You are on page 1of 30

DAFTAR ISI

BAB 1
- Pendahuluan 2
BAB 2
- 2. 1 Definisi 3
- 2.2 Epidemiologi 3-4
- 2.3 Etiologi 4
- 2.4 Patogenesis 5-8
- 2.5 Klasifikasi 8-1
- 2.! Dasa" diagnosis
2.!.1 #e$ala Klinis 1-13
2.!.2 Peme"iksaan %isik 13-18
2.!.2 Peme"iksaan Penun$ang 18-2
- 2.& 'eaksi Kusta 2-21
- 2.8 Pengo(atan 21-28
- 2.) P"ognosis 28
BAB 3
- Kesimpulan 2)
BAB 4
1
- Dafta" Pustaka 3
BAB 1
Pendahuluan
Kusta te"masuk pen*akit te"tua. Kata kusta (e"asal da"i (ahasa +ndia
kustha, dikenal se$ak 14 tahun se(elum -asehi. Kata .ep"a dise(ut dalam kita(
+n$il, te"$emahan da"i (ahasa /e("e0 zaraath, *ang se(ena"n*a men1akup
(e(e"apa pen*akit kulit lainn*a. 2e"n*ata te"dapat pel(agai desk"ipsi mengenai
pen*akit ini sangat ka(u", apa(ila di(anding dengan kusta *ang kita kenal
seka"ang.
Kata kusta $uga dikenal dengan .ep"a atau -o"(us /ansen. Pen*akit ini
adalah suatu pen*akit infeksi k"onis *ang dise(a(kan Mycobacterium Leprae,
mik"oo"ganisma *ang mempun*ai p"edileksi pada kulit dan sa"af. Ka"ekte"istik
pen*akit ini se1a"a klinis te"di"i atas tiga tanda 1a"dinal 3 lesi kulit hipopigmentasi
ata e"itematosa *ang dise"tai hilang*a sensasi senso"is4 anestesia, pene(alan sa"af
pe"ife" dan B2A positif pada apusan kulit atau mate"ial (iops*.
M. Leprae menginfeksi sel 51h0ann da"i sa"af pe"ife" sehingga
men*e(a(kan ke"usakan sa"af dan men*e(a(kan disa(ilitas. 6alaupun te"dapat
penu"unan p"e7alensi infeksi M. Leprae pada nega"a *ang endemis setelah
implementasi multidrug therapy , kasus (a"u *ang dideteksi masih tinggi ,
menun$ukkan adan*a t"ansmisi *ang aktif.
Ke"entanan te"hadap m*1o(akte"ium dan ge$ala klinis (e"gantung kepada
"espon immune pende"ita . Pende"ita dengan "espon imun *ang (aik menun$ukkan
2
ge$ala kea "ah tipe tu(e"kuloid sementa"a pende"ita dengan sistem imun *ang
(u"uk menun$ukkan ge$ala kea"ah lep"omatosa.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
(1)
Kusta me"upakan pen*akit infeksi *ang k"onik, dan pen*e(a(n*a ialah
Mycobacterium leprae *ang (e"sifat int"aselula" o(ligat. 5a"af pe"ife" se(agai
afinitas pe"tama, lalu kulit dan mukosa t"aktus "espi"ato"ius (agian atas, kemudian
dapat ke o"gan lain ke1uali susunan sa"af pusat.
2.2 Epidei!l!"i
(1)
Pen*e(a"an pen*akit kusta da"i suatu tempat ke tempat lain sampai
te"se(a" ke selu"uh dunia tampakn*a dise(a(kan oleh pe"pindahan penduduk *ang
te"infeksi pen*akit te"se(ut. -asukn*a kusta ke pulau-pulau -elanesia te"masuk
+ndonesia dipe"ki"akan te"(a0a oleh o"ang-o"ang 1ina. Dist"i(usi pen*akit ini
tiap-tiap nega"a maupun dalam nega"a sendi"i te"n*ata (e"(eda-(eda.
%akto"-fakto" *ang pe"lu dipe"tim(angkan adalah patogenesis kuman
pen*e(a(, 1a"a penula"an, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan, 7a"ian genetik
*ang (e"hu(ungan dengan ke"entanan, pe"u(ahan imunitas, dan kemungkinan
adan*a "ese"7oi" dilua" manusia . Belum ditemukan medium a"tifisial ,
mempe"sulit dalam mempela$a"i sifat-sifat M. Leprae . 5e(agai sum(e" infeksi
han*alah manusia meskipun masih dipiki"kan adan*a kemungkinan di lua"
manusia. Pende"ita *ang mengandng M. Leprae sampai 1
3
pe" g"am $a"ingan,
3
penula"ann*a tiga sampai sepulh kali le(ih (esa" di(anding dengan pende"ita *ang
mengandung 1
&
(asil pe" g"am $a"ingan.
Kusta (ukan pen*akit ketu"unan. Kuman dapat ditemukan di folikel
"am(ut, kelen$a" ke"ingat, ai" susu dan $a"ang di dapat di dalam u"in. 5putum
dapat mengandung (an*ak M.leprae *ang (e"asal da"i mukosa t"aktus
"espi"ato"ius (agian atas. 2empat implantasi tidak selalu men$adi tempat lesi
pe"tama. Dapat men*e"ang semua umu", anak-anak le(ih "entan da"ipada o"ang
de0asa. Di +ndonesia pende"ita anak-anak di(a0ah umu" 14 tahun didapatkan
138 tetapi anak di(a0ah umu" 1 tahun $a"ang sekali. %"ekuensi te"tinggi te"dapat
pada kelompok umu" anata" 25-35 tahun.
Kusta te"dapat dimana-mana te"utama di Asia, Af"ika, Ame"ika .atin ,
dae"ah t"opis dan su(t"opi1s, se"ta mas*a"akat *ang sosiol ekonomin*a "endah.
-akin "endah sosial ekonomi makin (e"at pen*akitn*a, se(alikn*a fakto" sosial
ekonomi tinggi sangat mem(antu pen*em(uhan. Ada 7a"iasi "eaksi te"hadap
infeksi M. Leprae *ang mengaki(atkan 7a"ian gam(a"an klinis 9spekt"um dan
lain-lain: di pel(agai suku (angsa. /al ini diduga dise(a(kan oleh fakto" genetik
*ang (e"(eda.
;umlah kasus kusta di selu"uh dunia selama 12 tahun te"akhi" ini telah
menu"un 858 di se(agian (esa" nega"a atau 0ila*ah endemis. Kasus *ang
te"dafta" pada pe"mulaan tahun 1))& ku"ang le(ih 8). pende"ita. 6alaupun
pen*akit ini masih me"upakan p"o(lem kesehatan mas*a"akat di 55 nega"a atau
0ila*ah, )18 da"i $umlah kasus (e"ada di 1! nega"a , dan 828 n*a di 5 nega"a
*aitu B"a<il, +ndia , +ndonesia , -*anma" dan =ige"ia. ;umlah kasus kusta di
selu"uh dunia selama 12 tahun te"akhi" ini telah menu"un ta$am di se(agian (esa"
nega"a atau 0ila*ah endemis. Kasus *ang te"dafta" pada pe"mulaan tahun 2)
te"1atat 213.3! pende"ita *ang (e"asal da"i 121 nega"a, sedangkan $umlah kasus
(a"u tahun 28 (a"u te"1atat 24).&.Di +ndonesia,dist"i(usi tidak me"ata, *ang
te"tinggi anta"a lain di Pulau ;a0a, 5ula0esi, -aluku, dan Papua. P"e7alensi pada
tahun 28 pe" 1. penduduk adalah ,&3.
2.# E$i!l!"i
(1)(%)
4
Kuman pen*e(a( adalah Myocobacterium leprae *ang ditemukan oleh
#.A /A=5E= pada tahun 18&4 di =o"0egia, *ang sampai seka"ang (elum $uga
di(iakkan dalam media a"tifisial . M. Leprae (e"(entuk (asil dengan uku"an 3-
8>m ? .5 >m, tahan asam dan alkohol se"ta #"am-positif.
