You are on page 1of 40

QUANTUMFIQIH

MENGARUNGI SAMUDERA ILMU PARA FUQAHA


:: Edisi 4 Tahun I :: Dzul Qadah 1435/September 2014 ::
quantumfqih.wordpress.com
YANG TERLAKNAT
keunggulan
BAHASA ARAB
Tafsir
Mimpi
Ilmu yang Sepi Pemerhati
SANAD
SISTEM TRANSMISI INFORMASI
DALAM SEJARAH INTELEKTUAL
PERADABAN ISLAM
Salurkan infaq, shadaqah, waqaf, kafalah yatim dan janda, donasi pen-
didikan Islam, bantuan biaya pengobatan, dan lain sebagainya melalui
redaksi free online islamic magazine Quantum Fiqih. Insya Allah akan
tersalurkan secara amanah.
BRI Syariah 1014372276
BSM 7038279232
Setelah transfer mohon konfrmasikan via SMS ke nomor 0815 1552
6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 100.000,-
yatim di BRI Syariah.
Infaq dapat juga berupa pulsa ke nomor redaksi 0815 1552 6665 yang
dipergunakan untuk biaya internet untuk searching gambar ilustrasi ar-
tikel, administrasi, sharing fle majalah Quantum Fiqih ini di berbagai situs
cloud storage dan jejaring sosial, dan lain sebagainya.
Kami menyampaikan jazakumullah khairan katsiran atas kesedian-
nya dan kepercayaannya. Kami senantiasa mendoakan untuk para mun-
fq rizqi yang lebih melimpah penuh barakah dari Allah Taala.
JASA PENDISTRIBUSIAN
Penerbit: Quantum Fiqih Media. Pembina: Muhammad Yulianto. Editor in
Chief: Brilly Y. Will.. Advisory Board: Nor Kandir, Ridwan. Public Relation:
Bagus Priambodo, SH.. Design: Ciamik Production Jeh!. Kantor pusat: Jl.
Gajah Mada, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan. Kantor perwakilan: Jl.
Penjaringan Sari 2 blok M-20, Rungkut, Surabaya.
DANA SOSIAL & KEMANUSIAAN
A
llah berfrman: Dia-lah
yang telah mengutus Ra-
sul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang benar
untuk diunggulkan-Nya atas
semua agama. [QS. At-Taubah
[9]: 33, al-Fath [48]: 28, dan ash-
Shaf [61]: 9]
Al-Jahidz berkata, Dan keinda-
han bahasa hanya ada pada bahasa
Arab, karena itulah ia merupakan
bahasa yang menggungguli semua
bahasa. [al-Bayan wa at-Tibyan
(IV/55)]
Keunggulan ini ada beberapa
macam. Di antaranya unggul
dalam kemunculan, unggul dalam
kosa-kata, unggul dalam penguca-
pan, dan unggul dalam makna.
1) Unggul dalam Kemunculan
Telah dijelaskan pada bab Sejarah
Bahasa Arab dan Bahasa Dunia,
bahwa bahasa Arab lebih dahulu
muncul daripada bahasa-bahasa
lainnya. Zhahir nash menunjuk-
kan hal demikian dan zhahir nash
tidak boleh dipalingkan ke makna
1
TSAQAFAH
keunggulan
BAHASA ARAB
Oleh Nor Kandir
TSAQAFAH
lain tanpa ada qarinah (indikasi)
yang jelas. Di dalam al-Qur`an
cukup banyak percakapan antara
Allah dengan malaikat dan ib-
lis. Sementara iblis lebih dahulu
diciptakan daripada manusia dan
berasal dari bangsa jin yang ada di
langit. Begitu pula percakapan ib-
lis dengan manusia pertama Adam
atau percakapan di antara anak-
anak Adam. Semuanya berbahasa
Arab. Misalnya frman Allah taala:
Dan bacakanlah kepada mereka
kisah dua putra Adam dengan se-
benarnya, yaitu ketika mereka ber-
dua mempersembahkan kurban.
Kemudian, kurban salah seorang
dari mereka (Habil) diterima dan
kurban yang lain (Qabil) tidak
diterima. Dia berkata, Aku akan
membunuhmu! Habil menjawab,
Allah hanya menerima dari orang-
orang yang bertaqwa. [QS. Al-
M`idah [5]: 27. Penamaan dua
putra Adam dengan Habil dan
Qabil tidak ada dalil shahih yang
mengukuhkannya tetapi dari ri-
wayat Isra`iliyyat (ahli kitab).
Hanya saja sebagian ahli tafsir me-
makai nama ini untuk memudah-
kan penyebutan seperti al-Hafzh
Ibnul Jauzi dalam tafsirnya Zdul
Masr f Ilmit Tafsr]
Karena kemunculannya yang
pertama, bahasa Arab banyak
diserap ke dalam bahasa lainnya.
Misalnya dalam bahasa Inggris
kita menjumpai sugar, cotton, dan
cat (baca: ket) yang diserap dari
sukkar, quthn, dan qith, yang se-
cara berturut-turut artinya gula,
kapas, dan kucing. Dalam bahasa
Indonesia kita menjumpai adab,
adat, ahli, akhir, batal, berkah, ba-
has, dahsyat, dalil, dunia, faidah,
ftnah, ftrah, gaib, hadir, istirahat,
jadwal, manfaat, nikmat, rahim,
sabun, umur, zaman, semua nama
hari (Ahad, Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat, dan Sabtu), bah-
kan agama-agama lain mengam-
bil istilah dari Islam seperti iman,
shalih, ibadah, amin, shalat, mu-
nafk, kiamat, dan lain-lain. Kosa-
kata bahasa Indonesia dan Melayu
yang berasal dari bahasa Arab cu-
kup banyak mencapai lebih 2.000
atau kira-kira 10% s.d 15%. Hal ini
bukanlah hal aneh, karena sesuatu
yang kurang akan meminta kepa-
da sesuatu yang lebih.
Dan keindahan ba-
hasa hanya ada pada
bahasa Arab, karena
itulah ia merupakan
bahasa yang meng-
gungguli semua ba-
hasa.
2) Unggul dalam Kosa-Kata
Adapun unggul dalam kosa-ka-
ta, karena tidak ada satu bahasa
manapun yang lebih kaya kosa-ka-
2
tanya melebihi bahasa Arab. Imam
asy-Syafi (w. 204 H) berkata: Ba-
hasa Arab adalah bahasa yang pal-
ing luas cakupan bahasanya dan
paling kaya kosa-katanya. [Ar-
Rislah (hal. 42)]
Kosa-kata bahasa
Indonesia dan Mela-
yu yang berasal dari
bahasa Arab cukup
banyak mencapai
lebih 2.000 atau ki-
ra-kira 10% s.d 15%.
Di antara bukti akan keluasan
bahasa Arab adalah ia memiliki
kosa-kata lebih 12.305.412 ben-
tuk kalimat dan 6.699.400 kata.
Adapun bahasa Inggris hanya me-
miliki sekitar 100.000 kata dan
bahasa Prancis sekitar 25.000.
[Keutamaan dan Kewajiban Mem-
pelajari Bahasa Arab (hal. 7) oleh
Hamzah Abbas Lawadi]
Dalam literatur lain disebutkan,
Tahiyya Abdul Aziz seorang dosen
Linguistik Inggris telah melaku-
kan riset bertahun-tahun tentang
bahasa-bahasa dunia. Hasilnya,
dia mengatakan, Bahasa Arab
adalah bahasa yang paling luas
kosa-katanya. Bahasa Latin hanya
memiliki 700 akar kata, Saxonia
memiliki 1.000 akar kata, semen-
tara bahasa Arab memiliki 16.000
akar kata.
Di samping itu, bahasa Arab
kaya akan padanan kata (satu akar
kata). Misalkan sifat good dalam
bahasa Inggris dan jayyid dalam
bahasa Arab yang berarti bagus.
Jayyid memiliki banyak padanan
kata, misalnya jaud, jaudah, jawad,
dan jiyad. Akan tetapi, kita tidak
mendapati kosa-kata lain yang be-
rasal dari kata good.
Yang lebih mengagumkan, ba-
hasa Arab memiliki sinonim yang
melimpah ruah bahkan sampai
ribuan untuk satu kata saja. Mis-
alnya asad yang artinya singa me-
3
TSAQAFAH
miliki sinonim laits, hafsh, gha-
danfar, dargham, dzaigham, sabu,
ribal, wardu, qashwar, dan lain-
lain yang banyak sekali.
Abul Hasan Ibnu Faris ar-Razi
berkata, Di antara hal yang ti-
dak mungkin dinukil seluruhnya
adalah sinonim dari kata pedang,
singa, tombak, dan kata yang se-
padan. Telah diketahui bahwa ba-
hasa ajam (non-Arab) tidak men-
genal kata singa kecuali hanya satu
saja. Adapun kita memiliki 150
nama untuk singa. Bahkan telah
menyampaikan kepadaku Ahmad
bin Muhammad bin Bundar bah-
wa dia mendengar Abu Abdillah
bin Khalawaih berkata, Aku telah
mengumpulkan 500 nama untuk
singa dan 200 nama untuk ular.
