You are on page 1of 63

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Seminar dan Pameran Buku Konstruksi Indonesia 2006


Dept.PU, J l. Pattimura No. 20, J akarta, Sabtu 2 Desember 2006
llmu Rekayasa Klasik Sarana
Menguasai Program Aplikasi
Rekayasa
Wiryanto Dewobroto
Ilmu Rekayasa Klasik Sarana Menguasai
Program Aplikasi Rekayasa
Studi kasus :
Mekanika Teknik Klasik dan Program Rekayasa
http://csiberkeley.com

Mekanika Teknik (MT) Mekanika Rekaya


Analisa Struktur Structural Analysis
MT Mata kuliah wajib di S1 teknik sipil
Isi MT mayoritas metoda klasik manual
Pemahaman tentang MTsangat membantu profesi
bidang rekayasa konstruksi
MT cara manual jarang dipakai di dunia kerja
karena digantikan dengan program komputer
(kecuali struktur yang sederhana)
MT melatih mahasiswa : memahami perilaku gaya-
gaya aksi / reaksi pada struktur bangunan
Program Aplikasi Komputer untuk
Rekayasa (Analisa Struktur)
Sangat canggih, mudah pengoperasiannya
menu yg user-friendly seperti Windows
relatif mudah didapat, dari yang mahal atau murah
bahkan ada yang gratis di internet (di down-load)
andalan insinyur untuk perencanaan struktur yang
sebenarnya
perkembangan dunia komputer sangat pesat
dan berimbas juga ke dunia rekayasa
konstruksi
Dampak ke profesi engineer ?
Apakah profesi insinyur (sipil), yang
notabene banyak berkecipung dengan
proses hitung-berhitung juga dapat
diganti komputer ?
Hardware semakin murah, software ada
kecenderungan open-source (gratis)
Apakah betul jika telah membeli atau mempunyai
piranti yang dimaksud maka penyelesaian mekanika
teknik secara otomatis dapat diperoleh ?
Piranti lunak BIDANG REKAYASA
dan piranti lunak UMUM beda
piranti lunak umum , klasul yang harus ditaati oleh
pemakai adalah mengenai hak cipta atau lisensi
piranti lunak rekayasa selain punya klasul yang
sama, ada DISCLAIMER khusus yang ditujukan
kepada pemakai profesional
Per hat i k an DI SCLAI MER
yang di mak sud
Disclaimer #1
SAP2000 Berkeley USA
The program has been thoroughly tested and
used. In using the program, however, the user
accepts and understands that no warranty is
expressed or implied by the developers or the
distributors on the accuracy or the reliability of
the program.
The user must explicitly understand the
assumptions of the program and must
independently verify the results.
http://www.csiberkeley.com/
Disclaimer #2
ANSYS Urbana, IL, USA
CA&SI does not guarantee the correctness or
usefulness of the results obtained using PCGLSS,
CA&SI is not liable for any conclusion or actions
based on the result.
It is the responsibility of
the user to confirm the
accuracy and usefulness of
the results.
www.ansys.com
Disclaimer #3
GTSTRUDL Georgia USA
In no event shall the Georgia Tech Research
Corporation, or the Georgia Institute of
Technology, their employees, their contractors, or
the authors of this documentation be liable for
special, direct, indirect, or consequential damages,
losses, costs, charges, claims, demands, or claim for
lost profits, fees, or expenses of anynature or kind.
www.gtstrudl.gatech.edu
Maksud dari disclaimer
program komputer tak dapat berdiri
sendiri
harus didampingi seseorang yang
kompeten atau yang mau
bertanggung jawab atas output
program tersebut.
Maksud hukum dari disclaimer
Pihak developer program terbebas
dari segala tuntutan hukum jika
ada hal yang buruk dengan
pemakaian program tersebut
Fact in Misuse of computers
Incorrect results caused damages
52 cases
Hardware error 7
Software error 13
User error 30 !! in-competent user
Other causes 2