&a'a( )*+,!'a,$e(iu -ep(ae pada pe.a(naan /iehl0Neelsen
2.% Pa$!"enesis
(1)(2)(#)
-eskipun 1a"a masuk M. Leprae ke dalam tu(uh masih (elum diketahui
dengan pasti, (e(e"apa penelitian telah mempe"lihatkan (ah0a *ang te"se"ing
adalah melalui kulit *ang le1et pada (agian tu(uh *ang (e"suhu dingin. Penula"an
melalui kontak langsung anta" kulit *ang e"at dan lama me"upakan anggapan
klasik. Anggapan kedua ialah se1a"a inhalasi dan melalui mukosa nasal, se(a( M.
Leprae masih dapat hidup (e(e"apa ha"i dalam d"oplet. Penga"uh M. Leprae
te"hadap kulit (e"gantung pada fakto" imunitas seseo"ang.
Bila (asil M. Leprae masuk ke dalam tu(uh seseo"ang, dapat tim(ul ge$ala
klinis sesuai dengan ke"entanan o"ang te"se(ut. Bentuk tipe klinis (e"gantung
kepada sistem imunitas selule" 95+5: pende"ita. 5+5 *ang (aik akan tampak
gam(a"an klinis kea"ah tu(e"kuloid, se(alikn*a 5+5 "endah mem(e"ikan
gam(a"an lep"omatosa.
-ak"ofag dalam $a"ingan *ang (e"asal da"i monosit di dalam da"ah ada
*ang mempun*ai nama lain sel Kupffe" di hati, sel al7eola" di pa"u , sel glia da"i
otak, dan *ang da"i kulit dise(ut histiosit. 5alah satu tugas mak"ofag adalah
melakukan fagositosis. Kalau ada kuman masuk, aki(atn*a akan (e"gantung pada
5+5. Apa(ila 5+5-n*a tinggi, mak"ofag akan mampu memfagosit M. Leprae.
Datangn*a histiosit ke tempat kuman dise(a(kan ka"ena p"oses imunologik
5
dengan adan*a fakto" kemotaktik. Kalau datangn*a (e"le(ihan dan tidak ada lagi
*ang ha"us di fagosit, mak"ofag akan (e"u(ah (entuk men$adi sel epiteliod *ang
(e"le(ihan dikelilingi oleh limfosit *ang dise(ut tu(e"kel . Apa(ila 5+5 "endah
atau lumpuh, histiosit tidak dapat menghan1u"kan M. Leprae *ang sudah ada
didalamn*a, (ahkan di$adikan tempat (e"kem(ang (iak dan dise(ut sel @i"1ho0
atau sel lep"a atau sel (usa dan se(agai alat pengangkut pen*e(a"luasan.
5e(agai p"oteksi a0al se(elum (akte"i masuk ke dalam kulit, te"utama
kompa"temen imunologik (akte"i te"se(ut ha"us mele0ati (e(e"apa sa0a", salah
satun*a adalah (e"(agai mekanisme non-spesifik sepe"ti sistem fagositosis *ang
dipe"ankan te"utama oleh sel mak"ofag. Bakte"i *ang ditangkap oleh akan melalui
(e(e"apa p"oses *ang (e"tu$uan untuk mengeliminasi (akte"i, sehingga pada )58
indi7idu *ang te"infeksi oleh -. .ep"ae tidak menim(ulkan ge$ala klinis atau
minimal han*a su(klinis sa$a. 5etelah (e"(agai sa0a" nonspesifik te"se(ut gagal,
maka (a"ulah akan (eke"$a mekanisme imunitas spesifik, melalui akti7asi sel-sel
imunokompeten oleh stimulasi antigan -. .ep"ae.
Pada kusta tipe .. te"$adi kelumpuhan sistem imunitas selula", dengan
demikian mak"ofag tidak mampu menghan1u"kan kuman sehingga kuman dapat
(e"multiplikasi dengan (e(as *ang kemudian dapat me"usak $a"ingan. Kelainan
kulit *ang te"$adi le(ih ekstensif. .esi kulit te"di"i da"i nodus *ang infilt"atis dan
plak. Kelainan sa"af dapat simet"is.
Pada kusta tipe 22 kemampuan fungsi sistem imunitas selula" tinggi,
sehingga mak"ofag sanggup menghan1u"kan kuman. 5a*angn*a setelah semua
kuman difagositosis, mak"ofag akan (e"u(ah men$adi sel epiteloid *ang tidak
(e"ge"ak aktif dan kadang-kadang (e"satu mem(entuk sel datia .anghans. Bila
infeksi ini tidak sege"a diatasi akan te"$adi "eaksi (e"le(ihan dan masa epiteloid
akan menim(ulkan ke"usakan sa"af dan $a"ingan sekita"n*a. 2ipe ini (iasan*a
men*e"ang kulit dan sa"af pe"ife". ;umlah lesi kulit te"(atas dengan kulit ke"ing
dan hipoanestesia. Kelainan sa"af (iasan*a asimet"is.
!
&a'a( ) P(insip e1anise iuni$as n!n spesifi1 dan spesifi1
&a'a( ) Iuni$as selula( dan hu!(al pada (esp!n iun spesifi1
5el 51h0ann955: me"upakan ta"get utama untuk infeksi oleh -. lep"ae
sehingga men*e(a(kan 1ede"a pada sa"af, demielinasi, dan aki(atn*a, 1a1at.
Pengikatan M. leprae ke 55 men*e(a(kan demielinasi dan hilangn*a konduktansi
aksonal. 2elah ditun$ukkan (ah0a M. leprae dapat men*e"ang 55 melalui ikatan
spesifik p"otein laminin da"i 21 kDa P#.-1. P#.-1, se(uah gl*1o1on$ugate khas
utama pada pe"mukaan M.leprae., mengikat laminin-2, *ang men$elaskan
ke1ende"ungan (akte"i untuk sa"af pe"ife" . +dentifikasi -. lep"ae- 5A "esepto"
*ang ditaget,iaitu d*st"ogl*1an 9D#:, menun$ukkan pe"an molekul ini dalam
degene"asi sa"af a0al . Mycobacterium leprae induced demyelination adalah hasil
da"i ligasi (akte"i langsung ke "esepto" neu"egulin, e"(B2 dan E"k1 4 2 akti7asi,
dan sin*al -AP kinase (e"ikutn*a dan p"olife"asi.
&
&a'a( ) *e1anise delayed type hypersensitivity +an" didu"a 'e(1ai$an
den"an adan+a lesi pada 1uli$ se'a"ai (ea1si $e(hadap lepromin
2.2 Klasifi1asi
(1)(#)(2)
'idle* dan ;opling mempe"kenalkan istilah spekt"um dete"minate pada
pen*akit lep"a *ang te"di"i atas (e"(agai tipe, *aituB
22B tu(e"kuloid pola", (entuk *ang sta(il
2iB tu(e"kuloid indefinite
B2B borderline tuberculoid
BBB mid borderline (entuk *ang la(il
B.B borderline lepromatous
.iB lep"omatosa indefinite
..B lep"omatosa pola", (entuk *ang sta(il
2ipe 1 9indete"minate: tidak te"masuk dalam spekt"um. 22 adalah tipe
tu(e"kuloid pola", *akni tu(e"kuloid 18, tipe *ang sta(il. ;adi tidak mungkin
(e"u(ah tipe. Begitu $uga .. adalah tipe lep"omatosa pola", *akni lep"omatosa
18. 5edangkan tipe anta"a 2i dan .i dise(ut tipe (o"de"line atau 1ampu"an,
(e"a"ti 1ampu"an anta"a tu(e"kuloid dan lep"omatosa. BB adalah tipe 1ampu"an
58 tu(e"kuloid dan 58 lep"omatosa. B2 dan 2i le(ih (an*ak tu(e"kuloidn*a,
sedang B. dan .i le(ih (an*ak lep"omatosan*a. 2ipe-tipe 1ampu"an ini adalah
tipe *ang la(il, (e"a"ti dapat (e"alih tipe, (aik ke a"ah 22 maupun ...Cona
spekt"um kusta menu"ut (e"(agai klasifikasi dapat dilihat di(a0ah.
8
Klasifikasi Cona 5pekt"um Kusta
'idle* D ;opling 22 B2 BB B. ..
