You are on page 1of 8

Buku 2 : RKPM

(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)


Modul Pembelajaran Pertemuan ke - 10

STRUKTUR BETON 1
Sem III / 2 SKS / TEORI / Kode PDTS 2111

Oleh
1. Agus Kurniawan, ST., MT., Ph.D
2. Dian Sestining Ayu, ST., MT



Didanai dengan Dana BOPTN P3-UGM
Tahun Anggaran 2012


Desember 2012
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

P
e
r
t
e
m
u
a
n

k
e

Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator
Topik (pokok,
subpokok,
bahasan, alokasi
waktu
Media ajar
Metode
Evaluasi dan
Penilaian
Metode
Ajar
(STAR)
Aktivitas
Mahasiswa
Aktivitas
Dosen/Nama
Pengajar
Sumber Ajar
T
e
k
s

P
r
e
s
e
n
t
a
s
i

G
a
m
b
a
r

A
u
d
i
o

V
i
d
e
o

W
e
b

10 (1) Dapat
menjelaskan
mekanisme geser
yang terjadi pada
konsol pendek
(2)Dapat
menghitung,
merencanakan
jumlah tulangan
geser pada konsol
pendek dan
menggambar hasil
perhitungan

Geser pada
balok
(1) Konsol
pendek
(2) Perencanaan
tulangan geser
pada konsol
pendek
- - - Tugas:
Menghitung
dan
merencanakan
dimensi dan
jumlah tulangan
geser pada
konsol pendek
sertamenggamb
ar hasil
perhitungan
Active
learning,
Problem
based
learning
(1) Baca bahan
ajar sebelum
kuliah
(2) Mencatat
penjelasan
contoh kasus
serta
penyelesaiannya
(3) Mengerjakan
tugas yang
diberikan
(1) Menjelaskan
materi kuliah di
depan kelas
(2) memberikan
contoh kasus dan
penyelesaiannya
(3) Memberi
tugas untuk
dikerjakan




Pengajar:
Agus Kurniawan



I. GESER PADA KONSOL PENDEK (BRACKETS)

a. Mekanisme retak pada konsol pendek

Gbr. Retak yang mungkin terjadi pada konsol pendek

Konsol pendek banyak dipakai pada delatasi atau pemisah antar gedung atau untuk
perletakan krane (crane) dan untuk tumpuan struktur pracetak mis: balok atau plat pracetak.
Konsol pendek berfungsi seperti balok kantilever dengan pengaruh geser lebih besar
dibandingkan dengan pengaruh lentur/momennya. Bila perbandingan h/h kecil maka retak
akan cenderung berada ke arah luar, dan sebaliknya bila perbandingan h/h besar maka
retak cenderung akan terjadi di dekat kolom. Pada SK SNI T-15-1991-03 memberikan besar
batasan tinggi h harus lebih besar dari 0,5d. Karena sifatnya yang seperti kantilever maka
akan terbentuk momen negatif dengan daerah tekan berada di bawah dan daerah tarik
berada di atas.




V
u

N
uc

h
h d













Dan pemasangan tulangan seperti gambar di bawah ini.


Gbr. pemasangan tulangan pada konsol pendek

b. Prosedur perencanaan konsol pendek
Prosedur ini menurut SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.4.9.untuk konsol pendek dengan
kondisi sebagai berikut:
rasio a/d< 1
dengan :
a = bentang geser:jarak antara beban terpusat dari muka tumpuan
d = tinggi efektif konsol pendek
gaya horisontal N
uc
<gaya vertikal V
u

pada muka tumpuan direncanakan untuk secara bersamaan memikul suatu geser
V
u
, suatu momen (V
u
a+N
uc
(h d)) dan suatu gaya tarik horisontal N
uc
.
h d
Tulangan
pokokA
s

Tulangan
pembentuk
Tulangan pokok
A
h

Prosedurperencanaan
1. Tentukan V
n
=

u
V
dengan = 0,6
2. V
n
harus lebih kecil dari :
0,2 f
c
b
w
d
5,5 b
w
d
kalau tidak maka dimensi konsol pendek harus diperbesar.
3. Menentukan luas tulangan geser friksi A
vf
:
A
vf
=

y
n
f
V

dengan:
A
vf
= luas tulangan geser friksi (mm
2
)
= koefisien friksi bahan
- untuk kolom monolit = 1,4
- untuk kolom nonmonolit = 1
4. Menentukan luas tulangan lentur A
f
dan A
n
:
A
f
=
d , f
M
y
u
85 0
=

d , f
d h N a V
y
uc u
85 0


A
n
=
y
f
N
uc


dengan = 0,65
Bila tidak ada ketentuan tentang besar N
uc
maka digunakan N
uc
minimum yaitu :
N
uc
minimum = 0,2V
u
5. Menentukan tulangan pokok A
s
:
A
s
= 2/3A
vf
+ A
n
atau
A
s
= A
f
+ A
n
atau
A
s
minimum = 0,04
y
'
c
f
f
bd
Dari ketiga persamaan di atas diambil A
s
yang paling besar
Menentukan tulangan pokok A
h
:
A
h
= (A
s
A
n
)
c. Contoh perencanaan konsol pendek
Konsol pendek monolit dengan kolom, dengan beban terfaktor Vu = 200 kN dan Nuc =
40 kN, pada jarak a = 150 mm dari muka kolom, lebar konsol b = 250 mm, tinggi konsol
h= 500 mm, tinggi efektif d = 400 mm, f
c
= 35 MPa, f
y
= 400 MPa. Tentukan tulangan
yang harus dipakai!
Penyelesaian:
1. Menentukan V
n
:
V
n
= V
u
/
= 200/0,6 = 333,3 kN
2. V
n
harus lebih kecil dari :
0,2 f
c
b
w
d
0,2.35.250.400 = 700000 N = 700 kN OK
5,5 b
w
d
5,5.250.400 = 550000 N = 550 kN OK
3. Menentukan luas tulangan geser friksi A
vf
:
A
vf
=

y
n
f
V

=
4 1 400
10 3 333
3
, .
. ,
= 595,2 mm
2
4. Menentukan luas tulangan lentur A
f
dan A
n
:
A
f
=

d , f
d h N a V
y
uc u
85 0


=

400 85 0 400 65 0
400 500 10 40 150 10 200
3 3
. , . . ,
. . .
= 384,6 mm
2

A
n
=
y
uc
f
N


=
400 65 0
10 40
3
. ,
.
= 153,8 mm
2

5. Menentukan tulangan pokok A
s
:
A
s
= 2/3A
vf
+ A
n
= 2/3. 595,2 + 153,8 = 550,6 mm
2
atau
A
s
= A
f
+ A
n
= 384,6 + 153,8 = 538.4 mm
2
atau
A
s min
= 0,04
y
'
c
f
f
bd
= 0,04.35/400.250.400 = 350 mm
2
dipakai
A
s
= 550,6 mm
2
Digunakan 3D16 = 603 mm
2

A
h
= (A
s
A
n
) = (550,6 153,8) = 198,4 mm
2
Digunakan 3D10 = 236 mm
2
Tulangan pembentuk disamakan dengan A
h

You might also like