You are on page 1of 31

PTERIGIUM OD YANG

DIPERBERAT PAJANAN PADA


TEMPAT KERJA
Alethea Andantika 10.2010.251
Muhammad Afiq bin Abd Malek 10.2010.367
FK UKRIDA
SKENARIO
Ny.CT,41 tahun, datang karena penglihatan mata kanan kabur
ANAMNESIS
Nama : Ny.CT
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Pedagang mie
KU :
penglihatan mata kanan terasa kabur sejak 3 bulan sebelum
berobat.
seperti ada daging tumbuh seukuran 1,5cm, dan menjalar
sampai ke bagian hitam mata
terasa seperti ada yang mengganjal dan menghalangi
penglihatan.
mengeluh silau dan terkadang mata terasa gatal
ANAMNESIS
RPS :
Pasien mengaku sering terpajan angin, debu, dan sinar matahari,
langsung terutama pada waktu siang menjelang sore hari, karena
pekerjaannya berdagang mie ayam didekat rumahnya yang
menghadap ke arah barat, sudah sejak 15 tahun lalu.
kondisi jalan depan tempatnya berjualan banyak angin dan
berdebu. Pasien tidak pernah memakai pelindung mata secara
khusus (kacamata hitam) apabila terkena sinar matahari.
RPD :
Tidak berkacamata, riwayat trauma sebelumnya pada mata
disangkal. Rasa perih pada mata disangkal, pandangan ganda
disangkal, secret yang banyak disangkal, mata terasa berpasir juga
disangkal. Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal.
RPK :
Riwayat hipertensi, penyakit jantung, alergi, dan DM disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Nadi: 72x/menit
Pernafasan: 16x/menit.
Tekanan darah: 120/70 mmHg
Suhu badan: 36C
Tinggi badan: 150 cm
Berat badan: 30 kg
IMT: 14,3 kg/m
2

Tingkat kesadaran dan keadaan umum
Kesadaran: Compos mentis
Tampak kesakitan: Ringan

PEMERIKSAAN STATUS LOKALIS : MATA
Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri
Visus 6/9 6/6
Inspeksi Palpebra Normal Normal
Konjungtiva Keruh sebagian dan tampak jari
ngan fibrovaskular berbentuk se
gitiga pada sisi nasal yang ujung
nya meluas ke pupil
Normal
Pupil Tidak dapat dinilai Positif (3-4mm), sentral
Kornea Dari bagian nasal, konjuntiva ter
tutup karena terdapat lipatan se
gitiga dari arah konjungtiva bulbi
Normal
Lensa Normal Normal
COA Jernih Jernih
7 LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI
1. Diagnosis klinis
2. Pajanan yang dialami
3. Hubungan pajanan dengan penyakit
4. Jumlah pajanan
5. Peranan faktor individu
6. Faktor lain diluar pekerjaan
7. Diagnosis okupasi
1. DIAGNOSIS KLINIS : PTERIGIUM
proliferasi jaringan subconjunctiva
berupa granulasi fibrovaskular dari
(sebelah) nasal konjuntiva bulbar
yang berkembang menuju kornea
hingga akhirnya menutupi
permukaannya.
Pterigium menyebabkan rasa tidak
nyaman namun tidak terasa sakit.
Apabila pertumbuhannya semakin
menutup kornea maka penglihatan
akan semakin berkurang.
Pterigium pertumbuhannya sangat
lambat, kurang lebih 1 2 mm/
6bulan.

FAKTOR RISIKO PTERIGIUM
Jenis Kelamin
Umur
Lingkungan Kerja
2. PAJANAN YANG DIALAMI
Iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari,dan
udara panas.
Etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga
merupakan suatu neoplasma, radang, dan degenerasi.

Faktor lain : uap kimia, asap, debu dan benda-benda
lain yang terbang masuk ke dalam mata.
Beberapa studi menunjukkan adanya predisposisi
genetik untuk kondisi ini.
3. HUBUNGAN PAJANAN DENGAN
PENYAKIT
Mata yang paling sensitif terhadap radiasi UV dari 210
nm sampai 320 nm (UV-C dan UV-B). Penyerapan
maksimum oleh kornea terjadi sekitar 280 nm.
UV-B merupakan mutagenik untuk p53 tumor supressor
gen pada stem sel limbus. Tanpa apoptosis, transforming
growth factor-beta over produksi dan memicu terjadinya
peningkatan kolagenasi, migrasi seluler, dan
angiogenesis.



