You are on page 1of 25

1

Metabolik Endokrin

Ahmed Haykal Hilman
10.2008.160
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
Email : airmatrix2003@yahoo.com


PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan makanan untuk tumbuh dan
bertahan hidup. Namun pada kenyataannya, manusia makan tidak hanya untuk kedua hal
diatas. Tujuan lain manusia makan salah satunya adalah untuk hiburan atau memenuhi
selera, serta yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menjaga kesehatan.
Jika pada tiga dekade lalu, pandangan masyarakat mengenai orang yang sehat adalah
yang berat badannya cukup dan terlihat gemuk dan berisi. Lain halnya dengan pandangan
masyarakat sekarang. Pada periode ini, masyarakat telah mengetahui bahwa orang yang
gemuk justru memiliki potensi penyakit yang beraneka ragam. Saat ini, sebagian besar
masyarakat telah paham mengenai indikator orang sehat. Hal ini didukung dengan
naiknya tingkat kesadaran pendidikan masyarakat dan juga semaikn mudahnya akses
informasi.
Masalah gizi masyarakat Indonesia saat ini adalah mengenai kekurangan dan kelebihan
gizi. Salah satu cara mengatasi permasalahan gizi ini, baik yang kekurangan atau
kelebihan gizi, adalah dengan melaksanakan pola makan sehat dan pemenuhan menu
serta gizi seimbang.


2
ISI

Karbohidrat

Fungsi karbohidrat bagi manusia antara lain :
1. Sumber energi utama, 1 gr karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
segera sebagian disimpan sebagi glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringn lemak.

2. Pemberi rasa manis pada makanan, karbohidrat memberi rasa manis pada
makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis
yang sama. Fruktosa adalah gula paling manis.

3. Penghemat protein, bila karbohidrat tidak mencukupi, maka protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi.

4. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan tubuh menurun.

5. Komponen struktural sel, karbohidrat ikut menyusun membran sel tubuh manusia.

Sumber karbohidrat adalah padi-padian dan gula. Hasil oleh bahan-bahan ini adalah
bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sumber karbohidrat yang
banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,
singkong, talas dan sagu.

3
Metabolisme karbohidrat
a. Glukosa
- Glikolisis
Merupakan proses di mana glukosa diubah menjadi energi. Dapat
berlangsung baik secara aerob maupun anaerob, namun pada anaerob
menghasilkan laktat. Proses glikolisis memerlukan serangkaian enzim
yang semuanya terletak di sitosol. Tahapan glikolisis adalah sbb (gambar
1) :
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
heksokinase atau glukokinase.
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa
isomerase, dan diikuti reaksi fosforilasi oleh fosfofruktokinase untuk
membentuk fruktosa 1,6 bifosfat (enzim regulator).
Fruktosa 1,6 bifosfat dipecah menjadi gliseraldehid 3-fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat oleh aldolase. Kedua molekul tsb dapat saling
terkonversi oleh enzim fosfotriosa isomerase.
Gliseraldehid 3-fosfat dioksidasi menjadi 1,3-bisfosfogliserat oleh
gliseraldehid 3-fosfat dehidrogenase (dihambat oleh iodoasetat).
1,3-bisfosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat kinase di mana juga menghasilkan ATP.
3-fosfogliserat mengalami isomerasi menjadi 2-fosfogliserat oleh
fosfogliserat mutase
2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase,
dimana enolase dihambat oleh fluorida. Enol piruvat yang tersisa
akan segera diubah menjadi piruvat yang jauh lebih stabil. Pada
keadaan aerob, piruvat diserap ke dalam mitokondria.
Pada keadaan anaerob, Piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat
yang dikatalisis oleh laktat dehidrogenase.
Hasil dari proses glikolisis adalah= -2 + (2x3) + (2x2) + (2x2) = 8 ATP.

4



- Oksidasi piruvat menjadi Asetil-KoA
Dalam jalur ini, piruvat dioksidasi menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di
dalam mitokondria sel. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim piruvat
dehidrogenase. Piruvat dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu
asetil-koA dan NADH. Enzim ini diatur melalui fosforilasi kinase
sehingga aktivitasnya menurun, dan akan meningkat kembali apabila
melalui defosforilasi oleh suatu fosfatase. Kinase diaktifkan oleh
peningkatan rasio [ATP]/[ADP], [asetil-koA]/[koA], dan
[NADH]/[NAD
+
].
Gambar 1. Glikolisis
5
Hasil dari tahap ini adalah= (2x3) = 6 ATP.

