You are on page 1of 10

KETAHANAN PANGAN

MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA


Oleh: Reny Sukmawani
Abstrak
Indonesia saat ini membutuhkan bahan pangan pokok sekurang-murangnya 53 juta
ton beras, !,5 juta ton jagung dan 3," juta ton kedelai untuk kebutuhan konsumsi
penduduk sekitar !# juta jiwa$ Apabila tidak diimbangi dengan laju pertumbuhan
produksi pangan dari dalam negeri se%ara signi&ikan, maka akan mengakibatkan rendahnya
ketahanan pangan nasional$ 'eskipun upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri
pada saat ini telah dilakukan, namun laju peningkatannya masih belum mampu mem%ukupi
kebutuhan pangan dalam negeri karena produkti&itas tanaman pangan yang stagnan
bahkan %enderung menurun serta terjadinya peningkatan alih &ungsi lahan$ Ini terbukti
dengan masih besarnya ketegantungan Indonesia akan impor kebutuhan pangan $
(ntuk meningkatkan produksi pangan nasional, dapat dilakukan peningkatan
produkti)itas dengan menerapkan teknologi produksi antara lain melalui penggunaan
pupuk organik$ *upuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan tanah melalui jasa
mikroba yang menguntungkan$ Sejalan dengan itu perlu juga dilakukan perluasan areal
lahan pertanian disamping juga melindungi lahan-lahan produkti& agar tidak beralih &ungsi$
(paya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap
salah satu bahan pangan pokon adalah dengan digalakkannya program di)ersi&ikasin
pangan$
+ata kun%i:
,ahan pangan, teknologi produksi, produkti&itas, perluasan areal, di)ersi&ikasi pangan

Pendahuluan
*rogram -epartemen *ertanian yang ter%antum dalam Ren%ana Strategi *rogram
*embangunan *ertanian !""5-!""., terdiri dari tiga tujuan dasar, yaitu: /0 ketahanan
panagn, /!0 mengurangi kemiskinan, dan /30 meningkatkan kesejahteraan serta
pengembangan agribisnis$ +etahanan pangan berarti kondisi pemenuhan kebutuhan
pangan bagi rumah tangga yang ter%ermin dari ketersediaan pangan yang %ukup, baik
jumlah dan mutunya, aman, merata dan terjangkau /,,+*$ !""30$ +etahanan pangan
merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan merupakan
kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa$ ,anyak %ontoh negara dengan sumber
ekonomi %ukup memadai tetapi mengalami kehan%uran karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan pangan bagi penduduknya$ Sejarah juga menunjukkan bahwa strategi pangan
banyak digunakan untuk menguasai pertahanan musuh$ -engan adanya ketergantungan
pangan, suatu bangsa akan sulit lepas dari %engkeraman penjajah1musuh$ *ada +22
pangan sedunia tahun ..# di Roma, para pemimpin negara dan pemerintah telah
mengikrarkan kemauan politik dan komitmennya untuk men%apai ketahanan pangan dan
melanjutkan upaya penghapusan kelaparan di semua negara anggota separuhnya, yakni
dari 3"" juta jiwa pada tahun ..# menjadi 4"" juta jiwa pada tahun !"5 /'ewa Ariani$
!""#0$ -engan demikian upaya untuk men%apai kemadirian dalam memenuhi kebutuhan
pangan nasional bukan hanya dipandang dari sisi untung rugi ekonomi saja, tetapi harus
disadari sebagai bagian yang mendasar bagi ketahanan nasonal yang harus dilindungi$
*embangunan ketahanan pangan di Indonesia ditegaskan dalam (ndang-(ndang
pangan 5omor 6 tahun ..# tentang *angan dan ** nomor #3 tahun !""! tentang
ketahanan pangan$ ,eberapa hasil penelitian dan kajian menunjukkan bahwa persediaan
pangan yang %ukup se%ara nasional terbukti tidak menjamin perwujudan ketahanan pangan
pada tingkat wilayah, rumah tangga atau indi)idu /'ewa, Ariani$ !""#0$ 7umlah
penduduk Indonesia saat ini men%apai !# juta jiwa dengan angka pertumbuhan $6 8 per
tahun$ Angka tersebut mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersedia$
+ebutuhan yang besar jika tidak diimbangi peningkatan produksi pangan justru
menghadapi masalah bahaya latent yaitu laju peningkatan produksi di dalam negeri yang
terus menurun$ Sudah pasti jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan
akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan dengan kesenjangan
semakin melebar$ +esenjangan yang terus meningkat ini jika terus di biarkan
konsekuensinya adalah peningkatan jumlah impor bahan pangan yang semakin besar, dan
kita semakin tergantung pada negara asing$
Impor beras yang meningkat pesat terjadi pada tahun ..# dan pun%aknya pada
tahun ..3 yang men%apai 5,3 juta ton$ +ondisi ini mewarnai krisis ekonomi yang terjadi
