You are on page 1of 44

EBCR:

Efektivitas Colloid (Gelatin Polymer) dibandingkan


dengan Crystalloid (Normal Saline) pada
Pasien Anak dengan Syok Sepsis
Pradita RA* Pudjiadi AH


*Program Studi Pendidikan Kedokteran, Fakultas kedokteran,
Universitas Indonesia
Departemen Ilmu kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia

ILUSTRASI KASUS
Anamnesis
An. TZ (PR, 10 th) datang dg penurunan kesadaran
sejak 1 hr SMRS
14 hr SMRS, pasien demam yang semakin tinggi (40C)
Keluhan lain: mual, muntah, nyeri ulu hati dan diare
diikuti konstipasi 4 hari terakhir
kejang (-), batuk (-), sesak (-), keringat malam (-), nyeri
tenggorok (-), cairan telinga (-) nyeri sendi (-), nyeri BAK
(-), ruam (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB hitam (-
), kuning (-)
Pengobatan SMRS: ke klinik, diberi penurun panas
tidak ada perbaikan

Riwayat kehamilan & kelahiran
Pasien merupakan anak tunggal, lahir cukup
bulan, spontan, lahir di dibantu dokter. Langsung
menangis ketika lahir, bewarna kemerahan, biru
(-), kuning (-), dan aktif. BBL 2800 gram dan PL 47
cm.
Riwayat merokok, minum alkohol, konsumsi obat-
obatan, trauma, sakit berat selama hamil
disangkal
Ibu pasien rutin kontrol ke Posyandu dan
Puskesmas
Riwayat imunisasi
Imunisasi lengkap
Riwayat nutrisi
ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan
dengan PASI hingga 8 bulan
Pasien biasa makan-makanan di pinggir jalan
Sejak sakit, pasien semakin susah makan,
hanya sekitar 3 sendok tiap makan, dan
mengalami penurunan berat badan 4 kg.
Riwayat tumbuh kembang
Bicara usia 1,5 tahun
Berjalan usia 1 tahun
Pasien saat ini duduk di kelas 4 SD, tidak
pernah tinggal kelas
Riwayat tumbuh kembang
Bicara usia 1,5 tahun
Berjalan usia 1 tahun
Pasien saat ini duduk di kelas 4 SD, tidak
pernah tinggal kelas
Pemeriksaan Fisik

Appearance
apatis, tidak rewel, tonus baik
Kontak mata adekuat

Work of Breathing
Tampak sesak, penggunaan otot bantu napas

Circulation
Tidak sianosis, tidak mottling, tidak tampak pucat, ptekie
generalisata

PAT
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum:
Letagis (E
3
M
5
V
4
), tampak sakit berat, tidak rewel
Tanda Vital:
HR 128 x/menit, reguler, lemah, isi kurang
RR 30X/menit kedalaman cukup, napas cuping hidung (-), penggunaan
otot bantu napas (+), abdomino-torakal
Suhu 35,2 C
Tekanan Darah 80/60 mmHg
Kepala
Normosephal, tidak ada deformitas
Mata
Tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pergerakan bola mata baik ke segala arah


PF
Mulut
Bibir & mukosa basah, coated tounge (-)
Tenggorokan
arkus faring simetris, T1-T1, tidak hiperemis
Telinga
Tidak ada serumen & sekret, pendengaran baik
Leher
KGB tidak teraba, kaku kuduk (-), brudzinski 1 (-)
Jantung
IC teraba di sela iga 5 garis midklav, BJ I-II normal, murmur & gallop (-)
Paru
Vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Datar, lemas, BU (+) normal, hepar & lien tidak teraba, asites (-)
Ekstremitas
Akral dingin, CRT > 2, edema (-), eutonus, tidak spastis & tidak rigid, ptekie (+)
Genital & Anus
Genital perempuan, dbn

Tanda rangsang meningeal: Kernig > 135, brudzinski
2 (-)
Refleks fisiologis +2 di semua ekstremitas
Refleks patologis:
Babinski (-)
Chaddock (-)
Openheim (-)
Schaefer (-)
PF Neuro
Antopometri
Berat badan : 20 kg (BB/U : < persentil 3%)
Tinggi badan : 130 cm (TB/U : persentil 10% <
x < persentil 25%)
Status gizi : BB ideal : 27 kg, 74% (gizi kurang)

Lab
DPL:
HB 12,5g/dL
Ht 34%
Leu 14.200/uL
Trombosit 56 ribu/uL

Diff count (n/l/m/e/b):
53,9/27,2/18,1/0/0,8

PT/APTT
13,1/14,8 / 37,8/36

Fibrinogen
228 mg/dL
D-Dimer
450 mg/dL

Protein total
5,5 g/dL
Albumin
3,1 g/dL
Globulin
2,4 g/dL
Lab
SGOT/SGPT:
91 / 115 U/L

Ur/Cr:
31 / 0,7 mg/dL

AGD:
pH 7,43, pCO2 30,1 mmHg,
pO2 83,3 mmHg, HCO3 19,4
mmol/L, Base Excess -4,2
Elektrolit (Na/K/Cl):
137 / 3,40 / 96,0 mmol/L

