You are on page 1of 27

Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 91

Evaluasi Ekonomis Penggunaan Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran


pada Jembatan Jolosutro Kabupaten Malang
Arifin
ABSTRAK
Pada penelitihan ini, penulis melakukan pengamatan terhadap dua pilihan jenis pondasi
yang relatif dalam yang paling efisien biaya dan efisien waktu pekerjaan yaitu pondasi
Tiang Pancang dan pondasi Sumuran (Caisson). Pondasi tiang pancang dan pondasi
sumuran dipakai jika kedalaman tanah keras ditemukan pada lapisan tanah yang relatif
dalam sampai dalam, atau jika kedalaman pondasi (Df) berada pada kriteria sebagai
berikut !"# Df # $", sedangkan pondasi tiang pancang pada kriteria kedalaman (Df)
% $", dengan daya dukung memanfaatkan tegangan tanah dibawahnya dan tahanan
gesek disekitar selimut pondasi tiang pancang. Penelitihan dilakukan pada perencanaan
&embatan &olosutro 'abupaten (alang, jembatan ini menggunakan struktur bangunan
atas P)* +irder dengan bentang ,$m dan -$m pada bentang terpanjangnya. Secara
singkat deskripsi tanah adalah sebagai berikut (!) Pada kedalaman ./,m adalah tanah
urugan (kerikil, pasir, lanau), (,) 0apisan pada kedalaman ,/1m adalah lempung
kelanauan, (1) 0apisan tanah kedalaman 1/2m adalah lempung kelanauan dengan nilai
SPT 3, (-) 0apisan tanah kedalaman 2/4m adalah lempung kepasiran dengan nilai SPT
$, ($) 0apisan tanah kedalaman 4/!$m adalah pasir dengan nilai SPT antara ,2/-4. Dari
hasil penelitihan ini didapat bahwa penggunaan pondasi tiang pancang pada abutment
jembatan &olosutro yang ditinjau membutuhkan biaya Rp 11!"#$!%&"'() selesai dalam
waktu empat minggu, sedangkan penggunaan pondasi sumuran membutuhkan biaya
Rp! 1#%!")#!#%'%( selesai dalam tu*u+ minggu. &adi penggunaan pondasi Tiang
Pancang lebih efisien biaya dan waktu daripada penggunaan pondasi Sumuran, yaitu
dengan koefisien perbandingan biaya $'"# dan koefisien perbandingan waktu pekerjaan
$'"!
Kata Kunci, Pondasi, Tiang Pancang, Sumuran (Caisson)
PE-.A/010A-
1atar Belakang , Sebagai akibat dari perkembangan ekonomi yang pesat seperti
bangunan perkantoran, ruko ataupun mall, pabrik/pabrik, apartemen, maka bangunan
transportasiseperti jembatan sangat diperlukan untuk memfasilitasi pergerakan barang
dan jasa tersebut. +una pemenuhan kebutuhan tersebut perlu ditetapkan suatu cara atau
pilihan/pilihan yang tepat terhadap metode pelaksanaan atu pemilihan jenis konstruksi
bangunan hingga mendapatkan desain yang tepat guna dan keawetan daya layan,
kecepatan waktu pelaksanaan serta efisiensi biaya pelaksanaan.
Pada studi kasus ini, penulis melakukan pengamatan terhadap pilihan yang efisien
biaya dan biaya pelaksanaan pada dua jenis pondasi dalam sebagai penopang struktur
atas yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran (caisson) . Dua jenis pondasi ini
sering dipakai oleh para perencana dan pelaksana konstruksi bangunan pada tanah
keras yang tidak terlalu dalam (!5D
f
.5$).
Dengan meperhatikan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut
6kan diteliti pondasi mana yang lebih sesuai antara pondasi tiang pancang dan
pondasi sumuran
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 9"
6kan diteliti dari segi biaya pondasi mana yang lebih murah biayanya antara
pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran.
6kan diteliti pondasi mana yang lebih cepat proses penyelesaiannya antara pondasi
tiang pancang dan pondasi sumuran.
Tin*auan Pustaka ,
(enurut 7ary )hristady 7ardiyatmo (dalam +ramedia, !8822,) pondasi adalah
bagian yang terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau
bebatuan yang berada di bawahnya. Terdapat dua klasifikasi pondasi yaitu pondasi
dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung
bebannya secara langsung, dicontohkan dengan pondasi memanjang, pondasi telapak
dan pondasi rakit. Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke
tanah keras atau bebatuan yang terletak jauhdari permukaan tanah, dicontohkan dengan
pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran (caisson). Peck, dkk (!8$1) membedakan
pondasi sumuran dengan pondasi dangkal dari nilai kedalaman (Df)dibagi lebarnya (").
9ntuk pondasi sumuran Df:" ; $. Sedangkan untuk pondasi dangkal Df:" # !. Secara
lebih jelas ditunjukkan pada 2ambar 1 tentang macam/macam Tipe Pondasi.
Pemilihan tiang pancang beton baik precast ataupun prestress memiliki keuntungan
lebih cepat dalam pelaksanaan penerapan dilapangannya karena tiang pancang dengan
tipe dan ukuran tertentu telah banyak diproduksi hingga mudah untuk didapatkan.
'emudahan pemesanan tertentu sesuai dengan kebutuhan adalah satu kelebihan
dibandingkan dengan pondasi sumuran, dimana pelaksanaan pondasi sumuran harus
disiapkan lubang sumuran terlebih dahulu dan baru bisa dilaksanakan pengecoran.
