Model-model Pembelajaran Mandiri

Model belajar mandiri dibangun dari gagasan teoritis pembelajaran gaya (Gardner,
1983; Kolb, 1984; Hall, 2005). Dari sekian banyak teori gaya belajar, beberapa menyarankan
bahwa individu memiliki cara belajar yang berbeda, seperti melalui teks tertulis atau melalui
citra atau gambar. Ini konseptualisasi pembelajaran telah memberikan dasar yang berguna
untuk guru dan murid untuk berbicara tentang belajar.
Pintrich (2000) mengusulkan sebuah model teoritis dari pembelajaran mandiri yang
menekankan pentingnya kepada peserta didik dari perencanaan, pemantauan diri,
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan belajar mereka.
Zimmerman (2002) diperpanjang Model Pintrich dengan menekankan pentingnya
motivasi dalam self-regulation. Zimmerman mengemukakan bahwa motivasi
mempengaruhi tiga fase self-regulation: pemikiran, kinerja dan refleksi diri.
Para penulis Yunani Marcou dan Philippou (2005) menunjukkan pentingnya
mempelajari Kemauan ketika mempertimbangkan motivasi dalam model pembelajaran
mandiri. Oleh Kemauan mereka mengacu pada pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk membangun dan mendukung niat sampai pencapaian tujuan. Penelitian
sebelumnya menemukan bahwa motivasi siswa ' keyakinan terkait dengan penggunaan
strategi kehendak (Wolters dan Rosenthal, tahun 2000, dikutip dalam Marcou dan Philippou,
2005). Marcou dan Philippou berpendapat bahwa kehendak strategi merupakan bagian
integral dari teori pembelajaran mandiri, bersama-sama dengan kognitif dan metakognitif
strategi. Hal ini menunjukkan bahwa model yang diajukan oleh Marcou dan Philippou,
dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh Pintrich (1999), termasuk dimensi tambahan,
yaitu strategi kehendak dijelaskan oleh Wolters dan Rosenthal.







Pembahasan

MODEL-MODEL INDEPENDENT LEARNING ( Belajar Mandiri )
Independent Learning (IL) atau belajar Benas merupakan kegiatan belajar yang tujuan
belajar maupun cara mencapai tujuan itu ditetapkan sendiri oleh pembelajar. IL merupakan
model pembelajaran yang dominan dalam kehidupan manusia. Artinya, sebagian besar waktu
dalam hidup manusia digunakan untuk menjalankan IL.
Ciri utama IL adalah penugasan awal dan tujuan akhir disa datang dari pendidik,
sedangkan tujuan-tujuan antara dan cara mencapainya ditetapkan sendiri oleh pembelajar.
Disini pengertian cara mencapai tujuan adalah penetapan tempat belajar, apa yang dipelajari,
bagaimana cara mempelajari, semuanya ditentukan sendiri oleh pembelajar, tetapi masih
dalam kerangka penugasan dari pendidik. Peran pendidik adalah memberikan pilihan-pilihan
tujuan dan alternatif-alternatif sumber belajar dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Dalam konteks belajar dikelas, kegiatan IL dapat diberikan kepada individu maupun
kelompok sedangkan dalam konteks kehidupan sehari-hari IL lebih menekankan kepada
penetapan tujuan dan cara pencapaiannya oleh pembelajar sendiri.
Dari jurnal ini dijelaskan ada beberapa teori yang menjelaskan tentang beberapa teori
model pembelajaran mandiri. Dikarenakan sudut pandang yang berbeda dalam memahami
pembelajaran mandiri, secara harfiah yaitu belajar dengan mandiri tanpa bantuan dengan
subyek peserta didik yang mengidentifikasi suatu materi dan menganalisisnya. Model-model
belajar mandiri diantaranya, yaitu :

a. Model Pembelajaran Mandiri menurut (Gardner, 1983; Kolb, 1984; Hall,
2005). Dari sekian banyak teori gaya belajar, beberapa menyarankan bahwa
individu memiliki cara belajar yang berbeda, seperti melalui teks tertulis atau
melalui citra atau gambar. Ini konseptualisasi pembelajaran telah memberikan
dasar yang berguna untuk guru dan murid untuk berbicara tentang belajar
b. Model pembelajaran Mandiri menurut Pintrich (2000) merupakan sebuah
model teoritis yang pembelajaran mandiri yang menekankan pentingnya kepada
peserta didik dari perencanaan, pemantauan diri, mengendalikan dan
mengevaluasi kegiatan belajar mereka
c. Model Pembelajaran Mandiri menurut Zimmerman (2002) merupakan
lanjutan dari Model Pintrich dengan menekankan pentingnya motivasi dalam self
regulation. Zimmerman mengemukakan bahwa motivasi mempengaruhi tiga fase
self-regulation: pemikiran, kinerja dan refleksi diri. Disini pembelajaran mandiri
diperlukan motivasi belajar mandiri berasal dari dalam diri manusia dengan tiga
fase regualasi diri atau pengelolaan diri sendiri dalam belajar
d. Model Pembelajaran Mandiri menurut Marcou dan Philippou (2005). Dalam
teorinya berpendapat bahwa kehendak strategi merupakan bagian integral dari
teori pembelajaran mandiri, bersama-sama dengan kognitif dan metakognitif
strategi. Sederhananya, kehendak digunakan sebagai pemicu untuk menumbuhkan
pengetahuan yang luas disetai ketrampilan yang dimilki untuk mencapai tujuan
pembelajaran