:: Edisi 4 Tahun I :: Dzul Qadah 1435/September 2014 :: quantumfqih.wordpress.com YANG TERLAKNAT keunggulan BAHASA ARAB Tafsir Mimpi Ilmu yang Sepi Pemerhati SANAD SISTEM TRANSMISI INFORMASI DALAM SEJARAH INTELEKTUAL PERADABAN ISLAM Salurkan infaq, shadaqah, waqaf, kafalah yatim dan janda, donasi pen- didikan Islam, bantuan biaya pengobatan, dan lain sebagainya melalui redaksi free online islamic magazine Quantum Fiqih. Insya Allah akan tersalurkan secara amanah. BRI Syariah 1014372276 BSM 7038279232 Setelah transfer mohon konfrmasikan via SMS ke nomor 0815 1552 6665 dengan format sebagai berikut. Contoh: Telah transfer Rp 100.000,- yatim di BRI Syariah. Infaq dapat juga berupa pulsa ke nomor redaksi 0815 1552 6665 yang dipergunakan untuk biaya internet untuk searching gambar ilustrasi ar- tikel, administrasi, sharing fle majalah Quantum Fiqih ini di berbagai situs cloud storage dan jejaring sosial, dan lain sebagainya. Kami menyampaikan jazakumullah khairan katsiran atas kesedian- nya dan kepercayaannya. Kami senantiasa mendoakan untuk para mun- fq rizqi yang lebih melimpah penuh barakah dari Allah Taala. JASA PENDISTRIBUSIAN Penerbit: Quantum Fiqih Media. Pembina: Muhammad Yulianto. Editor in Chief: Brilly Y. Will.. Advisory Board: Nor Kandir, Ridwan. Public Relation: Bagus Priambodo, SH.. Design: Ciamik Production Jeh!. Kantor pusat: Jl. Gajah Mada, RT. 03 RW. 05, Sukodadi, Lamongan. Kantor perwakilan: Jl. Penjaringan Sari 2 blok M-20, Rungkut, Surabaya. DANA SOSIAL & KEMANUSIAAN A llah berfrman: Dia-lah yang telah mengutus Ra- sul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk diunggulkan-Nya atas semua agama. [QS. At-Taubah [9]: 33, al-Fath [48]: 28, dan ash- Shaf [61]: 9] Al-Jahidz berkata, Dan keinda- han bahasa hanya ada pada bahasa Arab, karena itulah ia merupakan bahasa yang menggungguli semua bahasa. [al-Bayan wa at-Tibyan (IV/55)] Keunggulan ini ada beberapa macam. Di antaranya unggul dalam kemunculan, unggul dalam kosa-kata, unggul dalam penguca- pan, dan unggul dalam makna. 1) Unggul dalam Kemunculan Telah dijelaskan pada bab Sejarah Bahasa Arab dan Bahasa Dunia, bahwa bahasa Arab lebih dahulu muncul daripada bahasa-bahasa lainnya. Zhahir nash menunjuk- kan hal demikian dan zhahir nash tidak boleh dipalingkan ke makna 1 TSAQAFAH keunggulan BAHASA ARAB Oleh Nor Kandir TSAQAFAH lain tanpa ada qarinah (indikasi) yang jelas. Di dalam al-Qur`an cukup banyak percakapan antara Allah dengan malaikat dan ib- lis. Sementara iblis lebih dahulu diciptakan daripada manusia dan berasal dari bangsa jin yang ada di langit. Begitu pula percakapan ib- lis dengan manusia pertama Adam atau percakapan di antara anak- anak Adam. Semuanya berbahasa Arab. Misalnya frman Allah taala: Dan bacakanlah kepada mereka kisah dua putra Adam dengan se- benarnya, yaitu ketika mereka ber- dua mempersembahkan kurban. Kemudian, kurban salah seorang dari mereka (Habil) diterima dan kurban yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia berkata, Aku akan membunuhmu! Habil menjawab, Allah hanya menerima dari orang- orang yang bertaqwa. [QS. Al- M`idah [5]: 27. Penamaan dua putra Adam dengan Habil dan Qabil tidak ada dalil shahih yang mengukuhkannya tetapi dari ri- wayat Isra`iliyyat (ahli kitab). Hanya saja sebagian ahli tafsir me- makai nama ini untuk memudah- kan penyebutan seperti al-Hafzh Ibnul Jauzi dalam tafsirnya Zdul Masr f Ilmit Tafsr] Karena kemunculannya yang pertama, bahasa Arab banyak diserap ke dalam bahasa lainnya. Misalnya dalam bahasa Inggris kita menjumpai sugar, cotton, dan cat (baca: ket) yang diserap dari sukkar, quthn, dan qith, yang se- cara berturut-turut artinya gula, kapas, dan kucing. Dalam bahasa Indonesia kita menjumpai adab, adat, ahli, akhir, batal, berkah, ba- has, dahsyat, dalil, dunia, faidah, ftnah, ftrah, gaib, hadir, istirahat, jadwal, manfaat, nikmat, rahim, sabun, umur, zaman, semua nama hari (Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu), bah- kan agama-agama lain mengam- bil istilah dari Islam seperti iman, shalih, ibadah, amin, shalat, mu- nafk, kiamat, dan lain-lain. Kosa- kata bahasa Indonesia dan Melayu yang berasal dari bahasa Arab cu- kup banyak mencapai lebih 2.000 atau kira-kira 10% s.d 15%. Hal ini bukanlah hal aneh, karena sesuatu yang kurang akan meminta kepa- da sesuatu yang lebih. Dan keindahan ba- hasa hanya ada pada bahasa Arab, karena itulah ia merupakan bahasa yang meng- gungguli semua ba- hasa. 2) Unggul dalam Kosa-Kata Adapun unggul dalam kosa-ka- ta, karena tidak ada satu bahasa manapun yang lebih kaya kosa-ka- 2 tanya melebihi bahasa Arab. Imam asy-Syafi (w. 204 H) berkata: Ba- hasa Arab adalah bahasa yang pal- ing luas cakupan bahasanya dan paling kaya kosa-katanya. [Ar- Rislah (hal. 42)] Kosa-kata bahasa Indonesia dan Mela- yu yang berasal dari bahasa Arab cukup banyak mencapai lebih 2.000 atau ki- ra-kira 10% s.d 15%. Di antara bukti akan keluasan bahasa Arab adalah ia memiliki kosa-kata lebih 12.305.412 ben- tuk kalimat dan 6.699.400 kata. Adapun bahasa Inggris hanya me- miliki sekitar 100.000 kata dan bahasa Prancis sekitar 25.000. [Keutamaan dan Kewajiban Mem- pelajari Bahasa Arab (hal. 7) oleh Hamzah Abbas Lawadi] Dalam literatur lain disebutkan, Tahiyya Abdul Aziz seorang dosen Linguistik Inggris telah melaku- kan riset bertahun-tahun tentang bahasa-bahasa dunia. Hasilnya, dia mengatakan, Bahasa Arab adalah bahasa yang paling luas kosa-katanya. Bahasa Latin hanya memiliki 700 akar kata, Saxonia memiliki 1.000 akar kata, semen- tara bahasa Arab memiliki 16.000 akar kata. Di samping itu, bahasa Arab kaya akan padanan kata (satu akar kata). Misalkan sifat good dalam bahasa Inggris dan jayyid dalam bahasa Arab yang berarti bagus. Jayyid memiliki banyak padanan kata, misalnya jaud, jaudah, jawad, dan jiyad. Akan tetapi, kita tidak mendapati kosa-kata lain yang be- rasal dari kata good. Yang lebih mengagumkan, ba- hasa Arab memiliki sinonim yang melimpah ruah bahkan sampai ribuan untuk satu kata saja. Mis- alnya asad yang artinya singa me- 3 TSAQAFAH miliki sinonim laits, hafsh, gha- danfar, dargham, dzaigham, sabu, ribal, wardu, qashwar, dan lain- lain yang banyak sekali. Abul Hasan Ibnu Faris ar-Razi berkata, Di antara hal yang ti- dak mungkin dinukil seluruhnya adalah sinonim dari kata pedang, singa, tombak, dan kata yang se- padan. Telah diketahui bahwa ba- hasa ajam (non-Arab) tidak men- genal kata singa kecuali hanya satu saja. Adapun kita memiliki 150 nama untuk singa. Bahkan telah menyampaikan kepadaku Ahmad bin Muhammad bin Bundar bah- wa dia mendengar Abu Abdillah bin