I. PENDAHULUAN Dalam menangani masalah kesehatan baik yang bersifat klinik personal maupun bersifat epidemiologi komunitas, pengetahuan tentang Ilmu Kedokteran Dasar menjadi landasan dasar. Timbulnya gangguan fungsi atau terjadinya suatu penyakit merupakan manifestasi terjadinya perubahan struktur dan fungsi tubuh. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi suatu penyakit dapat dipahami mahasiswa setelah mereka memahami bagaimana struktur dan fungsi normal sistem tubuh manusia. Pembelajaran secara terintegrasi cabang-cabang ilmu dasar merupakan salah satu kompetensi yang harus diperoleh bagi setiap mahasiswa kedokteran. Cabang ilmu kedokteran dasar yang mempelajari struktur jaringan dan organ tubuh manusia adalah Histologi dan Anatomi. Histologi adalah cabang ilmu yang mempelajari struktur sel, jaringan, dan organ normal tubuh manusia. Sel adalah unit hidup terkecil dari tubuh manusia, terdapat jutaan sel dengan morfologi dan fungsi yang bervariasi. Sel dengan fungsi yang sama membentuk jaringan. Ada 4 jaringan pokok yang disebut Jaringan Dasar yaitu Jaringan Epithelium (Epithelial Tissue), Jaringan Pengikat (Connective Tissue), Jaringan Otot (Muscle Tissue) dan Jaringan Syaraf (Nerves Tissue). Keempat jaringan dasar ini secara bersama membentuk organ. Organ dengan fungsi yang sama membentuk sistem, seperti sistem respirasi, sistem digestivus, sistem cardiovascular dll. Semua sistem yang ada secara terintegrasi dan terkoordinir menggerakan fungsi kehidupan manusia. Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia. Salah satu metode untuk mengenal anatomi adalah dengan cara mempelajari letak geografis bagian tubuh seperti kepala, dada, perut, tungkai, dan seterusnya. Metode lain dipelajari dengan cara menguraikan tubuh melalui potongan-potongan bagian tubuh dan mempelajari bagaimana hubungan organ tubuh satu dengan yang lain. Namun mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat terpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringan struktur tertentu, sehingga metode pembelajaran anatomi saat ini menggunakan cara yang langsung dikaitkan dengan permasalahan kesehatan yang sering terjadi (anatomi klinis). 2
Struktur mikroskopis sel, jaringan dan organ berhubungan erat dengan histofisiologi. Fisiologi normal diasosiasikan dengan struktur mikroskopis yang normal. Abnormalitas proses umumnya terlihat pada perubahan struktur sel dan hubungan dengan komponen ektrasel. Sebagian besar penyakit permasalahannya berada di tingkat selular (molekular), seperti penyakit-penyakit metabolik, degeneratif, gangguan hormonal, infeksi, keganasan, dan lain-lain. Terintegrasi dengan Biokimia, Fisiologi dan Patologi, dapat menjelasakan patogenesis dan patofisiologis suatu penyakit. Modul ini merupakan buku pertama dari Modul Strutur Jaringan dan Organ Tubuh Manusia Tahun Akademik 2012-2013 yang membahas dasar-dasar ilmu Anatomi, ilmu Histologi, embriologi klinis, sumsum tulang, sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, sistem kardiovaskuler, sistem limfatik, dan sistem endokrin. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi FK Unsri 2 Tahun Ajaran 2012-2013 modul ini dipelajari selama 8 minggu dalam Blok 5. Proses pembelajran melibatkan 2 bagian yaitu Bagian Histologi dan Bagian Anatomi FK Unsri. Ketua Bagian Histologi adalah dr. H. Yan Effendi Hasjim, DAHK. Ketua Bagian Anatomi adalah dr. Erial Bahar, M.Sc.
II. KOMPETENSI Berdasarkan Kurikulum Nasional (KIPDI III) yang berbasis kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi. Modul Kuliah Struktur Jaringan dan Organ Tubuh I ini ditujukan untuk menguasai pemahaman ilmu struktur mikroskopis dan makroskopis tubuh manusia, kompetensi ke 5 dari 5 area kompetensi yang berkaitan dengan ilmu dasar struktur tubuh dan hubungannya dengan permasalahan kesehatan, yaitu: 1. Keterampilan komunikasi efektif 2. Kemampuan menjelaskan ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam pemahaman kondisi manusia dalam keadaan sehat dan sakit. 3. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dalam mengelola informasi untuk mengidentifikasikan masalah dan ilmu-ilmu dasar struktur mikroskopis dan makroskopis tubuh yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut. 4. Kemampuan mawas diri dan mampu mengembangkan diri atau belajar sepanjang hayat. 5. Kemampuan memahami etika, moral, dan pofesionalisme dalam pemahaman ilmu struktur mikroskopis dan makroskopis tubuh manusia. 3
III. TUJUAN a. Tujuan Umum Melalui Modul Kuliah Struktur Jaringan dan Organ Tubuh Manusia I yang dijalani selama 8 minggu, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi derajat 1 sebagai modal dasar dalam pemahaman terhadap Histologi dan Anatomi Umum sebagaimana tertuang dalam KIPDI III. b. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan Modul Struktur Jaringan dan Organ Tubuh Manusia I, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun berdasarkan empati dalam upaya mengelola pasien dengan mengintegrasikan penalaran ilmu dasar (biomedik) dan klinik, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga pasien, dan komunitas. 2. Berpikir kritis dalam mensintesis dan analisis data khususnya dalam mengintegrasikan ilmu Anatomi Umum, Embriologi klinis, Histologi dasar, sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, dan sistem sirkulasi 3. Menjelaskan mekanisme yang mendasari permasalahan kesehatan dan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan Anatomi Umum, Embriologi klinis, Histologi dasar, sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, dan sistem sirkulasi. 4. Aktif dalam mencari, mengumpulkan, menyusun serta menafsirkannya dalam memperoleh informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengidentifikasi, sintesis, dan analisis data yang didapat untuk memahami ilmu Anatomi Umum, Embriologi klinis, Histologi dasar, sistem muskuloskeletal, sistem respirasi, dan sistem sirkulasi dalam permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan sistem tersebut. 5. Menjelaskan bahwa organisasi tubuh manusia terdiri atas beberapa sistem. Masing- masing sistem dibentuk oleh berbagai organ dan tiap organ dibentuk oleh jaringan kemudian tiap jaringan dibentuk oleh komponen sel dan substansi interselular. 6. Menjelaskan bahwa setiap jenis sel, jaringan, dan organ mempunyai struktur makroskopis dan mikroskopis yang unik dan spesifik. Keunikan struktur tersebut berhubungan dengan fisiologinya. 4
7. Mengidentifikasi dan membedakan struktur makroskopis dan mikroskopis normal dari masing-masing sel, jaringan, dan organ untuk selanjutnya sebagai dasar identifikasi struktur patologis. 8. Menjelaskan hubungan integral Histologi, Anatomi, Biokimia, Fisiologi dan Patologi baik secara horisontal maupun vertikal.