pada tahun ..6 dimana produksi beras nasional turun yang antara lain karena kekeringan
panjang$
*ada komoditi jagung, meskipun pada tahun ..# terjadi penurunan produksi namun
pada tahun ..3 justru menjadi surplus /ekspor0 meskipun dalam jumlah yang ke%il$ 9al
ini diduga karena banyaknya masyarakat yang meman&aatkan lahan tidur untuk komoditas
jagung$ 5amun pada tahun-tahun berikutnya sampai saat ini produksi jagung %enderung
turun dan impor semakin besar /lebih dari ! juta ton 1 tahun0
*roduksi kedelai nasional mengalami kemunduran yang sangat memprihatinkan$
Sejak tahun !""", kondisi tersebut semakin parah, dimana impor kedelai semakin besar$
-isisi lain produkti)itas kedelai nasional rendah sedangkan biaya produksi semakin tinggi
di dalam negeri$ -ampaknya pada harga kedelai petani tidak bisa bersaing dengan
membanjirnya kedelai Impor dan petani kedelai tidak terlindungi$
!
+ebijakan Impor pangan yang menonjol sebagai program instant untuk mengatasi
kekurangan produksi justru membuat petani semakin terpuruk dan tidak berdaya atas
sistem pembangunan ketahanan pangan yang tidak tegas$ Akibat o)er suplai pangan dari
impor seringkali memaksa harga jual hasil panen petani menjadi rendah tidak sebanding
dengan biaya produksinya sehingga petani terus menanggung kerugian$ 9al ini
menjadikan bertani pangan tidak menarik lagi bagi petani dan memilih pro&esi lain di luar
pertanian, sehingga ketahanan pangan nasional mejadi rapuh$
'elihat kenyataan tersebut seakan kita tidak per%aya sebagai negara agraris yang
mengandalkan pertanian sebagai tumpuan kehidupan bagi sebagian besar penduduknya
tetapi pengimpor pangan yang %ukup besar$ 9al ini akan menjadi hambatan dalam
pembangunan dan menjadi tantangan yang lebih besar dalam mewujudkan kemandirian
pangan bagi bangsa Indonesia$ Oleh karena itu diperlukan langkah kerja yang serius untuk
mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan
dalam negeri$
Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di
Indonesia antara lain disebabkan oleh:
$ *rodukti)itas tanaman pangan yang masih rendah dan terus menurun
!$ *eningkatan luas areal penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun
khususnya di lahan pertanian pangan produkti& di pulau 7awa$
+ombinasi kedua &aktor di atas memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun
ke tahun yang %enderung terus menurun$ (ntuk mengatasi dua permasalahan teknis yang
mendasar tersebut perlu dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian
pangan khususnya dalam kerangka program ketahanan pangan nasional$ (paya-upaya
tersebut diantaranya yaitu dengan meningkatkan produkti)itas tanaman pangan, menambah
perluasan areal pertanian baru dan menggalakan di)ersi&ikasi pangan$
Upaya Meningkatkan Prdukti!ita" Tana#an Pangan
Rata-rata produkti)itas tanaman pangan nasional masih rendah$ Rata-rata
produkti)itas padi adalah 4,4 ton1ha /*urba dan :as, !""!0, jagung 3,! ton1ha dan kedelai
,. ton1ha$ 7ika dibandingkan dengan negara produsen pangan lain di dunia khususnya
beras, produkti&itas padi di Indonesia adalah peringkat ke !.$ Australia memiliki
produkti)itas rata-rata .,5 ton1ha, jepang #,#5 ton1ha dan ;ina #,35 ton1ha /<AO, ..30$
<aktor dominan penyebab rendahnya produkti)itas tanaman pangan adalah /a0
*enerapan teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah= /b02ingkat kesuburan lahan
yang terus menurun /Adiningsih, S, dkk$, ..40, /%0 >ksplorasi potensi genetik tanaman
yang masih belum optimal /?uede) S +ush, !""!0$
Rendahnya penerapan teknologi budidaya tampak dari besarnya kesenjangan potensi
produksi dari hasil penelitian dengan hasil di lapangan yang diperoleh oleh petani$ 9al ini
disebabkan karena pemahaman dan penguasaan penerapan paket teknologi baru yang
kurang dapat dipahami oleh petani se%ara utuh sehingga penerapan teknologinya sepotong-
sepotong /'ashar, !"""0$ Seperti penggunaan pupuk yang tidak tepat, bibit unggul dan
%ara pemeliharaan yang belum optimal diterapkan petani belum optimal karena lemahnya
sosialisasi teknologi, sistem pembinaan serta lemahnya modal usaha petani itu sendiri$
Selain itu juga karena %ara budidaya petani yang menerapkan budidaya kon)ensional dan kurang
ino)ati& seperti ke%enderungan menggunakan input pupuk kimia yang terus menerus, tidak
menggunakan pergiliran tanaman, kehilangan pas%a panen yang masih tinggi 5 @ !" 8 dan
memakai air irigasi yang tidak e&isien$ Akibatnya antara lain berdampak pada rendahnya
