You are on page 1of 3

Peran Islam dalam Sudut Pandang Kebebasan

Hak kebebasan ditetapkan sebagai asas langit seiring turunnya Islam, untuk meninggikan
manusia di muka bumi dan mengokohkan sisi kemanusiaan.
a. Kebebasan Berkeyakinan
1. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam (Al Baqoroh: 256).
2. Islam memandang, masalah iman atau tidak berkaitan erat dengan kehendak manusia
sendiri dan ketentraman yang berhubungan dengan jiwanya. Alloh berfirman: Barang
siapa yang ingin beriman hendaklah dia beriman. Dan barang siapa yang ingin kafir
biarlah dia kafir (Al Kahfi: 29).
3. Apakah kamu hendak memaksa supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman
semuanya? (Yunus: 99).
4. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka (Al Ghosiyah: 22).
5. Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka.
Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan risalah (Asy-Syuro: 48).
6. Dalam amaliyah Rosul yaitu piagam madinah Yahudi tidak dipaksa untuk menjadi
Muslim.
7. Umar bin Khottob member amnesty dan hak istimewa kepada kaum Nasrani di Palestina
sehingga merasa aman sentosa dalam aspek kehidupan.
8. Islam juga menjamin kebebasan untuk dialog lintas agama yang jauh dari penistaan dan
kebanggaan terhadap pihak lain. Alloh berfirman: Serulah manusia kepada jalan Rabbmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih
baik (An-Nahl: 125).
9. Jika tidak ada kesimpulan yang sama kembali ke: Untukmu agamamu, untukku agamaku
(Al Kafirun: 6).

b. Kebebasan Berpikir
1. Islam menyeru manusia agar menggunakan pikiran dalam menjelajahi penciptaan alam
semesta, langit, dan bumi. (Saba: 9 dan Al-Hajj: 46).
2. Islam mencela orang yang merusak kekuatan akal dan perasaan untuk melaksankan
profesi tugasnya di muka bumi. (Al-Araf: 179).
3. Islam mencela mereka yang hanya mengikuti prasangka dan perkiraan. (An-Najm: 28).
4. Islam mencela mereka yang taqlid kepada nenek moyang atau pemimpin tanpa melihat
mereka benar atau salah. (Al Ahzab: 67).
5. Akal adalah salah satu dasar pedoman dalam menetapkan aqidah islamiyah begitu juga
dalam melakukan istimbath syariat. Dan akal punya kedudukan yang sangat urgent,
dibangun diatasnya peradaban yang mempesona dalam tinta sejarah Islam.

c. Kebebasan Berpendapat
1. Kisah Saad bin Muadz dan Saad bin Ubadah ketika Rosul mengajak bermusyawarah
terkait Bani Ghotofan. Mereka berkata: Ya Rasululloh, jika ini wahyu dari langit maka
kami tunduk. Jika ini pendapat atau kehendak Anda, apakah kami harus mengikutinya?
Namun jika Anda ingin mengetahui pendapat kami, maka.
2. Rosul bersabda: Jangan melarang seseorang memberikan hak kepada manusia untuk
mengatakan kebenaran jika dia mengetahuinya. (HR. Tirmidzi).
3. Rosul bersabda: Jihad yang paling mulia adalah mengemukakan kalimat yang benar di
hadapan penguasa yang sewenang-wenang. (HR. Tirmidzi).
4. Habab bin Mundzir dalam Perang Badar yang menolak pendapat Rasul dalam strategi
perang.
5. Kisah Umar bin Khottob dengan perempuan saat beliau berkhutbah tentang mahar.

d. Kebebasan Jiwa
1. Rosul meleburkan semua perbedaan ras, kulit, dan bangsa.
2. Aturan pembebasan Budak.
3. Akhlaq terhadap tawanan dan Budak.
4. Sanksi kepada penyiksa budak
5. Islam member satu pengaruh sejarah untuk menghilangkan perbudakan dan
meminimalkan perdagangan budak.

e. Kebebasan Kepemilikan
1. Islam mengakui hak milik kepada individu untuk memiliki sesuatu dan memanfaatkannya
secara khusus dan tertentu.
2. Islam memelihara hak kepemilikan orang lain.
3. Islam memberi aturan agar kebebasan individu tidak bertabrakan dengan hak individu
lain. (An-Nisa: 32).
4. Islam member gambaran kepemilikan bersama yaitu sumber daya alam, fasilitas umum,
dan lahan yang tak bertuan.
5. Islam menjaga agar perubahan kepemilikan dilakukan dengan cara yang baik.

You might also like