-ad"id 2u(e"kuloid Bo"de"line .ep"omatosa
6/E Pausi(asila" 9PB: -ulti(asila" 9-B:
Puskesmas PB -B

Ta'el ) /!na spe1$(u 1us$a enu(u$ a,a 1lasifi1asi

-enu"ut 6/E 91)81:, lep"a di(agi men$adi multi(asila" 9-B: dan
pausi(asila" 9PB:. Fang te"masuk multi(asila" adalah tipe ..,B. dan BB pada
klasifikasi 'idle*-;opling dengan indeks (akte"i 9+B: le(ih da"i 2G, sedangkan
pausi(asila" adalah tipe +, 22 dan B2 dengan +B ku"ang da"i 2G.
>ntuk kepentingan pengo(atan, pada tahun 1)8& telah te"$adi pe"u(ahan .
Fang dimaksud dengan kusta PB adalah kusta dengan B2A negetif pada
peme"iksaan ke"okan kulit, *aitu tipe +, B2 dan 22 menu"ut klasifikasi 'idle*-
;opling. 5edangkan kusta -B adalah semua pende"ita kusta tipe BB, B. dan ..
atau apapun klasifikasi klinisn*a degan B2A positif , ha"us dio(ati dengan
"e$imen -D2--B.
Kusta dapat diklasifikasikan (e"dasa"kan manifestasi klinis dan hasil kulit
hapusan. Dalam klasifikasi (e"dasa"kan apusan kulit, pasien menun$ukkan apusan
negatif *ang dikelompokkan se(agai pau1i(a1illa"* kusta 9PB:, sementa"a me"eka
*ang menun$ukkan apusan positif di situs manapun dikelompokkan se(agai
memiliki kusta multi(asile" 9-B:.=amun, dalam p"aktikn*a, se(agian (esa"
p"og"am menggunakan k"ite"ia klinis untuk mengklasifikasikan dan menentukan
"e$imen pengo(atan *ang tepat untuk setiap pasien, te"utama mengingat tidak-
te"sediaan la*anan apusan kulit. 5istem klasifikasi klinis untuk tu$uan pengo(atan
meliputi penggunaan $umlah lesi kulit dan sa"af *ang te"li(at se(agai dasa" untuk
pengelompokan pasien kusta multi(asile" ke 9-B: dan pau1i(a1illa"* 9PB: kusta.
PB -B
.esi kulit 9 makula
data", papul *ang
meninggi, nodus:
- 1-5 lesi
- /ipopigmentasi4
e"itema
- Dist"i(usi *ang tidak
- H5 lesi
- Dist"i(usi *ang
simet"is
- /ilangn*a
)
simet"is
- /ilangn*a sensasi
*ang $elas
sensasi ku"ang
$elas
Ke"usakan sa"af
9 men*e(a(kan
hilangn*a
sensasi4kelemahan otot
*ang dipe"sa"afi oleh
sa"af *ang te"kena:
- /an*a satu 1a(ang
sa"af
- Ban*ak 1a(ang
sa"af
Bagan diagnosis klinis menurut WHO (1995)
2.3 Dasa( Dia"n!sis
(1)(3)
2.3.1 &e4ala Klinis
Kelainan kulit pada pen*akit kusta tanpa komplikasi dapat han*a
(e"(entuk makula sa$a, infilt"at sa$a , atau keduan*a. Kalau se1a"a inspeksi mi"ip
pen*akit lain, ada tidakn*a anestesia sangat mem(antu penentuan diagnosis,
meskipun tidak selalu $elas. /al ini mudah dilakukan dengan menggunakan $a"um
te"hadap "asa n*e"i, kapas te"hadap "asa "a(a dan kalau masih (elum $elas dengan
kedua 1a"a te"se(ut (a"ulah pengu$ian te"hadapa "asa suhu, *aitu panas dan dingin
dengan menggunakan 2 ta(ung "eaksi. Dehid"asi dipe"hatikan di dae"ah lesi *ang
dapat $elas dan dapat pula tidak, dipe"tegas dengan menggunakan pensil tinta
9tanda #una0an:. Aa"a mengo"esn*a mulai da"i tengah lesi kea"ah kulit no"mal.
Dipe"hatikan $uga ada atau tidak alopesia di dae"ah lesi.
Pada peme"iksaan sa"af pe"ife" dipe"hatikan apakah ada pem(esa"an,
konsistensi, dan n*e"i atau tidak. /an*a (e(e"apa sa"af supe"fi1ial *ang dapat dan
pe"lu dipe"iksa *aitu, =. %asialis, =. A"ikulus magnus, =. >lna"is, =. -edianus,
=. 'adialis, =. 2i(ialis poste"io" dan = Poplitea late"alis. Bagi tipe lep"omataso,
kelainan sa"af (iasan*a (ilate"al dan men*elu"uh sedangkan (agi tipe
tu(e"kuloid , kelainan sa"afn*a le(ih te"lokalisasi mengikut tempat lesin*a.
Defo"mitas pada kusta , di(agi men$adi defo"mitas p"ime" dan sekunde".
Defo"mitas p"ime" se(agai aki(at langsung g"anuloma *ang te"(entuk se(agai
"eaksi te"hadap M. Leprae , *ang mendesak dan me"usak $a"ingan sekita"n*a,
*aitu kulit, mukosa "espi"ato"ius (agian atas, tulang-tulang $a"i dan 0a$ah.
1
Defo"mitas sekunde" te"$adi se(agai aki(at ke"usakan sa"af, umun*a defo"mitas
diaki(atkan keduan*a, tetapi te"utama ke"ana ke"uskaan sa"af.
#e$ala ke"usakan sa"afB
=. ulna"is - anestesia pada u$ung $a"i ante"io" kelingking dan $a"i
manis
- 1la0ing kelingking dan $a"i manis
- at"ofi hipotena" dan otot inte"oseus se"ta kedua otot
lum("ikalis medial
=. medianus - anestesia pada u$ung $a"i ante"io" i(u $a"i, telun$uk dan
$a"i tengah
- tidak masuk aduksi i(u $a"i
- 1la0ing i(u $a"i, $a"i telun$uk dan $a"i tengah
- i(u $a"i kont"aktu"
- at"ofi otot tena" dan otot lum("ikalis late"al
=. "adialis - anestesia do"sum manus se"ta u$ung p"oksimal $a"i
telun$uk
- tangan gantung 9wrist drop:
- tak mampu ekstensi $a"i-$a"i atau pe"gelangan tangan
=. poplitea late"alis - anestesia tungkai (a0ah, (agian late"al dan do"sum pedis
- kaki gantung 9foot drop:
- kelemahan otot pe"oneus
=. ti(ialis poste"io" - anestesia telapak kaki
- 1la0 toes
- pa"alisis otot int"insik kaki dan kolaps a"kus pedis
=. %asialis - 1a(ang <igomatik dan tempo"al men*e(a(kan lagoftalmus
- 1a(ang (ukal, mandi(ula" dan se"7ikal men*e(a(kan
kehilangan eksp"esi 0a$ah dan kegagalan mengatupkan
(i(i"
=. 2"igeminus - anestesia kulit 0a$ah, ko"nea dan kon$ugti7a mata
Ke"usakan mata pada kusta dapat $uga p"ime" dan sekunde". P"ime"
mengaki(atkan alopesia pada alis mata dan (ulu mata, $uga dapat mendesak
$a"ingan mata lainn*a. 5ekunde" dise(a(kan oleh "usakn*a ne"7us fasialis *ang
dapat mem(uat pa"alisis =. E"(ikula"is palpe("a"um se(agian atau selu"uhn*a,
mengaki(atkan lagoftalmus *ang selan$utn*a, men*e(a(kan ke"usakan (agian-
11
(agian mata lainn*a. 5e1a""a sendi"i-sendi"i atau (e"ga(ung akhi"n*a dapat
men*e(a(kan ke(utaan.
+nfilt"asi g"anuloma ke dalam adneksa kulit *ang te"di"i ata kelen$a"
ke"ingat, kelen$a" palit dan folikel "am(ut dapat mengaki(atkan kulit ke"ing dan
alopesia. Pada tipe lep"omatosa dapat tim(ul ginekomestia aki(at gangguan
keseim(angan ho"monal dan oleh ka"ena infilt"asi g"anuloma pada tu(ulus
seminife"us testis.