produkti)itas yang mengan%am kelangsungan usaha tani dan daya saing di pasaran terus menurun$
Rendahnya produkti)itas dan daya saing komoditi tanaman pangan yang diusahakan
3
menyebabkan turunnya minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya pangannya, sehingga
dalam skala luas mempengaruhi produksi nasional$
(ntuk mengatasi permasalahan di atas pemerintah harus memberikan subsidi teknologi
kepada petani dan melibatkan stakeholder dalam melakukan per%epatan perubahan /Saragih,
!""30$ Subsidi teknologi yang dimaksud adalah adanya modal bagi petani untuk memperoleh
atau dapat membeli teknologi produkti)itas dan pengawalannya sehingga teknologi budidaya dapat
dikuasai se%ara utuh dan e&isien sampai tahap pas%a panennya$ Sebagai %ontoh petani dapat
memperoleh dan penerapan teknologi produkti)itas organik hayati, benih1pupuk bermutu dan
mekanisasi pas%a panen dan sekaligus pengawalan pendampingannya$
2ingkat kesuburan lahan pertanian produkti& terus menurun; re)olusi hijau dengan
mengandalkan pupuk dan pestisida memiliki dampak negati& pada kesuburan tanah yang
berkelanjutan dan terjadinya mutasi hama dan pathogen yang tidak diinginkan$ Sebagai
%ontoh lahan yang terus dipupuk dengan (rea /50 %enderung menampakkan respon
kesuburan tanaman seketika, tetapi berdampak pada %epat habisnya bahan organik tanah
karena mema%u berkembangnya dekomposer dan bahan organik sebagai sumber makanan
mikroba lain habis /A 80$ *emakaian pupuk kimia, alkali dan pestisida yang terus
menerus menyebabkan tumpukan residu yang melebihi daya dukung lingkungan yang jika
tidak terurai akan menjadi Bra%un tanahC dan tanah menjadi BSakitC$ Akibatnya disamping
hilangnya mikroba pengendali keseimbangan daya dukung kesuburan tanah, ketidak-
seimbangan mineral dan mun%ulnya mutan-mutan Organisme *engganggu 2anaman
/O*20 yang kontra produkti&$ -i lahan sawah1irigasi dengan berbagai upaya program
re)olusi hijau yang telah ada tidak lagi memberikan kontribusi pada peningkatan
produkti)itas karena telah men%apai titik jenuh dan produkti)itas yang terjadi justru
%enderung menurun$
(paya yang harus dilakukan adalah melakukan Soil Management untuk
mengembalikan kesuburan tanah dengan memasukkan berbagai ragam mikroba pengendali
yang memper%epat keseimbangan alami dan membangun bahan organik tanah, kemudian
diikuti dengan pemupukan dengan jenis dan jumlah yang tepat dan berimbang serta teknik
pengolahan tanah yang tepat$ 2elah diketahui bahwa mikro-organisme unggul berguna
dapat diintroduksikan ke tanah dan dapat diberdayakan agar mereka ber&ungsi
mengendalikan keseimbangan kesuburan tanah sebagaimana mestinya$ Selain itu,
sekumpulan mikroorganisme
>ksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal tampak pada
kesenjangan hasil petani dan hasil produkti)itas di luar negeri atau hasil dalam penelitian$
-alam hal ini teknologi pemuliaan telah mengalami kemajuan yang %ukup berarti dalam
men%iptakan berbagai )arietas unggul berpotensi produksi tinggi$ 'eskipun upaya
breeding modern, teknologi transgenik dan hibrida diran%ang agar tanaman yang
dikehendaki memiliki kemampuan genetik produksi tinggi /?urde) S +ush, !""!0, tetapi
jika dalam menerapkannya di lapangan asal-asalan, maka per&orma keunggulan genetiknya
tidak nampak$ 9asil penggunaan )arietas unggul di lapangan seringkali masih jauh dari
harapan$ *enyebabnya adalah masih belum dipahaminya teknik budidaya sehingga hasil
yang didapat belum menyamai potensinya, apalagi melebihi$

Padi
-alam kurun waktu satu dasa warsa ke depan Indonesia harus mampu mandiri dalam
memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya$ -engan asumsi pertumbuhan penduduk
rata-rata per tahun ,5 8 dan impor beras sekitar ,5 - ! juta ton pada tahun !""3 dan
produksi dalam negeri sekitar 5! juta ton, maka untuk men%apai swasembada pada tahun
!"" diperlukan trend peningkatan produksi sebesar ,3 @ !, 8 pertahun$ *eningkatan ini
sangat rasional dan dapat dilakukan dengan melihat potensi produkti)itas yang dapat
4
ditingkatkan dan potensi ketersediaan lahan baru yang dapat dibuka$ (paya untuk
mewujudkan peningkatan produkti)itas tanaman padidapat dilakukan melalui program
Supra Indus, pengelolaan tanaman terpadu, System Ri%e o& Intensi&i%ation dan teknologi
lainnya yang berkelanjutan$
Jagung
*ada tahun !""! impor jagung men%apai !,! juta ton dan sejak tahun !"""
