Proses pada hakikatnya dinamakan suatu pengolahan atau suatu perencanaan (Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Depdiknas 1997.8). Proses juga dapat diartikan karakteristik semua manusia. Karena semua manusia terlibat dalam proses-proses universal tertentu. Seperti halnya kita memerlukan air, udara dan makanan untuk kelangsungan hidup, begitu pula semua manusia dengan kecerdasan normal menjalani tingkat-tingkat atau tipe-tipe tertentu pembelajaran. ( Prinsip pembelajaran Bahasa H. Doglas Bro!n "##8.1"$).Sedangkan %agne berupaya menjelaskan secara global bagaimana orang mengindra, menyaring, menyimpan dan mengingat informasi dalam delapan jenis pembelajaran !agne. "anusia pada umumnya membangun hubungan-hubungan stimulus-respons dan digerakkan oleh imbalan dan hukuman.Kita semua terlibat dalam asosiasi, penyimpanan makna dan hafalan, transfer, generalisasi, dan interferensi. Semua orang memiliki semacam bakat untuk mempelajari bahasa kedua, yang bisa tergambar dalam proses pembelajaran verbal tertentu. Kita semua mempunyai, dalam proporsi yang berlainan, kemampuan untuk melipatgandakan kecerdasan. #roses adalah karakteristik semua manusia. %a&a adalah sebuah istilah yang merujuk kepada kecondongan atau kesukaan yang konsisten dan agak tahan lama didalam diri seseorang. !aya juga dapat diartikan karakteristik umum kerja inte lektual yang berkenaan dengan $nda sebagai individu , dan yang membedakan $nda dari orang lain. Strategi adalah metode khusus untuk mendekati masalah atau tugas, langgam-langgam operasi untuk meraih tujuan tertentu, rancangan tersusun untuk mengendalikan dan memanipulasi tertentu. %&ford ' (hrman ( )**+, h.+) mendefinikan srategi pembelajaran bahasa kedua sebagai tindakan, perilaku, langkah, atau teknik spesifik yang dipakai oleh murid untuk meningkatkan pembelajaran mereka sendiri. GAYA PEMBELAJARAN Skehan (1991'h."88( mendefinisikan gaya pembelajaran sebagai sebuah kecenderungan umum, sukarela atau tidak , untuk melakukan pemrosesan informasi dalam sebuah cara tertentu,. INDEPENDENSI BIDANG Independensi bidang artinya kemampuan dimana $nda melihat sebuah item atau faktor tertentu yang relevan di sebuah bidang, yang tersusun atas item-item yang mengacaukan. Depedensi bidang artinya kecenderungan untuk tergantung, pada bidang total sehingga bagian-bagian yang melekat dalam bidang itu tidak mudah dikenali. %a&a bebas bidang ()idak )erpengarh *ingkngan(' ata +ield independent (,I( l memungkinkan $nda membedakan bagian-bagian dari suatu keseluruhan, berkonsentrasi pada sesuatu ( semisal membaca di stasiun kereta yang gaduh (. -etergantngan bidang ()erpengarh *ingkngan( atau field dependent (-.) $nda melihat gambar keseluruhan, pemandangan yang lebih luas, konfigurasi umum dari sebuah problem,ide, atau peristi/a. dependensi.independensi bidang ata +ield independen/e.dependen/e (,ID( ( 0itkin ' !oodenough, )*+)1 0itkin, )*23 ) adalah sifat yang relative stabil pada usia de/asa. DOMINASI OTAK KIRI-KANAN KARAKTERISTIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN (diadaptasi dari )orran/e' 198#( Dominasi otak kiri ( cerdas intelektual) Dominasi otak kanan(kreatif) 4ntelektual 4ntuitif 4ngat nama 4ngat /ajah "erespon intruksi verbal dan penjelasan(auditif) "erespon intruksi yang diperagakan (visual) "encoba secara sistematis ' dengan kontrol "encoba secara acak dan tidak terlalu "enahan diri "embuat penilaian objektif "embuat penilaian subjektif 5erencana dan terstruktur "engalir dan spontan "enyukai informasi tertentu yang pasti "enyukai informasi tak pasti yang sulit dipahami #embaca analitis #embaca yang membuatsintesis ( kreatif) "engandalkan bahasa dalam berfikir dan "engandalkan citra saat berfikir dan mengingat "enyukai bicara dan menulis "enyukai gambar dan objek bergerak "enyukai tes pilihan ganda "enyukai pertanyaan terbuka 5ak pintar menafsir bahasa tubuh #intar menafsir bahasa tubuh 6arang menggunakan metafora Sering menggunakan metafora 7ondong pada pemecahan masalah 7ondong pada pemecahan masalah secara logis secara intuitif TOLERANSI - AMBIGUITAS !aya ini membahas sejauh mana $nda secara kognitif bersedia menerima ide atau dalil yang bertentangan sistem kepercayaan atau struktur pengetahuan $nda sendiri. 