Tubex:
+4



Lab
Urinalisis:
- warna urin kuning keruh
- Protein (-)
- Glukosa (-)
- Keton (-)
- Bilirubin (-)
- Urobilinogen (-)
- Nitrit (-)
-
- Darah samar (-)
- Leukosit Esterase (+)
- Leukosit 4-6
- Eritrosit 0-1
- Sel Epitel (+)
- Bakteri (+)
- Kristal (-)



Diagnosis
Syok sepsis ec demam tifoid dd ISK
Initial treatment
12.00: (TD 80/60, HR 128x lemah)
RL 400 ml secepatnya 2 line
Cefotaxim 4x1 gr IV (50mg/kgBB/6 jam)
PCT 250 mg IV (prn demam)
12.30: (TD 92/70, HR 120x lemah)
13.00: (TD 94/68, HR 110x lemah)
14.40: (TD 118/80, HR 90x lemah)
Stop loading
Kaen 3B 10 tpm + RL 10 tpm




Initial treatment
14.55: (TD 100/80, HR 120x)
15.00: (TD 90/70, HR 70x)
15.30: (TD 84/60, HR 90x )
16.00: (TD 94/70, HR 107x)
16.30: (TD 90/60, HR 74x)
Masuk TC 3 unit
17.00: (TD 94/70, HR 110x)
18.00: (TD 90/60, HR 110x)
20.00: (TD 90/60, HR 107x)
22.00: (TD 100/80, HR 100x)
23.30: (TD 94/64, HR 100x)
KaEn 3B 370 ml + D40 130 ml /8jam, Ceftriaxone 2 x 500 mg,
Parasetamol 3 x 100 mg, Dopamine 300 mg + D5 25 ml, 2 ml/jam,
Norepinefrine 5 mg + D5 25 ml, 2 ml/jam





LATAR BELAKANG
Sepsis
Infeksi dan sepsis adalah salah satu penyebab
utama kematian di seluruh dunia (40%
berakhir dengan kematian)
90% disebabkan oleh pneumonia, meningitis
atau infeksi lainnya
perawatan awal pasien dengan sepsis berat
resusitasi cairan dini dan pengobatan
antibiotik

35. Carcillo JA, Fields AI, American College of Critical Care Medicine Task Force Committee M: Clinical practice parameters for hemodynamic support of pediatric and neonatal patients
in septic shock. Crit Care Med. 2002;30(6):136578.
36. Goldstein B, Giroir B, Randolph A, International Consensus Conference on Pediatric S: International pediatric sepsis consensus conference: definitions for sepsis and organ
dysfunction in pediatrics. Pediatr Crit Care Med. 2005;6(1):28.

Kontroversi kristaloid vs koloid
PRO-KOLOID
mempertahankan tekanan
onkotik dan meminimalkan
akumulasi cairan interstisial
biaya dan risiko terapi koloid
lebih tinggi
koloid dapat keluar dan
terperangkap di ruang
interstisial sehingga
menyebabkan edema

PRO-KRISTALOID
menurunkan tekanan onkotik
menyebabkan edema paru
dan meningkatkan mortalitas
biaya dan ketersediaan baik

PERTANYAAN KLINIS
Apakah Resusitasi Cairan dengan koloid
(gelatin polymer) lebih efektif dibandingkan
dengan kristaloid (normal saline) pada pasien
anak dengan Syok Sepsis?
P : Pasien anak dengan Syok Sepsis
I : Koloid (gelatin polymer)
C : Kristaloid (normal saline)
O : Efektifitas

STRATEGI PENCARIAN


HASIL PENCARIAN


Evidence Based Critical Review
Tabel 3. Critical review artikel


DOMAIN
An. Tz
10 Thn
Perempuan
20 kg
1 hari
Low volume pulse
CRT > 2
HR 128
SBP 80
DBP 60
Typhoid dd/ISK

OUTCOME

HEMODINAMIK
STABIL 6 JAM (+)
HEMODINAMIK
STABIL 6 JAM (-)
GELATIN 19 10 29
SALINE 22 8 30
HEMODINAMIK
STABIL 12 JAM (+)
HEMODINAMIK
STABIL 12 JAM (-)
GELATIN 21 5 26
SALINE 23 6 29
ORGAN FAILURE
(+)
ORGAN FAILURE
(-)
GELATIN 5 24 29
SALINE 5 26 31
KEMATIAN
(+)
KEMATIAN
(-)
GELATIN 9 20 29
SALINE 9 22 31


KESIMPULAN
normal saline maupun larutan polimer gelatin
sama-sama efektif sebagai cairan resusitasi dalam
mengembalikan volume plasma dan stabilitas
hemodinamik
Resusitasi dg NS 110 mL/kg, dan gelatin larutan
polimer 70 mL/kg diperlukan dalam jam pertama
resusitasi cairan untuk keberhasilan resusitasi
cairan pada pasien anak dengan syok septik
NS dapat dipilih atas alasan biaya


SARAN
saran untuk studi berikutnya adalah perlunya
dilakukan penelitian dengan jumlah sampel
yang lebih banyak.

You might also like