pertumbuhan produksinya menunjukkan trend yang %enderung negati&$ 'elihat potensi
yang ada bahwa hal upaya mema%u produksi jagung dalam " tahun kedepan masih dapat
dilakukan, bahkan sekalipun untuk dapat men%apai surplus /ekspor0$ -engan men%iptakan
tingkat pertumbuhan produksi ! 8 sampai #,5 8per tahun maka pada tahun !""
Indonesia akan dapat mengekspor jagung$ 9al ini sangat rasional untuk dapat diwujudkan
dan di%apai mengingat masih banyak lahan tidur dan lahan kering potensial yang dapat
diman&aatkan se%ara optimal untuk dapat meningkatkan produksi jagung$ *eluang
penerapan teknologi produkti)itas ,io hayati organi% dan penerapan benih hibrida untuk
meningkatkan produkti)itas dari rata-rata 3,5 ton1ha menjadi lebih dari #,5 ton1ha di lahan
tersebut masih sangat rasional apalagi agribisnis jagung telah didukung dengan tersedia
dan kesiapan stakeholder dari hulu sampai hilirnya$
Kedelai
(paya mendongkrak produksi kedelai memang berat mengingat ada sekitar 6" 8
kebutuhan kedelai dipenuhi dari impor$ 2erus membanjirnya impor kedelai tahun !"""
memiliki dampak yang tragis bagi petani kedelai dan untuk dapat men%apai imbangan
impor harus ada perlakuan khusus dengan mengembalikan keper%ayaan petani kembali
bertanam kedelai$ (paya perimbangan impor dan pertumbuhan produksi kedelai jika
produksi dapat terus ditingkatkan se%ara linear dari 3 8 di tahun !""3 terus tumbuh
meningkat hingga !" 8 pada tahun !""$ Selama dasawarsa ke depan /!""3 @ !"30, yang
rasional dilakukan adalah menekan impor dengan substitusi dari produksi dalam negeri
sampai tinggal " @ !" 8 impor$ 9al ini rele)an dengan kondisi saat ini dan dapat terjadi
jika ada pengaturan tata niaga untuk kepastian harga yang layak saat petani panen raya dan
men%iptakan produkti)itas kedelai yang tinggi sehingga menurunkan biaya produksinya
per satuan hasil$
Upaya Mena#$ah Perlua"an %ahan Pertanian &aru
Sulitnya melakukan peningkatan produksi pangan nasional antara lain karena
pengembangan lahan pertanian pangan baru tidak seimbang dengan kon)ersi lahan
pertanian produkti& yang berubah menjadi &ungsi lain seperti permukiman$ 9al ini terjadi
karena nilai land rent untuk usahatani lebih rendah dibandingkan nilai land rent untuk non
pertanian$ 7ika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan produkti)itas se%ara nyata
dan1atau membuka areal baru pertanian pangan sudah pasti produksi pangan dalam negeri
tidak akan mampu men%ukupi kebutuhan pangan nasional$
-ari sisi perluasan areal lahan tanaman pangan ini upaya yang dapat ditempuh
adalah:
$ 'eman&aatkan lahan lebak dan pasang surut termasuk di kawasan pasang surut
/Alihamsyah, dkk, !""!0
!$ 'engoptimalkan lahan tidur dan lahan tidak produkti& di pulau 7awa$
+edua pilihan di atas mutlak harus di barengi dengan menerapkan teknologi
produkti)itas mengingat sebagian besar lahan tersebut tidak subur untuk tanaman pangan$
'elihat kenyataan di atas maka solusi terbaik adalah:
5
$ *emerintah sebaiknya memberikan ijin legal atas hak pengelolaan lahan yang telah
diusahahan petani yaitu sema%am 9?( untuk usaha produkti& usaha tani tanaman
pangan sehingga petani dapat memberikan kontribusi berupa pajak atas usaha dan
peman&aatan lahan tersebut
!$ 'emberikan bimbingan teknologi budidaya khususnya untuk menerapkan
teknologi organik dan ,io1hayati guna meningkatkan kesuburan lahan dan menjamin