5
IV. POHON TOPIK a. Pohon Topik Materi Histologi
JARINGAN EPITHELIUM & EPITHEL GLADULA SISTEM SIRKULASI JARINGAN PENGIKAT JARINGAN OTOT JARINGAN SYARAF JANTUNG IMUNITAS J. LYMPHOID ORGAN LYMPHOID VASKULAR LYMPH VASKULAR DARAH S.SYARAF PERIPERAL S.SYARAF SENTRAL J. OTOT POLOS J. OTOT JANTUNG J. OTOT RANGKA J. KARTILAGO J. OSSA J.EMBRIONAL J.P.PROPRIA J.P.KHUSUS ORGAN LYMPHOID ENDOKRIN GLD ENDOKRIN SUMSUM TULANG SUMSUM TULANG
JARINGAN DASAR
NEUROMUSKULO SKELETAL
KARDIOVASKULAR
SUMSUM TULANG
SISTEM IMUN & INFEKSI J. EPITHELIUM & MEMBRAN EPITHEL GLANDULA
GLD ENDOKRIN HISTOLOGI DASAR 6
b. Pohon Topik materi Anatomi
7
V. PRASYARAT MAHASISWA Untuk mengikuti proses pembelajaran di Modul Kuliah Struktur Jaringan dan Organ Tubuh Manusia I (Blok 5), mahasiswa sudah memenuhi prasyarat yaitu: 1. Untuk mengikuti kuliah (Integrated Teaching) materi Histologi dan Anatomi, mahasiswa telah mengikuti atau bersamaan mengikuti kuliah Biologi Selular, Fisiologi, dan Biokimia. 2. Untuk mengikuti praktikum Histologi dan Anatomi, mahasiswa sudah mengikuti kuliah Histologi dan Anatomi untuk materi yang sama. 3. Untuk mengikuti pembelajaran Histologi dan Anatomi, mahasiswa bersangkutan sudah memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan
8
VI. SASARAN PEMBELAJARAN & LINGKUP BAHASAN a. Materi Histologi No Lingkup Bahasan Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Sasaran pembelajaran
1
Jaringan Dasar
Jaringan Epithel Jaringan Epithel dan membran Jaringan Ephitel berupa Glandula
o Histogenesis dan Klasifikasi o Struktur mikroskopis o Polaritas Epithel o Hubungan antara Sel o Spesialisasi Permukaan Bebas Sel o Penyembuhan dan regenerasi o Hubungan dengan klinik
o Menjelaskan asal, klasifikasi dan perbedaan struktur mikroskopis epithel dan membran o Menjelaskan polaritas sel sebagai refleksi fungsi berbagai bagian sel o Menjelaskan organisasi sel dalam fungsinya sebagai barier terhadap eksternal o Menjelaskan bagaimana hubungan epithel dengan jaringan lain dan membrana basalis o Menjelaskan histofisiologi sel epithel dalam fungsi absorbsi, transitosis, sekresi. o Menjelaskan perbaikan jaringan dan bedanya dengan jaringan lain o Menjelaskan perkembangan epihel glandula, klasifikasi glandula, organisasi sel dan mekanisme sekresi
Jaringan pengikat Embrional Propia Khusus
o Histogenesis dan Klasifikasi o Struktur miskroskopis o Histofisiologi o Hubungan dengan Klinik o Menjelaskan klasifikasi, perbedaan struktur mikroskopis dan histofisiologis jaringan pengikat o Menjelaskan perbedaan strukur, fungsi sel dan serabut pada jaringan ikat o Menjelaskan struktur dan fungsi Substansi dasar.
Jaringan Otot Otot Polos
o Histogenesis dan Klasifikasi Jaringan Otot o Struktur miskroskopis dan Histofisiologi o Hubungan dengan Klinik
o Menjelaskan histogenesis, klasifikasi, dan struktur mikroskopis jaringan otot o Membedakan struktur mikroskopis otot polos, jantung dan rangka o Menjelaskan histofiologi otot polos o Hubungan dengan klinik
9
2
Neuromusk uloskeletal
Jaringan Kartilago
o Histogenesis dan Klasifikasi Jaringan Kartilago o Struktur miskroskopis dan histofisiologi Jaringan Kartilago o Chondrogenesis, regenerasi dan degenerasi Jaringan Kartilago o Hubungan dengan Klinik
o Menjelaskan klasifikasi, struktur mikroskopis, chondrogenensis ke 3 type jaringan kartilago. o Menjelaskan perbedaan dan persamaan ke 3 type kartilago o Menjelaskan struktur dan fungsi sel chondroblast, chondrosit dan chondroklas dan hubungannya dengan memproduksi komponen ekstraselular dan proses chondrogenesis o Menjelaskan regenerasi dan degenerasi jaringan kartilago.
