You are on page 1of 31

SKENARIO 2

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA


KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN
PERNAPASAN

KELOMPOK A-2
Ketua : Dimas Mochamad Zaeni 1102009084
Sekertaris : Vania Fildza 1102009291
Dewi Ayu Rahmasari 1102007082
Citra Anggraini 1102009066
Deny Rahmat Pamungkas 1102009072
Diah Dewi Anggraeni 1102009076
Iriyani Dani 1102009143
Muhammad Rifai Solochin 1102009190
Sandrya Depisicka Saraswaty 1102009259
Selviandi 1102009261
Vina Risya 1102009293



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2013
1

SKENARIO 2
KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN
Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan
keluhan sesak nafas berulang. Keluhan seperti ini timbul hamper setiap hari sehingga dokter
ingin mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan
keluarganya
Pasien tinggal disebuah rumah di kawasan padat penduduk dengan ukuran 4x7 m
bersama keluarganya.Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, pasien dan dua orang kakak yang
berumur 12 tahun dan 14 tahun.Selain itu, bersama keluarga ini tinggal kakek dan neneknya
(orang tua dari ayah). Kondisi salam rumah kurang rapih, kurang bersih, kurang pencahayaan
dan ventilasi.
Kakek dan ibu pasien mempunyai riwayat asmabronkial.Kakek dan ayah pasien adalah
perokok berat. Ayah pasien adalah seorang lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh
bangunan yang merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adalah seorang
lulusan SD yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian dirumah tetangganya, sedangkan kakek
dan neneknya tidak bekerja.Kedua orang tua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien
kurang mendapat perhatian yang baik.Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering
terlambat berobat ke dokter.
Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini, dan
bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut? Sebagai
dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan bagaimana hak
dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga?









2

STEP 1
LEARNING OBJECTIVE
LO 1 : Memahami dan Menjelaskan Keluarga
1.1 Definisi Keluarga
1.2 Fungsi Keluarga
1.3 Peranan Keluarga
1.4 Struktur Keluarga
1.5 Hak dan Kewajiban Keluarga
1.6 Bentuk Keluarga
1.7 Genogram Keluarga
1.8 Dinamika Keluarga
LO 2 : Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat
2.1 Definisi
2.2 Syarat-syarat
2.3 Lingkungan rumah yang menyebabkan sakit
LO 3 : Memahami dan Menjelaskan Identifikasi Faktor-Faktor Masalah Kesehatan
Keluarga
LO 4 : Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami
4.1 Hak dan Kewajiban Anak
4.2 Hak dan Kewajiban Orang Tua
4.3 Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Sakit



3

STEP 2
TUGAS MANDIRI


4

STEP 3
LO 1 : Memahami dan Menjelaskan Keluarga
1.1 Definisi Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu
dan anaknya (Suprajitno,2004). repository.usu.ac.id

1.2 Fungsi Keluarga
Menurut WHO (1978), fungsi keluarga:

Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan Identitas anggota keluarga.
Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang,
misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

5

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu
1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan
dengan baik ,dan penuh rasa sayang.
2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam
lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi
dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui
interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.
3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan
,pakaian , perumahan, dan lain-lain.
5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan,
dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan
keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga
dan individu

1.3 Peran Anggota Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang
berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran ayng terdapat dalam
keluarga adalah sebagai berikut:
o Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.
o Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh,
pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota
masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
o Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :
o Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota
o Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
o Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
o Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
6

o Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada

1.4 Struktur Keluarga
1) Dominasi jalur hubungan darah
a) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah.Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga
patrilineal.
b) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku
padang salah satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga
matrilineal.

2) Dominasi keberadaan tempat tinggal
a) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak suami.
b) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga
sedarah dari pihak istri.

3) Dominasi pengambilan keputusan
a) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati &
Dermawan, 2008)

Ciri-ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota
keluarga memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga
dapat tercapai.Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang
kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai
tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak
7

semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung
jawab masing-masing anggota keluarga.
3) PerbedaanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-
masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas
seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang
merawat anak-anak. Friedman, M. Marilyn.( 1998).
Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta : EGC.