usaha tani yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan
3$ 'elibatkan stakeholder dan swasta yang memiliki komitmen menunjang dalam
sistem Agribisnis tanaman pangan sehingga akan menjamin kepastian pasar$
'enempatkan pangan sebagai bagian menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan
negara serta rasa nasionalisme untuk melindungi, men%intai dan memperbaiki produksi
pangan lokal harus terus dikembang-majukan$ *ertanian pangan termasuk di kawasan
transmigrasi hendaknya jangan dipandang sebagai lahan untuk menyerap tenaga kerja atau
petani dikondisikan untuk terus memberikan subsidi bagi pertumbuhan ekonomi sektor lain
dengan tekanan nilai jual hasil yang harus rendah dan biaya sarana produksi terus
melambung$ 2etapi seharusnya petani pangan mendapatkan prioritas perlindungan oleh
pemerintah melalui harga jual dan subsidi produksi karena petani membawa amanah bagi
ketahanan pangan, petani pangan perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak$ -alam hal
ini adalah wajar jika pemerintah berpihak kepada petani dan pelaku produksi pertanian
pangan karena merupakan golongan terbesar dari masyarakat Indonesia$
'elihat kondisi saat ini dan trend produksi pangan yang semakin tergantung impor
dan bergesernya pola konsumsi masyarakat maka untuk men%apai kemandirian pangan ke
depan harus dilakukan melalui upaya-upaya terpadu se%ara terkonsentrasi pada
peningkatan produksi pangan nasional yang teren%ana mulai BpresisiC di sektor hulu @
proses /on &arm0 dan hilirnya$ Dang perlu ditekankan adalah: peningkatan produkti)itas
dan penerapan teknologi bio1hayati organik, perluasan areal pertanian pangan dan
optimalisasi pemberdayaan sumber daya pendukung lokalnya, kebijakan tataniaga pangan
dan pembatasan impor pangan, pemberian kredit produksi dan subsidi bagi petani pangan,
pema%uan kawasan sentra produksi dan ketersediaan silo untuk sto%k pangan sampai
tingkat terke%il dalam men%apai swasembada pangan di setiap daerah$ (ntuk itu
pema%uan peningkatan produksi pangan nasional harus ditunjang dengan kesiapan dana,
penyediaan lahan, teknologi, masyarakat dan in&rastrukturnya yang dijadikan sebagai
kebijakan ketahanan pangan nasional$
'enerapkan kebijakan tata niaga kedelai, pembatasan impor /tari& bea masuk0 dan
insenti&1subsidi bagi petani produsen dipandang perlu pada komoditas ini karena
merupakan komoditi hajat hidup orang banyak /Inkopti, !""0, jika memang keputusan
kemandirian pangan sebagai keputusan politik untuk ketahanan pangan$ *ersoalan
teknologi produkti)itas kedelai dan lahan sebenarnya bukan lagi sebagai permasalahannya,
hanya saja jika petani tidak diberikan subsidi teknologi, produkti)itasnya tetap rendah
/A ,! ton1ha0 dan biaya produksi per satuan produk menjadi tinggi sehingga ke depannya
tidak dapat bersaing dipasaran bebas$ (paya ini perlu dilakukan dengan dengan
menerapkan kebijakan yang simultan untuk merangsang pertumbuhan tinggi baik dengan
melibatkan stakeholder pelaku bisnis kedelai dari hulu hingga hilir, teknologi, petani,
perbankan dan pemerintah$
9arus di%iptakan kondisi yang kondusi& untuk memberikan perlindungan pada petani$
'en%iptakan dan mewujudkan kemandirian pangan nasional agar lebih ditekankan pada
peran petani serta stakeholder yang mengawal sistem produksi dari keterjaminan