8eberapa orang misalnya, relatif berpikiran terbuka dalam menerima idiologi, kejadian, 2 dan fakta yang berla/anan dengan pandangan mereka sendiri. "ereka adalah sosok toleran ambiguitas, yang sanggup mempertimbangkan dan bahkan menyerap dalil-dalil yang berla/anan. %rang lain, yang berpikiran lebih tertutup dan dogmatis, cenderung menolak item-item yang berla/anan atau bahkan sedikit tidak sejalan dengan sistim mereka. .alam intoleransi ambiguitas tersebut, mereka ingin melihat semua dalil bisa dimasukan kedalam organisasi kognitif mereka, jika tidak dalil ini ditolak. REFLEKTIVITAS DAN IMPULSIVITAS Replekt! adalah sebuah gaya dalam menja/ab sebuah pertanyaan atau membuat keputusan yang lebih lambat dan penuh perhitungan. Sedang "p#ls! adalah dimana seseorang membuat tebakan cepat atau untung-untungan. .avid (/ing ()**9) merujuk dua gaya yang terkait dengan dimensi reflektifitas:impulsifitas (;:4) < gaya-gaya sistematis dan intuitif. !aya intuitif menyiratkan pendekatan pertaruhan dengan basis firasat,, dan orang mungkin melakukan beberapa pertaruhan berturut-turut sebelum sebuah solusi diraih. #emikir Sistematis condong menimbang semua segi dalam semua masalah, menghindari semua jebakan, dan, setelah refleksi panjang, mengajukan solusi. Sudah ditemui bah/a anak-anak yang reflektif cenderung membuat kesalahan lebih sedikit dalam membaca ketimbang anak-anak implusif ( Kagan, )*2=) . %rang implusif biasanya pembaca yang lebih cepat , dan akhirnya menguasai, permainan menebak psikolinguistik, (goodman, )*9>). #ada studi lain (Kagan, pearson, ' 0elch, )*22) penalaran induktif lebih efektif pada orang yang reflektif, yang menyarankan bah/a orang yang reflektif secara umum bisa memetik manfaat lebih dari situasi pembelajaran induktif. 8eberapa studi mengaitkan (;:4) dengan pembelajaran bahasa kedua. .oron ()*9?), menjumpai diantara sampelnya mengenai pembelajaran de/asa (S@ di $merika Serikat, bah/a murid reflektif lebih lambat tetapi lebih akurat saat membaca ketimbang murid implusif. .alam studi lain tentang murid de/asa (S@, $braham ()*+)) menyimpulkan bah/a refleksi terkait sedikit saja dengan performa pada tugas pengoreksian kesalahan. GAYA VISUAL, AUDITORIS, DAN KINESTESIS Pe"$el%&%r 's#%l condong menyukai tabel, gambar, dan informasi garafis lainya. Pe"$el%&%r A#(tors lebih senang mendengar ajaran dan audiotape. .an pe"$el%&%r K)estess memperlihatkan kesukaan pada demonstrasi dan aktivis fisik yang melibatkan penggerakan tubuih. .alam sebuah studi tentang pembelajar de/asa (S@, 6oy ;eid ()*+9) menemukan beberapa perbedaan umum yang penting dalam gaya visual dan auditoris. .engan menggunakan kuesioner tentang diri sendiri, para subjek menilai kecondongan mereka. 3 #ara murid menilai pernyataan seperti Ketika saya membaca instruksi, saya mempelajarinya lebih baik, dan Saya belajar lebih banyak ketika saya membuat gambar saat studi, dengan skala lima poin mulai dari sangat setuju, sampai sangat tidak setuju,. 5emuan penelitian tentang gaya-gaya pembelajaran menggarisba/ahi pentingnya mengenali berbagai kecondongan pembelajar. Aamun para guru harus mengambil pendekatan yang hati-hati. $da masalah dalam pengukuran kecondongan gaya (biasanya dengan kuesioner tentang diri sendiri) ( (hrman ' @eaver, 3>>?). -akta bah/a gaya pembelajar mme/akili pendekatan yang lebih disukai ketimbang sifat-sifat dasar yang tak bjsa berubah memiliki arti bah/a pembelajar bisa beradaptasi keberbagai konteks dan situasi. .an gaya merupakan cerminan, jika bukan produk langsung, latar belakang budaya seseorang (0intetgerst, .e7apua, ' 4tBen, 3>>)1 %&ford ' $nderson, )**=). OTONOMI, KEMAF*UMAN, DAN TINDAKAN 5iga konsep yang berkaitan tersirat dalam setiap pemikiran tentang peran gaya dan strategi dalam pembelajaran bahasa kedua < otonomi, kemafhuman, dan tindakan (autonomy, a/areness, and action). 