Professional Documents
Culture Documents
L I N E A R S T A T I C C A S E S
USING STIFFNESS AT ZERO (UNSTRESSED) INITIAL
CONDITIONS
TOTAL NUMBER OF CASES TO SOLVE = 1
NUMBER OF CASES TO SOLVE PER BLOCK = 1
LINEAR STATIC CASES TO BE SOLVED:
CASE: LOAD1
AN A L Y S I S C O MP L E T E
* * * E R R O R * * *
ZERO STIFFNESS FOUND DURING SOLUTION FOR DOF UZ
OF JOINT 45
LOCATED AT X = 6.000000, Y = .000000, Z = .000000,
THE STRUCTURE IS UNSTABLE OR ILL-
CONDITIONED
IMMEDIATELY FATAL ERROR -ANALYSIS TERMINATED
A N A L Y S I S I N C O MP L E T E ! !
SAP2000 versi 8.3.5 SAP2000 versi 7.4.0
Evaluasi Hasil
Solusi Kasus A:
Ke dua versi program SAP2000 memberi
pesan atau warning yang sama yaitu :
THE STRUCTURE IS UNSTABLE OR ILL-CONDITIONED
Tetapi kelanjutannya sangat berbeda:
versi 7.4.0 setelah pesan program berhenti,
versi 8.3.5 ternyata dapat melanjutkan analisa dan
secara otomatis memberi solusi sendiri !!!!
Solusi kasus A dari program
SAP2000 ver 8.3.5
penyelesaian SALAH
chek syarat keseimbangan ( gaya aksi / beban = gaya reaksi )
reaksi tumpuan : F1 gaya reaksi horizontal dan F3 gaya reaksi
vertikal, sehingga :
F1 = F1
kiri
+ F1
kanan
= - 63.39 + 206.24 = 142.85 gaya aksi
horizontal yaitu 0.
F3 = F3
kiri
+ F3
kanan
= 27.89 + 130.77 = 158.66 gaya aksi vertikal
yaitu 25 + 125 = 150.
Terbukti bahwa penyelesaian diatas tidak memenuhi persyaratan
keseimbangan yang menjadi dasar dari analisa statik
Solusi kasus B dari program
SAP2000 ver 8.3.5
tampilan tidak ada yang mencurigakan
juga dengan chek keseimbangan gaya berikut :
F1 = F1
kiri
+ F1
kanan
= - 226.48 + 226.48 = 0 gaya aksi horizontal yaitu 0
F3 = F3
kiri
+ F3
kanan
= 125 + 125 = 250 gaya aksi vertikal, 125 + 125 = 250
Jadi reaksi tumpuan yang ditampilkan memenuhi persamaan keseimbangan.
Apakah dengan demikian hasil program komputer di atas telah benar ?
Dalam perencanaan perlu kombinasi pembebanan yang mungkin terjadi, yaitu untuk
mendapatkan kondisi pembebanan yang paling menentukan.
Jadi ???
Kecuali dengan engineering judgement yang terasah dengan baik atau
telah membandingkan dengan program yang lain yang masih standar
maka ketidak-benaran hasil program komputer tersebut dapat terdeteksi.
Analisa Struktur Cara Matrik , (Wiryanto Dewobroto, 2003)
Program Standar ???
Hati-hati dengan yang dimaksud sebagai program standar
pengalaman penulis meskipun sudah dibandingkan dengan
program komputer SAP2000 yang terbaru yaitu versi 9.0.3 ,
tetapi hasilnya masih sama dengan versi 8.x.x
Jadi ! ! ? ?
Tinggal mengandalkan engineering judgement, apa
yang dimaksud dengan istilah tersebut.
di dalam perkuliahan, baik tingkat sarjana maupun
pascasarjana , rasanya tidak diajarkan mata kuliah seperti
itu, lalu apa dan bagaimana ?
Engineering judgement
menurut prof. E.L. Wilson - Berkeley
Istilah engineering judgement terdapat pada manual SAP90
(Wilson-Habibullah, 1992) yaitu versi awal program SAP2000.
Prof E.L. Wilson menyatakan bahwa :
No computer program can replace the engineering judgement
of an experienced engineer. It is well said that incapable
engineer cannot do with a ton of computer output what a
good engineer can do on the back of an envelope.
Pencipta program SAP2000 menyatakan keandalan insinyur
tidak serta merta dapat diganti dengan program komputer
Apa itu : Engineering judgement
menurut penulis : engineering judgement adalah
suatu intuisi atau feeling yang diperoleh berdasarkan
pengalaman atau latihan-latihan dengan melakukan
pengamatan antara perilaku model dengan perilaku
sebenarnya.