(utu tiang pancang sistim fabrikasi juga akan lebih terjamin dan seragam.
2ambar 1 (acam/macam Tipe Pondasi.
(Sumber 7ary )hristady 7ardiyatmo, !88221)
.a3a .ukung Tana+
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 9%
Daya dukung tanah adalah tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat
pembebanan, yaitu tahanan geser yang dikerahkan tanah sepanjang bidang gesernya
(7ary )hristady 7ardiyatmo, !88222). Daya dukung tanah (<
u
) secara umum untuk
pondasi menerus atau memanjang dihitung menurut analisa Ter=aghi adalah
<
u
> c
b
. ?
c
@ D
f
.A.?
<
@ .,$.A.".?
A
dengan <u > daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang
cb > kohesi tanah di bawah tiang
Df > kedalaman pondasi
A > berat Bolume tanah
P. > Df. A > tekanan pada dasar pondasi
" > 0ebar Pondasi
?c , ?< , ?A > factor daya dukung Ter=aghi, bisa dilihat pada Tabel 1 4aktor .a3a .ukung Ter5ag+i
Tabel 1 4aktor .a3a .ukung Ter5ag+i
C
'eruntuhan +eser 9mum 'eruntuhan +eser 0okal
?
c
?
<
?
A
?
c
D
?
<
D
?
A
D
.
$,3
3,1
!,. .,. $,3 !,.
.,.
$ 3,1 !,2 .,$ 2,3 !,-
.,,
!. 8,2 ,,3 !,, 4,. !,8
.,$
!$ !,,8 -,- ,,$ 8,3 ,,3
.,8
,. !3,3 3,- $,. !!,4 1,8
!,3
,$ ,$,! !,,3 8,3 !-,4 $,2
1,,
1. 13,, ,,,$ !8,3 !8,. 4,1
$,3
1- $,,2 12,$ 1$,. ,1,3 !!,3
8,.
1$ $3,4 -!,- -,,- ,$,, !,,2
!.,!
-. 8$,3 4!,1 !..,- 1-,8 ,.,2
!4,4
-$ !3,,1 !31,1 ,83,$ $!,, 1$,!
13,3
-4 ,$4,1 ,43,8 34.,! 22,4 $.,$
2.,-
$. 1-3,2 -!$,! !!$1,, 4!,1 2$,2
43,!
(Sumber 7ary )hristady 7ardiyatmo, !88231)
9ntuk pondasi dengan bentuk tertentu Ter=hagi memberikan faktor bentuk terhadap
daya dukung ultimit yang berasal dari dasar analisis pondasi memanjang (7ary
)hristady 7ardiyatmo, !8823-), yaitu
!. Pondasi bujur sangkar
<
u
> !,1.c . ?
c
@ D
f
.A.?
<
@ .,-.A.".?
A

,. Pondasi lingkaran
<
u
> !,1.c . ?
c
@ D
f
.A.?
<
@ .,1.A.".?
A

NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 9&
1. Pondasi empat persegi panjang
<
u
> c . ?
c
(! @ .,1.":0)@ D
f
.A.?
<
@ .,$.A.".?
A
(!/ .,,. ":0)
.a3a .ukung Pondasi Tiang Pancang
(enurut 7ary )hristady 7ardiyatmo (dalam "eta Effset, ,..,32) 'apasitas ultimit
netto tiang tunggal (F
u
)

adalah jumlah tahanan ujung bawah tiang (F
h
) dan tahanan
gesek ultimit (F
s
) antara dinding tiang dan tanah di sekitarnya dikurangi dengan berat
sendiri tiang, bila dinyatakan dengan persamaan adalah
6
u
7 6
+
8 6
s
9 :
p
;
Fh > 6h (c . ?c @ pb.?< @ .,$.A.D.?A)GGG.. (turunan dari persamaan pondasi dangkal)
Fs > H 6s (cd @ 'd.Po.tg I)G..untuk tanah lempung
Fs > H 6s ('d.Po.tg I)G..untuk tanah granuler (loose)
dengan Fu > kapasitas ultimit netto tiang
Fh > tahanan ultimit ujung bawah tiang
Jp > berat sendiri tiang
6h > luas ujung bawah tiang
c > kohesi tanah di sekitar tiang
pb > A.= tekanan pada ujung tiang
'd > koefisien tekanan tanah yang tergantung dari kondisi tanah
(disajikan dalam tabel % ?ilai (kd . TanI) menurut "rom (!832)
6s > luas selimut tiang
cd > adhesi antara dinding tiang dan tanah
Po > H Ai.=i tekanan oBerburden rata/rata di sepanjang tiang
I > sudut gesek antara dinding dan tanah (disajikan dalam Table & Sudut gesek antara dinding tiang dan
tanah granuler (C), 6as !822 )
C > sudut geser tanah (K
o
)
Table % ?ilai (kd . TanI) menurut "rom (!832)
(acam Tanah
kd . TanI
9rugan batu
3,1
.,-.
Pasir dan 'erikil .,1$
0anau atau lempung terkonsolidasi normal P* rendah / tinggi
fdtinggisedang(P*5$.L)
.,1.
0empung terkonsolidasi normal P* tinggi
.,,.
(Sumber 7ary )hristady 7ardiyatmo, ,..,!$4)
Table & Sudut gesek antara dinding tiang dan tanah granuler (C), 6as !822 )
(acam Tanah
I
"aja3,1 ,.
