You are on page 1of 179

TERBAKAR OBOR RAKYAT

ROM
ARIO VARIA
T
U
H
A
N

S
E
P
A
K

B
O
L
A
ROM
ARIO VARIA
T
U
H
A
N

S
E
P
A
K

B
O
L
A
KOMPROMI
DEBAT CAPRES
EDISI 134 | 23 - 29 JUNI 2014
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo
Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,
Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai Bahasa:
Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo
Product Management: Sena Achari, Sofyan Hakim Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah,
Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono,
Fuad Hasim, Luthfy Syahban.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
DAFTAR I SI
EDISI 134 23 - 29 JUNI 2014
@majalah_detik majalah detik
nRUMAH SESUDAH LENGSER KEPRABON
nSETELAH KARMINAH MENAGIH JATAH
nSAAT PRABOWO DUKUNG JOKOWI
nAMBISI JADI PRESIDEN, SUBVERSIF
nOBOR RAKYAT PENGKHIANAT SEJARAH
n7 PEMINAT MUTIARA
nMENGINCAR PASAR RAKSASA
nMATI DUA KALI
nBARU POTENSI RUGI ATAU SUDAH BOCOR
nLUKMAN HAKIM SAIFUDDIN
n MENYEMBUHKAN LUKA ROHINGYA
n SOCRATES, CHE GUEVARA, DAN SEPAK BOLA
INTERNASIONAL
KRIMINAL
HUKUM
SISI LAIN CAPRES
BUKU
PEOPLE
KOLOM
GAYA HIDUP
SENI HIBURAN
BISNIS
EKONOMI
nMENJAJAL GONDOLA PRIMITIF DI PANTAI TIMANG
nMAKAN DAN MAKAN LAGI!
INTERVIEW
nPERKAWINAN PAKSA DEMI BAGDAD
LENSA
nLILO | LEONARDO DICAPRIO | FATIN SHIDQIA
NASIONAL
nMENJERAT OBOR RAKYAT
n FILM PEKAN INI
n AGENDA
nPESTA-PORA PENGGILA BOLA
Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah
SPORT
nSINGA DI LAPANGAN, HARIMAU DI PANGGUNG
nJURUS BEBAS LILITAN KARTU KREDIT
n KEMBARA PEMUDA DALAM BAYANGAN
nAWAS, SINDIKAT PENJUAL GADIS
nMENANTI OBRAL BANK MUTIARA
n SETERANG BINTANG BERPENDAR
FOKUS
DEBAT TANPA SENGAT
TIM SUKSES MEMANFAATKAN
UNDANG-UNDANG BUAT
MENCEGAH MODERATOR
MENCECAR KANDIDAT MEREKA.
DEMI MENYELAMATKAN CITRA
CALON PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN DI MATA PEMILIH.
LENSA
TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
Perhelatan akbar empat tahunan bagi para penggila bola telah dimulai. Brasil kembali menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia 2014.
Inilah potret euforia para penggila bola dari berbagai penjuru dunia.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
PESTA-PORA PENGGILA BOLA
FOTO-FOTO: GETTY IMAGES DAN REUTERS
LENSA
Wanita cantik asal Kolombia berpose, menari, dan menjadi penyemangat bagi tim nasionalnya.
LENSA
Suporter dari Australia tak mau kalah memberikan dukungan kepada timnas negaranya.
Suporter dari Cile berjoget mendukung timnas negaranya dalam Piala Dunia 2014 di Brasil.
LENSA
Ekspresi pendukung timnas Spanyol.
LENSA
Pendukung timnas Inggris.
LENSA
Pendukung anak-anak dari Inggris dan Jepang.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL NASIONAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MENJERAT
OBOR OBOR
RAKYAT RAKYAT
POLISI MULAI MENGGELAR PEMERIKSAAN
TERHADAP PENGELOLA TABLOID OBOR RAKYAT,
YANG DIBAGIKAN KE PESANTREN-PESANTREN.
DIANGGAP MENEBAR FITNAH DAN KEBENCIAN.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
P
EMIMPIN Redaksi Tabloid Obor Rak-
yat Setiyardi Budiono bakal dipanggil
paksa oleh Markas Besar Kepolisian RI
jika kembali tak memenuhi panggilan
kedua. Ia mangkir saat dipanggil untuk diper-
iksa sebagai terlapor pada Kamis, 19 Juni lalu.
(Setiyardi) akan dipanggil lagi dengan panggil-
an kedua hari Senin (pekan ini), kata Kepala
Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal
Ronny F. Sompie.
Asisten Velix Wanggai, Staf Khusus Presiden
Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah,
itu harus berurusan dengan polisi setelah di-
laporkan oleh tim kuasa hukum Joko Widodo-
Jusuf Kalla, Senin, 16 Juni lalu. Setiyardi bersama
Darmawan Sepriyossa diduga membuat tablo-
id yang dianggap sebagai kampanye hitam bagi
pasangan calon presiden dan calon wakil pre-
siden tersebut. Keduanya dilaporkan ke polisi
atas dugaan pelanggaran pidana pencemaran
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO
Anggota Bawaslu, Nelson
Simanjuntak (kanan)
dan Nasrullah (tengah),
menunjukkan tabloid
Obor Rakyat, yang diduga
melanggar aturan kampanye
pilpres, Rabu (4/6).
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
nama baik dan fitnah.
Tim hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-
JK), yang diwakili Taufik Basari, Alexander Lay,
dan Teguh Samudra, juga mendesak polisi
mengusut siapa saja di balik pembuatan dan
penyebaran tabloid itu. Mereka menganggap
konten yang ditulis Obor bukan semata-mata
pelanggaran pemilu.
Kami tidak ingin penyebaran keben-
cian ini terus berlanjut. Kami minta
polisi menindak tegas orang selain
SB dan DS. Karena (Obor Rakyat)
disebar di titik-titik tertentu dan
sangat terorganisasi, ujar Taufik
di kantor pemenangan Jokowi-
JK, kawasan Gondangdia, Jakarta
Pusat.
Mereka juga meminta polisi
mengklarifikasi hal ini kepada Istana
terkait posisi Setiyardi sebagai asisten
staf khusus presiden. Sebelum ke polisi,
tiga pekan lalu tim Jokowi-JK melaporkan pe-
nyebaran tabloid ini ke Badan Pengawas Pemi-
lu.
Obor Rakyat membuat berang kubu capres
Jokowi karena berisi kumpulan berbagai isu
miring soal mantan Wali Kota Solo itu, yang
sebelumnya banyak beredar di media sosial.
Target pembacanya pun spesifik, yakni kalang-
an pesantren. Tabloid yang sudah terbit tiga
edisi ini dibagikan secara gratis dan dikirim le-
wat pos ke berbagai pondok pesantren di Jawa,
Sumatera, hingga Kalimantan.
Edisi pertama tabloid setebal 16 halaman
ini mengambil judul Capres Boneka, dengan
gambar depan Jokowi mencium tangan Ketua
Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuang-
an Megawati Soekarnoputri. Isinya antara lain
soal isu bahwa dia capres yang dikendalikan
Megawati. Persoalan Jokowi meninggalkan
Jakarta sebelum menunaikan masa jabatannya
juga disinggung di tabloid ini, selain tudingan
bahwa Jokowi keturunan Cina dan dibekingi
pengusaha Tionghoa.
Siapa pengelola Obor terkuak jelas setelah
Darmawan Sepriyossa mengaku diajak Seti-
yardikawan lamanya saat bekerja di sebuah
media nasionaluntuk membuat tabloid ini.
Pengakuan itu ditulis Darmawan di akun Fa-
cebook-nya dan diunggah di portal Inilah.com,
Kami tidak ingin
penyebaran kebencian
ini terus berlanjut.
Kami minta polisi
menindak tegas orang
selain SB dan DS.
Taufik Basari
A
R
I

S
A
P
U
T
R
A
/
D
E
T
I
K
C
O
M
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Santri melihat tabloid Obor
Rakyat di Ponpes Darul
Ulum Rejoso Peterongan,
Jombang, Jawa Timur,
Selasa (3/6).
tempatnya bekerja sebagai penulis.
Adapun nama Darmawan disebut Gun Gun
Heryanto, yang tulisan kolomnya dimuat di
Obor Rakyat. Pada 25 April lalu, Gun Gun di-
kontak Darmawan untuk menulis analisisnya
tentang PDIP dalam mengikuti pemilihan pre-
siden. Darmawan saat itu mengatakan hendak
membuat tabloid baru. Namun Gun Gun tak
menyangka tulisannya itu dimuat di tabloid
Obor Rakyat.
Nama Darmawan tak tercantum dalam su-
sunan redaksi Obor Rakyat. Namun Setiyardi
Budiono tertulis sebagai pemimpin. Sedangkan
kantor redaksinya tertulis di Jalan Pisangan
Timur Raya IX, Jakarta Timur. Tapi, ketika dida-
tangi, kantor itu tidak ditemukan. Nomor tele-
ponnya juga tidak bisa dihubungi. Paket tabloid
Obor, yang disebar ke pesantren-pesantren,
dikirim dari berbagai tempat, seperti Cilincing
atau Tanjung Priok, Jakarta Utara.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
Dalam menyikapi laporan terkait Obor Rak-
yat, Kepala Polri Jenderal Sutarman mengatakan
pihaknya lebih dulu meminta berbagai penda-
pat ahli dan Dewan Pers. De wan Pers bilang
bahwa itu (Obor Rakyat) bukan produk pers,
tuturnya, Kamis, 19 Juni lalu. Polisi, jaksa, dan
Bawaslu akan menilai laporan tersebut apakah
terkait pelanggaran administrasi pemilu, kode
etik, atau pidana. Administrasi ke KPU (Komisi
Pemilihan Umum), kode etik ke DKPP (Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu), dan kalau
pidana kembali ke polisi, ucap Sutarman.
Dewan Pers telah melakukan investigasi
lapangan terhadap Obor Rakyat. Hasilnya, tab-
loid itu dianggap tidak masuk ranah Undang-
Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan kode
etik jurnalistik. Bukan merupakan produk jurna-
listik karena tak berbadan hukum, serta alamat
redaksi yang dicantumkan diduga bodong.
Karena Dewan Pers menganggap tabloid ter-
sebut bukan produk jurnalistik, kami tak turut
menangani kasus itu, kata Ketua Dewan Pers
Bagir Manan.
Menurut bekas Ketua Mahkamah Agung itu,
pemimpin redaksi dan penyelenggara tabloid
RUDI MULYA/ANTARA FOTO
Ketua Panwaslu Kabupaten
Kediri, Jawa Timur,
Mujiharjito, menunjukkan
tabloid Obor Rakyat di
kantornya, Jumat (13/6).
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
bisa dijerat dengan undang-undang lain, yakni
KUHP terkait fitnah atau UU Percetakan. Itu
kalau Bawaslu menganggap laporan tim kuasa
hukum Jokowi-JK telah kedaluwarsa dan tidak
bisa dijerat pelanggaran pemilu.
Velix Wanggai mengakui Setiyardi adalah
stafnya di bagian pembangunan perkotaan
dan pedesaan, serta koordinator wilayah
Sumatera. Meski begitu, ia membantah
Istana ikut campur dalam penerbitan
Obor Rakyat. Istana tidak pernah
mengeluarkan arahan atau in-
struksi kepada Setiyardi dalam
penerbitan tabloid Obor Rakyat,
ujarnya Rabu, 18 Juni lalu.
Setiyardi juga menolak kiprahnya
di Obor Rakyat dikaitkan dengan
tempat kerjanya. Saat menghadiri se-
buah diskusi di Jakarta, Sabtu, 13 Juni lalu,
ia mengaku izin cuti untuk menerbitkan
Obor. Saya tidak bercerita kepada Pak Velix.
Intinya, saya cuti dan melakukan aktivitas yang
tidak ingin dikaitkan dengan kantor saya, tuturnya.
Ia mengklaim Obor Rakyat adalah karya jur-
nalistik yang dilindungi UU Pers. Setiyardi pun
membantah tabloid itu merupakan kampanye
hitam, karena berisi fakta. Sebagai jurnalis,
saya mempertaruhkan reputasi saya. Kami tim
redaksi menganggap ini fakta, ucapnya. Judul
Capres Boneka pada tabloid itu diakuinya
sebagai kesimpulan tim redaksi.
Sedangkan biaya penerbitannya berasal dari
koceknya sendiri. Setiyardi mengaku punya ke-
mampuan untuk itu. Saya memiliki bisnis, dan
(duduk sebagai) komisaris di PTPN XIII. Intinya,
ini adalah murni full dari rezeki yang saya terima.
Untuk setiap edisi Obor Rakyat, ia mencetak 100
ribu eksemplar.
Belum diketahui apakah Setiyardi akan
memenuhi panggilan polisi yang kedua. Ber-
ulang kali dihubungi, telepon selulernya tak di-
angkat. Ia juga tidak membalas pesan singkat.
Adapun Darmawan sempat menjanjikan untuk
menerima wawancara majalah detik. Saya
tidak masuk kantor, Dik. Dua hari kemarin pu-
ter-puter Jabar dan masuk angin. Paling besok,
bagaimana? kata dia via pesan singkat, Senin,
16 Juni lalu. Namun setelah itu, ia tak meres-
pons panggilan maupun SMS. DEDEN GUNAWAN,
KUSTIAH, PASTI LIBERTI | DIMAS
D
O
K
.

P
R
I
B
A
D
I
Sebagai
jurnalis, saya
mempertaruhkan
reputasi saya.
Kami tim redaksi
menganggap ini
fakta.
Setiyardi
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
SETELAH dibuat repot oleh tabloid Obor Rakyat,
kubu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali
diserang lewat isu transkrip rekaman pembicaraan
antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Jaksa
Agung Basrief Arief.
Adalah Ketua Progres 98 Faizal Assegaf yang
menggelontorkan isu tersebut. Faizal meng-
aku memiliki transkrip percakapan antara Me-
gawati dan Basrief, yang diduga dari "utusan"
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Bambang Widjojanto.
Percakapan dua orang yang dikatakan melalui
telepon itu, disebut dalam transkrip adalah antara
Megawati dan Basrief Arief. Isinya, orang yang
ditulis sebagai Megawati meminta supaya kasus
pembelian bus Transjakarta yang bermasalah tak
dikait-kaitkan dengan calon presiden Joko Wido-
do.
Kertas transkrip itu dibawa dan dilaporkan
Faizal ke Kejaksaan Agung pada Rabu, 18 Juni
lalu. Menurut dia, pembicaraan antara Mega-
wati dan Basrief terjadi pada 3 Mei 2014 pukul
23.09 WIB, dengan durasi 3 menit 12 detik.
Tapi, anehnya, saat didesak wartawan, Faizal
tidak mampu menunjukkan rekaman yang di-
maksud. Dia hanya menunjukkan kertas trans-
krip. Faizal mengaku rekaman itu hanya sempat
diperdengarkan saja kepadanya oleh sumber
yang disebutnya dari KPK.
Satu per satu orang yang disebut dalam isu ini
membantahnya. Bambang Widjojanto menjamin,
dalam penyadapan yang dilakukan KPK, tidak ada
informasi yang jatuh ke pihak lain. Sebab, komisi
HABIS OBOR
TERBITLAH
TRANSKRIP
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
antirasuah itu menganut asas sistem Law Full
Intercept.
Sehingga, dapat dipastikan tidak akan
ada informasi hasil intercept yang bisa keluar
pada pihak yang tidak punya kaitan dengan
pihak yang menangani kasus, kata Bam-
bang di gedung KPK, Rabu, 18 Juni lalu.
Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan
transkrip pembicaraannya dengan Megawati
tidak benar dan merupakan fitnah kepada
dirinya. Ia pun melaporkan masalah ini ke
Mabes Polri. Basrief mengatakan sudah ada
tiga isu yang memojokkan dirinya. Pertama,
pada 14 Mei 2014, ketika beredar surat pal-
su Gubernur DKI Joko Widodo yang meminta
penundaan pemeriksaan kasus Transjakarta.
Kedua, instruksi Basrief agar tidak memeriksa
Jokowi. Ketiga, soal transkrip pembicaraan dirinya
dengan Megawati.
Pertama dan kedua saya sudah serahkan ke
Kapolri, yang ketiga hari ini saya sampaikan. La-
poran pengaduan saya kepada Kapolri nomor
B108/A/L/06 2014, ujarnya. Saya harap ini
bisa diusut sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain menyertakan laporan Faizal, Bas-
rief melampirkan pemberitaan sebuah media
online yang mengangkat isu transkrip rekaman
pembicaraan ini. Tak hanya Basrief, Bambang
Widjojanto, menurut juru bicara KPK Johan
Budi, juga mempertimbangkan untuk meng-
ambil langkah hukum.
Anggota Tim Sukses Joko Widodo-Jusuf
Kalla, Trimedya Panjaitan, menilai transkrip
itu janggal. Apalagi jika dikait-kaitkan adanya
intervensi Megawati terhadap Jaksa Agung.
Bu Mega bukan tipikal seperti itu. Belum lagi,
dialog Jaksa Agung terkesan seperti jaksa baru,
yang siap menjadi tameng. Itu bukan tipikal
Pak Basrief, tutur Trimedya. Merasa difitnah
melalui isu ini, tim Joko Widodo juga akan me-
lakukan tindakan hukum.
Namun, meski sudah dibantah, anggota Tim
Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa,
Fadli Zon, meminta isu transkrip pembicaraan
itu diusut. Kalau transkrip itu benar, berarti
ada intervensi politik terhadap hukum, sehing-
ga harus diusut, ucapnya. DEDEN GUNAWAN, FAJAR
PRATAMA, DHANI IRAWAN | DIMAS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
RINA ATRIANA /DETIKCOM
Faizal Assegaf saat datang
ke Kejaksaan Agung, Rabu
(18/6).
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
KOLOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KOLOM
OLEH: IGNATIUS HARYANTO
P
ERNAH dalam suatu massa, dalam sejarah pers di Indonesia, kata
obor menjadi sesuatu yang demikian bertuah. Bersama deng-
an kata-kata lain, seperti suluh, cahaya, sinar, dan sejenisnya,
yang menjadi nama-nama surat kabar pergerakan dalam dua-tiga
dasawarsa awal abad 20 di kepulauan Nusantara ini.
Nama-nama koran pergerakan pada zaman itu, misalnya, adalah Suluh Ke-
adilan, Sinar Hindia, Obor Keadilan, dan lain-lain. Semua surat kabar tersebut
terinspirasi dengan idiom terang yang dihasilkan oleh berita atau informasi
yang dihasilkan surat kabar kala itu untuk membuka mata atas kehidupan
susah dan sengsara di bawah pemerintahan kolonial. Bukan kebetulan jika,
BIODATA
NAMA: Ignatius Haryanto
TEMPAT/TANGGAL LAHIR:
Bandung, 23 Maret 1969
PENDIDIKAN:
Jurusan Komunikasi Massa, Fisip
Universitas Indonesia, 1994
OBOR RAKYAT,
PENGKHIANAT
SEJARAH
OBOR RAKYAT TAK LEBIH DARI SEMACAM STENSILAN PORNO YANG
DICETAK MASSAL DENGAN NIATAN JELEK PADA SESEORANG.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KOLOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
pada masa yang lebih awal, Kartini, seorang tokoh perempuan di Jepara,
menuliskan kumpulan suratnya dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Keterpukauan pada revolusi cetak dipadu dengan semangat nasionalisme
memunculkan para tokoh pergerakan yang, dengan sengaja, memilih media
cetak sebagai bagian dari alat perjuangan mereka. Tak kurang puluhan jur-
nalis kala itu pernah keluar-masuk penjara di Hindia Belanda akibat tuduhan
mengganggu ketertiban hingga menghina pimpinan negara kolonial.
Kita, yang hidup di zaman sekarang, akan melihat tindakan itu sebagai
bentuk heroisme, di mana kesadaran nasional dimungkinkan dengan adanya
surat kabar, setelah sebelumnya para pendirinya menikmati pendidikan yang
menyadarkan mereka akan buruknya hidup dalam bayang-bayang kolonialis-
me.
Nantinya, setelah idiom cahaya atau terang tadi menjadi umum, nama-
nama koran pergerakan muncul dengan nama-nama bergerak, yang me-
nandakan aksi perlawanan terbuka yang dilakukan oleh para intelektual dan
kaum buruh di berbagai wilayah di Jawa. Itulah masa di mana para tokoh
pergerakan nasional, seperti Sukarno dan Hatta, sempat ditahan Belanda,
namun pergerakan seperti yang dilakukan oleh Marco Kartodikromo terus
berlangsung. Marco adalah murid langsung dari bapak pers bumiputra Indo-
nesia: Tirto Adhi Soerjo.