Pada kusta, didapatkan 3 tanda ka"dinal, dimana $ika salah satun*a ada,
sudah 1ukup untuk menetapkan diagnosis da"i pen*akit kusta, *akni B
a: .esi kulit *ang anestesi ,
(: Pene(alan sa"af pe"ife",
1: Ditemukann*a -. .ep"ae se(agai (akte"iologis positif.
-asa inku(asin*a 4 ha"iI 4 tahun 9"ata-"ata 3 I 5 tahun:. Enset
te"$adin*a pe"lahan-lahan dan tidak ada "asa n*e"i. Pe"tama kali mengenai sistem
sa"af pe"ife" dengan pa"estesi dan (aal *ang pe"sisten atau "eku"en tanpa te"lihat
adan*a ge$ala klinis. Pada stadium ini mungkin te"dapat e"upsi kulit (e"upa
makula dan (ula *ang (e"sifat sementa"a. Kete"li(atan sistem sa"af men*e(a(kan
kelemahan otot, at"ofi otot, n*e"i neu"itik *ang (e"at, dan kont"aktu" tangan dan
kaki. #e$ala p"od"omal *ang dapat tim(ul kadang tidak dikenali sampai lesi e"upsi
ke kutan te"$adi. )8 psien (iasan*a mengalami keluhan pada pe"tama kalin*a
adalah "asa (aal, hilangn*a senso"i suhu sehingga tidak dapat mem(edakan panas
dengan dingin. 5elan$utn*a, sensasi "a(a dan n*e"i, te"utama dialami pada tangan
dan kaki, sehingga dapat te"$adi kompliksi ulkus atau te"(aka" pada ekst"emitas
*ang (aal te"se(ut. Bagian tu(uh lain *ang dapat te"kena kusta adalah dae"ah *ang
dingin, *aitu dae"ah mata, testis, dagu, 1uping hidung, daun telinga, dan lutut.
Pe"u(ahan sa"af tepi *ang te"$adi dapat (e"upa 91: pem(esa"an sa"af tepi *ang
asimet"is pada daun telinga, ulna", ti(ia poste"io", "adial kutaneus, 92: Ke"usakan
senso"ik pada lesi kulit 93: Kelumpuhan ne"7us t"unkus tanpa tanda inflamasi
(e"upa neu"opati, ke"usakan senso"ik dan moto"ik, se"ta kont"aktu" 94: ke"usakan
12
senso"ik dengan pola 5to1king-glo7e 94: Acral distal symmethric anesthesia
9hilangn*a sensasi panas dan dingin, se"ta n*e"i dan "a(a:.
Kelainan kulit pada pen*akit kusta tanpa komplikasi dapat han*a
(e"(entuk makula sa$a, infilt"ate sa$a, atau keduan*a. Kalau se1a"a inspeksi mi"ip
pen*akit lain, ada tidakn*a anestesi sangat mem(antu penentuan diagnosis,
meskipun tidak selalu $elas
2.3.2 Pee(i1saan fisi1
1. Tu'e(,ul!id -ep(!s+ (TT5 BT)
Pada 22, imunitas masih (aik,dapat sem(uh spontan dan masih mampu
melokalisi" sehingga didapatkan gam(a"an (atas *ang tegas. -engenai kulit
maupun sa"af. .esi kulit (isa satu atau (e(e"apa, dapat (e"upa makula atau plak,
dan pada (agian tengah dapat ditemukan lesi *ang "eg"esi atau 1ent"al 1lea"ing.
Pe"mukaan lesi dapat (e"sisik, dengan tepi *ang meninggi. Dapat dise"tai
pene(alan sa"af tepi *ang (iasan*a te"a(a. Kuman B2A negatif me"upakan tanda
te"dapatn*a "espon imun *ang adekuat te"hadap kuman kusta. Pada B2, tidak
dapat sem(uh spontan, .esi men*e"upai tipe 22 namun dapat dise"tai lesi satelit
di tepin*a. ;umlah lesi dapat satu atau (e(e"apa, tetapi gam(a"an hipopigmentasi,
keke"ingan kulit atau skuama tidak se$elas 22. #angguan sa"af tidak (e"at dan
asimet"is.
&a'a( ) -esi Tu'e(,ul!id lep(!s+5 s!li$e(5 anes$he$i,5 annula(
13
&a'a( )-esi Kuli$ pada Tuberculoid eprosy
&a'a( )B!(de(line Tu'e(,ul!id -ep(!s+5 "a'a(an anula( in1!pli$
den"an papul sa$eli$
2. B!(de(line -ep(!s+
Pada tipe BB borderline,me"upakan tipe *ang paling tidak sta(il, dise(ut $uga
(entuk dimo"fik. .esi kulit (e"(entuk anta"a tuberculoid dan lepromatous. 2e"di"i
da"i ma1ula infilt"atif, mengkilap, (atas lesi ku"ang tegas, $umlah (an*ak mele(ihi
tipe B2 dan 1ende"ung simet"is. .esi (e"7a"iasi, dapat pe"(entuk punch out *ang
khas.. Pada tipe ini te"$adi anestesia dan (e"ku"angn*a ke"ingat.
14
&a'a( ) -esi Kuli$ pada Borderline BB eprosy
3. .ep"omatous .ep"os*
2ipe B., se1a"a klasik lesi dimulai dengan makula, a0aln*a sedikit d"ngan
1epat men*e(a" ke selu"uh (adan. -akula le(ih (e"7a"iasi (entukn*a.
Dist"i(usi lesi hampi" seimet"is. .esi innfilt"at, dan plak sepe"ti pun1hed
out. 2anda-tanda ke"usakan sa"af (e"upa hilangn*a sensasi,
hipopigmentasi, (e"ku"angn*a ke"ingat dan hilangn*a "am(ut le(ih 1epat
mun1ul. Pene(alan sa"af tepi te"a(a pada tempat p"edileksi. 2ipe ..,
$umlah lesi sangat (an*ak, nodul men1apai uku"an 2 1m, simet"is,
pe"mukaan halus, le(ih e"itematous, (e"kilap, (e"(atas tidak tegas dan
pada stadium dini tidak ditemukan anestesi dan anhid"osis. Ditemukan
15
$uga lesi Dematofi("oma-like multipel, (atas tegas, nodul e"item.
Dist"i(usi lesi khas pada 0a$ah, mengenai dahi, pelipis, dagu, 1uping
telinga. Pada stadium lan$ut tampak pene(alan kulit *ang p"og"esif
mem(entuk fa1ies leonine. Ke"usakan sa"af men*e(a(kan ge$alan
stocking and glove anesthesia.

&a'a( -esi Kuli$ pada epromatous eprosy
Pada "eaksi lep"a tipe 1, te"$adi inflamasi akut pada lesi kulit, te"dapat edema dan
n*e"i, (isa ulse"asi. Edema paling (e"at te"$adi di 0a$ah, tangan, dan kaki. Pada
"eaksi lep"a tipe 2, te"dapat nodul *ang n*e"i dan (e"0a"na me"ah, (isa a(ses atau
ulse"asi. Paling se"ing tim(ul di 0a$ah dan ekst"emitas (agian ekstenso".
Pada peme"iksaan fisik dapat ditemukan 1: ekst"emitasB neu"opati senso"is,
ulse"asi telapak kaki, infeksi sekunde", ulnar and peroneal palsies, sendi Charcot,
2: hidungB kongesti k"onik, epistaksis, dest"uksi ka"tilago dengan defo"mitas
saddle-nose, 3: mataB kelumpuhan ne"7us k"anialis, lagoftalmus, insensiti7itas
ko"nea. Pada .., dapat te"$adi u7eitis, glau1oma, pem(entukan kata"ak.
Ke"usakan ko"nea dapat te"$adi sekunde" te"hadap trichiasis dan neu"opati
senso"is, infeksi sekunde", dan pa"alisis otot, 4: testisB te"$adi hipogonadisme pada
pasien .., 5: amiloidosis sekunde" ka"ena gangguan hepa"4 gin$al.
1!