Khalawaih berkata, Aku telah mengumpulkan 500 nama untuk singa dan 200 nama untuk ular. [Ash-Shahibi f Fiqhil Lughah al- Arabiyyah (hal. 21-22)] Al-Fairuz Abadi --pengarang ka- mus terkenal al-Qms al-Muh- th-- menulis sebuah buku yang menyebutkan nama-nama madu. Beliau menyebutkan dalam kitab tersebut lebih dari 80 nama untuk madu, dan menemukan minimal 1.000 nama untuk pedang. [Keu- tamaan dan Kewajiban Mempe- lajari Bahasa Arab (hal. 9) oleh Hamzah Abbas Lawadi] Karena saking banyaknya kosa- kata bahasa Arab, tidak semua orang Arab mengetahuinya. Para ulama pun banyak menyusun kitab tentang kosa-kata asing ini, misal- nya al-Mufrdt f Gharbil Qur`n karya al-Allamah ar-Raghib al- Asfahani, Gharbul Qur`n karya al-Farahi, Gharbul Qur`n karya Abu Bakar as-Sijistani (w. 330 H), dan Ghar`ibul Ightirb karya al- Alusi. Kebanyakan bahasa gharib ini diketahui oleh orang-orang pedalaman dan Badui, untuk itu mengapa Imam asy-Syafi bermu- kim ke kabilah pedalaman untuk mempelajari bahasanya hingga beliau menjadi pakar bahasa dan syair. Beliau berkata: Dan kami tidak tahu ada manusia yang men- getahui semua kosa-kata bahasa Arab selain Nabi shallallahu alaihi wa sallam. [Ar-Rislah (hal. 42)] Bahasa Arab adalah bahasa yang paling luas kosa-katanya. Bahasa Latin hanya memiliki 700 akar kata, Saxonia me- miliki 1.000 akar kata, sementara ba- hasa Arab memiliki 16.000 akar kata. Ibnu Abbas radhiyallahu an- huma berkata: Dulu aku tidak tahu apa makna faathirus-sa- maawaati hingga aku didatangi dua orang Baduwi yang saling ber- sengketa tentang sebuah sumur. TSAQAFAH 4 5 TSAQAFAH Salah seorang dari mereka ber- kata, Akulah pembuatnya. Yakni, yang membuatnya pertama kali. [Syuabul Iman (no. 1559) oleh al- Baihaqi] ...bahkan kesultanan Islam di bumi Nusan- tara menggunakan bahasa resmi Arab. Diriwayatkan dari Anas bin Ma- lik radhiyallahu anhu, dia ber- kata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Aku bukan dari dad dan dad itu bukan dariku. Ali bin al-Madini berkata, Aku bertanya kepada Abu Ubai- dah seorang pakar bahasa tentang hadits ini, lalu dia menjawab: Aku bukan dari kebatilan dan kebati- lan bukan dariku. [Diriwayatkan al-Baihaqi (no. 21493) dalam as- Sunan al-Kubr] Ahmad Arif al-Hijazi seorang doktor bidang bahasa Arab dari Mesir berkata, Dalam sebuah pembahasan pelik di antara para ahli mengenai bahasa yang besar kemungkinan masih digunakan oleh manusia pada beberapa abad yang akan datang, mereka sepakat bahwa bahasa Arab yang kemung- kinan bisa bertahan. Sehingga peradaban bisa menitipkan ilmu dan sejarahnya lewat bahasa Arab untuk disampaikan pada manusia di masa mendatang. Sejarah membuktikan, dahulu Mesir, Sudan, Iraq, Iran, Pales- tina, Yordania, Libanon, Suriah, Libia, Maroko, Tunisia sampai Al- jazair bukanlah negeri Arab dan memiliki bahasa-bahasa sendiri. Namun setelah Islam masuk, mer- eka mempelajari bahasa Arab lalu menggunakannya sebagai bahasa resmi bahkan kesultanan Islam di bumi Nusantara menggunakan bahasa resmi Arab. Adapun ba- hasa Inggris Modern jelas telah berubah total dari bahasa Inggris kuno. Maka besar kemungkinan ia akan bernasib seperti bahasa Me- sir kuno yang telah terkubur ber- sama para Firaun di padang pasir. Hamzah Abbas Lawadi berkata, Kaum muslimin yang memahami bahasa Arab, saat ini, mampu un- tuk memahami perkataan orang- orang Arab 15 abad yang lalu. Bagaimana hal tersebut terjadi? Seperti yang kita tahu, hal itu bu- kanlah sesuatu yang mengherank- an. Bukankah bagi kita yang seka- rang ini memahami bahasa Arab mampu untuk memahami sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang disabdakan kurang lebih 15 abad yang lalu? Bukankah kita sekarang ini mampu memahami perkataan para shahabat yang di- ucapkan pada waktu yang sama? Bahkan kita pun mampu untuk TSAQAFAH 6 memahami syair-syair Arab sebe- lum Islam. Keistimewaan ini mut- lak hanya ada pada bahasa Arab dan tidak ada pada bahasa lainnya. Bahasa Arab merupakan ba- hasa tertua di dunia. Bahasa ini telah lama ada dan akan terus ada sepanjang masa karena Allah sub- hanahu wa taala yang secara lang- sung menjaga dan melindunginya. Pada saat dunia menyaksikan pu- nahnya berbagai bahasa yang ada dalam sejarah, di saat yang sama dunia akan menyaksikan terjagan- ya bahasa Arab sepanjang zaman. [Keutamaan dan Kewajiban Mem- pelajari Bahasa Arab (hal. 14-15) oleh Hamzah Abbas Lawadi] 3) Unggul dalam Pengucapan Adapun unggul dalam penguca- pan, karena bahasa Arab memiliki makharijul huruf (tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyyah). Den- gan makharijul huruf ini penguca- pan lebih indah, merdu, dan jelas karena melibatkan semua alat pengucap: rongga mulut, kerong- kongan, lidah, bibir, dan rongga hidung. Hujjatul Qurra` Ibnul Jazari ber- kata: Makharijul huruf ada tujuh belas bagi siapa yang memilih pendapat yang terpilih [Muqad- dimah al-Jazariyah (hal. 1) oleh Ibnul Jazari] Tidak sampai di sini saja. Setiap huruf hijaiyyah juga memiliki 5 sampai 7 sifat unik. Di sana ada si- fat hams, syiddah, istil`, ithbq, dan idzlq yang masing-masing memiliki kebalikan, maupun si- fat yang tidak memiliki kebalikan seperti sifat shafr, qalqalah, ln, inhirf, takrr, tafasysy, dan is- tithlah. Contoh mudahnya adalah huruf ra`. Dia memiliki dua variasi bacaan, tipis (ra` muraqqaqah) dan tebal (ra` mufakhkhamah). Kaum muslimin yang memahami ba- hasa Arab, saat ini, mampu untuk me- mahami perkataan orang-orang Arab 15 abad yang lalu. Contoh lainnya makhraj dhad. Dikatakan bahwa dhad adalah huruf yang paling susah. Susah di sini bukan berarti sulit dipela- jari, tetapi dia memiliki 3 tingka- tan kesukaran. Pengucapan yang paling mudah adalah pinggir-tepi lidah bagian kanan ditempelkan dengan gigi geraham atas. Yang agak susah dari itu bila yang di- tempelkan adalah pinggir-tepi li- dah bagian kiri. Dan yang paling sukar bila yang ditempelkan ked- ua-duanya. Sehingga, jadilah dhad sebagai huruf yang paling sukar diucapkan dan orang ajam tidak mampu mengucapkannya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam dijuluki shhibu lughati ahlidh dhad. [Lihat Fathu Rab- bil Bariyyah (hal. 53) oleh Syaikh Shafwat Mahmud Salim. Dalam kitab tersebut beliau tidak menye- butkan teks haditsnya, yang jelas hadits tentang dhd adalah lemah menurut para pakar hadits] Sayang sekali bukan di sini tempatnya un- tuk memperluas pembahas an. Bagi yang in- gin lebih leng- kap bisa meru- juk ke syarah Muqaddi mah al - Jazari yyah yang ditulis oleh Syaikh Shafwat Mahmud Salim. [Ibid (hal. 49- 76)] Subhanallah! Oleh karena itu, al-Qur`an men- jadi bacaan yang paling merdu sepanjang