Belum lama ini, kita terentak ketika mendengar kemunculan tabloid yang
beredar terbatas dengan nama Obor Rakyat (OBRA). Sejumlah berita me-
nyebut tabloid ini didistribusikan secara misterius di sejumlah pesantren
dan isinya membuat heboh. Isi tabloid ini utamanya banyak mencerca sosok
Kursus Filsafat di Sekolah Tinggi
Filsafat Driyarkara, 1991-1997
Program Kajian Asia Tenggara,
National University of Singapore,
1998-2000
Magister dari Sekolah Tinggi
Filsafat Driyarkara, 2012
PENGALAMAN KERJA:
Reporter di Majalah Forum Keadilan,
1994-1997
Staf Redaksi Majalah D & R, 1997-
1998
Staf Redaksi Majalah Tempo, 2001-
2003
Direktur Eksekutif Lembaga Studi
Pers dan Pembangunan, 2007 s.d.
sekarang
Direktur Program Mochtar Lubis
Award, 2007
Anggota Ombudsman Harian
Kompas, 2008 s.d. sekarang
Dosen Jurnalistik di Universitas
Multimedia Nusantara, Gading
Serpong, Tangerang, 2007 s.d.
sekarang
KOLOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Joko Widodo (Jokowi), kandidat presiden yang hendak maju pada pemilihan
presiden 9 Juli mendatang. Aneka tulisan dalam tabloid ini menyoroti Jokowi
yang dianggap capres boneka, Jokowi sebagai tukang bohong, para caleg
beragama Kristen di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan lain-lain.
Rasanya, tak perlu lagi disebut apa saja kebohongan yang telah disebutkan
OBRA tersebut. Minggu lalu, perlahan-lahan kita mengetahui siapa yang jadi
pengelola tabloid ini, yaitu Darmawan Sepriyossa dan Setiyardi Budiono. Pe-
ngelola OBRA berkukuh bahwa media terbitannya adalah produk jurnalistik.
Pengelola OBRA ini mungkin sudah lama lupa atau tidak pernah membaca
UU Pers Nomor 40/199 yang, pada Pasal 5, menyebutkan: Pers nasional
berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati nor-
ma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak
bersalah. Pasal 6 UU yang sama juga menyebutkan: Pers nasional melaksa-
nakan peranannya sebagai berikut:
a. memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;
b. menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supre-
masi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebinekaan;
c. mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurat, dan benar;
d. melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kepentingan umum;
e. memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Tanpa harus membuang waktu untuk debat panjang, tak ada satu pun dari
prinsip yang dikutip di atas tercermin dalam isi OBRA. Karena itu, OBRA
sama sekali bukanlah produk jurnalistik, bahkan cenderung menjadi produk
KARYA:
1995, Pembredelan Pers di
Indonesia: Kasus Koran Indonesia
Raya, Lembaga Studi Pers dan
Pembangunan
1999, Kejahatan Negara: Telaah
tentang Delik Keamanan Negara,
Lembaga Studi dan Advokasi
Masyarakat (ELSAM)
2002, Penghisapan Rezim HAKI:
Tinjauan Ekonomi Politik Hak
Atas Kekayaan Intelektual, Debt
Watch
Wartawan Lokal, Wartawan
Handal, AJI
2005, Apa itu Kebebasan Infor-
masi?, LSPP dan UNESCO
2006, Aku Selebriti Maka Aku
Penting, Yogyakarta: Bentang
Pustaka
2006, The New York Times:
Menulis Berita Tanpa Takut
atau Memihak, Yayasan Obor
Indonesia
KOLOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
antijurnalistik. Apa maksudnya? Jika kerja jurnalistik mengharuskan adanya
etika yang menaungi pekerjaan tersebut, OBRA sama sekali tak meng-
indahkan hal itu. OBRA lebih tepat disebut sebagai proyek politik dengan
menggunakan media untuk suatu niatan jahat.
Niatan jahat dari OBRA terlihat dengan sangat jelas: mengapa ia hanya
beredar dalam tempat-tempat yang terbatas, didrop, bahkan di beberapa
tempat ada orang yang diberi uang untuk mengedarkan tabloid tersebut? Jika
OBRA adalah produk jurnalistik, mengapa ia perlu menyembunyikan nama
2009, Menuju Jurnalisme
Berkualitas: Kumpulan Karya
Finalis dan Pemenang Mochtar
Lubis Award 2008 (editor, LSPP
& KPG)
KOLOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
pengelolanya? Mengapa pula ia menyembunyikan alamat redaksinya? Jika ia
tidak berniat jahat, mengapa ia harus menyembunyikan semua identitasnya?
Jika kita bedah pada isi tulisannyamaaf, kata berita terlalu megah untuk
disematkan pada isi tabloid inimaka prinsip jurnalistik dasar soal akurasi,
cover both side, keseimbangan, semua dilecehkan dan cenderung tak diper-
hatikan. Hal ini dilakukan di semua edisi OBRA. Lalu, apa maksud dari tabloid
semacam ini, dan kemudian mengaku dirinya sebagai produk jurnalistik?
OBRA tak pantas dianggap produk jurnalistik dan penggunaan nama Obor
Rakyat untuk penerbitan ini juga mengkhianati semangat perjuangan para
nasionalis yang antikolonial dan menjadikan surat kabar sebagai alat perju-
angannya pada awal abad 20. OBRA tak lebih dari proyek politik murahan
yang tak lebih dari surat kaleng atau malah semacam stensilan porno yang
dicetak massal dengan niatan jelek pada seseorang.
Sudah sepantasnya Dewan Pers menyebutnya bukan merupakan bagian
dari pers, dan, untuk itu, pengelolanya tak bisa berlindung di balik UU Pers
yang terhormat itu, dan silakan UU Pidana dipergunakan kepada pengelola-
nya.
Kasus OBRA ini menunjukkan pada kita bahwa inilah batas dari ruang ke-
bebasan berekspresi yang kemudian muncul menjadi suatu pameran keben-
cian pada pihak lain, ajakan memusuhi, membenci, bahkan menghancurkan
pihak lain. Artinya, OBRA pun tak bisa berlindung di balik dalih kebebasan
berekspresi, karena ekspresi yang dihasilkannya tak lebih dari suatu kebenci-
an yang dibalut dengan cara yang tidak canggih pula. Mudah-mudahan ada
yang betul-betul berani menghentikan produksi dan peredaran OBRA ini. n
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL NASIONAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
YUDHOYONO MENGELUARKAN ATURAN BARU SOAL PENGADAAN RUMAH BAGI MANTAN
PRESIDEN DAN MANTAN WAKIL PRESIDEN. TIDAK ADA LAGI BATASAN HARGA RP 20 MILIAR.
LENGSER KEPRABON
RUMAH SESUDAH
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
D
ARI empat rumah bernomor 10-
A, 10-B, 10-C, dan 10-D di Jalan
Brawijaya IV, Jakarta Selatan, hanya
satu yang tampak terawat karena
berpenghuni. Tiga lainnya kumuh tak terurus.
Cat temboknya mengelupas di sana-sini. Atap
serta lantainya kotor dan rusak. Sedangkan ha-
laman rumah seluas sekitar 200 meter persegi
itu sebagian ditumbuhi rumput liar.
Pemandangan di Kompleks Perum Percetak-
an Uang RI (Peruri) itu kontras dengan mayo-
ritas bangunan di kawasan elite tersebut, yang
berdesain modern dan megah. Apalagi jumlah
penghuni perumahan itu terus menyusut. Dari
32 rumah, kata seorang petugas keamanan,
Markeso, hanya delapan yang terisi, sisanya di-
biarkan kosong. Biasanya peng-
huni angkat
kaki setelah
pensiun
atau naik jabatan. Jadi enggak aneh kalau
enggak terurus, kata pria berusia 55 tahun itu,
Senin, 16 Juni lalu.
Keempat rumah tua itu berada tepat di
belakang kediaman pribadi Jusuf Kalla, yang
menghadap ke Jalan Brawijaya Raya. Wacana
menghibahkan rumah-rumah tersebut kepada
JKpanggilan akrab Jusuf Kalla--yang pada
2009 lengser dari jabatan wakil presiden, mun-
cul sejak empat tahun lalu.
Undang-undang mengatur setiap mantan
presiden dan bekas wakil presiden berhak
mendapatkan rumah sebagai penghargaan ne-
gara atas jasa-jasa mereka. Namun hingga kini
rencana pemberian rumah kepada JK itu tak
kunjung direalisasi, sampai 3 Juni lalu Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Per-
aturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pengadaan dan Standar Rumah bagi Mantan
Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden.
Aturan itu dikeluarkan sebagai pengganti
Perpres Nomor 88 Tahun 2007, yang meng-
gantikan Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun
2004. Perbedaan paling mencolok antara per-
pres baru dan lama adalah mengenai batas-
LAMHOT ARITONANG/DETIKFOTO
Jusuf Kalla
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
an anggaran yang dialokasikan negara untuk
pengadaan rumah itu.
Perpres 88, Pasal 2 ayat (1), mengatur anggar-
an pengadaan rumah bagi mantan presiden dan
mantan wapres dipatok Rp 20 miliar, meskipun
pada ayat (4) disebutkan nilai itu bisa disesuai-
kan berdasarkan tingkat inflasi dan kelayakan
rumah. Batasan anggaran ini ditiadakan pada
Perpres Nomor 52.
Alasannya, menurut Menteri Keuangan Cha-
tib Basri, angka Rp 20 miliar itu mengacu pada
harga properti 2004. Aturan mesti diganti
setiap tahun jika nilai rumah dipatok
angka tertentu. Sebab, kenaikan
harga properti bisa mencapai 30
persen per tahunnya. Ini menjadi
tidak efisien, ujar Chatib, Jumat,
13 Juni lalu.
Aturan baru itulah yang
disebut Sekretaris Kabinet
Dipo Alam dibuat untuk
membela kepen-
tingan mantan
wapres Jusuf
Kalla. Me-
nurut Dipo, calon wakil presiden yang berpa-
sangan dengan Joko Widodo itu menginginkan
rumah di dekat kediaman pribadinya. Tapi
harga rumah tersebut terus melambung. Nah,
sekarang dibikin (perpres) yang fleksibel, tutur
Dipo beberapa waktu lalu.
Pernyataan Dipo tak urung membuat Kalla
gerah. Ia mengaku tak pernah meminta dibe-
likan rumah. Menteri-Sekretaris Negara Sudi
Silalahi justru yang menyambangi kediam-
annya dan menawarinya rumah setelah JK tak
lagi menjabat, pada Januari 2010. JK awalnya
menolak karena ia merasa sudah punya tempat
tinggal.
Namun, dengan argumen Sudi, JK akhir-
nya luluh dan memilih deretan rumah tua di
belakang rumahnya saat ini. Selain memang
JK tinggal di kawasan tersebut, rumah yang
ditunjuk JK adalah bangunan tak berpenghuni
dan tidak terurus. Rumah itu milik Peruri yang
orang-orangnya pindah ke Karawang, ucap JK
melalui pesan pendek kepada majalah detik,
Rabu, 18 Juni lalu.
Kalla tak pernah menanyakan soal hadiah
negara itu kendati sudah empat tahun berlalu.
RACHMAN/DETIKFOTO
Menteri Keuangan
M. Chatib Basri
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
Tapi, menurut Ketua Umum Palang Merah In-
donesia ini, pernyataan Dipo Alam mengesan-
kan bahwa dialah yang minta rumah tersebut.
Padahal Sesneg (Sudi Silalahi) bilang, Kami
melanggar undang-undang kalau (mantan
presiden/wakil presiden) tidak dikasih. Nanti
presiden berikutnya bahaya kalau saya tidak
mau, katanya. Saya tidak pernah bicara satu
kata pun tentang itu.
Entah apa yang membuat rencana itu mang-
krak bertahun-tahun. Pada pertengahan 2010
atau beberapa bulan setelah JK menunjuk
rumah tua di Kompleks Peruri, wacana itu
memunculkan polemik. Bukan soal harganya
yang tinggi, melainkan belum adanya instruksi
yang ditunggu Peruri dari Kementerian Badan
Usaha Milik Negara. Memang ada surat dari
kementerian itu, tapi isinya tak secara gam-
blang memerintahkan Peruri menjual
asetnya tersebut kepada pemerintah.
Sebaliknya, menurut Direktur Per-
uri saat itu, Junino Jahja, surat ter-
sebut malah meminta perusahaan
percetakan uang tersebut meng-
ajukan permohonan pelepasan
aset. Nah, hal itulah yang membuat Peruri
menolak melepas asetnya di Jalan Brawijaya IV.
Kami untuk kepentingan apa (melepas aset)?
Ini bisa jadi bahaya, bisa jadi masalah di kemu-
dian hari, ujarnya pada 21 Juni 2010. Menurut
mantan Deputi Wakil Ketua Komisi Pemberan-
tasan Korupsi itu, masalah tersebut selesai jika
Kementerian BUMN memberikan instruksi.
Pada hari yang sama, Sekretaris Menteri
BUMNsaat ituSaid Didu mengatakan
penjualan aset Peruri tidak menabrak aturan
apa pun. Sebab, yang akan membelinya adalah
pemerintah. Di mana masalahnya? tuturnya.
Pemerintah juga melakukan hal yang sama
untuk mantan presiden Megawati Soekarno-
putri. Rumah yang kini ditempati Megawati di
Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, juga
dibeli dari Bank Mandiri dan Pertamina. Dulu
(rumah itu) juga dibeli dan mekanismenya
sama, ucap Said.
Belum jelas apakah keluarnya Perpres No-
mor 52 Tahun 2014 bakal menyudahi masalah.
Saat dihubungi terpisah, Direktur Utama Peruri
Prasetio mengaku belum mendapat informasi
terbaru soal rencana pemerintah membeli aset
WIDODO S. /ANTARAFOTO
Sekretaris Kabinet
Dipo Alam
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
perusahaan tersebut, baik dari Sekretariat Ne-
gara maupun Kementerian Keuangan. Kendati
begitu, Prasetio menyatakan akan tetap meng-
ikuti mekanisme penjualan aset sesuai dengan
aturan. Baik kebijakan maupun persetujuan
atas proses penjualannya harus taat asas kor-
porasi dan prinsip-prinsip BUMN, ucapnya.
Sementara itu, Dipo Alam mengatakan ta-
hun ini belum ada anggaran untuk pengadaan
rumah bagi mantan presiden dan wapres, ter-
masuk untuk Yudhoyono dan wakilnya, Boedi-
ono, yang mengakhiri jabatan pada Oktober
mendatang. Padahal perpres itu mengatur, ru-
mah bagi mantan presiden atau wapres harus
tersedia sebelum ia berhenti dari jabatannya.
Mengenai hal ini, juru bicara wapres Yopie
Hidayat mengatakan Boediono belum berpikir
soal rumah yang ingin ditempatinya setelah
tak lagi menjabat. Masih cukup waktu, kata-
nya. Adapun juru bicara presiden Julian Aldrin
Pasha menampik anggapan bahwa aturan baru
itu dibuat demi kepentingan Yudhoyono, yang
empat bulan lagi akan lengser keprabon. n
KUSTIAH, M. RIZAL | DIMAS
DETIKCOM
Kediaman Megawati
Soekarnoputri di Jalan Teuku
Umar, Menteng, Jakarta
Pusat.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NASIONAL
Pasal 2 ayat (1)
-Berada di wilayah Republik Indonesia;
-Lokasi yang mudah dijangkau dengan jaringan jalan
yang memadai;
-Memiliki bentuk, luas, dimensi, desain, dan tata letak
ruang yang dapat mendukung keperluan dan aktivitas
mantan presiden atau mantan wakil presiden dan keluar-
ganya;
-Tidak menyulitkan penanganan keamanan dan kesela-
matan mantan presiden dan/atau wapres beserta keluarga.
Pasal 2 ayat (2)
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan.
Pasal 3 ayat (1)
-Dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara, berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
-Rumah bagi mantan presiden dan/atau mantan wapres
harus tersedia sebelum presiden dan/atau wapres tersebut
berhenti dari jabatannya.
Pasal 4 ayat (1)
Dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Ne-
gara c.q. Bagian Anggaran Kementerian Sekretariat Negara
paling lambat pada satu tahun anggaran sebelum presiden
dan/atau wapres tersebut berhenti dari jabatannya.
SUMBER: PP NOMOR 52/2014
MAJALAH DETIK 7 - 13 APRIL 2014 MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
*TENTANG KELAYAKAN RUMAH *PELAKSANAAN PENGADAAN
*ANGGARAN
NASIONAL
POIN-POIN DALAM PERPRES NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENGADAAN DAN
STANDAR RUMAH BAGI MANTAN PRESIDEN DAN/ATAU MANTAN WAKIL PRESIDEN.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN:
INTERVIEW
SURYADHARMA
MENYELAMATKAN
SAYA BUKAN
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
EJAK awal terbentuknya Kabinet Indonesia
Bersatu, Lukman Hakim Saifuddin mengaku
ditawari menjadi menteri. Tapi justru baru di
masa bakti yang tersisa empat bulan ini ia ber-
sedia dilantik menjadi Menteri Agama. Lukman
menggantikan koleganya di Partai Persatuan
Pembangunan, Suryadharma Ali, yang meng-
undurkan diri karena ditetapkan sebagai ter-
sangka kasus korupsi. Jabatan Menteri Agama
menjadi istimewa bagi pria kelahiran Jakarta,
25 November 1962, ini. Sebab, ayahnya, KH
Saifuddin Zuhri, menempati pos yang sama
pada 1962-1967.
Saya kayak mimpi saja ketika tiba-tiba
harus menjadi Menteri Agama. Saya merasa
ada panggilan tersendiri, kata Lukman kepada
majalah detik di kantor Kementerian Agama,
18 Juni lalu.
Lukman memaparkan beberapa persoalan
yang dibahasnya bersama Komisi Pemberan-
tasan Korupsi soal perbaikan manajemen pe-
nyelenggaraan haji. Wawasan alumnus Pondok
Pesantren Modern Gontor ini soal isu pluralitas
dan toleransi antarumat beragama juga terasa
lebih luwes. Dia, misalnya, tak serta-merta
menyalahkan kehadiran kaum Ahmadiyah.
Apalagi hendak memaksa mereka kembali
bersyahadat seperti banyak didengungkan
sebelumnya. Seperti apa persisnya pandangan
Lukman soal perbaikan manajemen haji dan
toleransi? Simak petikan perbincangannya
berikut ini.
Sehari setelah dilantik, Anda mendatangi
Komisi Pemberantasan Korupsi. Ada apa?
Penyelenggaraan haji ini menjadi fokus kami
dalam empat bulan ke depan, sehingga saya
sangat berkepentingan mendatangi KPK untuk
DI SISA WAKTU YANG SEMPIT, IA BERTEKAD MEMBENAHI MANAJEMEN HAJI. LEBIH
LUWES BERBICARA SOAL PLURALITAS DAN TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA.
S
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW INTERVIEW INTERVIEW
mengetahui apa saja hasil-hasil pemantauan
lembaga itu, sekaligus apa saja rekomendasi-
rekomendasinya. Pada saat yang sama, saya
juga menyampaikan hasil temuan dan masuk-
an-masukan dari kalangan internal kepada
KPK. Ada sejumlah masalah yang perlu men-
dapatkan kesamaan cara pandang, sehingga
tidak akan menimbulkan masalah di kemudian
hari.
Apa persoalan krusial dalam penyeleng-
garaan haji yang berpotensi menimbulkan
masalah hukum?
Misalnya soal sisa kuota (jemaah) pembe-
rangkatan. Ini selalu menjadi masalah karena,
faktanya, sisa kuota itu sesuatu yang tidak bisa
dihindarkan. Hal itu bisa terjadi karena ada je-
maah haji yang telah ditetapkan untuk berang-
kat pada tahun tertentu, namun, karena satu
dan lain hal, berhalangan. Misalnya meninggal,
sakit, atau salah satu pasangannya, istri atau
suami, tak bisa berangkat secara bersamaan
pada saat itu, sehingga mereka membatalkan
diri. Akhirnya terjadilah kekosongan.
Lantas, siapa yang mengisi kekosongan itu?
Ya, tentu, sesuai dengan sistem urut kacang,
mereka yang berada pada urutan teratas da-
lam daftar tunggu. Masalahnya, ternyata tidak
semua orang yang masuk dalam urutan atas
itu semua siap. Ada berbagai alasan, karena
Video
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
kesiapan mental, dana, kesehatan, dan seba-
gainya. Akhirnya, terjadilah sisa kuota.

Ini yang kemudian dinilai menjadi po-
tensi penyimpangan?
Ya. Karena keterbatasan waktu dan ber-
dasarkan peng alaman menteri-menteri
terdahulu, itu digunakan untuk memenuhi
permintaan berbagai kalangan. Mulai in-
stansi pemerintah, lembaga negara, ormas
keagamaan, tokoh-tokoh masyarakat, terma-
suk dari teman-teman kalangan pers. Semua
merasa perlu diprioritaskan. La, apa eng-
gak bikin pusing itu? Karena asas manfaat,
mengingat sewa pemondokan, transportasi,
dan lainnya sudah dibayar, maka digunakan
untuk itu. Tapi mereka bayar ongkos sendiri,
bukan dari dana haji. Cuma tidak ikut antre
saja. Inilah yang dinilai tidak adil.
Secara legal-formal, pemanfaatan sisa
kuota itu diizinkan?
Dalam hal ini tidak ada aturan yang tegas.
Dalam ketentuan, harus dikembalikan pada
daerah yang mendapat kuota tersebut untuk
INTERVIEW INTERVIEW
RACHMAN HARYANTO/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
digunakan secara maksimal dengan diberikan
kepada urutan berikutnya, berdasarkan urut
kacang. Hanya, dalam kenyataannya, peman-
faatan itu tidak bisa dilakukan secara maksimal
karena berbagai alasan tadi. Itulah antara lain
yang saya konsultasikan kepada KPK, sehingga,
ke depan, kalau di kemudian hari ada masalah,
saya tidak dipermasalahkan.
Menurut Anda sendiri, sebaiknya bagai-
mana?
Ya, kalau saya mau mencari safe, demi kesela-
matan saya, ya sisa kuota berapa pun adanya itu
dikembalikan saja. Tetapi, yang saya minta, jang-
an sampai nanti (oleh KPK) saya justru dianggap
inefisiensi. Tidak bisa menyerap secara maksimal,
padahal tempat pemondokan, transportasi, dan
konsumsi di Mekah dan Madinah itu sudah di-
sewa, dibayar. La, kalau kemudian tidak terisi, itu
kan inefisiensi. Masalah lagi, kan?
Jadi, pemanfaatan sisa kuota itu me-
mang tidak ada landasan hukumnya?
Tidak ada aturan yang secara eksplisit
memperbolehkan seperti itu. Tapi ini meru-
pakan kebijakan yang ditempuh oleh peme-
INTERVIEW INTERVIEW
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM
Sehari setelah dilantik menjadi Menteri Agama, Lukman
menyambangi gedung KPK, 10 Juni.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
rintah, yang di kemudian hari dipermasalah-
kan KPK.
Apa solusi alternatif yang dihasilkan
bersama KPK?
Belum ada solusi yang benar-benar mujarab.
Soal sewa pemondokan, transportasi,
dan konsumsi tak bisa direnegosiasi bila
ada sisa kuota?
Persoalannya, masalah ini kan bukan G
to G, tetapi dengan pihak pemilik atau bro-
ker-broker. Tetapi broker itu kan berlisensi,
kredibel. Dan yang menjadi masalah kan
dalam sewa itu satu paket. Misalnya kita
sewa satu kompleks pemondokan yang
isinya 25 bangunan. Nah, ketika yang kita
butuhkan ternyata hanya 20 bangunan,
yang 5 bangunan itu juga harus dibayar.
Tidak bisa tidak. Ini yang kemudian dinilai
merugikan negara.
Ini yang sedang kami cari persamaan per-
sepsi (dengan KPK). Karena, di lapangan, ke-
nyataannya, tentu ada deviasi-deviasi, ting-
gal berapa besar deviasi itu bisa ditoleransi.
Bukan berarti kita membenarkan penyele-
wengan atau penyalahgunaan wewenang...
bukan, bukan itu.
Selain teknis penyelenggaraan haji yang
berpotensi diselewengkan, bagaimana
soal pengelolaan dana?
Kami saat ini tengah mendorong lahir-
nya undang-undang yang memungkinkan
Hotel Ahmed al-Hamid
di Jeddah, yang akan
digunakan jemaah haji
Indonesia tahun ini.
KEMENAG GO ID
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
berdirinya lembaga independen semacam
BLU (Badan Layanan Umum), yang khusus
mengelola dana haji. Mereka yang duduk di
dalam lembaga itu tidak harus pegawai ne-
geri sipil atau dari lingkungan kementerian
ini saja. Mereka bisa berasal dari luar atau
bahkan kalangan swasta. Syaratnya ber-
integritas, berkualitas, dan profesional. Jadi,
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
tak lagi mengelola dana. Kami juga minta
agar ada verifikasi yang intensif terhadap
kondisi pemondokan di Mekah. Jangan sam-
pai ada yang berusia tua. Begitu juga sarana
transportasi, seperti bus dan katering.
Beberapa kalangan menduga kedatang-
an Anda ke KPK sebagai bagian dari upaya
menyelamatkan SDA?
Ha-ha-ha..., sama sekali tidak benar. Bagai-
mana mau menyelamatkan Pak SDA? Kita
hormati saja proses hukum. KPK tidak bisa
diintervensi, apalagi yang mengintervensi
saya.
Anda merasa ada distorsi kepercayaan
masyarakat terhadap kementerian ini?
INTERVIEW
KEMENAG GO ID
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
Oh, iya, iya, saya menyadari betul hal itu.
Beberapa kasus yang terjadi belakangan
memang menjadikan tingkat kepercayaan
publik terhadap Kementerian Agama berada
pada titik yang cukup rendah. Bahkan mung-
kin terendah dalam sejarah kementerian ini.
Karena itulah menjadi tanggung jawab saya
untuk mengembalikan kepercayaan itu. Ka-
rena itu, penyelenggaraan ibadah haji tahun
ini menjadi pertaruhan bagi kami, apakah
bisa memenuhi harapan masyarakat atau,
kalau tidak bisa, masyarakat bisa mengerti
apa duduk masalahnya.
Pekerjaan besar Anda yang lain adalah
isu pluralitas terkait keyakinan. Bagaima-
na Anda melihat?
Ini persoalan klasik yang sudah ada sejak
berabad-abad lalu. Jangan pernah punya pre-
tensi, persoalan seperti itu akan hilang atau
berhenti. Mengapa? Karena ini persoalan
keyakinan yang ada dalam diri masing-masing
orang. Sedangkan keyakinan atau agama itu
mempunyai misi dakwah, menyebarluaskan
ajaran. Karena itu, gesekan-gesekan pun akan
terjadi. Saya mengajak semua agama, terutama
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi ucapan selamat kepada Lukman
Hakim Saifuddin, yang dilantik menjadi Menteri Agama di Istana Negara, Jakarta,
Senin (9/6).
ABROR RIZKI/RUMNGGAPRES
INTERVIEW INTERVIEW
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
tokoh-tokoh agama, untuk menyebarkan aga-
manya sesuai dengan esensi dari agamanya.
Tujuan agama itu kan memanusiakan manusia,
perdamaian, keselamatan. Seharusnya itu yang
dikedepankan.
Jadi, soal toleransi?
Iya, toleransi itu kan kemampuan untuk
mengerti dan memahami orang lain. Jangan
bicara toleransi bila ternyata tidak memahami
atau mengerti apa kebutuhan dan keberadaan
orang lain. Jangan bicara toleransi kalau hanya
banyak menuntut orang lain mengerti dan
memahami dirinya. Seharusnya juga proaktif,
dirinyalah yang proaktif mengerti dan mema-
hami orang lain yang berbeda dengan dirinya.
Terlebih, faktanya, Indonesia itu majemuk,
plural.
Beberapa waktu lalu ada pernyataan
Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin (tengah)
bersama Wakil Ketua KPK
Busyro Muqoddas (kedua
dari kanan) dan Bambang
Widjojanto (kedua dari
kiri) memaparkan hasil
pertemuan, Selasa (10/5).
YUDHI MAHATMA/ANTARA FOTO
INTERVIEW INTERVIEW
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
agar Ahmadiyah tidak memakai embel-
embel Islam hingga mereka bersyahadat
kembali. Menurut Anda?
Begini, dalam hal itu, prosesnya, yang main-
stream atau yang arus besar harus memiliki
kesediaan untuk mengayomi yang belum be-
sar. Sebab, mereka itulah yang perlu dirangkul
dan diajak untuk mengedepankan titik-titik
persamaannya. Tetapi kita juga harus memiliki
kesadaran bahwa sesungguhnya perbedaan itu
sunatullah, sesuatu yang given. Memang dari
sananya Tuhan itu menciptakan perbedaan-
perbedaan itu. Jadi, kesadaran seperti itu yang
harus dibangun.
Artinya, eksistensi aliran dan keyakin-
an yang berbeda, seperti Ahmadiyah dan
Syiah, juga diakui?
Ya, saya pikir harus ada kesadaran me-
mahami itu, karena yang dituntut dari kita
adalah mengajak (memahami keyakinan
kita). Soal hasilnya, itu bukan urusan kita
lagi, tapi urusan pribadi masing-masing
dengan Yang Ada di Sana (Tuhan).
ARIF ARIANTO
ANDIKA WAHYU/ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
NAMA: Lukman Hakim Saifuddin
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta,
25 November 1962
ISTRI: Trisna Willy
ANAK: Naufal Zilal Kemal, Zahira
Humaira, Sabilla Salsabilla
PENDIDIKAN:
Pondok Pesantren Modern
Gontor, Ponorogo, Jawa
Timur, 1983
Sarjana (S-1) Universitas Islam
As-Syafiiyah Jakarta, 1990
ORGANISASI:
Wakil Sekretaris Pimpinan
Pusat Lembaga Kemaslahat-
an Keluarga NU, 1985-1988.
Sekretaris Lajnah Kajian dan
Pengembangan Sumber
Daya Manusia NU, 1988-1999
Wakil Ketua Umum PPP,
2009 sampai sekarang
KARIER:
Wakil Ketua MPR RI Periode
2009-2014
Anggota DPR RI Periode
2004-2009
Anggota DPR RI Periode
1999-2004
Anggota DPR RI Periode
1997-1999
Project Manager Helen Keller
International, Jakarta, 1995-
1997
KARYA:
Buku Riwayat Hidup dan Perju-
angan PROF. K.H. SAIFUDDIN
ZUHRI Ulama Pejuang Kemer-
dekaan, 2013. Disusun bersama
Ali Zawawi, Zubairi Hasan, dan
Sahlul Fuad.
BIODATA
INTERVIEW
HUKUM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
HUKUM HUKUM
SEORANG IBU DITUNTUT 2 TAHUN
PENJARA SETELAH MEMINTA HAK ATAS
SAHAM PERUSAHAAN KEPADA MANTAN
SUAMINYA UNTUK KEDUA ANAK MEREKA.
DIDAKWA MELAKUKAN PERCOBAAN
EKSPLOITASI ANAK.
SETELAH
KARMINAH
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MENAGIH JATAH
HUKUM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
HUKUM
ANGLING ADHITYA/DETIKCOM
P
ESAN yang dikirim Co dan Ca, yang
baru berusia 12 dan 10 tahun, ternyata
berbuntut panjang. Medio Juli 2012,
dua kakak-adik tersebut mengirim
pe san ke akun Facebook Gerhard Bessler. Ger-
hard, atau yang disapa Gerry, dalam pesan itu
tak lain adalah komisaris sebuah perusahaan di
Semarang, Jawa Tengah, tempat ayah mereka,
Vincent A. Cantaert, menjabat direktur.
Melalui pesan itu Co dan Ca meminta ban-
tuan. Kedua bocah itu menulis bahwa ibu me-
reka, Karminah, 38 tahun, menangis setiap hari
lantaran sang ayah ingkar janji untuk membagi
saham perusahaannya kepada mereka. Dia
juga berjanji memberi keuntungan (perusaha-
an) setiap tahun, tapi sampai 5 tahun dia tidak
melakukan, begitu antara lain isi surat yang
ditulis dalam bahasa Inggris tersebut.
Tak lama setelah pesan itu dikirim, pada 26 Juli
2012 Vincent melaporkan Karminah ke Kepolisian
Resor Kota Besar Semarang. Vincent menuduh
mantan istrinya itu melakukan tindak pidana
percobaan eksploitasi anak. Laporan tersebut
membuat Karminah dijerat sejumlah pasal, antara
lain Pasal 77 subsider Pasal 88 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak, juncto Pasal 53 ayat 1 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP).
Sejak Maret lalu perkara tersebut bergulir
di Pengadilan Negeri Semarang. Pada sidang
yang dipimpin ketua majelis hakim Maryana,
Rabu, 11 Juni 2014, jaksa dari Kejaksaan Negeri
Karminah ingin
memperjuangkan hak-hak
kedua anaknya.
HUKUM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
GETTY IMAGES
Semarang menuntut Karminah 2 tahun penjara
dan membayar ganti rugi Rp 2.500.000 subsi-
der 3 bulan kurungan.
Kasus hukum yang menimpa warga Perumah-
an Villa Aster, Srondol, Semarang, itu berawal dari
pernikahannya dengan Vincent pada 2001. Per-
jumpaan keduanya bermula dari hubungan bisnis.
Vincent adalah konsumen per alatan komputer di
perusahaan tempat Karminah bekerja.
Dari perkawinan itu mereka dikaruniai dua
anak; Co lahir pada 2002, dan Ca dua tahun
kemudian. Namun, setelah empat tahun meni-
kah, rumah tangga mereka dirundung masalah.
Pada 2 November 2006, Karminah melaporkan
suaminya ke polisi karena ia mengalami keke-
rasan dalam rumah tangga.
Di tengah proses hukum yang bergulir, kedu-
anya sepakat berpisah. Vincent dan Karminah
juga membicarakan harta gana-gini dan hak
asuh anak mereka. Namun Vincent meng-
ajukan syarat: Karminah diminta mencabut
laporannya. Saya cabut, kemudian terjadi ke-
sepakatan damai, kata Karminah saat ditemui
majalah detik, Selasa, 17 Juni lalu.
Salah satu isi kesepakatan damai itu antara lain
kedua anak mereka mendapat 12,5 persen dari
saham yang diwakilkan ibu dengan menunjuk
ayah sebagai manajer. Kalau profit (keuntungan)
dibagi ke anak lewat ibu untuk kepentingan anak,
ujarnya.
Karminah mengakui mantan suaminya itu
sudah menafkahinya untuk biaya pendidikan dan
kesehatan dua anak mereka. Namun pembagian
keuntungan dan kepemilikan saham, sesuai per-
janjian, tak pernah dipenuhi sejak 2006 hingga
2012. Karminah sudah dua kali melayangkan so-
masi. Lalu tebersit idenya untuk meminta bantu-
an Gerhard Bessler, rekan kerja eks suaminya itu.
Tapi saya tidak tahu bagaimana menghubungi
partnernya, yang biasa kami panggil Gerry itu,
tutur Karminah.
HUKUM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Nah, anak pertamanya, Co, ternyata ber-
teman dengan Gerry melalui Facebook. Atas
dasar itulah Karminah meminta kedua anaknya
mengirim pesan melalui media sosial tersebut.
Pesan ini yang akhirnya membawa Karminah
ke kursi pesakitan sebagai terdakwa kasus eks-
ploitasi anak.
Dalam pemeriksaan, Karminah dituding
sebagai orang yang mengetik pesan
kepada Gerry. Setidaknya ada 3
dakwaan yang dituduhkan, yaitu
melakukan percobaan eks-
ploitasi ekonomi, diskriminasi
anak, dan eksploitasi anak.
Dalam berkas tuntutan
yang dibacakan jaksa Meta
Permatasari pada Rabu dua
pekan lalu, disebutkan, berda-
sarkan keterangan para saksi
dan barang bukti, terdakwa Kar-
minah terbukti melakukan tindak
percobaan eksploitasi terhadap
anak kandungnya untuk kepentingan
pribadi. Terdakwa juga memberi keterang-
an berubah-ubah, ucapnya.
Jaksa juga menyebut kedua anak itu sengaja
dipengaruhi untuk melakukan pemerasan terha-
dap saksi pelapor Vincent Cantaert, eks suami
terdakwa, untuk memperoleh harta. Karminah
juga dituduh mengancam akan mempublikasikan
kepada media apabila tidak mendapat bagian
saham dan keuntungan perusahaan.
Terdakwa juga memberikan kesaksian yang
tidak benar terkait rumah dan mobil yang diberi-
kan saksi pelapor sebagai kompensasi nikah, kata
jaksa Meta, yang menyebut memiliki bukti-bukti
yang mendukung hal itu.
Vincent memperkarakan mantan istrinya
itu lantaran merasa dipersulit menemui kedua
anaknya. Bos perusahaan berusia 59 tahun,
yang sudah 15 tahun menetap di Semarang, itu
beberapa waktu lalu mengatakan pemidanaan
bekas istrinya itu dilakukan karena semua upa-
ya gagal, termasuk mediasi.
Saat memberi keterangan di pengadilan,
Vincent juga membantah tuduhan Karminah.
Dia menegaskan telah menghibahkan sebuah
rumah seharga Rp 400 juta, uang tunai lebih
dari Rp 1 miliar, hingga asuransi senilai puluhan
juta rupiah untuk kedua anaknya itu. Sedang-
kan untuk Karminah, Vincent mengaku telah
membelikan sebuah mobil baru.
Vincent
memperkarakan
mantan istrinya itu
lantaran merasa
dipersulit menemui
kedua anaknya.
HUKUM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Pengacara terdakwa,
Evarisan.
ANGLING ADHITYA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Kuasa hukum Karminah dari Lembaga
Bantuan Hukum Semarang, Evarisan, meni-
lai telah terjadi penyimpangan hukum UU
Perlindungan Anak dalam peradilan kliennya.
Sebab, polisi dan jaksa hanya menggunakan
pe san di media sosial sebagai bukti, materi
yang masuk dalam UU Informasi dan Tran-
saksi Elektronik.
Peradilan sesat dimulai dari penyidikan
di kepolisian sampai persidangan. Jika nanti
putusannya bersalah dan menggunakan UU
Perlindungan Anak, hakim menjadi pelaku per-
adilan sesat, ujarnya saat ditemui di kantor
LBH Semarang.
Apalagi, perjanjian pembagian jatah saham
yang disepakati Vincent dan Karminah juga ti-
dak gamblang. Yang dilakukan Mbak Karminah
adalah bentuk perjuangan ibu mendapatkan
hak-hak anaknya, tutur Evarisan.
Adapun Karminah membantah tuduh-
an telah mempersulit Vincent menemui
anak-anaknya. Ia mengklaim Vincent sering
bertemu dengan Co dan Ca, bahkan sempat
mengajak ke luar negeri. Sejak cerai, ada
kesepakatan hari Sabtu dan Minggu Vincent
bertemu anak-anak, ucapnya.
Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Perlin-
dungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan,
penggunaan anak sebagai tameng untuk mem-
peroleh harta memang tidak diperbolehkan.
Karena, kalau sudah berpisah, harta dibagi dua.
Setengah suami dan setengah untuk istri, yang
nantinya akan diwariskan pada anak-anak, kata
dia.
Pekan ini persidangan memasuki tahap
pembelaan. Pro dan kontra masih akan ber-
lanjut. ANGLING ADHITYA PURBAYA (SEMARANG), JAFFRY PRABU
PRAKOSA | M. RIZAL
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KRIMINAL
I
L
U
S
T
R
A
S
I
:

