You are on page 1of 42

6/26/2014 sty 1

FILOSOFI PERKEMBANGAN
ILMU
Dr. Hi. Sutyarso, M.Biomed

Bagian Ilmu Biomedik PS Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Perkembangan Ilmu
Ilmu dapat berkembang karena dua hal
1. Metode Berfikir, dan
2. Metode pengamatan (observasi)

Metodologi Penelitian sebgai ILMU;
kumpulan berbagai cara/metode berfikir
dan pengamatan
sty 2 6/26/2014
sty 3 6/26/2014
FILSAFAT ILMU
ABAD TENGAH
(14-15M)
THEOLOGI
ABAD MODERN
1. Renaissance (15M)
Abad 19
2. Rasionalisme:
*Empirisme
*Kritisisme
*Positivisme
YUNANI KUNO
(3SM-6M)
FILSAFAT
ABAD CONTEMPORER
*FENOMENOLOGIS
*STRUKTURALISME
MITOS-
LOGOS
FILSAFAT
AGAMA
FILSAFAT
ILMU DASAR
*Astronomi
*Biologi
*Fisika
*Sosiologi
*Psikologi
*dll
BERBAGAI
MACAM
DEFINISI
ILMU
KEDOKTERAN
FILSAFAT
PENGETAHUAN:
*Logika
*Filsafat Bahasa
*Metodologi
*Matematika
*Statistika
FILSAFAT ILMU:
*ONTOLOGI
*EPISTEMOLOGI
*AKSIOLOGI
sty 4 6/26/2014
KANTIANISME
(Imanuel Kant, 1724 1804)
MAZHAB BADEN
(F Breno, 1838-1917)
*Membangun Sistem Nilai
MAZHAB MARBURG
(M Cohen, 1842-1918)
POSITIVISME
(August Comte, 1798-1857)
EMPIRISME
(J Locke, 1632-1704;
D Hume, 1711-1776)
FENOMENOLOGIS
LOGICAL POSITIVISME
OPERASIONALISME
METODE KUALITATIF
METODE KUANTITATIF
PARADIGMA
NATURALISTIK
PARADIGMA
I L M I A H
?
sty 5 6/26/2014
PENGETAHUAN DAN ILMU
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu
dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaan What, sedangkan
Ilmu (science), tidak hanya sekedar
menjawab what, tetapi lebih jauh yaitu why
dan how
Jadi pengetahuan dapat berkembang
menjadi ilmu, apabila memenuhi kriteria
sbb:
1. Mempunyai obyek kajian
2. Mempunyai metode pendekatan
3. Bersifat universal
sty 6 6/26/2014
Metode
Deducto-Hipotetico-Verivikatif
(August Comte, 1798-1857)
DEDUKSI: berdasarkan pengalaman-2 atau
teori-2 atau dogma-2 yang bersifat umum
dilakukan dugaan-2 atau hipotesis
HIPOTESIS: adalah dugaan yang ditarik
berdasarkan teori, dogma, atau pengalaman-2
VERIVIKASI: adalah proses pembuktian untuk
hipotesis-2 yang telah disusun melalui kegiatan
INDUKSI: hasil penelitian tersebut disusun ke
dalam suatu teori yang umum.
sty 7 6/26/2014
LANDASAN ILMU
ONTOLOGI; adalah tentang obyek yang ditelaah
ilmu tertentu
EPISTEMOLOGI; adalah cara yang digunakan
untuk mengkaji atau menelaah sehingga
diperolehnya ilmu tersebut
AKSIOLOGI; adalah berhubungan dengan
penggunaan ilmu tersebut dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia
Research
Teamwork
Whats Our Dream in Research?
Nationally and Internationally
Oriented Research
Our Strategy in Research
Think Globally, Act Locally
in Research
Perhatikan potensi dan sumberdaya di
sekitar kita dengan visi ke depan:
Identifikasi potensi lokal yang unik/khas
tetapi dengan reputasi nasional dan
internasional
locally unique with international
reputation
sty 10 6/26/2014
ILMU DAN SARANA BERFIKIR ILMIAH
LOGIKA
MATEMATIKA




Khasanah Dunia Rasional Ramalan
Ilmu Dunia Empiris (Hipotesis)


Induksi Pengujian
Fakta
Deduksi
Statistika
METODE
PENELITIAN
DILAKUKAN KAJIAN UNTUK MEMPEROLEH
PRODUK RISET MEDIK YANG UNGGUL
RISET-RISET PARSIAL
OLEH DOSEN
Keywords Sebagai Arah
Penelitian Medik-Unila
Lingkungan Tropis
Karakteristik Env. Bio-Geophysic-
Chemistry
Environment for better life
Environmetrics (Environmental
Modeling)
Sistem Informasi Sumberdaya
Alam/Manusia
Agromedicin