1.5 Hak dan Kewajiban Keluarga
Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua menurut
undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan
Pasal 45
1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik- baiknya.
2) Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak ini kawin
atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara
kedua orang tua putus.
Pasal 46
1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua dan
keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.
Pasal 47
1) Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka
tidak di cabut dari kekuasaannya.
2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luar
pengadilan.
Pasal 48
1) Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang
tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun atau belum
melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.
Pasal 49
1) Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seorang
anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain
keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau
pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal:
a. Ia sangat melalaikan kewajiban nya terhadap anaknya;
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
2) Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk
memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.
8

1.6 Bentuk Keluarga
1. TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),
keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama
dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya :
dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

9

2. NON-TRADISIONAL :
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam
waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
10

1.7 Genogram
Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari
silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera
mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar
anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang
siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota
keluarga.
Di dalam genogram berisi :nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan,
anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan
pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar
anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi
lain yang relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan
adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu
dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-
kunjungan selanjutnya.Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai
sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional
keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga.Sehingga
idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :
1) mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik
dan mental di dalam keluarga
2) pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

11



1.8 Dinamika Keluarga
Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga
tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga
maupunkelompok sosial yang sama.
Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota
keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan
sekitarnya.Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya
kesembuhan pasien. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga
Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri
sendiriyang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
12

Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan
pendapatdan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur
bagaimanamereka seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang
sebagai sistemnilai keluarga.
Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan
orang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke
masyarakat.

LO 2 : Memahami dan Menjelaskan Rumah Sehat
2.1 Definisi Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
2.2 Syarat-Syarat Rumah Sehat
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
o Debu Total tidak lebih dari 150 g m
3

o Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m
3
/4jam
o Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
o Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk
pengaturan sirkulasi udara
o Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan
penangkal petir
13

e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain
anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh
bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a) Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C
b) Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c) Konsentrasi gas SO
2
tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d) Pertukaran udara
e) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m
3


5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.

6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.

7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur
14

Luas ruang tidur minimal 8m
2
dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang
tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang
perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi Setiap warga
negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah
yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat
tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi
sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial


Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat:
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar, seperti temperature lebih rendah dari udara luar,
penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman dan kebisingan 45-55 Dba.
(desibel)
2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular, yaitu memiliki
penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air
limbah yang saniter dan memenuhi sarana kesehatan
4. Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya
kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya
kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan ancaman kecelakaan lalu
lintas
2.3 Lingkungan Rumah yang menyebabkan sakit
Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang berkaitan
dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut :
1. Sarana Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (Per Men Kes
No.416/MENKES/Per /IX/1990). Air minum adalah air yang syaratnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum yang berasal dari penyediaan air minum.
11

2. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
15

Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang digunakan oleh keluarga atau
sejumlah keluarga untuk buang air besar.
a. Cara pembuangan tinja, prinsipnya yaitu:
1) Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah
2) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan maupun air tanah
3) Kotoran manusia tidak dijamah lalat
4) Jamban tidak menimbulkan sarang nyamuk
5) Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu
6) Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
Ada 4 cara pembuangan tinja, yaitu :
1. Pembuangan tinja di atas tanah
2. Kakus lubang gali (pit privy)
3. Kakus air (aqua pravy)
4. Septic Tank

b. Hubungan tinja dengan kesehatan, dapat memberikan efek secara langsung dan tak langsung.
Secara langsung yaitu misalnya dapat mengurangi insiden dari penyakit tertentu yang dapat
ditularkan karena kontaminasi dengan tinja. Sedangkan hubungan tak langsung umumnya
berkaitan dengan komponen- komponen lain dalam sanitasi lingkungan.

3. Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia ataupun hewan, dan lazimnya karena hasil perbuatan
manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :
a) Berasal dari rumah tangga, misalnya air dari kamar mandi dan dapur.
b) Berasal dari perusahaan, misalnya dari hotel, restoran, kolam renang
c) Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik cat, dan lain
sebagainya.