E
D
I

W
A
H
Y
O
N
O
SEORANG GADIS BELIA ASAL INDRAMAYU DIPAKSA
BEKERJA 15 JAM PER HARI MELAYANI PRIA HIDUNG
BELANG DAN TIDAK DIGAJI. DISELAMATKAN
SEORANG PENGUNJUNG.
AWAS,
SINDIKAT
PENJUAL
GADIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
P
INTU masuk sebuah tempat hiburan
malam di Jalan Pangeran Jayakarta,
kawasan Mangga Besar, Jakarta Pu-
sat, itu tak pernah sepi. Beberapa pria
berlalu-lalang melalui pintu yang dijaga petugas
keamanan berbadan tegap dan berkaus ketat.
Semakin malam, bangunan berkelir ungu yang
di dalamnya terdapat bar hingga layanan pijat
plus-plus itu kian ramai.
Begitu masuk, terlihat pemandangan meng-
goda. Sejumlah perempuan muda berpakaian
minim tengah bercengkerama. Beberapa lain-
nya duduk berjajar di sebuah ruangan yang
dibatasi dinding kaca. Silakan pilih, Bos, se-
SIGIT PAMUNGKAS/REUTERS
Dua pekerja seks muda
menanti pelanggan di
kawasan prostitusi Dolly,
Surabaya.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KRIMINAL
orang perempuan cantik berusia 30 tahunan
tiba-tiba menyapa, sembari menunjuk ke arah
deretan perempuan muda di ruang kaca layak-
nya akuarium itu.
Perempuan yang diduga sebagai muncikari di
tempat hiburan itu lalu berpromosi. Lihat saja
sendiri ceweknya. Cantik-cantik, masih pada
muda, Bos, ujarnya. Para perempuan muda
di balik kaca itu bisa diajak kencan dengan
kamuflase sebagai terapis pijat. Untuk tiap satu
jam berkencan, tamu mesti merogoh kocek Rp
300-400 ribu.
Karena itu, selain bar, tempat hiburan ter-
sebut menyediakan sejumlah kamar. Ada dua
kelas kamar, yakni VIP dan kamar biasa. Ma-
sing-masing dilengkapi kamar mandi di dalam.
Di tempat itulah S, yang baru berusia 15 tahun,
diduga dipekerjakan. Gadis di bawah umur asal
Indramayu, Jawa Barat, itu dipaksa menjadi
pekerja seks.
Gadis berkulit putih dengan rambut panjang
sebahu itu kini diamankan oleh Komisi Nasional
Perlindungan Anak. Ia berhasil lolos dari tempat
tersebut beberapa waktu lalu setelah diselamat-
kan seorang pengunjung. Kepada majalah detik
yang menemuinya di kantor Komnas Perlindung-
an Anak, Jumat, 13 Juni lalu, S mengaku terdampar
di lembah hitam sejak awal April lalu. Ia datang
ke Ibu Kota lantaran dipaksa seorang bernama
Peppi, teman kakaknya.
S menuturkan, awalnya Peppi menawarinya
bekerja di sebuah rumah makan di Jakarta. Ka-
DETIKCOM
Sejumlah gadis belia pekerja
seks menanti pelanggan
di pinggir sebuah jalan di
Jakarta.
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
rena terpengaruh oleh bujuk rayu Peppi, gadis
itu manut saja. Namun, sesampai di Jakarta, S
ternyata diinapkan di sebuah hotel di bilangan
Mangga Besar. Di hotel itulah petaka itu terjadi.
Di situ Peppi mengenalkan S dengan se-
orang pria berinisial A, yang diduga sebagai
muncikari yang malang melintang di sejumlah
tempat hiburan di kawasan itu. S kemudian di-
beri uang Rp 3 juta, dengan syarat, ia melepas
keperawanan kepada A.
Karena ketakutan dan tidak mengenal siapa
pun di Jakarta, gadis itu tak kuasa menolak. Al-
hasil, keperawanan S hilang direnggut A malam
itu. Sejak saat itulah, saya dipaksa A melayani
tamu setiap malam. Ada tiga sampai empat
orang dalam semalam, ucap perempuan lulus-
an sekolah dasar tersebut.
Tidak hanya dipaksa menjadi budak seks, S
juga sering mengalami kekerasan fisik setelah
dijual kepada T untuk dipekerjakan di bar-
SIGIT PAMUNGKAS/REUTERS
Seorang pekerja
seks tengah menanti
pelanggan di sebuah
kawasan prostitusi.
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Basuki Tjahaja Purnama
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM
nya. Pekerjaan S adalah menemani minum
pengunjung, dan harus mengikuti permintaan
tamu jika diajak ngamar. Kalau ia menolak,
perlakuan kasar telah menunggu.
T diduga menyekap S di sebuah mes bersama
30 wanita lain. Menurut S, dia adalah perem-
puan paling muda. Karena paling muda
dan memiliki wajah ayu, S sering dipilih
tamu untuk diajak berkencan. Hal itu
rupanya membuat perempuan lain di
tempat tersebut cemburu. Itu sebab-
nya, ia sering mendapat perlakuan
kasar, baik oleh pekerja seks di tempat
itu maupun oleh penjaga.
Jam kerja S juga lebih
panjang, 15 jam per hari.
Sementara di tempat
A ia dipekerjakan dari
pukul 14.00 hingga
02.00 WIB, di tempat
hiburan yang dike-
lola T itu S harus
bekerja dari pukul
12.00 hingga pukul
03.00 WIB. Parah-
nya lagi, selama bekerja dengan T, ia mengaku
tak pernah mendapat gaji. Praktis, gadis itu
hanya mengandalkan uang tip dari tamu yang
berkencan dengannya. Padahal ia harus meme-
nuhi kehidupan ibunya di Indramayu.
Dikatakan S, ibu kandungnya pernah datang
menjenguk. Namun niat itu dihalangi penjaga.
S terpaksa menanggung hidup sang ibu selama
di Jakarta, dengan meminjam uang Rp 2,4 juta
kepada orang lain. Sekarang utang itu sudah
lunas, katanya.
Penyiksaan yang dia alami berakhir setelah
seorang pengunjung membawa kabur S dari
cengkeraman si muncikari. Aktivis sebuah
lembaga swadaya masyarakat yang menyamar
sebagai tamu tempat hiburan itu lalu memba-
wa S menemui Ketua Komnas Perlindungan
Anak Arist Merdeka Sirait. Kini, korban dalam
pendampingan komisi itu.
Kami akan mendampingi dulu dia di rumah
aman (safe house) selama 1-2 minggu. Sambil
menunggu kondisinya membaik. Kami juga
akan mencari orang tuanya karena S selalu
meminta pulang, ujar Arist.
Selain kepada polisi, Komnas Perlindungan
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014 MAJALAH DETIK 20 - 26 JANUARI 2014 MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Anak akan melaporkan kasus tersebut kepada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini berkaitan
dengan izin tempat hiburan di kawasan Jakarta
Pusat itu. Ini jelas praktek trafficking. Dibawa
dari Indramayu oleh seorang calo atau peranta-
ra yang juga (anggota) sindikat bernama Peppi
mencari gadis lugu di desa, tuturnya.
Ditemui di kantornya, Pelaksana Tugas Gu-
bernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
mengaku kesulitan mengatasi pelacuran di Ja-
karta seperti saat ia menjabat Bupati Belitung
Timur. Saat itu, Dewan Perwakilan Rakyat Dae-
rah memaksanya menutup warung-warung
yang pedagangnya adalah wanita yang kerap
bercelana pendek. Saat itu, pria yang akrab di-
sapa dengan sebutan Ahok tersebut menolak
permintaan Dewan.
Saya menolak karena (hal itu) bukan tindak-
an asusila bagi saya. Kalau di Aceh, iya. Kalau
dia (pedagang warung itu) menjual diri, bukti-
nya mana? ucap Ahok lantang.
Kendati begitu, Ahok berjanji akan meme-
rangi pelacuran di Ibu Kota. Ia juga menantang
organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki data soal pelacuran di tempat hiburan
di Jakarta tersebut untuk menyerahkan kepada
Pemerintah Provinsi DKI. Justru saya mau
minta sama ormas. Ormas yang lebih tahu,
katanya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah
Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto juga
mengakui kesulitan menangani kasus perda-
gangan orang. Sebab, mereka kan jadi PSK
untuk memenuhi kebutuhan hidup walaupun
itu tidak dibenarkan, ujarnya secara terpisah.
Rikwanto berjanji akan mengusut kasus itu.
AGUNG PAMBUDHY/DETIKCOM
Komisaris Besar Rikwanto
Sulit menangani kasus perdagangan
orang. Sebab, mereka kan jadi PSK
untuk memenuhi kebutuhan hidup walaupun itu
tidak dibenarkan.
Polisi akan bertindak jika ada data-data yang
menguatkan. Namun, saat ditemui pada Rabu,
18 Juni lalu, Rikwanto mengatakan Polda Me-
tro Jaya belum menerima laporan soal dugaan
perdagangan orang tersebut dari Komnas Per-
lindungan Anak. JAFFRY PRABU PRAKOSO | DEDEN G.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SIKAP PRABOWO, YANG MENGAKU SEJALAN DENGAN
PANDANGAN JOKOWI SAAT DEBAT CAPRES, MENJADI BAHAN
SINDIRAN. OLEH KUBU PRABOWO, HAL ITU DINILAI SEBAGAI
KEUNGGULAN EKS DANJEN KOPASSUS ITU.
SAAT
PRABOWO
DUKUNG
JOKOWI
P
EMILIHAN presiden dan wakil
presiden 2014 kian dekat. Debat
calon presiden dan calon wakil
presiden, yang digelar Komisi
Pemilihan Umum, pun menjadi ajang
yang ditunggu-tunggu masyarakat untuk
memantapkan pilihannya.
Debat putaran kedua, antara capres
Prabowo Subianto dan Joko Widodo
tanpa didampingi cawapresyang dihe-
lat di Hotel Gran Melia, kawasan Kuning-
an, Jakarta Selatan, Minggu malam, 15
Juni lalu, diwarnai momen menarik. Yaitu
saat Prabowo mengaku sejalan dengan
pandangan Jokowi.
Ketika itu, di atas panggung, capres no-
mor urut satu dan dua tersebut sedang
berdebat tentang ekonomi kreatif. Jokowi
memaparkan pandangannya mengenai
ekonomi kreatif, seperti musik, animasi,
seni pertunjukan, video, dan desain. Me-
nurut mantan Wali Kota Solo itu, produk
kreatif yang diisi oleh orang-orang muda
tersebut perlu mendapat dukungan dari
pemerintah.
Menanggapi pendapat Jokowi, Prabo-
wo tiba-tiba menyatakan hal mengejut-
SISI LAIN CAPRES
SISI LAIN CAPRES
kan. Ia meminta maaf kepada tim pe-
nasihatnya, sebelum kemudian berterus
terang mendukung pandangan Gubernur
DKI Jakarta nonaktif tersebut.
Tim penasihat saya bilang, Apa pun
nanti jangan pernah setuju apa yang
disampaikan Saudara Joko Widodo. Tapi
saya ini bukan politisi profesional, kata-
nya. Kalau ide yang bagus, saya harus
bilang bagus. Saya, ya sejalan dengan
(pandangan) Saudara Joko Widodo.
Setelah mengucapkan hal itu, di luar
perkiraan, bekas Komandan Jenderal
Komando Pasukan Khusus (Danjen Ko-
passus) TNI Angkatan Darat itu beranjak
dari tempat duduknya dan menghampiri
Jokowi. Ia lalu mengajak Jokowi bersalam-
an sembari cipika-cipiki (cium pipi kanan
dan kiri). Jokowi, yang menyambut salam
Prabowo, cuma mesam-mesem.
Maaf, kali ini saya enggak mengikuti
nasihat tim penasihat saya, ujar Prabowo
saat kembali ke mimbarnya. Dia sesekali
menengok ke arah tempat duduk kubu
pendukung dan tim suksesnya, sem-
bari melambaikan tangan. Hadirin pun
bersorak melihat aksi spontan Prabowo
tersebut. Suasana debat beberapa saat
menjadi cair.
Setelah menyalami Jokowi, Prabowo
menyinggung soal putra tunggalnya,
Didit Hediprasetyo, yang hadir dalam
acara debat itu bersama sang ibu, yang
juga mantan istri Prabowo, Siti Hediati
Hariyadi atau Titiek Soeharto. Prabowo
menyebut anaknya itu bergerak di bidang
ekonomi kreatif. Anak saya desainer, dia
juga muncul di mancanegara. Jadi, kalau
soal itu, saya dukung Saudara Joko Wido-
do, ya, tuturnya sambil tertawa.
Seusai debat, kepada wartawan, Jokowi
merespons positif aksi Prabowo terse-
but. Bagus, kan, itu berarti mendukung
saya, ucapnya. Sementara, Prabowo
menyebut suasana debat dirinya dengan
Jokowi penuh persahabatan.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Peme-
nangan Jokowi-Jusuf Kalla, Hasto Kris-
tiyanto, menyindir sikap Prabowo itu.
Menurut Hasto, pernyataan dukungan
itu menunjukkan tingkat pemahaman
Prabowo soal ekonomi kreatif. Setelah
Jokowi memberi penjelasan, Prabowo
baru paham apa yang dimaksud ekonomi
kreatif, katanya. Hasto juga menganggap
pernyataan spontan itu menunjukkan
pengakuan Prabowo terhadap kualitas
capres Jokowi.
Sebaliknya, Ketua Majelis Pertimbang-
an Partai Amanat Nasional Amien Rais,
yang berada di kubu Prabowo, menga-
takan hal itu menunjukkan sifat kesa-
tria yang dimiliki Prabowo. Jagonya itu,
menurut Amien, juga lebih menguasai
isu, baik secara lokal maupun global,
ketimbang Jokowi saat debat.
Pak Prabowo menunjukkan sifat
merangkul, kesatria, jujur. Jadi, ketika dia
setuju dengan pendapat Pak Jokowi, dia
mengatakan setuju, tidak harus berseng-
keta, berselisih, ujar Amien. Menurut
dia, sikap itu menjadi keunggulan buat
Prabowo. Nah, bagaimana penilaian
Anda? n
DANU DAMARJATI, M. IQBAL | DIMAS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Debat
tanpa Sengat
TIM SUKSES MEMANFAATKAN UNDANG-UNDANG BUAT
MENCEGAH MODERATOR MENCECAR KANDIDAT MEREKA. DEMI
MENYELAMATKAN CITRA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
DI MATA PEMILIH.
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
E
KONOM Aviliani semestinya bisa
mencetak rekor dengan menjadi mo-
derator acara debat kandidat di tiga
pemilihan presiden yang berbeda.
Namun, setelah memandu acara debat pada
2004 dan 2009, tahun ini Aviliani memilih jadi
penonton saja.
Ia memang diundang Komisi Pemilihan
Umum buat jadi calon moderator untuk debat
capres sesi kedua soal pembangunan ekonomi
dan kesejahteraan sosial pada Minggu, 15 Juni
2014. Kemarin saya diundang, tapi tidak mau,
ujar Aviliani kepada majalah detik.
Dia mengaku tidak sreg dengan tugas mode-
rator dalam acara debat menjelang pemilihan
presiden 2014. Kalau dulu moderator banyak
bertanya, tapi sekarang kan bertanya, lalu
diam.
Menurut Aviliani, pada 2009 dia menyusun
sendiri pertanyaan yang akan diajukan kepada
calon presiden dan wakil presiden. Sedangkan
dalam debat tahun ini, pertanyaan mesti didis-
kusikan dengan KPU.
Ia cemas, semakin banyak yang tahu, sema-
kin besar peluang dituding curang seandainya
soal-soal itu bocor. Kalau kenapa-kenapa,
habislah, kan kita ada di situ, ujarnya.
Kekhawatiran Aviliani bukan tidak beralasan.
Rumor soal pembocoran pertanyaan menguar
ketika komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay,
bertemu dengan anggota tim sukses pasangan
Joko Widodo-Jusuf Kalla, Trimedya Panjaitan, di
Senayan, Jakarta. Mereka mengaku pertemuan
itu tidak disengaja.
Menjelang debat kedua soal ekonomi, ber-
Dua pasang calon presiden dan
wakil presiden mengikuti acara
debat capres di Hotel Gran Melia,
Jakarta Selatan, Minggu, 15 Juni
2014.
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
edar pesan pendek yang menuding moderator
Ahmad Erani Yustika. Pakar ekonomi Univer-
sitas Brawijaya, Malang, ini disebutkan berpe-
luang membocorkan pertanyaan kepada kubu
Jokowi-JK lantaran pernah masuk dalam tim
pakar Kalla pada pemilihan presiden 2009.
Moderator memang jadi bulan-bulanan. Pakar
hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Zainal Arifin Mochtar, yang memandu debat
perdana, dikritik karena tidak menanyakan soal
hak asasi manusia dan lebih sibuk mengurusi
tepuk tangan penonton di studio.
Erani juga dianggap terlalu datar dalam me-
mandu debat. Erani mengakui kurang tajam,
tapi itu karena moderator dilarang mengeks-
plorasi jawaban capres.
Moderator harus diberi kewenangan mem-
perdalam jawaban, kata Erani. Itu kan tidak
diperbolehkan, itu kesepakatan KPU dengan
tim sukses.
Zainal membenarkannya. Tim sukses, kata
dia, memakai Undang-Undang Nomor 42 Ta-
hun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden buat mencegah moderator
mencecar para kandidat.
Dalam pasal 39, moderator diharuskan ber-
asal dari kalangan profesional dan akademisi.
Lalu, selama debat, bahkan setelahnya, mode-
rator dilarang memberi komentar, penilaian,
dan kesimpulan atas hal-hal yang disampaikan
setiap calon.
Yang disayangkan Zainal, pasal itu diartikan
moderator tidak boleh meminta penjelasan
lebih lanjut. Misalnya saya bilang penjelasan
Anda kurang lengkap, bisa dilengkapi lagi?
kata Zainal. Kata saya kurang lengkap itu kan
sudah sebuah kesimpulan. Itu dilarang.
Menurut Zainal, idealnya, moderator boleh
terus mengejar jawaban calon seperti dalam
debat kandidat presiden di Amerika Serikat.
KPU dianggapnya tak berani menampilkan
debat yang serius. KPU kan menginginkan
pemilu yang aman, tidak ribut-ribut.
Bagi Zainal, sikap KPU itu menguntungkan
tim sukses, yang ingin mengamankan kandidat
masing-masing supaya tidak terlihat bodoh ka-
rena kerepotan menjawab pertanyaan. Akhir-
nya, kata dia, ajang debat tidak lebih dari pang-
gung pertunjukan agar para kandidat kelihatan
cerdas. Memang kalau sifatnya hanya untuk
Moderator
harus diberi
kewenangan
memperdalam
jawaban.
Ahmad Erani Yustika
BERITA JATIM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
eksis, ya, yang kemarin itu cukup.
Debat memang jadi penting buat para calon
presiden dan wakil presiden. Hasil survei Cyrus
Network menyebutkan sekitar 30 persen pe-
milih menjadikan debat sebagai dasar membe-
rikan dukungan.
Namun Hadar membantah adanya pemba-
tasan terhadap moderator. Tidak. Tidak ada
itu, ujarnya.
Dia mengatakan segmen kedua setiap debat
adalah waktu moderator mendalami visi dan
misi yang disampaikan para kandidat. Mode-
rator, tuturnya, diberi otoritas menilai bagian
mana yang belum atau kurang jelas.
Hadar menjelaskan pertanyaan pada sesi itu
disusun sendiri oleh moderator dibantu tim
ahli KPU. Jadi ruang moderator cukup besar,
bukan tinggal baca pertanyaan, katanya.
Dalam Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2014
soal Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden memang diatur ketentuan tek-
nis debat dibuat oleh Komisi setelah berkoor-
dinasi dengan tim sukses. Zainal mengatakan
topik debat juga dirumuskan KPU dengan tim
sukses.
Poin-poin dalam tema, ujar Zainal, disusun
tim ahli. Lalu semua itu dibicarakan bersama
KPU dan tim sukses. Karena harus atas perse-
tujuan dengan tim sukses itulah, kata dia, ma-
salah hak asasi manusia tak masuk dalam debat
dan akhirnya dipertanyakan banyak pihak.
Namun Hadar membantah anggapan bahwa
tim sukses ikut campur sampai pada konten
Tap untuk melihat
Video
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
atau pertanyaan. Dia mengatakan tim sukses
hanya diajak bicara soal format, lama debat,
pemilihan moderator, dan pengaturan duduk.
Kewenangan timses tidak pada konten atau
pertanyaan, ujarnya.
Anggota tim sukses Jokowi-JK, Alexander
Lay, mengatakan pihaknya hanya menerima
kisi-kisi dari KPU. Dari situ diantisipasi perta-
nyaannya, tuturnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mem-
bantah jika dikatakan menekan moderator.
Ia bahkan merasa tidak puas dengan format
debat KPU itu. Ia melihat pembagian segmen
yang terlalu banyak membuat Prabowo dan
Hatta tidak bisa menjelaskan dengan detail
pemikiran mereka.
Ini debat atau tanya-jawab, sih? ujarnya.
Kalau debat, (seharusnya) bisa menjelaskan
sejelas-jelasnya.

Di tengah-tengah acara debat, Jusuf Kalla


melontarkan pertanyaan. Kerja saya bagus
kan, Bu?
Tanpa perubahan ekspresi wajah, yang dita-
nya menjawab enteng. Ya, ndak, dong.
Tawa penonton di studio syuting acara debat
calon presiden 2009 pun pecah mendengar ja-
waban Megawati Soekarnoputri itu. Kalla dan
calon petahana Susilo Bambang Yudhoyono
ikut tertawa lepas.
Suasana debat capres 2014 sesi
pertama yang diikuti pasangan
Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf
Kalla, Senin, 9 Juni 2014
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Debat presiden tentang kemiskinan dan
pengangguran pada 2009 itu memang bebe-
rapa kali memancing tawa penonton, terutama
ketika calon presiden saling menyindir kebijak-
an rivalnya.
Padahal ketika itu diduga debat akan berja-
lan tegang. Pasalnya, saat pengambilan nomor
urut pemilihan presiden, Mega dan Yudhoyono
kelihatan dingin saat bersalaman.
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa Mega
enggan bertegur sapa dengan Yudhoyono,
yang pada 2004 mengalahkannya dalam pemi-
lihan presiden. Presiden Yudhoyono dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla juga baru saja pecah kongsi,
dan masing-masing maju bersama pasangan
baru.
Dalam debat yang dipandu oleh Aviliani
itu, Yudhoyono tancap gas dengan menyitir
penjualan aset dan privatisasi perusahaan
pada era Mega. Ia juga mengkritik Kalla, yang
mengangkat isu impor gandum untuk mi in-
stan, yang merugikan petani Indonesia.
Yang dimakan Pak Kalla mungkin mi yang
kandungannya gandum. Yang saya makan
sudah dicampur dengan sagu, singkong, dan
sukun dari petani kita, kata Yudhoyono sambil
tersenyum. Sindiran itu disambut tawa penon-
ton. Kalla juga ikut tertawa.
Tak mau kalah, Kalla menyindir Yudhoyono
soal renegosiasi harga gas Tangguh. Bapak
sudah kasih keppres tapi tidak jalan-jalan juga,
ujarnya. Penonton tertawa lagi dan Yudhoyono
hanya tersenyum.
Meski tidak disediakan sesi khusus buat para
calon presiden untuk saling bertanya, mereka
terus melontarkan kritik lewat pemaparannya.
Ya, kalau dulu kan debatnya berasa, emosi
masing-masing kandidat itu enggak ada, dan
suasananya lebih cair, kata Aviliani.
Menurut dia, format debat pada 2009 itu
merupakan penyederhanaan dari lima tahun
sebelumnya. Pada 2004, Aviliani hanya men-
jadi moderator, sementara penanyanya tiga
orang panelis, di antaranya Mari Elka Pangestu
dan Faisal Basri.
Hilangnya panelis membuat Aviliani sebagai
moderator bebas menyusun pertanyaan. Dia juga
membatasi topik dan mengunci para kandidat
hanya membahas fakta serta data yang ia sajikan.
Aviliani menuturkan debat sekarang ini ber-
Ya, kalau dulu kan
debatnya berasa,
emosi masing-
masing kandidat
itu enggak ada, dan
suasananya lebih
cair.
ANTARA
Aviliani, moderator debat capres
pada 2009 dan 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
beda. Kalau orang bilang sih garing, banyak
pertanyaan yang jawaban keduanya enggak to
the point, ujarnya. Kemarin seolah-olah terlalu
umum dan tidak fokus.
Namun Hadar Nafis Gumay merasa debat
2014 justru lebih maju ketimbang debat pada
2009. Format saling tanya-jawabnya lebih
panjang sekarang, ujarnya.
Bahkan, kata Hadar, KPU akan menambah por-
si waktu pada segmen kandidat bertanya kepada
rivalnya. Menurut saya, lebih hidup sekarang dan
tentunya lebih banyak ditonton orang. Semua
orang membicarakan ini. PASTI LIBERTI M., MONIQUE
SHINTAMI, ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI | OKTA WIGUNA
Debat capres 2009 yang diikuti
Megawati, Susilo Bambang
Yudhoyono, Jusuf Kalla.
PRESIDENRI.CO.ID
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
R
APAT-RAPAT itu diadakan selama seminggu di rumah
sosiolog Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo. Ketika
para mahasiswa mencari dan menyiapkan konsumsi,
Imam bersama dosen politik Eep Saefulloh Fatah dan pakar
hukum Harkristuti Harkrisnowo menyusun pertanyaan.
Pada 1999 itu, mereka menggelar debat calon presiden
di kampus Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta Pusat.
Beberapa nama yang menjadi jagoan dari partai-partai
politik yang ikut pemilu pada 1999 diundang.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
yang menang pemilu, Megawati Soekarnoputri, tak hadir,
begitu pula Abdurrahman Wahid. Tapi Amien Rais, Yusril Ihza
Mahendra, Didin Hafidhuddin, dan Sri Bintang Pamungkas me-
menuhi undangan.
Debat dengan panelis Imam, Eep, dan Harkristuti Harkris-
nowo itu memanas ketika Yusril menyitir pemahaman hukum
tata negara Amien Rais. Bagaimana Saudara ini. Sebagai calon
presiden, sejarah ketatanegaraan kita saja tidak tahu.
Amien menyerang balik. Wah, ini sudah mulai arogan sedikit.
Bagi saya, Yusril ini adik saya jauh, bicara bahasa Inggrisnya saja
masih belepotan, ujarnya.
Imam Prasodjo masih ingat memanasnya debat itu. Ya men-
cubitlah, tapi ya biasalah, masih dalam koridor tidak menyakiti.
Bagi Imam, nilai debat pertama setelah Orde Baru tumbang
itu adalah mendesakralisasi jabatan presiden. Kalau dulu kan
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
PANASNYA
DEBAT PERTAMA
DI SALEMBA
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
jabatan presiden terlalu tinggi, seperti enggak boleh ditanya
gitu kan, tidak boleh dikuliti, ujarnya.
Imam mengatakan debat seharusnya menjadi sarana me-
ngetahui pemikiran seorang calon presiden. Bahkan, kata
dia, debat jadi tempat mereka ditanyai mengenai hal yang
sifatnya sensitif.
Memang saat itu, kata Imam, hasil debat tak berpengaruh
pada siapa yang jadi presiden karena belum ada pemilihan
langsung. Sehingga itu lebih ke arah bagaimana membangun
kultur, bagaimana pejabat publik, terutama presiden, tidak boleh
tidak ditanya, kata Imam. Harus ada tradisi presiden itu boleh
ditanya secara detail tentang track record-nya, sesuatu yang di-
anggap tabu.
Pada 2004, KPU mengadopsi debat kandidat ini sebagai
bagian dari masa kampanye calon presiden dan wakil presiden.
Debat juga tak hanya pada pemilihan presiden, tapi juga pada
pemilihan kepala daerah.
Pada 2008, DPR mengesahkan Undang-Undang tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Debat kandidat
pun jadi bagian yang diatur dalam udang-undang itu. Paling ti-
dak ini sudah menjadi tradisi. Paling tidak saya bahagia, jalannya
semakin baik, ujarnya. MONIQUE SHINTAMI | OKTA WIGUNA
Pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar mengikuti debat calon presiden
pada 1 Juli 2004.
GETTY IMAGES
FOKUS
KONTROVERSI DKP PRABOWO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KOMISI Pemilihan Umum meneruskan debat antarkandidat
calon presiden dan wakil presiden yang diadakan sejak 2004.
Formatnya mirip debat kandidat presiden di Amerika Serikat,
yang dipandu satu moderator merangkap penanya.
Dengan menipisnya selisih elektabilitas antara pasangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla,
debat ini diharapkan masing-masing calon buat memikat
calon pemilih yang masih bimbang menentukan jagonya.
Apalagi, ada lebih dari 60 juta pemilih pemula yang diper-
kirakan tidak tahu rekam jejak para kandidat ini. Berikut ini
fakta seputar debat calon presiden dan wakil presiden pada
pemilihan presiden 2014.
Pembangunan, Demokrasi, Pemerintah yang Bersih, dan Negara Hukum
(9 Juni 2014, antarpasangan capres-cawapres, moderator Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gadjah Mada)
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial
(15 Juni 2014, antarcapres, moderator Ahmad Erani Yustika dari Universitas Brawijaya)
Politik Internasional dan Ketahanan Nasional
(22 Juni 2014, antarcapres, moderator Hikmahanto Juwana dari Universitas Indonesia)
Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek
(29 Juni 2014, antarcawapres)
Pangan, Energi, dan Lingkungan
(5 Juli 2014, antarpasangan capres-cawapres)
BEREBUT
PEMILIH GALAU
187 JUTA
Jumlah pemilih yang dicoba
dipengaruhi lewat debat.
60 JUTA
Pemilih pemula berusia 16-20 tahun yang
tidak tahu rekam jejak kandidat.
5%
Pemilih yang belum menentukan
pilihan 2,9% condong ke Jokowi-JK,
0,8% cenderung ke Prabowo-Hatta,
sisanya merahasiakan pilihannya.
12,5%
Selisih elektabilitas kedua
pasangan kandidat,
Prabowo-Hatta 41,1% :
Jokowi-JK 53,6%.
30%
Pemilih yang menjadikan debat
sebagai dasar menentukan pilihan.
50.000 +
Jumlah pencarian di Google dengan kata kunci debat capres.
(Mulai tergerus oleh Piala Dunia 2014)
500.000 +
Jumlah pencarian di Google dengan kata kunci jadwal debat capres.
(Urutan teratas kata kunci pencarian pada 9 Juni 2014)
HAM & KORUPSI
Kata yang paling diperbincangkan pengguna Facebook Indonesia
selama debat pertama.
CAPRES, EKONOMI, TOL LAUT, TPID
Kata yang paling diperbincangkan pengguna
Facebook Indonesia selama debat kedua.
ARDHI SURYADHI, TRISNO HERIYANTO, MUHAMMAD TAUFIQQURAHMAN, OKTA WIGUNA | SUMBER: SURVEI CYRUS NETWORK
HAM
HAM
HAM
H
A
M
KORUPSI
KORUPSI
K
O
R
U
P
S
I
KORUPSI
KORUPSI
HAM
HAM
K
O
R
U
P
S
I
EKONOMI
EKONOMI
EKONOMI
CAPRES
CAPRES
CAPRES
CAPRES
TPID
TPID
TPID
TOL LAUT
T
O
L