penyediaan teknologi, sarana produksi hingga industri hilirnya$ <asilitas kebijakan yang
memberikan kemudahan petani pangan mendapatkan subsidi teknologi, mekanisasi dan
&asilitasi penunjang budidaya /seperti in&rastruktur untuk pertanian seperti irigasi dan jalan,
#
dan kredit produksi0, perlindungan pasar serta kebijakan impor terbatas diperlukan untuk
kembali menggairahkan pertanian pangan$ -alam hal ini perlu adanya ren%ana dan
pedoman yang jelas dan sistematis sebagai komitmen bagi stakeholder khususnya dari
pemerintah melalui -epartemen *ertanian dan departemen terkait dalam mewujudkan
kemandirian pangan nasional yang tangguh sebagai keputusan nasional yang didukung
oleh pemerintah daerah sebagai pelaksana di lapangan$
(paya men%iptakan kemandirian pangan dengan mengembangkan produksi sumber
pangan alternati& substitusi pangan impor dilakukan seiring dengan pema%uan tiga
komoditi pangan utama di atas$ Sumber pangan karbohidrat yang dapat diman&aatkan
untuk substitusi pangan impor seperti kentang, jagung putih dan umbi-umbian$
'engembangkan sumber pangan alternati& ini justru memiliki nilai ekonomis tinggi karena
disamping produkti)itas per hektarnya tinggi, pangan tersebut sebagai bahan baku industri$
-engan keragaman sumber bahan pangan yang dikonsumsi dan dapat diproduksi di dalam
negeri diharapkan dapat menekan impor pangan se%ara nyata dan mengurangi
ketergantungan pangan dari luar negeri sehingga ketahanan dan kemandirian pangan
nasional semakin mantap$
Di!er"i'ika"i Kn"u#"i Pangan
(paya membangun di)ersi&ikasi konsumsi pangan telah dilaksanakan sejak tahuan
#"-an$ Saat itu pemerintah mulai menganjurkan konsumsi bahan pangan pokok selain
beras$ +emudian di akhir *elita I se%ara eksplisit pemerintah men%anangkan
kebijaksanaan di)ersi&ikasi pangan melalui Inpres no 4 tahun .64 tentang perbaikan
menun makanan Rakyat /(*''R0, dan disempurnakan melalui inpres n"$!" tahun .6.$
'aksud dari instruksi tersebut adalah untuk lebih menganekaragamkan jenis
pangan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia$ 5amun dalam perjalanannya
tujuan di)ersi&ikasi konsumsi pangan lebihditekankan sebagai usaha untuk menurunkan
tingkat konsumsi beras, kaeran di)ersi&ikasi konsumsi pangan hanya diartikan pada
penganekaragaman pangan pokok$
-i)ersi&ikasi pangan pada dasarnya memperluas pilihan masyarakat dalam kegiatan
konsumsi sesuai dengan %ita rasa yang diinginkan dan sedikit demi sedikit mengurangi
ketergantungan akan salah satu bahan pangan$ 2ujuannya adalah agar giEi masyarakat
dapat terpenuhi sehingga masyarakat dapat hidup sehat$ 9al ini memang sangat
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, pengetahuan, ketersediaan, dukungan kebijakan
dan &aktor sosial budaya$
+onsumsi pangan termasuk konsumsi energi dan protein sangat dipengaruhi oleh
daya beli dan kesadaran masyarakat terhadap pangan dan giEi /2abel 0$
2abel $ +onsumsi >nergi dan *rotein menurut kelompok *endapatan, !""4
5" +elompok *endapatan
/Rp1+ap1,l0
*enduduk /80 >nergi
/+al1+ap19r0
*rotein
/?ram1+ap19r0

!
3
4
5
#
6
3
A #"$"""
#"$""" @ 6.$...
3"$""" @ ..$...
""$""" @ 4.$...
5"$""" @ ..$...
!""$""" @ !..$...
3""$""" @ 4..$...
F 5""$"""
",6!
3,45
6,3"
!3,6
!,46
!!,3!
4,"
#,56
$!4",.
$45!,"
$#!6,#
$6.4,.
$.33,4
!$!#,3
!$!53,
!$3.3,"
3,5
!3,"
36,5
43,3
4.,4
54,#
#!,!
6!,.