1. Mengembangkan dan memfasilitasi program dan pelaksanaan
riset multidisiplin unggulan Fakultas
2. Mengembangkan penelitian kolaboratif dengan institusi penelitian,
pemerintah, dan industri.
3. Memotivasi dan memfasilitasi kegiatan seminar, konferensi atau
workshop bertaraf nasional dan internasional.
4. Memotivasi dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam
jurnal internasional dan nasional terakreditasi.
5. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
6. Memfasilitasi penelitian yang berpotensi mendapatkan HaKI.
7. Mendorong didirikannya Program Pascasarjana.
8. Mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Strategi FK-Unila
sty 14 6/26/2014
FILOSOFI
RASIONALISME DAN EMPIRISME
Berfikir sistematis dan kritis, penalaran,
logika, argumen yang kuat dan benar,
aturan dan tertib tertentu, untuk
pemecahan masalah
Permainan dialektik untuk memperoleh
wawasan dan kebenaran telah dipraktekan
oleh Filsuf Yunani kuno (Socrates, Plato,
Arestoteles)
Pada 4 abad SM diteruskan oleh Decrates
dan Galileo sampai abad 16-17M, disebut
RASIONALISME
sty 15 6/26/2014
Pada penghujung abad 17 muncul Revolusi
Ilmiah yang dipelopori oleh Ilmuwan dan
Filsuf EMPIRIS
Ilmu pengetahuan (IP) tidak lagi se mata-
mata mengandalkan AKAL dan PENALARAN
murni (reasoning) yang tidak bergantung
pada PENGALAMAN DAN EKSPERIMEN
IP menggunakan metode ilmiah yaitu proses
bertahap yang bergerak maju dari teori
menuju konklusi
sty 16 6/26/2014
Kebenaran yang dihasilkan melalui
PENALARAN, LOGIKA, TRADISI, DAN
OTORITAS ILMU diterima jika telah dilakukan
CEK dan RICEK dengan:
Observasi sistematis
Pengukuran atau
Eksperimentasi
Ilmu empiris ditandai oleh metode induktif
(bertolak dari pengamatan particular/
tunggal, yaitu hasil observasi dan ekspe-
rimen, untuk dibuat kesimpulan yang bersifat
umum seperti hipotesis dan atau teori.

sty 17 6/26/2014
Bagi penganut EMPIRIS-POSITIVIS,
metode induksi merupakan kriterium
demarkasi antara ILMIAH dan NONILMIAH
Rasionalisme menyatakan tidak akan
ditemukan pengetahuan yang pasti secara
mutlak dalam pengalaman inderawi,
melainkan harus dicari dalam alam
pikiran(DEDUKSI)
INDUKSI: dari hal-2 KHUSUS ke UMUM
DEDUKSI: dari UMUM ke KHUSUS
sty 18 6/26/2014
INDUKSI dan DEDUKSI
dapat dijembatani dengan 4 hal :
1. Fakta empiris perlu dibedakan dengan
logika. Banyak ilmuwan terjebak dalam
sikap praktis, yaitu: lebih memperhatikan
karya ilmiah yang mendatangkan hasil
drpd berpusing-pusing tentang problem
logika dalam membentuk pengetahuan,
meskipun hasil yang diperoleh adalah
suatu pengetahuan yang secara rasional
tidak mempunyai dasar yang kokoh
sty 19 6/26/2014
2. Teori apapun tidak memiliki dan tidak
akan pernah memiliki kebenaran mutlak.
Pengetahuan bersifat NISBI dan DINAMIS,
bukannya MUTLAK dan STATIS.
3. Teori untuk dikatakan ILMIAH tidak
hanya harus siap diuji (testable), tetapi
juga siap disalahkan (falsiable), artinya
hipotesis hrs dikemukakan dan dinyatakan
dengan JELAS, TERBUKA untuk dilakukan
KRITIK secara TAJAM. Teori itu makin
kuat jika berkali-kali diuji dengan keras
dan mampu lulus dari falsifikasi..
sty 20 6/26/2014
Teori adalah hipotesis empiris dan selamanya
harus terus menerus dicari kesalahannya
(falsifikasi) dan disingkirkan kesalahannya itu
(error elimination), sehingga menghasilkan
hipotesis baru, dan hipotesis baru diuji
kebenarannya melalui riset empiris berikutnya.????
4. Replikasi penelitian hendaknya tidak terjerumus
kepada redundansi verifikasi atau konfirmasi
teori yang tidak menumbuhkan pengetahuan
baru, melainkan lebih ditujukan untuk
menyanggah atau falsifikasi sehingga diperoleh
teori yang lebih kuat
sty 21 6/26/2014
I L M U
????? Manusia Mulai BERFIKIR ?????
(Pendekatannya melalui Metode Ilmiah produknya ILMU
ILMU adalah pengetahuan yang diperoleh dengan Metode Ilmiah
ILMU termasuk pengetahuan (Knowledge)
PENGETAHUAN diperoleh tidak dengan Metode tertentu
Hakekat Kegiatan Ilmu :
Menyusun
Teori, Hukum, Dalil, Kaidah yang relatif benar dan berlaku umum
untuk suatu Kemanfaatan atau penyelesaian masalah tertentu
sty 22 6/26/2014
Pendapat EINSTEIN
Ilmu dimulai dengan FAKTA*, diakhiri
dengan FAKTA pula, apapun yang disusun di
antara kedua FAKTA tersebut.
*)Fakta: empiris, normatif