5iga $, perkembangan pembelajar kian penting saja dalam tahun-tahun terakhir, terutama dengan meningkatnya penekanan pedagogis atas pengajaran bahasa yang berpusat pada pembelajar (0enden, 3>>?). #roses pengembangan kesadaran otonomi di dalam diri pembelajar mensyaratkan penggunaan (kadang kala penemuan) strategi-strategi, seperti yang dengan sangat bagus diperlihatkan (0enden, )**3). #ersoalannya, seberapa banyak murid yang tahu banyak tentang proses pembelajaran bahasa, atau tentang kiat-kiat jitu, dalam keberhasilan memperoleh sebuah bahasa tambahan, dengan bantuan penelitian otonomi (Schmenk, 3>>=1 #alfreymen, 3>>?1 8enson ' 5oogoog, 3>>31 8enson, 3>>)1 7otterall ' 7rabbe, )***1 8enson ' Coller, )**91 #ennycook, )**91 #emberton, )**21 ;iley, )**+) program dan kursus bahasa semakin menekankan kepada murid tentang pentingnya memulai sendiri dan bertanggung ja/ab atas pembelajaranya sendiri. 8elakangan ini beberapa kursus bahasa memberikan kesempatan kepada pembelajar menjadi paham apa sesungguhnya pembelajaran bahasa dan apa yang mereka bisa lakukan agar menjadi pembelajar yang lebih baik. Kini, dengan latar belakang penelitian kemafhuman dan penggugahan kesadaran,, program-program bahasa mena/arkan lebih banyak kesempatan bagi pembelajar untuk mengembangkan sebuah kemafhuman metakognitif atas proses berlanjut pembelajaran mereka. 5erkait dengan konsep otonomi adalah tuntutan kepada pembelajar untuk menjadi mafhum akan proses pembelaran mereka sendiri. $pakah $nda ingat kursus bahasa asing pertama yang $nda ambilD Sampai sejauh mana guru $nda atau buku teks membantu $nda menyadari apa sesungguhnya pembelajaran itu D $pakah $nda dita/ari aktivitas- aktivitas yang bakal membantu proses pembelajaran $nda sendiriD Entuk membantu $nda menaksir kekuatan dan kelemahan $nda sendiriD "enyarankan strategi-strategi yang memungkinkan membantu $nda menjadi lebih berhasil. 4 $pa yang kita pelajari dari studi-studi tersebut adalah bah/a pembelajar bisa benar-benar mengambil manfaat dari meningkatnya kemafhuman atas proses pemblajaran mereka sendiri. $, terakhir dalam bagian ini benar-benar pengingat untuk semuanya bah/a kemafhuman saja tanpa t)(%k%) (a/tion( adalah relative tak akan berguna. 8egitu para pembelajar menjadi paham akan kecenderungan, gaya, dan kekuatan serta kelemahan mereka, mereka bisa mengambil langkah tepat dalam bentuk berbagai strategi yang tersedia bagi mereka. 5idak semua stategi tepat bagi semua pelajar. Seorang pembelajar yang misalnya, sudah menyadari bah/a dirinya toleran ambiguitas dengan gaya otak kanan pasti tak akan membutuhkan rangkaian stategi untuk membuka diri, bersikap tenang dalam mempelajari bahasa yang sulit, atau melihat gambar utuhnya. Stategi semacam itu secara alami sudah berjalan. Aamun, pembelajar yang sebaliknya-intoleran terhadap ambiguitas, analistis, berfikir linier- jelas dapat memetik manfaat dari kamafhumannya akan kecondongan-kecondongan tersebut dan dari pengambilan langkah strategi yang tepat. Folec, )*9* mendefinisikan otonomi pembelajar adalah kemampuan untuk melakukan pembelajaran bagi diri sendiri. @ahirnya gerakan otonomi pembelajar dalam bidang pengajaran bahasa kedua didorong oleh perubahan focus pengajaran dari focus pada pengetahuan tentang system bahasa sasaran kepada pengembangan keterampilan berbahasa. #enggunaan bahasa untuk komunikasi memerlukan negosiasi makna dan kemampuan untuk mengatasi situasi dengan berbagai informasi yang tidak terduga sebelumnya. .engan demikian pembelajar harus mampu berinteraksi dengan orang lain secara mandiri. .engan kata lain, ia harus banyak melakukan interaksi secara otonom. #engembangan kemmpuan berkomunikasi semacam ini tidak dapat diajarkan di dalam kelas. Gang perlu diberikan di kelas, di samping materi kebahasaan, adalah keterampilan dan strategi-strategi untuk menghadapi situasi-situasi komunikasi di luar kelas. $lasan lain, khususnya untuk pembelajar de/asa di perguruan tinggi, berkaitan dengan peningkatan populasi mahasis/a yang diikuti dengan peningkatan jenis kebutuhan, gaya, dan minat belajar mahasis/a. "engajar mereka secara kelompok tidak selalu cocok dengan cirri kebutuhan mereka. "enumbuhkan otonomi pembelajar merupakan model pemecahan masalah yang efesien. $pa cirri pokok otonomi pembelajar dalam pengajaran bahasa keduaD %tonomi pembelajar mengandung tiga dimensi pokok (8roady dan Kenning, )**2). #ertama, pembelajar diasumsikan memiliki tanggung ja/ab penuh terhadap semua aspek yang terkait dengan pembelajaran dirinya. 