You are on page 1of 6

1

ERiV,
ATOs
IS
ERITROSKUAMOSA
Olth
A
<""Djuada
Dermatosis eritroskuamosa ialah penyakit
kulit yang terutama ditandai dengan adanya eri-
tema dan skuama, yaitu: psoriasis,
parapsoriasis, pitiriasis rosea, eritroderma,
dermatitis seboroik, lupus eritematosus, dan
dermatofitosis. Penyakit-penyakit tersebut akan
dibicarakan satu persatu, kecuali lupus
eritematosus yang akan diuraikan dalam bab
Penyakit Jaringan Konektif, dan dermatofitosis
dalam bab Mikosis.
PSORIASIS
DEFINISI
soriasis ialah Deri!at tegas dengan
s.ma"i#$inaffiis
^^^^^^^
Psoriasis %uga disebut psoriasis !ulgaris berarti
psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis lain,
misalnya psoriasis pustulosa.
EPIDEMIOLOGI
Kasus psoriasis makin sering di%umpai. Mes-
kipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian,
tetapi menyebabkan gangguan kosmetik, teriebih-
Jebih mengingat bah&a per%alanannya menahun
dan residif.
'nsidens pada orang kulit putih lebih tinggi
daripada penduduk kulit ber&arna. Di (ropa dila-
porkan sebanyak ) - *+, di ,merika "erikat 1 --+,
sedangkan di Jepang .,/+. Pada bangsa berkulit
hitam, misalnya di ,frika, %arang dilaporkan,
demikian pula bangsa 'ndian di ,merika.
pada
St
P

3
P"
3

agak
0
ebih

ban
1
ak

d
ari-
tetanl u 0
P"
2
na","

terda
P
at
P
ada

se
3a usia
let
api
umumnya pada orang de&asa.
ETIOPATOGENESIS
...
4a
ktor genetik berperan. $ila orangtuanya tidak
menderita5 psoriasis risiko mendapat
Psoriasis6-7 sedangkan %ika salah seorang
orangtuanya menderita psoriasis risikonya mencapai
)8 - )9+. $erdasarkan a&itan penyakit dikenal dua
tipe: psoriasis tipe ' dengan a&itan dini bersifat
familial, psoriasis tipe '' dengan a&itan lambat
bersifat nonfamilial. :al lain yang menyokong adanya
faktor genetik ialah bah&a psoriasis berkaitan
dengan : ;,. Psoriasis tipe ' berhubungan dengan
:;,-$1), $1*, $&<*, dan =&/. Psoriasis tipe ''
berkaitan dengan :;,-$-* dan =&-, sedangkan
psoriasis pustulosa berkorelasi dengan :;,-$-*.
4aktor 'munologik %uga berperan. Defek genetik
pada psoriasis dapat diekspresikan pada salah satu
dari tiga %enis sel, yakni limfosit #, sel penya%i antigen
>derroal7, atau keratinosit?. Kera-tinosit psoriasis
membutuhkan stimu#i untuk akti!asinya. ;esi
psoriasis%riatang umumnya penuh dengan sebukan
'%tftfosit #.p5ada dermis yang terutama terdiri atas
limfosit r =D8 dengan sedikit sebukan limfositik
dalam epidermis. "edangkan pada lesi baru
umumnya lebih banyak didominasi oleh limfosit #
=D@. Pada lesi psoriasis terdapat sekitar 1*
sitokin yang produksinya bertambah. "el
;angerhans %uga berperan pada imunopatogenesis
psoriasis. #er%adinya proliferasi epidermis dia&ali
dengan adanya pergerakan antigen, baik eksogen
maupun endogen oleh sel ;angerhans.
PgdaApsoriasis pembencian epidermis (turn
over time) lebih cepat, hanya ) - 8 hari,
sedangkan pada ^SU^^, 0har; Nickoloff >199@7
berkesimpulan bah&a pso-"Hasis merupakan
pe!"kit "#toi$#% ;ebih
&% Pso'i"sis (#t"t"
Diameter k)oi^)
nata. umumnya set" "B 5
safuran napas bagian eptococcus di
atau morbili, taruta" f5
1
5
muda "elain itu Cuga
P
dan
de&asa
afeksi yang ,alnD bafct% bul "eteEah
c"I
$"#p# !iral.
). Psoriasis in!ersi i n r .
@)