.
"eton .,3$ I
'ayu .,22 I
(Sumber 7ary )hristady 7ardiyatmo, ,..,42)
.a3a .ukung Pondasi Sumuran
9ntuk pondasi dalam yang berbentuk sumuran dengan D
f
; $" Ter=aghi menyarankan
persamaan daya dukung dengan nilai/nilai faktor daya dukung sama, hanya gaya lekat
pada dinding pondasi (friction) diperhitungkan (7ary )hristady 7ardiyatmo, !88232),
persamaan daya dukungnya adalah
P
u
D > P
u
@ P
s

7 <
u
! Ap 8 =! .!f
s
! .
f
M <
u
> !,1.c . ?
c
@ D
f
.A.?
<
@ .,1.A.".?
A

dengan PuD > beban ultimit untuk pondasi dalam
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 9'
Pu > beban ultimit untuk pondasi dangkal
Ps > perlawanan untuk dinding pondasi (friction)
6tas pertimbangan keamanan Ps bisa diabaikan
Df > kedalaman pondasi
A > berat Bolume tanah
<u > !,1.c . ?c @ Df.A.?< @ .,1.A.".?A (jika berbentuk lingkaran)
6p > luas dasar pondasi
D > " > diameter pondasi
fs > factor gesekan (disajikan dalam Table %!( Naktor +esekan Dinding fs (enurut Ter=aghi (!8-1))
Table ( Naktor +esekan Dinding

f
s
(enurut Ter=aghi (!8-1))
&enis Tanah f
s
(kg:cm
,
)
0anau dan tanah lempung .,.3 O .,1.
0empung sangat kaku .,-8 O !,8$
Pasir tak padat .,!, O .,13
Pasir padat .,1- O .,28
'erikil padat .,-8 O .,82
(Sumber 7ary )hristady 7ardiyatmo, !88232)
Pembebanan Jembatan
Dalam perencanaan suatu jembatan jalan raya, muatan/muatan dan gaya/gaya yang
harus diperhatikan untuk perhitungan tegangan/tegangan yang terjadi pada setiap
bagian jembatan tersebut adalah sebagai berikut dibawah ini
1! Muatan Primer
(uatan Primer adalah muatan yang selalu bekerja pada perencanaan bagian/bagian
utama konstruksi jembatan (6gus *<bal (anu, !88$1$).
Pang termasuk muatan primer adalah
!. (uatan mati
,. (uatan hidup
1. 'ejut
%! Muatan Sekunder
(uatan Sekunder adalah muatan yang tidak selalu bekerja, tetapi perlu diperhitungkan
pada perencanaan bagian/bagian utama konstruksi jembatan, muatan sekunder ini bias
juga disebut sebagai muatan sementara (6gus *<bal (anu, !88$1$).
Pang termasuk muatan sekunder adalah
!. (uatan angin
,. +aya akibat perbedaan suhu
1. +aya akibat rangkak dan susut
-. +aya rem dan traksi
&! Muatan K+usus
(uatan khusus adalah muatan yang diperhitungkan secara khusus dalam perencanaan
jembatan (6gus *<bal (anu, !88$12). (uatan ini bersifat tidak selalu bekerja pada
jembatan atau hanya berpengaruh pada bagian tertentu pada konstruksi jembatan
Pang termasuk muatan khusus adalah
!. +aya akibat +empa bumi
,. +aya akibat tekanan tanah
1. +aya tekanan tanah akibat gempa bumi.
-. +aya sentrifugal
$. +aya akibat gesekan pada tumpuan/tumpuan bergerak
2. +aya tumbukan
3. +aya dan muatan selama pelaksanaan
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 9!
4. +aya akibat aliran air dan benda/benda hanyutan
Muatan Primer
"erikut ini adalah yang termasuk dalam (uatan Primer
1! Muatan mati, adalah semua muatan yang berasal dari berat sendiri jembatan atau
bagian jembatan yang ditinjau, (uatan mati termasuk segala unsur tambahan yang
dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya (6gus *<bal (anu, !88$13).
Dalam menetukan besarnya muatan mati tersebut, harus dipergunakan nilai berat
Bolume untuk bahan/bahan bangunan di bawah ini sebagai terlihat pada Table Berat
>olume Material
Table Berat >olume Material
?E. (6TQR*60
"QR6T
SE09(Q
! "aja tuangT 3.4$ t:m1
, "esi tuangT 3.,$ t:m1
1 6luminium paduanT ,.4. t:m1
- "eton bertulang : PratekanT ,.$. t:m1
$ "eton biasa, tumbuk, siklopT ,.,. t:m1
2 Pasangan bataT ,... t:m1
3 'ayuT !... t:m1
4 Tanah, pasir, kerikil ( semua dalam keadaan padat )T !... t:m1
8 Perkerasan jalan beraspalT ,//,.$ t:m1
T)9ntuk bahan/bahan yang belum tersebut di atas, harus diperhitungkan berat Bolume sesungguhnya atau jika bahan bangunan
setempat memberikan berat Bolume menyimpang dari nilai/nilai di atas maka berat Bolume harus diperhitungkan tersensendiri
dengan persetujuan yang berwenang.
