Bin dan Silo (Makalah Matakuliah Pemprosesan dan Penanganan Zat Padat) Oleh: Mega Pristiani (1115041027) Merry Christine (1115041026) Nita Listiani (1115041036) Ricky Fahlevi (1115041041) Rina Septiana (1115041042)
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung Bandar Lampung 2013 1
BAB I PENDAHULUAN
Bahan-bahan yang terlibat dalam proses produksi di industri kimia dapat dibedakan berdasarkan wujudnya dan arus bahan dalam proses kimia. Anatomi proses produksi di industri kimia diawali dari unit penyiapan bahan baku, unit sintesis, serta unit purifikasi. Tujuan dari penyimpanan bahan (padat, cair, gas) baik sebagai bahan baku, bahan intermediet, maupun produk adalah untuk menjaga kelangsungan proses produksi. penyimpanan bahan biasanya terdapat pada 3 tempat yaitu: 1. Pada permulaan atau awal proses, untuk menyimpan bahan baku 2. Ditengah-tengah proses, untuk meyimpan bahan setengah jadi 3. Pada akhir proses, umtuk menyimpan bahan jadi (produk) Pada makalah ini akan membahas penyimpanan zat padat, khususnya untuk sistem penyimpanan indoor dengan bentuk bunker (bin) dan silo.
2
BAB II PENYIMPANAN ZAT PADAT
2.1 Penyimpanan zat padat dan klasifikasi penyimpanan zat padat Penyimpanan bahan (padat, cair, gas) bertujuan untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar pabrik tetap dapat mengeluarkan atau memproduksi ke konsumen dalam batas waktu tertentu walaupun terjadi hambatan supply bahan baku maupun kerusakan alat-alat pabrik. penyimpanan bahan biasanya terdapat pada 3 tempat yaitu: 1. Pada permulaan atau awal proses, untuk menyimpan bahan baku 2. Ditengah-tengah proses, untuk meyimpan bahan setengah jadi 3. Pada akhir proses, umtuk menyimpan bahan jadi (produk) Jumlah bahan yang disimpan biasanya dinyatakan dalam kapasitas tiap hari dari pabrik. Jumlah ini bergantung pada Alat-alat pabrik secara keseluruhan Metode operasi Dan frekuensi produksi. Bahan yang akan disinpan harus diketahui pasti karakteristik dari bahan tersebut. Karakteristik bahan padat meliputi: 1. Sifat fisis bahan seperti ketahan terhadap pengaruh cuaca, ukuran bahan, angle of repose, flow ability dan lain-lain 2. Sifat kimia bahan seperti korosifitas, hazardous properties (fire ability, explosivity, toxicivity) dan lain-lain. Karakteristik dari suatu bahan akan mempengaruhi dalam pemilihan sistem penyimpanan dan pengangkutan bahan padat dalam industri. Karakteristik bahan padat yang memperngaruhi yaitu: 3
1. Ketahanan terhadap cuaca, bahan padat dikatakan tahan cuaca jika bahan tersebut berhubungan dengan cuaca, bahan tersebut masih dapat dipakai di industri 2. Ukuran bahan dalam industri yang bekerja dengan bahan padatan, ukuran bahan padat dibedakan menjadi empat jenis ukuran: Ukuran sangat halus, ukuran butir lolos saringan 100 mesh (<149 mikron) Ukuran halus, ukuran butiran lolos saringan 1/8 in dan tertahan di 100 mesh Ukuran butir atau granular, dengan ukuran lebih besar dari 3,18 mm dan sampai dengan 12,7 mm. 3. Flow ability Flow ability adalah kemampuan bahan untuk meluncur dengan sendirinya. Flow ability dalam suatu bahan sangat terkait dengan ukuran dari bahan tersebut dan dapat dibedakan menjadi, Sangat free flowing, yaitu bahan padatan yang memiliki sudut luncuran bahan <30 o
Free flowing, yaitu bahan padatan yang memiliki sudut gelincir antara 30 o -40 o
Sluggish material, yaitu bahan padat yang lambat untuk menggelincir, angle of repose > 45 o
