Professional Documents
Culture Documents
KAROTENOID
Tugas Farmakognosi II
KAROTENOID
OLEH :
Kelompok I (Satu)
La Ode Muhammad Anwar
15020110354
Suhendro
15020110204
Muh. Aslam Rahim
15020110220
Hardianti Jufri
150209296
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
2
KAROTENOID
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karotenoid merupakan pigmen alami dan dikenal secara luas dari
warnanya terutama warna kuning, oranye dan merah. Pigmen ini ditemukan
pada tumbuhan besar, ganggang, jamur dan bakteri dalam jaringan fotosintesis
maupun jaringan non fotosintesis. Selain pada tumbuhan, karoten juga
ditemukan pada hewan, misalnya sebagai pigmen warna pada burung, ikan
dan beberapa hewan invertebrata.
Karotenoid adalah pigmen organik yangditemukanalam kloroplas dan
kromoplas tumbuhan dan kelompok organisme lainnya seperti alga
("ganggang"),sejumlah bakteri (fotosintentik maupun tidak), dan beberapa
fungi (non-fotosintetik) . Karotenoid dapat diproduksi oleh semua organisme
tersebut dari lipid dan molekul-molekul penyusun metabolit organik
dasar.Organisme heterotrof sepenuhnya, seperti hewan, juga memanfaatkan
karotenoid dan memperolehnya dari makanan yang dikonsumsinya.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui defenisi karotenoid dan pembagian dari karotenoid
2. Dapat mengetahui fungsi dari karotenoid khususnya pada tumbuhan
3
KAROTENOID
BAB II
PEMBAHASAN
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange,
atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan, kulit, cangkang / kerangka
luar (eksoskeleton) hewan air serta hasil laut lainnya seperti molusca (calm, oyster,
scallop), crustacea (lobster, kepiting, udang) dan ikan (salmon, trout, sea beam,
kakap merah dan tuna). Karotenoid juga banyak ditemukan pada kelompok bakteri,
jamur, ganggang dan tanaman hijau.
Pigmen karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada
umumnya disusun oleh delapan unit isoprena, dimana kedua gugus metil yang dekat
pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan gugus metil lainnya
terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat ikatan ganda terkonjugasi.
Gambar2.1Rumus struktur -karoten
Semua senyawa karotenoid mengandung sekurang-kurangnya empat gugus
metil dan selalu terdapat ikatan ganda terkonjugasi diantara gugus metil tersebut.
Adanya ikatan ganda terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan adanya
gugus kromofora yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid. Semakin
banyak ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid tersebut
yang mengarah ke warna merah.
4
KAROTENOID
Karotenoid dibentuk oleh penggabungan delapan unit isoprene (C5H8) atau 2-
metil-1,3-butadiena dimana isoprena yang membentuk karotenoid ini berikatan secara
kepala-ekor kecuali pada pusat molekul berikatan secara ekor-kor sehingga
menjadikan molekul kerotenoid simetris sesuai dengan struktur berikut :
Gambar 2.2 Ikatan kepala ekor pada isoprena
Gambar 2.3 Ikatan ekor ekor pada isoprena
Istilah karoten digunakan untuk beberapa zat yang memiliki rumus molekul
C
40
H
56
. Secara kimia, karoten adalah terpena yang disintesa secara biokimia dari
delapan satuan isoprena C5H8.
Karotenoid mempunyai sifat-sifat tertentu, diantaranya tidak larut dalam air,
larut sedikit dalam minyak, larut dalam hidrokarbon alifatik dan aromatik seperti
heksana dan benzene serta larut dalam kloroform dan metilen klorida. Karotenoid
harus selalu disimpan dalam ruangan gelap (tidak ada cahaya) dan dalam ruangan
vakum, pada suhu -20
0
C. Karotenoid yang terbaik disimpan dalam bentuk padatan
kristal dan didalamnya terdapat pelarut hidrokarbon seperti petroleum, heksana atau
benzena. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan resiko kontaminasi dengan air
sebelum dianalisa lebih lanjut.
5
KAROTENOID
Berdasarkan unsur-unsur penyusunnya karotenoid dapat digolongkan dalam
dua kelompok pigmen yaitu karoten dan xantofil. Karoten mempunyai susunan kimia
yang hanya terdiri dari C dan H seperti -karoten, -karoten dan -karoten.
Sedangkan xantofil terdiri dari atom-atom C, H dan O. Contoh senyawa yang
termasuk dalam xantofil antara lain : cantaxanthin, astaxanthin, rodoxanthin dan
torularhodin.
Pigmen aksesoris lainya termasuk karotenoid, hidrokarbon yang mempunyai
warna berbagai campuran kuning dan jingga. Beberapa karotenoid mungkin
memperluas spektrum dari warna-warna yang dapat menggerakan fotosintesis.
Namun demikian, sebagian karotenoid tampaknya berfungsi terutama dalam
fotoproteksi; Bukanya meneruskan energi ke klorofil, senyawa ini malah menyerap
dan melepaskan energi cahaya yang berlebihan, yang jika tidak dilepas akan merusak
klorofil.(Yang menarik, karotenoid yang serupa mungkin memiliki peran fotoproteksi
dalam mata manusia.)
Karotenoid alami (juga dikenal sebagai ekstrak karoten) secara alami
memberikan pigmen warna pada berbagai tumbuhan termasuk buah-buahan dan
sayuran. Karotenoid berperan penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia. Karotenoid dapat meningkatkan sistem immun, perlindungan terhadap
kanker dan juga berfungsi sebagai antioksidan.
Karotenoid mempunyai sifat sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
lemak, mudah diisomerisasi dan dioksidasi, menyerap cahaya, meredam oksigen
singlet, memblok reaksi radikal bebas dan dapat berikatan dengan permukaan
hidrofobik Karotenoid berada dalam lemak bersama-sama dengan klorofil
6
KAROTENOID
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange,
atau merah orange. Berdasarkan unsur-unsur penyusunnya karotenoid dimana
terbagi menjadi dua kelompok pigmen yaitu karoten dan xantofil
2. Kaotenoid befungsi memberikan pigmen warna pada berbagai tumbuhan
termasuk buah-buahan dan sayuran.Karotenoid berfungsi sebagai fotoproteksi
pada tumbuhan. Karotenoid berperan penting bagi kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia. Karotenoid dapat meningkatkan sistem immun,
perlindungan terhadap kanker dan juga berfungsi sebagai antioksidan.
7
KAROTENOID
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Http//www.google/Scribd/karatenoid.pdf.Makssar : Akses pada
tanggal 26 Mei 2013
Campbell.1999.Biologi .Edisi Kelima-J ilid 1. Jalakrta : Erlangga.