Kaidah Ilmu

SEBAB AKIBAT
1 Sebab 1 akibat
1 sebab banyak akibat
Banyak sebab 1 akibat
Banyak sebab banyak akibat
sty 23 6/26/2014

BERFIKIR ILMIAH
(Metode ilmiah)


RASIONALISME
(Deduksi)


EMPIRISME/FAKTA
(Induktif)
(Kualitatif, Kuantitatif)
sty 24 6/26/2014
POSTULAT ILMU
1. Benda empiris mempunyai
kesamaan/perbedaan timbul klasifikasi
2. Benda empiris relatif tidak berubah
dalam waktu tertentu, dan dapat
dihitung; timbul matematika/statistika
3. Fenomena/gejala bukan kejadian
kebetulan, tetapi merupakan SEBAB-
AKIBAT; timbul
probabilitas/kemungkinan/peluang
sty 25 6/26/2014
KETERBATASAN ILMU
1. Ilmu terbatas pada obyek/kejadian yang
bersifat empiris (dapat ditangkap oleh
pancaindera)
2. Jadi; Tuhan, surga, neraka dst, adalah
gaib (harus diyakini)
3. Filsafat : cinta kearifan dan kebenaran
sty 26 6/26/2014
SIFAT ILMU
TERBUKA (open):
Siapa
Waktu
tempat
BENAR (valid):
Instrumen
DIPERCAYA (reliable)
Teknik pengukuran
sty 27 6/26/2014
ILMU
TUNTUTLAH ILMU, SESUNGGUHNYA MENUNTUT ILMU ADALAH UPAYA
MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH, DAN MENGAJARKANNYA
KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK MENGETAHUINYA ADALAH
SODAQOH, SESUNGGUHNYA ILMU PENGETAHUAN MENEMPATKAN
ORANGNYA DALAM KEDUDUKAN TERHORMAT DAN MULIA.
ILMU PENGETAHUAN ADALAH KEINDAHAN BAGI AHLINYA
DUNIA DAN AKHERAT
(Alhadits-Qudsi)
ETIKA ILMUWAN
JANGANLAH KALIAN MENUNTUT ILMU UNTUK
MEMBANGGAKANNYA TERHADAP PARA ULAMA (Orang
berilmu), DAN UNTUK DIPERDEBATKAN DI KALANGAN
ORANG-ORANG BODOH, JANGAN PULA MENUNTUT
ILMU UNTUK PENAMPILAN DALAM MAJELIS DAN UNTUK
MENARIK PERHATIAN ORANG-ORANG KEPADAMU.
BARANG SIAPA SEPERTI ITU MAKA BAGINYA
NERAKA.NERAKA
(Alhadist-Qudsi)
sty 28 6/26/2014
PENELITIAN
Adalah mencari hal-hal yang belum
diketahui (research is the repeated
search to the unknown)
Kebergantungan hubungan sebab-akibat
disebut HIPOTESIS (bila belum diuji
kebenarannya) atau TESIS (bila telah diuji
kebenarannya)
SEBAB merupakan variabel BEBAS
(independent); AKIBAT merupakan
variabel bergantung (dependent)
sty 29 6/26/2014
SIFAT KHAS PENELITIAN
1. BERKISAR PADA MASALAH
2. DASAR INGIN TAHU
3. ADANYA UNSUR ORISINALITAS
4. ADANYA ASUMSI BAHWA FENOMENA
MEMPUNYAI Hukum dan Keteraturan
5. UNTUK TUJUAN GENERALISASI
6. STUDI TENTANG SEBAB AKIBAT
7. DENGAN PENGUKURAN YANG AKURAT
8. TEKNIKNYA SECARA SADAR HARUS
DIKETAHUI
sty 30 6/26/2014
PROSEDUR PENELITIAN
MEMILIH MASALAH PENELITIAN
Merumuskan masalah dan tujuan
MERUMUSKAN HIPOTESIS
MEMILIH PENDEKATAN
(METODE PENELITIAN)
MENENTUKAN VARIABEL
MENENTUKAN SUMBER DATA
MENENTUKAN DAN MENYUSUN INSTRUMEN
MENGUMPULKAN DAN ANALISIS DATA
MEMBUAT KESIMPULAN dan LAPORAN
Studi Pendahuluan
Merumuskan Topik
Atau JUDUL
TEORI, HUKUM, DALIL
sty 31 6/26/2014
METODE ILMIAH
KRITERIA METODE ILMIAH
1. Berdasarkan pada fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-2 analisa
4. Menggunakan ukuran obyektif
5. Menggunakan hipotesis
6. Menggunakan teknik-2 kuantitatif
sty 32 6/26/2014
LANGKAH-2 METODE ILMIAH
1. Memilih dan mendefinisikan/merumuskan
masalah
2. Survei terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan hipotesis
4. Membangun kerangka analisa
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah dan menganalisa data serta
membuat interpretasi
7. Membuat kesimpulan dan generalisasi
8. Membuat/menulis laporan
sty 33 6/26/2014
MASALAH PENELITIAN
Masalah yang dipilih haruslah:
A. MEMPUNYAI NILAI PENELITIAN
1. Keaslian (orisinalitas)
2. Menunjukan suatu hubungan
3. Dapat diuji dan dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan
B. MEMPUNYUAI FISIBILITAS
1. Data/informasi harus tersedia
2. Biaya dan waktu, cukup
3. Alat, bahan, dan metode harus tersedia
sty 34 6/26/2014
C. SESUAI KUALIFIKASI PENELITI
1. Menarik
2. Sesuai bidang ilmunya, dan derajat
keilmuwannya