[Ash-Shahibi f Fiqhil Lughah al-
Arabiyyah (hal. 21-22)]
Al-Fairuz Abadi --pengarang ka-
mus terkenal al-Qms al-Muh-
th-- menulis sebuah buku yang
menyebutkan nama-nama madu.
Beliau menyebutkan dalam kitab
tersebut lebih dari 80 nama untuk
madu, dan menemukan minimal
1.000 nama untuk pedang. [Keu-
tamaan dan Kewajiban Mempe-
lajari Bahasa Arab (hal. 9) oleh
Hamzah Abbas Lawadi]
Karena saking banyaknya kosa-
kata bahasa Arab, tidak semua
orang Arab mengetahuinya. Para
ulama pun banyak menyusun kitab
tentang kosa-kata asing ini, misal-
nya al-Mufrdt f Gharbil Qur`n
karya al-Allamah ar-Raghib al-
Asfahani, Gharbul Qur`n karya
al-Farahi, Gharbul Qur`n karya
Abu Bakar as-Sijistani (w. 330 H),
dan Ghar`ibul Ightirb karya al-
Alusi. Kebanyakan bahasa gharib
ini diketahui oleh orang-orang
pedalaman dan Badui, untuk itu
mengapa Imam asy-Syafi bermu-
kim ke kabilah pedalaman untuk
mempelajari bahasanya hingga
beliau menjadi pakar bahasa dan
syair. Beliau berkata: Dan kami
tidak tahu ada manusia yang men-
getahui semua kosa-kata bahasa
Arab selain Nabi shallallahu alaihi
wa sallam. [Ar-Rislah (hal. 42)]
Bahasa Arab adalah
bahasa yang paling
luas kosa-katanya.
Bahasa Latin hanya
memiliki 700 akar
kata, Saxonia me-
miliki 1.000 akar
kata, sementara ba-
hasa Arab memiliki
16.000 akar kata.
Ibnu Abbas radhiyallahu an-
huma berkata: Dulu aku tidak
tahu apa makna faathirus-sa-
maawaati hingga aku didatangi
dua orang Baduwi yang saling ber-
sengketa tentang sebuah sumur.
TSAQAFAH
4
5
TSAQAFAH
Salah seorang dari mereka ber-
kata, Akulah pembuatnya. Yakni,
yang membuatnya pertama kali.
[Syuabul Iman (no. 1559) oleh al-
Baihaqi]
...bahkan kesultanan
Islam di bumi Nusan-
tara menggunakan
bahasa resmi Arab.
Diriwayatkan dari Anas bin Ma-
lik radhiyallahu anhu, dia ber-
kata bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: Aku
bukan dari dad dan dad itu bukan
dariku. Ali bin al-Madini berkata,
Aku bertanya kepada Abu Ubai-
dah seorang pakar bahasa tentang
hadits ini, lalu dia menjawab: Aku
bukan dari kebatilan dan kebati-
lan bukan dariku. [Diriwayatkan
al-Baihaqi (no. 21493) dalam as-
Sunan al-Kubr]
Ahmad Arif al-Hijazi seorang
doktor bidang bahasa Arab dari
Mesir berkata, Dalam sebuah
pembahasan pelik di antara para
ahli mengenai bahasa yang besar
kemungkinan masih digunakan
oleh manusia pada beberapa abad
yang akan datang, mereka sepakat
bahwa bahasa Arab yang kemung-
kinan bisa bertahan. Sehingga
peradaban bisa menitipkan ilmu
dan sejarahnya lewat bahasa Arab
untuk disampaikan pada manusia
di masa mendatang.
Sejarah membuktikan, dahulu
Mesir, Sudan, Iraq, Iran, Pales-
tina, Yordania, Libanon, Suriah,
Libia, Maroko, Tunisia sampai Al-
jazair bukanlah negeri Arab dan
memiliki bahasa-bahasa sendiri.
Namun setelah Islam masuk, mer-
eka mempelajari bahasa Arab lalu
menggunakannya sebagai bahasa
resmi bahkan kesultanan Islam
di bumi Nusantara menggunakan
bahasa resmi Arab. Adapun ba-
hasa Inggris Modern jelas telah
berubah total dari bahasa Inggris
kuno. Maka besar kemungkinan ia
akan bernasib seperti bahasa Me-
sir kuno yang telah terkubur ber-
sama para Firaun di padang pasir.
Hamzah Abbas Lawadi berkata,
Kaum muslimin yang memahami
bahasa Arab, saat ini, mampu un-
tuk memahami perkataan orang-
orang Arab 15 abad yang lalu.
Bagaimana hal tersebut terjadi?
Seperti yang kita tahu, hal itu bu-
kanlah sesuatu yang mengherank-
an. Bukankah bagi kita yang seka-
rang ini memahami bahasa Arab
mampu untuk memahami sabda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
yang disabdakan kurang lebih 15
abad yang lalu? Bukankah kita
sekarang ini mampu memahami
perkataan para shahabat yang di-
ucapkan pada waktu yang sama?
Bahkan kita pun mampu untuk
TSAQAFAH
6
memahami syair-syair Arab sebe-
lum Islam. Keistimewaan ini mut-
lak hanya ada pada bahasa Arab
dan tidak ada pada bahasa lainnya.
Bahasa Arab merupakan ba-
hasa tertua di dunia. Bahasa ini
telah lama ada dan akan terus ada
sepanjang masa karena Allah sub-
hanahu wa taala yang secara lang-
sung menjaga dan melindunginya.
Pada saat dunia menyaksikan pu-
nahnya berbagai bahasa yang ada
dalam sejarah, di saat yang sama
dunia akan menyaksikan terjagan-
ya bahasa Arab sepanjang zaman.
[Keutamaan dan Kewajiban Mem-
pelajari Bahasa Arab (hal. 14-15)
oleh Hamzah Abbas Lawadi]
3) Unggul dalam Pengucapan
Adapun unggul dalam penguca-
pan, karena bahasa Arab memiliki
makharijul huruf (tempat-tempat
keluarnya huruf hijaiyyah). Den-
gan makharijul huruf ini penguca-
pan lebih indah, merdu, dan jelas
karena melibatkan semua alat
pengucap: rongga mulut, kerong-
kongan, lidah, bibir, dan rongga
hidung.
Hujjatul Qurra` Ibnul Jazari ber-
kata: Makharijul huruf ada tujuh
belas bagi siapa yang memilih
pendapat yang terpilih [Muqad-
dimah al-Jazariyah (hal. 1) oleh
Ibnul Jazari]
Tidak sampai di sini saja. Setiap
huruf hijaiyyah juga memiliki 5
sampai 7 sifat unik. Di sana ada si-
fat hams, syiddah, istil`, ithbq,
dan idzlq yang masing-masing
memiliki kebalikan, maupun si-
fat yang tidak memiliki kebalikan
seperti sifat shafr, qalqalah, ln,
inhirf, takrr, tafasysy, dan is-
tithlah. Contoh mudahnya adalah
huruf ra`. Dia memiliki dua variasi
bacaan, tipis (ra` muraqqaqah)
dan tebal (ra` mufakhkhamah).
Kaum muslimin
yang memahami ba-
hasa Arab, saat ini,
mampu untuk me-
mahami perkataan
orang-orang Arab 15
abad yang lalu.
Contoh lainnya makhraj dhad.
Dikatakan bahwa dhad adalah
huruf yang paling susah. Susah
di sini bukan berarti sulit dipela-
jari, tetapi dia memiliki 3 tingka-
tan kesukaran. Pengucapan yang
paling mudah adalah pinggir-tepi
lidah bagian kanan ditempelkan
dengan gigi geraham atas. Yang
agak susah dari itu bila yang di-
tempelkan adalah pinggir-tepi li-
dah bagian kiri. Dan yang paling
sukar bila yang ditempelkan ked-
ua-duanya. Sehingga, jadilah dhad
sebagai huruf yang paling sukar
diucapkan dan orang ajam tidak
mampu mengucapkannya. Oleh
karena itu, Nabi shallallahu alaihi
wa sallam dijuluki shhibu lughati
ahlidh dhad. [Lihat Fathu Rab-
bil Bariyyah (hal. 53) oleh Syaikh
Shafwat Mahmud Salim. Dalam
kitab tersebut beliau tidak menye-
butkan teks haditsnya, yang jelas
hadits tentang dhd adalah lemah
menurut para
pakar hadits]
Sayang sekali
bukan di sini
tempatnya un-
tuk memperluas
pembahas an.
Bagi yang in-
gin lebih leng-
kap bisa meru-
juk ke syarah
Muqaddi mah
al - Jazari yyah
yang ditulis oleh
Syaikh Shafwat
Mahmud Salim.
