You are on page 1of 11

OTHER 20 THEORIES CORRELATION WITH ORGANIZATION

THEORY
DUA PULUH TEORI YANG MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN
TEORI ORGANISASI.
Teori Birokrasi
1. MAX WEBER
Birokrasi Weber merupakan salah satu model yang ideal dan sesuai untuk
merancang teori-teori mengenai organisasi, karena bersifat Legal Rasional.
Dalam Teori Ekonomi, birokrasi Weber cenderung ke arah konsep kompetisi
sempurna perfect competition!. "iri-ciri birokrasi Weber yaitu#
$. %danya spesialisasi pembagian ker&a!.
'. %danya ke&elasan hierarki yang berkembang.
(. %danya suatu sistem dari suatu prosedur dan aturan-aturan.
). %danya hubungan-hubungan kelompok yang bersifat impersionalitas.
*. %danya promosi dan &abatan yang berdasarkan atas kecakapan.
%spek-aspek prilaku yang dicerminkan dari birokrasi +eber dapat dilihat dari
penekanan +eber pada struktur yang ditimbulkan dari rasa tidak percaya kepada
kesanggupan dan kemampuan manusia untuk menciptakan rasionalitas
tertentu, mendapatkan informasi yang baik, dan membuat keputusan yang
ob&ektif.
,umber# Buku -iftah Thoha, '..(, hal#$'-$(
Teori Adi!is"rasi
#. HENRY $AYOL
/andangan-pandangan 0ayol dianggap sebagai suatu perkiraan tentang
organisasi administratif. -enurut 0ayol semua organisasi terdiri dari unit atau
subsistem sebagai berikut#
$. %spek1aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi dan
pen&ualan.
'. 2egiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah
permintaan dan pengendalian capital.
(. 3nit-unit keamanan dan perlindungan.
). 0ungsi perhitungan.
*. 0ungsi administrasi dan perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi,
dan pengendalian.
Teori %dministrasi yang diusulkan 0ayol pada umumnya dikenal sebagai
/endekatan 0ungsional sehingga usaha 0ayol dapat digolongkan ke dalam
usaha yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi. 0ayol
sebenarnya melihat arah dalam dari birokrasi Weber dan berkaitan dengan
usaha bagaimana hal tersebut bisa diarahkan untuk mencapai tu&uan tertentu.
Teori Pe%e!"&ka! Ke'o(ok
). GEORGE HOMANS
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori
yang berasal dari 4olmans. Teorinya berdasarkan pada akti5itas-akti5itas,
interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen perasaan6emosi! dan dapat
di&elaskan sebagai berikut#
,emakin banyak akti5itas-akti5itas seseorang dilakukan dengan orang
lain, semakin beraneka interaksi-interaksinya dan semakin kuat
tumbuhnya sentimen-sentimen mereka.
,emakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin
banyak kemungkinan akti5itas-akti5itas dan sentiment yang ditularkan
pada orang lain.
,emakin banyak akti5itas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain,
dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka
semakin banyak kemungkinan ditularkannya akti5itas dan interaksi-
interaksi.
Teori Pe%e!"&ka! Ke'o(ok
*. THEODORE NEW+OMB
Teori ini menyatakan bah+a seseorang tertarik kepada yang lain, yang
didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tu&uan yang
rele5an satu sama lain. Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai dan sikap yang
sama dalam teori keseimbangan, diantaranya, %gama, /olitik, 7aya hidup,
/erka+inan, /eker&aan, dan 8toritas.
,umber# -iftah Thoha, '..( halaman 9$-9'!.
Teori Ke'o(ok Prier
,. +HARLES H +OOLEY
"harles menyatakan dalam bukunya yang ber&udul 8rganisasi-organisasi
,osial ,ocial Organization, 1909) bah+a,
:;.by primary group < mean those characteri=ed by intimate, face to face
association and cooperation. They are primary in se5eral sense,
>ang saya maksudkan adalah kelompok primer adalah kelompok yang
disifati dengan adanya keakraban, ker&asama dan hubungan tatap muka. -ereka
utama dalam beberapa pengertian, tetapi pada pokoknya, mereka merupakan
dasar dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita indi5idu.
TEORI MANA-EMEN ILMIAH (Scientific Management Theo!".