so
?asis fleksural7
Psoriasis tersahi .f F
Predileksi pada da^tZ?T^
t9mpat
namanya.
eksor

sesu
ai tiengan
8. Pso'i"sis eks#*"++
<. Psoriasis seboroik >seboriasis7
Gambaran klinis psoriasis seboroik
merupakan gabungan antara psoriasis dan
dermatitis seboroik, skuama yang biasanya
kering men%adi agak berminyak dan agak
lunak. "elain berlokasi pada tempat yang
laHim, %uga terdapat pada tempat seboroik.
Pso'i"sis p#st#los"
,"
,da - pendapat mengenai psoriasis pustuIcsa,
pertama dianggap sebagai penyakit tersendiri,
kedua dianggap sebagai !arian psoriasis.
#erdapat - bentuk psoriasis pustulosa, bentuk
lokalisata, dan generaiisata. $entuk lokalisata,
contohnya psoriasis pustulosa palmo-plantar
>$arter7. "edangkan bentuk generaiisata,
contohnya psoriasis pustulosa generaiisata akut
>!on Jumbusch7.
a. Psoriasis pustulosa paimepKantar >$arter7
PenyakiK ini bersifat kronik dan
residif, menaenai telapak tangan atau
telapak kaki atau keduanya. Kelainan kulit
berupa kelompok-kelompok pustul kecil
"teril dan dalam,0 di atas kulit yang
eritematosa, disertai rasa gatal.
191
"ebagai faktor pro!okatif banyak
misalnya obat yang tersering karena
Penghentian kortikosteroid sistemik. Lbat
lain contohnya, penisilin dan deri!atnya
>ampisilin dan amoksisilin7 serta antibiotik
betalaktam yang lain. hidroklorokuin.
kalium %odida, morfin, sulfapiridin, sutfcn
namida, kodein, fenilbutason. dan salisilat.
4aktor lain selain obat, ialah hipokalsemia,
sinar matahari, a0kohol, stres emosional,
serta infeksi bakterial dan !irus.
Penyakit ini dapat timbul pada pen-
derita yang sedang atau telah menderita
psoriasis. Dapat pula muncul pada pen-
derita yang belum pernah menderita
psoriasis.
Ge%ala, a&alnya ialah kulit yang nyeri,
hiperalgesia disertai ge%ala umum berupa
demam, rnalese, nausea, anoreksia. Plak
psoriasis yang telah ada makin eritematosa.
"etelah beberapa %am timbul banyak plak
edematosa dan eritematosa pada kulit yang
normal. Dalam beberapa %am timbul banyak
pustul miliar pada plak-plak tersebut. Dalam
sehari pustul-pustul berkonf.uensi
membentuk
u
!ake of "us" berukuran
beberapa cm.
Kelainan-kelainan semacam itu
akan terus menerus dan dapat men%adi
eritroderma.
Pemeriksaan laboratorium
menun%ukkan leukositosis >leukosit dapat
mencapai -.....IuJ7, kultur pus dari
pustul steril.
*. (ritroderma psoriatik
(ritroderma psoriatik dapat
disebabkan oieh pengobatan topikal yang
terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri
yang meluas. $iasanya lesi yang khas untuk
psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat
eritema dan skuama tebal uni!ersal. ,da
kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-
samar, yakni lebih eritematosa dan kulitnya
lebih meninggi.
-iSTOPATO./Gi
Psoriasis Mn gandar01020 yang
khas, yakni parakeratos5 kasus dapat
mengalami remisi setelah diobati aengan
imunosupresif.
1)nn
$
,
erba
"
)i

fakt
or pencetus pada psoriasis yang
disebut dalam kepustakaan, di antaranya
(Ps.kik, ii%feissMokal. ttau%Dafenomena
.bner7. endokrin, gangguan metabolik#obat
ki r 34
dan