L
A
U
T
TOL LAUT
DEBAT
5 BABAK
TRENDING TOPIC TWITTER DEBAT PERTAMA
PRESIDEN NOMOR 2
PRESIDEN NOMOR 2
PRESIDEN NOMOR 2
PRESIDEN NOMOR 2
BERANI JUJUR ADALAH KITA
LURAH SUSAN
LURAH SUSAN
LURAH SUSAN
PERTANYAAN JK
PERTANYAAN JK
PERTANYAAN JK
BHINNEKA TUNGGAL IKA
HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
TRENDING TOPIC TWITTER DEBAT KEDUA
TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH
PAK PRABOWO
PAK PRABOWO PAK PRABOWO
PAK PRABOWO PAK PRABOWO
JOKOWI PAMER KARTU INDONESIA PINTAR
JOKOWI PAMER KARTU INDONESIA PINTAR
NODROP
NODROP
NODROP
NODROP
UU DESA
UU DESA
UU DESA
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
DI BALIK KEHANGATAN
&
RP 1.000 TRILIUN
KEBOCORAN
KEBOCORAN RP 1.000 TRILIUN
SUDAH MENJADI ANDALAN
JUALAN KAMPANYE PRABOWO.
MENJADI KONTROVERSI KETIKA
DIPERTANYAKAN DI SANA-SINI.
PEMOLESAN TIM KURANG RAPI.
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
D
IDIK J. Rachbini mengumbar angka
potensi kebocoran kekayaan negara di
atas meja. Satu per satu pangkal kebo-
coran ia sebutkan, baik dari APBN mau-
pun sumber daya alam, hingga menemui jumlah
Rp 1.160 triliun. Konon, angka inilah yang menjadi
bekal debat capres bagi Prabowo Subianto pada
Minggu, 15 Juni 2014 lalu.
Angka yang fantastis itu memang membuat
Didik sibuk. Pekan lalu, ia bertandang dari meja
redaksi media massa satu ke media lainnya
khusus untuk menjelaskan kontroversi angka
kebocoran kekayaan negara sebesar Rp 1.000
triliun, yang disebut calon presiden Prabowo
Subianto dalam acara debat calon presiden.
Dalam debat sesi dua itu Prabowo menyebut
Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bah-
wa kebocoran dan kehilangan kekayaan negara
satu tahun mencapai Rp 7.200 triliun.
Tim pakar kami menggunakan angka Rp
1.000 triliun yang hilang. Sasaran kami, kami
ingin menutup kebocoran Rp 1.000 triliun itu,
kata Prabowo dengan berapi-api.
Penampilan Prabowo dalam acara debat ca-
pres dengan gaya orasi yang meyakinkan terse-
but mendapat pujian. Pria yang oleh Gerindra
dijuluki Macan Asia itu memang sukses mengu-
asai panggung saat memaparkan visi-misinya.
Dua pasangan capres dan
cawapres dalam acara debat
perdana, Senin (9/6).
LAMHOT/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Tim Prabowo merasa malam itu capres mereka
mengalahkan Jokowi. Kalau buat skor, 5-1 tadi
untuk kemenangan Prabowo, kata ketua tim
sukses pasangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md.
Namun, seusai debat, data kebocoran Rp
1.000 triliun itu mendapat kritik tajam dari
banyak pihak. Pakar ekonomi dari Universitas
Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menyebut
angka kebocoran yang disebutkan Prabowo
menggelikan. Pakar ekonomi lainnya menyebut
Prabowo berlebihan.
Kebocoran Rp 1.000 triliun yang diungkap
Prabowo itu menuai masalah. Pertama, total
kebocoran itu lebih dari setengah APBN 2013
sebesar Rp 1.800 triliun. Kedua, angka ini di-
anggap justru menyerang cawapres pasangan
Prabowo, Hatta Rajasa, yang duduk sebagai
Menteri Koordinator Perekonomian di kabinet.
Kontroversi itulah yang membuat Didik cs
pada Kamis, 19 Juni 2014, menyambangi sejum-
lah media massa, termasuk majalah detik.
Kebocoran di sini bukan maksudnya me-
nohok Hatta Rajasa. Kebocoran terjadi sejak
zaman Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati,
hingga SBY, ujar Didik, yang mengomandani
tim pakar ekonomi Prabowo.
Hatta juga berkali-kali mengklarifikasi angka
kebocoran Rp 1.000 triliun itu. Hatta menegas-
kan tidak ada kebocoran APBN. Yang diungkap
Prabowo dalam debat capres adalah potensi
kerugian negara, bukan APBN. Angka ini diper-
oleh dari potensi kebocoran sumber daya alam,
royalti tambang, pajak, dan lainnya.
KPK juga mengonfirmasi angka Rp 7.200
triliun bukan kebocoran anggaran, melainkan
revenue potential atau potensi pendapatan.
Capres Prabowo Subianto saat
berorasi dalam kampanye
akbar Partai Gerindra di Gelora
Bung Karno (23/3).
BEAWIHARTA/REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Angka ini berasal dari potensi perbaikan dana
pajak, PNBT, royalti, dan lainnya. Perhitungan
angka yang diperoleh KPK didapat jika tiga su-
mur minyak, seperti blok Cepu, Mahakam, dan
Madura, dinasionalisasi.

lll
Masalah kebocoran sudah lama menjadi
perhatian Prabowo. Sebelum diungkap dalam
debat yang kemudian menjadi kontroversi,
soal kebocoran diungkap Prabowo dalam Ra-
pat Kerja Nasional Konferensi Serikat Pekerja
Indonesia II di Hotel Kartika Chandra, Jakarta,
Kamis, 13 Februari 2014. Prabowo selalu me-
nyampaikan masalah kebocoran ini saat berke-
liling Indonesia karena, bagi dia, kebocoran itu
merupakan akar masalah bangsa ini.
Ternyata, setelah saya pelajari, terjadi kebo-
coran. Kebocoran dari ekonomi Indonesia tiap
tahun Rp 1.000 triliun. Bocor tiap tahun. Ini
sumber akar masalah, kata Prabowo di depan
anggota Serikat Pekerja Indonesia.
Sementara Prabowo berorasi, ditampilkan
slide dengan titel kebocoran dan kehilangan ke-
kayaan negara 2013. Disertai juga perinciannya,
yakni kehilangan potensi penerimaan pajak Rp
360 triliun, kebocoran APBN Rp 500 triliun,
anggaran negara untuk subsidi energi Rp 300
triliun, sehingga total kebocoran anggaran ne-
gara Rp 1.160 triliun.
Pada Pemilu 2009, Prabowo juga memakai
isu kebocoran ini dalam kampanye. Saat itu
Prabowo duduk sebagai calon wakil presiden
mendampingi calon presiden Megawati Soe-
karnoputri. Keduanya berhadapan dengan dua
pasangan kandidat lain, yakni Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Prabowo tampil dalam debat cawapres yang
digelar dua kali oleh Komisi Pemilihan Umum.
Debat pertama digelar pada 23 Juni 2009
dengan tema Pembangunan Jati Diri Bangsa.
Ia membuka debat dengan gaya orasi, mema-
parkan visi-misi.
Gayanya cukup atraktif. Ia memampangkan
selembar uang pecahan Rp 20 ribu untuk
menjelaskan rendahnya pendapatan penduduk
Indonesia. Tema kebocoran ia ungkap dalam
penutup pemaparan visi-misi.
Secara total, kekayaan kita tidak tinggal di
Republik Indonesia. Karena itu, kalau kita bicara
Didik J. Rachbini
ARI SAPUTRA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
jati diri tanpa membicarakan masalah ekonomi,
yang menentukan, tanpa kita mengunci kebo-
coran kekayaan ekonomi, kita akan menjadi
bangsa yang lemah, ujarnya.
Istilah yang sama ia gunakan dalam acara debat
cawapres kedua pada 30 Juni 2009 dengan tema
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indone-
sia. Prabowo tampil berapi-api dalam berorasi.
Percuma malam ini kita bicara soal kualitas
hidup. Akan membikin ini dan membikin itu,
membikin rumah sakit gratis, semuanya gratis
tetapi uangnya tidak ada. Kekayaan nasional
Indonesia bocor setiap tahun, ujarnya.
Ibaratnya, bab kebocoran itu sudah khatam
bagi Prabowo karena sudah didalaminya sela-
ma lima tahun ini. Persiapan selama lima tahun
itu pulalah yang membuat tim tidak meng-
khawatirkan penampilan Prabowo saat debat.
Soal gaya misalnya. Anggota tim pemenang-
an Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana, mengaku Pra-
bowo merasa cukup mumpuni untuk menge-
lola penampilan dan materi pembicaraannya.
Gaya orasi ala Sukarno yang dipilih Prabowo
saat mendampingi Mega pada Pilpres 2009
terus dipertahankan. Ini waktu yang sangat
panjang. Makanya, soal gaya, tak ada arahan
khusus, tutur Eggi.
Meski begitu, Prabowo tetap memiliki tim
pakar dan tim debat. Ada juga tim kecil yang
dikenal dengan sebutan Kesatria Jedi, yang
selalu menempel Prabowo.
Prabowo sendiri tidak ingin menganggap
enteng debat capres. Ia selalu mengosongkan
jadwal kampanye sehari sebelum debat capres
digelar. Sekjen Gerindra mengaku hari libur ini
dimanfaatkan Prabowo untuk persiapan diri.
Yang paling penting adalah harus evaluasi
debat sebelumnya, karena itu Pak Prabowo
Cawapres Hatta Rajasa di
tengah timses pasangan
Prabowo-Hatta.
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
sehari libur berkampanye. Karena Minggu pagi
ada kampanye, sehingga waktunya sebentar,
ujar Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Setiap tema debat, Prabowo didampingi 10
pakar untuk mempertajam materi. Untuk topik
hukum, pakar dipimpin Mahfud Md., sedangkan
untuk ekonomi dipimpin Didik. Sehari sebelum
debat, tim dengan Prabowo melakukan perte-
muan dan berdiskusi secara intens. Lima jam
sebelum naik panggung pun dilakukan briefing.
Lebih-kurang empat jamlah. Kan banyak
yang memberikan masukan, kata Direktur
Tim Hukum Prabowo-Hatta, Ahmad Yani. Ada
profesor-profesor di belakang kami, tutur Wa-
kil Ketua Umum Gerindra, Edhie Prabowo.
Menghadapi debat capres pertama, misal-
nya, seluruh anggota tim menemui Prabowo
untuk memberikan masukan. Namun saat itu
Prabowo malah kebingungan karena terlalu
banyak masukan, kata Syamsul Bahri, anggota
tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Prabowo pun mengaku grogi dalam debat
tersebut. Berkaca pada sesi pertama, pada de-
bat sesi kedua, tim tidak memberikan briefing
sebelum Prabowo beranjak ke atas panggung
debat. Soal ekonomi, Prabowo, yang pernah
Prabowo saat menjadi
cawapres berpasangan dengan
Megawati Soekarnoputri,
menjelang Pilpres 2009 lalu.
ULET IFANSASTI/GETTY IMAGES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
menjadi pengusaha, dinilai sudah jago.
Bahan debat yang berisi beberapa pointer
hanya diberikan dalam secarik kertas. Saran
Dradjad Wibowo (anggota tim pemenangan),
kami tidak perlu ketemu dan berikan saja. Tidak
perlu di-coach, aku Didik.
Tim hanya mewanti-wanti Prabowo agar
bersikap lebih santai karena tim melakukan
evaluasi dan menyimpulkan debat tersebut
berlangsung tegang. Agar lebih menunjukkan
sisi kemanusiaan, humanismenya, kata Di-
rektur Kebijakan dan Program Tim Kampanye
Nasional Prabowo-Hatta, Dr. Harry Azhar Azis.
Hasilnya, dalam debat itu Prabowo tampil
santai. Ia cipika-cipiki dengan Jokowi, bahkan
merangkulnya. Saat mendukung penjelasan
Jokowi, Prabowo juga bercanda dengan meng-
aku tidak mempedulikan saran tim ahlinya agar
selalu berseberangan dengan Jokowi.
Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan
Prabowo-Hatta, Kastorius Sinaga, mengakui
Prabowo memang kadang susah dikendalikan.
(Prabowo) tidak mau dikendalikan. Dia tidak
mau dalam kendali, seperti ini, harus begini,
harus begitu, tuturnya.
Didik mengevaluasi, perincian yang disusun
oleh timnya justru tenggelam oleh gaya orasi
Prabowo. Maklum, Prabowo memakai data itu
sebagai jargon sehingga bahasanya harus ring-
kas. Itulah yang antara lain menjadi penyebab
masalah kebocoran menjadi kontroversi karena
tidak disertai penjelasan detail. Ini kan jargon,
susah untuk disampaikan kalau detail. Begitu
kira-kira, jelasnya. IRWAN NUGROHO, PASTI LIBERTI MAPPA-
PA, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Capres Prabowo Subianto
merangkul capres Joko Widodo
saat acara debat kedua, Minggu
(15/6).
GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
JAS POLESAN
PRESIDENTIAL LOOK
JOKOWI-JK DIKELILINGI 15-20 ANGGOTA TIM PAKAR
DALAM SETIAP KALI DEBAT. MENANGGALKAN BAJU
KOTAK-KOTAK, JOKOWI TAMPIL MENGENAKAN JAS
AGAR MUNCUL PRESIDENTIAL LOOK. BERHASIL?
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
P
UKUL 01.00 WIB, Joko Widodo baru
tiba di rumahnya, Jalan Kutai Utara,
Sumber, Solo, Jawa Tengah. Hanya
beristirahat sebentar, Sabtu pagi
itu, calon presiden poros Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan tersebut sudah kembali
berdiskusi dengan tim suksesnya.
Sambil menyantap sarapan nasi liwet, me-
reka membahas kelanjutan kampanye di Jawa
Tengah dan Jawa Barat, yang dilakoni sejak
Kamis dua hari sebelumnya.
Di Solo, Jokowi akan bertemu
dengan ulama Habib Syech
bin Abdul Qadir Assegaf serta
menemui pendukungnya di
Taman Budaya Jawa Tengah,
Jalan Ir Sutami.
Dalam santap pagi pada 14 Juni 2014 itu,
Jokowi juga membahas persiapan debat. Mak-
lum, waktu semakin dekat. Minggu keesokan
harinya, debat sesi kedua, yang bertema pem-
bangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial,
akan dilangsungkan oleh Komisi Pemilihan
Umum di Jakarta.
Bahkan, karena tidak mau buang-buang wak-
tu, tim debat ekonomi Jokowi sengaja datang
ke kampung halaman gubernur nonaktif DKI
Jakarta tersebut. Sekretaris Tim Pemenangan
Jokowi-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengata-
kan Jokowi meluncur dari rumahnya ke Hotel
Royal Heritage, Jalan Slamet Riyadi. Di hotel
tersebut, tim debat ekonomi sudah menunggu.
Menurut Jokowi, sejak pagi hingga siang, ia
dicekoki materi oleh 20 pakar yang tergabung
dalam tim debat ekonomi. Seluruh tim persi-
apan untuk debat tadi bertemu. Ada 20 orang
tadi di hotel, ujar Jokowi tanpa memerinci
nama mereka.
Andi membenarkan pakar itu di antaranya
ekonom Institute for Development of Econo-
mics and Finance, Iman Sugema; dosen eko-
nomi Universitas Gadjah Mada, Sri Adiningsih;
dan politikus PDI Perjuangan, Arif Budimanta.
Arif, saat dimintai konfirmasi, juga enggan
mengungkap lengkap pakar ekonomi yang
memoles Jokowi itu. Yang jelas, sebelum di
Solo, mereka juga ikut bersama Jokowi saat
berkampanye ke daerah. Tim debat itu bisa
saja memberikan saran-saran langsung kepada
Jokowi setelah bertemu dengan masyarakat.
Seluruh tim persiapan untuk
debat tadi bertemu. Ada 20
orang tadi di hotel.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Ada yang sifatnya incognito (tak diketahui),
katanya.
Namun, secara garis besar, tim debat ber-
upaya agar Jokowi memahami pembangun-
an ekonomi dan kesejahteraan sosial di level
nasional, juga global. Jokowi memang sudah
khatam soal pertumbuhan ekonomi, pe-
ngendalian inflasi, bagaimana menekan angka
kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja,
misalnya. Namun penguasaan Jokowi itu dinilai
baru sebatas pengalamannya sebagai Wali
Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta alias level
daerah.
Tim debat ekonomi juga menyarankan Jokowi
langsung menonjolkan program konkret saat
debat. Sebab, masyarakat akan menangkap
jaminan kepastian program Jokowi-JK berjalan.
Itulah jawaban atas tindakan Jokowi menunjuk-
Debat calon presiden yang
diselenggarakan KPU di Hotel
Gran Melia, Jakarta, Minggu
(15/6)
GRANDYOS/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
kan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia
Pintar dalam debat pada Minggu, 15 Juni 2014.
Kartu tersebut sempat menjadi bahan serang-
an kubu Prabowo-Hatta seusai debat.
Mereka juga mengkritik mutu pertanyaan
Jokowi yang membuat Prabowo sempat kebi-
ngungan, yakni tentang Tim Pengendalian In-
flasi Daerah (TPID). Pertanyaan itu dianggap
menjebak. Andi mengatakan TPID memang
menjadi materi diskusi tim debat. Pak Jokowi
spontan menanyakan saat debat, ujarnya.
Selain dalam debat kedua, Jokowi-JK dike-
lilingi oleh para ahli dan praktisi dalam debat
pertama melawan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa. Jumlahnya kurang-lebih sama. Begi-
tupun dalam debat ketiga, yang berlangsung
pada Minggu, 22 Juni 2014. Tim ahli yang diko-
mandani oleh Rizal Sukma, Direktur Center for
Strategic and International Studies, memasok
materi untuk debat yang bertema politik inter-
nasional dan ketahanan nasional itu. Sebelum
menghadapi debat ketiga, Jokowi mendapat
coaching dari Rizal di Gadog, Bogor. Timnya
juga menciptakan lagu yang temanya tak jauh
dari tema debat ketiga agar Jokowi lebih rileks.
Menurut Andi, tim pakar yang membantu
pendalaman materi Jokowi itu ada sebagian
yang tergabung dalam tim pemenangan. Se-
dangkan yang lainnya berstatus sebagai rela-
wan. Bantuan itu diberikan kepada Jokowi-JK
secara sukarela. "Tidak ada kontrak," ujar Andi.
Dalam daftar tim kampanye Jokowi-JK yang
beredar setelah pengumuman capres-cawa-
pres, ada 17 orang anggota tim ahli di dalam-
nya. Mereka antara lain Direktur Eksekutif
Soegeng Sarjadi Syndicate Sukardi Rinakit,
Arif Budimanta, Ady Prasetyono, Ida Fauziyah,
dan Rizal Sukma. Sukardi beberapa kali terlihat
mendampingi Jokowi.
lll
Setelah urusan materi debat selesai, persoal-
an berikutnya adalah bagaimana Jokowi-JK
mampu menyampaikan materi tersebut dalam
debat yang dibatasi oleh durasi waktu dan
aturan yang ketat. Karena itu, dibutuhkan kete-
rampilan teknis dalam berdebat.
Jokowi sudah berpengalaman debat dalam
tiga kali pilkada, JK pun telah tiga kali mengikuti
kontestasi pilpres. Namun rupanya keterampil-
Dia punya
presidential look
dan common look.
-Sandrina Malakiano-
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
an debat keduanya masih perlu dipoles lagi.
Tersebutlah dua mantan anchor ternama,
Rosianna Silalahi dan Sandrina Malakiano, yang
bertugas menangani hal itu. Sandrina meru-
pakan istri Eep Saefulloh Fatah, CEO PolMark
Indonesia. Lembaga konsultan politik ini sudah
lama dekat dengan Jokowi maupun JK. Namun
PolMark baru bergabung setelah pasangan
tersebut resmi melakukan deklarasi. Kami full
team dan tak dibayar, kata Sandrina kepada
majalah detik.
Sedangkan Rosi mengaku dimintai bantuan
oleh tim Jokowi-JK. Kerja sama itu dilakukan
secara profesional. Saya tidak masuk dalam
tim sukses, kata Rosi kepada majalah detik.
Agar visi-misi Jokowi-JK dapat tersampaikan
dalam debat, dibuatlah simulasi. Pada simulasi
debat pertama, latihan berlangsung selama
dua jam. Jokowi menjajal pidato sekitar 5 me-
nit. Jokowi-JK juga mencoba berdebat dengan
Jokowi berdiskusi dengan
Rizal Sukma dalam perjalanan
dari Bogor ke Jakarta, Sabtu
(21/4/2014). Keduanya
membahas persiapan
debat ketiga tetang politik
internasional dan ketahanan
nasional.
ISTIMEWA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
lawan tanding yang diperankan oleh figuran.
Dalam foto yang beredar di dunia maya, kedua
figuran itu adalah Akbar Faisal dan pengamat
politik Ary Dwipayana dari UGM.
Simulasi debat kedua berlangsung pada
Minggu, 15 Juni 2014, beberapa jam sebelum
acara debat dimulai. Simulasi tersebut berlang-
sung tiga jam di rumah yang disewa Jokowi,
Jalan Subang Nomor 3-A, Menteng, Jakarta
Pusat. Kembali Rosi menjadi pemandu. Namun
ia membantah jika kegiatan itu disebut sebagai
simulasi. Itu lebih sebagai diskusi informal
saja, ujarnya mengelak.
Adapun Sandrina membantah anggapan
bahwa, dalam simulasi itu, Jokowi-JK dilatih
keterampilan berbicara dalam debat. Jokowi
dan JK dibiarkan tampil apa adanya oleh tim
karena itulah yang menjadi kekuatan utama
pasangan tersebut. Kalau dipoles, yang tampil
justru orang lain, katanya.
Ia mencontohkan, simulasi itu cuma penga-
turan posisi berdiri Jokowi-JK yang harus sesuai
dengan letak kamera. Jarak Jokowi, yang pos-
turnya lebih tinggi, dengan JK juga dibuat pas
supaya tidak terlihat bermusuhan. Yang begi-
tu-begitu doang, ucapnya.
Bukan hanya kemampuan berdebat yang ber-
usaha diperbagus. Rupanya gaya berbusana Jokowi
pun berbeda dalam dua kali debat. Sementara
biasanya tampil sederhana dengan baju putih atau
kotak-kotak, kali itu Jokowi-JK mengenakan setelan
jas lengkap. Mengenai pakaian ini, Sandrina meng-
aku memang ada kesan khusus yang ingin dicapai
dari publik, yakni Jokowi, yang selama ini dicitrakan
ndeso, juga mempunyai penampilan selayaknya pre-
siden. Jas itu juga untuk menjawab keraguan orang
akan ketegasan dan kewibawaan Jokowi. Dia punya
presidential look dan common look, katanya.
Seusai debat, tim Jokowi-JK selalu mengadakan
evaluasi. Mereka juga melihat respons publik le-
wat media sosial maupun exit poll lembaga survei.
Setidaknya tiga lembaga survei menjadi rujukan
selain survei internal, yakni Cyrus Network, Saiful
Mujani Research and Consulting, dan Charta
Politika. Yang mengevaluasi itu tim awal dan tim
baru debat edisi berikutnya. Tim khusus enggak
ada, kata Alexander Lay. n BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT,
PASTI LIBERTI MAPPAPA, MONIQUE SHINTAMI | IRWAN NUGROHO
Saya tidak masuk
dalam tim sukses.
-Rosianna silalahi-
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
ROMNEY JUAL, OBAMA BELI
MUNGKIN INILAH DEBAT TERBAIK ROMNEY.
TERBURUK BAGI OBAMA.
FOKUS
DEBAT CAPRES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
M
ALAM pada 3 Oktober 2012 di
Denver, Colorado, adalah bencana
bagi kandidat Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama. Di sebuah
ruangan, perancang strategi kampanye Oba-
ma, David Axe Axelrod, David Plouffe, dan
Joel Benenson, duduk lemas. Mereka nyaris tak
percaya menyaksikan tayangan di layar televisi.
Sungguh sulit dipercaya, kata Benenson,
gemas. Di seberang ruangan, Michael Sheehan,
pelatih debat Demokrat yang punya pengala-
man panjang, membanting kertas ke atas meja.
Mengerikan, kata Sheehan, kesal.
Malam itu, untuk pertama kalinya Obama
melayani debat langsung melawan kandidat
presiden dari Partai Republik, Mitt Romney.
Debat perdana dua kandidat Presiden Amerika
di kampus Universitas Denver tersebut dita-
yangkan langsung oleh stasiun televisi PBS dan
disaksikan puluhan juta calon pemilih.
Sebelum acara debat, berdasarkan jajak pen-
dapat, posisi Obama unggul 7 poin, lumayan
jauh dari Romney. Jika semua berjalan mulus,
mestinya Obama bisa kembali menjadi pengu-
asa Gedung Putih. Tapi malam itu angka-angka
tersebut langsung sirna.
Penampilan Obama sungguh mengecewa-
kan. Di sepanjang acara debat, Romney me-
nguasai panggung. Sedangkan Obama tampak
pasif, bahkan ada kesan mengantuk. Jelas dia
tampak kurang fokus dan penuh semangat se-
perti Mitt Romney, Axelrod mengakui. Obama
seolah-olah seorang murid yang setengah hati
menyimak penjelasan gurunya.
Mungkin inilah debat terbaik Romney.
Terburuk bagi Obama, Larry Sabato, Direktur
Pusat Politik Universitas Virginia, menulis di
laman Twitter. Seorang anggota tim persiapan
debat Obama, seperti dikutip dalam buku Panic
2012: The Sublime and Terrifying Inside Story of
Obamas Final Campaign, yang ditulis Michael
Hastings, mengungkapkan bagaimana Obama
mendapat dua nasihat buruk dari dua peran-
cang strategi debatnya: Axelrod dan Sheehan.
Sheehan menyarankan Obama selalu me-
nunduk mencermati catatan saat Romney
berbicara. Tapi mestinya dia tidak menunduk
sebanyak itu, ujarnya. Alih-alih tampak santai
dan kalem, Obama justru kelihatan pasif. Na-
sihat lebih buruk datang dari Axelrod, sang
penasihat senior. Axelrod, menurut anggota
tim debat Demokrat, justru menyarankan
Teman-teman,
apa yang akan
kita lakukan?
Ini benar-benar
bencana.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
Obama berbicara hal-hal besar langsung kepa-
da rakyat Amerika. Saran ini malah membuat
kandidat presiden Partai Demokrat itu tampak
tak menginjak bumi. Kelihatan tak kompeten di
depan Romney.
Tiga jam setelah Obama dan Romney turun
dari panggung debat, Axelrod, Plouffe, dan
kawan-kawannya masih kebingungan bagai-
mana menangani bencana tersebut. Teman-
teman, apa yang akan kita lakukan? Ini benar-
benar bencana, kata Plouffe, pelan. Jika kita
tak memperbaiki hal ini, we could lose the whole
fucking election.
Seperti kata Ron Klain, koordinator tim persi-
apan debat Obama, tanda-tanda menang atau
kalah dalam debat sebenarnya bisa dilihat jauh
sebelum naik panggung. Jika kalian memper-
siapkan diri dengan baik, akan semakin sedikit
kejutan yang kalian temui, kata Klain.
Sebelum debat pertama, tim yang dipimpin
Klain menyarankan kepada Obama supaya ber-
sikap lunak dan kalem setiap kali menghadapi
serangan Romney. Dengan taktik seperti ini,
Klain, Axelrod, dan kawan-kawannya berharap
Barack Obama (kanan) dan Mitt
Romney bercanda seusai acara
debat presiden di University of
Denver pada 3 Oktober 2012 di
Denver, Colorado.
WIN MCNAMEE/GETTY IMAGES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
tensi debat bakal turun dan berubah menjadi
ajang diskusi.
Sementara itu, Obama yakin dia seharusnya
mengambil posisi menyerang, bukan malah
bertahan. Ternyata dia yang benar, kami salah,
Klain belakangan mengakui. Strategi lunak itu
membuat Obama kelihatan lembek.
Kamu tak punya energi hari ini, ujar seorang
anggota tim debat setelah Obama berlatih di
Hotel Westin, Nevada. Aku akan melakukan-
nya lebih baik nanti, Obama menanggapi sem-
bari mengangkat bahu. Ternyata penampilan
Obama tak semakin baik hingga naik panggung
debat di kampus Universitas Denver itu.