sejarah, merdu karena substansi dan merdu karena ba- hasanya. Ia membuat menangis para qari dan pendengarnya, hing- ga orang-orang berbondong-bon- dong masuk Islam hanya karena mendengarnya meskipun tidak tahu artinya. Allah berfrman: Allah telah menurunkan sebaik-baik ucapan yaitu sebuah kitab yang serupa dan berulang-ulang. Karenanya gemetar kulit orang-orang yang takut kepada Rabb-nya, kemudian kulit-kulit mereka dan hati-hati mereka menjadi tenang kembali ketika mengin- gat Allah. [QS. Az-Zumar [39]: 23] M e s k i p u n pengucapan ba- hasa Arab den- gan makhraj dan sifat, hal ini tidaklah mem- beratkan dalam pe ng uc a pa n, bahkan mu- dah dan meny- enangkan. Ibnu Faris ber- kata, Di antara k e k h u s u s a n bahasa Arab --setelah apa yang disebutkan se- belumnya-- diubahnya huruf men- jadi huruf lain karena huruf yang kedua lebih ringan dari yang per- tama, misalkan ucapan miiaad tidak diucapkan mauaad padahal keduanya berasal dari wad. Hal ini 7 TSAQAFAH TSAQAFAH 8 karena yang kedua lebih ringan. [ash-Shahabi f Fiqhil Lughah al- Arabiyyah (hal. 21)] Abul Fath Utsman bin Jinni ber- kata, Kata pokok dalam bahasa Arab ada tiga: tsulatsi (kata yang terdiri dari tiga huruf), rubai (kata yang terdiri dari empat huruf), dan khumasi (kata yang terdiri dari lima huruf). Adapun yang paling banyak digunakan dan paling sederhana susunan katanya adalah tsulatsi karena ia terdiri dari satu huruf pembuka, satu huruf tengah, dan satu hur- uf penutup. [al-Khas`ish (I/55) oleh Ibnul Jinni] Hamzah Abbas Lawadi berkata --secara ringkas--, Banyaknya penggunaan kata yang terdiri dari tiga huruf dalam bahasa Arab menunjukkan ringan dan seder- hananya bahasa Arab. Jika kita melakukan uji perbandingan an- tara bahasa Arab dengan bahasa lainnya, kita akan melihat bukti nyata dari apa yang telah disebut- kan di atas. Misalkan, kata jadd dalam bahasa Arab sama artinya dengan kakek dalam bahasa Indo- nesia, grand father dalam bahasa Inggris, le grand-pere dalam ba- hasa Prancis, dan der gross vater dalam bahasa Jerman. Kita lihat bahasa Arab yang ter- diri dari 3 atau 4 huruf sebanding dengan kata dalam bahasa lain yang berjumlah hingga 10 huruf atau lebih. Dalam bahasa Arab, kata terpanjang hanya 7 huruf seperti istikhraaj. Bahasa lain panjangnya bisa mencapai 15 huruf atau lebih, seperti interna- tionalism dalam bahasa Inggris atau enstchuldigung dalam ba- hasa Jerman. Kekhususan dan keistimewaan bahasa Arab di sisi ini memiliki banyak faidah penting, di anta- ranya hemat waktu, tenaga, dan harta. Ditambah lagi kata yang sedikit hurufnya tentu lebih ringan dalam pengucapan, lebih cepat, dan lebih ringkas dalam penulisan. [Keutamaan dan Ke- wajiban Mempelajari Bahasa Arab (hal. 23-25) oleh Hamzah Abbas Lawadi] ...hemat waktu, tenaga, dan harta,... lebih ringan dalam pengucapan, lebih cepat, dan lebih ringkas dalam pen- ulisan... 4) Unggul dalam Makna Adapun unggul dalam makna, karena bahasa Arab memiliki irab yang tidak dimiliki oleh ba- hasa manapun. Mudahnya, irab MANHAJ 9 adalah perubahan harakat atau huruf pada suatu kata. Abu Utsman Amr bin Bahr al- Jahidz berkata, Perlu dijelas- kan di sini bahwa ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang paling jelas dan paling luas. Lafa- zhnya lebih jelas dalam menun- jukkan suatu makna, berbagai bentuk kalimatnya lebih ber- variasi dan sangat banyak, dan permisalahan yang disebutkan lebih indah dan sederhana. [al- Bayan wa at-Tibyan (I/384) oleh al-Jahidz] Catatan redaksi: Empat keunggulan ba- hasa Arab dibandingkan dengan bahasa lainnya ini bukan sebatas itu. Masih banyak keunggulan lain- nya yang belum terungkap atau diungkap. Tujuan di- ungkapnya empat keung- gulan ini tidak lain adalah untuk menumbuhkan ke- cintaan kita kepada bahasa Arab sehingga kita mem- bela kelestariannya. Bukan bertujuan untuk bersom- bong diri, tapi untuk men- syukuri nikmat ilahi. QUANTUM FIQIH BLOGGING NETWORK 1. quantumfqih.wordpress.com 2. grahafqih.wordpress.com 3. sby-corporation.blogspot.com 4. pesantrenfqih.wordpress.com 5. islamicboardingschool.word- press.com 6. cafeilmubrilly.blogspot.com 7. dan masih banyak yang lain MANHAJ 10 A llah adalah tumpuan hara- pan kita. Kepada Allah-lah kita bermohon kebaha- giaan dan berlindung dari keseng- saraan, dunia akhirat. Taqwa yang merupakan landasan jalan hidup kita, menjadi bukti akan ketaku- tan kita kepada Allah, kalau-kalau Allah menimpakan ghadhab (ke- marahan), sukhth (kemurkaan), karahiyyah (kebencian), makar, laknat dan adzab. Kita berharap kepada Allah agar terbebas dari semua itu. Alhamdulillah, Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang Mahakasih telah menjelas- kan apa dan siapa saja yang di- laknat oleh Allah, sehingga den- gan penjelasan tersebut kita bisa terhindar darinya. Satu. Iblis Allah berfrman, Berkata Iblis, Aku sekali-kali tidak akan su- jud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah Oleh Brilly Y. Will. YANG TERLAKNAT (BAGIAN 1) MANHAJ 11 liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi ben- tuk. Allah berfrman, Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguh- nya laknat itu tetap menimpamu sampai hari kiamat. [Al-Qu`ran surah Al-Hijr : 33-35]. Allah berfrman, Wahai ib- lis, apa yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-cip- takan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) ter- masuk orang-orang yang (lebih) tinggi? Iblis berkata, Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfrman, Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan. [Al-Qu`ran surah Shaad : 75-78]. Iblis dilaknat oleh Allah sehingga menjadi makhluk terkutuk adalah karena dia menolak melaksanakan keinginan Allah yang dalam pe- mikirannya tidak perlu dilak- sanakan. Kita pun bisa bernasib sama dengan iblis. Ketika Allah menginginkan kita melakukan sesuatu lantas kita tidak melak- sanakannya dengan dalih tidak layak kita melaksanakannya atau dengan dalih apapun, maka kita dilaknat Allah. Kita kerap sekali bermain di du- nia logika. Kita juga sering men- catut frman Allah, Tidakkah kalian berpikir? dan Tidakkah kalian menggunakan akal? untuk melegalisasi sikap sok kritis kita. Kita kerap mengutak-atik Islam demi memenuhi kepuasan logika semata. Padahal, Islam diturunk- an Allah bukan untuk itu. Islam hanya untuk dipatuhi dan diikuti sepenuh hati. Potensi kreatiftas kita tidak boleh masuk ke ranah MANHAJ 12 ketetapan syariah. Bakat logika kritis yang negatif pun tidak boleh menjamah. Seperti kata Al-Imam Az-Zuhri, sebagaimana diriwayat- kan Al-Imam Al-Bukhari dalam shahih-nya, (Syariah) dari Allah. Kewajiban Rasul adalah