You are on page 1of 6

Thermoregulasi

Thermoregulasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan panas


tubuhnya sebagai bagian dari proses hemeostasis. Untuk mengukur suhu tubuh
menggunakan termometer dengan derajat celcius. Dengan suhu normal tubuh adalah 37 C
mengukur suhu tubuh hewan dengan menempatkan sebuah thermometer di anus,
mulut,axilla (anonymous,2010)
Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu poikiloterm
dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian
dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut
hewan berdarah dingin. Dan hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas
(Dukes, 1985).
Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor
umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor
makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air (Swenson, 1997) suhu normal
anjing adalah sekitar 100,5 F - 102,5 F (38 C sampai 39,2 C).
2.3 Respirasi
Respirasi (pernafasan) terdiri dari inspirasi dan berakhirnya ekspirasi. Ada dua paru-paru
yang ditemukan di dada dilindungi oleh tulang rusuk. Udara masuk dari lubang hidung ke paruparu..
Ketika hewan bernapas, udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru Di dalam paruparu
oksigen yang diperlukan oleh tubuh masuk ke dalam darah di dinding paru-paru dan air dan
mengeluarkan karbon dioksida. respirasi memiliki fungsi utama yaitu memesok kebutuhan
oksigen ke dalam paru paru serta membuang CO2dari dalam tubuh sedangkan fungsi sekunder
system respirasi antara lain sebagai pengendalian suhu,regulasi keasamaan, eliminasi air,dan
fonasi (anonymous,2010).
Oksigen yang diperoleh hewan dari lingkungannyadigunakan dalam proses fosforilasi oksidatif
untuk menghasilkan ATP. Berdasrkan jenis lingkungan hidupnya terdapat 2 jenis organ respirasi
yaitu:
1.organ respirasi aerial berupa paru paru difusi yang merupakan modifikasi dari insang,paru paru
buku,trachea,dan paru paru alveolar. Organ ini terdapat pada hewan yang hidup di darat.
2. Organ respirasi aquatic, berupa kulit, seluruh permukaan tubuh dan insang. Organ respirasi
aquatic terdapat pada hewan yang hidup di air.
Proses respirasi berupa fase inspirasi yaitu kontraksi diafraghma dengan otot otot dada, dan fase
ekspirasi yaitu relaksasi otot-otot pernafasan. Kedua paru dilapisi oleh dua selaput membrane
pleura dimana pada rongga pleura mengandung sejumlah kecil cairan (5-10cc) yang
memudahkan respirasi. Frekuensi respirasi dihitung pada saat satu kali inspirasi dan satu kali
ekspirasi (anonymous,2010).. Fungsi respirasi adalah memasok kebutuhan oksigen serta
membuang CO2 selain itu respirasi juga berfungsi sebagai pengendali suhu, keasaman, eliminasi
air, dan pembentukan suara.Frekuensi respirasi (per menit) normal 18-34 napas per menit
2.4 Sirkulasi
Sistem sirkulasi seekor hewan terdiri sari suatu pompa empat ruang, yaitu jantung,
serta suatu sistem pembuluh guna peredaran darah. Pembuluh yang mengedarkan darah dari
jantung ke bagian-bagian lain disebut arteri. Sedang yang membawa darah kembali ke
jantung disebut vena. Disamping itu, pembuluh yang membawa cairan limfa menuju ke venavena
besar disebut pembukuh limfa (Frandson, 1992).
Pembuluh Darah Terdiri dari :
1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung
Arteri terdiri dari Aorta, Arteri, Arteriol
2. Pembuluh darah yang menuju jantung
Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula
3. Jantung Pembuluh antara Kapiler
Arteri dan vena (Anonim, 2008)
Ada dua macam sistem sirkulasi darah, yaitu : (1) sirkulasi pulmoner dan (2) sirkulasi
sistemik. Sirkulasi pulmoner adalah bagian dari sistem vaskular yang mengedarkan darah
melalui pulmo. Sedang sirkulasi sistemik dapat dibagi menjadi sejumlah sirkulasi, yang
masing-masing mensuplai bagian-bagian tubuh tertentu ( Mukhtar, 2006).
Jantung Terdiri dari tiga lapisan : Perikardium (lapisan luar) miokardium (lapisan
tengah/otot jantung) Endokardium (lapisan dalam) Jantung terdiri dari 4 ruang Atrium
Sinister (Serambi Kiri) Atrium Dekster (Serambi Kanan) Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
Ventrikel Dexter (Bilik Kanan) Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan Ventrikel
Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua daun (Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium
Dexter (Serambi Kanan) dengan Ventrikel Dexter (Bilik Kanan) dihubungkan katup tiga
daun (Valvula Tricuspidalis). Jantung mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh
Arteri Koronaria (Anonim, 2008).
Darah ( Sanguis )Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit (sel darah merah),
Leukosit (sel darah putih), Trombosit (thrombocyt).
2. Plasma Darah adalah cairan darah
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dengan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari metabolisme yang
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Fungsi respirasi adalah memasok kebutuhan oksigen serta membuang CO2 selain itu
respirasi juga berfungsi sebagai pengendali suhu, keasaman, eliminasi air, dan pembentukan
suara.Pada`system respirasi kita mempelajari gerakan gerakan nafas dan perubahan
perubahan yang disebabkan oleh beberapa factor seperti kerja fisik, kadar co2, dan pengaruh
sikap tubuh, serta rangsangan sesnsoris yang kuat.
Thermoregulasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan suhu tubuh
pada batasan tertentu. Fungsi mempertahankan suhu tubuh .Pada thermoregulasi kita dapat
mengetahui suhu tubuh hewan dan factor factor yang mempengaruhi peningkatan atau
penurunan suhu pada anjing domestik
Sistem Sirkulasi adalah sistem peredaran zat-zat yang ada di dalam tubuh.Sistem
sirkulasi dibagi menjadi 2 yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem terbuka
contohnya adalah sistem limfatik,sedangakan yang tertutup adalah system peredaran darah
atau cardiovascular