Sumber: Susenas !""4, ,*S
6
*ada 2abel di atas dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi energi dan protein
masyarakat berbeda antar kelompok pendapatan dan terdapat ke%enderungan semakin
tinggi pendapatan semakin tinggi pula tingkat konsumsinya$ -engan menga%u pada
patokan anjuran dalam G5*? HI tahun ..3, seseorang akan terpenuhi konsumsi energi
dan proteinnya apabila pendapatan per kapita per bulannya di atas Rp$ !""$"""$ -engan
memperhatikan 2abel di atas, berarti jumlah penduduk yang memenuhi kriteria tersebut
hanya 43,48 atau dalam arti jumlah penduduk yang mengalami kekurangan pangan atau
rawan pangan masih besar dan apabila hal ini tidak ditangani se%ara serius akan berdampak
pada kualitas sumberdaya manusia Indonesia$
*ola konsumsi pangan mayoritas masyarakat Indonesia baik di perkotaan maupun
dipedesaan masih didominasi oleh kelomppok padi-padian /beras, jagung, terigu0$ *adahal
pangsa konsumsi energi dari kelompok padi-padian ini seharusnya hanya 5"8$ Sebaliknya
pangsa energi dari umbi-umbian masih sekitar setengahnya dari yang dianjurkan, padahal
di Indonesia tersedia berbagai jenis umbi-umbian masih sekitar setengahnya dari yang
dianjurkan, padahal di indonesia tersedia berbagai jenis umbi-umbian dengan harga yang
relati& murah$ *ada umumnya memang pola konsumsi Indonesia masih lebih rendah dari
yang dianjurkan /2abel !0
2abel !$ *erkembangan +onsumsi >nergi 'enurut kelompok pangan di +ota dan -esa
... @ !""4 /80
+elompok *angan
9arapan +enyataan
+ota -esa
... !""! !""3 !""4
+ota -esa +ota -esa +ota -esa +ota -esa
*adi-padian
(mbi-umbian
*angan hewani
'inyakIlemak
,uah1biji berminyak
+a%ang-ka%angan
?ula
Sayur I ,uah
:ain-lain
5","
#,"
!,"
","
3,"
5,"
5,"
#,"
3,"
5","
#,"
!,"
","
3,"
5,"
5,"
#,"
3,"
#3,.
!,3
#,3
",5
,6
3,5
5,3
4,.
,5
#3,3
4,5
3,3
3,4
!,5
!,5
4,3
3,.
,3
#",!
!,4
3,3
,!
!,"
4,!
5,4
4,3
!,"
#4,5
4,!
4,6
.,4
!,.
3,3
5,4
4,!
,3
#",#
!,!
3,6
",3
!,
3,.
5,!
4,#
,3
#4,#
4,
5,3
.,
!,.
!,.
4,.
4,#
,5
#",6
!,
.,6
",3
,.
3,6
5,3
4,
,3
#3,.
5,
5,3
.,"
!,6
3,3
4,3
4,3
,#
Sumber: Susenas ..., !""!, !""3, !""4$ ,*S
,erdasarkan 2abel di atas terlihat bahwa masih banyak masyarakat baik di desa
maupun di kota yang pola konsumsi pangannya pada padi-padian melebihi harapan
sedangkan pada kelompok pangan yang lainnya masih dibawah harapan$ +enyataan ini
menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan masyarakat terhadap pdi-padian masih sangat
mendominasi, walaupun kalau di liaht berdasarkan kenyataannya masyarakat di kota masih
lebih rendah dibandingkan masyarakat di desa$ Se%ara kualitati& memang terlihat
perubahan konsumsi pada masyarakat kota$
*rogram di)ersi&ikasi konsumsi pangan yang selama ini diharapkan untuk
mengkonsumsi pangan pokok non beras agak lambat proses pen%apaiannya, bahkan
%enderung banyak yang tidak ter%apai$ Oleh karena itu upaya untuk di)ersi&ikasi ini harus
terus ditingkatkan disertai dengan upaya men%ari strategi dan %ara yang jauh lebih baik dan
e&ekti& $ ,eberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung ter%apainya di)ersi&ikasi
konsumsi pangan antara lain adalah:
$ *eningkatan dan pen%atatan produksi pangan pokok selain beras$ Sudah saatnya
dilakukan pen%atatan produksi pangan se%ara statistik terus menerus untuk pangan
3
lokal$ ;ontohnya: tales, garu dan sejenisnya sehingga keberadaan pangan ini
termonitor$ 'engingat setiap daerah mempunyai pangan lokal yang spesi&ik maka
perlu dikembangkan %adangan pangan non beras
!$ *engembangan di)esrsi&ikasi produk olahan yang melibatkan industri$ *emerintah
harus memberikan dukungan penuh kepada pihak industri untuk pengembangan
pangan lokal