4. Sampah
Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk padat, sebagai akibat aktifitas manusia,
yang dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang sebagai
barang yang tidak berguna.
16

Entjang berpendapat bahwa agar sampah tidak membahayakan kesehatan manusia, maka
perlu pengaturan pembuangannya, sepeti penyimpanan sampah yaitu tempat penyimpanan
sampah yaitu tempat penyimpanan sementara sebelum sampah tersembuh dikumpulkan untuk
diangkat serta dibuang (dimusnahkan). Untuk tempat sampah tiap-tiap rumah isinya cukup 1
meter kubik.
Syarat tempat sampah adalah
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan. Kuat sehingga tidak mudah bocor, kedap air
b. Tempat sampat harus mempunyai tutup, tetapi tutup ini dibuat sedemikian rupa sehingga
mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah
ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan
c. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa sehingga mudah diangkat oelh satu orang dan
ditutup
d. Harus ditutup rapat sehinggs tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti
tikus, ayam, kucing dan sebagainya.

Dampak Rumah Tidak Sehat
Rumah yang tidak sehat dan juga perilaku tidak sehat dapat menyebabkan dan
menularkan penyakit bagi penghuninya, seperti sakit batuk-batuk, pilek, sakit mata, demam,
sakit kulit, maupun kecelakaan.
Kebiasaan tidur beramai-ramai dalam satu kamar tidur atau terlalu padat penghuni adalah
kebiasaan tidak baik dalam rumah, karena dapat menularkan penyakit dengan cepat. Biasanya
bila salah seorang menderita batuk dan pilek maka semua yang tidur bersama-sama dengan
orang tersebut akan tertular sakit batuk dan pilek. Penyakit-penyakit lain yang dapat menular
akibat tidur ramai-ramai yaitu sakit mata, kulit, batuk darah (TB).
Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok tersebut, apalagi
dilakukan di dalam rumah maka akibatnya dapat mengenai penghuni rumah lainnya. Asap yang
dikeluarkan dari rokok mengandung zat yang sifatnya racun bagi tubuh dan dapat mennyebabkan
sakit kanker, jantung dan gannguan janin pada ibu hamil.
17


(Diagram Penularan Penyakit Terkait Rumah Tidak Sehat)
Dapur merupakan tempat kegiatan untuk mengolah, menyiapkan dan menyimpan
makanan, kegiatan memasak sering dilakukan oleh ibu-ibu sambil menggendong anaknya yang
masih kecil. Tanpa disadari bahwa menggendong anak sambil memasak merupakan perilaku
tidak sehat terutama untuk sang anak karena dapat terkena asap dapur yang berasal dari
pembakaran bahan bakar (minyak, kayu, arang, daun, batu bara). Dari kegiatan memasak sambil
menggendong anak dapat terkena sakit saluran pernafasan seperti batuk-batuk. Menjamah
makanan tanpa cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu adalah sangat berbahaya karena di
tangan terdapat banyak kotoran setelah tangan melakukan banyak kegiatan.
Kegiatan manusia sebagian besar menggunakan tangan, sehingga tangan dapat menjadi sumber
penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan antara lain diare, kecacingan,
keracunan, sakit kulit dan lain lain. Secara ringkas keadaan rumah yang tidak sehat dapat
menjadi sumber penularan penyakit seperti terlihat pada alur penularan penyakit dibawah ini.

LO 3 : Memahami dan Menjelaskan Identifikasi Faktor-Faktor Masalah Kesehatan
Keluarga

Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen
penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet).

a. Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain:
1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan keluarga
2. Bentukanatomistubuh
18

3. Fungsifisiologisataufaaltubuh
4. Status kesehatan, termasuk status gizi
5. Keadaankuantitasdanrespon monitors
6. Kebiasaanhidupdankehidupansosial
7. Pekerjaan

b. Penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis.
Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan
1. Protozoa : misalnyaPlasmodum, amodea
2. Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes
3. Bakterimisalnya Salmonella, meningitis
4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
5. JamurMisalnya : candida, tinia algae, hystoplesosis
Abiotis, terdiri dari
1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak, mineral,
protein dan vitamin)
2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan
3. Physical Agent, misalnyasuhu, kelembabanpanas, kardiasi, kebisingan.
4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan, dan getaran
5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi
6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.

c. Unsur lingkungan (Enviroment)

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat
karakteristik individu sebagai pejamu dan iku memegang peranan dalam proses kejadian
penyakit.

1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik
sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun sebagai
reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan
Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit
menular.

Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam
interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan
19

yang menguntungkan manusia (senbagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam
kehidupan / kesehatan manusia.

2. Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung,
maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik
(termasuk unsure kimiawi serta radiasi) meliputi :
Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air, dan
Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat
manusia sendiri.

3. Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta
instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat
tersebut.Lingkungan sosial ini meliputi :
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang
berlaku;
Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat, dan
Kebiasaanhidupmasyarakat
Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial
lainnya.

Faktor Internal
1. Pola makan tidak sehat
Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang
harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita
menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat
menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak
makanan yang sesungguhnya.Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman
berkarbonasi.
2. Kelelahan
Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah
berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan
tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk
berisitirahat.Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan
terkena penyakit.
3. Stress /tertekan
20

Dalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras
lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.
4. Gaya hidup tidak sehat
Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidak
sehat, dengan merokok, dugem sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara pelarian.
5. Kurang istirahat dan olahraga
Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan,
tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga
membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh
tetap fit.
6. Obat-obatan kimia
Pada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang
di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas.
Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.

Faktor Eksternal
1) Radiasi ponsel
Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut
penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat
mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2) Polusi udara
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia,
membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ?Karena semakin
banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan
semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet.Asap knalpot kendaraan
dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3) Jadi perokok pasif
Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif.Bahkan bahaya
yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok
masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang
berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

21

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun
yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun
rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.
Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif
kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang
sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran
tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya
perokok pasif.

4) Efek rumah kaca
Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal
ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida
diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak
dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan
makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal
dengan pemanasan global suhu bumi.

Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan
kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan
bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer
melebihi ambang batas.Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua
sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul
dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan
terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti
sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.

Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi.Segala hal yang dapat
mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita
semenjak kita lahir sampai dengan sekarang.Semakin banyak pula orang yang
mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes,
kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

LO 4 : Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Islami
4.1 Hak dan Kewajiban Anak
Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua
22

Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula
sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri.Diantara
kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika
mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.
Saat Orang Tua Masih Hidup
Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.
Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan
kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai
keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka
menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah
berfirman, artinya, Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, .
Rasulullah SAW. bersabda, Tidak ada ketaatan untuk
mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam
melakukan kebaikan. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua
diantaranya:
Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib
memberikan
Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik
yang diminta atupun tidak
Segera mendatangi panggilan orang tua
Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka
perintah maksiat
Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan
membunuh orang tua meskipun orang tua salah
Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan
dengan berbagia bentuk. Di antara bakti terhadap kedua
orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang
dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan
ucapan ah, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka,
mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan
pribadi.
Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan
berbagai bentuk.
Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua
diantaranya:
Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara
melebihi suara orang tua
23

Tidak mendahului jalan orang tua
Mendahulukan keperluan orang tua dari pada
keperluan pribadi
Tidak berkata kasar
Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan
lainnya.
Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam
masalahjihad. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah aku boleh
ikut berjihad?Beliau balik bertanya, Apakah kamu masih
mempunyai kedua orangtua?Laki-laki tersebut menjawab, Masih.
Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada
keduanya.
Memberikan nafkah kepada orang tua
Beberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini
adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW.
pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, Ayahku
ingin mengambil hartaku. Nabi SAW. bersabda, Kamu dan hartamu
adalah milik ayahmu.
Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil
(kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin
Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.
Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua
Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang
di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi
seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu
termasuk hak mereka.
Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.
:
:
: .)( : :
( : : .) ( : : .) ( :
.) : : .
Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam, Siapa yang paling berhak mendapatkan
perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu.Lelaki itu
bertanya lagi, Kemudian siapa lagi?Beliau kembali menjawab,
Ibumu.Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa
lagi?Beliau menjawab, Ibumu.Lalu siapa
lagi?Tanyanya.Ayahmu, jawab beliau.
24

Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah.
Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh
pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syariat.
Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.
Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada
istri
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga
orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar
kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal
mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang
tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan
kisah Alqomah
Mendoakan kedua orang tua.
Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan
wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran
yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah
satunya adalah firman Allah SWT :


Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".
Memelihara orang tua
Ayat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat
23 dan Al-Ahqaf ayat 15
Ketika Orang Tua Telah Meninggal
Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya
ketika mereka sudah tiada diantaranya:
Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini
merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum
dikebumikan.
Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih
bisa menjadi amal jariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang
tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak
kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena
dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang
muslim.
Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka
semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi
orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.
25

Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.
Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua
Rasulullah SAW pernah bersabda, Sesungguhnya bakti anak yang
terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan
dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal.
Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayah
Rasulullah SAW. bersabda, Barang siapa yang ingin
menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya,
maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara
ayahnya setelah ia meninggal.