5anggung ja/ab menyangkut keputusan tentang belajar serta pelaksanaan keputusan tersbut. Kedua, otonomi mengandung makna pembelajaran tanpa guru. .engan kata lain mandiri. .an ketiga, pembelajar memiliki banyak pilihan sumber pembelajaran, yang dapat dipilih oleh pembelajar sesuai dengan dirinya. 5 STRATEGI 7hamot (3>>=, h.))3) mendefinisikan strategi adalah sebagai prosedur-prosedur yang memudahkan sebuah tugas pembelajaran , strategi seringkali bersifat sadar dan di gerakan oleh tujuan,. $da dua jenis strategi pemerolehan bahasa kedua, pertama str%te+ pe"$el%&%r%) yang terkait dengan masukan H dengan pemrosesan, penyimpanan, dan penerimaan, yaitu memasukan pesan dari orang lain. Kedua str%te+ ko"#)k%s yang berhubungan dengan keluaran artinya bagaimana kita cara produktif mengungkapkan makna, dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada yang lain. STRATEGI BELAJAR Startegi belajar dipersepsi dan diartikan secara berbeda-beda. $da yang menggambarkan srategi belajar sebagai sifat, tingkah laku yang tidak teramati, atau langkah nyata yang diamati. %&ford mendefinisikan srategi belajar sebagai tingkah laku atau tindakan yang dipakai oleh pembelajar agar supaya pembelajar bahasa lebih berhasil, terarah dan menyenangkan. (%&ford, )*+*.3?=). pemberian yang yang diberikan %&ford lebih bersifat pembuatan yang diamati, /alaupun pengertian tersebut dapat pula mencakup tindakan kognitif yang tidak teramati. 8ro/n ()*+9) menekankan konsep belajar sebagai tingkah laku yang tidak teramati didalam diri pembelajar. 8ro/n membedakan antara stategi belajar (learning strateg&( daIn strategi komunikasi (/ommni/ation strateg&(. Strategi belajar berkaitan dengan pemrosesan, penyimpanan, dan pengambilan (retrie0al( masukan pemerolehan bahasa1 sedang strategi komunikasi berkanaan dengan keluaran pemerolehan bahasa ( bagaimana menyatakan arti dan bertindak tentang apa yang telah diketahui atau dianggap telah diketahui ). Strategi belajar juga dibagi kedalam tiga kategori utama, str%te+ "et%ko+)t!, str%te+ ko+)t!, (%) str%te+ soso%!ekt!, Str%te+ "et%ko+)t! suatu istilah yang digunakan dalam teori pemrosesan informasi untuk menunjukan fungsi eksekutif, artinya strategi yang melibatkan perencanaan belajar, pemikiran tentang proses pembelajaran yang sedang berlangsung, pemantauan produksi dan pemahaman seseorang, dan evaluasi pembelajaran setelah sebuah aktivitas selesai (#urpura,)**9). Str%te+ Ko+)t! lebih terbatas pada tugas-tugas pembelajaran spesifik dan melibatkan pemanfaatan yang lebih langsung terhadap materi pembelajaran itu sendiri. 6 Str%te+ Soso%!ekt! berkenaan dengan aktivitas mediasi social dan interaksi dengan yang lain. STRATEGI KOMUNIKASI (7hamot, 3>>=1 $nderson, 3>>=1 "c.onough, )***1 .orney, )**=1 ;ost ' ;oss, )**)1 8ialystok, )**>1 8ongaerts ' #oulisse, )*+*1 %&ford ' 7rookall, )*+*) mendefinisikan str%te+ ko"#)k%s sebagai 1ren/ana.ren/ana &ang sepertin&a sadar ntk meme/ahkan apa &ang menjadi masalah dalam peraihan sebah tjan komnikati+ tertent2. STRATEGI PENG*INDARAN - A'o(%).e Str%te+es/ #enghindaran adalah sebuah strategi komunikasi laBim yang bisa dipecah kedalam beberapa subkategori. 6enis yang paling umum dari strategi penghindaran adalah pe)+0)(%r%) s)t%kss atau leksk%l didalam kategori semantik. #ertimbangan percakapan berikut antara seorang pembelajar dan penutur asli. #embelajar < I lost m& road #enurur asli < 3o lost &o road4 #embelajar < 5h'6. I lost. I lost got lost. Si pembelajar menghindari item leksikal road sepenuhnya, karena tak bisa memikirkan kata !a& pada saat itu, Pe)+0)(%r%) Fo)olo+s seperti kasus mitra tenis saya yang berkebangsaan 6epang yang menghindari kata rall& (karena kesulitan fonologisnya) dan memilih bilang 1 hit the ball2. 