INS.11/M/BW/1997 TENTANG PENGAWAS AN KHUSUS K3 PENAGGULANGAN KEBAKARAN MENTERI TENAGA KERJA Menimbang: a. bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi pada akhir-akhir ini menun- jukkan angka kejadian yang cukup tinggi dengan kerugian dan korban jiwa yang tidak sedikit; b. bahwa tugas pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk penggulangan kebakaran di tempat kerja, adalah tanggung jawab Depnaker sesuai dengan Undang-undang No. !ahun "#$ belum berjalan sebagaimana mestinya; c. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan instruksi Menteri !enaga %erja untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan %& penaggulangan kebakaran di tempat kerja. Mengingat: . Undang-undang No. !ahun "#$ tentang %eselamatan %erja; '. (eraturan Menteri !enaga %erja No. (er-$)*Men*"+$ tentang ,yarat- syarat (emasangan dan (emeliharaan -lat (emadan -pi .ingan; &. (eraturan Menteri !enaga %erja No. (er-$'*Men*"+& tentang /nstalasi -larm %ebakaran 0tomatik; ). (eraturan Menteri !enaga %erja No. (er-$)*Men*"++ tentang berlakunya ,tandar Nasional /ndonesia ,N/-''1-"+# mengenai (eraturan Umum /nstalasi 2istrik /ndonesia "+# 3(U/2-"+#4 di tempat kerja; 1. (eraturan Menteri !enaga %erja No. (er-$'*Men*"+" tentang (engawasan /nstalasi (enyalur (etir; 5. (eraturan %husus 66 mengenai ,yarat-syarat %eselamatan %erja dimana diolah, disimpan atau dikerjakan bahan-bahan yang mudah terbakar; #. (eraturan %husus % mengenai ,yarat-syarat %eselamatan %erja dimana diolah, disimpan atau dikerjakan bahan-bahan yang mudah meledak. MENGINSTRUKSIKAN %epada : (ara %epala %antor 7ilayah Departemen !enaga %erja di seluruh /ndonesia. Untuk : . Mengadakan koordinasi dengan /nstansi*Dinas terkait dalam rangka upaya-upaya peningkatan penerapan norma-norma keselamatan kerja di bidang penaggulangan kebakaran antara lain: (enerapan syarat-syarat %& dalam mekanisme peri8inan /M9, /(9, :0 dan lain-lain. (embinaan*penyuluhan*pelatihan penggulangan bahaya kebakaran. (emeriksaan*in;estigasi*analisa kasus kebakaran. '. Meningkatkan pemeriksaan secara intensi< tempat-tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran tinggi dengan menugaskan pegawai pengawas terutama yang telah mengikuti Diklat ,pesialis penanggulangan kebakaran. &. Melaksanakan pengawasan pemasangan sarana proteksi kebakaran pada proyek konstruksi bangunan. ). Melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku dan petunjuk teknis terlampirkan. Melaporkan pelaksanaannya kepada Menteri. Dikeluarkan di =akarta (ada tanggal ' 0ktober ""# A.N. MENTERI TENAGA KERJA DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN ttd M OH D . S Y AU F II S Y A M S U D D I N N/(. 5$$$+"#1 2ampiran : /N,!.U%,/ M6N!6./ !6N->- %6.=- No. : /N,. *M*97*""# !-N>>-2 : ' 0%!096. ""# PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN I. PETUNJUK UMUM ,yarat keselamatan kerja yang berhubungan dengan penanggulangan kebakaran secara jelas telah digariskan dalam Undang-undang No. !ahun "#$ antara lain: Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; (enyediaan sarana jalan untuk menyelamatkan diri; (engendalian asap, panas dan gas; Melakukan latihan bagi semua karyawan. .umusan tersebut di atas dengan pendekatan teknis dapat dijabarkan sebagai berikut: . !indakan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran dengan cara mengeliminir atau mengendalikan berbagai bentuk perwujudan energi yang digunakan, hendaknya diprioritaskan pada masalah yang paling menonjol dalam statistik penyebab kebakaran. '. !indakan dalam