You are on page 1of 17

BAB V

HIDROGEOLOGI
Sistem penambangan yang banyak digunakan saat ini ada tiga macam,
yaitu sistem tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah laut.
Pemilihan metode penambangan ini didasarkan pada kondisi topografi, geologi,
endapan bahan galian dan nilai ekonominya. Sistem penambangan yang
digunakan oleh PT. SCHOON! di "usun #etak, "esa $arangsari, $ecamatan
Semin, $abupaten %unung $idul, "aerah &stimewa 'ogyakarta adalah sistem
tambang terbuka dengan metode Open Cast. Hal ini dipilih karena kondisi bahan
galian yang letaknya di perbukitan, sehingga sangat efektif (ika menggunakan
tambang terbuka.
ndapan kaolin yang terletak di perbukitan akan menyebabkan adanya
kendala selama penambangan, terutama karena air hu(an, yang kemungkinan akan
turun ke daerah perkantoran dan pengolahan pada lahan yang lebih rendah. Oleh
karena itu perlu dibuat rancangan penyaliran air tambang untuk mengatasi
masalah air yang berasal dari air hu(an.
Salah satu ciri utama tambang terbuka adalah adanya pengaruh iklim pada
kegiatan penambangan. lemen)elemen iklim tersebut antara lain hu(an, panas*
temperatur, tekanan udara, dan lain)lain yang dapat mempengaruhi kondisi tempat
ker(a, yang selan(utnya mempengaruhi produkti+itas tambang. Oleh karena itu
perlu dilakukan adanya ka(ian hidrogeologi.
,gar ka(ian hidrogeologi dapat ber(alan lancar dan tepat sasaran, maka
diperlukan kerangka ka(ian. $erangka ka(ian ini sebagai acuan pelaksanaan ka(ian
di lapangan, terutama cakupan materi, data)data yang harus diambil, urutan dan
kaitan masing)masing aspek ka(ian serta hasil yang diperoleh. Secara ringkas
kerangka ka(ian mencakup -
.. $a(ian Hidrologi
/. $a(ian Hidrogeologi
.
0. Pengendalian air tambang
1. Perhitungan dimensi saluran terbuka
2. !ancangan kolam pengendapan
"iagram alir kerangka ka(ian hidrogeologi dapat dilihat di halaman berikut -
Gambar 5.1
Kerangka Kajian Hidrogeologi Dusun e!ak " Desa Karangsari" Ke#ama!an
$emin" Kabu%a!en Gunung Kidul" Daera& Is!ime'a (og)akar!a
5.1 Kajian Hidrologi
/
Pada umumnya proses 3 proses yang berkaitan dengan siklus air
merupakan hal yang periodik terhadap ruang dan waktu, yang tergantung pada
pergerakan bumi terhadap matahari dan rotasi bumi pada porosnya.
2..... Siklus Hidrologi dan Neraca ,ir
"i bumi terdapat kira)kira se(umlah .,0).,1 4ilyard km
0
air yang terdiri
dari 56,2 7 air laut, .,62 7 berbentuk es dan 8,607 berada di daratan sebagai air
sungai, air danau, air tanah dan sebagainya. Hanya 8,88.7 berbentuk uap di
udara. ,ir di bumi ini mengulangi terus menerus sirkulasi penguapan, presipitasi
dan pengaliran keluar 9outflow:. ,ir menguap ke udara dari permukaan tanah dan
laut, berubah men(adi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian (atuh
sebagai hu(an atau sal(u ke permukaan laut atau daratan. Sebelum tiba ke
permukaan bumi sebagian langsung menguap ke udara dan sebagian tiba ke
permukaan bumi. Tidak semua bagian hu(an yang (atuh ke permukaan bumi
mencapai permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh)tumbuhan
dimana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan (atuh atau mengalir
melalui dahan)dahan ke permukaan tanah.
Sebagian air hu(an yang tiba ke permukaan tanah akan masuk ke dalam
tanah 9infiltrasi:. ;agian yang lain merupakan kelebihan akan mengisi lekuk)
lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah)daerah yang rendah, masuk
ke sungai)sungai dan akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mengalir akan
tiba ke laut, dalam per(alanan ke laut sebagian akan menguap dan kembali ke
udara. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah keluar kembali segera ke sungai)
sungai 9disebut aliran intra < interflow:. Tetapi sebagian besar akan tersimpan
