Pregnancy-specific syndrome New-onset hypertension and proteinuria (umur kehamilan 20 minggu) Deteksi * *Stamilio et al 2000 Ada tidaknya faktor risiko Perubahan tekanan darah Perubahan BB yg sangat cepat Gejala sakit kepala, mata berkunang-kunang dan nyeri ulu hati Bengkak di tangan/kaki Pre-eclampsia: a multisystem disorder Kriteria diagnosis Preeklamsia Tekanan darah sistolik > 140 mm Hg atau tekanan darah diastolik > 90 mm Hg yang terjadi setelah u.k. 20 minggu pada wanita yang tekanan darah sebelumnya normal Proteinuria: > 0.3 g / 24 jam Edema bukan merupakan bagian dari definisi (Am J Obstet Gynecol 2000;183:S1S22) Diagnosis PEB Jika terdapat 1 atau lebih gejala sbb: Tekanan darah sistolik > 160 mm Hg systolic atau Tekanan darah diastolik > 110 mm Hg pada 2 kali pemeriksaan sedikitnya 6 jam setelah pasien bed rest Proteinuria: > 5 g / 24 jam atau > 3+ / 4 jam pada pemeriksaan acak Oliguria: <500 mL dalam 24 jam Gangguan serebral atau visual Edema paru atau sianosis Nyeri epigastrik atau nyeri right upper-quadrant Gangguan fungsi hepar Thrombositopenia Gangguan pertumbuhan janin Pre-eclampsia: At risk primigravida Pernah preeklamsia sebelumnya multiple pregnancy obesitas
Peny. ginjal Penderita hipertensi kronik diabetes Penyakit autoimun, mis. SLE, antiphospholipid syndrome thrombophilia alloimmunisation Implikasi Klinis Preeklamsia Preeklamsia: ringan berat IUGR, prematuritas, kematian
Progresifitas dapat lambat atau cepat beberapa jam hingga hari atau minggu
Manajemen preeklamsia terutama untuk mencegah morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal melalui timing of delivery. Patofisiologi Preeklamsia Perkembangan placenta yang tidak baik di awal kehamilan Kegagalan sel2 trofoblast menginvasi arteri spiralis maternal Oxidative stress sehingga dilepaskan mediator inflamasi dari sel2 trofoblas Oxidative stress, circulatory maladaptation, inflammation and metabolic abnormalities may all contribute to endothelial dysfunction and pathogenesis of PE Endothelial cell disorder : terjadi mikroangiopati pada organ (plasenta, ginjal, hepar dan otak)
Abnormal placentation in preeclampsia In normal placental development, invasive cytotrophoblasts of fetal origin invade the maternal spiral arteries, transforming them from small-caliber resistance vessels to high-caliber capacitance vessels capable of prov... Wang A et al. Physiology 2009;24:147-158 2009 by American Physiological Society Patofisiologi Preeklamsia Patofisiologi Preeklamsia Noris M et al. (2005) Mechanisms of Disease: pre-eclampsia Nat Clin Pract Neprol 1: 98114 doi:10.1038/ncpneph0035 Figure 2 Pathophysiology of pre-eclampsia: the facts Noris M et al. (2005) Mechanisms of Disease: pre-eclampsia Nat Clin Pract Neprol 1: 98114 doi:10.1038/ncpneph0035 Figure 4 Unifying hypothesis of pre-eclampsia pathophysiology Assessment Preeklamsia mrpk keadaan yg tidak dpt diprediksi Monitoring dan investigasi yg dilakukan: Berat ringannya penyakit Ada/tidaknya komplikasi Keadaan janin Haemoglobin, haematokrit, AT Serum asam urat Serum creatinine Fungsi hepar: transaminase, albumin Urinalisis Kadar protein urin Rasio protein urin/kreatinin 24 jam Pemeriksaan Laboratorium Manajemen Mondok Monitoring ibu dan janin Terminasi kehamilan Persalinan mrp terapi utk hipertensi dalam kehamilan Manajemen Mencegah kejang: MgSO4 Kontrol hipertensi Antihipertensi untuk preeklamsia 1. Metildopa 2. Labetalol, Nifedipine 3. Hidralazine, Doxazosin Manajemen Antihipertensi diberikan pada keadaan: TD sistole > 160 mmHg TD diastole > 105-110 mmHg Invasive Hemodynamic Monitoring Penyakit jantung yg berat Penyakit ginjal yg berat Hipertensi yg persisten Oliguria Edema paru Manajemen Fetal Px janin: NST, BPP dapat dikerjakan setiap minggu, tergantung kondisi ibu dan janin Px janin dapat dilakukan 2 kali/minggu jk kemungkinan tdp. IUGR atau oligohidramnion Steroid untuk maturasi paru - <34 weeks