merok
ok. "teeipsfcik merupakan
faktor pencetus utama. 'nfeksi fokal mem-
punya, hubungan erat dengan salah satu
bentuk psonas.s ialah psoriasis gutata,
sedangkan hu-
S K "if
dengan
P
soriasis
0garis tidak %elas. Hemah
dilaporkan kasus-kasus psoriasis gutata yang
sembuh setelah diadakan tonsilektomia.
Umumnya infeksi disebabkan oleh
"treptococcus, N-aktor endokrin rupanya
mempengaruhi per%alan-an penyakit Puncak
insiden psoriasis pada &aktu pubertas dan
menopause. Pada &aktu kehamilan umumnya
membaik, sedangkan pada masa pascapartus
memburuk. Gangguan metabolisme, contohnya
hipokalsemia dan diOlisis telah dilaporkan
sebagai faktor pencetus. Lbat yang umumnya
dapat menyebabkan residif ialah beta#
adrener$i% blo%kin$ a$ents, litium, antimalaria,
dan penghentian mendadak kortikosteroid
sistemik.
GE5A.A K.INIS
Keadaan umum tidak dipengaruhi, kecuali pada
psoriasis yang men%adi eritroderma. "ebagian
penderita mengeluh gatal ringan. #empat predi-
leksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut
dengan muka, ekstremitas-aone%ss%ensor
ter-utamasiku serta lutut dan daerah
lumbosakral. 0 Kelainan kulit terdiri atas bercak-
bercak eritema yang meninggi >plak7 dengan
skuama di atasnya. (ritema sirkumskrip dan
merata, tetapi pada stadium penyembuhan
sering eritema yang di tengah menghilang dan
hanya terdapat di pinggir. "kuama berlapis-
lapis, kasar dan ber&arna putih seperti mika,
serta transparan. $esar kelainan ber!ariasi:
lentikular, numular atau plakat dapat
berkonfluensi. Jika seluruhnya atau sebagian
besar lentikular disebut psoriasis gutata,
biasanya pada anak-anak dan de&asa muda
dan ter%adi setelah infeksi akut oleh
"treptococcus.
Pada psoriasis terdapat fermtetesan lilin
,uspPH dan KQbner >isomorfik:dua
khas, sedangkan
kira-kira 8*+ yang positif dan didapat, pu.a p
penyakit lain, misalnya liken planus dan !eruka
plana %u!enilis.
4enomena tetesan lilin ialah skuama yang
berubah &amanya%nen%ad%ApuEih pada goresan,
s%Rertr?#ilirr?!ang digores, disebabkan oleh
bemba#fnyarindeks bias. =ara menggores dapat
dengan D%nggirA%:gelasAAala,s. Pada fenomena
,uspitH tampakFserum atau darah berbintik-bintik
yang disebabkan oleh papilomatos%s. =ara me-
nger%akannya demikian : skuama yang berlapis-
lapis itu dikerok, misalnya dengan pinggir gelas
alas. "etelah skuamanya- habis, maka penge-
rokan harus dilakukan perlahan-lahan, %ika terlalu
dalam tidak akan tampak perdarahan yang
berbintik-bintik, melainkan perdarahan yang me-
rata. #SumaApadaAkulitA penderita psoriasis,
m%satayagarukan, dapat menyeb%kaiiJselainan
yang sa.maAdengan--kelainan psoriasis dan
disebu4#enomen K"bne#yang timbul kira-kira
sete%ah ) minggu#?
Psonasls %uga dapat menyebabkan kelainan
kuku, yakni sebanyak kira-kira <.+, yang agak
khas ialah yang disebut "ittin$ nail atau naI* "it
