1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sindrom gangguan pernapasan akut (Acute respiratory distress syndrome
(ARDS) adalah bentuk edema pulmoner yang menyebabkan gagal respiratorik
akut dan disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membran
alveolokapiler.
1

ARDS merupakan manifestasi cedera akut paru-paru, biasanya akibat
sepsis, trauma, dan infeksi paru berat. Secara klinis, hal ini ditandai dengan
dyspnea, hipoksemia, fungsi paru-paru yang menurun, dan infiltrat difus
bilateral pada radiografi dada. Oksigenasi yang adekuat, pengistirahatan paru-
paru, dan perawatan suportif adalah dasar-dasar terapi. Pengelolaan sindrom
gangguan pernapasan akut sering membutuhkan intubasi endotrakeal dan
ventilasi mekanik. Pemberian volume tidal yang rendah dan tekanan ventilator
yang rendah dianjurkan untuk menghindari cedera akibat ventilator. Koreksi
tepat waktu dari kondisi klinis sangat penting untuk mencegah cedera lebih
lanjut. Percobaan eksperimental menunjukkan penggunaan berbagai obat-
obatan yang diberikan sesuai patofisiologi belum berkhasiat secara klinis.
Komplikasi seperti pneumotoraks, efusi pleura, dan pneumonia fokal harus
diidentifikasi dan segera diobati. Selama dekade terakhir, angka kematian
telah menurun dari lebih dari 50% menjadi 32-45%. Kematian biasanya terjadi
akibat kegagalan organ multisystem daripada kegagalan pernapasan saja.
1

Atas dasar uraian tersebut, maka perlu dilakukan pengkajian tentang
Diagnosis dan penatalaksanaan dari ARDS agar dapat memperbaiki strategi
penanganan dari keadaan tersebut.





2

I.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan referat ini adalah menambah pengetahuan tentang
definisi, epidemiologi, faktor predisposisi, patofisiologi, gejala klinis,
pemeriksaan penunjang, diagnosis, dan penatalaksanaan ARDS.

I.3 Manfaat Penulisan
Referat ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mendiagnosis dan
pengelolaan ARDS.

1.4 Metode Penulisan
Referat ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang
merujuk dari berbagai literatur.