3$ *eningkatan pendapatan melalui pen%iptaan lapangan kerja, serta peningkatan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan yang bergiEi
Ke"i#pulan
+ebutuhan pangan yang tinggi akibat jumlah penduduk Indonesia yang semakin
bertambah bila tidak diimbangi dengan ter%ukupinya kebutuhan pangan akan menimbulkan
ketidaaman terhadap stabilitas bangsa$ Agar ketahanan pangan nasional dapat terwujud
perlu dilakukan upaya-upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya$
(paya-upaya tersebut diantaranya yaitu dengan meningkatkan produkti)itas tanaman
pangan, menambah perluasan areal pertanian baru dan menggalakan di)ersi&ikasi pangan$
*ola konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih belum terdi)ersi&ikasi
sempurna baik untuk konsumsi pangan maupun untuk pangan pokok$ -i)ersi&ikasi pangan
pada hakekatnya tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi ketegantungan pada beras
tetapi juga sebagai upaya perbaikan giEi masyarakat untuk mendapatkan masyarakat yang
berkualitas dan mampu berdayasaing dan juga untuk meningkatkan ketahanan pangan
nasional$
(ntuk mewujudkan swasembada dan kemandirian serta ketahanan pangan
diperlukan perangkat kebijakan yang mengarah pada perbaikan implementasi sistem
agribisnia dan tataniaga bahan pangan
Saran
$ Sistem pembangunan ketahanan pangan harus lebih tegas lagi
!$ Agar program di)ersi&ikasi pangan dapat berjalan sesuai dengan harapan,
pemerintah harus lebih bekerja keras dan meningkatkan konsisten dengan pihak-pihak
terkait seperti pemerintah pusat dan daerah, industri makanan, :S' dan masyarakat$
3$ *rogram ketahanan pangan penekanannya haruslah berupa upaya peningkatan
kemampuan rumah tangga dalam mengakses pangan baik produksi sendiri maupun dari
pasar
DA(TAR PUSTAKA
,,+*$ !""3$ *eraturan pemerintah Republik Indonesia 5omor #3 tahun !""!
tentang +etahanan *angan$ -epartemen *ertanian$ 7akarta$
,*S$ ...$ +onsumsi +alori dan *rotein *enduduk Indonesia dan *ro)insi ...$
,*S$ ...$ *engeluaran untuk +onsumsi *enduduk Indonesia$
,*S$ !""!$ +onsumsi +alori dan *rotein *enduduk Indonesia dan *ro)insi !""!$
,*S$ !""!$ *engeluaran untuk +onsumsi *enduduk Indonesia$
,*S$ !""3$ +onsumsi +alori dan *rotein *enduduk Indonesia dan *ro)insi !""3$
.
,*S$ !""3$ *engeluaran untuk +onsumsi *enduduk Indonesia$
,*S$ !""4$ +onsumsi +alori dan *rotein *enduduk Indonesia dan *ro)insi !""4$
,*S$ !""4$ *engeluaran untuk +onsumsi *enduduk Indonesia$
<AO$ ..3$ Rice In Human Nutrition. Food and Nutrition Series$ Rome
?urde) S$ +hush$ !""!$ <ood Security by Design: Improing !he Rice "lant in
"artnership #ith N$RS$ 'akalah disampaikan pada Seminar I*2>+ padi *ekan *adi
nasional di Sukamandi !! maret !""!$
+edi Suradisastra, dkk$ !""#$ -i)ersi&ikasi (sahatani dan konsumsi: suatu
alternati& peningkatan kesejahteraan rumahtannga petani$ ,adan *enelitian dan
*engembangan *ertanian
'ashar Ali Jum$ !"""$ 2eknologi hayati ,io * !""" J sebagai (paya untuk
'ema%u *rodukti)itas *ertanian Organik di lahan marginal$ 'akalah disampaikan pada
:okakarya dan *elatihan 2eknologi Organik di ;ibitung !!, 'ei !"""
'ewa Ariani$ !""#$ -i)ersi&ikasi +onsumsi *angan di Indonesia: Antara 9arapan
dan +enyataan$ ,adan *enelitian dan *engembangan *ertanian
*urba S dan las I$ !""!$ Regionalisasi Opsi Strategi *eningkatan *roduksi ,eras$
'akalah disampaikan pada Seminar I*2>+ padi *ekan *adi nasional di Sukamandi !!
maret !""!$
Sinar tani$ >disi !. Agustus @ 4 September !""6$ 5omor 3!6$
Sri Adiningsih 7$, dkk$ ..4$ 2eknologi untuk meningkatkan *rodukti)itas lahan
Sawah dan lahan +ering$ *rosiding 2emu konsultasi Sumberdaya lahan untuk
pembangunan +awasan 2imur Indonesia$

"
*RO?RA' S2(-I
A?RI,IS5IS
(''I

You might also like