Jaringan Ossa
o Histogenesis dan Klasifikasi Jaringan Ossa o Struktur miskroskopis dan histofisiologi Jaringan Ossa o Osteogenesis, regenerasi dan degenerasi Jaringan Ossa Hubungan dengan Klinik
o Menjelaskan organisasi struktur ossa kompakta dan ossa spongiosa dan perbedaanya o Menjelaskan struktur dan fungsi sel Osteoblas, Osteosit, Osteoklas, hubungannya dengan pembentukan komponen matrix ekstrasel o Menjelaskan proses osteogenesis intramembranosa dan proses osteogenesis endochondralis o Menjelaskan kalsifikasi dalam jaringan Ossa. o Menjelaskan kemampuan remodeling jaringan ossa o Menjelsakan perubahan pada jaringan ossa pada beberapa penyakit o Menjelaskan proses penyembuhan pada fratur jaringan tulang
Jaringan Syaraf
o Histogenesis dan organisasi Jaringan Syaraf o Struktur miskroskopis dan histofisiologi Jaringan Syaraf
o Menjelaskan struktur histologis neuron (badan sel, sitoplasma, prosesus protoplasmatis) o Menjelaskan macam-macam sinapsis dan bentuk sinapsis o Menjelaskan terminasi akhiran saraf o Menjelaskan macam-macam reseptor
10
Jaringan Otot Rangka
o Struktur miskroskopis dan histofisiologi Jaringan Otot Rangka o regenerasi dan degenerasi Jaringan Otot Rangka o Hubungan dengan Klinik
o Menjelaskan peran organela dalam sel otot . o Menjelaskan batasan Sarcomer dan komponennya o Menjelaskan posisi dan peran jaringan pengikat pada jaringan otot rangka o Menjelaskan bagaimana komponen sarcomer dalam kontraksi otot o Menjelaskan myoneural junction dan peran syaraf pada proses kontraksi otot o Menjelaskan struktur muscle spindle dan kontribusinya sebagai reseptor sensoris o Menjelaskan perbandingan dan perbedaan kontraksi pada otot jantung, otot polos dan otot rangka
3
Sistem Sirkulasi
Vaskular Darah Vaskular Lymphe Jantung
o Menjelaskan struktur mikroskopis macam-macam type arteri,vena dan kapillar o Menjelaskan perbedaan struktur arteri, vena dan kapillar dalam sistem kardiovaskular o Menjelaskan struktur mikroskopis jantung o Menjelaskan perbedaan lapisan pada jantung, arteri dan vena. o Menjelaskan tahap kontraksi otot jantung o Menjelaskan histofisiologi bagian-bagian jantung dan kemampuan regenerasi otot jantung o Menjelaskan perbedaan antara otot jantung, otot pols dan otot rangka o Menjelaskan struktur dan komponen diskus interkalatus
11
4
Sumsum Tulang
Sumsum tulang Pembentu kan sel darah
o Struktur mikroskopis o Hemopoesis o Regulasi hemopoesis o Hubungan klinik o Menjelaskan struktur mikroskopis sumsum tulang o Menjelaskan hemopoesis stem cell o Menjelaskan regulasi hemopoesis
5
Organ Limphoid
Jaringan Limphoid Organ Limphoid
o Sel sistem imun o Histofisiologi sel sistem imun o Jaringan limphoid o Thymus o Lymphonodus o Lien o Tonsil
o Menjelaskan berbagai macam mekanisme pertahan tubuh melawan pathogen o Menjelaskan struktur bermacam sel sistem imun dan fungsinya o Menjelaskan struktur dan fungsi sel B dan sel T o Menjelaskan bagaimana system limphatik melawan penyakit, bagaimana bermacam sel dari sistem limphatik bereaksi terhadap benda asing sepeti bakteri, antigen, parasit dan substansi asing lainya o Menjelaskan struktur mikroskopis dan hsitofisiologi Jaringan limphoid, Thymus, Limphonodus, Lien, membedakan struktur dan fungsinya
6
Endocrin
Gld Hypophysis
o Struktur mikroskopis o Histofisiologis o Hubungan klinik
o Menjelaskan organisasi neurohypophysis dan adenohypophysis, o Menjelaskan suplai darah dan peranya dalam fungsi hypophysiis o Menjelaskan struktur mikroskopis dan histofisiologi neurohypophysis, lokasi sel-sel yang memproduksi hormon, regulasi dan aksi tiap hormon tsb o Menjelaskan struktur mikroskopis dan histofisiologis Adenohypophysis, type sel , hormon ang dihasilkan, regulasi oleh hypothalamus dan aksinya dalam tubuh o Menjelaskan kelainan hypophysis pada beberapa penyakit
12
Glandula Thyroid
o Struktur mikroskopis o Histofisiologis o Hubungan klinik
o Menjelaskan struktur mikroskopis gl. Thyroid mekanisme hormon diproduksi, disimpan dan dilepaskan, pengaruhnya di dalam tubuh.