Kegagalan pada debat pertama bukan cuma


membuat Obama dan timnya sedikit grogi.
First Lady Michelle Obama juga turut cemas.
Jangan khawatir, kamu akan menang dalam
debat berikutnya, Michelle membesarkan hati
sang suami. Menurut Michelle, Romney unggul
ketimbang Obama hanya karena, Dia pintar
berbohong.
Tak mau lagi dicundangi Romney, Obama
mengubah strategi argumentasinya pada debat
kedua di Hempstead, New York, dua pekan se-
telah debat pertama. Obama tak akan berada
pada posisi bertahan. Namun, Obama sadar,
dia bukan seorang orator yang agresif. Aku
adalah orang yang sopan secara alamiah, kata
Obama. Kita harus berusaha mendorongku
supaya aku tak menggigit lidah.... Sangat pen-
ting bagiku, aku harus bertarung.
Salah satu penasihat debat Obama menu-
Kebijakan Presiden
Obama sudah diuji
selama empat
tahun dan gagal
menciptakan
lapangan
pekerjaan.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
turkan seorang Presiden Amerika diharapkan
tetap tenang dan dingin saat terjadi krisis,
tapi bisa juga galak ketika berdebat. Jika
Obama tak ingin kehilangan kursi nomor
satu di Gedung Putih, dia harus mengubah
gaya debatnya.
Matt Rhoades, manajer kampanye tim Rom-
ney, ragu Obama bisa mengubah gaya adu
argumentasinya dengan cepat. Menjadi orang
menyebalkan bukanlah keahlian yang bisa ka-
lian peroleh dalam semalam. Sedangkan Mitt
Romney sudah melakukannya seumur hidup-
nya, kata Rhoades.
Sebagai bekal Obama di atas panggung, Klain
memberikan sejumlah poin yang harus diingat:
nada bicara harus positif, menyenangkan, tun-
jukkan gairah, pilih kata-kata yang kuat untuk
pembukaan dan penutupan, serta jangan ragu
menyerang Romney. Berulang-ulang mereka
melatih Obama dengan mencecarnya meng-
gunakan ratusan pertanyaan yang mungkin
dilontarkan kubu seberang.
Fast and hammy, Klain memperingatkan
Obama soal nada bicaranya. Punch him in the
face, teriak Karen Dunn, anggota tim debat,
supaya Obama menyambar umpan dan me-
nyerang John Kerry, yang berperan sebagai Mitt
Romney saat latihan. Hasil latihan itu segera
terlihat pada debat kedua pada 16 Oktober
2012 di New York.
Obama dan Romney saling jual pukulan
tanpa ragu. Obama menyerang sikap Romney
yang menolak dana talangan untuk menyela-
matkan industri di Amerika Serikat. Dia juga
Barack Obama bersama
kedua putri dan istrinya
merayakan kemenangan atas
pesaingnya, Alan Keyes, dalam
memperebutkan kursi senat di
Chicago, Illinois, 2004.
SCOTT OLSON/GETTY IMAGES
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
FOKUS
DEBAT CAPRES
mengolok-olok lima program Romney untuk
menciptakan lapangan pekerjaan. Dia tak
punya lima rencana, tapi hanya satu rencana,
yakni membuat orang-orang bermain dengan
aturan-aturan yang berbeda.... Itulah filosofi
dia, kata Obama.
Romney menyalahkan Obama, yang diang-
gapnya gagal mengatasi masalah penganggur-
an di Amerika. Kebijakan Presiden Obama
sudah diuji selama empat tahun dan gagal
menciptakan lapangan pekerjaan, kata Rom-
ney, tajam. Dia menunjuk pada bantuan yang
diberikan pemerintah Obama kepada industri
otomotif. Obama segera menyambar serangan
Romney.
Apa yang dikatakan Mitt Romney tidak be-
nar. Dia hendak membawa industri itu pada
kebangkrutan tanpa memberikan pilihan lain.
Jika hal itu dilakukan, kita bakal kehilangan
jutaan pekerjaan, kata Obama. Sepanjang
debat, Obama sigap menangkap umpan dan
tak ragu menyerang balik Romney. Akhirnya
skor 1-1 untuk kedua pihak. Kita akhirnya
menyaksikan, Barack Obama kembali ke
Gedung Putih. SAPTO PRADITYO | NYMAG | CBS | POLITICO
| NEW REPUBLIC | USA TODAY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Menjadi orang menyebalkan
bukanlah keahlian yang bisa
kalian peroleh dalam semalam.
Sedangkan Mitt Romney
sudah melakukannya seumur
hidupnya.
MENGGESEK KARTU KREDIT
MEMANG MUDAH. TAHU-TAHU,
UTANG KARTU KREDIT SUDAH
MELILIT. HARUS BAGAIMANA?
J
U
R
U
S
B
e
b
a
s
L
il
it
a
n
K
a
r
t
u
K
r
e
d
it
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
GAYA HIDUP
K
ARIM pusing tujuh keliling. Sudah
hampir dua bulan ini dia dan kelu-
arganya hidup tak tenang. Setiap
hari, rumahnya selalu didatangi debt
collector.
Ya, bapak dua anak itu memang tengah ter-
lilit utang. Termasuk utang lewat empat kartu
kredit yang, kalau ditotal, mencapai Rp 20 juta.
Padahal penghasilannya hanya Rp 4 juta per
bulan.
Utang itu belum semua. Karim
masih memiliki beberapa cicilan
kredit tanpa agunan (KTA) di
beberapa bank dan utang ke-
pada saudara serta teman-
temannya.
Stres yang dirasa-
kan Karim sudah
di ubun-ubun.
Bahkan, saking
bingungnya,
Karim sam-
pai berpikir
untuk
bunuh diri.
Tapi, sebagai orang beragama, Karim mengaku
takut dosa juga.
Stres karena terlilit utang mungkin tak hanya
dialami Karim. Banyak orang bergaji jauh lebih
tinggi dibanding Karim yang juga mengalami
persoalan sama.
Seperti yang dialami Dito, pria lajang 32 ta-
hun. Gajinya yang lumayan, Rp 10 juta per bul-
an, seakan hanya numpang lewat. Kebanyakan
tersedot untuk membayar cicilan.
Selain cicilan rumah dan mobil, Dito punya
utang kartu kredit yang cukup besar, Rp 30 juta.
Utang kartu kredit itu seakan tak pernah lunas.
Gue bingung juga mesti gimana, ujarnya.
Bingung, stres, apalagi bunuh diri, tentu bu-
kan solusi untuk menyelesaikan masalah utang
itu. Hal-hal itu justru akan menambah persoal-
an baru.
Perencana keuangan Aidil Akbar mengata-
kan, akhir-akhir ini promosi kartu kredit dan
KTA memang semakin marak ditawarkan.
Utang pun diperoleh dengan sangat mudah.
Jika tidak berhati-hati, orang akan terjerumus
ke dalam utang yang sangat besar dan tidak
mampu membayarnya. Seperti kasus Karim
T
H
I
N
K
S
T
O
C
K
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014Z
dan Dito.
Pria yang akrab disapa
Akbar itu mengatakan,
ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan jika
seseorang ingin benar-benar
keluar dari jeratan utang.
Langkah pertama adalah niat.
Dengan niat yang kuat, orang
akan lebih berdisiplin melakukan
langkah-langkah yang mungkin
terlihat berat untuk melunasi
utang-utangnya.
Setelah niat kuat, aksi nyata yang wajib di-
lakukan adalah berhenti berbelanja dan mulai
membayar utang. Menurut Akbar, akan sia-sia
jika Anda mulai membayar tapi masih mem-
buat utang baru.
Mulailah membuat empat kolom berisi daf-
tar nama bank tempat Anda berutang, jumlah
utang, suku bunga, dan jumlah pembayaran
minimum setiap kartu kredit.
Cobalah membayar utang kartu kredit yang
memiliki bunga paling besar. Utang ini wajib
mendapat prioritas karena bunga akan mem-
buat Anda makin terlilit utang.
Setelah itu, cobalah tengok barang-barang
berharga Anda, seperti deposito atau tabung-
an. Lebih baik Anda tidak punya deposito atau
tabungan daripada memiliki utang kartu kredit.
Tidak ada gunanya karena bunga deposito
cuma 7 persen per tahun, sedangkan bunga
kartu kredit bisa mencapai 42 persen per ta-
hun, kata Akbar.
Jika tabungan dan deposito tidak punya,
mulailah melirik benda-benda bernilai, seperti
perhiasan, mobil, atau sepeda motor. Segera
GAYA HIDUP
KENCOMM-ID.COM
Aidil Akbar
SETELAH NIAT KUAT,
AKSI NYATA YANG
WAJIB DILAKUKAN
ADALAH BERHENTI
BERBELANJA DAN
MULAI MEMBAYAR
UTANG.
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014Z
jual untuk melunasi utang-utang kartu
kredit.
Ya, mungkin setelah itu Anda
tak bisa bergaya dengan mobil
atau perhiasan lagi. Tapi, yang
terpenting, Anda sudah ter-
bebas dari utang kartu kredit,
kan?
Lalu, bagaimana jika
saya tak punya barang
berharga? Hmm,
mungkin itu perta-
nyaan banyak orang.
Tapi Akbar punya
solusi yang mungkin
sedikit ekstrem.
Cara melunasi
utang kartu kredit
yang melilit adalah
de ngan utang juga.
Bingung? Kede-
ngarannya me-
mang aneh, tapi hal ini bisa mengatasi persoal-
an utang kartu kredit.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
untuk utang baru ini. Pertama adalah jumlah
utang tidak boleh melebihi utang yang lama
dan, kedua, adalah suku bunga utang baru
harus lebih rendah.
Menurut Akbar, saat ini berbagai bank me-
nawarkan suku bunga rendah untuk mendapat
nasabah. Banyak kartu kredit menawarkan ba-
lance transfer alias pemindahan utang ke kartu
kredit baru.
Iming-iming yang diberikan biasanya suku
bunga yang lebih rendah. Apabila bisa meman-
faatkan fasilitas ini, Anda tentu dapat menghe-
mat biaya bunga yang ditetapkan kartu kredit
sebelumnya.
Akbar mengatakan, cara ini adalah solusi
jangka pendek supaya Anda terbebas dari
utang sebelumnya. Setelah ini, Anda tetap
harus disiplin membayar dan jangan berutang
lagi.
GAYA HIDUP
T
H
IN
K
S
T
O
C
K
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014Z MAJALAH DETIK 2 - 8 DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Utang tentu tak dimiliki secara tiba-tiba. Terlilit utang
bisa jadi disebabkan kebiasaan berbelanja yang kurang baik,
seperti dikutip dari About berikut ini.
BELANJA CERDAS
GAYA HIDUP
1. BELANJA MELEBIHI
PENDAPATAN
Menggunakan kartu kredit
mungkin membuat Anda me-
rasa tak mengeluarkan uang.
Tahu-tahu, utang sudah me-
numpuk dan Anda tak bisa lagi
membayar. Karena itu, belan-
jalah hanya jika Anda memiliki
uang untuk membayarnya.
2. STRATEGI AMPLOP
Jika Anda terpaksa mengguna-
kan kartu kredit karena tidak mem-
bawa uang cash, lakukan strategi
amplop. Masukkan sejumlah uang
sesuai pengeluaran kartu kredit
Anda ke dalam amplop dan pi-
sahkan. Uang ini digunakan untuk
membayar saat tagihan datang.
3. UBAH MINDSET
Fungsi kartu kredit harus dikembali-
kan kepada khitah-nya. Kartu kredit
adalah alat pembayaran pengganti
transaksi tunai yang mudah dan aman,
bukan instrumen untuk berutang. Apa-
lagi menganggapnya sebagai sarana
tambahan uang. n KEN YUNITA
WISATA WISATA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:

K
E
N

Y
U
N
I
T
A
/
M
A
J
A
L
A
H
D
E
T
I
K
PANTAINYA MASIH
PERAWAN. BELUM
BANYAK TERJAMAH
MANUSIA. DAN
SEPERTI BIASA,
MASIH MINIM
FASILITAS.
MENJAJAL GONDOLA PRIMITIF
DI PANTAI TIMANG
WISATA
EBERAPA bulan lalu,
mungkin para traveler
kesulitan menemukan
pantai di Gunungkidul
yang satu ini. Namun
saat ini pantai mungil bernama Pantai Timang
ini sudah cukup populer.
Memang sih, masih kalah ramai dibanding
Pantai Indrayanti. Namun Pantai Timang
mulai menjadi salah satu pantai favorit untuk
dikunjungi saat bertandang ke Gunungkidul,
Yogyakarta.
Dari Kota Yogyakarta, Pantai Timang bisa
dijangkau dengan kendaraan pribadi. Butuh
waktu sekitar tiga hingga empat jam. Tergan-
tung kecepatan kendaraan dan kondisi lalu
lintas tentunya.
Saya kebetulan saat itu berangkat bersama
rombongan sekitar 20 orang menggunakan
minibus. Kami berangkat dari pusat Kota Yog-
yakarta sekitar pukul 07.30 WIB.
Lalu lintas ke arah Gunungkidul, yang dimulai
dari Piyungan hingga Kota Wonosari, pagi itu
cukup padat. Namun, selepas Wonosari hingga
Tepus, lalu lintas sudah sedikit lancar.
Sebelum ke Pantai Timang, rombongan kami
mampir ke Pantai Ngandong terlebih dulu. Dari
pantai itu, baru kami melanjutkan perjalanan ke
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
WISATA WISATA
Pantai Timang menggunakan jip.
Kira-kira butuh waktu satu jam. Sebenarnya
ada jalur jalan biasa. Namun, karena mengingin-
kan sesuatu yang menantang, kami melewati
jalan-jalan yang sedikit off-road.
Jalan yang kami lalui dari jalur pantai me-
nuju Pantai Timang cukup terjal dan berbatu.
Menumpang jip rasanya membuat badan kami
serasa rontok. Apalagi saat menaiki bukit di
Pantai Timang. Remuk!
Namun semua perjuangan itu terbayar saat
kami tiba di atas bukit. Laut luas yang biru dan
bersih menyapa mata kami. Hati-hati, jangan
berdiri terlalu dekat dengan bibir bukit agar tak
terjatuh.
Jika membawa anak-anak, bermainlah di pan-
tai area bawah. Ada pantai mungil dengan pasir
putih yang masih sangat bersih. Lebih aman
karena pantainya dibatasi karang memanjang.
Belum banyak fasilitas di pantai ini, termasuk
listrik. Paling-paling hanya ada toilet untuk
buang air kecil. Sinyal seluler dari provider juga
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
WISATA
tidak tersedia di sini, jadi lupakan update
status dulu, ya.
GONDOLA PRIMITIF
Selain pemandangan lautnya yang mena-
wan, ada satu hal lagi yang menarik perhati-
an saat saya ke pantai ini: gondola tradisional
dari kayu yang ditarik orang secara manual.
Tunggu, mungkin bukan tradisional. Meli-
hat materialnya, yang dari kayu dan terlihat
agak bapuk, mungkin gondola ini bisa dise-
but primitif. Hmm, bahaya enggak ya ini?
Setelah selesai mengagumi pemandang-
an, saya pun mendekati area gondola di
salah satu tebing setinggi 50-60 meter. Be-
berapa pria setengah baya tampak duduk-
duduk di sekitar gondola itu.
Saya lalu bertanya kepada mereka. Dari
hasil berbincang-bincang itu, saya tahu gon-
dola itu pertama kali dibangun pada 1997.
Awalnya untuk membantu nelayan mencari
lobster di karang besar yang berada di te-
ngah laut.
Karang besar itu berjarak kira-kira 50 me-
ter dari pantai. Dulu, para nelayan mencari
lobster ke karang itu dengan cara berenang
WISATA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
WISATA
melewati arus laut yang tinggi dan ganas.
Lalu, pada 1997, gondola itu dibangun. Kalau
berenang kan bahaya, jadi dulu ada salah satu
nelayan yang melihat gondola di Taman Mini,
lalu ada ide untuk membangun ini, kata salah
satu nelayan di sana.
Dengan adanya gondola itu, para nelayan
memang tak perlu lagi berenang. Tapi, apakah
gondola itu aman? Entahlah. Yang jelas, gondo-
la itu hanya terbuat dari kayu dan digantung di
tali plastik dengan diameter lumayan besar.
Tali-tali itu dikaitkan pada tiang kayu yang
ditancapkan ke karang-karang. Meski tak yakin
dengan kekuatannya, saya sempat mencoba
menaiki dan menyeberang ke karang di tengah
laut dengan gondola itu.
Agak deg-degan juga karena nyaris tidak ada
pengaman. Berdoa dulu, Mbak, kata salah
satu nelayan yang membantu menarik tali
untuk menyeberangkan saya. Saya pun makin
deg-degan.
Tak lama, saya pun meluncur. Wusss... ternya-
ta rasanya tak menyeramkan seperti yang saya
bayangkan. Paling-paling hanya tiga menit di
perjalanan. Di tengah-tengah perjalanan, saya
sempat diguyur air laut. Basah, ha-ha-ha....
Di karang besar itu tidak ada apa-apa. Bahkan
sesuatu untuk berteduh pun tidak ada. Dan ka-
rena saya berada di sana selama kurang-lebih
dua jam, kulit saya pun gosong terbakar.
Saya juga sempat turun di karang-karang
WISATA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
WISATA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
kecil di bawah karang besar itu. Ada tangga
kayu untuk turun. Agak mengerikan sih, tapi
saya ingin melihat sendiri di mana lobster-lob-
ster itu berada.
Sayang, saat itu bukan musim lobster. Hanya
ada beberapa ekor yang nyangkut di jala ne-
layan. Iya, memang sedang tak musim, kata
salah satu nelayan berambut gondrong, yang
malu-malu saat ditanya namanya.
Setelah sekitar dua jam, saya kembali ke
tebing untuk makan siang. Perjalanan pulang
ini sama sekali tidak mendebarkan meski saya
tidak yakin dengan keamanan gondola itu.
Berani mencoba? nKEN YUNITA
WISATA
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
A
DA
BA
N
YA
K
PILIH
A
N

M
A
K
A
N
A
N
DA
R
I BER
BAGA
I
DA
ER
A
H
D
I IN
D
ON
ESIA
. COCOK

UN
TUK
TEM
PAT K
UM
PUL
BER
SA
M
A
TEM
A
N
-TEM
A
N

YA
N
G BER
BEDA
SELER
A

M
A
K
A
N
.
FOTO-FOTO : GRANDYOS ZAFNA MANASE MESAH/DETIKFOTO
M
A
K
A
N

D
A
N

M
A
K
A
N

L
A
G
I
!
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KULINER
EMPAT makan ini selalu ramai
pengunjung, apalagi pada jam
makan siang atau malam. Bahkan,
ketika hari libur, seharian penuh
tempat ini dipenuhi pengunjung.
Maklum, Eat & Eat di lantai 2 Mal Gandaria
City, Jakarta Selatan, ini memang berkonsep
food market, yang menyediakan aneka jajanan,
makanan, dan minum an dari berbagai daerah
di Indonesia.
Saya biasanya agak meragukan makanan-
makanan dari tempat berkonsep pasar seperti
ini. Sebab, seringnya, makanan-makanan yang
disediakan tak pernah enak tapi harganya
lumayan.
Tapi seorang teman mencoba meyakinkan
bahwa saya tak akan menyesal makan di sini.
Hmm, oke, akhirnya saya pun mengunjungi
Gandaria City khusus untuk makan di Eat &
Eat.
Saya tiba di Eat & Eat sekitar pukul 17.00
WIB, tamunya sedang-sedang saja. Tidak
banyak dan tidak sedikit. Ba nyak kursi yang
terisi pengunjung, tapi banyak juga yang masih
kosong.
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Karena ini merupakan kunjungan pertama
kali ke sini, saya tidak tahu kalau, untuk makan di
sini, tamu harus mendepositkan uang minimal
Rp 10 ribu. Tamu akan diberi kartu khusus.
Nah, kartu itu nantinya digunakan untuk
memesan makanan. Jumlah saldo di kartu
otomatis akan berkurang setiap kali tamu
memesan makanan.
Kalau saldonya habis, tamu tinggal kembali
ke kasir untuk menambah deposit. Terdengar
merepotkan? Mungkin iya. Tapi sebenarnya
bisa dikira-kira, kok.
Harga makanan di sini Rp 10-50 ribu. Jadi, kalau
datang bertiga, kira-kira bakal menghabiskan
uang Rp 150 ribu.
Untuk jaga-jaga, silakan memasukkan
deposit Rp 200 ribu saja. Tenang saja, kalau
sisa, uangnya bisa diambil lagi, kok. Tinggal
kembalikan kartunya ke kasir dan sisa saldo
Anda akan diberikan.
Dan lagi-lagi, karena ini kunjungan pertama,
saya agak kebingungan dengan makanan yang
akan dipesan. Saya pun berjalan berkeliling
sambil sesekali melirik pesanan orang.
Aha, saya melihat seorang gadis berambut
panjang te ngah membawa nampan berisi
KULINER
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
hidangan yang menarik. Saya menduga
itu adalah mi dengan beragam topping.
Menggiurkan!
Oke, dari mangkuknya yang unik, saya
akhirnya tahu makanan lucu itu berasal dari
gerai Bakmi Kepiting. Saya pun menghampiri
gerai itu dan bertanya kepada salah satu
pelayan di sana.
Saya direkomendasikan memesan menu
Bakmi Kepi ting seharga Rp 35.454. Setelah
ditambah pajak 10 persen, total makanan itu
berharga Rp 39 ribu.
Saldo saya langsung berkurang sejumlah
harga Bakmi Kepiting begitu kartu saya
ditempelkan pada mesin khusus. Saya diberi
kertas bukti transaksi.
Penampilan Bakmi Kepiting ini sebenarnya
mirip mi ayam kebanyakan. Hanya, topping-
nya lebih ramai, ada ayam, daging, bakso
ikan, dan pangsit. Ada kuah terpisah untuk
mengguyur mi.
Tamu harus
mendepositkan uang
minimal Rp 10 ribu.
Tamu akan diberi kartu
khusus.
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KULINER
Rasanya? Cukup enak. Mi kuningnya
terasa kenyal dan matang sempurna. Makin
enak jika ditambahi sedikit sambal dan
kecap. Segar!
Setelah menghabiskan satu mangkuk
mi, saya kembali berkeliling. Dan saya
menemukan gerobak bertulisan Tahu Tek
Tek. Terlihat enak.
Saya pun memesan makanan berharga Rp
24.500 (sudah dengan pajak) itu. Sama seperti
tahu tek tek di pinggir jalan, menu ini berisi
lontong, telur, tahu, kecambah, dan kerupuk
dengan bumbu kacang.
Saya tak sabar mencicip sewaktu pesanan
itu selesai dibuat. Terlihat enak. Dan ternyata
benar, rasanya memang nikmat. Tapi akan
lebih nikmat jika ditambahi sambal. Nyam!
Teman saya tergiur memesan sate kambing
Batibul. Menurut pelayan di sana, batibul
merupakan kependekan dari bawah tiga
bulan. Jadi sate di sini menggunakan kambing
yang masih muda.
Harga per tusuk sate Rp 6.000. Tapi ada
beberapa paket yang bisa dipilih, dan teman
saya memilih Paket Spesial 2, yang berisi sate
lima tusuk dan nasi putih.
Harga menu ini Rp 41 ribu termasuk
pajak. Konon, karena dagingnya berasal dari
KULINER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KULINER
kambing muda, dagingnya lebih lembut. Saya
pun mencicip satu tusuk.
Menurut saya, tekstur dagingnya memang
lebih lembut ketimbang sate kambing
biasanya. Hanya, daging sate ini terasa lebih
keras. Mungkin lantaran membakarnya terlalu
lama.
Dan untuk menyegarkan mulut, saya
memesan Green Tea Snow Ice seharga Rp 25
ribu, sudah termasuk pajak. Dari gambarnya
yang berwarna hau, menu ini terlihat sangat
menggiurkan.
Saya agak kaget karena, begitu menu itu
jadi, ternyata porsinya sangat besar, bisa
dimakan tiga orang. Soal rasa? Meski terlalu
manis, snow ice ini cukup enak.
Hmm, untuk makan sore yang enak
dan mengenyangkan ini, saya tak sampai
menghabiskan Rp 150 ribu. Kapan-kapan saya
pasti kembali ke Eat & Eat untuk mencoba
menu lainnya. nKEN YUNITA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
LPS MESTI MELEPAS BANK
MUTIARA TAHUN INI. HARGA
MUNGKIN DI BAWAH KUCURAN
DANA BAILOUT.
MENANTI
OBRAL
BANK
MUTIARA
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
N
AMANYA sudah berubah berulang
kali. Semula Bank Pikko, kemudian
Century, dan sekarang Mutiara. Ge-
jolak dahsyat sempat melanda bank
ini sehingga lima tahun silam kepemilikannya
diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Tapi sejumlah nasabah tetap setia pada
bank ini dan mempercayakan nasibnya pada
lembaga keuangan ini.
Penyebabnya ternyata sederhana. Karyawan
bank itu pintar merawat nasabahnya. Misalnya
saja, bank milik LPS itu mengirimkan ucapan
selamat, baik lewat telepon maupun kartu, saat
nasabah berulang tahun. Perhatian yang se-
perti itu, bagi nasabah, mungkin susah didapat-
kan dari bank besar dengan jumlah simpanan
yang sama, Sekretaris LPS Samsu Adi Nugro-
ho mengungkapkan obrolan dengan sejumlah
petinggi bank itu.
Bank yang pintar merawat nasabah itu tahun
ini mesti berganti pemilik. Undang-undang
menyatakan paling lambat akhir tahun ini LPS
RACHMAN/DETIKCOM
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
harus melepas kepemilikannya. Tujuh investor,
termasuk lima dari luar negeri, sudah menyata-
kan ingin mendapatkan bank itu. Harga penju-
alan mungkin juga di bawah yang dikucurkan
LPS karena, sesuai dengan undang-undang,
pokoknya pada tahun kelima setelah dipegang
harus dijual kembali.
Proses penjualan ini dimulai pada 2012.
Sesuai dengan undang-undang, harga yang
ditawarkan mesti setidaknya sama dengan nilai
bailout, yakni Rp 6,7 triliun. Saat itu penjualan
gagal mendapatkan pembeli. Begitu pula deng-
an penjualan tahun berikutnya.
Setelah menyuntikkan penyertaan modal
sementara (PMS) sebesar Rp 1,25 triliun pada
Desember 2013, LPS memperpanjang masa
penjualan Mutiara setahun lagi. Namun kali ini
harganya bisa lebih murah karena sudah masuk
tahun kelima dipegang LPS. Kami akan flek-
sibel karena Undang-Undang LPS mengatur,
setelah perpanjangan selama tiga tahun, tidak
perlu mengikuti harga acuan PMS, ujar Samsu.
Menurut dia, selama ini masalah harga jual
menjadi ganjalan bagi LPS untuk leluasa me-
lego Mutiara. Padahal sebenarnya harga jual
sebuah bank yang pernah bermasalah tidak
bisa 100 persen sesuai dengan jumlah suntik-
an modal.
Dia mencontohkan, sejumlah bank yang di-
selamatkan LPS, seperti Bank IFI dan beberapa
bank perkreditan rakyat, hanya laku sekitar 21
persen dari total suntikan bailout. Kalau misal-
nya Bank Mutiara bisa laku 50 persen saja, kan
masih jauh lebih baik daripada yang hanya laku
21 persen, kata Samsu.
Samsu menambahkan, saat ini ekuitas atau
modal Bank Mutiara sebesar Rp 1,3 triliun. Me-
nurut kalkulasi ekonom Universitas Padjadjar-
an, Kodrat Wibowo, nilai buku Bank Mutiara
Namun kali ini harganya bisa lebih murah
karena sudah masuk tahun kelima dipegang
LPS.
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
sebesar Rp 1,1-1,4 triliun dengan price-to-book
value atau harga saham dibandingkan dengan
nilai ekuitas per saham sekitar Rp 3,2 triliun.
Sehingga rata-rata kasar nilai jual yang aman
adalah Rp 3-3,4 triliun, kata Kodrat.
Selain memperhitungkan kinerja perusahaan,
menurut Kodrat, harga tersebut sudah memper-
hitungkan aspek politik, hukum, dan psikologi
pasar. Kodrat mengatakan biasanya masalah
politik dan hukum yang masih membelit akan
mempengaruhi proses penjualan. Sedangkan
pertimbangan ekonomi akan menjadi hal ter-
akhir yang dilihat investor. Aspek politik, hu-
kum, dan psikologi pasar menentukan, ujarnya.
Urusan politik ini cukup ruwet. Sebagian
politikus terus menyatakan bailout itu berma-
salah. Karena itu, anggota tim pengawas kasus
Bank Century, Bambang Soesatyo dari Fraksi
Partai Golkar dan Hendrawan Supratikno dan
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
menyarankan agar penjualan Bank Mutiara
menunggu sampai proses hukum Bank Cen-
tury rampung. Tujuannya, agar nanti tidak ada
tudingan bahwa Bank Mutiara dijual kemurah-
an.
Bambang mengatakan, untuk menyiasati
masalah undang-undang, LPS bisa meminta
Presiden menerbitkan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang. Jika tidak, kami
menduga ada upaya kesengajaan untuk men-
jual Bank Mutiara dengan harga yang sangat
murah karena dalam situasi yang berisiko ting-
gi, yaitu bank itu lagi bermasalah hukum, kata
RACHMAN/DETIKCOM
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Bambang.
Namun LPS bergeming dan tetap menjalan-
kan proses seleksi calon investor. Saat ini ada
tujuh calon investor yang akan melanjutkan ke
tahap due diligence atau penilaian kinerja Bank
Mutiara mulai 23 Juni hingga akhir Juli 2014.
Namun Samsu enggan menyebut identitas
tujuh investor itu karena ada permintaan untuk
tidak disclose mengungkap kepada publik.
Mereka adalah dua calon investor dari Hong
Kong serta masing-masing satu dari Singapura,
Jepang, dan Malaysia. Sedangkan dari lokal ada
dua calon investor. Setelah melewati tahap due
diligence, calon investor akan memberikan final
bid atau penawaran terakhir kepada LPS.
LPS akan menilai kelayakan penawaran itu
antara lain berdasarkan valuasi harga pantas
yang saat ini sedang diproses, skema pembayar-
an yang wajar, serta keterkaitan dengan pemilik
lama. Proses penilaian ini juga melibatkan PT
Danareksa, perusahaan sekuritas pelat merah.
Hanya 2 atau 4 calon investor yang akan
dikirim LPS ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatut-
an nanti. Targetnya bisa masuk ke OJK paling
lambat September sehingga proses penjualan
bisa selesai sesuai dengan tenggat November.
LPS bertugas berdasarkan undang-undang.
Undang-undang menyuruh jual, ya harus jual,
kata Samsu.
Salah satu calon investor lokal yang bakal
mencaplok Mutiara adalah PT Bank Rakyat In-
donesia. Bank pelat merah itu tertarik membeli
Mutiara karena memiliki jaringan retail yang
cukup kuat dan cocok melengkapi segmen
pasar BRI, yang membidik pelaku usaha kecil-
menengah. Kami kan kuat di UKM dan Bank
Mutiara kuat di retail dengan link ke pedagang-
pedagang. Jadi Mutiara bisa melengkapi yang
Saat ini ada tujuh calon investor yang akan
melanjutkan ke tahap due diligence.
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
kami miliki sekarang, tutur Sekretaris Perusa-
haan BRI Budi Satria.
Budi menjelaskan BRI memang menyiapkan
anggaran Rp 3 triliun untuk aksi korporasi ta-
hun ini. Namun dana itu bukan semata dipakai
untuk membiayai pembelian Mutiara. Sebab,
jika gagal membeli Mutiara, BRI masih berniat
mengakuisisi perusahaan sekuritas atau peru-
sahaan asuransi.
HANS HENRICUS B.S. ARON
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
RACHMAN/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
P
E
M
IN
A
T

