkan teridentifikasinya
komponen yang sama pada ekstrak volatil yang berasal dari headspace kulit maupun
daging kweni,kecuali satu komponen tidak teridentifikasi dengan LRI 778 yang hanya
terdeteksi pada kulit kweni.
d. Golongan kedua yang berkontribusi dalam potent odorant headspace kweni adalah
komponen-komponen monoterpon yang memberikan bau bertipe pahit yaitu alpha
pinene dan myrcene. Alpha pinene diduga memberikan karakter aroma kulit kweni.
e. Ekstrak etanol daun M. foetida L. dosis 0,5 mg dan 0,75 mg memiliki efek kelasi pada
feritin serum pasien penderita talasemia bila dibandingkan dengan kontrol negatif
(p<0,001). Ekstrak etanol daun M. foetida L. dosis 0,5 mg memiliki efek kelasi yang
sama dengan dosis 0,75 mg pada feritin serum pasien penderita talasemia (p=0,133).
Ekstrak etanol daun M. foetida L. dosis 0,5 mg memiliki efek kelasi yang sama
dengan mangiferin murni (p=0,52). Ekstrak etanol daun M. foetida L. dosis 0,75 mg
memiliki efek kelasi yang tidak sama dengan mangiferin murni (p=0,001).
f. Penyakit demam biasa (umum) menggunakan beberapa tumbuhan yang terdiri dari
libuai (Mangifera indica) dan kepayang (Macaranga sp).
12

g. Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat
yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis
glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.

7. Interaksi obat dan efek samping
Daun mangga mengandung senyawa organic tarakserol-3 beta dan ekstrak etil asetat yang
bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4 dan menstimulasi sintesis glikogen,
sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia. Pada penelitian ekstrak etil asetat herba
pegagan dapat meningkatkan aktivitas obat epilepsi (fenitoin, valproat dan gabapentin).
Dan penggunaan ekstrak pegagan dalam dosis sangat besar memberikan efek sedatif, hal
ini kemungkinan terjadi karena adanya senyawa kimia glikosida saponin, brahmosida dan
brahminosida (Badan POM RI). Namun belum ada penelitian mengenai ekstrak etil asetat
pada mangifera odorata apakah memiliki mekanisme yang sama dengan ekstrak etil asetat
yang ada pada pegagan.
Hasil analisis fitokimia kualitatif dari serbuk daun kasar M. indica mengandung paling
banyak cardiac glycosides dan tanin, dan saponins dan triterpenes yang lebih sedikit
(Kalpna Rakholiya et al. 2012).

Tabel 1 Analisis Kualitatis Phytochemical daun Mangifera indica

13

Diuretik yang menurunkan kadar plasma K+, dapat meningkatkan efek cardiac glycoside
sehingga menyebabkan toksisitas glycoside dan toksisitas obatantidysrhythmic tipe III
yang memperpanjang cardiac action potential (Herni, 2011 ).
Tanin merupakan senyawa polyphenol dengan bobot molekul tinggi (1000-20000) yang
mengandung gugus hidroksil dan gugus lainnya (misalnya karboksil) untuk membentuk
komplek yang kuat dengan protein dan molekul lain seperti karbohidrat, membran sel
bakteri, dan enzim pencernaan (Cannas, 2001; Norton, 2000) dan berfungsi sebagai zat
aditif yang ditambahkan ke dalam bahan dasar cat, untuk mencegah terjadinya
korosi.Tanin merupakan senyawa yang dapat mengganggu absorpsi dari besi, karena
dapat mengikat besi sebelum diabsorpsi oleh mukosa usus dan merubah bentuk besi
menjadi bentuk tidak terlarut sehingga akan mengurangi penyerapannya.Sifat tanin yang
menonjol yakni dapat cepat berikatan dengan protein sedangkan organ tubuh manusia
banyak mengandung protein, sehingga pada kadar tertentu tanin dapat menyebabkan
toksik bagi organ.




















14

DAFTAR PUSTAKA

Brbara B. Garrido-Surez, et.al. A Mangifera indica L. Extract Could Be Used to Treat
Neuropathic Pain and Implication of Mangiferin. Molecules 2010, 15, 9035-9045;
doi:10.3390/molecules15129035.