Glandula Parathyroid
o Struktur mikroskopis o Histofisiologis o Hubungan klinik
o Menjelaskan struktur mikroskois gld. Parathyroid, mekanisme hormon diproduksi, disimpan dan dilepaskan, pengaruhnya di dalam tubuh
Glandula Adrenal
o Struktur mikroskopis o Histofisiologis o Hubungan klinik
o Menjelaskan struktur mikroskois gld. Adrenal, mekanisme hormon diproduksi, disimpan dan dilepaskan, pengaruhnya di dalam tubuh
Glandula Pineal
o Struktur mikroskopis o Histofisiologis o Hubungan klinik
o Menjelaskan struktur mikroskois gld. Pineal, mekanisme hormon diproduksi, disimpan dan dilepaskan, pengaruhnya di dalam tubuh
b. Materi Anatomi Pengantar Anatomi Anatomi merupakan dasar dari ilmu kedokteran. Ilmu anatomi membantu para dokter memahami penyakit baik dengan pemeriksaan fisik semata ataupun dengan teknik pencitraan yang canggih. Ruang lingkup anatomi pada dasarnya meliputi struktur yang dapat terlihat secara makroskopis. Karena itu teknik utama anatomi adalah pengamatan dan visualisasi, sehingga tidak semata berdasarkan ingatan daftar istilah bahasa. Pemahaman tentang anatomi memerlukan pemahaman tentang konteks dimana terminologi lebih mudah diingat. Ada tiga pendekatan utama dalam mempelajari anatomi yakni dengan mempelajari anatomi secara region, sistemik, dan klinik, sehingga dapat merefleksikan organisasi tubuh, prioritas, dan kegunaannya. Anatomi regional adalah 13
suatu metode mempelajari anatomi berdasarkan bagian bagian spesifik, utamanya berkaitan dengan pembelajaran laboratorium dengan pendekatan diseksi. Anatomi sistemik adalah metode pembelajaran organ tubuh sebagai suatu sistem yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. Sementara Anatomi klinik menggambarkan aspek struktur tubuh dan fungsi pentingnya berkaitan praktek ilmu kedokteran, kedokteran gigi, dan ilmu kesehatan yang tekait lainnya. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat mengetahui;
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Anatomi Umum Definisi ilmu anatomi Klasifikasi ilmu anatomi Teknik pembelajaran Anatomi Terminologi anatomi Prinsip tata nama anatomi Bidang dan Garis dalam Anatomi Arah dalam anatomi Istilah-istilah lain dalam Anatomi 2 Terminologi anatomikomedical Posisi anatomi, terminologi perbandingan dan hubungan, terminologi lateralitas, terminologi pergerakan. 3 Variasi Anatomi
Embriologi Klinis Pemahaman mengenai perkembangan manusia sejak fase embrio merupakan dasar dalam memahami kehidupan, ilmu pengetahuan, dan kedokteran. Karena cacat lahir merupakan penyebab utama kematian bayi dan disabilitas, dan karena strategi pencegahan baru telah dikembangkan, pemahaman mengenai prinsip-prinsip embriologi merupakan keharusan bagi mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap janin, hingga pada proses perkembangan janin. Embriologi dibagi menjadi dua, yakni Embriologi umum, dan Embriologi Khusus. Embriologi umum mempelajari germ cell jantan dan betina, dan gametogenesis. Sementara, embriologi khusus perkembangan intra uterine secara keseluruhan mempelajari perkembangan jaringan spesifik, mulai dari otot, sampai system. 14
Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat mengetahui;
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Embriologi Umum Proses Gametogenesis Kromosom selama pembelahan Mitosis Tahap-tahap pembelahan mitosis Kromosom Pada pembelahan Meiosis pertama dan kedua Korelasi klinik selama pembelahan Perubahan morfologi selama perkembangan Oogenesis; pematangan pre natal Oogenesis; pematangan pasca natal Spermatogenesis dan tahapannya Korelasi klinis Oogenesis dan Spermatogenesis
2 Embriologi Khusus Transport embrio di rahim, pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, endoderm, hingga terbentuknya fetus. Perkembangan system syaraf, kardiovaskuler, gastrointestinal,integumen, respirasi.
Sistem Muskuloskeletal Sistem Muskuloskeletal terdiri dari sistem muskulus dan skeletal yang menyusun tubuh. Sistem muskulus terdiri atas otot skeletal yang berkontraksi guna memungkinkan gerakan tubuh, dan otot polos atau otot jantung, dan atau mengontrol cairan tubuh dan substansi tertentu. Sistem skeletal terdiri atas tulang, dan kartilago, yang memberi bentuk tubuh, serta memberi perlindungan terhadap organ vital tubuh, dan bersama otot memungkinkan terjadinya suatu gerakan. Sistem artikulasi terdiri atas sendi dan ligamen yang berkaitan, menghubungan bagian tulang, dan memberi tempat dimana gerakan terjadi. Sistem skeletal terbagi atas dua bagian fungsional yakni; skeleton aksial, dan appendicular. Skeleton aksial terdiri atas; tulang kepala, leher, dan trunkus. Sementara skeleton appendicular terdiri atas tulang dari ekstrimitas, termasuk juga tulang penyusun pectoral dan gelang pelvis. Sistem skeletal terdiri atas kartilago dan tulang. Kartilago adalah jaringan konektif bagian dari tulang yang lebih memiliki fleksibilitas. Sementara tulang, merupakan jaringan hidup, konektif keras, dapat berupa tulang kompak, ataupun tulang trabekular. Proporsi 15