[Ibid (hal. 49-
76)]
Subhanallah!
Oleh karena itu,
al-Qur`an men-
jadi bacaan yang paling merdu
sepanjang sejarah, merdu karena
substansi dan merdu karena ba-
hasanya. Ia membuat menangis
para qari dan pendengarnya, hing-
ga orang-orang berbondong-bon-
dong masuk Islam hanya karena
mendengarnya meskipun tidak
tahu artinya.
Allah berfrman: Allah telah
menurunkan sebaik-baik ucapan
yaitu sebuah kitab yang serupa
dan berulang-ulang. Karenanya
gemetar kulit orang-orang yang
takut kepada Rabb-nya, kemudian
kulit-kulit mereka dan hati-hati
mereka menjadi
tenang kembali
ketika mengin-
gat Allah. [QS.
Az-Zumar [39]:
23]
M e s k i p u n
pengucapan ba-
hasa Arab den-
gan makhraj
dan sifat, hal ini
tidaklah mem-
beratkan dalam
pe ng uc a pa n,
bahkan mu-
dah dan meny-
enangkan.
Ibnu Faris ber-
kata, Di antara
k e k h u s u s a n
bahasa Arab
--setelah apa yang disebutkan se-
belumnya-- diubahnya huruf men-
jadi huruf lain karena huruf yang
kedua lebih ringan dari yang per-
tama, misalkan ucapan miiaad
tidak diucapkan mauaad padahal
keduanya berasal dari wad. Hal ini
7
TSAQAFAH
TSAQAFAH
8
karena yang kedua lebih ringan.
[ash-Shahabi f Fiqhil Lughah al-
Arabiyyah (hal. 21)]
Abul Fath Utsman bin Jinni ber-
kata, Kata pokok dalam bahasa
Arab ada tiga: tsulatsi (kata yang
terdiri dari tiga huruf), rubai
(kata yang terdiri dari empat
huruf), dan khumasi (kata yang
terdiri dari lima huruf). Adapun
yang paling banyak digunakan
dan paling sederhana susunan
katanya adalah tsulatsi karena ia
terdiri dari satu huruf pembuka,
satu huruf tengah, dan satu hur-
uf penutup. [al-Khas`ish (I/55)
oleh Ibnul Jinni]
Hamzah Abbas Lawadi berkata
--secara ringkas--, Banyaknya
penggunaan kata yang terdiri
dari tiga huruf dalam bahasa Arab
menunjukkan ringan dan seder-
hananya bahasa Arab. Jika kita
melakukan uji perbandingan an-
tara bahasa Arab dengan bahasa
lainnya, kita akan melihat bukti
nyata dari apa yang telah disebut-
kan di atas. Misalkan, kata jadd
dalam bahasa Arab sama artinya
dengan kakek dalam bahasa Indo-
nesia, grand father dalam bahasa
Inggris, le grand-pere dalam ba-
hasa Prancis, dan der gross vater
dalam bahasa Jerman.
Kita lihat bahasa Arab yang ter-
diri dari 3 atau 4 huruf sebanding
dengan kata dalam bahasa lain
yang berjumlah hingga 10 huruf
atau lebih. Dalam bahasa Arab,
kata terpanjang hanya 7 huruf
seperti istikhraaj. Bahasa lain
panjangnya bisa mencapai 15
huruf atau lebih, seperti interna-
tionalism dalam bahasa Inggris
atau enstchuldigung dalam ba-
hasa Jerman.
Kekhususan dan keistimewaan
bahasa Arab di sisi ini memiliki
banyak faidah penting, di anta-
ranya hemat waktu, tenaga, dan
harta. Ditambah lagi kata yang
sedikit hurufnya tentu lebih
ringan dalam pengucapan, lebih
cepat, dan lebih ringkas dalam
penulisan. [Keutamaan dan Ke-
wajiban Mempelajari Bahasa
Arab (hal. 23-25) oleh Hamzah
Abbas Lawadi]
...hemat waktu,
tenaga, dan harta,...
lebih ringan dalam
pengucapan, lebih
cepat, dan lebih
ringkas dalam pen-
ulisan...
4) Unggul dalam Makna
Adapun unggul dalam makna,
karena bahasa Arab memiliki
irab yang tidak dimiliki oleh ba-
hasa manapun. Mudahnya, irab
MANHAJ
9
adalah perubahan harakat atau
huruf pada suatu kata.
Abu Utsman Amr bin Bahr al-
Jahidz berkata, Perlu dijelas-
kan di sini bahwa ini adalah
dalil yang menunjukkan bahwa
bahasa Arab adalah bahasa yang
paling jelas dan paling luas. Lafa-
zhnya lebih jelas dalam menun-
jukkan suatu makna, berbagai
bentuk kalimatnya lebih ber-
variasi dan sangat banyak, dan
permisalahan yang disebutkan
lebih indah dan sederhana. [al-
Bayan wa at-Tibyan (I/384) oleh
al-Jahidz]
Catatan redaksi:
Empat keunggulan ba-
hasa Arab dibandingkan
dengan bahasa lainnya ini
bukan sebatas itu. Masih
banyak keunggulan lain-
nya yang belum terungkap
atau diungkap. Tujuan di-
ungkapnya empat keung-
gulan ini tidak lain adalah
untuk menumbuhkan ke-
cintaan kita kepada bahasa
Arab sehingga kita mem-
bela kelestariannya. Bukan
bertujuan untuk bersom-
bong diri, tapi untuk men-
syukuri nikmat ilahi.
QUANTUM FIQIH
BLOGGING NETWORK
1. quantumfqih.wordpress.com
2. grahafqih.wordpress.com
3. sby-corporation.blogspot.com
4. pesantrenfqih.wordpress.com
5. islamicboardingschool.word-
press.com
6. cafeilmubrilly.blogspot.com
7. dan masih banyak yang lain
MANHAJ
10
A
llah adalah tumpuan hara-
pan kita. Kepada Allah-lah
kita bermohon kebaha-
giaan dan berlindung dari keseng-
saraan, dunia akhirat. Taqwa yang
merupakan landasan jalan hidup
kita, menjadi bukti akan ketaku-
tan kita kepada Allah, kalau-kalau
Allah menimpakan ghadhab (ke-
marahan), sukhth (kemurkaan),
karahiyyah (kebencian), makar,
laknat dan adzab. Kita berharap
kepada Allah agar terbebas dari
semua itu. Alhamdulillah, Allah
sebagai satu-satunya sesembahan
yang Mahakasih telah menjelas-
kan apa dan siapa saja yang di-
laknat oleh Allah, sehingga den-
gan penjelasan tersebut kita bisa
terhindar darinya.
Satu. Iblis
Allah berfrman, Berkata Iblis,
Aku sekali-kali tidak akan su-
jud kepada manusia yang Engkau
telah menciptakannya dari tanah
Oleh Brilly Y. Will.
YANG TERLAKNAT
(BAGIAN 1)
MANHAJ
11
liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi ben-
tuk. Allah berfrman, Keluarlah
dari surga, karena sesungguhnya
kamu terkutuk, dan sesungguh-
nya laknat itu tetap menimpamu
sampai hari kiamat. [Al-Qu`ran
surah Al-Hijr : 33-35].
Allah berfrman, Wahai ib-
lis, apa yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Ku-cip-
takan dengan kedua tangan-Ku?
Apakah kamu menyombongkan
diri ataukah kamu (merasa) ter-
masuk orang-orang yang (lebih)
tinggi? Iblis berkata, Aku lebih
baik daripadanya, karena Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan
dia Engkau ciptakan dari tanah.
Allah berfrman, Maka keluarlah
kamu dari surga; sesungguhnya
kamu adalah orang yang terkutuk,
sesungguhnya laknat-Ku tetap
atasmu sampai hari pembalasan.
[Al-Qu`ran surah Shaad : 75-78].
Iblis dilaknat oleh Allah sehingga
menjadi makhluk terkutuk adalah
karena dia menolak melaksanakan
keinginan Allah yang dalam pe-
mikirannya tidak perlu dilak-
sanakan. Kita pun bisa bernasib
sama dengan iblis. Ketika Allah
menginginkan kita melakukan
sesuatu lantas kita tidak melak-
sanakannya dengan dalih tidak
layak kita melaksanakannya atau
dengan dalih apapun, maka kita
dilaknat Allah.
Kita kerap sekali bermain di du-
nia logika. Kita juga sering men-
catut frman Allah, Tidakkah
kalian berpikir? dan Tidakkah
kalian menggunakan akal? untuk
melegalisasi sikap sok kritis kita.
Kita kerap mengutak-atik Islam
demi memenuhi kepuasan logika
semata. Padahal, Islam diturunk-
an Allah bukan untuk itu. Islam
hanya untuk dipatuhi dan diikuti
sepenuh hati. Potensi kreatiftas
kita tidak boleh masuk ke ranah
MANHAJ
12
ketetapan syariah. Bakat logika
kritis yang negatif pun tidak boleh
menjamah. Seperti kata Al-Imam
Az-Zuhri, sebagaimana diriwayat-
kan Al-Imam Al-Bukhari dalam
shahih-nya, (Syariah) dari Allah.