Ta'el ) &a'a(an 1linis5 Baa1$e(i!l!"i15 Iun!l!"i1 Kus$a *ul$i'asile (*B)
5+%A2 .. B. BB
-esi
Bentuk
;umlah
Dist"i(usi
Pe"mukaan
Batas
Anestesia
-akula, +nfilt"at
Difus, Papul, =odul
2idak te"hitung,
p"aktis tidak ada
kulit sehat
5imet"is
/alus Be"kilat
2idak ;elas
Biasan*a 2ak ;elas
-akula, Plakat,
Papul
5uka" dihitung,
masih ada kulit
sehat
/ampi" simet"is
/alus Be"kilat
Agak ;elas
2ak ;elas
Plakat, Dome
5haped 9Ku(ah:,
Pun1hed Eut
Dapat dihitung,
kulit sehat $elas ada
Asimet"is
Agak Kasa"4(e"kilat
Agak ;elas
.e(ih ;elas
BTA
.esi kulit
5ek"et hidung
Ban*ak 9ada glo(us:
Ban*ak 9ada glo(us:
Ban*ak
Biasan*a =egatif
Agak Ban*ak
=egatif
Tes
-ep(!in
=egatif =egatif Biasan*a negatif
Ta'el &a'a(an 1linis5 Baa1$e(i!l!"i15 Iun!l!"i1 Kus$a Pausi'asile( (PB)
5+%A2 22 B2 +
-esi
Bentuk
;umlah
Dist"i(usi
Pe"mukaan
Batas
Anestesia
-akula sa$a, makula
di(atasi infilt"at
5atu, dapat (e(e"apa
asimet"is
ke"ing (e"sisik
;elas
Biasan*a 2ak ;elas
-akula di(atasi
infilt"at
Be(e"apa, atau
satu dengan satelit
-asih asimet"is
Ke"ing (e"sisik
;elas
2ak ;elas
/an*a makula
5atu atau (e(e"apa
7a"iasi
halus agak (e"kilat
$elas4tidak
tidak ada sampai
tidak $elas
BTA
.esi kulit
5ek"et hidung
=egatif
Ban*ak 9ada glo(us:
=egatif4positif 1
Biasan*a =egatif
Biasan*a negatif
=egatif
Tes
-ep(!in
Positif kuat 93G: Positif lemah Positi lemah sampai
negatif
2.3.# Pee(i1saan penun4an"
a)Pee(i1saaan 'a1$e(i!s1!pi1
5ediaan da"i ke"okan $a"ingan kulit atau usapan dan ke"okan mukosa hidung *ang
di0a"nai dengan pe0a"naan B2A Ciehl =eelsen. Pe"tama I tama ha"us ditentukan lesi di
kulit *ang diha"apkan paling padat oleh (asil setelah te"le(ih dahulu menentukan $umlah
tepat *ang diam(il. >ntuk "iset dapat dipe"iksa 1 tempat dan untuk "utin se(aikn*a minimal
4 I ! tempat *aitu kedua 1uping telinga (agian (a0ah dan 2 -4 lesi lain *ang paling aktif
(e"a"ti *ang paling e"itematosa dan paling infilt"atif. Pemilihan 1uping telinga tanpa
menghi"aukan ada atau tidakn*a lesi di tempat te"se(ut ka"ena atas dasa" pengalaman tempat
te"se(ut diha"apkan mengandung (asil paling (an*ak.
M.Leprae te"golong B2A, akan tampak me"ah pada sediaan. Di(edakan (entuk
(atang utuh 9solid:, (atang te"putus 9f"agmented:, dan (uti"an9g"anula":. Bentuk solid adalah
(asil hidup, sedangkan f"agmented dan g"anula" me"upakan (entuk mati.
Kepadatan B2A tanpa mem(edakan solid dan nonsolid pada se(uah sediaan din*atakan
dengan indeks (akte"i 9 +.B: dengan nilai sampai !G menu"ut 'idle*. (ila tidak ada B2A
dalam 1 lapangan pandang 9.P:.
1 G Bila 1 I 1 B2A dalam 1 .P
2GBila 1 I 1 B2A dalam 1 .P
3GBila 1 I 1 B2A "ata I "ata dalam 1 .P
4GBila 11 I 1 B2A "ata I "ata dalam 1 .P
5GBila 11 I 1B2A "ata I "ata dalam 1 .P
!GBilaH 1 B2A "ata I "ata dalam 1 .P
Peme"iksaan dengan menggunakan mik"oskop 1aha*a dengan min*ak eme"si pada
pem(esa"an lensa o(*ektif 1?. +B seseo"ang adalah +B "ata-"ata semua lesi *ang di(uat
sediaan.
+ndeks mo"fologi adalah pe"sentase (entuk solid di(andingkan dengan $umlah solid dan
non solid.
+-J ;umlah solid? 1 84 ;umlah solid G =on solid
5*a"at pe"hitungan +- adalah $umlah minimal kuman tiap lesi 1 B2A, +.B 1G tidak
pe"lu di(uat +- ka"edna untuk mendapatkan 1 B2A ha"us men1a"i dalam 1. sampai
1. lapangan, mulai +.B 3G maksimum ha"us di1a"i 1 lapangan.
Ada pendapat , (ah0a $ika $umlah B2A ku"ang da"i 1, dapat pula dihitung +--n*a
tetapi tidak din*atakan dalam 8, tetap dalam pe1ahan *ang tidak (oleh dipe"(esa" atau
dipe"ke1il.
') Pee(i1saan his$!pa$!l!"i,
#am(a"an histopatologi tipe tu(e"koloid adalah tu(e"kel dan ke"usakan sa"af *ang
le(ih n*ata, tidak ada (asil atau han*a sedikit dan non solid. 2ipe lep"omatosa te"dapat kelim
sun*i su(epide"mal 9 subepidermal clear zone : *aitu suatu dae"ah langsung di (a0ah
epide"mis *ang $a"ingann*a tidak patologik. Bisa di$umpai sel @i"1ho0 dengan (an*ak (asil.
Pada tipe (o"de"line te"dapat 1ampu"an unsu"- unsu" te"se(ut. 5el @i"1ho0 adalah histiosit
*ang di$adikan M. Leprae se(agai tempat (e"kem(ang(iak dan se(agai alat pengangkut
pen*e(a"luasan.
,) Pee(i1saan se(!l!"i1
Didasa"kan atas te"(entukn*a anti(odi pada tu(uh seseo"ang *ang te"infeksi oleh
M.leprae. Anti(odi *ang te"(entuk dapat (e"sifat spesifik te"hadap M. Leprae , *aitu
1)anti(od* anti phenolic glycolipid- 9P#.-1: dan 1)anti(odi antip"otein 1!kD se"ta 35 kD.
5edangkan anti(od* tidak spesifik anta"a lain anti(od* anti-lipoa"a(inomanan 9.A-:, *ang
$uga dihasilkan kuman -. 2u(e"kulosis.Peme"iksaan se"ologik kusta adalah -.PA
9Mycobacterium Leprae !article Aglutination:, u$i E.+5A dan -. dipsti1k, PA'.
2es lep"omin adalah tes non spesifik untuk klasifikasi dan p"ognosis lep"a tapi tidak untuk
diagnosis. 2es ini (e"guna untuk menun$ukkan sistem imun pende"ita te"hadap M. Leprae.
,1 ml lep"omin dipe"siapkan da"i ekst"ak (asil o"ganisme, disuntikkan int"ade"mal.
Kemudian di(a1a setelah 48 $am4 2ha"i 9"eaksi %e"nande<: atau 3 I 4 minggu 9"eaksi
-itsuda:. 'eaksi %e"nande< positif (ila te"dapat indu"asi dan e"itema*ang menun$ukkan
kalau pende"ita (e"eaksi te"hadap M. Leprae, *aitu "espon imun tipe lam(at ini sepe"ti
mantou? test 9PPD: pada tu(e"kolosis.
2.6 Rea1si Kus$a
(1)
'eaksi kusta adalah inte"upsi dengan episode akut pada pe"$alanan pen*akit *ang
se(ena"n*a sangat k"onik. 'eaksi imun dapat menguntungkan, tetapi dapat pula me"ugikan
*ang dise(ut "eaksi imun patologik, dan "eaksi kusta ini te"golong di dalamn*a.