perbandingan antara tulang dan kartilago selalu berubah seiring pertumbuhan tubuh. Sistem Otot tersusun atas semua otot penyusun tubuh, yang mayoritasnya berupa otot volunter. Semua otot skeletal tersusun atas satu tipe otot spesifik. Kebanyakan otot lainnya merupakan komponen penting dari organ lain. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat mengetahui;
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sistem Skeletal Klasifikasi tulang Struktur dan Fungsi Tulang Vaskularisasi dan innervasi tulang Proses pembentukan tulang dan perkembangannya Pembagian tulang mausia per regio dan fungsional Axial sceleton dan bagian-bagiannya (Cranium, Collumna vertebralis, rongga dada, sacrum dan coccyx) Appendicular skeleton dan bagian-bagiannya ( Gelang bahu, tulang eksremitas superior, tulang ekstremitas inferior,pelvis ) Sceleton fetal
2 Sendi Definisi sendi Jenis dan klasifikasi sendi Vaskularisasi dan innervasi sendi Korelasi klinis sistem skeletal
3 Otot Klasifikasi otot Bagian-bagian otot Tata nama otot Sifat dan Perlekatan otot Fungsi otot Gerakan otot Otot Skeletal (bentuk, tampilan, dan penamaan otot) Kontraksi dan fungsi otot Vaskularisasi dan Innervasi Otot Otot Jantung, dan Otot polos Otot-Otot per regio, beserta origo dan insertio Vaskularisasi dan innervasi sistem muskuloskeletal
16
Sistem Kardiovaskuler dan Limfatik Sistem sirkulasi mengangkut cairan ke seluruh tubuh; terdiri atas sistem kardiovaskuler dan sistem limfatik. Sistem kardiovaskuler tersusun atas jantung dan pembuluh darah yang bertanggung jawab atas pengangkutan darah. Meski tersebar secara merata ke seluruh tubuh, sistem limfatik tidak nampak dalam kadaver, namun sangat penting dalam pertahanan hidup. Sistem limfatik berperan penting dalam overflow cairan tubuh, drainase, kelebihan cairan jaringan, dan protein plasma pada aliran darah, juga sebagai pengangkut derbis, dari dekomposisi seluler, dan infeksi. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat mengetahui;
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sistem Kardiovaskuler Sirkuit vaskuler Pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) Anatomi Jantung Anatomi permukaan jantung Proyeksi jantung Batas-batas jantung Batas-batas dan komponen mediastinum Permukaan jantung Pembuluh darah yang dapat teraba pada permukaan jantung Bagian-Bagian jantung Ruang-ruang jantung Katup jantung Perikardium Pembuluh darah koroner jantung Vaskularisasi per regio dan per organ
2 Sistem Limfatik Komponen penyusun Sistem Limfe (Pleksus limfatik, pembuluh limfe, limfe, limfonodus, Limfosit, organ limfatik) Organ limfe, antara lain; timus, sum-sum tulang merah, limpa, tonsil, nodul limfoid soliter ataupun agregat yang terdapat pada dinding saluran pencernaan, dan appendikx Pembuluh limfatik, yang tersebar di tiap bagian tubuh, baik superfisial maupun profunda Komponen cairan limfe Komponen sel pada cairan limfe Plexus limfatik 17
Sistem Respiratorius Sistem respirasi memungkinkan penyediaan oksigen ke jaringan dan memindahkan karbondioksida. Untuk memenuhi tujuan tersebut tersedia saluran pernafasan atas dan bawah, serta organ berupa paru-paru yang terdapat dalam ruang thorax. Selain paru-paru, thorax tersusun atas diafragma, dinding thorax, dan tulang costae, kesemua komponen ini memiliki peranan penting dalam upaya dalam memindahkan udara dari dan keluar paru. Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat mengetahui;
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Komponen penyusun sistem respiratorius Fungsi Respirasi Struktur penyusun dan organ respirasi Cavitas nasalis Pharynx Larynx Epiglottis Trachea
2 Cavitas thoracis Dinding thorax Diafragma Cavitas thoracis Paru-paru dan bagian-bagiannya (Bronchus, bronchiolus, alveolus) Sel-sel paru Pleura, struktur, dan bagian-bagiannya Mekanisme pernafasan Kontrol pernafasan Korelasi klinik sistem respirasi
18
VII. METODE PEMBELAJARAN Metode Pembelajaran yang digunakan adalah berdasar pada belajar aktif mandiri dengan prinsip SPICES melalui pendekatan pembelajaran Berdasakan Masalah sebagai metode pengajaran utama, didukung metode pembelajaran lainnya seperti kegiatan terjadawal dan kegiatan mandiri.
a. Kegiatan Terstruktur Terjadwal berupa: i. Kuliah Integrasi (I ntegrated Teaching) 1. Materi kuliah Histologi (14 X 2 X 50 menit) No Dosen Topik Subtopik 1 Yan Effendi Hasjim Kuliah Pengantar Kuliah Pengantar 2 Achmad Azhari Basic Tissue Jaringan Epithel membran dan epithel glandula 3 Zen Hafy Basic Tissue (Continue) Jaringan Pengikat (Embrional, Propria, dan Khusus), Jaringan Otot Polos 4 Achmad Azhari Neuromuskuloskeletal (Continue) Jaringan Kartilago Jaringan Ossa 5 Saihusinsyah Neuromuskuloskeletal (Continue) Jaringan Otot Rangka 6 Saihusinsyah Neuromuskuloskeletal (Continue) Jaringan Syaraf : CNS - PNS 7 Yan Effendi Hasjim Cardiovascular System Vaskular Darah 8 Yan Effendi Hasjim Cardiovascular System (Continue) Vaskular Lymphe 9 Yan Effendi Hasjim Cardiovascular System (Continue) Otot Jantung Jantung 10 Zen Hafy Bone Marrow Sumsum Tulang & Perkembangan sel darah 11 Achmad Azhari Immunology and Infections Imunitas Jaringan Lymphoid 12 Achmad Azhari Immunology and Infections (continue) Organ Lymphoid 13 Zen Hafy Endocrine System Hypophyse Thyroid 14 Zen Hafy Endocrine System (continue) Parathyroid Adrenal Pineal