rangka upaya mengurangi tingkat keparahan risiko kerugian yang terjadi maupun jatuhnya korban jiwa, dengan cara melokalisasi atau kompartemenisasi agar api, asap dan gas tidak mudah meluas ke bagian yang lain. &. (enyediaan alat*instansi proteksi kebakaran seperti sistem deteksi*alarm kebakaran dan alat pemadan api ringan, hydran, springkler atau instansi khusus yang handal dan mandiri melalui perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan sesuai ketentuan standar. ). !ersedianya sarana jalan untuk menyelamatkan diri yang aman, lancar dan memadai sesuai jumlah orang dan bentuk konstruksi bangunan. 1. !erbentuknya organisasi tanggap darurat untuk menanggulangi bila terjadi bahaya kebakaran. !ugas-tugas pembinaan dan pengawasan keselamatan kerja di bidang penang- gulangan kebakaran seperti uraian tersebut di atas harus dilakukan secara pro<esional oleh pegawai dan dengan menjalin kerjasama yang harmonis dengan instansi*dinas terkait. II. PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN . ,etiap perencanaan tempat kerja harus mempertimbangkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan upaya penanggulangan kebakaran baik proteksi secara pasi< maupun akti<. (roteksi kebakaran pasi< adalah suatu teknik desain tempat kerja untuk membatasi atau menghambat penyebaran api, panas dan gas baik secara ;ertikal maupun hori8ontal dengan mengatur jarak antara bangunan, memasang dinding pembatas yang tahan api, menutup setiap bukaan dengan media yang tahan api atau dengan mekanisme tertentu; (roteksi kebakaran akti< adalah penerapan suatu desain sistem atau instalasi deteksi, alarm dan pemadan kebakaran pada suatu bagunan tempat kerja yang sesuai dan handal sehingga pada bangunan tempat kerja tersebut mandiri dalam hal sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran. '. (erencanaan instalasi proteksi kebakaran harus mengacu pada peraturan dan standar yang berlaku dan dibuat oleh orang atau badan hukum yang telah mendapat penunjukkan. &. (egawai (engawas yang telah ditunjuk sebagai pengawas spesialis bidang penanggulangan kebakaran bertugas memeriksa berkas perencanaan sistem proteksi kebakaran dan berwewenang menetapkan syarat-syarat perubahan atau perbaikan yang dipandang perlu. ). berkas rencana sistem proteksi kebakaran meliputi antara lain: Uraian kriteria desain; >ambar perencanaan; ,pesi<ikasi teknik. Masing-masing dibuat rangkap & 3tiga4 dan setelah diperiksa oleh pegawai pengawas yang berwewenang kemudian dikirimkan kepada Direktur (N%% untuk diterbitkan pengesahan*persetujuan gambar rencana tersebut. III. PEMASANGAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN . (elaksanaan pemasangan instalasi proteksi kebakaran harus sesuai dengan gambar yang telah disyahkan dan dilaksanakan oleh instalatir yang telah ditunjuk. '. ,emua perlengkapan-perlengkapan instalasi yang dipasang harus sesuai spesi<ikasi teknik yang telah disetujui. &. ,etelah pekerjaan pemasangan instalasi selesai dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan pengujian setempat yang diikuti oleh semua pihak yang terikat antara lain: %ontraktor 3/nstalator4; (erencanaan 3%onsultan4; (emilik 3(emberi kerja4; (engelola 39uilding Manager4; (egawai (engawas %etenagakerjaan 3,pesialisasi penanggulangan kebakaran4. ). ,etelah pemeriksaan dan pengujian secara keseluruhan selesai dilaksanakan kemudian dilakukan e;aluasi bersama-sama. (egawai pengawas ketenagakerjaan memberikan komentar dan syarat-syarat yang dipandang perlu berdasarkan temuan-temuan dalam periksaan dan pengujian yang dilakukan. 