E"itema nodusum lep"osum 9E.=..:
E=. tim(ul te"utama pada tipe lep"omatosa pola" dan B.. 5e1a"a imunopatologis,
E=. te"masuk "espons imun humo"al, (e"upa fenomena kompleks imun aki(at "eaksi anta"a
antigen -. .ep"ae G anti(od* 9+g-, +g#: G komplemen kompleks imun. /al ini te"$adi
ka"ena, pada tipe lep"omatosa, $umlah (asil $auh le(ih (an*ak da"ipada tipe tu(e"kuloid .
E=. le(ih (an*ak te"$adi pada tahun kedua pengo(atan ka"ena (an*ak (asil lep"a *ang mati
dan han1u", (e"a"ti (an*ak antigen *ang dilepaskan dan (e"eaksi dengan anti(od*,
mengaktifkan sistem komplemen. Kompleks imun te"se(ut te"us (e"eda" dalam si"kulasi
da"ah *ang akhi"n*a dapat meli(atkan (e"(agai o"gan.
Pada kulit akan tim(ul ge$ala klinis *ang (e"upa nodus e"itema dan n*e"i dengan
tempat p"edileksi di lengan dan tungkai. Bila mengenai o"gan lain dapat men*e(a(kan ge$ala
sepe"ti i"idosiklitis, neu"itis akut, limfadenitis, a"th"itis , o"kitis dan nef"itis akut dengan
adan*a p"oteinu"ia . E=. dapat dise"tai ge$ala konstitusi da"i "ingan sampai (e"at .
'eaksi "e7e"sal atau "eaksi upg"ading
'eaksi ini dapat te"$adi pada tipe (o"de"line 9.i, B., BB, B2,2i: sehingga dise(ut
$uga se(agai "eaksi (o"de"line. Fang memegang pe"an utama dalam te"$adi hal ini adalah 5+5.
'eaksi pe"adangan te"$adi pada tempat-tempat (asil M.leprae (e"ada, *aitu pada sa"af dan
kulit, umumn*a te"$adi pada pengo(atan ! (ulan pe"tama. =eu"itis akut dapat men*e(a(kan
ke"usakan sa"af se1a"a mendadak, oleh ka"ena itu meme"lukan pengo(atan sege"a *ang
memadai. Pada "eaksi "e7e"sal, dapat te"$adi pe"pindahan 2egati7 a"ah 22 dengan dise"tai
peningkatan 5+5, han*a (edan*a dengan 1a"a mendadak dan 1epat.
#e$ala klinis "eaksi "e7e"sal ialah umumn*a se(agian atau selu"uh lesi *ang telah ada
(e"tam(ah aktif atau tim(ul lesi (a"u dalam 0aktu "elati7e singkat. A"tin*a lesi
hipopigmentasi men$adi e"itema, lesi e"itema men$adi le(ih e"itemotosa, lesi makula men$adi
2egati7e2e, lesi 2egati7e2e men$adi le(ih 2egati7e2e dan lesi lama (e"tam(ah luas.
Adan*a ge$ala neu"itis akut penting dipe"hatikan, ka"ena sangat menentukan pem(e"ian
pengo(atan ko"tikoste"oid.
2.7 Pen"!'a$an
(1)(#)(2)(3)
5e$ak tahun 1)51 pengo(atan tu(e"kulosis dengan o(at kom(inasi ditu$ukan untuk
men1egah kemungkinan "esistensi o(at, sedangkan multi d"ug t"eatment 9-D2: untuk kusta
(a"u dimlai pada tahun 1)&1. Adan*a -D2 ini adalah se(agai usaha untuk , men1egah dan
mengo(ati "esistensi, meme"pendek masa pengo(atan dan mempe"1epat pemutusan mata
"antai penula"an. >ntuk men*usun kom(inasi o(at pe"l dipe"hatikan anta"a lainB efek te"aptik
o(at, efek samping o(at, ha"ga o(at dan kemungkinan pene"apann*a.
i: DD5 atau Dapsone
Penge"tian -D2 pada saat ini ialah DD5 se(agai o(at dasa" ditam(ah dengan o(at-
o(at lain. Dosis DD5 ialah 1-2mg4kg (e"at (adan setiap ha"i. Dapson, diamino difenil sulfon
(e"sifat (akte"iostatik *aitu mengahalangi atau mengham(at pe"tum(uhan (akte"i. Dapson
me"upakan antagonis kompetitif da"i para-aminobezoic acid 9PABA: dan men1egah
penggunaan PABA untuk sintesis folat oleh (akte"i. Efek samping da"i dapson adalah anemia
hemolitik,leu1openia,insomnia, neu"opatia pe"ife", sind"om DD5, nek"olisis epide"mal toksik,
hepatitis, hipoal(uminemia, methemoglo(inemia, skin "ash, ano"eksia, nausea, muntah, sakit
kepala, dan 7e"tigo.
ii: .amp"ene atau Alofa<imin
-e"upakan (akte"iostatik dan dapat menekan "eaksi kusta. Alofa<imin (eke"$a dengan
mengham(at siklus sel dan t"anspo" da"i =A4K A2Pase.Dosis se(agai antikusta ialah 5mg
setiap ha"i atau 1mg selang seha"i , atau 3?1mg setiap minggu. Be"sifat antiinflamasi
dan dapat dipakai untuk pengo(atan E=. dengan dosis 2-3mg4ha"i, namun a0itan ke"$a
tim(ul seteah 2-3 minggu. Efek sampingn*a adalah 0a"na ke1oklatan pada kulit dan 0a"na
kekuningan pada skle"a sehingga mi"ip ikte"us. /al ini dise(a(kan <at 0a"na klofa<imin *ang
dideposit te"utama pada sel s*stem "etikuloendotelial, mukosa dan kulit. Efek samping han*a
te"$adi pada dosis tinggi (e"upa gangguan gast"ointestinal *aitu n*e"i a(domen, nausea, dia"e,
anok"esia dan 7omitus. Pe"u(ahan 0a"na mulai menghilang setelah 3 (ulan o(at dihentikan.
iii: 'ifampi1in
'ifampi1in (e"sifat (akte"iosid *aitu mem(unuh kuman. 'ifampi1in (eke"$a dengan
1a"a mengham(at "#A- dependent $#A polymerase pada sel (akte"i dengan (e"ikatan pada
su(unit (eta. Dosisn*a ialah 1mg4kg (e"at (adan3 di(e"ikan setiap ha"i atau setiap (ulan.
Efek sampingn*a adalah hepatotoksik,nef"otoksik, ge$ala gast"ointestinal, flu-like s*nd"ome
dan e"upsi kulit.
i7: Efloksasin
-e"upakan tu"unan flu"okuinolon *ang paling aktif te"hadap Mycobacterium Leprae
in 7it"o. Dosis optimal ha"ian adalah 4mg. Dosis tunggal *ang di(e"ikan dalam 22 dosis
akan mem(unuh kuman Myocobacterium leprae hidup se(esa" )).))8. Efek sampingn*a
adalah mual, dia"e dan gangguan salu"an 1e"na lainn*a, (e"(agai gangguan susunan sa"af
pusat te"masuk imsonia, n*e"i kepala , dizziness, nervousness dan halusinasi. Penggunaan
pada anak, "ema$a, 0anita hamil dan men*usui ha"us hati-hati, ka"ena pada he0an muda
kuinolon men*e(a(kan a"t"opati.
7: -inosiklin
2e"masuk kelompok tet"asiklin. Efek (akte"isidaln*a le(ih tinggi da"i kla"it"omisin,
tetapi le(ih "endah da"i "ifampisin. Dosis standa" ha"ian 1mg. Efek sampingn*a adalah
pe0a"naan gigi (a*i dan anak-anak, kadang-kadang men*e(a(kan hipe"pigmentasi kulit dan
mem("ane mukosa, (e"(agai simtom salu"an 1e"na dan susunan sa"af pusat te"masuk
dizziness dan unsteadiness. Eleh se(a( itu tidak dian$u"kan untuk anak-anak atau selama
kehamilan.