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88$13)
Distribusi muatan mati dipergunakan untuk perhitungan kekuatan gelagar/gelagar
(gelagar tengah ataupun tepi) adalah berat sendiri dari pelat dan sistem lainnya yang
dipikul langsung oleh masing/masing gelagar, dengan catatan bila kerb, trotoar, tiang
sandaran dan lain/lain dipasang setelah pelat dicor maka muatan/muatan tersebut bias
dianggap terbagi rata kesemua gelagar.
%! Muatan +idup' adalah semua muatan yang berasal dari berat kendaraan/
kendaraan : lalu lintas dan:atau berat orang/orang pejalan kaki yang dianggap bekerja
pada jembatan 6gus *<bal (anu, !88$14). 'elas muatan hidup jembatan dibagi dalam
, (dua) kelas yaitu
!. (uatan jembatan kelas ".(. !..
,. (uatan jembatan kelas ".(. 3.
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 9(
(uatan hidup dari masing/masing kelas muatan jembatan diatur sebagai berikut
!. (uatan jembatan kelas ".(. !..
!.. L muatan T dan !.. L mutan D
,. (uatan jembatan kelas ".(. 3.
3. L muatan T dan 3. L muatan D
(uatan T merupakan muatan untuk memperhitungkan perencanaan kekuatan U0antai
kendaraanU, dan Umuatan DU merupakan muatan untuk memperhitungkan perencanaan
kekuatan Ujalur lalu lintasU. 1antai kendaraan adalah seluruh lebar bagian jembatan
yang dipergunakan untuk lalulintas kendaraan.
Jalur lalu lintas adalah bagian dari lantai kendaraan yang dipergunakan oleh satu
deretan kendaraan. &alur lalulintas ini mempunyai lebar minimum ,.3$ meter dan lebar
maksimum 1.3$ meter.
&umlah U&alurU lalulintas untuk kendaraan dengan lebar $.$. meter atau lebih
ditentukan menurut Tabel %!? &umlah jalur lalu lintas.
Tabel ?. &umlah jalur lalu lintas
0ebar lantai kendaraan &umlah jalur lalu lintas
$.$. m sampai 4.,$ m ,
dari 4.,$ m sampai !!.,$ m 1
dari !!.,$ m sampai !$... m -
dari !$... m sampai !4.3$ m $
dari !4.,$ m sampai ,,.$. m 2
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88$18)
0ebar jalur minimum yaitu selebar ,.3$ meter harus dipergunakan untuk menentukan
muatan D per jalur, Dengan demikian muatan hidup per meter lebar jembatan menjadi
sebagai berikut
(uatan merata >
3$ . ,
: m ton p
M (uatan garis >
3$ . ,
: m ton P
Tabel tersebut diatas hanya dipergunakan dalam menentukan jumlah jalur dari pada
jembatan. 9ntuk selanjutnya jumlah jalur jembatan ini akan dipergunakan dalam
menentukan muatan D.
Mutan T, 9ntuk perhitungan 'ekuatan 0antai kendaraan atau sistem lantai kendaraan
jembatan, harus dipergunakan muatan T sebagaimana dijelaskan 2ambar %. Bagan
Muatan T
(uatan T disebabkan oleh muatan kendaraan truk yang mempunyai beban dua roda
(dual) sebesar !. ton. dengan
ukuran/ukuran serta kedudukan sebagaimana tertera pada 2ambar %!%. "agan (uatan
T
.,$. !,3$ .,$.
,,3$
-,.. $,..
..,$ J J J
a!
b! b,
a,
..!,$ J
..$ J ..$ J
,,3$
,,3$
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 9)
2ambar %. Bagan Muatan T
(Sumber "ridge management System ,, !88!,$)
'eterangan
(uatan
jembatan kelas
J a! > a, b! b,
"( !.. ,. ton. ,. cm !,,$ cm $. cm
"( 3. !- ton !- cm !,,$ cm $. cm
)atatan J > beban gandar
Muatan .' 9ntuk perhitungan 'ekuatan gelagar/gelagar harus dipergunakan muatan
D. (uatan D atau muatan jalur adalah susunan muatan pada setiap jalur lalu lintas
yang terdiri dari muatan terbagi rata sebesar U<U ton permeter panjang jalur,
dan muatan garis P > !, ton (belum termasuk faktor kejut) melintang jalan lalu lintas
tersebut.
"agian muatan D adalah sebagaimana tertera pada 2ambar & Bagan Muatan .
2ambar & Bagan Muatan .
(Sumber "ridge management System ,, !88!,!)
"esarnya U < U ditentukan sebagai berikut
< > ,., t:mV untuk 0 # 1. m.
< > ,., t:mV /
V : ) 1.. (
2.
! . !
m t l
untuk 1. m 5 0 # 2. m
< >
m t
L
:
) 1. ! (
! . !
+
untuk 0 ; 2. m
0 > panjang dalam meter, dari bentang yang bersangkutan.
Ketentuan muatan .
Dalam penggunaan muatan D tersebut untuk perhitungan pengaruh total pada suatu
jembatan berlaku ketentuan bahwa apabila jembatan tersebut mempunyai lebar lantai
kendaraan lebih besar dari $.$. meter, muatan D sepenunya hanya berlaku pada lebar
jalur sebesar $.$. meter, sedang lebar selebihnya dibebani hanya $. L dari muatan D
tersebut, sebagaimana dijelaskan pada 2ambar (. Distribusi (uatan D
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 99
2ambar (. .istribusi Muatan .