Hak-hak yang harus diperoleh anak
Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang
Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal
yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak
contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan
kasih sayang kepada anak-anak.
Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-
anak.Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-
anaknya.Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya
dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan
bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di
sisi beliau.Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun
tidak ada satu pun dari mereka yang kucium."Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa
yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."
Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari
kalangan shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di
kalangan mereka.Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia,
Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu
Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya,
'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu
'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

:
26

"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui
keluarganya.Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang
penyakit panas.Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan
berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."
Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang
ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia.Tak segan-segan
beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya.Begitu
pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.
Hak untuk memperoleh kehidupan
Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang
menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun.Banyak
sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri
dari rahimnya.Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya
merasakan kehidupan dunia ini.
Allah berfirman:
Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin.Kami
akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.
Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)
Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil,
sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui
anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan.
Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-
Khaththab radhiallahu 'anhu:

: .

.
"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang
buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di
antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya.
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian
menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?"
Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk
melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita
ini terhadap anaknya."
Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua
27

Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah
upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa
arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam
mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah
doa. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu
berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita
berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan
baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita
inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik
dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang
tua.
Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.
Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi
yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW
:

" ."
Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari
ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur
rambutnya.
Hak mendapat pendidikan
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat
seorang ibu muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi
putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak
yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia.
Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada
anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang
diberikan Allah kepada seorang ibu.Mendidik anak pun tidak terbatas
dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti mencucikan
pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik
anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan
generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan
menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan
kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya
seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena
pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang
menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

4.2 Hak dan Kewajiban Orang Tua
Kewajiban Orang tua kepada Anak
1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari
pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.
28

2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.
3) tinggal di lingkungan yang islami
4) Memberi nama yang baik
5) Ibu hendaknya Menyusui anaknya
6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).
7) Mengkhitan si anak
8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika
9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.
10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.
11) Memilihkan teman yang baik.
12) berbuat adil kepada semua anak anaknya.
13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.
14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang Tua
Yang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban
yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua
atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :
1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui
perkataan, perbuatan, harta, dan badan.
2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.
3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.
4) Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.
5) Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat
keduanya telah meninggal dunia.
6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.
7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah
terlebih dahulu.
8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan
begitu juga setelah matinya.
9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Hak dan Kewajiban Antar Keluarga
Hak Kerabat dan Sanak Keluarga
1) Dikunjungi/silaturahim
Dalil hadits: Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya
maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat. (HR.
Ahmad dan Al Hakim)
29

2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan
dianiaya.
3) Bersedekah/memberi hadiah
Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan
kekerabatan. (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

4.3 Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Sakit
1. Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha
Allah Subhanahu wa Taala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka
kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.
2. Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan
harap, yaitu takut akan siksa Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan
berharap akan rahmat Allah Azza wa Jalla kepadanya.
3. Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan
ingin mati.
4. Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia
tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya.
5. Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat
6. Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak
menerima warisan darinya.
7. Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.
8. Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang
muslim.
9. Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak
kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan
warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan.
10. Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi
orang lain



30

DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta :
EGC.
Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2008). Family therapy: An overview. Belmont, CA:
Thomson Brooks/Cole.
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta:EGC.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002). Essential ofFamily
Medicine (4th Ed.). Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins (page 24)
McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., & Lorenz, A. (2005). Family - Oriented
Primary Care (2nd Ed.). New York: Springer (page 42)
Undang-Undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Available at :
http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-
tentang-perkawinan.html (Last Update: 2012, December 19)
Hak dan Kewajiban Orang Tua. Available at :
http://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.html(Last
Update 2012, December 21)
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan. Available at : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-
04.pdf (Last Update 2012, December 23)
Kewajiban-Kewajiban Orang Sakit. Available at : http://darussunnah.or.id/artikel-
islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/ (Last Update 2012, December 20)
Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Available at: http://al-islam-
indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last Update
2012, December 20)

You might also like