You are on page 1of 9

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Ciri-ciri Singkong yang Mengandung Asam Sianida
Singkong dalam bahasa latin di sebut manihot utilissima merupakan
bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Ubi Singkong banyak
mengandung linamarin, yaitu suatu glikosida yang bersifat mengikat sianida
(HCN). Beberapa jenis ubi singkong ternyata ukup banyak mengandung
sianida(HCN) yang bisa menimbulkan keraunan. !adar sianida tertinggi
terdapat pada bagian paling luar ubi singkong. Selain itu daun singkong
ternyata juga mengandung sianida.
"sam Hidrosianat (Hydrocyanic acid, HCN) dikenal juga sebagai
Sianida atau asam prussat. #ada tanaman singkong ditemukan dalam bentuk
gloikosida sianogenik. Singkong mengandung senya$a sianogenik yang
dikenal dengan linamarin %&' dan lotaustralin ('. !adar senya$a
sianogenik tersebut dapat berbeda)beda tergantung pada jenis tanaman, umur
tanaman, dan kondisi lingkungan seperti kondisi tanah, kelembaban, suhu, dan
yang lainnya (*idodo, +,-,).
Singkong mengandung senya$a sianogenik, yang tersebar hampir
pada semua jaringan tanaman, yang terdiri atas linamarin dan lotaustrain
dengan perbandingan -,.- (dimana senya$a ini dapat berubah menjadi
sianida yang sangat beraun) (/ja0uli dan Bradbury, -%%%1 Nambisan, -%%%).
2kpong et al. (-%%,), mengatakan bah$a hidrolisis linamarin dengan
linamarase menghasilkan aseton sianohidrin dan glukosa. "seton
sianohidrin seara spontan pada pH di atas 3 menghasilkan asam sianida
(HCN) dan aseton.
1) Linamarin
4inamarin terdapat dalam tanaman Linum usitatissinum (linseed),
Phaseolus lunatus (Java bean), Trifolium repens (White clover), Lotus
spp. (lotus), Dimorphotheca spp. (cape marigolds) dan Manihot spp. (ui
kayu!. Nama "inamarin dierikan karean seru#a dengan dike$emukan
da"am $anaman rami (Linum spp.!. Phaseolus lunatus seagai sa"a%
sa$u $anaman yang mengandung "inamarin& agan dan i"a senya'a
ini di%idro"isa o"e% asam a$au en(im maka akan meng%asi"kan ace$on
) g"ukosa ) asam sianida. Linamarin "aru$ da"am air dan %anya da#a$
%ancur o"e% #anas di a$as suhu -3,
,
C (Nambisan B. -%%%).
2) Lo$aus$ra"in
4otaustralin terdapat bersama linamarin dalam tanaman yang
sama, tetapi berbeda jumlahnya. 4otaustralin jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan dengan linamarin. #erbandingannya berkisar dari &
sampai dengan ( ' lotaustralin %+ berbanding %& sampai dengan %( '
linamarin. 4otaustralin antara lain terdapat dalam tanaman Linum
usitatissinum (linseed), Phaseolus lunatus (Java bean), Trifolium repens
(White clover), Lotus spp. (lotus), Dimorphotheca spp. (cape mariolds)
dan !anihot spp. (ubi kayu).
8
Nama lotaustralin diberikan karena serupa dengan yang
diketemukan dalam tanaman Lotus spp. 5anaman Lotus "aponicus
sebagai salah satu tanaman yang mengandung lotaustralin. 4otaustralin
larut dalam air dan hanya dapat hanur oleh panas di atas suhu -3,
,
C.
Bila senya$a ini dihidrolisa oleh asam atau en0im maka akan
menghasilkan methyl ethyl keton 6 glukosa 6 asam sianida (Nambisan B.
-%%%).
Berdasarkan perbedaan kandungan sianogenik, singkong terbagi
menjadi dua, yaitu singkong manis dan singkong pahit. #ada singkong
manis mengandung senya$a sianogenik sekitar +, mg HCN7kg singkong,
sedangkan pada singkong pahit kadar sianogenik 3, kali lipat lebih banyak
dibandingkan singkong manis, yaitu sekitar - g HCN7kg singkong.
Singkong pahit mempunyai batang ukup besar, dengan kulit batang,
daun, tangkai daun, dan puuk tanaman ber$arna hijau gelap (hijau tua).
Singkong jenis ini dapat memperoleh hasil singkong yang tinggi dengan
kandungan pati yang juga tinggi. #akan yang mengandung asam sianida
lebih keil dri 3, ppm tidak membahayakan, 3, sampai -,, ppm
membahayakan, dan lebih besar dari -,, ppm sangat membahayakan bagi
ternak.(*idodo, +,-,).
