You are on page 1of 6

SAP Diit hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Diit hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny. U
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Januari 2011
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Ny. U

I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan sasaran dapat memahami tentang diit hipertensi
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit sasaran diharapkan dapat :
1. Sasaran dapat menyebutkan buah dan sayuran yang dianjurkan di makan
2. Mempraktekan cara membuat jus seledri
III. Materi Penyuluhan
1. Makanan yang dianjurkan, harus dikurangi, dan harus dihindari
2. Buah dan sayuran untuk penderita hipertensi
3. Cara membuat jus seledri
Uraian materi terlampir.

IV. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode : Ceramah
2. Langkah-langkah kegiatan :
a. Pra kegiatan penyuluhan
- Menyiapkan tempat
- Menyiapkan peralatan dan media
- Menyiapkan sasaran
b. Tahap pendahuluan (5 menit)
- Mengucapkan salam dan perkenalan
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan pokok bahasan yang akan disampaikan
- Melakukan kontrak waktu
- Melakukan apersepsi
c. Tahap penyajian (15 menit)
- Penyuluh menjelaskan Makanan yang dianjurkan, harus dikurangi, dan harus dihindari
- Sasaran meyimak penjelasan tentang Makanan yang dianjurkan, harus dikurangi, dan harus
dihindari
- Penyuluh menjelaskan buah dan sayuran untuk penderita hipertensi
- Sasaran meyimak penjelasan tentang buah dan sayuran untuk penderita hipertensi
- Penyuluh menjelaskan Cara membuat jus seledri
- Sasaran meyimak penjelasan tentang Cara membuat jus seledri
- Penyuluh memberikan kesempatan pada sasaran untuk bertanya
- Penyuluh memberikan kesempatan pada sasaran lain untuk menjawab
- Penyuluh menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sasaran
d. Tahap penutup (5 Menit)
- Penyuluh memberikan pertanyaan sebagai evaluasi kepada sasaran
- Sasaran menjawab pertanyan yang diajukan
- Penyuluh menyimpulkan materi yang telah disampaikan
- Mengucapkan salam

V. Media dan Sumber
1. Media : Plifchart dan Leaflet
2. Sumber : www. suarakarya-online.com
www.obatherbal.com

VI. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk Test : Test Lisan
3. Butir Soal :
- Sebutkan makanan yang dianjurkan ?
- Sebutkan buah dan sayuran untuk penderita hipertensi ?
- Sebutkan cara membuat jus seledri
4. Kunci jawaban
1. Makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah :
Sayuran dan buah-buahan. Kandungan serat dan vitamin Cnya dapat membentu menurunkan
tekanan darah tinggi.
Serealia juga berfungsi untuk membantu menyerap lemak dan kandungan seratnya membantu
dalam poses pencernaan makanan.
Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel, dan sarden.
2. Makanan Yang harus dikurangi
Makanan kaleng atau makanan yang sudah diproses dengan kandungan garam yang tinggi.
Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel dan sarden
Makanan berlemak.
Minuman beralkohol
3. Makanan Yang harus dihindari
Makanan bergaram tinggi.
Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.
1. BUAH BUAHAN
Jenis buah-buahan yang dianjurkan adalah melon, pisang, dan jeruk. Melon kaya akan kalium,
magnesium, dan karotenoid. Pisang banyak mengandung kalium. Jeruk banyak mengandung
vitamin C, fitonutrien, dan bioflavonoid.

2. SAYURAN
sayuran yang dianjurkan antara lain tomat, wortel, bunga kol, brokoli, dan sayuran berdaun hijau
seperti bayam, kangkung, dll. Sayuran tersebut kaya akan mineral, vitamin, dan senyawa lain
yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi hipertensi

3. JUS SELEDRI
Cara membuat jus seledri
A. Alat dan bahan
> saringan
> alat penumbuk
> sendok
> gelas
> seledri 5 helai

B. Cara membuat
Pertama kali kita ambil seledri masih segar (5 helai) kemudian cuci sampai bersih, setelah itu
lalu dipotong-potong kemudian ditaruh dialat tumbuk lalu ditumbuk hingga halus. Jus siap
diminum boleh dikasih gula sesuai selera. Jus diminum 3 x sehari sebanyak 1/4 gelas.