sebagai air tanah 9groundwaterr: yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam
(angka waktu yang lama ke permukaan tanah di daerah)daerah yang rendah
9disebut groundwater runoff < limpasan air tanah:.
#adi, sungai itu mengumpulkan 0 (enis limpasan, yakni limpasan
permukaan 9surface runoff:, aliran intra 9interflow: dan limpasan air tanah
9groundwater runoff: yang akhirnya akan mengalir ke laut. Singkatnya ialah uap
dari laut dihembus ke atas daratan 9kecuali bagian yang telah (atuh sebagai
presipitasi ke laut:, (atuh ke daratan sebagai presipitasi 9sebagian (atuh langsung
0
ke sungai)sungai dan mengalir langsung ke laut:. Sebagian dari hu(an atau sal(u
yang (atuh di daratan menguap dan meningkatkan kadar uap di atas daratan,
sedangkan sebagian yang lain mengalir ke sungai dan akhirnya ke laut.
Sirkulasi yang kontinu antara air laut dan air daratan berlangsung terus.
Sirkulasi air ini disebut siklus hidrologi 9hydrological cycle:. Sirkulasi air ini
dipengaruhi oleh kondisi meteorologi 9suhu, tekanan, atmosfer, angin, dan lain)
lain: dan kondisi topografi, tetapi kondisi meteorologi adalah faktor)faktor yang
menentukan.
Gambar 5.*
$iklus Hidrologi
"alam proses sirkulasi air, pen(elasan mengenai hubungan antara aliran
kedalam 9inflow: dan aliran keluar 9outflow: di suatu daerah untuk suatu periode
tertentu disebut neraca air 9water balance:
=mumnya, terdapat Hubungan keseimbangan sebagai berikut -
P < " > > % > 4
$eterangan -
P < Presipitasi
" < "ebit
< +apotransportasi
% < Penambahan 9supply: air tanah
4 < Penambahan kadar kelembaman tanah 9moisture content:
1
2.../. $ondisi Hidrologi "aerah Penyelidikan
"aerah penelitian di "usun #etak, "esa $arangsari, $ecamatan Semin,
$abupaten %unung $idul, "aerah &stimewa 'ogyakarta memiliki hu(an tropis
yang ditandai dengan adanya pergantian dua musim, yaitu musim hu(an dan
musim kemarau. 4usim hu(an berlangsung dari bulan Oktober sampai dengan
bulan 4ei dengan curah hu(an rata)rata berkisar 15 3 1/5 mm*bulan dan musim
kemarau dari bulan #uni sampai dengan bulan September dengan curah hu(an rata)
rata berkisar antara 8 mm 3 1. mm*bulan. Temperatur udara berkisar antara 0?
@
C )
10
@
C. Curah hu(an rata)rata per tahun yaitu A6/,. mm. #umlah hari hu(an rata)rata
per tahun hanya 6/ hari*tahun.
2...0. Curah Hu(an
Curah hu(an akan menun(ukkan suatu kecenderungan pengulangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam analisis curah hu(an dikenal istilah
periode ulang hu(an 9return of period:, yang berarti kemungkinan periode
terulangnya suatu tingkat curah hu(an tertentu. Satuan periode ulang adalah tahun.
"alam perancangan suatu bangunan air atau dalam hal ini adalah sarana
penyaliran tambang, salah satu kriteria perancangan adalah hu(an rencana, yaitu
curah hu(an dengan periode tertentu atau curah hu(an yang memiliki kemungkinan
akan ter(adi sekali dalam suatu (angka waktu tertentu.
+abel 5.1
Da!a ,ura& Hujan +a&unan
Tahun #umlah Curah Hu(an
#an Beb 4ar ,pr 4ei #uni #uli ,gust Sept Okt No+ "es #mlh
.555 ) ) ) ) ) ) ) ) ) .?. /8/ 1/5 65/
/888 /86 .A5 1A ?6 15 ) ) ) ) /? ) ) 2A?
/88. ) A. /50 .65 ?/ 20 68 ) 1. .2. /11 .1 ..5.
/88/ /1A .A. .2A 62 ) ) ) ) ) ) ) ) ??/
/880 ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 0AA 0AA
/881 ./ .A /5 0 5 ) ) ) ) 6 // 02 .02
2
/882 ?. 0/ .5 .1 ) 1 2 / 2 .1 ./ 16 /.2
/88? 1/ // .0 /0 /0 ) ) ) ) ) /? 125 ?8A
/886 ?A 008 /85 /58 A6 ?1 0 ) ) 5A ..6 ?/1 .A58
/88A .0? 1.. 06A .02 02 ? ) ) ) /05 115 5 .65A
/885 /81 /00 .18 .05 ..0 ?8 .A ) ) 25 .A0 55 ./1A
SumberDinasPertanianKabupatenGunungKidul
2...1 ,nalisa "ata Curah Hu(an
;erdasarkan hasil perhitungan curah hu(an rencana 9dapat dilihat di
lampiran C:, curah hu(an rencana pada tahun ke)2 adalah sebesar 1A1,82 mm.
4aka perhitungan intensitas curah hu(an adalah -
0
/
/1
/1
/1