1. >ambar purna bangun 3-s built drawing4 harus dibuat secara lengkap beserta 9erita -cara hasil pemeriksaan dan pengujian dikirimkan kepada Direktur (N%% untuk diterbitkan pengesahannya. 5. (emilik, pengurus, kontraktor atau instalator bertanggung jawab terhadap pemenuhan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Direktur (N%% sesuai kesepakatan yang telah disetujui dalam perjanjian kontrak. IV. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN . %lasi<ikasi hunian. %lasi<ikasi jenis hunian akan menentukan persyaratan standar teknik sistem proteksi kebakaran yang harus diterapkan. '. ,umber ignition. (erhatikan potensi apa saja yang dapat menjadi sumber pemicu kebakaran dan perhatikan apakah alat pengaman yang diperlukan telah sesuai. %apan diadakan pemeriksaan terakhir dan apakah syarat-syara yang diberikan telah dilaksanakan. &. 9ahan-bahan yang mudah terbakar*meledak. (erhatikan jenis-jenis bahan yang diolah, dikerjakan atau disimpan. %enali si<at <isik dan si<at-si<at kimianya. -pakah mengandung potensi mudah terbakar atau meledak. -pakah ada prosedur keselamatan kerja dan dilaksanakan dengan benar. ). %ompartemen. -mati keadaan lingkungan tempat kerja terhadap maslah penyebaran api, panas, asap. -pakah telah ada upaya untuk mengendalikannya. 1. (intu darurat. -mati jalur e;akuasi, pintu ke luar atau tangga darurat. -pakah ada rintangan yang dapat mengganggu, apakah ada petunjuk arah, apakah ada penerangan darurat. (anjang jarak tempuh mencapai pintu keluar tidak melebihi &5 meter untuk risiko ringan, &$ meter untuk risiko sedang dan ') meter untuk risiko berat. 5. -lat (emadam -pi .ingan 3-(-.4. -pakah alat pemadan api ringan telah sesuai jenis dan cukup jumlahnya. -pakah penempatannya mudah dilihat dan mudah dijangkau serta mudah untuk diambil. (eriksa pula masa e<ekti< bahan pemadamnya serta masa uji tabungnya. #. /nstalasi alarm. a. (eriksa apakah memiliki pengesahan, ada dokumen teknis seperti gambar pemasang, katalog, dan petunjuk pemeliharaan; b. (eriksa hasil pemeriksaan terakhir, apakah syarat-syarat yang diberikan sebelumnya telah dilaksanakan; c. (eriksalah indikator pada panel kontrol dalam status stand by; d. 2akukan test <ungsi perlengkapan pada panel. -pakah semua perlengkapan dan indikator bekerja dengan baik. -pakah telah dipasang penandaan 8one alarm; e. 2akukan test <ungsi kerja sistem dengan mengakti<kan tombol manual dan detektor pada setiap 8ona alarm sambil mencocokkan gambar dengan pelaksanaannnya. -mati kon<irmasi indikasi lokal alarm dan indikasi pada panel, apakah ber<ungsi dan sesuai dengan nomor 8onanya. -mati pula apakah kekerasan suara alarm dapat didengar pada jarak terjauh pada 8ona tersebut. <. 2akukan test open circuit dengan cara membuka resistor pada rangkaian detektor terakhir. -mati kon<irmasi pada panel, apakah ada indikasi <oult alarm; g. ?atat semua penyimpangan yang ditemukan. +. /nstalasi :ydran dan ,pringkler. a. periksalah apakah memiliki pengesahan, ada dokumen teknis seperti gambar pemasangan, katalog, dan petunjuk pemeliharaan; b. periksa hasil pemeriksaan terakhir, apakah syarat-syarat yang diberikan sebelumnya telah dilaksanakan; c. (eriksalah indikator pada panel kontrol apakah dalam status stand by; d. (eriksa ruang pompa dan catat data-data teknik pompa, motor penggerak dan perlengkapan yang ada, panel kontrolnya dan lain-lain; e. (eriksa sistem persediaan air apakah dapat menjamin kebutuhan air untuk operasi pemadaman dalam waktu sesuai standar waktu tertentu; <. 