6enis penghindaran secara langsung adalah pe)+0)(%r%) topk, dimana seluruh topic percakapan (katakanlah, pembicaraan tentang kejadian kemarin jika bentuk lampau tidak familiar) mungkin dihindari sepenuhnya. #ara pembelajar berhasil memikirkan cara-cara kreatif untuk menghindari topik< mengganti subjek, berpura-pura tak mengerti (cara klasik menghindar dari menja/ab pertanyaa), tak menja/ab sama sekali, atau terlihat menghentikan pesan ketika sebuah pemikiran menjadi terlalu sulit untuk diungkapkan. STRATEGI KOMPENSATORIS #ara pembelajar tingkat a/al, misalnya biasanya mengingat beberapa frase atau kalimat tertentu tanpa menanamkan pengetahun dari komponem-komponem frase itu. #otongan potongan bahasa yang diingat ini, dikenal sebagai pol% t)++%l p%k%, sering ditemui dibuku saku frase bilingual, yang mendaftar ratusan kalimat untuk berbagai keadaan< 8erapa FarganyaD, .imana 5oiletnyaD, Saya tak bicara bahasa 4nggris, Saya tak memahamimu,. -rase-frase semacam ini diingat melalui hafalan untuk dipakai sesuai dengan konteks mereka. Al0 ko(e adalah penggunaan bahasa pertama atau ketiga didalam aliran /icara bahasa kedua. Seringkali alih kode secara ba/ah sadar berlangsung antara dua pembelajar mahir 7 dengan bahasa pertama yang sama, tetapi, da1lam kasus semacam ini , ia biasanya bukan sebagai strategi kompensatoris. Str%te+ ko"pe)s%)tors adalah permintaan tolong langsung, sering diistilahkan "e)+%)(%lk%) otort%s (appeal to authority). #embelajar bisa, jika macet pada kata atau frase tertentu, langsung minta tolong kepada pembicara mahir atau guru untuk mengungkapkan yang dimaksud ( 1ho! do &o sa& 666.42(. atau mereka mungkin melontarkan sebuah penebakan dan kemudian minta verifikasi dari pembicara mahir akan ketepatan upaya tersebut. PEMBELAJARAN BERBASIS STRATEGI Sebagian besar kerja peneliti dan guru atas penerapan strategi pembelajaran maupun komunikasi di ruang kelas telah dikenal secara umum sebagai pe"$el%&%r%) $e$%ss str%te+ atau strategies.based instr/tion (S84) ( "c .onough, )***1 7ohen, )*++), atau sebagai pelatihan strategi pembelajar. 7ohen ()**+) suka menyebutnya SS84, 7 st&les and strategies.based instr/tions H untuk menekankan kaitan produktif antara gaya dan strategi. #ada saat kita menjadikan kelas bahasa milieu efektif untuk pembelajaran, makin tampak jelas bah/a mengajari pembelajar bagaimana caranya belajar, merupakan unsure yang sangat krusial. 0enden ()*+=) anralain menjadi orang pertama yang menyatakan bah/a strategi pembelajaran adalah kunci bagi otonomi pembelajaran, dan salah satu tujuan penting pengajaran bahasa semestinya adalah mendorong otonomi tersebut. 7hamot (3>>=, h. )3?) menyimpulkan bah/a 4ntruksi (ksplisit jauh lebih efektif ketimbang sekadar meminta murid menggunakan satu atau lebih strategi, cara ini juga memupuk metakognisi H kemampuan murid untuk memahami pemikiran dan proses pembelajaran mereka sendiri,. l.. Mengelompokkan A. Menciptakan 2. Mengasosiasikan / mengelaborasi Pertalian mental 3. Menempatkan kata-kata baru ke dalam sebuah konteks l. Menggunakan gambar B. Menggunakan 2. Pemetaan semantik l. Strategi memori Citra dan bunyi 3. Memakai kata-kata kunci 4. Menghadirkan kembali bunyi di Memori C. Mengkaji l. Pengkajian terstruktur dengan baik D. Bertindak l. Memakai respons atau sensasi fisik 2. Memakai teknik mekanis 8 l. Mengulang A. Berlatih 2. Berlatih secara formal dengan System bunyi dan penulisan ll.Strategi kognitif 3. Mengenali dan menggunakan Formula dan pola 4. Rekombinasi 5. Berlatih secara wajar B. Menerima dan l. Menangkap gagasan dengan cepat Mengirim pesan 2. Menggunakan sumber-sumber untuk menerima dan mengirim pesan l. Menalar secara deduktif C. Menganalisis 2. Menganalisis ekspresi dan menalar 3. Membuat analisis perbandingan (lintas bahasa) 4. Menerjemahkan 5. Mentransfer D. Menciptakan Struktur bagi l. Mencatat Masukan dan 2. Merangkum Keluaran 3. Membuat hightlight. lll.Strategi kompensasi A. Menebak secara l. Menggunakan petunjuk bahasa Cerdas 2. Menggunakan petunjuk yang lain l. Beralih ke bahasa ibu B. Mengatasi 2. Mencari pertolongan keterbatasan 3. Menggunakan gerak tubuh atau dalam bicara dan gestur menulis 4. Menghidnari