Pendidikan dasar teknik di S1 dengan memberikan
perkuliahan analisa struktur cara manual (hitungan
tangan) merupakan salah satu cara dalam mengasah
intuisi calon-calon insinyur teknik sipil
Contoh Kasus B 1:
Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan
Pelaksanaan Konstruksi di Lapangan
Contoh B : Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
terjadi kesalahan dari interprestasi-hasil akibat
kekurang pahaman tentang program itu sendiri.
Umumnya terjadi jika program mempunyai fasilitas
yang canggih dan khususnya jika pemakai terbuai
dengan kecanggihan program tersebut
pendapat awam : semakin canggih
suatu analisis maka hasilnya akan
semakin mendekati realita lebih
teliti (?!??)
Contoh B : Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan Pelaksanaan Konstruksi
Analisis 3D menuntut pemahaman yang lebih
banyak tentang tentang gaya-internal yang terjadi.
Bisa terjadi perilaku model (yang dihitung) yg
di lapangan karena proses konstruksi yg beda
Perbedaan tersebut kadang kala memerlukan
penyesuaian dari konfigurasi struktur maupun
strategi pelaksanaannya di lapangan
Contoh kasus
Konstruksi beton dengan perilaku 3D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok dalam (typ.)
350(b) x 700(h)
balok tepi (typ.)
400(b) x 800(h)
3
5
0
350
4
0
0
400
kolom (typ.)
600 x 600
I
150 slab (typ.)
a). Denah Lantai Typ.
b). Potongan I-I
4
0
0
0
4
0
0
0
0.00
+4.00
+8.00
8
0
0
7
0
0
Konstruksi Baja & Keterbatasannya
Karena sambungan geser maka dalam pemodelan
3D-nya perlu dipasang sendi (option release) pada
ujung balok anak yang penempatannya simetri
dalam dua arah (lihat Gambar 7b).
Konfigurasi tersebut akan menghasilkan sistem
struktur yang senada dengan sistem struktur beton.
Konstruksi baja dengan perilaku 3D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok (typ.)
SH-500
balok tepi
MH-588
4
0
0
kolom (typ.)
WH-400
I
150 slab (typ.)
a). Denah Lantai Typ.
b). Potongan I-I
sambungan
geser
sambungan
y
x
z
x
Konsekuensi Konfigurasi yang dipilih
Balok baja tidak bisa dijadikan perancah (self-supporting
structure) sehingga perlu disediakan perancah tersendiri
(perlu biaya tambahan pada tahap pelaksanaan).
Bila tidak ada spesifikasi khusus dalam kontrak, kontraktor
dapat mengajukan usulan, misalnya : balok pada as 2 dan
as 3 dipasang menerus dan posisi sambungan dirubah
Perubahan penempatan sambungan oleh awam dianggap
sepele, apalagi bila tidak tahu filosophi dasar perencanaan,
dianggap: metode pelaksanaan tanggung jawab kontraktor
Tetapi jika dirubah maka perilaku struktur dapat berbeda
dibandingkan sistem struktur lama
Konstruksi baja dengan perilaku 2D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok (typ.)
SH-500
balok tepi
MH-588
4
0
0
kolom (typ.)
WH-400
a). Denah Lantai Typ.
sambungan
geser
y
x
Jika tidak memahami risiko usulan
perubahan maka
perilaku sistem struktur yang dilaksanakan berbeda sekali
dengan perencanaan awal.
Bila di awal perencanaan diharapkan diperoleh
penghematan dengan analisa 3D, dalam kenyataan :
distribusi gaya tidak tersebar kesemua balok tetapi
hanya bertumpu pada balok tertentu saja
jika hal itu terjadi maka bangunan berisiko tinggi mengalami
kegagalan bangunan pada beban penuh.
Maksud hati ingin memanfaatkan fasilitas canggih
program komputer (analisa struktur 3D) tetapi ternyata
hasilnya mengandung risiko tinggi dan berbahaya
Contoh Kasus B 2:
Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan Interprestasi Hasil
A C
3
2
1
4
4
B
4 4
0.2
0
.
4
Denah Atap Beton
1
0
.
2
0
.
6
1
pelat beton t=15cm
balok 40 x 60 (typ)
kolom 40 x 100
kolom pojok ukuran
tergambar
0.2
4 4
C B A
Elev. Frame B / 2
0
.
6
0
.
1
5
0
.
1
5
0
.