Sistem pernafasan terdiri dari sistem pernafasan dada dan pernafasan perut. Dalam
pernafasan proses respirasi terdiri dari berupa fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pada
pernafasan dada fase inspirasi yaitu peristiwa berkontraksinya otot antar tulang rusuk
(diagfragma) sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Sedangkan
fase ekspirasi merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar (Anonimous, 2000).
Pada pernafasan perut fase inspirasi adalah fase dimana otot diafragma berkontraksi
sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk.Sedangkan fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot
diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan
tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru (Anonimous, 2000).
Tabel 1. Frekuensi Respirasi pada Beberapa Hewan dalam Kondisi Normal :
No. Hewan Frekuensi respirasi (per menit)
1. Kuda 8 10
2. Kucing 20 30
3. Kelinci 32 60
4. Anjing 20 25 (muda), 14 16 (dewasa)
5. Sapi 10 30
6. Kambing 25 35
7. Domba & Babi 10 20
8. Ayam 17 -27
(Tim Fisiologi, 2010).
Thermoregulasi
Thermoregulasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk mempertahankan panas
tubuhnya sebagai bagian dari proses homeostatis. Berdasarkan kemampuannya untuk
mempertahankan suhu tubuh, hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Hewan homeoterm
Suhu tubuh hewan selalu konstan, tidak berubah walaupun suhu lingkungannya berubah.
b. Hewan poikiloterm
Suhu tubuh hewan yang selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan
sekitarnya (Tim Fisiologi, 2010).
Mekanisme perubahan panas tubuh terjadi dengan 4 proses :
1. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda.
2. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui
permukaan tubuh.
3. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar
obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari.
4. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam
bentuk gas
Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai
contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan
perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi
panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara
berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu
menghasilkan panas di dalam sarangnya (Fredi, 2009).
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah
elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin
(cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals) atau istilah ektoterm
dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah
hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu
tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan
dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan
endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh
hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok aves, dan mamalia (Fredi,
2009).
Untuk mengukur suhu tubuh harus dilakukan pada bagian tubuh yang dapat
merefleksikan suhu organ internal secara tepat yaitu rektum, mulut, axilla, dahi dan telingga.
Pengukuran suhu rektum atau melalui anus digunakan untuk mendapatkan suhu tubuh yang
lebih akurat karena tidak terpengaruh suhu lingkungan sekitar (Arief R. S. et.all, 2006).
Tabel 2. Suhu tubuh normal pada beberapa hewan :
No. Hewan Suhu tubuh (oC)
1. Kuda 37,5 385
2. Kucing 38 39,5
3. Kelinci 38 40
4. Anjing 37,5 39
5. Sapi 37,5 39,5
6. Kambing 38,5 40,5
7. Unggas 39 41
8. Domba 39,2 40
9. Babi 39 39,5
10. Hamster 38,4 39
11. Cavia 36 40,5
(Tim Fisiologi, 2010).
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah
dan cairan tubuh yang beredar (darah, cairan limfe). Denyut nadi (pulsus) dapat dirasakan
pada hampir seluruh arteri yang merupakan manifestasi jantung. Denyut nadi (pulse) adalah
getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung.
Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan
disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang
dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk
merasakan denyut nadi yaitu temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis,
poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior (Agung, 2008)
Tabel 3. Pulsus beberapa jenis hewan dalam kondisi normal
No. Hewan Pulsus (per menit)
1. Kucing 100 - 120 (Dewasa), 130-140 (muda)
2. Kelinci 130 - 325
3. Anjing 60 80 (Besar), 80 120 (kecil)
4. Sapi 40 60
5. Kambing 70 80 (dewasa), 80 120 (muda)
(Tim Fisiologi, 2010).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum sistem respirasi, termoregulasi,
dan perhitungan pulsus pada hewan coba kambing yaitu frekuensi respirasi pada tubuh
kambing sangat dipengaruhi oleh kerja fisik atau exercise, kadar CO2 dalam darah, sekresi
hormon adrenalin yang menyebabkan kerja jantung meningkat dengan cepat, pengaruh sikap
tubuh serta rangsang sensoris yang kuat. Suhu tubuh kambing dipengaruhi oleh
meningkatnya produksi panas metabolik dalam otot, meningkatnya sekresi hormon tyroid
yang dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dalam sel, melepasnya panas ke lingkungan
melalui vasodilatasi pembuluh darah perifer dan meningkatnya penguapan air. Sedangkan
untuk denyut nadi (pulsus) dipengaruhi oleh laju metabolisme meningkat, kadar
karbondioksida dalam darah meningkat sehingga kontraksi kerja jantung meningkat untuk
segera mengeluarkan CO2 dalam darah dan segera menggantinya dengan O2.

You might also like