M
U
T
IA
R
A
PESERTA LELANG BANK MUTIARA KALI INI MENCAPAI TUJUH
PERUSAHAAN. DUA BANK ASING DIBERITAKAN MENJADI PESERTA.
7
FOTO-FOTO: RACHMAN HARIYANTO/DETIKFOTO/ FLICKR
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
H
ASI L seleksi Lembaga Penja-
min Simpanan telah menetap-
kan tujuh calon investor yang
mengikuti tahap due diligence
atau penilaian kinerja perusa-
haan yang akan dibeli selama kurun waktu 23
Juni hingga akhir Juli 2014. Namun LPS masih
merahasiakan identitas para calon investor, ter-
utama asing, karena ada permintaan khusus
agar tidak diumumkan ke publik.
Mereka adalah dua calon investor dari Hong
Kong; masing-masing satu dari Singapura,
Jepang, dan Malaysia; serta dua inverstor dari
lokal. Salah satu investor lokal yang terang-
terangan menyatakan diri akan membeli Bank
Mutiara adalah PT Bank BRI Tbk. Tidak semua
investor berupa bank, sebagian perusahaan
investasi.
Sedangkan bila mengutip Reuters, ada dua
bank asing dari Hong Kong dan Malaysia
yang ikut dalam proses seleksi, yaitu Bank of
China dan Hong Leong Bank. Berikut ini profil
masing-masing calon investor yang dikabarkan
ikut dalam tender ini.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
Hong Leong Bank, Malaysia
H
ONG Leong Bank berdiri sejak 1905
di Kuching, Sarawak, Malaysia. Pada
Oktober 1994, Hong Leong masuk
bursa saham Malaysia. Hong Leong Bank me-
nyelesaikan merger dengan EON Bank Group
pada 2011.
Merger ini semakin menguatkan Hong
Leong sebagai perbankan lebih dengan aset
145 miliar ringgit (Rp 540 triliun) dan jaringan
diperluas dari 329 cabang nasional. Ukuran
aset ini adalah terbesar keempat di Malaysia.
Jika dibanding dengan bank di Indonesia, aset
Hong Leong ini hampir sebesar Bank BRI.
Hong Leong Bank memiliki lebih dari 300 ca-
bang dan terus berekspansi di luar negeri. Tak
mengherankan jika saat ini mereka tidak hanya
beroperasi di Malaysia, tapi juga di Singapura,
Hong Kong, Vietnam, sampai Kamboja.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
Bank of China (Hong Kong),
Hong Kong
K
ANTOR berita Reuters menyebut
anak usaha Bank of China di Hong
Kong menjadi salah satu peserta
tender. Anak usaha itu berarti adalah Bank
of China (Hong Kong). Bank of China sendiri
merupakan bank terbesar keempat dunia dari
sisi kapitalisasi. Tapi, untuk anak usahanya itu,
mereka adalah bank terbesar kedua di wilayah
Hong Kong.
Berdiri pada 1912, Bank of China adalah salah
satu bank berusia tua yang masih eksis hingga
kini di Tiongkok. Sedangkan Bank of China
(Hong Kong) sendiri berdiri pada 2001, saat 12
anak usaha Bank of China di Hong Kong disa-
tukan di bawah satu bendera.
Meski hanya anak usaha dari Bank of China
dari Tiongkok, ukuran Bank of China (Hong
Kong) itu sangat besar. Laporan tahunan 2013
menyebut aset mereka mencapai HK$ 2 triliun
(Rp 3.000 triliun) atau hampir lima kali aset
Bank BRI.
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
B
ANK milik pemerintah ini sudah ber-
usia 118 tahun sejak berdiri pada De-
sember 1895 dengan nama awal Bank
Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang pribumi. Pada 2003,
BRI resmi menjadi perusahaan terbuka setelah
menjual 30 persen kepemilikan kepada publik.
BRI memiliki 3 anak usaha, yaitu PT Bank BRI-
Syariah, Bank BRI Agro, BRI Remittance. BRI
memiliki jaringan sekitar 6.000 kantor cabang
atau unit. Ini tidak termasuk kantor kecil, seperti
kantor kas atau Teras BRI. Pada 2013, aset BRI
tercatat Rp 606,37 triliun atau terbesar kedua
setelah Mandiri. nHANS HENRICUS B.S. ARON
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MENGINCAR
PASAR
RAKSASA
LIMA DARI TUJUH PERSERTA LELANG
BANK MUTIARA DARI LUAR NEGERI.
MENGAPA MEREKA TERTARIK?
$
$
$
$
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
B
AGI investor, daya tarik utama Indo-
nesia adalah ukurannya yang sangat
besar. Dengan jumlah penduduk di
atas 240 juta, negeri ini menjanjikan
pasar yang sangat luas. Para investor asing
industri finansial pun memandang hal yang
sama. Itu sebabnya, lima dari tujuh investor
yang berminat mencaplok Bank Mutiara ber-
asal dari luar negeri.
Yang lebih menyenangkan, pasar perbank an
belum jenuh. Ada 80 juta warga Indonesia yang
belum tersentuh bank, ini menjadi incaran bank-
bank asing, kata Ketua Umum Perhimpunan
Bank-Bank Umum Nasional Sigit Pramono.
Bank Mutiara juga dipandang memiliki aset yang
terjaga dan jaringan kerja yang sudah mapan. Jadi
bank ini dipandang bagus, ucapnya.
Para peminat Bank Mutiara kali ini tampaknya
PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO
Karyawan Bank Mutiara
menghitung uang nasabah,
di Jakarta, Jumat (4/4).
Lembaga Penjamin Simpanan
wajib menjual Bank Mutiara
tahun ini, berapa pun
harganya.
MELEPAS EKS BANK CENTURY
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
tidak cemas terhadap belitan masalah politik,
yang beberapa tahun dipandang mengganggu
rencana lelang. Itu bukan persoalan. Investor
yang lalu itu tak lolos fit and proper test, kata-
nya. Soal politik ini tak menjadi persoalan.
Kepala Ekonom Bank BNI 46 Ryan Kiryanto
mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan
tekanan politik tidak lagi menjadi hambatan.
Selain potensi keuntungan yang besar, penjual-
an kali ini sudah diatur oleh undang-undang.
Anda jangan lupa, secara undang-undang,
Bank Mutiara harus dijual oleh LPS (Lembaga
Penjamin Simpanan) selambat-lambatnya No-
vember 2014, ucapnya.
Ia juga mengungkapkan kemungkinan ke-
tertarikan bank-bank asing itu bersumber dari
sejumlah faktor yang dimiliki Bank Mutiara.
Mungkin menurut kalkulasi peserta tender
Bank Mutiara kali ini, bank ini termasuk bank
yang bagus, punya costumer, dan berkinerja
bagus, going forward, ucapnya.
Sedangkan faktor lain, seperti net interest
PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO
Nasabah menarik uang
melalui ATM Bank Mutiara
di Jakarta. Jaringan Bank
Mutiara yang cukup luas
dipandang sebagai salah satu
daya tarik bagi para investor.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MELEPAS EKS BANK CENTURY
margin (margin laba bersih atau lazim disebut
NIM), tidak secara langsung membuat bank
asing tertarik. Di Indonesia, bank memang me-
miliki selisih tinggi antara bunga kredit dan bu-
nga yang dibayar oleh bank kepada orang yang
penabung, pemegang deposito, atau sumber
modal lain. NIM tinggi ini terutama jika diban-
ding di negara ASEAN lain, seperti Malaysia,
Singapura, atau Thailand.
Tapi, masalahnya, bank di Indonesia masih
harus banyak berinvestasi. Seperti memba-
ngun kantor cabang, menginstal jaringan tek-
nologi informasi, serta sumber daya manusia,
katanya. Sedangkan bank-bank asing seperti
di Malaysia dan Singapura sudah dalam taraf
memanen, bukan lagi menanam.
Jadi, meski NIM rendah, investasi juga ren-
dah sehingga biaya operasional juga rendah.
Memasang ATM, buka kantor cabang, merek-
rut SDM, semua itu butuh investasi, ucapnya.
Biaya ini tentu saja diambil dari bunga kredit
yang diterapkan kepada konsumen. Makanya
NIM kita terbilang tinggi.
Sampai kapan bank-bank Indonesia masih ha-
rus menanamkan investasi? Ryan mengatakan
agak sulit menentukan sampai kapan investasi
harus terus dilakukan perbankan Indonesia.
Sebab, menurut dia, Indonesia sangat berbeda
dengan Singapura atau Malaysia, yang berpen-
duduk sedikit dan wilayahnya terbilang kecil.
BUDI ALIMUDDIN
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
RACHMAN/DETIK FOTO
Sejumlah nasabah setia
menyimpan dana di Bank
Mutiara sejak lembaga
keuangan ini masih bernama
Bank Pikko.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
S
EJAK dipegang
Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS),
bisnis Bank Mutiara
terus untung. Pada
periode 2009-2011,
laba operasi itu berada di kisaran Rp
222-242 miliar. Tahun 2012 menurun
menjadi Rp 132 miliar. Tapi, tahun
lalu, Bank Mutiara tiba-tiba saja rugi
sampai Rp 1,15 triliun.
Direktur Utama Bank Mutiara,
Sukoriyanto Saputro, dalam lapor-
an keuangan, menyatakan kerugian
triliunan rupiah itu karena mereka
diwajibkan membuat pencadangan
untuk utang pajak era Bank Century
dan memenuhi kewajiban penyedia-
an modal minimum. Kewajiban ini
hanya berlaku sekali, yakni pada
tahun buku 2013.
Kerugian tersebut bukanlah me-
rupakan akibat operasional bank,
ujar Sukoriyanto. Ia pun menjanjikan
laporan keuangan 2014 tidak akan
merah. Bank Mutiara akan menca-
tatkan kinerja positif dan membu-
kukan laba kembali (pada laporan
keuangan 2014).
Pada akhir tahun lalu, Bank Muti-
ara telah memiliki 61 kantor cabang
dengan 1.500 lebih karyawan. Aset-
nya Rp 14,5 triliun dengan pengucur-
an kredit Rp 11 triliun. Dana pihak
ketiga yang mereka kelola mencapai
Rp 11 triliun. nNUR KHOIRI
Dalam pengawasan intensif
Bank Indonesia.
11 Agustus
2009
3
Bank Century dalam peng-
awasan khusus Bank Indonesia
karena dinilai tidak sehat.
6 November
2008
1
LPS mengambil alih kepemilik-
an Century dan mengucurkan
bailout sampai Rp 6,7 triliun.
21 November
2008
2
M
ENJUAL bank hasil
bailout memang tidak
gampang. Tiga tahun
Lembaga Penjamin Simpanan
berusaha menjual Bank Mutiara
(eks Bank Century) tapi gagal.
Mungkin ini karena harga
yang diwajibkan sangat tinggi,
minimal sesuai bailout sebesar
Rp 6,7 triliun. Putaran penjualan
tahun ini sedikit berbeda, kare-
na undang-undang mewajibkan
bank hasil bailout itu harus
terjual, berapa pun harganya.
Bank Tidak
Laku-laku
Bank Century berganti nama
menjadi Bank Mutiara.
3 Oktober
2009
4
LPS menyatakan penjualan
gagal. Sebanyak 9 investor
berminat, 3 mengirim surat
konfirmasi. Tapi, dari ketiganya,
tak satu pun memenuhi syarat.
7 September
2011
7
Status pengawasan normal Bank
Indonesia.
26 Juni 2011
5
LPS mulai proses penjualan Bank Mutiara.
Harga minimal sesuai bailout, Rp 6,7 triliun.
8 Juli 2011
6
Pendaftaran pembelian
Bank Mutiara dibuka
kembali. Perusahaan
investasi Yawadwipa
menawar Bank Mutiara
Rp 6,75 triliun atau di
bawah persyaratan mini-
mal sesuai nilai bailout.
7 Februari
2012
8
LPS menyatakan penjualan gagal.
Ada tujuh peminattermasuk
Yawadwipadan ada tiga yang
mengirim surat dokumen
pendaftaran. Tapi ketiga peminat
tidak memenuhi syarat adminis-
tratif, termasuk dukungan
finansial.
15 Agustus
2012
9
LPS kembali menawarkan Bank
Mutiara. Seperti tahun sebelum-
nya, harga yang diminta minimal
sesuai nilai bailout, yakni Rp 6,7
triliun.
Februari
2013
10
LPS menyatakan dua peminat
Bank Mutiara sudah penuhi
syarat administratif.
12 Juni 2013
11
LPS menyatakan Bank Mutiara
sudah mendapat suntikan tambahan
Rp 1,5 triliun sehingga total bailout-
nya Rp 8,2 triliun. Putaran penjualan
terakhir Mutiara dimulai dan tahun
berikutnya mesti laku, berapa pun
harganya.
20 Desember
2014
13
LPS menyatakan penjualan Bank
Mutiara gagal. Dalam proses ini,
enam investor menyatakan ber-
minat, lima mengirim dokumen
pendaftaran, dua memenuhi
syarat administratif, tapi kedua-
nya tak mengirim penawaran
awal.
29 Agustus
2013
12
LPS menyatakan 18 investor
berminat membeli Bank
Mutiara.
18 April 2014
14
LPS menyatakan 7 investor
bersaing menjadi calon
pemilik Bank Mutiara, terma-
suk BRI dan beberapa bank
asing.
Juni 2014
15
NASKAH: NUR KHOIRI
T
E
R
B
E
B
A
N
I

K
E
W
A
J
I
B
A
N

C
E
N
T
U
R
Y
MELEPAS EKS BANK CENTURY
EKONOMI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
BAGAIMANA PARA EKONOM MEMANDANG
ANGKA KEBOCORAN RIBUAN TRILIUN RUPIAH
YANG DISEBUT PRABOWO.
BARU
POTENSI RUGI
ATAU SUDAH
BOCOR
EKONOMI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
A
WALNYA adalah debat kandidat
presiden: Prabowo Subianto mela-
wan Joko Widodo. Tapi pernyataan
Prabowo akhirnya merembet ke
mana-mana saat ia menyebut ada kebocoran
kekayaan negara yang, menurut tim ahlinya,
angkanya fantastis: Rp 1.000 triliun. Bahkan,
mengutip pernyataan Ketua Komisi Pembe-
rantasan Korupsi Abraham Samad, Prabowo
menyatakan kebocoran itu mencapai Rp 7.200
triliun.
Angka itu segera saja menyulut kontroversi
karena jumlahnya spektakuler. Pemerintah
langsung bereaksi. Menteri Koordinator Per-
ekonomian Chairul Tanjung, misalnya, me-
ngatakan ucapan kebocoran sebesar itu tidak
benar. Mungkin yang dimaksud Pak Prabowo,
kalau dilakukan langkah-langkah luar biasa,
ada potensi pendapatan negara tambahannya
sebesar Rp 1.000 triliun, katanya.
Sedangkan Abraham Samad, yang namanya
disebut, buru-buru meralat kutipan calon pre-
siden nomor urut 1 itu. (Ini) bukan kebocoran,
tapi potensi penerimaan yang tidak didapat,
katanya. Beda dengan kebocoran.
Bagi para ekonom, angka yang disebut Pra-
Bank Indonesia, lembaga
yang mengatur moneter
Indonesia.
ARI SAPUTRA/DETIKCOM
EKONOMI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
bowo itu memang mencengangkan. Angka
kebocoran itu, oleh Kepala Ekonom BCA David
Sumual disebut tidak mungkin. Alasannya?
APBN kita hanya Rp 1.800 triliun, ekonomi
kita size-nya hanya Rp 9.000 triliun, katanya.
Namanya juga anggaran, APBN memang
rawan bocor. Tapi nilai kebocoran yang disebut
Prabowo itu terlalu besar. Itu sebabnya, Lana
Soelistianingsih, Kepala Ekonom Asset Mana-
gement, mengatakan hal senada. Kalau dengan
angka kebocoran Rp 1.000 triliun itu, katanya,
Berdasarkan APBN, itu tidak masuk akal.
Karena itu, Lana mengatakan pernyataan
Prabowo tersebut memang harus diperjelas.
Berapa tahun kebocorannya, yang disebut ke-
bocoran itu seperti apa, atau itu hanya potensi
kehilangan, katanya.
Hatta Rajasa, pasangan Prabowo dalam
pemilihan presiden, perlu menjelaskan soal
kutipan Prabowo ini. Ia mengatakan bukan
kebocoran karena APBN jauh lebih kecil dari
nilai kebocoran yang disebut mencapai Rp
7.200 triliun itu. Tapi, yang ada, adalah potensi
kehilangan (potential loss). Misalnya saja jika
tidak ada renegosiasi kontrak karya. Itu semua
kan menyebabkan potential loss, katanya. Itu
yang dimaksud Pak Prabowo.
Kalau potensi kehilangan, Lana mengatakan,
angka Rp 1.000 triliunyang dikutip Prabowo
dari tim ahlinyamasih masuk akal. Perhitung-
annya sederhana. Pajak pertambahan nilai
(PPN) mestinya mencapai 10 persen dari PDB
Indonesia, yang sekarang lebih dari Rp 9.000
triliun. Dengan dasar ini, perolehan dari sini bisa
mencapai Rp 900 triliun. Tapi sekarang baru
Menteri Koordinantor
Perekonomian Chairul
Tanjung
ARI SAPUTRA/ DETIKCOM
EKONOMI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Rp 400 triliun, katanya. Lana
membulatkan angka perolehan
PPN yang tahun lalu besarnya
Rp 385 triliun.
Adapun David sedikit berbe-
da. Ia mengatakan tambahan
potensi penerimaan negara itu
tidak akan mencapai ribuan
triliun rupiah. Hanya ratusan
triliun rupiah angkanya, kata
David menyebut kisaran po-
tensi pemasukan bagi negara
yang ia pandang masih ma-
suk akal. Sedangkan angka
yang ribuan triliun rupiah, katanya, Itu bahasa
politik untuk meraih voter.
Yang agak unik, ayah Prabowo, Soemitro
Djojohadikusumo, dua puluh tahun silam juga
terkena kontroversi soal kebocoran anggaran.
Tapi kejadiannya sedikit berbeda. Saat itu para
wartawan mengutip ucapan Soemitro sebagai
kebocoran sebesar 30 persen.
Soemitro kemudian sampai membuat tulis-
an meluruskan kutipan ini. Menurut Soemitro,
yang terjadi adalah rendahnya rasio modal
terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi. Me-
nurut dia, negara ASEAN lain yang mirip Indo-
nesiakecuali Filipinahanya membutuhkan
3-3,5 persen untuk menaikkan pertumbuhan
ekonomi 1 persen. Tapi Indonesia membutuh-
kan sampai 5 persen.
David mengatakan, yang diungkapkan So-
emitro itu tidak tepat disebut kebocoran. Itu
lebih tepat inefisiensi, bukan kebocoran, kata-
nya.
Prabowo sendiri, seperti diungkap sejumlah
media, mengutip angka itu dari pernyataan
Abraham Samad pada 7 September tahun lalu.
Saat Abraham diminta memberi kuliah pada
para peserta Rapat Kerja Nasional Partai De-
mokrasi Indonesia Perjuangan di Ancol, Jakarta
Utara.
Saat itu ia mengungkapkan ide nasionalisasi
45 blok minyak yang sudah beroperasi. Jika blok
ini dimiliki penuh oleh pemerintah, negara akan
mendapatkan tambahan anggaran sampai Rp
7.200 triliun.
WIJI NURHAYAT, RINA ATRIANA, EDWARD FEBRIYATRI KUSUMA | NUR KHOIRI
Soemitro
Djojohadikoesoemo, ayah
Prabowo, pernah terkena
kontroversi "kebocoran".
ISTIMEWA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MANDALA KEMBALI MATI.
HARGA BAHAN BAKAR
MINYAK DAN JENIS PASAR
PENERBANGAN DITUDING
SEBAGAI PENYEBAB
MASKAPAI PENERBANGAN INI
TUTUP. PENGAMAT MENILAI
POSISI PASAR PERUSAHAAN
INI TIDAK JELAS.
BISNIS
MATI DUA KALI
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
K
ANTOR City Ticketing Office Ti-
gerair Mandala, yang terletak satu
kawasan dengan pusat penjualan
onderdil mobil di Duta Mas, Fatma-
wati, Jakarta Selatan, sudah tidak lagi bekerja
normal mulai Senin, 16 Juni 2014. Kantor itu tak
lagi melayani penjualan tiket seperti hari-hari
sebelumnya.
Sebagian karyawan mulai mengepak per-
lengkapan kantor. Barang-barang itu kemudian
dikemas dan dua hari kemudian dikirim ke
Yogyakarta, ke kantor biro perjalanan yang
menjadi mitra bisnis Tigerair Mandala untuk
mengoperasikan kantor penjualan tiket itu.
Barang-barang kantor, seperti komputer dan
laptop, sudah dikirim kemarin, ujar seorang
Wartawan mengambil
gambar loket tiket Tigerair
Mandala di Terminal 3
Bandara Soekarno-Hatta.
MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO
BISNIS
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
pemuda, yang mengatakan bekerja sebagai
office boy di kantor itu dan sekarang diminta
menunggui di sana, pada Kamis, 19 Juni lalu.
Pengiriman barang itu dilakukan beberapa
jam sebelum Tigerair Mandala melansir siaran
pers yang menyatakan operasi penerbangan
perusahaan ini hanya akan berjalan sampai 1
Juli mendatang. Penerbangan terakhir perusa-
haan itu adalah R1545 dari Hong Kong menuju
Denpasar.
Ya, Mandala, maskapai penerbangan yang
mati pada 13 Januari 2011dan kemudian hidup
lagi mulai April 2012 dengan nama Tigerair
Mandalamati lagi mulai Juli nanti. Tigerair
Mandala menyebut melemahnya kondisi pasar,
meningkatnya biaya bahan bakar, dan kenaik-
an biaya operasional akibat rupiah melemah
sebagai penyebab kematian-kedua perusahaan
ini. Hal-hal seperti itu membuat kami terus
merugi dan akhirnya direksi serta dewan komi-
saris memutuskan lebih baik kami stop, kata
Thoriq Syarief-Husein, Manajer Humas Tigerair
Mandala.
Masalah kondisi pasar dan kenaikan harga
bahan bakar sebenarnya juga dialami mas-
kapai lain, tidak hanya Mandala. Tapi hanya
Mandala yang tutup. Itu sebabnya, Ruth Han-
na Simatupang, pengamat penerbangan yang
pernah menjadi eksekutif sebuah maskapai
penerbangan serta menjadi anggota Komite
Nasional Keselamatan Transportasi, menutur-
kan masalah Mandala adalah tidak jelasnya
pasar perusahaan ini.
Mereka tidak menentukan pilihan dalam
membidik segmen pasar, apakah low cost
carrier atau full flight service, kata Ruth. Posisi
Sandiaga Uno, investor
Tigerair Mandala yang dua
tahun lalu menghidupkan
kembali maskapai ini.
LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM
BISNIS
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Mandala Tigerair dinilai tidak jelas, apakah me-
rupakan maskapai penerbangan murah seperti
AirAsia atau dengan pelayanan lengkap seperti
Garuda.
Pelayanan Mandala memang kadang mirip
maskapai full service. Soal ketepatan waktu
misalnya. Maskapai penerbangan murah dike-
nal sangat buruk ketepatan waktunya karena
mereka memaksa pesawat selama mungkin
di udara, bukan di bandara. Tapi, berdasarkan
catatan Kementerian Perhubungan, angka
ketepatan waktu Mandala terbaik dibanding
maskapai tarif murah
meski nomor tiga jika
dibanding dengan mas-
kapai full service.
Ketepatan waktu
ini dibanggakan Paul
Rombeek, Presiden Di-
rektur PT Tigerair Man-
dala Airlines, dalam
wawancara dengan
majalah detik beberapa bulan silam. Menurut
Rombeek, ketepatan waktu mereka mencapai
80-85 persen. Tapi ada yang dikorbankan da-
lam urusan ketepatan waktu ini. Ini memang
membutuhkan biaya, kata Rombeek.
Tigerair Mandala adalah maskapai patungan
antara Saratoga, perusahaan investasi milik
Sandiaga Uno, dan Tiger Airways dari Singapura.
Kepemilikan Saratoga sebesar 51,3 persen dan
Tiger Airways 33 persen. Sisanya, 15,7 persen,
dipegang pemilik lama serta kreditor. Gejala
Tigerair Mandala bakal tutup mulai terasa pada
awal Februari 2014. Saat itu Tigerair Mandala
menutup 9 rute penerbangan dan mengurangi
frekuensi dua rute penerbangan. Direksi dan
komisaris kemudian berupaya mencari investor
baru untuk menyuntikkan dana segar, sehingga
Tigerair Mandala bisa leluasa mengudara. Titik
terang sempat datang dari AirAsia dan Citilink,
anak usaha Garuda Indonesia. Keduanya ber-
minat menjadi investor.
Namun belakangan rencana menggandeng
investor itu batal. Direksi sudah berusaha
mencari investor yang paling potensial untuk
membiayai Mandala ke depan, tapi kami tidak
menemukan kata sepakat, ujar Thoriq, yang
enggan menjelaskan alasan batalnya rencana
itu.
Direksi sudah berusaha
mencari investor yang paling
potensial untuk membiayai
Mandala ke depan, tapi kami
tidak menemukan kata sepakat.
Thoriq Syarief-Husein
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Informasi kegagalan Tigerair Mandala meng-
gaet investor sampai ke ruangan Direktur Ang-
kutan Udara Direktorat Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmo-
djo. Dia mengatakan Tigerair Mandala memang
membutuhkan investor baru karena investor
sekarang tidak mampu lagi menanggung be-
ban biaya operasional
Beratnya beban operasional ini membuat
Tigerair Mandala sulit menambah jumlah pe-
sawat. Padahal jumlah armada yang memadai
merupakan salah satu syarat utama bagi mas-
kapai untuk bersaing. Dunia aviasi adalah dunia
yang makin tebal uang yang ada ya akan lebih
cepat berkembang. Sedangkan kami hanya pu-
nya lima pesawat yang terbang, sehingga tidak
cukup untuk menutupi biaya-biaya lainnya,
ujar Thoriq.
Setelah tidak mampu lagi membiayai biasa
operasional, pemegang saham pun memutus-
kan menutup kegiatan operasional maskapai
ini. Sisa uang yang ada dipakai untuk mena-
ngani penggantian tiket penumpang, kata
Djoko. HANS HENRICUS B.S. ARON
Ekor pesawat ini diberi
gambar loreng macan
karena Tiger Air dari
Singapura memiliki 15,7
persen saham.
DOK XFW-SPOTTER
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
BISNIS
PARA calon penum-
pang Tigerair Man-
dala sudah mulai
berhitung kapan
uang tiket me-
reka bakal bisa
kembali. Mereka
ingat, tiga tahun
silam, saat Manda-
la ditutup, pengem-
balian tiket baru bisa
dilakukan satu setengah
tahun kemudian, setelah in-
vestor baru masuk dan pesawat ini
terbang kembali.
Saya pesimistis bisa langsung dikem-
balikan karena, pengalaman teman saya
dulu sewaktu Mandala
tutup, refund-nya lama
sekali, ujar seorang
penumpang yang
telah memesan
tiket untuk berlibur
ke Bali bersama
keluarganya bulan
depan.
Penumpang itu,
yang tidak mau menye-
butkan nama, menyam-
bangi ruko pusat penjualan ti-
ket Tigerair Mandala di kawasan Duta
Mas, Fatmawati, Jakarta Selatan. Di sana,
kantor sudah kosong dan hanya ditempeli
selembar kertas yang mengumumkan ber-
hentinya operasi Tigerair Mandala. Di sana
juga ditempeli nomor telepon yang mesti
dihubungi calon penumpang yang hendak
meminta pengembalian uang tiket.
Ia mencoba menghubungi nomor itu, tapi
yang terdengar adalah suara: Nomor yang
Anda hubungi sedang sibuk, silakan meng-
PENGEMBALIAN
TIKET
BAKAL
LAMA
?
BISNIS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Ratusan calon penumpang
Mandala Air berusaha
mengembalikan tiket yang
mereka beli. Saat kematian
Mandala yang pertama,
pengembalian uang tiket
butuh waktu lebih dari satu
setengah tahun.
MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
hubungi beberapa saat lagi.
Calon penumpang lain, seorang pemuda
yang membeli tiket ke Thailand, mencoba
sampai lima kali menghubungi call center,
tapi tidak kunjung mendapat respons. Dia
khawatir agenda bisnisnya di Thailand bakal
gagal lantaran batal terbang.
Dia mengatakan selama ini selalu memakai
Tigerair Mandala jika melakukan perjalanan
bisnis ke Singapura atau Thailand karena
pelayanannya baik. Saya tidak perlu refund
tiket. Yang penting bisa terbang ke Thailand
karena saya harus ada di sana, katanya. Ia le-
bih suka tiketnya diganti tiket Tiger Airways.
Tigerair Mandala menyatakan pengem-
balian tiket hanya akan dilayani via telepon.
Manajer Humas Tigerair Mandala, Thoriq
Syarief-Husein, mengatakan, Prosedur re-
fund kami melalui call center.
HANS HENRICUS B.S. ARON
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL INTERNASIONAL
PERKAWINAN PAKSA
DEMI BAGDAD
KAMI TAK MENYANGKAL BAHWA MILISI
ISIS TERLIBAT DALAM PERTEMPURAN,
TAPI JUMLAHNYA TAK LEBIH DARI LIMA
PERSEN.... INI REVOLUSI IRAK.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
D
I satu kantor kecil di atas pusat
perdagangan padat di Kota Amman,
Yordania, dua bulan lalu, sekelompok
pemimpin suku dan muslim Sunni di
Irak merencanakan revolusi di negerinya.
Ini akan jadi sebuah perang, kata Muthana
al-Dari, juru bicara kelompok itu. Di depan me-
reka terhampar peta Irak yang menggambar-
kan posisi pasukan pemerintah Irak, juga posisi
milisi Sunni. Sudah bertahun-tahun Amman
menjadi persembunyian para pemimpin mus-
lim Sunni-Irak setelah rezim Saddam Hussein
tumbang.
Pada masa Saddam Hussein jadi penguasa
di Bagdad, kelompok muslim Sunni menjadi
penyokongnya, sementara mayoritas muslim
Syiah, yang dekat dengan seteru Bagdad, Iran,
menjadi paria. Tak ada angka resmi berapa
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Milisi Syiah, Tentara Mahdi,
tengah melakukan latihan militer
di Kota Najaf pada 17 Mei lalu.
REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
besar komunitas Syiah di Irak.
Menurut survei Pew Research pada 2011,
lebih dari 51 persen warga Irak mengaku seba-
gai muslim Syiah, sementara 41 persen meng-
identifikasi diri sebagai muslim Sunni. Setelah
Saddam Hussein di-
dongkel dari kursinya,
roda berputar, giliran
mayoritas muslim Syi-
ah yang mendominasi
kekuasaan di Bagdad
dan kelompok muslim
Sunni terpinggirkan.
Suku-suku itu ter-
belah dalam banyak
kelompok, kata Safa
Rasul Hussein, Penasi-
hat Keamanan Nasional
Irak, beberapa bulan lalu. Kami lihat di bebera-
pa suku, sang ayah punya sikap sendiri dan sang
anak memilih posisi lain. Namun satu musuh,
yakni penguasa di Bagdad, membuat mereka
bersatu. Suku-suku dan kelompok muslim Sun-
ni anti-Bagdad itu berhimpun di bawah payung
Dewan Umum Militer untuk Revolusi Irak.
Kami menganggap pemerintahan di Bagdad
tak sah, karena merupakan buah dari pendu-
dukan tentara Amerika Serikat, kata Al-Dari.
Perdana Menteri Nouri al-Maliki menyerang
rakyat, maka rakyat membela diri dan mela-
wan. Sekarang perlawanan itu akan menjadi
revolusi.
Pada awal Januari lalu, bahu-membahu deng-
an milisi Negara Islam Irak dan Al-Sham (ISIS),
milisi muslim Sunni menguasai Kota Fallujah
dan Ramadi di Provinsi Al-Anbar, sekitar 60 ki-
lometer arah barat Kota Bagdad. Bendera ISIS
berkibar di seluruh penjuru kota itu.
Tak mengherankan jika di mata sebagian
warga Irak, milisi Ad-Dawla al-Islmiyya fi al--
Irq wa-sh-Shm alias Negara Islam Irak dan
Al-Sham (ISIS) adalah penyelamat bagi mereka.
Maka, ketika Kota Mosul, kota terbesar kedua
di Negeri Seribu Satu Malam, jatuh ke tangan
milisi ISIS dua pekan lalu, sebagian warga me-
nyambutnya dengan tangan terbuka.
Seorang dokter di satu rumah sakit di Mosul
menuturkan, sebelum Mosul dikuasai ISIS,
rumah sakit mereka hanya mendapatkan ja-
tah aliran air dari pemerintah selama dua jam
SATU-SATUNYA
JALAN HANYALAH
MENYINGKIRKAN
AL-MALIKI.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
setiap hari. Seperti orang-
orang bilang, ISIS lebih baik
ketimbang pemerintah, kata
sang dokter pekan lalu. Dia
keberatan menyebutkan nama karena khawatir
dengan pembalasan dari pihak pemerintah Irak.
ISIS, menurut sang dokter, berniat menerapkan
hukum Islam menurut penafsiran mereka. Tapi
mereka tidak memaksa, kata dokter itu.
Sebagian keluarga yang sempat lari meng-
ungsi saat pecah pertempuran antara pasuk-
an pemerintah dan milisi ISIS dua pekan lalu
kini mulai pulang kembali ke Mosul. Ya, aku
memilih pulang kembali ke Mosul, karena yang
terjadi di sana adalah revolusi rakyat, ujar
Jamal Karim. Bersama keluarganya, dia sempat
INTERNASIONAL
Prajurit Pasukan Khusus Irak
diterjunkan di Distrik Amiriya,
Bagdad, pada 17 Mei lalu.
THAIER AL-SUDANI/REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
mengungsi ke Erbil di wilayah Kurdistan.
Seorang sumber lain menuturkan kepada
Daily Beast mengapa milisi ISIS disambut gem-
bira di Mosul. Menurut dia, sebagian pemimpin
ISIS yang menduduki Mosul merupakan pen-
duduk kota itu. Makanya, mereka menguasai
betul medan Kota Mosul. Untuk menyembu-
nyikan identitas, para pemimpin ISIS itu terus
menutup wajahnya.
Coba katakan, apa yang akan kalian lakukan
jika menjadi aku, kata Mus-
tafa al-Rai, seorang mekanik
di Kota Mosul. Orang-orang
Perdana Menteri Nouri al-
Maliki dan militernya telah
menganiaya kami. Mereka
memperlakukan kami se-
perti kotoran di sepatu me-
reka. Sekarang datang milisi
Sunni, yang berjanji akan
mengubah kondisi itu. Kami bukan orang yang
sekeyakinan dengan mereka, tapi apa yang
mereka tawarkan terdengar menarik.
Syekh Abdel-Qader al-Nayel, juru bicara
milisi Sunni yang bergabung dengan ISIS,
mengatakan mayoritas warga muslim Sunni di
Irak menyokong revolusi mereka. Menurut
Al-Nayel, mereka mengganti pemerintah di
Bagdad dengan pemerintah transisi untuk me-
nyelamatkan Irak. Ini merupakan revolusi me-
lawan marginalisasi dan ketidakadilan selama 11
tahun terakhir, kata Syekh Khamis al-Dulaimi,
pemimpin Dewan Militer Anbar untuk Revolusi
Irak, pekan lalu.
lll
Kejatuhan Kota Mosul, Tikrit, Jalula, dan se-
bagian Tal Afar ke tangan milisi gabungan ISIS
dan Sunni, serta lepasnya kendali Kota Kirkuk
dalam waktu sangat singkat mengundang tan-
da tanya. Bagaimana kekuatan ribuan tentara
Irak yang disokong peralatan militer lumayan
lengkap dilibas begitu saja oleh milisi ISIS yang
jumlahnya lebih sedikit?
Bukan milisi ISIS, melainkan kelompok suku-
suku dan milisi muslim Sunni, menurut Ali
Hatim al-Sulaiman, yang berkuasa di Mosul.
Kami tak menyangkal bahwa milisi ISIS terlibat
dalam pertempuran, tapi jumlahnya tak lebih
dari lima persen.... Ini revolusi Irak, kata Syekh
INTERNASIONAL
KAMI AKAN MELAWAN
ISIS, TAPI TIDAK
SEKARANG.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
Khamis al-Dulaimi. Selain di Anbar, Dewan
Militer telah dibentuk di sejumlah provinsi lain,
seperti Bagdad, Nineveh, dan Diyala.
Kamilah, milisi tribal, yang mengendalikan
situasi di Mosul. Tak masuk akal jika milisi ISIS,
yang kekuatannya kecil, bisa menguasai kota
sebesar Mosul.... Sudah jelas bahwa ini meru-
pakan revolusi tribal, tapi pemerintah di Bagdad
memberikan cap teroris dan ISIS kepada kami
semua, kata Hatim, pemimpin suku Dulaim.
Ada sekitar 3 juta anggota suku Dulaim di Irak,
sebagian besar tinggal di Provinsi Anbar.
Sekarang, tak ada lagi kompromi bagi Perda-
na Menteri Al-Maliki. Sejumlah pemimpin suku
dan komunitas muslim Sunni angkat senjata
melawan pemerintah di Bagdad. Waktu un-
tuk solusi politik sudah lewat. Kami tak akan
meloloskan solusi politik. Maliki sudah meng-
gunakan kekuatan melawan rakyat Irak.... Jadi,
bagaimana mungkin ada solusi politik? Satu-sa-
tunya jalan hanyalah menyingkirkan Al-Maliki,
kata Hatim.
Presiden Amerika
Serikat Barack Obama
bertemu dengan para
pemimpin Kongres untuk
mendiskusikan situasi di
Irak pekan lalu.
KEVIN LAMARQUE/REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
Musuh dari musuh adalah teman. Barang-
kali seperti itulah prinsip sebagian kelompok
muslim Sunni memandang milisi ISIS. Tentu
saja mereka merupakan masalah. Tapi kami
harus punya prioritas. Mereka melawan mu-
suh kami, jadi mengapa harus kami perangi?
Kami akan melawan ISIS, tapi tidak sekarang,
kata Bashar al-Faidhi, anggota Asosiasi Ilmu-
wan Muslim.
ISIS, menurut Syekh
Zaydan al-Jabiri, pemim-
pin politik Dewan Revo-
lusi Tribal, merupakan
teroris berbahaya. Tapi,
tanpa intervensi Barat,
kelompok suku dan ISIS
terpaksa bersatu untuk
mendongkel pemerintah
di Bagdad. Jika dunia
membiarkan revolusi ini gagal, kami akan
dipaksa bekerja sama dengan ISIS, Al-Jabiri
memperingatkan.
Keok di Mosul, Tikrit, Jalula, dan Tal Afar,
pemerintah di Bagdad tak punya pilihan selain
meminta tolong ke Gedung Putih dan sekutu-
sekutu lama. Pekan lalu, Perdana Menteri Al-
Maliki meminta pasukan Amerika menggelar
serangan udara untuk menggempur milisi
antipemerintah.
Namun Gedung Putih sepertinya enggan
mengulang petualangan pasukan mereka
di Negeri Seribu Malam. Kita tak punya ke-
mampuan untuk mengirim ribuan pasukan dan
menumpahkan darah lagi di sana seperti yang
pernah kita lakukan, kata Presiden Amerika
Barack Obama. Ini sesuatu yang harus ditun-
taskan sendiri oleh rakyat Irak.
Secara teknis, menurut Kepala Staf Gabung-
an Militer Amerika Jenderal Martin E. Dempsey,
juga sangat sulit untuk membidik target seperti
milisi ISIS. Kita seperti melihat video konvoi
musuh di layar iPhone dan harus menembak,
kata Jenderal Dempsey. Untuk menyokong
pemerintah Irak, Amerika mengirimkan 300
penasihat operasi militer ke Bagdad. n SAPTO
PRADITYO | GUARDIAN | CNN | WSJ | AAWSAT | REUTERS | TELEGRAPH
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KITA SEPERTI MELIHAT
VIDEO KONVOI MUSUH DI
LAYAR IPHONE DAN HARUS
MENEMBAK.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL INTERNASIONAL
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
H
U
F
F
I
N
G
T
O
N
P
O
S
T
MENYEMBUHKAN
LUKA ROHINGYA
JIKA ORANG SALING
MEMBENCI, TAK ADA LAGI
TEMPAT AMAN UNTUK HIDUP.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
Z
OMIR Hussein, 13 tahun, tinggal di
sebuah gubuk kayu reyot di pinggir
Kota Sittwe, ibu kota Negara Bagian
Rakhine, Myanmar. Beberapa waktu
lalu, tak sengaja Zomir menenggak obat tuber-
kulosis kelewat dosis. Gara-gara kecelakaan itu,
tubuhnya lumpuh.
Sepanjang hari, bocah malang itu hanya
tergolek di lantai dengan tangan lunglai dan ta-
tapan mata nanar. Saat sang ibu membelainya,
sekilas Zomir tampak seperti tersenyum. Zomir
sempat dirawat di rumah sakit pemerintah di
Kota Sittwe. Namun, pada Juni 2012, pecah
bentrokan berdarah antara warga muslim Ro-
hingya dan penganut Buddha di Kota Sittwe.
Lebih dari 140 orang tewas.
Mohamed Hussein, ayah Zomir, terpaksa
membawanya pulang ke rumah. Karena dia dari
keluarga muslim Rohingya, tak ada dokter di
Sittwe yang berani merawatnya. Kami sempat
memanggil dokter untuk menolong Zomir....
Tapi dia bilang, Aku tak bisa datang untuk me-
rawat anakmu, dan sebaiknya kalian tak datang
untuk menemuiku. Jika kalian melakukannya,
kelompok Buddha ekstrem akan membunuh
ABC
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
kita, Hussein menuturkan pengalamannya
bulan lalu.
Bermula dari pertengkaran sporadis antara
warga muslim Rohingya dan mayoritas suku
Rakhine yang beragama Buddha di Kota Sittwe
pada pertengahan
2012, konflik itu meluas
ke pelbagai daerah di
Myanmar. Ribuan ke-
luarga minoritas mus-
lim Rohingya terusir
dari kampungnya dan
kini terpaksa tinggal
di pengungsian. Hidup
mereka terancam dan
tak bebas bergerak.
Polisi dan tentara
selalu mencegat kami
di pos pemeriksaan. Jika mereka menemukan
kami di dalam bus, kami akan dipaksa turun.
Kami seperti hidup dalam penjara, kata Hus-
sein.
Ada sekitar 1,3 juta keturunan Rohingya di an-
tara 50 juta warga Myanmar. Namun Rohingya
tak pernah benar-benar diterima di tanah kela-
hirannya sendiri. Dalam sensus penduduk pada
Maret 2014, pemerintah Myanmar menyebut
mereka keturunan Bengali dan mengharamkan
penggunaan sebutan Rohingya. Istilah Bengali
ini biasa dipakai pemerintah Myanmar bagi
para imigran gelap dari Bangladesh.
Jika satu keluarga ngotot didaftarkan sebagai
Rohingya, kami tak akan mencatatnya, kata Ye
Htut, juru bicara pemerintah, kala itu. Sebagian
kalangan dari kelompok nasionalis Buddha
khawatir, jika Rohingya diakui pemerintah, me-
reka akan mendapatkan hak politik. Mereka
akan dicatat sebagai Bengali, karena Rohingya
tak pernah ada, kata Aung Mya Kyaw, tokoh
politik di Sittwe.
Putus asa hidup di negeri sendiri, ribuan ketu-
runan Rohingya memilih menyabung nyawa di
laut dan lari ke Malaysia, Indonesia, dan Thailand.
Menurut taksiran Badan PBB untuk Pengungsi
(UNHCR), sejak kerusuhan di Rakhine dua tahun
lalu, paling tidak ada 86 ribu keturunan Rohingya
yang lari dari Myanmar dengan perahu ala kadar-
nya. Kadang, di tengah laut, mereka kehabisan air
MEREKA AKAN DICATAT
SEBAGAI BENGALI,
KARENA ROHINGYA TAK
PERNAH ADA.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
dan makanan. Tak sedikit yang
mati dan mayatnya dibuang ke
laut.