- Siklus Asam Sitrat (SAS) / Tricarbocilic Acid (TCA)
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir metabolisme.
Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino
dimetabolisir menjadi asetil-KoA. Proses ini bersifat aerob yang
memerlukan oksigen sebagai oksidan terakhir dari koenzim-koenzim yang
tereduksi.
Proses siklus asam sitrat adalah sbb (gambar 5):
a. Asetil-KoA dan oksaloasetat membentuk sitrat dikatalisis oleh sitrat
sintase.
b. Sitrat mengalami isomerasi menjadi isositrat oleh akonitase (akonitat
hidratase).
c. Isositrat mengalami dehidrogenasi menjadi alfa-ketoglutarat oleh
enzim isositrat dehidrogenase.
Gambar 4. Pengaturan
PDH
6
d. Alfa-ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif oleh enzim alfa-
ketoglutarat dehidrogenase menyebabkan terbentuknya suksinil-
koA.
e. Suksinil-koA diubah menjadi suksinat oleh suksinat tiokinase.
f. Suksinat menjadi fumarat dengan enzim suksinat dehidrogenase.
g. Fumarat menjadi malat dengan cara dihidrolisis oleh fumarase.
h. Malat diubah menjadi oksaloasetat oleh malat dehidrogenase.




1 siklus menghasilkan 12 ATP untuk 1 molekul asetil-koA.
Gambar 5. Siklus asam sitrat
7
- Jalur pentosa fosfat (Pentose Hexose Pathway/PPP)
Dikenal juga sebagai Hexose Monophosphate Pathway, merupakan
sebuah jalur metabolik oksidatif yang terletak di sitoplasma dan dimulai
dari glukosa 6-fosfat. Reaksi ini menghasilkan 2 prekursor jalur anabolik:
NADPH+H
+
(untuk biosintesis asam lemak) dan ribosa 5-fosfat
(biosintesis nukleotida).

- Glukoneogenesis
Merupakan pembentukan glukosa atau glikogen dari molekul non-
karbohidrat. Substrat utamanya adalah asam-asam amino glukogenik,
laktat, gliserol, dan propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan
glukoneogenik utama.

- Glikogenolisis dan glikogenesis
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa, di hati dan otot.
Glikogenesis meningkat setelah makan dan menurun saat puasa atau lapar.
Fungsi glikogen otot : sumber glukosa untuk glikolisis di otot. Fungsi
glikogen hati : simpanan glukosa untuk darah. Glikogenolisis adalah
pemecahan glikogen menjadi glukosa.

Tahapan glikogenesis adalah sbb (gambar 7):
a. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat.

8



b. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi
dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir
oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.

c. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang
dikenal sebagai glikogenin.
d. Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1 4 untuk
membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.
Gambar 7. Glikogenesis
9
e. Branching enzymememindahkan bagian dari rantai 1 4 pada rantai
yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1 6 sehingga
membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan
tumbuh dengan penambahan lebih lanjut pada ikatan 1 4 dan 1 6
lainnya.

Pada glikogenolisis, untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari
glikogen diperlukan enzim glikogen fosforilase. Enzim ini spesifik untuk
proses fosforolisis rangkaian 1 4 glikogen untuk menghasilkan glukosa
1-fosfat. Enzim lain, glukan transferase, memindahkan tiga segmen
glukosa dari empat segmen dan meninggalkan satu glukosa pada cabang.
Kemudian, satu molekul glukosa pada cabang tersebut yang tersisa akan
dilepaskan menjadi molekul glukosa bebas oleh debranching enzyme.

b. Fruktosa
Di hati, fruktosa mengalami glikolisis yang lebih cepat. Fruktokinase
mengkatalisis fosforilasi fruktosa menjadi fruktosa 1-fosfat dalam hati,
ginjal, dan usus. Fruktosa 1-fosfat dipecah menjadi D-gliseraldehida dan
dihidroksiaseton fosfat oleh aldolase B yang terdapat di hati dan juga
berfungsi dalam memecah fruktosa 1,6-bifosfat pada glikolisis. D-
gliseraldehida memasuki memasuki proses glikolisis dengan mengalami
fosforilasi menjadi gliseraldehid 3-fosfat oleh triokinase.