Kewajiban Rasul adalah mensosia-
lisasikan. Kewajiban kita adalah
menerimanya.
...karena dia meno-
lak melaksanakan
keinginan Allah
yang dalam pemiki-
rannya tidak perlu
dilaksanakan. Kita
pun bisa bernasib
sama dengan iblis.
Rasulullah Muhammad pernah
memberikan sindiran melalui se-
buah kisah, Mizan diletakkan
pada hari qiyamah, jika langit dan
bumi ditimbang di dalamnya nis-
caya pas. Malaikat berkata, Wa-
hai Rabb, untuk siapa mizan ini?
Allah Yang Mulia berfrman, Un-
tuk siapa yang Aku kehendaki dari
makhluqku. Malaikat pun ber-
kata, Mahasuci Engkau, kami be-
lum beribadah kepada-Mu dengan
sebenar-benarnya ibadah. Kemu-
dian Shirath diletakkan sampai
batas (pandangan) terjauh. Malai-
kat berkata, Siapa yang akan mu-
dah melewati ini? Allah Yang Mu-
lia berfrman, Untuk siapa yang
Aku kehendaki dari makhluqku.
Malaikat pun berkata, Mahasuci
Engkau, kami belum beribadah
kepada-Mu dengan sebenar-bena-
rnya ibadah.. [Shahih: Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 941]
Allah Mahakuasa. Tidak ada yang
bisa mencegah kehendak-Nya. Al-
lah berbuat apa yang Dia kehen-
daki. Apa yang dikehendaki, pasti
terjadi. Kehendak Allah adalah
taqdir-Nya. Tidak boleh memper-
tanyakan taqdir Allah. Memper-
tanyakan taqdir berarti qalbu be-
lum begitu pasrah kepada Allah.
Apa yang dikisahkan Rasulullah
tadi, mengingatkan kita kepada
bagaimana tunduknya para malai-
kat kepada Allah dan taqdir-Nya,
dan betapa menyesalnya mereka
tatkala menanyakan apa perlunya
Allah menciptakan manusia yang
bisanya hanya akan merusak bumi
dan saling menumpahkan darah.
Kala itu para malaikat merasa diri
mereka sudah lebih dari cukup un-
tuk menjadi hamba Allah. Namun
Allah Mahatahu, makhluknya, ter-
masuk malaikat, sungguh tidak
banyak tahu. Apalagi kita, manu-
sia.
Terkait dengan masalah ini,
ada sebuah hadits yang sekilas
muyskil, Rasulullah bersabda,
Seandainya aku boleh memerin-
tahkan seseorang untuk sujud ke-
pada orang lain niscaya aku perin-
MANHAJ
13
tahkan istri untuk sujud kepada
suaminya. [Hasan Shahih: Sunan
At-Tirmidzi no. 1159] Rasul juga
bersabda, Seandainya aku boleh
memerintahkan seseorang untuk
sujud kepada orang lain1niscaya
aku perintahkan seorang istri
untuk sujud kepada suaminya.
Dan tidaklah seorang istri dapat
menunaikan seluruh hak Allah
Subhanahu wa Taala terhadapnya
hingga ia menunaikan seluruh
hak suaminya. Sampai-sampai
jika suaminya meminta dirinya
(mengajaknya jima) sementara
ia sedang berada di atas pelana
(yang dipasang di atas unta)
maka ia harus memberikannya
(tidak boleh menolak). [Musnad
Ahmad 4/381]
Sesungguhnya dua hadits ini
sama sekali bukan berisi perintah
kepada istri untuk bersujud ke-
pada suaminya setiap hari. Dalam
dua hadits ini sebenarnya Nabi
sedang memberikan perump-
amaan akan tinggih dan besarnya
hak suami yang harus dipenuhi
istri sehingga seandainya Allah
membolehkan sesama makhluk
sujud kepada sesama makhluk
niscaya Rasulullah akan perin-
tahkan semua istri sujud kepada
suaminya masing-masing. Oleh
karena sujud itu hanyalah hak
Allah dan dilarang sujud kepada
sesama makhluk, maka hadits ini
maknanya istri harus sangat taat
dan patuh kepada suami dalam
hal-hal yang diperbolehkan oleh
syariah.
Malaikat pun ber-
kata, Mahasuci
Engkau, kami be-
lum beribadah
kepada-Mu dengan
sebenar-benarnya
ibadah.
Al-Qadhi Ibnu Al-Arabi ber-
kata, Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam mengandaikan hak suami
terhadap istri dengan hak Allah
Subhanahu wa Taala, maka bila
seorang istri mengkufuri/meng-
ingkari hak suaminya, sementa-
ra hak suami terhadapnya telah
mencapai puncak yang sedemiki-
an besar, hal itu sebagai bukti is-
tri tersebut meremehkan hak Al-
lah Subhanahu wa Taala. Karena
itulah diberikan istilah kufur atas
perbuatannya. Akan tetapi ku-
furnya tidak sampai mengeluar-
kan dari agama. [Fath Al-Bari,
1/106]
Maka, terkait hadits ini dan ayat
tentang dilaknatnya iblis di atas
sesungguhnya tidak memiliki ko-
relasi. Dalam ungkapan lain, kita
tidak layak membenarkan logika
MANHAJ
14
iblis yang menolak perintah sujud
kepada Adam dengan berargumen
pada hadits pengandaian sujud
istri kepada suami. Maka perhati-
kanlah!
Jangan pula ada yang mencoba
memaknai logika iblis tersebut se-
bagai tauhid tertinggi. Logika iblis
tersebut sama sekali bukan tauhid,
sebab jika tauhid, maka pasrah ke-
pada ketetapan Allah apa adanya,
sementara itu apa yang dilakukan
iblis adalah kedurhakaan tingkat
tinggi karena disertai keyakinan
bahwa perintah Allah salah dan ti-
dak berguna.
Dua. Orang Kafr
Allah berfrman, Sesungguh-
nya orang-orang kafr dan mereka
mati dalam keadaan kafr, mereka
itu mendapat laknat Allah, para
malaikat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalam laknat itu;
tidak akan diringankan siksa dari
mereka dan tidak (pula) mereka
diberi tangguh [Al-Qu`ran surah
Al-Baqarah : 161-162].
Sesungguhnya Allah melaknati
orang-orang kafr dan menye-
diakan bagi mereka api yang
menyala-nyala (neraka), mereka
kekal di dalamnya selama-laman-
ya; mereka tidak memperoleh
seorang pelindung pun dan tidak
(pula) seorang penolong [Al-
Qu`ran surah Al-Ahzaab : 64-65].
Kutipan ayat yang pertama men-
jadi petunjuk bagi kita bahwa yang
mendapatkan laknat Allah adalah
orang-orang kafr yang mati dalam
keadaan kafr walaupun sempat
masuk Islam atau bahkan tidak
pernah masuk Islam. Orang yang
kufur duna kufrin alias kufur ke-
cil pun juga mendapatkan laknat
Allah akan tetapi tidak sebesar
laknat yang diterima orang-orang
kafr tulen. Al-Jaza` min jinsil
amal, begitu kata para fuqaha`
ushul.
Tiga. Orang-Orang Kafr dari
Bani Israil (Yahudi)
Allah berfrman, Telah dilaknati
orang-orang kafr dari Bani Israil
dengan lisan Dawud dan Isa pu-
tra Maryam. Yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka
satu sama lain selalu tidak melar-
ang tindakan mungkar yang mer-
eka perbuat. Sesungguhnya amat
buruklah apa yang selalu mereka
perbuat itu. [Al-Qu`ran surah Al-
Maaidah : 78-79].
Secara khusus, yang mendapat-
kan laknat Allah pula adalah
orang-orang kafr dari Bani Israil,
yakni Yahudi, akibat tiga tradisi
terlaknat mereka: (1) Durhaka, (2)
Melampaui batas, (3) Tidak berna-
hi munkar (melarang/mencegah
dari perbuatan munkar. Kita yang
MANHAJ
15
bukan keturunan Bani Israil dan
bukan pula Yahudi pun bisa saja
mendapatkan laknat Allah ketika
kita mentradisikan tiga perbuatan
ini.
Empat. Orang yang Berdusta
Atas Nama Allah
Allah berfrman,Dan siapakah
yang lebih zhalim daripada orang
yang membuat-buat dusta terha-
dap Allah? Mereka itu akan diha-
dapkan kepada Rabb mereka dan
para saksi akan berkata, Orang-
orang inilah yang telah berdusta
terhadap Rabb mereka. Ingatlah,
laknat Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang zhalim. [Al-
Qu`ran surah Huud : 18].