komunikasi sebagian atau seluruhnya 5. Memilih topik 6. Menyesuaikan atau menepat- Nepatkan pesan 7. Membentuk kata 8. Menggunakan penyampaian tak Langsung (circumlocution) atau sinonim 9 STRATEGI Tidak langsung : Strategi Metakognitif, Afektif, dan Sosial l. Merangkum dan mengaitkan dengan materi yang sudah di ketahui A. Merangkum dan mengaitkan dengan 2. Memperhatikan materi yang sudah 3. Menunda produksi wicara untuk diketahui fokus mendengar l. Mencari tahu tentang pembelajaran bahasa B. Mengatur dan l. Strategi menata 2. Mengorganisir Metakognitif pembelajaran vanda 3. Menetapkan maksud dan tujuan 4. Mengidentifikasi maksud sebuah Tugas bahasa mendengar/membaca /berbicara/menulis penuh arti) 5. Merencanakan sebuah tugas bahasa 6. Mencari kesempatan berlatih C. Mengevaluasi l. Memantau diri Pembelajaran 2. Evaluasi diri Anda l. Menggunakan relaksasi progresif A. Mengurangi menarik napas dalam atau meditasi II Strategi Afektif kecemasan Anda 2. Menggunakan musik 3. Menggunakan bahasa B. Menyemangati l. Membuat pernyataan positif diri 2. Mengambil resiko secara bijak 3. Menghargai diri sendiri l. Mendengarkan tubuh Anda C. Mengukur suhu 2. Menggunakan daftar periksa emosional Anda 3. Menulis sebuah catatan harian pembelajaran bahasa 4. Mendiskusikan perasaan Anda dengan orang lain III Strategi kompensasi A. Mengajukan l. Meminta klarifikasi atau verifikasi pertanyaan 2. Meminta koreksi A. Berkooperasi l. Berkooperasi dengan yang lain l0 dengan yang lain 2. Berkooperasi dengan pengguna Mahir bahasa baru C. Berempati l. Mengembangkan pemahaman dengan orang lain budaya 2.Mawas pada pemikiran dan perasaan orang lain #elaksanaan efektif S84 di kelas bahasa melibatkan beberapa langkah dan pertimbangan < ()) mengenali gaya dan strategi potensial pembalajar1 (3) menyertakan S84 ke dalam kursus dan kelas bahasa komunikatif1 (?) menyediakan asisten ekstra kelas untuk para pembelajar. KONEKSI KELAS 5emuan penelitian < @iteratur penelitian memperlihatkan kian banyak bukti bah/a kemafhuman atas gaya dalam derajat tertentu bernilai bagi pembelajar bahasa. #enelitian tentang gaya dan strategi (7hamot, 3>>=) sangat kuat mendukung pembelajar menjadi sadar akan kecondongan, kekuatan, dan kelemahan mereka, dan selanjutnya menyarankan bah/a mereka perlu membedakan antara gaya-gaya yang bermanfaat bagi mereka dan gaya-gaya yang mungkin bertentangan dengan mereka. 4mplikasi #engajaran< 4nstruksi berbasis strategi (S84) kian berhasil ketika uru membantu pembelajar tak hanya menjadi paham terhadap gaya dan kecondongan mereka, tetapi juga pada tindakan dengan basis kepahaman itu. .alam cara apa $nda telah dibantu oleh seorang guru (atau melalui upaya $nda sendiri) untuk menjadi sadar atas kekuatan dan kelemahan pembelajaran bahasa $ndaD 5indakan (strategi) apa yang bisa anda ambil untuk menggandakan kekuatan dan menutup kelemahan $ndaD Mengenali Gaya dan Strategi Pembelajar 8eberapa pilihan tersedia untuk membantu pembelajar mengenali gaya, kecondongan, kekuatan, dan kelemahan mereka sendiri. "etode yang paling laBim adalah kuesioner pengecekan diri sendiri di mana pembelajar merepons berbagai petanyaan, biasanya dalam skala setuju dan tidak setuju. Survei analisis !aya dari %&ford ()**=) dan 4ndikator !aya #embelajaran dari 0intergerst, .e7apua, danCerna (3>>3) mena/arkan contoh klasik mengenai bagaimana mengarahkan pembelajar mengenali kecondongan gaya mereka sendiri. Kuesioner serupa bisa dijumpai dalan Strategies +or S//ess karya 8ro/n (3>>3), sebuah panduan mandiri untuk pembelajar bahasa 4nggris. Gang disebut belakangan megnambil pola kuesioner di 8agan =.3., yang meminta pembelajar memilih poin di antara dua kutub pada sebuah rentangan yang menggambarkan keadaan dirinya. $lat yang banyak dipakai oleh pembelajar untuk mengenali strategi adalah .aftar Stratei untuk #embelajaran 8ahasa atau Strateg& In0entor& +or *angage *earning (S4@@) dari %&ford ()**>a), sebuah kuesioner yang sudah diujikan di banyak negara dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. $da => item S4@@, dibagi dalam enam kategori, yang masing-masing menghadirkan sebuah kemungkinan strategi (misalnya, Saya memakai rima untuk mengingat kata-kata baru bahasa 4nggris.,) yang harus memberi tanda oleh responden pada skala lima poin dari saya tidak pernah demikian, sampai saya selalu demikian,. "engenali strategi-strategi yang disukai pembelajar, dalam satu hal, ll merupakan langkah logis untuk membuat daftar strategi. 