c. Galaktosa
Senyawa ini mudah diubah menjadi glukosa di hati. Galaktokinase
mengatalisis fosforilasi galaktosa dengan menggunakan ATP. Galaktosa 1-
fosfat bereaksi dengan uridin difosfat glukosa membentuk uridin difosfat
galaktosa dan glukosa 1-fosfat oleh galaktosa 1-fosfat uridil transferase,
sedangkan reaksi sebaliknya dikatalisis oleh uridin difosfat galaktosa 4-
epimerase di mana reaksi ini memerlukan NAD
+
sebagai koenzim. Uridin
difosfat glukosa kemudian bergabung dengan glikogen. Akibat uridin
10
difosfat 4-epimerase, glukosa dapat diubah menjadi galaktosa guna
membentuk laktosa pada air susu.

d. Gula amin
Glukosa dapat diubah menjadi glukosamin untuk membentuk
glikosaminoglikan dengan cara mengubah fruktosa 6-fosfat pada glikolisis
menjadi glukosamin 6-fosfat menggunakan amidotransferase yang
mengambil donor amin dari glutamin. Glukosamin 6-fosfat akan diproses
lebih lanjut menjadi UDP-glukosamin atau UDP-N-asetilglukosamin untuk
membentuk glikosaminoglikan, atau dapat juga menjadi asam sialat dengan
penambahan fosfoenol piruvat. Glukosamin 6-fosfat juga dapat diperoleh dari
pengikatan fosfat pada glukosamin.

Protein

Fungsi Protein
1. Pertumbuhan, protein tubuh secara bergantian pecah dan disintesis kembali.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon tiroid, epinefrin, insulin
adalah protein, begitu juga dengan enzim.
3. Mengatur keseimbangan air, keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui
sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
4. Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH
tetap konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral
(pH 7,35-7,45).
5. Mengangkut zat-zat gizi, protein memegang peranan esensial dalam mengangkut
zat-zat gizi dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari
darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
6. Sumber energi, protein menghasilkan energi sebesar 4 kkal/g.

11
Sumber Protein adalah bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik,
seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang
kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe serta kacang-kacangan lainnya.

Metabolisme protein
Asam alfa-amino akan mengalami katabolisme yang pada manusia akan menghasilkan
urea sebagai produk akhirnya melalui 4 tahap:
a. Transaminasi (gambar 9)
Semua asam amino protein dapat mengalami transaminasi kecuali lisin,
treonin, prolin, dan hidroksiprolin. Proses ini berlangsung reversibel dengan
bantuan vitamin B6. Enzim yang berperan dalam proses ini adalah alanin-
piruvat aminotransferase dan glutamat-alfa-ketoglutarat
aminotransferase yang mengatalisis pemindahan gugus amin ke piruvat
(membentuk alanin), atau ke alfa-ketoglutarat (membentuk glutamat).
Glutamat adalah satu-satunya asam amino yang mengalami deaminasi
oksidatif dengan laju yang cukup tinggi.

b. Deaminasi oksidatif glutamat (gambar 10)
Merupakan pemindahan gugus amin dari glutamat menggunakan glutamat
dehidrogenase sehingga menjadi alfa-ketoluglutarat, di mana reaksi ini
memerlukan koenzim NAD
+
dan terjadi di hati. Reaksi ini reversibel, sehingga
bila dibalik, reaksi ini berperan dalam biosintesis asam amino dari famili
glutamat.
Gambar 9. Transaminase
Gambar 11. Deaminasi oksidatif
12
c. Transpor amonia
Amonia dapat dihasilkan dari aktivitas bakteri usus, atau melalui deaminasi
glutamat atau glutamin dan asparagin. Amonia akan dilepaskan ke hati
(terutama) dan ginjal oleh enzim-enzim dehidrogenase yang melalukan
deaminasi oksidatif. Sedangkan pada ginjal, amonia akan dikonjugasikan
membentuk garam amonium sebagai mekanisme kompensasi terhadap
asidosis.