,
_

t
R
I
$eterangan - & < &ntensitas curah hu(an 9mm*(am:
!
/1
< Curah Hu(an harian maksimum 9mm*hari:
t < Daktu < . (am
?6 , 8
.
/1
/1
1A1,82

,
_

I
A , .?6 I
mm*(am
2...2 ,ir Eimpasan
,ir limpasan 9run off: adalah bagian curah hu(an yang mengalir di atas
permukaan tanah menu(u sungai, danau maupun laut 9,sdak, .552:. ,liran
tersebut ter(adi karena air hu(an yang mencapai permukaan tanah tidak terinfiltrasi
akibat intensitas hu(an melampaui kapasitas infiltrasi atau faktor lain, seperti
kemiringan lereng, bentuk dan kekompakan permukaan tanah serta +egetasi
9,rsyad, .5A5:. "isamping itu, air hu(an yang telah masuk ke dalam tanah
kemudian keluar lagi ke permukaan tanah dan mengalir ke bagian yang lebih
rendah 9Sri Harto, .5A2:.
?
"aerah Donosari merupakan daerah karst yang banyak terdapat fracture,
maka kapasitas infiltrasi daerah ini termasuk tinggi sehingga air hu(an akan dapat
langsung terinfiltrasi melalui bidang 3 bidang perlapisan, retakan 3 retakan, dan
porositas sekunder, sehingga debit air limpasan dapat diasumsikan minimal.
2...? "ebit ,ir Eimpasan
4etode yang dianggap baik untuk menghitung debit air limpasan puncak
9peak run off !
p
: adalah metode rasional 9=S Soil Conser+ation Ser+ice, .560
dalam ,sdak, .552:.
F
p
< 8,/6A C & , 9m
0
*detik:
$eterangan -
F
p
- debit puncak 9m
0
*detik:
C - koefisien air limpasan
& - intensitas hu(an 9mm*(am:
, - luas daerah "TH 9km
/
:
4etode rasional berasumsi bahwa intensitas curah hu(an merata di seluruh
",S 9daerah aliran sungai: dengan lama hu(an 9durasi: sama dengan waktu
konsentrasi. Daktu konsentrasi adalah waktu per(alanan yang diperlukan oleh air
dari tempat yang paling (auh 9hulu ",S: sampai ke titik pengamatan aliran air
larian.
$oefisien air limpasan adalah 9run off: bilangan yang menun(ukan
perbandingan antara air limpasan dengan (umlah air hu(an. Sedangkan koefisien
regim sungai 9$!S: merupakan koefisien perbandingan antara debit harian rata)
rata maksimum dengan debit harian rata)rata minimum. Secara makro e+aluasi
terhadap ",S dapat dilakukan dengan menghitung nisbah 9ratio: debit
maksimum 3 minimum dari tahun ke tahun. Penentuan koefisien limpasan dalam
rancangan penyaliran tambang umumnya menggunakan the catchment a"erage
"olumetric run off coefficient. Baktor 3 factor yang berpengaruh antara lain -
kondisi permukaan tanah, luas daerah tangkapan hu(an, kondisi tanah penutup,
dan lain)lain.
"ilihat dari sistem penambangan yang digunakan yaitu open cast yang
ditambang hingga ele+asi /18 m, maka pada area penambangan tidak ada air
limpasan.
6
5.* -or.ologi
2./.. 4orfologi "aerah Donosari
"aerah penambangan merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian
088 m di atas permukan air laut. %eomorfologi yang dapat ditemukan pada
kawasan Bormasi Donosari yakni lembah, gua berstalaktit dan stalagmite, sungai
bawah tanah, doline, dan u+ala. Ciri perbukitan pada kawasan tersebut yakni
lereng ter(al, berbatu, dan memiliki kemiringan .27, berbentuk kerucut, puncak
membulat, dan lapisan tanah penutup yang tipis.
2././ "aerah Tangkapan Hu(an
"aerah tangkapan hu(an merupakan suatu luasan daerah dimana air
cenderung mengumpul dan menu(u ke tempat tertentu. "aerah tangkapan hu(an