6
4 4
0.2
Elev. Frame C / 3
4
Elev. Frame A / 1
A
0
.
6
0
.
1
5
0.2
4
C B
6 1 0.4
1 2 3 1 3 2
C B A
1 3 2
s
b
s
i
m
e
t
r
i
s
b
s
i
m
e
t
r
i
Bentuk struktur tersebut
memerlukan analisis 3D
untuk hasil yang teliti.
punya sb. simetri ruang bila beban simetri, hasilnya simetri
pula, misal Frame B dan Frame 2 sama, dan sebagainya.
Model Fisik Struktur 3D , Penomoran dan Pembebanan
model dianalisis dengan program SAP2000
bagian-bagian yang simetri menghasilkan nilai yang sama
Hasil analisis dengan SAP2000 - deformasi
momen pada sisi
portal yg tegak
lurus ternyata
tidak sama ??
Bagaimana dengan gaya-gaya internal yang terjadi
Hasil komputer tidak sesuai prediksi awal (sifat simetri).
Secara visual (tanpa perlu tahu nilai numeriknya), portal
tengah arah ZX dan arah ZY momennya beda.
Konsep simetri : hasilnya meragukan, ada yang belum benar
(?). Padahal tanpa error atau warning.
Jika hasilnya belum benar, maka mana yang salah ? Gambar
12 atau Gambar 13 atau kedua-duanya ?
NOTE : Jika tidak paham ttg sifat simetri dalam mekanika teknik
maka kecurigaan di atas tidak terjadi,
Jika hasil komputer langsung digunakan untuk desain potensi
terjadi kesalahan kegagalan bangunan.
Mana yang salah ?
Insinyur yang menguasai mekanik teknik (lagi-lagi)
maka jawabannya dapat langsung yaitu
Mengapa ?
Karena momen balok tidak menerus ke kolom,
kesetimbangan gaya-gaya dalam tidak memenuhi.
Momen balok lari kemana ?. Lewat mana ?.
Apa kolom di bagian tersebut tidak dipengaruhi oleh
adanya momen pada balok
kalau menyatu (monolith) pasti terpengaruh oleh
adanya momen balok !.
Indikasinya : kolom sb ZY juga melendut, sama dengan
kolom sb ZX (lihat lendutan 3D). Jelasnya lihat gambar
berikut
Kalau melihat perilaku lendutan ke dua portal maka
asumsi awal tentang simetri sudah berlaku, tetapi
kenapa gambar momen ke dua portal berbeda?
Akan dilihat nilai numerik gaya-gaya dalam portal
tersebut
Gambar 15. Penomoran Elemen
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
3 DL
0.00 -176.57 -9.44 6.24 -4.510E-01 4.02 -17.76
2.85 -148.07 -9.44 6.24 -4.510E-01 -13.76 9.15
5.70 -119.57 -9.44 6.24 -4.510E-01 -31.53 36.06
4 DL
0.00 -176.57 9.44 -6.24 -4.510E-01 -4.02 17.76
2.85 -148.07 9.44 -6.24 -4.510E-01 13.76 -9.15
5.70 -119.57 9.44 -6.24 -4.510E-01 31.53 -36.06
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZY
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
1 DL
0.00 -176.57 6.24 -9.44 4.510E-01 -17.76 4.02
2.85 -148.07 6.24 -9.44 4.510E-01 9.15 -13.76
5.70 -119.57 6.24 -9.44 4.510E-01 36.06 -31.53
6 DL
0.00 -176.57 -6.24 9.44 4.510E-01 17.76 -4.02
2.85 -148.07 -6.24 9.44 4.510E-01 -9.15 13.76
5.70 -119.57 -6.24 9.44 4.510E-01 -36.06 31.53
Perbandingan Gaya-gaya pada KOLOM Portal
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
12 DL
0.00 -9.26 -54.00 -2.53 -1.84 -5.36 -56.90
1.00 -9.26 -44.25 -2.53 -1.84 -2.84 -7.15
2.00 -9.26 -27.00 -2.53 -1.84 -3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 -9.75 -2.53 -1.84 2.22 46.85
4.00 -9.26 0.00 -2.53 -1.84 4.75 51.10
13 DL
0.00 -9.26 0.00 -2.53 -1.84 -4.75 51.10
1.00 -9.26 9.75 -2.53 -1.84 -2.22 46.85
2.00 -9.26 27.00 -2.53 -1.84 3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 44.25 -2.53 -1.84 2.84 -7.15
4.00 -9.26 54.00 -2.53 -1.84 5.36 -56.90
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZY
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
10 DL
0.00 -9.26 -54.00 2.53 1.84 5.36 -56.90
1.00 -9.26 -44.25 2.53 1.84 2.84 -7.15