.. $REDERI+K WINSTON TAYLOR
-asing-masing elemen peker&aan perlu dianalisis secara ilmiah, seperti
halnya para peker&a yang perlu diseleksi secara ilmiah, dilatih dan dikembangkan
untuk posisi-posisi yang paling cocok bagi mereka, dan hendaknya mereka tidak
dibiarkan memilih peker&aan mereka sendiri, dan menggunakan metode-metode
mereka sendiri dalam hal melaksanakan peker&aan.
2er&asama perlu dirangsang antara para manager yang merencanakan
peker&aan dan mereka yang melaksanakannya agar semua akti5itas
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah yang dikembangkan.
Tanggung &a+ab peker&aan perlu dibagi-bagi dan disebarkan secara
proporsional antara mereka yang merencanakan peker&aan dan mereka yang
melaksanakannya.
,umber# Buku Teori 8rganisasi dan /engorganisasian, /rof. Dr. ?. Winardi, ,E. 4al#
9(-9), ?akarta# /T Ra&a 7rafindo persada, '..(.
/. HERBERT A SIMON 10/.1
:;.the interpersonal relationship in the organi=ation that affect decision
+ithin it but either are omitted from the formal scheme or are not consistent +ith
it.@
4ubungan-hubungan di dalam sesuatu organisasi tidak sekedar terbatas
hingga hubungan-hubungan resmi seperti halnya digariskan pada peta-peta
organisasi formal.
,umber# Buku Teori 8rganisasi dan /engorganisasian, /rof. Dr. ?. Winardi, ,E. 4al#
$$(, ?akarta# /T Ra&a 7rafindo persada, '..(.
LIMA ELEMEN DASAR SUATU ORGANISASI
2. HERY MINT3BERG
The Operation Core inti yang beroperasi!
Terdiri dari para karya+an yang melaksanakan peker&aan dasar, yang
berkaitan dengan kegiatan produksi produk-produk dan &asa.
The Strategic Apex puncak strategi!
Terdiri dari para manager tingkat puncak yang bertanggung &a+ab secara
umum terhadap organisasi yang bersangkutan.
The Middle Line bagian tengah!
Terdiri dari para manager yang menghubungkan :inti yang beroperasi@
dengan :puncak strategic@.
The Techno Structure tekno struktur!
Terdapat se&umlah ahli analisis yang bertanggung &a+ab terhadap upaya
untuk menciptakan bentuk standardisasi tertentu di dalam organisasi yang
bersangkutan.
The Support Staff staf yang memberikan bantuan!
Terdiri dari orang-orang yang men&adi bagian dari unit-unit staff, yang
memberikan &asa-&asa bantuan tidak langsung untuk organisasi yang
bersangkutan.
,umber# Buku Teori 8rganisasi dan /engorganisasian, /rof. Dr. ?. Winardi, ,E.
4al# $$9-$$A, ?akarta# /T Ra&a 7rafindo persada, '..(.
TEORI HUBUNGAN ORGANISASI
0. BARNARD 10)24 ELTON MAYO 10))4 ROETHLISHERGER da! DI+HSON
10)0.
-anusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti organisasi
social. -anusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. -isalnya anggota
organisasi yang memutuskan apa peranan yang akan dilakukannya dan
bagaimana melakukannya. Tanpa manusia organisasi tidak akan ada. 8leh
karena itu faktor manusia dalam organsasi haruslah mendapat perhatian dan
tidak dapat diabaikan seperti halnya dengan teori klasik.
,umber# Buku 2omunikasi 8rganisasi, Dr. %rni -uhammad, hal#(A, ?akarta# Bumi
%ksara, '..).
TEORI KONTINGENSI DARI KEPEMIMPINAN
15. $. E. $IEDLER
Teori kontingensi menganggap bah+akepemimpinan adalah suatu proses
dimana kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya
tergantung dengan situasi tugas kelompok group tas situation) dan tingkat-
tingkat daripada gaya kepemimpinannya, kepribadiannya, dan pendekatannya
yang sesuai dengan kelompoknya.
,umber# Buku /engantar ,tudi <lmu %dministrasi dan -anagemen, Drs. ,oe+arno
4andayaningrat, hal#BA, ?akarta# 7unung %gung, $A9'.
TEORI MOTI6ASI1 TEORI X4 da! TEORI Y
11. DOUGLAS M7. GREGOR
Teori C disebut pandangan tradisional dari pembinaan dan pengendalian.
>ang pada umumnya, manusia pada hakikatnya tidak suka beker&a malas! dan
bila mungkin ia akan menghindari peker&aan itu. 8rang-orang itu harus dipaksa,
dibina, dikendalikan, diancam ditakut-takuti dengan sansi6hukuman!, agar dapat
melaksanakan usaha yang sebaik-baiknya untuk mencapai tu&uan organisasi.