ini mempengaruhi (umlah air limpasan yang mengalir pada suatu area tambang.
"aerah tangkapan hu(an ini dipengaruhi oleh keadaan topografi suatu daerah,
apakah itu bukit atau dataran. =ntuk daerah penyelidikan di "usun #etak, "esa
$arangsari daerah tangkapan hu(an ini bisa dilihat dan ditentukan dari arah
kemiringan lereng dimana air mengarah ke dasar lereng atau sungai, sehingga
untuk lahan perkantoran dan pengolahan yang terletak didasar lereng perlu
memperhatikan air limpasan yang mengalir di lahan tersebut.
$ondisi daerah penambangan 9mine area: di dusun #etak yang akan
dibuka umumnya merupakan kawasan yang berpotensi sebagai daerah tangkapan
hu(an. Euas "aerah Tangkapan Hu(an di dusun #etak adalah sebesar ?.258 m
/
.
5./ Kajian Hidrogeologi
2.0.. %eologi "aerah Penyelidikan
;erdasarkan ciri batuan yang terdapat di daerah penyelidikan, batuan
dapat dikelompokkan men(adi batuan Pra 3 tersier dan batuan Tersier. "aerah
%unung $idul memiliki (enis batuan yang sangat +ariatif mulai dari (enis batuan
dengan umur tersierG adalah sekis, filit, marmer, kuarsit, dan sabak yang berumur
pra 3 tersier. "iatasnya di(umpai kelompok (iwo yang terdiri dari Bormasi
Dungkal serta formasi batugamping dengan litologi konglomerat, batu pasir,
A
gamping foraminifera dan napal, secara tidak selaras diatasnya di(umpai Bormasi
$ebo 3 ;utak, dimana Bormasi $ebo terdiri dari serpih, batu pasir dan algomerat
sementara pada formasi butak terdapat Bormasi Semilir yang terdiri dari breksi
tufa pumis asam berumur meiosen awal. Bormasi Donosari tersusun dari
batugamping berlapis, batugamping massif, dan batugamping terumbu. Ciri fisik
yang spesifik pada formasi ini adalah porositas sekunder berupa rongga 3 rongga
yang terbentuk dari hasil pelarutan mineral 3 mineral kalsit maupun dolomit.
Bormasi ini kadang kadang menun(ukkan hubungan selaras di atas formasi Oyo.
2.0./. $a(ian $ondisi ,ir tanah
,nalisis kondisi air tanah di daerah penambangan didasarkan pada
pengamatan langsung dilapangan dan peta hidrogeologi. Secara umum arah dan
pola aliran air tanah didaerah penyelidikan dapat di(elaskan sebagai berikut -
.. ,rah dan pola aliran air tanah bebas sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi
daerah penyelidikan.
/. ,rah dan pola aliran air tanah tertekan lebih ditentukan oleh kondisi tekanan
pisometrik daerah tersebut.
$eberadaan air tanah pada operasi tambang terbuka telah men(adikan
salah satu faktor batasan penting terhadap tingkat keberhasilan ekonomis awal
dari suatu operasi penambangan. Semakin dalam kema(uan penambangan
tambang terbuka maka tingkat permasalahan air tanah akan semakin sulit. Oleh
karena itu perlu adanya sistem penyaliran yang baik. Penyaliran diperlukan
sebagai penun(ang kelancaran dalam kegiatan penambangan. Sistem penyaliran
yang ada pada lokasi tambang terbuka dilaksanakan karena akumulasi air di dalam
tambang yang harus dikeluarkan.
Penyaliran pada tambang terbuka umumnya dilakukan dengan cara
"rainase# yang bertu(uan untuk mencegah air agar tidak masuk ke dalam area
tambang yaitu dengan membuat parit bila topografi di daerahnya memungkinkan
dimana parit ini dibuat sebagai saluran mengeluarkan air dari tambang terbuka.