3.* Mekanisme +eracunan Singkong
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu telah diketahui proses
metabolism sianida. 8likosida yang masuk ke dalam usu terhidrolisa dengan
epat sehingga ion CN)nya lepas. !emudian dalam peredaran darah, pergi ke
9
jaringan)jaringan (kalau ke paru)paru sebagian dapat dieliminasi), tetapi kalau
sampai ke sel)sel syaraf maka 0at tersebut akan menghambat pernafasan sel)
sel tersebut, sehingga menganggu fungsi sel yang bersangkutan (/ja0uli 2.
dab H. Bradbury. -%%%). 2ekanisme sehingga asam sianida dapat
menghambat pernafasan sel adalah adanya penghambatan terhadap reaksi
bolak)balik pada en0im)en0im yang mengandung besi dalam status ferri (9e
&6
)
di dalam sel. :n0m yang sangat peka terhadap inhibisi dianida adalah
sitokrom oksidase. Semua proses oksidasi dalam tubuh sangat tergantung
kepada akti;itas en0im ini. <ika di dalam sel terjadi kompleks ikatan en0im
sianida, maka proses oksidasi akan terblok, sehingga sel menderita
kekurangan oksigen. <ika asam sinida bereaksi dengan hemoglobin (Hb) akan
membentuk yano)Hb yang menyebabkan darah tidak dapat memba$a
oksigen, tamabahan sianida dalam yang mengelilingi komponen jauh dari
eritrosit diidentifikasikan sebagai methemolobin. !edua sebab inilah yang
menyebabkan histoto#ic$ano#ia denan e"ala %linis antara lain pernafasan
cepat dan dalam.
<ika sianida sudah masuk ke dalam tubuh, efek negatifnya sukar
diatasi. !ejadian kronis akibat adanya sianida terjadi karena ternyata tidak
semua SCN (tiosianat) terbuang bersama)sama dengan urin, $alaupun SCN
dapat ele$ati glomerolud dengan baik, tetapi sesampainya di tubuli
peroksidase kelenjar tiroid dapata mengubah tiosianat menjadi sulfat dan
sianida, tetapi hal ini berarti sel)sel tetap berenang dalam konsentrasi dalam
konsentrasi sianida di atas nilai ambang. <elaslah bah$a sianida dapat
10
merugikan utilisasi protein terutama asam)asam amino yang mengandung
sulfur seperti metionin, sistein, sistin, ;itamin B-+, mineral besi, tembaga,
yodium, dan produksi tiroksin (*idodo, +,-,).
=nhibisi sitokrom oksidase akan menekan transport eletron dalam
siklus !rebs yang menghasilkan energi, sehingga gejala keraunan pertama
adalah he$an tampak lesu, tak bergairah seolah)olah tidak mempunyai banyak
tenaga untuk bergerak, nafsu makannya juga sangat menurun. !arena tubuh
kekurangan oksigen, tubuh tampak kebiru)biruan (yanosis) dan dengan sorot
amata yang tidak bersinar. 5erjadi pula disfungsi pada system syaraf pusat,
sehingga menimbulkan gejala mengantuk, ambruk yang sulit dihindarkan.
!eraunan yang berlanjut akan menyebabkan kehilangan keseimbanagn,
he$an tidak dapat erdiri tegak, sempoyongan, nafas tersengal)sengal, muntah,
kejang)kejang, lumpuh dan dalam beberapa detik akhirnya he$an atau
manusia mengalami kematian (*idodo, +,-,)
3.3 ,e-a"a +eracunan
!etika kita kontak dengan raun, maka kita disebut terpejani raun.
:fek dari suatu pemejanan, sebagian tergantung pada berapa lama kontak dan
berapa banyak raun yang masuk dalam tubuh, sebagian lagi tergantug pada
berapa banyak raun dalam tubuh yang dapat dikeluarkan. Selama $aktu
tertentu pemejanan dapat terjadi hanya sekali atau beberapa kali (Henry,
-%%().
11
Setelah terpejan sianida, gejala yang paling epat munul adalah iritasi
pada lidah dan membran mukus serta suara desir darah yang tidak teratur.
8ejala dan tanda a$al yang terjadi setelah menghirup HCN atau menelan
garam sianida adalah keemasan, sakit kepala, mual, bingung, ;ertigo, dan
hypernoea, yang diikuti dengan dyspnoea, sianosis, hipotensi, bradikardi, dan
sinus atau aritmea &' nodus (2eredith, -%%&). >nset yang terjadi seara tiba)
tiba dari efek toksik yang pendek setelah pemaparan sianida merupakan tanda
a$al dari keraunan sianida. Symptomnya termasuk sakit kepala, mual,
dyspnea, dan kebingungan. (yncope, koma, respirasi agonal, dan gangguan
kardio;askular terjadi dengan epat setelah pemaparan yang berat (>lson,
+,,().
