You are on page 1of 3

Pengetahuan

Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia,
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Pengetahuan
manusia sebagian besar diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Hanya sedikit yang di
peroleh melalui penciuman, perasaan, dan perabaan. Apabila perilaku disadari pengetahuan dan
kesadaran, maka perilaku besifat langgeng. Terbentuknya perilaku baru pada orang dewasa
dimulai dari domain kognitif, subjek terlebih dahulu mengalami stimulus berupa materi atau
obyek luarnya sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut.

Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan, yaitu 1) Tahu
(Know), 2) Memahami (Comprehention), 3) Aplikasi (Aplication), 4) Analisis (Analysis), 5)
Sintesis (Synthetis) dan Evaluasi (Evaluation).
Tahu merupakan tingkatan yang paling rendah. Dapat diartikan sebagai mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali terhadap suatu spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan, dan sebagainya.
Memahami diartinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap obyek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, dan
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Sebagai contoh
yaitu ibu ibu yang memiliki bayi usia 0-11 bulan dapat menjelaskan tentang imunisasi DPT.


Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain. Sebagai contoh yaitu ibu dapat mengaplikasikan bagaimana cara mencegah terjadinya
penyakit difteri, pertusis dan tetanus dengan memberikan imunisasi DPT.
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan,
dan sebagainya. Sebagai contoh yaitu ibu dapat membedakan bayi yang di berikan imunisasi
dasar lengkap sama yang tidak di berikan imunisasi dasar lengkap.
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. Misalnya, dapat
menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan- rumusan yang telah ada.
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu: 1) Faktor internal dan 2) Faktor
ekternal. Faktor internal mempengaruhi pendidikan berarti bimbingan yang telah diberikan
seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita yang menentukan manusia
untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Faktor
ekternal Menurut Ann Mariner yang dikutip dari Nursalam tiga lingkungan merupakan kondisi
yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok.
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena suatu pengetahuan
tentang program imunisasi amat diperlukan dalam pelaksanaan imunisasi.
16
Pemahaman persepsi
dan pengetahuan ibu tentang imunisasi membantu pengembangan program kesehatan.
18
Pengetahuan ini merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Namun tingkat pengetahuan yang baik belum tentu diikuti oleh sikap dan perilaku yang baik.
Menurut Roger, sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri seseorang tersebut terjadi
proses yang berurutan sehingga terbentuk suatu perilaku baru. Ibu yang memiliki pengetahuan
yang baik dan berhubungan secara bermakna terhadap tindakan imunisasi dasar DPT disebabkan
karna ibu sudah mengetahui dengan baik manfaat dari tindakan imunisasi dasar DPT. Tinggi
pengetahuan ibu tentang tindakan imunisasi dasar DPT disebabkan karna mereka sudah
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yaitu bisa melalui (televisi, radio, dan surat kabar).

You might also like