mensosia- lisasikan. Kewajiban kita adalah menerimanya. ...karena dia meno- lak melaksanakan keinginan Allah yang dalam pemiki- rannya tidak perlu dilaksanakan. Kita pun bisa bernasib sama dengan iblis. Rasulullah Muhammad pernah memberikan sindiran melalui se- buah kisah, Mizan diletakkan pada hari qiyamah, jika langit dan bumi ditimbang di dalamnya nis- caya pas. Malaikat berkata, Wa- hai Rabb, untuk siapa mizan ini? Allah Yang Mulia berfrman, Un- tuk siapa yang Aku kehendaki dari makhluqku. Malaikat pun ber- kata, Mahasuci Engkau, kami be- lum beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya ibadah. Kemu- dian Shirath diletakkan sampai batas (pandangan) terjauh. Malai- kat berkata, Siapa yang akan mu- dah melewati ini? Allah Yang Mu- lia berfrman, Untuk siapa yang Aku kehendaki dari makhluqku. Malaikat pun berkata, Mahasuci Engkau, kami belum beribadah kepada-Mu dengan sebenar-bena- rnya ibadah.. [Shahih: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 941] Allah Mahakuasa. Tidak ada yang bisa mencegah kehendak-Nya. Al- lah berbuat apa yang Dia kehen- daki. Apa yang dikehendaki, pasti terjadi. Kehendak Allah adalah taqdir-Nya. Tidak boleh memper- tanyakan taqdir Allah. Memper- tanyakan taqdir berarti qalbu be- lum begitu pasrah kepada Allah. Apa yang dikisahkan Rasulullah tadi, mengingatkan kita kepada bagaimana tunduknya para malai- kat kepada Allah dan taqdir-Nya, dan betapa menyesalnya mereka tatkala menanyakan apa perlunya Allah menciptakan manusia yang bisanya hanya akan merusak bumi dan saling menumpahkan darah. Kala itu para malaikat merasa diri mereka sudah lebih dari cukup un- tuk menjadi hamba Allah. Namun Allah Mahatahu, makhluknya, ter- masuk malaikat, sungguh tidak banyak tahu. Apalagi kita, manu- sia. Terkait dengan masalah ini, ada sebuah hadits yang sekilas muyskil, Rasulullah bersabda, Seandainya aku boleh memerin- tahkan seseorang untuk sujud ke- pada orang lain niscaya aku perin- MANHAJ 13 tahkan istri untuk sujud kepada suaminya. [Hasan Shahih: Sunan At-Tirmidzi no. 1159] Rasul juga bersabda, Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain1niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah Subhanahu wa Taala terhadapnya hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya. Sampai-sampai jika suaminya meminta dirinya (mengajaknya jima) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta) maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak). [Musnad Ahmad 4/381] Sesungguhnya dua hadits ini sama sekali bukan berisi perintah kepada istri untuk bersujud ke- pada suaminya setiap hari. Dalam dua hadits ini sebenarnya Nabi sedang memberikan perump- amaan akan tinggih dan besarnya hak suami yang harus dipenuhi istri sehingga seandainya Allah membolehkan sesama makhluk sujud kepada sesama makhluk niscaya Rasulullah akan perin- tahkan semua istri sujud kepada suaminya masing-masing. Oleh karena sujud itu hanyalah hak Allah dan dilarang sujud kepada sesama makhluk, maka hadits ini maknanya istri harus sangat taat dan patuh kepada suami dalam hal-hal yang diperbolehkan oleh syariah. Malaikat pun ber- kata, Mahasuci Engkau, kami be- lum beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya ibadah. Al-Qadhi Ibnu Al-Arabi ber- kata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengandaikan hak suami terhadap istri dengan hak Allah Subhanahu wa Taala, maka bila seorang istri mengkufuri/meng- ingkari hak suaminya, sementa- ra hak suami terhadapnya telah mencapai puncak yang sedemiki- an besar, hal itu sebagai bukti is- tri tersebut meremehkan hak Al- lah Subhanahu wa Taala. Karena itulah diberikan istilah kufur atas perbuatannya. Akan tetapi ku- furnya tidak sampai mengeluar- kan dari agama. [Fath Al-Bari, 1/106] Maka, terkait hadits ini dan ayat tentang dilaknatnya iblis di atas sesungguhnya tidak memiliki ko- relasi. Dalam ungkapan lain, kita tidak layak membenarkan logika MANHAJ 14 iblis yang menolak perintah sujud kepada Adam dengan berargumen pada hadits pengandaian sujud istri kepada suami. Maka perhati- kanlah! Jangan pula ada yang mencoba memaknai logika iblis tersebut se- bagai tauhid tertinggi. Logika iblis tersebut sama sekali bukan tauhid, sebab jika tauhid, maka pasrah ke- pada ketetapan Allah apa adanya, sementara itu apa yang dilakukan iblis adalah kedurhakaan tingkat tinggi karena disertai keyakinan bahwa perintah Allah salah dan ti- dak berguna. Dua. Orang Kafr Allah berfrman, Sesungguh- nya orang-orang kafr dan mereka mati dalam keadaan kafr, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh [Al-Qu`ran surah Al-Baqarah : 161-162]. Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafr dan menye- diakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-laman- ya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong [Al- Qu`ran surah Al-Ahzaab : 64-65]. Kutipan ayat yang pertama men- jadi petunjuk bagi kita bahwa yang mendapatkan laknat Allah adalah orang-orang kafr yang mati dalam keadaan kafr walaupun sempat masuk Islam atau bahkan tidak pernah masuk Islam. Orang yang kufur duna kufrin alias kufur ke- cil pun juga mendapatkan laknat Allah akan tetapi tidak sebesar laknat yang diterima orang-orang kafr tulen. Al-Jaza` min jinsil amal, begitu kata para fuqaha` ushul. Tiga. Orang-Orang Kafr dari Bani Israil (Yahudi) Allah berfrman, Telah dilaknati orang-orang kafr dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa pu- tra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melar- ang tindakan mungkar yang mer- eka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. [Al-Qu`ran surah Al- Maaidah : 78-79]. Secara khusus, yang mendapat- kan laknat Allah pula adalah orang-orang kafr dari Bani Israil, yakni Yahudi, akibat tiga tradisi terlaknat mereka: (1) Durhaka, (2) Melampaui batas, (3) Tidak berna- hi munkar (melarang/mencegah dari perbuatan munkar. Kita yang MANHAJ 15 bukan keturunan Bani Israil dan bukan pula Yahudi pun bisa saja mendapatkan laknat Allah ketika kita mentradisikan tiga perbuatan ini. Empat. Orang yang Berdusta Atas Nama Allah Allah berfrman,Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat dusta terha- dap Allah? Mereka itu akan diha- dapkan kepada Rabb mereka dan para saksi akan berkata, Orang- orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka. Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim. [Al- Qu`ran surah Huud : 18]. Di dalam Al-Qur`an dan As-Sun- nah, banyak contoh-contoh tin- dakan berdusta atas nama Allah, antara lain: 1. Menghalalkan apa yang di- haramkan Allah dan meng- haramkan apa yang dihalal- kan Allah. 