2akukan test kerja pompa dengan membuka kerangan uji yang disediakan dalam ruang pompa dan amati tekanan pompa. 2angkah-langkah pengujian pompa sebagai berikut: 4 ?atat tekanan stand by; '4 ?atat tekanan pompa pacu jalan; &4 !utup kembali kerangan uji dan catat tekanan pompa pacu stop; )4 9uka kembali kerangan uji sampai pompa utama jalan dan catat tekanannya; 14 -mati beberapa saat tekanan operasi pompa utama dan catat; 54 !utup kembali karangan uji dan pompa utama biarkan tetap jalan. ?atat tekanannya dan amati sa<ety ;al;e bekerja atau tidak; #4 !est pompa cadangan. ?atat tekanan start dan tekanan operasionalnya seperti langkah pengujian pompa utama. g. 6;aluasi pompa. (ompa hydran harus mempunyai karakteristik tekanan minimal ),1 kg*cm ' dan laju aliran minimal 1$$ U, >(M. ?ocokkan spesi<ikasi pompa berdasarkan katalog dengan hasil uji coba. (eriksa sirkit pengendalian pompa antara lain: 4 ,uplai daya listrik harus ditarik dari sisi suplai dari panel utama dengan menggunakan saklar sendiri; '4 %abel penghantar yang dipakai harus jenis kabel tahan api atau dapat dii8inkan menggunakan kabel lain dengan syarat harus dipasang dalam pipa berulir; &4 (ada sirkit instalasi pemadam kebakaran tidak dii8inkan adanya pembebanan lain yang tidak berhubungan dengan keperluan pelayanan pompa; )4 -lat pengaman sirkit pompa harus mempunyai karakteristik mampu dialiri arus '1@ beban penuh secara terus menerus dan pada 5$$@ beban penuh membuka tidak kurang dari '$ detik tetapi tidak lebih dari 1$ detik; 14 -ntara motor dan sirkit kendali tidak dii8inkan dipasang pengaman beban lebih. h. (engujian operasional hydran. 4 9uka titik hydran terdekat dengan pompa. Ukur tekanan pada mulut pancar dengan pipa pitot dan catat tekanan pada manometer di ruang pompa; '4 9uka titik hydran kedua yaitu titik hydran terjauh dan titik pengujian pertama tetap terbuka. Ukur tekanan pada mulut pancar dan tekanan manometer di ruang pompa; &4 9uka titik hydran ketiga yaitu titik hydran pertengahan dan titik hydran pertama dan kedua tetap terbuka. Ukur tekanan pada mulut pancar dan tekanan manometer di ruang pompa. i. 6;aluasi pengujian operasional. ,yarat yang diminta adalah tekanan terberat tidak lebih dari # kg*cm ' dan tekanan pada titik terjauh tidak kurang dari ),1 kg*cm ' . ". /nstalasi khusus (ada obyek-obyek tertentu ada kalanya memerlukan sistem proteksi kebakaran secara khusus dengan media tertentu yang disesuaikan dengan karakteristik obyek yang bersangkutan. %riteria penilaian instalasi khusus harus berpedoman pada standar yang berlaku dan spesi<ikasi teknis peralatan dari pabrik pembuatnya. Dikeluarkan di =akarta (ada tanggal ' 0ktober ""# A.N. MENTERI TENAGA KERJA DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN ttd M OH D . S Y AU F II S Y A M S U D D I N N/(. 5$$$+"#1 9entuk 51-% PERMOHONAN PENGESAHAN / SERTIFIKASI INSTALASI PROTEKSI KEBAKARAN No. : 9erdasarkan Undang-undang No. !ahun "#$ dan /nstruksi Menteri !enaga %erja No. /nst. *M*97*""#, dengan ini kami mengajukan permohonan pengesahan ,erti<ikasi (emasangan /nstalasi (roteksi %ebakaran. ( e m oho n Nama : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. =abatan : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. /nstansi*perusahaan : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. -lamat : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. !elp. : AAAAAAAAAAAA BaC. : AAAAAAAAAAAA. Dat a Um u m Nama gedung*bangunan : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. =enis usaha*kegiatan : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. -lamat : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA......... !elp. : AAAAAAAAAAAA. BaC. : AAAAAAAAAAAA. (emilik : AAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. (engelola : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA..... Nama pengurus : AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA =enis instansi : 3 4 /nstalasi -larm 3 4 /nstalasi :ydran 3 4 /nstalasi ,pringkler 3 4 /nstalasi %husus D4 ,ebutkanE AAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAA AA. %onsultan : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. -lamat : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. !elp. : AAAAAAAAAAAA BaC. : AAAAAAAAAAAA /nstalator : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. -lamat : AAAAAA AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. !elp. : AAAAAAAAAAA... BaC. : AAAAA AAAAAAA =adual pelaksanaan : AAAAAA AAAAAAAA. s*d AAAAAA.AAAAAAAA %eterangan : Data teknik, gambar dan kriteria perencanaan terlampir. ..AAAAAA... , AAAAAAAAA.. (emohon, Materai .p. '.$$$,- %epada Fth. Direktur (N%% Ditjen 9inawas =l. =end. >atot ,ubroto %a;. 1 9lok - 2antai + =akarta ,elatan. 9entuk 55-% No. : LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN %2U/ : !gl. : I. DATA UMUM . Nama >edung*9angunan : '. -lamat : &. (enggunaan bangunan : ). (emilik : 1. (engelola : 5. Nama pengurus : II. DATA BANGUNAN . 2uas lahan : m ' '. 2uas bangunan : meter &. %onstruksi bangunan. ,truktur utama : ,truktur lantai : Dinding luar : Dinding dalam 3penyekat4: .angka plapond : (enutup plapond : .angka atap : (enutup atap : ). !inggi bangunan : meter 1. =umlah lantai : 5. =umlah luas lantai : m ' #. Dibangun tahun : +. (erlengkapan proteksi kebakaran +. 3 4 -lat (emadam -pi .ingan +.' 3 4 /nstalasi -larm %ebakaran 0tomatik +.& 3 4 /nstalasi :ydran +.) 3 4 /nstalasi ,pringkler +.1 3 4 /nstalasi %husus D4 +.5 3 4 ,arana e;akuasi ?atatan D4 9entuk 55.%3-4 SPESIFIKASI TEKNIK INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK N. P!"#$#%#& M!"'/M(!$ J)*$#+ S%#%), K!%!"#&-#& . (anel control '. -nnounciator &. Detektor panas ). Detektor asap 1. Detektor nyala 5. Detektor gas #. !ombol manual +. -larm bell ". ,inyal lampu alarm C#%#%#& ./ DATA PEMASANGAN INSTALASI ALARM 2okasi No. Gone Detektor !(M B2,w. -larm ,!-!U,D4 .0. BiCed ,moke 9ell 2amp 34 3'4 3&4 3)4 314 354 3#4 3+4 3"4 3$4 HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI ALARM N. P!*!"0',##&/1!&-)20#& H#,0$ S3#"#%4,3#"#% . Bungsi kerja panel '. !est -larm &. !est Boult ). /nterkoneksi D01!"0',# T#&--#$ P!$#',#&# T#&(# T#&-#& No. 2okasi Holume .uang 3M & 4 Media (emadam -plikasi ,istem =enis media =umlah Deteksi single*cross 8one (emadam total <looding*local protection 9entuk 55 %.3:F4 SPESIFIKASI SISTEM INSTALASI PEMADAM OTOMATIK HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN D01!"0',# $!+ P!$#',#&# T#&(# T#&-#& 9entuk 55 %.3>?4 SPESIFIKASI PEMASANGAN INSTALASI HYDRAN N. P!"0+#$ S1!,050'#,0 S%#%), K!%!"#&-#& . ,umber air baku '. >round .eser;oar &. !angki >ra<itasi ). ,iamese ?onection 1. (ompa (acu I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart oto : AAAA. %g*cm ' ,top oto : AAAA. %g*cm ' 5. (ompa Utama I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart 0to : AAA kg*cm ' ,top manual #. (ompa ?adangan I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart oto : AAAA. %g*cm ' ,top manual +. (riming tank ". 