You are on page 1of 14

Audit terhadap Siklus Pengeluaran:

Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang Usaha


Banyak klien yang cenderung untuk menyajikan utang lancar lebih rendah dari jumlah
yang sebenarnya. Hal tersebut didorong oleh keinginan klien untuk menyajikan gambaran
modal kerja perusahaan yang lebih baik. Oleh karena itu, pengujian substantif atas utang lancar
ditujukan untuk menemukan adanya penyajian utang lancar yang lebih rendah dari jumlah yang
seharusnya. Utang usaha merupakan komponen terbesar dari utang lancar. Oleh karena itu,
pengujian substantif auditor dalam hal ini lebih difokuskan ke pengujian substantif atas utang
usaha.
I. DESKRIPSI UTAN USA!A
Utang usaha termasuk sebagai unsur utang lancar. Utang lancar meliputi semua
kewajiban yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek yaitu maksimal satu periode
akuntansi, dengan cara mengurangi aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar atau
dengan cara menimbulkan utang lancar yang lain. Utang lancar terdiri dari:
1. Utang usaha yang timbul dari transaksi pembelian bahan baku, bahan penolong,
pembelian suku cadang, dan bahanbahan yang hhabis dipakai untuk proses
produksi. Untuk utang usaha digolongkan lebih lanjut menjadi ! golongan:
a. Utang yang tidak disertai dengan surat berharga sebagai bukti tertulis tentang
kesanggupan untuk membayar kewajiban.
b. Utang yang disertai dengan surat berharga sebagai bukti tertulis tentang
kesanggupan untuk membayar kewajiban.
!. Uang jaminan masuk dari pelanggan.
3. Utang yang timbul dari berlalunya waktu.
4. Utang yang timbul kepada pihak ketiga, karena perusahaan ditunjuk sebagai
pemungut pajak "fiskus, bank persepsi, bank penerima pembayaran dll#.
$. %crual yang timbul dari kegiatan usaha:
a. Utang bonus
b. Biaya pemeliharaan yang harus dibayar perusahaan
6. Utang lain yang diperkirakan akan dilunasi dalam jangka waktu pendek seperti
Utang bank, kredit modal usaha, &eviden, Utang pajak, Utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam ' tahun.
II. PER"EDAAN KARAKTERISTIK UTAN #AN$AR DAN AKTI%A #AN$AR
%. &alam penyajian aktiva lancar, klien berkecenderungan umum untuk menyatakan
aktiva tersebut lebih tinggi dari jumlah yang real. (ecenderungan ini sering kali
didorong oleh motif untuk memberikan gambaran modal kerja yang lebih baik
sehingga kelihatannya perusahaan memiliki likuiditas yang baik.
B. )ambaran modal kerja yang baik dapat ditempuh dengan menurunkan nilai utang
lancar, yaitu umumnya dengan cara tidak mencatat utang lancar sehingga terdapat
utang yang tidak tercatat di dalam laporan keuangan "neraca#.
*. &alam penyajian aktiva lancar klien menghadapi masalah penilaian unsurnsur
aktiva lancar per tanggal neraca.
&. &alam penyajian utang lancar klien tidak menghadapi masalah penilaian unsurnsur
utang lancar per tanggal neraca
III. PER"EDAAN PENU&IAN SU"STANTI' UTAN #AN$AR DENAN
AKTI%A #AN$AR SE"AAI "ERIKUT:
A. +engujian substantif terhadap utang lancar ditujukan untuk menemukan adanya
penyajian utang lancar yang lebih rendah dari jumlah yang seharusnya,
sedangkan untuk aktiva lancar untuk menemukan penyajian aktiva lancar yang
lebih tinggi dari jumlah yang seharusnya.
&alam pengujian substantif terhadap kas auditor melakukan pengujian fisik
kas
&alam pengujian substantif terhadap piutang auditor mengirimkan
konfirmasi terhadap debitur
&alam pengujian substantif terhadap persediaan auditor melakukan
pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan
Berbagai perosedur audit tersebut dilakukan untuk menemukan adanya over
statement dalam aktiva lancar
&i lain pihak pengujian substantif terhadap utang lancar ditujukan untuk
menentukan adanya utang yang belum dicatat "unrecord liabilities# pada
tanggal neraca.
