You are on page 1of 3

Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh

dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan
tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan
dipersiapkan untuk diabsorbsi melelui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim
tertentu dalam saluran pencernaan. Berikutnya akan dijelaskan proses pencernaan zat
makanan khususnya karbohidrat, protein dan lemak dalam masing-masing organ saluran
pencernaan
Mulut

Di dalam mulut makanan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan
tujuan proses pencernaan akan lebih mudah. Saat dikunyah makanan bercampur air liur yang
mengandung enzim ptyalin. Karbohidrat yang masih berupa polisakarida dipecah menjadi
disakarida yaitu maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Proses ini hanya sebagian kecil
saja karena makanan akan ditelan dan dalam lambung enzim ini menjadi tidak aktif.
Esofagus
Tdak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan melewati saluran dalam
esofagus dengan sangat mudah dalam hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin
karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di dindingnya.
Lambung

Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya makanan dengan getah
lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan
kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan
menjadi lebih cair dan hancur disebut dengan chymus.
Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik karena sifat
keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar 10-30% dari
pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan
unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk
memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.
Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak di
lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah yang berasal dari kelenjar di bawah
lidah.
Usus Halus

Di dalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau penyerapan zat-zat makanan
sebagian besar berlangsung.
Proses pencernaan karbohidrat dilanjutkan kembali disini. Pokok dari pencernaan karbohidrat
adalah memecah molekul karbohidrat menjadi monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa)
yang bisa diserap usus masuk ke peredaran darah. Tugas ini dilaksanakan oleh enzim yang
dihasilkan oleh pankreas yaitu alfa amylase, maltase, lactase, sukrase, glukosidase dan alfa
dekstrinaase.
Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas diawali pengaruh enzim
proteolitik yang dihasilkan oleh pankreas. Protein yang sebagian sudah dipecah di lambung
dipecah kembali oleh enzim dari pankreas yaitu tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase dan
proelastase menjadi polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal. Yang terakhir adalah
oleh enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit (sel dinding usus halus) memecah protein
yang masih berupa polipeptida besar maupun kecil menjadi asam amino tunggal untuk
diserap ke dalam darah.
Kenyataan bahwa lemak tidak larut air menimbulkan masalah khusus pencernaan yang
berada di lingkungan air dalam saluran pencernaan. Lemak dalam makanan sebagian besar
dalam bentuk trigliserida atau lemak netral. Lemak harus diemulsifikasikan terlebih dahulu
menjadi gelembung-gelembung lemak yang ukurannya lebih kecil. Proses emulsifikasi ini
sudah dimulai di lambung melalui kontraksi bagian bawah lambung dan pencampuran
dengan asam lambung. Kemudian lemak akan menjadi partikel yang lebih kecil lagi yaitu 300
kali dari sebelumnya dengan bantuan garam empedu yang diproduksi oleh hati. Disini akan
terbentuk micelus (butiran-butiran lemak). Dengan enzim lipase dari pakreas, trigliserida
dipecah menjadi asam lemak dan 2-monogliserida. Bentuk trigliserida dalam micelus ini yang
mudah diserap oleh usus halus.
Usus Besar

Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak ada lagi dalam usus besar.
Yang ada hanya penyerapan air dan elektrolit untuk memadatkan chymus yang masih dalam
bentuk cair. Chymus dalam usus besar berupa bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus
halus misalnya selulosa dari tumbuhan yang nantinya akan memberikan bentuk feces (tinja)
dan dibuang melalui anus.
Dalam usus besar terdapat bakteri yang dapat mencernakan sebagian kecil selulosa untuk
nutrisi bakteri itu sendiri. Aktivitas bakteri ini membentuk beberapa vitamin K, B12, tiamin,
riboflavin dan gas-gas karbondioksida, hidrogen dan metana. Vitamin K sangat penting
dalam proses pembekuan darah dan hanya ada dalam jumlah yang sedikit dalam makanan
kita. Chymus makin ke arah anus makin padat dan dikeluarkan sebagai feces melalui proses
defekasi (buang air besar).
Sumber :
Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology. Despopoulos & Agamemnon, Color Atlas of
Physiology. Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi. Sobottas Atlas of Human Anatomy
Prev: Kesehatan Jiwa
Next: Hidup Sehat sesuai dengan Golongan Darah
http://demitri9.multiply.com/journal/item/4/Proses_Pencernaan_Makanan

You might also like