9ejana angin %apasitas : AAA. 2iter (. %erja : AAA.. kg*cm ' (. Uji : AAA.. kg*cm ' $. (ressure relie< ;al;e . !est ;al;e '. /ndikator 2istrik terbuka &. (ipa hisap ). (ipa penyalur utama 1. (ipa !egak 5. :ydran (ilar * :idran halaman #. :ydran gedung +. :ose .ell C#%#%#& ./ HASIL PERCOBAAN UNIT POMPA N. P*1# S%#"% S%1 K!%!"#&-#& . (ompa pacu 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' '. (ompa utama 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' &. (ompa cadangan 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' ). (ompa Diesel 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' HASIL PERCOBAAN OPERASIONAL HYDRAN N. P!"67##& T!'#&#& S%#%), K!%!"#&-#& . ,tand by '. titik hydran &. ' titik hydran ). & titik hydran D01!"0',# $!+ P!$#',#&# T#&(# T#&-#& 9entuk B,-$).,( SPESIFIKASI PEMASANGAN INSTALASI SPRINGKLER N. P!"0+#$ S1!,050'#,0 S%#%), K!%!"#&-#& . ,umber air baku '. >round .eser;oar &. !angki >ra<itasi ). ,iamese ?onnection 1. (ompa (acu I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart oto : AAAA. %g*cm ' ,top oto : AAAA. %g*cm ' 5. (ompa Utama I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart 0to : AAA kg*cm ' ,top manual #. (ompa ?adangan I : AAAA. Us >pm : : AAAA. Meter ,tart oto : AAAA. %g*cm ' ,top manual +. (riming tank ". 9ejana angin %apasitas : AAA. 2iter (. %erja : AAA.. kg*cm ' (. Uji : AAA.. kg*cm ' $. (ressure relie< ;al;e . !est ;al;e '. /ndikator 2istrik terbuka &. -larm >ong ). (ipa hisap 1. (ipa penyalur utama 5. (ipa !egak #. (ipa pembagi utama +. (ipa cabang ". Blow ,wicht '$. %epala ,pringkler HASIL PERCOBAAN UNIT POMPA N L'#,0 S%#%), K!%!"#&-#& A$0"#& I&(0'#%" . '. &. ). 1. 5. #. +. ". $. N. P*1# S%#"% S%1 K!%!"#&-#& . (ompa pacu 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' '. (ompa utama 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' &. (ompa cadangan 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' ). (ompa Diesel 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' HASIL PERCOBAAN DRAIN TEST TIAP PIPA CABANG D01!"0',# $!+ P!$#',#&# T#&(# T#&-#& N L'#,0 S%#%), K!%!"#&-#& A$0"#& I&(0'#%" 1. 8. 3. 9. :. ;. 7. <. 9. 1=. 11. 18. 13. 19. 1:. 1;. 17. 1<. HASIL PERCOBAAN UNIT POMPA N. P*1# S%#"% S%1 K!%!"#&-#& . (ompa pacu 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' '. (ompa utama 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' &. (ompa cadangan 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' ). (ompa Diesel 0tomatik*Manual AA kg*cm ' 0tomatik*Manual AA kg*cm ' HASIL PERCOBAAN DRAIN TEST TIAP PIPA CABANG 3. T!*)#& (#& S#"#& N. P!"0+#$ / L'#,0 K&(0,0 / T!*)#& S#"#& Demikian hasil pemeriksaan sarana proteksi kebakaran, untuk bahan pertimbangan lebih lanjut. Diperiksa tanggal (elaksana !anda !angan Dikeluarkan di =akarta (ada tanggal ' 0ktober ""# A.N. MENTERI TENAGA KERJA DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN ttd M OH D . S Y AU F II S Y A M S U D D I N N/(. 5$$$+"#1 SURAT EDARAN DAN KEPUTUSAN DIRJEN PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN )5. ,urat %eputusan Direktur =enderal (embinaan :ubungan /ndustrial Dan (engawasan %etenagakerjaan Departemen !enaga %erja ../. No. : %ep. +)*97*""+ !entang ?ara (engisian Bormulir 2aporan dan -nalisis ,tatistik %ecelakaan )#. %eputusan Direktur =enderal (embinaan :ubungan /ndustrial dan (engawasan %etenagaker jaan No. %ep.)$#*97*""" tentang (eryaratan, (enunjukan :ak dan %ewajiban !eknisi 2i<t. )+. %eputusan Direktur =enderal (embinaan :ubungan /ndustrial dan (engawasan %etenagaker jaan No.: %ep.&*97*'$$' tentang ,erti<ikasi %ompetensi %eselamatan dan %esehatan %erja !eknisi 2istrik