(Sumber "ridge management System ,, !88!,,)
(uatan hidup per meter lebar jalur lalulintas jembatan menjadi sebagai berikut
(uatan merata >
meter
m ton q
3$ . ,
:
(uatan garis >
meter
ton P
3$ . ,
6ngka pembagi ,.3$ meter diatas selalu tetap dan tidak tergantung pada lebar jalur lalu
lintas.
'etentuan muatan pada trotoir, kerb dan sandaran (6gus *<bal (anu, !88$-3)
'onstruksi dari trotoir harus diperhitungkan terhadap muatan hidup sebesar $..
kg:m,. Dalam perhitungan kekuatan gelagar/gelagar karena muatan hidup pada
trotoir, diperhitungkan muatan sebesar 2. L dari muatan hidup trotoir
tersebut.
'erb yang terdapat pada tepi/tepi lantai kendaraan harus diperhitungkan dapat
menahan satu muatan horisontal kearah melintang jembatan sebesar $.. kg,
yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada
tinggi ,$ cm diatas permukaan lantai kendaraan, apabila kerb yang
bersangkutan lebih tinggi dari ,$ cm.
Tiang/tiang sandaran pada setiap trotoir harus diperhitungkan dapat menahan
muatan horisontal sebesar !..
kg:mV, yang bekerja pada tinggi 8. cm diatas lantai trotoir.
&! Muatan ke*ut
9ntuk memperhitungkan pengaruh/pengaruh getaran/getaran dan pengaruh/pengaruh
dinamis lainnya, tegangan/tegangan akibat muatan garis (P) pada Umuatan DU +arus
dikalikan dengan koefisien ke*ut yang akan memberikan hasil yang maksimum,
sedangkan muatan merata pada Umuatan DU tidak dikalikan dengan koefidien kejut
(6gus *<bal (anu, !88$-4)
'oefisien kejut ditentukan dengan rumus
L
K
+
+ =
$.
,.
!

dimana, ' > 'oefisien kejut
0 > Panjang dalam meter, ditentukan oleh type konstruksi dari jembatan (keadaan statisnya) dan kedudukan dari
muatan garis (U P U).
'oefisien kejut tidak diperhitungkan terhadap bangunan bawah, bila bangunan/
bangunan bawah dan bangunan atas tidak merupakan satu kesatuan. "ila bangunan
bawah dan bangunan atas merupakan satu kesatuan, maka koefisien kejut
diperhitungkan terhadap bangunan bawah.
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 1$$
Muatan Sekunder
"erikut ini adalah yang termasuk dalam (uatan Primer
1! Muatan angin, adalah Pengaruh tekanan angin sebesar !.. kg:m, pada jembatan
ditinjau berdasarkan bekerjanya muatan angin horisontal terbagi rata pada bidang
Bertikal jembatan, dalam arah tegak lurus sumbu memanjang jembatan (6gus *<bal
(anu, !88$-8). &umlah luas bidang Bertikal jembatan yang dianggap terkena oleh
angin ditetapkan sebesar satu setengah kali jumlah luas bagian sisi jembatan. "idang
Bertikal muatan hidup ditetapkan sebagai suatu permukaan bidang Bertikal yang
mempunyai tinggi menerus sebesar dua meter diatas lantai kendaraan.
Dalam memperhitungkan jumlah luas bagian / bagian jembatan pada setiap sisi dapat
digunakan ketentuan sebagai berikut
!. 9ntuk jembatan berdinding penuh diambil sebesar !.. L terhadap luas bidang
sisi jembatan yang bersangkutan.
,. 9ntuk jembatan rangka diambil sebesar 1. L terhadap luas bidang sisi
jembatan yang bersangkutan.
%! 2a3a Akibat Perbedaan Su+u
Peninjauan khusus harus diadakan terhadap timbulnya tegangan/tegangan karena
pergerakan/pergerakan akibat perbedaan suhu (6gus *<bal (anu, !88$13). Pada
umumnya pengaruh perbedaan suhu tersebut dapat diperhitungkan dengan mengambil
perbedaan suhu untuk
"angunan baja sebesar !$
o
"angunan beton sebesar !.
o

&! 2a3a Rangkak dan Susut
+aya rangkak dan susut pada bahan beton dan bahan baja dari konstruksi, apabila tidak
ditentukan lain, harus pula ditinjau. "esarnya pengaruh ini, apabila tidak ada ketentuan
lain, dapat dianggap senilai dengan gaya yang timbul akibat turunnya suhu sebesar !$
o
.
(! 2a3a Rem dan Traksi
"ekerjanya gaya/gaya diarah memanjang jembatan, akibat gaya rem dan traksi, harus
ditinjau untuk kedua jurusan lalulintas. Pengaruh gaya rem sebesar $ L dari muatan D
tanpa koefisien kejut yang memenuhi semua jalur lalulintas yang ada, dan dalam satu
jurusan. +aya rem tersebut dianggap bekerja horisontal dalam arah sumbu jembatan
dengan titik tangkap setinggi !.,. meter ( sesuai dng &apan dan 66S7TE) di atas
permukaan lantai kendaraan (6gus *<bal (anu, !88$$!).
Muatan k+usus
"erikut ini adalah yang termasuk dalam (uatan khusus
1! 2a3a akibat gempa bumi,
+aya akibat gempa bumi jembatan/jembatan yang akan dibangun pada daerah/daerah
dimana dapat diharapkan adanya pengaruh/pengaruh dari gempa bumi, harus
direncanakan dengan memperhitungkan pengaruh/pengaruh gempa bumi tersebut
(6gus *<bal (anu, !88$$,). Pengaruh/pengaruh gempa bumi pada jembatan
diperhitungkan senilai dengan pengaruh suatu gaya horisontal, yang bekerja pada titik
berat konstruksi:bagian konstruksi yang ditinjau, dalam arah yang paling berbahaya.