2. Mereka-reka kitabullah. 3. Mengklaim sebagai hamba pilihan Allah. 4. Mengklaim seseorang tidak diampuni oleh Allah. 5. Mengklaim menjadi ahli sur- ga. 6. Menetapkan Allah memiliki anak. 7. Menetapkan sifat dan nama untuk Allah padahal Allah ti- dak menetapkannya. Lima. Orang yang Menyakiti Allah dan Rasul-Nya Allah berfrman, Sesungguh- nya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhi- rat, dan menyediakan baginya sik- sa yang menghinakan. [Al-Qu`ran surah Al-Ahzaab : 57] Bentuk menyakiti Allah dan Ra- sul-Nya antara lain, 1. Menetapkan sesuatu tentang Allah dan Rasul-Nya padahal Allah dan Rasul-Nya tidak menetapkan yang demikian. 2. Merampas hak-hak Allah dan Rasul-Nya. 3. Mencela atau menertawakan Allah dan Rasul-Nya. 4. Mencela atau menertawakan ciptaan Allah dan juga wali- Nya. 5. Mencela atau menertawakan keputusan Rasulullah. 6. Mencela atau merendahkan derajat ahlul bait Rasulullah. Allah berfrman tentang hu- kuman yang diterapkan kepada mereka di dunia, Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul- Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka di- MANHAJ 16 bunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didu- nia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. [Al-Qu`ran surah Al-Maaidah : 33] Enam. Orang yang Berbuat Kerusakan dan Memutuskan Hubungan Kekeluargaan Allah berfrman, Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubun- gan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. [Al-Qu`ran surah Mu- hammad : 22-23]. Dari Jubair bin Muthim, Nabi shallallaahu alaihi wa sallam ber- sabda, Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan shila- turahim. [Shahih Al-Bukhari no. 5984; Shahih Muslim no. 2556; Musnad Ahmad 4/80-84; Sunan Abu Dawud no. 1696; Sunan At- Tirmidzi no. 1909; Mushannaf Abdur Razzaq no. 20238; Musnad Al-Humaidi no. 557; Shahih Ibnu Hibban no. 454] BERSAMBUNG... Punya usaha? Iklankan saja di sini! Sampul 1 hlm. : Rp 125.000,- Sampul 1/2 hlm. : Rp 100.000,- Dalam 1 hlm. : Rp 75.000,- Dalam 1/2 hlm. : Rp 25.000,- Kirim fle iklan dalam bentuk JPG/ CDR/PDF ke quantumfqih@gmail. com. Desain iklan dikenakan biaya. Transfer biaya iklan via BRI Syariah 1014372276 BSM 7038279232 Buat apa susah- payah mencetak brosur kalau ternyata akhirnya hanya masuk tempat sampah? TAUSHIYAH 17 +628785425zzzz Hidup memang cuma sekali, itu penting kita ingat. Kita perlu lebih ingat, mati cuma sekali. Setelah kita mati, selamanya kita hidup. Entah kita di surga atau di neraka. +628385644zzzz Orang beriman makan dengan satu usus sementara orang kafr makan dengan tujuh usus. Makanya orang beriman tidak per- nah rakus, mereka ringan berbagi, bisa mudah qanaah, zuhud dan wara. +628578440zzzz Minta tolonglah kepada Allah untuk kesuksesan urusan kalian dengan cara merahasiakan, sebab setiap orang yang punya nikmat pasti ada yang dengki/hasad/iri. [Al-Jami Ash- Shaghir] +628575590zzzz Semoga kita terhindarkan dari sikap acuh terhadap saudara-saudara kita yang terzhalimi baik terzhalimi oleh sesama muslim atau oleh orang nonmuslim yang biadab ataupun yang bertangan dingin. Kirim pesan singkat berisi nasehat via +62815 1552 6665. Nasehat terpilih akan dimuat dalam rubrik ini. Ketik QUFI spasi nama Anda spasi kota Anda spasi nasehat Anda. NEWS 18 K A R E N A
B E R D A K W A H
T A K
H A R U S
S E L A M A N Y A
I S L A M I C
A R T - Ingin mading (majalah dind- ing) masjid atau pesantren Anda dihiasi islamic art- work ini, hubungi 081515526665. Infaq Rp 3.000 perposter (A4). AQIDAH 19 NEWS 20 MILIKI CD ISLAMIC DIGITAL LIBRARY dan CD OFFLINE ISLAMIC SITES Memuat ribuan artikel senilai puluhan juta rupiah. Hanya @ Rp 13.000,- (Belum ongkir). Hubungi +6281515526665 Mimpi Ilmu yang Sepi Pemerhati AQIDAH 21 Tafsir Mimpi Ilmu yang Sepi Pemerhati T afsir mimpi adalah salah satu segmen ilmu syari yang terlalu mahal untuk dinomorsekiankan sekalipun san- gat banyak hal-hal urgen lain yang butuh diperhatikan oleh kaum muslimin. Tidak berarti urgen- sitas tafsir mimpi sama kedudu- kannya dengan tafsir Al-Qur`an. Artinya, ilmu tafsir mimpi jangan sampai dilupakan, harus ada se- bagian umat Islam yang ambil ba- gian dalam ilmu ini. Dalam istilah Al-Qur`an dan As-Sunnah, mimpi dibahasakan dengan hulm (jama: ahlam) atau ru`ya (jama: ru`a). Dalam Al- Qur`an, terma hulm muncul tiga kali yang mengarah pada makna mimpi-mimpi yang membingung- kan pikiran sementara terma ru`ya muncul tujuh kali yang mengarah pada makna mimpi-mimpi yang benar. Dalam As-Sunnah, ru`ya dan hulm kadang digunakan se- cara bergantian namun seringkali ru`ya digunakan untuk menyebut mimpi yang baik sedangkan hulm digunakan untuk menyebut mim- pi yang jelek. Ibnu Al-Manzhur dalam Lisan Al-Arab menguatkan kesimpulan ini. Untuk menyikapi mimpi buruk dan baik, Allah dan RasulNya Oleh Ibnu Muhammad Yulianto AQIDAH 22 sudah mengaturnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Bila salah seorang diantara ka- lian melihat dalam mimpinya ses- uatu yang membuatnya takjub, hendaknya dia menceritakannya dan menafsirkannya dan apabila salah seorang diantara kalian me- lihat dalam mimpinya sesuatu yang tidak disukainya, hendaknya dia tidak menceritakannya dan tidak pula menafsirkannya. [Al- Jami Ash-Shaghir no. 549] Dari Anas, Nabi bersabda, Sesungguhnya (makna) mimpi itu bergantung bagaimana dia ditabirkan. Perumpamaannya seperti orang yang mengangkat kakinya dan dia menunggu kapan dia bisa menurunkannya. Maka dari itu, jika seseorang diantara kalian bermimpi, jangan cerita ke- cuali kepada seorang yang penas- ehat/tulus setia atau seorang yang alim. [Al-Mustadrak Al-Hakim] Dari Abu Ruzain Al-Uqaili, Nabi bersabda, ...Mimpi itu bergantung pada kaki burung, selama dia belum membicarakannya (selama belu ditabirkan). Jika dia membicara- kannya (jika sudah ditabirkan) maka terjadilah (mimpi itu seb- agaimana tabirnya). Hendaknya tidak cerita kecuali orang yang labib (arif) atau orang yang dicin- tai. [Sunan Abu Dawud; Sunan At-Tirmidzi; dll.] Sama halnya perbuatan Allah itu terjadi sesuai asumsi hamba tentangnya, mimpi juga teraktu- alisasikan sesuai asumsi siapapun, sekalipun asumsinya tidak di- perkenankan secara hukum syari. Namun di sini tidak serta-merta berarti diperbolehkan menginter- pretasi mimpi seenaknya sendiri. Khuzaimah bin Tsabit menceri- takan mimpinya kepada Nabi di- mana dia bermimpi bersujud di atas kening Nabi. Nabi pun me- nyandarkan punggungnya dan bersabda, Sesungguhnya ruh itu benar-benar bertemu dengan ruh lain (selama tidur). Tegaskan kem- bali mimpimu, duduklah dan ber- sujudlah dan lakukan sebagaima- na yang telah kamu lakukan