/ada umumnya manusia lebih suka dibina, karena ingin menghindarkan
tanggung &a+ab, secara relatif mempunyai sedikit ambisi, dan menghendaki
keamanan dalam segala hal.
Teori > disebut keterpaduan tu&uan indi5idu dan organisasi, yang prinsip
pokoknya yaitu keterpaduan, menciptakan tu&uan manusia sendiri, yang dibina
dengan usaha mereka yang baik terhadap suksesnya suatu organisasi. ?uga
dimaksudkan untuk menun&ukkan sesuatu yang tidak realistis, yang dapat
menghambat pencapaian tu&uan organisasi secara keseluruhan.
,umber# Buku /engantar ,tudi <lmu %dministrasi dan -anagemen, Drs. ,oe+arno
4andayaningrat, hal#9(-9), ?akarta# 7unung %gung, $A9'.
TEORI MOTI6ASI1 T8e Hierar789 o: !eeds
1#. ABRAHAM MASLOW
2ebutuhan manusia itu diatur dalam bentuk yang bertingkat-tingkat, yang
dimulai dari kebutuhan yang rendah sampai kepada kebutuhan yang tertinggi.
%pabila kebutuhan yang rendah telah dipenuhi, maka menyusul kebutuhan lain
yang lebih tinggi tingkatannya. Berikut hirarki daripada kebutuhan menurut %.
-aslo+#
,umber# Buku /engantar ,tudi <lmu %dministrasi dan -anagemen, Drs. ,oe+arno
4andayaningrat, hal#9*-9D, ?akarta# 7unung %gung, $A9'.
TEORI MOTI6ASI
1). AR+H PATTON
-asalah moti5asi adalah sangat kompleks, karena kenyataannya
memoti5asi orang-orang itu berbeda-beda, baik terhadap indi5idu maupun
situasinya. -oti5ator yang sangat penting bagi pimpinan ialah sebaagai berikut#
Tuntutan yang terdapat dalam peker&aan !the challenge found in "or)
2edudukan
status!,
moti5ator semua
bidang
peker&aan.
2epemimpina
n !leadership)
/ersaingan
!co#petition)
2etakutan
!fear)
3ang
!#one$)
-oti5ator-moti5ator tersebut merupakan moti5ator pokok yang sederhana
dan praktis, tetapi pada hakikatnya berbeda dari teori moti5asi dan penelitiannya.
,umber# Buku /engantar ,tudi <lmu %dministrasi dan -anagemen, Drs. ,oe+arno
4andayaningrat, hal#9B, ?akarta# 7unung %gung, $A9'.
TEORI MOTI6ASI1 Teori D&a $ak"or
1*. $REDERI+K HER3BERG
%da dua penentu utama munculnya moti5asi, yaituE
%o& context F kondisi tempat ker&a, upah, kualitas penga+asan, dan
sebagainya.
%o& content F pengakuan, promosi, peningkatan profesionalisme,
dan sebagainya.
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# '.A, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
TEORI ALIRAN KONTINGENSI
1,. -AY W LORS+H da! PAUL R. LAWREN+E
Lorsch dan La+rence meneliti tentang hubungan antara lingkungan dengan
organisasi. 4asil penelitiannya menun&ukkan bah+a agar organisasi dapat
berhasil, maka struktur organisasi harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya. /enyesuaian-penyesuaian terhadap tuntutan perubahan
lingkungan inilah yang menyebabkan munculnya diferensiasi dalam organisasi.
4asil ka&ian Lorsch dan La+rence secara tidak langsung memberikan
&a+aban bah+a tidak ada formula yang baku tentang struktur organisasi. ,truktur
organisasi amat bergantung pada karakteristik lingkungan organisasi dimana
organisasi tersebut beroperasi.
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# '.$*-'.$D, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
TEORI ALIRAN PERILAKU (THE #EHA$IORAL SCHOOL"
1.. MARRY PARKER $OLLET da! +HESTER BARNARD
2eduanya memfokuskan studinya pada hubungan antara atasan dan
ba+ahan. 0ollet meletakkan kelompok di atas indi5idu. -elalui kelompok
kemampuan indi5idu dapat dimaksimalkan. 2eberhasilan organisasi ditentukan
oleh ker&asama antara atasan dengan ba+ahan. 2er&asama dapat dibangun
dengan meningkatkan partisipasi, komunikasi, koordinasi, dan pembagian
ke+enangan.