Cara ini relatif murah dan ekonomis bila dibandingkan dengan sistem penyaliran
menggunakan cara pemompaan air keluar tambang.
5
Pada "usun #etak terdapat se(umlah air tanah, dibuktikan dengan adanya
sumur)sumur di pemukiman penduduk dengan kedalaman sekitar .8 3 ./ m.
$ondisi air tanah saat pengamatan cukup (ernih, sehingga warga dusun #etak
menggunakan air tanah ini untuk keperluan sehari)hari seperti untuk memasak,
mandi, mencuci, dan sebagainya.
Namun, karena rencana penambangan PT SCHOON! berada di atas
le+el muka air tanah, sehingga keberadaan air tanah tidak mengganggu kegiatan
penambangan. Oleh karenanya dalam perhitungan (umlah air tambang, air tanah
tidak ikut dihitung.
+abel 5.*
Air +ana& di Dusun e!ak
5.0 1engendalian Air +ambang
"alam setiap tambang, banyak atau sedikit selalu ada air yang mengalir
masuk ke dalam tambang. ,ir ini masuk melalui batas perlapisan, celah 3 celah
batuan ataupun patahan. 4asuknya air kedalam tambang harus dicegah atau
dikeluarkan agar tambang tidak ter(adi genangan. Pencegahan masuknya air
kedalam tambang dapat dilakukan dengan (alan membuat parit pada lereng 3
.8
2O $umber +em%era!ur 3,4 DH
L
1H +D$
3ms4
. Sumur & /6,A .? ?,12 8,211
/ Sumur && /6,A /. ?,?6 8,055
0 Sumur &&& /6,A .? ?,50 8,.52
1 Sungai /6,A /. 6,.. 8,..0
lereng bagian atas singkapan, kemudian mengalirkannya ke tempat lain keluar
daerah penambangan. Pada tempat 3 tempat yang diperkirakan akan men(adi (alur
masuknya air kedalam tambang, misalnya pada perpotongan antara aliran sungai
dan singkapan.
Penyaliran pada sistem tambang terbuka umumnya dilakukan dengan cara
sebagai berikut-
.. Penyaliran tambang dengan pemompaan
'aitu dengan mengeluarkan air tanah yang terdapat pada suatu (en(ang$ ,ir
tersebut selan(utnya dipompa keluar atau ke permukaan tambang menu(u ke
kolam pengendapan dan selan(utnya dikeluarkan ke sungai (ika sudah memenuhi
syarat tertentu. Penyaliran dengan pemompaan dapat dilakukan dengan sistem
pemompaan langsung menggunakan pompa slurry dan dengan sistem
pemompaan tidak langsung berupa fasilitas pompa yang terpasang secara terpisah
untuk memompa air bersih 9tidak berlumpur:, dimana air tambang yang
terkumpul diendapkan terlebih dahulu untuk memisahkan air (ernih dengan
endapan lumpur pada suatu sumur pengendap 9settler sump:.
/. Penyaliran tambang dengan paritan
'aitu dengan membuat suatu paritan yang mengelilingi tambang untuk
mencegah masuknya air dalam front ker(a tambang untuk tambang terbuka. ,ir
yang mengalir dengan sistem ini menggunakan gaya gra+itasi untuk keluar ke
permukaan.
$arena pada lokasi penelitian di dusun #etak air tanah tidak mempengaruhi
kegiatan penambangan, maka sistem penyaliran yang ada hanya menggunakan
paritan.
Pengendalian air tambang ini meliputi -
.. Perhitungan (umlah air tambang
/. Penentuan saluran terbuka
0. Penentuan kolam pengendapan.
#umlah air tambang pada tambang terbuka adalah (umlah air limpasan dan
(umlah air hu(an yang langsung masuk ke dalam tambang.
2.1... Perhitungan (umlah air yang masuk ke tambang
..
,dapun air yang masuk kedalam tambang ini berasal dari air hu(an yang
langsung masuk ke area penambangan, yang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus -
maH
C% & !
p