19
2. Materi kuliah Anatomi (16 X 2 X 50 menit) No Materi Kuliah Lama 1 Introduction of anatomy 100 menit 2 Clinical embryology 100 menit 3 Clinical embryology 100 menit 4 Introduction of bones, cartilage, muscle, joints 100 menit 5 Skeletal of limbs 100 menit 6 Muscle of limbs 100 menit 7 Joints of limbs 100 menit 8 Upper and Lower Airway Associated Structures 1 100 menit 9 Upper and Lower Airway Associated Structures 2 100 menit 10 Chest Wall, chest cavity 100 menit 11 Lungs, pleural cavity 100 menit 12 The heart, pericardium, coronary vessels1 100 menit 13 The heart, pericardium, coronary vessels 2 100 menit 14 Blood vessel of the head, neck, thorax, abdomen, pelvis & perineum 100 menit 15 Blood vessel of the limbs 100 menit 16 The limph vessel and lymph organs 100 menit
ii. Praktikum 1. Materi praktikum Histologi (10 X 120 menit) No Penanggung Jawab Subtopik Preparat Praktikum 1 Achmad Azhari
Jaringan Dasar I Epithel, membran, epithel glandula a. HE 1 : Epitel transisional b. HE 2 : Epitel kuboid simplek c. HE 3: Epitel kolumner simplek d. HE 4: Epitel squamous komplek non kornifikasi e. HE 5: Epitel squamous komplek kornifikasi f. HE 6: Epitel pseudokomplek
2 Zen Hafy
Jaringan Dasar II- III J.P.Embrional, J.P. Propria, J.P.KHUSUS Jaringan Otot Polos a. HDP 1: Jaringan pengikat embrional b. HDP 2: Jaringan pengikat mukosa c. HDP 3: Jaringan pengikat reticulair d. HDP 4: Jaringan pengikat areolair e. HDP 5: Jaringan pengikat adiposa f. HDP 6: Jaringan pengikat padat teratur g. HDP 7: jaringan pengikat padat tidak teratur h. HM 1: Jaringan otot polos
20
3 Saihusinsyah
Sistem Neuromuskulo skeletal I-II Otot Rangka, Syaraf: CNS-PNS, a. HN 3 : Sel motorik b. HN 4 : N. Ischiadicus memanjang c. HN 5 : N. Ischiadicus melintang d. HN 6 : Serabut purkinje e. HN 11 : Corpuscullum traktus paccini f. HM 2 : Otot Lurik
4 Saihusinsyah
Sistem Neuromuskulo skeletal III J.Kartilago, Ossa a. HDC 1 : Kartilago embrional b. HDC 3 : Kartilago hialin c. HDC 4 : Kartilago elastis d. HDC 5 : Kartilago fibrosa e. HDO 1 : Tulang panjang f. HDO 2 : Osteogenesis enchondralis g. HDO 3 : Osteogenesis desmalis
5 Yan Effendi Hasjim Sistem Kardiovaskular I-II Vaskular Darah & Lymphe
a. MCV 1 : Arteriol dan kapiler b. MCV 2 : Arteri dan vena muskularis c. MCV 3 : Aorta d. MCV 5 : Valvula arterioventrikularis
6 Yan Effendi Hasjim Sistem Kardiovaskular III Otot Jantung, Jantung
a. MCV 6 : Cor b. HM 4 : Otot Jantung
7 Achmad Azhari Sistem Imun- Infeksi I Jaringan dan organ Limphoid
a. MOL 3 : Limfonodus b. MOL 4 : Lien
8 Achmad Azhari S. Imun-Infeksi II Jaringan dan organ Limphoid
a. MOL 5 : Tonsil palatina b. MGL 4 : Thymus
9 Zen Hafy
S. Endokrin I-II Hypophyse Thyroid Parathyroid Adrenal Pineal
a. MGL 1 : Glandula suprarenalis b. MGL 2 : Glandula tiroid dan paratiroid c. MGL 3 : Hypophysis cerebri
10 Desy Wulansari Inhal (persiapan ujian)
Semua preparat
21
2. Materi praktikum Anatomi (12 X 120 menit) No Materi Praktikum Lama 1 Musculosceletal of superior extremities 1 120 menit 2 Musculosceletal of superior extremities 2 120 menit 3 Musculosceletal of inferior extremities 1 120 menit 4 Musculosceletal of inferior extremities 2 120 menit 5 Upper and Lower Airway Associated Structures 1 120 menit 6 Upper and Lower Airway Associated Structures 2 120 menit 7 Chest Wall, chest cavity, lungs, pleural cavity 1 120 menit 8 Chest Wall, chest cavity, lungs, pleural cavity 2 120 menit 9 The heart, pericardium, coronary vessels 1 120 menit 10 The heart, pericardium, coronary vessels 2 120 menit 11 Blood vessel of the head, neck, thorax, abdomen, pelvis & perineum 1 120 menit 12 Blood vessel of the head, neck, thorax, abdomen, pelvis & perineum 2 120 menit
iii. Tutorial 1. Skenario A Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan, mengeluhkan rasa kesemutan, di ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanannya sejak 2 bulan yang lalu. Rasa kesemutan tersebut, terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar. Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya. Ia juga menyatakan kesulitan untuk melakukan bebrapa aktivitas menggunakan tangan kanan, seperti mengancing baju, menyisir rambut, dsb. Selebihnya, ia menyatakan merasa sehat, dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher o Mekanisme anatomik apa untuk kondisi ini? o Bagaimana mekanisme histologis yang mungkin terjadi pada pasien ini?