d. Siklus urea (gambar 12)
- Siklus diawali dengan kondensasi CO
2
, amonia, dan ATP untuk
membentuk karbamoil fosfat oleh karbamoil fosfat sintase I
mitokondria.
- Karbamoil fosfat berikatan dengan ornitin matriks mitokondria
menggunakan L-ornitin transkarbamoilase membentuk sitrulin.
- Sitrulin bereaksi dengan aspartat membentuk argininosuksinat oleh
argininosuksinat sintase.
- Argininosuksinat diuraikan oleh argininosuksinase menghasilan arginin
dan fumarat, di mana fumarat akan memasuki siklus asam sitrat sedangkan
arginin akan dihidrolisis oleh arginase hati menjadi urea dan mebentuk
kembali ornitin.
13


Lemak

Fungsi Lemak
1. Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g)
2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya berbagai
bahan yang masuk dan keluar sel.
3. Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.
4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar, misalnya: suhu, luka (infeksi).
5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat)
Gambar 12. Siklus urea
14
6. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal vitamin
A, D, E dan K) dalam aliran darah untuk keperluan metabolisme.

Sumber Lemak terbagi menjadi 2, yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati
berasal dari bahan makanan tumbuhan sementara lemak nabati dari hewan termasuk telur,
susu.

Metabolisme lemak
a. Asam lemak jenuh-tak jenuh dan eikosanoat
- Oksidasi asam lemak jenuh
Oksidasi beta asam lemak
Terjadi di mitokondria, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu
dengan adanya ATP dan koenzim A serta enzim asil-koA sintetase
(tiokinase) menjadi asil-koA. Proses lebih lanjut adalah sbb:
Asil-koA (atau asam lemak bebas) akan diubah oleh karnitin
palmitoiltransferase-I menjadi asilkarnitin yang mampu
menembus membran dalam mitokondria. Tiap asilkarnitin yang
masuk akan diimbangi oleh karnitin yang keluar menggunakan
enzim karnitin-asilkarnitin translokase. Asilkarnitin kemudian
bereaksi dengan koA yang dikatalisis oleh karnitin
palmitoiltransferase II sehingga asil-koA dibebaskan dalam
matriks mitokondria

Terjadi pemutusan tiap 2 karbon dari molekul asil-koA-beta yang
dimulai dari ujung karboksil, yaitu diantara atom karbon alfa dan
beta, dimana unit 2 karbon yang terbentuk adalah asetil-koA.

Oksidasi omega asam lemak
Oksidasi dimulai pada ujung dari asam lemak, dengan hidroksilasi
yang menghasilkan asam lemak dengan 2 gugus karboksil yang dapat
15
mengalami beta-oksidasi dari kedua ujungnya sampai mencapai asam
dikarboksilat C6 atau C8 yang kemudian akan diekskresikan dalam
bentuk ini melalui urin.
3


- Oksidasi asam lemak tak jenuh
Terjadi melalui modifikasi jalur oksidasi beta, di mana terjadi
pengurangan 2 ATP dari oksidasi beta pada asam lemak jenuh untuk setiap
ikatan rangkap yang dimiliki.

- Metabolisme eikosanoat
Arakidonat dan beberapa asam lemak tak jenuh ganda C20 lainnya
menghasilkan eikosanoid (prostaglandin/PG, tromboksan/TX,
leukotrien/LT, lipoksin/LX).

b. Triasil gliserol
Triasil gliserol merupakan lipid utama dalam timbunan lemak dan di dalam
makanan. Peran senyawa ini adalah transport dan penyimpanan lipid.
- Sintesis triasil gliserol
Diawali dengan senyawa gliserol 3-fosfat yang dibentuk dari gliserol oleh
enzim gliserol kinase. Selanjutnya, gliserol 3-fosfat akan berikatan
dengan 2 molekul asil-koA (hasil pengaktifan asam lemak) membentuk
fosfatidat (1,2-diasilgliserol fosfat) yang berlangsung dalam 2 tahap yang
dikatalisis oleh gliserol 3-fosfat asiltransferase dam 1-asilgliserol-3-
fosfat asiltransferase. Fosfatidat diubah oleh fosfatidat fosfohidrolase
dan diasilgliserol asiltransferase (DGAT) menjadi 1,2-diasilgliserol dan
pada akhirnya membentuk triasil gliserol.