dalam mimpimu! Maka kemudian Khu- zaiman menempelkan keningnya ke kening Nabi. [Musnad Ahmad; Musnad Ibnu Abi Syaibah. Ash- Shahihah no. 3262] Sesungguhnya (makna) mimpi itu bergantung bagaimana dia ditabirkan. AQIDAH 23 Sebegitu pentingnya tafsir mimpi, kita sekarang tahu betapa besarnya perhatian yang Nabi curahkan terhadap masalah ini sampai-sampai Rasulullah men- ganjurkan untuk mempraktekkan tafsir dari sebuah mimpi yang di- alami shahabat beliau. Hadits ini menyiratkan, tidak sepantasnya ilmu tafsir mimpi diabaikan, namun tidak berarti setiap muslim wajib bertindak se- bagai penafsir mimpi. Lebih dari itu, hadits-hadits ten- tang mimpi dan tafsir mimpi pun ternyata sangat melimpah, tanpa kita sadari kecuali kita yang sudah banyak dan lama berkecimpung menelaah kitab-kitab hadits. Penyebab utama sebagian kaum muslimin tidak menaruh mi- nat kepada tafsir mimpi adalah karena salah mindset. Sebagian mereka mungkin mengira setiap mimpi hanyalah aktivitas otak yang tidak penting, atau mimpi hanyalah bunga tidur, atau mimpi hanyalah khayalan. Padahal secara naluri, bisa dipastikan setiap mus- lim akan merasakan tidak nyaman setelah melihat hal-hal yang buruk dalam mimpi walaupun dia tidak pernah tahu tentang tafsir mimpi ataupun tidak mau tahu. The Dreamers Handbook, buku tafsir mimpi yang sangat disegani di dunia internasional dua dekade terakhir. Hadir dalam bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Kelebi- hannya terletak pada otentisitas referensi dan kredibilitas metode. Redaksi melayani pemesanan buku ini. Stok terbatas 14 eks. Dengan lebih dari 350 halaman, buku yang semula seharga Rp 47.500,- ini, kami bandrol hanya Rp 27.500,- (belum ongkir). Please- call: +6281515526665 24 NEWS KARTU UNDANGAN PLUS U ndangan nikah bagi kebanyakan orang adalah media prestisius. Undangan nikah seringkali dibuat dan dicetak dengan harga yang fantastis padahal isinya hanya berupa pemberitahuan siapa yang menikah dan keluarganya, tanggal dan tempat pelaksanaan aqad nikah dan walimah nikah. Kini telah hadir terobosan yang spektakuler meski tidak bombastis. Undangan Nikah Bermuatan Dakwah (Unibedak). Undangan Pernikahan yang satu ini digagas oleh Quantum Fiqih Media sebagai bentuk kepriha- tinan atas nuansa tabdzir dalam pembuatan undangan nikah oleh keban- yakan orang. Nilai lebih undangan nikah ini terletak pada bentuk sajian ayat-ayat Al- Qur`an dan hadits-hadits Nabawi yang terkait dengan masalah pernika- han, keluarga, pendidikan anak, walimah nikah, doa-doa, dan lain seb- againya. Jadi, semewah apapun undangan nikah yang kita buat, selagi bertujuan untuk dakwah, insya Allah akan bernilai sebagai bentuk pengagungan terhadap Islam. Untuk pemesanan, hubungi +6281515526665. Harga mulai Rp 1.000,-. Proses cetak paling lambat tujuh hari, insya Allah. 25 ADAB Kami menyediakan buku-buku Islam BARU TAPI HARGA BEKAS dengan kriteria: (1) Baru dan masih terbungkus plastik segel (bukan plastik klip); (2) Asli dan bukan bajakan; (3) Jumlah item per judul terbatas antara 5-10; (4) Diskon tidak akan kurang dari 35 % - 40 % (BISA LEBIH); Semakin banyak pesanan, bisa jadi diskon semakin besar. Kami juga menyediakan buku bekas tapi kondisi masih baru (tidak cacat). Jadi niat Anda untuk mendirikan perpustakaan untuk umat jangan terhalang oleh keterbatasan dana. CONTOH ETALASE DAN KOLEKSI BUKU UNTUK PER- PUSTAKAAN MASJID, PESANTREN, TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR`AN ATAU TAMAN BACA MASYARAKAT SEJARAH 26 SANAD SISTEM TRANSMISI INFORMASI DALAM SEJARAH INTELEKTUAL PERADABAN ISLAM G enerasi yang pernah hid- up semasa dengan Rasu- lullah, ketika Rasulullah belum diutus, adalah orang-orang yang betul-betul sangat menjaga kredibilitas dan validitas suatu fakta, karena di mata mereka, ke- jujuran adalah pangkal kemuliaan. Mereka begitu jujur karena kemu- liaan adalah segalanya. Biarpun mereka adalah musyrik, tapi pan- tang bagi mereka untuk berdusta. Sehingga, ketika Rasulullah diu- tus, tradisi mereka ini pun masih terbawa. Mereka selalu mengabar- kan segala perihal tentang Rasu- lullah terkait syariat Islam kepada yang lain, atas dasar kejujuran yang telah menjadi karakter dasar pribadi mereka. Seperti dituturkan oleh Anas bin Malik, Tidak semua yang kami beritakan kepada kalian dari Rasu- lullah, kami mendengarnya lang- sung dari beliau, akan tetapi, para shahabat kami memberitakannya kepada kami, dan kami adalah kaum yang tidak berdusta terha- dap orang lain. Dan oleh Al-Bara` bin Azib, Tidak semua dari kami mendengar hadits Rasulullah (se- cara langsung), karena kami men- SEJARAH 27 cari nafkah dan memiliki kesibu- kan, dan orang-orang pada waktu itu tidak pernah berdusta, sehing- ga yang hadits menyampaikan ke- pada yang tidak hadir. [Al-Kifayah f Ilm Ar-Riwayah, 2/1210-1211] Namun, sejak pecahnya ftnah kubra, dimana khalifah Umar bin Al-Khaththab dan khalifah Ut- sman bin Afan menjadi korban pembunuhan berencana, terjadi proliferasi sekte-sekte sesat dan menyimpang, yang menjadi sum- ber utama bertebarannya hadits- hadits dusta dan palsu atas nama Rasulullah, yang digunakan se- bagai legitimasi masing-masing sekte. Dusta atas nama Rasu- lullah semakin berkembang pada 41 H, pada masa generasi tabiin. Dan lebih dahsyat lagi pada masa tabiut tabiin. Sebab musabab- nya mulai fanatisme madzhab, pendeskreditan Islam, diskrimina- si etnis dan rasialisme, ekspektasi hampa, hingga tendensi duniawi. Para pembesar shahabat yang menyadari kerusakan dan anca- man keruntuhan Islam di masa mendatang akibat dusta atas nama Islam ini, kemudian lebih concern lagi dalam menjaga keotentikan Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan menggunakan sistem kritik sanad atau isnad sekaligus kritik matan. Sanad adalah sistem transmisi hadits berupa mata rantai mu- lai dari shahabat yang membawa hadits langsung dari Rasulullah, kemudian hadits ditransmisikan kepada orang lain, baik satu gen- erasi maupun generasi setelahnya, hingga kodifkator hadits. Menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Musthafa Al-Azhami, peraih nobel Studi Keislaman dari King Faishal pada 1980, peri- wayatan khabar dengan sistem sanad ternyata sudah menjadi tra- disi sebelum Islam datang, yaitu yang digunakan dalam kodifkasi Mishna, kitab induk Yahudi, dan juga dalam penukilan syair-syair kaum Jahiliyyah. Akan tetapi sistem sanad pada masa itu digu- nakan asal-asalan, tidak begitu di- perhatikan secara serius. Sanad adalah sistem transmisi hadits berupa mata rantai mulai dari shahabat yang membawa ha- dits langsung dari Rasulullah, kemu- dian hadits ditrans- misikan