Tujuan Pembelajaran 1. Mampu menjelaskan struktur-struktur yang membentuk dan melintasi terowongan karpal 2. Mampu menjelaskan lintasan, cabang-cabang, dan otot yang dipersarafi oleh N. Medianus pada lengan bawah dan tangan 22
3. Mampu menjelaskan daerah kulit yang disuplai oleh N. Medianus pada tangan 4. Mampu menjelaskan lintasan N. Ulnaris pada pergelangan tangan ketika saraf ini berhubungan dengan terowongan karpal 5. Mampu menjelaskan aspek histologis dari kemungkinan degenerasi jaringan konektif akibat stress mekanik berulang 6. Mampu menjelaskan mekanisme histologis kompressi syaraf berkaitan jaringan neuromuskuloskeletal
2. Skenario B Ny. OSTE, 48 tahun, pegawai administrasi suatu perusahan swasta berkembang, datang ke Klinik Dokter Keluarga untuk konsultasi kesehatan. Ibu ini mengeluh sering sakit pinggang bawah menahun sejak 3 tahun yang lalu, nyeri semakin terasa sejak satu tahun belakangan. Nyeri tidak menjalar, tidak dipengaruhi oleh mobilitas, berkurang atau hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa obat. Ibu ini tidak pernah mengalami trauma di daerah pinggang, tidak menderita penyakit tertentu, kurang aktivitas fisik, tidak sedang mengkonsumsi obat dalam jangka lama. Ny. OSTE sejak 1 tahun tidak lagi mengalami haid. Dia pernah melakukan pemeriksaan densitas tulang gratis yang diadakan oleh perusahaan obat tertentu dan hasilnya dinyatakan bahwa massa tulangnya mengalami penurunan, dia dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung glucosaminoglican, mengkonsumsi vit D dan vit C dosis tinggi dan banyak minum susu calsium tinggi dan makan dengan kandungan protein cukup
Pada pemeriksaan fisik didapat: tinggi badan 158 cm, berat badan 51 kg, punggung skoliosis ringan Pemeriksaan labor sederhana didapat: darah rutin dalam batas normal urine rutin dalam batas normal kimia darah: Ca, alkalium phosphatase, asam urat normal kadar progesteron rendah
23
Pemeriksaan rontgen: Tulang Belakang Lumbosacral: densitas tulang menurun homogen ringan, cortical menuipis ringan, tidak ada crush fraktures. Kata kunci: nyeri menahun tidak dipengaruhi mobilitas fisik, masa tulang, menopause
Sasaran Pembelajaran: 1. Memahami Anatomi Collumna Vertebralis Lumbosacral 2. Memahami Histologi struktur tulang compakta dan spongiosa 3. Memahami Histofisiologi jaringan ikat tulang
b. Kegiatan Terstruktur Tak Terjadwal berupa: i. Diskusi kelompok secara mandiri ii. Tugas (Assignment)
c. Kegiatan Tak Terstruktur Tak Terjadwal berupa: i. Belajar mandiri
VIII. JADWAL PEMBELAJARAN Terlampir
24
IX. EVALUASI Sistem penilaian mahasiswa di FK Unsri terdiri dari 2 jenis yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. 1. Penilaian formatif Penilaian formatif bertujuan untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian formatif merupakan penilaian yang menentukan seorang mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian akhir dan atau dapat digunakan dalam penentuan nilai akhir dengan porsi yang minimal. Aspek prioritas pada penilaian formatif berturut- turut adalah afektif, psikomotor, dan kognitif. Penilaian formatif dilakukan dengan pengamatan dan umpan balik pendidik terhadap mahasiswa pada proses kuliah integrasi, tutorial, praktikum, dan keterampilan klinis/skill lab. Komponen penilaian formatif pada masing-masing proses pembelajaran adalah sebagai berikut a) Kuliah Terintegrasi Kehadiran: minimal 60% dari seluruh jumlah kuliah yang ada dan terlaksana di dalam suatu blok. Mahasiswa yang tidak mencapai kehadiran minimal dengan alasan apapun maka tidak dapat mengikuti ujian MCQ. b) Daftar Tilik Tutorial Daftar tilik tutorial adalah instrumen penilaian afektif yang dilakukan oleh tutor terhadap proses tutorial yang dilakukan mahasiswa. Tutor akan memberikan umpan balik kepada mahasiswa. Hasil penilaian daftar tilik tutorial merupakan penilaian formatif yang akan mempengaruhi penilaian sumatif. c) Kehadiran Tutorial Kehadiran minimal 85% dari seluruh proses diskusi kelompok tutorial terjadwal (diskusi tahap I, tahap II). Untuk diskusi pleno persentase kehadiran 85%. Jika mahasiswa tidak mencapai kehadiran minimal, maka nilai daftar tilik tutorialnya tidak dapat dijadikan sebagai bagian dari komponen penilaian sumatif. d) Penilaian Respon Praktikum Proses kegiatan mahasiswa dalam praktikum akan dinilai oleh dosen pembimbing praktikum dengan penilaian respon praktikum. Bentuk penilaian dapat dalam bentuk pre- dan post-test, ataupun hasil kegiatan praktikum. Penilaian akan dilakukan oleh pembimbing praktikum. Bentuk penilaian respon praktikum berupa 25
layak atau tidak layak. Mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian OSPE bila dinyatakan tidak layak oleh Bagian pelaksana praktikum. e) Kehadiran Praktikum Kehadiran praktikum harus 100% dari seluruh praktikum yang diselenggarakan Bagian Ilmu Kedokteran Dasar. Jika mahasiswa tidak mencapai ketentuan kehadiran tersebut maka tidak dapat mengikuti ujian Objectives Structured Practical Examination (OSPE).