Di dalam Al-Qur`an dan As-Sun-
nah, banyak contoh-contoh tin-
dakan berdusta atas nama Allah,
antara lain:
1. Menghalalkan apa yang di-
haramkan Allah dan meng-
haramkan apa yang dihalal-
kan Allah.
2. Mereka-reka kitabullah.
3. Mengklaim sebagai hamba
pilihan Allah.
4. Mengklaim seseorang tidak
diampuni oleh Allah.
5. Mengklaim menjadi ahli sur-
ga.
6. Menetapkan Allah memiliki
anak.
7. Menetapkan sifat dan nama
untuk Allah padahal Allah ti-
dak menetapkannya.
Lima. Orang yang Menyakiti
Allah dan Rasul-Nya
Allah berfrman, Sesungguh-
nya orang-orang yang menyakiti
Allah dan Rasul-Nya. Allah akan
melaknatinya di dunia dan di akhi-
rat, dan menyediakan baginya sik-
sa yang menghinakan. [Al-Qu`ran
surah Al-Ahzaab : 57]
Bentuk menyakiti Allah dan Ra-
sul-Nya antara lain,
1. Menetapkan sesuatu tentang
Allah dan Rasul-Nya padahal
Allah dan Rasul-Nya tidak
menetapkan yang demikian.
2. Merampas hak-hak Allah
dan Rasul-Nya.
3. Mencela atau menertawakan
Allah dan Rasul-Nya.
4. Mencela atau menertawakan
ciptaan Allah dan juga wali-
Nya.
5. Mencela atau menertawakan
keputusan Rasulullah.
6. Mencela atau merendahkan
derajat ahlul bait Rasulullah.
Allah berfrman tentang hu-
kuman yang diterapkan kepada
mereka di dunia, Sesungguhnya
pembalasan terhadap orang-orang
yang memerangi Allah dan Rasul-
Nya dan membuat kerusakan di
muka bumi, hanyalah mereka di-
MANHAJ
16
bunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik, atau dibuang dari
negeri (tempat kediamannya).
Yang demikian itu (sebagai) suatu
penghinaan untuk mereka didu-
nia, dan di akhirat mereka beroleh
siksaan yang besar. [Al-Qu`ran
surah Al-Maaidah : 33]
Enam. Orang yang Berbuat
Kerusakan dan Memutuskan
Hubungan Kekeluargaan
Allah berfrman, Maka apakah
kiranya jika kamu berkuasa kamu
akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubun-
gan kekeluargaan? Mereka itulah
orang-orang yang dilaknati Allah
dan ditulikan-Nya telinga mereka
dan dibutakan-Nya penglihatan
mereka. [Al-Qu`ran surah Mu-
hammad : 22-23].
Dari Jubair bin Muthim, Nabi
shallallaahu alaihi wa sallam ber-
sabda, Tidak akan masuk surga
orang yang memutuskan shila-
turahim. [Shahih Al-Bukhari no.
5984; Shahih Muslim no. 2556;
Musnad Ahmad 4/80-84; Sunan
Abu Dawud no. 1696; Sunan At-
Tirmidzi no. 1909; Mushannaf
Abdur Razzaq no. 20238; Musnad
Al-Humaidi no. 557; Shahih Ibnu
Hibban no. 454]
BERSAMBUNG...
Punya usaha?
Iklankan saja di sini!
Sampul 1 hlm. : Rp 125.000,-
Sampul 1/2 hlm. : Rp 100.000,-
Dalam 1 hlm. : Rp 75.000,-
Dalam 1/2 hlm. : Rp 25.000,-
Kirim fle iklan dalam bentuk JPG/
CDR/PDF ke quantumfqih@gmail.
com. Desain iklan dikenakan biaya.
Transfer biaya iklan via
BRI Syariah 1014372276
BSM 7038279232
Buat apa susah-
payah mencetak
brosur kalau
ternyata akhirnya
hanya masuk
tempat sampah?
TAUSHIYAH
17
+628785425zzzz
Hidup memang cuma sekali, itu penting kita ingat. Kita perlu lebih
ingat, mati cuma sekali. Setelah kita mati, selamanya kita hidup.
Entah kita di surga atau di neraka.
+628385644zzzz
Orang beriman makan dengan satu usus sementara orang kafr
makan dengan tujuh usus. Makanya orang beriman tidak per-
nah rakus, mereka ringan berbagi, bisa mudah
qanaah, zuhud dan wara.
+628578440zzzz
Minta tolonglah kepada Allah untuk
kesuksesan urusan kalian dengan
cara merahasiakan, sebab setiap
orang yang punya nikmat pasti ada
yang dengki/hasad/iri. [Al-Jami Ash-
Shaghir]
+628575590zzzz
Semoga kita terhindarkan dari sikap
acuh terhadap saudara-saudara kita
yang terzhalimi baik terzhalimi oleh sesama muslim atau oleh
orang nonmuslim yang biadab ataupun yang bertangan dingin.
Kirim pesan singkat berisi nasehat
via +62815 1552 6665. Nasehat terpilih akan
dimuat dalam rubrik ini. Ketik QUFI spasi nama
Anda spasi kota Anda spasi nasehat Anda.
NEWS
18
K
A
R
E
N
A

B
E
R
D
A
K
W
A
H

T
A
K

H
A
R
U
S

S
E
L
A
M
A
N
Y
A

I
S
L
A
M
I
C

A
R
T
-
Ingin mading
(majalah dind-
ing) masjid atau
pesantren Anda
dihiasi islamic art-
work ini, hubungi
081515526665.
Infaq Rp 3.000
perposter (A4).
AQIDAH
19
NEWS
20
MILIKI
CD ISLAMIC DIGITAL LIBRARY
dan CD OFFLINE ISLAMIC SITES
Memuat ribuan artikel senilai puluhan juta rupiah.
Hanya @ Rp 13.000,- (Belum ongkir).
Hubungi +6281515526665
Mimpi
Ilmu yang Sepi Pemerhati
AQIDAH
21
Tafsir
Mimpi
Ilmu yang Sepi Pemerhati
T
afsir mimpi adalah salah
satu segmen ilmu syari
yang terlalu mahal untuk
dinomorsekiankan sekalipun san-
gat banyak hal-hal urgen lain yang
butuh diperhatikan oleh kaum
muslimin. Tidak berarti urgen-
sitas tafsir mimpi sama kedudu-
kannya dengan tafsir Al-Qur`an.
Artinya, ilmu tafsir mimpi jangan
sampai dilupakan, harus ada se-
bagian umat Islam yang ambil ba-
gian dalam ilmu ini.
Dalam istilah Al-Qur`an dan
As-Sunnah, mimpi dibahasakan
dengan hulm (jama: ahlam) atau
ru`ya (jama: ru`a). Dalam Al-
Qur`an, terma hulm muncul tiga
kali yang mengarah pada makna
mimpi-mimpi yang membingung-
kan pikiran sementara terma ru`ya
muncul tujuh kali yang mengarah
pada makna mimpi-mimpi yang
benar. Dalam As-Sunnah, ru`ya
dan hulm kadang digunakan se-
cara bergantian namun seringkali
ru`ya digunakan untuk menyebut
mimpi yang baik sedangkan hulm
digunakan untuk menyebut mim-
pi yang jelek. Ibnu Al-Manzhur
dalam Lisan Al-Arab menguatkan
kesimpulan ini.
Untuk menyikapi mimpi buruk
dan baik, Allah dan RasulNya
Oleh Ibnu Muhammad Yulianto
AQIDAH
22
sudah mengaturnya. Dari Abu
Hurairah, Rasulullah bersabda,
Bila salah seorang diantara ka-
lian melihat dalam mimpinya ses-
uatu yang membuatnya takjub,
hendaknya dia menceritakannya
dan menafsirkannya dan apabila
salah seorang diantara kalian me-
lihat dalam mimpinya sesuatu
yang tidak disukainya, hendaknya
dia tidak menceritakannya dan
tidak pula menafsirkannya. [Al-
Jami Ash-Shaghir no. 549]
Dari Anas, Nabi bersabda,
Sesungguhnya (makna) mimpi
itu bergantung bagaimana dia
ditabirkan. Perumpamaannya
seperti orang yang mengangkat
kakinya dan dia menunggu kapan
dia bisa menurunkannya. Maka
dari itu, jika seseorang diantara
kalian bermimpi, jangan cerita ke-
cuali kepada seorang yang penas-
ehat/tulus setia atau seorang yang
alim. [Al-Mustadrak Al-Hakim]
Dari Abu Ruzain Al-Uqaili, Nabi
bersabda,
...Mimpi itu bergantung pada
kaki burung, selama dia belum
membicarakannya (selama belu
ditabirkan). Jika dia membicara-
kannya (jika sudah ditabirkan)
maka terjadilah (mimpi itu seb-
agaimana tabirnya). Hendaknya
tidak cerita kecuali orang yang
labib (arif) atau orang yang dicin-
tai. [Sunan Abu Dawud; Sunan
At-Tirmidzi; dll.]