+aya horisontal yang dimaksud ditentukan dengan rumus
K 7 E !@! 2
dimana
' > +aya horisontal
Q > 'oefisien gempa bumi, terdapat pada Tabel ". ?ilai koefisien gempa
@ > Naktor koreksi dinamis yang bernilai ..$ / !..
+ > (uatan mati dari konstruksi : bagian konstruksi yang ditinjau.
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 1$1
Tabel ". -ilai koefisien gempa
'eadaan Tanah : Pondasi
&enis bahan
'onstruksi
'oefisien gempa untuk daerah..(Q)
* ** ***
9ntuk jembatan yang
didirikan diatas pondasi
langsung dengan
kekuatan tanah dasar
sebesar % $ kg:cm
,
atau
lebih.
'onst.
"eton
...42 ...-1 ...,,
'onsrt.
"aja
...42 ...-1 ...!3
9ntuk jembatan yang
didirikan diatas pondasi
langsung dengan
kekuatan tanah dasar 5 $
kg:cm
,
'onst.
"eton
..!$. ...3$ ...14
'onsrt.
"aja
..!!$ ...$4 ...,8
9ntuk jembatan yang
didirikan diatas pondasi
selain pondasi langsung
'onst.
"eton
..,.. ..!.. ...$.
'onsrt.
"aja
..!2. ...4. ...-.
T) 9ntuk perhitungan dengan cara ultimate semua faktor ini harus dikalikan dengan !.,.
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88-$,)
%! 2a3a akibat Tekanan Tana+
"angunan jembatan yang menahan tanah, harus direncanakan dapat menahan tekanan
tanah, sesuai dengan rumus/rumus yang ada. "ila kendaraan jalan raya dapat mendekati
ujung atas bangunan penahan tanah sampai suatu jarak horisontal sebesar setinggi
bangunan jembatan yang menahan tanah tersebut, maka muatan kendaraan tersebut
diperhitungkan mulai dengan muatan tanah setinggi 2. cm (6gus *<bal (anu,
!88$$,).
&! 2a3a tekanan tana+ akibat 2empa bumi
"angunan jembatan yang menahan tekanan tanah pada daerah/daerah dimana dapat
diharapkan adanya pengaruh / pengaruh dari gempa bumi, harus direncanakan dapat
menahan tekanan tanah akibat gempa bumi sesuai dengan rumus/rumus berikut ini
P
6Q
> '
6Q
. (W . 7
,
. 0) . A
dimana
P6Q > +aya aktif tanah akibat gempa
'6Q > 'oefisien tanah aktif akibat gempa, diterangkan di grafik xxx. Nilai koefisien gempa
A > "erat jenis tanah
7 > kedalaman tanah dari permukaan tanah terhadap titik tijau ( dasar abutmen)
0 > Panjang abutmen
! 2a3a sentrifugal
'onstruksi jembatan yang ada pada tikungan harus diperhitungkan terhadap suatu gaya
horisontal radial yang dianggap bekerja pada tinggi !.,. meter diatas lantai kendaraan.
+aya horisontal tersebut dinyatakan dalam prosen terhadap muatan UDU yang dianggap
ada pada semua jalur lalulintas tanpa dikalikan dengan koefisien kejut. "esarnya
prosentase tersebut dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
S > ..$3 S, : R GGGGGGGGGG(6gus *<bal (anu, !88$$-)
dengan S > gaya sentrifugal dalam prosen terhadap muatan UDU tanpa dikalikan dengan koefisien kejut.
S > 'ecepatan rencana ( 'm : jam )
P=50 TON
P=100 TON
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 1$"
R > &ari/jari tikungan ( meter )
?! 2a3a gesekan pada tumpuan9tumpuan bergerak
&embatan harus pula ditinjau terhadap gaya yang timbul akibat gesekan pada tumpuan
bergerak yang terjadi karena adanya pemuaian dan penyusutan dari jembatan akibat
pXerbedaan suhu dan akibat/akibat lain. +aya gesekan yang timbul hanya ditinjau
akibat muatan mati saja (6gus *<bal (anu, !88$$,)
Sedangkan besarnya ditentukan berdasarkan koefisien gesekan pada tumpuan yang
bersangkutan dengan nilai sebagai berikut
!. Tumpuan rol baja
a. dengan ! atau , rol ...!
b. dengan 1 atau lebih rol ...$
,. Tumpuan gesekan
a. antara campuran tembaga keras dan baja dengan baja ..!$
b. antara baja dengan baja atau baja tuang ..,$.
1. Tumpuan lain
Pang dimaksud tumpuan lain adalah sebagai berikut
a. Tumpuan karet
b. Tumpuan timah ditentukan menurut hasil percobaan
c. Tumpuan antimum.
"! 2a3a akibat tumbukan
9ntuk memperhitungkan gaya akibat tumbukan antara pilar dan kendaraan, dapat
dipakai salah satu dari kedua gaya. +aya hori=ontal yang paling menentukan adalah
Pada jurusan arah lalu lintas sebesar !.. Ton
Pada jurusan tegak lurus arah lalu lintas sebesar $. Ton
+aya/gaya tersebut dianggap bekerja pada tinggi !,, m di atas permukaan jalan raya.