$eterangan -
Fp < debit air yang langsung masuk ke area tambang 9m
0
*detik:
CH maH < curah hu(an harian maksimum 9m*detik:
, < luas area penambangan 9m
/
:
"ari hasil perhitungan dapat diketahui besar (umlah air yang masuk ke dalam area
tambang adalah -
Tahun . < 8,86 m
0
*detik
Tahun / < 8,... m
0
*detik
Tahun 0 < 8,.2 m
0
*detik
Tahun 1 < 8,.50 m
0
*detik
Tahun 2 <
"iketahui - CH harian maH < /55,6 mm*hari < 0,16 H .8
)?
m*detik
, < ?.258 m
/
maH
C% & !
p

p
! ?.258 m
/
H 0,16..8
)?
m*detik

p
! 5"*10 m
/
6de!ik
2.1./. Penentuan saluran terbuka
4asalah yang cukup penting dalam merancang sistim penyaliran tambang
adalah penentuan dimensi saluran terbuka. =ntuk itu, perhitungan dimensi saluran
dilakukan dengan menggunakan rumus 'anning -
, S !
n
.
F
/
.
0
/

$eterangan-
F < "ebit aliran 9m
0
*detik:
n < $oefisien kekasaran saluran
, < luas penampang saluran 9m
/
:
! < (ari 3 (ari hidrolis 9m:
S < kemiringan dasar saluran 97:
./
Gambar 5./
1enam%ang $aluran +erbuka
=ntuk saluran berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi 75
5
,
digunakan rumus -
266 , 8
?8 tg
.
I

d d ( ( b .22 , . : . 9 /
/
.
/

1
]
1

+

, < 9b > Id:.d
< 9.,.22d > 8,266d: H d < .,60/ d
/
P < b > J9.>I
/
:
8,2
3 IK < 0,122 d
d
P
&
R 2 , 8
122 , 0
60 , .


;esarnya debit air tambang yang melewati saluran ini adalah 5"*10
m
/
6de!ik.
"engan -
F < "ebit aliran air dalam saluran 9m
0
*detik:
! < #ari)(ari hidrolik 9m:
, < Euas penampang saluran 9m
/
:
S < kemiringan 98,027:
n < $oefisien kekasaran dinding saluran 9tetapan 'anning:
Saluran untuk mengalirkan air tambang umumnya terdiri dari tanah maka
koefisien kekasaran dinding saluran diperoleh nilai n < 8,80.
$emiringan dasar saluran penyaliran air tambang umumnya adalah 8,027 <
8.8802.
Sedangkan debit air yang masuk ke saluran adalah sebesar 8,/.1 m
0
*detik.
.0
;erdasarkan data diatas, ukuran saluran untuk penyaliran air tambang
adalah-
F <
n
.
H R
/*0
H S
.*/
H &
8,/.1 <
80 , 8
.
H 98,2 d:
/*0
H 98,8802:
.*/
H .,60/ d
/
8,/.1 < 00,00 H 8,?0 d
/*0
H 8,825/ H .,60/ d
/
8,/.1 < .,560 H .,85 d
A*0
d
A*0
< 8,.8A2
d < 8,102 m
dan tinggi (agaan 9dL: < .27 H d < 8,8?2 m
b < .,.22 H 8,102 m
< 8,2 m
, < .,60/ d
/
< 8,00 m
/
; < b > / ( d
< . m
a < d*sin ?8
8
< 8,2 m
"ilihat dari segi efisiensi, efektifitas, dan perbandingan dimensi saluran terbuka
antara tahun pertama dengan tahun ke)2 yang tidak begitu besar, maka pembuatan
saluran terbuka di area penambangan PT. SCHOON! pada tahun pertama
menggunakan perhitungan dimensi saluran terbuka tahun ke)2. Sehingga setiap
tahunnya PT. SCHOON! tidak perlu memperbarui dimensi saluran terbukanya.