B. &alam pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor menghadapi masalah
penentuan kewajiban nilai aktiva lancar "nilai bersih yang dapat direalisasikan#
yang dicantumkan ke dalam neraca. &ilain pihak dalam pengujian substantif
terhadap utang lancar auditor menghadapi data historis mengenai kewajiban
perusahaan yang terjadi di masa lalu, yang dalam jangka pendek harus dilunasi.
IV.PRINSIP AKUNTANSI DITERI(A U(U( DA#A( PEN)A&IAN UTAN
#AN$AR DI NERA$A
%. ,etiap jenis utang lancar harus disajikan terpisah "cut off# dari jumlah yang
material.
B. Utang terhadap perusahaan afiliasi, pemegang saham, karyawan perusahaan
harus dipisahkan dari utang kepada pihak ketiga yang independen.
*. %ktiva yang dijaminkan dalam penarikan utang lancarharus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
&. %ktiva dan utang lancar tidak boleh digabung penyajiannya ke dalam jumlah
netto.
-. Utang bersyarat harus dijelaskan di dalam neraca.
V. TU&UAN PENU&IAN SU"STANTI' TER!ADAP UTAN USA!A
%. (e*peroleh ke+akinan terhadap keandalan ,atatan akuntansi +ang
bersangkutan utang usaha- ,ebelum auditor melakukan pengujian mengenai
saldo utang usaha yang dicantumkan dalam neraca, ia harus memperoleh
keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang
mendukung informasi utang usaha yang disajikan dalam neraca.
B. (e*buktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi +ang
berkaitan dengan utang usaha +ang di,antu*kan di nera,a- &alam
pengujian substantif terhadap utang pada umumnya, pengujian ditujukan untuk
menemukan kemungkinan adanya unrecorded liabilities.
*. (e*buktikan kelengkapan transaksi +ang di,atat dala* ,atatan akuntansi
dan kelangsungan saldo usaha +ang disajikan di nera,a- ,eperti yang
disebutkan dalam prinsip akuntansi berterima umum, utang usaha harus
disajikan di neraca pada fakta pada tanggal neraca atau dengan kata lain sebesar
jumlah yang menjadi kewajiban.
&. (e*buktikan ke.ajiban klien +ang di,antu*kan di nera,a- Utang usaha
yang ada pada tanggal neraca merupakan kewajiban klien pada kreditur pada
tanggal tersebut.
-. (e*buktikan ke.ajaran pen+ajian dan pengungkapan utang usaha di
nera,a- +enyajian pengungkapan unsur . unsur laporan keuangan harus
berdasar pada prinsip akuntansi berterima umum.
VI.PR/SEDUR PENU&IAN SU"STANTI' TER!ADAP UTAN USA!A
A- Prosedur a.al
1. /akukan prosedur audit awal akun utang usaha yang akan diuji:
a. Usut saldo utang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun utang
usaha yang bersangkutan.
b. Hitung kembali saldo akun utang usaha dalam buku besar.
c. /akukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang .
d. Usut saldo awal utang usaha ke kertas kerja tahun yang lalu.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun utang ke dalam jurnal
yang bersangkutan.
f. /akukan rekonsiliasi akan kontrol utang di dalam buku besar pembantu
utang yang bersangkutan.
"- Prosedur analitik
!. /akukan prosedur analitik:
a. Hitung rasio
- 0ingkat perputaran utang usaha
- 1asio utang usaha dengan utang lancar
b. /akukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan
pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data
lain.
c. Bandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau
biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan
adanya understatement utang lancar.
$- Prosedur pengujian terhadap transaksi rin,i
3. +eriksa sampel transaksi utang usaha yang tercatat ke dokumen pendukung
timbulnya utang usaha
a. +eriksa pengkreditan akun utang usaha ke dokumen pendukung: bukti
kas keluar, laporan penerimaan barang, surat order pembelian atau
dokumen pendukung lain.
b. +eriksa pendebitan akun utang usaha ke dokumen pendukung: bukti kas
masuk, memo debit untuk retur pembelian.
4. /akukan verifikasi pisah batas (cutoff) terhadap transaksi pembelian
a. +eriksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian minggu terakhir
tahun audit dengan minggu pertama setelah tanggal neraca.
5. /akukan verifikasi pisah batas "cutoff# transaksi pengeluaran kas.
a. +eriksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran utang usaha
dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca.
