You are on page 1of 2

Pembahasan Moh.

Rendy Andromeda (111424013)


Lumpur aktif adalah merupakan metoda pengolahan limbah cair secara konvensional
dengan menggunakan bantuan bakteri, lumpur aktif bekerja secara aerobik karena bakteri
yang digunakan adalah bakteri aerobic dan bekerja ditekanan atmosferik, pengolahan
lumpur aktif dibantu dengan bantuan aerator untuk meningkatkan kandungan O
2

dalam air
limbah.
Dengan kondisi lingkungan yang sesuai dengan pH yang sesuai dan suhu
yang sesuai (tidak terlalu panas atau dingin) maka proses pendegradasian mikroba
berjalan dengan baik,. Dalam menguraikan kandungan organik dalam limbah,
bakteri membutuhkan energi dan nutrisi . Oleh karena itu, untuk makanan
mikroorganisme tersebut diberikan nutrisi dengan perbandingan BOD:N:P =100:5:1.
Pada praktikum ini, KNO3 digunakan sebagai sumber nitrogen , glukosa sebagai
sumber karbon dan KH
2
PO
4
sebagai sumber poffor dan jumlah yang diperlukan
untuk BOD 500mg/L untuk keperluan 15L limbah, maka jumlah nutrisi KNO
3
,
glukosa dan KH
2
PO
4
adalah . gr, .. gr dan . gr.
Pada percobaan pertama, dilakukan penentuan konsentrasi organik dari
sampel dengan menghitung nilai COD (Chemical Oxigen Demand),dengan metode
titrasi oleh Ferro Amonium denganlarutan pembanding berupa larutan blanko,
didapat nilai COD sebesar . mgO
2
/L. Dengan meghitung COD, praktikan
menghitung kandungan mikroorganisme yang ada di dalam lumpur aktif, dengan
menghitung MLVSS yang mewakili hal tersebut, didapat nilai MLVSS sebesar ...
Parameter pertama yang diamati yaitu MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended
Solid). Dari hasil percobaan didapatkan total padatan tersuspensinya (TSS) sebesar mg/L
dan total padatan tersuspensi yang mudah menguap (VSS) sebesar .. mg/L. Dan
total padatan tersuspensi yang tidak mudah menguap (FSS) adalah sebesar . mg/L.
Sedangkan literatur diketahui bahwa MLVSS yang optimum adalah sebesar 1500 - 4500
mg/L dan nilai yang MLVSS sama dengan VSS yaitu . mg/L. Nilai MLVSS tersebut terlalu
tinggi karena desain dari tempat lumpur aktif yang ada tidak memiliki system buangan dan
recycling. Akibatnya memungkinkan terjadinya penumpukan bakteri, baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati, sehingga bakteri tersebut ikut tercampur dalam penentuan
konsentrasi MLVSS.
Pada pengolahan limbah dengan lumpur aktif, untuk mendapatkan efisiensi
pengolahan, dilihat dari peubahan nilai COD (Chemical Oxygen Demand) sebelum dan
sesudah penambahan nutrisi. Penambahan nutrisi akan meningkatkan nilai COD dalam
lumpur aktif. Hal ini disebabkan adanya penambahan nutrisi dalam bentuk glukosa
(C
6
H
12
O
6
), KNO
3,
dan KH
2
PO
4
. Penambahan glukosa dianggap mewakili konsentrasi COD
karena mudah diuraikan oleh bakteri dan mudah dihitung konsentrasinya secara teoritis.
Nilai COD pada awal percobaan sebelum ditambahkan nutrisi diketahui adalah ...... mg O
2
/L
dan setelah 10 menit penambahan nutrisi diketahui nilai COD-nya adalah .... mg O
2
/L.
Dari hasil perhitungan didapat bahwa besar efisiensi pengolahan adalah .. %.
Perhitungan effisiensi seharusnya dilakukan kurang lebih satu minggu setelah penambahan
nutrisi karena dalam jangka waktu tersebut diperkirakan telah 75 % bahan organic telah
terurai oleh mikroorganisme.

You might also like