- Katabolisme triasil gliserol
Triasilgliserol harus dihidrolisis oleh lipase menjadi unsur pokoknya yaitu
asam lemak dan gliserol sebelum dapat dikatabolisme lebih lanjut, di mana
sebagian besar proses ini terjadi di jaringan adiposa disertai pembebasan
16
asam lemak bebas ke dalam plasma tempat asam-asam ini berikatan
dengan albumin serum, dan gliserol kembali ke hati untuk diubah menjadi
dihidroksiaseton fosfat dan memasuki jalur glikolisis atau
glukoneogenesis.

c. Benda keton dan etanol
- Ketogenesis (gambar 13)
Enzim-enzim utama yang bertanggung jawab dalam pembentukan badan
keton terutama berkaitan dengan mitokondria. Dua molekul asetil-koA
yang terbentuk dari oksidasi beta menyatu membentuk asetoasetil-koA
(merupakan bahan awal ketogenesis). Asetoasetil-koA akan berkondensasi
dengan asetil-koA lainnya menggunakan 3-hidroksi-3-metilglutaril-koA
sintase (HMG-koA sintase) membentuk 3-hidroksi-3-metilglutaril-koA.
Selanjutnya HMG-koA liase akan menyebabkan lepasnya 1 asetil-koA
dari HMG-koA dan menyisakan asetoasetat bebas.





Gambar 13. Ketogenesis
17
- Metabolisme etanol (gambar 14)
Kebanyakan etanol akan dioksidasi oleh alkohol dehidrogenase
membentuk etanal (asetaldehida). Oksidasi lebih jauh akan membentuk
asetat, menggunakan enzim asetaldehida dehidrogenase. Asetat lalu
akan diubah menjadi asetil-koA dibantu oleh asetat-koA ligase
menggunakan ATP.





d. Kolesterol
- Sintesis kolesterol
Berlangsung di luar mitokondria dan melalui tahap-tahap sbb:
Sintesis mevalonat
Dua molekul asetil-koA akan mengalami kondensasi menjadi
asetoasetil-koA oleh enzim tiolase. Asetoasetil-koA akan mengalami
kondensasi dengan asetoasetil-koA lainnya menggunakan HMG-koA
Gambar 14. Metabolisme etanol
18
sintase membentuk HMG-koA dan direduksi membentuk mevalonat
oleh NADPH dan HMG-koA reduktase.
Mevalonat membentuk unit isoprenoid aktif.
Pembentukan skualen dari 6 unit isoprenoid.
Skualen dikonversi menjadi lanosterol oleh enzim skualen epoksidase
Lanosterol dikonversi menjadi kolesterol

- Ekskresi kolesterol
Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol
atau asam (garam) empedu. 7alfa-hidroksilasi adalah tahap regulatorik
pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu dikatalisis oleh
7alfa-hidroksilase (merupakan monooksigenase dan perlu NADPH dan
sit450).

Metabolisme Mineral

a. Kalsium. Merupakan mineral dengan jumlah terbanyak dalam tubuh.
Diperlukan untuk simpanan di matriks tulang dan gigi supaya tetap kokoh,
Jika asupan per hari kurang dari 250 mg, 70% dari asupannya akan diserap,
terutama di jejunum namun juga di ileum dan kolon.
b. Fosfor. Merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh. Dapat berupa
fosfat organik seperti ATP, AMP, ADP, kreatin fosfat. Fosfor berfungsi
sebagai komponen tulang dan gigi bersama kalsium, pembentukan bagian sel
(fosfolipid), pelepasan energi dari karbohidrat dan lemak, membantu absorbsi
karbohidrat dari usus halus, dan membantu mempertahankan keseimbangan
asam-basa tubuh.
c. Zat besi. 0,5-1 gram besi disimpan dalam bentuk ferritin dan haemosiderin
dalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Kadar plasma ferritin merupakan
indikator kadar simpanan besi. Besi berfungsi untuk pembentukan
19
hemoglobin, terdapat dalam pigmen myoglobin otot, serta penting sebagai
konstituen banyak sistem enzim.
d. Yodium. Merupakan konstituen dari tiroksin (T4) dan triodotironin (T3)
yang disekresi glandula tiroid yang berfungsi mengendalikan aktivitas
jaringan, kecepatan metabolisme, dan integritas jaringan penyambung, serta
perkembangan sistem saraf fetus pada trimester pertama kehamilan.
e. Natrium. Terutama ditemukan dalam plasma darah dan cairan sekeliling
jaringan. Penting dalam pengaturan tekanan osmotik serta penghantaran
impuls saraf, kontraksi otot, transport aktif, dan keseimbangan asam-basa.
f. Kalium. Ginjal memainkan peranan penting dalam mengatur konsentrasi
kalium dalam tubuh. Buah dan sayur merupakan sumber utama kalium,
begitu pula dengan pisang dan jus buah serta kopi.
g. Air. Merupakan 65-70% dari total berat tubuh. Asupan konstan air sangatlah
penting. Tanpa asupan air, organism akan mati hanya dalam waktu beberapa
hari saja.