Luka dan dendam lama itu belum pulih. Masih


ada saling curiga di antara keturunan muslim
Rohingya dan mayoritas Buddha di Myanmar.
Namun, di antara kebencian dan saling curiga
itu, mulai bersemi bibit-bibit perdamaian.
Setahun lalu, Hnin Ei Pyu bersama keluarga-
nya lari berhembalang dari rumah mereka di
Meiktila. Berawal dari pertengkaran kecil antara
INTERNASIONAL
Ashin Wirathu, biarawan
Buddha pemimpin gerakan
969
HUFFINGTONPOST
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
pedagang emas muslim dan dua penjual emas
penganut Buddha, pecah kerusuhan besar di
Meiktila. Ribuan rumah milik keluarga muslim
hangus dibakar, 40 orang tewas terbunuh.
Pyu dan keluarganya mengungsi ke stadion
olahraga di pinggiran kota. Selama berbul-
an-bulan, mereka dan ribuan warga muslim
tinggal di tempat itu. Kuliahnya terbengkalai.
Kini, mereka telah pulang kembali ke rumah-
nya. Beruntung, tempat tinggal mereka ma-
sih relatif utuh. Perlahan,
hubungan keluarga Pyu
dengan tetangga mereka
yang beragama Buddha
dan semula renggang kem-
bali merapat.
Waktu menyembuhkan
banyak luka, kata Thidar
Hla, sang ibu. Pyu juga
bisa kembali karib deng-
an teman-teman kuliahnya yang berbeda
agama. Kami berjalan-jalan usai kuliah, ber-
cakap-cakap soal film, dan makan bersama,
kata Pyu. Tak ada lagi polisi yang sepanjang
hari berjaga di perkampungan mereka untuk
mencegah serangan kelompok Buddha. Ke-
takutan mereka untuk bepergian juga jauh
menipis.
Di pihak seberang, sikap negatif itu juga mulai
luntur. U Aung Khin, 51 tahun, sempat berhenti
berbincang dengan teman dan tetangga mus-
lim. Dia juga tak mau lagi membeli daging dari
tukang jagal muslim karena takut dagingnya
bakal diracuni. Tapi sekarang dia tak khawatir
lagi membeli daging dari penjual muslim lang-
ganannya. Hubunganku dengan teman-teman
muslim juga sudah pulih kembali, kata Aung
Khin.
Memang, di sejumlah daerah di Myanmar,
seperti lokasi pengungsian di Rakhine, nasib
muslim Rohingya masih terlunta-lunta. Konflik
terbuka mungkin sudah reda, tapi kelompok-
kelompok penyebar kebencian terhadap mino-
ritas muslim Rohingya masih terus bergerilya.
Biarawan Ashin Kumara mengatakan per-
tumbuhan populasi Rohingya mengancam
komunitas Buddha. Walaupun tak punya
bukti, dia meyakini komunitas Rohingya di
INTERNASIONAL
ROHINGYA TAK PERNAH
MENUNTUT HAL ITU.
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
Rakhine berniat merebut wilayah itu dan
mendirikan negara terpisah. Orang-orang
muslim keluar dari masjid sembari mene-
riakkan slogan-slogan, Bunuh Buddha di
Rakhine, ini tanah kita, kita harus merebut-
nya, kata Ashin Kumara. Tudingan Ashin
Kumara ini, menurut Kyaw Min, Presiden
Partai Demokrasi dan Hak Asasi Manusia,
kelewat mengada-ada. Rohingya tak pernah
menuntut hal itu.
Kebencian itu ada di mana-mana. Biarawan
Buddha Ashin Wirathudia mengidentikkan
diri sebagai Usamah bin Ladin beragama
Buddhamengalihkan serangannya kepada
muslim Rohingya lewat Facebook. Akun
Facebook milik pemimpin gerakan antimus-
lim Rohingya 969 itu memiliki puluhan ribu
pengikut.
Semua teroris beragama Islam... jadi tak
ada hubungan antara Islam dan perdamaian,
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Nay Phone Latt
YOUTUBE
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
INTERNASIONAL
Ashin Wirathu menulis di laman jejaring sosial.
Facebook seolah-olah menjadi megafon bagi
Ashin Wirathu.
Prihatin menyaksikan pesan-pesan yang me-
nebarkan kebencian terhadap muslim Rohingya
lewat jejaring sosial, Nay Phone Latt, Direktur
Eksekutif Myanmar ICT for Development Orga-
nization, bersama teman-temannya menggalang
kampanye damai, Panzagar, sejak April lalu. Lewat
Panzagarbahasa Burma, berarti bicara dengan
bungaNay dan kawan-kawannya menyebarkan
pesan-pesan perdamaian.
Lewat jejaring sosial, stiker, pamflet, dan
sebagainya, mereka melawan pidato-pidato
penebar kebencian terhadap muslim Rohingya.
Setiap orang bebas berbicara, tapi tidak untuk
menyebarkan pesan-pesan berbahaya, kata
Nay. Jika orang saling membenci, tak ada lagi
tempat aman untuk hidup.
SAPTO PRADITYO | NPR | CNN | IRRAWADY | AL-JAZEERA | REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
VOA
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SINGA DI LAPANGAN,
HARIMAU
DI PANGGUNG
AKU ROMARIO. AKULAH TUHANNYA.
E
S
P
O
R
T
E
A
O
L
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
R
OMARIO de Souza Faria memang
tak pernah jadi bintang biasa. Mulut-
nya sama besarnya dan sama po-
ngahnya dengan petinju legendaris
Muhammad Ali.
Ada begitu banyak raja di muka bumi, tapi
hanya ada satu Tuhan, kata Romario, 48 ta-
hun, setelah mencetak tiga gol untuk klubnya,
Flamengo, dua puluh tahun lalu. Dia menyindir
legenda sepak bola, Pele, yang sering disebut-
sebut sebagai raja di lapangan hijau. Aku Ro-
mario. Akulah Tuhannya.
Lahir di Jacarezinho, salah satu permukim-
an kumuh di Rio de Janeiro, Romario besar
di jalan. Tumbuh di lingkungan yang keras,
Romario jadi anak yang bengal. Kelakuan
bandelnya masih terus dia bawa sekalipun
tengah mewakili Brasil. Di Piala Dunia
Junior 1985 di Uni Soviet, Romario terpaksa
angkat koper lebih awal setelah bikin ulah.
Entah apa yang ada di pikirannya, Romario
kencing dari atas balkon salah satu hotel
berbintang di Moskow. Tak ada ampun bagi
bocah badung itu. Manajer tim, Gilson Nunes,
langsung menyuruhnya berkemas dan pulang
ke Brasil. Tapi bakat bocah dari Jacarezinho ini
memang hebat. Di Olimpiade 1988, dia menjadi
pencetak gol terbanyak.
Sejak saat itu reputasi Romario sebagai striker
lapar gol menjulang tinggi. Sepanjang karier-
nya, dia mencetak lebih dari 1.000 gol, hampir
menyamai rekor Pele dan Ferenc Puskas. Gol
demi gol, gelar demi gelar dia berikan kepada
klub dan negaranya. Di Piala Dunia 1994, tim
Samba menjadi juara dan Romario, yang men-
cetak lima gol, terpilih menjadi pemain terbaik.
Tapi Romario memang tak pernah bisa menjadi
anak manis. Mulut besarnya sulit direm, demiki-
an pula kebiasaan buruk lainnya. Tak ada orang
yang menyuruhku tutup mulut karena mereka
tahu itu tak akan pernah terjadi, kata Romario.
Malam menjelang pertandingan, dia masih suka
keluyuran hingga lewat tengah malam. Malam
selalu menjadi temanku. Jika aku tak keluar ma-
lam, aku tak bisa bikin gol, Romario ngeyel.
Merasa kebiasaan-kebiasaan buruknya
tak mengganggu kedahsyatannya menjebol
gawang lawan, Romario sering mangkir dari
latihan. Johan Cruyff, manajernya di Barcelona,
mencoba mendisiplinkan Romario dengan
Tak ada orang
yang menyuruhku
tutup mulut
karena mereka
tahu itu tak akan
pernah terjadi.
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
menjatuhkan denda setiap kali dia datang telat
saat latihan. Tapi Romario tak peduli. Aku tak
peduli denda. Aku akan memenangi Piala Dunia
dan membayar semua denda dengan uang dari
kemenangan itu, kata Romario jemawa.
Setelah pensiun dari lapangan, tak disangka,
Romario melompat ke gelanggang politik. Me-
mang benar, saat aku gantung sepatu, politik
tak pernah ada dalam kepalaku, kata Romario.
Ivysalah satu anaknyalah yang mengubah
jalan hidupnya. Gadis kecil itu lahir dengan Sin-
drom Down, kelainan genetis yang mengaki-
batkan pertumbuhan fisik dan otak terganggu.
Aku mulai sering berkumpul dengan orang-
orang tua yang memiliki anak cacat.... Aku me-
nyadari tak ada politikus yang mewakili suara
mereka, kata Romario. Dia memutuskan turun
ke gelanggang politik. Pada pemilihan umum
ESPORTEAOL
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
2010, lewat Partai Sosialis Brasil, Romario lolos
ke parlemen mewakili Rio de Janeiro.
Semula, Romario hanya dianggap anak ba-
wang di panggung politik. Namun, bermodal
popularitas dan mulutnya yang tajam serta
kegigihannyadia salah satu anggota parle-
men Brasil yang paling jarang bolosnamanya
mulai diperhitungkan. Aku tak berpikir bahwa
aku politikus terbaik di dunia, tapi aku tahu, aku
tak akan diam saja, ujar Romario. Paling tidak,
selama aku menjadi anggota parlemen, aku tak
akan korupsi.
Di depan gawang, Romario adalah singa,
di panggung politik dia juga bukan seka-
dar kucing. Romario berhasil memper-
juangkan sejumlah hak penyandang
cacat dalam peraturan. Kritiknya
terhadap pelbagai masalah di Brasil,
mulai sepak bola hingga Piala Dunia
2014, sangat kencang. Semula, aku
menduga dia hanya mencari perhatian
media atau mengejar uang... tapi seperti-
nya dia telah menjalankan tugasnya deng-
an baik, Tiago Antonio, sopir taksi di Kota
Rio de Janeiro, memuji.
Tapi Romario tetaplah Romario. Kebiasaan-
nya ngelayap di malam hari masih jalan terus.
Aku tidur lebih banyak di siang hari.... Tapi, pa-
ling tidak, sekarang aku tidur sejenak di malam
hari, kata dia.

Menggiring bola dan bersilat lidah ala


politikus mestinya dua keahlian yang jauh
berbeda. Tapi ternyata tak sedikit mantan
pemain sepak bola yang juga lihai bersilat
lidah dan punya karier politik yang tak kalah
cemerlang dibanding prestasinya di lapang-
an rumput. Pele dan Zico pernah menjadi
Menteri Olahraga Brasil. Generasi berikut-
nya, selain Romario, ada George Weah di
Liberia, Hakan Sukur di Turki, Kakha Kaladze
di Georgia, Roman Pavlyuchenko di Rusia,
dan Carlos Valderrama di Kolombia.
Saat masih bersama AC Milan, Kakhaber Ka-
kha Kaladze merupakan palang pintu yang sulit
dilewati pemain lawan. Dia bisa bermain sama
baiknya di posisi bek kiri maupun posisi favorit-
nya, bek tengah. Bersama Milan, Kakha sempat
Aku tak berpikir
bahwa aku
politikus terbaik
di dunia, tapi,
aku tahu, aku tak
akan diam saja.
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
merasakan dua kali trofi Piala Champions.
Sekarang, di tanah kelahirannya, Georgia, wa-
laupun minim pengalaman, Kakha merupakan
politikus berpengaruh. Dia merupakan Men-
teri Energi merangkap Wakil Perdana Menteri
Georgia, negara pecahan Uni Soviet. Aku tak
berpolitik hanya demi mengejar jabatan.... Kami
punya kekuasaan, karena itu harus memenuhi
janji-janji saat kampanye, kata Kakha.
Jika Romario, Weah, Kakha Kaladze, dan
kawan-kawannya memilih politik sebagai la-
pangan mainnya, pasangan duet maut Romario
semasa di tim nasional Brasil, Ronaldo Lus Na-
zario de Lima, memilih berbisnis. Menggandeng
perusahaan iklan raksasa dari Inggris, WPP,
Ronaldo mendirikan perusahaan konsultan
pemasaran, 9ine Sports and Entertainment.
Dengan menggaet sejumlah bintang olah-
raga, seperti petenis Rafael Nadal dan Ney-
mar, 9ine berhasil menggaet beberapa klien,
ISTAL
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
seperti Duracell dan perusahaan farmasi
GlaxoSmithKline. Kami percaya dekade ini
akan menjadi dekadenya Brasil dan Amerika
Latin... dan Ronaldo merupakan salah satu
pemain sepak bola terbesar di dunia. Dia se-
karang akan bermain untuk WPP, kata Martin
Sorrell, bos WPP. Julukan The Phenomenon,
yang pernah disandang Ronaldo, sepertinya
bukan julukan kosong.
SAPTO PRADITYO | BBC | TELEGRAPH | GUARDIAN | ESPN
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
HAKAN SUKUR
42 tahun, mantan penye-
rang Galatasaray dan Inter
Milan. Kini menjadi anggota
parlemen Turki.
GEORGE WEAH
47 tahun, pernah bermain
di AS Monaco, AC Milan,
dan Marseille. Kandidat
calon Presiden Liberia
pada 2005 dan 2011. Siap
mencalonkan diri lagi pada
pemilu 2017.
MARC WILMOTS
45 tahun, mantan
gelandang Girondins de
Bordeaux dan Schalke ini
pernah menjadi senator
Belgia mewakili Partai
Mouvement Reformateur
pada 2003.
4
CARLOS VALDERRAMA
53 tahun, salah satu pemain
sepak bola terbaik dari
Kolombia, kini menjadi
kandidat senator lewat
Partai U.
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
S
O
C
R
A
T
E
S
,
C
H
E G
U
EVA
R
A
,
S
E
P
A
K
B
O
L
A
&
ORANG MENGENANG
KAMI BUKAN LANTARAN
KAMI MENANG, TAPI
JUSTRU KARENA KAMI
KALAH.
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
T
A
R
I
N
G
A
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
N
AMA lengkapnya sangat panjang:
Scrates Brasileiro Sampaio de Sou-
za Vieira de Oliveira. Tapi panggil dia
Socrates. Dia seorang dokter, tapi
juga perokok dan peminum kelas berat. Dia
maestro menggocek bola, tapi juga seorang
aktivis gerakan kiri.
Aku tak ada masalah dengan alkohol karena
aku tak kecanduan, dia berkilah soal kebiasaan
buruknya itu. Aku tak akan mengubahnya.
Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, Socrates
menjadi kapten sekaligus jenderal lapangan bagi
tim Brasil. Namun, sungguh sayang, walaupun
bermain sangat cantik, Brasil ditaklukkan Italia,
3-2, pada babak kedua.
Tapi permainan Socrates, Zico, dan Falcao
pada Piala Dunia 1982 itu dikenang sepanjang
masa. Mereka disebut-sebut sebagai tim ter-
baik sepanjang sejarah Piala Dunia yang gagal
merengkuh gelar juara. Kekalahan kami oleh
Italia tidak sederhana.... Kami seolah-olah te-
lah menaklukkan perempuan tercantik di du-
nia tapi gagal menuntaskan urusan selanjutnya,
kata Socrates beberapa tahun lalu. Italia akhirnya
menjadi juara dengan menaklukkan tim Jerman di
babak final.
Orang mengenang kami bukan lantaran
kami menang, tapi justru karena kami kalah.
Tak ada yang mencoba meniru gaya bermain
Italia, tim pragmatis yang berhasil merebut trofi
juara dunia. Tim yang bermain cantik, dengan
seni, dan kreatif malah kalah. Tim dengan ke-
seimbangan teknik, fisik, dan mental sempurna
kalah, kata Socrates.
Kapten tim Samba 1982 itu berpulang dua
setengah tahun lalu. Dia pemain yang sangat
dinamis dengan kaki yang hebat. Lebih dari se-
muanya, dia sangat pintar, Paolo Rossi, striker
Italia, yang mengubur mimpi Socrates merebut
Piala Dunia 1982, memuji lawannya. Federasi
Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) me-
nempatkan Socrates dalam daftar 100 pemain
sepak bola terbaik sepanjang massa.