+aya tumbukan antara pilar dan jembatan/jembatan Siaduct, dimana bagian bawah
jembatan dipakai lalu lintas kendaraan, lebih jelas diterangkan dengan 2ambar +aya
Tumbukan Pada Pilar &embatan
2ambar +aya Tumbukan Pada Pilar &embatan
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88$$$)
)! 2a3a akibat aliran air dan benda9benda +an3utan
Semua pier dan bagian/bagian lain dari bangunan yang mengalami gaya/gaya aliran air,
harus diperhitungkan dapat menahan tegangan/tegangan maksimum akibat gaya/gaya
itu (6gus *<bal (anu, !88$$2). Tekanan aliran air pada suatu pier dapat dihitung
dengan rumus
p 7 k ! v%
dengan p > tekanan aliran air ( ton:m, )
B > kecepatan aliran air ( m:dt )
k > koefisien yang besarnya tergantung dari bentuk pier dan diambil menurut Table ) Tabel 'oefisien
"entuk Depan Pilar
Table ). Tabel 'oefisien "entuk Depan Pilar
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 1$%
Bentuk .epan Pilar K
Persegi .,.3$
"ersudut 1.
.
.,.,$
"undar .,.1$
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88$$2)
Kombinasi Muatan Atau Pembebanan
"angunan jembatan beserta bagian/bagian yang ditinjau terhadap kombinasi akibat
beberapa muatan dan atau gaya yang mungkin bekerja. Sesuai dengan sifat/sifat serta
kemungkinan / kemungkinan dari muatan dan atau gaya/gaya pada setiap kombinasi,
tegangan yang digunakan dalam pemeriksaan kekuatan konstruksi yang bersangkutan
dinaikkan terhadap tegangan yang diijinkan. Tegangan yang digunakan, yang
dinyatakan dalam prosen terhadap tegangan yang diijinkan untuk beberapa kombinasi
muatan:gaya, adalah dijelaskan melalui Tabel # Daftar 'ombinasi Pembebanan.
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 1$&
Table #. Daftar 'ombinasi Pembebanan
Kombinasi muatan A ga3a
Tegangan 3ang digunakan
dalam prosen ter+adap
tegangan 3ang dii*inkan!
*.
( @ ( 7 @ ' ) @ Ta @ 67 !..L
**.
( @ Ta @ 67 @ N @ 6 @ SR @ T !,$L
***.
'ombinasi ( * ) @ R @ N @ 6 @ SR @ T !-.L
*S.
( @ Ta @ 67 @ +b !$.L
S.
( @ P !1.L (khusus bang. 0ogam)
(Sumber 6gus *<bal (anu, !88$$3)
.efinisi Efisiensi
Definisi efisiensi menurut kamus besar bahasa *ndonesia yang diterbitkan oleh
Departemen dan kebudayaan Republik *ndonesia dinyatakan bahwa
Qfisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak
membuang/buang waktu, tenaga, biaya) kedayagunaan atau kemampuan menjalankan
tugas dengan baik dan tepat (!844!$3).
Sedangkan menurut The 0iang +ie dalam bukunya yang berjudul 6dministrasi
perkantoran modern mengatakan bahwa
Qfisiensi adalah suatu konsepsi tentang perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan
hasilnya (!841,$3).
Perbandingan ini dapat dilihat dari dua segi yaitu !) Segi usaha, dimana suatu kegiatan
dapat dikatakan efisien bilamana sesuatu hasil tertentu dapat dicapai dengan usaha
sekecil/kecilnya, ,)segi hasil, dimana suatu kegiatan dikatakan efisien bilamana suatu
usaha tertentu memberikan hasil sebanyaka/banyaknya, baik jumlah maupun mutu.
(enurut 6bdulsyani mendefinisikan bahwa
Qfisien dapat diartikan sebagai suatu prinsip bagaimana meningkatkan produktifitasnya
atau hasil semaksimal mungkin, dengan pengeluaran yang minimal (!843!23).
(enurut 6bdurrahman dalam bukunya Qnsiklopedia Qkonomi keuangan perdagangan
mengatakan bahwa efisien adalah ratio atau perbandingan kerja yang berguna yang
diperoleh dari suatu mesin, operasi atau seseorang dalam hubungannya dengan energi
atau tenaga atau pengorbanan yang digunakannya perbandingan output terhadap input
(!84,134).
Sedangkan beberapa definisi diatas dapat dikatakan secara umum definisi efisiensi,
yakni suatu konsep tentang kemampuan menjalankan tugas dalam mencapai suatu hasil
atau tujuan dengan perbandingan terbaik suatu usaha (waktu, biaya, tenaga) dengan
hasilnya. 'onsepsi tentang efisiensi sebagi perbandingan terbaik antara suatu usaha
dengan hasilnya dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dari kehidupan pribadi yang
bersifat perseorangan sampai lapangan pekerjaan luas.