8egitu kecondongan gaya dikenali, seorang pembelajar bisa melanjutkan langkahnya dengan strategi-strategi. Aamun, pertanyaannya, betulkah pembelajar akan mengetahuibagaimana menggunakan strategi dengan hanya mengisi kuesioner seperti S4@@D S4@@ berfungsi sebagai instrumen untuk membuka berbagai kemungkinan bagi pembelajar, tetapi guru harus memikul tanggung ja/ab penga/asan sehingga para pembelajar terbantu dalam megnamalkan strategi-strategi tertentu dalam praktek. 8entuk-bentuk lain pengenalan gaya dan strategi, dan cara memba/a mereka kekesadaran pembelaar, di antaranya adalah pengungkapan dii melalui /a/ancara ("acaro, 3>>)), catatan harian dan jurnal (7arson ' @onghini, 3>>31 Falbach, 3>>>), dan latihan pengungkapan diri ("acaro, 3>>>1 %"alley ' 7hamot, )**>). .i sini sipe/a/ancara atau guru memancing pembelajar dengan pertanyaan seperti, "engapa kau ragu dan mengulangi bentuk kata kerja itu:, dan melalui portofolio murid. 7hamot (3>>=) mena/arkan rangkuman yang berguna mengenai opsi-opsi ini. 8eri tada silang di kotak untuk setiap item yang paling cocok bagi $nda. Kotak $ dan ( menandakan bah/a kalimat itu sangat sesuai untuk $nda. Kotak 8 dan . menandakan bah/a kalimat itu agak menggambarkan $nda. Kotak 7 menandakan bah/a $nda tak punya kecondongan ke salah satu arah. $ 8 7 . ( ). Saya tak kebaratan orang menerta/ai ketikasaya bicara. Saya malu ketika orang menerta/ai ketika saya bicara. 3. Saya suka berlatih kata dan struktur baru yang belum sepenuhnya saya yakini. Saya hanya suka menggunakan bahasa yang saya yakin tepat. ?. Saya merasa sangat yakin dengan kemampuan saya untuk sukses dalam mempelajari bahasa ini. Saya merasa tak begitu yakin dengan kemampuan saya untuk sukses dalam mempelajari bahasa ini. J. Saya ingin belajar bahasa ini karena manfaatnya secara Saya ingin belajar bahasa ini karena orang lain l2 pribadi bagi saya mengharuskannya. =. Saya sunggu menikmati bekerja dengan orang lain dalam kelompok Saya lebih senang bekerja sendiri ketimbang dengan orang lain. 2. Saya senang menyerap, bahasa dan menangkap gagasan, umum dari terucap dan tertulis. Saya suka menganalisis banyak rincian bahasa dan mengerti secara apa yang terucap dan tertulis 9. 6ika ada banyak sekali bahan bahasa yang mesti dikuasai, saya mencobanya selangkah demi selangkah. Saya sangat terganggu dengan banyaknya materi bahasa yang dihadirkan sekaligus. +. Saya tak terlampau memikirkan saat bicara. Saya memantau, diri sendiri dengan seksama dan memikirkan betul ketika bicara. *. Ketika membuat kesalahan, saya mencoba menggunakan kesalahan itu untuk belajar sesuatu tentang bahasa. Ketika membuat kesalahan, saya terganggu karena menggambarkan betapa buruknya performa saya. )>.Saya menemukan cara-cara untuk terus belajar bahasa di luar kelas. Saya mengandalkan guru dan aktivitas kelas untuk semua yang saya butuhkan agar berhasil Memasukkan S!I ke "elas !a#asa Beberapa manifestasi SBl yang berbeda-beda bisa dijumpai di kelas-kelas bahasa di seluruh dunia. Melalui daftar periksa (checklist), dan metode-metode lain yang didiskusikan di atas, guru bisa menjadi awas akan kecondongan murid dan kemudian menawarkan nasihat ringan dan spontan mengenai strategi-strategi l3 yang bermanfaat di dalam dan di luar kelas. Strategi-strategi ini pada dasarnya bisa diselaraskan dengan peran guru sebagai fasilitator melalui kiat, petunjuk, dan bahkan anekdot tentang "bagaimana dulu aku belajar . ketika aku masih seperti kalian." Guru juga bisa membantu murid untuk menggunakan hasil dari kuesioner gaya seperti dalam Bagan 5.2 dalam pembelajaran. Begitu murid mengisi daftar periksa, Anda bisa melibatkan mereka dalam salah satu atau semua kegiatan berikut : (l) mendiskusikan mengapa mereka merespons