Computer Misuse Are We dealing with a time bomb ? Who is to
blame and what are we doing about it ? A panel discussion, in
Forensic Engineering, Proceedings of the First Congress, K. L. Rens
(Ed.), American Society of Civil Engineers, Reston, VA, 1997
Kompetensi Insinyur Pemakai
Program Aplikasi Rekayasa
Untuk kompetensi perlu pelatihan / pendidikan
dan pengalaman.
Pendidikan mekanika teknik klasik di S1 adalah
langkah yang relatif sederhana dan efektif yang
dapat memberikan wawasan lain untuk akhirnya
membentuk kompetensi seseorang calon
insinyur.
The Man Behind The Gun
komputer untuk analisa struktur = GUN
Insinyur yang berkompeten = MAN
Perlu sinergi keduanya untuk hasil yang optimal /
efektif
Hubungan pembelajaran mekanika
klasik dan kompetensi
menunjukkan bagian mana dari mekanika teknik
klasik yang dapat membentuk kompentensi
tentu cukup sulit / sukar dan
mungkin tidak dapat dijawab tuntas
pengalaman bahwa mekanika teknik klasik dapat
membantu mengidentifikasi masalah dari hasil
program komputer yang berisiko besar salah dan
dapat mengakibatkan kegagalan bangunan
Berbagi pengalaman
Contoh Kasus A :
Solusi Program yang Berlebihan
(tidak berguna SALAH)
SOLUSI KOMPUTER yang
BERLEBIHAN (jadi salah)
Problem Stabilitas
Stabilitas adalah hal yang penting, bahkan dapat
dikatakan sangat penting.
Struktur tidak stabil harus diubah menjadi struktur
stabil analisa stuktur.
Mekanika teknik klasik pada Stabilitas
Rangka Batang 2D
Memenuhi rumus M + R 2 J
Cara Inspeksi
Stabilitas Internal : geometri rangka harus
berbentuk segitiga.
Stabilitas Eksternal : Orientasi dan jenis tumpuan
(Concurent dan Paralel)
kriteria stabil ditetapkan berdasarkan hal-hal berikut
Catatan Khusus : Untuk rangka majemuk (compound truss) dan
rangka kompleks (complex truss) perlu cara khusus.
Mekanika teknik klasik :
Rangka Batang Majemuk 2D
Dievaluasi secara visual
a). Tanpa Beban
b). Diberi Beban
Rangka Batang Komplek 2D
c). Stabil d). Tidak Stabil
a). Stabil b). Tidak Stabil
a). Stabil b). Tidak Stabil
Evaluasi Stabilitas
Solusi komputer (metoda matrik) akan
otomatis mendeteksi adanya ketidak-
stabilan
Ketidak-stabilan menyebabkan matrik
kekakuan singular sehingga program
berhenti ditengah jalan.
Dengan demikian ada tanda bahwa
ada sesuatu dengan struktur tersebut.
Evaluasi stabilitas dengan program
canggih
pengalaman mengenai stabilitas
hasil komputer SALAH !! .
terjadi khususnya pada program
analisa struktur yang terbaru
yang mempunyai kemampuan
analisa non-linier.
Program Canggih , untuk Analisa
Struktur Non-Linier
analisa struktur non-linier analisa
keruntuhan (perilaku non-elastis dan non-linier).
keruntuhan : matrik kekakuannya nol matrik
singular tidak diperoleh penyelesaian.
Agar terselesaikan : pembuat program akan
menyertakan option-option penyelesaian
numerik yang canggih.
kadangkala option tersebut terlalu canggih,
tetapi , AWAS dapat
menjerumuskan !!! ??
option canggih : mengatur sendiri sesuatu secara
otomatis agar dapat diperoleh solusi .
Maksudnya baik : agar pemakai mendapatkan banyak
kemudahan.
Kadang kecanggihan tak membantu tetapi
menjerumuskan.
yg terjerumus insinyur yg hanya berkemampuan
sbg operator dan tidak mampu mengevaluasi
apakah hasil penyelesaian komputer tersebut benar
atau masih mengandung kesalahan.
25 t 125 t 125 t
Kasus A Kasus B
125 t
CONTOH KASUS
Solusi dengan program SAP2000
memakai dua program SAP2000 dengan
versi yang berbeda, yaitu versi 7.4.0
dan versi 8.3.5
Solusi program SAP2000
pada kasus A :
* * * WA R N I N G * * *
THE STRUCTURE IS UNSTABLE OR ILL-
CONDITIONED !!
CHECK THE STRUCTURE CAREFULLY FOR :