Bahan padat yang tergolong dry and loose material pada umumnya bersifat free flowing 4. Abrasiveness Dapat didefinisikan sebagai tingkat kekasaran bahan/abrasifitas. Abrasiveness berpengaruh pada pemilihan alat transpor yang dipakai. 5. Korosifitas 6. Hazardous properties
Penyimpanan bahan ini untuk bahan yang tahan terhadap cuaca. Pilihan penyimpanan ini tergantung dari 4
Sifat bahan yang disimpan Jumlah bahan yang disimpan Cara handling bahan Cara pengangkutan bahan dari tempat penyimpanan ke unit produksi Adapun klasifikasi penyimpanan bahan padat yaitu: 1. Sistem indoor Ada 4 metode penyimpanan bahan dengan sistem ini yaitu: Penimbunan dibawah travelling brige Penimbunan di kiri kanan jalan Overhead sistem Drag scrapper sistem 2. Sistem outdoor Penyimpanan bahan dengan sistem ini dapt dibedakan menjadi dua, yaitu: Penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan Penyimpanan indoor dalam bentuk bin dan silo
2.2 Penyimpanan Indoor dalam Bentuk Bin dan Silo Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan mudah larut dalam air atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka, maka dilakukan penyimpanan di dalam tempat tertutup seperti Bin, Silo atau Hopper Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segiempat terbuat dari beton atau baja, silo biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil. Bin tidak terlalu tinggi dan biasanya agak besar. Syarat silo dan bin Letak lubang pemasukan ditengah-tengah. Untuk bin yang besar dibuat beberapa lubang pemasukan Lubang pengeluaran dibuat dibagian dasar, karena disinilah tekanan yang paling besar sehingga mudah untuk mengalir. 5
Untuk dapat mengeluarkan seluruh isinya sebaiknya dasar bin dibuat miring dan lubang pengeluaran bin dibuat ditengah. Dengan demikian sudut dibuat seperti limas atau kerucut. Lubang pengeluaran dibuat lebih besar daripada pada menurut perhitungan teori, karena adanya pergesekan antara bahan padatan dengan dinding. Tetapi jangan terlalu lebar. Pada lubang pengeluaran sebaiknya dilengkapi dengan alat untuk memulai pengeluaran. Karena permulaan biasanya bahan pada yang sukar mengalir.
Penyimpanan indoor dalam bentuk bin Alat ini banyak diapakai terutama dalam penyimpanan di bagian akhir proses. Letak penyimpanan bin ini dapat didalam dan diluar gedung. Pengumpanan melalui bagian atas bin yang terbuka dengan monorail crane yang dilengkapi dengan tripper. Sedangkan alat pengumpan dapat berupa belt conveyor atau pneumatic system. Pengeluaran bahan yang free flowing adalah secara gravity, sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai alat mechanical/air agitator. Pengeluaran zat padat dari bin dapat melalui setiap bukaan yang terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada dasar sisi keluar lebih kecil dari tekanan vertical pada ketinggian yang samasehingga bukaan tidak dapat tersumbat. pada bin kecil, untuk pengeluaran didasar inti tidak dapat dibuka secara keseluruhan dan biasanya di gunakan dasar berbentuk kerucut (cone) atau piramid dengan bukaan bundar 6
yang cukup kecil pada ujungnya dan ditutup dengan suatu katup atau pengumpan putar, bila lubang pengeluaran dibuka, maka bahan yang berada langsung di atas bukaan itu mengalir. Berdasarkan karakteristiknya, maka arus mengalir dalam bin dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Bin arus massa (mass Flow bin) yaitu seluruhmaterial didalam bin akan bergerak jika sebagian diambil dan material tidak membentuk saluran pada saat pengeluaran. 2. Bin Corong (funnel flow bin) yaitu material akan mengalir membentuk saluran atau lubang tikus jika sebagain dari material diambil dan material akan bergerak memisah.