6. /akukan pencarian utang yang belum dicatat.
a. periksa bukti . bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang
dicatat setelah tanggal neraca.
b. periksa bukti kas keluar yang dibuat setelah tanggal neraca.
c. periksa catatan sediaan barang konsinyasi masuk.
d. pelajari peraturan parpajakan yang menyangkut bisnis klien
e. lakukan review terhadap anggaran modal, perintah kerja, dan kontrak
pembangunan untuk memperoleh bukti adanya utang yang belum dicatat.
D- Pengujian terhadap saldo akun rin,i
2. /akukan konfirmasi utang
a. lakukan identifikasi penjual besar dengan me . review register bukti kas
keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang, dan kirimkan
konfirmasi kepada kreditur yang akun utang klien kepadanya memiliki
karakteristik berikut ini: bersaldo besar, terdapat kegiatan pembelian
yang luar biasa, bersaldo kecil atau nol, dan bersaldo debit.
b. lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan
c. periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah
tanggal neraca.
3. /akukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan
piutang bulanan yang diterima oleh klien dan kreditur.
E- %erifikasi pen+ajian dan pengungkapan
4. bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima
umum.
a. periksa klasifikasi utang usaha di neraca
b. periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha
c. periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang nonusaha
d. mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang belum
diungkapkan dan utang bersyarat dan dan periksa penjelasan yang
bersangkutan dengan utang tersebut.
%II- Penjelasan
A- Prosedur Audit A.al
,ebelum membuktikan apakah utang usaha yang diacantumkan oleh klien di
neracanya sesuai dengan utang usaha yang benarbenar ada pada tanggal neraca,
auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang dicantumkan dineraca
dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. 1ekonsiliasi ini perlu dilakukan
agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi utang usaha yang
dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya.
Oleh karena itu, auditor melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan
rekonsiliasi informasi utang usaha di neraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan:
'. Usut saldo utang usaha +ang ter,antu* di nera,a ke saldo akun utang usaha +ang
bersangkutan. %kun ini digunakan untuk menampung transaksi timbulnya utang dari
transaksi pembelian berbagai golongan sediaan dan pelunasannya.
!. !itung ke*bali saldo akun utang usaha dala* buku besar. Untuk
memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penghitungan saldo utang
usaha auditor menghitung kembali saldo akun utang usaha dan utang
wesel dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah pengkreditan
dan menguranginya dengan jumlah pendebitan tiap . tiap akun tersebut.
6. #akukan re0ie. terhadap *utasi luar biasa dala* ju*lah dan
su*ber posting dala* akun utang . (etidakberesan dalam transaksi
pembelian dapat dilakukan dengan review mutasi luar biasa.
7. Usut saldo a.al utang usaha ke kertas kerja tahun +ang lalu.
,ebelum auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang
menyangkut utang usaha, ia perlu memperoleh keyakinan atas kebenaran
saldo awal akun tersebut sehingga dibutuhkan kertas kerja tahun lalu
untuk mengusutnya.
$. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun utang ke dala*
jurnal +ang bersangkutan- Untuk memperoleh keyakinan bahwa
mutasi penambahan dan pengurangan utang usaha berasal dari jurnal .
jurnal yang bersangkutan, pengkreditan di dalam akun utang usaha
diusut ke jurnal pembelian atau register bukti kas keluar dan pendebitan
ke akun tersebut diusut ke jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum
"untuk transaksi retur pembelian#.
5. #akukan rekonsiliasi akun kontrol utang dengan buku besar
pe*bantu utang +ang bersangkutan-
"- Prosedur Analitik
+engujian analitik dimaksudkan membantu auditor dalam memahami bisnis
klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Oleh
karena inilah auditor melakukan perhitungan rasio tingkat perputaran utang usaha
dan rasio utang usaha dengan utang lancar. 8ni membantu auditor mengungkapkan:
peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha,
fluktuasi acak atau salah saji.
$- Pengujian terhadap Transaksi Rin,i
(eandalan saldo utang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi
berikut ini yang di kreditkan dan didebitkan kedalam akun utang usaha :
'. 0ransaksi pembelian kredit
!. 0ransaksi retur pembelian
6. 0ransaksi pembayaran kas untuk pelunasan utang usaha.