L I N E A R S T A T I C C A S E S
USING STIFFNESS AT ZERO (UNSTRESSED) INITIAL
CONDITIONS
TOTAL NUMBER OF CASES TO SOLVE = 1
NUMBER OF CASES TO SOLVE PER BLOCK = 1
LINEAR STATIC CASES TO BE SOLVED:
CASE: LOAD1
AN A L Y S I S C O MP L E T E
* * * E R R O R * * *
ZERO STIFFNESS FOUND DURING SOLUTION FOR DOF UZ
OF JOINT 45
LOCATED AT X = 6.000000, Y = .000000, Z = .000000,
THE STRUCTURE IS UNSTABLE OR ILL-
CONDITIONED
IMMEDIATELY FATAL ERROR -ANALYSIS TERMINATED
A N A L Y S I S I N C O MP L E T E ! !
SAP2000 versi 8.3.5 SAP2000 versi 7.4.0
Evaluasi Hasil
Solusi Kasus A:
Ke dua versi program SAP2000 memberi
pesan atau warning yang sama yaitu :
THE STRUCTURE IS UNSTABLE OR ILL-CONDITIONED
Tetapi kelanjutannya sangat berbeda:
versi 7.4.0 setelah pesan program berhenti,
versi 8.3.5 ternyata dapat melanjutkan analisa dan
secara otomatis memberi solusi sendiri !!!!
Solusi kasus A dari program
SAP2000 ver 8.3.5
penyelesaian SALAH
chek syarat keseimbangan ( gaya aksi / beban = gaya reaksi )
reaksi tumpuan : F1 gaya reaksi horizontal dan F3 gaya reaksi
vertikal, sehingga :
F1 = F1
kiri
+ F1
kanan
= - 63.39 + 206.24 = 142.85 gaya aksi
horizontal yaitu 0.
F3 = F3
kiri
+ F3
kanan
= 27.89 + 130.77 = 158.66 gaya aksi vertikal
yaitu 25 + 125 = 150.
Terbukti bahwa penyelesaian diatas tidak memenuhi persyaratan
keseimbangan yang menjadi dasar dari analisa statik
Solusi kasus B dari program
SAP2000 ver 8.3.5
tampilan tidak ada yang mencurigakan
juga dengan chek keseimbangan gaya berikut :
F1 = F1
kiri
+ F1
kanan
= - 226.48 + 226.48 = 0 gaya aksi horizontal yaitu 0
F3 = F3
kiri
+ F3
kanan
= 125 + 125 = 250 gaya aksi vertikal, 125 + 125 = 250
Jadi reaksi tumpuan yang ditampilkan memenuhi persamaan keseimbangan.
Apakah dengan demikian hasil program komputer di atas telah benar ?
Dalam perencanaan perlu kombinasi pembebanan yang mungkin terjadi, yaitu untuk
mendapatkan kondisi pembebanan yang paling menentukan.
Jadi ???
Kecuali dengan engineering judgement yang terasah dengan baik atau
telah membandingkan dengan program yang lain yang masih standar
maka ketidak-benaran hasil program komputer tersebut dapat terdeteksi.
Analisa Struktur Cara Matrik , (Wiryanto Dewobroto, 2003)
Program Standar ???
Hati-hati dengan yang dimaksud sebagai program standar
pengalaman penulis meskipun sudah dibandingkan dengan
program komputer SAP2000 yang terbaru yaitu versi 9.0.3 ,
tetapi hasilnya masih sama dengan versi 8.x.x
Jadi ! ! ? ?
Tinggal mengandalkan engineering judgement, apa
yang dimaksud dengan istilah tersebut.
di dalam perkuliahan, baik tingkat sarjana maupun
pascasarjana , rasanya tidak diajarkan mata kuliah seperti
itu, lalu apa dan bagaimana ?
Engineering judgement
menurut prof. E.L. Wilson - Berkeley
Istilah engineering judgement terdapat pada manual SAP90
(Wilson-Habibullah, 1992) yaitu versi awal program SAP2000.
Prof E.L. Wilson menyatakan bahwa :
No computer program can replace the engineering judgement
of an experienced engineer. It is well said that incapable
engineer cannot do with a ton of computer output what a
good engineer can do on the back of an envelope.
Pencipta program SAP2000 menyatakan keandalan insinyur
tidak serta merta dapat diganti dengan program komputer
Apa itu : Engineering judgement
menurut penulis : engineering judgement adalah
suatu intuisi atau feeling yang diperoleh berdasarkan
pengalaman atau latihan-latihan dengan melakukan
pengamatan antara perilaku model dengan perilaku
sebenarnya.
Pendidikan dasar teknik di S1 dengan memberikan
perkuliahan analisa struktur cara manual (hitungan
tangan) merupakan salah satu cara dalam mengasah