5.5. 1enen!uan umla& 1om%a
Pada daerah penelitian di dusun #etak, kegiatan penambangan dilakukan
diatas batas air tanah, sehingga penyaliran dengan menggunakan pompa tidak
diperlukan.
5.7. Kolam 1engenda%an
.1
"alam merancang kolam pengendapan terdapat beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, antara lain ukuran dan bentuk butiran padatan, kecepatan aliran,
persen padatan, dan sebagainya
2.?... =kuran partikel
Euas kolam pengendapan secara analitis dapat dihitung berdasarkan
parameter dan asumsi sebagai berikut -
a. Hukum Stokes berlaku bila persen padatan kurang dari 187, dan untuk persen
padatan lebih besar dari 187 berlaku hukum )ewton.
b. "iameter partikel padatan tidak lebih dari 5 H .8
)?
m, karena (ika lebih besar
akan diperoleh ukuran luas kolam yang tidak memadai.
c. $ekentalan air .,0. H .8
)?
kg*ms 9Ri*n, +$C$ ,an, .5A2:.
d. Partikel padatan dalam lumpur dari material yang se(enis.
e. ;atasan ukuran partikel yang diperbolehkan keluar dari kolam pengendapan
diketahui
f. $ecepatan pengendapan partikel dianggap sama.
g. Perbandingan cairan dan padatan telah ditentukan.
2.?./. ;entuk kolam pengendapan
;entuk kolam pengendapan umumnya hanya digambarkan secara
sederhana, berupa kolam berbentuk empat persegi pan(ang. Padahal, sebenarnya
bentuk kolam pengendapan bermacam)macam tergantung dari kondisi lapangan
dan keperluannya. Dalaupun bentuknya bermacam)macam, setiap kolam
pengendapan akan selalu mempunyai - .ona penting yang terbentuk karena proses
pengendapan material padatan 9solid particle:. mpat Mona tersebut adalah
sebagai berikut -
a. Iona masukan, tempat dimana air lumpur masuk ke dalam kolam
pengendapan dengan asumsi campuran air dan padatan terdistribusi secara
seragam. Iona ini pan(angnya 8,2 3 . kali kedalaman kolam 9%uisman# .566:.
b. Iona pengendapan, tempat dimana partikel padatan 9solid: akan mengendap.
Pan(ang Mona pengendapan adalah pan(ang kolam pengendapan dikurangi
pan(ang Mona masuk dan keluaran 9%uisman# .566:
.2
c. Iona endapan lumpur, tempat dimana partikel padatan dalam cairan 9lumpur:
mengalami pengendapan
d. Iona keluaran, tempat keluarnya buangan cairan yang (ernih. Pan(ang Mona ini
kira)kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari u(ung
lubang pengeluaran 9%uisman# .566:.
Gambar 5.0
$ke!sa Kolam 1engenda%an
$olam pengendapan yang dibuat agar dapat berfungsi lebih efektif, harus
memenuhi beberapa persyaratan teknis, seperti -
a. Sebaiknya bentuk kolam pengendapan dibuat berkelok)kelok 9Mig)Mag:, lihat
%ambar ?.0 agar kecepatan aliran lumpur relatif rendah, sehingga partikel
padatan cepat mengendap.
b. %eometri kolam pengendapan harus disesuaikan dengan ukuran /ack hoe
yang biasanya dipakai untuk melakukan perawatan kolam pengendapan,
seperti mengeruk lumpur dalam kolam, memperbaiki tanggul kolam, dsb.
.?
Gambar 5.5
Ben!uk Kolam 1engenda%an )ang -emenu&i $)ara! +eknis
2.?.0. Perhitungan =kuran $olam Pengendapan
,rea penambangan yang dilakukan oleh PT. SCHOON! yang terletak di
dusun #etak merupakan daerah yang mempunyai curah hu(an yang kecil, sehingga
debit air yang melalui saluran terbuka atau paritan (uga kecil. Selain itu endapan
kaolin yang terbawa oleh air limpasan (uga sedikit, sehingga kolam pengendapan
tidak diperlukan.
.6

You might also like