Sama halnya perbuatan Allah
itu terjadi sesuai asumsi hamba
tentangnya, mimpi juga teraktu-
alisasikan sesuai asumsi siapapun,
sekalipun asumsinya tidak di-
perkenankan secara hukum syari.
Namun di sini tidak serta-merta
berarti diperbolehkan menginter-
pretasi mimpi seenaknya sendiri.
Khuzaimah bin Tsabit menceri-
takan mimpinya kepada Nabi di-
mana dia bermimpi bersujud di
atas kening Nabi. Nabi pun me-
nyandarkan punggungnya dan
bersabda, Sesungguhnya ruh itu
benar-benar bertemu dengan ruh
lain (selama tidur). Tegaskan kem-
bali mimpimu, duduklah dan ber-
sujudlah dan lakukan sebagaima-
na yang telah kamu lakukan dalam
mimpimu! Maka kemudian Khu-
zaiman menempelkan keningnya
ke kening Nabi. [Musnad Ahmad;
Musnad Ibnu Abi Syaibah. Ash-
Shahihah no. 3262]
Sesungguhnya
(makna) mimpi
itu bergantung
bagaimana dia
ditabirkan.
AQIDAH
23
Sebegitu pentingnya tafsir
mimpi, kita sekarang tahu betapa
besarnya perhatian yang Nabi
curahkan terhadap masalah ini
sampai-sampai Rasulullah men-
ganjurkan untuk mempraktekkan
tafsir dari sebuah mimpi yang di-
alami shahabat beliau.
Hadits ini menyiratkan, tidak
sepantasnya ilmu tafsir mimpi
diabaikan, namun tidak berarti
setiap muslim wajib bertindak se-
bagai penafsir mimpi.
Lebih dari itu, hadits-hadits ten-
tang mimpi dan tafsir mimpi pun
ternyata sangat melimpah, tanpa
kita sadari kecuali kita yang sudah
banyak dan lama berkecimpung
menelaah kitab-kitab hadits.
Penyebab utama sebagian kaum
muslimin tidak menaruh mi-
nat kepada tafsir mimpi adalah
karena salah mindset. Sebagian
mereka mungkin mengira setiap
mimpi hanyalah aktivitas otak
yang tidak penting, atau mimpi
hanyalah bunga tidur, atau mimpi
hanyalah khayalan. Padahal secara
naluri, bisa dipastikan setiap mus-
lim akan merasakan tidak nyaman
setelah melihat hal-hal yang buruk
dalam mimpi walaupun dia tidak
pernah tahu tentang tafsir mimpi
ataupun tidak mau tahu.
The Dreamers Handbook, buku
tafsir mimpi yang sangat disegani
di dunia internasional dua dekade
terakhir. Hadir dalam bahasa Arab,
Inggris dan Indonesia. Kelebi-
hannya terletak pada otentisitas
referensi dan kredibilitas metode.
Redaksi melayani pemesanan
buku ini. Stok terbatas 14 eks.
Dengan lebih dari 350 halaman,
buku yang semula seharga Rp
47.500,- ini, kami bandrol hanya
Rp 27.500,- (belum ongkir). Please-
call: +6281515526665
24
NEWS
KARTU UNDANGAN PLUS
U
ndangan nikah bagi kebanyakan orang adalah media prestisius.
Undangan nikah seringkali dibuat dan dicetak dengan harga yang
fantastis padahal isinya hanya berupa pemberitahuan siapa yang
menikah dan keluarganya, tanggal dan tempat pelaksanaan aqad nikah
dan walimah nikah.
Kini telah hadir terobosan yang spektakuler meski tidak bombastis.
Undangan Nikah Bermuatan Dakwah (Unibedak). Undangan Pernikahan
yang satu ini digagas oleh Quantum Fiqih Media sebagai bentuk kepriha-
tinan atas nuansa tabdzir dalam pembuatan undangan nikah oleh keban-
yakan orang.
Nilai lebih undangan nikah ini terletak pada bentuk sajian ayat-ayat Al-
Qur`an dan hadits-hadits Nabawi yang terkait dengan masalah pernika-
han, keluarga, pendidikan anak, walimah nikah, doa-doa, dan lain seb-
againya.
Jadi, semewah apapun undangan nikah yang kita buat, selagi bertujuan
untuk dakwah, insya Allah akan bernilai sebagai bentuk pengagungan
terhadap Islam.
Untuk pemesanan, hubungi +6281515526665. Harga mulai Rp 1.000,-.
Proses cetak paling lambat tujuh hari, insya Allah.
25
ADAB
Kami menyediakan buku-buku Islam BARU TAPI HARGA BEKAS dengan
kriteria: (1) Baru dan masih terbungkus plastik segel (bukan plastik klip); (2)
Asli dan bukan bajakan; (3) Jumlah item per judul terbatas antara 5-10; (4)
Diskon tidak akan kurang dari 35 % - 40 % (BISA LEBIH); Semakin banyak
pesanan, bisa jadi diskon semakin besar.
Kami juga menyediakan buku bekas tapi kondisi masih baru (tidak cacat).
Jadi niat Anda untuk mendirikan perpustakaan untuk umat jangan
terhalang oleh keterbatasan dana.
CONTOH ETALASE DAN KOLEKSI BUKU UNTUK PER-
PUSTAKAAN MASJID, PESANTREN, TAMAN PENDIDIKAN
AL-QUR`AN ATAU TAMAN BACA MASYARAKAT
SEJARAH
26
SANAD
SISTEM TRANSMISI INFORMASI
DALAM SEJARAH INTELEKTUAL
PERADABAN ISLAM
G
enerasi yang pernah hid-
up semasa dengan Rasu-
lullah, ketika Rasulullah
belum diutus, adalah orang-orang
yang betul-betul sangat menjaga
kredibilitas dan validitas suatu
fakta, karena di mata mereka, ke-
jujuran adalah pangkal kemuliaan.
Mereka begitu jujur karena kemu-
liaan adalah segalanya. Biarpun
mereka adalah musyrik, tapi pan-
tang bagi mereka untuk berdusta.
Sehingga, ketika Rasulullah diu-
tus, tradisi mereka ini pun masih
terbawa. Mereka selalu mengabar-
kan segala perihal tentang Rasu-
lullah terkait syariat Islam kepada
yang lain, atas dasar kejujuran
yang telah menjadi karakter dasar
pribadi mereka.
Seperti dituturkan oleh Anas bin
Malik, Tidak semua yang kami
beritakan kepada kalian dari Rasu-
lullah, kami mendengarnya lang-
sung dari beliau, akan tetapi, para
shahabat kami memberitakannya
kepada kami, dan kami adalah
kaum yang tidak berdusta terha-
dap orang lain. Dan oleh Al-Bara`
bin Azib, Tidak semua dari kami
mendengar hadits Rasulullah (se-
cara langsung), karena kami men-
SEJARAH
27
cari nafkah dan memiliki kesibu-
kan, dan orang-orang pada waktu
itu tidak pernah berdusta, sehing-
ga yang hadits menyampaikan ke-
pada yang tidak hadir. [Al-Kifayah
f Ilm Ar-Riwayah, 2/1210-1211]
Namun, sejak pecahnya ftnah
kubra, dimana khalifah Umar bin
Al-Khaththab dan khalifah Ut-
sman bin Afan menjadi korban
pembunuhan berencana, terjadi
proliferasi sekte-sekte sesat dan
menyimpang, yang menjadi sum-
ber utama bertebarannya hadits-
hadits dusta dan palsu atas nama
Rasulullah, yang digunakan se-
bagai legitimasi masing-masing
sekte. Dusta atas nama Rasu-
lullah semakin berkembang pada
41 H, pada masa generasi tabiin.
Dan lebih dahsyat lagi pada masa
tabiut tabiin. Sebab musabab-
nya mulai fanatisme madzhab,
pendeskreditan Islam, diskrimina-
si etnis dan rasialisme, ekspektasi
hampa, hingga tendensi duniawi.
Para pembesar shahabat yang
menyadari kerusakan dan anca-
man keruntuhan Islam di masa
mendatang akibat dusta atas nama
Islam ini, kemudian lebih concern
lagi dalam menjaga keotentikan
Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan
menggunakan sistem kritik sanad
atau isnad sekaligus kritik matan.
Sanad adalah sistem transmisi
hadits berupa mata rantai mu-
lai dari shahabat yang membawa
hadits langsung dari Rasulullah,
kemudian hadits ditransmisikan
kepada orang lain, baik satu gen-
erasi maupun generasi setelahnya,
hingga kodifkator hadits.
Menurut penelitian Prof. Dr.
Muhammad Musthafa Al-Azhami,
peraih nobel Studi Keislaman
dari King Faishal pada 1980, peri-
wayatan khabar dengan sistem
sanad ternyata sudah menjadi tra-
disi sebelum Islam datang, yaitu
yang digunakan dalam kodifkasi
Mishna, kitab induk Yahudi, dan
juga dalam penukilan syair-syair
kaum Jahiliyyah. Akan tetapi
sistem sanad pada masa itu digu-
nakan asal-asalan, tidak begitu di-
perhatikan secara serius.
