Kajian Pembangunan Kilang Bio-ETBE Sebagai Octane Booster Untuk Menghasilkan
Bensin Berangka oktan Tinggi Yang Ramah Lingkungan
Bensin bebas timbal menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap Negara saat ini. Namun pemenuhan kebutuhan bensin bebas timbal, sangat tergantung pada konfigurasi kilang eksisting yang tersedia. Pembangunan unit proses penghasil bensin berangka oktan tinggi yang bebas timbal, membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Alternatif lain yang bisa ditempuh oleh Indonesia dalam rangka pemenuhan bensin tersebut, adalah dengan penambahan octane booster ke dalam komponen bensin berangka oktan rendah. Octane booster yang selama ini telah menjadi wacana dalam menghasilkan bensin yang berkualitas adalah etanol, MTBE dan ETBE (Etil Tersier Butil Eter), yang diproduksi dari crude oil. Sementara itu, ETBE bisa diproduksi melalui jalur bio- etanol, sedemikian tidak terjadi persaingan bahan baku, sekaligus mempertajam penetrasi pasar penggunaan bio-etanol. Selain itu secara teknis ETBE menawarkan keunggulan sebagai berikut: a. Efisiensi energi ETBE lebih tinggi daripada bio-etanol b. ETBE mampu mereduksi emisi CO 2 lebih banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung c. ETBE bisa diblend secara terpusat di unit pengolahan, sehingga bisa mengurangi biaya distribusi. d. Komposisi blending ETBE dapat mencapai 15% Pembuatan bio-ETBE berbasis fermentasi secara umum dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu persiapan bahan baku dan fermentasi yang merupakan proses utama penghasil bio-etanol, kemudian dilanjutkan dengan eterifikasi katalitik dan pemurnian serta proses blending ETBE dengan bensin. Diagram blok proses pembuatan ETBE berbasis proses fermentasi secara overall dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan ETBE Proses produksi bio-etanol merupakan proses yang sudah lazim dan salah satu proses yang telah dikaji oleh PPPTMGB LEMIGAS. Oleh karena itu, kajian ini akan dititik-beratkan pada proses eterifikasi katalitik etanol menjadi ETBE, pemurnian serta blending ETBE. Kajian ini melakukan perancangan dan estimasi investasi pembangunan kilang bio-ETBE yang stand-alone. Dengan kajian ini, diharapkan kuantitas bensin berangka oktan tinggi yang ramah lingkungan dapat ditingkatkan, dengan biaya yang ekonomis, sehingga dapat memperlancar berjalannya proses konversi energi, serta memberdayakan sumber energi baru yang terbarukan. Peningkatan kualitas bensin Indonesia yang saat ini belum memenuhi kualifikasi WWFC dapat dilakukan melalui berbagai cara. Upaya merekonfigurasi kilang adalah salah satu solusi yang dapat ditempuh, karena kebanyakan dari kilang-kilang di Indonesia saat ini konfigurasinya sudah tidak mendukung dihasilkannya bensin berangka oktan tinggi. Akan tetapi rekonfigurasi kilang dengan penambahan unit- unit FCC, Reformer, Isomerator, Alkilasi ataupun Polimerisasi sebagai unit penghasil bensin yang berkualitas, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.