Professional Documents
Culture Documents
Ahmad Dahlan lalu berhenti dari pekerjaannya sebagai ‘ketib’ (khatib) keraton.
Dahlan juga mereformasi sistem pendidikan pesantren yang menurutnya tidak
jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya karena mengutamakan menghafal
serta tidak merespons ilmu pengetahuan umum, Dahlan juga memurnikan
agama Islam dari percampurannya dengan agama Hindu, Budha, animisme,
dinamisme, dan kejawen.
Karena gerakan reformasinya Ahmad Dahlan juga sering diteror seperti diancam
dibunuh, rumahnya dilempari batu dan kotoran binatang. Tapi Ahmad Dahlan
Maju terus pantang mundur, ia merasa beginilah resiko pejuang reformasi atau
dalam bahasa Arabnya disebut Mushlih (dari akar katanya Ishlah) atau
pembaharu ajaran agama yang dalam bahasa Arabnya disebut Mujaddid.
Sebenarnya siapakah Ahmad Dahlan yang pemberani dan keras kepala dalam
menegakkan kebenaran ini?
Ahmad Dahlan adalah anak seorang kyai tradisional yaitu K.H. Abu Bakar bin
Kyai Sulaiman, seorang khatib di Masjid Sultan di kota itu. Ibunya Siti Aminah
adalah anak Haji Ibrahim, seorang penghulu. Ahmad Dahlan adalah anak
keempat dari tujuh bersaudara.
Sebagaimana anak seorang kyai pada masa itu pemuda Darwis juga menimba
ilmu ke banyak kyai. Ia belajar ilmu fikih kepada KH Muhammad Shaleh, ilmu
Nahwu-Sharaf (tata bahasa) kepada KH Muhsin, ilmu falak (astronomi) kepada
KH Raden Dahlan, ilmu hadis kepada kyai Mahfud dan Syekh KH Ayyat, ilmu Al
Qur-an kepada Syekh Amin dan Sayid Bakri Satock, dan ilmu pengobatan dan
racun binatang kepada Syekh Hasan.
Ia juga pernah sekamar dengan KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) ketika beguru
kepada KH Sholeh Darat di Semarang. Berarti juga Ahmad Dahlan, Hasyim
Asy’ari, dan RA Kartini satu guru satu ilmu yaitu KH Sholeh Darat. Berarti
gerakan Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama dan Gerakan Feminis berasal dari
satu guru.
Sebagaimana gerakan Islam, Nasionalis, dan Komunis berasal dari satu guru
yaitu HOS Tjokroaminoto.
Ketika berumur 21 tahun (1890), KH Ahmad Dahlan pergi ke tanah suci Mekkah
untuk naik haji dan menuntut ilmu di sana. Ia belajar selama setahun. Salah
seorang gurunya adalah Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Dahlan satu guru satu ilmu lagi dengan KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU). Ia juga
satu guru dengan Haji Abdul Karim Amrullah (ayah Buya Hamka) dan Syekh
Muhammad Djamil Djambek. Kedua orang ini adalah pendiri gerakan “Kaoem
Moeda” di Sumatra Barat. Haji Agus Salim juga berguru pada Syekh Ahmad
Khatib. Agus Salim nantinya menjadi wakil ketua Sarekat Islam dan Pembina
Jong Islamieten Bond. Jadi seluruh gerakan Islam di Indonesia yang menjadi
mainstream sumbernya satu yaitu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang
menjadi Imam Masjidil Haram di Mekkah.
Dari Ahmad Khatib inilah Dahlan berkenalan dengan pemikiran trio pembaharu
dan Reformis Islam dari Timur Tengah yaitu Sayid Jamaluddin Al Afghani, Syekh
Muhammad Abduh, dan Syekh Muhammad Rasyid Ridha.
Akhirnya Dahlan membawa gerakan Reformasi ini ke Indonesia.
Agung Pribadi