Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
memberi makna bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan kunci utama dalam mewujudkan Indonesia yang hebat dan
kompetitif di abad XXI. Para guru sebagai ujung tombak pendidikan harus
mampu mencetak generasi penerus yang unggul, cerdas, kritis, kreatif, dan
inovatif. Universitas Lakidende dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikannya sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) bertanggungjawab mempersiapkan tenaga pendidik
yang kompeten di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Konawe pada
khususnya. Universitas Lakidende harus menjamin lulusannya berhasil
menjadi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten di masyarakat.
Kompetensi guru (tenaga pendidik) meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Hal ini berarti bahwa seorang guru atau termasuk calon guru dituntut
memiliki sejumlah kompetensi sebagai bekal untuk melaksanakan tugas
secara profesional. Kompetensi profesional merupakan basis proses
pembelajaran, kompetensi personal merupakan basis integritas
kepribadian, dan kompetensi sosial merupakan basis interaksi antar pribadi
dalam kehidupan.
Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 seorang guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
2
BAB II
KEGIATAN OBSERVASI
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal
lingkungan sekolah sebagai tempat pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) sekaligus mengenal lingkungan sekolah yang menjadi
tempat pengabdian diri sebagai calon guru. Dengan kegiatan observasi,
mahasiswa dapat mengenal keadaan/kondisi, gejala, dan masalah yang
turut mempengaruhi proses belajar mengajar secara khusus. Kegiatan
observasi dilaksanakan pada minggu pertama pelaksanaan PPL di Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Unaaha, yang dimulai pada tanggal 10 Februari
2014 sampai tanggal 15 Februari 2014.
Berdasarkan kegiatan observasi yang telah dilaksanakan, diperoleh
hasil sebagai berikut.
A. Lingkungan Sekolah
1. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Visi SMA Negeri 1 Unaaha, yakni:
Ungggul dalam prestasi berdasarkan IMTAQ, Cerdas, Cakap Berbudaya,
dan Terampil dalam mengimplementasikan diri pada era Globalisasi.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 8 (delapan) misi SMA
Negeri 1 Unaaha, yaitu:
1) Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif
dan berkualitas;
2) Mengembangkan inovasi pendidikan;
6
g. Fasilitas Sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan, fasilitas sekolah SMA Negeri 1
Unaaha dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 2
Fasilitas Sekolah
No Nama Fasilitas Jumlah Bentuk Kualitas
1 Kantor/Ruang Kepala Sekolah 1 Permanen Memadai
2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Permanen Memadai
3 Ruang Tata Usaha 1 Permanen Memadai
4 Ruang Guru 1 Permanen Memadai
5 Perpustakaan 1 Permanen Memadai
6 Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 Permanen Memadai
7 Laboratorium
a. IPA 1 Permanen Memadai
b. Komputer 1 Permanen Memadai
c. Seni musik 1 Permanen Memadai
8 Ruang UKS 1 Permanen Memadai
9 Ruang OSIS 1 permanen Memadai
10 Mushallah 1 Permanen Memadai
11 Sanggar seni 1 Permanen Memadai
12 Ruang kelas 24 Permanen Memadai
13 Parkiran 2 Permanen Memadai
14 Toilet guru 2 Permanen Memadai
15 Toilet siswa 9 Permanen Memadai
16 Kantin 7
Tidak
Permanen
Memadai
17 Pos Satpam 1 Permanen Memadai
h. Keadaan lingkungan sekolah
Berdasarkan hasil pengamatan selama PPL di SMA Negeri 1
Unaaha, keadaan lingkungan sekolah sangat baik dan memiliki lokasi yang
9
BAB III
KEGIATAN LATIHAN TERBIMBING
A. Kegiatan Pembelajaran Terbimbing
Persiapan kegiatan praktek mengajar diawali dengan pembuatan
perangkat pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran ini di
bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.
Sebelum mengajar diperlukan rancangan pengajaran untuk setiap
pertemuan. Semua itu diwujudkan dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP merupakan pokok-pokok materi pembelajaran
yang akan disampaikan kepada siswa. Sebelum guru praktikan mengajar,
diwajibkan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat sistematika mengajar atau garis besar materi pelajaran yang akan
disampaikan, sehingga dapat berjalan sesuai dengan waktu yang tersedia.
Guru praktikan dalam membuat RPP dibimbing oleh guru pamong
dan dosen pembimbing lapangan. Pembimbingan pembuatan perangkat
pembelajaran melalui tahap-tahap, yaitu 1) Praktikan meminta jadwal
mengajar kepada guru pamong; 2) Konsultasi dengan guru pamong tentang
materi bahan ajar; 3) Praktikan membuat RPP; 4) Praktikan
mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat dengan guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan; 5) Praktikan melakukan revisi jika RPP yang dibuat
tidak sesuai; 6) Praktikan meminta pengesahan dari guru pamong.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dillihat pada lampiran
laporan ini.
15
BAB IV
KEGIATAN LATIHAN MANDIRI
A. Kegiatan Pembelajaran Mandiri
Pada tahap ini mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengintegrasikan berbagai kemampuannya secara utuh dalam situasi
nyata di sekolah dengan bimbingan guru pamong. Mahasiswa peserta PPL,
diberi kesempatan secara mandiri dan diberi kepercayaan penuh untuk
mengajar sampai pada tahap evaluasi siswa, baik evaluasi hasil maupun
evaluasi proses mengajar. Peran dosen pembimbing dan guru pamong
semakin berkurang, hanya dalam waktu-waktu tertentu diadakan konsultasi
untuk menerapkan model pembelajaran yang akan diterapkan dan
mendiskusikan hal-hal yang perlu dapat bimbingan menurut pengamatan
masing-masing mahasiswa praktikan.
1. Faktor Pendukung
a. Guru pamong masih memberikan bimbingan yang intensif dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
b. Adanya keterbukaan dari guru pamong yang menjadikan mahasiswa
praktikan sebagai mitra kerja dalam proses pembelajaran.
2. Faktor Penghambat
Dalam bimbingan praktik di sekolah, faktor penghambat yang dialami
oleh mahasiswa praktikan sebagai berikut.
a. Hampir semua siswa masih kurang memahami pelajaran yang akan
diaplikasikan sehingga guru harus memberikan informasi tentang
konsep yang lebih mendasar dalam penyajian meteri.
19
21
BAB V
PENUTUP
Selama empat bulan penulis menjadi keluarga besar SMA Negeri 1
Unaaha, banyak pengalaman yang kami dapat yang tidak bisa kami
dapatkan di bangku perkuliahan. Teori yang kami dapat telah kami imbangi
dengan PPL yang sesungguhnya SMA Negeri 1 Unaaha yang merupakan
sekolah yang ditunjuk dalam rangka kerja sama PPL bagi praktikan FKIP
Universitas Lakidende.
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL ini merupakan rangkaian dari mata kuliah yang berupa
praktek lapangan wajib ditempuh oleh mahasiswa FKIP Universitas
Lakidende. Selama mengikuti kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Unaaha,
praktikan mendapatkan gambaran tentang sekolah diantaranya dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah bagi mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lakidende
merupakan sarana untuk mempersiapkan diri secara fungsional dan
mandiri dalam menggeluti dunia pendidikan sehingga Program
Pengalaman Lapangan di sekolah sebagai persiapan pendahuluan
untuk menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang fungsional.
2. Kegiatan pembimbingan di kampus kepada mahasiswa peserta Kuliah
Program Pengalaman Lapangan di sekolah sebagai calon guru dibekali
berbagai pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan
22