PAJANAN YANG DAPAT TERJADI PADA
LINGKUNGAN KERJA
Pajanan
Kecelakaan
Kerja
Pajanan
Fisik
Pajanan
Kimia
Pajanan
Biologis
Pajanan
Ergonomis
Jenis Pajanan Efek Pajanan
Pajanan Kecelakaan
Kerja
Luka akibat benda tajam
Jatuh ketika mengangkut barang berat
Cedera mekanik karena alat - alat memasak
Luka bakar akibat api kompor
Pajanan Fisik Udara panas menyebabkan rasa lelah
Terkena pajanan sinar ultraviolet
Pajanan Kimia Pajanan dari tepung : dapat menyebabkan masalah sistem pernapasan
Pajanan dari bumbu : dapat menyebabkan konjunctivitis kronik dan rhinitis kronik,
alergi pada kulit. Setelah pajanan yang lama dapat mengakibatkan infeksi saluran
nafas, bronkhitis kronik, dan asma.
Pajanan dari gula : caries dentis
Pajanan Biologi Pajanan terhadap debu dapat menyebabkan asma
Adanya tikus dan serangga dapat menyebabkan gigitan dan penyakit menular
Pajanan Ergonomis,
Psikososial, dan
Organisasi
Akibat gerakan yang terus menerus dilakukan (berdiri dalam waktu yang lama),
mengangkat barang berat dapat menyebabkan resiko trauma yang bersifar kumulatif
Mengangkat barang berat dapat menyebabkan rasa sakit yang aku yaitu rasa nyeri
pada punggung belakang dan lesi pada discus intervertebralis
Kerja pada waktu yang ganjil, contohnya shift malam dapat menyebabkan stress
psikologis
4. PAJANAN YANG DIALAMI CUKUP BESAR
Konjungtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia
luar. Kontak dengan ultraviolet, debu, kekeringan
mengakibatkan terjadinya penebalan dan pertumbuhan
konjungtiva bulbi yang menjalar ke kornea.
Daerah nasal konjungtiva juga relatif mendapat sinar
ultraviolet yang lebih banyak dibandingkan dengan
bagian konjungtiva yang lain, karena di samping kontak
langsung, bagian nasal konjungtiva juga mendapat sinar
ultraviolet secara tidak langsung akibat pantulan dari
hidung, karena itu pada bagian nasalkonjungtiva lebih
sering didapatkan pterigium dibandingkan dengan
bagian temporal
PATOFISIOLOGI PTERIGIUM



5. FAKTOR INDIVIDU
Pasien mengaku sering terpajan angin, debu, dan sinar
matahari, langsung terutama pada waktu siang
menjelang sore hari
Pekerjaannya berdagang mie ayam didekat rumahnya
yang menghadap ke arah barat, sudah sejak 15 tahun
lalu.
Selain itu kondisi jalan depan tempatnya berjualan
banyak angin dan berdebu.
Pasien tidak pernah memakai pelindung mata secara
khusus (kacamata hitam) apabila terkena sinar matahari.
Riwayat hipertensi, penyakit jantung, alergi, dan DM
disangkal oleh pasien.

6. FAKTOR LAIN DILUAR
PEKERJAAN
Pasien sering menggosok mata bila kemasukkan debu

7. DIAGNOSIS OKUPASI
Pterigium OD yang diperberat oleh pajanan di tempat
kerja

PENATALAKSANAAN
Konservatif
Operasi
INDIKASI OPERASI:
Pterigium menginduksi astigmatism
Memperbaiki aksis visual
Simptom iritasi yang berat
Kosmetik


PENCEGAHAN
Memakai kacamata hitam dengan perlindungan UV
untuk melindungi dan menghindari pajanan pada mata
dari sinar matahari, debu, dan angin.

sung
lasse
s can
help
bloc
k UV
rays
that
ente
r
thro
ugh
the
lens
es,
non
wra
p-
arou
nd
fram
e
style
s do
not
prev
ent
unfil
tere
d
rays
from
reac
hing
the
eyes
from
the
sides
,
top/
bott
om
of
the
glass
es.
"Bec
ause
of
this,
stan
dard
sung
lasse
s
bloc
k as
little
as
50%
of all
UV
radi
atio
n
from
reac
hing
the
eyes
,"
expl
ains
Davi
d
Rust
on.
Simil
arly,
hats
with
brim
s
offer
no
ocul
ar
prot
ectio
n
from
UV
rays
refle
cted
up
from
surfa
ces
such
as
pave
men
t,
sand
and
wat
er.
sung
lasse
s can
help
bloc
k UV
rays
that
ente
r
thro
ugh
the
lens
es,
non
wra
p-
arou
nd
fram
e
style
s do
not
prev
ent
unfil
tere
d
rays
from
reac
hing
the
eyes
from
the
sides
,
top/
bott
om
of
the
glass
es.
"Bec
ause
of
this,
stan
dard
sung
lasse
s
bloc
k as
little
as
50%
of all
UV
radi
atio
n
from
reac
hing
the
eyes
,"
expl
ains
Davi
d
Rust
on.
Simil
arly,
hats
with
brim
s
offer
no
ocul
ar
prot
ectio
n
from
UV
rays
refle
cted
up
from
surfa
ces
such
as
pave
men
t,
sand
and
wat
er.
PROGNOSIS
Pterigium yang dilakukan eksisi memiliki prognosis visual
dan kosmetik yang baik.
Prosedur operasi akan menyebabkan rasa tidak nyaman
pada pasien beberapa hari setelah operasi namun
sebagian besar pasien dapat melakukan aktivitas penuh
sekitar 48 jam setelah operasi. Pada pasien yang
memiliki rekuren pterigia diperlukan pembedahan eksisi
ulang.

KESIMPULAN
1. Dalam menentukan diagnosis penyakit akibat paparan pada
lingkungan kerja tetap membutuhkan 7 langkah diagnosis
PAK atau bukan PAK yang meliputi diagnosis klinis, pajanan
yang dialami, hubungan pajanan dan penyakit, jumlah
pajanan yang dialami, faktor individu, faktor-faktor lain di
luar pekerjaan pajanan, kemudian baru dapat disimpulkan
penyakit tersebut termasuk dalam PAK atau bukan PAK atau
penyakit yang diperberat oleh kerja.
2. Pada skenario didapatkan beberapa hasil anamnesis yang
menyatakan bahwa sang ibu terkena paparan sinar
ultraviolet, angin, dan debu yang merupakan faktor
predisposisi timbulnya suatu pterygium, namun pterygium
juga tidak hanya disebabkan oleh paparan tersebut tapi juga
dipengaruhi oleh usia tua dan bahkan faktor genetik yang
sekalipun belum diketahui dengan pasti, berdasarkan data
data tersebut dapat disimpulkan bahwa Ny.CT,41tahun
menderita pterygium OD yang diperberat oleh kerja.

You might also like