6 > (uatan 6ngin
SR > Susut dan Rangkak
T > Suhu
+b > +empa "umi
P > +aya/+aya Jaktu Pelaksanaan
)atatan
( > (uatan (ati
7 > (uatan 7idup
' > (uatan 'ejut
Ta > Tekanan Tanah
67 > 6liran 6rus dan 7anyutan
N > Tekanan +eser dari Tumpuan
"egerak
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 1$'
Dengan tidak mengabaikan factor/faktor lainnya yang ikut mempengaruhi suatu kerja,
maka perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya dalam kerja itu terutama
ditentukan oleh caranya melakukan aktifitas atau kegiatan tertentu. (enurut The 0iang
+ie menyatakan bahwa
)ara kerja yang efisien merupakan
!. )ara yang paling mudah (tidak sulit akibat banyak memakai pikiran)
,. )ara yang paling ringan (tidak berat karena banyak memakai tenaga jasmani
manusia)
1. )ara yang paling cepat (tidak memakai banyak waktu)
-. )ara yang paling dekat tidak jauh jaraknya dan menghamburkan uang kerja
$. )ara yang paling murah (tidak mahal akibat terlampau boros dengan
penggunaan bendanya)
0nsur9unsur dan Sumber Ker*a Efisien
Sebagaimana telah disebutkan bahwa konsepsi efisiensi mencakup lima unsur atau
sumber kerja yaitu pikiran (tenaga rokhani), tenaga jasmani, waktu, ruang dan material
(termasuk uang). Dengan demikian maka dapat dirumuskan lebih konkret bahwa suatu
cara bekerja yang efisien adalah cara yang sedikitpun mengurangi hasil yang hendak
dicapai.
Sejalan dengan adanya lima unsur usaha atau sumber kerja, maka pelaksanaan efisiensi
pada macam/macam kerja dapat digolongkan menurut penggunaan masing/masing
sumber tenaga kerja yaitu !) pemakaian pikiran, ,) Pemakaian tenaga, 1) Pemakaian
waktu, -) Pemakaian ruang, $) Pemakaian benda (termasuk uang).
.ATA .A- METB.E
Data/data proyek yang sekiranya diperlukan untuk pengerjaan penelitian ini, antara lain
adalah
informasi proyek
spesifikasi teknis
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan : Time Schedule
daftar harga satuan upah tenaga kerja,material dan peralatan
gambar teknik
data Bolume pekerjaan,
gambar metode pelaksanaan erection pci girder dengan metode )rawler crane dan
Roller skate,
foto O foto pelaksanaan proyek.
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 1$!
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 1$(
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 1$)
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 1$9
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 11$
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 111
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 11"
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 11%
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 11&
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 11'
KESCMP01A-
Dari analisa perhitungan didapat kesimpulan sebagai berikut
!. Pondasi tiang pancang sebagai pondasi dalam masi+ la3ak untuk dipakai
sebagai pondasi pada lapisan tanah keras dangkal (!"5Df5$") dengan
kedalaman sedikit lebih besar dibandingkan pondasi dangkal sumuran (caisson).
,. "iaya pekerjaan pondasi tiang pancang lebih murah dibandingkan pondasi
sumuran, dengan nilai koefisien perbandingan $'"#
1. Jaktu pekerjaan pondasi tiang pancang lebih cepat dibandingkan pondasi
sumuran, dengan nilai koefisien perbandingan $'"
Perbandingan pekerjaan pondasi tiang pancang dengan pekerjaan pondasai
sumuran akan lebih jelas disajikan pada tabel $.- Perbandingan ekonomik Pondasi
tiang pancang dan pondasi sumuran jembatan &olosutro
Tabel - Perbandingan ekonomik pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran
jembatan &olosutro
Saran
Perbandingan pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran jelas sekali terlihat
pada tabel - Perbandingan efisiensi Pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran
jembatan &olosutro, maka saran penulis adalah sebagai berikut
!. "agi perencana konstruksi agar mempertimbangkan pemakaian pondasi tiang
pancang sebagai pondasi dangkal dengan catatan kontrol tegangan tanah di
bawah pondasi, kontrol tegangan lateral tanah dan defleksi tiang masih
memenuhi syarat tegangan dan defleksi maksimal yang diijinkan yaitu !, mm
(7ary )hristady 7ardiyatmo, ,..,,.$).
,. "agi perencana konstruksi jembatan, bila syarat/syarat pada nomer satu
terpenuhi maka pertimbangan selanjutnya adalah meninjau ketersedian waktu
pelaksanaan, lokasi atau situasi medan yang memenuhi syarat untuk pekerjaan
pemancangan. Pondasi tiang pancang dua kali lebih cepat diselesaikan dari pada
pondasi sumuran.
RE4ERE-SC
Departemen Pekerjaan 9mum. !843. Pedoman Perencanaan ketahanan Gempa Untuk
Rumah an Gedung. &akarta Payasan "adan Penerbit P9
NEUTRON, Vol!, No", Agus#us "$$! 11!
7ary )hristady 7ardiatmo. !882. !eknik "ondasi #. &akarta PT. +ramedia Pustaka
7ary )hristady 7ardiatmo. ,..1. !eknik "ondasi $$. Pogyakarta "eta Effset
+ideon 7. 'usuma, (. Qng. !881. asar%dasar Perencanaan &eton &ertulang $.
&akarta
Departemen Pekerjaan 9mum. !88!. &ridge 'anagement ()stem*.&akarta Payasan
"adan Penerbit P9
6gus *<bal (anu, *r, Dipl. 7eng. (*7T.!88$. asar%dasar Perencanaan +embatan
&ertulang. &akarta PT. (edia Tama Sapta 'arya
6rifin, *r. 7. ((, ((T, (T. ,..-. Catatan kuliah esign +embatan #. Surabaya
Evaluasi Ekonomis Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran (Arifin) 11(

You might also like