intuisi calon-calon insinyur teknik sipil
Contoh Kasus B 1:
Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan
Pelaksanaan Konstruksi di Lapangan
Contoh B : Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
terjadi kesalahan dari interprestasi-hasil akibat
kekurang pahaman tentang program itu sendiri.
Umumnya terjadi jika program mempunyai fasilitas
yang canggih dan khususnya jika pemakai terbuai
dengan kecanggihan program tersebut
pendapat awam : semakin canggih
suatu analisis maka hasilnya akan
semakin mendekati realita lebih
teliti (?!??)
Contoh B : Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan Pelaksanaan Konstruksi
Analisis 3D menuntut pemahaman yang lebih
banyak tentang tentang gaya-internal yang terjadi.
Bisa terjadi perilaku model (yang dihitung) yg
di lapangan karena proses konstruksi yg beda
Perbedaan tersebut kadang kala memerlukan
penyesuaian dari konfigurasi struktur maupun
strategi pelaksanaannya di lapangan
Contoh kasus
Konstruksi beton dengan perilaku 3D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok dalam (typ.)
350(b) x 700(h)
balok tepi (typ.)
400(b) x 800(h)
3
5
0
350
4
0
0
400
kolom (typ.)
600 x 600
I
150 slab (typ.)
a). Denah Lantai Typ.
b). Potongan I-I
4
0
0
0
4
0
0
0
0.00
+4.00
+8.00
8
0
0
7
0
0
Konstruksi Baja & Keterbatasannya
Karena sambungan geser maka dalam pemodelan
3D-nya perlu dipasang sendi (option release) pada
ujung balok anak yang penempatannya simetri
dalam dua arah (lihat Gambar 7b).
Konfigurasi tersebut akan menghasilkan sistem
struktur yang senada dengan sistem struktur beton.
Konstruksi baja dengan perilaku 3D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok (typ.)
SH-500
balok tepi
MH-588
4
0
0
kolom (typ.)
WH-400
I
150 slab (typ.)
a). Denah Lantai Typ.
b). Potongan I-I
sambungan
geser
sambungan
y
x
z
x
Konsekuensi Konfigurasi yang dipilih
Balok baja tidak bisa dijadikan perancah (self-supporting
structure) sehingga perlu disediakan perancah tersendiri
(perlu biaya tambahan pada tahap pelaksanaan).
Bila tidak ada spesifikasi khusus dalam kontrak, kontraktor
dapat mengajukan usulan, misalnya : balok pada as 2 dan
as 3 dipasang menerus dan posisi sambungan dirubah
Perubahan penempatan sambungan oleh awam dianggap
sepele, apalagi bila tidak tahu filosophi dasar perencanaan,
dianggap: metode pelaksanaan tanggung jawab kontraktor
Tetapi jika dirubah maka perilaku struktur dapat berbeda
dibandingkan sistem struktur lama
Konstruksi baja dengan perilaku 2D
B A C D
4
3
2
1
3500 3500 3500
3
5
0
0
3
5
0
0
3
5
0
0
balok (typ.)
SH-500
balok tepi
MH-588
4
0
0
kolom (typ.)
WH-400
a). Denah Lantai Typ.
sambungan
geser
y
x
Jika tidak memahami risiko usulan
perubahan maka
perilaku sistem struktur yang dilaksanakan berbeda sekali
dengan perencanaan awal.
Bila di awal perencanaan diharapkan diperoleh
penghematan dengan analisa 3D, dalam kenyataan :
distribusi gaya tidak tersebar kesemua balok tetapi
hanya bertumpu pada balok tertentu saja
jika hal itu terjadi maka bangunan berisiko tinggi mengalami
kegagalan bangunan pada beban penuh.
Maksud hati ingin memanfaatkan fasilitas canggih
program komputer (analisa struktur 3D) tetapi ternyata
hasilnya mengandung risiko tinggi dan berbahaya
Contoh Kasus B 2:
Ketentuan (Keterbatasan)
yang Harus Dipahami
Analisa Struktur 3D dan Interprestasi Hasil
A C
3
2
1
4
4
B
4 4
0.2
0
.
4
Denah Atap Beton
1
0
.
2
0
.
6
1
pelat beton t=15cm
balok 40 x 60 (typ)
kolom 40 x 100
kolom pojok ukuran
tergambar
0.2
4 4
C B A
Elev. Frame B / 2
0
.
6
0
.
1
5
0
.
1
5
0
.
6
4 4
0.2
Elev. Frame C / 3
4
Elev. Frame A / 1
A
0
.
6
0
.
1
5
0.2
4
C B
6 1 0.4
1 2 3 1 3 2
C B A
1 3 2
s
b