PERUMUSAN MASALAH YANG BAIK AKAN
1. Membimbing dalam menyusun hipotesis
2. Memperkirakan prognosis penelitian
(kendala,waktu, biayadst)
3. Mudah membuat judul penelitian
4. Menentukan bobot penelitian
sty 35 6/26/2014
SUMBER MASALAH
1. Kepekaan peneliti menangkap fenomena
problematik
2. Kesiapan peneliti
3. Ketekunan peneliti
4. KEPUSTAKAAN
5. FORUM ILMIAH
6. Pengalaman pralitik
sty 36 6/26/2014
KRITERIA PERUMUSAN MASALAH
YANG BAIK:
SUBSTANSI (ISI) HARUS BERBOBOT
1. Kegunaan teoritik
2. Kegunaan metodologik
3. Nilai aplikasi (manfaat)
METODE PEMECAHAN MASALAH HARUS
DIKUASAI
sty 37 6/26/2014
CARA MERUMUSKAN MASALAH
1. Berupa pertanyaan dan harus jelas
2. Berimplikasi adanya data
3. Dasar membuat tujuan penelitian
4. Dasar membuat judul penelitian
5. Dasar membuat hipotesis penelitan
sty 38 6/26/2014
JENIS PERUMUSAN MASALAH
1. Masalah untuk mengetahui status dan
mendiskripsikan fenomena
2. Masalah untuk membandingkan dua atau
lebih fenomena
3. Masalah untuk mencari hubungan antara
dua fenomena:
Korelasi
Sebab akibat
sty 39 6/26/2014
Studi Pendahuluan
MANFAAT
1. Memperjelas masalah
2. Menjajagi kemungkinan dilanjutkannya
penelitian
3. Mengetahui informasi peta permasalahan

CARA MELAKSANAKAN STUDI PENDAHULUAN
1. Membaca literatur
2. Berkonsultasi dengan nara sumber (expert)
3. Meninjau ke tempat peneltian
sty 40 6/26/2014
MERUMUSKAN TOPIK/JUDUL
SINGKAT, SPESIFIK DAN JELAS;
MENGGAMBARKAN POKOK BAHASAN DAN
BERSIFAT INDIKATIF
MENCAKUP SIFAT/JENIS PENELITIAN,
OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN
sty 41 6/26/2014
MERUMUSKAN TUJUAN
TUJUAN PENELITIAN DINYATAKAN
DALAM/DENGAN KALIMAT PERNYATAAN
(BENTUK DEKLARATIF)
TUJUAN LEBIH SPESIFIK ATAU KONGKRIT
DIBANDINGKAN DENGAN PERUMUSAN
MASALAH YANG MASIH BERSIFAT
ABSTRAK
sty 42 6/26/2014
HUBUNGAN MASALAH, TUJUAN DAN
KESIMPULAN

MASALAH:
Hal yang dipertanyakan
TUJUAN:
Jawaban yang ingin dicari
KESIMPULAN:
Jawaban yang diperoleh

You might also like