Metabolisme Vitamin

Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup,
oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.

1. Vitamin larut lemak
a. Vitamin A
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K

2. Vitamin larut air
a. Vitamin C
b. Vitamin B1 (Tiamin)
c. Vitamin B2 (Riboflavin)
20
d. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
e. Vitamin B12 (Kobalamin)

Hormon

Insulin
Insulin dibentuk di jaringan endokrin pankreas yang disebut Pulau Langerhans, terutama
oleh sel pancreas.

Insulin bersifat anabolik dengan meningkatkan simpanan glukosa,
asam amino, dan asam lemak. Insulin ini mempunyai efek menurunkan kadar glukosa,
asam amino, dan asam lemak dalam darah, serta mendorong penyimpanan nutrien-nutrien
tersebut. Insulin bekerja dengan meningkatkan glikogenesis menghambat glikogenolisis.

Glukagon
Glukagon juga dibentuk di jaringan endokrin pankreas (Pulau Langerhans), akan tetapi
oleh sel pancreas.

Glukagon merupakan hormon yang bersifat katabolik. Kerja
glukagon berlawanan dengan insulin. Glukagon memobilisasi glukosa, asam lemak, dan
asam amino dari penyimpanannya ke dalam darah. Efek glukagon dengan cara
peningkatan glikogenolisis dan glukoneogenesis di hati. Efek glukagon pada protein akan
meningkatkan lipolisis, menurunkan sintesa trigliserida sehingga meningkatkan produksi
keton di hati.


Growth Hormone (Hormon Pertumbuhan)
Growth hormone (GH) dihasilkan oleh kelenjar hipofisis pars anterior. Pengaturan
hormone ini dipengaruhi oleh GHRH (growth hormone releasing hormone) dan GHIH
(growth hormone inhibiting hormone). GH bekerja di hati dengan efek meningkatkan
glukoneogenesis dan glikogenesis. Kelebihan hormon ini pada anak-anak dapat
menyebabkan gigantisme dan kekurangan produksi hormon ini dapat menyebabkan
dwarfisme.
21
Kortisol
Kortisol merupakan suatu hormone golongan glukokrtikoid yang disintesa oleh korteks
adrenal zona fasikulata.

Pengaturan sekresi kortisol dipengruhi oleh hormone ACTH
(Adenocorticotropin hormone) yang dirangsang oleh CRH (Corticotropin releasing
Hormon). Kortisol merupakan hormone yang sangat penting dalam metabolisme
karbohidrat. Pemberiannya dapat meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenesis.

Epinefrin
Hormon epinefrin disekresikan oleh medula adrenal sebagai akibat dari rangsangan yang
menimbulkan stress dan perasngsangan simpatis. Epinefrin meningkatkan proses
glikogenolisis dan glukoneogenesis di dalam hepar serta otot karena stimulasi enzim
fosforilase.

Hormon Tiroid
Hormon Tiroid dibentuk oleh sel folikel kelenjar tiroid dalam bentuk T
3
(triodotironin)
dan T
4
(tiroksin). Sekresis hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamus (TRH)- hipofifis
anterior(TSH)- tiroid. Hormon tiroid meningkatkan metabolisme karbohidrat yaitu
dengan meningkatkan proses glikolisis.