s
i
m
e
t
r
i
s
b

s
i
m
e
t
r
i
Bentuk struktur tersebut
memerlukan analisis 3D
untuk hasil yang teliti.
punya sb. simetri ruang bila beban simetri, hasilnya simetri
pula, misal Frame B dan Frame 2 sama, dan sebagainya.
Model Fisik Struktur 3D , Penomoran dan Pembebanan
model dianalisis dengan program SAP2000
bagian-bagian yang simetri menghasilkan nilai yang sama
Hasil analisis dengan SAP2000 - deformasi
momen pada sisi
portal yg tegak
lurus ternyata
tidak sama ??
Bagaimana dengan gaya-gaya internal yang terjadi
Hasil komputer tidak sesuai prediksi awal (sifat simetri).
Secara visual (tanpa perlu tahu nilai numeriknya), portal
tengah arah ZX dan arah ZY momennya beda.
Konsep simetri : hasilnya meragukan, ada yang belum benar
(?). Padahal tanpa error atau warning.
Jika hasilnya belum benar, maka mana yang salah ? Gambar
12 atau Gambar 13 atau kedua-duanya ?
NOTE : Jika tidak paham ttg sifat simetri dalam mekanika teknik
maka kecurigaan di atas tidak terjadi,
Jika hasil komputer langsung digunakan untuk desain potensi
terjadi kesalahan kegagalan bangunan.
Mana yang salah ?
Insinyur yang menguasai mekanik teknik (lagi-lagi)
maka jawabannya dapat langsung yaitu

Mengapa ?
Karena momen balok tidak menerus ke kolom,
kesetimbangan gaya-gaya dalam tidak memenuhi.
Momen balok lari kemana ?. Lewat mana ?.
Apa kolom di bagian tersebut tidak dipengaruhi oleh
adanya momen pada balok
kalau menyatu (monolith) pasti terpengaruh oleh
adanya momen balok !.
Indikasinya : kolom sb ZY juga melendut, sama dengan
kolom sb ZX (lihat lendutan 3D). Jelasnya lihat gambar
berikut
Kalau melihat perilaku lendutan ke dua portal maka
asumsi awal tentang simetri sudah berlaku, tetapi
kenapa gambar momen ke dua portal berbeda?
Akan dilihat nilai numerik gaya-gaya dalam portal
tersebut
Gambar 15. Penomoran Elemen
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
3 DL
0.00 -176.57 -9.44 6.24 -4.510E-01 4.02 -17.76
2.85 -148.07 -9.44 6.24 -4.510E-01 -13.76 9.15
5.70 -119.57 -9.44 6.24 -4.510E-01 -31.53 36.06
4 DL
0.00 -176.57 9.44 -6.24 -4.510E-01 -4.02 17.76
2.85 -148.07 9.44 -6.24 -4.510E-01 13.76 -9.15
5.70 -119.57 9.44 -6.24 -4.510E-01 31.53 -36.06
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZY
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
1 DL
0.00 -176.57 6.24 -9.44 4.510E-01 -17.76 4.02
2.85 -148.07 6.24 -9.44 4.510E-01 9.15 -13.76
5.70 -119.57 6.24 -9.44 4.510E-01 36.06 -31.53
6 DL
0.00 -176.57 -6.24 9.44 4.510E-01 17.76 -4.02
2.85 -148.07 -6.24 9.44 4.510E-01 -9.15 13.76
5.70 -119.57 -6.24 9.44 4.510E-01 -36.06 31.53
Perbandingan Gaya-gaya pada KOLOM Portal
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
12 DL
0.00 -9.26 -54.00 -2.53 -1.84 -5.36 -56.90
1.00 -9.26 -44.25 -2.53 -1.84 -2.84 -7.15
2.00 -9.26 -27.00 -2.53 -1.84 -3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 -9.75 -2.53 -1.84 2.22 46.85
4.00 -9.26 0.00 -2.53 -1.84 4.75 51.10
13 DL
0.00 -9.26 0.00 -2.53 -1.84 -4.75 51.10
1.00 -9.26 9.75 -2.53 -1.84 -2.22 46.85
2.00 -9.26 27.00 -2.53 -1.84 3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 44.25 -2.53 -1.84 2.84 -7.15
4.00 -9.26 54.00 -2.53 -1.84 5.36 -56.90
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZY
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
10 DL
0.00 -9.26 -54.00 2.53 1.84 5.36 -56.90
1.00 -9.26 -44.25 2.53 1.84 2.84 -7.15
2.00 -9.26 -27.00 2.53 1.84 3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 -9.75 2.53 1.84 -2.22 46.85
4.00 -9.26 0.00 2.53 1.84 -4.75 51.10
15 DL
0.00 -9.26 0.00 2.53 1.84 4.75 51.10
1.00 -9.26 9.75 2.53 1.84 2.22 46.85
2.00 -9.26 27.00 2.53 1.84 -3.091E-01 29.10
3.00 -9.26 44.25 2.53 1.84 -2.84 -7.15
4.00 -9.26 54.00 2.53 1.84 -5.36 -56.90
Perbandingan Gaya-gaya pada BALOK Portal
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Besarnya gaya-gaya yang terjadi pada
balok adalah identik (lihat gambar)
Gaya-gaya pada kolom mempunyai nilai
yang identik hanya saja penempatannya
berbeda, perhatikan pada gaya geser (V2
dan V3) dan bending momen (M2 dan M3)
Dari output komputer maka dapat dilakukan evaluasi
sebagai berikut
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Tentang V2 dan V3 maupun M2 dan M3
Z
Y
X
Sumbu 2
Sumbu 3
Sumbu 1
Nodal j
Nodal i
Nodal i
Sumbu 3
Sumbu 2
Sumbu 1
Nodal j
s
i
s
i