7i: Kla"it"omisin
-e"upakan kelompok anti(ioti1 mak"olid dan mempun*ai akti7itas (akte"isidal
te"hadap -*1o(a1te"ium .ep"ae pada tikus dan manusia. Pada pende"ita kusta lep"omatosa,
dosis ha"ian 5mg dapat mem(unuh ))8 kuman hidup dalam 28 ha"i dan le(ih da"i )).)8
dalam 5! ha"i. Efek sampingn*a adalah nausea, 7oitus dan dia"e *ang te"(ukti se"ing
ditemukan (ila o(at ini di(e"ikan dengan dosis 2mg.
Kom(inasi o(at ini di(e"ikan 2 tahun sampai 3 tahun dengan s*a"at (akte"ioskopis
ha"us negetif. Apa(ila (akte"ioskopis masih positif, pengo(atan dilan$utkan sampai
(akte"ioskopis negetif. 5elama pengo(atan dilakukan peme"iksaan se1a"a klinis setiap (ulan
dan se1a"a (akte"ioskopis minimal setiap 3 (ulan .
Penghentian pem(e"ian o(at la<im dise(ut $elease %rom &reatment 9'%2:. 5etelah
'%2 dilan$utkan dengan tindak lan$ut tanpa pengo(atan se1a"a klinis dan (akte"ioskopis
minimal setiap tahun selama 5 tahun. Kalau (akte"ioskopis tetap 23egati7e dan klinis tidak
ada keaktifan (a"u, maka din*atakan $elease %rom Control 9'%A:.
Be"dasa"kan klasifikasi 6/E 91))&: untuk kepentingan pengo(atan, pende"ita kusta
di(agi men$adi 3 g"up, *aitu pausi(asila" dengan lesi tunggal, pausi(asila" dengan lesi 2-5
(uah , dan pende"ita multi(asila" dengan lesi le(ih da"i 5 (uah. 5e(agai standa" pengo(atan,
6/E E?pe"t Aommittee pada tahun 1))8 telah mempe"pendek masa pengo(atan untuk
kasus -B men$adi 12 dosis dalam 12-18 (ulan, sedangkan pengo(atan untuk kasus PB
dengan lesi kulit 2-5 (uah tetap ! dosis dalam !-) (ulan. Bagi kasus PB dengan lesi tunggal
pengo(atan adalah "ifampisin ! mg ditam(ah dengan ofloksasin 4 mg dan minosiklin
1 mg 9'E-: dosis tunggal.
'egimen pengo(atan kusta disesuaikan dengan *ang di"ekomendasikan oleh
6/E4DEPKE5 '+ 91)81:. >ntuk itu klasifikasi kusta disede"hanakan men$adiB
1. Pausi Basile" 9PB:
2. -ulti Basile" 9-B:
Dengan memakai "egimen pengo(atan -D24J Multi "rug &reatment. Kegunaan -D2 untuk
mengatasi "esistensi Dapson *ang semakin meningkat, mengatasi ketidakte"atu"an pende"ita
dalam (e"o(at, menu"unkan angka putus o(at pada pemakaian monote"api Dapson, dan dapat
mengeliminasi pe"sistensi kuman kusta dalam $a"ingan.
'egimen Pengo(atan Kusta te"se(ut 96/E4DEPKE5 '+:.PB dengan lesi tunggal
di(e"ikan 'E- 9'ifampi1in Eflo?a1in -ino1*1lin:. Pem(e"ian o(at sekali sa$a langsung
'%24J$elease %rom &reatment. E(at diminum di depan petugas. Anak-anak +(u hamil tidak
di (e"ikan 'E-. Bila o(at 'E- (elum te"sedia di Puskesmas dio(ati dengan "egimen
pengo(atan PB lesi 92-5:.Bila lesi tunggal dgn pem(esa"an sa"af di(e"ikanB "egimen
pengo(atan PB lesi 92-5:.
Ta'el ) Re"ien pen"!'a$an 1us$a den"an lesi $un""al (R8*) enu(u$
9:8;DEPKES RI
'ifampi1in Eflo?a1in -ino1*1lin
De0asa ! mg 4 mg 1 mg
95-& kg:
Anak
95-14 th:
3 mg 2 mg 5 mg
PB dengan lesi 2 I 5..ama pengo(atan ! dosis ini (isa diselesaikan selama 9!-):
(ulan. 5etelah minum ! dosis ini din*atakan '%2 9$elease %rom &reatment: *aitu (e"henti
minum o(at.
Ta'el ) Re"ien *DT pada 1us$a Pausi'asile( (PB)
'ifampi1in Dapson
De0asa ! mg4(ulan
Diminum di depan
petugas kesehatan
1 mg4h" diminum di
"umah
Anak-anak
91-14 th:
45 mg4(ulan
Diminum di depan
petugas kesehatan
5 mg4ha"i diminum di
"umah
-B 9BB, B., ..: dengan lesi H 5 ..ama pengo(atan 12 dosis ini (isa diselesaikan
selama 12-18 (ulan. 5etelah selesai minum 12 dosis o(at ini, din*atakan '%24J$ealease
%rom &reatment *aitu (e"henti minum o(at. -asa pengamatan setelah '%2 dilakukan se1a"a
pasif untuktipe PB selama 2 tahun dan tipe -B selama 5 tahun
Ta'el )Re"ien *DT pada 1us$a *ul$i'asile( (*B)
'ifampi1in Dapson .amp"ene
De0asa ! mg4(ulan
diminum di depan
petugas kesehatan
1 mg4ha"i diminum
di "umah
3 mg4(ulan
diminum di depan
petugas kesehatan
dilan$utkan dgn 5
mg4ha"i diminum di
"umah
Anak-anak
91-14 th:
45 mg4(ulan
diminum di depan
petugas
5 mg4ha"i diminum
di "umah
15 mg4(ulan
diminum di depan
petugas kesehatan
dilan$utkan dg 5 mg
selang seha"i diminum
di "umah
Kalau susunan -D2 tidak dapat dilaksanakan ka"ena (e"(agai alas an, 6/E
E?pe"t Aommittee pada tahun 1))8 mempun*ai "e$imen untuk situasi khusus. Pende"ita -B
*ang "esisten dengan "ifampisin (iasan*a akan "esisten dengan DD5 sehingga han*a (isa
mendapatkan klofa<imin. Dalam hal ini , "e$imen pengo(atan men$adi klofa<imin 5 mg,
ofloksasin 4 mg, minosiklin 1 mg setiap ha"i selama ! (ulan dan lagi selama 8 (ulan.
Pen"!'a$an (ea1si 1us$a.
i: Pengo(atan E=.
E(at *ang se"ing dipakai adalah ta(let ko"tikoste"oid, *aitu p"ednisone dengan
dosis 15-3 mg4 ha"i. Dosis dapat dinaikkan sesuai dengan (e"at pen*akit dan
pada pen*akit *ang "ingan se(aikn*a tidak di(e"ikan ko"tikoste"oid. Apa(ila
te"dapat pe"(aikan, dosis ko"tikoste"oid ditu"unkan se1a"a tapering off. 5elain itu
dapat di(e"ikan analgesi1-antipi"etik dan sedati7e, dan $ika pe"lu di"a0at inap.
2halidomide me"upakan o(at pilihan pe"tama, namun mempun*ai efek
te"atogenik. Pada saat ini , o(at ini sudah tidak dip"oduksi dan didapat di
+ndonesia. Klofa<imin dengan dosis 2-3mg4 ha"i dapat dipakai untuk
pengo(atan E=.. Klofa<imin dapat dipakai untuk lepas da"i kete"gantungan
ko"tikoste"oid.
ii: Pengo(atan "eaksi "e7e"sal
Kalau ada neu"itis akut, o(at pilihan pe"tama adalah ko"tikoste"oid, *ang
dosisn*a disesuaikan dengan (e"at "ingan neu"itis. Biasan*a di(e"ikan p"ednisone
4-! mg pe" ha"i dan kemudian ditu"unkan pe"lahan-lahan. Anggota ge"ak *ang
te"kena neu"itis akut ha"us di"ehatkan . Analgetik dan sedati7e kalau dipe"lukan
dapat di(e"ikan . Klofa<imin untuk "eaksi "e7e"sal ku"ang efektif, oleh ka"ena itu
$a"ang atau tidak pe"nah dipakai, (egitu $uga talidomid tidak efektif te"hadap
"eaksi "e7e"sal.