berupa lekukan-lekukan miliar. Kelainan yang tak
khas ialah kuku yang keruh, tebal, bagian
distaln!a terangkat karena terdapat lapisan
tanduk di ba&ahnya >hiperkeratosis subungual7,
dan onikolisis.
Di samping menimbulkan kelainan pada kulit
dan kuku, penyakit ini dapat pula menyebabkan
kelainan pada sendi >artritis psoriatik7, terdapat
pada 1.-1<+ pasien psoriasis. Pmumnya pada
sendi distal interfalang. Pmumnya bersifat
poliartikular, tempat predileksinya pada sendi
interfalangs distal. terbanyak terdapat pada usia
).-<. tahun. "endi membesar, kemudian ter%adi
ankilosis dan lesi kistik subkorteks. Kelainan pada
mukosa %arang ditemukan dan tidak penting untuk
diagnosis sehingga tidak dibicarakan.
6et#k kliis
Pada psoriasis terdapat berbagai bentuk
klinis.
1. Pso'i"sis ,#l("'is
$entuk ini ialah yang laHim terdapat
karena itu disebut !ulgaris, dinamakan
pula tipe plak karena lesi-lesinya
umumnya berbentuk plak. #empat
predileksinya seperti yang telah
diterangkan di atas.
bahknn asam satisitot dengan konsentrasi
<+. "ebagai !TUUtkVlum hams digunakan
salap, karena salap mempunyai daya
penetrasi yang terbaik. Menurut pengalaman
penulis kasus yang mengalami
penyembuhan ber%umlah /.+.
N
-. Kortikosteroid
Kortikosteroid topikal memberi hasil
yang baik. Potensi dan !ehikulum bergantung
pada lokasinya.
Pada skalp, muka dan daerah lipatan
digunakan krim, di tempat lain digunakan
salap. Pada daerah muka, lipatan dan genitalia
eksterna dipilih potensi sedang. $ila digunakan
potensi kuat pada muka dapat memberi efek
samping di antaranya teleangiektasis,
sedangkan di lipatan berupa strie atrofikans.
Pada batang tubuh dan ekstremitas digunakan
salap dengan potensi kuat atau sangat kuat
bergantung pada lama penyakit. Jika telah
ter%adi perbaikan potensinya dan frekuensinya
dikurangi.
J. Dit'"ol 7"t'"li8
Lbat ini dikatakan efektif. Kekurangannya
ialah me&arnai kulit dan pakaian. Konsentrasi
yang digunakan biasanya .,- - .,@+ dalam
pasta, salap atau krim. ;ama pemakaian hanya
&A # W8 %am sehari sekali untuk mencegah iritasi.
Penyembuhan dalam ) minggu.
Pe(o9"t" *e(" pe!i"'"
"eperti diketahui sinar ultra!iolet mempunyai efek
menghambat mitosis, sehingga dapat digunakan
untuk pengobatan psoriasis. =ara yang terbaik
ialah penyinaran secara alamiah, tetapi sayang
tidak dapat diukur dan %ika berlebihan malah akan
memperparah psoriasis. Karena itu digunakan sinar
ultra!iolet artifisial, di antaranya sinar , yang
dikenal sebagai P1,. "inar tersebut dapat
digunakan secara tersendiri atau berkombinasi
dengar, psoralen >@ - metoksipsoralen, metoksaien7
dan disebut PP1,, atau bersama-sama dengan
preparat ter yang dikenal sebagai pengobatan cara
Goeckerman.
Di bagian kami P1$ %uga dapat d.guna-. X
uk pengobatan psoriasis tipe plak, kan untuk P
cn
9
eritroderma. Pada yang gutata, P
us