kepada orang lain, baik satu generasi maupun generasi setelahnya, hingga kodifkator hadits. SEJARAH 28 Pada masa generasi tabiin lah, sistem sanad benar-benar matang, sebagai langkah preventif seka- ligus proteksi terhadap hadits- hadits Nabi dari khabar-khabar dusta. Pada perkembangan selan- jutnya sistem sanad diterapkan pula pada periwayatan atsar yaitu khabar dari generasi salaf (sha- habat, tabiin, tabiut tabiin). Dan tradisi sistem sanad ini kemudian secara simultan menjadi tradisi in- telektual Islam. Para ulama Islam sepeninggal generasi salaf sudah terbiasa dengan tradisi ini, sehing- ga, dalam meriwayatkan maupun mengkodifkasi khabar dari para salaf maupun dokumen sejarah peradaban Islam, mereka meng- gunakan sistem sanad. Kekhususan dari Allah Generasi salaf paham betul be- tapa urgennya sanad dalam pen- jagaan otentisitas Al-Qur`an dan As-Sunnah, juga dokumen sejarah Islam lainnya, dan mem- bentenginya dari pabrikasi (bua- tan, tambahan) dan manipulasi. Seperti tercermin dari ungkapan Abdullah bin Al-Mubarak, Isnad adalah bagian dari Din (agama Is- lam). Jika tidak ada isnad, orang akan mengatakan apa saja yang dia mau. [Shahih Muslim 1/15] Juga dari penuturan Ibnu Hazm dalam Al-Fishal 2/219, Penukilan seorang kredibel dari orang kredi- SEJARAH 29 bel pula sampai kepada Nabi, dis- ertai sanad yang bersambung, merupakan keistimewaan pe- nukilan yang diberikan Allah ke- pada kaum muslimin, dan tidak dimiliki oleh agama-agama lain. Senada dengannya adalah per- nyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu Fatawa 1/9, Ilmu sanad dan riwayat merupakan keistimewaan yang Allah berikan kepada umat Mu- hammad. Allah menjadikannya sebagai tangga untuk mengetahui sesuatu. Ahli kitab tidak memiliki sanad dalam mentransmisikan ri- wayat-riwayat mereka. Demikian pula ahli bidah dan sekte sesat dari kalangan umat ini. Sanad ini hanya dimiliki oleh kaum yang telah menerima anugerah besar dari Allah, yang berpegang kepada Al-Islam dan As-Sunnah. Dengan sanad, mereka bisa membedakan antara yang shahih (otentik) dan yang berpenyakit, yang bengkok dan yang lurus. Yang pertama kali mereka laku- kan ketika mendapati perkara yang dinisbahkan kepada Islam adalah mengkritisi sanadnya baru kemudian mengkritisi matannya. Mengkritisi sanad tidak semba- rangan. Para salaf memiliki stan- dar tersendiri dalam disiplin ilmu ini. Pertama, mereka mengumpul- kan daftar periwayat hadits yang hendak dikritisi sanadnya. Kemu- SEJARAH 30 dian mereka selidiki kapabilitas, integrasi, kredibilitas, kekuatan ingatannya, validitas, dan kejuju- rannya. Isnad adalah ba- gian dari Din (agama Islam). Jika tidak ada isnad, orang akan mengatakan apa saja yang dia mau. Jika semua syarat validitas sanad telah terpenuhi, maka ha- dits akan diterima selama matan- nya juga shahih. Tapi jika tidak memenuhi, maka khabar tersebut akan ditolak, dan divonis sebagai hadits dhaif ataupun maudhu. Jadi sanad adalah penentu utama otentisitas hadits. Sebagaimana ditandaskan oleh Yahya bin Said Al-Qaththan, Jangan kalian (leb- ih) memperhatikan (matan) ha- dits, namun (lebih pusatkanlah) perhatian pada sanadnya. Jika sa- nadnya shahih, maka amalkanlah (karena sudah pasti shahih pula matannya). Tapi jika tidak, jangan Anda tertipu dengan hadits yang sanadnya tidak shahih. [Siyar Alam An-Nubala` 9/188] Kita lihat keteladanan para salaf terkait sikap tegas mereka dalam hal kritik sanad dan periwayatan, sampaipun pada khabar bukan hadits Nabi. Suatu hari, Ufair bin Madan Al-Kilai berkata, Datang kepada kami Umar bin Musa di kota Himsh, lalu kami berkumpul kepadanya di masjid, maka ia ber- kata, Haddatsana (telah bercerita kepada kami) syaikh kalian yang shalih... Ketika ia telah banyak berkata demikian dan demikian, aku berkata kepadanya, Siapakah syaikh kami yang shalih itu, sebut- kanlah namanya agar kami dapat mengenalinya. Ia menjawab, Khalid bin Madan Aku bertanya, Tahun berapa engkau bertemu dengannya? Ia menjawab, Tahun 108 H. Aku berkata, Di mana engkau bertemu dengannya? Ia menjawab, Di perang Armenia. Aku berkata kepadanya, Ber- taqwalah engkau kepada Allah dan jangan berdusta!! Khalid bin Madan wafat pada tahun 104 H dan tadi engkau mengklaim berte- mu dengannya pada tahun 108 H, dan aku tambahkan lagi untukmu bahwa ia tidak pernah mengikuti perang Armenia, namun ia ikut perang melawan Romawi. [Al- Kifayah f Ilm Ar-Riwayah, 1/119] Bagaimana dengan agama lain? Tulisan ini merupakan cuplikan dari maqalah Brilly El-Rasheed Sanad: Kekay- aan Intelektual Peradaban Islam di majalah Islam Nasional Ar-Risalah. NEWS 31 Unduh free online islamic magazine Quantum Fiqih ed- isi-edisi sebelum- nya dan dapatkan ilmu-ilmu berman- faat tak ternilai harganya secara gratis. Nantikan edisi berikutnya. Doakan kami agar selalu istiqamah menghadirkan majalah ini secara optimal. FIQIH 32 I badah akan menjadi lebih utama jika digabungkan den- gan dua kebaikan sekaligus di dalamnya, contohnya mem- baca Al-Qur`an dan shalat. Kare- nanya dalam shalat, Rasulullah selalu bersemangat memperpan- jang shalat dan bacaan Al-Qur`an dari hafalan beliau, begitu pula para shahabat beliau dan genera- si-generasi setelahnya yang me- miliki hafalan Al-Qur`an. Di lain sisi, banyak kaum muslimin yang tidak hafal Al-Qur`an, didorong keinginan kuat meneladani Rasu- lullah dan salafush-shalih, dalam shalat mereka memegang mushaf Al-Qur`an dan membaca dari situ, atau meletakkannya di tempat khusus sehingga tidak perlu me- megangnya. Bergabungnya ibadah ke dalam ibadah lain tidak meru- sak malah menambah pahala. Bahkan menurut Al-Ghazali, dalam Ihya Ulumiddin (1/229), Dikatakan, mengkhatamkan Al- Qur`an dengan membaca mushaf itu lebih baik tujuh kali lipat, kare- na memandang mushaf itu sendiri sudah merupakan ibadah. Oleh Brilly El-Rasheed MEMBACA MUSHAF KETIKA SHALAT FIQIH 33 Yang menjadi persoalan adalah apakah anjuran membaca Al- Qur`an melalui mushaf juga tetap ada jika dilakukan di dalam shalat. Dalam ungkapan lain, bolehkah ketika shalat kita membaca ayat atau surat Al-Qur`an melalui mu- shaf? Menurut Syafiyyun dan Hanabi- lah, boleh baik imam atau sendiri, fardhu atau sunnah, hafal atau ti- dak. Ibnu Qudamah dalam Al-Mu- ghni menukil dari Atho dan Yahya Al-Anshari. Imam Nawawi dalam Al-Majmu (4/27) sependapat, Se- andainya dia membaca Al-Qur`an dari mushaf, shalatnya tidak batal, hafal atau tidak. Bahkan wajib, andaikata tidak hafal Al-Fatihah. Membukanya kadang-kadang, juga tidak membatalkan shalat. Riwayat Aisyah diimami bu- daknya yang bernama Dzakwan dengan membaca dari mushaf ini disebutkan dalam Shahih Al- Bukhari