Aku punya tiga idola: Che Guevara, Fidel


Castro, dan John Lennon, ujar Socrates. Che,
Kami seolah-
olah telah
menaklukkan
perempuan
tercantik di dunia.
IBTIMES
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Fidel, dan John Lennon. Ketiganya bukan orang
biasa dengan jalan hidup tak biasa. Mereka
pemberontak seperti halnya Socrates. Aku
suka perempuan... aku suka menulis puisi untuk
para perempuan.
Walaupun sangat miskin, ayahnya banyak
melahap buku, termasuk buku-buku filsafat.
Dia tertarik pada filsafat Yunani, makanya
memberiku nama Socrates. Dua saudaranya
juga diberi nama mengimitasi filosof dan sas-
trawan Yunani, Sophocles dan Sosthenes. Ka-
rena dia hanya tahu tiga nama itu.
Lahir pada 19 Februari 1954 di Kota Belem,
Brasil, dari keluarga dengan kemampuan eko-
nomi pas-pasan, Socrates diberkati dengan
kemampuan fisik dan otak yang sempurna.
EUROSPORT
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Posturnya tinggi menjulang. Dengan tinggi
1,94 meter, Socrates tak mirip dengan rata-rata
postur pemain sepak bola Brasil dan Amerika
Latin lain.
Di sekolah, prestasi akademisnya juga di
atas rata-rata, sehingga dia bisa menembus
seleksi masuk sekolah kedokteran prestisius,
Faculdade de Medicina de Ribeiro Preto di
Universitas Sao Paulo. Sejak dia muda, sepak
bola sebenarnya tak menarik minatnya. Po-
litiklah yang selalu menyedot ketertarikan
Socrates muda.
Aku baru sepuluh tahun saat menyak-
sikan ayahku membakar buku-buku soal
revolusi Bolsheviks, Socrates mengenang.
Kala itu, suhu politik Brasil sedang memanas
setelah militer mengambil alih kekuasaan pada
1964. Perhatianku selalu tersedot melihat keti-
dakadilan sosial di negeri ini.
Bakat sepak bola Socrates seperti jatuh dari
langit. Bakatku bermain sepak bola muncul be-
gitu saja. Yang aku suka dari sepak bola adalah
percampuran sosialnya, kata Socrates. Dalam
sepak bola, aku menemukan demokrasi. Dari
sepak bola pula aku belajar mengenai negeri
ini. Sembari menuntaskan sekolah dokter,
Socrates bermain untuk Botafogo.
Baru setelah meraih gelar dokter pada 1978,
dia pindah ke Corinthians dan bermain di liga
teratas, Campeonato Brasileiro Srie A. Terhi-
tung terlambat untuk pemain seumurnya. Da-
lam sepak bola, Socrates menemukan lapang-
an politiknya. Dengan berewok menutup muka
dan rambut gondrongnya, Socrates mirip sang
idola, Che Guevara, di lapangan sepak bola.
Tak suka pada gaya manajemen otoriter di
Corinthians, dia mengorganisasi sel kelompok
sosialis Corinthians Democracy. Klub ingin
mengontrol semuanya, sementara kami mera-
sa pemain harus diajak berkonsultasi dan tak
diperlakukan seperti anak-anak, kata Socrates.
Menurut dia, semua orang dalam tim seharus-
nya punya suara yang sama dalam menentukan
kebijakan, bahkan dalam urusan jam makan dan
waktu istirahat. Pesan demokrasi itu tak cuma
ditujukan kepada manajemen klub, tapi juga
kepada penguasa militer di Brasil. Pada musim
kompetisi 1982, tanpa takut pemain-pemain
Corinthians mencetak kata Democracia pada
kostum mereka. Socrates dan kawan-kawannya
Dalam sepak
bola, aku
menemukan
demokrasi.
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
tak peduli pada peringatan dari asosiasi sepak
bola Brasil.
Setelah gantung sepatu pada 1989, Socrates
kembali ke ilmu lamanya: kedokteran. Dia
membuka praktek di Kota Riberirao Preto. Be-
lakangan, dia menuntaskan gelar doktoralnya
di bidang filsafat. Lewat kolomnya di majalah
berhaluan kiri CartaCapital, dia mengkritik pel-
bagai hal di negerinya.
Di sebuah kolom bertajuk Some Dream Ot-
4DFOOT
SPORT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
hers Dont, Socrates menyemprot seniornya,
Pele. Legenda sepak bola Brasil itu, menurut
Socrates, tak banyak berbuat untuk melawan
rasisme di gelanggang sepak bola. Semua
keturunan kulit hitam di muka bumi ini merasa
diserang kecuali satu orang: Pele. Kita tahu Pele
tak punya mimpi, Socrates menulis pedas.
SAPTO PRADITYO | THE STAR | JAPAN TIMES | JAPAN TODAY | REUTERS
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
TARINGA
M
ENYIMAK 29 artikel dalam buku ini bolehlah ditarik kesimpul-
an bahwa sosok Bur Rasuanto bukan semata novelis, sastrawan,
dan warta wan yang kritis. Selain merupakan doktor di bidang
filsafat, dia seorang pemikir yang visinya jauh ke depan. Andai
kritik-kritik tajam yang ia paparkan sejak pertengahan 1970-an disimak dan
didengarkan para pengambil kebijakan, tentu kondisi republik ini tak akan
serumit seperti sekarang.
Jakarta dan kota-kota besar lainnya niscaya bebas macet, bebas polusi, dan
tentunya beban subsidi bahan bakar minyak tak akan mencapai ratusan triliun
BUKU
DI ERA ORDE BARU, MEREKA YANG BERAMBISI MENJADI
PRESIDEN HARUS SIAP DIPIDANA ATAU MATI SECARA PERDATA.
JUDUL:
Saya Berambisi Menjadi
Presiden
PENULIS:
Bur Rasuanto
EDITOR:
Pepih Nugraha
PENERBIT:
Penerbit Buku Kompas
TERBITAN:
2014
TEBAL:
xiv+240
AMBISI JADI PRESIDEN,
SUBVERSIF
rupiah seperti sekarang. Kenapa? Karena Bur sejak akhir 1977 memimpikan
program yang hanya mengizinkan produksi kendaraan umum. Perusahaan
perakitan mobil diminta mengalihkan usahanya memproduksi sepeda.
Di bidang hukum, niscaya tak ada lagi para hakim yang kualitasnya di ba-
wah rata-rata dan memutus perkara sesuka hatinya. Sebab, kualifikasi untuk
menjadi hakim diperketat. Tak cuma melihat nilai ijazah, tapi juga gaya hi-
dup, latar belakang keluarga, dan asal-usul kekayaannya. Anak-anak sekolah
hingga mahasiswa juga tak akan menjadi pembajak hak cipta dengan cara
memfotokopi buku-buku pelajaran, karena harga semua jenis buku disubsidi
negara.
Bur Rasuanto, yang pernah menjadi wartawan di harian Kami, Indonesia
Raya, dan Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, memaparkan gagasan-gagasan
itu secara gamblang lewat artikel yang kemudian menjadi judul buku ini:
"Saya Berambisi Menjadi Presiden".
Sebagai novelis, dalam artikel ini ia mengutarakan kritik sekaligus solusi
dengan gaya fiksi. Mungkin karena ditulis dalam format cerita fiksi itulah
Kompas berani memuatnya. Dan Bur sebagai penulis tetap selamat hingga
saat ini. Padahal kondisi kala itu, jangankan bercita-cita, berambisi menjadi
seorang presiden adalah sesuatu yang konyol. Mustahil digapai.
Jabatan itu mutlak diperuntukkan atau dianggap paling tepat ditunaikan
oleh Soeharto. Mereka yang berani menyainginya sama dengan bertindak
subversif. Mereka harus siap dipidana atau mati secara perdata. Pangdam
Brawijaya Mayjen Witarmin, misalnya, menunjukkan hal itu ketika di peng-
ujung 1977 melontarkan maklumat bahwa mereka yang berambisi menjadi
presiden sudah masuk dalam daftar hitam.
Dari 29 artikel, cuma satu yang diterbitkan di Sinar Harapan. Selebihnya,
karya-karya Bur terbit di harian Kompas pada kurun waktu 1977-1999. Se-
bagai wartawan dengan bekal pendidikan dan minat di bidang filsafat, ia
adalah penulis yang kritis. Bidang perhatiannya amat beragam, mulai masa-
lah politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, hingga soal tertawa ikut disentil.
Adakalanya ia menulis dengan gaya melipir dan satire seperti dalam "Saya
Berambisi Menjadi Presiden". Tapi, umumnya sebagai orang seberang, ia
menulis dengan lugas.
Bur Rasuanto, yang dalam beberapa tahun terakhir mengidap parkinson,
bukan sekadar mengkritik perilaku atau fenomena tertentu. Ia juga meng-
kritik paradigma yang diasumsikan yang kemudian melahirkan perilaku atau
fenomena tersebut. Lelaki kelahiran Palembang, 6 April 1937, itu mampu
menyuarakan kebenaran dengan menyentil, membelai, bahkan menggelitik
tanpa membuat pembacanya tidak melihat perspektif yang coba disusup-
kannya.
Ketika menulis tentang wasit dalam pertandingan sepak bola misalnya.
Karena dalam sejumlah pertandingan keputusan wasit kerap dipersoalkan
pemain, ofisial, bahkan oleh penonton, akhirnya didatangkan wasit-wasit
dari negara lain. Ternyata, terhadap wasit asing, sikap para pemain jauh lebih
santun. Begitu juga ofisial dan para penonton, yang cukup menghormati-
nya. Masalahnya, tulis Bur, bukan pada keahlian wasit asing itu, melainkan
pada kepercayaan.
Asosiasi kita kepada wasit adalah wasit pemilu yang tak pernah jujur
dan adil. Atau kepada hakim kita yang tidak dipercaya lagi sebagai tempat
mencari keadilan (halaman 142).
Isu-isu yang ditulis Bur Rasuanto pada 15-20 tahun lalu nyatanya masih
aktual hingga sekarang. Praktek sogok-menyogok masih meriah, masyara-
kat masih lebih menghormati selembar ijazah ketimbang kemampuan dan
integritas pribadi seseorang, juga nasib guru dan pendidikan untuk meng-
hasilkan guru sepertinya tak banyak beranjak dari kondisi masa itu.
Bila Bung Karno pernah menyebut guru sebagai rasul, kenyataannya di
masyarakat sekarang ini, mereka menjadi guru karena tidak mampu ber-
saing di bidang profesi lain. Tak ada satu profesi yang begitu dibutuhkan
tapi juga diabaikan, bahkan direndahkan, seperti profesi guru, tulis Bur.
Menjadi guru di Indonesia, ia melanjutkan, tidak hanya makan gaji kecil
tapi juga makan hati besar. Bahkan guru dijadikan obyek politik! n SUDRAJAT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Leonardo
DiCaprio
Rp 8 T untuk
Piala Dunia
Lilo
Kla Project
Cinta
Jokowi
Fatin Shidqia
Idola
Anak-anak
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
PEOPLE PEOPLE
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
F
R
A
Z
E
R

H
A
R
R
I
S
O
N
/
G
E
T
T
Y

I
M
A
G
E
S
B
ANYAK orang rela merogoh dalam-dalam koceknya untuk
dapat menonton langsung laga Piala Dunia 2014 di Brasil.
Begitu juga dengan aktor sekelas Leonardo DiCaprio.
Bintang film Wolf of Wall Street ini bahkan menyewa mega-
yacht mewah milik hartawan Uni Emirat Arab, Syekh Mansour, yang
juga pemilik klub sepak bola Manchester City.
Aktor yang dikenal sebagai pencinta sepak bola ini membayar 400
juta pound sterling atau Rp 8 triliun untuk menyewa yacht terbesar
kelima di dunia itu dan berlabuh ke Rio de Janeiro, Brasil, Rabu, 18 Juni
lalu.
Kapal sepanjang 482 kaki atau sekitar 147 meter itu tak dinaiki sendiri
oleh pemeran Jack dalam film Titanic ini. Dia mengajak 21 teman dekat-
nya untuk ikut menikmati yacht berfasilitas lengkap itu.
Ini bukan pertama kalinya DiCaprio berpesiar dengan kapal mewah
itu. Pada April lalu, dia mengundang 100-an tamu, termasuk Jamie Foxx
dan Orlando Bloom, untuk berpesta liar bertema 1980-an. n KEN YUNITA
PEOPLE
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
PEOPLE
D
O
K
.

D
E
T
I
K
H
O
T
M
AU Joko Widodo jadi presiden atau tidak, gitaris Kla
Project, Lilo, tetap cinta pada gubernur nonaktif DKI
Jakarta itu. Pria berkacamata ini mengaku kagum
terhadap mental baja Jokowi.
Lilo merasa, meski digoyang berbagai isu tak sedap, mantan
Wali Kota Solo itu tak pernah goyah. Dia ditampar kiri-kanan
santai aja, ujar Lilo di sela-sela konser Rock The Vote di Rolling
Stone Caf, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun, meski menyukai Jokowi, Lilo tidak mau menjadi juru
kampanye untuk idolanya itu. Sebagai bentuk dukungan, Lilo
akan datang ke setiap acara musik yang digelar para simpatisan
Jokowi.
Lilo juga tidak mau terlalu berharap Jokowi menang dalam
pilpres 2014. Mau Jokowi menang atau kalah, Lilo mengaku
akan tetap mengaguminya.
Mau dia menang atau kalah, saya tetap senang. Tapi lebih
senang kalau dia (Jokowi) yang jadi presiden karena saya cinta
dia sudah lama, ujar pemilik nama lengkap Romulo Radjadin
ini. n KEN YUNITA
PEOPLE PEOPLE
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
R
A
C
H
M
A
N

H
A
R
Y
A
N
T
O
/
D
E
T
I
K
F
O
T
O
PEOPLE
F
ATIN Shidqia Lubis bukan cuma menjadi idola remaja. Anak-anak
ternyata juga sangat menyukai penyanyi berhijab jebolan X-Factor
itu.
Buktinya, Fatin terpilih sebagai penyanyi favorit di ajang Nicke-
lodeon Indonesia Kids Choice Awards 2014. Seluruh pemenang penghar-
gaan ini berdasarkan hasil jajak pendapat anak-anak.
Senangnya bukan main, enggak nyangka, ujar Fatin setelah menerima
penghargaan itu beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Fatin tak berharap bisa mendapatkan penghargaan ini,
mengingat pesaingnya adalah Raisa, Afgan, dan Cakra Khan, Fatin meng-
aku sudah cukup senang saat namanya masuk nominasi.
Karena itu, gadis yang masih duduk di bangku SMA ini santai saja saat
pengumuman pemenang penyanyi solo favorit itu diumumkan. Tapi ter-
nyata namanyalah yang disebut.
Fatin mengaku langsung terlonjak dari kursi dan berjalan penuh sema-
ngat ke panggung untuk menerima penghargaan. Ah, ternyata dapat,
ujarnya sambil tersenyum manis. Sukses terus, Fatin! n KEN YUNITA
SENI HIBURAN TEATER
FOTO: WITJAK/KOMUNITAS SALIHARA
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
KELOMPOK INI MENGGABUNGKAN BANYAK METODE MEMAINKAN
WAYANG. SELAIN JADI KAYA NUANSA, PENONTON DIBEBASKAN
BERTAFSIR.
SENI HIBURAN TEATER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
R
UANG digelapkan. Satu
lampu teplok menyala di
tengah panggung, me-
nerangi empat wayang
karakter manusia dalam
posisi duduk meriung
satu meter di depan
layar. Anne Bitran mun-
cul dari belakang panggung membawa senter
di tangan kanan dan satu wayang pemuda di
tangan kiri dengan cara menggenggam dua
bilah bambu yang terhubung ke kepala dan
badannya.
Anne menyorotkan senter ke deretan empat
wayang, menciptakan bayangan empat manu-
sia besar di layar. Perlahan, dia menarik-ulurkan
tangan yang menggenggam senter, membuat
bayangan membesar dan mengecil. Anne
memasukkan wayang pemudanya ke dalam
riungan empat pria dewasa ini dalam posisi
sedikit mundur, khas orang baru yang ingin jadi
pendengar setia dulu.
Lalu si pemuda pergi, melintas kota, tertegun
di bandara, menembus hutan, melewati desa-
desa, hingga sampailah di pelabuhan. Di sana
dia menemui seorang perempuan tua, dan
terjadilah tawar-menawar sengit.
Dua tangan sedang menghitung uang kertas
muncul di layar. Kali ini betul-betul tangan ma-
nusia yang diproyeksikan ke layar. Kembali layar
menampilkan si perempuan tua dan si pemuda.
Transaksi selesai, perempuan tua menerima
uang, si pemuda menerima paspor dan naik ke
kapal, pergi ke negeri yang dia cita-citakan.
Tak ada dialog dalam pementasan selama
satu jam itu. Hanya musik yang dimainkan (dan
SENI HIBURAN TEATER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
diaransemen) Francesco Pastacaldi yang me-
nandai adegan sedih, gembira, suasana hening
atau gaduh. Tinggal penonton menebak-nebak
jalan ceritanya sekaligus membebaskan ber-
imajinasi dan bertafsir.
Demikian uniknya Teater Boneka Les Rmou-
leurs menyuguhkan lakon Frontires. Kelompok
asal Prancis ini memainkan wayang dengan
cara yang lebih kaya, yakni menggabungkan
wayang kulit, wayang Thailand, wayang beber,
dan wayang tavip dalam satu pementasan. Wa-
yangnya pun ada yang terbuat dari kulit, dari
kardus, dari mika, dan bahan-bahan lain. Di-
tambah metode yang tidak ada dalam wayang
konvensional di Indonesia, misalnya tangan
manusia yang menghitung uang kertas tadi.
SENI HIBURAN TEATER
SENI HIBURAN TEATER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Frontires dimainkan di Teater Salihara, 15 Juni
2014, yang merupakan bagian dari rangkaian
perayaan 10 tahun Printemps Franais. Prin-
temps Franais adalah festival yang menam-
pilkan khasanah seni Prancis modern sekaligus
memberikan kemudahan bagi masyarakat
Indonesia untuk berinteraksi dengan seniman
Prancis. Tahun ini, Printemps Franais digelar di
11 kota di Indonesia, dari 15 Mei hingga 23 Juni
2013.
Kembali ke Frontires. Pementasan yang de-
mikian rumit itu hanya dimainkan empat orang,
yakni Martina Menconi, Anne Bitran, Frances-
co Pastacaldi, dan Olivier Vallet sebagai kreator
pencahayaan.
Lakon yang merupakan karya terbaru Les R-
mouleurs ini idenya didapat saat mereka men-
jalani residensi di Thailand dua tahun lalu. Di
sana mereka belajar membuat dan memainkan
wayang kulit Thailand dan wayang Kamboja.
Baru Januari lalu mereka mengkreasikan
Frontires di Thailand dan dimatangkan di Pa-
ris. Karena itu, tak mengherankan jika banyak
dijumpai musik khas Thailand, termasuk lagu
pengantar tidur yang merupakan lagu tradisio-
nal negara tersebut, The Lonely Yellow Bird.
Di sini pertama kali kami memainkan Fron-
tires, dan pertama kali menggunakan bayang-
an. Biasanya wayang boneka, ujar Anne Bitran
seusai geladi resik, 14 Juni 2014.
Tentang ide ceritanya, sepenuturan Olivier
Vallet, adalah dari isu imigran yang merupakan
isu penting di Eropa, mengingat serbuan imig-
SENI HIBURAN TEATER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014 MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
ran Timur Tengah ke Eropa. Isu ini juga
yang kini menghangatkan hubungan
Indonesia dan Australia serta Indonesia
dan Malaysia.
Setidaknya seribu orang per bulan
berlayar ke Eropa dan banyak manusia
perahu yang tenggelam sebelum mere-
ka sampai, kata Olivier.
Les Rmouleurs dibentuk pada 1983,
dan diakui sebagai salah satu grup
yang inovatif di bidang teater boneka,
pewayangan, serta proyeksi gambar di
Prancis.
Berawal dari kelompok teater jalanan,
kini Les Rmouleurs mengeksplorasi
pertunjukan untuk merengkuh publik
yang lebih luas, yakni dari orang dewasa
hingga anak-anak, dari gedung teater
hingga tempat-tempat tak biasa, seperti
kedai minuman dan gereja di pelosok
Prancis. Dan kali ini Indonesia ada dalam
daftar tempat istimewanya.
SILVIA GALIKANO
SENI HIBURAN TEATER
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:

D
O
K
.

M
A
L
E
F
I
C
E
N
T
story
BERPENDAR
HIDUP DENGAN KANKER
MEMBUAT HAZEL TIDAK
MENGANGGAP KEMATIAN
SESUATU YANG MENAKUTKAN.
KETIKA GUS HADIR,
PANDANGANNYA PADA BANYAK
HAL BERUBAH.
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
H
AZEL (Shailene Woodley) ke mana-
mana selalu ditemani tabung oksi-
gen yang dia seret seperti menyeret
koper. Ada slang kecil melintang di
wajahnya, terhubung ke tabung oksigen.
Remaja berusia 18 tahun itu didiagnosis
menderita kanker tiroid sejak lima tahun lalu.
Namun kini kanker sudah menjalar ke paru-
paru. Hari-harinya lebih banyak digunakan
membaca novel di kamar atau di halaman be-
lakang rumah. Temannya tak banyak, mungkin
tak sempat menjalin pertemanan karena, sejak
mulai remaja, ia keluar-masuk rumah sakit.
Khawatir si putri tunggal malah jatuh depresi,
orang tuanya (Laura Dern dan Sam Trammell)
mendorong Hazel bergabung dalam sebuah
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Judul: The Fault in Our Stars
Genre: Drama, Romance
Sutradara: Josh Boone
Skenario: Scott Neustadter,
Michael H. Weber
Distributor: 20th Century Fox
Pemain: Shailene Woodley,
Ansel Elgort, Nat Wolff
Durasi: 2 jam 5 menit
Tap untuk melihat Video
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
support-group untuk remaja pengidap kanker.
Awalnya dia ogah-ogahan karena, menurutnya,
kegiatan begini toh tidak menunda kematian.
Pada kedatangan yang kedua, Hazel bertemu
dengan Gus (Ansel Elgort), yang mengantar
kawannya, Isaac (Nat Wolff), menghadiri sesi
berbagi. Isaac tak lama lagi akan kehilangan
penglihatannya akibat kanker.
Saat giliran Gus bercerita, dia berdiri, mem-
buka pipa celana kanan, menunjukkan kaki ka-
nannya yang merupakan kaki palsu. Sudah satu
setengah tahun dia dinyatakan bebas kanker
tulang osteosarcoma. Kaki kanannya diamputasi
akibat kanker ini.
Sudah bebas dari kanker apakah artinya Gus
sudah bebas dari ketakutan? Tidak ternyata.
Kepada fasilitator kelompok, dia katakan yang
paling dia takutkan saat ini adalah terlupa kan
sama sekali (oblivion).
Jawaban Gus seketika menarik perhatian
Hazel dan mendorongnya buka suara, Oblivi-
on itu akan datang. Jika bukan hari ini, dalam
ribuan tahun ke depan. Suatu saat kita akan
terlupakan, suka atau tidak.
Tak berhenti di sana, pemuda 18 tahun deng-
an kegantengan maksimal itu kembali menebar
pesona saat mereka sama-sama di luar, mene-
mani Hazel yang menunggu dijemput ibunya.
Gus mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya,
mengambil sebatang, dan menyelipkannya
di bibir. Tentu saja Hazel, yang bernapas saja
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
Kita selipkan sesuatu
di antara gigi, tapi tidak
memberinya kekuatan
untuk membunuh.
harus dibantu oksigen,
marah besar karena
ada yang akan merokok
di dekatnya.
Tapi ternyata Gus
tidak pernah menya-
lakan rokok itu. Inilah
cara Gus meledek ke-
matian, merokok tak
lain sebuah metafora,
Kita selipkan sesuatu
di antara gigi, tapi tidak
memberinya kekuatan
untuk membunuh. (You
put the killing thing right between your teeth,
but you dont give it the power to do its killing).
Woohoo ada yang tidak biasa di sini: re-
maja dan kanker ternyata tidak sama dengan
cerita cengeng menye-menye, bukan juga kisah
heroisme pengidapnya melawan kanker. The
Fault in Our Stars seakan sudah selesai deng-
an semua itu. Kematian bukan lagi jadi sesuatu
yang menakutkan, melainkan seperti tetangga
sebelah rumah yang ujug-ujug sudah menutup
pintu dari dalam.
The Fault in Our Stars diangkat dari novel
dewasa muda yang ditulis John Green, cerita
ini kemudian diadaptasi Scott Neustadter dan
Michael H. Weber, penulis (500) Days of Sum-
mer (2009). Mungkin itu sebabnya dua film ini
punya kesamaan dalam menciptakan romantik
klise yang merangkum keajaiban cinta dalam
banyak bentuk, berikut kesengsaraannya.
Josh Boone membuat film ini berbeda dari
film-film ABG lainnya, yakni memadukan kan-
ker dan moralitas secara lembut dan jenaka.
Sedih sudah pasti, tapi di situ juga ada manis,
romantis, humor, dan kehangatan yang arah
datangnya tak disangka-sangka. Hazel dan Gus
menggiring, mengayun, dan menohok kita
lewat dialog-dialog mereka yang indah serta
mendalam.
Film dibuka dengan menampilkan Hazel
berbaring di rumput, menatap bintang-bintang
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
malam. Suaranya menuturkan kisah romantis
macam apa yang akan disuguhkan dan sebiasa
apa orang-orang sekitar berdamai dengan kan-
ker yang diidapnya.
Ambil contoh, ketika Hazel khawatir pe-
nyakit ini jadi beban orang tuanya, ayah Hazel
dengan ringan mengatakan bisa saja mereka
meninggalkan Hazel di panti asuhan dengan
catatan tersemat di bajunya. Tapi kami bukan
orang sentimentil, ujar ayahnya sambil terus
menyiapkan sarapan.
Dalam subplotnya, dua karakter utama kita
menemui Peter van Houten (Willem Dafoe) pe-
nulis An Imperial Affliction, buku favorit Hazel,
tentang seorang gadis penderita kanker yang
ceritanya berakhir mendadak. Untuk meng-
obati penasarannya, Hazel dan Gus melakukan
ziarah ke Amsterdam menemui Van Houten,
termasuk mengunjungi Museum Anne Frank,
yang jadi setting terpenting film ini.
Elgort membuat terobosan dengan memeran-
kan karakter Gus yang hangat, cerdas, lembut,
berkaki palsu, jatuh cinta, dan punya rencana
besar. Seperti dia katakan, Saya cenderung
hidup dengan cara luar biasa. Dia pun berhasil
melunakkan dialog paling berat tentang oblivion
dan cinta dengan begitu cekatan.
The Fault in Our Stars semakin menonjolkan
kelebihan Shailene Woodley, yakni keotentik-
annya. Woodley pula yang membuat kehadiran
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM
Elgort makin bercahaya. Chemistry dua orang
inilah kunci penting film ini.
Pada akhirnya, The Fault in Our Stars meng-
ingatkan, nggak penting-penting amat mening-
galkan segerombolan penggemar ketika mati.
Sudah lebih dari cukup dicintai sedikit orang
tapi demikian mendalam untuk membuktikan
keberadaan seseorang itu berarti.
SILVIA GALIKANO
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
M
ALEFICENT
(Angelina
Jolie) awalnya penyihir yang
baik hati. Namun sikap baiknya
hilang saat sekelompok pasukan menyerang
kedamaian di kerajaan yang daganya.
Pengkhianatan yang diterimanya mengubah
hatinya yang baik menjadi dingin seperti es.
Maleficent akhirnya memutuskan membalas
dendam lewat bertempur melawan penerus
raja yang sudah menghancurkan kerajaannya.
Kutukan pun diberikan kepada sang putri
raja, Aurora (Elle Fanning). Maleficent, yang
kini berubah jahat, mulai menyadari ada
sesuatu dalam dirinya, dan Aurora mungkin
bisa menjadi kunci bagi kebahagiaannya dan
kerajaannya.
JENIS FILM: ACTION |
PRODUSER: JOE ROTH |
PRODUKSI: WALT DISNEY
PICTURES | DURASI: 97 MENIT
MALEFICENT
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
22 JUMP
STREET
S
ETELAH
menyamar
menjadi seorang pelajar SMA di 21
Jump Street, Schmidt (Jonah Hill)
dan Jenko (Channing Tatum) kini mendapat
tantangan baru. Keduanya akan berkuliah
dan kembali menyamar di sebuah universitas
untuk mengungkap kasus narkoba.
Tugas kali ini tidaklah mudah. Jenko dan
Schmidt menemukan kesenangan baru
di dalam kampus. Mampukah keduanya
menyelesaikan misi dan masalah pribadinya
masing-masing?
JENIS FILM: ACTION, COMEDY, CRIME | PRODUSER:
NEAL H. MORITZ, CHANNING TATUM, JONAH HILL |
PRODUKSI: COLUMBIA PICTURES | SUTRADARA: PHIL LORD,
CHRISTOPHER MILLER | DURASI: 112 MENIT
MAJALAH DETIK 4 - 10 NOVEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
THE PHILOSOPHERS
MAJALAH DETIK 4 - 10 NOVEMBER 2013 MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
B
ERCERITA
tentang
20 remaja di sekolah
internasional Jakarta yang
mengikuti philosophy class. Mereka
berasal dari berbagai negara. Mereka
kemudian bermain simulasi tentang
kelangsungan umat manusia di masa
yang akan datang. Masing-masing siswa
mendapat peran profesi/pekerjaan dari
guru secara undi. Setiap siswa menerima
tantangan dan hanya akan dipilih 10
orang yang nantinya akan melanjutkan
kehidupan ras manusia setelah melawan
ancaman bahaya nuklir.
JENIS FILM: DRAMA, FANTASY |
PRODUSER: GEORGE ZAKK,
CYBILL LUI, JOHN HUDDLES |
PRODUKSI: AN OLIVE BRANCH
PRODUCTIONS, SCTV |
SUTRADARA: JOHN HUDDLES |
DURASI: 107 MENIT
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
MAJALAH DETIK 23 - 29 JUNI 2014
CHRISTIAN BAUTISTA
THE WAY YOU LOOK AT ME CONCERT
23 JUNI 2014 PUKUL 19.00 WIB,
PRIVE FX Sudirman Jakarta, Promotor: Rigel Dinamika
PEMUTARAN FILM:
HARI INI PASTI MENANG
Sutradara: Andibachtiar Yusuf,
24 JUNI 2014 PUKUL 19.00 WIB, GoetheHaus Jakarta
FUNTOMIME
Bersama Septian Dwicahyo
RABU, 25 JUNI 2014, PUKUL 19.00 WIB, Hall JF Gd. Summit-
mas I lt. 2, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan
(seberang Ratu Plaza), Terbuka untuk Umum. Gratis. Tanpa
tanda masuk. Tanpa pendaftaran.
DEWA 19 FEAT. ARI LASSO
26 JUNI 2014 PUKUL 23.00 WIB, Colosseum Club Jl. Kunir No.
7 Kota Tua Jakarta Barat, Promotor: Colosseum Club, HTM 1 x
event Rp 250.000
PEMUTARAN FILM
26 JUNI 2014 PUKUL 14.00 WIB=
MIMPI MALAM MUSIM PANAS
27 JUNI 2014 PUKUL 14.00 WIB =
Chikara The Sumo Wrestler Son
PUKUL 14.30 WIB = Kontak Mata
30 JUNI 2014 PUKUL 14.00 WIB = Quartet!
Hall The Japan Foundation, Jakarta
Gd. Summitmas I Lantai 2
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan
JAYAPRANA & LAYONSARI
GIGI Dance Company, SABTU, 28 JUNI 2014, PUKUL 15.00 WIB,
Galeri Indonesia Kaya
RING JABA WATES
Demian Sang Ilusionis, MINGGU, 29 JUNI 2014, PUKUL 15.00
WIB, Galeri Indonesia Kaya
Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
@majalah_detik majalah detik
Tap untuk
kembali ke cover

You might also like