&isamping itu, keandalan saldo akun utang usaha ditentukan pula oleh
ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mencatat berbagai tarnsaksi tersebut di
atas. Oleh karena itu, auditor melakukan pengujian substantif terhadap transasksi
rinci yang mengkredit dan mendebit akun utang usaha dan pengujian pisah batas
yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
+rosedur:
1. +eriksa ,ampel 0ransaksi yang 0ercatat dalam %kun Utang usaha ke
&okumen yang 9endukung 0imbulnya 0ransaksi 0ersebut.
a. Periksa pengkreditan akun utang usaha ke doku*en
pendukung: bukti kas keluar1 laporan peneri*aan barang1
surat order pe*belian atau doku*en pendukung lain-
%uditor mengambil sampel transaksi yang dicatat di sebelah
kredit akun kreditur yang terpilih dalam sampel, kemudian
melakukan prosedur audit berikut ini:
- mengambil dari arsip klien bukti kas keluar
- 9emeriksa kelengkapan dokumen yang mendukung bukti kas
keluar
- 9emeriksa kesesuaian data yang tercantum dalam bukti kas
keluar dan dokumen pendukungnya
- 9emeriksa kebenaran data yang di posting ke dalam akun
kreditur berdasarkan bukti kas keluar
- 9emastikan bahwa semua bukti kas keluar yang disampel telah
dicatat di akun yang seharusnya.
b. Periksa pendebitan akun utang usaha ke doku*en
pendukung: bukti kas *asuk1 *e*o debit untuk retur
pe*belian-
- mengambil dari arsip klien bukti kas keluar dan memo debit
beserta dokumen pendukungnya: surat tagihan, kuitansi dari
kreditur, dan laporan pengiriman barang "untuk retur pembelian#
- 9emeriksa kelengkapan dokumen yang mendukung bukti kas
keluar dan memo debit
- 9emeriksa kesesuaian data yang tercantum dalam bukti kas
keluar dan memo debit dan dokumen pendukungnya
- 9emeriksa kebenaran data yang di posting ke dalam akun
kreditur berdasarkan bukti kas keluar dan memo debit.
- 9emastikan bahwa semua bukti kas keluar dan memo debit yang
disampel telah dicatat di akun kreditur.
2. /akukan verifikasi pisah batas (cutoff) terhadap transaksi pembelian dan
retur pembelian
:erifikasi pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah
klien menggunakan pisah batas yang konsisten dalam memperhitungkan
transaksi pembelian dan retur pembelian yang termasuk dalam tahun
yang diaudit dibanding dengan tahun sebelumnya. ;ika klien tidak
menggunakan tanggal pisah batas yang konsisten, akibatnya adalah
transaksi pembelian yang seharusnya diakui sebagai unsur penentuan kos
barang yang dijual tahun dalam tahun berikutnya, dicatat oleh klien
sebagai kos barang yang dijual tahun yang diaudit.
&i lain pihak, transaksi pembelian dalam tahun yang diaudit dapat
diakui oleh klien sebagai unsur kos barang yang dijual tahun berikutnya.
&engan demikian, jika klien tidak konsisten dalam menggunakan
tanggal pisah batas, perhitungan rugi laba tahun yang diaudit akan
terpengaruh langsung. Oleh karena itu, auditor melakukan pemeriksaan
terhadap transaksi pembelian dan retur pembelian, serta transaksi
pengeluaran kas untuk pembayaran utang usaha yang terjadi dalam
beberapa minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk
menentukan perlakuan yang tepat terhadap pengakuan kos barang yang
dijual dan pencatatan transaksi pengurangan utang usaha.
a. +eriksa dokumen yang mendukung timbulnya utang usaha dalam
minggu terakhir tahun audit dengan minggu pertama setelah
tanggal neraca. Untuk membuktikan bahwa klien menggunakan
pisah batas yang konsisten terhadap transaksi pembelian, auditor
memeriksa bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya yang
dibuat dan dicatat oleh klien dalam periode sebelum dan sesudah
tanggal neraca
3. /akukan verifikasi pisah batas "cutoff# transaksi pengeluaran kas. Untuk
membuktikan ketepatan pisah batas transaksi pengeluaran kas, auditor
melakukan observasi terhadap semua cek yang dibayarkan pada hari
terakhir tahun yang diaudit untuk membuktikan ketepatan pencatatan
pengeluaran kas dalam periode akuntansi yang seharusnya.
a. +eriksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran utang
usaha dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu
pertama setelah tanggal neraca. Untuk membuktikan ketepatan
pisah batas dalam transaksi berkurangnya utang usaha karena
pembayaran kas kepada kreditur yang dipakai sebagai basis
pencatatan ke dalam buku utang.