Manajemen Fetal assessment: CTG Jika terdapat non-reactive stress test pada janin preterm, perlu monitoring lebih detil Jika terdapat non-reactive stress test pada janin matur, terminasi kehamilan dapat dikerjakan Deselerasi lambat dan menurunnya variabilitas merupakan indikasi terminasi kehamilan Deciding for the optimal time of delivery? Do Not General ize Berat ringannya penyakit Umur kehamilan Kondisi serviks It will depend upon Eklamsia Manajemen Eklamsia Kontrol kejang Koreksi hipoksia Kontrol tekanan darah Persalinan Komplikasi ibu Liver Jaundice HELLP Hepatic rupture Koagulasi DIC Microangiopathic haemolysis HELLP
Susunan saraf pusat Eclamptic convulsions Cerebral haemorrhage Cerebral oedema Cortical blindness Retinal detachment Ginjal Cortical necrosis Tubular necrosis Manajemen Gangguan Neurologis Eklamsia dp tjd pada pasien dg peningkatan TD yg tidak terlalu tinggi Persalinan tidak mengurangi risiko dengan segera!
Manajemen Eklamsia Kontrol kejang dan cegah tjd rekurensi kejang Kejang biasanya tjd dlm wkt singkat MgSO 4 diberikan sbg profilaksis thd kejang selanjutnya Manajemen Eklamsia Berikan loading dose 4-6 g MgSo4 yg dilarutkan dlm 100 ml cairan dan diberikan i.v. selama 15-20 menit Dilanjutkan 2 g/jam dalam infus Antihipertensi diberikan jk TD diastole > 105-110 mmHg Bradikardi dp terjadi pada janin saat kejang eklamsia terjadi
Manajemen Eklamsia Segera terminasi kehamilan setelah keadaan pasien stabil Cara persalinan tergantung pada u.k., presentasi janin, kondisi serviks
Perawatan Postpartum Setelah persalinan biasanya terjadi perbaikan yg baik tetapi eklamsia dapat jg tjd setelah postpartum HELLP Syndrome H Hemolisis EL Elevated liver enzymes (disfungsi dan kerusakan sel hepar) LP Low Platelet (trombositopenia)
Trombositopenia merupakan indikator pertama pada kasus HELLP Syndrome Ringan (100.000-150.000/ L) Sedang (50.000-100.000/L Berat (< 50.000/L) HELLP Syndrome AJOG, 2006 HELLP Syndrome AJOG, 2006 What is the optimal treatment for preeclampsia? Keputusan untuk melahirkan tergantung pada kondisi/risiko ibu dan janin Keputusan utk melakukan SC sangat individual
Manajemen I ndikasi Persalinan: Kehamilan matur (>37 weeks) Gagal mengontrol TD meskipun dgn Tx yg adekuat Fungsi hepar memburuk Fungsi ginjal memburuk Trombositopenia progresif Komplikasi neurologis atai impending eklamsia Solusio plasenta Gangguan kesejahteraan janin
Manajemen Persalinan: Janin yang matur biasanya dapat dilahirkan per vaginal Monitoring DJJ selama persalinan Pada PEB, terutama pada janin prematur jika indikasi persalinana adalah karena faktor janin, SC merupakan cara terbaik untuk ibu dan janin NO ergometrine/Syntometrine!
Post partum Biasanya semua gejala berangsur-angsur membaik Komplikasi baru, dpt terjadi s/d 1 mgg postpartum Monitor balans cairan! Jika tjd oliguria kmk menunjukkan mulai tjd gagal ginjal postpartum Jika keadaan klinis membaik, px darah rutin distop Lanjutkan pemberian obat antihipertensi dan hentikan jika TD
Manajemen Future Counseling Tdp risiko lebih tinggi utk terjadinya PIH berulang pada kehamilan berikutnya Tdp risiko lebih tinggi utk terjadinya hipertensi kronik