Diet Pola Makan

Konsep Dasar Menu Seimbang
Pengertian Menu
Menurut Almatsier (2009), menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh
seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari-hari. Menu seimbang adalah menu yang
terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
22
Pola Menu Empat Sehat Lima Sempurna
Pola menu empat sehat lima sempurna digali dari pola menu yang sesungguhnya
telah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat nusantara. Pada umumnya, menu makan di
Indonesia terdiri dari makanan sebagai berikut:
1. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang: nasi, jagung, ubi jalar, singkong,
sagu, talas, serta hasil olahan seperti mie, bihun, dan lain-lain.
2. Lauk untuk memberi rasa nikmat, sehingga makanan pokok yang pada
umumnya mempunyai rasa netral menjadi lebih terasa enak:
a) Lauk hewani: daging ayam, daging sapi, telur, ikan, kerang, dan lain-lain.
b) Lauk nabati: kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti, kacang kedelai,
kacang hijau, kacang tanah, tahu, tempe, oncom.
3. Sayur untuk memberi rasa segar: sayur dari daun-dauan, umbi-umbian, kacang-
kacangan, dan lain-lain.
4. Buah untuk mencuci mulut: pisang, jeruk, pepaya, mangga, dan lain-lain.

Susu mengandung protein bernilai gizi tinggi dan zat-zat esensial lain dalam bentuk
yang mudah dicerna dan diserap. Kelebihan inilah yang membuat susu dimasukkan
sebagai unsur kelima bagi orang-orang yang relatif membutuhkan lebih banyak protein
seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Pedoman Umum Gizi Seimbang
PUGS memuat tiga belas pesan dasar yang diharapkan dapat digunakan masyarakat
luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur menu makanan sehari yang seimbang dan
aman. Ketigabelas pesan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan yang memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber Karbohidrat dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak & minyak sampai 1/4 dr kebutuhan energy.Konsumsi lemak
dan minyak dalam makanan sebaiknya 15-25% dari kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beryodium. Kekurangan yodium pada tahap lanjut dapat
menyebabkan penyakit gondok.
23
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Pembentukan hemoglobin (Hb) atau sel darah
merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia.
7. Berikan ASI
8. Biasakan makanan pagi
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya. 2 liter atau 8 gelas sehari.
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
11. Hindari minum-minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Dalam PUGS, pengelompokan bahan makanan disederhanakan, berdasarkan tiga
fungsi utama zat-zat gizi yaitu; 1) sumber energi, 2) sumber zat pembangun. 3) dan
sumber zat pengatur.

Ketiga golongan bahan makanan tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut
dengan urut-urutan menurut banyaknya bahan tersebut digunakan dalam hidangan sehari.


24
PENUTUP


Untuk dapat tumbuh kembang dan melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-
hari, seseorang memerlukan energi dan nutrisi yang didapat melalui makanan. Menurut
sumber energi yang dapat diperoleh, makanan dapat digolongkan menjadi 3 kelas
makanan utama (makronutrien), yaitu karbohidrat, lipid (lemak), dan protein.
Akan tetapi, tidak sedikit orang, terutama di Indonesia, yang berada di dalam garis
kemiskinan mengalami kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan energinya. Banyak
orang yang tidak memdapatkan asupan makanan hingga berhari-hari sehingga mengalami
suatu keadaan yang disebut dengan starvasi. Starvasi adalah suatu keadaan dimana terjadi
kekurangan asupan energi dan unsur unsur nutrisi essensial yang diperlukan tubuh dalam
beberapa hari sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan proses
metabolisme unsur-unsur utama di dalam tubuh.










25
DAFTAR PUSTAKA

1. Robert KM, Daryl KG, Peter AM, Victor WR. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.h.141-313.
2. Sediaoetama AD. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian rakyat:
2008.h.31-95.
3. Harjasasmita. Ikhtisat biokimia dasar B. Jakarta: FKUI 2003.
4. Barker HM. Nutrition and Diet Etics for Health Care 10
th
edition. London: Churcil
Livigstone 2002.
5. Sherwood L. Human physiology : from cells to system. Belmont: Thomson
brooks/cole 2007.
6. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC 2002.

You might also like