Doughari, J.H and Manzara, S. 2008, In vitro antibacterial activity of crude leaf extracts of
Mangifera indica Linn, AJMR., 2: 1-6.
E.W.M. Verheij;r.e. Coronel. 1997. Prosea Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2, Buah-
buahan yang dapat dimakan.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Grififth. Agroforestry Database 4.0 (Orwa et al) 2009 (Mangifera.odorata) [Internet]. 2009
[cited 2013 Sept 6].
Available from: http://www.worldagroforestry.org/treedb2/AFTPDFS/Mangifera_odorata.pdf

Iffredista, Ghazali Kareem. 2013. Keajaiban Pohon Mangga.
http://rumputliar.com/2013/02/keajaiban-pohon-mangga.html. diunduh tanggal 7
September 2013
Irawan, Yulisa Resti, et al. Pengetahuan Tumbuhan Obat Dukun Sakai Desa Sebangar Duri
Tiga Belas dan Desa Kesumbo Ampai Duri Kabupaten Bengkalis.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika. diunduh tanggal 7 September
2013
Iriani, E.S., E.G. Said, A. Suryani, dan Setyadjid. 2005. Pengaruh konsentrasi penambahan
pektinase dan kondisi inkubasi terhadap rendemen dan mutu jus mangga kweni
(Mangifera odorata Griff). Jurnal Pascapanen 2(1):11-17.
K. A. Shah, M. B. Patel, R. J. Patel, and P. K. Parmar. Mangifera Indica (Mango).
Pharmacogn Rev. 2010 Jan-Jun; 4(7): 4248. doi: 10.4103/0973-7847.65325

Kiew, R; L.L. Teo; Y.Y, Gan; 2003, Assessment of the hybrid status of some Malesian plants
using Amplified Fragment Length Polymorphism. Telopea 10(1): 225-233.
Mango and Mango Leaves,Mangifera indica L.,Health Benefits and Interesting Facts.Mango
Leaves Extract.
Oregon State University (OSU). Micronutrient Information Center (Vitamin C) [Internet].
2009 [updated 2009 Nov ; cited 2013 Sept 6]. Available from:
http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/
Pohan, Anggi P. N., et al. 2013. Efek Kelasi Ekstrak Etanol Daun Mangifera foetida pada
Feritin Serum Penderita Talasemia di RS Cipto Mangunkusumo, Tahun 2012. Vol. 1,
No. 1, April 2013
15

Sukartini dan M. Jamal Anwarudin Syah. Potensi Kandungan Antosianin pada Daun Muda
Tanaman Mangga sebagai Kriteria Seleksi Dini Zuriat Mangga. Jurnal Hort. Volume
19 No. 1, 2009.
University of Maryland Medical System (UMMC). Vitamin B (Niacin) [Internet]. 2011 [cited
2013 Sept 6]. Available from
:http://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/vitamin-b3-niacin
Wahdah, R., C. Nisa, dan B.F. Langai. 2002. Identifikasi dan karakterisasi buah-buahan di
lahan kering Kalimantan Selatan. Laporan Pengkajian BPTP Kalimantan Selatan
Bekerja Sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru. 167 hlm.
WebMd. Vitamins and Supplements Lifestyle Guide [Internet]. 2005 [cited 2013 Sept 6].
Available from: http://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/lifestyle-guide-
11/beta-carotene
WebMd. Vitamins and Supplements. Alpha Hydroxy Acids [Internet]. 2005 [cited 2013 Sept
6]. Available from : http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-
977-
ALPHA%20HYDROXY%20ACIDS.aspx?activeIngredientId=977&activeIngredient
Name=ALPHA%20HYDROXY%20ACIDS
Wijaya, Hanny C., et al. 1997.Identifikasi dan Karakterisasi Potent Odorant Mangga Kweni
(Mangifera odarata Griff). Buletin Teknologi dan Industri Pangan, Vol. III, No. 2
[Internet] www.warintek.ristek.go.id/pertanian/mangga.pdf
[Internet]http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol%20Edisi%20Khusus%20Desemb
er%202011/INTERAKSI%20OBAT.docx
Badan POM RI, Acuan Sedian Herbal Volume Kelima. Diakses pada
http://perpustakaan.pom.go.id/ebook/Acuan%20Sediaan%20Herbal/Bab%20XI.pdf
Kalpna Rakholiya et al./Asian Paicfic Journal of Tropical Biomedicine (2012)S680-S684.
Pharmacognostic, Physicochemical and Phytochemical Investigation of Mangifera
indica L. var. Kesar leaf. [Internet](http://www.amazine.co/10330/tips-diet-sehat-
fungsi-manfaat-efek-samping-beta-karoten/

You might also like