SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DAN CUCI TANGAN di RUANG 8 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Tanggal 25 Juni 2014
Oleh: Rosi Erna S. Prima Yusifa Mega A. P. Hendra Dwi C.
Mengetahui,
Preceptor Klinik,
Indah Yuniarti, AMK
PAKET PENYULUHAN
Tema : Pembuangan Sampah Medis dan Non Medis dan Cuci Tangan Pokok bahasan : Pengelompokan Sampah dan 6 Langkah Cuci Tangan yang Benar Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien yang dirawat di Ruang 8 Hari/ Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014 Tempat : Ruang 8 Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang Alokasi waktu : 25 menit
Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena dengan kondisi yang sehat baik secara jasmani maupun rohani maka seseorang dapat beraktivitas secara normal. Kesehatan sering dikaitkan dengan kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan. Kebersihan diri yang cukup sederhana namun sangat penting dan sering diabaikan adalah perilaku mencuci tangan. Sedangkan kebersihan lingkungan dapat dipelihara dengan cara mengelompokkan dan membuang sampah pada tempatnya. Mencuci tangan terbukti lebih efektif mengontrol virus dibandingkan dengan obat. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal The Cochrane Library yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air adalah cara paling sederhana dan efektif untuk menahan penyebaran virus dan bakteri, mulai dari virus penyebab flu, bakteri penyebab diare, hingga virus dan bakteri yang mematikan seperti penyebab Hepatitis A. Data WHO menunjukkan, perilaku cuci tangan bersih mampu mengurangi angka kejadian diare sebanyak 45%. Telah dibuktikan juga bahwa cuci tangan bersih dapat mencegah penyebaran penyakit cacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan Flu Burung hingga 50 persen. Pencucian tangan yang menyeluruh dengan jumlah air dan sabun yang memadai dapat menghilangkan lebih dari 90% flora sementara, misalnya flora permukaan. Di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil yang memiliki akses terbatas dalam mendapatkan informasi, kebiasaan higiene masih dianggap hal remeh dan sering diabaikan. Kebiasaan hygiene yang kurang baik dan pengetahuan masyarakat yang kurang, dapat meningkatkan prevalensi terjadinya penyakit. Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi. Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam lingkungan rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan kontribusi kuat terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. Aktivitas pelayanan dan perkantoran, pedagang asongan, prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit. Beberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan di pasaran sebagai mainan anak-anak, menjadi perhatian publik. Seperti diketahui bahwa seharusnya sampah medis seperti alat infus, alat suntik, dan sarung tangan harus dimusnahkan setelah digunakan, jangan sampai jatuh ke tangan masyarakat. Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana pelayanan kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat di sekitarnya. Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan baik. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis.Percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis. Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun.Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius.Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.
A. Tujuan instruksional Tujuan umum Setelah mengikuti ceramah dan tanya jawab, diharapkan pasiendan keluarga dapat memahami tentang pengelompokan dan cara pembuangan sampah medis dan non medis serta 6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO. Tujuan khusus: Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat : a. Menjelaskan pengertian sampah medis dan non medis b. Mengelompokan mana sampah medis mana sampah non medis c. Mengerti bagaimana cara pembuangan sampah medis mana sampah non medis
B. Sub-pokok bahasan : Menjelaskan pengertian sampah medis dan non medis Menjelaskan pengelompokan sampah medis dan non medis Menjelaskan apa saja yang termasuk sampah medis Menjelaskan apa saja yang termasuk sampah non medis Menjelaskan cara yang tepat untuk membuang sampah medis dan non medis Menjelaskan pengertian mencuci tangan Menyebutkan tujuan mencuci tangan Menjelaskan kapan waktu mencuci tangan Menyebutkan alat-alat yang diperlukan dalam mencuci tangan Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar
C. Kegiatan belajar mengajar No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien 1 Pembukaan 5 Menit Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan
Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan
2 Isi 45 menit Mengajukan pertanyaan tentang pengertian sampah medis dan non medis Menjawab
Memperhatikan dan Menjelaskan pengelompokan sampah medis dan non medis Menjelaskan apa saja yang termasuk sampah medis Menjelaskan apa saja yang termasuk sampah non medis Menjelaskan cara yang tepat untuk membuang sampah medis dan non medis Menjelaskan pengertian mencuci tangan Menyebutkan tujuan mencuci tangan Menjelaskan kapan waktu mencuci tangan Menyebutkan alat-alat yang diperlukan dalam mencuci tangan Mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang benar mendengarkan
3 Penutup 10 Menit Memberikan kesempatan audience untuk bertanya Menanyakan kembali tentang materi yang telah dibahas Menyimpulkan hasil penyuluhan Mengucapkan salam Audience bertanya
D. Pengorganisasian Penyaji : Hendra Dwi C Moderator : Rosi Erna S Observer : Prima Yusifa Mega A. P
E. Evaluasi : Evaluasi struktur : 1. Meminta perizinan kepada kepala ruang 8 di RSSA Malang 2. Penyuluh mempersiapkan metode, media, dan pertanyaan-pertanyaan yang akan di berikan. 3. Meminta pasien dan keluarga untuk mengikuti proses penyuluhan
Evaluasi proses : 1. Pasien dan keluarga dapat memperhatikan penyuluhan yang diberikan dengan baik Evaluasi hasil : 1. Pasien dan keluarga dapat membedakan sampah medis dan non medis serta bagaimana cara pembuangan yang tepat 2. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan waktu untuk mencuci tangan dan bagaimana cara mencuci tangan yang benar
F. MATERI TERLAMPIR PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS
A. Pengertian Sampah Sampah adalah segala sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
B. Pengertian Limbah Medis Limbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya atau bias membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.
C. Jenis-Jenis Limbah Medis 1. Limbah benda tajam Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif. 2. Limbah infeksius Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut: Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif) Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular. 3. Limbah jaringan tubuh Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi. 4. Limbah sitotoksik Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000 o c. 5. Limbah farmasi Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan. 6. Limbah kimia Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset. 7. Limbah radioaktif Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotope yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. 8. Limbah Plastik Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang disposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.
D. Pengertian Sampah Non Medis Sampah non medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan. Contoh sampah non medis adalah sisa makanan, bungkus makanan, kertas bekas, plastik pembungkus makanan, kresek dll.
E. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Lingkungan Kesehatan Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti: 1. Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik. 2. Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit. 3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor. 4. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi. 5. Gangguan genetik dan reproduksi. Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif. Cuci Tangan
A. Pengertian Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Larsan, 1995).
B. Tujuan Mencuci Tangan Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Tujuan mencuci tangan: 1. Supaya tangan bersih 2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme 3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
C. Waktu yang tepat mencuci tangan Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Waktu yang tepat untuk cuci tangan : - Sebelum dan sesudah makan - Setelah buang air besar - Setelah bermain - Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
D. Langkah-langkah dalam mencuci tangan Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan sehat adalah Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan, lepaskan cincin, jam tangan dan perhiasan tangan lain Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir Ambil sabun cair kira-kira 5 ml,ratakan pada tangan yang telah dibasahi Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela jari-jari tangan kiri Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan, tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela0sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama. Lakukan penggosokan kuku-kuku Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggegamnya dengan tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya. Kadang perlu menggosok garis telapak tangan Bersihkan dengan air mengalir lalu keringkan.
Sumber
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.
Silfa, AB. 2013. Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Sakit dan Permasalahannya. http://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaansampahlimbah-rumah-sakit-dan- permasalahannya/
Depkes RI 2009 , Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jakarta
Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.http://www.depkes.go.id