Barnard menekankan agar organisasi dan indi5idu dapat berhasil,
organisasi dan indi5idu tersebut harus mengembangkan ker&asama. Barnard
menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi informal di
samping organisasi yang formal. Barnard merupakan orang pertama yang
memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem.
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# '.9, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
TEORI TEKNOLOGI ORGANISASI
1/. -OAN WOODWARD
Wood+ard mengelompokkan perusahaan berdasarkan kompleksitas teknik
dalam proses produksinya. /erusahaan yang yang memiliki tingkat kompleksitas
tinggi berarti hampir semua proses ker&anya dilakukan dengan mesin padat
modal!. Dan perusahaan yang memiliki kompleksitas rendah, artinya proses
ker&anya sebagian besar masih bertumpu pada manusia padat karya!.
,elan&utnya oleh Wood+ard perusahaan dikategorikan men&adi sepuluh kategori
dan akhirnya dikategorikan men&adi tiga yaitu perusahaan dengan teknologi unit,
massal, dan produksi proses.
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# *.B, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
TEORI TEKNOLOGI ORGANISASI
12. +HARLES PERROW
/erro+ memfokuskan pada teknologi pengetahuan, dan lebih melihat
kearah kompleksitas teknologi yang digunakan dalam organisasi. /erro+
mendefinisikan teknologi sebagai tindakan yang dilakukan oleh seorang indi5idu
pada obyek ker&anya dengan atau tanpa bantuan alat-alat untuk membuat
perubahan tertentu pada obyek tersebut. Definisi /erro+ lebih menon&olkan
suatu mekanisme ker&a, usaha, dan ino5asi daripada, peralatan karena peralatan
hanya dipandang sebagai alat bantu cara ker&a atau metode ker&a. %da dua
dimensi teknologi yang membedakan antara tugas rutin dan non rutin, dan
antara kompleks dan tidak kompleksnya peker&aan. Dua dimensi itu adalah Tas
'aria&ilit$, dan Tas Anal$za&ilit$(
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# *.A, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
TEORI TEKNOLOGI ORGANISASI
10. -AMES D. THOMPSON
Dalam penelitiannya, Thompson lebih memusatkan perhatian pada tingkat
ketergantungan, artinya ia mencoba melihat tingkat ketergantungan tugas-tugas
yang berbeda dalam organisasi. Tingkat ketergantungan iniakan mempengaruhi
teknologi dan struktur organisasi. Dalam teorinya, dinyatakan bah+a &ika tingkat
ketergantungan antar satuan tugas rendah maka orang-orang dan departemen-
departemen cenderung dispesialisasi, sebab mereka dapat beker&a sendiri dan
mencapai tu&uan organisasi tanpa tergantung pada unit yang lain. ,ebaliknya,
&ika tingkat ketergantungan antar tugas cukup tinggi, maka orang-orang dan
departemen-departemen akan saling tergantung sehingga untuk mencapai
tu&uan organisasi mereka harus saling tukar-menukar sumber daya.
Dengan menggunakan tingkat ketergantungan sebagai dasarnya,
Thompson membagi teknologi men&adi tiga tipe yaituE Mediating Technolog$,
Long Lin Technolog$, dan )ntensi*e Technolog$(
,umber# Buku -ateri /okok %D/3 )()$6(,2,6-8D3L $-A, Teori 8rganisasi, %gus
?oko /ur+anto, ,ri Wahyu 2ridasakti, Wilfridus B Elu, 4al# *.$(, ?akarta# /usat
/enerbitan 3ni5ersitas Terbuka, '..$.
ORGANISASI $ORMAL DAN IN$ORMAL
#5. +8es"er Bar!ard
Organisasi Formal. Dikatakan suatu organisasi bersifat formal apabila adanya
kegiatan dua orang atau lebih yang secara sadar dikoordinasikan terhadap tercapainya
tujuan yang telah ditentukan.
Organisasi Informal. Dikatakan informal apabila setiap kerjasama pribadi tanpa
kesadaran mencapai tujuan bersama sekalipun kemungkinan memperoleh hasil untuk
tujuan bersama.
,umber# Buku /engantar ,tudi <lmu %dministrasi dan -anagemen, Drs. ,oe+arno
4andayaningrat, hal# *A-D., ?akarta# 7unung %gung, $A9'.

You might also like