Sanad adalah sistem
transmisi hadits
berupa mata rantai
mulai dari shahabat
yang membawa ha-
dits langsung dari
Rasulullah, kemu-
dian hadits ditrans-
misikan kepada
orang lain, baik satu
generasi maupun
generasi setelahnya,
hingga kodifkator
hadits.
SEJARAH
28
Pada masa generasi tabiin lah,
sistem sanad benar-benar matang,
sebagai langkah preventif seka-
ligus proteksi terhadap hadits-
hadits Nabi dari khabar-khabar
dusta. Pada perkembangan selan-
jutnya sistem sanad diterapkan
pula pada periwayatan atsar yaitu
khabar dari generasi salaf (sha-
habat, tabiin, tabiut tabiin). Dan
tradisi sistem sanad ini kemudian
secara simultan menjadi tradisi in-
telektual Islam. Para ulama Islam
sepeninggal generasi salaf sudah
terbiasa dengan tradisi ini, sehing-
ga, dalam meriwayatkan maupun
mengkodifkasi khabar dari para
salaf maupun dokumen sejarah
peradaban Islam, mereka meng-
gunakan sistem sanad.
Kekhususan dari Allah
Generasi salaf paham betul be-
tapa urgennya sanad dalam pen-
jagaan otentisitas Al-Qur`an
dan As-Sunnah, juga dokumen
sejarah Islam lainnya, dan mem-
bentenginya dari pabrikasi (bua-
tan, tambahan) dan manipulasi.
Seperti tercermin dari ungkapan
Abdullah bin Al-Mubarak, Isnad
adalah bagian dari Din (agama Is-
lam). Jika tidak ada isnad, orang
akan mengatakan apa saja yang
dia mau. [Shahih Muslim 1/15]
Juga dari penuturan Ibnu Hazm
dalam Al-Fishal 2/219, Penukilan
seorang kredibel dari orang kredi-
SEJARAH
29
bel pula sampai kepada Nabi, dis-
ertai sanad yang bersambung,
merupakan keistimewaan pe-
nukilan yang diberikan Allah ke-
pada kaum muslimin, dan tidak
dimiliki oleh agama-agama lain.
Senada dengannya adalah per-
nyataan Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah dalam Majmu Fatawa
1/9, Ilmu sanad dan riwayat
merupakan keistimewaan yang
Allah berikan kepada umat Mu-
hammad. Allah menjadikannya
sebagai tangga untuk mengetahui
sesuatu. Ahli kitab tidak memiliki
sanad dalam mentransmisikan ri-
wayat-riwayat mereka. Demikian
pula ahli bidah dan sekte sesat
dari kalangan umat ini. Sanad ini
hanya dimiliki oleh kaum yang
telah menerima anugerah besar
dari Allah, yang berpegang kepada
Al-Islam dan As-Sunnah. Dengan
sanad, mereka bisa membedakan
antara yang shahih (otentik) dan
yang berpenyakit, yang bengkok
dan yang lurus.
Yang pertama kali mereka laku-
kan ketika mendapati perkara
yang dinisbahkan kepada Islam
adalah mengkritisi sanadnya baru
kemudian mengkritisi matannya.
Mengkritisi sanad tidak semba-
rangan. Para salaf memiliki stan-
dar tersendiri dalam disiplin ilmu
ini. Pertama, mereka mengumpul-
kan daftar periwayat hadits yang
hendak dikritisi sanadnya. Kemu-
SEJARAH
30
dian mereka selidiki kapabilitas,
integrasi, kredibilitas, kekuatan
ingatannya, validitas, dan kejuju-
rannya.
Isnad adalah ba-
gian dari Din (agama
Islam). Jika tidak ada
isnad, orang akan
mengatakan apa
saja yang dia mau.
Jika semua syarat validitas
sanad telah terpenuhi, maka ha-
dits akan diterima selama matan-
nya juga shahih. Tapi jika tidak
memenuhi, maka khabar tersebut
akan ditolak, dan divonis sebagai
hadits dhaif ataupun maudhu.
Jadi sanad adalah penentu utama
otentisitas hadits. Sebagaimana
ditandaskan oleh Yahya bin Said
Al-Qaththan, Jangan kalian (leb-
ih) memperhatikan (matan) ha-
dits, namun (lebih pusatkanlah)
perhatian pada sanadnya. Jika sa-
nadnya shahih, maka amalkanlah
(karena sudah pasti shahih pula
matannya). Tapi jika tidak, jangan
Anda tertipu dengan hadits yang
sanadnya tidak shahih. [Siyar
Alam An-Nubala` 9/188]
Kita lihat keteladanan para salaf
terkait sikap tegas mereka dalam
hal kritik sanad dan periwayatan,
sampaipun pada khabar bukan
hadits Nabi. Suatu hari, Ufair bin
Madan Al-Kilai berkata, Datang
kepada kami Umar bin Musa di
kota Himsh, lalu kami berkumpul
kepadanya di masjid, maka ia ber-
kata, Haddatsana (telah bercerita
kepada kami) syaikh kalian yang
shalih... Ketika ia telah banyak
berkata demikian dan demikian,
aku berkata kepadanya, Siapakah
syaikh kami yang shalih itu, sebut-
kanlah namanya agar kami dapat
mengenalinya. Ia menjawab,
Khalid bin Madan Aku bertanya,
Tahun berapa engkau bertemu
dengannya? Ia menjawab, Tahun
108 H. Aku berkata, Di mana
engkau bertemu dengannya? Ia
menjawab, Di perang Armenia.
Aku berkata kepadanya, Ber-
taqwalah engkau kepada Allah
dan jangan berdusta!! Khalid bin
Madan wafat pada tahun 104 H
dan tadi engkau mengklaim berte-
mu dengannya pada tahun 108 H,
dan aku tambahkan lagi untukmu
bahwa ia tidak pernah mengikuti
perang Armenia, namun ia ikut
perang melawan Romawi. [Al-
Kifayah f Ilm Ar-Riwayah, 1/119]
Bagaimana dengan agama lain?
Tulisan ini merupakan cuplikan dari
maqalah Brilly El-Rasheed Sanad: Kekay-
aan Intelektual Peradaban Islam di majalah
Islam Nasional Ar-Risalah.
NEWS
31
Unduh free online
islamic magazine
Quantum Fiqih ed-
isi-edisi sebelum-
nya dan dapatkan
ilmu-ilmu berman-
faat tak ternilai
harganya secara
gratis. Nantikan
edisi berikutnya.
Doakan kami agar
selalu istiqamah
menghadirkan
majalah ini secara
optimal.
FIQIH
32
I
badah akan menjadi lebih
utama jika digabungkan den-
gan dua kebaikan sekaligus
di dalamnya, contohnya mem-
baca Al-Qur`an dan shalat. Kare-
nanya dalam shalat, Rasulullah
selalu bersemangat memperpan-
jang shalat dan bacaan Al-Qur`an
dari hafalan beliau, begitu pula
para shahabat beliau dan genera-
si-generasi setelahnya yang me-
miliki hafalan Al-Qur`an. Di lain
sisi, banyak kaum muslimin yang
tidak hafal Al-Qur`an, didorong
keinginan kuat meneladani Rasu-
lullah dan salafush-shalih, dalam
shalat mereka memegang mushaf
Al-Qur`an dan membaca dari situ,
atau meletakkannya di tempat
khusus sehingga tidak perlu me-
megangnya. Bergabungnya ibadah
ke dalam ibadah lain tidak meru-
sak malah menambah pahala.
Bahkan menurut Al-Ghazali,
dalam Ihya Ulumiddin (1/229),
Dikatakan, mengkhatamkan Al-
Qur`an dengan membaca mushaf
itu lebih baik tujuh kali lipat, kare-
na memandang mushaf itu sendiri
sudah merupakan ibadah.
Oleh Brilly El-Rasheed
MEMBACA MUSHAF
KETIKA SHALAT
FIQIH
33
Yang menjadi persoalan adalah
apakah anjuran membaca Al-
Qur`an melalui mushaf juga tetap
ada jika dilakukan di dalam shalat.
Dalam ungkapan lain, bolehkah
ketika shalat kita membaca ayat
atau surat Al-Qur`an melalui mu-
shaf?
Menurut Syafiyyun dan Hanabi-
lah, boleh baik imam atau sendiri,
fardhu atau sunnah, hafal atau ti-
dak. Ibnu Qudamah dalam Al-Mu-
ghni menukil dari Atho dan Yahya
Al-Anshari. Imam Nawawi dalam
Al-Majmu (4/27) sependapat, Se-
andainya dia membaca Al-Qur`an
dari mushaf, shalatnya tidak batal,
hafal atau tidak. Bahkan wajib,
andaikata tidak hafal Al-Fatihah.