Uraian materi

Pembuluh darah koroner yang menderita aterosklerotik, selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan
sehingga tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Naiknya tekanan sistolik karena
pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah tersebut, dikenal
dengan istilah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Nama lengkapnya adalah hipertensi esensial.
Pembatasan jumlah cairan, ataupun pemberian cairan / air minum lebih daripada biasanya kepada penderita, juga
ternyata tidak ada pengaruhnya terhadap tekanan darah.
Diet rendah garam umumnya dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi. Akan tetapi banyak ahli kedokteran
yang masih meragukan efek diet rendah garam itu terhadap penurunan tekanan darah.
Lebih-lebih jika kandungan natrium dalam diet penderita di atas 250 gram sehari. Jadi agar diet rendah garam itu
membawa pengaruh berupa penurunan tekanan darah, maka kandungan natrium dalam diet harus berkisar antara
200 250 mg sehari.
Jika digunakan diet Kempner dengan kadar natrium sekitar 200 mg, diet itu harus diberikan untuk jangka waktu yang
lama. Karena itu, penderita hipertensi, sungguhpun ia sudah menjalani diet pantang garam, masih juga memerlukan
obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.
1. Makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah :
Sayuran dan buah-buahan. Kandungan serat dan vitamin Cnya dapat membentu menurunkan tekanan darah tinggi.
Serealia juga berfungsi untuk membantu menyerap lemak dan kandungan seratnya membantu dalam poses
pencernaan makanan.
Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel, dan sarden.
2. Makanan Yang harus dikurangi
Makanan kaleng atau makanan yang sudah diproses dengan kandungan garam yang tinggi.
Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel dan sarden
Makanan berlemak.
Minuman beralkohol
3. Makanan Yang harus dihindari
Makanan bergaram tinggi.
Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.
Mengapa Garam Berbahaya
Di Indonesia, hampir 90 persen penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) masuk dalam kategori primer. Artinya,
penyakit tersebut amat dipengaruhi oleh faktor makanan yang banyak dibubuhi garam. Diet rendah garam sejak dini
membantu mencegah terkena risiko hipertensi.
"Hipertensi primer ini tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Asia lainnya. Maklum,
kuliner masyarakat di Asia kaya dengan bumbu dan garam," kata dokter spesialis jantung dari RS Mitra keluarga
Kelapa Gading, dr Sari S Mumpuni dalam seminar tentang pengendalian hipertensi, yang digelar Departemen
Kesehatan terkait dengan peringatan Hari Hipertensi Sedunia, di Jakarta, Rabu (2/7).
Karena itu, lanjut dr Sari, pentingnya melakukan diet rendah garam sejak dini, terutama pada mereka yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga. Selain menghindar dari faktor risiko lain seperti stress. Pasalnya, stress
dapat memicu peningkatan hormon adrenalin dan kortisol.
"Dan yang tak kalah penting adalah hindari rokok dan minuman beralkohol, ganti dengan kegiatan olahraga dan
banyak mengkonsumsi makanan berserat," katanya menandaskan.
Hipertensi patut mendapat perhatian, karena di Amerika penyakit tersebut telah menjadi keprihatinan tersendiri.
Mengingat, saat ini ada sekitar 20 persen penduduk Amerika atau lebih dari 50 juta orang yang terkena hipertensi.
"Setiap tahun ada sekitar 2 juta orang di Amerika terdeteksi kena hipertensi. Dari 50 juta populasi hipertensi,
sayangnya yang melakukan kontrol rutin hanya sekitar 27 persen dan sekitar 13 persen tidak mengetahui kalau
mereka menderita hipertensi," kata dr Sari.
Bagaimana prevalensi hipertensi di Indonesia ?
Data Departemen Kesehatan menunjukkan, tingkat prevalensi hipertensi di Indonesia ditenggarai telah mencapai 17-
21 persen dari total penduduk. "Parahnya, kebanyakan dari pengidap tidak menyadari kalau mereka sudah
menderita penyakit hipertensi," kata Sekjen Depkes, dr Sjafii Achmad dalam pidato pembukaannya.
Menurut Sjafii Achmad, kebanyakan masyarakat tidak sadar kalau dirinya terkena hipertensi, lantaran penyakit itu
ditandai oleh gejala-gejala khusus. "Data WHO, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen
mendapat pengobatan dan hanya 12,5 persen yang dapat diobati dengan baik," katanya.
Ia menambahkan, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 dan data Pola Penyebab Kematian Umum
di Indonesia disebutkan, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai pembunuh nomor wahid di Tanah
air. "Umumnya, gangguan jantung dan pembuluh darah berawal dari hipertensi," ucapnya.
Dr Sari mengemukakan, hipertensi bukan saja menimbulkan kelainan vaskuler yang menjadi pemicu terjadinya
serangan stroke dan jantung, tetapi juga merusak ginjal yang berujung pada cuci darah akibat ginjalnya yang sudah
tidak berfungsi.
"Hipertensi juga bisa merusak kerja mata dan menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga
intelegensia penderita dapat menurun drastik," ujarnya.

Tengkuk Terasa Pegal
Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal,
pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90
mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam
pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan
menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong).
Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik.
Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik. Sikap yang
paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan duduk atau berbaring.
"Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk
mengangkut oksigen dan zat-zat gizi," tuturnya.
Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat
dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter. Biasanya dokter akan mengecek dua kali
atau lebih sebelum menentukan anda terkena tekanan darah tinggi atau tidak.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting terhadap timbulnya hipertensi.
Natrium dan klorida merupakan ion utama cairan ekstraseluler. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat.
Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak
kepada timbulnya hipertensi.
Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utama adalah
natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat.
Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu
sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang
umumnya boros menggunakan garam.
Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin,
sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita
terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai adalah yang berasal dari penyedap masakan (MSG). Budaya
penggunaan MSG sudah sampai pada taraf yang sangat mengkhawatirkan. Hampir semua ibu rumah tangga,
penjual makanan, dan penyedia jasa katering selalu menggunakannya.
Penggunaan MSG di Indonesia sudah begitu bebasnya, sehingga penjual bakso, bubur ayam, soto, dan lain-lain,
dengan seenaknya menambahkannya ke dalam mangkok tanpa takaran yang jelas.
Pengaturan menu bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan empat cara. Cara pertama adalah diet rendah
garam, yang terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram per hari)
dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).
Cara kedua, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas. Cara ketiga, diet tinggi serat. Dan keempat, diet rendah
energi bagi mereka yang kegemukan.

You might also like