2.00 -9.26 -27.00 2.53 1.84 3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 -9.75 2.53 1.84 -2.22 46.85
4.00 -9.26 0.00 2.53 1.84 -4.75 51.10
15 DL
0.00 -9.26 0.00 2.53 1.84 4.75 51.10
1.00 -9.26 9.75 2.53 1.84 2.22 46.85
2.00 -9.26 27.00 2.53 1.84 -3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 44.25 2.53 1.84 -2.84 -7.15
4.00 -9.26 54.00 2.53 1.84 -5.36 -56.90
Perbandingan Gaya-gaya pada BALOK Portal
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Besarnya gaya-gaya yang terjadi pada
balok adalah identik (lihat gambar)
Gaya-gaya pada kolom mempunyai nilai
yang identik hanya saja penempatannya
berbeda, perhatikan pada gaya geser (V2
dan V3) dan bending momen (M2 dan M3)
Dari output komputer maka dapat dilakukan evaluasi
sebagai berikut
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Tentang V2 dan V3 maupun M2 dan M3
Z
Y
X
Sumbu 2
Sumbu 3
Sumbu 1
Nodal j
Nodal i
Nodal i
Sumbu 3
Sumbu 2
Sumbu 1
Nodal j
s
i
s
i
t
a
r
i
k
s
i
s
i
t
a
r
i
k
M3
M3
V2
V2
M3
M3
V2
V2
a). Element BALOK a). Element KOLOM
Ketentuan arah pada kolom bukan dihasilkan dari memutar balok. Ternyata
kolom dan balok berbeda. Disebut kolom jika elemen batang vertikal,
sedangkan balok adalah yang tidak termasuk dalam kolom .
Note : vertikal jika sin sudut sb. lokal 1 dan sb. global Z << dari 0.001.
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Elemen balok pada portal ZX dan portal ZY tidak
berbeda, oleh karena itu momen balok pada Gambar
12 dan Gambar 13 adalah identik.
Elemen kolom portal ZX dan portal ZY sama hanya
orientasinya berbeda 90
o
, karena tidak dilakukan
pemutaran maka sumbu kuat kolom ZX terletak pada
sumbu 3 sedangkan sumbu kuat kolom ZY terletak
pada sumbu 2.
Program SAP2000 hanya dapat menampilkan momen
pada salah satu sumbu saja yaitu M3-3 atau M2-2
maka di layar tidak terlihat (Gambar 13).
setelah memahami kesepakatan tanda untuk balok dan
kolom di atas maka dapat disimpulkan
Kesimpulan Hasil Analisis 3D
hasil analisis dari struktur 3D yang dibahas
tidak mengandung kesalahan
gambar momen dari komputer bila digunakan
sebagai dasar perencanaan lebih lanjut harus
diolah terlebih dahulu.
Pemakai komputer rekayasa yang sekedar
mencomot keluaran dari komputer dan
langsung memakainya berdasarkan
pemahaman yang umum akan berisiko tinggi
melakukan kesalahan.
Perhatian :
Tidak ada jaminan bahwa suatu program rekayasa
dengan fungsi sama mempunyai ketentuan atau aturan
yang sama .
Program satu dengan program yang lain bisa berbeda,
yang kadang kala tergantung dari kebiasaan
pemrogramnya.
Kesimpulan Umum
Tidak ada jaminan program komputerbebas kesalahan,
termasuk SAP2000 yang sudah ada lebih dari 30 tahun.
Risiko dihindari jika pemakai punya kompetensi
Pengetahuan mekanika teknik dan pengalaman akan
menambah pemahaman lebih baik perilaku struktur,
engineering judgement untuk menangkal kesalahan yang
berbahaya
Mekanika teknik klasik : jarang dipakai di dunia kerja (kecuali
yg sederhana) tetapi tetap perlu untuk pembanding
metode canggih berbasis komputer yang relatif lebih
kompleks.
Komputer sangat membantu, tetapi hanya sebatas tool atau
alat saja. Efektif tidaknya tergantung insinyur yang memakai.
Semakin canggih programsemakin kompleks pemahaman
yang diperlukan untukmengetahui hasilnya betul atau salah
Gedung D, Kampus UPH Lippo-Karawaci
European Asian Civil Engineering
Conference Forum
http://eacef.wordpress.com
Universitas Pelita Harapan
Lippo Karawaci, Tangerang
27 28 September 2007