lar
0t)ta dikombinasi
dengan tipe plak *f^^-
Tk
^ salap
likuor ? se9el#$ d.sinar Gipskan sehari dua
kau.
dicuci dahulu. Dosis P1$ pertama 12 .23
menurut tipe kulit, kemudian dinaikkan R5
J
angsur-angsur. "etiap kali dinaikkan sfYb 1<+
dari dosis sebelumnya. DiberiZ? seminggu
tiga kali. #arget pengobatan '() pengurangan
*<+ skor P,"' ("soriasis are and severet*
inde+). :asil baik yang dicap5 pada *),)+
kasus, terutama tipe plak.
5. ,al%i"otriol
,al%i"otrio- >M= 9.)7 ialah sintetik !rt.
D berupa salap atau krim <. mgIg, efeknya
antiproliferasi. Perbaikan setelah satu minggu.
(fekti!itas salap ini sedikit lebih baik daripada
salap betametason 1*-!alerat.
(fek sampingnya pada 8 - -.+ pen-
derita berupa iritasi yakni rasa terbakar dan
tersangat, dapat pula terlihat eritema dan
skuamasi. [asa tersebut akan menghilang
setelah beberapa hari sesudah obat
dihentikan.
#aHaroten
Lbat ini merupakan molekul retinoid
asetilinik topikal, efeknya menghambat proli-
ferasi dan normalisasi petanda diferensiasi
keratinosit dan menghambat petanda pro-
inflamasi pada sel radang yang menginfiftrasi
kuli
#aHaroten tersedia dalam bentuk gel
dan krim dengan konsentrasi .,.<+ dan
.,1+. $ila dikombinasikan dengan steroid
topikal potensi sedang dan kuat akan
mempercepat penyembuhan dan mengurangi
iritasi.
(fek sampingnya ialah iritasi berupa
gatal, rasa terbakar, dan eritema pada ).+
kasus, %uga bersifat fotosensitif.
(molien
(fek emolien ialah melembutkan per-
mukaan kulit. Pada batang tubuh >selain
lipatan7, ekstremitas atas dan ba&ah biasanya
kami menggunakan salap dengan bahan
dasar !aselin, fungsinya %uga sebagai emolien
dengan akibat meninggikan daya penetrasi
bahan aktif. (molien yang lain ialah lanolin
dan minyak mineral. Jadi emolien sendiri tidak
mempunyai efek antipsoriasis.
PP1,
Karena psoralen bersifat fotoaktif, maka
dengan P1, akan ter%adi efek yang sinergik. Mula-
mula 1. - -. mg psoralen diberikan per cs, - %am
kemudian dilakukan penyinaran. #erdapat
<
bermacam-macam baaan H;
seminggu. Penyembuhan ??ST ,*, *
pengobatan ) - 8 minggu" ?H-,
!
?
,e
'
ah
terap, pemelihara \\<2:
U!" #uga dapat d.gunakan untuk eritr$-
derma ps$na%k dan psoriasis pustul$sa. 6o9ot;
penyeluk mengatakan pada pemakaian yang
tama kemungkinan toi%adi kanker kulit.
9
Pe(o9"t" c"'" Goocke'$"
Pada tahun 19-< Goeckemian menggunakan
pengobatan kombinasi ter berasal dari batu bara
dan sinar ultra!iolet. Kemudian terdapat banyak
modifikasi mengenai ter dan sinar tersebut. ]ang
pertama digunakan ialah %rvde %oal tar yang bersifat
fotosensitif. ;ama pengobatan 8 - / minggu,
penyembuhan ter%adi setelah ) minggu. #ernyata
bah&a P1$ lebih efektif daripada P1,.
Pengobatan cara Goeckerman
1. Pso'i"sis pustulosa palmo-plantar >$arber7
Pengobatannya sulit, bermacam-macam
obat dapat digunakan. #etrasiklin diberikan
selama 8 minggu, metotreksat untuk bentuk
yang parah dengan dosis 1< - -< mg per
minggu, etretinat -< - <. mg sehari, kortiko-
steroid >prednison7 dengan dosis 8. - <. mg
sehari. Kolkisin %uga dapat digunakan dengan
dosis .,< - 1 mg sehari, diberikan dua kali.
setelah ada perbaikan dosis diturunkan mpniadi
. - - .,< mg sehari.
nJ
#en itu %uga PP1,.
sebaga, peng batan topikal dengan
korhkosteroid topikal secara oklusi.
Pso'i"sis p#st#tos" (e"'"lis"t" "k#t 7,o
<#$9#sc=8
A :anat dipakai sebagai
Kortikosteroid dapat oip
asitretin dengan dosis I Eebin
Kedua obat tersebut Ma g
>25SS? dahulu, diturunkan,
kortikosterui
PROGNOSIS
Meskipun psoriasis tidak
Kematian, tetapi bersifat kronis
PARAPSORIASIS
PENDAHULUAN
Penyakit ini pertama kali dilukiskan oleh
$[L=K pada tahun 19.- dengan ciri sebagai
berikut: %arang terdapat, etiologinya belum
diketahui, keadaan umum penderita baik,
umumnya tidak disertai keluhan >kadang-kadang
gatal ringan7, per%alanannya perlahan-lahan dan
menahun, kelainan kulit berupa eritema dan
skuama, dan terapinya sukar. Kemudian
ternyata bah&a parapsoriasis tidak selalu
menahun, tetapi ada bentuk akut yang akan
diuraikan.
DEFINISI
Parapsoriasis merupakan penyakit kulit
yang belum diketahui penyebabnya, pada
umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit
terutama terdiri atas eritema dan skuama,
berkembangnya biasanya perlahan-lahan,
per%alanannya umumnya kronik.
EPIDEMIOLOGI
Diagnosis parapsoriasis %arang dibuat di
bagian kami, karena kriteria diagnosis mas.h
kontro!ersial. Di (ropa lebih banyak<.
diagnosis parapsoriasis daripada d. ,menka
"erikat.
KLASIFIKASI
Dalam ke"ustakaan terda"at berma%am#
ma%am klasifikasi dan tidak terda"at "ersesuaian
tentan$ nomenklatur. /ada umumn*a "ata#
"soriasis diba$i menjadi 0 ba$ian, *akni
1. "ara"soriasis $utata
/
-. "ara"soriasis varie$ata 3
"ara"soriasis en "la1ues

You might also like