7
Untuk menghitung volume, dapat digunakan rumus kerucut. Panjangnya adalah ketinggian dari produk (h) yang tinggi dari h kerucut V= 1/3 * * r h 2 * h jika h h kerucut Dan rh adalah radius saat ketinggian h, jika rh R Jika tinggi produk yang disimpan lebih besar dari tinggi the conical section, maka persamaan untuk silinder harus ditambahkan ke volume kerucut. V= 1/3 * * R 2 * h cone + * R 2 * (h-h cone ) jika h > h kerucut. Cara handling bahan adalah dapat dengan sistem conveyor, industrial truck/cars, atau lori. Penyimpanan indoor dalam bentuk silo Silo biasanya terdiri dari sejumlah sel dengan bentuk bulat. Bujur sangkar, persegi enam atau persegi delapan yang satu sama lain ditempatkan menurut suatu system tertentu. Ukuran tinggi bisanya lima sampai sepuluh kali ukuran garis tengah. 8
Alat ini pada prinsinya sama dengan bin, hanya ukurannya lebih besar. Silo digunakan untuk menyimpan bahan sejenis lime, semen atau sebagainya. Biasannya diletakkan di dekat alat pengepakan. Bila dibandingkan dengan bin, maka silo mempunyai tinggi yang lebih besar yaitu sampai dengan 40 meter. Pengumpanan dapat berupa elevator, bucket atau sistem pneumatik. Untuk sel tunggal yang paling baik adalah bentuk bulat, karena tiap titik dari dinding dapat menerima tekanan kesamping yang sama besar. dibuat dari beton bertulang, sedangkan silo kecil sering dibuat dari baja. Silo selalu diisi dari atas dan pengeluarannya melalui sebuah lubang pada sisi sebelah bawah. Karena sering terjadi tekanan yang sangat tinggi pada bagian bawah silo, maka silo lebih sesuai dengan bahan-bahan yang tidak memperlihatkan kecenderungan bergumpal menjadi satu
9
Cara handling bahan adalah dapat dengan sistem conveyor (belt conveyor untuk yang free flowing atau appron conveyor untuk bahan yang agak kasar). Untuk bahan yang non free flowing, alat ini dapar dilengkapi dengan sloping stiker plate ataupun rotating blades pada bagian bawah silo yang lebih dikenal denga star feeder.
2.3 Beberapa masalah aliran pada alat penyimpanan zat padat 1. Arching: bila pada ouletnya terbentuk seperti lengkungan yang akan menyebabkan aliran terhenti 10
2. Ratholing: terjadi pada aliran funnel, terdapat partikel yang tertinggal sehingga terbentuk ratehole
3. Irreguler flow : jika terbentuk arches danratholes 4. Segregation : bercampurnya partikel yangbesar dengan yang kecil, dimana partikel yang kecil berkumpul dibagian tengah sementara yang partikel besar terletak dipinggir 11
12
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah Pemprosesan dan Penanganan Zat Padat ini yaitu Penyimpanan suatu zat padat bergantung pada sifat intrinsik dan ektrinsik zat padat itu sendiri. Tujuan dari penyimpanan baik sebagai bahan baku, bahan intermediet, maupun produk adalah untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar terus berproduksi sehingga mampu memenuhi keinginan pasar. Jumlah bahan yang disimpan biasanya dinyatakan dalam kapasitas tiap hari dari pabrik. Pilihan penyimpanan ini tergantung dari sifat bahan yang disimpan, jumlah bahan yang disimpan, ara handling bahan dan cara pengangkutan bahan dari tempat penyimpanan ke unit produksi. Perbedaan antara penggunaan silo dan bin yaitu Silo adalah tempat penampung bahan yang berukuran besar, biasanya di akhir proses sebelum packing sedangkan Bin adalah tempat penampung bahan yg berukuran kecil, biasanya utk penampungan sementara bahan yang akan masuk ke alat utama