Bila "eaksi tidak ditangani dengan 1epat dan tepat maka dapat tim(ul ke1a1atan
(e"upa kelumpuhan *ang pe"manen sepe"ticlaw hand , drop foot , claw toes , dan kont"aktu".
>ntuk mengatasi hal-hal te"se(ut diatas dilakukan pengo(atan KP"insip pengo(atan 'eaksi
Kusta K *aitu immo(ilisasi 4 isti"ahat, pem(e"ian analgesik dan sedatif, pem(e"ian o(at-o(at
anti "eaksi, -D2 dite"uskan dengan dosis *ang tidak diu(ah.
Pada "eaksi "ingan, isti"ahat di "umah, (e"o(at $alan, pem(e"ian analgetik dan o(at-
o(at penenang (ila pe"lu, dapat di(e"ikan Ahlo"oLuine 15 mg 3M1 selama 3-5 ha"i, dan
-D2 9o(at kusta: dite"uskan dengan dosis *ang tidak diu(ah.
'eaksi (e"at, immo(ilisasi, "a0at inap di "umah sakit, pem(e"ian analgesik dan
sedati7e, -D2 9o(at kusta: dite"uskan dengan dosis tidak diu(ah, pem(e"ian o(at-o(at anti
"eaksi dan pem(e"ian o(at-o(at ko"tikoste"oid misaln*a p"ednison.E(at-o(at anti
"eaksi,Aspi"in dengan dosis !-12 mg setiap 4 $am 94 I !?4ha"i : , Klo"okuin dengan dosis
3 ? 15 mg4ha"i, Antimon *aitu sti(ophen 98,5 mg antimon pe" ml : *ang di(e"ikan 2-3 ml
se1a"a selang-seling dan dosis total tidak mele(ihi 3 ml. Antimon $a"ang dipakai oleh ka"ena
toksik. 2halidomide $uga $a"ang dipakai,te"utama pada0anita 9te"atogenik :.Dosis 4
mg4ha"i kemudian ditu"unkan sampai men1apai 5 mg4ha"i.
Pem(e"ian Ko"tikoste"oid,dimulai dengan dosis tinggi atau sedang.Digunakan
p"ednison atau p"ednisolon.#unakan se(agai dosis tunggal pada pagi ha"i le(ih (aik
0alaupun dapat $uga di(e"ikan dosis (e"(agi. Dosis ditu"unkan pe"lahan-lahan 9tapering off:
setelah te"$adi "espon maksimal.
&a'a( ) Re"ien *DT
Pen,e"ahan ,a,a$
Aa"a te"(aik untuk melakukan pen1egahan 1a1at atau prevention of disabilities 9PED:
adalah dengan melaksanakan diagnosis dini kusta dan pengo(atan -D2 *ang 1epat dan tepat.
5elan$utn*a dengan mengenali ge$ala dan tanda "eaksi kusta *ang dise"tai gangguan sa"af
se"at memulai pengo(atan kusta dengan ko"tikoste"oid sesege"a mungkin. Bila te"dapat
gangguan sensi(ilitas, pende"ita di(e"i petun$uk sede"hana, misaln*a memakai sepatu untuk
melindngi kaki *ang telah te"kena , memakai sa"ung tangan (ila (eke"$a dengan (enda *ang
ta$am atau panas, dan memakai ka1amata untuk melindngin*a. Pe"a0atan kulit seha"i-ha"i
$uga dia$a". /al ini dimulai dengan meme"iksa ada tidakn*a mema", luka atau ulkus. 5etelah
itu tangan dan kaki di"endam, disikat dan dimin*aki aga" tidak ke"ing dan pe1ah.
6/E E?pe"t Aommittee on .ep"os* dalam lapo"an *ang dimuat dalam 6/E
2e1hni1al 'epo"t 5e"ies =o.!& 91))&: telah mem(uat klasifikasi 1a1at (agi pende"ita kusta.
Aa1at pada kaki dan tangan
2ingkat 2idak ada gangguan sensi(ilitas, tidak ada defo"mitas atau ke1a1atan
*ang te"lihat.
2ingkat 1 Ada gangguan sensi(ilitas, tanpa ke1a1atan ata defo"mitas *ang
te"lihat.
2ingkat 2 2e"dapat ke"usakan atau defo"mitas
Aa1at pada mata
2ingkat 2idak ada gangguan pada mata aki(at kusta, tidak ada gangguan
penglihatan
2ingkat 1 Ada gangguan pada mata aki(at kusta, tidak ada gangguan *ang (e"at
pada penglihatan. @isus !4! atau le(ih (aik 9dapat menghitung $a"i
pada $a"ak ! mete":
2ingkat 2 #angguan penglihatan (e"at 97isus ku"ang da"i !4!3 tidak dapat
menghitung $a"i pada $a"ak ! mete":
Ta'el ) Klasifi1asi <a,a$
2.= P(!"n!sis
(6)
Be"gantung pada se(e"apa luas lesi dan tingkat stadium pen*akit. Kesem(uhan (e"gantung
pula pada kepatuhan pasien te"hadap pengo(atan. 2e"kadang asien dapat mengalami
kelumpuhan (ahkan kematian, se"ta kualitas hidup pasien menu"un.
BAB #
KESI*PU-AN
Akses te"hadap info"masi, diagnosis dan pengo(atan dengan te"api multid"ug 9-D2:
tetap men$adi elemen penting dalam st"ategi untuk mengeliminasi pen*akit ini se(agai
masalah kesehatan mas*a"akat, *ang didefinisikan se(agai men1apai suatu p"e7alensi ku"ang
da"i 1 kasus kusta pe" 1. penduduk. -D2 pengo(atan telah disediakan oleh 6/E se1a"a
g"atis kepada semua pasien di selu"uh dunia se$ak tahun 1))5, se"ta men*ediakan o(at *ang
sede"hana namun sangat efektif untuk semua $enis pen*akit kusta
6alaupun kusta adalah pen*akit t"adisional nega"a-nega"a (e"kem(ang, mo(ilitas
mas*a"akat saat ini mem(uatn*a le(ih mudah untuk mengimpo" -. lep"ae ke nega"a-nega"a
ma$u. Dengan pelaksanaan -D2, kusta seka"ang $auh le(ih mudah untuk dikont"ol. Deteksi
dini dan pengo(atan pen*akit, "eaksi, dan kekam(uhan me"upakan kun1i untuk men1egah
ke1a1atan dan memungkinkan pasien untuk men$alani kehidupan *ang "elatif no"mal.
BAB %
DAFTAR PUSTAKA
1. A. Kosasih, + -ade 6isnu, Emm* 5$amsoe-Daili, 5"i .inu0ih -enaldi. 'usta.
DalamB D$uanda, Adhi dkk. 9ed.:. +lmu Pen*akit Kulit dan Kelamin Edisi 5 Aetakan
Kedua. ;aka"taB Balai Pene"(it %K >+. 2&3 &3-88
2. 5udigdo, Adi. (munologi !enyakit 'usta dalam (munodermatologi )agi !emula.
2. BandungB %akultas Kedokte"an >ni7e"sitas Pad$a$a"an. h !2-!&
3. 5mith D.5. Leprosy httpB44emedi1ine.meds1ape.1om4a"ti1le422455-o7e"7ie0Na14,
! ;uli 211.
4. P"akash Ahait"a dan Bhat '.-. .ep"os*B An o7e"7ie0 of pathoph*siolog*.
httpB44000.hinda0i.1om4$ou"nals4ipid421241818)4. 25 ;uli 212.
5. 6/E. .ep"os* elimination B 1lassifi1ation of lep"os*.
httpB44000.0ho.int4lep41lassifi1ation4en4inde?.html. Akses pada okto(e" 2, 212.
!. Desimone E.- et al . .ep"os* B An ne0 look at old disease
httpB44lega1*.uspha"ma1ist.1om4inde?.aspOsho0Ja"ti1leDpageJ8P1!4).htm. 15
Disem(e" 25.
&. 6olff Klaus, Doldsmith, 5te7e"n, Ba"(a"a. %itzpatrick*s "ermatology in +eneral
Medicine ,th ed. >5A B -1#"a0 /ill 28. P 1&88)-1&)!

You might also like