4. /akukan pencarian utang yang tidak dicatat. Hal ini disebabkan klien
cenderung untuk melakukan understatement utang usaha dengan cara
tidak mencatat kewajiban klien pada tanggal neraca. ,ehingga ini
menjadi fokus auditor dalam pengujian substantif terhadap utang usaha,
yaitu menemukan unrecorded transactions. %dapun utang yang belum
dicatat pada tanggal neraca dapat timbul sebagai akibat berikut ini:
a. %danya dokumen . dokumen yang belum diproses untuk
pembayaran pada tanggal neraca, dan baru dibuatkan bukti kas
keluar setelah tanggal neraca.
b. adanya barang . barang yang diterima sebelum tanggal neraca,
namun faktur dari pemasok baru diterima setelah tanggal neraca.
c. klien menggunakan basis tunai dalam melaksanakan sistem bukti
kas keluarnya.
d. adanya jasa yang telah dinikmati klien sebelum tanggal neraca,
namun penjual jasa baru menagih harga jasa tersebut setelah
tanggal neraca.
%dapun prosedur audit untuk menemukan adanya utang yang belum
dicatat pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
a. +eriksa bukti . bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas
yang dicatat setelah tanggal neraca.
b. periksa bukti kas keluar yang dibuat setelah tanggal neraca.
c. periksa catatan sediaan barang konsinyasi masuk.
d. pelajari peraturan parpajakan yang menyangkut bisnis klien
e. lakukan review terhadap anggaran modal, perintah kerja, dan
kontrak pembangunan untuk memperoleh bukti adanya utang
yang belum dicatat.
D- Pengujian terhadap Saldo Akun Rin,i
0ujuan pengujian saldo utang usaha rinci adalah untuk memverifikasi
- (eberadaan atau keterjadian
- kelengkapan
- kewajiban
- penyajian dan pengungkapan
(eberadaan, kelengkapan, kewajiban, serta penyajian dan
pengungkapan utang usaha di neraca dibuktikan oleh auditor dengan
mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur dan rekonsiliasi utang usaha yang
tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien
kreditur. %dapun prosedurnya:
'. /akukan konfirmasi utang
a. lakukan identifikasi penjual besar dengan me . review register bukti
kas keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang, dan
kirimkan konfirmasi kepada kreditur yang akun utang klien
kepadanya memiliki karakteristik berikut ini: bersaldo besar, terdapat
kegiatan pembelian yang luar biasa, bersaldo kecil atau nol, dan
bersaldo debit.
b. lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan
c. periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah
tanggal neraca.
2. /akukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan
piutang bulanan yang diterima oleh klien dan kreditur. Utang klien
kepada debitur yang tidak dikonfirmasi dapat diverifikasi keberadaannya
melalui rekonsiliasi akun utang kepada (reditur dengn surat pernyataan
piutang yang diterima secara bulanan dari kreditur. darisinilah auditor
memperoleh keyakinan bahwa utang usaha yang tercantum di neraca
benar . benar ada dan adanya utang usaha yang tidakdicatat pada tanggal
neraca.
E- %erifikasi Pen+ajian dan Pengungkapan
:erifikasi penyajian dan pengungkapan dilakukan guna membandingkan
penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum. %dapun
prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. periksa klasifikasi utang usaha di neraca "+enjelasan#
b. periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha
"+enjelasan#
c. periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang
nonusaha "+enjelasan#
d. mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang
belum diungkapkan dan utang bersyarat dan dan periksa
penjelasan yang bersangkutan dengan utang tersebut.
"+enjelasan#
KASUS
A-
1. (lien mempunyai struktur pengendalian intern yang efektif atas dokumentasi pada
laporan penerimaan barang yang telah bernomor , setiap voucher yang bernomor urut
disiapkan dengan cepat dan efisien dan dicatat di dalam daftar voucher dan buku
tambahan utang dagang . ,etiap pembayaran juga dilakukan dengan cepat kalau sudah
jatuh tempo , dan pembayaran langsung di catat ke dalam buku harian pembayaran kas
dan buku tambahan utang dagang .