Keringanan diberikan kepada mahasiswa karena alasan tertentu tidak dapat menghadiri proses pembelajaran sebesar 10% diluar kehadiran minimal seperti tercantum di atas. Alasan tertentu tersebut adalah: 1) Sakit, yang dilengkapi dengan surat keterangan sakit dari dokter klinik Unsri atau RSMH 2) Kematian orang tua, saudara kandung, suami/istri, anak dibuktikan dengan surat keterangan kematian 3) Melahirkan, dibuktikan dengan surat keterangan melahirkan 4) Mendapat tugas resmi kegiatan ilmiah dan bakti sosial mahasiswa dan dilengkapi dengan surat tugas Dekan FK Unsri
2. Penilaian Sumatif Penilaian sumatif merupakan penilaian akhir dari pembelajaran di blok dengan tujuan menilai hasil pencapaian mahasiswa untuk kemudian menentukan tingkatan kompetensi yang telah dicapai. Penilaian sumatif dilaksanakan secara menyeluruh terhadap aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Penilaian sumatif dilakukan dengan cara menghitung semua nilai kuantitatif aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada satu blok tertentu
26
Jenis dan Instrumen Penilaian Sumatif
*Ujian MCQ akan dilaksanakan minimal 2 kali untuk setiap blok, yaitu MCQ yang menilai pencapaian kuliah dan MCQ yang menilai pencapaian tutorial
3. Pembobotan Nilai Ranah Pembelajaran No Komponen yang Dinilai Metode Instrumen Bobot 1 Pengetahuan dan Pemahaman Ujian Tulis materi Histologi dan materi Anatomi MCQ I (2X ujian) 30% 2 Aplikasi dan Landasan berfikir klinis (medical reasoning) Presentasi Kasus MCQ II (Skenario) 25% 3 Ketrampilan medis dasar Praktikum materi Histologi dan Anatomi OSPE (2X ujian) 25% 4 Tutorial Observasi Check List 10% 5 Praktikum Anatomi dan Histologi Ujian tulis praktikum Pre/post-test 10%
Ranah Pembelajaran Jenis Penilaian Instrumen Penilaian Tujuan Kognitif Tertulis MCQ* Menilai pengetahuan pada berbagai tingkatan kognitif dari kuliah dan tutorial. OSPE Menilai pencapaian pengetahuan dari pengalaman praktikum Nilai pre- & post- test praktikum Psikomotor Observasi OSCE Menilai tingkat keterampilan dalam melakukan suatu prosedur standar yang pernah dilakukan pada Skill lab Afektif Observasi -Daftar tilik tutorial -Daftar tilik Skill Lab Menilai pencapaian afektif/sikap mahasiswa terhadap proses pembelajaran 27
X. STAFF PENGAJAR BLOK Ketua Blok : Dr. Tri Suciati, M.Kes Sekretaris Blok : Dr. Wardiansyah Narasumber : Dr. Yan Effendi Hasjim, DAHK Dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc Dr. Irwan
No Nama Dosen Bagian Alamat Kontak 1 Dr. Yan Effendi Hasjim, DAHK Histologi 08127819174 2 Dr. Achmad Azhari, DAHK Histologi 08127106830 3 Dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc Anatomi 08127103033 4 Dr. Erial Bahar, MSc Anatomi 087897577779 5 Dr. Saihusinsyah Nawawi, DAHK Histologi 081373438484 6 Dr. Irwan Anatomi 08127800097 7 DR. Dr. Zen Hafy, S.Ag, M.Biomed Histologi 0818118608 8 Dr. Legiran, M. Kes Anatomi 08127811705 9 Dr. Indri Seta Septadina, M. Kes Anatomi 081271637785 10 Dr. Tri Suciati, M. Kes Anatomi 081373479094 11 Dr. Wardiansyah Anatomi 08197862426 12 Dr. Desy Wulansari Histologi 081273989913 13 Dr. Veny Larasati Histologi 081278310008 14 Dr. Rulan Adnindya Anatomi 085273987447 15 Dr. Putri Zalika Kesuma Anatomi 08981150991
28
XI. DAFTAR RUJUKAN 1. Snell SR: Clinical Anatomy by Sistem 2. Drake R.L, Vogl W, Mitchell: Grays Anatomy for students. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2005
3. Moore K.L, Agnk A.M.R : Essensial Clinical Anatomy, 2 nd ed, Lippincot, Williams & Wilkins 2002 4. Baileys Textbook of Histology. Sixteenth ed. The Williams & Wilkins Company, Baltimore; 1967 5. Bloom & Fawcett : A Textbook Of Histology. Twelfth ed. Chapman and Hall, New York; 1994 6. De Fiore M. : Atlas of Human Histology. Fiveth ed. Libreria El Ateneo Ed. Buenos Aires-Argentina; 1986 7. Gartner Leslie P. Color Textbook of Histology, Third ed. Sounders ; 2006 8. Junqueira L. Carlos : Basic Histology. Sixt Ed. Applrton & Lange, Connecticut; 1989
29
XII. LAMPIRAN Jadwal Pembelajaran (untuk tahun ajaran 2012/201)
JADWAL BLOK 5 TAHUN AJARAN 2012-2013 (TENTATIF) Angkatan 2012
DAY/ DATE REGULER NON REGULER TIME CONTENT LECTUR ER PLA CE TIME CONTENT LECTUR ER PLA CE WEEK 1 Monday 07.30-08.20 Kuliah Pendahuluan Blok 5 WAR
07.30-08.20 Kuliah Pendahuluan Blok 5 TSA
17-Des-12 08.30-10.10 Introduction to anatomy MBA 08.30-10.10 Introduction to musculoskeletal system IRW 10.20-12.00 Introduction to musculoskeletal system IRW 10.20-12.00
13.30-15.10 Skeletal of upperlimb TSA 13.30-15.10 Introduction to anatomy MBA Tuesday 07.30-09.10
07.30-09.10 Pengantar Histologi YEH
18-Des-12 09.20-11.00
09.20-11.00 Histologi: Jaringan epitel membran dan epitel glandula DWS 11.10-12.50 Pengantar Histologi YEH 11.10-12.50 Skeletal of upperlimb TSA
13.30-15.10 Histologi: Jaringan epitel membran dan epitel glandula DWS 13.30-15.10
Wednesda y 07.30-09.10 Muscle of upperlimb TSA
07.30-09.10 Skeletal of lower limb IRW
19-Des-12 09.20-11.00 Skeletal of lower limb IRW 09.20-11.00 Muscle of upperlimb TSA 11.10-12.50 Histologi: Jaringan tulang dan tulang rawan YEH 11.10-12.50 Heart and pericardium 1 MBA 13.30-15.10
13.30-15.10 Histologi: Jaringan tulang dan tulang rawan YEH Thursday 07.30-09.10 Histologi: jaringan pengikat dan otot polos ZH
07.30-09.10 Collumna vertebralis ISS/WAR
20-Des-12 09.20-11.00 Histologi: sumsum tulang dan perkembangan sel darah ZH 09.20-11.00 Muscle of lower limb IRW 11.10-12.50 Muscle of lower limb IRW 11.10-12.50 Histologi: jaringan pengikat dan otot polos ZH 13.30-15.10
13.30-15.10 Histologi: sumsum tulang d perkembangan sel ZH 30
darah Friday 07.30-09.10 Heart and pericardium 1 MBA