/alam keraunan stadium kedua, tampak keemasan berlebihan,
koma, dan terjadi kon;ulsi, kejang, nafas tersengal)sengal, kolaps
kardio;askular, kulit menjadi dingin, berkeringat, dan lembab. Nadi menjadi
lemah dan lebih epat. 5anda terakhir dari toksisitas sianida meliputi
hipotensi, aritmia kompleks, gagal jantung, udem pada paru)paru dan
kematian (2eredith, -%%&).
*arna merah terang pada kulit atau tidak terjadinya sianosis, jarang
terjadi dalam keraunan sianida. Seara teoritis tanda ini dapat dijelaskan
dengan adanya kandungan yang tinggi dari oksihemoglobin, dalam venus
return, tetapi dalam keraunan berat, gagal jantung dapat diegah. !adang)
kadang sianosis dapat dikenali apabila pasien memiliki bintik merah muda
terang (2eredith, -%%&).
12
3.. /am#ak Nega$i0 Asam Sianida $er%ada# 1uu%
HCN adalah suatu raun kuat yang menyebabkan asfiksia. "sam ini
akan mengganggu oksidasi (pengakutan >
+
) ke jaringan dengan jalan
mengikat en0im sitokrom oksidasi. >leh karena adanya ikatan ini, >
+
tidak
dapat digunakan oleh jaringan sehingga organ yang sensitif terhadap
kekurangan >
+
akan sangat menderita terutama jaringan otak. "kibatnya akan
terlihat pada permukaan suatu tingkat stimulasi daripada susunan saraf pusat
yang disusul oleh tingkat depresi dan akhirnya timbul kejang oleh hypo?ia dan
kematian oleh kegagalan pernafasan. !adang)kadang dapat timbul detak
jantung yang ireguler.
3.2 Pengoa$an #ada +oran yang Menga"ami +eracunan Asam Sianida
#engobatan harus dilakukan seepatnya. Bila makanan diperkirakan
masih ada di dalam lambung (kurang dari @ jam setelah makan singkong),
dilakukan penuian lambung atau membuat penderita muntah. /iberikan
Natrium thiosulfat &,' (antidotum) sebanyak -,)&, ml seara intra;ena
perlahan. Bila sukar menemukan pembuluh darah ;ena dapat dilakukan
;enoklisis atau pemberian dapat dilakukan seara intramuskular. Sebelum
pemberian natrium tiosulfat (selama mempersiapkan obat tersebut) pada
penderita dapat diberikan amil nitrit seara inhalasi. Cara pemberian natrium
tiosulfat ialah mula)mula dengan menyuntikan obat tersebut sebanyak -, ml
intra ;ena, kemudian penderita diubit untuk mengetahui apakah
kesadarannya sudah pulih. Bila penderita belum sadar dapat diberikan -, ml
natrium tiosulfat. Bila timbul yanosis dapat diberikan >
+
.
13
3.3 Penanggu"angan Singkong yang Mengandung 4acun
#enganan singkong seakan tak pernah habis. "da saja kue ) kue yang
bisa dibuat dari singkong. Untuk membuat penganan dari singkong kita harus
pandai memilih dan mengolahnya. "nda bisa memilih dan mengolah singkong
yang bisa dilakukan dengan beberapa ara ini .
!upas kulit singkong dengan kuku "nda. 4ihat $arnanya, konon yang
$arnanya kekuningan lebih baik daripada yang putih.
#atahkan sedikit ujungnya, perhatikan baik ) baik, kalau ada bagian yang
membiru sebaiknya jangan dipilih. Singkong yang telah lama disimpan
memang enderung mengeluarkan noda biru atau hitam yang diakibatkan
en0im poliphenolase yang bersifat raun.
Banyak orang memilih singkong dari tanah yang membungkusnya. !alau
tanahnya belum kering berarti singkongnya masih baru, pasti belum ada
noda.
Saat diolah singkong harus diui bersih untuk menghilangkan tanah yang
menempel di umbi singkong.
Setelah itu singkong bisa dikupas. Cara mengupasnya ukup mudah, kerat
saja bagian tengahnya singkong seara memanjang, lalu tarik bagian yang
terkelupas hingga lepas sama sekali dari singkong.
14
Cui kembali singkong supaya bersih pada air yang mengalir. "pabila
belum diolah, rendam singkong terlebih dahulu agar $arnanya tidak
berubah. Aang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang teksturnya
ukup keras, sehingga apabila akan diubah menjadi penganan harus diolah
terlebih dahulu seperti dikukus atau diparut.
"pabila singkong hendak dihaluskan seperti untuk membuat getuk,
sebaiknya pengukusan singkong harus dilakukan hingga benar ) benar
empuk. Untuk menghaluskannya bisa menggunakan garpu atau ditumbuk
dalam obek (batu lumpang). Aang harus diingat, singkong sebaiknya
dihaluskan selagi masih panas.
15

You might also like