seperti itu, (2) curhat kelompok kecil tentang perasaan yang mendasari respons mereka, (3) tabulasi informal tentang bagaimana orang merespons setiap item, (4) pemberian saran,d ari pengalaman Anda sendiri, tentang mengapa beberapa praktek tertentu bisa berhasil atau sebaliknya, atau (5) mencapai kesepakatan umum bahwa respons- respons di kategori A dan B biasanya menandakan pendekatan yang berhasil untuk pembelajaran bahasa. Kuesioner kecondongan gaya dalam Bagan 5.2 sebenarnya dirancang sedemikian rupa sehingga setiap item mengetengahkan sebuah "maksim" untuk pembelajaran bahasa yang baik. ltem per item, dari nomor l sampai l0, kuesioner tersebut berfungsi untuk mengetengahkan l0 saran berikut : l.Kurangi rasa sungkan. Adakan permainan tebak-tebakan dan permainan komunikasi; buat cerita sandiwara dan drama pendek; nyanyikan lagu; banyak gunakan kerja kelompok; tertawalah bersama murid-murid; biarkan mereka curhat di kelompok kecil. 2.Dorong pengambilan resiko Puji murid karena berupaya sungguh-sungguh berlatih bahasa; gunakan latihan kefasihan , kesalahan tak dikoreksinpada saat itu juga; berikan penugasan luar kelas untuk bicara, menulis, atau latihan lain bahasa. 3.Bangun kepercayaan diri. Beri tahu murid secara ekplisit (secara verbal dan non verbal) bahwa Anda benar-benar mempercayai mereka; perintahkan mereka membuat daftar, dari apa yang mereka tahu atau raih sejauh ini dalam kursus. 4.Kembangkan motivasi intrinsik lngatkan mereka secara eksplisit tentang berkah mempelajari bahasa lnggris; paparkan (atau perintahkan murid mencari) pekarjaan-pekerjaan yang memasyarakatkan bahasa lnggris. 5.Terlibatlah dalam pembelajarn kooperatif Arahkan murid berbagi pengetahuan mereka; kurangi kompetisi diantara murid; buat kelas anda berpikir bahwa mereka satu regu; adakan banyak kerja kelompok kecil. 6.Gunakan proses otak kanan Gunakan film cerita dan tape di kelas; peerintahkan murid membaca kalimat dengan cepat; adakan latihan membaca sepintas lalu; adakan "menulis bebas" cepat; adakan latihan kefasihan lisan dimana sasarannya adalah membuat murid banyak bicara (atau menulis) dan koreksi. 7.Tingkatkan toleransi ambiguitas Dorong murid untuk bertanya kepada Anda, dan kepada sesama murid, ketika mereka tak paham sesuatu; buatlah penjelasan teoritis Anda menjadi simple dan l4 ringkas; jangan terlalu banyak merujuk kepada aturan dalam satu kesempatan; sesekali lihatlah terjemahan dalam bahasa asli untuk memeperjelas sebuah kata atau arti. 8.Latih intuisi Puji murid untuk tebakan yang tepat; jangan selalu memberikan penjelasan atas kesalahan-koreksi saja sudah cukup; koreksi beberapa kesalahan saja, utamanya yang mengganggu pembelajaran. Manfaatkan umpan balik kesalahan l. Tetapkan cita-cita pribadi. Menstimulas tindakan strategi di luar kelas 8anyak pembelajar yang berhasil me/ujudkan cita-cita kemahiran mereka dengan memotivasi diri sendiri untuk memperluas pembelajaran melampaui batasan ruang kelas. !uru bisa membantu pembelajar meraih otonomi dengan mendorong mereka memandang melampaui ruang kelas dan kursus bahasa yang mereka ikuti. 5ujuan akhir melibatkan murid dalam S84 tak hanya merampungkan kursus bahasa. !uru bisa mmembantu pembelajar memahami bah/a meningkatnya kesadaran mereka terhadap gaya dan strategi yang akan membantu mereka dalam menggunakan bahasa di luar sana,. ;uang kelas adalah kesempatan bagi pelajar untuk memulai perjalanan menuju sukses, dan menyadari di luar jam-jam kelas ada belasan jam setiap minggunya yang bisa dipakai untuk berlatih penggunaan bermakna bahasa tersebut. Daftar pusaka 8ro/n, F..ouglas.3>>9. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. #earson (ducation, 4nc, Kedubes $merika Serikat< 6akarta. Fastuti #.F., Sri. )**9. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. .epdiknas< 6akarta Fuda, Auril.)***. Implikasi -ajian Strategi Belajar Bahasa -eda. .epdikbud< "alang. l5 "$5$ KE@4$F < #;4AS4# #("8(@$6$;$A .$A #(A!$6$;$A 8$F$S$ K(@%"#%K < 444 (54!$) (en ;ochaeni (ha Ganiarti .%S(A < #rof. .r. Fj. S$8$;54 $KF$.4G$F, ".K #;%;$" #$S7$S$;6$A$ EF$"K$ H 6$K$;5$ l6 6$AE$;4 3>)> l7