Membukanya kadang-kadang,
juga tidak membatalkan shalat.
Riwayat Aisyah diimami bu-
daknya yang bernama Dzakwan
dengan membaca dari mushaf
ini disebutkan dalam Shahih Al-
Bukhari secara muallaq dan di-
muttashilkan sanadnya oleh Ibnu
Abi Syaibah dalam Mushannafnya
(2/235) dan oleh Al-Baihaqi dalam
As-Sunan Al-Kubra (2/253).
Syafiyyah dan Hanabilah me-
nyatakan bolehnya membaca Al-
Quran dari mushaf ketika shalat.
Imam Ahmad mengatakan, ses-
eorang tidak masalah ikut shalat
bersama orang-orang dimana dia
melihat mushaf. Imam Ahmad di-
tanya, Apakah juga dalam shalat
fardhu? Aku belum pernah men-
dengar ada yang mempermasalah-
kannya, jawab Imam Ahmad.
Az-Zuhri ditanya tentang orang
yang membaca mushaf saat shalat
pada Ramadhan. Az-Zuhri men-
jawab, Adalah orang-orang ter-
baik diantara kami biasa shalat
sambil membaca mushaf. Per-
nyataan Az-Zuhri ini ada di Al-
Mudawwanah Al-Kubra (1/288)
dan Al-Mughni (1/355) karya
Ibnu Qudamah.
Dalam kitab Syarh Raudh Ath-
Talib 1/183, Syaikhul Islam Za-
kariyya Al-Anshari Asy-Syafi
menyatakan, membaca mushaf
sewaktu shalat walaupun mem-
bolak-balikkan lembarannya
kadang-kadang, tidaklah mem-
batalkan shalat karena perbuatan
tersebut ringan dan juga tidak
berkesinambungan dan tidak me-
malingkan orang yang shalat dari
shalatnya, sementara itu, perbua-
tan kecil yang membatalkan shalat
jika dilakukan secara banyak dan
sengaja tanpa hajat adalah mak-
ruh. [Mughni Al-Muhtaj 1/156]
Madzhab Malikiyyah meman-
dang makruh hukumnya membaca
mushaf dalam shalat fardhu secara
mutlak sama saja antara membaca
mushafnya tersebut dilakukan di
awal shalat maupun di tengah-
tengah shalat fardhu. Sedangkan
33
FIQIH
34
untuk shalat naf (sunat), Maliki-
yyah membedakan antara hukum
membaca mushaf di tengah-ten-
gah shalat dengan di awal shalat.
Kalau di tengah shalat maka mak-
ruh karena menyibukkan dari
shalat, sementara kalau hanya di
awal shalat maka boleh. Ketetapan
hukum madzhab ini adalah karena
termasuk perbuatan yang dimaaf-
kan kalau dilakukan dalam shalat
naf akan tetapi tidak dimaafkan
kalau dilakukan dalam shalat fard-
hu. [Jawa-
hir Al-Iklil
1/74]
Abu Hani-
fah ber-
pa nda nga n
shalat akan
f asad/r usak
karena mem-
baca mushaf
secara mutlak,
sedikit atau
banyak, sebagai imam maupun
shalat sendiri, sekalipun dia um-
miy yaitu tidak/belum pandai
membaca sehingga ia tidak bisa
membaca kecuali membaca dari
mushaf, atau bukan ummiy. Para
fuqaha Hanafyyin menyebutkan
argumen Abu Hanifah tentang
penyebab rusaknya shalat karena
membaca mushaf: (1) Memegang
mushaf dan melihatnya dan mem-
buka-buka lembaran-lembarannya
termasuk perbuatan yang banyak;
(2) Membaca dari mushaf itu sama
saja dengan membaca dari selain-
nya, sehingga dengan begitu tidak
akan ada perbedaan antara orang
yang tidak memegang mushaf
dengan yang memegang mushaf
dalam shalat. Hal ini tidak men-
cakup orang yang hafzh lantaran
sama saja antara dia membaca
mushaf dengan dia membaca tan-
pa memegang
mushaf yang
mana shalat-
nya tidak ru-
sak karena itu,
sebab bacaan-
nya disandar-
kan kepada
haf al annya
bukan kepa-
da dia mem-
baca dari
mushaf. Sementara
itu, melihat mushaf tanpa meme-
gangnya tidaklah membatalkan
shalat karena tidak termasuk dua
penyebab rusaknya shalat yang
tadi telah disebutkan. Adapun
dua orang yang sangat bersahabat
(murid Abu Hanifah) yaitu Qadhi
Abu Yusuf dan Muhammad bin
Hasan Asy-Syaibani, keduanya
berpandangan makruh membaca
dari mushaf dalam shalat jika ber-
FIQIH
35
Butuh bantuan mencetak
buku saku souvenir perni-
kahan, khitanan, aqiqa-
han, tasyakuran haji dan
umrah, tasyakuran kenai-
kan pangkat/jabatan dan
lain sebagainya?
Hubungi +6281515526665.
Minimal 30 hari sebelum dead-
line. Minimal 500 eksemplar.
maksud untuk menyerupai ahli
kitab. [Hasyiyah Ibnu Abidin ala
Ad-Durr Al-Mukhtar 1/419]
Membolak-ba- lik mushaf
tidak terma-
suk gerakan
banyak, Rasu-
lullah pernah
menggendong
Umamah binti
Abil Ash di
pundak beliau
ketika shalat.
Ketika sujud
beliau me-
letakkannya, ketika
berdiri beliau gendong lagi. Seba-
liknya termasuk amal sedikit yang
dimaafkan.
Apalagi kalau pake penyangga
di depan tempat sujud untuk mu-
shaf Al-Qur`an berukuran besar
sehingga tidak perlu dibolak-balik
lembarannya. Kalau pun perlu,
kan jaraknya berjauhan.
Setelah memberikan fatwa bo-
lehnya membaca mushaf dalam
shalat, tim
fatwa Darul
Ifta Mesir
meng i ngat -
kan, selama
masalah ini
masih menjadi
p e r d e b a t a n
para ulama,
maka terdapat
kelapangan di
dalamnya. Hal
itu sesuai kae- dah syari bahwa
tidak boleh melakukan penging-
karan dalam masalah khilafyah.
Dan tidak boleh pula hal ini men-
jadi penyebab ketidaktentraman
dan pertikaian antarmuslim,
pungkas penghujung fatwa.
NEWS
36
I
ngin bergabung dengan redaksi dan pembaca majalah online
Quantum Fiqih? Kirim tulisan karya orisinil Anda (bukan copy-
paste) ke quantumfqih@gmail.com melalui attachment (tautan)
dalam format .doc atau .docx dengan mencantumkan teks arab (untuk
ayat, hadits, maupun qaul).
Tema bebas: ideologi (aqidah), ibadah, fqih, akhlaq dan adab, politik
Islam (siyasah syariyyah), ekonomi (muamalah), sosial, budaya (tsaqa-
fah), hukum (hudud), sejarah (tarikh), kesehatan dan pengobatan, dan
lain sebagainya.
Naskah yang masuk ke email redaksi dan dimuat, menjadi milik reda-
ksi selama 1 tahun. Naskah yang tidak dimuat, kembali menjadi milik
penulis.
Keuntungan bagi Anda:
1. Meningkatkan popularitas. Barangkali Anda selama ini belum
berhasil masuk ke media manapun, majalah online ini menjadi
batu loncatan untuk ke media cetak ternama atau sekedar seb-
agai portofolio. Termasuk juga meningkatkan popularitas komu-
nitas Anda (yayasan, pesantren, masjid, badan dakwah, lembaga
infaq, majelis taklim, komisi fatwa atau bahtsul masail, dll).
2. Mendapatkan space iklan satu halaman penuh di bagian dalam
(untuk artikel dengan jumlah minimal 20.000 character).
3. Nama dan karya Anda terabadikan. Media cetak bisa saja lapuk
atau hilang. Media online (majalah online Quantum Fiqih) tidak
bisa hilang, insya Allah. Apalagi jika Anda turut getol menshare
majalah ini.
LAYANAN JASA DESAIN
DAN CETAK MAJALAH
Keterbatasan informasi dan kemampuan mendesain
dan mencetak majalah dakwah jangan menghalangi
Anda untuk segera menerbitkannya.
Unit produksi majalah online Quantum Fiqih siap
membantu Anda mendesain dan mencetak majalah
dengan kualitas desain dan cetak standar majalah
Tempo, SWA, Detik, Idebisnis, Pengusaha Muslim,
Commando, dan lain-lain.
Jangan biarkan majalah dakwah Anda TERCETAK untuk TER-
BUANG! Sudah terlalu banyak majalah yang kualitas desainnya
sangat memprihatinkan, hingga lebih baik tidak didesain dari-
pada didesain, sebab hanya menyakitkan mata. Desain adalah
untuk menyamankan mata pembaca.
Hubungi +6281515526665!

You might also like