t
a
r
i
k
s
i
s
i

t
a
r
i
k
M3
M3
V2
V2
M3
M3
V2
V2
a). Element BALOK a). Element KOLOM
Ketentuan arah pada kolom bukan dihasilkan dari memutar balok. Ternyata
kolom dan balok berbeda. Disebut kolom jika elemen batang vertikal,
sedangkan balok adalah yang tidak termasuk dalam kolom .
Note : vertikal jika sin sudut sb. lokal 1 dan sb. global Z << dari 0.001.
Gambar 15. Penomoran Elemen
F R A M E E L E M E N T F O R C E S portal ZX
FRAME LOAD LOC P V2 V3 T M2 M3
Elemen balok pada portal ZX dan portal ZY tidak
berbeda, oleh karena itu momen balok pada Gambar
12 dan Gambar 13 adalah identik.
Elemen kolom portal ZX dan portal ZY sama hanya
orientasinya berbeda 90
o
, karena tidak dilakukan
pemutaran maka sumbu kuat kolom ZX terletak pada
sumbu 3 sedangkan sumbu kuat kolom ZY terletak
pada sumbu 2.
Program SAP2000 hanya dapat menampilkan momen
pada salah satu sumbu saja yaitu M3-3 atau M2-2
maka di layar tidak terlihat (Gambar 13).
setelah memahami kesepakatan tanda untuk balok dan
kolom di atas maka dapat disimpulkan
Kesimpulan Hasil Analisis 3D
hasil analisis dari struktur 3D yang dibahas
tidak mengandung kesalahan
gambar momen dari komputer bila digunakan
sebagai dasar perencanaan lebih lanjut harus
diolah terlebih dahulu.
Pemakai komputer rekayasa yang sekedar
mencomot keluaran dari komputer dan
langsung memakainya berdasarkan
pemahaman yang umum akan berisiko tinggi
melakukan kesalahan.
Perhatian :
Tidak ada jaminan bahwa suatu program rekayasa
dengan fungsi sama mempunyai ketentuan atau aturan
yang sama .
Program satu dengan program yang lain bisa berbeda,
yang kadang kala tergantung dari kebiasaan
pemrogramnya.
Kesimpulan Umum
Tidak ada jaminan program komputerbebas kesalahan,
termasuk SAP2000 yang sudah ada lebih dari 30 tahun.
Risiko dihindari jika pemakai punya kompetensi
Pengetahuan mekanika teknik dan pengalaman akan
menambah pemahaman lebih baik perilaku struktur,
engineering judgement untuk menangkal kesalahan yang
berbahaya
Mekanika teknik klasik : jarang dipakai di dunia kerja (kecuali
yg sederhana) tetapi tetap perlu untuk pembanding
metode canggih berbasis komputer yang relatif lebih
kompleks.
Komputer sangat membantu, tetapi hanya sebatas tool atau
alat saja. Efektif tidaknya tergantung insinyur yang memakai.
Semakin canggih programsemakin kompleks pemahaman
yang diperlukan untukmengetahui hasilnya betul atau salah
Gedung D, Kampus UPH Lippo-Karawaci
European Asian Civil Engineering
Conference Forum
http://eacef.wordpress.com
Universitas Pelita Harapan
Lippo Karawaci, Tangerang
27 28 September 2007

You might also like