secara muallaq dan di- muttashilkan sanadnya oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya (2/235) dan oleh Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra (2/253). Syafiyyah dan Hanabilah me- nyatakan bolehnya membaca Al- Quran dari mushaf ketika shalat. Imam Ahmad mengatakan, ses- eorang tidak masalah ikut shalat bersama orang-orang dimana dia melihat mushaf. Imam Ahmad di- tanya, Apakah juga dalam shalat fardhu? Aku belum pernah men- dengar ada yang mempermasalah- kannya, jawab Imam Ahmad. Az-Zuhri ditanya tentang orang yang membaca mushaf saat shalat pada Ramadhan. Az-Zuhri men- jawab, Adalah orang-orang ter- baik diantara kami biasa shalat sambil membaca mushaf. Per- nyataan Az-Zuhri ini ada di Al- Mudawwanah Al-Kubra (1/288) dan Al-Mughni (1/355) karya Ibnu Qudamah. Dalam kitab Syarh Raudh Ath- Talib 1/183, Syaikhul Islam Za- kariyya Al-Anshari Asy-Syafi menyatakan, membaca mushaf sewaktu shalat walaupun mem- bolak-balikkan lembarannya kadang-kadang, tidaklah mem- batalkan shalat karena perbuatan tersebut ringan dan juga tidak berkesinambungan dan tidak me- malingkan orang yang shalat dari shalatnya, sementara itu, perbua- tan kecil yang membatalkan shalat jika dilakukan secara banyak dan sengaja tanpa hajat adalah mak- ruh. [Mughni Al-Muhtaj 1/156] Madzhab Malikiyyah meman- dang makruh hukumnya membaca mushaf dalam shalat fardhu secara mutlak sama saja antara membaca mushafnya tersebut dilakukan di awal shalat maupun di tengah- tengah shalat fardhu. Sedangkan 33 FIQIH 34 untuk shalat naf (sunat), Maliki- yyah membedakan antara hukum membaca mushaf di tengah-ten- gah shalat dengan di awal shalat. Kalau di tengah shalat maka mak- ruh karena menyibukkan dari shalat, sementara kalau hanya di awal shalat maka boleh. Ketetapan hukum madzhab ini adalah karena termasuk perbuatan yang dimaaf- kan kalau dilakukan dalam shalat naf akan tetapi tidak dimaafkan kalau dilakukan dalam shalat fard- hu. [Jawa- hir Al-Iklil 1/74] Abu Hani- fah ber- pa nda nga n shalat akan f asad/r usak karena mem- baca mushaf secara mutlak, sedikit atau banyak, sebagai imam maupun shalat sendiri, sekalipun dia um- miy yaitu tidak/belum pandai membaca sehingga ia tidak bisa membaca kecuali membaca dari mushaf, atau bukan ummiy. Para fuqaha Hanafyyin menyebutkan argumen Abu Hanifah tentang penyebab rusaknya shalat karena membaca mushaf: (1) Memegang mushaf dan melihatnya dan mem- buka-buka lembaran-lembarannya termasuk perbuatan yang banyak; (2) Membaca dari mushaf itu sama saja dengan membaca dari selain- nya, sehingga dengan begitu tidak akan ada perbedaan antara orang yang tidak memegang mushaf dengan yang memegang mushaf dalam shalat. Hal ini tidak men- cakup orang yang hafzh lantaran sama saja antara dia membaca mushaf dengan dia membaca tan- pa memegang mushaf yang mana shalat- nya tidak ru- sak karena itu, sebab bacaan- nya disandar- kan kepada haf al annya bukan kepa- da dia mem- baca dari mushaf. Sementara itu, melihat mushaf tanpa meme- gangnya tidaklah membatalkan shalat karena tidak termasuk dua penyebab rusaknya shalat yang tadi telah disebutkan. Adapun dua orang yang sangat bersahabat (murid Abu Hanifah) yaitu Qadhi Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani, keduanya berpandangan makruh membaca dari mushaf dalam shalat jika ber- FIQIH 35 Butuh bantuan mencetak buku saku souvenir perni- kahan, khitanan, aqiqa- han, tasyakuran haji dan umrah, tasyakuran kenai- kan pangkat/jabatan dan lain sebagainya? Hubungi +6281515526665. Minimal 30 hari sebelum dead- line. Minimal 500 eksemplar. maksud untuk menyerupai ahli kitab. [Hasyiyah Ibnu Abidin ala Ad-Durr Al-Mukhtar 1/419] Membolak-ba- lik mushaf tidak terma- suk gerakan banyak, Rasu- lullah pernah menggendong Umamah binti Abil Ash di pundak beliau ketika shalat. Ketika sujud beliau me- letakkannya, ketika berdiri beliau gendong lagi. Seba- liknya termasuk amal sedikit yang dimaafkan. Apalagi kalau pake penyangga di depan tempat sujud untuk mu- shaf Al-Qur`an berukuran besar sehingga tidak perlu dibolak-balik lembarannya. Kalau pun perlu, kan jaraknya berjauhan. Setelah memberikan fatwa bo- lehnya membaca mushaf dalam shalat, tim fatwa Darul Ifta Mesir meng i ngat - kan, selama masalah ini masih menjadi p e r d e b a t a n para ulama, maka terdapat kelapangan di dalamnya. Hal itu sesuai kae- dah syari bahwa tidak boleh melakukan penging- karan dalam masalah khilafyah. Dan tidak boleh pula hal ini men- jadi penyebab ketidaktentraman dan pertikaian antarmuslim, pungkas penghujung fatwa. NEWS 36 I ngin bergabung dengan redaksi dan pembaca majalah online Quantum Fiqih? Kirim tulisan karya orisinil Anda (bukan copy- paste) ke quantumfqih@gmail.com melalui attachment (tautan) dalam format .doc atau .docx dengan mencantumkan teks arab (untuk ayat, hadits, maupun qaul). Tema bebas: ideologi (aqidah), ibadah, fqih, akhlaq dan adab, politik Islam (siyasah syariyyah), ekonomi (muamalah), sosial, budaya (tsaqa- fah), hukum (hudud), sejarah (tarikh), kesehatan dan pengobatan, dan lain sebagainya. Naskah yang masuk ke email redaksi dan dimuat, menjadi milik reda- ksi selama 1 tahun. Naskah yang tidak dimuat, kembali menjadi milik penulis. Keuntungan bagi Anda: 1. Meningkatkan popularitas. Barangkali Anda selama ini belum berhasil masuk ke media manapun, majalah online ini menjadi batu loncatan untuk ke media cetak ternama atau sekedar seb- agai portofolio. Termasuk juga meningkatkan popularitas komu- nitas Anda (yayasan, pesantren, masjid, badan dakwah, lembaga infaq, majelis taklim, komisi fatwa atau bahtsul masail, dll). 2. Mendapatkan space iklan satu halaman penuh di bagian dalam (untuk artikel dengan jumlah minimal 20.000 character). 3. Nama dan karya Anda terabadikan. Media cetak bisa saja lapuk atau hilang. Media online (majalah online Quantum Fiqih) tidak bisa hilang, insya Allah. Apalagi jika Anda turut getol menshare majalah ini. LAYANAN JASA DESAIN DAN CETAK MAJALAH Keterbatasan informasi dan kemampuan mendesain dan mencetak majalah dakwah jangan menghalangi Anda untuk segera menerbitkannya. Unit produksi majalah online Quantum Fiqih siap membantu Anda mendesain dan mencetak majalah dengan kualitas desain dan cetak standar majalah Tempo, SWA, Detik, Idebisnis, Pengusaha Muslim, Commando, dan lain-lain. Jangan biarkan majalah dakwah Anda TERCETAK untuk TER- BUANG! Sudah terlalu banyak majalah yang kualitas desainnya sangat memprihatinkan, hingga lebih baik tidak didesain dari- pada didesain, sebab hanya menyakitkan mata. Desain adalah untuk menyamankan mata pembaca. Hubungi +6281515526665!