:: &alam keadaan seperti ini verifikasi terhadap utang dagang hanya membutuhkan
sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa struktur pengendalian intern
tersebut berlaku efektif .
2. %sumsikan laporan penerimaan barang tidak digunakan , klien selalu menunda tagihan.
0agihan sering dibayarkan beberapa bulan setelah tanggal jatuh tempo. (alau auditor
menghadapi situasi ini besar kemungkinan utang dagang dinyatakan terlalu rendah ,
sehingga dalam situasi ini diperlukan pengujian rincian saldo utang.
::+ada kasus ! penting membuat rekonsilisasi bulanan antara laporan penjual dengan
utang yang telah di catat dan antara buku tambahan dengan buku besarnya dilakukan
oleh seorang yang independen.
"-
*ontoh kasus transaksi utang yang belum dicatat pada tanggal neraca.
Kasus 2:
%uditor menemukan sebuah faktur sebesar 1p 2.<<<.<<< bertanggal 6< &esember !<<$,
dengan syarat pembelian =OB shipping point. Barang telah dikirim oleh pemasok pada tanggal
6< &esember !<<$, tetapi baru diterima oleh klien pada tanggal 7 ;anuari !<<5 dan dicatat oleh
klien sebagai pembelian pada tangggal 7 ;anuari !<<5 9aka %;+ per tanggal 6' &esember
!<<$ adalah sebagai berikut
+embelian 1p 2.<<<.<<<
Utang usaha 1p 2.<<<.<<<
;urnal ini tidak akan mempengaruhi modal kerja bersih dan tidak mempengaruhi laba bersih
tahun !<<$
Kasus 3:
%uditor menemukan sebuah faktur pembelian sebesar 1p. !<.<<<.<<<, bertanggal 6< &esember
!<<$, dengan syarat =OB shipping point. Barang telah diterima pada tanggal 6' &esember
!<<$ dan telah diikutsertakan dalam perhitungan fisik sediaan pada tanggal neraca tersebut.
=aktur baru diterima oleh klien tanggal 3 ;anuari !<<5 dan dicatat sebagai transaksi pembelian
tahun !<<5.
;ika auditor menemukan uatng yang belum dicatat pada tanggal neraca seperti kasus tersebut, ia
akan mengusulkan adanya jurnal penyesuaian untuk mencatat utang tersebut karena :
'. +embelian dicatat terlalu rendah, sehingga mengakibatkan kos barang yang dijual disajikan
oleh klien terlalu rendah dan laba bersih tahun !<<$ dihitung terlalu tinggi.
!. sediaan telah dicatat dari hasil penghitungan fisik sediaan, tetapi utang usaha belum dicatat,
sehingga hal ini mengakibatkan modal kerja bersih pada tanggal neraca terlalu tinggi.
Kasus 4
=aktur pembelian aktiva tetap sebesar 1p. 2<.<<<.<<< bertanggal 6' &esember !<<$ diterima
oleh klien pada tanggal '$ ;anuari !<<5. %ktiva tetap telah diterima oleh klien tanggal 6'
&esember !<<$
;ika utang pembelian aktiva tetap tersebut tidak dicatat pada tanggal neraca akibatnya adalah
modal kerja bersih akan terpengaruh tetapi tidak mempengaruhi ................ laba klien.
Umumnya dalam menghadapi utang ini auditor tidak menyarankan jurnal penyesuaian.
Kasus 5
%uditor menemukan faktur sebesar 1p.'$.<<<.<<< bertanggal 6' &esember !<<$ untuk biaya
iklan bulan oktober, >ovember, dan &esember !<<$. Oleh klien, faktur ini baru dicatat pada
tanggal '$ ;anuari !<<5.
Utang biaya iklan ini seharusnya dicatat pada tanggal neraca sehingga biaya iklan tidak
disajikan terlalu rendah di dalam laporan rugi laba tahun !<<$. ;ika utang ini tidak dicatat,
akibatnya adalah penentuan laba terlalu tinggi, dan modal kerja bersih terlalu besar. %uditor
akan mengusulkan jurnal penyesuaian untuk mencatat adanya utang biaya iklan pada tanggal
neraca.

You might also like